Please Be Mine part 4 (I just wanna help u)


A Week Later

`````Leebooks Store`````

So Eun POV

Hari ini rasanya lelah sekali, mungkin karena tugas kuliahku yang semakin banyak dan tugas ditoko buku pun begitu, salah satu pramuniaga disini ada yang sedang cuti, jadi pekerjaanku bertambah 2 kali lipat, selain bagian novel aku juga harus menjaga bagian buku pelajaran dan kamus, Omoona... aku sangat membencinya,buku-buku pelajaran itu tebal dan banyak sekali, memang novel itu juga buku yang tebal tapi setidaknya aku senang membaca novel, kalau buku pelajaran? ah.. lupakan! selain itu bagian kamus dan buku pelajaran itu sangat ramai dan biasanya jadi tujuan utama para pengunjung disini, jauh lebih ramai dari bagian novel, dan itu membuatku tak punya waktu untuk istirahat, sekarang sudah jam 3 sore, 1 jam lagi aku bisa pulang dan Yesung sudah datang dari 15 menit yang lalu, selalu seperti ini setiap harinya, ia selalu datang kesini sebelum aku pulang dan akan menemaniku sampai kerumah. Sesekali aku melihatnya sedang mengamatiku, mungkin dia kira aku tak pernah sadar setiap ia memperhatikanku, kau salah kim Jong Woon! aku tak sebodoh itu.
"sini! berikan padaku!" Yesung merebut buku digenggamanku dan hendak menyampulnya.
"Andwae! Kalau Manager Han melihat, aku bisa ditegur untuk kedua kalinya!" ucapku sambil mengambil kembali buku ditangannya.
"Aku tak tega melihatmu seperti ini! Pasti kau sangat lelah! Jebal, 1 buku saja!" rengeknya sambil menarik-narik tanganku, aigoo.... namja ini! umurnya sudah 27 tahun tapi sifatnya seperti anak 9 tahun.
"shireo" ia menarik buku ditanganku tapi aku menahannya, kami saling tarik menarik dengan sekuat tenaga hingga.. SRREEETTTT............... buku itu robek, kami terdiam seketika berharap tak ada yang melihat.

"KIM SO EUN! APA YANG KAU LAKUKAN?" teriak Manager Han tepat dibelakang kami, omoona...... sejak kapan ia disana?
"m..mi..mia..mianhae sajangnim" ucapku terbata-bata sambil berbalik badan kearahnya, aku menundukkan kepalaku tak berani melihatnya
"CEPAT! IKUT KERUANGANKU SEKARANG"
"Chakkaman! itu bukan salahnya tapi salahku" Yesung mencoba menjelaskan
"Mian Jong woon-ssi, ini bukan masalah salah siapa, tapi So Eun bekerja ditempat ini dan seharusnya ia memiliki rasa tanggung jawab, bukan malah bermain-main seperti ini"
"bermain-main? ayolah! ini hanya sebuah kecelakaan kecil! maafkan dia! aku akan membayar kerugianmu" ucap namja itu sambil merogoh saku belakang celananya.
"bukan begitu cara menyelesaikan masalah! Lebih baik anda simpan uang anda kembali! Apakah saya salah jika mengajarkan sebuah tanggung jawab pada karyawan saya? Tuan Lee sudah mempercayakan saya untuk mengatur toko buku ini dan saya tidak akan pernah mengkhianati itu, perlu anda ketahui saya adalah manager disini dan saya punya aturan tersendiri, kuharap anda mengerti Kim Jong Woon-ssi" ucapannya sangat dingin dan penuh penekanan disetiap katanya, membuat siapapun yang mendengarnya tak dapat berkutik, Tuan Han memanglah sangat tegas, ia selalu menginginkan sebuah kesempurnaan.

...........

Aku dimarahi habis-habisan oleh Manager Han, aku sudah mendapat 2 teguran dan jika aku melakukan 1 kesalahan lagi, aku akan dikeluarkan dari Leebooks, apa jadinya jika itu terjadi? aku takkan bisa bertahan hidup di Seoul, Aigooo..... kuharap itu takkan terjadi, aku harus lebih berhati-hati dalam bekerja. Kedua teguranku itu semuanya karena Yesung, yang pertama adalah saat pertama kali ia datang ke Leebooks dan mencari masalah denganku, membuatku membentaknya keras, secara teknis aku memang salah karena aku membentak seorang pelanggan, tapi jika mengingat apa yang ia lakukan padaku saat itu kurasa membentak saja tak cukup. Dan yang kedua adalah hari ini, karena insiden buku itu. Tapi mau bagaimana lagi? Aku tak mungkin menyalahkan Jong woon, aku tau ia tak sengaja melakukan itu.


On the way to So Eun's house

"Mianhae"
"ah.. Gwenchanayo! Aku hanya ditegur saja"
"tetap saja itu semua salahku!" Ia menundukkan kepalanya
"Kulihat kau lelah sekali akhir-akhir ini! Apa tak ada yang bisa kubantu di Leebooks?" Lanjutnya
"Anio! namanya juga bekerja, lelah itu hal biasa! Apalagi seorang direktur sepertimu, pasti jauh lebih melelahkan bukan?"
"Ya terkadang melelahkan." ucap namja disampingku lesu.
"So Eun! Kunci toko buku ada padamu kan?" tanyanya tiba-tiba
"Ne.. Wae?" aku segera menoleh padanya
"hmmm.... boleh aku meminjamnya?"
"pinjam? untuk apa?" tanyaku bingung.
"Jebal! Aku janji akan mengembalikan kunci itu secepatnya" entah mengapa aku sangat mempercayai semua kata yang keluar dari mulutnya. Aku mengambil kunci disakuku dan mengarahkan padanya, ia hendak mengambilnya, tapi belum sempat namja itu menyentuhnya, aku menariknya kembali kedalam genggamanku. Aigoo.... mengapa perasaanku tak enak?
"Jangan buat yang macam-macam! Besok pagi kunci ini harus sudah berada ditanganku lagi"
"tenanglah! Aku kan selalu menemanimu Ke Leebooks setiap pagi" Aku kembali mengarahkan kunci itu padanya tapi sama saja aku menariknya kembali. Omoona... apa arti ini semua? Mengapa perasaanku tak enak? tapi aku yakin pada namja ini, ia tak mungkin membohongiku.
"Palli! Aku berjanji takkan menghilangkannya!" ia segera menyambar kunci ditanganku.

Keesokan paginya..............

Aku sedang bersiap ke toko buku, tak lupa aku membawa beberapa buku untuk keperluan kuliahku, karena sepulang kerja nanti aku akan langsung ke Seoul University untuk mengerjakan tugas, setelah semua siap aku bergegas keluar, aku membuka pintu dan Arrggghhhh.... aku sedikit terlonjak melihat penampakan didepanku.
"Ige! Tak lecet sedikitpun!" Yesung menggantungkan kunci tepat didepan wajahku. Wajahnya menyeramkan, ia terlihat sangat lelah, sepertinya ia tidak tidur semalaman. Mungkin meeting atau tugas kantornya.
"Aigoo... kau ini! Senang sekali membuatku kaget!" ucapku seraya menyambar kunci ditangannya. Ia hanya tersenyum mendengar ucapanku. Hanya Senyum? tumben sekali namja bawel ini!
"Hei! Kau terlihat sangat lelah! Pasti tugas kantormu sedang banyak ya?" ia kembali mengacuhkanku, ia hanya melihatku sekilas dan kembali menatap jalanan didepannya
"Kalau kau lelah, tak usah menyempatkan diri menemuiku! Aku jadi merasa sangat membebanimu! Dan tak usah melakukan hal-hal aneh untukku!"
"hal aneh?"
"ne.. seperti menempelkan kertas dijendela kamarku tiap pagi! Entah kapan kau melakukannya! pasti saat aku sedang tidur, kan? sebelum aku tidur kertas itu tak ada dan paginya dengan ajaib kertas itu ada `good morning my beautiful girl` ah.. aku tak tau apa yang ada dalam fikiranmu Jong Woon-ah?"
aku berbicara panjang lebar dan untuk kali kedua ia hanya menjawabku dengan senyuman. Menyebalkan!
"Ya............ sebenarnya kau apakan kunci toko bukuku? kau tak habis mencuri kan?" tanyaku penasaran.
"Geumanha! jangan banyak bicara! tak bisakah kau diam dan merasakan segarnya udara pagi ibukota negara tercinta kita?" Aigoo....... jawaban apa itu? dasar namja aneh! Aku mengerucutkan bibirku kesal.

3 days later

"Ji Ah-ya! Kau benar tak tau siapa yang melakukan ini?" tanyaku saat lagi-lagi semua buku yang harusnya kubereskan sudah tertata rapi di rak, sudah disampul dan diberi label, benar-benar rapi. Kuakui ini semua sangat membantu, pekerjaanku jadi terasa ringan dan aku bisa lebih fokus pada kuliahku, tapi tetap saja ini membuatku bingung, buku-buku itu masih menumpuk saat kutinggal kemarin sore dan paginya semua sudah tertata rapi. Apa tidak aneh? siapa yang melakukan ini semua? Apa Manager Han? Ah.... anigoya. Setauku kunci Leebooks itu hanya ada 2, yang satu dipegang manager Han dan yang satu lagi aku dan Ji Ah yang memegangnya secara bergilir dan bulan ini aku yang memegangnya. Sudah 3 hari ini terjadi.
"Aku benar-benar tak tau So Eun-ah! mungkin ada shift malam disini" ucap Ji Ah asal. Mana ada toko buku buka malam hari? lagipula jika benar-benar ada shift malam, mengapa aku tak diberitau?
"ish... siapa ya?"
"Geumanha! tak perlu kau fikirkan! Bukankah dengan ini kau bisa lebih fokus pada kuliahmu?"

A day later

KRIINNGGG!!! jam wekerku mulai berbunyi, aku meraba meja disampingku dengan mata yang masih tertutup sempurna, mencari keberadaan benda berisik itu. HUUAAA.... Gumamku sambil mengangkat tanganku untuk meregangkan otot-otot yang terasa sedikit kaku. Aku menggeser gorden kamarku, membiarkan matahari pagi memasuki ruangan ini. Dan seperti hari-hari sebelumnya, hal pertama yang kulihat setelah membuka gordenku adalah secarik kertas bertuliskan 'GOOD MORNING MY BEAUTIFUL GIRL'. yang selalu sukses membuatku tersenyum setiap paginya, Aku membuka jendela dan mengeluarkan tanganku untuk mengambil kertas itu.
"aigooo.. Jong woon-ah!" gumamku sambil tersenyum melihat kertas ditanganku. Awalnya aku merasa sedikit risih, untuk apa namja itu menempelkan kertas dijendelaku, membuat kotor saja! Dan sebenarnya aku tak pernah tau kapan namja itu melakukannya, mungkin malam hari atau pagi-pagi sekali sebelum aku bangun. Aku meletakkan kertas itu dibox kecil disamping tempat tidurku, yup... box itu khusus untuk semua kertas yang ia tempelkan dijendelaku, mungkin sudah puluhan, awalnya kertas itu kurobek dan kubuang tapi lama-lama aku mulai sadar, seharusnya aku menghargai usahanya dan untuk menghargai semua yang ia lakukan untukku, aku menyimpan kertas-kertas itu, entah sampai kapan akan seperti ini.

...................

"ini pertama kalinya Jong Woon tak datang" ucapku sedikit risih. Mungkin karena sudah terbiasa bersamanya, aku jadi merasa ada yang kurang pagi ini. Aku terus saja mengedarkan pandanganku kesepanjang jalan menuju Leebooks tapi aku tak menemukan sosoknya. Aku mempercepat langkahku untuk sesegera mungkin sampai di Toko buku.
"Mungkin ia harus berangkat pagi kekantornya hari ini" ucapku menghibur diri sendiri.


Yesung POV

"MWO? JAM 8?" Mataku membelalak lebar melihat jam tanganku.
"Pabo! Kenapa kau harus ketiduran?" rutukku sambil memukul-mukul kepalaku. Aku segera merapikan buku-buku dimeja yang berada tepat dihadapanku.
"otokhae? otokhae?" gumamku panik sambil terus memasukkan buku-buku itu ke rak. Aku sedang berada di Leeebooks sekarang, aku yang menyampul dan merapikan buku-buku di Leebooks selama beberapa hari ini, ne aku menduplikat kunci dari So Eun, aku tak pernah memberitaunya, karena aku yakin ia takkan mengizinkanku, tapi bagaimana lagi? Aku tak tega melihatnya seperti itu! Seperti hari-hari sebelumnya, aku datang kesini pagi-pagi buta, setelah ke Rumah So Eun tentunya, disana aku menempelkan secarik kertas bertuliskan `good morning my beautiful girl` dijendelanya, alasannya? sangat banyak, salah satunya adalah sebagai penyemangat pagi untuk yeoja manisku itu. Setelah dari sana, aku ke toko buku untuk merapikan buku-buku disini, ya... tujuanku hanya untuk meringankan tugas So Eun, tak ada satu orangpun yang tahu kecuali Eunhyuk. Namja itu sebenarnya tak mengizinkanku melakukan ini, karena resikonya yang terlalu besar tapi demi So Eunku semua akan kukerjakan.

"Kim Jong Woon! Tenangkan dirimu! Manager Han, So Eun ataupun Ji Ah belum datang!" ucapku mencoba menenangkan diri.
"Keurae! So Eun! Apa ia sudah jalan! Aku akan kerumahnya sekarang" Aku bergegas kepintu keluar Leebooks tapi...........
"Jong Woon?"
"T..tu..tuan H.. HA.. Han?" kagetku terbata-bata. Aku benar-benar tertangkap basah sekarang, Apa yang harus kulakukan? Omoona......... aku bingung, bantulah aku!
"apa Ji Ah dan So Eun sudah datang?"
"hmmm... ehmmm... mereka...." Aku menggaruk kepalaku bingung, mencari alasan yang masuk akal.
"jika mereka belum datang, bagaimana kau bisa masuk?" Tuan Han mulai mengerutkan alisnya.
"Anio! So Eun sudah datang! Ia ditoilet sekarang!" ide yang bagus Jong Woon. Berbohong sedikit tak apa, kan?
"hmmm...... begitu!" Han ajussi mengangguk-anggukan kepalanya.
"sajangnim! Mianhae.........aku.... ter..lambat" ucap seorang yeoja terengah-engah.
"So Eun?" Han ajussi menoleh kearahku sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tatapan murka. Baiklah! jika begini caranya, bunuh saja aku sekalian!
"eh.. apa yang kau lakukan disini oppa?" Seketika So Eun langsung menutup mulutnya. Mwo? dia memanggilku oppa? ini pertama kalinya dalam sejarah, ada apa dengan otaknya? mengapa dia bisa berubah secepat itu? terlihat pipinya mulai memerah setelah mengucapkannya, membuatku melupakan ajussi yang sedang marah besar didepanku, aku tersenyum sambil mengarahkan pandanganku pada So Eun yang masih menutup mulutnya,
"YA.. JAWAB PERTANYAANKU! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI? DAN BAGAIMANA KAU BISA MASUK KESINI?" Teriakkan Han ajussi membuyarkan lamunanku.
"APA KAU TULI? DENGAN APA KAU MEMBUKA PINTU TOKO BUKUKU?" Teriakan Tuan Han seolah menginterupsi So Eun dan dirinya sendiri untuk menoleh kearah pintu masuk, dan tentu saja mereka menemukan kunci duplikatku menggantung sempurna disana. Aku menunduk, tak ada lagi yang bisa kututupi, semuanya sudah terbongkar.
"kunci? So Eun! mana kunci Leebooks?" tuan Han segera menoleh pada yeoja disampingnya dan So Eun segera mengeluarkan kunci disakunya. So Eun menatapku dengan tatapan kecewa, sepertinya ia sudah mulai mengerti apa yang sebenarnya terjadi
"lalu darimana kunci itu?" tanya Tuan Han bingung sambil menunjuk kunci yang tergantung dipintu. Aku masih belum berani membuka suara.
"aku rasa ini semua salahku tuan Han" ucap So Eun sambil tetap menatapku kecewa.
"bagaimana bisa? kunci itu ada padamu! Kau tak usah melindungi namja ini!" protes tuan Han. Aigoo.... mulutku ini terasa kaku, aku tak dapat menggerakkannya sama sekali
"aku menduplikat kunci itu dan memberikannya pada Jong Woon" ucap So Eun berbohong. Aku menatapnya kaget, ternyata ia tak menceritakan kejadian sebenarnya, harusnya aku yang melindungimu So Eunnie, kenapa jadi kau yang melindungiku? aku merasa seperti orang yang sangat bodoh sekarang.
"MWO? APA YANG ADA DIPIKIRANMU KIM SO EUN?" bentak tuan Han.

..............

Sudah 15 menit mereka didalam ruangan Tuan Han, tapi belum ada tanda-tanda akan keluar. Apa yang mereka bicarakan didalam? aku harap kemungkinan terburuk itu tak terjadi, aku harap ia tak dipecat.
"Mereka lama sekali Ji Ah-ya.. apa yang mereka bicarakan?" ucapku khawatir. Ji ah baru datang sekitar 10 menit yang lalu dan aku sudah menceritakan semuanya pada yeoja itu.
"entahlah! ini adalah teguran ketiga untuk So Eun dan kau tau kan kemungkinan terburuknya?" jawab Ji ah lirih, membuatku makin merasa bersalah.
Krreeekkkk........ pintu ruangan Tuan Han terbuka, So Eun keluar dengan mata yang sembap, ia berjalan kearahku dengan tatapan kesal bercampur lelah dan kecewa. Sekarang ia berdiri tepat dihadapanku.
"Gomawo Jong Woon! Aku dipecat!" ucap So Eun sambil melempar nametagnya ke lantai tepat didepanku. Ia hendak berjalan tapi aku menahan tangannya.
"mianhae! Aku tak bermaksud seperti ini! Kau salah paham"
"ne... aku salah! Aku salah karena terlalu mempercayaimu!dan aku salah telah mengenalmu!" teriaknya kesal sambil menghempas tanganku.
"kumohon So Eun! Izinkan aku memperbaiki semuanya!Aku tak tau akan seperti ini! Aku hanya ingin membantumu"
"ini yang dinamakan membantu? mulai sekarang jauhi aku! berhentilah mengikutiku! Uruslah hidupmu sendiri!"
"aku tak bisa! Aku terlalu menyayangimu! Kau adalah hidupku!"
"kau ingin aku bahagia?" air matanya kembali mengalir
"keurae!"
"jadi tolong jauhi aku dan jangan pernah muncul dihadapanku! Itu yang akan membuatku bahagia" ia menghapus air matanya dan kembali berjalan, namun ia kembali berhenti tepat diambang pintu.
"satu lagi! Jangan pernah menempeli jendela kamarku dengan kertas tak berguna itu! Kau fikir aku senang? Aku membenci itu semua" diakhir kalimat, kulihat cairan bening itu kembali menetes dari matanya tapi dengan cepat ia menghapusnya. Seolah ingin membuktikan ia tak apa-apa.
"Aku hanya ingin membantumu!" ucapku lirih sebelum sosoknya benar-benar hilang.Kini yeoja itu sudah menghilang dari jangkauanku, sekarang hanya ada aku dan Ji Ah, sedangkan tuan Han masih belum keluar dari ruangannya.
"Jong Woon.... Gwenchana! perasaannya sedang kacau sekarang, jadi ia bersikap seperti itu!" ucap Ji Ah menenangkanku.
"tapi Ji Ah-ya... ini semua salahku, aku terlalu pengecut untuk mengatakan yang sebenarnya" Ji Ah menarik nafas panjang mendengar ucapanku.
"aku tau maksudmu baik Yesung-ah, tapi bukan seperti ini caranya" ucapnya pelan namun masih jelas terdengar.
"Kau benar!" ucapku, aku segera berdiri dan mengetuk pintu ruangan tuan Han, butuh keberanian yang besar untuk melakukannya. Aku mulai memasuki ruangan itu dan menceritakan semuanya pada Tuan Han. Ya..  memang tak mudah untuk meyakinkannya, tapi akhirnya dengan beberapa perjanjian, ia memaafkanku dan menerima So Eun kembali menjadi pegawainya. Tapi aku meminta satu hal pada Tuan Han dan Ji Ah, aku meminta mereka untuk tidak mengatakan bahwa aku yang membuatnya kembali bekerja di Leebooks, karena jika yeoja itu tau, aku yakin ia takkan mau kembali bekerja, sepertinya dia sudah sangat anti padaku.

So Eun POV

"sekarang... hiks... ottolkhaji? .... hiks" isakanku belum dapat berhenti. Pagi ini aku dipecat dari Leebooks dan sekarang aku sedang berada di sebuah taman untuk menenangkan pikiranku, aku selalu ketaman ini jika mempunyai masalah, memang cukup jauh dari rumahku tapi aku sangat menyukainya. Mungkin jika aku sudah merasa lebih baik, aku akan segera mencari pekerjaan. Ya... kuharap bisa secepatnya!
Drrttt.... Drrttt.... Drrttt.... "mwo? sajangnim?" ucapku kaget melihat nama yang tertera di layar ponselku. Aku mengatur nafasku sebelum mengangkat panggilan itu.
"Yeoboseo"
"yeoboseo So Eun-ah, mulai besok kau bisa bekerja di Leebooks kembali"
"jeongmal?" tanyaku tak percaya
"ne So Eun! Ini semua hanya salah paham saja"
"Gomapta sajangnim! geunde apa Jong Woon yang mengatakan itu semua?"
"ani.. geumanha! kuharap besok kau datang So Eun"
"Tentu sajangnim"
NIITTT..... aku memutuskan panggilan,
"KYYAAA.... aku tak jadi dipecat! YEYEYEYYEY!" Aku langsung berdiri sambil meloncat-loncat kegirangan, untungnya tak terlalu banyak orang ditaman ini, jadi aku bisa bebas mengekspresikan kesenanganku.

.................

"Arrggghhhh..... apa aku tak terlalu keras pada Yesung?" gumamku sambil memainkan selimutku, entahlah malam ini rasanya tidak ada sedikitpun rasa kantuk dimataku. "apa besok pagi ia akan kesini? kalau tidak bagaimana? Bagaimana cara aku minta maaf padanya? berbulan-bulan kenal aku tak pernah meminta nomor handphonenya! Pabo!" rutukku. "tapi dia itu pengecut sekali! Tak mau mengakui kesalahannya pada sajangnim! ISH jong woon Pabo!" aku terus saja berbicara sendiri sepanjang malam. Mungkin aku sudah tertular virus anehnya Jong Woon.

Drrttt.... (1 pesan diterima)

TBC

Part 4 udah publish niih!!!!! *bangunin org sekampung*
dih... kaya penting aja.........
mungkin part 5 nya masih lama bgt  
jadi bg yg mau nungguin harap sabar!
dear So Eun, jangan marah2 gitu dong! 
Yeppa itu niatnya cuma mau bantu
tapi berhubung dia itu orangnya aneh bin ajaib
jadi cara dia ngebantu tuh kea gitu
rada ngenyusahin sebenernya
buat jewels maaf ya...
Eunhyuknya cuma numpang nama di part ini
untuk part selanjutnya, aku kasih script deh!
alah/// makin ngawur
makasih buat yang baca 
pantengin please be Mine terus ya.... *gomawo*

please leave a comment for me! THX

Comments

  1. kacian yeppa, gmn nih ya kisah cinta mereka????????????
    makin di bc makin seru ceritanya, enjoy bcnya..........
    dah dl ya pgen cepat2 ke part5 nih.................cauuuuuuuuu.............

    ReplyDelete
  2. benarkah? Makin seru kah?

    Gomawo:*

    ReplyDelete
  3. keren eon FFnya

    weee.. sso jangan salah paham dulu, cpet minta maaf gih ama yesung, kekeke
    manajer han.. jangan kejam2 ok.. kekeke

    ReplyDelete
  4. Ya ampunnn... Yesung ah yg sabar ya... Ttp smgt buat ngejar cinta nya sso y... Fighthing!!! :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts