We Need Each Other (oneshot)
Cast : Cho kyuhyun, Shin se kyung
Author : Salsa
Length : Oneshot
Genre : Romance
Se Kyung POV
"Se kyung-ah... apa nanti ajusshi itu menjemputmu lagi?" tanya Min jung sambil membenarkan ikatan tali sepatunya
"Naneun mollayo! Tapi sepertinya tidak, kemarin aku bilang padanya hari ini aku libur"
"jeongmal? baguslah kalau begitu" ucapnya sambil terkekeh pelan
"Se kyung... sepertinya oppaku sudah menjemput! Aku duluan ya... Semoga kau tak bertemu dengan ajusshi itu" lanjutnya sambil berlari meninggalkanku. Yup... semoga saja. Aku melangkahkan kakiku melewati gerbang sekolah, dan baru saja beberapa langkah tiba-tiba saja aku melihat mobil ajusshi itu tepat diseberang jalan, walaupun aku tak dapat melihat wajah menyeramkannya dengan jelas dari jarak ini tapi aku telah cukup hafal dengan mobilnya. Aku hanya melihat seorang namja tua dengan setelan jas rapi didepan mobil itu, kurasa dia lebih pantas menjadi supirku daripada tunanganku. Yup... aku bertunangan dengan ajusshi itu. Ini semua karena perusahaan appaku bangkrut dan ajusshi itu memberi pinjaman uang untuk menutupi kerugian perusahaan appaku sebesar 50.000.000 WON, dan parahnya dia meminta appaku mengembalikannya dalam tempo 1 bulan, jika tidak aku yang menjadi taruhannya, aku harus menikahinya. Sebenarnya semua hutang itu bisa saja diganti secepatnya tapi salah satu tangan kanan appa yang selama ini benar-benar keluargaku percaya membawa kabur uang itu dan tak kembali sampai detik ini. Benar-benar keparat orang itu, dan sekarang perusahaan appaku sedang dalam krisis besar. Ajusshi itu bilang jika aku menikahinya, semua kebutuhanku dan orang tuaku akan terpenuhi.
"Se kyung... sepertinya oppaku sudah menjemput! Aku duluan ya... Semoga kau tak bertemu dengan ajusshi itu" lanjutnya sambil berlari meninggalkanku. Yup... semoga saja. Aku melangkahkan kakiku melewati gerbang sekolah, dan baru saja beberapa langkah tiba-tiba saja aku melihat mobil ajusshi itu tepat diseberang jalan, walaupun aku tak dapat melihat wajah menyeramkannya dengan jelas dari jarak ini tapi aku telah cukup hafal dengan mobilnya. Aku hanya melihat seorang namja tua dengan setelan jas rapi didepan mobil itu, kurasa dia lebih pantas menjadi supirku daripada tunanganku. Yup... aku bertunangan dengan ajusshi itu. Ini semua karena perusahaan appaku bangkrut dan ajusshi itu memberi pinjaman uang untuk menutupi kerugian perusahaan appaku sebesar 50.000.000 WON, dan parahnya dia meminta appaku mengembalikannya dalam tempo 1 bulan, jika tidak aku yang menjadi taruhannya, aku harus menikahinya. Sebenarnya semua hutang itu bisa saja diganti secepatnya tapi salah satu tangan kanan appa yang selama ini benar-benar keluargaku percaya membawa kabur uang itu dan tak kembali sampai detik ini. Benar-benar keparat orang itu, dan sekarang perusahaan appaku sedang dalam krisis besar. Ajusshi itu bilang jika aku menikahinya, semua kebutuhanku dan orang tuaku akan terpenuhi.
"Aigoo... apa yang dia mau? Sampai matipun aku takkan sudi menikahinya!" gerutuku kesal. Aku berjalan perlahan-lahan menghindari namja tua itu, tapi ISH.... sepertinya ia melihatku, aku mulai berlari sekencang yang aku bisa tanpa arah dan tujuan, sesekali aku menengok kebelakang dan melihat ia sedang berlari mengejarku, untungnya ia sudah cukup tua jadi dia masih cukup jauh tertinggal dibelakangku, perbedaan usiaku dengannya hampir 15 tahun.
Aku masih terus berlari, walaupun sepertinya dia masih jauh tertinggal dibelakangku, Jalanan yang kulalui sekarang cukup sepi ditambah aku tak tau dimana aku sekarang, tapi aku tak begitu memperdulikannya, aku masih sibuk berlari yang kufikirkan sekarang adalah bagaimana caranya aku terbebas dari namja tua itu. Aku berlari semakin kencang sambil terus menoleh kebelakang, takut tiba-tiba ajusshi itu sudah ada dibelakangku dan BRUGGG!!!!! aku menabrak seorang namja.... Kami berdua terjatuh. Namja itu sepertinya sedang memegang makanan dan gara-garaku semuanya menjadi tumpah. Tubuhku dan tubuhnya terhempas ketanah. Rasa sakit disekujur tubuhku benar-benar kalah akan rasa takutku terhadap ajusshi itu. Dengan sigap aku berdiri dan hendak berlari tapi namja itu menahanku
"YAK!!!! YEOJA PABO!!!!!!Mau kemana kau? Sudah menabrak dan menjatuhkan makananku kau mau kabur begitu saja?"
"APA MAUKU? tentu saja kau harus mengganti semuanya!"
"Ne... aku pasti mengganti semuanya tapi AIGOOO............" Aku melihat ajusshi itu sudah ada dalam jarak yang tak terlalu jauh dariku, aku segera menarik namja disampingku itu dan membuatnya berlari bersamaku.
"Ish........ sebenarnya ada apa ini? kau habis mencuri?"
"mencuri? aniyo! Dia itu orang gila .......... sudah ayo percepat larimu" ucapku masih berlari. Kini jalan yang kami lalui sudah tak terlalu sepi, dan sekarang kakiku benar-benar sakit dan pegal sekali dan saat itulah namja itu menarikku ke sebuah lorong. Lebih tepatnya kami berada di lorong kecil disamping 2 buah bangunan. Dan kami istirahat disini. Aku menyandarkan tubuhku pada tembok dan menekuk kakiku perlahan sampai terduduk, aku masih mencoba mengatur nafasku yang sudah tak karuan, begitu pula dengan namja itu, ia masih sibuk mengatur nafasnya.
"Kita aman disini"
"geurae" jawabku terengah-engah
"mengapa namja botak itu mengejarmu?"
"dia tunanganku!!!!" aigooo kenapa aku bisa berkata sejujur ini didepan orang yang baru kukenal
"MWO?????? HAHAHHAHHHAH"sepertinya dia benar-benar puas sekarang, puas menertawaiku tapi tiba-tiba saja mukanya berubah menjadi menyeramkan lagi
"YAK.... hampir saja aku lupa!!!! cepat kau ganti makananku!"
"ISH... apa kau tak lihat aku sedang kelelahan? tunggulah sebentar!"
"PABO! AKU LAPAR! Tapi tunggu dulu! mengapa kau kabur dari tunanganmu sendiri?"
"itu bukan urusanmu! Memang berapa harga makanan itu? 2.000 won?"
"Kita aman disini"
"geurae" jawabku terengah-engah
"mengapa namja botak itu mengejarmu?"
"dia tunanganku!!!!" aigooo kenapa aku bisa berkata sejujur ini didepan orang yang baru kukenal
"MWO?????? HAHAHHAHHHAH"sepertinya dia benar-benar puas sekarang, puas menertawaiku tapi tiba-tiba saja mukanya berubah menjadi menyeramkan lagi
"YAK.... hampir saja aku lupa!!!! cepat kau ganti makananku!"
"ISH... apa kau tak lihat aku sedang kelelahan? tunggulah sebentar!"
"PABO! AKU LAPAR! Tapi tunggu dulu! mengapa kau kabur dari tunanganmu sendiri?"
"itu bukan urusanmu! Memang berapa harga makanan itu? 2.000 won?"
Kyuhyun POV
"itu bukan urusanmu! Memang berapa harga makanan itu? 2.000 won?" tanya yeoja itu ketus, dia terlihat sangat manis dengan ekspresi itu. Mimpi apa aku semalam sampai dipertemukan dengan yeoja semanis ini? Tapi dia sudah punya tunangan? bahkan dia masih memakai seragam High schoolnya, apa bisa dibiarkan yeoja semuda dan semanis ini bertunangan dengan ahjussi botak dan jelek seperti namja tadi?
"MWO? 2000 won? aniyo! 20.000 won" ucapku berbohong. Sebenarnya makanan yang kubawa tadi tidak sampai 20.000 WON tapi aku ingin yeoja sok kuat ini memohon dihadapanku, aku ingin melihat ekspresinya.
"YAK! Bohong! Tak mungkin! Sudahlah.... hal sepele seperti ini jangan dibesar-besarkan! Maafkan saja aku!" ucapnya kasar, berbanding terbalik dengan apa yang kuharapkan. Padahal yang kuinginkan, dia meminta maaf dan memohon dengan manis padaku.
"YEOJA PABO! Apa perlu aku ingatkan? kau yang salah! jadi minta maaflah padaku dengan baik-baik!"
"ISH... YEOJA PABO? aku punya nama! Shin se kyung! jadi berhentilah memanggilku yeoja pabo! dasar namja gila"
"namja gila? aku juga punya nama! Cho kyuhyun" cara berkenalan yang aneh, tapi baguslah setidaknya sekarang aku mengetahui namanya.
"bagaimana dengan 20 000 won ku? aku tak perduli kau harus menggantinya! kalau perlu mintalah pada tunanganmu itu"
"meminta padanya? kau pikir aku ini semiskin itu? aku akan bayar setengahnya!" ucap yeoja itu ketus sambil membuka tasnya, sepertinya dia sedang mencari sesuatu
Se Kyung POV
"meminta padanya? kau pikir aku ini semiskin itu? aku akan membayar setengahnya" aku membuka tasku dan mencari dompetku, tapi sepertinya aku lupa membawanya, aku mengeluarkan semua barang ditasku dan ternyata memang tak ada.
"aigoo... aku lupa membawanya!" ucapku sambil memasukkan kembali semua barang-barangku. Aku benar-benar bingung sekarang, bagaimana aku pulang? bahkan aku tak tau dimana aku sekarang!!!! aku berlari tanpa arah dari sekolahku. Aku melihat namja itu sedang menatapku sinis
"tenang saja! akan kuganti besok" ucapku sambil berdiri
"Aku tak mau! Kau harus menggantinya hari ini juga" ucap namja itu sambil membalikkan badannya dan mulai berjalan keluar. Memang cukup lama kami berada dilorong sempit ini. Aku berjalan dibelakangnya
"ISH... aku takkan kabur! kalau perlu datanglah.............." ucapanku terputus karena tiba-tiba ia berbalik dan memelukku.
Kyuhyun POV
"aigoo... aku lupa membawanya!" ucapnya kaget. Dia mengeluarkan semua benda ditasnya termasuk ponselnya. Timbulah niat jahil dikepalaku, aku tak mau hanya mengenalnya cukup sampai disini, jadi aku mengambil ponselnya diam-diam. Aku bukan pencuri, aku hanya ingin bermain-main saja dengan yeoja manis ini.
"tenang saja! akan kuganti besok"
"Aku tak mau! Kau harus menggantinya hari ini juga" ucapku sambil membalikkan badanku untuk memasukkan ponselnya kesaku celanaku dan keluar dari lorong sempit itu.
Baru saja aku keluar dari lorong itu, aku melihat Hye kyo sedang melambaikan tangannya kearahku, dia memanggilku berkali-kali tapi aku pura-pura tidak mendengarnya lagipula jalan didepanku sekarang memang cukup ramai, banyak kendaraan yang berlalu lalang didepanku jadi suaranya tak terdengar jelas. Aku menoleh kearah Hye kyo dan ternyata dia sedang berlari kearahku. Dengan cepat aku membalikkan badanku dan memeluk Se kyung, membuat ia kaget dan menghentikan ocehannya. Sesaat ia terdiam, mungkin masih belum bisa sadar sepenuhnya dan saat kesadarannya mulai kembali ia mulai memberontak didalam pelukanku, untungnya tenaganya tak sekuat yang kupikirkan jadi aku masih bisa menahannya dalam posisi seperti itu.
"diamlah dan jangan melawan semua ucapanku maka semua hutangmu lunas" ucapku masih memeluknya. Dia mulai berhenti memberontak, mungkin masih mencoba mencerna ucapanku. Kami terdiam dalam posisi itu dan seorang yeoja yang sudah pasti Hye kyo memanggilku
"chagiya! Apa yang kau lakukan? siapa yeoja ini?" tanya Hye kyo, aku mulai melepas pelukanku dan mengarahkan pandanganku ke yeoja yang sedang kesal itu.
"hei... Hye kyo! perkenalkan yeoja ini adalah yeojachinguku!" ucapku santai sambil merangkul Se kyung. Se kyung membuka mulutnya lebar-lebar mendengar ucapanku, dia memang tak bisa apa-apa sekarang. Karena aku yakin ia ingin semua hutangnya segera lunas dan bisa terbebas dariku.
"yeojachingu? aku yeojachingumu" teriak Hye kyo. Ia melihat sinis pada Se kyung. Memperhatikannya dari ujung kaki sampai kepala
"apa kau tuli? kemarin aku sudah memutuskanmu!"
"tapi aku tak bilang ia Cho kyuhyun. Lagipula apa alasanmu memutuskanku? Katakan cho kyuhyun! Katakan ini semua bohong! katakan pada yeoja itu kau mencintaiku"
"cih... yeoja sepertimu tak pantas dicintai. Sudahlah! pergi sana! Jangan pernah menggangguku lagi"
"baiklah Cho Kyuhyun! Kau akan menyesal mengatakan ini padaku!" ucap yeoja itu.
"emm" hanya itu yang keluar dari mulutku mendengar ancaman konyolnya. Hye kyo pun mulai berlalu meninggalkan kami.
"ARGHHH" yeoja gila itu menyikut perutku tepat saat Hye Kyo memasuki sebuah taksi.
"mwo? apa salahku?"
"salahmu? perlu aku sebutkan?"
"ara... ara... tak usah"
"sekarang hutangku lunas, benarkan?"
"lunas? tentu saja belum"
"YAK! Tadi kau bilang semua hutangku akan lunas?"
"NE.. semua hutang karena menjatuhkan makananku LUNAS, tapi karena menabrakku belum"
"shireo! semua yang kau lakukan padaku sudah lebih dari cukup! Aku pulang" dia membalikkan badannya dan mulai melangkah.
"bagaimana dengan ini?" tanyaku sambil mengangkat tinggi ponselnya. Untung saja tadi aku sempat mengambil ponsel itu.
Ia menghentikan langkahnya dan membalikkan badan. Ia memicingkan matanya mencoba melihat benda digenggamanku. Dan kulihat matanya terbelalak melihat ponselnya ada padaku. Dia segera menarik tasnya kedepan dan mungkin mencoba memastikan keberadaan ponselnya itu ditasnya.
Se Kyung POV
Benar saja, ponselku sudah tak ada ditasku. Aku mendekati namja itu mencoba meraih ponselku tapi ia mempermainkanku, ia malah mengangkat tinggi ponsel itu bila aku ingin meraihnya, sesekali aku melompat mencoba meraih ponsel itu tapi ia malah mengangkatnya semakin tinggi.
"ARGH... Apa maumu?" Aku menyerah dan menatapnya sinis
"bantu aku!"
"shireo! Bagaimana kau mengambil ponselku? Dasar tangan panjang" Aku menyilangkan tanganku didadaku dan membuat ekspresi se-Evil mungkin
"itu tak penting yang penting adalah aku takkan mengembalikan ponselmu jika kau tak mau membantuku"
"YAK....Cho kyuhyun KAU CURANG! Ini namanya pemaksaan" teriakku sambil mengarahkan telunjukku tepat diwajahnya
"kau mau tidak?" tanyanya tanpa dosa. Aku mulai putus asa, itu adalah ponsel pemberian Eonniku sebelum ia meninggal 1 tahun yang lalu. Eonniku tewas kecelakaan, dan jika ia masih hidup sekarang, pasti yang akan menerima pertunangan konyol ini adalah Eonniku. Aku sangat menyayanginya, tapi aku juga tak mau jadi korban hutang perusahaan appaku. Cih... lihat saja, aku takkan pernah menikahi ajusshi itu, lebih baik aku jadi gelandangan daripada menikahinya.
"baiklah! Tapi kembalikan dulu ponselku"
"mana bisa? nanti kau malah kabur. Ponselmu akan kukembalikan setelah tugasmu selesai"
"tugas? Tugas apa? Tugas disekolahku saja aku sudah sulit kerjakan apalagi tugas darimu Mr. Cho!"
"ini mudah. Besok akan kujemput disekolahmu. emmm...." ia memperhatikan jam di tangan kirinya
"jam 4 sore!" lanjutnya
"emm... lalu ponselku?"
"Ish... tenang saja. Aman bersamaku" ucapnya.
Aku membalikkan badanku, baiklah! Bagaimana nasibku sekarang? aku tak bawa dompet, tak punya uang, tak tau ada dimana, dan tak bisa menghubungi siapapun. Aku kembali menghadapnya yang ternyata dari tadi sedang memperhatikanku
"Hei... Cho kyuhyun! Bagaimana caranya aku pulang? aku tak punya uang dan tak tau jalan"
"jika kau meminta uang padaku aku tak punya"
"lalu bagaimana?" tanyaku mulai panik
"aku antar! Mobilku ada didekat tempat kau menabrakku tadi" ucap namja itu dingin dan mulai berjalan, aku mengikutinya dari belakang.
...................
"ini mobilmu?" tanyaku saat ia masih fokus menyetir
"ini mobil seorang CEO"
"kau CEO?"
"Lebih baik dari itu" ia menoleh kepadaku dan tersenyum
"aku adalah supir seorang CEO" Ucapnya bangga.
"Hah? Supir? Bohong!"
"ara.. ara... aku tau aku ini terlalu tampan untuk menjadi seorang supir"
"tampan? kurasa harabeojiku jauh lebih tampan darimu" ucapku
"oh ia.. siapa yeoja tadi?" lanjutku penasaran
"mantan yeojachinguku! Aku sudah memutuskannya kemarin tapi ia tak mau! Merepotkan sekali"
"kenapa kau memutuskannya? dia cantik!"
"aku menilai yeoja tidak hanya dari fisiknya tapi dari hatinya juga"
"masih untung ada yang suka!"
"Kau akan menelan kembali kata-katamu jika kau mendengar tugas dariku"
"tapi mengapa yeoja itu mau ya?" aku memasang wajah bingung
"geurae. Tak ada satupun yeoja yang bisa menampik pesonaku"
"percaya diri sekali kau" tatapan sinis kembali kudaratkan padanya. Aigoo... namja ini... belum pernahkah seseorang menjatuhkannya dari gedung bertingkat? Kelakuannya itu, jadi supir saja gayanya selangit apalagi dia jadi CEO?
..............
````````Shin family's house`````````
"hah? jadi ajusshi itu mengadu pada appa?"
"jaga kelakuanmu! bagaimanapun juga dia telah membantu keluarga kita"
"membantu? jika dia melakukannya tanpa pamrih itu baru disebut membantu appa"
"Se Kyung!!!!"
"aku takkan pernah sudi menikahi namja tua itu!"
"appa tau! Jika appa punya uang, appa juga takkan mau berhubungan dengannya! Appa tak mungkin meminjam uang lagi, hutang keluarga kita sudah terlalu banyak! Jebal, bersikap manislah padanya, hanya sampai perusahaan appa kembali seperti semula"
"aku tak mau seperti itu!" aku segera meninggalkan appaku, baru saja aku sampai sudah dibuat kesal seperti itu.
a day later.............
"Se kyung, bertahanlah ini takkan lama" ucap eomma yang melihatku sedang menangis, aku memang sudah tak kuat lagi menjalani hidup seperti ini. Dan sekarang ajusshi itu sudah ada diruang makan bersama appaku, dia akan mengantarku kesekolah pagi ini.
"takkan lama? Bahkan ajusshi itu bilang 2 bulan lagi kita akan menikah. Aku tak sanggup eomma. Kenapa appa dan eomma tak melindungiku? kenapa appa memberikanku pada seorang ajusshi? aku tak percaya akan berakhir seperti ini! oleh ajusshi?"
"tak ada jalan lain kecuali mengganti hutang kita 2 kali lipat dan itu takkan mungkin, kau tau kan perusahaan appa sedang dalam krisis besar? lagipula mana ada orang yang mau meminjamkan kita uang sebanyak itu?" ucap eomma sambil membelai rambutku.
................
```Seungji's car```
"aniyo! Tak ada masalah apa-apa ajusshi"
"mwo? ajusshi? panggil aku oppa" teriaknya kasar. Aigoo, oppa? tak ada pantas-pantasnya namja itu kupanggil oppa. Kurasa Harabeoji adalah panggilan paling tepat untuknya.
"chagiya, nanti sore aku tak bisa menjemputmu! Aku harus pergi ke luar kota!"
"jeongmalyo? ahhahahh,.... akhirnya aku terbebas darimu ajusshi mengerikan" ucapku tanpa sadar
"mwo? APA KAU BILANG? kau mau aku batalkan pernikahan kita? kau mau appa dan eommamu menjadi gelandangan? kau sadar ya.. semua kebutuhanmu dan keluargamu aku yang penuhi! Jadi jangan macam-macam padaku" ucapnya sambil mencengkram kasar pipiku dengan tangan kanannya, dia benar-benar terlihat seperti monster.
"YAK! Lebih baik aku jadi gelandangan daripada menikahi monster sepertimu" aku mendorong tangannya hingga cengkraman menyakitkannya lepas dari pipiku.
"sayangnya itu tak akan pernah terjadi chagiya. Kau harus mengembalikan hutangmu 2 kali lipat untuk terbebas dariku" ia menatapku dengan pandangan merendahkan. Emosiku sudah benar-benar memuncak, aku segera turun dari mobilnya
...............
"mwo? ke luar kota ya? baguslah! Doakan saja supaya ia tak kembali"
"hahaha... kuharap begitu" Sekarang sudah waktunya pulang, aku menemani Min jung menunggu oppanya yang sepertinya sedikit terlambat menjemputnya hari ini. Kami sedang duduk dipinggir lapangan melihat beberapa siswa sedang bermain basket tapi tiba-tiba saja cciiiiiiiiiiitttttt............ Sebuah mobil hyundai hitam memutar tepat ditengah lapangan, membuat beberapa siswa yang sedang bermain basket berlari menjauh. Krek... Pintu mobil bagian kemudi terbuka, semua pandangan tertuju pada pintu mobil itu, menanti siapa yang akan keluar dari sana. Dan ternyata adalah seorang namja, ia menggunakan pakaian casual dan kaca mata hitam yang membuat ia terlihat sangat tampan, membuat para siswi disana berdecak kagum.
"namja itu? mau apa dia?"
Kyuhyun membuka kaca mata hitamnya dan mengedarkan pandangan. Dan matanya berhenti tepat kearahku, yup namja itu berjalan mendekat kearahku dan membuat iri yeoja-yeoja disekitar.
"sudah puas tebar pesonanya?" tanyaku pada namja itu yang sekarang sudah berdiri tepat didepanku
"hahaa.. kau cemburu?"
"cemburuu? padamu? hahaha! Jangan mimpi"
"Ayo cepat! ini sudah lewat dari jam 4!" ucapnya sambil menarik tanganku
"shireo! Aku lelah hari ini! lain kali saja" ucapku sambil menahan tarikannya
"oh... ok! katakan selamat tinggal pada ponselmu" ancamnya sambil melepaskan tanganku
"ish... dasar licik! Aku membencimu Cho Kyuhyun"
"Cho Kyuhyun? jadi dia namja yang kau maksud?" tanya Min jung dengan polosnya
"aigooo.... diam-diam kau membicarakanku juga Se kyung? hahahha... tak kusangka pesonaku ini memang......."
"Diamlah! kajja! jangan buang-buang waktu, apa tugasku? aku akan mengerjakan hari ini juga dan kau harus mengembalikan ponselku"
"aku tak bisa mengatakannya disini! Ayo cari restoran, kita bicarakan disana saja"
"baiklah! Min jung aku duluan ya......." aku berdiri dan melambaikan tanganku cepat pada Min jung, sedangkan namja itu sudah berlalu menuju mobil Hyundai hitam yang ia bawa. Aku tak mau berlama-lama disini, dan menjadi tontonan satu sekolah jadi aku segera mengikutinya masuk ke mobil yang terparkir persis ditengah lapangan itu.
...................
``````````````In Restaurant````````````````
"ige mwoya?" tanyaku saat Kyuhyun memberiku 3 buah foto yeoja.
"ini tugasmu!"
"tugasku?"
"ne... kau harus membuat mereka putus denganku" ucapnya santai sambil meminum soda digelasnya
"mwo? putus? ketiganya? kau memacari ketiganya?"
"hmm"
"Ish... bagaimana bisa? tak kusangka namja sepertimu itu seorang playboy"
"aku bukan playboy! Aku hanya ingin mencari yang terbaik untukku! Aku tak ingin salah pilih Se kyung"
"setidaknya pilihlah salah satu! yang terbaik dari mereka" ucapku sambil melihat foto-foto itu, semuanya cantik.
"aku pasti memilih tapi bukan salah satu dari mereka!"
"ah.. baiklah terserah kau saja. Tapi bagaimana caranya? aku bingung" Aku meletakkan kembali ketiga foto itu diatas meja
"mudah saja... jadilah yeojachinguku"
"mwo?"
"ayolah! hanya pura-pura! Kau masih menginginkan ponsel ini kan?" tanya namja licik itu sambil mengangkat tinggi ponselku. Aku hanya terdiam tak mampu menjawab.
"oke!diam artinya ia. Kau! Jangan membuatku malu! walaupun hanya pura-pura tapi kau harus tampak secantik mungkin. Aratsoyo? 3 hari lagi datanglah ke restoran ini! Yeoja ini yang pertama! Dia seorang model dan cukup terkenal mungkin kau bisa mencari data dirinya di internet" ucapnya. Aigoo aku benar-benar pusing sekarang, entah apa yang terjadi selanjutnya.
3 days later
Hari ini adalah hari pertama aku menjalani tugasku sebagai yeojachingunya, aku dan Kyuhyun duduk disebuah restoran menunggu yeoja pertama itu. Tak berapa lama kemudian seorang yeoja cantik datang dan berdiri tepat disamping meja kami, aku hanya berani meliriknya sekilas. Kyuhyun ikut berdiri
"Na young, kukira kau takkan datang" sapa kyuhyun ramah
"jangan basa-basi sebenarnya ada apa? siapa yeoja ini?" tanya Miss jutek itu, ia memandangku seperti akan memakanku padahal kyuhyun belum bilang apapun saat itu. Kurasa umurku tak lama lagi, mungkin saja sepulang dari sini Shin se kyung hanya tinggal nama.
"mengenai hubungan kita, kurasa............"
"kau ingin memutuskanku?" belum sempat Kyuhyun menyelesaikan ucapannya, Na young sudah teriak duluan
"geurae"
"dan dia? dia yang akan menggantikanku? yeoja dekil ini. Tak kusangka seleramu sangat rendah Mr. cho! Apa yang dia berikan untukmu? harga dirinya?" Na young, wajahnya secantik bidadari tapi ucapannya busuk seperti sampah. Rasanya sakit sekali mendengar semua ucapan menyakitkannya, dia bilang aku memberikan harga diriku? aku hanya menunduk mencoba menahan air mata yang akan keluar dan Kyuhyun, ia menggenggam tanganku mencoba menenangkanku. Bahuku bergetar, sulit sekali menahan air mata ini.
"Yak... kau menangis? dasar yeoja lemah! Apa lebihnya ia dibanding aku"
"setidaknya ia bisa membuatku tersenyum dan tak pernah menyakiti perasaan orang lain, pantaskah yeoja sepertimu dicintai? bahkan aku yakin kau tak tulus mencintaiku"
"aku akan mengingat semua ucapanmu! Kita lihat saja berapa lama hubungan kalian" dia tersenyum merendahkan kearahku dan mengambil tas brandednya lalu pergi meninggalkan kami.
"Se kyung, mianhaeyo! Aku tak tau kalau dia akan ..........."
"ne.. tak apa! Algessoyo"
"baiklah! kurasa lebih baik kita hentikan ini semua!"
"andwae! aku sudah terlanjur melangkah, aku tak ingin mundur! Sindiran seperti itu tak berpengaruh banyak untukku! Mianhae tadi aku diam saja! Aku masih bingung dan yeoja itu menyeramkan sekali" ucapku mencoba menguatkan diriku sendiri.
"tapi jujur aku masih tak percaya! Kau kan hanya seorang....... yah kau tau tapi mengapa yeoja-yeoja itu...."
"aku sudah bilang sebelumnya kan, tak ada satupun yeoja...."
"yang bisa menolak pesona seorang Cho Kyuhyun? Ish.. jinjja"
"hahaha... kau sudah hafal rupanya"
"baiklah! Kapan kau siap dengan yeoja berikutnya?"
"besok aku libur! Lebih cepat lebih baik kan?"
"kau yakin?"
"ne.. sangat yakin"
"besok pagi kujemput dirumahmu! Ottokhae?" aku mengangguk dengan senyum seadanya. Jujur aku sangat lelah, walaupun daritadi aku hanya diam saja tapi hatiku sangat lelah.
a day later......
Aku menarik nafas panjang
"kau siap?" hari ini Kyuhyun membawaku kesebuah pusat perbelanjaan, dia sudah mempunyai janji dengan yeoja kedua itu, dan aku tak tau apa lagi yang akan kuterima.
"Geurae!" ucapku dengan senyum memaksa, jujur aku sangat takut. Kami masuk kesebuah foodcourt,
"Ga in!"
"chagiya! kenapa lama sekali? aku menunggumu dari tadi tau" ucap yeoja itu manja sambil memeluk Kyuhyun dan saat melihat aku dibelakang Kyuhyun, aku kembali mendapat tatapan sadis, tatapan yang sama dengan yeoja sebelumnya, nyaliku menciut seketika.
"Ga in! hmmm.... sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu"
"katakan saja" ucapnya dingin sambil terus menatapku sinis
"sepertinya aku harus mengakhiri hubungan kita"
"MWO? maksudmu putus? apa karena yeoja ini?"
"ne.. aku yeojachingunya. Kau keberatan?" ucapku memberanikan diri.
"BERANI SEKALI KAU" ucap yeoja itu sambil PLAKKK ia menamparku, aku tak terima dan balik menamparnya, Kyuhyun segera melerai kami dan dengan cepat yeoja itu BRUGG, keadaan menjadi gelap.
..................
Aku membuka mataku perlahan, rasanya berat sekali.
"dimana aku?" sekarang aku berada disebuah kamar yang cukup besar dan elegan. Sangat mewah bahkan. Krek.. pintu terbuka
"kau sudah bangun?"
"kyu! Kita dimana?" tanyaku bingung sambil terus memijit kepalaku yang terasa sedikit pusing
"rumah bossku"
"Mwo? apa yang terjadi?"
"Ga in meninjumu sampai pingsan" Kyuhyun mendekat sambil memberikan segelas teh padaku.
"gomawo!" ucapku sambil mengambil gelas yang ia sodorkan
"Hei! Boleh aku menanyakan sesuatu?"
"apa yang ingin kau tanyakan?"
"tunanganmu itu......" namja itu terlihat sedikit ragu
"oh... ajusshi itu! namanya Seungji, keluargaku punya hutang sebesar 50 juta won padanya dan karena keluargaku tak bisa menggantinya maka aku yang menjadi korbannya. Aku harus menikahinya"
"jeongmalyo? kenapa kau tak meminjam uang saja padaku?"
"kau gila?" tanyaku mengingat ia hanya seorang supir
"ya.. mungkin tidak denganku tapi kenapa kau tak meminjam uang saja? setidaknya itu lebih baik daripada harus menikahi ajusshi itu"
"ne.. tapi keluargaku sudah terlilit banyak hutang! Tak mungkin akan kami tambah lagi kan? bahkan untuk uang sebanyak itu"
"apa tak ada cara lain agar kau terbebas darinya?" ia mulai menunjukkan simpatinya padaku
"ada.. tapi sangat tak mungkin"
"bagaimana caranya?"
"sudahlah! Tak usah bicarakan ini"
" ayolah!!! bagaimana caranya?" Namja itu mulai memaksaku
"aku harus bayar 2 kali lipat" ucapku lesu. Namja itu menarik nafas panjang
"mungkin ini memang takdirku Kyu! Perusahaan appaku sedang dalam krisis besar, mungkin jika aku menikahinya dia bisa memberikan suntikan dana untuk perusahaan kami"
"itu takkan terjadi"
"kuharap begitu! Apa aku tak pantas disandingkan dengan namja yang lebih muda?" tanyaku sambil terkekeh pelan.
"yeoja ketiga?"
"aku tak siap! kapan-kapan saja"
"ne.. kurasa begitu! yang ketiga ini lebih menakutkan dari 2 yeoja sebelumnya! Bagaimana jika 2 minggu lagi?"
"terserah... tapi jangan dalam waktu dekat ini! Aku masih trauma! Bahkan kepalaku masih sangat pusing sekarang" ucapku sambil terus memijat kepalaku
"hemm"
"hei... apa tidak apa-apa kau membawaku kesini? Tapi mengapa kau membawaku kesini? kenapa tak kerumahmu saja? setidaknya mungkin aku takkan merasa secanggung ini. Lagipula kamar ini kamar siapa? besar dan elegan sekali pasti milik bossmu kan?"
"hmm,,hmm....... hmmm..... sudah malam ayo akan kuantar kau pulang"
"jeongmalyo? sudah malam ya? baiklah! Lagipula besok aku sekolah"
..............
"sampai sini saja ya!"
"ne... gomawo Kyu!"
"cheonmaneyo! besok kau sekolah?"
"ne..wae?"
"kau dijemput ajusshi itu?"
"aniyo! Dia sedang keluar kota"
"kau mau aku jemput?"
"kau mau menjemputku? hahahah! tentu saja aku mau! Jika kau tak sibuk tentunya!"
"geurae!"
"Jal-ja (sleep well) Kyuhyunie" ucapku sambil berbalik menuju rumahku tapi tiba-tiba ia menarikku
"chakkaman! Ini" ucapnya sambil memberikanku sesuatu.
"kau mengembalikannya?" tanyaku tak percaya saat ia mengembalikan ponselku.
"hmm"
"kau tak takut aku kabur?"
"aku mempercayaimu! Lagipula kau sendiri bilang kalau kau sudah melangkah, kau takkan mundur" aku tersenyum mendengar jawabannya, dia benar-benar mempercayaiku.
...............
Kyuhyun POV
"hei... kau sudah datang rupanya." tanyanya mendekatiku
"ne.. kau mau kuantar dengan ini?" tanyaku sambil memperhatikan motor butut didepanku. Baru kali ini aku menemui yeoja seaneh dirinya, dia bilang dia akan lebih senang jika aku menjemputnya dengan kendaraanku sendiri.
"tentu saja! Apa yang salah? Daripada kau terus-menerus memakai mobil bossmu itu!" ucapnya sambil tersenyum dan duduk dibelakangku. Yup... semalam ia menelfonku, ia bilang tak mau jika aku menjemputnya dengan mobil.
.......
"nanti sore kau ada acara tidak? aku ingin main kerumahmu" pinta Se kyung tepat saat turun dari motor yang kubawa.
"hmm..." aku berfikir keras
"baiklah kalau tak bisa, mungkin lain kali saja" ucapnya dengan nada lesu dan berjalan pelan memasuki gerbang sekolahnya
"aku bisa. Nanti sore kujemput ya.." Pabo! Apa yang kukatakan? dasar yeoja itu, bisa-bisanya memengaruhi otakku, dan sekarang aku dalam masalah. Dia mengangkat jempolnya dengan senyum mengembang dan berlalu memasuki sekolahnya.
OK! Apa yang harus kulakukan sekarang? pertama motoor dan sekarang rumah, haruskah kulakukan ini?
.............
Se Kyung POV
Semenjak itu kami menjadi sangat dekat, setiap hari namja itu menjemputku kesekolah dan sepulang sekolah biasanya kita selalu jalan-jalan atau sekedar bermain dirumahnya. Dia juga sering membantu tugas-tugasku, dia adalah namja yang pintar, rasanya sangat tak mungkin jika ia hanya seorang driver. Rumahnya tak besar tapi sangat nyaman, aku betah berlama-lama dirumahya bahkan aku selalu pulang diatas jam 7 malam jika sudah dirumahnya, ahjumma yang tak kutau siapa selalu memasakkan kami masakan yang sederhana tapi sangat enak, aku jauh lebih menyukai saat-saat seperti ini daripada diam dirumah. Kalau aku sedang berada dirumahku pasti yang kuingat hanyalah betapa menyedihkannya hidupku yang menjadi korban hutang ini.
flashback
"hmmm... ramyeon buatan ahjumma tadi enak sekali!" ucapku saat Kyuhyun menutup pintu kamarnya.
"ahjumma itu eommamu?" lanjutku
"ne" jawabnya singkat
"jeongmalyo? tapi kenapa tidak mirip ya? atau mungkin noonamu?"
"ne.." jawabnya datar, dia mengambil buku tugasku dan mulai membukanya. Yup... hari ini aku datang (lagi) kerumahnya memintanya membantuku mengerjakan tugas.
"Ish... tapi dia terlalu tua! Apa dia bibimu?"
"hei... sebenarnya kau mau kubuatkan tugas atau tidak? berhentilah menginterogasiku" hentaknya
"Aigoo... aku hanya ingin tau saja. Jangan marah begitu. Setiap kutanya kau selalu saja bilang ne. Itu membuatku bingung tau!"ucapku kesal
end flashback
Aku membuka ponselku, satu pesan diterima, from Kyuhyun
hei... besok kau libur kan? kita temui yeoja ketiga itu ya..
To : Kyuhyun
ne.. jangan lupa menjemputku!
.............
Kyhyun POV
Shin Se Kyung, dia benar-benar berbeda dengan yeoja lainnya, dia adalah yeoja dari kalangan atas tapi karena appanya bangkrut, kehidupannya menjadi tergantung pada orang lain. Walaupun begitu ia bukan yeoja matrealistis dan manja, ia kuat menghadapi segala cobaan hidupnya, ia jujur dan sederhana, ia juga menyenangkan dan tak pernah memanfaatkan orang lain.
.......
"kyu.. chakkaman! ige" ucap Se kyung sambil memberikan ponselnya padaku, tepat sebelum aku mengetuk pintu rumah Ye seul, yeojachingu terakhir yang kupunya, setelah sebelumnya aku memutuskan Hye Kyo, Na Young dan Ga In.
"mengapa kau memberikannya padaku?"
"Kau bilang akan mengembalikannya saat tugasku selesai kan? sekarang tugasku belum selesai!" ucapnya sambil memasang senyuman manis
"baiklah jika itu maumu" aku memasukkan ponselnya kedalam sakuku. Ini masih jam 9 pagi tapi Se Kyung sudah memintaku untuk segera menemui yeoja terakhir ini, ya,... mungkin ia ingin segera terbebas dariku. Memang ia sekarang sudah cukup dekat denganku tapi aku masih suka menjahili dan mengerjainya, bukan karena aku membencinya tapi karena aku sangat senang melihat ekspresi aegyonya saat itu.
Aku memandang yeoja disampingku sebelum aku mulai mengetuk pintu rumah Ye seul, terlihat ia sedang menarik nafas panjang. Aku kembali terfokus pada pintu itu dan mulai mengetuknya. Tak lama pembantu rumah tangga Ye seul membukakan pintu dan segera memanggil Ye seul, Yeoja itu keluar
"Kyuhyunnie...... kemana saja kau? aku merindukanmu! Kapan kau akan mengajakku berlibur ke Jeju lagi?" ia segera memelukku
"YAK! Apa yang kau lakukan pada namjachinguku?" tanpa kusangka Se Kyung segera menarik Ye seul dan ia terlihat sangat marah saat itu. Aigoo.. kenapa anak ini? tumben sekali memperdulikanku. Apa ia tak suka Ye seul memelukku? apa yeoja ini cemburu?
"namjachingumu? mana mungkin? Mykyu tak akan memacari gadis kampungan sepertimu!" ucapnya angkuh
"tapi sayangnya itulah yang terjadi! Lebih baik kau mencari namja lain!" waw... apa aku bermimpi sekarang? aku tak percaya Se Kyung mengatakan hal itu bahkan dengan sangat tenang
"HEI... dasar kau yeoja tak tau diri! Harusnya kau sadar, Kyuhyun itu punya selera yang tinggi dalam mencari pasangan, dan kau itu bukan seleranya Kyuhyun" Ye seul terus saja menghina yeoja disampingku ini, aku takut sekali Se kyungku kalah dan menjatuhkan air mata.
"Mianhae! Tapi kau lihat sekarang? Kyuhyun mengajakku menemuimu dan itu sudah sangat membuktikan aku jauh lebih baik darimu" ucapnya tenang dan penuh keberanian. Omoona, ia terlihat sangat dewasa sekarang, aku benar-benar tak percaya ia bisa setangguh ini, bahkan tak ada raut kesal diwajahnya, Aktingnya benar-benar menakjubkan.
"KAU! JINJJA" Ye Seul menamparnya, aku kaget dan segera melihat wajah Se kyung yang tertunduk
"kudengar kau adalah yeoja berkelas" ia tersenyum sambil mengangkat kepalanya. Ekspresi yang benar-benar tak kupercaya.
Se Kyung POV
"KAU! JINJJA" teriaknya sambil PLAK/// tamparan kedua yang kudapatkan selama sebulan ini, jika sebelumnya aku membalasnya dengan tamparan dan berakhir dengan tinjuan yang sukses membuatku kehilangan kesadaran maka kali ini aku takkan membalas dengan sebuah tamparan lagi.
"kudengar kau adalah perempuan berkelas"
"begitulah" ia tersenyum puas
"tapi sikapmu menunjukkan bahwa kau adalah yeoja rendahan" ucapku yang sukses membuatnya membelalakkan matanya. Dia mengalihkan pandangannya kearah Kyuhyun.
"Kyuhyunnie, aku akan menunggumu! Aku tau chagiya, kau hanya ingin bersenang-senang kan dengan yeoja murahan ini? Chagi... kapanpun kau membutuhkanku aku akan datang! Kita tunggu saja kapan kau akan membuangnya" ucapnya sambil mengaitkan tangannya di leher Kyu.
"jangan sentuh namjachinguku" teriakku sambil mendorong yeoja centil itu. Aku benar-benar tak suka jika yeoja itu menyentuh Kyuhyun
"Ye Seul! Mulai sekarang, jauhi aku, aku tak mau berhubungan denganmu lagi" Itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut Kyuhyun dan kalimat itulah yang menjadi penutup kunjungan kami. Kyuhyun menggandengku masuk ke mobil, meninggalkan yeoja itu yang masih diam tak percaya Kyuhyun benar-benar mencampakannya. Kyuhyun duduk dikursi kemudi dan mulai menjalankan mobilnya
"kau pasti haus! Kita ke kedai es krim ya" ucapnya yang masih terlihat pucat. Begitu pula denganku, aku mengangguk mendengar tawaran menggiurkannya
...........
"waw... berapa lama kau latihan? aktingmu bagus sekali! yeoja pertama kau menangis, yeoja kedua kau pingsan dan yeoja ketiga.........benar-benar tak dapat kupercaya! Kau melakukannya dengan sangat baik, bahkan aku tak mampu berkata apa-apa tadi" Kyuhyun terus-menerus memujiku
"ne.. tapi mungkin bukan hanya tamparan dan hinaan yang kudapat kalau kau tak cepat-cepat mengajakku pergi"
"geurae. Dia itu yeoja yang agresif! Makanya aku tak mau memperpanjangnya lagi"
"tapi apa kita tidak terlalu jahat? Semua yeoja itu sepertinya sangat mencintaimu lagipula mereka semua kaya raya dan cantik. Apa yang kurang dari mereka? dan jika aku ada diposisi mereka pasti aku juga akan marah, karena tiba-tiba orang yang kucintai membawa yeoja lain dan memutuskan hubungan tanpa ada alasan yang jelas"
"mereka tak benar-benar mencintaiku, mereka hanya memanfaatkanku! Aku menginginkan yeoja yang tulus mencintaiku bukan karena sesuatu yang lain. Apa itu jahat?" aku terdiam mendengarnya, apa yang ia maksud dengan memanfaatkan? apa yang mereka manfaatkan dari Kyuhyun?
"mereka bahkan tau kalau aku tak hanya mempunyai 1 yeoja, Itu sangat membuktikan bahwa yang mereka inginkan bukan aku tapi ya... sesuatu yang lain. Selama ini aku tau aku salah, aku memacari seseorang hanya untuk bersenang-senang tapi sekarang aku sadar aku membutuhkan seseorang yang tulus mencintaiku, kukira itu akan mudah kudapatkan tapi kau lihat kan? semuanya sama saja tak ada yang tulus"
"kau pasti mendapatkannya Kyu, tunggulah! Mungkin ini bukan waktunya" ia mengangguk dan mulai terfokus lagi memasukkan ice cream kemulutnya.
"tak ada yeoja lain?" tanyaku sambil mengikutinya memasukkan sesendok ice cream kemulutku
"Eobso! Aku sendiri sekarang" ucapnya sambil menggelengkan kepalanya. Aku mulai menyadari sekarang, aku menyukai Kyuhyun, kalau tidak kenapa aku harus marah saat Ye Seul memeluknya? dan kenapa sekarang aku malah takut dia meninggalkanku.
"jadi sekarang tugasku selesai?" ucapku
"ne.. dan ini ponselmu!" ia menyodorkan ponsel itu kepadaku, aku tersenyum dan mengambilnya
"Kyu... aku tak tau harus apa sekarang"
"ini kan yang kau mau? selamat! Sekarang kau terbebas dariku tak ada lagi yang akan membuatmu kesal! Maafkan aku untuk semuanya dan gomawo telah membantuku" ia berdiri dan melangkah menjauhiku, aku kaget benar-benar kaget, aku tak menyangka kata-kata itu yang keluar dari mulutnya. Aku takut sekarang, aku takut ini adalah pertemuan terakhirku, aku takut tak dapat mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya padanya.
"KYUHYUN!" teriakku sambil berdiri sebelum ia keluar dari kedai es ini. Ia berhenti tanpa menoleh kearahku, kini posisinya ia berdiri beberapa meter didepanku dan membelakangiku. Aku hanya bisa melihat punggungnya dari sini
"Tolong, jangan biarkan aku disini sendiri! Aku membutuhkanmu!" ucapku sambil menangis
"Aku rela kau buat kesal setiap harinya, itu semua sudah seperti rutinitas bagiku sekarang, aku tak tau apa jadinya jika kau tak ada dalam kehidupanku." lanjutku ia tetap tak bergeming
"Kumohon jangan pergi, apa tak ada kesalahan lain yang kulakukan? Kumohon Kyuhyun bentak aku! Aku ingin membuat seribu kesalahan agar bisa selalu bersamamu bahkan aku rela menghabiskan hidupku untuk melunasi hutangku terhadapmu, itu semua karena... " ia pasti menunggu kalimat terakhirku, ia tak menatapku sedikitpun, ia tak memperlhatkan wajahnya sama sekali padaku, ia diam memandang lurus ke arah lain.
"itu semua karena aku............. karena aku........... MENCINTAIMU" lanjutku. Ia tak menjawabku, bahkan setelah aku mengucapkan kata itu ia malah melanjutkan langkahnya meninggalkanku. Untungnya saat itu kami adalah satu-satunya pengunjung dikedai itu, jadi hanya ada beberapa pelayan saja yang melihat tingkah memalukanku. Bahuku bergetar diiringi tangisku yang tak tertahan, kenapa harus berakhir seperti ini?
Aku pulang kerumah dengan wajah yang tak karuan, aku menangis berjam-jam di kedai es itu, meratapi hidupku yang semakin kelabu, baru saja kubuka pintu rumahku, eomma dan appaku langsung menyambutku. Mereka terlihat sangat senang dan berbinar.
"Se Kyung! kenapa kau tak membalas sms eomma?" tanya eomma
"ne.. dan kenapa kau tak mengangkat telfon dari kami?" sambung appa
"mianhae! tapi aku sedang tak ingin diganggu!" ucapku tak bersemangat
"Se Kyung-ah..... tapi ada kabar membahagiakan" senyum eomma mulai mengembang
"ne.. kau pasti akan merasa sangat senang mendengarnya" ucap appa tak kalah heboh
"ne.. kau pasti akan merasa sangat senang mendengarnya" ucap appa tak kalah heboh
"ada apa?"
"kau bebas dari tuan Seungji! Kau tak perlu menikahinya" eomma meletakkan tangannya dibahuku dan terus tersenyum saking senangnya
"kau bebas dari tuan Seungji! Kau tak perlu menikahinya" eomma meletakkan tangannya dibahuku dan terus tersenyum saking senangnya
"jeongmal? bagaimana bisa? akhirnya namja itu sadar juga" aku kaget bukan main.
"aniyo! bukan karena itu! Ada seorang pengusaha muda yang melunasi semua hutang kita!"
"pengusaha muda? nugu?" aku mengangkat sebelah alisku
"molla! Tiba-tiba saja Seungji menelfon dan bilang semua hutang kita dilunasi oleh seseorang"
"molla? hati-hati appa nanti sama saja dengan ajusshi menyeramkan itu!"
"aniyo! Dia itu orang baik-baik bahkan dia menawarkan kerja sama antara perusahaan appa dengan perusahaannya" ucap appa senang
"jeongmal? wah........ mengapa dia baik sekali?"
"beruntunglah kita Se kyung!Nanti malam orang itu datang, Jangan lupa berterimakasih padanya" ucap eomma
"ne.. nanti malam aku akan berterimakasih pada orang itu. Aku kekamar dulu ya appa eomma, aku lelah sekali hari ini" ucapku.Tentu saja aku sangat senang bisa terbebas dari ajusshi monster itu tapi tetap saja ada yang mengganjal, Cho kyuhyun, berkali-kali aku menghubungi dan mengiriminya pesan tapi tak ada satupun yang direspon olehnya. Dan itu membuatku semakin gelisah, sebenarnya ia mengaggapku apa? apa aku terlalu berharap banyak padanya? bahkan saat aku mengatakan aku mencintainya namja itu tak memperdulikanku. Ayolah Se kyung, jangan seperti ini. Berjam-jam aku mengurung diri dikamar.
.............
"Dasar namja playboy! Sok keren! Menyebalkan! Tak tau diri! Kenapa aku harus menyukaimu" teriakku kesal sambil meninju guling yang sudah kugantung dikamarku, aku menggantung guling itu tinggi dan menggambar wajah lengkap dengan namanya (CHO KYUHYUN). Aku memukulinya dari tadi sampai nyaris tak berbentuk lagi.
Tak lama eomma mengetuk pintu kamarku
"ada apa eomma?" aku membukanya perlahan, menampakkan mata sembapku karena berjam-jam menangis. Omoona, cho Kyuhyun kau benar-benar membuatku gila
"aigoo.... Se kyung! cepat cuci mukamu! namja baik itu sudah datang" ucap eomma yang kaget dengan penampilanku. Aku segera merapikan rambutku dan mencuci mukaku lalu aku berjalan kearah ruang tamu dan AIGOO... ada Kyuhyun disana bersama dengan appaku
"Apa yang kau lakukan dirumahku?" tanyaku tanpa menatap namja itu
"Hei! Se kyung! sopanlah sedikit!" appa membentakku
"kau belum mengerti juga?" tanya namja itu
"ah... ara! Bossmu yang melunasi semuanya! benarkan CHO KYUHYUN?" tanyaku ketus dengan menekankan namanya
"omoona...kalian sudah saling mengenal?" tanya appa
"ne appa! aku mengenalnya dengan sangat baik" ucapku
"aniyo! kau tak pernah benar-benar mengenalku" ucap Kyuhyun membuatku bingung. Aku mengangkat sebelah alisku. ish.... apa maksud namja ini?
"appa bingung! Sebenarnya siapa yang benar? ah.. sudahlah Se kyung dia ini namja yang sudah melunasi hutang kita" ucap appa
"MWO???? NAMJA INI?" tanyaku kaget sambil menunjuk kearah Kyuhyun
"ne.. mianhae Se kyung, selama ini aku membohongimu" aku masih tak mengerti
"bohong soal apa? apa maksudmu?" tanyaku bingung
"aku bukanlah seorang supir tapi aku adalah seorang CEO, Aku adalah Cho Kyuhyun seorang anak dari pejabat pemerintah Korea Selatan" ia berdiri mendekatiku. Aku kaget mendengar ucapannya, aku menutup mulutku dengan telapak tanganku, rasanya aku adalah orang terbodoh didunia ini, dengan mudahnya aku dibohongi olehnya
"aigoo... sebenarnya apa yang kalian bicarakan? appa tak mengerti! BAIKLAH! lanjutkan saja obrolan kalian! appa masuk dulu!" appaku berdiri meninggalkan kami.
"Dasar pembohong! Kau tau betapa sakitnya dibohongi? mengapa kau membohongiku?"air mataku kembali menetes
"aku tak pernah bermaksud membohongimu! Aku hanya ingin tau apakah kau sama saja dengan yeoja lain yang hanya memanfaatkan uangku!"
"lalu rumah yang kau akui itu sebenarnya punya siapa?"
"rumah supir pribadiku, dia meminjamkanku rumah dan motornya, ahjumma yang memasakkan kita masakan-masakan enak itu adalah istrinya. Jadi aku bingung setiap kau tanya siapa ahjumma itu, aku bingung harus jawab apa! Mobil itu mobilku, Rumah yang kubilang rumah bossku itu adalah milikku! Sudah jelas semuanya?"
"lalu mengapa kau melunasi hutang keluargaku?" aku menghapus air mataku, tak ada gunanya aku menangis, aku tak mau menjadi yeoja cengeng, masa karena dibohongi saja menangis?
"aku tak mau melihatmu menderita!"
"tak mau melihatku menderita? kau bahkan tak memperdulikanku, saat aku menyatakan cintaku tadi pagi! Kau mengacuhkanku begitu saja, tak membalas smsku, tak mengangkat telfonku! kau membuatku menderita"
"mianhae! kau ingat kan, Aku bilang aku akan memilih yang terbaik untukku" ucapnya, apa maksudnya? dia ingin menyindirku?
"ne.. lalu? apa urusannya denganku? aku sudah bisa menebak pasti dia adalah seorang model cantik yang kaya raya, seleramu tinggi. Benarkan Mr. cho?" tanyaku ketus
"kau salah! Dia masih sekolah"
"jeongmal? kalian bertemu dimana? club malam?" tanyaku pura-pura tak perduli, padahal aku benar-benar penasaran, siapa yeoja itu?
"aniyo! Dia menabrakku dan menumpahkan makananku lalu bukannya minta maaf dia malah membentakku dengan ketusnya tapi itulah yang membuatku mencintainya" ucapnya tersenyum kearahku
"kyuhyun? maksudmu yeoja itu..." aku tak percaya dengan apa yang kudengar
"maukah kau menjadi yeojachinguku?" ia berlutut didepanku membuat jantungku berdegup 10 x lebih cepat
"kau serius atau hanya bercanda?" tanyaku tak yakin
"aku serius" cibirnya kesal
"aku...."
"aigooo... cepatlah sedikit! Kau pikir aku tak lelah berlutut seperti ini" teriaknya merusak suasana. Namja ini benar-benar menyebalkan. Aku bingung apa yang kusuka darinya.
"omoona..... tak bisakah kau romantis sedikit!" bentakku
"ya sudah cepat katakan IA AKU MAU MENJADI YEOJACHINGUMU!" ucapnya
"ne.. aku mau menjadi yeojachingumu" ucapku pelan
"aish...... giliran membentakku suaramu sekencang suara petir tapi kenapa disaat seperti ini suaramu hilang" omel namja itu
"NE................ AKU MAU MENJADI YEOJACHINGUMU KYUHYUNNIE" teriakku tepat ditelinganya, membuat ia menutup telinganya rapat-rapat. Lalu terkekeh pelan
"jangan memacari orang lain selainku! Awas kau! dasar playboy" ancamku
"ish.... aku bukan playboy. Aku hanya....."
"menginginkan yang terbaik untukmu, yang mencintaimu dengan tulus?" sambungku cepat
"ne.. semoga pilihanku kali ini tepat!" ia tersenyum memandangku dan menggenggam tanganku, aku mengangguk tak lupa menampakkan senyum indahku
End
thanks for reading all^_^
please leave a comment and reaction for me
Comments
Post a Comment