Their Happiness or My Happiness [2/2]




main cast : Lee Sungmin, Lee Sun Kyu, Seo Joo Hyun

minor cast : Sungmin eomma & Sungmin appa, Lee Taemin, Sulli, Ryeowook, Hangeng, Lee Ji Eun (IU), Seohyun eomma & Seohyun appa Jessica Jung, Park Yoochun, Park Jung Soo



Setelah hampir 10 menit mereka berbicara di dapur, tiba-tiba terdengar suara bentakan dari nyonya Lee. Taemin, Sunny, dan Sulli yang mendengarnya menjadi bingung, sebenarnya apa yang terjadi. Tak berapa lama, keluarlah mereka dari dapur.
nyonya Lee: "Sunny-ssi, ahjumma minta kau tinggalkan Sungmin. dan jangan penah berhubungan lagi dengannya."
Sungmin: "eommaaa.." teriak Sungmin.
nyonya Lee: "YA! SUNGMIN-SSI!!! apakah karena yeoja ini kau menolak rencana perjodohan itu? kau rela menolak Seohyun demi yeoja ini."
Sungmin: "memangnya kenapa eomma?" tanya Sungmin dengan nada yang mulai meninggi.
Sunny tampak terkejut dengan apa yang ada dihadapannya ini.
Sunny: "ahjumma, wae? kenapa aku harus berpisah dengan Sungmin oppa?"
nyonya Lee: "karena kalian tidak pantas, kau berasal dari keluarga yanng miskin."
Sungmin: "EOMMA!!!"
nyonya Lee: "SUNGMIN-SSI! kenpa kau membentak eomma? sejak kapan kau berani berlaku seperti itu pada eomma? apa sejak kau berhubungan dengan yeoja ini." kata nyonya Lee sembari menunjuk Sunny.
Sungmin: "eomma, bukan maksud ku membentak eomma, tapi..."
nyonya Lee: "sudahlah eomma tidak ingin mendengarnya. yang eomma inginkan kau dan Sunny-ssi berpisah!" katanya sembari pergi menuju kamarnya.
Sunny: "mianhae, aku harus pergi."



Sungmin POV

Aku segera mengejarnya. Aku tak ingin kehilangan dirinya. Saat tangan ku dapat meraih tangannya, segera ku menariknya kedalam pelukan ku.
Sungmin: "jangan pergi!" pinta ku lirih.
Dia hanya menangis didalam pelukan ku.
Sunny: "waeyo oppa? kenapa oppa masih mengejar ku? sebaiknya oppa kembali saja." katanya dengan isak tangis yang semakin keras.
Sungmin: "annie. aku sangat menyayangi mu Sunny-ssi." kata ku sembari menatap matanya.
Sunny: "tidak oppa. aku tidak mau merusak semuanya. sebaiknya kita akhiri hubungan ini. gomawo oppa karena sampai detik ini kau selalu ada didekat ku." katanya berat dan segera pergi meningggalkan ku.
Aku hanya terdiam mendengar perkataannya. Aku tidak mampu mengejarnya lagi.

Setelah kejadian itu, aku tidak tahu bagaimana kelanjutan hubungan kami.
Aku masih sangat menyayanginya. Seandainya waktu itu dapat aku putar kembali, aku tidak akan mengajaknya ke rumah ku dan membuatnya merasakan sakit yang teramat sakit ini.

Sudah hampir satu bulan, kami seperti orang yang tidak saling kenal satu sama lain. Dia selalu menjauh tiap kali aku mencoba unntuk berbicara dengannya. Aku dapat memahami itu, bagaimana pun rasa sakit yang ia rasakan tidak lah mudah untuk dilupakan dalam kurun waktu secepat ini.
Sungmin: "mianhae Sunny-ssi. ini memang salah ku. aku namja bodoh yang tak bisa melindungi mu." batin ku.
Ryeowook: "Sungmin-ssi gwencana?" tanya Ryeowook yang membuat ku tersadar dari pikiran ku yanng kelam ini.
Sungmin: "ne." jawab ku lemas.
Hangeng: "bagaimana? apakah sudah ada perkembangan mengenai hubungan mu?" tanya nya dengan hati-hati.
Sungmin: "entahlah. yanng pasti aku masih sangat menyayanginya. tetapi aku tidak mau menyakitinya lagi." jawab ku berusaha menahan air mata yang nyaris menetes ini.
Ryeowook: "aku percaya, kalau kau dan Sunny-ssi dapat melewati cobaan ini. karena cinta kalian sangat besar." kata Ryeowook memberi semangat kepada ku.
Sungmin: "gomawo Ryeowook-ssi."
Hangeng: "sudahlah kau tidak usah bersedih lagi. lebih baik kita pulang."

Sunny POV

"lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? kau telah mendengarnya sendiri kan." kata IU yang menyadarkan ku dari lamunan ku.
"hufffttt..." aku hanya menghela nafas ku.

   flasback~

Aku segera berlari. Aku sangat terkejut mendengar kata-kata yang terlontar dari bibir Sungmin oppa. Dia masih menyayangi ku, itulah yang aku dengar. Aku tak kuasa menahan air mata yang sudah mulai membasahi pipi ku.

Aku duduk dibangku taman belakang. Taman yang selalu sepi. Aku terus menangis. Hati ku sangat sakit, rasanya seperti sebuah paku tajam yang ditusukkan kehati ku berulang-ulang.

"waeyo oppa? kenapa kau masih menyayangi ku?" batin ku.
Aku terus memegangi dada ku yang terasa sangat sesak.

   flasback end~

"yasudah ayo kita pulang. aku akan mengantar mu." kata nya sembari membantu membawakan tas ku.
"tak usah, aku bisa pulang sendiri." kata ku sembari mencoba mengambil tas ku dari tangannya.
"tidak. aku tidak mengizinkan mu pulang sendiri. kau terlihat sangat tidak baik." kata nya dengan wajah yang cemas.
"tapi..."
"tidak usah banyak alasan. ayo kita pulang." ajaknya sembari menarik tangan ku.

Sesampainya di rumah.
Aku segera menuju kamar ku. Aku membaringkan tubuh ku ke ranjang. Aku mencoba memejamkan mata ku, tetapi aku malah teringat akan sosok namja yang sangat aku sayangi hingga saat ini. Aku mulai menangis saat teringat akan kejadian itu, saat dimana ia membela ku.

   flasback~

"kau tak pantas dengan Sungmin oppa. kau berbeda dengannya. kau hanya yeoja miskin." katanya dengan nada suara yang tinggi saat ia mengetahui kalau kami berpacaran.
"dan Lee ahjumma juga tidak akan menyetujui hubungan mu dengan Sungmin oppa. Sungmin oppa lebih pantas berdampingan dengan ku, bukan dengan yeoja miskin seperti mu." tambahnya.
"YA! apa yang kau katakan? kenapa kau berbicara kasar dengan Sunny-ssi?" bentak Sungmin oppa saat mendengar kata-kata kasar Seohyun yang ditunjukkan kepada ku.
"wae oppa? memang benarkan dia yeoja miskin. tunggu apa karena yeoja ini kau menolak rencana perjodohan itu?" katanya dengan wajah yang terlihat sangat marah.
"tidak. Sunny-ssi tidak ada hubungannya dengan hal itu." kata Sungmin tak mau kalah.
"lalu?" tanya Seohyun yang semakin meninggikan suaranya.
"sudahlah.. perlu kau tahu walaupun dia tidak sekaya dirimu tetapi dia lebih daripada mu. dan aku peringatkan kau, jangan sekali-kali lagi kau berkata kasar padanya, karena sekarang dan seterusnya dia adalah yeojachingu ku!" bela Sungmin oppa.
"arghhh... aku tidak terima. aku berjanji, kau Sunny-ssi, kau akan merasakan yang lebih dari apa yang aku rasakan sekarang!" katanya sembari pergi meninggalkan kami.

   flasback end~

Hati ku semakin sakit ketika mengingat hal itu. Entah aku tak rela ini terjadi. Aku masih sangat mencintainya aku tak mau kehilangan dirinya. Bahkan sehari saja aku tak melihatnya sama seperti satu tahun aku tidak bertemu dengannya.
"Sungmin oppa...." batin ku.

   Girls' Generation make you feel the heat
   joen segye ga neoreul jumok hae
      (B-Bring the boys out)
   wipung do dangdang haji bbyeot sok buteo neon, worae meot jyesseo
   You know the girls?
      (B-Bring the boys out)

"kenapa ada yang menelphone ku? apakah dia tidak tahu kalau aku sedang menangis?" kata ku sambil mengambil handphone ku dari dalam tas.
Aku sangat terkejut ketika tahu siapa yang menghubungi ku.
"mwo..? Sungmin oppa? bagaimana ini?" kata ku sembari terus melihat ke layar handphone.
Aku menarik nafas dan memberanikan diri untuk mengangkat telephone nya.

"yeoboseyo." kata nya.
"yeoboseyo. ada apa oppa?" tanya ku pelan.
"Sunny-ssi, bisa kah kau keluar." katanya.
"waeyo oppa?" tanya ku bingung.
"aku ada didepan rumah mu. aku ingin berbicara berdua dengan mu." jelasnya.
"bo? oppa ada didepan rumah ku?" kata ku terkejut dan segera melihat keluar jendela.
"ne." jawabnya
"baiklah oppa, aku akan segera keluar." kata ku setelah melihatnya sudah berdiri diluar rumah.

"Sungmin oppa." panggil ku pada sosok namja itu.
"Sunny-ssi." katanya.
"oppa kenapa ada disini? disini kan sangat dingin, nanti oppa bisa sakit." kata ku khawatir.
"kau masih mengkhawatirkan ku Sunny-ssi?" tanya nya dengan senyum yang mulai mekar, membuat ku tak berani menatapnya.
"apa kau mengkhawatirkan aku? jawab aku." katanya sembari memegang kedua tangan ku.
Aku hanya menganggukan kepala ku atas pertanyaanya.
"kau mengkhawatirkan ku. berarti kau masih sayang pada ku?" tanya nya lagi.
Aku hanya terdiam tak berani menatap wajahnya apalagi menjawab pertanyaannya.
"jawab aku Sunny-ssi. ku mohon." pintanya.
Aku tak kuat menahan butiran air mata yang sudah mulai membasahi pipi ku.
"ne oppa. aku masih sangat menyayangi mu. aku tak mau kehilangan mu oppa." jawab ku dengan air mata yang terus mengalir dari mata ku.
Keteika mengetahui aku menangis, Sungmin oppa langsung memeluk ku.
"mianhae Sunny-ssi. jeongmal mianhae." katanya.
"kenapa oppa minta maaf?" tanya ku dalam dekapannya.
"aku tak bisa membela mu waktu itu. aku tahu kau sangat sakit tetapi aku namja yang lemah yang tidak bisa membela yeoja yang aku sayangi." katanya dengan terisak.
"oppa, kau  tidak salah. aku lah yang salah. memang benar yang eomma mu bilang, kita berbeda oppa." kata ku.
"YA SUNNY-SSI!! kau jangan membohongi ku lagi." kata nya sembari melepaskan pelukannya.
"maksud oppa?" tanya ku bingung.
"aku sudah tahu semuanya. kau bukan yeoja miskin, kau anak dari seorang konglomerat iya kan?" tanya nya dengan terus menatap ku.
"ba...ba.. bagaimana oppa tahu?" tanya ku terkejuut.
"aku tahu dari IU sahabat mu. dia menceritakan semuanya pada ku. dan perlu kau tahu bagi ku mau kau yeoja miskin atau yeoja kaya sekali pun aku akan tetap menyayangi mu." katanya.
"oppa... mianhae." kata ku.
"untuk apa kau meminta maaf?" tanya nya.
"karena aku tidak berkata jujur sejak awal, mungkin kalau aku mengatakannya dari awal kita masih bersama sampai sekarang oppa." kata ku dengan kepala yang ku tundukkan.
"yang sudah berlalu biarkan berlalu Sunny-ssi. yanng penting sekarang apakah kau masih ingin bersama ku?" tanya sembari mengangkat kepala ku yanng tertunduk.
Aku terdiam. Aku terkejut dengan pertanyaan Sungmin oppa.
"Sunny-ssi." panggilnya.
"hemmm... aku.. aku... masih sangat menyayangi mu oppa, aku tak mau kehilangan mu lagi." kata ku sambil memeluk Sungmin oppa.
"berarti kau....."
"ne oppa, kita mulai lagi dengan lembaran yanng baru." kata ku.

Sungmin POV

Sudah dua minggu, aku kembali menjalin hubungan dengan Sunny. Hari-hari ku kembali berwarna. Saat aku sedang asik melamun, tiba-tiba Ryeowook mengagetkan ku.
Ryeowook: "ya! sungmin-ssi! kenapa kau senyum-senyum sendiri?" tanya nya bingung.
Hangeng: "apakah kau sedang sakit?" tambah Hangeng.
Sungmin: "ah annie.." jawab ku.
Hangeng: "lalu?"
Sungmin: "aku bingung apakah sekarang waktu yang tepat untuk mengajak Sunny-ssi kerumah ku. karena kalau besok appa dan eomma akan pergi keluar kota." jelas ku.
Ryeowook: "menurut ku hari ini hari yang tepat. lebih cepat lebih baik."
Hangeng: "ne, aku setuju dengan Wookie."
Sungmin: "tapi...."
Sunny: "aku setuju oppa." kata nya yang membuat ku terkejut.
Sungmin: "Sunny-ssi. kenapa kau ada disini?"
Sunny: "sedari tadi kami berada diluar  kelas dan mendengar apa yang kalian bicarakan. iyakan IU-ssi?"
IU: "ne. lagi pula sahabat ku ini sudah siap mental, dan faktanya dia kan bukan yeoja yang miskin. hehe.." ledek IU.
Sunny: "YA IU-SSI!!"
IU: "mianhae.. aku hannya bercanda."
Ryeowook: "nah lebih baik kalian pergi hari ini saja. kami akan terus mendunkung kalian."
Sungmin: "ne.. gomawo.." kata ku.

Aku tidak fokus selama pelajaran berlangsung. Aku terus saja memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
Yoochun: "Sungmin-ssi."
Sungmin: "apa yang harus aku lakukan jika hal itu terjadi lagi?" batin ku.
Yoochun: "Sungmin-ssi."
Sungmin: "aku bingung sangat bingung. aku takut hal itu akan terjadi untuk yang kedua kalinya." batin ku.
Yoochun: "YA! SUNGMIN-SSI!!!" teriak Yoochun seosangnim yang menyadarkan ku.
Sungmin: "ah...ne.. seosangnim."
Yoochun: "apakah kau sakit?" tanya nya dengan raut wajah kesal.
Sungmin: "aku baik-baik saja seosangnim." kata ku.
Yoochun: "kalau kau tidak apa-apa, fokuslah jangan melamun lagi." katanya.
Sungmin: "ah ne. mianhae seosangnim." kata ku sembari melakukan bow.

Tak terasa bel pun berbunyi. Aku merasa senang terbebas dari pelajaran yang membuat ku semakin pusing hari ini, tetapi disisi lain rasa takut ku semakin menjadi-jadi.
Sunny: "Sungmin oppa gwencana?"
Sungmin: "ne. Sunny-ssi..."
Sunny: "wae oppa?"
Sungmin: "apakah kau yakin?"
Sunny: "maksud oppa?" tanya nya bingung.
Sungmin: "apakah kau yakin akan menemui orang tua ku sekarang?" jelas ku lagi.
Sunny: "hemmm.. aku sangat yakin oppa. selama ada oppa aku merasa sangat tenang." katanya sembari memegang tangan ku.
Sungmin: "benarkah itu?"
Sunny: "ne.. kalau begitu ayo kita berangkat sekarang." ajakanya.
Sungmin: "ne."
Kami pun segera masuk kedalam mobil. Aku mulai menyalakan mobil ku dan mengendarainya menuju rumah ku.

Saat sampai di rumah, aku segera memarkirkan mobil ku. Dan kami keluar mobil dan berjalan masuk kedalam rumah. Saat didepan pintu aku menghentikan langkah ku.
Sunny: "wae oppa?"
Sungmin: "apakah kau yakin?" tanya ku memastikan.
Sunny: "ne. aku sangat yakin."
Sungmin: "apakah benar?" tanya ku lagi.
Sunny: "ne oppa. aku sangat yakin, selama oppa ada disamping ku." katanya sembari merangkul tangan ku.
Sungmin: "hufftt..." aku menghela nafas ku.
Sungmin: "baiklah ayo kita masuk." ajak ku.

Aku segera membuka pintu. Aku terus memegang tangannya erat.
Sunny: "oppa sepertinya ada tamu."
Sungmin: "oh palingan Sulli-ssi. hari ini katanya ia akan mengerjakan tugas." jelas ku.
Kami terus berjalan mencari appa dan eomma. Saat sampai diruang keluarga, benar ternyata appa, eomma, Taemin serta Sulli sedang berada disana.
Sungmin: "annyeong." kata ku.
Taemin: "hyung kau sudah pulang... wah ada Sunny noona, annyeong." katanya.
Aku menatap kearah eomma dan appa, tak ada reaksi apapun dari mereka. Tiba-tiba...
eomma: "Sungmin-ssi, Sunny-ssi duduklah." katanya.
Sungmin: "ne eomma."
Aku segera mengajak Sunny duduk.
Sekitar hampir 15 menit kami hanya berdiam satu sama lain. Taemin yanng biasanya paling sering berbicara kini berubah menjadi sangat diam.
eomma: "Sunny-ssi." kata eomma yang memecahkan keheningan diantara kami.
Sunny: "ne ahjumma."
eomma: "mianhae Sunny-ssi atas perkataan dan perbuatan ahjumma waktu itu."
Sunny: "ah ahjumma seharusnya aku yang minta maaf pada ahjumma dan ahjussi, karena aku telah membuat kalian marah."
appa: "tidak kami lah yang salah Sunnny-ssi. kami terlalu emosi pada saat itu. kami tidak bisa berfikir secara logis pada waktu itu karena kami terdesak."
eomma: "ne. karena waktu itu hampir saja kerjasama antara kami dan perusahaan Seo dibatalkan. makanya ahjumma waktu itu berbuat kasar pada mu Sunny-ssi. mianhae."
Sunny: "ahjumma ahjussi tak apa, memang ini salah ku."
Sungmin: "eomma appa mianhae, karena aku tidak tahu mengenai hal itu, aku malah marah pada kalian."
appa: "tidak apa Sungmin-ssi."
Taemin: "wah sepertinya akan ada tambahan keluarga baru. iyakan chagiya.." ledek Taemin.
Sungmin: "aishhh anak kecil sudah bisa panggil chagiya ya ㅋㅋㅋㅋ."
Taemin: "arghh kau hyung. aku bukan anak kecil lagi." kata Taemin kesal.
Sulli: "sudahlah Taemin-ssi, Sungmin oppa hanya bercanda." kata Sulli menenagkan Taemin.
Sungmin: "lihatlah Taemin-ssi, yeojachingu mu itu lebih dewasa dari diri mu." ledek ku.
eomma: "sudah-sudah tidak usah ribut lagi." kata eomma.
Sungmin: "oh ya jadi eomma dan appa menyetujui hubungan ku dengan Sunny-ssi?" kata ku ragu-ragu.
appa: "ne. appa dan eomma menyetujuinya."
Sungmin: "benarkah itu?" tanya ku memastikannya lagi.
eomma: "ne. kami setuju. kami telah salah menilai orang. ternyata harta bukanlah segalanya."
Sungmin: "gomawo appa eomma." kata ku sembari memeluk mereka.
Sunny: "gomawo ahjussi ahjumma."

Sungmin: "oh ya ada yang lupa." kata ku setelah kembali duduk.
appa: "apa?"
Sungmin: "ini mengenai Sunny-ssi, sebenarnya dia......" aku menghentikan kata-kata ku.
Tamein: "sebenarnya apa hyung..?" tanya Taemin.
Sungmin: "sebenarnya dia bukanlah dari keluarga miskin tetapi dia adalah anak seorang konglomerat." jelas Sungmin.
eomma: "mwo? maksudnya?"
Sungmin: "iya, selama ini Sunny-ssi menyembunyikan identitas aslinya bahwa ia adalah anak dari keluarga Lee."
appa: "keluarga Lee yang memiliki perusahaan di USA dan Paris itu?" tanya apa tak percaya.
Sungmin: "ne." jawab ku.
Taemin: "apakah itu benar Sunny noona?"
Sunny: "ne. mianhae ahjummma, ahjussi, Taemin-ssi dan Sulli-ssi aku telah berbohong kepada kalian mengenai identitas ku ini." kata nya sambil menundukkan kepalanya.
eomma: "tak apa, seharusnya kami yang minta maaf pada mu. karena kami telah menjelek-jelekan mu padahal kami tak tahu apa-apa." jelas eomma dengan suara yang mulai berat.
Sungmin: "sudahlah, eomma jangan menangis. ini semua bukan salah eomma maupun appa. ini salah ku. aku yang tidak mengatakannya."
eomma: "tidak ini salah kami." kata eomma dangan air mata yanng terus mengalir.
Dengan segera Sunny duduk dihadapan eomma dan memegang tangan eomma.
Sunny: "ahjumma mianhae. jeongmal mianhae." katanya.
eomma: "tidak ahjumma lah yang salah. maafkan ahjumma ya."
Sunny: "ne ahjumma. maafkan Sunny juga ahjumma."
Seketika itu juga eomma langsung memeluk Sunny.

Sungmin: "sudahlah sedih-sedihannya. bagaimana kalau kita makan. aku sudah sangat lapar, iyakan Taemin?"
Taemin: "ne. eomma, aku juga sudah sangat lapar."
appa: "bagaimana kalau kita makan di restaurant, sebagai perayaan Sungmin-ssi dan juga Sunny-ssi." kata appa.
Sungmin: "ne aku seteuju."
Taemin: "aku juga... tapi tunggu... kenapa hanya Sungmin hyung dan Sunny noona. aku dan Sulli-ssi bagaimana?" tanya nya kesal.
eomma: "iya kalian juga."
Sungmin: "ㅋㅋㅋㅋ dasar anak kecil." kata ku sembari menoyor pelan kepalanya.
Taemin: "aishh... hyung." gerutunya.

Kami pergi ke restaurant untuk merayakan hari ini. Aku sangat senang ini berakhir seperti ini.
Sungmin: "Sunny-ssi gomawo kau telah mau bertahan selama ini." kata ku sembari membalikkan tubuh Sunny menjadi menghadap ku.
Sunny: "ne oppa. gomawo karena kau selalu ada disamping ku."
Aku sedikit merundukkan kepala ku hingga mata kami saling bertemu dan jarak diantara kai sangatlah dekat. Dan...
   chup~



The End~
... 감사합니다 ^^ 

Comments

Popular Posts