Jong-Eun Story (Trip To Mokpo)


After story of Please Be Mine
Author = Salsa

`````So Eun’s bedroom`````


So Eun POV


Aku baru saja akan berbaring di atas tempat tidur saat tiba-tiba suara dering ponsel membuatku sedikit terlonjak kaget dan segera mengubah posisi duduk dengan fokus utama layar ponselku. `Jong Woon`  gumamku sambil menatap layar ponselku



“Yeoboseo”
“Chagi! Kau belum tidur?” tanyanya lembut
“belum! Ada apa? Kau merindukanku?”
“aigoo……. Sejak kapan yeojachinguku ini menjadi begitu percaya diri?”
“hahaha…. Tapi apa yang kukatakan benar kan?” godaku
“Ne.. aku menyerah! Aku merindukanmu! Aku ingin sekali menyuruhmu bicara sepanjang malam agar aku tak merasa kesepian! Tapi sayangnya kau harus istirahat! Besok kita akan melakukan perjalanan panjang”
“Ne oppa! Tapi sebenernya ada perlu apa menelfonku malam-malam begini?”
“Eobso! Aku hanya ingin mendengar suaramu!”
“hanya itu?” tanyaku sambil memainkan rambutku
“So Eun”
“Hmm”
“Saranghaeyo!”
“Nado saranghae oppa!”
“good night! Have a nice dream, my beautiful girl!”
“aku rindu kata-kata itu!”
“yakin hanya kata-katanya? Aku rasa maksudmu itu adalah namja yang mengatakannya” ujarnya.
“Aish… terserah kau saja! Sampai jumpa besok!”
“sampai jumpa”


Akupun memutuskan sambungan telefonku. Entah kenapa rasanya menyenangkan sekali mendengar suaranya. Aku benar-benar sudah gila akan KIM JONG WOON.


A day later………..



Yesung POV


Aku menekan bel rumah So Eun.

“Jong Woon-ah! Kau sudah datang?” ujarnya. Ia membukakan pintu rumahnya untukku sambil tersenyum senang.
“kau sudah siap?”
“keurae!” serunya semangat.
“dimana kopermu?”
“masih didalam! Sebentar kuambil dulu!” ucapnya sambil bergegas pergi namun dengan cekatan, aku menarik tangan So Eun, menahannya agar tidak pergi.
“naiklah ke mobilku! Biar aku yang mengambil kopermu” ucapku lembut sambil masuk kedalam rumahnya.

……………

“ISSHHH…. Siapa bilang kita ke Mokpo menaiki mobilmu?” bentaknya.
“Lalu? Kau mau jalan kaki?”
“Mwo? Jalan kaki? Kau kira Mokpo itu dimana huh?”
“lalu naik apa?”
“kau kira mobilmu itu satu-satunya kendaraan di Seoul?” ia malah semakin meninggikan nada bicaranya, membuatku terdiam mendengar bentakan-bentakannya.
“Kita naik KTX!” lanjutnya
“lalu mobilku?”
“ada Eunhyuk oppa dan Ji Ah kan? Kau tenang saja! Aku sudah menyuruh mereka datang untuk mengantar kita ke stasiun! Setelah itu mobilmu akan dibawa oleh Eunhyuk oppa” ujarnya, sepertinya ia sudah memikirkan ini semua matang-matang
“ah.. baiklah! Tapi tunggu dulu, kau masih gengsi menaiki mobilku?” tanyaku sambil menyilangkan tanganku didada
“anio oppa! Perjalanan ke Mokpo itu sangat panjang! Aku tak ingin melihatmu kelelahan!” ucapnya yang membuatku merasa sangat senang, ternyata dia benar-benar mengkhawatirkanku.



……………..



Tak lama kemudian Eunhyuk dan Ji Ah datang, mereka berdua sama-sama menggunakan hoody, walaupun berbeda warna tapi mereka  terlihat sangat serasi.






“kalian berdua sudah siap?” Tanya Ji Ah
“Ne! Semua sudah siap!” ucap So Eun
“baiklah! Kajja!” Eunhyuk merampas kunci mobil ditanganku



…………….



`````At KTX station`````



“Jaga dirimu baik-baik So Eun-ah!” ucap Ji Ah sambil menggenggam tangan So Eun
“Ne Ji Ah-ya! Kau juga ya..!” balasnya
“aku pasti akan sangat merindukanmu” ucap Ji Ah sambil memeluk sahabatnya itu.
“Aigoo… kami hanya 3 hari disana! Kenapa kau berlebihan sekali Ji Ah-ya!” ucapku keheranan.
“Aish! Suka-suka dia! Apa urusannya denganmu? Atau kau iri dengan So Eun? Kau juga ingin aku bersikap seperti Ji Ahku padamu?” bela Eunhyuk
“ciihhh…. Tak perlu!” ucapku
“sampai jumpa Ji Ah-ya, Eunhyuk oppa!” ucap So Eun sambil melambaikan tangannya dengan aku yang mengikutinya dari belakang.
“Yesung-ssi! Jaga So Eunku!” teriak Ji Ah sambil melambaikan tangannya.



…………………




`````In ktx from Seoul to Mokpo`````



“Oppa kapan kita akan sampai? Aku bosan sekali!” ucap So Eun bosan. Ia menyandarkan kepalanya dibahuku sambil memainkan ponselnya. Terlihat jelas ia sangat bosan. Aku tak tau apa yang akan terjadi 3 jam kedepan! Baru 30 menit saja sudah sebosan ini. Aku takut ia mati bosan disini.
“Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu tak bosan lagi?”
“bernyanyilah!”
“lagu apa yang kau mau?”
“apa saja! Yang pasti kau harus membuatku tak bosan lagi!”



`````Arrived To Mokpo`````



“kau tak memberitau halmeonimu kita akan datang?” tanyaku sambil membantunya menarik kopernya. Dasar yeoja! Kita ini hanya akan menginap 3 hari tapi barang yang ia bawa sudah seperti  kita akan disini selama 3 bulan. Bagaimana tidak? Dia membawa 1 koper besar dan 2 buah tas jinjing sedangkan aku, aku hanya membawa sebuah tas ransel yang ukurannya tak terlalu besar


“anio! Aku ingin membuat kejutan untuknya!”
“apa halmeonimu akan menyukaiku?” ucapku yang hanya bisa menunduk dengan segala macam bayangan yang mulai berkelebatan. Aku takut jika halmeoninya tak menyukaiku, meyuruhku menjauhi So Eun atau apapun itu yang membuatku tak bisa berada disekitar So Eunku lagi.
“kau mau halmeoniku menyukaimu?” Tanyanya dengan mata membelalak lebar. Omoona…. Apa yang ada difikiran yeoja ini?
“Aigooo…. Bukan suka seperti itu chagi! Maksudku…..”
“ne.. ne.. araseo oppa! Aku hanya bercanda! Habis kau ini ada-ada saja! Mana mungkin halmeoniku akan menolakmu? Dia pasti akan menyukaimu oppa!” ucapnya sambil menggenggam tanganku.
“kau benar! Apa yang harus aku cemaskan? Aku ini tampan, pintar, baik, setia, suka menolong, rajin menabung,Kuat, tidak sombong dan…………”



Buukkk….



So Eun POV



“ne.. ne.. araseo oppa! Aku hanya bercanda! Habis kau ini ada-ada saja! Mana mungkin halmeoniku akan menolakmu? Dia pasti akan menyukaimu oppa!”

Ucapku sambil menggenggam tangannya. Ia terlihat sedikit gugup sekarang, Mungkin memang terlalu cepat rasanya untuk mengenalkan Jong Woon pada halmeoniku tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah sangat merindukan halmeoni dan kurasa tak ada salahnya aku mengajak Jong Woon untuk menemui halmeoniku, lagipula halmeoni memang harus tau bagaimana status cucunya sekarang.

“kau benar! Apa yang harus aku cemaskan? Aku ini tampan, pintar, baik, setia, suka menolong, rajin menabung,kuat, tidak sombong dan…………”


Buukkk


Kulemparkan tas jinjing besarku kearah namja bawel itu, benar-benar namja yang terlalu percaya diri. Padahal aku hanya bilang bahwa halmeoni pasti akan menyukainya, tapi ia malah memberikan tanggapan berlebihan. Benar-benar namja yang tidak boleh dipuji!



“appo!” ringisnya sambil mengusap-usap keningnya.
“Jangan terlalu percaya diri! Kim Jong Woon! Apa maksudmu tadi? pintar? Rajin menabung? Dan apa tadi kau bilang? Kuat? Kuat apanya? Cih…”
“Aigoo……….. kau masih meragukan kekuatanku?” tanyanya sambil menggulung lengan bajunya, menunjukkan otot-ototnya.
“Ish… bagaimana kalau kita lomba lari?” tawarku
“lari? Denganmu? Tak salah?” tanyanya meremehkan
“waeyo? Kau takut?” godaku sambil menyedekapkan kedua tanganku
“Takut? Padamu?”
“kalau kau tidak takut! Ayo kita lomba lari!” ajakku
“baiklah! Ini semua idemu! Jadi kalau  kau kalah jangan marah padaku! Aratsoyo?”



Buukkk….



Yesung POV



“Baiklah! Ini semua idemu! Jadi kalau kau kalah jangan marah padaku! Aratsoyo?”
ucapku dan tepat saat aku menyelesaikan kalimatku, sebuah tas jinjing besar kembali mendarat di wajah tampanku. Dan kali ini kulihat So Eun  sudah berlari meninggalkanku tanpa membawa semua tasnya.
Aigoo,…. Bagaimana aku bisa berlari dengan membawa semua barang-barang ini? 2 tas jinjing dan 1 koper yang semuanya milik So Eun dan sebuah ransel yang sudah berada dipunggungku. Dasar curang! Aku bisa mendengar tawa puasnya dari sini!


Dengan cepat kuambil semua tas itu asal dan berlari mengejarnya! Jinjja! Aku kalah star!



“Kyyaaa…. Kim So Eun!” teriakku sambil kerepotan dengan semua tas ini,




……………..




Cukup lama aku mengejar yeoja cantik yang menyebalkan itu sampai akhirnya ia berhenti disebuah rumah yang sederhana tapi terlihat sangat damai dan menenangkan, banyak pepohonan disekitarnya yang membuat rumah itu terkesan sangat teduh.


“aish! Katanya kuat? Masa baru kaya gini aja udah kehabisan nafas kaya gitu?” ledeknya


Aku masih sibuk mengatur nafasku, tak memperdulikannya yang tak henti-hentinya meledekku. Seperti ada kepuasan tersendiri baginya melihatku kelelahan seperti ini. Cih… mana ada yeojachingu begini?
“Ya! Setidaknya kau bawa salah satu tasmu! Aku bingung bagaimana cara membawanya! Semua tasmu itu sangat berat! Sebenarnya kau bawa apa? Bom?” Aku mulai berteriak-teriak
“Ish… kenapa kau membentakku? Ini rumah Halmeoniku! Aku akan mengadu padanya!” ancam So Eun sambil bergegas masuk kedalam rumah itu. Omo… apa-apaan yeoja ini? Dasar tukang ngadu!


Dengan cekatan kutarik tangan yeoja itu


“yeoja manis! Aku hanya bercanda! Aku sangat senang membawakan tas-tasmu! Walaupun semuanya berat tapi aku senang bila melihatmu senang! Aku rela melakukan apapun untukmu!” ucapku merayu yeoja tukang ngadu ini sambil mengusap-usap kepalanya. Sepertinya ia sangat puas mendengarku berkata seperti itu, ia terus saja tersenyum mungkin karena senang melihatku ketakutan + kelelahan sekarang. Tiba-tiba



Krreeekkkk…..



“omoona…. So Eun!” teriak seorang wanita dari balik pintu, So Eun hendak menghampiri dan memeluknya tapi dengan cepat kuselak, aku yakin ini adalah Halmeoninya.

“Anyeong haseyo, Yesung imnida! Anda pasti adalah halmeoninya So Eun kan? Ah.. aku sudah bisa menebaknya! Tapi anda itu sangat cantik untuk ukuran seorang Halmeoni!” Ucapku tersenyum sambil terus menjabat tangan wanita didepanku itu. Suasana hening sejenak sampai akhirnya terdengar suara tertawa dari yeoja dibelakangku, yaitu Kim So Eun.
“Hhahahahahha! Kau fikir ia halmeoniku?” Tanya So Eun sambil terus tertawa, ia terlihat sangat kegelian sampai memukul-mukul punggungku
“Omoona……. Apa aku terlihat seperti seorang halmeoni?” ucap wanita  didepanku khawatir sambil memegangi kedua pipinya.
“ini tetanggaku! Dia yang selalu datang kesini setiap pagi untuk membantu halmeoniku! Kau boleh memanggilnya Jeon ahjuma!”  So Eun merangkul ahjuma didepanku, sambil menatapku aneh seolah ingin berkata `rasakan kau`. Aigoo….. aku benar-benar memalukan, kesan pertama yang kuberikan saat tiba disini adalah kejadian memalukan seperti ini?
“Mianhaeyo Jeon ahjuma! Aku juga tau kalau anda ini bukan halmeoninya So Eun! Aku hanya bercanda! Anda terlihat sangat cantik! Seperti hm… aktris korea terkenal Joo Ji Hoon!”


“Hahahhahah!” tawa So Eun meledak-ledak mendengar statementku, waeyo? Apa ada yang salah?
“Joo Ji Hoon itu namja! Dasar Yesung Pabo! Mungkin maskudmu Jeon Ji Hun!” lanjut So Eun masih mencoba mengontrol tawanya.
PABO!!! Bagus Kim Jong Woon! Kau kembali mempermalukan dirimu sendiri! Aku yakin So Eun sudah sangat puas menertawaiku dari tadi. Baiklah! Mungkin yang terbaik sekarang adalah diam. Mengapa aku bawel sekali sih?
“Ne.. itu maksudku! Jeon Ji Hun!” ucapku sekenanya, aku  memegangi tengkukku menahan malu yang sudah meluap-luap. Ish… Pabo!!!!!!!
“Apa halmeoni ada didalam?” Tanya So Eun setelah memeluk Jeon ahjuma.
“Ne.. ia baru saja makan siang! Mungkin sekarang sedang ada dihalaman belakang!” ucap ahjuma itu


“gamsahamnida Jeon Ahjuma! Kau sangat baik! Oh.. hampir saja aku lupa! Selama 3 hari kedepan ahjuma tak perlu datang kesini! Aku dan Yesung oppa akan menginap disini!” Ucap So Eun
“Baiklah! Ahjuma pulang dulu! Kalian berdua masuk dan istirahatlah!” Ucap ahjuma bertubuh gemuk itu sopan. Memang bodoh sekali aku bila mengiranya halmeoni So Eun, karena memang tidak ada kemiripan apapun diantara mereka.


Ahjuma itu pun pergi meninggalkan kami


“Makanya jangan sok tau!”
Ucap So Eun sambil menjulurkan lidahnya lalu masuk ke dalam meninggalkanku. Baiklah! Begini caranya memperlakukan seorang tamu? Aish… aku kembali mengangkat seluruh tas dan kopernya masuk kedalam. Dan saat aku masuk, yang kulihat pertama kali adalah So Eun yang sedang menangis dipelukan halmeoninya. Terlihat jelas betapa besarnya kerinduan yang dipendam So Eunku selama ini, mengingat satu-satunya keluarga yang dimilikinya saat ini hanyalah halmeoninya. Pasti sangatlah berat menjadi seorang Kim So Eun.


Aku memberanikan diri mendekat kearah mereka, mengamati air mata yang mengalir dari keduanya.


“aku menyayangimu halmeoni! Sangat! Sangat sayang!”
Ucapnya sambil terus  memeluk halmeoninya. Ia tidak terlihat seperti seorang yeoja berumur 22 tahun sekarang, lebih seperti anak berumur 10 tahun. Benar-benar manis, bahkan disaat seperti ini. Menyadari keberadaanku So Eun segera menghapus air matanya dan berdiri


“Halmeoni! Ini Jong Woon oppa! Dia adalah namjachinguku!” Ucapnya memperkenalkanku, aku segera membungkukkan badanku
“Omoona….  Ternyata cucuku sudah mempunyai namjachingu! Bahkan sangat tampan!” Ucap wanita paruh baya itu sambil mengusap pipiku lembut.
“Gamsahamnida! Jong Woon imnida!”
“ah.. Jong Woon, panggil saja aku halmeoni! Halmeoni So Eun adalah halmeonimu juga! Aratsoyo?”

“Ne halmeoni!”
Jawabku sambil tersenyum. Ternyata sikap halmeoninya sangat jauh dari bayanganku, kukira halmeoninya itu galak dan menyebalkan tapi ternyata tidak, ia sangat baik padaku.
“Pasti kalian berdua sangat lelah! Lebih baik kalian istirahat dulu! Mianhae jika kamarnya masih berdebu! Halmeoni tak sempat membereskannya, lagipula kenapa kau tak bilang akan kesini eunie?” Tanya Halmeoni sambil menoleh kearah So Eun

“mianhaeyo halmeoni! Aku tak ingin membuatmu repot! Lagipula aku juga ingin memberikanmu kejutan!” Ucap So Eun
“Ne.. Sekarang antarkan namjachingumu ini kekamarnya! Biarkan dia istirahat dulu!”


So Eun hanya mengangguk mendengar perintah halmeoninya lalu menggandeng tanganku


“Eh.. So Eun! Lepaskan tanganmu itu!” Ucap halmeoni sambil menunjuk kearah kami berdua. Dan dengan cepat So Eun melepaskan genggaman tangannya dari tanganku.
“mian! Aku lupa!” ucap So Eun sambil menundukkan kepalanya. Eh..? Apa yang salah? Ia hanya menggandeng tanganku. So Eun pun berjalan duluan didepanku, aku segera membungkukkan badanku kearah halmeoni dan berjalan mengikuti So Eun.


So Eun POV



Aku berdiri diambang pintu sambil memperhatikannya mengeluarkan beberapa baju dari ranselnya.
“Aku tau kamar ini memang tak sebesar kamarmu di Seoul tapi kuharap kau bisa nyaman”
“eh..?”
“wae?”
“Sejak kapan kau disana? Masuklah! Kalau perlu bantu aku melipat baju-baju ini!”
Ucapnya. Aku segera mendekat kearahnya dan membantunya memasukkan beberapa baju kedalam sebuah lemari kecil dikamar itu.


“Hemmm” Deheman keras dari ambang pintu membuat kami sedikit terlonjak kaget.
“Halmeoni”
“So Eun! Bisa bantu halmeoni didapur? Kurasa Jong Woon bisa merapikan baju-bajunya sendiri. Benarkan Jong Woon?”
Ah.. kebiasaan halmeoniku sudah dimulai lagi. Ia tak terlalu suka melihatku terlalu dekat pada seorang namja. Ia terlalu melindungiku dan terkadang aku merasa ia berlebihan. Aku hanya membantu Jong Woon merapikan bajunya. Apa itu salah?


“ah.. Ne!” Ucap Jong Woon kikuk. Tak ingin membuat suasana makin tak bersahabat, aku segera keluar dan mengikuti halmeoniku. Tak ingin membuat Jong Woon tak nyaman.


Beginilah hari pertamaku di Mokpo, mungkin hari ini lebih banyak kuhabiskan dengan istirahat, karena duduk selama 3 setengah jam itu sangat melelahkan belum lagi acara lomba lari yang kubuat, semuanya hanya membuat seluruh tubuhku pegal. Kuharap besok akan lebih menyenangkan.



………………




2nd day in Mokpo


“Oppa! Ayo cepat bangun! Bantu aku membereskan rumah!” Ucapku sambil menggebrak-gebrak pintu kamarnya
“Yak! Oppa! Sekarang aku tak percaya  kalau kau yang menempelkan kertas dijendelaku dulu! Kau tak mungkin melakukannya! Bangun pagi saja tak bisa!” Teriakku sekesal-kesalnya. Dengan cepat pintu itu terbuka, dan namja itu keluar.
“So Eun! Aku yang menempelkan kertas itu! Aku bangun pagi-pagi buta lalu datang kerumahmu, mengendap-endap lalu menempelkan kertas itu dijendelamu! Aku serius! Aku tak bohong!” Ucap namja itu sepanik-paniknya. Ia keluar dengan baju putih polos dan celana tidur panjang, rambutnya berantakan menggambarkan ia baru saja terbangun dari tidurnya. Tapi kenapa disaat seperti ini ia jadi terlihat begitu hmm… Tampan? Omoona…. Otakku sudah mulai rusak sepertinya. Tubuhku terdiam seketika, menyaksikan pemandangan menyenangkan didepanku.


“Hei! So Eun! Waeyo?” tanyanya sambil mengibas-ngibaskan tangannya tepat didepan wajahku. Membuat lamunanku buyar seketika.
“Gwenchana! Sekarang cepat bantu aku! Kita harus menyapu dan membersihkan semua perabotan dirumah halmeoniku! Kau mau sedikit berguna kan disini?” Tanyaku sambil menarik tangannya.
“Ne..” ucapnya lesu sambil menyeret kakinya mengikuti derap langkahku.


………………


“Ige!”
Kulemparkan sapu, lap, kemoceng dan beberapa peralatan kebersihan lainnya kearahnya, membuatnya sedikit terlonjak dan kerepotan dengan semua barang ditangannya.
“aigoo… “
ucapnya sambil menyeimbangkan barang-barang yang tak beraturan ditangannya. Setelah itu kamipun memulai aktivitas pagi kami, membersihkan semua perabotan dan menyapu semua ruangan. Tapi walaupun terdengar melelahkan, sebenarnya ini terasa sangat menyenangkan, kami bekerja dengan serius tapi santai, terkadang ia menari-nari seperti orang  gila saat sedang menyapu, membuatku tertawa tanpa henti melihat tingkah gilanya.


At backyard


“aku sudah memasang selangnya! Sekarang kau putar kerannya!”
“yang mana? Ini?” tanyanya sambil melihat deretan keran berwarna-warni
“Biru!” teriakku sambil memegangi selangnya
“Sudah belum?” lanjutku
“sudah!” jawabnya
“sudah? Tapi mana airnya? Mengapa tidak keluar?” Akupun berjalan kearahnya!
“Aigoo! Kau buta warna huh? Kubilang biru bukan merah!” Ucapku sambil memutar keran berwarna biru. Dan


BRUUSSHHH!!!


Kami berdua basah kuyup dibuatnya karena tanpa sadar aku menaruh selang itu tepat didepan kami, dan air yang keluar dari sana pun mengalir dengan derasnya, membasahi kami yang sedang berusaha mematikan keran itu.


“PABO! Kenapa kau letakkan selangnya disana?” bentaknya sambil memutar keran berwarna biru itu, hingga mati.
“JANGAN SALAHKAN AKU! Kau juga salah! Sudah kubilang keran berwarna biru tapi mengapa kau malah memutar keran berwarna merah? KAU BUTA HUH?” bentakku tak mau kalah.
“aku suka  warna merah!” Ucapnya santai
“PABO! MENURUTMU ITU ALASAN?”
Ucapku dengan kesalnya, apa-apaan itu? Karena dia suka warna merah? Apa dia tak punya otak? Sekarang bajuku sudah basah kuyup dibuatnya! Memang si bukan hanya bajuku yang basah tapi bajunya juga. Tapi…. Aigoooo….. mengapa namjachinguku pabo sekali?


…………….


Tak terasa hari sudah malam, setelah makan bersama Yesung oppa dan halmeoni, kami hanya mengobrol ringan lalu pergi tidur. Hari ini berlalu dengan begitu cepatnya.



3rd day in Mokpo


Yesung oppa masih berada didalam kamarnya, entah belum bangun atau sedang mandi, halmeoni sedang berada dihalaman belakang, menikmati pagi sambil meminum teh hangatnya, kebiasaan pagi halmeoniku. Sedangkan aku, aku sedang memasak didapur, membuatkan sarapan untuk mereka. Makanan favorit Yesung oppa  Dak Kang Jung, makanan khas korea berbahan dasar sayap ayam dengan bumbu yang rasanya pedas.






Musim gugur mulai menyapa, membuatku semakin semangat ketika memasak. Musim yang sama-sama aku dan Yesung oppa sukai, musim yang dimulai dengan udara panas yang terasa sejuk dan lama-kelamaan akan terasa dingin seiring bergesernya hari. Pepohonan mulai berwarna kekuningan dan burung-burung bagaikan sebuah pesta layang-layang mengisi langit bertebaran melintasi awan mengepakan sayapnya untuk berimigrasi ke daerah panas. Yah… ini juga salah satu alasanku mengajak Yesung oppa ke Mokpo, yaitu ingin menikmati musim favorit kita ini bersama, di kota asalku.




Aku merasa ada sesuatu yang aneh dibelakangku, auranya berbeda, hawa dingin terasa dileherku. Rambut yang kugulung tinggi dibelakang membuat leherku tak tertutup selain itu aku juga sedang memakai dress biru kesukaanku, dress dengan bahu terbuka. Itu semua membuat hawa dingin itu menjalar keseluruh permukaan tubuhku. Dan tiba-tiba sebuah tangan dengan jari-jari kecil melingkar dipinggangku.




Yesung POV


Aku keluar dari kamarku dan mendapati yeojachinguku sedang asik dimeja dapur. Aku bisa mencium aroma yang sangat kusuka dari sana, makanan kesukaanku Dak Kang Jung.


 Aigoo… aroma musim gugur terasa sangat hangat dihidungku, sungguh beruntung aku bisa menghabiskan waktu dimusim yang paling kusukai dengan yeoja yang paling kucintai. Keindahan warna jingga dipepohonan dipadu dengan udara yang hangat menghadirkan suasana yang teduh dan membuat kami sangat menikmati musim ini. Memang setauku, So Eunpun sangat menyukai musim ini.


Perlahan aku melangkahkan kakiku mendekat kearahnya, sebisa mungkin aku tidak menimbulkan suara dari gesekan sandal yang kupakai. Tanpa aba-aba aku langsung memeluknya dari belakang. Ia sedikit terkejut tapi kemudian ia menoleh kebelakang dan saat itulah dia mulai tersenyum.


“kau mengagetkanku!”
“Aku hanya ingin memelukmu saja!”
So Eun segera meletakkan pisau ditangannya dan menyuruhku untuk melepaskan pelukanku. Tapi aku tak mendengarkannya, aku masih betah memeluknya dari belakang hingga tak sedikitpun aku melonggarkan pelukanku.


“Ish! Oppa! Jangan seperti ini! Kumohon!” ucapnya mulai kegelian saat aku meletakkan daguku dibahunya.
“waeyo?”
“Lepaskan!” Ucapnya namun ia tak memberontak sedikitpun sehingga membuatku tak ingin melepaskannya.


“HEMM!”
Deheman keras kembali terdengar dari arah belakang, membuatku sesegera mungkin melepaskan tanganku dari pinggangnya dan sedikit menjaga jarak dari So Eun, begitupun So Eun ia terlonjak kaget sambil berbalik dari posisinya.


“Halmeoni, kami….”
“Jika kalian terus bertingkah seperti ini! Lebih baik kalian cepat menikah!” Selak Halmeoni. Ia terlihat sangat dingin pada kami.
“mianhaeyo” ucapku sambil menunduk
“So Eun! Apa masakanmu sudah siap?” Tanya halmeoni masih dengan nada dingin
“sebentar lagi selesai” Ucap So Eun kikuk
“Jong Woon lebih baik kau tunggu dimeja makan saja!” ucap Halmeoni padaku
“AH.. DE!” Ucapku lalu segera berlalu menuju meja makan



`````In dining table`````


Detik demi detik terasa begitu lambat, aku sedang duduk dimeja makan bersama halmeoni, tak ada pembicaraan apapun, kami masih setia menunggu So Eun membawakan sarapan kami. Aku melihat keatas kebawah kekanan kekiri karena bosannya. Tapi tak lama kemudian So Eun datang membawa makanan kesukaanku Dak Kang Jung.
Sarapan pagipun dimulai, tak ada satupun dari kami yang memulai pembicaraan. Hanya ada suara dari aktivitas kami dimeja makan. Suasana ini berlanjut hingga kami selesai makan.


“Kalian tak ingin pergi kepantai?” Tanya halmeonni sebelum kami berlalu dari meja itu
“Ani!” Jawab So Eun
“Waeyo? Besok pagi kan kalian sudah harus kembali ke Seoul! Lebih baik kalian jalan-jalan dipantai! Pasti akan sangat mengasyikkan!” Ucap Halmeoni


Aku dan So Eun saling berpandangan. Sejujurnya aku ingin sekali pergi kepantai bersamanya tapi tidak enak rasanya meninggalkan halmeoni sendirian.


“jika kami pergi, siapa yang menjaga halmeoni?” tanyaku
“ah.. halmeoni sudah biasa sendiri! Kalian pergillah! Gwenchana!” ucapnya sambil  tertawa ringan
“jeongmalyo?” Tanya So Eun dengan antusias yang disambut anggukan singkat dari halmeoni.
“bolehkah kami pergi sekarang?” lanjut So Eun masih antusias.
“Keurae!” Ucap halmeoni
“Gomawo halmeoni” Ucap So Eun sambil memeluk halmeoninya sedangkan aku hanya membungkukkan badanku kearah halmeoni.


Dan setelah itu, So Eun pun segera menarik tanganku hingga aku hampir terjatuh, ia terlihat sangat bersemangat.
Kamipun memulai perjalanan kami, pertama kami bermain disebuah taman hiburan, membeli ice cream dan juga makan siang, lalu berlanjut di taman kota, melihat daun-daun yang menguning berjatuhan dari pohonnya, bercanda berjam-jam hingga kelelahan.
Sekarang tujuan kami selanjutnya adalah pantai, kami sengaja mendatangi pantai ini di sore hari, agar kami bisa melihat matahari terbenam. Kami tiba dipantai itu sekitar pukul 5 sore, masih ada waktu untuk menikmati hamparan pasir putuh dan juga hembusan angin terlebih dahulu. Sudah hampir 1 jam kami bermain-main disini, hingga akhirnya So Eun menarik tanganku




“Sudah waktunya oppa!” bisiknya


So Eun POV


Aku melirik jam yang Nampak diponselku. Pukul 17.50 itu berarti matahari akan tenggelam sebentar lagi. Aku tak ingin menyia-nyiakan waktu dan segera menarik tangan Yesung oppa untuk mengikuti langkahku.



Kami berdua duduk di pasir pantai menikmati hembusan angin yang terasa sangat nyaman. Matahari terbenam pasti akan terlihat sangat indah dari sini. Kami berdua meluruskan kedua kaki kami sambil menikmati matahari yang sudah hampir tidak terlihat. Warna jingga yang diciptakannya terlihat sangat indah. Kurasa sebentar lagi gelap karena sekarang sudah jam 18.30.

“Jong Woon”
“Hmm” gumamnya sambil menoleh kepadaku
“aku ingin lebih mengenalmu! Bisakah kau ceritakan sedikit tentang dirimu?”
“apa yang ingin kau tau dariku?” tanyanya
“semuanya!”

“contohnya?”
“hmm…. Cinta pertamamu mungkin!” Ucapku sambil mengalihkan pandanganku darinya. Sebenarnya tidak menyenangkan menanyakan hal seperti ini padanya, tapi aku benar-benar ingin mengetahuinya.
“cinta pertamaku? Kau yakin tak akan cemburu mendengarnya?”
“Untuk apa aku cemburu? Palli! Ceritakan padaku!” rengekku
“cinta pertamaku dimulai saat aku masih kelas 2 sma! Aku menyukai seorang yeoja yang sangat sempurna! Dia cantik, baik, pintar! Ah.. sangat sempurna!”

“lalu? Kalau ia begitu sempurna kenapa kau tidak menjadikannya yeojachingumu?” tanyaku. Sebenarnya kesal rasanya, mendengar ia memuji yeoja lain seperti itu tapi ya… Itu sudah berlalu kan?
“Banyak yang bilang aku tak pantas untuknya!” ujarnya setelah menghela nafas.
“Aigoo…. Jong woon oppa! Dengarkan aku! Ada saatnya kita harus menutup telinga kita rapat-rapat dan membiarkan hati kita yang mendengar” ucapku sambil meletakkan tanganku didada.
“Omoona…. Darimana kau dapat kata-kata itu?” tanyanya kagum
“ah.. kau tak perlu tau! Kau pasti takkan mempercayaiku”

“Ish! Aku janji akan mempercayaimu!” pintanya
“Janji ya!”
“Ne!” yakinnya
“Eunhyuk oppa!”
“MWO? Bohong!” Teriaknya tak percaya

“sudah kuduga kau takkan percaya”
“bukan begitu tapi ini semua sulit dipercaya! Namja seperti Eunhyuk berbicara sedewasa itu?”
“Sudahlah! Ganti topik!” Ucapku
“ANI! Sekarang giliranmu! Bagaimana cinta pertamamu?”
“aku sudah lupa!”

“Jangan bohong! Palli!”
“ne.. cinta pertamaku adalah sahabatku sendiri! Aku bersahabat dengannya sejak kecil! Dia sangat perhatian dan menyayangiku, mungkin aku salah mengartikan semua perhatiannya padaku hingga kukira dia menyukaiku, tapi ternyata semua itu salah, dia hanya menganggapku sebagai sahabat sekaligus adik perempuannya!”
“Jadi dimana ia sekarang?” Tanya Jong Woon
“Molla! Dia meninggalkanku! Dan aku tak tau kemana!”
“bagaimana jika namja itu kembali suatu saat nanti? Dan perasaannya sudah berganti padamu! Dari sekedar teman menjadi sebuah cinta, apa kau akan menerimanya?”

“anio oppa! Kau jauh lebih baik daripadanya!” Ucapku sambil mengaitkan tanganku dilengannya lalu menjatuhkan kepalaku dibahunya.
“Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sudah berpacaran sebelumnya?”tanyaku sambil mengangkat kepalaku untuk melihatnya. Dia menggelengkan kepalanya, membuatku segera beranjak dari posisiku dan menatapnya heran
“MWO? BELUM? Jadi aku ini yeojachingu pertamamu?” Dia mengangguk singkat lalu mengalihkan pandangannya dariku
“Jadi kau juga belum pernah berciuman?” tanyaku
“apa aku pernah menciummu?” tanyanya. Mendengar pertanyaan itu aku segera meninju lengannya pelan.

“Ish.. aku serius!” desakku
“Belum!” jawabnya santai
“Omoona… namja berumur 27 tahun belum pernah berciuman?” tanyaku tak percaya
“apa menurutmu sebuah ciuman adalah hal biasa?” Ia menoleh kearahku
“entahlah! Aku juga bingung!”

“menurutku ciuman itu adalah hal yang spesial! Aku akan menyimpannya untuk istriku kelak” Ucapnya sambil menatapku lembut. Tak kusangka fikirannya begitu panjang, sekarang aku tak setuju jika namjachinguku ini dibilang memiliki pikiran yang sempit. Ia bahkan memikirkan hal sedetail ini.
“jadi jangan menggodaku untuk menciummu sebelum kita menikah, aratsoyo?” Ucapnya. Aku menginjak kakinya kesal. Enak saja! Aku menggodanya? In your dream kim jong woon.
“Hmm… oppa! Jika yeoja sempurna yang kau impikan waktu sma itu kembali kedalam kehidupanmu, lalu mau menjadi yeojachingumu, apakah kau akan……?”
“anio So Eun! Aku sudah tidak mencintainya!” selaknya.
“anigoya! Dari ucapanmu tadi, sepertinya yeoja itu sangat sempurna! Kau pasti akan memilihnya dan meninggalkanku!”

“aku tak butuh yeoja sempurna! Yang kubutuhkan adalah yeoja yang dapat menyempurnakanku!” Ucap Jong Woon oppa sambil mengacak rambutku gemas.


“Hmm… So Eun! Menurutmu Halmeonimu…….”
“ia memang bersikap seperti itu! Mungkin karena akulah satu-satunya yang ia punyai didunia ini” aku sudah tau kemana arah ucapannya, aku yakin ia akan menanyakan sikap halmeoniku yang sedikit dingin jika kami sedang dekat.
“Sebenarnya aku mempunyai seorang bibi, tapi sekarang ia tinggal di Jepang! Dan entah masih mengingat kami atau tidak!” lanjutku sebelum ia bertanya lebih jauh. Jong Woon oppa hanya mengangguk-anggukan kepalanya mendengar penjelasanku.
Keheninganpun menyapa beberapa saat hingga namja disampingku mulai membuka suara.



Yesung POV



Sesaat setelah ia menceritakan tentang bibinya, kami berdua terdiam, membiarkan keheningan menguasai malam ini. Tapi sebenarnya aku sedang memikirkan sesuatu, sesuatu yang bisa membuatnya tersenyum dan sedikit menghilangkan masalahnya.


“Hmm…. So Eun!”
“Ne..” Ucapnya sambil menoleh kearahku
“apakah kau membawa gunting?”
“gunting? Anio! Untuk apa kepantai membawa gunting?Memangnya aku tidak ada kerjaan apa?!” bentaknya
“Omoona… Aku tuh lagi mau merayumu chagi! Kenapa si nggak bisa lembut sedikit sama namjachingumu ini! Kau kan bisa bilang baik-baik `anio oppa! Aku tak bawa! Memangnya untuk apa?`” Kesalku. Ish… sudah capek-capek mutar balik otak membuat rayuan, eh.. malah direspon seperti ini olehnya.

“eh? Mau merayu ya? Mian…. Aku tidak tau oppa! Lagian si! Bikin rayuan nggak kreatif! Harusnya tuh oppa manfaatin benda-benda disekeliling kita!” Ujarnya yang malah menasehatiku, membuatku kembali memutar otakku mencari rayuan baru yang tepat untuknya.
“Hmm… So Eun! Lihatlah ke langit!” Ucapku sambil menunjuk keatas, membuatnya mengarahkan pandangannya mengikuti jari telunjukku
“Bintangnya sangat sedikit ya!” Lanjutku yang malah mendapat jitakan darinya.
“YA..Oppa! Ada apa dengan matamu? Kau buta, huh? Lihat!Bintangnya itu sangat banyak bertebaran dilangit! Oppa! Ish…. OPPA PABO!” Rutuknya kesal. Aigoo…… Yeoja ini! Tak bisakah ia sedikit menghargai usahaku. Dia terus saja bicara panjang lebar menghina penglihatanku yang menurutnya sangat buruk, membuatku hanya mampu mengerang frustasi sambil mengacak rambutku sendiri.
“Omoona…. So Eun! Katakan saja `ne oppa`! Sudah kubilang kan? Aku Cuma mau merayu saja!”

“Eh? Aku lupa! Baiklah! Kita ulang sekali lagi!”
“anio! Aku sudah tak Mood! Ayo kita pulang! Sudah malam! Kasihan halmeoni sendirian dirumah.” Ajakku, Ia pun mulai berdiri dan aku pun mengikutinya berdiri.
“Kau kenapa?” Tanyaku keheranan sambil menatapnya. Ia tak henti-hentinya tersenyum! Pasti ada yang yeoja ini rencanakan untukku
“Gwenchanayo oppa! Kajja!” Ia mulai mengajakku untuk pergi dari tempat itu. Aku mulai melangkahkan kakiku dan



GUBRRAAKK!!!


Aku terjatuh keatas pasir, karena tersandung tali sepatuku sendiri, So Eun membantuku bangkit dari posisiku yang sangat tak menyenangkan ini. Ia membantuku sambil tertawa-tawa, ia memang terlihat mencoba menahan tawanya tapi sepertinya yeoja ini bukanlah tipe yeoja yang mudah menyimpan perasaannya.


“Mianhae oppa! Aku hanya bercanda!” ucapnya tertawa kecil sambil membantuku berdiri. Ia minta maaf? Untuk apa? Aku segera menunduk kearah sepatuku dan kulihat kedua ujung tali dari sepatu kanan dan kiri sudah terikat dengan rapi satu sama lain. Membuat siapa saja yang melangkah dengan tali sepatu seperti itu akan langsung terjatuh.


“YAK! SO EUN!” Teriakku kesal.
“Ish oppa! Mianhae! Lagian oppa serius sekali waktu menceritakan cinta pertama oppa tadi! Membuatku cemburu saja!” Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya. Aku segera menekuk salah satu kakiku untuk membenarkan kembali ikatan tali sepatuku.
“Aigoo…. Sudah kubilang! Jangan cemburu! Kau fikir badanku tidak sakit terjatuh seperti itu?” Ucapku kesal sambil bangkit dari posisiku, berdiri menghadapnya. Sebenarnya tidak terlalu sakit, tapi ini kulakukan untuk menyembunyikan rasa Maluku yang tak tertahankan. Ada beberapa orang disekitar pantai yang pasti melihat kejadian memalukan ini juga! Aigooo……. KIM SO EUNNNNNN!


Kami pun bergegas pulang, tak ingin membuat halmeoni lama menunggu. Sesampainya disana, ternyata rumah sudah gelap dan sepi, sepertinya halmeoni sudah berada dikamarnya


“Oppa! Aku tidur dulu! Maaf untuk yang tadi! Sampai jumpa besok!” Ucapnya sambil melambaikan tangannya.
“Ne.. tidurlah! Besok pagi kita harus kembali ke Seoul! Jal-ja chagi!” Ucapku sambil tersenyum


So Eun sudah masuk ke kamarnya sedangkan aku masih betah menyandarkan kepalaku disofa yang terletak diruang tengah. Sesekali aku memejamkan mataku yang sudah mulai terasa berat. Dan tiba-tiba


“Jong Woon-ah! Kau belum tidur?” Suara seorang yeoja yang sedikit parau terdengar samar-samar ditelingaku, membuatku sedikit terlonjak kaget dan membuka mataku.


“Ah… belum halmeoni!” Ucapku sambil membenarkan posisi dudukku
“Boleh halmeoni bicara padamu?” Tanya halmeoni ramah.
“Keurae!” Halmeoni duduk disampingku.
“Mianhae jika membuatmu merasa kurang nyaman selama berada disini”
“kurang nyaman? Ah.. ani halmeoni! Aku merasa sangat nyaman disini!”

“mianhae jika aku bersikap terlalu protektif pada kalian berdua!”  Ucap halmeoni
“ Itu semua aku lakukan karena aku sangat menyayangi kalian! Aku tidak ingin terjadi hal yang buruk pada kalian.” Lanjutnya
“Jong Woon! So Eun adalah satu-satunya permataku! Kumohon bahagiakanlah dia! Halmeoni yakin kau adalah anak yang baik, kau pasti bisa membuatnya bahagia!” Ucap Halmeoni sambil mengusap kepalaku, rasanya hangat, seperti tangan eommaku sendiri. Membuatku nyaman berlama-lama diperlakukan seperti ini.
“Ne.. aku akan berusaha membuatnya bahagia!” Ucapku sambil menganggukkan kepalaku
“halmeoni sangat menyayangi So Eun! Tolong jaga ia baik-baik selama ia berada di Seoul!”

“Pasti! Aku akan menjaganya!”
“ kau ingin lihat foto-foto So Eun semasa kecil?” tawarnya
“mau! Pasti ia terlihat sangat manis!” Ucapku dan dibalas dengan senyuman oleh Halmeoni. Ia mengambil beberapa album foto dari kamarnya lalu kembali duduk disampingku.


        

“Omoona…… Neomo yeopo!” kagumku
“ini saat ia masih di High Schoolnya! Memang cantik sekali cucuku!”  Ucap halemoni sambil menunjuk foto didepannya. Sudah 2 album foto kami buka dan hampir semua isinya adalah So Eunku yang manis, Kyyaaa...... aku baru tau kalau dia itu benar-benar narsis. Kamipun mulai membuka album foto ketiga

"Ini foto-fotonya beberapa tahun yang lalu! Kau akan lihat betapa manisnya dia!" Ucap Halmeoni sambil membuka album itu
















"tidak terlalu banyak perubahan dengan So Eun yang sekarang! Dia sangat manis!" Ucapku memberi tanggapan sambil terus tersenyum. Lembar berikutnya pun dibuka. Dan betapa terkejutnya aku melihat foto yang ada dihadapanku sekarang.


"Ini fotonya saat di senior high schoolnya! Sangat manis bukan?" Ucap halmeoni




"Siapa namja ini?" Tanyaku sambil menunjuk foto namja disamping So Eun. Mereka terlihat sangat dekat, membuatku kesal saja.
"Dia adalah sahabat So Eun sejak kecil! Mereka memang sangat dekat! Tapi sekarang dia sudah tak berada disini lagi! Entah kemana! Mungkin sudah pindah ke luar kota!Kalau tak salah namanya Seung Ho" Ucap halmeoni sekenanya, jadi ini namja yang pernah disukai So Eun. Dia memang tampan. Aku menundukkan kepalaku, mencoba memulihkan kembali fikiranku yang sudah kacau akibat foto menyebalkan itu.
"Tenanglah! Namja ini hanya sahabat So Eun saja! Lagipula hampir 5 tahun mereka tak bertemu" Ucap Halmeoni yang sepertinya sudah mengerti dengan sikap gelisah yang kutunjukkan
"Ah.. Ne!" Ucapku sambil mengangguk singkat.


Sudah bertumpuk-tumpuk album foto kami buka bersama, melihat foto-foto yeojachinguku semasa kecil. Cantik! Benar-benar cantik! Dan ternyata halmeoni itu sangat menyenangkan. Ia tertawa sangat lepas malam ini. Menceritakan kejadian-kejadian lucu semasa So Eun kecil dan masih banyak lagi.

“Aigoo… sudah lewat tengah malam! Lebih baik kau tidur sekarang! Besok kau harus bangun pagi kan?”
“Ne halmeoni! Aku tidur duluan! Selamat malam!” Ucapku sambil membungkukkan badanku


……………………….


In the morning


“Halmeoni! Aku masih ingin disini!” Ucap So Eun manja sambil memeluk halmeoninya, sedangkan aku, aku sedang memperhatikan mereka dari ambang pintu. Semuanya sudah siap, semua koper sudah tersusun rapi diteras rumah.
“Jangan bersikap seperti ini terus! Kau sudah besar So Eun!” Ucap halmeoni sambil membelai rambut cucunya
“Saranghaeyo halmeoni!” Ucap So Eun setelah mencium pipi halmeoninya
“nado saranghae So Eun!” Ucap halmeoni. Senyuman terus saja mengembang diwajahku, melihat mereka seperti itu rasanya sangat menentramkan.
“Jong Woon!” Pandangan halmeoni tiba-tiba mengarah padaku, membuatku segera melepas senyumanku.
“Ah.. ne!” Ucapku
“kau tak ingin memeluk halmeonimu ini?”
Tanya halmeoni sambil mengulurkan tangannya kearahku, yang sontak membuat senyumku kembali mengembang dan menghampirinya. Aku menyambut uluran tangannya dan memeluk halmeoni. Aku yakin aku pasti akan sangat merindukannya, Aku melirik So Eun yang sepertinya sedang sangat senang dengan apa  yang disuguhkan didepannya. Pasti sangat senang rasanya melihat namjachingu dan halmeoninya akrab seperti ini.


“Terima kasih, halmeoni! Aku pasti akan sangat merindukanmu!” ucapku setelah melepas pelukannya.
“Jaga cucuku baik-baik, Jong Woon~a.”
“Halmeoni!" So Eun mengembungkan pipinya dengan imut. "Aku sudah 22 tahun. Sudah bisa jaga diri sendiri!” 


Setelah puas berpamitan kami pun pergi ke stasiun KTX. Kereta yang kami naiki melaju dengan kecepatan 350 KM/jam. Sangat cepat. Dan kecepatan yang sangat tinggi itu membuat waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan panjang dari Mokpo ke Seoul menjadi hanya 3 setengah jam saja.


Sudah 1 jam berlalu, Aku masih sibuk menjawab berbagai pesan dari relasi kerjaku, memang 3 hari ini ponselku di non-aktifkan! Karena aku tak ingin membuat liburan dadakanku dirusak oleh pesan-pesan seperti ini. Sedangkan So Eun sudah tertidur pulas disampingku.

Aku memasukkan ponselku kembali kesaku celanaku. Lalu mengatur posisiku senyaman mungkin, dan setelah itu aku bisa Memandangi yeoja disampingku sampai puas. Sepertinya pemandangan yang disuguhkan oleh yeojaku terasa lebih menarik dibandingkan pemandangan luas yang bisa kulihat dari jendela disampingku.

Inilah ceritaku, perjalananku ke Mokpo bersama yeojachinguku, KIM SO EUN.Yeoja manis yang bisa membuat hembusan nafasku terasa jauh lebih berarti. Yeoja menyebalkan yang bisa membuatku selalu tersenyum.


END

Mian ya.. nyadar kok! Ceritanya gak menarik
Aku emang belum mau ngasih konflik buat mereka
Kasian dong! Baru pacaran udah dikasih konflik aja
Disini aku cuma mau ngekspresiin perasaan mereka masing-masing
Mungkin after story berikutnya akan sangat lama
Abisnya aku mau fokus ke ff terbaruku dulu
OH.. MY TEACHER
Yg sampai sekarang belum aku ketik sama sekali-__-

Ya udah segini aja!
Bye readers
Pleae leave a comment + reaction for me….

Comments

  1. gak papa kok author bgus bgt tu lok lum dikasih konflik x heeee pi bsok tmbahin cast x sprti seung ho yg tiba2 dtg gt....ox please cpt dilanjut ff ne aku slalu menanti... so eun eonni sama yesung oppa waw kereeeeen ox kok yesung oppa gk mw cium so eun eonni ceh?? payah ne oppa cium donk...!!!!#yadong kumat####....ok author di tggu part slnjutnya,,,,

    ReplyDelete
  2. pengennya si gitu! Seung Ho dtg lagi....
    tapi masih bingung gmn jalan ceritanya


    Jiah... beneran kumat tuh yadongnya!!!!*)

    ReplyDelete
  3. ceritanya menarik kok.
    q tunggu after story berikutnya............

    ReplyDelete
  4. ditunggu ya...:))

    *pdhl blm ngetik sama sekali*

    ReplyDelete
  5. kapan dilanjutnya ne chingu aku dah lama nunggu....!!!!!!

    ReplyDelete
  6. masih dlm proses pengetikan!
    g janji bisa publish dlm waktu deket ni ya..

    tp selalu diusahakan kok(:

    ReplyDelete
  7. kereeeeeen love unni so eun

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts