Misunderstanding Love Part 1 ( Sequel My Bad Brother )
Cast:
- Im Yoon Ah as Park Yoon Ah
- Choi Minho as Park Minho
- Lee Donghae
- Kwon Yuri
- Choi Sooyoung
- Seo Joo Hyun
- Tiffany Hwang
- Jessica Jung
- Park Jiyeon
Ā·
Seperti hari biasanya, pagi-pagi benar aku sudah sampai di
sekolah, tidak seperti saat SMP, sekarang ini aku sampai ke sekolah lebih awal
dari Sooyoung ataupun Tiffany, yahā¦setidaknya itu tak membuat mereka selalu
menganggapku sebagai orang yang tak pernah tepat waktu.
ā Annyeong!!ā sapaku dengan begitu ceria ketika aku memasuki
ruang kelasku. Ku lihat Seohyun sudah datang lebih awal yang sedang sibuk mengotak-atik
handphonenya.
ā Yoongā¦kau sudah sampai.ā Ujar Seohyun saat aku menaruh
tasku di kursi.
Author POV
ā Hmmm..Yoong aku ingin bercerita sesuatu padamu!ā mendengar
hal itu, Yoona pun menghampiri Seohyun yang sepertinya sangat membutuhkan
dirinya.
ā Mau cerita apa Seo?ā tanya Yoona seraya merangkul
sahabatnya yang nampak sedang galau.
ā Yoongā¦coba kau baca ini!ā Seohyunpun memberikan
handphonenya pada Yoona.
ā Jadiā¦Yonghwa memutuskanmu?ā tanya Yoona setelah membaca
sms di handphone Seohyun, tak ada jawaban yang terlontar dari mulut lawan
bicaranya, yang ada hanya anggukan kecil beserta tatapan hampa dari Seohyun
yang sudah cukup membuat Yoona mengerti.
ā Haiā¦ā sapa Tiffany yang baru datang, merasa aneh dengan tingkah Seohyun yang begitu menyedihkan, Tiffanypun menanyakannya pada Yoona.
ā Ada apa denganya?ā tanya Tiffany mendesis pada Yoona,
tanpa memberi jawaban, Yoonapun memberikan handphone milik Seohyun pada
Tiffany.
ā Menyebalkan sekali sih namja ini! Memang dia pikir dirinya
itu sangat keren apa? Aishhhā¦jinjja!!ā decak Tiffany kesal setelah selesai
membaca sms di handphone Seohyun.
ā Aigoooā¦Fany-ah! Pagi-pagi seperti ini sudah berisik
sekali!ā ujar Sooyoung yang baru sampai.
ā Bagaimana tidak kesal? Coba kau lihat saja sendiri!ā jawab
Tiffany kesal sambil menyodorkan handphone Seohyun pada Sooyoung. Tak seperti
Tiffany yang mendecak kesal setelah membaca sms itu, setelah membacanya, Sooyoung segera merangkul
seohyun yang telah berlinangan airmata sedari tadi.
ā Sudahlah Seo! Untuk apa kau menangisi orang seperti dia?ā
ujar Tiffany menasihati Seohyun yang masih bersedih.
ā Kau tak mengerti Fany, aku sangat mencintainya..ā jawab
Seohyun lirih.
ā Ne..aku juga setuju dengan Fany! Untuk apa kau menangisi
orang yang selalu menggantungkan perasaanmu? Hmmm..lebih baik kau perjuangkan
saja cintamu yang sudah benar-benar jelas di depan mata!ā timpal Yoona sambil
senyum-senyum aneh.
ā Maksudmu siapa Yoong?ā merasa tak mengerti dengan maksud
Yoona, Sooyoungpun bertanya dengan penuh rasa penasaran.
ā Isshh..siapa lagi kalau bukan dia!ā jawab Yoona sambil
mengarahkan kepalanya ke arah meja Chansung.
ā Tapiā¦ā belum juga Seohyun menyelesaikan kalimatnya,
Sooyoung telah terlebih dulu menyelaknya.
ā Sudahlahā¦lagipula kau juga menyukai Chansung, kan? Jadi
lebih baik kau perjuangkan saja cintamu dengannya!ā ujar Sooyoung menggoda
Seohyun.
Merasa sudah terpojok Seohyun hanya bisa diam, dan membiarkan ketiga temannya tertawa puas, lagipula dia tidak bisa mengelak apapun, karena memang benar dia menyukai Yonghwa dan juga Chansung.
Yoona POV
Rasanya otakku sudah mengebul, karena hari ini aku
menggunakannya untuk berpikir yang terlalu berat. Bagaimana tidak? Bayangkan
saja, hari ini Kyuhyun Seosangnim memberikan ulangan mendadak tanpa memberitahu
dulu sebelumnya, tak segan-segan dia memberikan 50 soal sekaligus.
ā Hei..apa kalian sudah tahu?ā tanya Seohyun menggantung
saat kami berempat sedang menyantap makan siang mereka.
ā Tahu apa? Bicaralah yang jelas Seo Joo Hyun!!!ā omel
Sooyoung dengan mulut yang masih penuh dengan makanan. Aishh..anak ini!
Sebenarnya dia perempuan atau bukan sih?.
ā Hehehehe..maksudku, apa kalian sudah tahu kalau hari rabu
nanti Jessica akan merayakan ulang tahunnya?ā tanya seohyun lagi dengan kalimat
yang sudah jelas.
ā Annie..aku belum tahu!ā jawabku sambil menyuapkan makanan
ke dalam mulutku.
ā Aku juga! Kau?ā jawab Sooyoung sekaligus bertanya pada
Tiffany.
ā Sudah..!ā jawab Tiffany singkat dan langsung melanjutkan
aktivitasnya lagi.
ā Hai Girls!!ā sapa
seorang yeoja yang dibelakangnya ditemani beberapa temannya.
Yaph..dia adalah Jessica atau yang biasa dipanggil Sica, dia adalah salah satu teman sekelasku, tapi sebenarnya, Jessica adalah teman kami juga semasa SMP, tapi berhubung kami berempat tidak begitu menyukainya, maka hubungan kami dengannya tidak terlalu akrab.
Yaph..dia adalah Jessica atau yang biasa dipanggil Sica, dia adalah salah satu teman sekelasku, tapi sebenarnya, Jessica adalah teman kami juga semasa SMP, tapi berhubung kami berempat tidak begitu menyukainya, maka hubungan kami dengannya tidak terlalu akrab.
ā Ah..Sica! wae?ā ujar Tiffany sambil mengedarkan
pandangannya ke arah Jessica dan
gerombolannya.
ā Ini! Aku harap kalian berempat bisa datang!ā jawab Jessica
sambil menyodorkan empat buah kartu undangan.
ā Ulang tahun? Siapa saja yang akan datang?ā tanya Seohyun
yang sedang membaca kartu itu.
ā Hmmm..teman-teman kita di SMP.ā Jawab Jessica dengan
girangnya. Aneh! Kenapa ice princess seperti dirinya bisa girang seperti itu.
ā Hanya teman- teman SMP? Apa kau tak mengundang teman-teman
disini?ā sekarang giliran Sooyoung yang bertanya.
ā Annieā¦aku juga mengundang mereka! Hanya saja khusus untuk hari rabu itu khusus untuk teman-teman SMP, dan pada hari kamisnya baru aku mengundang teman-teman disini.ā Jelas Jessica yang dibalas anggukan dari ketiga temanku.
ā Ribet sekali! Kenapa tak dijadikan satu hari saja?ā merasa
benar-benar aneh dengan dirinya, kini giliran aku yang sekarang bertanya.
ā Hmmm..memang! tapi itu semua kulakukan agar lebih seru!
Lagipula jika aku menyamakannya dalam satu hari, pasti teman-teman SMP dan
SMA-ku akan merasa canggung!ā jelas Sica.
ā Tapi dengan begitu aku tak bisa melihat Lee Donghae,
sica-ah!. Padahal aku sangat penasaran dengan sosok Lee Donghae yang selama ini
sering kau ceritakan pada kami!ā ujar Hara yang merupakan salah satu teman
sekelompok Jessica.
ā Ne..aku juga!ā timpal Gyuri yang merasa sependapat dengan
Hara.
ā Tenang saja!! Kalian berdua juga boleh datang ke pestaku
yang hari rabu kok! Jadi dengan begitu, kalian bisa melihat yang namanya
Donghae itu!ā jawab Sica dengan senyum yang merekah di bibirnya.
Minho POV
Tak kusangka hari ini aku bertemu lagi dengan sahabat
kecilku, Park Jiyeon, yang selama ini tinggal di Jepang. Sekarang ini orang
tuanya sudah kembali ke Korea dan kini dia bersekolah di sekolah yang sama
denganku, ahhhā¦ senangnya! Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan Jiyeon-ku.
ā Minhoā¦ā panggil Jiyeon sambil menghampiriku yangsedang
duduk bersama Yuri di kantin.
ā Heiā¦ā sapanya saat berada di depanku.
ā Duduklah Jiyeon! Oh ya..Yul, kenalkan ini Jiyeon, Park
Jiyeon, sahabat kecilku yang sering ku ceritakan itu.ā Ucapku mengenalkan
Jiyeon pada Yuri, yah..maklum, meskipun satu sekolahan, aku dan Yuri tidak satu
kelas, jadi pasti Yuri belum mengenal sahabatku yang satu ini.
ā Kwon Yuri imnida! Tapi kau bisa memanggilku Yuri ataupun
Yul!ā ujar Yuri mengenalkan dirinya.
ā Salam kenal! Semoga kita bisa berteman dengan baik!ā ujar
Jiyeon dengan gaya khasnya, gaya cerewet dan hangatnya.
Yoona POV
Sebenarnya aku tak terlalu berminat untuk datang ke pesta
ulang tahun Jessica, tapi karena ketiga temanku mengancam, mereka juga tidak akan
datang ke pesta itu kalau aku tidak datang, jadi mau tidak mau aku juga akan datang.
ā Yoona!!! Jawab aku! Apa kau akan datang?ā tanya Sooyoung
dengan berteriak. Isshh..apa dia pikir suaranya itu enak di dengar apa?
Seenak-enaknya saja dia berteriak, apa dia mau memecahkan gendang telingaku?.
ā Ya aku ikutā¦kalian puas?ā jawabku kesal, karena sebenarnya
aku malas pergi ke acara itu.
ā Jinjja? Aigooā¦.gomawo Yoong!ā sorak Sooyoung kegirangan.
ā Aishhā¦kau memang sangat baik Yoong!ā ledek Tiffany. Memang
dia pikir selama ini aku jahat apa?.
ā Pokoknya kau tidak akan menyesal deh datang ke sana!āujar
Seohyun yang aku sendiri masih mencoba mencerna maksud dari ucapannya itu.
ā Betul tuh!ā timpal Sooyoung dan Tiffany sambil menyeringai
aneh memandang satu sama lain, sepertinya aku mencium rencana tidak bagus akan
terjadi nanti.
At Home
Seperti biasa ketika malam tiba, kehangatan di rumah kami
begitu terasa, kedua orang tuaku beserta adikku yang playboy itu berkumpul
bersama di ruang TV. Senda gurau, canda tawa menyelimuti keakraban dalam
kebersamaan keluarga kami.
ā Eomma, apa eomma masih ingat Jiyeon?ā tanya Minho
mengawali pembicaraan diatara kami.
ā Park Jiyeon? Anaknya Yoochun ahjussi?ā balas eomma yang
tak kalah antusias.
ā Ne...apa eomma tahu? Sekarang dia satu kelas denganku di
sekolah!ā jelas Minho.
ā Jadi dia telah kembali dari Jepang? Aigooā¦kenapa Yoochun
oppa tidak memberitahu kita ya?ā ujar eomma menanyakan hal itu pada suaminya,
yang duduk tepat di sampingnya.
ā Molla!! Mungkin dia sangat sibuk jadi belum sempat untuk
memberitahu kita.ā Jawab appa.
ā Oh ya..eomma! besok aku ada undangan ulang tahun dirumah
temanku, apa aku boleh ikut?ā ucapku meminta izin orang tuaku.
ā Tentu! Tapi jam berapa?ā tanya eomma balik.
ā jam 7 malam.ā Jawabku yang penasaran dengan jawaban dari
kedua orang tuaku nanti.
ā Boleh..asal jangan pulang terlalu malam, otte?ā jjawab
appa, yang tak kusangka dengan jawabannya. Padahal biasanya dia tidak akan
mengizinkanku pergi kalau waktunya terlalu malam.
ā Mwo? Tumben sekali appa mengizinkanku!ā ujarku yang masih
bingung dengan appa-ku, apa dia salah minum obat tadi?.
ā Wae? Apa ada yang salah? Yoong..kau ini kan sudah cukup
besar, jadi appa pikir kau juga perlu kebebasan untuk bergaul, kan tak baik
kalau appa dan eomma melarangmu terus.ā Jawab appa yang kubalas dengan anggukan
kecil kepalaku. Lega.. akhirnya appa
mengizinkanku dan aku bisa pergi bersama teman-temanku besok.. rasanya sudah
sangat tidak sabar menunggu hari esok. Hoahhā¦rasanya ngantuk sekali..lebih baik
aku tidur sekarang.
Author POV
.....Morning At 7 am.......
ā Yoongā¦bangun! Palli irreona!! Mau berangkat jam berapa,
HAH?ā teriak Taeyeon yang sudah kehilangan kesabaran untuk membangunkan anak
perempuannya itu.
ā Hoaammmā¦eomma! Aku masih ngantuk!! 10 menit lagi yah..ā
rajuk Yoona yang masih larut dalam kantuknya.
ā Yak! Park Yoon Ah! Palli ireona!ā teriak eomma lagi,
mendengar nada bicara eomma-nya yang mulai meninggi, dengan mata yang masih
sangat ngantuk Yoona-pun memaksakan dirinya untuk bangun.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦....................................................
ā Noona!ā desis Minho memanggil Yoona yang sedang menyantap
sarapannya.
ā Wae?ā tanya Yoona dengan nada sinis.
ā Noona sepulang sekolah nanti, kau mau ke toko kado,
kan?ātanya Minho sambil menaik-turunkan alisnya.
ā Terus?ā tanya Yoona sambil mengoles rotinya dengan selai.
ā Hmmm..aku titip sesuatu yahā¦ kau tahu, besok anniversary
aku dan Yuri yang ke 2 tahun, jadi aku
mau memberikannya sebuah hadiah. Mau kan noona?ā sekarang Minho menatap
noonanya dengan penuh harapan.
ā Annie..lagipula aku tidak tau apa yang harus kubeli.ā
Tolak Yoona tanap menatap adiknya sedikitpun.
ā Noonaā¦aku mohon! Please.. help your brother.ok?ā rajuk
Minho sambil memegangi tangan noona-nya, merasa
terganggu dengan tingkah laku dongsaeng-nya, dengan sangat amat
terpaksa, iapun setuju.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
At Gift Shop
Tak seperti ketiga temannya yang sudah selesai memilih
barang yang akan dibeli, Yoona masih sibuk mencari-cari benda yang tepat untuk
ia beli. Sebenarnya dia sudah menemukan benda yang akan dia berikan untuk
Jessica, tapi kali ini, dia sedang mencari benda yang tepat sesuai dengan pesanan
sang adik.
ā Yoong..masih berapa lama lagi sih?ā ujar Sooyoung
mengeluh.
ā Memangnya kau mau beli apa lagi sih?ā tanya Seohyun sambil
menghampiri Yoona.
ā Seoā¦benda apa yang kau inginkan kalau hari ini hari
anniversary-mu?ā tanya Yoona yang sudah sangat bingung.
ā Aisshh..kau lupa ya? Aku ini kan sudah putus dengan
Yonghwa!ā decak Seohyun kesal.
ā Yakā¦jawab saja!ā sekarang Yoona benar-benar frustasi.
ā Memangnya kau mau beli untuk siapa?ā tanya Tiffany sambil
mengusap punggung Yoona.
ā Aku membelikannya untuk Minho, tadi pagi dia titip kado
untuk diberikan pada yeojachingunya..ā jawab Yoona sambil mengerucutkan
bibirnya.
ā Bagaimana kalau ini?ā tanya Sooyoung sambil membawa sebuah
boneka teddy bear di tangannya. Sekejap mata Yoona berbinar saat melihat boneka
teddy bear di tangan Sooyoung, senyum merekah saat rasa penatnya mencari kado
yang dari tak kunjung ketemu.
ā Ahā¦Youngie!!! Ini bagus!! Gomawo!ā tanpa banyak cakap,
Yoona langsung memeluk sahabatnya dengan sangat erat.
ā Yakā¦lepaskan! Aku tidak bisa napas!ā protes Sooyoung
dengan segera Yoonapun melepaskan pelukannya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦................................
Yoona POV
Entah kenapa aku begitu bingung mau memakai baju apa?
Padahal sudah hampir semua baju telah kucoba, tapi tak ada satupun yang
menurutku cocok untuk kupakai.Argghh...bisa gila aku! hanya karena sebuah baju!!.
ā Yoong apa kauā¦ yak! Kenapa kau belum siap?ā tanya eomma
saat melihat diriku yang belum kunjung siap.
ā Eomma..aku bingung harus pakai baju apa!!ā ucapku
merengek, eomma beranjak menghampiri lemari bajuku.
ā Kenapa kau tak memakai gaun ini saja?ā tanya eomma sambil
membawa sebuah gaun warna peach berlengan pendek dengan panjang dibawah lutut
serta terdapat pita kecil di bagian pinggangnya. Ku pakai gaun itu di padu
dengan gelang rantai emas putih dengan bandul di setiap rantainya, ku biarkan
rambutku tergerai lurus tanpa ku beri apapun, ah siap!!.
ā Aigoo..anak eomma cantik sekali!!ā seru eomma yang
terpukau akan kecantikan anaknya ini.
ā Cepatlah kebawah! Temanmu sudah menunggu dirimu dari
tadi!ā suruh eomma.
Ku susuri setiap anak tangga dengan perlahan, kulihat semua orang disini begitu terpukau dengan pesonaku, aigoo..apa aku sangat cantik?. Tapi kalau aku memang cantik, apakah mereka harus mengangan seperti itu saat melihatku? Aigoo..Yoona-ya, sepertinya kau itu memang sangat cantik!.
Ku susuri setiap anak tangga dengan perlahan, kulihat semua orang disini begitu terpukau dengan pesonaku, aigoo..apa aku sangat cantik?. Tapi kalau aku memang cantik, apakah mereka harus mengangan seperti itu saat melihatku? Aigoo..Yoona-ya, sepertinya kau itu memang sangat cantik!.
ā Omo!! Tumben sekali anak appa berdandan seperti yeoja!ā
decak appa saat aku menghampirinya, sontak ketiga temanku terkekeh mendengar
pernyataan appa-ku ini.
ā Appa..Yoona noona memang yeoja? Tapi setengah yeoja!
Kekekekk.ā Ujar Minho membuat semua orang disini makin tertawa puas.
ā Yak!! Apa maksudmu? Aku ini yeoja tulen tahu!!ā protesku
tak terima.
ā Sudah..sudahā¦jangan bertengkar. Ya sudah Yoong cepat sana
kalian berangkat, nanti kalian telat!ā suruh eomma.
ā Ya sudah kalau begitu, kami pergi dulu ya eomma appa!ā
pamitku pada kedua orang tuaku.
ā ahjussi ahjumma kami pergi dulu ya!ā pamit ketiga temanku.
ā Hati-hati di jalan ya!!ā ujar Eomma saat kami masuk
kedalam mobil Seohyun.
Berhubung Seohyun bisa dan diizinkan mengendarai mobil, jadi
kami putuskan untuk pergi bersama Seohyun dengan menggunakan mobilnya. Yah..
kalau dilihat-lihat Seohyun tidak begitu buruklah untuk dijadikan
supir,kekekekk.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.......................
Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, akhirnya kami
sampai juga di rumah Jessica. Awalnya aku ragu kalau rumah yang ada di depan
kami adalah rumah Jessica, tapi setelah menemukan sosok Siwon, salah satu teman
kami semasa SMP, akhirnya kami yakin untuk masuk ke dalam rumah itu. Melihat
sosok kami, annie! Maksudku melihat sosok Tiffany, Siwon langsung menghampiri
ke arah kami, yang tak kalah menyita perhatian adalah entah mengapa wajah
Tiffany mendadak menegangs saat Siwon berjalan menghampiri kami, aigoo..mereka
lucu sekali.
ā Kalian juga datang? Ya sudah, ayo kita masuk bersama!āajak
Siwon dengan ramah, yah setidaknya dia masih ingat kalau mempunyai teman
seperti kami.
ā Haiā¦.ā Sapa yeoja dengan suara khas miliknya yang tak asing
lagi untukku, siapa lagi kalau bukan Jessica, si empunya pesta.
ā Kalian berangkat bersama?ā tanya Sica.
ā Ne..kami berangkat bersama.ā Jawab Sooyoung membenarkan.
ā Annie..maksudku, kalian berangkat bersama Siwon?ā tanya
Sica lagi.
ā Oh..annie..tadi kami bertemu di depan.ā Jawab Siwon.
ā Ya sudah aku tinggal dulu yah!ā ucap Siwon pamit, dia
pergi menghampiri teman-temannya yang lain.
ā Ayo cepat ke sana! Yang lain sudah di sana semua!ā ajak
Sica dengan sangat antusias. Kami ikuti Jessica dari belakang, dapat kulihat
memang sudah banyak orang di sini.
ā Hei Yoong! Kau datang!ā ujar seseorang yang tak ku ketahui
siapa, karena disini sangat ramai. Ku edarkan pandanganku mencari asal suara
yang tadi menyapa.
ā Cari siapa?ātanya seseorang sambil mencolek bahuku, ku
tolehkan wajahku kearah orang itu, dan ku temukan sesosok namja berdiri
dihadapanku sekarang.
ā Dā¦Dā¦Donghae!ā sontak aku terpukau melihat dirinya dengan
setelan kemeja dengan jas santai, omoā¦kalau
tidak ada orang disini pasti aku sudah berteriak sekarang. Aisssh..sadar
Park Yoon Ah, jaga sedikit image-mu di hadapannya.
ā Wae? Apa ada yang salah denganku?ā tanya Donghae sambil
memmperhatikan bajunya.
ā A..Annieā¦ā elakku dengan gagap.
ā Yoong.. ku kira kau tak akan datang. Kau tahu? Aku sangat
senang bisa bertemu denganmu disini.ā Ucapnya diiringi senyuman indahnya. DEG!!
Sumpah demi apapun, kerja jantungku mulai tak beres dalam sekejap, dia berdetak
begitu kencang, sampai-sampai aku takut kalau jantungku akan melompat keluar dari
tubuhku.
ā Hmmmmā¦ā padahal aku sangat menunggu kalimat yang akan ia
ucapkan selanjutnya, tapi tiba-tiba Jessica datang.
ā Donghae-ah ternyata kau disini! Ayo ikut aku, aku ingin
memperkenalkanmu pada dua teman baruku, eh Yoong aku ke sana dulu ya!ā ucap
Jessica seraya menarik tangan Donghae.
ā Hmmm..Yoona sebentar, aku akan kembali!ā ucap Donghae sebelum akhirnya ia pergi bersama Sica. Apa maksudnya dengan aku akan kembali? Memang siapa yang mau menunggu dirinya? Isshhh.. ternyata pesta ini membuatku hampir gila.
ā Kemana sih mereka?ā gumamku kesal saat mencari ketiga
sahabatku yang menghilang ditelan bumi.
ā Hayo..cari siapa?ā tiba-tiba ada seseorang yang
mengagetkanku dari belakang.
ā Yak..Seo!! kau mau buat aku mati?ā ucapku kesal tapi dia
hanya terkekeh, ku rasa pesta ini memang membuat gila setiap orang yang datang
ke sini.
ā Ehemā¦jadi..ada yang abis bertemu dengan pangerannya nih?ā
ucap Seohyun dengan nada yang menjengkelkan.
ā Siapa sih? Donghae? Aku kan sudah bilang aku tidak ada
hubungan apapun dengannya!ā ucapku menjelaskan padanya.
ā Donghae? Memang tadi aku bilang Donghae? Tadi aku kan
bilang pangeranmu, jadi sekarang Donghae itu pangeranmu?ā tanyanya yang semakin
menjengkelkan.
ā Hmmm..Tiffany dan Sooyoung mana?ā tanyaku mengalihkan
suasana yang dari tadi memojokkan diriku.
ā Yahā¦Tiffany tuh lihat aja! Dia sedang bersenang-senang
dengan Siwon!.ā Jawab Seohyun sambil menunjuk ke arah Tiffany dengan dagunya.
ā Perhatian semua! Selamat datang di acara ulang tahun teman kita Jessica!ā ujar seseorang menggunakan Microphone yang menarik semua perhatian dari seluruh tamu disini. Tapi yang menarik di sini adalah orang yang berlaku sebagai MC-nya yang tak lain dan tak bukan Eunhyuk dan salah satu sahabatku, siapa lagi kalau bukan Choi Sooyoung.
ā Neā¦Eunhyuk! Pada hari ini Jessica merayakan hari jadinya
yang ke 17 tahun. Baiklah acara selanjutnya adalah peniupan lilin!ā seru
Sooyoung, tanpa waktu lama, kue tart yang cukup besar dengan lilin angka 17 di
atasnya datang di bawa oleh seseorang menggunakan meja dorong.
Nyanyian penuh kegembiraan menggema di ruangan ini sebelum
akhirnya Jessica meniup lilinya, tapi sebelum meniup lilinnya Eunhyuk meminta
Jessica untuk make a wish terlebih dahulu.
ā Kalau boleh tahu, apa harapanmu tadi?ā tanya Eunhyuk
penasaran tak hanya dia, kurasa semua tamu disini juga merasakan hal yang sama.
ā Hmmm..aku berharap, semoga aku bisa bersama orang yang
mencintaiku!ā
Jawab Jessica girang, senyumnya pun tak pernah luput dari wajahnya sekarang, tapi bukan itu yang menarik perhatian semua orang di sini. Semua orang disini begitu heboh saat Jessica mengucapkan harapannya seraya menatap ke arah Donghae dan Donghaepun membalasnya dengan senyuman dan anggukan kacil. Apa maksudnya ini? Apa orang yang Sica cintai adalah Donghae? Dan apakah Donghae juga mencintai Sica?.
Jawab Jessica girang, senyumnya pun tak pernah luput dari wajahnya sekarang, tapi bukan itu yang menarik perhatian semua orang di sini. Semua orang disini begitu heboh saat Jessica mengucapkan harapannya seraya menatap ke arah Donghae dan Donghaepun membalasnya dengan senyuman dan anggukan kacil. Apa maksudnya ini? Apa orang yang Sica cintai adalah Donghae? Dan apakah Donghae juga mencintai Sica?.
ā Sepertinya ada yang cemburu!ā desis Seohyun tepat di depan
telingaku. Ahā¦apa maksudnya cemburu? Aku cemburu? Tidak mungkin! Bahkan aku
tidak pernah menyukai Lee Donghae, jadi untuk apa aku cemburu?.
ā Potong kuenyaā¦potong kuenya!ā sorak semua tamu disini
begitu antusias, Jessicapun memotong kuenya dan menaruh di atas piring kertas.
ā Untuk siapa potongan kue pertama itu, Sica?ā tanya
Sooyoung.
ā Hmmm..kue ini aku persembahkan untuk Donghae!ā jawab
Jessica sambil menyuapi kue itu ke mulut Donghae. Arghhhā¦rasanya aku
benar-benar akan gila kalau terus ada di tempat ini.
ā Nahā¦Sooyoung ini adalah acara yang paling kita
tunggu-tunggu!ā seru Eunhyuk berimprovisasi pada partner MC-nya.
ā Apa Itu?ā tanya Sooyoung penasaran.
ā Ini dia yang paling kita tunggu-tunggu! Pesta dansa!ā ujar
Eunhyuk yang sontak membuat semua tamu disini bersorak sorai.
Arrghhhā¦ acara ini hanya membuat kesal saat menyaksikan
berpasang-pasang orang berdansa mengikuti irama lagu yang begitu romantis. Yang
membuatku semakin sesak adalah saat Tifany juga ada dalam kawanan orang-orang
yang sedang terhanyut dalam melodi yang begitu indah, tapi tunggu! Tak hanya
Tiffany rupanya!.
Ternyata Sooyoung juga ikut bergabung dalam kerumunan itu, tapi siapa namja yang berdansa dengannya? OMO!! Bukankah itu Shim Changmin?. Terus kemana Seohyun ya? Tidak mungkinkan kalau dia ikutan berdansa juga?. Tapi ternyata dugaanku salah, Seohyun sedang menari di lantai dansa bersamaā¦.Sungmin?. Ahhhā¦kenapa hanya aku yang bernasib malang seperti ini? Kalau tahu begini, lebih baik aku di rumah saja main game.
Ternyata Sooyoung juga ikut bergabung dalam kerumunan itu, tapi siapa namja yang berdansa dengannya? OMO!! Bukankah itu Shim Changmin?. Terus kemana Seohyun ya? Tidak mungkinkan kalau dia ikutan berdansa juga?. Tapi ternyata dugaanku salah, Seohyun sedang menari di lantai dansa bersamaā¦.Sungmin?. Ahhhā¦kenapa hanya aku yang bernasib malang seperti ini? Kalau tahu begini, lebih baik aku di rumah saja main game.
ā Membosankan! Coba saja aku bawa PSP-ku!ā gumamku kesal
meratapi keadaanku yang benar-benar membosankan.
ā Jadi kau juga bosan?ā tanya seseorang, ku dongakkan
kepalaku untuk melihat sosok lawan bicaraku itu.
ā Kau? Mau apa?ā tanyaku ketus saat ku temukan sosok Lee
Donghae,yang tanpa persetujuanku duduk tepat di sebelahku.
ā Yak!! Kau mau apa?ātanyaku tak kalah ketus dari
sebelumnya. Bukannya pergi orang di sebelahku malah tersenyum sambil menatap
lurus ke depan. Ah..sepertinya dugaanku benar! Pesta ini memang membuat gila
setiap tamu yang datang ke sini.
ā Aku kan sudah bilang, kalau aku akan kembali, apa kau
lupa?ā dia membalikkan posisinya, sehingga saat ini mata kami saling bertemu. ā
Kajja!ā ujarnya seraya menarik lenganku dengan lembut, tapi dia mau membawaku
kemana?.
ā Dansa?ā gumamku yang sepertinya masih dapat terdengar
olehnya.
ā Neā¦ā diapun membalikkan posisiku, sehingga sekarang kami
saling berhadapan.
Dia menatapku begitu dalam, entah apa itu memang ciri khasnya atau karena aku saja yang berlebihan, tatapannya itu begitu menghinotisku, rasa kesal dan jengkel yang biasa aku luapkan saat bertemu dengannya, kini tak mampu ku keluarkan. Ya tuhan! Lindungilah aku! Semoga aku tetap waras seperti sebelum datang ke pesta ini.
Dia menatapku begitu dalam, entah apa itu memang ciri khasnya atau karena aku saja yang berlebihan, tatapannya itu begitu menghinotisku, rasa kesal dan jengkel yang biasa aku luapkan saat bertemu dengannya, kini tak mampu ku keluarkan. Ya tuhan! Lindungilah aku! Semoga aku tetap waras seperti sebelum datang ke pesta ini.
Dia mendekat ke arahku membuat jarak diantara kami begitu
kecil, dia memulai dansa yang tanpa kusadari aku juga terhanyut dalam gerakan
ini. Padahal sebelumnya aku belum pernah berdansa, tapi entah mengapa, kali ini
mudah sekali bagiku mengikuti setiap gerakannya. Sampai tak terasa, akhirnya
music sudah selesai, diapun menghentikan gerakannya, tapi dia masih menatapku
dengan tatapan yang tak pernah aku lihat sebelumnya dari Lee Donghae, maklum
biasanya aku lebih sering bertengkar atau mengomelinya daripada menatap matanya
dalam jarak sedekat ini.
OMO!! Kenapa lagi jantungku? Kenapa sekarang jantung berdetak begitu cepat, bahkan bisa kurasakan detakannya jauh lebih kencang daripada sebelumnya. Tak ingin mati karena jantungku lompat dari tempatnya, aku segera menyudahi tatapan yang menurutkuā¦aku sendiri juga tidak tahu artinya.
OMO!! Kenapa lagi jantungku? Kenapa sekarang jantung berdetak begitu cepat, bahkan bisa kurasakan detakannya jauh lebih kencang daripada sebelumnya. Tak ingin mati karena jantungku lompat dari tempatnya, aku segera menyudahi tatapan yang menurutkuā¦aku sendiri juga tidak tahu artinya.
ā Ahā¦mianhae! Hmmm..ayo ikut aku!ā ucapnya yang sama seperti
tadi sambil menarik tanganku, tanpa persetujuanku sebagai pemilik tangan yang
sedang ia tarik. Kenapa keluar dari rumah Sica? Sebenarnya dia mau kemana sih?.
ā Untuk apa kita ke sini?ā tanyaku heran saat kami berdua
sampai di sebuah taman yang tak jauh dari rumah Sica.
ā Duduklah dulu! Apa kau selalu seperti itu?ā suruhnya
sambil bertanya.
ā Maksudmu?ā aku benar-benar bingung dengan kalimatnya yang
terakhir itu.
ā Hhhhā¦kau lucu!ā ucapnya sambil tersenyum. Aku tahu dia
memang murah senyum, tapi apakah harus dia tersenyum terus?.
ā Wahā¦disini sangat
nyaman, apalagi ada kolam dan juga ini malam hari, jadi kita bisa menikmati
bulan dan juga bintang.ā Ucapku antusias saat menyadari bahwa tempat ini jauh
lebih nyaman dari tempat pesta tadi.
ā Kau juga suka tempat ini? Kalau begitu kau juga boleh
menjadikannya sebagai tempat favoritmu!.ā Ujarnya seolah-olah taman ini
miliknya saja.
ā Yak!!! Apa yang kau lakukan!ā omelku saat ia memasukkan
headset ke telinga kananku.
ā Diam dan dengarkan!ā ucapnya tanpa mempedulikanku yang
sedang kesal dengannya, perlahan ku dengar alunan lagu yang terdengar sangat
indah menemaniku menikmati pemandangan ditempat ini.
Aku hanya memakai satu headset di telinga kananku, karena
yang satu lagi terpasang di telinga sebelah kirinya. Ku perhatikan wajahnya,
nampaknya dia begitu menikmati lagu,pemandangan dan semua yang ada di sini.
ā Wae? Apa aku lebih indah dari pemandangan disini,
sampai-sampai kau tak bisa berhenti menatapku?ā ucapnya yang membuatku
tersadar, kalau dari tadi aku begitu menikmati saat memandang wajahnya.
ā Issshhhā¦ā decakku kesal tapi dia hanya tertawa puas, pasti
sekarang dia berpikir kalau aku menyukai dirinya.
Benar-benar tak pernah ku bayangkan sebelumnya, sekarang aku
berada di tempat yang sama dengan Lee Donghae, namja yang selalu membuatku
kesal bahkan tak jarang kami bertengkar karena ulahnya yang begitu menjengkelkan.
Ya tuhanā¦ada apa dengan diriku? Kenapa aku sangat menikmati waktu saat
bersamanya? Bahkan,, kalau boleh aku ingin berlama-lama di sini, Yak Yoona!!
Apa kau sudah tak waras?.
Remember me
I'm in Da-Da-Danger Pinocchio
Remember me
Eodiboja ilgeoboja nae mameul teoreoboja emeraldeu
I'm in Da-Da-Danger Pinocchio
Remember me
Eodiboja ilgeoboja nae mameul teoreoboja emeraldeu
humchyeobwa geu nundongja seureukseureuk
Meoributeo balkkeutkkaji seukaenhae
Tiba-tiba handphoneku berdering, dengan segera kuu ambil handphone-ku yang dari tadi kusimpan dalam saku
gaunku, #jadi ceritanya, gaunnya Yoona itu ada saku di dekat pinggangnya#. Ku baca nama eomma-ku terpampang di layar handphone-ku, tak ingin membuatnya cemas, aku segera mengangkat telepon darinya.
ā Yeobseyo..ā sapaku pada eomma yang berada di ujung sana.
ā Neā¦sebentar lagi aku pulang!ā jawabku sambil mengangguk.
ā Neā¦ya sudah ya eomma, dah!!ā ucapku mengakhiri pembicaraan
kami di telpon.
Aku segera beranjak dari dudukku untuk kembali ke rumah
Jessica dan menemui ketiga kawanku yang masih di sana. Saat aku berdiri ada
sebuah tangan yang menarik tanganku, siapa lagi coba kalau Lee Donghae yang
menarik lenganku.
ā Kau mau pulang?ā tanyanya tanpa melepaskan tanganku.
Yak..kenapa hari ini dia sangat suka menarik tanganku sih?.
ā Kalau begitu ayo kita pulang bersama!ā sekarang dia
beranjak dari duduknya dan menuntunku untuk mengikutinya.
Sepanjang perjalanan kembali ke rumah Jessica, tak ada yang kami bicarakan, yang ada hanya tangannya yang masih menggenggam tanganku. Sebenarnya aku tidak masalah dia menarik tanganku, tapi yang jadi masalah sekarang adalah, jantungku berdetak makin kencang saat ku rasakan hangat tangannya saat menggenggam tanganku.
Ku lihat rumah Jessica sudah sepi tak terlihat keramaian
lagi seperti sebelumnya. Aku menatap ke rah Donghae dengan amat heran, merasa
mengerti dengan maksud dari tatapanku, dia hanya menggidikkan bahunya.
ā Kalian masih disini?ā tanya Jessica yang baru keluar dari
rumahnya setelah Donghae mengetuk pintu rumahnya.
ā Hmmm..Sica, apa mereka masih di dalam?ā tanyaku balik
sambil menerawang ke dalam rumahnya.
ā Siapa? Oh..maksudmu Tiffany, Sooyoung, dan Seohyun?ā
ujarnya yang kubalas dengan anggukan kecil.
ā Mereka sudah pulang dari tadi!ā jawab Jessica yang membuat
aku terlonjak kaget. Ahhā¦ jahat sekali mereka meninggalkanku sendiri.
ā MWO? Dari tadi? Aisshhh..ya sudahlah kalau begitu pulang
dulu!ā dengan perasaan yang sedikit kesal, aku berpamitan pulang dan berlalu
tanpa menghiraukan Donghae.
Kususuri jalanan komplek perumahan tempat dimana rumah Jessica, untuk menemukan kendaraan
umum. Setelah aku sudah sampai di jalan raya, sudah jarang sekali kendaraan
umum yang lewat, tentu saja sudah jarang, sekaarng itu sudah pukul 9 malam.
Beruntung aku adalah anak yang sabar, jadi tanpa putus asa, tetap kutunggu bus
yang lewat.
TIIN TIIN TIIN
Bunyi suara klakson mobil menggelegar tepat di depan halte,
norak sekali sih dia! Apa dia baru punya mobil?. Pemilik mobil itu
memberhentikan mobilnya di depan halte, kaca pintu mobilnya terbuka yang
membuatku dapat melihat sosok pemilik dari mobil itu.
ā Ayo masuk!ā suruh
namja yang berada dalam mobil itu. Untuk
apa dia menyuruhku masuk ke mobilnya?.
ā Andwae!! Aku bisa pulang sendiri!ā tolakku ketus sambil
menyilangkan tangan di depan dadaku.
ā Yak jangan keras kepala! Ayo cepat masuk!ā suruhnya dengan
menaikkan nada bicaranya.
ā Andwae!!! Sudah kau pulang duluan saja!ā kali ini aku
setengah berteriak.
Merasa kesal denganku yang masih bersikeras tidak mau ikut
dengannya, kini dia keluar dari mobilnya dan menutup pintunya dengan sedikit
kasar. Dia berjalan menghampiriku dengan ekspresi kesal, untuk apa dia
kesal?memangnya aku ini anaknya apa?yang harus selalu menuruti perintahnya.
ā Kajja!!ā lagi-lagi dia menarik tanganku, tapi kali ini tak
selembut seperti sebelumnya, sekarang ini dia menarik tanganku dengan sangat
memaksa dan terasa sakit di tanganku karena bisa dibilang dia menyeretku.
ā Masuk..ā suruhnya dengan nada dingin. Tak ingin membuatnya
tambah kesal, aku langsung menururtinya untuk masuk ke mobilnya. Sebenarnya aku
sangat kaget melihatnya marah seperti itu, karena sebelumnya dia itu belum
pernah marah, yah..setidaknya tidak menyeramkan seperti sekarang.
Tak ada kata yang terucap dari mulut kami masing-masing,
sekarang suasana dalam mobil begitu dingin, dia maksudku Donghae masih menatap
lurus melajukan mobilnya dengan penuh konsentrasi, sedangkan aku hanya
mengelus-elus lenganku yang terasa sakit karena ditarik-tarik olehnya.
ā Mianā¦aku tak bermaksud kasar.ā Ucapnya sambil menengok ke
arahku singkat karena pasti dia membutuhkan konsentrasi dalam mengemudi. Aku
tak menjawab apapun, karena aku sendiri juga bingung harus menjawab apa.
ā Apa kau marah? Aku seperti tadi, karena aku tak mau hal
buruk terjadi padamu nanti kalau kau pulang sendiri!ā Jelasnya sambil sesekali
menatapku.
ā Waktu itu Jessica juga pernah menunggu di halte bus
sendirian dan hampir saja ia menjadi santapan lelaki hidung belang kalau aku
tak segera menemuinya.ā Ucapnya panjang lebar. Ohā¦jadi sebenarnya dia ingat
Jessica, aku kira dia memang benar-benar peduli padaku.
ā Yoong..apa kau masih marah?ā tanyanya dengan nada yang
jauh lebih lembut dari pada tadi saat dia memaksaku masuk ke mobilnya.
ā Annieā¦aku hanya lelah!ā jawabku sekedarnya, entah mengapa
aku jadi tidak mood lagi saat di mengucapkan nama Jessica. Apalagi kelihatannya
dia begitu melindungi Jessica.
ā Rumahmu lewat mana?ā tanyanya. Aku lupa, diakan tidak tahu
alamatku.
ā Lurus terus belok kanan!ā ucapku menginstruksikan arah
padanya.
ā Nahā¦berhenti!ā seruku saat mobil yang kami naiki sampai di
depan rumahku.
ā Aku pulang dulu ya! Sebelumnya terimakasih sudah
mengantarku pulang!ā ucapku seraya melepas seat belt yang melilit tubuhku.
ā Hati-hati di jalan!ā ujarku sambil melambaikan tanganku
sebelum ia melajukan mobilnya. Setelah mobilnya pergi menjauh, akupun masuk ke
dalam rumah.
ā Cieeeā¦diantar siapa tuh!!ā ujar Minho saat aku baru saja
masuk ke dalam rumah. Dengan segera ku bungkam mulutnya dengan tanganku, aku
tak mau mulut sialnya ini membawa kehebohan, apalagi kalau sampai appa dan
eomma tahu. Dengan masih membungkam mulutnya, kugiring dia menuju kamarku.
ā Yak..noona! apa kau mau membunuh adikmu yang tampan ini!ā
omelnya saat aku melepaskan tanganku di mulutnya.
ā Ssstttt!! Kau bisa diam tidak sih!ā ucapku dengan kesal.
ā Noonaā¦apa yang tadi mengantarmu itu Donghae hyung?ā
tanyanya dengan nada jahilnya.
ā Isshhhā¦sudahlah itu bukan urusanmu!ā omelku kesal.
ā Keuraeā¦oh ya noona! Mana hadiah yang ku titip itu?ā tanya
Minho penasaran dengan hadiahnya.
ā Igo! Dan cepat keluar dari kamar ku!ā ucapku sambil
memberikan sebuah boneka teddy bear padanya, dan mendorongnya keluar dari
kamarku.
Haahā¦rasanya lelah sekali aku hari ini, jadi kuputuskan
untuk mandi terlebih dahulu sebelum akhirnya aku tidur karena aku sudah
ngantuk.
Author POV
Seperti pagi pagi sebelumnya, pagi hari ini, Taeyeoh sedang
tarik urat membangunkan putri sulungnya yang masih terlelap. Setelah
mengeluarkan jurus andalannya, akhirnya Yoona berhasil ia bangunkan, setelah
itu ia segera menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya.
ā Aigoo..untuk apa kau membawa boneka ke sekolah?ā tanya
Taeyeon kaget melihat anak lelakinya membawa-bawa sebuah boneka.
ā Ssssttt..eomma, jangan berisik!ā ucap Minho sambil menaruh
jari telunjuknya ke bibirnya.
ā Ya sudah cepat sana makan sarapanmu!ā suruh Taeyeon pada
anaknya itu.
ā Eommaā¦bungkuskan saja sarapanku ke tempat makan! Aku harus
cepat pergi sekolah!ā ucap Minho, dengan segera Taeyeon meletakkan makanan itu
kedalam kotak makan.
ā Ya sudah eomma aku pergi dulu!ā pamit Minho setelah
menerima kotak bekalnya.
ā Neā¦hati-hati!ā seru Taeyeon.
Tak lama kemudian appa turun dari kamarnya menuju ruang
makan, diikuti Yoona di belakangnya.
ā Minho mana? Apa dia masih tidur?ā tanya appa menghampiri
istrinya.
ā Annieā¦dia sudah berangkat duluan tadi.ā Jawab eomma yang
masih sibuk menata makanan di atas meja makan.
ā Bersemangat sekali sih anak itu! Kerasukan apa dia
semalam?ā ujar Yoona yang sedang mengolesi rotinya.
ā Bukankah itu bagus? Harusnya kau mencontoh semangat adikmu
itu Yoong!ā ucap appa menasihati putrinya itu.
ā Appaā¦ā ujar Yoona tak terima harus dibandingkan dengan
adiknya.
ā sudahlah memang itu benar!ā ujar eomma sambil terkekeh
pelan meihat tingkah putrinya sekarang.
Minho POV
Hari ini aku sengaja berangkat lebih awal dari sebelumnya,
karena aku tak ingin Yuri tahu kalau aku membawakan boneka untuknya. Dengan
segera ku masukkan boneka yang tak
terlalu besar itu ke dalam lokerku.
ā Minho!!ā sapa Jiyeon mengagetkanku.
ā Jiyeonieā¦kau sudah sampai? Ayo kita ke kelas bersama!ā
ajakku langsung menuju ke kelas.
Sesampainya di kelas, suasana sudah sangat gaduh, grasak
grusuk terjadi di setiap sudut. Ada yang sedang kelabakan mencari contekan PR,
ada yang sedang kejar-kejaran, atau sekedar berbincang dengan teman
sebangkunya.
ā Sudah berapa lama kau dengan Yuri?ā tanya Jiyeon yang
sekarang duduk di sebelahku.
ā Hmmmā¦kira-kira dua tahun, kalau tidak salah!ā jawabku
salah tingkah.
ā Dan hari adalah anniversary kami yang ke dua tahun!ā
seruku sangat antusias, setelah mendegarnya Jiyeon-pun tak kalah antusiasnya
denganku.
ā Jinjja? Chukkae minho-ah!ā ucap Jiyeon memberikanku
selamat, dia memelukku dengan amat riang, mendepat pelukan darinya, akupun membalasnya
sambil kegirangan. Yahā¦aku memang sudah biasa berpelukan dengannya, terlebih
kami sering melakukannya dulu sewaktu kami kecil.
ā Kau sangat beruntung Minho, bisa mendapatkan gadis
secantik dia!ā ucap Jiyeon tersenyum seraya melepas pelukannya.
ā Yakā¦. Aku ini kan tampan jadi aku pantas mendapatkan gadis
secantik dia!ā ujarku sambil mengacak rambutnya.
ā Minhoā¦.apa yang kau lakukan?ā ucap seorang yeoja dengan
lirih, akupun mengedarkan pandanganku ke arahnya, betapa kagetnya aku menemukan
sosok yeoja yang berdiri tak jauh dengan keberadaanku sekarang. Kulihat airmata
telah mengalir deras membasahi pipinya, belum juga aku mengejarnya, tapi dia
sudah pergi duluan tanpa membiarkanku menjelaskan apapun padanya.
ā Tunggu..aku bisa jelaskan semuanya!ā
ā¦ā¦..To Be Continuedā¦ā¦..
Horeeeā¦akhirnya kelar
juga nih FF!!! Segala puji dan syukur kepada allah swt, serta tak lupa pada
nabi Muhammad saw. Haloā¦halo!! Hmmm.. author gaje datang lagi dengan membawa ff
terbarunya nih!!..Hmm..pasti pada bingung atau ngerasa ada yang beda antara ff
ini dengan ff My Bad Brother, ya kan?. Yah pasti kalian ngerasa beda karena
penulis ff ini dengan ff pertamanya itu beda, jadi maklum yahā¦kalau sequelnya
ini gak lebih bagus atau malah lebih ancur dari ff awalnya. Oh yaā¦aku mau
ngucapin terimakasih buat semua readers yang selalu setia baca ffā di blog ini
dan tak lupa terimakasih untuk kedua seniorku yang selalu jadi inspirasi buat
aku dalam menulis ff. Tapi aku mau minta maaf sama salah satu seniorku, Kim
Dhira, penulis ff My Bad Brother sebelumnya, kalau sequel yang aku tulis ini
gak bagus malah mendekati kata ancur. Pokoknya aku minta maaf banget
yah..senior!! Hahā¦yang aku bisa harapin
sekarang, semoga kalian suka dengan ff ini, dan kalau part satunya ini gak
terlalu bagus, aku usahain untuk part 2-nya aku akan berusaha lebih baik lagi
dalam menulis ff. Okelah kalau begitu,, sekian bacotanku kali ini.
Thanks
GSB
Comments
Post a Comment