Please Be Mine part 6 (END)




`````Leebooks Store`````


Ji Ah POV


"Ish... Yesung-ssi! kenapa kau mengendap-endap seperti itu?" tanyaku bingung. Namja itu mengendap-endap dari pintu masuk dan hendak ke meja kasir, tempatku berdiri.
"shhttt!!!!" Yesung meletakkan telunjuknya dibibirnya, menyuruhku untuk diam.
"Yak! Pabo! apa yang kau hindari? So Eun?" Teriakku. Dia menghentakkan kakinya kesal karena teriakanku dan kembali menyuruhku diam.
"Ini hari minggu! dia libur! Kau hilang ingatan, huh?" ucapku.
"Mwo? Jeongmalyo? kenapa aku bisa lupa?" gerutunya sambil menegakkan badannya dan mulai berjalan layaknya orang normal kearahku.


 

"ada perlu apa?" tanyaku
"seperti kemarin! berikan ini padanya ya..!" ia memberiku sekotak coklat. Akupun mengambil coklat itu.
"bagaimana kemarin? apa  dia menerimanya?" aku mengangguk
"jeongmalyo? lalu kau tak lupa mengatakan coklat itu dariku kan?" tanyanya antusias dan kembali kujawab dengan anggukan seadanya.
"syukurlah! Setidaknya dia telah mau menerima benda pemberianku" ucapnya puas.




"menerima apanya?"
"loh.... tadi katamu ia menerima coklatku"
"Ne... awalnya ia menerimanya tapi setelah tau coklat itu darimu ia memberikannya padaku lagi"
"AHH... Lalu dimana coklatku?"
"tentu saja sudah kumakan! Jarang-jarang aku memakan coklat semahal itu!"

"ah.. Baiklah! tapi pastikan kali ini, So Eun mau menerimanya! Dan jangan lupa sebutkan namaku!"
"Kau gila, huh? sampai kiamat pun dia takkan mau menerima semua benda darimu!" ucapku
"tapi kenapa? aku salah apa? dia tak dipecat kan? aku juga sudah minta maaf kan? lalu apa yang membuatnya seperti ini?"
"entahlah! Tapi setelah menemuimu di Coxon, dia terlihat sangat aneh! Bahkan tak mau membicarakan apapun tentangmu lagi! Sebenarnya apa yang kau bicarakan padanya, huh?"
"apa kau bilang? dia kekantorku?" tanyanya kaget.

"Mwo? kau tak tau? dia kesana tepat sehari setelah kejadian pemecatan itu! Dia bilang mau minta maaf padamu!" Ucapku tak kalah kaget. Masa ia namja ini tak tau? Lalu siapa yang So Eun temui di gedung itu?
"Aigoo..... sebenarnya ada apa lagi?"
"kau harus mencari tau semuanya Jong Woon-ssi!"
"Ne.. aku akan mencari taunya! Tapi jangan lupa ya.."
"lupa? untuk apa?" tanyaku

"Tentu saja berikan coklat itu pada So Eun! Apa lagi huh?" kesalnya.
"kalau menurutku lebih baik kau tak usah bersikap seperhatian ini padanya! Percuma saja!"
"memangnya kenapa? Aku hanya ingin So Eun memaafkanku"
"bukan begitu! Hanya saja jika kau bersikap seperti ini terus padanya, yeoja itu takkan menganggapmu, ia akan merasa kau selalu berada didekatnya jadi tak ada satupun yang ia khawatirkan"
"Aish... aku tak mengerti! Bicaralah yang jelas! Langsung saja apa maksudmu"

"Aku ingin Kau menjauhinya"
"MWO? Shireo! aku tak bisa menjauhinya lagi!"
"tapi jika tak seperti itu dia takkan menyadari semuanya! Dia akan tetap bersikap seperti ini! kau mau?"
"apa tidak ada cara lain?" ucapnya lirih.
"ani! tapi ini semua terserah padamu!"

"-----" Hening! sepertinya namja ini sedang menimbang saranku.
"berapa lama aku harus menjauhinya?" tanyanya memecah keheningan sekaligus membuatku sedikit tak percaya, kukira ia takkan mau melakukan ini.
"1 bulan!"
"Shireo!"
"lalu? kau maunya berapa lama?" aku menyilangkan tanganku didada

"3 hari sudah cukup!"
"Aigoo..... takkan terasa! 3 minggu!"
"ani! 4 hari!" ia mengulurkan tangannya tapi aku segera menghempasnya! Enak saja 4 hari!
"baiklah kita ambil jalan tengah! 2 minggu! Otokhae?" namja itu hendak membuka mulutnya untuk mengajukan protes tapi dengan cepat kuselak ucapannya.
"kalau kau protes, kau tak boleh menemui So Eun 1 tahun!" ucapku sambil mengulurkan tangan kananku padanya. Ckckkc.... ia tak jadi protes mendengar gertakanku, ia segera menjabat tanganku dengan malas. Sebenarnya ini di toko buku atau di pasar? kenapa ada tawar menawar seperti ini?

"kalau selama 2 minggu kau menjauhinya, ia tak merasa kehilanganmu lebih baik kau benar-benar menjauhinya!" Ucapku yang hanya dibalas anggukan kecil olehnya
"sini coklatnya!" namja menyebalkan itu memintaku mengembalikan coklat yang baru saja ia berikan. Enak saja! Ia mencoba mengambil coklat dalam genggamanku.
"Kyyaaa.... kau ini pelit sekali! Barang yang sudah diberi tak boleh diminta lagi!" ucapku sambil menyembunyikan coklat itu dibelakang tubuhku.
"Ish.... Terserah kau saja! Aku pulang dulu!" ucapnya mengalah
"Ingat 2 minggu! Jangan memberinya barang apapun dan juga jangan sekali-kali menampakkan wajah menyebalkanmu itu padanya!" Ucapku saat namja itu sudah berada di ambang pintu.

"ne.. eomma!"
"MWO? EOMMA? Jong Woon Pabo!" rutukku kesal. Enak saja memanggilku eomma! Ingin sekali kucekik leher namja aneh itu tapi sayangnya ia sudah keluar dari toko buku ini.


....................


Yesung POV


Aku benar-benar mengikuti semua saran Ji Ah. Aku tak lagi memberikannya bunga, puisi, ataupun coklat. Walaupun begitu, aku masih sering memperhatikannya, aku tak mau terjadi sesuatu yang buruk pada yeojaku itu tentunya dari jarak yang cukup jauh, pokoknya aku tak boleh memperlihatkan wajah tampanku ini padanya. Rasanya sangat tidak nyaman melihatnya seperti ini, aku sering sekali melihatnya sedang sedih, entah apa yang mengganggu pikirannya, ingin rasanya aku menghiburnya dikala itu. 

Tapi aku tak bisa, aku benar-benar harus menjauh darinya selama 2 minggu ini. Jujur, aku juga ingin tau, apakah ia kehilanganku? Soal So Eun yang mendatangi perusahaanku, aku sudah menyuruh Eunhyuk untuk mencari taunya! Tapi sampai saat ini belum ada kabar. Aku juga sudah bertanya pada semua receptionistku tapi mereka bilang tak ada nama Kim So Eun didaftar tamu. Semua sungguh membingungkan, sebenarnya apa yang terjadi?


So Eun POV


Sudah seminggu penuh aku tak melihat Jong Woon, jarangkan melihat, bunga dan puisi yang biasa ia letakkan didepan rumahku pun sudah tak ada lagi. Apa ia sudah menyerah? Apa ia mulai membenciku sekarang? Aku tak menyangka ternyata secepat ini! Dan sekarang bagaimana denganku? apa aku bisa menjalani hidupku tanpanya? sungguh aku merasa sangat gelisah, aku benar-benar tak tau apa yang harus kulakukan sekarang! Ingin rasanya aku meminta namja itu kembali, ingin rasanya aku mendengar tawanya, menatap matanya, melihat senyumnya. 

Tapi aku harus sadar Namja sesempurna Jong Woon tak layak untukku. Yang aku lakukan ini hal yang benar, aku harus membuat Jong Woon membenciku, hingga ia melupakan perasaannya padaku dan bisa mendapatkan yeoja yang pantas untuknya. Akhir-akhir ini beban masalah yang kupikul terasa semakin berat, pertama aku mendapat kabar bahwa Halmeoniku sedang sakit di Mokpo, ingin sekali aku segera pulang ke Mokpo untuk melihat keadaannya, tapi halmeoni tak memperbolehkanku, ia selalu bilang ia baik-baik saja dan akan segera sembuh. 

Masalah Kedua adalah beasiswaku terancam dicabut, Yah... ini juga masalah yang cukup besar untukku sekarang, aku ke Seoul itu untuk kuliah dan sekarang beasiswaku akan dicabut? kuakui ini semua salahku, aku terlalu sibuk bekerja sehingga banyak nilai-nilaiku yang tidak memuaskan, ada satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan mengikuti ujian 3 hari lagi. Kuharap beasiswaku tak dicabut, jika ia apa yang harus kukatakan pada Halmeoni? Aku tak ingin membuat keadaannya memburuk. 

Dan  apa yang akan terjadi dengan cita-citaku?



`````Leebooks store`````


"So Eun! Waeyo? kau gelisah sekali!"
"gwenchanayo!" ucapku
"Jong Woon lagi?" tanyanya
"Ah... anio! Tak ada urusannya dengan namja itu!"
"aku tak percaya! Aku yakin kau sedang memikirkannya! Kau itu terlalu egois So Eunie"

"apa maksudmu?" tanyaku bingung, mengapa anak ini mengatakan bahwa aku terlalu egois?
"kau menyukai Jong Woon kan? Lalu apa yang membuatmu tak memaafkannya? aku benar-benar tak mengerti jalan pikiranmu! Apa maumu sebenarnya? Membuatnya mederita?" Ia menatapku kesal sambil terus membentakku, Omoona Ji Ah-ya.... kumohon hentikan! Jangan tambah masalahku lagi!
"Kau tak mengerti Ji Ah-ya! Bukan karena itu!" tegasku, aku berusaha mati-matian menahan air mataku tapi ternyata tak bisa
"Lalu karena apa?" ia mulai menurunkan volume suaranya melihatku menangis
"kami berbeda! Sangat berbeda Ji Ah-ya" aku terduduk dilantai sambil menekuk kedua kakiku. Kusembunyikan wajahku yang penuh air mata dengan kedua tanganku.

"apa maksudmu?" Ji Ah melembutkan nada suaranya sambil mengusap punggungku, mencoba menenangkan.
"dia adalah namja kaya raya, dia seorang direktur, keluarganya punya perusahaan besar sedangkan aku? aku adalah yeoja miskin, hanya seorang pelayan toko buku, anak yatim piatu. Apa yang bisa kubanggakan?" jelasku
"kenapa kau bisa berfikir seperti itu?"
"itu tidak penting! Yang terpenting adalah dia mendapatkan yeoja yang pantas untuknya"
"tapi dia tulus mencintaimu So Eunie! Dia tidak melihat statusmu! Lagipula kau terlalu merendahkan dirimu! Kau itu yeoja cantik, pintar, baik, penyayang dan mandiri. Kurasa kau sangat pantas untuknya!"

"Anio! Aku tak pantas untuknya!" aku segera berdiri dan menghapus air mataku
"lagipula sekarang dia sudah mulai melupakanku kan? Tak ada yang perlu kufikirkan lagi! Aku masih bisa memulai kembali hidupku menjadi lebih baik!" ucapku sambil tersenyum. Yah.... aku hanya ingin membuktikan pada Ji Ah kalau aku bukan yeoja lemah, walau sebenarnya aku tak lebih dari yeoja lemah yang bersembunyi dibalik ketegaran palsu.
"Keras kepala" terdengar suara Ji Ah mencibirku, terserah padamu Ji Ah-ya..... aku tak perduli.


A day later.............


Yesung POV


`````In Jong Woon Office`````


niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan


"Yeoboseo"
"........"
"Mwo? aku kesana sekarang!" Ucapku panik. Aku mematikan panggilan dari Ji Ah dan bergegas keluar ruang kerjaku, tapi Eunhyuk menahanku.
"Ada apa?" tanya Eunhyuk  
"So Eun! Dia menghilang!"
 

"Hilang? bagaimana bisa?" tanyanya bingung
"aku tak tau! Ini sudah hampir jam 5, kau bisa pulang sekarang jika kau mau!" ucapku sebelum menutup pintu ruanganku. Ia hanya mengangguk pelan.

Aku mengemudikan mobilku secepat yang aku bisa ke Leebooks, sesampainya disana aku segera menghampri Ji Ah yang sudah tertunduk lemas

"Ji Ah-ya!" 
"Ini semua salahku Jong Woon-ah! Ini salahku" isaknya
"Jangan salahkan dirimu sendiri, Ji Ah-ya..."
"Kemarin aku sedikit membentaknya dan membuatnya menangis! Pasti dia marah padaku!"
"aku yakin bukan karena itu!"
 

"tapi ia tak datang ke Leebooks pagi ini, ponselnya tak aktif, ia juga tak ada dikampus dan rumahnya kosong! Aku tak tau harus mencari kemana lagi! Jadi aku menelfonmu!" Aku berfikir keras, kira-kira kemana perginya yeoja itu........
"Ah...panti asuhan! Kau sudah mencari kesana?" tanyaku. Ia menggeleng lemah. Aku segera berjalan menuju pintu keluar tapi aku tak tega meninggalkan Ji Ah, aku berbalik menghadapnya
"Gwenchana Yesung! Jika kau berhasil menemuinya jangan lupa mengabariku" Kuanggukan kepalaku mendengar ucapannya dan dengan segera membuka pintu keluar Leebooks, aku melajukan mobilku menuju panti asuhan. Sesampainya disana, aku melihat Lee Ajuhma dan dengan segera aku menghampirinya.
"Omoona... Yesungie! Ada apa?" tanya Lee ajumma yang melihatku berlari terburu-buru kearahnya
"eomma...... apa So Eun kesini?" tanyaku terengah-engah
 

"Ani! So Eun tak datang kesini! Memang ada apa dengan So Eun?" tanya Lee ajuhma khawatir
"dia menghilang eomma, pagi ini dia tak masuk kerja, dirumahnya pun tak ada" 
"Aigoo..... apa mungkin ia sedang ada masalah? mungkin saja ia sedang menenangkan pikirannya disuatu tempat?"
"mungkin saja! Tempat menenangkan pikiran ya?" aku mencoba mengingat-ingat dimana So Eun suka menenangkan dirinya,

"aku tau eomma.... Gamsahamnida........ aku akan menyusulnya!" ucapku sambil berlari menuju mobilku

"Josimhae Jong Woon-ah!" Lee ajuhma mengeraskan suaranya karena aku sudah cukup jauh meninggalkannya.


....................


Hari sudah hampir gelap, aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi. Sekarang tempat yang kutuju adalah taman kota, setauku ia biasa menyendiri disana jika ada masalah. Letaknya yang cukup jauh membuatku semakin gelisah, untungnya jalanan kota Seoul saat ini tidak terlalu ramai jadi aku bisa sampai lebih cepat.

Kususuri semua sisi taman ini tapi aku belum melihat sosok yeoja yang kucintai, Omoona.... So Eunie kau dimana? Hari sudah benar-benar gelap sekarang dan aku masih berlarian di taman mencari yeoja itu. Cukup lama aku mencari namun yeoja itu tak kunjung kutemukan, aku menyandarkan tubuhku pada sebuah pohon yang cukup besar, aku sudah sangat lelah, sudah berapa kali kukelilingi taman ini, taman kota yang cukup besar. 

Aku memejamkan mataku mencoba menghilangkan rasa penat dan khawatir yang tak hentinya mendera, menguatkan konsentrasiku hingga......... Tunggu dulu, aku mendengar suara, suara tangisan yang sudah sangat kuhafal, aku segera berlalu menuju asal suara, semakin lama suara itu semakin terdengar dan terasa menyakitkan hingga akhirnya aku menemukan seorang yeoja sedang duduk dibangku taman yang tepat menghadap kearah sebuah kolam, ia duduk sendiri dalam kegelapan malam. 

Aku hendak mendekatinya, namun kakiku tertahan, ingat Jong Woon-ssi kau baru boleh menampakkan wajahmu didepannya 5 hari lagi, aku berjalan mundur mengurungkan niatku untuk menghampirinya dan bersembunyi dibelakangnya, Aku menjauh beberapa meter darinya, rasanya menyakitkan menahan diri seperti ini, dia terlihat sangat menderita dan kesepian. Aku mendengar semua ucapannya dari sini.

"kau dimana sekarang? mengapa kau menghilang saat aku sedang sangat membutuhkanmu?" ucapnya lirih ditengah isakannya, air matanya terus mengalir tanpa henti. Ini adalah hal yang paling kubenci, ia sedang menangis didepan mataku dan aku tak bisa melakukan apa-apa.
"mengapa kau tak menggenggam tanganku? aku ingin berada didekatmu" lanjutnya masih dengan nada yang sama. Ingin sekali kuikuti kata-katanya, aku ingin menggenggam tangannya dan berada didekatnya.
"kumohon bantu aku! Aku sedang sangat terpuruk! beritau padaku aku ingin tau apa yang kulakukan ini benar? atau semuanya salah? bantu aku! bantu aku untuk tetap kuat! Kumohon genggam tanganku!" 

Aku memejamkan mataku, aku benar-benar tak tahan lagi, ia berkata seolah-olah ia selalu sendiri dan aku benci mendengarnya, Tiba-tiba tetes-tetes air membasahi wajahku, aku segera membuka mataku kembali dan ternyata hujan sudah menyapaku, kualihkan pandanganku pada yeoja itu, ternyata ia masih betah berdiam diri disana, tak memperdulikan hujan yang makin lama makin deras menutupi semua air matanya.

"Aku.......... Aku sangat membutuhkanmu Y..Ye.. Yesung o..op.. Oppa! aku sangat membutuhkanmu Yesung Oppa..." ucapnya terbata-bata entah karena sulit mengucapkannya atau karena ia kedinginan, udara memang terasa cukup dingin sekarang dan aku melihatnya mulai menggigil, lama kuperhatikan tubuhnya bukan menggigil biasa, ia menggigil hebat dan wajahnya terlihat sangat pucat. Tanpa pikir panjang aku segera menghampirinya, aku menyampirkan jasku ketubuhnya.

"J..Jo.. Jong W.. Wo.. Woon?" ucapnya terbata-bata melihatku, kali ini aku tau penyebabnya, ia kedinginan sangat kedinginan. Tapi ini sedikit aneh, memang udara cukup dingin tapi tak sedingin yang ia tunjukkan! Bibirnya memutih dan wajahnya sangat pucat! Sungguh...... ini berlebihan sekali! Apa ia sedang sakit?

"So Eun! Ayo kita pergi dari sini, ayo kita berteduh!" ucapku sambil merangkulnya
"Shireo! Aku masih ingin disini!" ucapnya keras kepala
"kau sudah sangat pucat! lagipula hujan semakin deras" ucapku sambil menggosok tanganku di lengannya, mencoba memberikannya kehangatan. Dia hanya menggeleng pelan mendengar ucapanku.
"aku ingin disini! lebih baik kau pergi! Tingalkan yeoja kesepian ini!" ucapnya lagi
"berhenti bersikap seolah-olah kau selalu sendiri! Kau menganggapku apa?" ucapku kesal

"kau meninggalkanku!"
"Aku tak pernah meninggalkanmu tapi kau yang menjauhiku! Satu hal yang perlu kau tau! Kau itu tak pernah sendiri! Aku tak pernah benar-benar meninggalkanmu! Aku selalu berada disekitarmu!"
"Tapi kenapa? kenapa kau melakukannya?" tanyanya lirih

"karena aku menyayangimu!"
"Tapi aku tak pantas untukmu."

"apa maksudmu?" tanyaku mendengar pernyataan bodohnya. Dia tak pantas untukku? justru aku yang merasa tidak pantas untuknya.
"sampai kapan kau akan bersikap seperti ini? sampai kapan kau akan mengikutiku?"
"sampai aku tak bisa melakukannya lagi" Ucapku lembut, dan dengan segera ia mengalihkan pandangannya dariku dan menatap lurus kearah kolam.

"Jangan menangis!" lanjutku
"aku tak menangis" ucapnya keras kepala

"berhenti bersikap sok kuat! Jangan kira hujan menyembunyikan air matamu! Aku bisa membedakan yang mana hujan dan yang mana air matamu!" ucapku sambil menghapus air matanya. Saat aku menyentuh wajahnya, ia terlihat mulai kehilangan keseimbangan dan matanya mulai menutup.
"So Eun?" aku mengguncangkan tubuhnya, ia membuka matanya dan saat itu juga aku segera memapahnya kemobilku. 
"Otokhae? kemana aku harus membawanya?" gumamku bingung, rumahku terlalu jauh begitupun rumahnya. Aku takut ia pingsan ditengah jalan.
"Ah... Eunhyuk" ujarku mengingat apartement miliknya tak jauh dari sini. Aku memacu mobilku dengan kecepatan tinggi, sesekali aku melihat kearah So Eun yang sedang tergolek lemah disampingku, tubuhnya masih saja menggigil membuatku semakin khawatir.


.................


Aku mengetuk pintu apartementnya berkali-kali, tapi tak ada jawaban
"Aigooo.... Eunhyuk cepat sedikit! Apa kau mati?" teriakku didepan pintu apartementnya. Aku memeluk So Eun erat, masih mencoba memberikan kehangatan padanya.
"Ish... Eunhyuk!!!!!!!" teriakku sekali lagi, dan akhirnya Eunhyuk membuka pintu apartementnya. Pletaaaaak........ jitakan keras ia daratkan dikepalaku
"mengapa kau berteriak-teriak? ada bel! Pabo! tekan saja belnya dan aku akan keluar! Mengapa kau bodoh sekali?" kesalnya, Ish....benar! Kenapa aku tak menekan belnya saja? ah.. aku sangat panik hingga benar-benar tak dapat berfikir jernih. 

 

So Eun POV


Yesung membawaku ke apartement milik temannya, Ia terlihat sangat panik saat itu.
"duduklah dulu! Aku akan mengambilkan handuk untukmu!" ucap Jong Woon
"Hyuk Jae! Nyalakan penghangat ruangan! Palli!" ia berteriak pada temannya yang masih berada diambang pintu, Tapi yang diteriaki tak bergeming, ia masih saja memandang lurus kearahku, membuatku sangat risih diperhatikan seperti itu.
"Hyuk Jae!" teriaknya lagi
"ah ne,.." namja itu tersadar dan segera menyalakan penghangat ruangan, tapi setelah itu ia kembali memperhatikanku, entah apa maunya! Jong Woon, cepatlah sedikit! Aku mulai takut dengan namja ini! Tak lama Jong Woon datang dengan membawa handuk dan kemeja putih
"Ige! Kau bisa memakai kemeja ini! Mungkin sedikit kebesaran untukmu tapi kurasa lebih baik daripada memakai baju basah seperti itu" Aku mengangguk singkat sambil menerimanya

"kamar mandinya disebelah sana!" ucap namja yang dipanggil Hyuk Jae itu padaku
"ah,, ne!" jawabku sambil berlalu meninggalkan mereka.
Setelah selesai aku kembali ke ruang tengah, Jong Woon juga sepertinya baru selesai mengganti bajunya yang juga basah terkena hujan
"Ah.. kau sudah selesai? Baiklah duduk dulu disini! Aku akan membuatkanmu teh hangat" ucap Jong Woon sambil menggosok-gosokkan kepalanya dengan handuk.
"Ani! Aku tak mau merepotkanmu!" 
"Siapa bilang kau merepotkanku? Aku tak merasa direpotkan!" ucapnya sambil berlalu meninggalkanku sendiri diruang tengah. Tapi itu tak lama, karena tiba-tiba temannya datang dan duduk disampingku

"aku melihatmu!" ucapnya aneh, aku mengernyitkan alisku tak mengerti apa yang sedang ia bicarakan
"Jangan kira tak ada satupun orang yang tau apa yang terjadi di Coxon!" lanjutnya yang membuatku mulai mengerti apa yang ia maksud, ia pasti melihatku saat aku mendatangi perusahaan milik keluarga Jong Woon, aku hanya menarik nafas panjang mendengarnya. Ah,. aku ingat sekarang! Jong Woon pernah memberitauku bahwa namja ini adalah bawahannya. Lee Hyuk Jae!


Eunhyuk POV


Saat aku pertama kali melihat Jong Woon membawa yeoja itu masuk ke apartementku, aku merasa sangat tidak asing dengan wajahnya, sepertinya aku pernah bertemu dengannya, tapi aku tak ingat kapan dan dimana. Aku terus saja memperhatikan yeoja itu, mencoba mengingat-ingat. Akhirnya aku bertanya pada Jong Woon siapa yeoja itu. Dan ternyata itu adalah So Eun, aku masih mencoba mengingat-ingat dimana aku pernah melihat yeoja itu dan akhirnya

"Aigoo....... aku baru ingat! Ia adalah yeoja yang kulihat di Coxon beberapa minggu yang lalu!" gumamku sendiri diruang tengah. Aku ingat sekarang! Saat itu dia terlihat sangat terburu-buru keluar dari gedung Coxon. Entah apa yang terjadi! Dengan segera aku kembali kekamarku, menyambar ponsel yang tergeletak disana! Dan aku segera menghubungi seseorang.
"............."
"Ya! Hyera-ya! Jawab dengan jujur pertanyaanku! Aku ingin bertanya soal yeoja yang mengaku sebagai temannya Jong Woon-ssi! Apa saja yang kau katakan padanya!"
"............"
"benarkah hanya itu? aku tak percaya! Apa yang kau bicarakan dengannya!" bentakku

".............."
"Mwo? Kau bilang seperti itu? Kau tau dia siapa?"
"............."
"Dia Kim So Eun" aku segera mematikan sambunganku dengan Hyera, receptionist yang bertugas saat itu, sekarang aku mengerti semuanya. Aku kembali keruang tengah dan kulihat So Eun sedang duduk berdiam diri disana, sepertinya sedang melamun. Aku menghampirinya dan duduk disampingnya.


"Aku melihatmu!" Ucapku tiba-tiba yang membuatnya sedikit bingung.
"Jangan kira tak ada satupun orang yang tau apa yang terjadi di Coxon!" ucapku to the point
"jadi karena itu kau menjauhi Jong Woon?" yeoja disampingku masih tak bergeming
"kau tau dia sangat menderita memikirkanmu!" lanjutku
"Tapi ini yang terbaik untuk kami! Dia pantas mendapatkan yeoja yang lebih baik dariku!" ia mulai membuka suara
"terbaik? terbaik apanya? bukankah malah menyakiti kalian?" tegasku, ia terdiam mendengar perkataanku. Aku menarik nafas panjang untuk meredakan emosiku. Jujur aku sedikit kesal dengan yeoja ini, ia terlalu cepat dalam mengambil keputusan dan itu membuat sahabatku harus menderita.

"ada kalanya kita harus menutup telinga kita rapat-rapat dan membiarkan hati kita yang mendengar" lanjutku lembut, membuatnya lebih tenang dan menurunkan emosinya. Bukankah lebih nyaman bicara seperti ini?Tak perlu ada emosi dan air mata.
"maksudmu?" tanyanya polos
"ayolah! Kau pasti mengerti maksudku!" 
"jadi apa yang harus kulakukan?"
"dengarkan hatimu!" ucapku. Tak lama Yesung datang dengan segelas teh hangat


"YAK! Eunhyuk! Jangan menggodanya! Dia milikku!" Ujar Yesung kesal melihatku duduk disamping yeoja pujaannya.
"Ne... arasseo! Aku pergi!" ucapku malas sambil meninggalkan mereka.


Yesung POV


"Minumlah!" aku menyodorkan teh hangat buatanku padanya
"Gomawo Yesung-ssi!" ucapnya seraya menerima cangkir yang kusodorkan
"Yesung-ssi? bukankah tadi di taman kau memanggilku Yesung oppa?" godaku hingga membuatnya tersedak saat meminum tehnya.
"Gwenchana?" tanyaku sedikit khawatir
"....hmm..... ani! Aku tak pernah memanggilmu oppa! Mungkin kau salah dengar" ucapnya gugup

"oh ya? tapi aku sudah mendengarnya 2 kali" aku terus saja menggodanya, membuat pipinya memerah
"Hentikan!  atau kusiram kau dengan teh ini!" ucapnya sambil mengangkat cangkir teh ditangannya
"Ne... Aku diam" ucapku mengalah. Suasana henik sejenak
"Hmm... tadi kau menggigil hebat, apa selalu seperti itu saat hujan?" tanyaku mulai membuka obrolan baru
"Ah.. Ne! Aku punya sedikit masalah dengan daya tahan tubuhku! Aku akan merasa pusing sekali bila terkena air hujan! Aku bisa menggigil walau hujan itu tidak deras sekalipun"
 

"Omoona! Kenapa kau tak memberitauku? kalau tau seperti itu aku akan membawamu lebih cepat" Ia hanya tersenyum mendengar ucapanku lalu kembali meneguk teh buatanku.
"Hmm... So Eun"
"Ne" ia menoleh kearahku
"apa yang kau lakukan di taman? dan mengapa kau tak menjawab panggilan dari Ji Ah? Dia sangat mengkhawatirkanmu!" ucapku
"mianhae! Aku tak membawa ponsel! Sesampainya dirumah aku akan langsung mengabarinya! Atau bolehkah aku meminjam ponselmu?" 

"Tenanglah! aku sudah mengabarinya!" ucapku
"jeongmalyo? Gomawo Yesung-ah" ia membungkukkan kepalanya berterimakasih padaku
"tapi ada apa? mengapa kau menangis sendirian ditaman?" tanyaku penasaran
"sudah kubilang aku tak menangis!" ia tetap saja bersikeras berbohong padaku
"sudahlah! Percuma berbohong padaku! Aku melihatnya sendiri!" ia terdiam mendengar ucapanku, ia memandang lurus kedepan

"tak apa jika kau tak mau memberitauku!" ucapku sambil menyandarkan kepalaku kesofa.
"ani... ani.. aku mau memberitaumu!" dengan terburu-buru ia mengibaskan sebelah tangannya
"aku sedang memiliki banyak masalah Jong Woon-ah! Dan aku butuh sedikit ketenangan!" Lanjutnya
"Masalah? masalah apa? apa aku masuk didalamnya?"
"Pikirkan saja sendiri!"


"MWO? Jam 11?" pekiknya saat melihat jam dinding yang terpajang rapi di apartement Eunhyuk.
"Kukira aku harus pulang!" lanjutnya sambil berdiri
"pulang? semalam ini? lebih baik kau menginap disini dulu" ucapku sambil ikut berdiri.
"Menginap? disini? bersama 2 orang namja didalamnya? apa kau gila huh?" ucapnya kesal, ia mengambil tas selempang kecilnya dan berjalan menuju pintu luar.
"Chakkaman! Aku ambil kunci mobilku dulu!" ucapku mengalah

"aku bisa pulang sendiri Jong Woon-ssi! Kau kira aku anak kecil?" 
"Ish.... kau lihat  jam berapa sekarang? lagipula kau mau naik apa? jalan kaki? dengan pakaian longgar seperti itu? aku takkan membiarkannya! Aku tak mau terjadi hal yang buruk padamu!" ucapku pada yeoja keras kepala itu. 
"diam disitu!Aku ambil kunci mobilku dulu" lanjutku sambil berjalan menuju kamar


So Eun POV


"Diam disitu! Aku ambil kunci mobilku dulu!" lanjutnya sambil berjalan menuju sebuah kamar. Kurasa aku memang tak bisa menolak sekarang, aku mengakui semua yang ia katakan benar, sejujurnya aku juga sedikit takut untuk pulang sendiri semalam ini.

Aku mengikuti perkataannya. Aku diam menunggunya mengambil kunci mobilnya
"Aigoo..... mengapa lama sekali? Dia mengambil kunci atau tidur?" gumamku. Tapi tiba-tiba Hyuk Jae datang, ia menyandarkan tubuhnya ditembok
"kuharap kau memikirkan kembali ucapanku tadi! dan semoga lain kali kau bisa mengambil keputusan yang benar!" ucapnya dengan tatapan dingin. Aku tau ia pasti kesal padaku karena membuat sahabatnya menderita.
"Ne... Eunhyuk-ssi! Aku akan mengikuti perkataanmu! Aku akan memikirkan semuanya! dan Gomawo membolehkanku berteduh disini" ucapku sopan dan kali ini dia membalasku dengan anggukan kecil setelah sebelumnya tersenyum. Lalu dia pergi begitu saja meninggalkanku, tak lama Yesung datang dan mengantarkanku pulang.


....................


Sinar mentari sudah menyapaku, aku segera beranjak menuju kamar mandi dalam kamarku. Hari ini aku tak boleh terlambat, yup... hari ini aku akan mengikuti ujian dan ujian ini benar-benar menjadi penentu untuk mempertahankan beasiswaku. Kemarin adalah hari yang benar-benar menguras emosiku, tapi kurasa itu sangat membantu, kini aku sudah mempunyai keputusan yang jelas, aku benar-benar menyukai ucapan Eunhyuk ~ada kalanya kita harus menutup telinga kita rapat-rapat dan membiarkan hati kita yang mendengar~ dan aku benar-benar mengikuti ucapan itu, betapa bodohnya aku yang tak pernah berfikir seperti itu. 

Aku selalu membenarkan apapun yang orang lain katakan tanpa memperdulikan perasaanku dan perasaan orang yang menyayangiku. Bukankah yang menjalani hidupku ini adalah aku sendiri dan bukankah yang merasakan semua ini adalah aku? Memang tidak salah jika kita mendengarkan pendapat orang lain tapi tidak dalam setiap kesempatan.


...................


"Ternyata soalnya tidak sesulit yang kubayangkan!" gumamku sambil berjalan menyusuri supermarket dengan troli didepanku, ya... selesai mengikuti ujian, aku memutuskan untuk membeli beberapa makanan untuk anak-anak dipanti asuhan, sudah lumayan lama aku tak kesana. Setelah semuanya terbeli, aku segera menaiki bus, niatnya si langsung ke panti asuhan tapi setelah melewati perusahaan milik Jong Woon, aku memutuskan untuk mampir kesana. 

Aku ingin mengatakan sesuatu padanya. Aku memasuki gedung itu, dan mendekat ke meja receptionist. `Receptionist itu lagi!` batinku. Sepertinya ini hari yang sama seperti hari saat pertama kali aku memasuki gedung ini! Ya.. Hari dimana ia harus bertugas! Kuakui sedikit kesal rasanya melihat yeoja itu, yeoja yang sudah menghinaku dan membuatku menderita selama beberapa lama. Tapi aku sadar itu bukan salahnya, lagipula semua sudah berlalu, biarlah orang berkata apa!

"permisi" ucapku sopan pada receptionist itu. Ia terlihat sangat kaget melihatku.
"a.. an.." ia terbata-bata. Entah apa yang ia ingin katakan. Aku juga bingung mengapa ia bersikap seperti itu padaku, apa ia sudah tau siapa aku sebenarnya?
"aku temannya Jong Woon! Apa Kim Jong Woon-ssi ada?" tanyaku.

"Mianhae! Aku tak bermaksud mengatakan hal itu!" tiba-tiba ia menggenggam tanganku, membuatku makin bingung. Ada apa dengan yeoja ini? 
"Aku tau anda Kim So Eun! kumohon maafkan aku!" lanjutnya

"darimana kau tau?" tanyaku
"Lee Hyuk Jae-ssi!"
"ah.. Eunhyuk!" ucapku sambil mengangguk-anggukan kepalaku
"Ne.. Eunhyuk-ssi!"

"aku sudah memaafkanmu! Aku juga tak marah padamu!"
 

"tapi perkataanku pasti membuatmu terluka"
"sudahlah lupakan saja! Bagaimana jika kita mulai semuanya dari awal?" Ia tersenyum mendengar ucapanku.

"Kim So Eun imnida!  Maukah kau menjadi temanku?" tanyaku sambil mengulurkan tanganku
"Geum Hyera imnida! Aku mau menjadi temanmu nona Kim" ucapnya sambil membalas uluran tanganku
"ah.. kau ini! panggil saja aku So Eun!" ucapku sambil memukul ringan bahunya

"ne.. So Eun!" ucapnya sedikit kikuk
"Gamsahamnida So Eun-ssi! karena mau memaafkanku dan mau menjadi temanku! Anda orang yang baik dan kurasa aku tau sekarang apa yang membuat sajangnim tergila-gila pada anda"
"Aigoo...... kau ini terlalu memujiku! Ngomong-ngomong apakah Jong Woon ada?" tanyaku mengingat tujuan utamaku kesini adalah bertemu dengannya.

"Ah... sayang sekali! sajangnim tidak kekantor pagi ini!" rasa kecewa bergelayut dihatiku karena tidak mendapati sosok yang kuinginkan.
"oh,... begitu! Baiklah Hyera-ya! Aku pamit dulu! Sampai jumpa lagi" ucapku sedikit lesu sambil berlalu meninggalkan gedung itu. Baiklah! mungkin bukan hari ini! Aku akan pergi ke panti asuhan sekarang. Hari juga sudah hampir malam.


 ............................


 `````In Orphanage`````


"Aneh! Ini kan waktunya makan malam!" ucapku saat memasuki ruang makan dan tak mendapati satupun anak-anak disini.
"Aigoo..... kemana mereka? apa eomma mengajak mereka jalan-jalan? Ah.. kenapa tak memberitauku? aku kan sudah bilang akan kesini!" ucapku sedikit kesal, karena daritadi aku tak mendapati satupun manusia disini, bahkan Lee ajumma.
"lalu makanan ini untuk siapa?" ucapku lagi sambil mengangkat kantong plastik putih besar ditanganku. Aku meletakkannya di meja makan lalu bergegas menuju kamar mereka, mungkin mereka ada disana. 

Ditengah perjalanan, aku mendengar suara petikan gitar yang sangat merdu, aku mengikuti asal suara itu hingga tibalah aku didepan sebuah ruangan besar yang tertutup rapat. 
"Ada acara apa? Ini kan aula?" gumamku sambil membuka pintu besar itu. Dan orang pertama yang kudapati adalah
"Jong Woon?" ucapku tak percaya. Sejak kapan ia disini? Apa ia tak masuk kerja karena ini? Namja itu sedang bernyanyi sambil memainkan gitar. Ia dikelilingi oleh anak-anak yang seakan terhipnotis dengan suara merdunya. Begitupun aku, aku juga terhipnotis dengan suara indahnya, aku menyandarkan tubuhku ditembok sambil menatap lurus kearahnya tapi sepertinya ia belum menyadari keberadaanku, ia masih sibuk dengan gitarnya. Sampai seseorang mengagetkanku
"Eomma! Mengagetkan saja!" ucapku pada Lee Ajumma yang sekarang sudah berada disampingku, ia hanya tersenyum mendengar ucapanku.
"suaranya indah sekali" ucap Lee ajumma yang sedang menatap lurus kearah Yesung sambil tersenyum, ia terlihat sangat menikmati suara merdunya.
"Ne.. Eomma! Bahkan aku baru tau namja itu bisa menyanyi dan memainkan gitar" Lee ajumma terkekeh pelan mendengar ucapanku. Kukira memang aku sudah salah menilainya, aku terlalu meremehkannya dalam hal seni.

"sejak kapan ia disini eomma?" tanyaku
"sejak tadi pagi!"
"Mwo? dari pagi? sampai sekarang?" tanyaku kaget, ia menghabiskan seharian penuh dipanti asuhan.

"Ne.. Jong Woon sering sekali kesini! dan sepertinya anak-anak sangat menyukainya! Katanya kau sedang sibuk, benarkah itu Eunie?"
"begitulah eomma!"

"hmm... kau yang membawa makanan-makanan itu?"
"Ne.. eomma!"
"kalau begitu jika sudah selesai tolong beritau anak-anak untuk segera makan!" ucap Lee ajumma yang sudah kuanggap sebagai eomma kandungku sendiri itu. Ia menepuk bahuku ringan sambil berlalu meninggalkanku. Kini aku kembali terfokus pada alunan lagu yang Yesung nyanyikan. Dan rasanya kali ini aku terhipnotis lebih dalam, aku terus memandang namja itu dari jarak ini. 

"Saranghaeyo Yesung oppa!" ucapku sambil memandang namja itu lekat tapi tiba-tiba namja itu berhenti. Sikapnya yang tiba-tiba menghentikan kegiatan menyenangkan itupun menuai protes dari anak-anak
"Ya... Oppa! Lanjutkanlah! Aku masih mau mendengarnya!" Seru salah satu anak

"Ne Hyung! LANJUTKAN!" lanjut yang lain. Tapi sepertinya mata namja itu terpaku pada sesuatu dan sepertinya sesuatu itu adalah aku. Tunggu dulu... MWO? AKU? Apa dia mendengar ucapanku? Ia berdiri lalu menyandarkan gitarnya ditembok dan mencoba berjalan mendekatiku. Tapi sayangnya ia kalah cepat dengan anak-anak yang sudah mulai menyadari keberadaanku, mereka semua mengerubungiku hingga benar-benar tak ada celah untuknya.
"Noona..... kemana saja? mengapa jarang kesini?" 
"Ne.. Eonni! kami merindukanmu!"
"ah.. Mianhae! Aku benar-benar sibuk akhir-akhir ini" ucapku sambil membelai rambut mereka. Sementara itu aku melihat Jong Woon terdiam diposisinya.

"Hmm... kakak membawakan makanan untuk kalian! Kalian belum makan kan?" lanjutku. Mereka semua menggelengkan kepalanya

"baiklah! Sekarang semuanya keruang makan ya! Makanannya ada disana!" ucapku yang membuat anak-anak segera lari berhamburan
"Jangan Lari! Semua pasti kebagian!" teriakku yang sepertinya tak mereka acuhkan dan kini diruangan sebesar itu hanya ada aku dan Jong Woon, kami masih bergeming ditempat kami hingga akhirnya ia mendekatiku.
"bisakah kau ucapkan itu lagi?" 
"ucap apa?"
"yang tadi kau katakan saat aku sedang bernyanyi!"
 

"KAU MENDENGARNYA?" teriakku tak percaya. Padahal aku mengucapkannya dengan suara yang amat pelan, bahkan hampir tak terdengar. Bagaimana cara namja ini mendengarnya?
"Mengapa kau memanggilku oppa selalu disaat yang tidak tepat?"

"aku tak pernah memanggilku oppa!" ucapku sambil menyilangkan tanganku didada. Dia berdecak kesal mendengar ucapanku, tentu saja dia kesal karena aku selalu bersikap seperti ini.
"ne... aku memang pernah memanggilmu oppa! Tapi apa maksudmu disaat yang tak tepat?"
"Tentu saja! pertama saat aku sedang dimarahi oleh Tuan Han, kedua kemarin saat kau sedang menangis ditaman dan ketiga tadi saat aku sedang dikelilingi anak-anak!"
 

"Berarti tuhan tak mengizinkanku memanggilmu oppa!" ucapku enteng
"Ish! JINJJA! Sekarang cepat katakan lagi! Katakan `saranghaeyo Yesung Oppa`"
"kau sudah mendengarnya kan?"
"tapi aku mau mendengarnya lagi!"
"kalau aku tak mau?" aku mengangkat daguku sambil tetap menyilangkan tanganku didada.


"aku akan mengelitikimu!" ucapnya yang dengan cepat mengulurkan tangannya untuk menggelitik leher dan pinggangku. Membuatku menggeliat sambil terus tertawa karena kegelian
"Kyyaaa.... Jong Woon PABO! Hentikan!" teriakku sambil sesegera mungkin melarikan diri darinya atau jika tidak aku bisa mati karena tertawa. Jari-jari tangannya yang kecil benar-benar membuatku sangat geli. Aku terus berlari hingga ia menangkapku, kini kami sudah berada ditengah lapangan. Untungnya anak-anak sedang berada diruang makan jadi mereka tak melihat kejadian memalukan ini. Kami berdua tertawa dengan sangat keras sampai akhirnya aku menyerah.
"NE.. aku menyerah! Hentikan!" ia pun berhenti menggerakkan jari-jari kecilnya dileher dan pinggangku.
"kalau begitu cepat katakan! Aku tak sabar mendengarnya!" ia bersedekap ringan sambil menatapku lekat
"dengarkan baik-baik! Aku tak mau mengulanginya lagi" ucapku lalu segera menarik nafas panjang.

"saranghaeyo" ucapku datar
"MWO? CUMA ITU?" pekiknya
"memang hanya itu!"
"Ani! aku mau kau mengucapkannya dengan tulus bukan dengan ekspresi datar seperti itu lalu jangan lupa ucapkan namaku dengan benar" omelnya.

"satu lagi! Jangan lupa sisipkan kata oppa dibelakangnya kalau perlu pujilah aku sedikit misalnya...."
 

"YAK! JIKA KAU BERBICARA LAGI, JANGAN HARAP AKU MENGUCAPKANNYA" teriakku kesal, mengapa sih namja ini bawel sekali? sebenarnya ia namja atau yeoja? kurasa ia jauh lebih cerewet dari seorang ajumma. Untuk kali ini dia diam, aku kembali menarik nafas panjang
"Kim Jong Woon-ssi" ucapku kembali memulai untuk mengatakannya
"OPPA" Teriaknya mengingatkan
"Ne.. oppa! Hmm,.... aku...." ucapku
"palli!" selaknya
 

"kenapa kau menyelak ucapanku?" kesalku. Akupun harus mengulang dari awal lagi, aku kembali menarik nafas panjang. Omoona.... mengapa sulit sekali mengucapkan kalimat itu langsung dihadapannya? sebenarnya tujuanku ke Coxon tadi adalah untuk mengatakan hal ini padanya. Kukira ini akan mudah tapi ternyata rasanya jauh lebih sulit dari soal ujianku tadi pagi.
"Hmmm..... saranghaeyo Yesung Oppa! Mianhae jika selama ini aku terlalu egois sampai-sampai aku tak menyadari perasaanku sendiri! Mianhae jika aku selalu membuatmu menderita walaupun yang terjadi adalah sebaliknya!" lanjutku.

"Omoona... apa maksud kalimat terakhirmu itu? Ayolah So Eun! Serius sedikit!" pintanya serius. Suasana hening sejenak hingga aku mulai membuka suara.
"Saranghaeyo Yesung oppa! Jongmal Saranghae" ucapku lembut membuat namja didepanku tersenyum
"nado saranghae So Eunie" ucapnya sambil mengusap kepalaku lembut, membuatku merasa sangat nyaman berada didekatnya. 

"Aigoo..... hampir saja aku lupa!" ucapnya sambil memukul ringan kepalanya
"ada apa?" tanyaku bingung
"diam dan lihatlah!" ia menggeser tubuhku sambil menunjuk objek didepannya
"ada apa? aku tak melihat apa-apa!" ucapku karena memang benar-benar tak ada yang menarik disana. Hanya gelap yang kulihat.
"SARANGHAEYO SO EUNIE!" Teriaknya membuatku malu. Plettaakk... Kujitak kepalanya kesal! Apa-apaan namja ini berteriak seperti itu? 

"Appo" ringisnya sambil mengusap kepalanya
"Biar saja! Yang salah itu....." ucapanku terhenti karena ia meletakkan jari telunjuknya dibibirku
"Lihatlah!" ia menunjuk kearah depannya sambil menunjukkan ekspresi muka yang sedang takjub, aku menolehkan kepalaku mengikuti jari telunjuknya dan WOW  Aku disuguhkan oleh pemandangan yang luar biasa, lampu yang tadinya padam kini menyala bahkan membentuk sebuah tulisan dan tulisan itu adalah PLEASE BE MINE!
"Jong Woon! Bagaimana bisa?" ucapku tak habis fikir, bagaimana bisa ia menyiapkan ini semua untukku? Bukannya menjawab namja itu malah berlutut didepanku
"Kau lihat tulisan itu? itulah yang kuharapkan darimu sejak dulu! Please be Mine So Eunie! Do you want to be my girlfriend?" ucapnya sambil menatapku, tatapannya sangat teduh dan memang tidak ada ucapan lain yang pantas untuk diucapkan selain...........

"I do Yesung oppa!" ucapku sambil menganggukan kepalaku, ia segera beranjak dari posisinya dan berdiri menghadapku.
"Kau yakin? Kau tak menyesal?" tanyanya sambil mengusap pipiku dengan punggung telunjuknya. Aku menggeleng singkat.
"Aku tak akan menyesal" ucapku, ia pun mendekatkan wajahnya kearahku lalu mencium keningku


Yesung POV


Sebenarnya aku sama sekali tak merencanakan ini, beberapa hari yang lalu aku ke panti asuhan untuk bermain bersama anak-anak dan aku berjanji pada mereka untuk datang hari ini dan bermain bersama mereka seharian penuh, itulah yang membuatku tak masuk kerja. Tapi setelah Lee ajuhma memberitau So Eun akan kesini, aku jadi berfikir untuk melakukan ini. Aku meminta bantuan Eunhyuk dan Ji Ah, aku menyuruh mereka mengatur lampu-lampu itu agar bisa terlihat cantik dari sini, tapi yang mereka lakukan bahkan jauh lebih hebat, mereka membuat tulisan PLEASE BE MINE dari cahaya! Memang jenius! Untungnya aku bisa membawa suasana dan tidak bingung sendiri saat melihat tulisan itu! Ah.... Kurasa aku juga cukup jenius!

Ini adalah malam terindah dalam hidupku, mulai malam ini Status So Eun adalah yeojachinguku, bukan hanya sekedar teman.


3 days later...........


`````Seoul National University`````


So Eun berlari kearahku sambil berteriak histeris
"Kyyaaa.... Oppaa............................." teriaknya dari kejauhan. Aku hanya tersenyum melihat tingkah kekanakan yeojachinguku itu. Sebenarnya sangat terlihat bukan siapa  yang kekanakan.
"Oppa... oppa.... aku..." ucapnya terengah-engah begitu sampai tepat dihadapanku.
"Tenanglah Chagi! Atur nafasmu!" ucapku sambil memegang kedua bahunya. Ia pun menarik nafas panjang lalu...
"OPPAAA! BEASISWAKU TAK JADI DICABUT! AKU MENDAPAT SKOR TERTINGGI UNTUK UJIAN KALI INI! KYAAAAAAAAAAAAAAA........ OPPA! KAU SUDAH JANJI UNTUK MENTRAKTIRKU KAN? KAJJA!!!!!!!!!!" Ia berteriak-teriak tanpa henti, membuat kami menjadi pusat perhatian dikampusnya, omoona yeoja ini! Kurasa ada sedikit gangguan di otaknya!

Ya.. hari ini aku menemani So Eun melihat hasil ujian diuniversitasnya dan sebelumnya aku sudah berjanji padanya jika ia berhasil masuk 10 besar aku akan mentraktir yeoja itu sepuasnya. Tapi yang terjadi malah jauh lebih baik, ia mendapatkan skor tertinggi. So Eunku memang pintar.


So Eun POV


"Oppa! Aku ajak Ji Ah ya.....! Jebal!" mohonku, kini kami sedang berada diperjalanan menuju sebuah resto Pizza.
"Ah.. ani! Nanti kalian malah asik mengobrol tanpa memperdulikanku!" ucapnya tanpa melihatku, ia masih sibuk melajukan mobilnya
"Aigooo oppa! Jebal! kau ajak saja eunhyuk oppa! dengan begitu kita adil kan?" 
"ah.. baiklah! kau boleh mengajak mereka! Kau terlalu manis untuk ditentang!" ucap Jong Woon oppa sambil tersenyum kearahku
"oppa! Tak usah senyum-senyum kearahku! Perhatikan saja jalannya! Kau tak mau nyawa kita melayang sekarang kan?" ucapku datar sambil menatap layar ponselku, aku sedang mencari nomor Ji Ah. Dan sepertinya namja disampingku ini sedang berdecak kesal mendengar ucapanku. hahaha.... aku hanya bercanda oppa! Senang melihat wajah lucumu saat sedang kesal. 

"ah.. ini dia" ujarku saat menemukan nomornya. Segera kutekan tombol panggil diponselku

"Yoboseo"
"Ji Ah-ya..... datanglah ke resto pizza dekat leebooks sekarang! Yesung oppa akan mentraktir kita sepuasnya!"
"Jeongmalyo? Apakah Eunhyuk Oppa diajak?"
"Ne.. wae?"

"Kalau begitu kau tak usah menelfonnya! Dia sedang bersamaku! Aku akan memberitaunya!"
"baiklah!"
"sampai jumpa"


`````Resto Pizza`````


"Aigoo....... kalian berdua cocok sekali!" ucapku melihat kedekatan Eunhyuk dan Ji Ah
"Ne.. kapan kalian akan menyusul kami?" seru Yesung oppa
"ah.. kalian ketinggalan! Kami sudah resmi menjadi sepasang kekasih sejak 2 jam yang lalu!" ucap Eunhyuk oppa yang membuatku dan Yesung oppa membelalak. Bagaimana bisa secepat itu? Mereka baru bertemu 3 hari yang lalu dan sekarang mereka sudah resmi berpacaran?
"MWO? bagaimana bisa?" tanya  Yesung oppa masih dengan ekspresi terkejut

"Tentu saja! Memangnya kalian! Berbulan-bulan kenal baru sekarang berpacaran!"

"Omoona.... jangan-jangan bulan depan kami sudah mendapat undangan pernikahanmu!" ucapku 
"kuharap lebih cepat!" ucap Eunhyuk oppa enteng, membuat Ji Ah menyikut perutnya pelan.
"Chukae Ji Ah-ya, Eunhyuk-ah" ucapku memberi selamat.
"Kau juga ya.. selamat karena nilai ujianmu yang sangat memuaskan itu dan selamat juga untuk hubungan kalian" ucap Ji Ah yang kami balas dengan senyum.
"Hmm... ngomong-ngomong kalian jadi ke Mokpo?" tanya Eunhyuk

"ya.. rencananya minggu depan kami berangkat!" ucap Yesung oppa. Ya.. Rencananya minggu depan kami akan mengunjungi halmeoniku di Mokpo, memang si dari kabar terakhir yang kudengar halmeoniku sudah sembuh tapi tetap saja aku ingin langsung memeriksa keadaannya, lagipula aku juga ingin mengenalkan namjachinguku pada halmeoni. 

So Eun Note =
Semuanya benar-benar tak terfikir olehku, ternyata semua air mata dan pengorbanan yang kulakukan selama ini tak sia-sia, Orang yang dulu menyakitiku menjadi temanku, sahabat Yesung oppa menjadi namjachingu sahabatkku dan orang yang berbulan-bulan berada disekitarku menjadi namjachinguku
  
Jong Woon Note=
Awal aku melihatnya, aku sudah yakin bahwa ini bukan sesuatu yang biasa. Ia benar-benar sangat mengagumkan. Membuatku lemah melihat tatapan matanya dan garis tawanya itu sungguh membuatku gila, seakan waktu berhenti apabila aku memandangnya. Mungkin yang ada difikiran kalian sekarang adalah khayalanku yang terlalu tinggi, khayalanku yang terlalu indah tapi itulah yang terjadi padaku. Seakan tak ada ruang lagi diotakku untuk memikirkan hal lain selain yeojaku KIM SO EUN. Rasanya ingin sekali aku menyimpan wajahnya, memegang semua keindahan yang dipancarkannya sampai akhirnya aku memilikinya. Hal yang selama ini kunanti adalah saat dimana aku bisa memegang tangannya dan sampai kapanpun selalu memegang tangannya

END

Jong-Eun Couple dah kelar!
gimana?
mau dibuat after story nya kah?
akunya si masih blm bosen sama couple ini
tapi bagaimana dengan readers? 
aku takut kalian pd bosen!
jadi mungkin after storynya aku buat kl ada yg request aja ya.....

Mian kl bagian akhirnya rada g nyambung!
itu eunhyuk sama Ji Ah aku bikin pacaran
abisnya kl dipikir-pikir sebenernya
yg plg berjasa menyatukan pasangan labil *jong eun* ini
adalah mereka berdua dan aku gk tega ngeliat eunhyuk
sendirian disini
mumpung Ji Ah lg jomblo dan Eunhyuk pun begitu
g da salahnya dong jika aku menyatukan mereka ber2

Gomawo bagi yg dah setia mantengin PBM dari part1-6
Bagi yg bertanya-tanya kenapa end nya disini! 
*Gak pas diMokpo atau pas mereka dah nikah*
itu karena aku rasa PBM emang dah tamat cukup sampai disini
abisnya kl aku terusin lg malah jd g nyambung sama judulnya.

"PLEASE BE MINE!" 

cukup sampai disini! Tinggalin komen ya..
maaf ya kl alurnya g enak
author masih belajar
oh ya 1 lg itu Jong Woon Notenya
aku ambil dari lagu peterpan khayalan tingkat tinggi
karena ide aku bikin PBM berawal dari lagu itu

sekian dulu
Please leave a comment chingu!

Comments

  1. author bikin lagi donk couple jong-eun soalnya aku seneng bgt sama ff ni gak mau cepet2 selese kalau bisa bikin ff kyusso juga kim so eun dan kyu hyun adalah kyusso please lok gak bisa jong-eun atau donghae dengan kim so eun juga saya mau n ttp comment kok,,,,,!!!!

    ReplyDelete
  2. ah.. beneran gk bosen?

    yaudah bikin after storynya JONG-EUN aja ya..
    abis kl bikin pairing baru, aku harus buat cerita baru lagi!@___@

    ReplyDelete
  3. ya chingu bagus banget makin penasaran n tentu saja aku gak bosen cz eonni so eun jadi main cast x lok cwek lain selain so eun eonni kurang suka makanya sya nyari trus pairing so eun eonni selain dengan kim bum oppa cz udah bosen lok bumsso trus...hwating yg cpet bikin ff x yaw heeee

    ReplyDelete
  4. akhirnya end jg ceritanya, bagus happy ending.
    q setuju klu di buat after story-nya, pasti seru....
    q tunggu ya karya2 yg lain, tp klu bs castnya kyuhyun and so eun, soalnya q sk ama pasangan ini hehehehehehehehe......................
    top deh buat author yg udah buat ff, tq

    ReplyDelete
  5. happy ending dong!
    cz i hate sad ending

    thx wat dukungannya ya...

    ReplyDelete
  6. yess happy ending.

    ditunggu karya lainnya

    ReplyDelete
  7. Makasih komennya chingu^^ iya dong! wajib happy ending hehe....

    ReplyDelete
  8. Yeyeye,, yesso brsatu juga... Akhirnya...

    Ayo chingu buat cerita ttg yesso couple lg... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts