Without You I'm Nothing - chapter 3




Taeyeon POV

Ku buka mata ku perlahan. Ku lihat sekeliling ku, tak ada satu orang pun disana. Aku mencoba bangun, tetapi kepala ku terasa sangat sakit. Aku mencoba mengingat apa yang sudah terjadi. Kejadian itu........ yah  kejadian itu, kejadian yang membuat perasaan ku seperti tercabik-cabik. Jung Soo oppa mengusir Jonghyun, darah daging kami. Dan......
"eomma....." teriak seseorang.
"gwencana?" tanyanya.
"ne. dimana Jonghyun?"
"ehmmmmm... Jonghyunh oppa....."
"jadi, itu bukan mimpi. Jonghyun pergi?"
"jeongmal mianhae. eomma jangan menangis."
Aku tak mampu lagi membendung tangisan ku. Kini butiran air itu mengalir dari mata ku. Aku menangis mengingatnya. Dimana dia sekarang? Apakah dia sudah makan? Lalu dia
akan tinggal dimana? Aku tak dapat membayangkannya.
"aku harus mencarinya. aku harus membawanya pulang." batin ku.
"eomma..... eomma mau kemana? eomma masih sakit." katanya sembari menahan ku.
"eomma harus mencari oppa mu." kata ku sembari mencoba bangkit dari ranjang ku.
"annie eomma."
"lalu, kalau eomma tidak mencarinya. siapa yang akan mencarinya?"
"aku. aku yang akan mencari Jonghyun oppa."
"ne. kami yang akan mencarinya. aku tidak akan membiarkan eomma yang mencari Jonghyun hyung, eomma masih sakit."
"lebih baik eomma beristirahatlah. aku dan Key yang akan mencarinya." katanya sembari menyelimuti ku.

Tak berapa lama setelah mereka pergi, aku teringat akan seseorang. Ya dia yang mengusir Jonghyun, Jung Soo oppa. Dimana dia? Apakah dia pergi setelah mengusir anak ku?
Segera aku ambil handphone ku dan menghubunginya. Tetapi nomornya tidak aktif. Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Ini diluar perkiraan ku sebelumnya, aku tidak berfikir akan sampai sejauh ini akibat dari masalah itu. Ketiga anak ku tahu, dan Jonghyun pergi meninggalkan ku.

Jonghyun POV

Aku terus mengendarai mobil ku tanpa tujuan. Aku menahan kemarahan ku terhadap appa.
"hah... apa hanya ini yang dapat appa lakukan? melampiaskan kesalahan appa pada ku."

   na geudael gatji mothaedo nae mami
   kkeunae seulpeum inyoni byok ape garomakhyodo
   geudaereul saranghae
   barabol suma ittneun gosiramyon
   geudaen naye jonbunikka

"yeoboseyo."
"YA PARK JONGHYUN! dimana kau?" teriaknya.
"ya! aku tidak tuli. jangan berteriak kepada ku."
"kau dimana?"
"dijalan." jawab ku polos.
"ya! aku tahu! dijalan mana? kalau begitu, sekarang cepatlah ke coffee cafe!"
"memangnya ada apa?"
   tut..tut..tut....

"woh... kenapa dia menutup telephone nya?" kesal ku.

Coffee cafe.
Aku membuka pintu cafe itu, dan mencari keberadaan mereka.
"nah.. itu meraka." batin ku saat melihat Donghae dan Eunhyuk tengah duduk membelakangi ku, aku pun segera menghampiri mereka.

"ada apa?" tanya ku sembari menarik bangku untuk ku duduki.
"sekarang kau mau kemana?" tanya Eunhyuk dengan raut wajah serius, sayangnya raut wajahnya tidak terlihat seperti serius melainkan seperti seekor monyet yang dikerjai oleh seekor kancil, dan itu membuat ku tertawa terbahak-bahak.
"ya! kenapa kau tertawa? apakah ini terlihat lucu?" bentaknya.
"ne. wajah mu itu sangat lucu, seperti seekor monyet yang dikerjai oleh kancil ㅋㅋㅋㅋ." tawa ku lagi.
"sudah-sudah. kami bertanya serius kepada mu. sekarang kau akan kemana? sebaiknya kau pulang saja, tadi Yoona menghubungi ku, dia menanyakan apakah kau bersama kami."
"lalu?"
"ya kami jawab tidak tahu lah. dasar pabo. sudah tahu kau baru saja sampai." kesal Eunhyuk.
"lalu kau akan kemana?" tanya Donghae lagi.
"entahlah. yang pasti aku tidak akan pulang ke rumah. dan aku minta pada kalian, untuk jangan memberi tahu Yoona dan Key tentang keberadaan ku. biar aku saja yang akan memberi tahu mereka nanti."
"begini saja, karena aku namja yang baik dan juga pemaaf serta namja yang tampan, bagaimana kalau kau untuk sementara waktu tinggal di rumah ku?"
"benarkah? kau mengizinkan ku? tapi tunggu, lalu bagaimana dengan appa dan eomma mu?"
"hemmm.... tenanglah. aku telah meminta izin kepada mereka, dan mereka mengizinkannya. lagi pula sekarang mereka ada tugas dinas keluar negeri."
"oh.... gomawo Eunhyuk-ah." kata ku sembari memeluknya.
"ya! lepaskan aku Park Jonghyun!!!" katanya sembari melepaskan pelukan ku.
"lihatlah, semua orang memperhatikan kita. aku tak mau kau membuat image cassanova ku rusak."
"ah mianhae Hyukkie-ah. aku hanya terbawa suasana."
"terbawa sih terbawa, tetapi kau hampir saja menghancurkan image cassanova ku didepan semua orang dan semua wanita yang ada disini." katanya sembari merapihkan pakaiannya.
"sudahlah tidak usah ribut lagi." tawa kecil Donghae sembari meminum minumannya.

Author POV

Yoona dan Key segera berlari menghampiri kelas Jonghyun. Mereka melihat kedalam kelas, tak tampak wajah Jonghyun disana.
"apakah Jjong hyung tidak akan masuk sekolah eonni?" tanya Key.
"entahlah Key-ah. yasudah kita kembali ke kelas saja. nanti jam istirahat kita cari Jjong oppa lagi." kata Yoona sembari beranjak meninggalkan kelas Jonghyun.

"apakah kau sudah bertemu dengan oppa mu?" tanya Hyo.
"annie. tadi aku mencari ke kelasnya, tetapi dia tidak ada." jawab Yoona lesu.
"sabar ya Yoong. kami selalu ada bersama mu. kalau kau butuh bantuan, kami siap membantu mu." tambah Yuri.
Jam pelajaran pun dimulai. Yoona mengawali harinya dengan ulangan matematika. Selama ulangan berlangsung, Yoona terus saja menggaruk kepalanya.
"gimana?" tanya Yuri.
"yah lumayanlah." jawab Hyo.
"kau gimana?" tanya Yuri lagi.
"huh... soal itu sangat sulit. aku tidak belajar semalam karena Kyuhyun seosangnim tidak memberitahu sebelumnya. dan kenapa harus hari in, dia mengadakan ulangan. argghhh.... dasar guru kejam." kesal Yoona.
"hah... kau ini belajar atau pun tidak, tetap saja nilai mu bagus." gerutu Hyo.
"tapikan..."
"eonni....." teriak Key, yang membuat ketiga yeoja itu langsung berbalik menatapnya.
"mwo? kenapa eonni-eonni menatap ku seperti itu?" tanya Key polos.
"oh iya, aku sampai lupa. Yoona eonni ayo kita ke kelas Jonghyun hyung." ajak Key.
"ah ya aku lupa. yasudah ayo kita kesana." kata Yoona sembari menarik tangan Key.
"yah... Yoona-ah." teriak Hyo dan Yuri serempak.

"apakah Jjong hyung tidak masuk?" tanya Key pada Yoona.
"entahlah. tetapi memang sehari ini kita tidak dapat menemukannyakan." jawab Yoona sembari terus mengendarai mobilnya.
Kini mereka telah pulang sekolah. Selama di sekolah mereka tidak berhasil bertemu dengan Jonghyun.

Donghae POV

"Jonghyun-ah..." panggil ku.
"kau benar tidak ingin kembali ke rumah mu?" tanya ku.
"untuk sekarang ini sepertinya tidak. waeyo?"
"aku kasihan dengan kedua dongsaeng mu."
"memangnya kenapa mereka?"
"jadi, tadi pagi aku melihat mereka menghampiri kelas kita, spertinya mereka mencari mu. lalu pada saat istirahat, saat kau dan eunhyuk berada di kantin dan saat pulang sekolah."
"benarkah itu?"
"ne."

Taeyeon POV

"kami pulang."
"kalian sudah pulang. bagaimana di sekolah? dan apakah kalian bertemu dengan......"
"mianhae eomma. sejak tadi pagi, kami tidak berhasil bertemu dengan Jjong hyung. kami telah mendatangi kelasnya dan mencarinya diseluruh sekolah. tetapi kami tidak menemukannya." jelas Key.
"yasudah, kalian laparkan? eomma telah buatkan makanan kesukaan kalian. lebih baik kalian ganti baju dan mencuci tangan. lalu kita makan siang bersama."
"ne eomma." jawab mereka serempak dan pergi menuju kamar.

Yoona POV

Aku mencuci muka ku. Kini aku merasa fresh, tetapi tidak dengan pikiran ku. Segera aku ambil handphone ku dan mencari nomor Jonghyun oppa. Segera aku menghubunginya. Aku menunggu ia mengangkat telephone ku.

"yeoboseyo." sapanya pada ku.
"yeoboseyo. Jjong oppa. kau dimana? kami merindukan mu. apalagi eomma, ia sangat mengkhawatirkan mu."
"ne. mianhae Yoong, oppa tidak bisa kembali sekarang. tolong katakan pada eomma, oppa baik-baik saja dan jangan mengkhawatirkan ku, aku akan pulang tetapi tidak untuk sekarang ini. arraseo?"
"ara. oppa, aku ingin bertemu dengan mu."
"emmmmm....." terdengar suara ragu darinya.
"ayolah oppa. besokkan weekend, aku berjanji aku tidak akan mengajak eomma maupun Key." pinta ku.
"emmmm... baiklah. kita ketemuan di cafe milik Donghae saja bagaimana?"
"cafe milik Donghae oppa? apa nama cafe nya?"
"coffee cafe."
"mwo? jadi coffee cafe itu milik Donghae oppa?"
"ne. wae?" tanya nya bingung.
"ah annie oppa. kalau begitu sampai bertemu besok." kata ku sembari menutup telephonenya.

"bo? jadi coffee cafe yang sering aku kunjungi itu adalah cafe milik Donghae oppa? bagaimana bisa?"
"Yoong...." teriak eomma memanggil ku.
"ne eomma."
"ayo kita makan, Key sudah menunggu mu."
"ne eomma. aku akan segera turun." kata ku sembari meletakkan handuk ku dan bergegas menuju ruang makan.

Ruang makan.
"kalian makanlah yang banyak. belakangan ini kalian terlihat sangat lelah."
"ne eomma. tenang saja, aku akan makan yang banyak. Karena ini sangat enak sekali eomma." kata Key sembari menuangkan lagi bulgogi kepiringnya.
"oh ya eomma, tadi aku menghubungi Jonghyun oppa."
"mwo? eonni berhasil menghubunginya? bagaimana bisa?" tanya Key tak percaya.
"lalu apa yang ia katakan?" tanya eomma pada ku.
"eemmm.... ia meminta ku untuk mengatakan kepada eomma dan Key bahwa ia baik-baik saja. Jonghyun oppa juga meminta eomma untuk tidak mengkhawatirkannya, dan satu lagi...."
"apa?" tanya Key penasaran.
"hemmm... dia bilang dia akan pulang, tetapi tidak untuk sekarang ini."
Aku melihat eomma, kini raut wajahnya terlihat lebih tenang. Kami pun melanjutkan makan siang kami.

Keesokan harinya.
Tepat pukul sepuluh. Aku telah bersiap-siap untuk pergi bertemu dengan Jjong oppa. Setelah ku rasa semuanya telah rapih, aku segera turun kelantai satu.

"eonni mau kemana?" tanya Key yang melihat ku telah rapih dan bersiap untuk pergi.
"iya Yoong, kau mau kemana?" kini eomma juga ikut bertanya kepada ku.
"hemmmm... aku.. ingin... hemmm.... ingin pergi dengan Hyoyeon dan juga Yuri." kata ku bohong.
"oh yasudah. hati-hati ya..."
Setelah eomma memberi izin, segera aku berlari keluar rumah dan mencari taxi.

Coffee cafe.
Aku memesan minuman yang sering ku pesan. Tampaknya Jonghyun oppa belum sampai.
"huffttt....." aku menghela nafas ku.
"apa yang akan aku katakan terlebih dulu kepadanya? apakah dia akan marah kepada ku, setelah ia tahu mengenai rencana ku ini?" batin ku.
"Yoong." pannggil seseorang.
Aku melihat kearah orang itu.
"oppa." segera aku memeluknya.
"bagaimana kabar mu oppa?" tanya ku saat kami duduk.
"kau bisa lihatkan, aku baik-baik saja."
"oh ya, oppa mau pesan apa?"
"emmm... vanilla latte."
"tunggu sebentar oppa, aku pesankan dulu."

"oppa sebenarnya ada yang ingin aku katakan pada mu." kata ku mengawali.
"apa?"
"mengenai..."
"tapi apakah oppa akan marah kalau oppa mengetahuinnya?" tanya ku.
"memangnya apa? kenapa aku harus marah?" tanya nya bingung.
"eemmm.... bagaimana kalau kita pergi menemui Youngwoon ahjussi?"
"bo? untuk apa?"
"emm.... untuk...."
"ne untuk apa?"
"eemmm...... untuk.... untuk meminta maaf kepadanya." jawab ku pelan tetapi masih bisa didengar oleh Jonghyun oppa.
"baiklah. ayo kita berangkat." katanya sembari berdiri.
"mwo? kau tidak marah oppa?" tanya ku yang terkejut dengan reaksinya.
"untuk apa aku marah. lagi pula aku sempat memikirkan hal itu, tetapi aku bingung dengan siapa aku akan pergi kesana." jelasnya.
"lalu kenapa kau diam? ayo kita berangkat." kartanya sembari pergi.
"ya Jjong oppa tunggu aku." kata ku sembari berlari mengekorinya.

Akhirnya kami tiba di rumah Youngwoon ahjussi. Tak perlu waktu lama untuk mencari informasi mengenai dimana ia tinggal. Segera aku menekan tombol bel rumah itu. Tak berapa lama, pintu rumah pun terbuka.
"annyeong." kata kami memberi salam.
Tepat yang membuka pintu itu adalah Youngwoon ahjussi.
"ne. kalian kan......."
"ne ahjussi. aku Jonghyun dan ini dongsaeng ku Yoona." kata Jjong oppa memperkenalkan kami.
"oh silahkan masuk." katanya mempersilahkan kami.

Kami pun duduk setelah Youngwoon ahjussi mempersilahkannya.
"begini ahjussi, maksud kami kesini untuk......"
"ahjussi sudah tahu maksud kalian. ini bukan kesalahan kalian. dan yang sudah berlalu ya sudah biarkan saja berlalu. dan lagi pula, ahjussi tak pantas marah kepada kalian."
"tetapi ahjussi, tetap yang membuat masalah ini adalah appa kami. jadi kami harus meminta maaf kepada ahjussi." kata ku.
"ne ahjussi. mianhae, jeongmal mianhae ahjussi. gara-gara appa kami, ahjussi harus bertengkar dengan Sora ahjumma." tambah Jjong oppa.
"aku sudah memafkan kalian dan appa kalian. lagi pula masalah ini sudah berakhir. ahjussi dan Sora ahjumma juga sudah berbaikkan. jadi tidak perlu ada lagi dendam dan kemarahan. arraseo?" jelas Younwoon ahjussi.
"ne. gamsahamnida ahjussi"

"gomawo oppa sudah mengantar ku pulang." kata ku sembari melepaskan selfbelt.
"ne. dan ingat jangan katakan pada eomma maupun Key mengenai hari ini."
"sipp...." kata ku sembari menutup pintu mobil.
Jonghyun oppa pun segera menjalankan mobilnya meninggalkan rumah kami.

Segera aku masuk kedalam rumah.
"sepi sekali. kemana eomma dan Key?" kata ku saat masuk kedalam rumah dan mendapati tidak ada satu orang pun yang ada disana.
"eonni kau sudah pulang." tegur Key saat aku hendak masuk ke kamar.
"oh kau Key-ah. kau ada di rumah? ku kira kau pergi keluar."
"ah annie. dari tadi aku berada di rumah."
"oh ya, dimana eomma?"
"tadi eomma pergi buru-buru sekali. dan raut wajahnya aneh sekali."
"aneh? maksudmu?" tanya ku bingung.
"aneh. eomma terlihat marah tetapi matanya basah seperti habis menangis."
"mwo? menangis?"
"ne. oh iya, tak berapa lama setelah Yoona eonni pergi, aku mendengar eomma tengah berbicara dengan seseorang ditelephone."
"seseorang?"
"ne."
"siapa ya orang itu?" batin ku.

   bruk........

Terdengar suara pintu yang dibanting.
"ya Taeyeon-ah...." terdengar suara appa memanggil eomma.
"mwo? itukan suara appa." kata ku pada Key.
"ne. eonni ayo kita lihat." kata key sembari berjalan menuju tangga.
Aku pun berjalan mengikutinya.
"ya Taeyeon-ah. dengarkan penjelasan ku dulu." kata appa sembari mengetuk pintu kamarnya.
"annie oppa. aku tak mau mendengarnya." kata eomma dengan isakan tangis yang semakin menjadi-jadi.
"sebenarnya ada apa ini? apa yang sudah terjadi?" batin ku.



To Be Continued
...감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts