Without You I'm Nothing - chapter 4




Yoona POV

"taeyeon-ah, aku bisa jelaskan semuanya. kau salah paham." tambah appa lagi.
"annie oppa. aku tak mau mendengarnya. aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri. oppa pergi menemui Sora, dan itu artinya oppa mengkhianati janji oppa sendiri." kata eomma dari dalam kamar.
"BUYA?" kaget ku.
"Yoong.." kata appa saat mengetahui bahwa sedari tadi aku dan Key mengintip dari tangga.
"ini tidak seperti apa yang kalian bayangkan. appa bisa....."
"hentikan appa. aku tidak mau mendengarnya. ku kira appa sudah berubah. ternyata appa...." kata ku sembari menyekah air mata ku.
"apakah appa mengingkari kata-kata appa? appa berjanji untuk memperbaiki semuanya. tetapi apa appa......" tambah Key tak kalah kecewa.
"kalau seperti ini jadinya, aku dan Jonghyun oppa tidak usah pergi menemui Youngwoon ahjussi untuk meminta maaf." kata ku sembari beranjak menuju kamar ku.
"eonni...." teriak Key sembari menyusul ku.
"Yoona-ah... Key-ah....." teriak appa yang masih terdengar hingga ke kamar ku.



Jung Soo POV

"Yoona-ah... Key-ah..." teriak ku.
"apa yang harus aku lakukan? semua ini salah paham." batin ku.
Aku diam. Aku merasa bersalah dengan apa yang terjadi. Tetapi ini salah paham. Aku menemuinya hanya untuk... untuk.....
"Taeyeon-ah. mianhae. jeongmal mianhae." aku kembali memanggilnya.
"wae oppa? kenapa oppa mengkhianati janji oppa? aku bisa menerima waktu aku mengetahuinya, tetapi...." tiba-tiba ia menghentikan kata-katanya.
"chagiya... dengarkan penjelasan ku dulu. aku mempunyai alasan menemui Sora. tolong beri aku kesempatan." pinta ku.
"kesempatan? aku sudah memberikan banyak kesempatan kepada oppa. tetapi oppa selalu menyia-nyiakannya."
"tetapi ini salah paham Taeng."
"terserah oppa, mau menganggap ini salah paham atau tidak. aku tak mau mendengarkan apapun dari mulut oppa, lebih baik oppa pergi saja. aku ingin sendiri. aku ingin membuat diri ku tenang dulu."
"baiklah. tetapi perlu kau ketahui Taeyeon-ah, aku sangat mencintai mu, menyayangi keluarga kita, dan aku tak pernah mengkhianati janji ku sendiri."
"huh...." aku menghela nafas ku.
"aku akan pergi. dan aku harap kau menghubungi ku jika kau sudah tenang." kata ku lalu pergi meninggalkan rumah.

Yoona POV

"aku kecewa dengan appa, sangat kecewa. kalau seperti ini untuk apa aku susah-susah menemui Youngwoon ahjussi." kesal ku.
Aku pergi meninggalkan rumah untuk menenangkan diri ku. Kini aku berada di sebuah taxi yang sedari tadi hanya berputar-putar karena aku tak tahu mau kemana.
"ahjussi, kita berhenti di cafe depan saja." kata ku pada supir taxi itu.
"ini..." kata ku sembari membayar taxi yang aku tumpangi.

Aku segera masuk kedalam. Ku buka pintu cafe itu. Aku memesan hot chocolate. Kata orang-orang hot chocolate itu dapat membantu menenangkan fikiran. Aku segera mengambil posisi yang dekat dengan kaca, agar aku bisa menikmati sedikit keindahan malam ini. Tak berapa lama, pesanan ku sudah diantar ke meja ku.
"ini." kata pelayan itu sembari meletakkan hot chocolate pesanan ku.
"gamsahamnida."
Aku mulai meminumnya. Ku coba menenangkan fikiran ku. Tetapi butiran bening itu malah menetes dari mata ku.
"ottokhae?" batin ku.
"apa yang harus aku lakukan sekarang?" kata ku sembari membaringkan kepala ku keatas meja.

"Yoona-ah...." panggil seseorang yang membuat ku mengangkat kepala ku untuk melihatnya.
"mwo? oppa." kaget ku.
"kok oppa ada disini?" tanya ku bingung.
"ini kan cafe ku. seharusnya aku yang bertanya kepada mu."
"bo? ini cafe mu? memangnya ini dimana?" tanya ku sembari melihat kesekeliling cafe.
"ini cafe ku, coffee cafe. kau aneh sekali sampai kau ada ditempat apa pun kau tidak tahu." tawa kecil Hae oppa.
"hem...." kata ku kembali membaringkan kepala ku ke meja.
"waeyo Yoong?" tanya nya sembari ikut membaringkan kepalanya didepan ku.
"annie."
"kau jangan bohong. oppa tahu kalau kau sedang ada masalah. cerita saja, oppa mau kok mendengarkannya."
"begini Hae oppa...."
Aku mulai menceritakannya. Menceritakan semua yang terjadi antara appa dan eomma serta yang membuat ku berada di cafe ini.
"jadi itu yang membuat mu seperti ini." katanya setelah aku selesai menceritakannya.
"ne."
"apakah kau tahu apa yang sebenarnya terjadi?"
"bo? maksudnya?"
"apakah kau tahu apa yang sebenarnya terjadi antara appa mu dan juga eomma mu?"
"apalagi kalau tidak karena Sora ahjumma. pasti appa pergi menemuinya dan tak sengaja eomma melihatnya."
"hem.... kalau begitu apakah kau tahu kenapa appa mu bertemu dengan Sora ahjumma?"
"annie.." jawab ku pelan.
"apakah kau mau mendengarkan saran ku?"
"saran? saran apa?"
"kau pulanglah dan tanyakan pada appa mu apa yang terjadi. berikan dia kesempatan untuk menjelaskannya."
"apakah harus oppa? aku sedang kesal dengannya."
"ne. kalau kau ingin semuanya membaik, kau harus melakukan itu."
Aku menghela nafas ku.
"ehmm.. baiklah. gomawo oppa, karena kau mau mendengarkan curhatan ku."
"ne. oh ya, apakah kau mau aku antar?"
"ah tidak usah oppa. aku tak mau merepotkan mu."
"annie. aku tidak merasa direpotkan oleh mu. ayo aku antar." katanya sembari menarik tangan ku.

Kini Hae oppa tengah mengantar ku pulang. Sesekali aku melihat kearahnya. Ia tampak tampan.
"kenapa jantung ku berdetak kencang sekali?" batin ku sembari memegang dada ku.
"aishhh.... apa yang kau fikirkan Park Yoon Ah! dalam keadaan seperti ini masih saja memikirkan hal yang tidak penting." kata ku sembari memukul kepala ku.
"Yoong, ada apa?" tanya nya yang sepertinya melihat kelakuan aneh ku barusan.
"ah... ehm.... ehm... an.. nie.... oppa.." jawab ku gugup.
"oh ya, kenapa kau tidak menelphone ke rumah mu?"
"untuk apa?" tanya ku bingung.
"untuk memastikan apakah appa mu masih ada di rumah atau tidak."
"lalu?"
"yah, kalau tidak kita susul saja dia, aku berjanji akan terus menemani mu."
"gomawo Hae oppa. baiklah aku akan menghubungi Key dulu." kata ku sembari mengeluarkan ponsel ku.

"yeoboseyo." kata ku saat Key mengangkat telephone nya.
"eonni kau dimana? kenapa pergi begitu saja. aku khawatir, aku tak mau kau pergi seperti Jjong hyung."
"mianhae Key-ah karena telah membuat mu khawatir. aku baik-baik saja, aku sedang bersama Hae oppa."
"Hae oppa?" tanya nya dengan nada suara yang bingung.
"ne. tadi aku tak sengaja bertemu dengannya. oh iya, apakah appa masih ada di rumah?"
"annie. tadi dia pergi setelah eomma memintanya."
"mwo? pergi? pergi kemana?"
"entahlah. lagi pula itu bukan urusan ku. terserah appa mau pergi kemana, aku terlanjur kecewa dengannya." kata Key kesal.
"apakah menurut mu appa ada di kantor nya?" tanya ku lagi.
"mungkin. memangnya ada apa? kenapa Yoona eonni menanyakan appa?"
"annie. sudah dulu ya, aku akan segera pulang." kata ku sembari menutup sambungan telephonenya.

"bagaimana?" tanya Donghae oppa sembari terus mengemudikan stir mobilnya.
"appa sudah pergi."
"pergi? kemana?"
"tidak tahu. Key juga tidak tahu. oppa, menurut mu apakah appa ada di kantornya?" tanya ku.
"ehmm... mungkin saja. oh iya, apakah kau tahu dimana appa mu biasa menginap belakangan ini?"
"annie. tetapi kata Sica ahjumma, dia beberapa kali melihat appa berada di ruangannya."
"benarkah itu? kalau begitu kita ke kantor appa mu saja. apakah kau tahu dimana kantornya?"
"ne."
"baiklah, ayo kita kesana."
Donghae oppa pun mengendarai mobilnya menuju kantor appa.

Kantor.
Aku segera berlari menujui lift diikuti Donghae oppa.
"dilantai berapa?" tanya Hae oppa sembari menunggu lift terbuka.
"ehm.. kalau tidak salah dilantai lima."
Tak lama kemudian lift pun terbuka. Kami pun masuk dan Hae oppa menekan tombol lantai lima. Pintu lift pun terbuka. Aku segera berjalan menuju ruangan appa diikuti Donghae oppa. Sesampainya didepan ruangan appa, aku berhenti dan memandang Hae oppa.
"masuklah. aku akan tunggu kau disini. selesaikan semuanya." kata Hae oppa yang mengerti maksud pandangan ku itu.
"ne." kata ku sembari masuk kedalam.

Ruangan appa.
"Yoong..." kata appa terkejut melihat keberadaan ku.
"appa? jadi selama ini kau......" kata ku terkejut ketika melihat appa yang sedang berbaring di sofa.
"kenapa kau kesini?" tanya nya sembari menyuruh ku duduk.
"mianhae appa, aku tak tahu kalau selama ini kau tidur di sofa, dengan ruangan yang dingin dan tidak ada selimut." kata ku sembari memeluknya.
"tidak apa. ini mungkin hukuman untuk appa, karena appa telah mengkhianati eomma."
"oh iya, kau belum menjawab pertanyaan appa. kenapa kau kesini malam-malam? dan dengan siapa kau kemari?" tanya appa lagi.
"oh, mengenai itu. tadi aku tak sengaja bertemu dengan Donghae oppa. appa tahukan?"
"Donghae? Lee Donghae teman oppa mu?"
"ne."
"lalu?" tanya appa lagi.
"dia yang menasihati ku, agar aku datang kesini."
"menasihati mu apa?"
"dia menyuruh ku untuk memberikan appa kesempatan untuk menjelaskan semuanya. semua yang terjadi pada appa dan eomma."
"benarkah itu?"
"ne. appa, tolong jelaskan pada ku. sebenarnya apa yanng terjadi antara appa dan eomma. aku tak mau keluarga kita berantakkan. aku ingin kita berkumpul seperti dulu." kata ku dengan air mata yang tiba-tiba saja menetes tanpa sepengetahuan ku.
"Yoong, kau jangan menangis." katanya sembari menyekah air mata ku.
"appa akan menceritakan semuanya.."
Appa mulai menjelaskan semua yang terjadi.
"benarkah itu appa?" tanya ku.
"ne."
"appa, aku akan membantu appa."
"membantu? membantu bagaimana? eomma mu saja tidak mau menemui appa sekarang." "tenang appa, aku yang akan mengurusnya. kalau begitu appa ikut dengan ku, appa lebih baik pulang. disini tidak baik untuk kesehatan appa." ajak ku.
"annie. appa tidak mau membuat eomma mu semakin marah pada appa. biarkan eomma mu tenang dulu, appa tak apa berada disini Yoong."
"tapi appa....."
"annie. tidak apa-apa. kau lebih baik pulang dan beristirahat, ini sudah malam." kata appa sembari mengantar ku kedepan pintu ruangannya.
"tapi appa bagaimana?" tanya ku khawatir.
"tidak apa. appa akan baik-baik saja."
"oh ahjussi. annyeonghaseyo..." sapa Donghae oppa sembari merunduk saat melihat appa.
"oh, Donghae-ah.. terima kasih karena kau telah mengantar Yoona. dan terima kasih karena kau telah membantu ku..."
"membantu? membantu apa ahjussi?" tanya Hae oppa bingung.
"membantu ku, karena kau Yoona mau mendengarkan penjelasan ku." tambah appa.
"oh mengenai itu. tak apa ahjussi, karena hanya itu yang dapat saya lakukan."
"oh ya appa, kalau begitu kami pulang dulu." kata ku sembari merunduk diikuti dengan Hae oppa.

"bagaimana?" tanya Hae oppa saat kami berada dimobil.
"ehmmm.... gomawo oppa. karena kau, aku dapat mengetahui hal yang sebenarnya."
"ne. lalu kita mau kemana?"
"mau kemana? maksud mu?"
"kau mau pergi kemana? apakah kau ingin pergi jalan-jalan sebentar?"
"sepertinya tidak oppa. aku ingin pulang saja."
"baiklah tuan putri. aku akan mengantar mu pulang." katanya sembari menjalankan mobilnya.

"hoammm...." aku merenggangkan tubuh ku.
"pukul berapa ini?" kata ku sembari mengambil ponsel ku yang masih berada disaku celana ku.
"bo? pukul 9? aku kan janji pada appa pukul 10. haissshhhh..... kenapa aku bisa lupa." kata ku sembari mengacak-acak rambut ku.
"oh iya...." teriak ku lagi sembari memukul kening ku.
"aku belum memberitahu Jjong oppa! bagaimana ini? ya Park Yoon Ah kau memang yeoja pabo." kata ku sembari mengambil ponsel ku dan menghubunginya.

"yeoboseyo." sapa ku saat ia mengangkat telephonenya.
"yeoboseyo. ada apa Yoong. tumben kau menelphone ku pagi-pagi."
"ehmm... mianhae oppa karena aku mengganggu mu. begini, ada yang ingin aku beritahukan kepada mu.."
"mengenai apa?"
"ehmmmm... bagaimana ya..." kata ku ragu-ragu.
"tak apa, katakan saja."
"eemmm.... oppa bisakah kau datang ke restaurant terakhir kali dimana kita makan malam bersama." kata ku ragu-ragu.
"restaurant? restaurant yang mana?" tanya nya bingung.
"itu loh oppa, restaurant yang waktu itu kita makan malam bersama. restaurant yang pada malam itu aku sempat menanyakan kepada eomma, bagaimana perasaannya." jelas ku panjang lebar.
"oh, restaurant itu. memangnya ada apa?"
"ini masalah penting. jadi bisakah kau datang kesana?" tanya ku memastikan lagi.
"ne bisa. tetapi masalah apa? sepenting apa masalah itu sampai kau menghubungi ku pagi-pagi seperti ini?" tanya nya.
"sudahlah oppa, kau akan tahu setelah kau datang kesana. kita janjian pukul 10 ya oppa. byee...." kata ku menutup telephonenya.

"lebih baik aku segera mandi." kata ku sembari masuk ke kamar mandi.

Taeyeon POV

"Yoong, kau sudah bangun." kata ku saat Yoona turun dari lantai dua.
"kau pulang jam berapa semalam? kau pergi kemana saja? eomma sangat khawatir."
"mianhae eomma. semalam aku pergi ke cafe nya Donghae oppa untuk menenangkan diri, dan aku bertemu dengan Donghae oppa disana."
"oh.. apakah kau ingin sarapan? eomma buatkan kau roti ya."
"ne. ehmmm... sebenarnya ada yang ingin aku katakan pada eomma."
"apa? katakan saja."
"tapi eomma janji tidak marah dan....."
"dan apa?" tanya ku bingung dengan perkataan serta sikapnya.
"dan eomma...."
"ada apa ini? kenapa kalian berbicara hanya berdua saja? kenapa aku tidak diajak?" kata Key yang baru saja turun dari lantai dua.
"lanjutkan Yoong.." kata ku yang masih penasaran dengan perkataannya.
"ehmm.... eomma.... mau ikut pergi bersama ku."
"apakah sedari tadi, kau hanya ingin mengatakan hal itu? kau membuat eomma khawatir saja." tawa ku kecil mendengar perkataanya.
"mwo? eomma dan eonni mau pergi? apakah aku boleh ikut?"
"ehm.... sebenarnya ini juga ada kaitannya dengan mu Key-ah."
"noneun?"
"ne. aku ingin mengajak eomma dan kau Key-ah kesuatu tempat."
"eodiseo?" tanya ku.
"eomma ingat tidak, restaurant tempat terakhir kali kita makan malam bersama?"
"ehmmm... ne."
"nah, restaurant itu lah tempatnya."
"maksudnya, eonni akan mentraktir kami?"
"aishhh.... bukan itu maksud ku."
"lalu apa? tanya ku yang semakin bingung.
"ehm.... aku ingin menyelesaikan semuanya. semua masalah yang sudah terjadi."
"ayolah eomma...... mau kan ikut?" pintanya.
"memangnya masalah apa?" tanya ku yang semakin bingung.
"aku akan memberitahu eomma nanti. yang penting eomma mau ikut..." pinta nya lagi.
"hem.... baiklah. eomma akan ikut."
"benarkah itu eomma? gomawo, eomma memang eomma yang paling the best." pujinya sembari memeluk ku.
"sudah-sudah. kalau begitu eomma ganti baju dulu yah." kata ku sembari berjalan menuju kamar.
"aku juga eonni."

Restaurant.
Aku terus mengikutinya. Aku bingung dengan sikapnya hari ini.
"eomma.. ayo cepat nanti kita terlambat." kata Yoona sembari menarik tangan ku dan Key.
"ne.. ne.."
"terlambat? memangnya ada apa eonni?" tanya Key yang terlihat bingung sama seperti ku.
"sudahlah, nanti eomma dan kau akan tahu sendiri."

"nah, sudah sampai. ayo kita masuk." katanya sembari membuka pintu salah satu ruangan.
"mwo? Jjong hyung?" teriak Key.
"eomma.... Key..."
"Jonghyun-ah. kau kemana saja? eomma khawatir dengan mu." kata  ku sembari memeluknya.
"eomma, aku rindu dengan mu."
"sebenarnya ada apa ini Yoong? kenapa kau....." tiba-tiba aku menghentikan kata-kata ku.
Aku melihatnya. Ya, tidak salah lagi, itu.... itu...
"appa...." teriak Yoona yang juga menyadari kedatangannya.
"ada apa ini Yoong? kenapa ada dia." kata Jonghyun sembari menunjuk kearah Jung Soo oppa.
"ne eonni, sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan? mengapa kau membawa kami bertemu dengannya."
"hussss... Jonghyun-ah.. Key-ah.. kalian tidak boleh seperti itu. bagaimana pun dia kan tetap appa kalian." kata ku menasihati mereka.

Sebenarnya aku tidak kalah terkejut dengan kedua ani namja ku itu. Kenapa Jung Soo oppa bisa ada disini? dan apakah ini rencana Yoona untuk mempertemukan kami?
"mianhae eomma, Jjong oppa, Key-ah. sebenarnya aku mengajak kalian kesini, untuk....."
"untuk apa? untuk mendengarkan semua kebohongannya lagi? apakah itu?" bentak Jonghyun.
"ya Jonghyun-ah. kau jangan menyalahkan Yoona, ini semua salah appa."
"memang ini semua salah mu. kau yang membuat masalah ini."
"aku tak mau ada disini.." kata nya sembari beranjak meninggalkan ruangan ini.
"ya oppa!" teriak Yoona.
"apakah oppa ingin tetap seperti ini terus? apakah oppa tidak ingin keluarga kita seperti dulu lagi? apakah oppa lebih suka berada diluar sana daripada dirumah? apakah itu mau oppa?" bentak Yoona.
"kalau itu mau oppa dan juga kau Key-ah. sebelum Jjong oppa pergi aku yang akan pergi lebih dulu dari sini."
"Yoong.. tunggu.." kata ku sembari memegang tangannya.
"Jonghyun-ah duduklah. dan kau Key-ah, kau juga duduk. dan kau Yoona, cepat terangkan kepada kami sebenarnya apa ini." perintah ku kepada ketiga ani ku.
"huft...... mianhae karena aku Jjong oppa dan juga Key marah kepada appa. begini... aku ingin keluarga kita seperti dulu lagi. jadi sebenarnya aku mengajak kalian kesini, untuk.... untuk.... mendengarkan penjelasan appa."
"bo? penjelasannya? kau...."
"Jonghyun-ah..." kata ku memotong kata-katanya.
Aku menghela nafas ku. Aku terdiam untuk beberapa saat.
"oppa, sekarang kau bisa mengatakan apa yang ingin kau katakan."
"eomma..." teriak Key.
Aku melihat kearah Key dan tersenyum kepadanya.

"gomawo Taeng, dan mianhae karena telah membuat kalian menjadi seperti ini."
"hemmmm... mengenai kemarin, sebenarnya kau salah paham. aku bertemu dengan Sora hanya untuk meminta maaf kepadanya."
"apa maksud oppa?" tanya ku bingung.

   Flashback

"kau sudah lama menunggu Sora-ah.."
"annie. aku baru saja datang."
"hem baiklah. langsung saja. aku ingin meminta maaf kepada mu, karena aku kau dan Youngwoon hampir saja berpisah, dan sedangkan aku keluarga ku berantakkan sekarang."
"ne. aku juga minta maaf. karena ini juga kesalahan ku."
"baiklah. mulai sekarang kita hanya partner kerja saja."
"ne."

   Flashback end

"huh...."
"hanya itu yang ingin appa jelaskan pada kalian. jeongmal mianhae telah membuat kalian bersedih terutama kau Taeng. dan appa tidak pernah mengkhianati janji appa. appa masih menyayangi kalian, appa tak mau kehilangan kalian..."
"kalau kalian tidak bisa memaafkan appa, yah... memang ini kesalahan appa, appa pantas mendapatkannya."
"karena appa sudah selesai disini, lebih baik appa pergi supaya kalian tidak terganggu dengan kehadiran appa."
"Yoong, gomawo karena kau telah memberikan appa kesempatan sebesar ini."
"annyeong...."



To Be Continued
...감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts