I Choose You (1st Story)





Author's POV

 
Ryeowook terdiam, lalu melirik Heechul yang balas menatapnya tanpa ekspresi, seolah tak mengerti apa yang dirasakan adiknya saat ini. Benar-benar kakak yang pengertian.



Ryeowook kembali menatap eommanya. “Ah ne, terserah eomma! Jodohkan saja aku dengan siapapun yang eomma inginkan” Walaupun sebenarnya tak setuju, tapi namja itu akhirnya menyerah dan mengikuti apa yang eommanya inginkan.


Sang ibu tak dapat menutupi rasa bahagianya, ia segera berdiri sambil bertepuk tangan gembira, merasa telah berhasil membuat namja 23 tahun itu berubah pikiran. “Omoona! Wookie, eomma jamin pilihan eomma itu yang terbaik” Seru wanita setengah baya itu sambil mengangguk-anggukan kepalanya dengan wajah berbinar. Bagaimana tidak? Umur anak keduanya itu sudah hampir seperempat abad, dan belum pernah berkencan dengan gadis manapun dimuka bumi ini. Tidakkah itu sangat memprihatinkan?


“Namanya Han Na Ri! Dia itu sangat cantik, umurnya 20 tahun. Dia anaknya teman eomma. Ah..pokoknya kau takkan menyesal” Ucap Min Ji, ibu dari dua anak dengan kepribadian yang sangat amat bertolak belakang itu. “Kau mau lihat fotonya tidak?” Tawar Min Ji sambil mencondongkan wajahnya penuh minat pada anaknya bungsunya.


Ryeowook diam saja, walau ia menggeleng sampai kepalanya putus pun, sang ibu pasti akan tetap teguh pada pendiriannya dan benar saja, sang ibu dengan tiba-tiba berdiri lalu beranjak cepat ke kamarnya dan beberapa detik kemudian sudah kembali dengan selembar foto ditangannya.


“Han Na Ri, 20 tahun” Ucap Min Ji sambil menyodorkan selembar foto pada Ryeowook. Namja itu mendongak dan menatap foto itu malas, lalu mulai menggerakkan tangannya untuk mengambil benda itu namun gerakan tangannya kalah cepat, Heechul segera meraih foto ditangan ibunya mendahului Ryeowook.


“YAK! HEECHUL” Pekik Min Ji
“eomma ingin namja keibuan ini menikahi gadis muda, pintar dan super modern seperti ini? Aigooo…. eomma…… Adanya anak culun disampingku ini malah dijadikan pembantu olehnya” Ucap Heechul sembari menatap lurus pada selembar foto digenggamannya. Wajahnya merengut menggambarkan ketidaksetujuannya.
“namja keibuan?” Desis Ryeowook tak suka.
“Apa? Memang begitulah kau! Mana ada namja berumur 23 tahun lebih senang menghabiskan waktunya didapur huh?”
“aish… lihat saja jika aku sudah jadi chef handal. Dari pada kau hyung, pulang selalu lewat tengah malam nyaris setiap hari. Kau pikir itu sesuatu yang harus dibanggakan?” Ucap Ryeowook namun diabaikan begitu saja oleh Hyungnya.


“ah.. eomma! Dia terlalu sempurna untuk namja seunik bocah ini. Berikan saja dia gadis desa, ah.. anio! Jodohkan saja dia dengan anak tetangga”
“Anak tetangga siapa maksudmu?” Tanya Min Ji sambil menoleh pada anak sulungnya itu.
“Rae Mi?” Ucap Heechul tanpa dosa dan langsung disambut dengan jitakan keras oleh adik satu-satunya.
“Kau pikir aku phedofil huh? Dia masih 5 tahun, PABO” Sungut Ryeowook lalu merebut selembar foto ditangan kakaknya yang masih meringis sambil mengusap kepalanya itu.
“Bagaimana?” Tanya sang ibu sambil mengembangkan senyumnya, berharap anaknya akan terkesima. Ryeowook menoleh pada ibunya dengan tatapan heran, Omoona….. bagaimana bisa ia dikelilingi orang-orang aneh seperti ini? Menurut kalian bagaimana rasanya mempunyai seorang ibu yang berumur hampir setengah abad namun memiliki tingkah layaknya remaja berumur 17 tahun yang selalu riang dan memiliki emosi labil? Dan bagaimana rasanya mempunyai kakak yang anehnya melebihi orang-orang aneh yang pernah kalian temui, seorang namja yang mengaku lebih cantik dari istrinya sendiri, seorang namja yang sanggup berganti warna dan model rambut sampai 5 kali dalam kurun waktu seminggu. Aigoo……..


“biasa. Tak ada yang spesial”
“Ah.. bagaimana bisa tak ada yang spesial? Dia ini sangat cantik” Keluh sang eomma sambil mengambil foto yang sudah Ryeowook letakkan diatas meja.
“Tapi dia tak mampu membuat getaran atau semacamnya……”
“Tentu saja karena kau baru melihat fotonya” Sergah Min Ji dengan nada yang tidak bisa diganggu gugat.
“ne.. arasseo. Lagipula ini hanya kencan buta kan?”


“maksudmu?”
“aku hanya perlu makan malam dengannya dan jika kami cocok, akan pacaran. Itu saja kan?”
“Kenapa jika kau yang mengucapkan terdengar sangat sepele?” Ucap Min Ji tak suka.
“Ah.. baiklah eomma! Semua sudah selesai kan? Hanya ini yang ingin dibicarakan kan?” Ucap Ryeowook sambil bangkit dari duduknya. Ibunya mengangguk, tahu kalau Ryeowook sudah amat bosan, terlihat jelas dari ekspresi tak bersahabat yang terlihat dari 1 jam yang lalu. Ekspresi yang terlewat datar.



…………………….



`````Ryeowook’s Private Room`````



Ryeowook meringis tak jelas, “Aish…. Kenapa sih ada acara kencan buta seperti ini?” Heechul menghampirinya dan menatapnya  prihatin. “Apa? Aku tak bicara denganmu! Aku sedang menggumam” Sergah Ryeowook sambil merengut. Ryeowook sama sekali tak menyangka akan mengalami nasib sesial ini. Kencan buta dengan gadis yang tak dikenalinya? Aish… terdengar seperti neraka.


“Makanya, sekali-kali keluarlah! Cari gadis diluar sana!”
“cerewet” Desis Ryeowook
“Aish! Jinjja! Hei…. Kencani panci saja sana! Buat acara pernikahan kalian di dapur! Dihadiri ribuan bumbu masak! Kalau perlu malam ini juga! Pasti kau akan cepat terkenal, terkenal karena disangka sakit jiwa” Ryeowook segera meremas kertas ditangannya dan memasukkannya kemulut Hyung kurang ajarnya itu. Apa? Menikahi panci?
“Keluar dari kamarku!”
“ini kamarku”


“YAK! Enak sekali kau, semua kamar dirumah ini kau akui sebagai kamarmu! Pulang sana kerumahmu sendiri! Kasihan istrimu! Apapun alasan kalian menikah tetap saja kalian sudah menikah. Kedatanganmu disini hanya membuatku nyaris gila kau tau”
“ck.. kenapa harus menyinggung pernikahanku huh?” Ryeowook menghela napas berat “Jadi bagaimana? Kau akan menjalani pernikahan seperti itu terus?”


Heechul terdiam. “Molla! Sudah diam kau! Aku mau tidur” Heechul membenamkan kepalanya dibantal lalu beberapa detik kemudian sudah terlelap tidur. Ajaib kan? Ya.. Heechul itu memang bisa tidur kapan saja dimana saja, bahkan ditengah jalanpun mungkin bisa. Jika sudah begini, Ryeowooklah yang harus mengalah dan tidur di kamar Heechul. Kakak yang merepotkan.



……………………..



Ryeowook menatap sekeliling dengan bosan, menyesal menuruti perintah ibunya untuk melakukan kencan buta dengan gadis yang bahkan tak ia kenal. Mendadak Ryeowook membulatkan matanya, seorang gadis yang sangat amat cantik sedang berdiri disamping mejanya. Ia tersenyum manis sambil memiringkan kepalanya, gadis ini benar-benar terlihat menyilaukan dan pastinya memukau namja itu.


“Permisi” Ucap gadis itu, membuat Ryeowook buru-buru tersadar dan mengganti wajah terpesonanya dengan raut wajah yang lebih terlihat normal.



………………….



Yoora tak bisa menahan diri. “Permisi” Namja manis didepannya itu menatapnya, membuat darah Yoora berdesir seketika.


“ah.. ne?” respon Ryeowook, mendadak tersadar dari lamunan indahnya. Yoora tersenyum menatap Ryeowook, entah kenapa ia bisa luluh dengan sangat cepat seperti ini. Ia merasakan getaran yang tak biasa saat melihat namja ini, bahkan sejak namja itu baru memasuki restorannya.
“Mau pesan sekarang?”
“ng… sepertinya belum. Aku masih menunggu seseorang”
“seseorang? Pasti kekasihmu ya?” tebak Yoora cepat.
“belum. Belum menjadi kekasihku” Yoora merasa lega mendengarnya, tanpa sadar ia menarik kursi didepan Ryeowook dan duduk diatasnya. Ryeowook sedikit bingung saat melihatnya, namun tak berkomentar bahkan merasa senang.


“chakkaman! Kau bilang belum? Berarti akan?” Tanya Yoora menuntut penjelasan.
“molla!”
“AH… Aku tau! Pasti acara perjodohan, kencan buta atau semacamnya kan? Acara yang sudah disusun rapi oleh orang tua?” Yoora bangkit mendadak dan memaparkan isi pikirannya sambil berjalan mengitari Ryeowook.
“BENAR KAN?” Ucap Yeoja itu tiba-tiba sambil meletakkan kedua tangannya diatas meja dengan cepat. Sebuah gerakan tiba-tiba yang hampir membuat jantung Ryeowook meloncat dari tempatnya.
“Ne.. kau benar! Ngomong-ngomong bisakah kau kembali duduk dan tidak membuatku kaget?” Ucap Ryeowook sambil mengelus dadanya, mencoba bersabar. Ia kira di dunia ini ia hanya akan menemui dua orang aneh saja, yaitu hyung dan eommanya tapi ternyata,… Aish… mimpi apa namja itu semalam?


Yoora mengikuti ucapan Ryeowook dan kembali duduk, berhadapan dengan namja itu.
“Lee Yoora imnida” Ucap Yoora sambil mengulurkan tangannya, namun Ryeowook tak membalasnya. Bibir Yoora mulai mengerucut, membuat Ryeowook menghela napas. “Kim Ryeowook” Ryeowook balik menatap Yoora membuat gadis itu segera memalingkan wajahnya, tak ingin membuat tatapan mereka bertemu. Ia tak ingin mengambil resiko menatap namja didepannya dan membuat wajahnya terlihat bodoh karena terpesona.


“Ah.. mana gadis itu?” Gumam Ryeowook resah.
“kau mengharapkan kehadirannya?”
“aku tak ingin kedatanganku disini sia-sia. Itu saja!” Ucap Ryeowook. “pesan sekarang saja! Aku temani kau makan” Ucap Yoora sambil tersenyum kearah Ryeowook dan melambaikan tangannya pada seorang pelayan.
“mau pesan apa?” Tanya Yoora
“Potato French Soup” Jawab Ryeowook setelah sebelumnya membulak balik buku menu


“minumnya?”
“minuman cola saja!”
“aku sama dengannya” Ucap Yoora sambil tersenyum pada pelayan yang berdiri disamping mejanya.
“Kau kerja disini?” Tanya Ryeowook sambil menyandarkan punggungnya pada kursi yang ia duduki.
“Anio! Ini restoran orang tuaku!”


“wah… pasti kau pintar memasak” Kagum Ryeowook, mulai merasa tertarik dengan obrolan ini. Yoora menoleh kiri dan kanan.”Sejujurnya, tidak” bisik Yoora sambil mencondongkan tubuhnya.
“Tapi aku cukup handal dalam memasak” Lanjut gadis itu kini dengan ekspresi muka bangga
“Jinjja yo?”
“Ne.. aku bisa membuat mi instan dengan baik” Canda Yoora membuat keduanya tergelak bersamaan.



……………………………



Ryeowook membuka pintu rumahnya dan berteriak seketika saat mendapati seseorang tepat didepan mukanya.
“EOMMA” Pekik Ryeowook kesal.
“bagaimana? Bagaimana kencanmu?” Tanya Min Ji dengan mata berbinar dan senyum lebar. Aish… Jinjja! Ryeowook tersenyum lalu mulai berjalan perlahan meninggalkan eommanya.
“A..a…a.a.. eomma benar kan? Gadis itu manis sekali kan? Kalian bicara apa saja? Ayo ceritakan pada eomma”
“anio! Gadis itu tidak datang” Sahut Ryeowook. Ia berhenti tepat didepan tangga lalu berbalik menghadap ibunya dan tersenyum manis.
“tak datang?”


“Ne.. tapi ada gadis lain. Cantik……….. sekali dan aku merasakan getaran itu eomma” Ucap namja itu dengan tatapan menerawang, mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Min Ji mengernyit melihat tingkah laku anaknya itu, namun lantas tersenyum. Senang melihat anaknya bisa memuji seorang gadis seperti itu.


“Ng… eomma! Dimana Heechul hyung?” Ryeowook bersandar di samping tangga sambil menoleh kanan dan kiri.
“pulang ke apartemennya. Mungkin merindukan istrinya”
“ck… Anigoya (tidak mungkin)” desis Ryeowook sinis. Mana mungkin? Mana mungkin hyungnya itu merindukan kakak iparnya? Merindukan seseorang yang dinikahinya hanya karena taruhan konyol? Tidak masuk akal.
“kenapa tidak mungkin?” Tanya Min Ji dengan tatapan penuh tanda tanya.
“YA! Tidak mungkin Heechul hyung merindukan Soo Bin noona” Sahut Ryeowook tidak perduli lalu segera beranjak menaiki tangga. Menyisakan tanda tanya dibenak sang ibu.



TBC



Hiyeeee,,, huwooo….. uwowowowo….. *kenapa lg nih anak?*
Dikit bgt ya? Mian….. idenya Cuma segini!
Part 2 nya bakal ada kehdpn Heechul n istrinya jg…
Jd nanti mungkin covernya bakal ada penambahan cast! Ok?
Itu jg cewenya OC, aku g tau itu foto yg aku pake nama cewe nya siapa……..


Y ampun! Galiema Sadan Baraba yg cantik………… Kurang bae apa aku padamu huh?
2 hari berturut-turut, aku ngepost bias kamu semua…..
Ayo.. ayo.. aku tunggu bingkisannya ya,, hehe

makasih bg yg dah baca....

Comments

  1. maaf baru baca FF ini...baru nemu FF ini....ceritanya bagus...tp tolong dikasih pengenalan tokohnya ya...

    ReplyDelete
  2. awal yg menarik..izin baca y..^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts