I Choose You (2nd Story)




Note : Kalo ada tulisan warna merah, itu artinya flashback ya..


Happy Reading






Heechul menatap Soo Bin yang tampak lelap, menyesal sudah meninggalkannya beberapa hari belakangan ini. Ia mengulurkan tangannya, mengambil remot tv yang berada dipelukan longgar gadis itu pelan-pelan. Tak ingin mengusiknya. Ia menghela nafas pelan lalu kembali mengarahkan tatapan matanya pada wajah malaikat gadis yang dinikahinya 5 bulan lalu itu, hingga tanpa sadar menarik sudut bibirnya membentuk senyuman.



Sejujurnya Heechul tak sepenuhnya menyesal menikahi Soo Bin, ia masih menerima berbagai  kemungkinan yang mungkin saja terjadi selanjutnya. Seperti…….. ng Jatuh cinta mungkin? Namun, sepertinya tidak dengan gadis itu, hampir setiap saat yeoja itu selalu menyinggung soal perceraian. Dengan sedikit kesulitan, namja itu menelan ludahnya sendiri, ia tak pernah berpikir akan menjalani kehidupan rumah tangga serumit ini.


“engghh” Heechul mendadak membatu ketika Soo Bin menggeliat dengan tiba-tiba. Dengan cekatan, ia mengambil ponsel disakunya, lalu berpura-pura menelfon seseorang. Ia tak mau tertangkap basah sedang memandangi yeoja itu, mau diletakkan dimana mukanya jika Soo Bin tau kalau diam-diam ‘suaminya’ mengaguminya. Kini layaknya orang gila Heechul terkekeh sendiri sambil berjalan menjauh dari yeoja yang masih belum sadar betul itu.


Heechul masih berpura-pura menelfon saat menyadari sesuatu yang krusial. “kau tidur di sofa? Menungguku?” Ucap Heechul tiba-tiba sambil melemparkan pandangannya pada Soo Bin yang kini sudah dalam posisi duduk. “Mmm?” Gadis itu terbelalak kaget. “apa? Jawab pertanyaanku! Kau menungguku malam ini? Kau mengkhawatirkanku?” Seru Heechul membuat gadis itu mendengus, ia enggan menjawab dan lebih memilih beranjak menuju kamarnya. 



………………….



07:24 KST
Dining Table, Heechul-Soo Bin’s Apartment
Soo Bin POV



Heechul oppa menghela nafas berat, ia mulai terlihat tidak suka dengan topik pembicaraan kami pagi ini, mungkin lebih tepatnya saat aku kembali menyinggung soal perpisahan. Yup…Perceraian. Rangkaian kata sadis itu keluar begitu saja dari mulutku, Jujur aku tak merasakan sedikitpun kebahagiaan saat bersamanya. Ayolah, aku wanita. Aku juga ingin mencintai dan dicintai seseorang secara normal bukan hubungan aneh seperti ini. Mana ada yeoja yang akan tahan dalam pernikahan kacau balau seperti ini? Pernikahan yang dilakukan hanya karena taruhan tolol. Ish…….



Author POV



Wajah Heechul sudah memerah karena pengaruh alkohol, penampilannya pun sudah kacau malam ini. Tapi walaupun begitu, ia tetap menolak untuk berhenti. Begitupun dengan Soo Bin yang duduk disampingnya. Hampir semua orang di bar itu sudah tak sadar sepenuhnya, mereka semua sudah mabuk. Ryeowook sudah putus asa mencegah hyungnya itu untuk memesan minuman lagi dan lagi. Namun, Heechul tetap mengambil botol wine didepannya lalu meneguknya sampai habis.


“AYO! TANDING MINUM DENGANKU” Seru Heechul membuat Ryeowook mengerang.
“Hyung! Hentikan!”
“Aish…! Kau diamlah!” Gumam Heechul serak. Ryeowook mulai berdiri lalu menatap Heechul sambil berkacak pinggang.
“Terserah kau mau apa! Aku pulang sekarang” Seru Ryeowook kesal lalu berlalu meninggalkan bar yang hampir membuat kepalanya pecah itu.



“Yun Jae-ya! Ayo tanding minum denganku!” Seru Heechul dengan mata yang hampir tertutup pada namja didepannya. Yun Jae yang masih sadar sepenuhnya itu, mengambil botol wine didepannya. “Apa taruhannya?” Sahut namja itu. “Uang?” Tawar Heechul sambil memicingkan matanya.
“Anio! Jangan uang atau benda!” Jawab Yun Jae. Heechul mendesah lalu memutar bola matanya, mencari ‘sesuatu’ yang mungkin bisa dijadikan barang taruhan. Hingga…. “Aku akan menikah” Seru namja itu. “MWO? Menikah? Menikahi siapa?” Tanya Yun Jae sambil membulatkan matanya. Heechul menoleh kanan dan kiri lantas menarik Soo Bin yang duduk disampingnya. “yeoja ini. Eottokhae?” Ucap Heechul, benar-benar tak sadar dengan ucapannya. Yun Jae dan beberapa orang disampingnya saling melempar pandang, ikut syok dengan  ucapan Heechul. “Soo Bin~a! Kau bersedia?” Tanya Yun Jae.


“Ne!” Angguk Soo Bin begitu saja dengan tubuh yang hampir limbung. Benar-benar tak tau bahwa anggukannya itu berakibat fatal untuk kelanjutan hidupnya. Yun Jae mengangkat bahunya tak perduli, “Jika kau berhasil menghabiskan satu botol penuh minuman ini lebih cepat dariku, kau bebas meminta apapun dariku” Ucap Yun Jae.



……………………



Tak sampai 4 menit, Yun Jae sudah menghabiskan sebotol wine digenggamannya. Sedangkan Heechul, ia bahkan belum meminum setengahnya, tubuhnya sudah tak kuat lagi menampung semua minuman alkohol itu. Dan akhirnya, janji tetaplah janji, tak bisa digantikan dengan apapun. Mereka tak dapat membatalkan atau setidaknya pura-pura lupa dengan kejadian itu, tentu saja! Saat kejadian itu, saksi mata bertebaran dimana-mana.


Mereka hanya bisa merutuki kebodohan masing-masing, Tak ada lagi yang dapat dilakukan selain menikah. Bahkan kata ‘menikah’ terdengar seperti sebuah siksaan bagi keduanya. Namun memang tak ada hambatan berarti bagi mereka untuk menikah, umur Heechul 29 tahun dan Soo Bin 26 tahun, keluarga keduanyapun sudah mendesak masing-masing anaknya untuk segera menikah. Jadi bisa dibayangkan bukan, betapa senangnya kedua keluarga itu saat anak-anak mereka memutuskan untuk menikah? Tapi tentu saja mereka tak tau alasan sebenarnya dibalik pernikahan itu. Mungkin memang inilah balasan yang tepat, menjadikan sebuah ikatan sakral semacam pernikahan sebagai taruhan? Logiskah itu?




*****




Yoora menghentikan langkahnya tepat saat tubuh mereka sudah berhadap-hadapan dan meletakkan tangan kirinya dilengan Ryeowook. Tentu saja! Pertemuan awal mereka berlanjut dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Dan ini sudah terhitung pertemuan ke-6 mereka dalam kurun waktu seminggu. “ada apa ini? Ini hari Selasa kan? Kenapa restoranmu tutup?” Tanya Ryeowook, melayangkan tatapan heran kearah restoran.


“tidak ada chefnya! Yang satu sakit dan yang satu lagi sedang mengambil cuti. Hanya ada beberapa pelayan saja! Jadi aku liburkan saja mereka. Orang tuaku di New York. Jadi untuk seminggu kedepan, aku mendapat hak penuh atas restoran ini. Memangnya apa lagi yang bisa kulakukan? Kau mau aku memasak dan membiarkan pelangganku keracunan?” Jelas Yoora malas.
“Aku bisa membantu. Mungkin” Yoora mengerjap, merasa aneh dengan tawaran namja itu. Bukankah akan lebih menyenangkan jika mereka jalan-jalan? Sudah ia rasakan dari awal. Namja ini berbeda.
“mau memasak? Begitu?”
“kalau kau mengizinkan!”
“tentu saja!” Jawab Yoora dengan senyum lebar dan sedetik kemudian sudah menarik tangan Ryeowook, menyeretnya menuju restoran.  “Tunggu dulu” Tiba-tiba saja Yoora berhenti mendadak, membuat Ryeowook hampir saja menubruk tubuh gadis itu. “Apa lagi sekarang?” Tanya Ryeowook sambil meringis, masih kaget dengan kelakuan gadis itu. Bagaimana jika Ryeowook tak dapat mengendalikan kakinya untuk berhenti? Menubruk gadis itu? Jatuh bersamaan mungkin dengan posisi akhir yang iya-iya? Memikirkannya saja sudah membuat kakinya bergetar.


“kan aku sudah menyuruh para pelayan untuk pulang?”
“Kau bisa menggantikannya kan? Lagipula ini hari selasa dan sudah lewat jam makan siang, sudah pasti takkan seramai biasanya.” Ucap Ryeowook mengutarakan isi pikirannya. Namja itu memang sudah memikirkan ini dari awal, dan sedikit heran karena Yoora baru memikirkannya. Aigooo…….. jadi dari tadi apa yang dipikirkan gadis itu? Gadis yang terlewat semangat sehingga hal-hal sepele seperti ini saja harus Ryeowook yang menjelaskan.



………………..



“oppa! Aku tak menyangka mereka memuji makananmu seperti itu! Kau bayar berapa mereka huh?”
“Ah.. maksudku kau berbakat. Begitu.” Ralat Yoora begitu menyadari perubahan muka Ryeowook yang mendadak menyeramkan, seolah ingin menelannya hidup-hidup.


Ryeowook tersenyum samar, membuat Yoora melirik namja itu penasaran. Ryeowook yang merasa diperhatikan buru-buru melepas senyumnya, lalu menyeringai pada Yoora. “Apa? Kenapa melihatku seperti itu?” Tanya Ryeowook.
“Harusnya aku yang bertanya, kenapa senyum-senyum seperti itu?”
“aku hanya…… ng,,, merasa senang?”
“Dalam hal apa?”
“aku senang bisa menyalurkan hobiku disini. Terlebih dengan gadis yang………….” Ryeowook menghentikan ucapannya, sejenak kehilangan kontrol mulutnya. Masih dengan mulut setengah terbuka, namja itu melirik Yoora. “gadis yang apa?” Tanya Yoora tak sabar. “yang sangat bersemangat sepertimu” Ucap Ryeowook sambil mengangguk-anggukan kepalanya canggung.


“bersemangat? Tch…benar, kata itu yang mau kau katakan? Tak mau mengatakan gadis yang ‘cantik’ begitu?”
“ah.. baiklah! Nona Lee yang cantik” Yoora terkekeh mendengar ucapan Ryeowook yang terkesan memaksa dan tidak tulus itu. Yoora memukul bahu Ryeowook pelan, “Hei… mau mengajariku memasak?”
“kenapa tidak?”



…………………………….



“Ini cabe merah bubuk, bawang putih, bawang merah, saus cabe merah, kecap, minyak wijen dan ini minyak ikan” Pandangan Yoora terfokus pada sejumlah bumbu dapur didepannya. “mengerti?” Ryeowook melirik sedikit ke arah Yoora yang sedang konsentrasi memperhatikan piring-piring kecil berisi bumbu itu tanpa berkedip. “kau ingat tidak?” Yoora tersenyum simpul lalu menggeleng dengan wajah polos.
“YAK! AKU SUDAH ULANG 8 KALI DAN KAU MASIH BELUM HAPAL JUGA? KAU MAU MEMBUATKU GILA?”
“KAU BICARA SANGAT CEPAT. BAGAIMANA BISA AKU MENGINGAT SEMUANYA? BENTUKNYA JUGA SAMA SEMUA.”


“sama semua? Hei…. Lihat ini! Ini Jahe dan ini saus udang, apa bentuknya sama? Kurasa ada sepatu yang mengganjal dimatamu”
“YAK” Pekik Yoora tak terima.
“Ah.. sudah! Aku tak mau belajar memasak lagi” Seru gadis itu sambil berbalik membelakangi Ryeowook dengan tampang kesal.
“Cih… memasak apanya? Menyebutkan nama bumbu saja kau tak bisa”
“Aish… diam kau!” Seru Yoora sambil melemparkan afron yang baru saja ia lepas ke arah namja itu.


“Umurmu 20 tahun kan? Mana ada gadis berusia 20 tahun tak tau apa itu saus tiram. Aigoo…. Memalukan” Ucap Ryeowook. Ia terlihat senang sekali menggoda gadis yang sudah berjalan kearah meja itu. Ryeowook mengikutinya sambil tergelak lalu duduk didepannya.


“Sudah puas menghinaku?” Tanya Yoora kesal saat namja itu masih tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Seolah masih sangsi dengan ‘kepintaran dan daya ingat` gadis itu.
“Aku hanya berpikir, bagaimana jika suatu saat nanti kau menikah? Apa kau akan menyuruh suamimu untuk memasak?”
“aku pasti akan belajar oppa, tapi tidak sekarang. Aku juga sudah memikirkan hal itu, bagaimana jika nanti aku tak bisa membahagiakan suamiku saat kami menikah”
“memangnya kapan kau akan menikah?” Tiba-tiba raut wajah Ryeowook mulai berubah menjadi sedikit lebih serius.
“Tergantung” Yoora melayangkan pandangannya ke luar jendela restoran, mengamati matahari yang sudah hampir tenggelam.


“Tergantung apa?”
“Tergantung kapan kau melamarku” Ucap gadis itu serius lalu terkekeh di detik berikutnya. Ryeowook mencoba ikut tertawa, walau nyatanya ia merasakan tubuhnya menegang. Ia menelan ludahnya dengan susah payah. Lalu menatap gadis itu, “Ng…. apa kau seri…..”


Ryeowook menelan kembali ucapannya saat deringan ponsel Yoora membahana. Yoora mengambil ponsel yang tergeletak asal diatas meja itu lalu menatap layar ponselnya dengan wajah ragu.


“Kenapa tak diangkat?” Tanya Ryeowook. Yoora hanya tersenyum kecil, namun tak lekas mengangkat panggilan itu. Ia malah kembali memandang wajah kebingungan namja didepannya.
“memangnya siapa yang menelfon?” Yoora terkesiap lalu memutar bola matanya tak yakin. Ia bergerak gelisah dikursinya, seolah sedang menimbang-nimbang kata yang akan diucapkan berikutnya.
“Ng… Namjachinguku?”



TBC



Ahahaha........ Ceritanya mulai ngalor ngidul g jelas
Ini sumpah! G da namanya nyari-nyari inspirasi!
Aku Cuma ngikutin jari doang, tau dah kelanjutannya gimana….
Karena jujur aku jg blm mikirin //PLAK//
HM… Heechul jg bingung itu mau diapain, mau dicerein ato mo dirujukin

Gomawo buat readers……….
Mian, kalo ini mengecewakan! Mian kl bahasa yg aku pake masih ancur n g asik
Semoga bs lebih baik lagi di part selanjutnya
Kedikitan lagi? Ya.. aku dh males nahan-nahan ff, jd adanya segini langsung ak publsh aja…. *seenak jidat

I want to thank someone who has helped me find Yoora's photo. Ckckc Thanks EMA.

GOMAWO..:)

Comments

  1. maaf baru baca FF ni....wah jadi pengen coba masakannya ryeowook....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts