My Prince Part 2B Of 2 - END









Krystal POV


“ Benar kau tak mau ikut?” tanya Ra-In dari celah jendela mobil oppa-nya. Bahkan ini sudah ketiga kalinya ia bertanya hal yang sama padaku. “ Ne..kau duluan saja.” jawabku dan sebisa mungkin untuk tersenyum meski nyatanya sangat sulit. “ Tapi..”


“ Aku baik-baik saja.” potongku yang sudah tahu arah pembicaraannya. Aku tahu dia mengkhawatirkanku, terlebih setelah apa yang baru saja menimpaku. Tapi aku benar-benar ingin sendiri kali ini. “ Baiklah aku duluan.” Pamitnya seraya melambaikan tangannya. Perlahan mobilnya bergerak dan pergi sampai aku tak bisa melihatnya lagi.



Aku bersandar pada tembok besar di samping gerbang sekolahku. Ku pejamkan mataku, berusaha mengubur ingatan yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu. Ku buka mataku lagi dan menengadahkan kepalaku melihat gelapnya langit. Bahkan gelapnya langit begitu menyedihkan.
 






Kyuhyun POV


17.47 KST



Suara gemericik air yang jatuh ke atas genteng rumah, turut menjadi iringan melodi yang menemani santai soreku. Hari ini aku sangat lenggang, bahkan tak banyak pekerjaan yang harus ku kerjakan di kantor. Jadi kuputuskan untuk kembali ke rumah sesegera mungkin dan melepaskan penatku bersama benda kesayanganku, PSP.



KRIING

KRIING

Dengan malas kulangkahkan kakiku untuk meraih telepon rumah yang tengah berdering. Bahkan aku ingin segera mengangkatnya jadi aku lebih cepat menutupnya.


“ Yeobseyeo.”sapaku pada penelpon di seberang sana.
“ Dia belum pulang.” Jawabku yang perlahan menaikkan sedikit tingkat konsentrasiku.
“ Mwo?”
“ Aishh..baiklah aku akan segera ke sana, gomawo.” Dengan segera ku akhiri panggilan barusan.


Yang tadi menelpon adalah Ra-In, temannya Krystal. Ia menanyakan kabar Krystal yang jelas-jelas belum ku temui dari tadi. Dan yang lebih mengherankan, nada bicaranya sangatlah panik dan mungkin khawatir. Di detik terakhir panggilan, ia juga menyuruhku untuk menjemput Krystal yang ia yakini masih berada di sekolahnya.



Kini ku buka pintu mobilku dan membawanya keluar untuk menemukan gadis itu. aigoo..bagaimana bisa dia masih di sekolahnya. Bukankah biasanya ia pulang sendiri?. Apa jangan-jangan ia lupa dengan alamat rumahnya?. Yak! Apa yang kau pikirkan Cho Kyuhyun! berhentilah berpikiran konyol kalau kau tidak ingin mati karena tak fokus dalam berkendara.


……….





“ Apa kau gila?” tanyaku dengan intonasi yang agak tinggi. Bagaimana aku tak kesal? Bayangkan saja di tengah derasnya hujan, dia malah berdiam diri dan membiarkan tubuhnya terguyur air hujan. Ini gila!. Rasanya payung yang kupegang ini sudah tak berguna lagi untuknya. Karena sekujur tubuhnya sudah basah. “ Kenapa kau bisa..”


“ Aku ini kan hebat, makanya aku tahu kalau kau disini.” Selakku tak tega membiarkannya terus bicara. Mana tega aku membiarkannya bicara disaat bibirnya sudah memutih dan wajahnya sangat lesu. Ku rundukkan tubuhku dan mengulurkan tangan kiriku untuk membimbingnya bangun. Aigoo..badannya sangat dingin. Sudah berapa lama ia disini.





…………





Setelah ku bawa ia ke kamarnya, kini aku keluar dari kamarnya dan membiarkan Nyonya Han menggantikan baju untuknya. Aku tak habis pikir dengan anak itu. dia bahkan bukan gadis bodoh yang membiarkan tubuhnya kehujanan.


KRIING

KRIING



Author POV




Setelah selesai bercakap dengan penelpon tadi, kini Kyuhyun segera masuk ke dalam kamar Krystal dan tentunya karena Nyonya Han telah menyelesaikan tugasnya. “ Tuan saya ambil kompres dulu, nona Krystal..sepertinya ia demam.” Ucap Nyonya Han sebelum keluar dari kamar Krystal dan menutup pintu ruangan itu dengan rapat. Dan meninggalkan Kyuhyun yang sekarang sudah duduk di pinggir ranjang Krystal.




Kini Kyuhyun mengerti kenapa gadis yang tengah terbaring lemah itu, bisa bertindak seperti tadi. Yah..setelah berbincang cukup lama dengan penelpon tadi yang tak lain adalah Ra-In, dia sudah mengerti bahkan memahami bagaimana perasaan Krystal sekarang. Ia menatap Krystal dengan rasa kasihan dan sakit?. Tanpa terasa, kini tangannya mengusap lembut puncak kepala Krystal. Panas sekali pikir Kyuhyun saat tangannya menyentuh dahi Krystal.



Tak lama pintu kembali terbuka dan keluarlah sosok Nyonya Han dengan membawa peralatan lengkap untuk mengompres. Dengan sigap Kyuhyun langsung mengambil alih semua itu. “ Nyonya bisa istirahat, biar aku yang menjaganya.” Ujar Kyuhyun yang langsung dipatuhi oleh Nyonya Han.





………….






Cahaya matahari pagi kini mulai mencuat di sekitar kamar Krystal. Seakan mengerti ini sudah waktunya bangun, mata Krystal yang masih terasa berat perlahan terbuka. Rasanya sedikit pusing dan lemas saat ia mencoba mendudukkan dirinya. Bahkan rasanya lebih pusing daripada naik roller coaster hingga tujuh kali. Kenapa Kyuhyun tak membangunkanku?  Tanya Krystal pada dirinya sendiri saat menyadari bahwa ia bangun di saat yang sudah tidak pagi lagi. Tak lama pintu kamarnya terbuka, bukan! Lebih tepatnya ada seseorang yang membuka pintu kamarnya.




Kini muncul sosok Kyuhyun dari balik pintu dengan membawa sebuah nampan berisi semangkuk bubur dan teh hangat. Kyuhyun tersenyum simpul saat melihat sosok Krystal yang tengah menatapnya. Dengan hati-hati ia letakkan nampan yang ia bawa di meja kecil samping ranjang Krystal. Iapun ikut duduk di pinggir ranjang Krystal.


“ Apa kau sudah merasa lebih baik?” tanya Kyuhyun sambil memegang dahi Krystal.
“ Jam berapa sekarang?” tanya Krystal dengan suara yang masih lemas. Sepertinya dia belum cukup sehat.
“ Jam sepuluh.” Jawab Kyuhyun yang kini sedang meraih mangkuk bubur yang letaknya tak jauh darinya.
“ Aigoo…ini sudah terlambat! Kenapa kau tak membangunkanku? Aishh..jinjja!”


Kini Krystal berniat bangkit dari ranjangnya, bahkan ia sudah menyingkap selimut yang dari semalam menghangatkannya. Dengan tergesa-gesa ia menuruni ranjangnya. “ Kau mau kemana?” tanya Kyuhyun yang dari tadi hanya menjadi penonton setia. “ Sekolah, memangnya mau apalagi?”


“ Kau tidak perlu sekolah hari ini. Aku sudah meminta izin pada gurumu, arasseo?”


“ Yak! Kenapa kau berbuat sesukamu, HAH?” sungut Krystal yang merasa kesal dengan Kyuhyun.


“ Kau sakit, apa aku salah berbuat seperti itu?”


“ Cihh..aku sangat sehat! Kau tidak perlu berlebihan seperti itu! dan satu hal lagi, kau! Tidak usah mempedulikanku lagi.” Entah ada setan apa, yang pasti Krystal sangat emosi. Sontak apa yang dibicarakan Krytal tadi mampu memancing emosi Kyuhyun yang kini sudah mencapai ubun-ubun.



“ Jadi kau sangat sehat, HAH? Baiklah! Lakukan apapun yang kau mau, aku tidak akan peduli. Bahkan jika kau hujan-hujanan lagi karena seorang Choi Minho, akupun tidak akan peduli!” ucap Kyuhyun dengan penuh penekanan. Bahkan perkataan itu mampu menekan batin Krystal.




Tanpa peduli dengan apa yang akan Krystal rasakan, Kyuhyun langsung keluar dari kamar Krystal. Bahkan tak ada niatan sedikitpun untuk mengurungkan langkahnya. Entahlah…karena Kyuhyun sendiri tidak mengerti kenapa dirinya jadi seperti sekarang. Seharusnya aku tidak berkata seperti itu, bagaimanapun dia sedang sakit sesal Kyuhyun dalam hatinya.






Kyuhyun POV


2 days later..



Semuanya berjalan sama seperti sebelumnya. Aku masih mengantarnya ke sekolah setiap pagi, bahkan aku kembali membangunkannya sekarang. Sejak kejadian itu, aku dan dia lebih banyak diam. Mungkin lebih tepatnya dia. Seperti sekarang saja dia lebih memilih untuk duduk termenung di teras depan. Entah apa yang menarik dengan kegiatannya sekarang, hanya saja dia lebih memilih seperti itu daripada berdebat denganku.



Penduduk langit yang kini bisa disaksikan dengan mata telanjang tengah menjadi hiburan tersendiri bagi dirinya. Entahlah…yang pasti dari tadi dia hanya memandangi langit. Aku tahu ia sedang merasa terguncang. Coba saja kalian bayangkan. Dipermainkan oleh seseorang yang kita sukai. Bukankah itu sangat menyakitkan. Biar bagaimanapun aku juga pernah merasakan hal serupa dengannya. Jadi sedikit banyak aku mengetahui perasaannya.




“ Masuklah! Ini sudah malam, kau bisa sakit.” Perintahku saat menyadari dinginnya malam begitu menusuk tulang belulangku. Tak ada jawaban, dia diam tak bergeming.


“ Krys...masuklah.” pintaku lagi dengan intonasi yang bisa kalian bilang lebih lembut. Kusingkirkan ego-ku dan kini mulai berjalan mendekati gadis yang masih duduk termangu itu. Ku posisikan duduk-ku dalam jarak yang tak terlalu dekat dan tak terlalu jauh darinya.



Rasanya seperti sedang bicara dengan patung. Atau mungkin seperti bicara dengan makhluk halus. Dari tadi tak ada satupun ucapanku yang ia tanggapi. Ku hela nafasku untuk sekedar menahan kadar kesabaranku dan melirik ke arahnya lagi. “ Aku tahu apa yang sedang kau rasakan..”


Belum juga aku selesai bicara, dia malah menyelak. “ Kau tidak tahu dan tidak akan pernah tahu..” ucapnya dengan teramat dingin. Ku hela nafasku lagi kemudian memiringkan posisi dudukku. Ku gigit bibir bawahku menyiapkan mental untuk menyampaikan opiniku.

“ Hidupmu tidak akan berakhir hanya karena begitu banyak beban yang kau tanggung hari ini, setidaknya itu yang pernah dikatakan seorang gadis kecil padaku.” Ucapku  dengan sedikit berhati-hati. Ya..aku mengatakan hal yang sama dengan apa yang ia pernah katakan padaku. Dan di luar dugaan, ia langsung memutar posisi duduknya.

Kini ia menatapku dengan tatapan yang tak bisa kupastikan artinya. Tapi dilihat dari raut wajahnya, ia begitu terpukul. Seperti sedang menanggung beribu kesedihan. Akupun membisu saat melihat airmatanya yang jatuh dari matanya.

“ Apa aku sebodoh itu Kyu?” lirihnya begitu lemah yang diiringi isakan kecil. Jujur aku langsung membeku. aku bingung harus memperlakukannya seperti apa. rasanya akal dan alat gerakku bagai kehilangan koneksi yang konkrit.



“ An..annio, bukankah sakit adalah suatu rangkaian yang pasti kita temukan dalam kehidupan? Jadi jika semua terasa sakit, cobalah untuk menyembuhkannya, membuatnya seperti sedia kala.” Tanganku mulai terangkat dan mendarat di kepalanya. gerak ini bukan kehendakku. Tapi bergerak begitu saja tanpa meminta izin dari akal sehatku.


Tanganku tak hanya diam. Tanganku mulai mulai bergerak. Bergerak mengusap kepalanya pelan. Kepalanya terangkat. Kini aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Bahkan sorot matanya yang sarat akan keringkihan di dalamnya. Hatiku ikut mencelos saat menemui fakta bahwa ia sangat amat terpuruk.




……….





Pagi ini tentu saja sama seperti pagi biasanya selama aku berada di rumah ini sejak beberapa minggu yang lalu. Hah…perubahannya saat itu, mulai dari bangun pagi, membuat sarapan sendiri, bahkan belajar memasak lebih serius lagi, kukira akan menjadi sebuah kebiasaan dan perlahan akan menjadi bagian dari dirinya. Tapi sejak kejadian itu, aku sadar. Perubahan itu hanya sementara, saat hatinya tertarik pada sosok namja bernama Choi Minho.

Baiklah…selama apapun aku berpikir, aku tetap tidak menemukan jawaban. Jawaban kenapa manusia begitu bodoh di depan cinta. Misalnya membuat kita melakukan apa saja yang biasanya tak pernah kita lakukan sama sekali. Dan aku menyadari kalau tak selamanya mencintai itu indah. Setidaknya cinta tidak selalu membuatmu bahagiakan?. Jadi seharusnya kau perlu menanyakan pertanyaan semacam itu.

Keurae…cukup untuk merenungnya tuan Cho. Tentu kau tidak lupa dengan tugasmu setelah ini, kan? Yaph…kau harus membangunkan bocah itu, kemudian mengantarnya ke sekolah. Mana bisa aku melupakan tugasku yang satu itu? rasanya seperti sudah menjadi rutinitasku. Bahkan aku melakukannya dengan senang hati. Sepertinya tinggal di rumah ini untuk beberapa saat, membuat tingkat kewajaran versi diriku melenceng dari kiblatnya.






Author POV



Pria tinggi dengan kulit putih tulang itu memandang pintu di hadapannya. Pria yang sudah lengkap dengan pakaian kerjanya, mulai bersiap memutar knop pintu di hadapannya. Perlahan ia mendorong pintu itu, membuat ruangan di dalamnya dapat masuk dalam penglihatannya.

Senyumnya terulas tanpa ia sadari. Bagaimana tidak? Hal yang awalnya ia pikir mustahil, kini terjadi. Gadis yang menjadi tujuan kenapa ia datang ke ruangan itu, sudah berdiri di depan cermin sambil merapihkan tatanan seragam sekolahnya. Gadis itu, maksudnya Krystal, kini menoleh ke arah Kyuhyun yang masih berdiri bersandar di kusen pintu.

“ Issshhh…ketuk pintu dulu sebelum masuk, dasar tidak sopan! Cepat keluar, sebentar lagi aku selesai!” omel gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya. Alih-alih mempertegas ucapannya, ia pun menggerakkan tangannya bermaksud menyuruh pria itu keluar. Bukannya kesal, pria itu malah tersenyum. Setidaknya ia senang kalau gadis yang baru saja mengusirnya sudah kembali seperti biasa.





………….





~ ~ At Kyuhyun’s Car ~ ~




Kyuhyun mengemudikan mobilnya dengan konsentrasi penuh, meski sebenarnya tidak juga. Sesekali ia melirik gadis yang duduk di bangku sebelahnya. Dia mengamati roti yang sedang disantap gadis itu, berangsur mengecil dan tinggal sedikit.

“ Ini…makanlah! Pasti kau lapar. Aku tahu porsi makanmu itu tidak sedikit.” Kyuhyun menyodorkan sebuah kotak makan berukuran sedang yang dari tadi berada di dashboard mobilnya. Gadis itu menggerutu mendengar ucapan Kyuhyun yang terdengar seperti ejekan. Memangnya dia pikir, karena siapa aku hanya makan sedikit? Umpat Krystal dalam hatinya. Dia terus saja menggerutu. Pria di sebelahnya ini, memiliki kebiasaan yang sangat menyebalkan. Yaitu berubah kepribadian. Tadi malam dia merasakan pria ini begitu manusiawi, tapi sekarang ia buru-buru menjauhkan kata-kata itu dari sosok pria di sebelahnya sekarang.

“ Kau tidak mau?” Krystal hanya bisa mendengus kesal. Ia tahu betul kalau perutnya memerlukan banyak asupan nutrisi. Tapi hatinya begitu gengsi untuk sekedar menerima kotak itu. 
“ Ambilah! Kalau memang kau tidak mau memakannya disini, kau bisa memakannya di sekolah.”




………..




Krystal POV




Aku langsung melepaskan seat belt yang tadi ku kenakan, setelah mobil Kyuhyun berhenti tepat di gerbang sekolahku. Buru-buru ku masukkan kotak makan yang diberikan Kyuhyun tadi ke dalam tas ku. Oke…semuanya sudah siap. Aku berniat meraih knop pintu, namun terhenti seketika. Aku langsung memutar tubuhku menghadap ke arahnya. Sungguh! Berapa umurnya sekarang? Kenapa dia menatapku dengan tatapan tanpa dosa seperti itu? sebenarnya seperti apa wajah aslimu itu tuan Cho?.

“ Beberapa hari yang lalu kau tahukan, emmm…madsudku, kau tidak memberitahu onnie tentang kondisiku belakangan ini kan?”
“ Menurutmu? Aku itu sibuk mana mungkin aku melakukan hal tak berguna seperti itu, ishh…sudahlah cepat turun!.” Jawabnya dengan nada yang sangat menyebalkan.

Baiklah aku keluar!. Ku tatap tajam dirinya yang malah memandangku dengan tatapan mengejek. Ku alihkan pandanganku dengan cepat dan segera ku raih knop pintu mobilnya. Membukanya dan mendorongnya hingga memberikan celah agar aku bisa keluar dari kendaraan terkutuk ini.  


Ku hempaskan pintu mobilnya dengan sembarangan. Segera ku balik tubuhku dan berniat memasuki gerbang sekolahku. “ Yak!” aku langsung memutar balik tubuhku saat mendengar suara menyebalkannya memanggilku.


“ Waeyo?” tanyaku kesal padanya yang dapat kulihat dari celah jendela mobilnya.
“ Kau tahu berapa harga mobilku? ini sangat mahal, kalau sampai pintu mobilku rusak, aku akan langsung membunuhmu Jung Soo Jung!” omelnya yang membuatku terperangah. Tapi belum sempat aku menjawab omongannya, dia langsung melajukan mobilnya.


Cihh…menyebalkan! Memangnya semahal apa mobilnya itu?. aku langsung membalikkan tubuhku dan…Minho. Aku mendapati sosoknya bersama dengan beberapa orang temannya. Rasanya ragu sekali untuk meneruskan langkahku, bukan karena takut, aku hanya tak ingin berurusan dengannya lagi. Ayolah Krystal!. Kupejamkan mataku setelah berulang kali meyakinkan diriku sendiri. baiklah..terserah apa yang akan dia lakukan nanti padaku, toh cepat atau lambat hal seperti itu memang akan terjadi.

Ku hirup udara sebanyak-banyaknya sebelum akhirnya memijakkan langkah pertama kemudian diikuti dengan langkah selanjutnya. Perlahan, perlahan, aku hampir saja menyamai langkahnya. Yaph…sekarang bukan hanya menyamai langkahnya, karena kini aku sudah mendahului dirinya. Huft…sekarang aku bisa tenang.




“ Hei kau!” teriak seseorang di belakangku. Suara itu, suara Minho. Memanggil siapa dia? Aku? Jangan sampai aku orang yang ia maksud.
“ Kau! berhenti! Kau dengar aku kan?” aku tak menghiraukan panggilannya itu. aku terus melanjutkan jalanku, toh belum tentu aku kan yang dia panggil?.
“ Berhenti sebentar! Isshh…Jung Soo Jung! Berhentilah sejenak!” kakiku berhenti melangkah. Kini aku berhenti saat ia memanggil namaku. Aku hanya bisa menghirup oksigen sebanyak yang aku bisa. Entah kenapa perasaanku jadi gundah, karena sebenarnya aku sudah benar-benar muak bertemu dengannya.


Kini orang yang memanggilku itu berdiri di hadapanku. Ku angkat pandanganku menyamai pandangannya. Rasa sakit yang pernah dia berikan padaku, kini berubah jadi rasa kesal yang semakin besar saat melihat wajahnya. Ingin sekali aku menjambak rambutnya dan menampar pipi orang ini, tapi tidak. aku tidak sebodoh itu, aku tidak akan mengotori tanganku untuk orang sepertinya, lagipula jika aku melakukan hal itu sama saja seperti menjatuhkan diri ke jurang. Kenapa? Karena setelah menghajar orang ini, pasti aku akan mendapat masalah di sekolah, seperti diskors misalnya.


“ Sekarang kau jadi sombong padaku, kau sudah tak pernah menyapaku lagi.” Aku hanya membuang pandanganku darinya. Cihh..apa katanya? Sok manis sekali dia!.
“ Bagaimana kalau kita mulai dari awal lagi, lupakan apa yang sudah terjadi dan kita akan memulainya lagi.” Dia menggedikkan kepalanya seolah sedang meminta pendapatku.
“ Benarkah bisa seperti itu?” tanyaku dengan nada polos, seolah mempercayai dirinya.
“ Tentu saja. pasti akan sangat menyenangkan kalau bisa seperti itu, setiap hari kau membawakan bekal untukku dan memakannya bersama-sama.”


“ Baiklah..tak ada salahnya untuk dicoba.” Dia terperangah dengan jawabanku barusan. Matanya begitu berbinar ditambah dengan senyum yang mengembang di wajahnya, membuat dia nampak sangat bodoh.


“ Benarkah? Jadi…”



“ Jadi aku akan membawakan bekal untukmu yang sudah kucampurkan dengan racun tikus dan setelah kau mati,  aku sendiri yang akan menggalikan kuburan untukmu!” selakku dengan nada skeptis membuat ekspresinya berubah 180 derajat dari sebelumnya. bahkan ucapanku barusan mampu mengundang gelak tawa dari beberapa anak yang dari tadi memperhatikan obrolan tak penting ini.

“ Kau!”
“ Apa? Kau pikir aku gadis bodoh? Tapi kalau kau berpikir seperti itu, maaf! Aku bukan gadis bodoh yang bersedia melakukan hal-hal seperti itu lagi. Hmm..jadi ku sarankan agar kau mencari gadis lain saja, karena kau tahu? aku itu sangat sibuk. Kau mengerti Choi Minho?” tandasku sambil memandangnya dengan pandangan mengejek.


“ Maaf..aku mau lewat.”  Dengan sengaja ku tabrak bahunya dan melaluinya begitu saja. Aku tidak peduli betapa menyebalkannya diriku, yang penting aku sudah lega. Aku sudah melakukan apa yang memang seharusnya ku lakukan. Memang beginilah diriku, Jung Soo Jung yang pintar dan pemberani.




…….…





~ ~ At Krystal’s House ~ ~




“ Benarkah kau melakukan hal itu?” harus berapa kali ia menanyakan hal yang sama? Sudah terhitung dua kali Ra-In menanyakan masalah itu. Apa aku kelihatan seperti orang yang tidak mampu melakukan hal semacam itu?
“ Yak! Park Ra-In! Haruskah kau terus menanyakan hal yang jelas-jelas sudah kau ketahui jawabannya?” geramku sambil mengarahkan pandanganku ke arahnya.
“ Isshh…aku kan hanya bertanya! Kalau kau tidak mau menjawab ya tidak usah dijawab.” Aku hanya bisa mendecak kesal karena ulahnya. Menyebalkan sekali gadis ini! Kalau tidak memandang statusnya sebagai sahabatku, sudah kupenggal kepalanya dari tadi.


Sekarang suasana kamarku hening, karena kami berdua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sebenarnya keberadaan Ra-In di rumahku untuk mengerjakan sebuah presentasi yang harus dikumpulkan besok. Memang setelah percekcokan tadi, kami lebih memilih melanjutkan tugas kami.


“ Krystal-ahh..” akhirnya ia buka suara juga, ku kira dia sedang marah.
“ Wae?” desisku tanpa menghetikan aktivitas mengetikku.
“ Bagaimana ini? Tadi siang Maeri menyatakan perasaannya pada Seungyeol.” jawabnya lesu. Kuyakin pasti dia sedang sangat gelisah. Mendengar nada bicaranya barusan, aku jadi sedikit prihatin, biar bagaimanapun dia sahabatku, walau terkadang menyebalkan.

Kuputar posisi dudukku agar bisa menghadapnya lebih nyaman. Ku pegang erat-erat laptop yang berada di pangkuanku. Kini aku bisa melihatnya yang duduk dengan tidak bersemangat. Cihh…dia itu suka sekali mendramatisir masalah. Maeri kan hanya mengungkapkan perasaannya, bukan berarti Seungyeol juga menyukai gadis itu kan?. Tapi akal sehatku berhenti memojokkan sikap Ra-In, toh aku pernah mengalami kondisi yang lebih parah. Bahkan saat itu aku lebih kacau dari kondisi Ra-In sekarang.


“ Terus..bagaimana dengan Seungyeol? apa dia juga menyukai gadis itu?” dia menggeleng pelan sambil mencengkram erat bantal yang berada dalam dekapannya.
“ Lantas apa yang membuatmu sedih, Hah?” aku gemas sekali dengan gadis di hadapanku ini. Dia merisaukan tentang sesuatu yang tidak jelas. Sungguh menguras emosi.
“ Yak! Tak bisakah kau memahami perasaanku? Aku memang tidak tahu bagaimana perasaan Seungyeol pada Maeri, tapi aku takut, takut kalau ternyata dia mempunyai perasaan yang sama dengan Maeri. Bicara denganmu memang tak..”


CEKLEKK


Ucapan Ra-In terhenti saat decitan pintu kamarku terdengar. Sontak gadis di hadapanku ini menoleh ke arah pintu. Pintu itu terdorong ke dalam dan terbuka begitu saja.


“ Kalian ini berisik sekali sih!” wajah orang menyebalkan itu kini terpampang sesaat setelah pintu kamarku. Dia terlihat kesal sekali. Cihh..kenapa dia sudah pulang? Inikan masih sore.
“ Oppa…” kulirik Ra-In yang baru saja menyerukan panggilan untuk pria menyebalkan itu dengan riang. Kenapa gadis ini begitu senang kalau bertemu Kyuhyun? apa jangan-jangan dia menyukai Kyuhyun? tapi tidak! bukankah dia menyukai Seungyeol?.





………





~ ~ At Kyuhyun’s Car ~ ~



“ Benar oppa! Dia memang melakukan hal itu pada Choi Minho, walau sebenarnya aku juga masih ragu.” Aku hanya bisa menahan emosiku mendengar ocehan Ra-In yang tak berkesudahan itu. Sepanjang perjalanan, dia terus membicarakan insiden di sekolah tadi pada Kyuhyun. Padahal itu sangat tidak penting untuk dibahas, apalagi opininya yang meragukan tindakanku itu jauh lebih tak berbobot untuk diungkapkan.
“ Lalu kenapa kau berusaha meyakinkanku kalau kau sendiri masih ragu?” tanya Kyuhyun sambil mengarahkan pandangannya ke kaca spion tengah untuk melirik Ra-In yang duduk di kursi belakang.
“ Karena itulah yang aku dengar dari teman-temanku. Mungkin kalau aku berada di lokasi kejadian, aku bisa mempercayainya.” Sanggah Ra-In  dengan tingkahnya yang sangat menjengkelkan.


“ Yak! Aku memang melakukannya Park Ra-In! Kau pikir aku tidak mampu melakukan hal seperti itu?” habis sudah kesabaranku. Kalau tak mengingat bahwa aku ini seorang manusia, sudah kutelan dia dari tadi.


“ Ya..aku hanya tidak percaya saja! selama ini yang aku tahu, kau begitu memuji Choi Minho, jadi jika kau bersikap seperti itu padanya, aku agak ragu.” Sahutnya dengan enteng.
“ Diam atau kuturunkan kau disini Park Ra-In!” ancamku padanya. Yah…memang dari tadi untuk apa kami bertiga di mobil Kyuhyun kalau bukan untuk mengatarnya pulang. Sudah bagus aku menyetujui usulan Kyuhyun untuk mengatarnya pulang.


“ Aku kan hanya berbicara fakta!”
“ Kau cari masalah, Hah?” aku segera memutar tubuhku agar bisa menengoknya yang duduk di kursi penumpang.
“ Tidak…”
“ Gadis-gadis tolong hentikan perdebatan kalian! Aku pusing mendengarnya!”





……..





Seusai mengantar Ra-In sampai ke rumahnya, aku dan Kyuhyun memutuskan untuk pergi ke sebuah supermarket. Alasannya sih hanya untuk membeli beberapa makanan kecil. Kini aku dan dia berjalan beriringan melewati beberapa stand buah. Tentu aku tak terlalu mempedulikan stand buah, karena yang menjadi tujuanku adalah cokelat.


Tapi langkahku terhenti saat aku melewati stand minuman dan tentunya kalian tahu, kalau minuman berakohol juga berada dalam deretannya kan?.  “ Kyu!” kupanggil lelaki itu kemudian dia langsung menoleh dan menggerakkan kepalanya.


“ Kau tidak membeli ini?” aku menunjukkan sebotol minuman itu padanya. Sebenarnya aku tak benar-benar menawarkan minuman ini, aku hanya ingin meledeknya saja.
“ Kau mengejekku, hah?” dia menghampiriku sambil memukul pelan puncak kepalaku.
  Meskipun aku ingin minum, aku tidak akan melakukannya di depan anak kecil sepertimu!” dia melenggang meninggalkanku yang masih memegang botol minuman sialan ini. Cihh..siapa yang dia maksud dengan anak kecil?.





……….





Author POV





~ ~ At Krystal’s House ~ ~


Kedua insan itu kini menghabiskan waktu mereka di ruang makan untuk sekedar mengisi perut masing-masing. Tak ada pembicaraan, karena keduanya begitu serius menyantap makanan di mangkuknya. Lagi serius-seriusnya Kyuhyun mengunyah daging yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya, tiba-tiba saja matanya tertarik pada sosok di depannya. Sosok yang tak menyadari kalau dirinya tengah menjadi sorot perhatian Cho Kyuhyun.


“ Aku tak menyangka kau melakukan hal itu pada Choi Minho.” Sontak Krystal langsung mengangkat pandangannya dan menatap sosok pria di depannya dengan malas. Ahh…kenapa membahas masalah itu lagi? Keluh Krystal dalam hatinya.
“ Kau tak mempercayainya?”
“ Entahlah..” Kyuhyun hanya mengangkat kedua bahunya kemudian melanjutkan aktivitas makannya. Tapi tidak dengan Krystal yang malah meletakkan sumpit dalam genggamannya ke atas meja. Kini tangannya yang kosong ia jadikan sebagai tempat dagunya bertumpu. Tubuhnya agak mencondong ke depan, dengan sorot mata yang tak lepas dari sosok Kyuhyun. 


“ Saat aku merenunginya kembali, aku menyadari kalau aku begitu bodoh waktu itu. Bagaimana bisa aku sampai terpuruk seperti itu? bukankah itu sangat menjijikkan?” ujarnya yang membuat Kyuhyun mendelik ke arahnya sekilas.
“ Ya baguslah kalau kau sudah menyadarinya.” Sahut Kyuhyun santai sembari meletakkan beberapa lauk ke dalam mangkuknya.


Setelah pembicaraan singkat itu, keduanya kembali terdiam dan lebih memilih untuk meneruskan kegiatan masing-masing. Di saat sudah menghabiskan makan malamnya, Kyuhyun bangkit dari kursinya dan berjalan meninggalkan ruang makan, namun langkahnya terhenti dan memutar badannya menghadap ke arah Krystal.

“ Besok aku akan menjemputmu, jadi jangan pulang sendiri, arraseo?”



………..



~ ~ At Jongmun High School ~ ~



“ Ternyata mereka sudah putus? Pantas!” komentar Krystal menanggapi cerita yang baru saja ia dengar dari Ra-In. Kini mereka berdua terlihat begitu akrab, jauh berbeda saat mereka beradu mulut tempo hari. Mereka berjalan beriringan melewati lorong-lorong kelas sambil bertukar cerita atau bahasa kerennya curhat.



“ Oh ya, bagaimana dengan Seungyeol? biasanya kau membicarakan berbagai hal mengenai dirinya.” Wajah Ra-In mendadak lesu dan gairah menurun drastis seusai mendengar pertanyaan Krystal barusan, tentu hal itu membuat Krystal heran dan bingung.
“ Kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?”
“ Tahu apa? aku tidak tahu apa-apa.” jawab Krystal bingung.
“ Mereka sudah berpacaran.. maksudku Seungyeol dan Maeri.”



Krystal hanya bisa menelan air liurnya sendiri. Ia merasa begitu bodoh karena sudah menanyakan hal yang jelas-jelas mempengaruhi gairah orang di sampingnya. “ Maaf..aku tidak tahu.” Desis Krystal sambil mengusap pelan bahu Ra-In.

“ Tak apa itu bukan masalah besar.” Mereka berdua tersenyum walau sebenarnya masih berat untuk seorang Park Ra-In tersenyum, tapi sekedar berusaha kuat, bukan sesuatu yang melanggar hukum kan?


“ Hei! Jung Soo Jung palliwa!” teriak seseorang yang mampu membuat kedua gadis SMA tersebut berhenti dan melemparkan pandangan satu sama lain.


“ Kyuhyun oppa! Itu dia Kyuhyun oppa!” Ra-In menarik lengan Krystal setelah ia menemukan sosok Kyuhyun yang sedang berdiri di samping mobil audi-nya.


Krystal menatap tak percaya lelaki di depannya dengan terus mengedarkan pandangannya dari mulai sosok Kyuhyun hingga mobil yang terparkir di sampingnya. Biasanya mobil ini hanya mengantarnya hingga di depan gerbang sekolah, tapi sekarang, sekarang mobil ini berada di dalam areal lapangan parkir sekolahnya.


“ Aisshh…kenapa lama sekali? Aku sudah menunggumu dari setengah jam yang lalu.” Keluh Kyuhyun sambil menekuk wajahnya. Dia pikir dia terlihat bagus dengan ekspresi seperti itu umpat Krystal dalam hati.

“ Siapa suruh datang begitu cepat?” jawab Krystal yang terkesan tak peduli dengan keluhan Kyuhyun sebelumnya.

“Isshh..sudahlah! kajja..masuk!” Kyuhyunpun mengalah dengan tak memperpanjang argumentasinya. Ia lebih memilih untuk masuk ke dalam mobilnya. “ Baiklah..Ra-ya, aku duluan!” pamit Krystal pada temannya sebelum akhirnya mengikuti Kyuhyun yang sudah masuk ke dalam mobil terlebih dulu.






………






Krystal POV




~ ~ Seoul Grand Park, Gwacheon ~ ~




Aku menatap bingung sosok di depanku yang tengah menawarkan tangannya. Karena bingung harus berbuat apa, lantas aku langsung menerima uluran tangannya. Akupun keluar dari mobilnya, tak lupa ia menutup pintu mobilnya kembali. Setelah itu, ia menoleh sebentara ke arahku. “ Hari ini kita akan mengunjungi sanak saudaramu.” Ia terkekeh girang.

“ Yak! Memangnya keluargaku binatang? Mungkin disini tempat keluargamu!” balasku tak terima, memangnya siapa yang tidak kesal kalau keluarganya dibilang binatang? Yah…meskipun dia tidak mengatakan kalau keluargaku bingung, tapi setidaknya dengan mengatakan menemui sanak saudaraku di kebun binatang, secara tidak langsung ia mengatakan kalau keluarga itu binatang.

“ Kajja!!! Aku sudah tidak sabar melihat saudara-saudaramu di sini.” Bukannya merasa bersalah, makhluk ini malah semakin jadi. Ia malah menarik lenganku dengan antusias, membuatku ikut terseret dan mau tak mau membuatku mengekorinya.


Semakin berjalan ke dalam, semakin banyak tempat yang bisa kulihat. Begitu banyak hal menarik yang bisa kulihat, ya apalagi kalau bukan penghuni kebun binatang ini. 


“ Hei..hei lihat itu! koala itu sangat manis bukan?” Kyuhyun berujar dengan sangat antusias, ia begitu bersemangat, matanya terlihat sangat berbinar. Seperti orang yang baru pertama kali datang ke kebun binatang, atau memang ia tak pernah melihat binatang sebelumnya?.

Kamipun berjalan mendekati area kandang koala, kira-kira sekitar empat koala berada di dalamnya. Yah…benar kata Kyuhyun mereka sangat manis, mereka terus memeluki pohon Eucalyptus. Setelah puas melihat hewan lucu itu, Kyuhyun kembali menarik lenganku, yah…dia itu ibarat penunjuk jalan, jika ia mengarahkan ke kanan maka aku akan ke kanan begitupun sebaliknya.

Aku memandangnya heran, ketika tiba-tiba saja ia berhenti dan merogoh saku celananya. “ Wae geurae?” tanyaku bingung, apa ada sesuatu yang tertinggal?.

Ia tak menjawab dan terus mencari sesuatu dalam saku celananya, tak lama ia tersenyum senang saat menemukan benda yang dari tadi ia cari. Ia menggenggam sebuah benda tipis berukuran tak terlalu besar, aishh…ternyata hanya sebuah ponsel.

“ Kajja.” Ia kembali menyambar tanganku, namun kali ini ia hanya menariknya kemudian melepaskan tanganku. Aku mengerti maksudnya yang sedang memintaku untuk berdiri di tempat yang ia inginkan, tak lama ia mengacungkan ponselnya kemudian mengarahkan ponselnya seperti ingin mengambil fotoku.

Jaraknya dari keberadaanku kira-kira satu meter lebih. Aku hanya menatapnya jengah sambil terus menghela nafas pasrah selagi ia sedang serius dengan ponselnya.

“ Aku akan mengambil gambarmu! Jadi tersenyumlah!” perintahnya yang masih menatap serius layar ponselnya. Dengan sangat terpaksa aku memperbaiki pose-ku, meski aku tak tahu apa aku bisa tersenyum seperti biasa berfoto bersama Ra-In.

“ Kau masih ingat bagaimana caranya tersenyumkan?” serunya yang membuatku jengkel. “ Arraseo!!” teriakku.


Akupun mulai mencoba untuk tersenyum kemudian bergaya layaknya sedang bahagia. Setidaknya aku harus nampak bahagia di foto itu. dari mulai membentuk v-sign, menggembungkan pipi, tersenyum lebar, kemudian apa lagi ya? Entahlah…yang jelas aku sudah mencoba berbagai gaya. 

Setelah selesai, aku menghampirinya yang tengah melihat ulang gambar-gambarku. Tangannya terus bergerak seiring dengan foto-fotoku yang terus berganti. Aigoo…ternyata aku sangat cantik, terlihat seperti seorang photo model.

“ Neomu yeppeoda..” desis Kyuhyun.

Tanpa dipinta kepalaku langsung menoleh ke arahnya, memandangi dirinya dari samping. Benarkan yang tadi ku dengar? Pendengaranku masih berfungsi dengan baik bukan?.


Merasa diperhatikan, iapun menoleh ke arahku. Ia mengerjapkan matanya seolah heran dengan diriku yang terus memandanginya.
“ Tadi kau bilang…cantik?” agak sedikit ragu, tapi pertanyaan semacam ini kupikir perlu untuk ditanyakan.

Ekpresinya langsung berubah drastis, ia membulatkan matanya kemudian membuang pandangannya sambil mendengus. “ Maksudku ini!” ia menunjukkan gambar di ponselnya padaku.


“ Maksudku kalian berdua nampak cantik jika dipadukan bersama.” aku langsung memukul lengannya dengan sekuat tenaga yang kumiliki. Bagaimana bisa dia menyetarakan tampangku dengan seekor monyet, yah…memang tadi aku berfoto di depan kandang monyet. Dan salah satu dari foto itu terlihat diriku yang bersebelahan dengan seekor monyet besar.


“ Yak!!! Nappeun!”
“ Sudahlah terima saja, syukuri apa yang telah tuhan berikan padamu.”ujarnya dengan santai kemudian berjalan mendahuluiku, ia meninggalkan aku tertinggal di belakangnya.


Meski sebenarnya malas, tapi aku harus tetap mengikuti kemana manusia itu melangkah. Semenjak tadi, ia terus sibuk sendiri memotreti pemandangan yang menurutnya menarik, sesekali ia memintaku untuk berpindah dan berfoto. Cihhh…dia pikir setelah menyamakanku dengan monyet, aku akan mengabulkan permintaannya? Jangan harap!.

“ Krystal-aa..” aku mengerjap kaget saat ia mengambil fotoku secara tiba-tiba. Lantas ia langsung terkekeh pelan kemudian kembali membalikkan badannya ke depan.


“ Heuh?” aku terkesiap kaget ketika ada yang menarik lenganku secara tiba-tiba.

Aku menatap Kyuhyun yang tengah mengacuhkan ponselnya ke arah kami berdua yang sedang berdekatan.

“ KImchi…” serunya kemudian tersenyum.




…………




~ ~ Kyuhyun’s car ~ ~




“ Mau kemana lagi?” ia menoleh sesaat, kemudian kembali menghadap ke jalan di depan. ia terlihat begitu berhati-hati seolah tak ingin mengalami kecelakaan hanya karena menoleh terlalu lama.


“ Apa itu penting? Sekarang lebih baik kau diam dan nikmati saja perjalanannya, ok?”


Aku mendengus kesal, cihh…apa susahnya sih untuk mengatakan yang sebenarnya?. dia bertingkah seolah mau membawaku ke tempat yang belum pernah ku datangi saja, toh…ini masih di Seoul. Tempat apa yang belum ku kunjungi di kota ini?. Tunggu! Jangan-jangan ia mempunyai rencana buruk padaku!. Apa ia ingin membawaku ke tempat yang jauh lalu meninggalkanku di sana?. Aigoo…bagaimana ini?.



Paboya!!! Jangan berpikir macam-macam, sekejam apapun manusia di sebelahmu, ia tak mungkin melakukan hal seperti itu. tenang Krystal… semua akan baik-baik saja. buang semua pikiran burukmu, ingat seburuk-buruknya Kyuhyun, ia tetaplah manusia yang mempunyai hati dan juga perasaan.





Author POV




Tak lama setelah Kyuhyun keluar dari mobil, Krystalpun melakukan hal serupa. Setelah memastikan pintu mobil yang ia tumpangi telah tertutup dengan benar, Krystal berjalan menyusul Kyuhyun yang sudah memasuki bangunan di depannya. 

Matanya terus mengedar ke seluruh penjuru saat kiranya ia sudah berada di dalam bangunan yang biasa disebut café itu. setelah bergerilya cukup lama, Krystal tersenyum saat matanya menemuka dua orang yang ia kenal. Salah satu diantara keduanya, melambai serta melempar senyuman ramah pada dirinya. Sedangkan orang lainnya hanya memutar bola matanya seakan sudah jengah melihat Krystal untuk sekian kalinya, tentu tanpa disebut semua orang tahu siapa orang yang dimaksud itu.

“ Ah…Soo Jungie…” Krystal tersenyum senang membiarkan kedua matanya menyipit saat orang itu menyapanya dengan amat ramah.


“ Bogoshipeo!! Aishh…sudah ku bilang untuk sering datang kesini, kenapa kau baru datang sekarang?” protes orang itu sambil berpura-pura kesal.

“ Mianhae…aku lupa.” Krystal terkekeh pelan ketika ekspresi orang di hadapannya yang tak lain adalah Ryeowook mengerut.

“ Kau masih tertawa saat jelas-jelas kau salah?”

“ Berhenti bertingkah menjijikkan! Ya…setidaknya jangan di depanku.” Ketus orang lainnya. Entah karena merasa diabaikan atau memang benar-benar terganggu dengan dua orang di depannya, Kyuhyun mengomel dan terus menggerutu.

Krystal hanya mendelik sebal sambil mencebikkan mulutnya, seolah sedang menggumamkan sebuah kutukan untuk Kyuhyun. “ Aigoo…bilang saja kau cemburu.” Goda Ryeowook sembari terkikik senang. Mendengar itu Kyuhyun langsung membulatkan matanya, kemudian melirik Krystal lalu kembali menatap Ryeowook dengan tatapan membunuh.

“ Aishh…kau ini! sudahlah! Aku ingin bertemu dengan Yesung hyung!”

Kyuhyunpun pergi meninggalkan Krystal dan Ryeowook, tujuannya kini adalah seorang pria muda yang berada di ruangan bertulis SecRoom di depan pintunya. Dengan begitu fasihnya, Kyuhyun langsung membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya.




………….





Lain dengan Kyuhyun yang tengah terlibat perbincangan dengan Yesung, Krystal dan Ryeowook tengah duduk bersama, membicarakan hal-hal ringan sambil sesekali bergurau. Sejauh ini mereka berdua telihat sangat nyaman, terlebih mereka berbincang ditemani dengan berbagai cake lezat di atas meja, tak ketinggalan mocachino ice.

Krystal berhenti tertawa saat ia teringat sesuatu, gadis muda itupun langsung memandang Ryeowook. “ Oppa…apa kau berteman baik dengan Yesung oppa?”

Mengerti arah pembicaraan Krystal, Ryeowook hanya tersenyum sambil mengubah posisi duduknya. “ Tentu..”

Krystal mengangguk pelan, kemudian “ Jadi kau tahu kalau Yesung oppa itu mantan kekasih onnie-ku?” tanya Krystal penasaran. Tanpa banyak berpikir Ryeowook langsung mengangguki pertanyaan Krystal, membuat gadis di depannya kian bersemangat untuk melontarkan pertanyaan selanjutnya.


“ Lalu kenapa mereka bisa berpisah?”

Tak seperti sebelumnya, sekarang Ryeowook terdiam sejenak, memilah kalimat mana yang tepat untuk ia gunakan, serta memutuskan cara  memulai dari ceritanya.

“ Karena waktu. Yah…apapun bisa Yesung hyung berikan, tapi tidak dengan waktu. Itulah mengapa mereka berpisah.” Singkat, jelas, dan padat, cukup membuat Krystal mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Krystal tercenung setelah mendengar penuturan dari Ryeowook, ia tak menyangka bahwa kakaknya pernah mengalami kisah cinta seperti itu. bukankah sangat tidak adil, jika berpisah dari orang yang kita cintai hanya karena kurangnya waktu bertemu?. Tapi apapun yang pernah terjadi di masa lalu, biarkan menjadi masa lalu, toh..sekarang kakaknya sudah menemukan pendamping hidupnya.


“ Oh ya, bagaimana keadaan Jessica sekarang?” tanya Ryeowook.


“ Baik-baik saja. sekarang ia berada di Paris bersama suaminya.” Jawab Krystal. Tubuhnya mematung ketika matanya menangkap sesosok yang berdiri di belakang Ryeowook.


Sosok itu bersama orang di sebelahnya, Kyuhyun, berjalan menghampiri meja yang ditempati Krystal dan Ryeowook. Tanpa permisi, keduanya duduk, jika Kyuhyun duduk di sebelah Krystal, sosok itu duduk di samping Ryeowook.


“ Kalian belum makan?” tanya Kyuhyun pada Krystal. Gadis itu hanya menggeleng pelan, tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.


“ Aigoo…Wookie-ah kenapa kau tidak memberikannya makanan? Cepat bawakan menu paling lezat yang ada disini.” Seru sosok di sebelah Ryeowook sambil menepuk bahu lelaki kecil itu.


“ Ah…tidak usah. Aku sudah makan banyak kue dari tadi.” Tolak Krystal sungkan, karena sebenarnya ia tak benar-benar menolak tawaran itu.


“ Aishhh…tidak bisa seperti itu! Kau harus merasakan masakan dari chef handal di café ini, aku jamin kau pasti tidak akan menyesal. Otte?” 

Krystal hanya bisa meringis, ia benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa. ia merasa canggung karena sekarang ini ia berada di tempat yang sama dengan mantan kekasih kakaknya, namun sikap ramah orang itu sungguh membuatnya ingin melakukan hal yang sama. Orang itu, yesung, sungguh berbeda dengan saat pertama kali bertemu. Kini ia jauh lebih ramah, tidak ada lagi tatapan dingin serta perlakuan canggung.





………..





Krystal POV



~ ~ Krystal’s room ~ ~





Aku termenung diam sambil memandangi langit-langit kamarku, sejenak memoriku diajak berputar mengulang kejadian-kejadian yang tadi kualami. Mulai dari pergi ke kebun binatang sampai berkunjung ke café milik Yesung dan Ryeowook oppa.



Bicara tentang Yesung oppa, aku jadi teringat sesuatu. Tadi ia sangat berbeda, ia begitu ramah bahkan ia juga sempat bergurau beberapa kali. Dan yang paling mengejutkan adalah… dia menanyakan keadaan Sica onnie. Dari caranya bertanya, ia terlihat sudah bisa menerima keadaan yang ada. Ya mungkin benar, setiap luka pasti akan sembuh, masalah kapan luka itu akan sembuh, manusia itu sendirilah yang menentukannya. Yesung oppa boleh saja merasa tersakiti, tapi hidup terus berjalan dan seiring pergantian waktu, rasa sakit itu perlahan hilang berganti dengan perasaan yang lebih baik. bukankah begitu? Ckk…ckk… aigoo….ternyata aku ini bijak sekali! Kau memang daebak Jung Soo Jung.




………..





Author POV



At 07.50



Seorang gadis muda lengkap dengan seragam sekolah serta perlengkapan sekolahnya menyusuri tiap-tiap anak tangga yang menghubungkan lantai atas dengan lantai bawah rumahnya. Ia terlihat sangat terburu-buru, tapi sesuatu yang aneh membuat gadis itu berhenti sejenak kemudian memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sepi, itulah yang ia dapatkan. Memang rumahnya tidak bisa dibilang sebagai rumah padat penduduk, hanya saja, sekarang ini ia merasa seperti sendiri di dalam rumahnya. Biasanya ia akan menjumpai sosok wanita paruh baya yang telah mengabdi di rumahnya selama beberapa tahun belakangan ini, ia juga akan melihat seorang pria menyebalkan yang tengah menyantap sarapannya di meja makan.



Tapi apa yang ia lihat sekarang? Dua orang yang biasa ia lihat, kini tak ada dalam jarak pandangnya.


“ Nona…kau sudah bangun?” Gadis itu menoleh pada orang yang baru saja memanggilnya, ia menghela nafas lega saat sosok wanita paruh baya itu kini berada di hadapannya.


Ia langsung duduk di salah kursi yang terdapat di ruang makan, dengan cekatannya ia meraih selembar roti kemudian mengolesinya dengan selai strawberry. Hampir saja gadis itu melahap roti digenggamannya, tapi ia malah menoleh pada wanita paruh baya yang sedang meletakkan segelas susu di atas meja.

“ Kyuhyun…apa dia belum bangun?” tanya gadis itu ragu. Bahakn untuk menanyakan pertanyaan sesingkat itu saja, ia harus menekan semua gengsinya.

“ Sudah.” Jawab wanita itu yang terdengar begitu tenang. Wanita itu lantas bergegas kembali ke dapur, namun ia berbali lagi saat gadis muda itu, Krystal memanggilnya.


“ Bibi Han, terus kenapa dia belum turun juga?”


Wanita paruh baya yang biasa dipanggil bibi Han itu terdiam sambil mengingat-ngingat sesuatu.
“ Annie…dia sudah berangkat dari tadi pagi tadi, ah lebih tepatnya sejak subuh tadi.”


Krystal tersentak kaget, matanya membulat. Entah kenapa sarafnya melemah, membuat roti dalam genggamannya kini sudah jatuh ke atas piring.



“ Ah Bibi sampai lupa…tadi tuan Kyuhyun bilang, jika ia sudah memesankan taksi untuk nona.” Krystal terdiam, ia hanya bisa menghela nafasnya secara dramatis.



“ Kalau aku boleh tahu, ia pergi kemana?” tanya Krystal dengan sisa-sisa semangat yang masih tertinggal.
“ Hmmm…saya tidak tahu jelas. Ahhh…” seperti teringat sesuatu, bibi Han merogoh saku celemek yang tengah ia pakai. “ Mungkin ini bisa menjelaskannya, tadi sebelum pergi tuan Kyuhyun menitipkan ini untuk nona.” Lanjut bibi Han sambil memberikan sebuah amplop berukuran sedang pada Krystal.


“ Lebih baik dibuka nanti saja, sekarang nona harus segera berangkat kalau tidak nona akan terlambat.” Peringat bibi Han saat Krystal hendak membuka amplop itu.


Dengan patuh Krystalpun mengurungkan niatnya, kini ia beranjak dari duduknya sambil menggantung tali tasnya pada kedua bahunya. “ Nona ini! ini titipan dari tuan Kyuhyun yang lainnya.” Krystal menerima sebuah kotak makan yang diberikan bibi Han. Ia menatap kotak itu sejenak, kemudian langsung bergegas.





………..




Krystal POV




At Krystal’s Classroom



Ku genggam erat-erat sepucuk dalam genggamanku, yah…sangat erat. Bahkan aku merasa dengan cara seperti ini, mampu meringankan rasa sesak dalam dadaku. Saat pertama membuka surat ini, aku juga sudah merasa begitu berdebar tapi bukan karena senang, tapi karena takut. Dan saat membaca surat ini hingga tuntas, benarlah semua rasa takutku.



Hei gadis kecil!! Pasti kau heran karena tidak bisa menemukanku pagi ini. Aku melakukan hal ini hanya untuk menyelematkan diriku sendiri, kau ingat? Dulu kau pernah bilang akan membunuhku kalau sampai aku tidak mengantarmu ke sekolah. Dan see! Hari ini aku tidak bisa mengantarmu..

Baiklah…aku bercanda. Oh ya, kau ingat dulu kau pernah bertanya kapan aku akan pulang. Kalau begitu aku akan menjawabnya. Sekarang aku harus pulang, semua pekerjaanku disini sudah selesai, aku harus kembali ke Jepang untuk melanjutkan kuliahku. Kau tahu? Sebenarnya aku itu belum lulus…kekekekek…..

Bagaimana? Yah…kurasa aku memang tidak sopan dengan pergi tanpa pamit terlebih dulu, tapi percayalah aku punya yang tidak bisa jelaskan. Sepertinya aku lupa, bukankah harusnya kau senang karena tidak ada lagi orang menyebalkan yang selalu membuatmu kesal?.

Oh ya, gadis kecil…
Mungkin sepulang sekolah nanti kedua kakakmu akan sampai di rumah, jadi kau tidak perlu khawatir. Baik…itu saja yang ingin aku sampaikan. Maaf dan terimakasih.


PS. Belajarlah dengan baik dan jangan pernah datang terlambat ke sekolah.^^



Manusia paling tampan

Cho Kyuhyun



Ku pejamkan kedua mataku, menahan rasa kecewa, yah…entah kenapa aku merasa kecewa, aku merasa aku perlu menangis karena kepergiannya. Aku tidak tahu kenapa yang jelas aku merasa ini tidak adil.


Kini kutenggelamkan kepalaku di atas meja, menutupi wajahku yang basah karena airmata. Beberapa orang baru saja memasuki kelas, membuatku mau tak mau harus menutupi keadaanku yang begitu menyedihkan. Cihh…aku menangis untuk Kyuhyun? kenapa? Bukankah harusnya aku senang?.




………




At 15.30
Krystal’s House




Aku melangkah gontai, segera ku jatuhkan tubuhku ke atas sofa di ruang tengah. Untuk beberapa saat aku memejamkan mataku, namun akhirnya aku langsung membuka mataku saat ada suara-suara berisik terdengar.

“ Krystal…” suara cempreng khas Sica onnie terdengar, tapi bukan hanya suara yang kini bisa terjamah oleh panca inderaku, namun sosoknya yang tengah berlari senang ke arahku. Tak ketinggalan seorang pria berbaju santai di sampingnya, juga terlihat riang menghampiriku.

“ Bogoshipeo….” Desis Sica Onnie di tengah pelukannya. Aku tak membalas pelukannya, atau lebih tepatnya tidak ingin membalas.

Ia melepaskan pelukannya, kemudian menatapku lekat. Aku mengerti maksudnya, tapi biarkanlah….biarkan aku begini untuk sementara.

“ Apa begini caramu menyambut kepulangan kakakmu?” aku diam sambil mendengus pelan, aku bingung. Bukankah harusnya senang karena mereka telah kembali, tapi kenapa aku tidak merasa gembira sedikitpun?.

Akhirnya sebuah keputusan bijak terlintas di benakku, aku langsung menyambar tasku kemudian beranjak dari dudukku, lalu berjalan menjauhi kedua orang itu. “ Bukan begitu onnie, aku…aku hanya lelah.”




Author POV


Bukan begitu onnie, aku…aku hanya lelah.


Setelah ucapan adiknya tadi sore, Jessica tak melihat gadis kecil itu berkeliaran di sekitar rumahnya. Gadis itu masih setia mengurung dirinya di dalam kamar. Sebagai seorang kakak, Jessica mengenal baik adiknya. Ia tahu benar bagaimana sikap Krystal saat ada masalah dan tidak. dan yang sekarang ia lihat, adiknya tengah memiliki masalah. Masalah yang tidak ia ketahui.


Ia menoleh ke samping, ke arah suaminya yang duduk di sebelahnya sambil menonton acara berita dengan begitu serius. “ Apa menurutmu ada yang aneh pada Krystal?” tanya Jessica serius. Tak lama, pria itu menoleh kemudian menatap istrinya dengan tenang. “ Karena Kyuhyun.” jawab Heechul santai sambil tersenyum.


Mendengar jawaban suaminya, Jessica malah semakin bingung. Langsung saja ia memutar tubuhnya, agar lebih dekat pada suaminya. Ia menatap Heechul seolah meminta penjelasan lebih dari pria itu.


“ Memangnya ada masalah apa diantara mereka?” tanya Jessica cemas.



Lagi-lagi Heechul berbalik sambil tersenyum tenang, ia bertingkah seolah-olah semuanya akan baik-baik saja. “ Kyuhyun pergi tanpa memberitahunya, tapi tenang saja.” Heechul mengelus kepala Jessica lembut, meminta gadis itu untuk tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Tapi bukannya tenang, Jessica malah semakin penasaran.


Mengerti dengan tatapan Jessica yang tengah mendesaknya, Heechul mendesah pelan kemudian menghadap ke arah istrinya. “ Sepertinya Krystal seperti itu karena kepergian Kyuhyun yang mendadak. Ia baru tahu tadi pagi, saat Kyuhyun sudah pergi. Lebih baik kau temui dia, sepertinya dia butuh kehadiranmu.”


Jessica terdiam sejenak, mencerna semua kata-kata Heechul yang baru saja ia dengar. Tak lama, iapun bangun dari duduknya, kemudian melenggang pergi meninggalkan Heechul. melihat itu, Heechul hanya tersenyum, lantas kembali menyaksikan program televisi di depannya.



……….




~ ~ At Krystal’s Room ~ ~





Setelah menutup pintunya kembali, Jessica langsung mendekati Krystal yang tengah menatapnya bingung. Wanita itu tersenyum pada adiknya kemudian mengelus kepala gadis itu dengan penuh kasih sayang. Mendapat perlakuan seperti itu, Krystal yang masih terduduk di meja belajarnya menatap heran orang yang berdiri di sebelahnya.


“ Semua akan baik-baik saja, percayalah.” Ucap Jessica sambil sedikit membungkuk untuk mencapai tubuh adiknya, ia mendekap tubuh adiknya yang jauh lebih besar dari tubuhnya. “ Onnie-ya… wae geurae?” tanya Krystal, ia merasa sedikit aneh dengan sikap kakaknya sekarang. apa terlalu lama di Paris, membuat kakaknya sedikit lebih melankolis?.


Jessica melepas dekapannya, kemudian menatap mata Krystal lekat-lekat. Ia meletakkan kedua tangannya pada kedua sisi bahu Krystal. “ Onnie… Sebenarnya ada apa?” tanya Krystal yang mulai jengah dengan perangai Jessica.


“ Dengarkan aku! Ini semua hanya sementara, kau tidak perlu cemas. Karena Kyuhyun akan kembali, tenanglah.” Ucap Jessica. Krystal tersentak kaget, ia tak menyangka bahwa kalimat semacam itu akan ia dengar dari kakaknya.


Ia melepaskan kedua tangan Jessica pada bahunya, kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ranjangnya. “ Siapa yang cemas? Lagipula dia mau kembali atau tidak, itu bukan urusanku. Aku tidak peduli.” Tandas Krystal.



Jessica hanya menggedikkan bahunya, cihh…kau masih bisa bilang seperti itu, sedangkan raut wajahmu sangat kacau dari tadi? Pikir Jessica. Ia tahu bahkan sangat tahu kalau apa yang dikatakan Krystal tadi, bukanlah yang sebenarnya ada di dalam hati gadis itu. dia hanya mengelak, mengelak demi mempertahankan gengsinya.



“ Terserah apa katamu saja, tapi jika ada yang ingin kau tanyakan tentang Kyuhyun, aku siap menjawabnya.” Ujar Jessica sebelum keluar dari kamar Krystal.



Suara debuman pintu terdengar pelan seiring dengan tertutupnya pintu kamarnya, Krystal menatap kosong benda kokoh berwarna cokelat itu sambil berharap bahwa pintu itu akan terbuka dan memperlihatkan seseorang yang sangat ia rindukan, meski faktanya orang tersebut baru sehari meninggalkannya.





…………..








Pagi telah menggantikan peranan malam dalam menyelimuti belahan bumi bagian Korea, menandakan waktu istirahat telah usai dan kembali pada rutinitas serta kesibukan sehari-hari. semua nampak sibuk menyiapkan diri, tak ketinggalan Krystal yang tengah melahap rotinya. Selama di meja makan, ia tak banyak bicara, ia malah terlihat tak ingin membuang waktu barang sedikitpun. Setelah menghabiskan rotinya, Krystal kemudian mengoleskan tiga roti selanjutnya, setelah selesai ia bergegas ke dapur untuk mengambil sesuatu.


Segera ia meletakkan roti-roti hasil karyanya ke dalam kotak makan yang baru saja ia ambil dari dapur. Setelah selesai, ia langsung menutup kotak itu kemudian memasukkannya ke dalam tas.


Dua orang yang dari tadi hanya diam mengamati tingkah Krystal hanya bisa terheran sendiri, seingat mereka Krystal tak pernah membawa bekal ke sekolah. Dan yang paling mengganggu pikiran mereka adalah kenyataan bahwa Krystal bangun pagi tanpa ada yang membangunkan, gadis itu sudah duduk di kursi meja makan saat mereka sampai di ruang makan.


“ Oppa…kajja! Aku tak mau terlambat!” seru Krystal. Heechul terkesiap, namun dengan cepat ia mengangguk kemudian bergegas. Sebelum sampai di luar, Heechul berbalik memandang istrinya. “ Mungkin selama satu bulan ini ada perubahannya yang tak kita ketahui, tenang saja.” ucap Heechul sebelum akhirnya benar-benar pergi.



Ya..benar kata Heechul. tenang saja. toh perubahan yang ada pada diri Krystal bukan sebuah perubahan yang buruk, bahkan perubahan yang sangat dinantikan oleh Jessica. Sebagai kakak, tentunya ia ingin adiknya menjadi orang yang disiplin.



Perlahan perubahan kecil itu menjadi sebuah kewajaran yang biasa disaksikan Jessica maupun Heechul, rasanya bukan hal aneh lagi jika melihat krystal bangun pagi atau tidak melihat Krystal sibuk dengan urusan dapur.


Jessica tersenyum bangga pada adiknya, hampir saja adiknya melihat airmatanya jatuh kalau ia tidak segera memeluk makhluk manis itu. “ Chukkae… kau memang yang terbaik.” Ucapa Jessica sambil mengeratkan pelukannya. Sama dengan Jessica, kini Krystal tengah tersenyum lebar meresapi perasaan bahagia dalam hatinya. Bagaimana tidak? ia baru saja lulus dengan hasil terbaik.


“ Gomawo onnie…aigoo…aku senang sekali!” seru Krystal sambil menghembuskan nafasnya kuat.


“ Charanda!!” ucap Heechul sambil mengacungkan jempolnya pada Krystal, tapi ia kemudian menurunkan tangannya saat makhluk kecil dalam gendongannya tengah bergerak lincah tak karuan. Yah…itu dia Jaebum. Bayi kecil berusia sepuluh bulan, anak Heechul dan Jessica. Tampan tapi sedikit cantik, yah…mungkin penerus ayahnya.


“ Aigoo…anak appa sangat aktif! Apa kau juga ingin memberi selamat pada Krystal ahjumma?” tanya Heechul pada anaknya. Ia bertanya seperti anaknya akan menjawab saja, padahal anaknya bahkan baru bisa mengucapkan kata-kata sederhana seperi pa-pa-pa. 



“ Brummm..brtmmm…” gumam bocah kecil itu hingga membuat bibirnya sedikit basah karena air liur yang menyembur keluar. “ Ap-pappapapa…pahh..”racau anak itu lagi sambil memegangi wajah appanya. Krystal dan Jessica melepaskan pelukan mereka kemudian bergerak mendekati Heechul, ah tidak! tapi mendekati makhluk dalam gendongan Heechul. 



“ Hmmm...” dehem seseorang membuyar ketiga dewasa yang tengah memperhatikan seorang makhluk kecil di tengah-tengah mereka. “ Maaf aku terlambat…chukkae!” ucap orang itu lagi sambil memamerkan senyum indah, secara berangsur sosok tinggi nan tampan itu berjalan mendekat.



“ Kyu…aigoo…bagaimana bisa kau ada disini?” riuh Heechul mendekati sosok bernama Kyuhyun dengan semangat, bisa dikatakan ia setengah berlari. Padahal harusnya ia lebih berhati-hati, mengingat ada jiwa lain dalam gendongannya.


Kyuhyun tidak menjawab, dia hanya tersenyum simpul, kemudian mengalihkan pandangannya tepat seorang gadis yang tengah menatapnya kesal. Dari auranya, gadis itu tengah berancang-ancang untuk mencekik dirinya. “ Chukkae.” Ucap Kyuhyun sembari mengangsurkan sebuket bunga cantik pada gadis itu.


Bukannya segera mengambil, gadis itu malah menatap buket bunga itu kemudian menatap Kyuhyun secara bergantian. “ Cihh…” dengusnya sambil mengalihkan titik fokusnya.


Melihat hal itu Jessica langsung menarik Heechul menjauh dari kedua insan yang tengah bersitegang itu.


“ Kau marah?”


“ Menurutmu?”



Kyuhyun terdiam sejenak, ia tersenyum senang bahkan setelah tahu kalau gadis di depannya sedang marah. Ia terus menarik kedua sudut bibirnya hingga gadis itu meneruskan ucapannya, “ untuk apa aku marah? Aku hanya kesal melihatmu lagi.”



Kyuhyun mengulum senyumnya kemudian mempertegaskan tatapannya pada gadis itu, “ Kalau begitu terimalah bunga ini. jarang-jarang manusia tampan sepertiku mau meluangkan waktunya untuk memberi bunga.” Ujar Kyuhyun mengangsurkan bunganya kembali. Dengan tatapan jengah Krystalpun menerimanya, ia malas mendengar ucapan orang di depannya.


Gadis cantik hampir saja tersenyum saat tangan kanannya menyentuh kelopak salah satu bunga yang ada di dalam buket itu, tapi untungnya ia segera sadar, dan langsung memasang wajah datarnya. Ia pun kembali menatap Kyuhyun yang sekarang juga memandangnya dengan sangat serius, bahkan pria itu sampai mengangkat sebelah alisnya.


“ Ini?” Kyuhyun meraih tangan kanan Krystal, kemudian memperhatikan sesuatu yang melingkar di jari gadis itu. ia menatap Krystal, meminta penjelasan dari gadis itu.



Kyuhyun menatap tajam gadis di depannya, membuat gadis itu seperti terhakimi. Tak ingin kegugupannya terlihat jelas, Krystal langsung menarik tangannya. “ Mworago?” sungut Krystal seolah tak ada yang salah pada dirinya.


“ Tentu kau tahu jelas apa yang sedang ku maksud.” Kali ini Kyuhyun tidak main-main, ia benar-benar serius, membuat Krystal mau tak mau menegak liurnya sendiri. ia gugup bahkan takut, jika boleh dibilang seperti itu.


“ Cincin ini?” tanya Krystal sambil menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya. Awalnya ia ingin berteriak atau bahkan bertingkah seolah tidak ada yang perlu dipermasalahkan, tapi perkaranya orang yang berada tepat di depannya ini, tak mengizinkan dirinya untuk sekedar melakukan hal itu.


“ Aku…maksudku cincin ini…aku hanya menyukainya.” Jawab krystal tergagap, sekarang ini sama sekali tak berani menatap mata Kyuhyun.


“ Arrasseo!!! Ckkk…kalau aku tidak boleh memakainya, baiklah akan ku kembalikan!” tandas gadis itu sambil berusaha melepas benda kecil yang terpasang di jari manisnya, namun belum sempat cincin itu terlepas, tangannya sudah tak bisa bergerak lagi karena ada tangan lain yang sedang menahan tangannya.



Krystal menatap Kyuhyun dengan heran, gugup dan terpana..ya mungkin saja.



“ Bukan seperti itu maksudku. Tapi tidak seharusnya kau menggunakan cincin itu, itu bukan untukmu.” Tutur Kyuhyun mengiba, tapi terdengar menyesakkan untuk Krystal.
“ Aku tahu, ini milik Seohyun kan?” sengit Krystal sinis.



Kyuhyun mendesah pelan, kemudian menatap serius gadis di depannya. “ Ini! ku harap kau bisa memberikannya pada gadis itu!” Krystal meletakkan benda kecil itu tepat di telapak tangan Kyuhyun. gadis itu kemudian membalikkan tubuhnya, menjatuhkan buket bunga yang beberapa menit lalu sudah menjadi miliknya. Tanpa pikir panjang gadis itu melangkah meninggalkan pria di belakangnya mengerang frustasi.



“ Dengarkan aku!” Kyuhyun yang berusaha mengejar Krystal, kini berhasil meraih lengan gadis itu.


“ Ini memang bukan milikmu dan tidak akan pernah menjadi milikmu.”


“ Aku tahu! Bahkan kau sudah mengatakannya tadi!” Krystal berusaha melepaskan tangannya dari Kyuhyun, tapi percuma karena nyatanya Kyuhyun malah semakin mengeratkan genggamannya.
“ Ckk….bisakah kau dengarkan aku sampai tuntas?”


“ Cincin ini terukir nama Seohyun di dalamnya, kau lihat? Jadi jelas, aku tidak membiarkanmu untuk memakainya. Karena…”

“ Karena?”


Kyuhyun merogoh saku jaketnya, kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Perlahan Kyuhyun membuka kotak yang baru saja ia ambil dari sakunya itu.



Krystal terperangah saat mengetahui bahwa ternyata isi kotak itu adalah sebuah kalung berbandul cincin cantik. Tapi yang membuat Krystal lebih terperangah adalah saat Kyuhyun memakai kalung itu di lehernya. Mendadak jantungnya berdebar keras, jaraknya dengan Kyuhyun begitu dekat. Bahkan ia juga bisa menghirup aroma tubuh pria di depannya, benar-benar membuatnya jantung hampir lepas.


Kini Kyuhyun memandang gadis di depannya dengan lembut, gadis itu tengah memainkan cincin pada kalung yang terpasang pada lehernya. “ Karena itulah milikmu bukan ini.” ujar Kyuhyun. Krystal berhenti memainkan benda kecil itu, kini ia menatap Kyuhyun dengan bingung. Bingung…tapi bukan karena ia bingung dengan maksud Kyuhyun, tapi ia bingung harus berbuat apa.

Namun sepertinya Krystal tidak perlu repot-repot untuk berpikir, karena sekarang Kyuhyunlah yang bertindak. Secara tiba-tiba pria itu merengkuh tubuh Krystal membiarkan tubuh gadis itu masuk ke dalam dekapannya.

“ Aku ingin kau memakai cincin yang mewakili semua perasaanku padamu, jadi ku harap kau bisa menjaga cincin itu dengan baik.” ucap Kyuhyun masih memeluk Krystal. Ia menumpukan dagunya pada bahu Krystal, membuat gadis itu sedikit bergidik ngeri karena hembusan nafas Kyuhyun mengenai kulitnya.


“ Kyu…”



“ Kau gadis pintar, tentu kau mengerti maksudku bukan?”

“ Kyu…” Kyuhyun terkekeh jahil saat namanya kembali terucap dari mulut Krystal.

“ Arraseo!! Akan kupertegas kalau begitu, dengarkan baik-baik. hmm….Krystal, aku menyukaimu, anie…aku mencintaimu. Aishhh!! Entahlah! Terserahmu saja mau menganggap bagaimana, yang jelas aku memiliki perasaan aneh terhadapmu.” Jelas Kyuhyun sedikit frustasi karena tak bisa mengucapkan maksudnya dengan baik, padahal ia sudah berulang kali menghafalkan kalimat itu sebelumnya.


“ Kyu..aku…” dengan sedikit kesal Kyuhyun melepaskan dekapannya pada Krystal, ia menatap gadis itu sambil berdecak sebal. Ia heran kenapa gadis itu terus memanggil namanya.


“ Apa? kau tidak memiliki perasaan yang sama denganku?”
“ Bukan seperti itu…tapi…ckkk!! Berbaliklah!”


Kyuhyun langsung membulatkan matanya saat ia mendapati dua, ah tidak tiga manusia yang berada pada radius dua meter dari keberadaannya. Mereka tak lain adalah Heechul, Jessica, dan tentunya Jaebum.

“ Aigoo…kau ini tidak romantis sekali! Bagaimana bisa kau menyebut perasaanmu sebagai perasaan aneh? Itu cinta Kyu, harusnya kau menyatakannya dengan lebih lembut.” Protes Heechul dengan gaya dramatis. “ Ckk…seperti kau romantis saja.” Heechul berhenti saat istrinya mematahkan argumennya.


………….



Karena mengalami sedikit gangguan, Kyuhyunpun mengajak Krystal ke sebuah tempat. Tempat yang indah dihias dengan berbagai pohon-pohon  besar, tempat itu sedikit berbukit dan hampir keseluruhan berwarana hijau. Kini kedua orang itu tengah terduduk di hamparan rumput hijau yang tumbuh di sepanjang tempat itu.

“ Kenapa tidak memberitahuku dulu sebelum pergi?” Kyuhyun menoleh, ia menundukkan kepalanya kemudian kembali menatap ke depan.

“ Sederhana saja, aku hanya tak ingin menikmati waktu perpisahan. Aku benci itu.” jawab Kyuhyun masih memandang pemandangan di depannya.


“ Kau tahu? Hari-hari terakhir saat itu terasa berat untukku, bukan hanya karena aku akan pergi, tapi karena aku berdebat dengan batinku sendiri.” tutur Kyuhyun membuat gadis di sampingnya menoleh, memberi perhatiannya pada Kyuhyun.
“ Akal sehatku melarangku untuk memiliki perasaan seperti itu, namun sekuat apapun aku menolak perasaanku, rasanya aku malah semakin menyukaimu. Tapi aku bingung, bukankah harusnya aku tidak memiliki perasaan seperti itu?.” Kyuhyun menghela nafasnya seakan sedang melepas beban yang selama ini ia pikul.

Krystal termenung diam masih dengan memandangi Kyuhyun, ia tak pernah tahu kalau ternyata Kyuhyun merasakan hal seperti itu. tapi tetap saja gadis itu merasa Kyuhyun terlalu bodoh.

“ Aku…” baru saja lelaki itu ingin menuntaskan ucapannya, tapi terhenti saat ia mendapati gadis di sebelahnya yang tengah menatapnya serius. Kyuhyun menggaruk kulit kepalanya, kemudian berdehem pelan. Ia meraih tangan Krystal kemudian menggenggamnya dengan lembut. Mendapat perlakuan seperti itu, Krystal diam membeku, yang jelas dia senang walau sedikit gugup.

“ Aku mencintaimu.” Ucap Kyuhyun diakhiri dengan senyum indahnya. Kini pria itu sangat senang, pertama karena ia berhasil menyampaikan perasaannya, dan kedua karena ia menyampaikannya dengan cara yang keren. Yah….setidaknya menurut Kyuhyun, apa yang baru saja ia lakukan sangatlah keren.


Tapi senyum bangga Kyuhyun perlahan meluntur saat ia melihat Krystal yang malah terdiam, tapi kemudian ia tersenyum lega. Krystal balik menatapnya sambil tersenyum senang, seolah menyiratkan jika gadis itu memiliki perasaan yang sama dengannya.

Kyuhyunpun langsung mendekap erat gadis itu, ia tersenyum senang, menikmati sesuatu yang tengah bereaksi jauh di dalam hatinya. Begitupun dengan Krystal yang merasakan hal serupa dengan Kyuhyun. “ Nado saranghae.”





^^ END ^^



WOOYYY….MY PRINCE KELARRRRRR!!!!!!!!!! *tabuh gendang arak keliling kampung*#bakar rumah salsa#*injek farah*
AKHHHH……..*author mulai sarap.

Oke….oke…checkcheck 123, check….
Halo readers sekalian, ada yang nungguin ff inikah? Terserah deh ada yang nungguin atau enggak, yang jelas aku seneng………….


Gila setelah ff ini macet selama, #liat draft postingan# selama enam bulan*gila!!!!! Aku shock ngeliatnya*


Aku seneng banget!!!!!!! Kalian tau? Aku bangga banget!!!!!!!!!#aduh gila gua lebay banget#
Padahal rencananya aku mau nyelesaiin My true love is you dulu, eh tapi malah ff ini deh yang dikerjain duluan. Walau awalnya aku perlu mikir dengan susah payah dulu biar cerita yang aku tulis nyambung ama cerita sebelumnya, maklum….ff ini udah lama banget. Aku aja ampe lupa terakhir nulis ampe mana.



Terasa feelnya gak? Ya gak?*acungin golok
Mungkin kalian gak dapet feelnya terlebih bagian akhir-akhir*pasang tampang melas*, berhubung aku anaknya *aku anaknya gimana yah?* ga tau deh. Yang jelas karena aku berbeda dari anak yang lain, jadi aku gak kuat kalau bikin scene-scene yang terlalu manis. kalau aku bikin yang gimana gitu, nanti aku jadi cengar-cengir sendiri, di depan laptop, di kamar, sendiri lagi, terus nyengir apa gak kayak orang gila?. Lagian aku gemeter sendiri jadinya, bikin yang kaya gitu aja udah merinding, apa lagi yang lebih?. Tapi gak papalah, toh disini karakternya abang kyu gak romantis, dia agak sedikit koplak, aneh dan gengsian#ngeles dikit#


Tapi pada puas gak nih ama endingnya?#belagak!!!
Semoga pada puas ya….*pasang muka manis*#ditimpukin readers
Oh ya…kalau kalian nemuin banyak Typo, maklum aja yah…ini aku gak edit lagi. Jadi pas baru selesai bikin, langsung publish. 


oh ya, bagi yang masih nunggui my true love is you ama love need effort, aku minta buat lebih sabar dalam menunggu. jujur aku gak pernah bermaksud untuk nunda-nunda, cuma yang kaya kalian udah tau, aku tuh nulis kalo lagi dapet feel-nya. dan untuk sekarang mungkin aku belum nemuin feel buat ff itu, apalagi love need effort. aku bingung mau nulis apa, nih kalo aku buka part sebelumnya, aku malah jadi males sendiri. Dan gak bisa aku pungkirin kalo itu malah ngancurin semua feel aku. *gilagila galiema curhat.


yah...tapi untuk ff mana yang bakal kelar duluan, aku gak bisa mastiin. karena feel kan gak bisa diprediksi, mungkin sekarang aku lgi ma lne, tapi bisa aja nanti lne duluan yg kelas. atau sebaliknya, ya kan?.  


huftt...kayanya sampe disini aja deh, aku yakin kalian juga udah pegel bacain cuap-cuap aku. 


See you.....




Cap Tiga Jari 



GSB


Comments

Popular Posts