My Prince Part 2B Of 2 - END
Krystal POV
ā Benar kau tak mau ikut?ā tanya Ra-In dari celah jendela
mobil oppa-nya. Bahkan ini sudah ketiga kalinya ia bertanya hal yang sama
padaku. ā Ne..kau duluan saja.ā jawabku dan sebisa mungkin untuk tersenyum
meski nyatanya sangat sulit. ā Tapi..ā
ā Aku baik-baik saja.ā potongku yang sudah tahu arah
pembicaraannya. Aku tahu dia mengkhawatirkanku, terlebih setelah apa yang baru
saja menimpaku. Tapi aku benar-benar ingin sendiri kali ini. ā Baiklah aku
duluan.ā Pamitnya seraya melambaikan tangannya. Perlahan mobilnya bergerak dan pergi
sampai aku tak bisa melihatnya lagi.
Aku bersandar pada tembok besar di samping gerbang
sekolahku. Ku pejamkan mataku, berusaha mengubur ingatan yang baru saja terjadi
beberapa menit yang lalu. Ku buka mataku lagi dan menengadahkan kepalaku
melihat gelapnya langit. Bahkan gelapnya langit begitu menyedihkan.
Kyuhyun POV
17.47 KST
Suara gemericik air yang jatuh ke atas genteng rumah, turut
menjadi iringan melodi yang menemani santai soreku. Hari ini aku sangat
lenggang, bahkan tak banyak pekerjaan yang harus ku kerjakan di kantor. Jadi
kuputuskan untuk kembali ke rumah sesegera mungkin dan melepaskan penatku
bersama benda kesayanganku, PSP.
KRIING
KRIING
Dengan malas kulangkahkan kakiku untuk meraih telepon rumah
yang tengah berdering. Bahkan aku ingin segera mengangkatnya jadi aku lebih
cepat menutupnya.
ā Yeobseyeo.āsapaku pada penelpon di seberang sana.
ā Dia belum pulang.ā Jawabku yang perlahan menaikkan sedikit
tingkat konsentrasiku.
ā Mwo?ā
ā Aishh..baiklah aku akan segera ke sana, gomawo.ā Dengan
segera ku akhiri panggilan barusan.
Yang tadi menelpon adalah Ra-In, temannya Krystal. Ia
menanyakan kabar Krystal yang jelas-jelas belum ku temui dari tadi. Dan yang
lebih mengherankan, nada bicaranya sangatlah panik dan mungkin khawatir. Di
detik terakhir panggilan, ia juga menyuruhku untuk menjemput Krystal yang ia
yakini masih berada di sekolahnya.
Kini ku buka pintu mobilku dan membawanya keluar untuk
menemukan gadis itu. aigoo..bagaimana bisa dia masih di sekolahnya. Bukankah
biasanya ia pulang sendiri?. Apa jangan-jangan ia lupa dengan alamat rumahnya?.
Yak! Apa yang kau pikirkan Cho Kyuhyun! berhentilah berpikiran konyol kalau kau
tidak ingin mati karena tak fokus dalam berkendara.
ā¦ā¦ā¦.
ā Apa kau gila?ā tanyaku dengan intonasi yang agak tinggi.
Bagaimana aku tak kesal? Bayangkan saja di tengah derasnya hujan, dia malah
berdiam diri dan membiarkan tubuhnya terguyur air hujan. Ini gila!. Rasanya
payung yang kupegang ini sudah tak berguna lagi untuknya. Karena sekujur
tubuhnya sudah basah. ā Kenapa kau bisa..ā
ā Aku ini kan hebat, makanya aku tahu kalau kau disini.ā
Selakku tak tega membiarkannya terus bicara. Mana tega aku membiarkannya bicara
disaat bibirnya sudah memutih dan wajahnya sangat lesu. Ku rundukkan tubuhku
dan mengulurkan tangan kiriku untuk membimbingnya bangun. Aigoo..badannya
sangat dingin. Sudah berapa lama ia disini.
ā¦ā¦ā¦ā¦
Setelah ku bawa ia ke kamarnya, kini aku keluar dari
kamarnya dan membiarkan Nyonya Han menggantikan baju untuknya. Aku tak habis
pikir dengan anak itu. dia bahkan bukan gadis bodoh yang membiarkan tubuhnya
kehujanan.
KRIING
KRIING
Author POV
Setelah selesai bercakap dengan penelpon tadi, kini Kyuhyun
segera masuk ke dalam kamar Krystal dan tentunya karena Nyonya Han telah
menyelesaikan tugasnya. ā Tuan saya ambil kompres dulu, nona Krystal..sepertinya
ia demam.ā Ucap Nyonya Han sebelum keluar dari kamar Krystal dan menutup pintu
ruangan itu dengan rapat. Dan meninggalkan Kyuhyun yang sekarang sudah duduk di
pinggir ranjang Krystal.
Kini Kyuhyun mengerti kenapa gadis yang tengah terbaring
lemah itu, bisa bertindak seperti tadi. Yah..setelah berbincang cukup lama
dengan penelpon tadi yang tak lain adalah Ra-In, dia sudah mengerti bahkan
memahami bagaimana perasaan Krystal sekarang. Ia menatap Krystal dengan rasa
kasihan dan sakit?. Tanpa terasa, kini tangannya mengusap lembut puncak kepala
Krystal. Panas sekali pikir Kyuhyun saat tangannya menyentuh dahi
Krystal.
Tak lama pintu kembali terbuka dan keluarlah sosok Nyonya
Han dengan membawa peralatan lengkap untuk mengompres. Dengan sigap Kyuhyun
langsung mengambil alih semua itu. ā Nyonya bisa istirahat, biar aku yang
menjaganya.ā Ujar Kyuhyun yang langsung dipatuhi oleh Nyonya Han.
ā¦ā¦ā¦ā¦.
Cahaya matahari pagi kini mulai mencuat di sekitar kamar
Krystal. Seakan mengerti ini sudah waktunya bangun, mata Krystal yang masih
terasa berat perlahan terbuka. Rasanya sedikit pusing dan lemas saat ia mencoba
mendudukkan dirinya. Bahkan rasanya lebih pusing daripada naik roller coaster
hingga tujuh kali. Kenapa Kyuhyun tak membangunkanku? Tanya Krystal pada dirinya sendiri saat
menyadari bahwa ia bangun di saat yang sudah tidak pagi lagi. Tak lama pintu
kamarnya terbuka, bukan! Lebih tepatnya ada seseorang yang membuka pintu
kamarnya.
Kini muncul sosok Kyuhyun dari balik pintu dengan membawa
sebuah nampan berisi semangkuk bubur dan teh hangat. Kyuhyun tersenyum simpul
saat melihat sosok Krystal yang tengah menatapnya. Dengan hati-hati ia letakkan
nampan yang ia bawa di meja kecil samping ranjang Krystal. Iapun ikut duduk di
pinggir ranjang Krystal.
ā Apa kau sudah merasa lebih baik?ā tanya Kyuhyun sambil
memegang dahi Krystal.
ā Jam berapa sekarang?ā tanya Krystal dengan suara yang
masih lemas. Sepertinya dia belum cukup sehat.
ā Jam sepuluh.ā Jawab Kyuhyun yang kini sedang meraih
mangkuk bubur yang letaknya tak jauh darinya.
ā Aigooā¦ini sudah terlambat! Kenapa kau tak membangunkanku?
Aishh..jinjja!ā
Kini Krystal berniat bangkit dari ranjangnya, bahkan ia
sudah menyingkap selimut yang dari semalam menghangatkannya. Dengan tergesa-gesa
ia menuruni ranjangnya. ā Kau mau kemana?ā tanya Kyuhyun yang dari tadi hanya
menjadi penonton setia. ā Sekolah, memangnya mau apalagi?ā
ā Kau tidak perlu sekolah hari ini. Aku sudah meminta izin
pada gurumu, arasseo?ā
ā Yak! Kenapa kau berbuat sesukamu, HAH?ā sungut Krystal
yang merasa kesal dengan Kyuhyun.
ā Kau sakit, apa aku salah berbuat seperti itu?ā
ā Cihh..aku sangat sehat! Kau tidak perlu berlebihan seperti
itu! dan satu hal lagi, kau! Tidak usah mempedulikanku lagi.ā Entah ada setan
apa, yang pasti Krystal sangat emosi. Sontak apa yang dibicarakan Krytal tadi
mampu memancing emosi Kyuhyun yang kini sudah mencapai ubun-ubun.
ā Jadi kau sangat sehat, HAH? Baiklah! Lakukan apapun yang
kau mau, aku tidak akan peduli. Bahkan jika kau hujan-hujanan lagi karena
seorang Choi Minho, akupun tidak akan peduli!ā ucap Kyuhyun dengan penuh
penekanan. Bahkan perkataan itu mampu menekan batin Krystal.
Tanpa peduli dengan apa yang akan Krystal rasakan, Kyuhyun
langsung keluar dari kamar Krystal. Bahkan tak ada niatan sedikitpun untuk
mengurungkan langkahnya. Entahlahā¦karena Kyuhyun sendiri tidak mengerti kenapa
dirinya jadi seperti sekarang. Seharusnya aku tidak berkata seperti itu,
bagaimanapun dia sedang sakit sesal Kyuhyun dalam hatinya.
Kyuhyun POV
2 days later..
Semuanya berjalan sama seperti sebelumnya. Aku masih
mengantarnya ke sekolah setiap pagi, bahkan aku kembali membangunkannya
sekarang. Sejak kejadian itu, aku dan dia lebih banyak diam. Mungkin lebih
tepatnya dia. Seperti sekarang saja dia lebih memilih untuk duduk termenung di
teras depan. Entah apa yang menarik dengan kegiatannya sekarang, hanya saja dia
lebih memilih seperti itu daripada berdebat denganku.
Penduduk langit yang kini bisa disaksikan dengan mata
telanjang tengah menjadi hiburan tersendiri bagi dirinya. Entahlahā¦yang pasti
dari tadi dia hanya memandangi langit. Aku tahu ia sedang merasa terguncang.
Coba saja kalian bayangkan. Dipermainkan oleh seseorang yang kita sukai.
Bukankah itu sangat menyakitkan. Biar bagaimanapun aku juga pernah merasakan
hal serupa dengannya. Jadi sedikit banyak aku mengetahui perasaannya.
ā Masuklah! Ini sudah malam, kau bisa sakit.ā Perintahku
saat menyadari dinginnya malam begitu menusuk tulang belulangku. Tak ada
jawaban, dia diam tak bergeming.
ā Krys...masuklah.ā pintaku lagi dengan intonasi yang bisa
kalian bilang lebih lembut. Kusingkirkan ego-ku dan kini mulai berjalan
mendekati gadis yang masih duduk termangu itu. Ku posisikan duduk-ku dalam
jarak yang tak terlalu dekat dan tak terlalu jauh darinya.
Rasanya seperti sedang bicara dengan patung. Atau mungkin
seperti bicara dengan makhluk halus. Dari tadi tak ada satupun ucapanku yang ia
tanggapi. Ku hela nafasku untuk sekedar menahan kadar kesabaranku dan melirik
ke arahnya lagi. ā Aku tahu apa yang sedang kau rasakan..ā
Belum juga aku selesai bicara, dia malah menyelak. ā Kau
tidak tahu dan tidak akan pernah tahu..ā ucapnya dengan teramat dingin. Ku hela
nafasku lagi kemudian memiringkan posisi dudukku. Ku gigit bibir bawahku
menyiapkan mental untuk menyampaikan opiniku.
ā Hidupmu tidak akan berakhir hanya karena begitu banyak
beban yang kau tanggung hari ini, setidaknya itu yang pernah dikatakan seorang
gadis kecil padaku.ā Ucapku dengan
sedikit berhati-hati. Ya..aku mengatakan hal yang sama dengan apa yang ia
pernah katakan padaku. Dan di luar dugaan, ia langsung memutar posisi duduknya.
Kini ia menatapku dengan tatapan yang tak bisa kupastikan
artinya. Tapi dilihat dari raut wajahnya, ia begitu terpukul. Seperti sedang
menanggung beribu kesedihan. Akupun membisu saat melihat airmatanya yang jatuh
dari matanya.
ā Apa aku sebodoh itu Kyu?ā lirihnya begitu lemah yang
diiringi isakan kecil. Jujur aku langsung membeku. aku bingung harus
memperlakukannya seperti apa. rasanya akal dan alat gerakku bagai kehilangan
koneksi yang konkrit.
ā An..annio, bukankah sakit adalah suatu rangkaian yang
pasti kita temukan dalam kehidupan? Jadi jika semua terasa sakit, cobalah untuk
menyembuhkannya, membuatnya seperti sedia kala.ā Tanganku mulai terangkat dan
mendarat di kepalanya. gerak ini bukan kehendakku. Tapi bergerak begitu saja
tanpa meminta izin dari akal sehatku.
Tanganku tak hanya diam. Tanganku mulai mulai bergerak.
Bergerak mengusap kepalanya pelan. Kepalanya terangkat. Kini aku bisa melihat
wajahnya dengan jelas. Bahkan sorot matanya yang sarat akan keringkihan di
dalamnya. Hatiku ikut mencelos saat menemui fakta bahwa ia sangat amat
terpuruk.
ā¦ā¦ā¦.
Pagi ini tentu saja sama seperti pagi biasanya selama aku
berada di rumah ini sejak beberapa minggu yang lalu. Hahā¦perubahannya saat itu,
mulai dari bangun pagi, membuat sarapan sendiri, bahkan belajar memasak lebih
serius lagi, kukira akan menjadi sebuah kebiasaan dan perlahan akan menjadi
bagian dari dirinya. Tapi sejak kejadian itu, aku sadar. Perubahan itu hanya
sementara, saat hatinya tertarik pada sosok namja bernama Choi Minho.
Baiklahā¦selama apapun aku berpikir, aku tetap tidak
menemukan jawaban. Jawaban kenapa manusia begitu bodoh di depan cinta. Misalnya
membuat kita melakukan apa saja yang biasanya tak pernah kita lakukan sama
sekali. Dan aku menyadari kalau tak selamanya mencintai itu indah. Setidaknya
cinta tidak selalu membuatmu bahagiakan?. Jadi seharusnya kau perlu menanyakan
pertanyaan semacam itu.
Keuraeā¦cukup untuk merenungnya tuan Cho. Tentu kau tidak
lupa dengan tugasmu setelah ini, kan? Yaphā¦kau harus membangunkan bocah itu,
kemudian mengantarnya ke sekolah. Mana bisa aku melupakan tugasku yang satu
itu? rasanya seperti sudah menjadi rutinitasku. Bahkan aku melakukannya dengan
senang hati. Sepertinya tinggal di rumah ini untuk beberapa saat, membuat
tingkat kewajaran versi diriku melenceng dari kiblatnya.
Author POV
Pria tinggi dengan kulit putih tulang itu memandang pintu di
hadapannya. Pria yang sudah lengkap dengan pakaian kerjanya, mulai bersiap
memutar knop pintu di hadapannya. Perlahan ia mendorong pintu itu, membuat
ruangan di dalamnya dapat masuk dalam penglihatannya.
Senyumnya terulas tanpa ia sadari. Bagaimana tidak? Hal yang
awalnya ia pikir mustahil, kini terjadi. Gadis yang menjadi tujuan kenapa ia
datang ke ruangan itu, sudah berdiri di depan cermin sambil merapihkan tatanan
seragam sekolahnya. Gadis itu, maksudnya Krystal, kini menoleh ke arah Kyuhyun
yang masih berdiri bersandar di kusen pintu.
ā Issshhhā¦ketuk pintu dulu sebelum masuk, dasar tidak sopan!
Cepat keluar, sebentar lagi aku selesai!ā omel gadis itu sambil mengerucutkan
bibirnya. Alih-alih mempertegas ucapannya, ia pun menggerakkan tangannya
bermaksud menyuruh pria itu keluar. Bukannya kesal, pria itu malah tersenyum.
Setidaknya ia senang kalau gadis yang baru saja mengusirnya sudah kembali
seperti biasa.
ā¦ā¦ā¦ā¦.
~ ~ At Kyuhyunās Car ~ ~
Kyuhyun mengemudikan mobilnya dengan konsentrasi penuh,
meski sebenarnya tidak juga. Sesekali ia melirik gadis yang duduk di bangku
sebelahnya. Dia mengamati roti yang sedang disantap gadis itu, berangsur
mengecil dan tinggal sedikit.
ā Iniā¦makanlah! Pasti kau lapar. Aku tahu porsi makanmu itu
tidak sedikit.ā Kyuhyun menyodorkan sebuah kotak makan berukuran sedang yang
dari tadi berada di dashboard mobilnya. Gadis itu menggerutu mendengar ucapan
Kyuhyun yang terdengar seperti ejekan. Memangnya dia pikir, karena siapa aku hanya
makan sedikit? Umpat Krystal dalam hatinya. Dia terus saja menggerutu.
Pria di sebelahnya ini, memiliki kebiasaan yang sangat menyebalkan. Yaitu
berubah kepribadian. Tadi malam dia merasakan pria ini begitu manusiawi, tapi
sekarang ia buru-buru menjauhkan kata-kata itu dari sosok pria di sebelahnya
sekarang.
ā Kau tidak mau?ā Krystal hanya bisa mendengus kesal. Ia
tahu betul kalau perutnya memerlukan banyak asupan nutrisi. Tapi hatinya begitu
gengsi untuk sekedar menerima kotak itu.
ā Ambilah! Kalau memang kau tidak mau memakannya disini, kau
bisa memakannya di sekolah.ā
ā¦ā¦ā¦..
Krystal POV
Aku langsung melepaskan seat belt yang tadi ku kenakan,
setelah mobil Kyuhyun berhenti tepat di gerbang sekolahku. Buru-buru ku
masukkan kotak makan yang diberikan Kyuhyun tadi ke dalam tas ku. Okeā¦semuanya
sudah siap. Aku berniat meraih knop pintu, namun terhenti seketika. Aku
langsung memutar tubuhku menghadap ke arahnya. Sungguh! Berapa umurnya
sekarang? Kenapa dia menatapku dengan tatapan tanpa dosa seperti itu?
sebenarnya seperti apa wajah aslimu itu tuan Cho?.
ā Beberapa hari yang lalu kau tahukan, emmmā¦madsudku, kau
tidak memberitahu onnie tentang kondisiku belakangan ini kan?ā
ā Menurutmu? Aku itu sibuk mana mungkin aku melakukan hal
tak berguna seperti itu, ishhā¦sudahlah cepat turun!.ā Jawabnya dengan nada yang
sangat menyebalkan.
Baiklah aku keluar!. Ku tatap tajam dirinya yang malah
memandangku dengan tatapan mengejek. Ku alihkan pandanganku dengan cepat dan
segera ku raih knop pintu mobilnya. Membukanya dan mendorongnya hingga
memberikan celah agar aku bisa keluar dari kendaraan terkutuk ini.
Ku hempaskan pintu mobilnya dengan sembarangan. Segera ku
balik tubuhku dan berniat memasuki gerbang sekolahku. ā Yak!ā aku langsung
memutar balik tubuhku saat mendengar suara menyebalkannya memanggilku.
ā Waeyo?ā tanyaku kesal padanya yang dapat kulihat dari
celah jendela mobilnya.
ā Kau tahu berapa harga mobilku? ini sangat mahal, kalau
sampai pintu mobilku rusak, aku akan langsung membunuhmu Jung Soo Jung!ā
omelnya yang membuatku terperangah. Tapi belum sempat aku menjawab omongannya,
dia langsung melajukan mobilnya.
Cihhā¦menyebalkan! Memangnya semahal apa mobilnya itu?. aku
langsung membalikkan tubuhku danā¦Minho. Aku mendapati sosoknya bersama dengan
beberapa orang temannya. Rasanya ragu sekali untuk meneruskan langkahku, bukan
karena takut, aku hanya tak ingin berurusan dengannya lagi. Ayolah Krystal!.
Kupejamkan mataku setelah berulang kali meyakinkan diriku sendiri.
baiklah..terserah apa yang akan dia lakukan nanti padaku, toh cepat atau lambat
hal seperti itu memang akan terjadi.
Ku hirup udara sebanyak-banyaknya sebelum akhirnya
memijakkan langkah pertama kemudian diikuti dengan langkah selanjutnya.
Perlahan, perlahan, aku hampir saja menyamai langkahnya. Yaphā¦sekarang bukan
hanya menyamai langkahnya, karena kini aku sudah mendahului dirinya.
Huftā¦sekarang aku bisa tenang.
ā Hei kau!ā teriak seseorang di belakangku. Suara itu, suara
Minho. Memanggil siapa dia? Aku? Jangan sampai aku orang yang ia maksud.
ā Kau! berhenti! Kau dengar aku kan?ā aku tak menghiraukan
panggilannya itu. aku terus melanjutkan jalanku, toh belum tentu aku kan yang
dia panggil?.
ā Berhenti sebentar! Isshhā¦Jung Soo Jung! Berhentilah
sejenak!ā kakiku berhenti melangkah. Kini aku berhenti saat ia memanggil
namaku. Aku hanya bisa menghirup oksigen sebanyak yang aku bisa. Entah kenapa
perasaanku jadi gundah, karena sebenarnya aku sudah benar-benar muak bertemu
dengannya.
Kini orang yang memanggilku itu berdiri di hadapanku. Ku
angkat pandanganku menyamai pandangannya. Rasa sakit yang pernah dia berikan
padaku, kini berubah jadi rasa kesal yang semakin besar saat melihat wajahnya.
Ingin sekali aku menjambak rambutnya dan menampar pipi orang ini, tapi tidak.
aku tidak sebodoh itu, aku tidak akan mengotori tanganku untuk orang sepertinya,
lagipula jika aku melakukan hal itu sama saja seperti menjatuhkan diri ke
jurang. Kenapa? Karena setelah menghajar orang ini, pasti aku akan mendapat
masalah di sekolah, seperti diskors misalnya.
ā Sekarang kau jadi sombong padaku, kau sudah tak pernah
menyapaku lagi.ā Aku hanya membuang pandanganku darinya. Cihh..apa katanya? Sok
manis sekali dia!.
ā Bagaimana kalau kita mulai dari awal lagi, lupakan apa
yang sudah terjadi dan kita akan memulainya lagi.ā Dia menggedikkan kepalanya
seolah sedang meminta pendapatku.
ā Benarkah bisa seperti itu?ā tanyaku dengan nada polos,
seolah mempercayai dirinya.
ā Tentu saja. pasti akan sangat menyenangkan kalau bisa
seperti itu, setiap hari kau membawakan bekal untukku dan memakannya
bersama-sama.ā
ā Baiklah..tak ada salahnya untuk dicoba.ā Dia terperangah
dengan jawabanku barusan. Matanya begitu berbinar ditambah dengan senyum yang
mengembang di wajahnya, membuat dia nampak sangat bodoh.
ā Benarkah? Jadiā¦ā
ā Jadi aku akan membawakan bekal untukmu yang sudah kucampurkan
dengan racun tikus dan setelah kau mati, aku sendiri yang akan menggalikan kuburan
untukmu!ā selakku dengan nada skeptis membuat ekspresinya berubah 180 derajat
dari sebelumnya. bahkan ucapanku barusan mampu mengundang gelak tawa dari
beberapa anak yang dari tadi memperhatikan obrolan tak penting ini.
ā Kau!ā
ā Apa? Kau pikir aku gadis bodoh? Tapi kalau kau berpikir
seperti itu, maaf! Aku bukan gadis bodoh yang bersedia melakukan hal-hal
seperti itu lagi. Hmm..jadi ku sarankan agar kau mencari gadis lain saja,
karena kau tahu? aku itu sangat sibuk. Kau mengerti Choi Minho?ā tandasku
sambil memandangnya dengan pandangan mengejek.
ā Maaf..aku mau lewat.ā
Dengan sengaja ku tabrak bahunya dan melaluinya begitu saja. Aku tidak
peduli betapa menyebalkannya diriku, yang penting aku sudah lega. Aku sudah
melakukan apa yang memang seharusnya ku lakukan. Memang beginilah diriku, Jung
Soo Jung yang pintar dan pemberani.
ā¦ā¦.ā¦
~ ~ At Krystalās House ~ ~
ā Benarkah kau melakukan hal itu?ā harus berapa kali ia
menanyakan hal yang sama? Sudah terhitung dua kali Ra-In menanyakan masalah
itu. Apa aku kelihatan seperti orang yang tidak mampu melakukan hal semacam itu?
ā Yak! Park Ra-In! Haruskah kau terus menanyakan hal yang
jelas-jelas sudah kau ketahui jawabannya?ā geramku sambil mengarahkan
pandanganku ke arahnya.
ā Isshhā¦aku kan hanya bertanya! Kalau kau tidak mau menjawab
ya tidak usah dijawab.ā Aku hanya bisa mendecak kesal karena ulahnya.
Menyebalkan sekali gadis ini! Kalau tidak memandang statusnya sebagai
sahabatku, sudah kupenggal kepalanya dari tadi.
Sekarang suasana kamarku hening, karena kami berdua sibuk
dengan pekerjaan masing-masing. Sebenarnya keberadaan Ra-In di rumahku untuk
mengerjakan sebuah presentasi yang harus dikumpulkan besok. Memang setelah
percekcokan tadi, kami lebih memilih melanjutkan tugas kami.
ā Krystal-ahh..ā akhirnya ia buka suara juga, ku kira dia
sedang marah.
ā Wae?ā desisku tanpa menghetikan aktivitas mengetikku.
ā Bagaimana ini? Tadi siang Maeri menyatakan perasaannya
pada Seungyeol.ā jawabnya lesu. Kuyakin pasti dia sedang sangat gelisah.
Mendengar nada bicaranya barusan, aku jadi sedikit prihatin, biar bagaimanapun
dia sahabatku, walau terkadang menyebalkan.
Kuputar posisi dudukku agar bisa menghadapnya lebih nyaman.
Ku pegang erat-erat laptop yang berada di pangkuanku. Kini aku bisa melihatnya
yang duduk dengan tidak bersemangat. Cihhā¦dia itu suka sekali mendramatisir
masalah. Maeri kan hanya mengungkapkan perasaannya, bukan berarti Seungyeol
juga menyukai gadis itu kan?. Tapi akal sehatku berhenti memojokkan sikap
Ra-In, toh aku pernah mengalami kondisi yang lebih parah. Bahkan saat itu aku
lebih kacau dari kondisi Ra-In sekarang.
ā Terus..bagaimana dengan Seungyeol? apa dia juga menyukai
gadis itu?ā dia menggeleng pelan sambil mencengkram erat bantal yang berada
dalam dekapannya.
ā Lantas apa yang membuatmu sedih, Hah?ā aku gemas sekali
dengan gadis di hadapanku ini. Dia merisaukan tentang sesuatu yang tidak jelas.
Sungguh menguras emosi.
ā Yak! Tak bisakah kau memahami perasaanku? Aku memang tidak
tahu bagaimana perasaan Seungyeol pada Maeri, tapi aku takut, takut kalau
ternyata dia mempunyai perasaan yang sama dengan Maeri. Bicara denganmu memang
tak..ā
CEKLEKK
Ucapan Ra-In terhenti saat decitan pintu kamarku terdengar.
Sontak gadis di hadapanku ini menoleh ke arah pintu. Pintu itu terdorong ke
dalam dan terbuka begitu saja.
ā Kalian ini berisik sekali sih!ā wajah orang menyebalkan
itu kini terpampang sesaat setelah pintu kamarku. Dia terlihat kesal sekali.
Cihh..kenapa dia sudah pulang? Inikan masih sore.
ā Oppaā¦ā kulirik Ra-In yang baru saja menyerukan panggilan
untuk pria menyebalkan itu dengan riang. Kenapa gadis ini begitu senang kalau
bertemu Kyuhyun? apa jangan-jangan dia menyukai Kyuhyun? tapi tidak! bukankah
dia menyukai Seungyeol?.
ā¦ā¦ā¦
~ ~ At Kyuhyunās Car ~ ~
ā Benar oppa! Dia memang melakukan hal itu pada Choi Minho,
walau sebenarnya aku juga masih ragu.ā Aku hanya bisa menahan emosiku mendengar
ocehan Ra-In yang tak berkesudahan itu. Sepanjang perjalanan, dia terus
membicarakan insiden di sekolah tadi pada Kyuhyun. Padahal itu sangat tidak
penting untuk dibahas, apalagi opininya yang meragukan tindakanku itu jauh lebih
tak berbobot untuk diungkapkan.
ā Lalu kenapa kau berusaha meyakinkanku kalau kau sendiri
masih ragu?ā tanya Kyuhyun sambil mengarahkan pandangannya ke kaca spion tengah
untuk melirik Ra-In yang duduk di kursi belakang.
ā Karena itulah yang aku dengar dari teman-temanku. Mungkin
kalau aku berada di lokasi kejadian, aku bisa mempercayainya.ā Sanggah
Ra-In dengan tingkahnya yang sangat
menjengkelkan.
ā Yak! Aku memang melakukannya Park Ra-In! Kau pikir aku
tidak mampu melakukan hal seperti itu?ā habis sudah kesabaranku. Kalau tak
mengingat bahwa aku ini seorang manusia, sudah kutelan dia dari tadi.
ā Ya..aku hanya tidak percaya saja! selama ini yang aku
tahu, kau begitu memuji Choi Minho, jadi jika kau bersikap seperti itu padanya,
aku agak ragu.ā Sahutnya dengan enteng.
ā Diam atau kuturunkan kau disini Park Ra-In!ā ancamku
padanya. Yahā¦memang dari tadi untuk apa kami bertiga di mobil Kyuhyun kalau
bukan untuk mengatarnya pulang. Sudah bagus aku menyetujui usulan Kyuhyun untuk
mengatarnya pulang.
ā Aku kan hanya berbicara fakta!ā
ā Kau cari masalah, Hah?ā aku segera memutar tubuhku agar
bisa menengoknya yang duduk di kursi penumpang.
ā Tidakā¦ā
ā Gadis-gadis tolong hentikan perdebatan kalian! Aku pusing
mendengarnya!ā
ā¦ā¦..
Seusai mengantar Ra-In sampai ke rumahnya, aku dan Kyuhyun
memutuskan untuk pergi ke sebuah supermarket. Alasannya sih hanya untuk membeli
beberapa makanan kecil. Kini aku dan dia berjalan beriringan melewati beberapa
stand buah. Tentu aku tak terlalu mempedulikan stand buah, karena yang menjadi
tujuanku adalah cokelat.
Tapi langkahku terhenti saat aku melewati stand minuman dan
tentunya kalian tahu, kalau minuman berakohol juga berada dalam deretannya
kan?. ā Kyu!ā kupanggil lelaki itu
kemudian dia langsung menoleh dan menggerakkan kepalanya.
ā Kau tidak membeli ini?ā aku menunjukkan sebotol minuman
itu padanya. Sebenarnya aku tak benar-benar menawarkan minuman ini, aku hanya
ingin meledeknya saja.
ā Kau mengejekku, hah?ā dia menghampiriku sambil memukul
pelan puncak kepalaku.
ā Meskipun aku ingin
minum, aku tidak akan melakukannya di depan anak kecil sepertimu!ā dia
melenggang meninggalkanku yang masih memegang botol minuman sialan ini.
Cihh..siapa yang dia maksud dengan anak kecil?.
ā¦ā¦ā¦.
Author POV
~ ~ At Krystalās House ~ ~
Kedua insan itu kini menghabiskan waktu mereka di ruang
makan untuk sekedar mengisi perut masing-masing. Tak ada pembicaraan, karena
keduanya begitu serius menyantap makanan di mangkuknya. Lagi serius-seriusnya
Kyuhyun mengunyah daging yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya, tiba-tiba
saja matanya tertarik pada sosok di depannya. Sosok yang tak menyadari kalau
dirinya tengah menjadi sorot perhatian Cho Kyuhyun.
ā Aku tak menyangka kau melakukan hal itu pada Choi Minho.ā
Sontak Krystal langsung mengangkat pandangannya dan menatap sosok pria di
depannya dengan malas. Ahhā¦kenapa membahas masalah itu lagi?
Keluh Krystal dalam hatinya.
ā Kau tak mempercayainya?ā
ā Entahlah..ā Kyuhyun hanya mengangkat kedua bahunya
kemudian melanjutkan aktivitas makannya. Tapi tidak dengan Krystal yang malah
meletakkan sumpit dalam genggamannya ke atas meja. Kini tangannya yang kosong
ia jadikan sebagai tempat dagunya bertumpu. Tubuhnya agak mencondong ke depan,
dengan sorot mata yang tak lepas dari sosok Kyuhyun.
ā Saat aku merenunginya kembali, aku menyadari kalau aku
begitu bodoh waktu itu. Bagaimana bisa aku sampai terpuruk seperti itu?
bukankah itu sangat menjijikkan?ā ujarnya yang membuat Kyuhyun mendelik ke
arahnya sekilas.
ā Ya baguslah kalau kau sudah menyadarinya.ā Sahut Kyuhyun
santai sembari meletakkan beberapa lauk ke dalam mangkuknya.
Setelah pembicaraan singkat itu, keduanya kembali terdiam
dan lebih memilih untuk meneruskan kegiatan masing-masing. Di saat sudah
menghabiskan makan malamnya, Kyuhyun bangkit dari kursinya dan berjalan
meninggalkan ruang makan, namun langkahnya terhenti dan memutar badannya
menghadap ke arah Krystal.
ā Besok aku akan menjemputmu, jadi jangan pulang sendiri,
arraseo?ā
ā¦ā¦ā¦..
~ ~ At Jongmun High School ~ ~
ā Ternyata mereka sudah putus? Pantas!ā komentar Krystal
menanggapi cerita yang baru saja ia dengar dari Ra-In. Kini mereka berdua
terlihat begitu akrab, jauh berbeda saat mereka beradu mulut tempo hari. Mereka
berjalan beriringan melewati lorong-lorong kelas sambil bertukar cerita atau
bahasa kerennya curhat.
ā Oh ya, bagaimana dengan Seungyeol? biasanya kau
membicarakan berbagai hal mengenai dirinya.ā Wajah Ra-In mendadak lesu dan
gairah menurun drastis seusai mendengar pertanyaan Krystal barusan, tentu hal
itu membuat Krystal heran dan bingung.
ā Kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?ā
ā Tahu apa? aku tidak tahu apa-apa.ā jawab Krystal bingung.
ā Mereka sudah berpacaran.. maksudku Seungyeol dan Maeri.ā
Krystal hanya bisa menelan air liurnya sendiri. Ia merasa
begitu bodoh karena sudah menanyakan hal yang jelas-jelas mempengaruhi gairah
orang di sampingnya. ā Maaf..aku tidak tahu.ā Desis Krystal sambil mengusap pelan
bahu Ra-In.
ā Tak apa itu bukan masalah besar.ā Mereka berdua tersenyum
walau sebenarnya masih berat untuk seorang Park Ra-In tersenyum, tapi sekedar
berusaha kuat, bukan sesuatu yang melanggar hukum kan?
ā Hei! Jung Soo Jung palliwa!ā teriak seseorang yang mampu
membuat kedua gadis SMA tersebut berhenti dan melemparkan pandangan satu sama
lain.
ā Kyuhyun oppa! Itu dia Kyuhyun oppa!ā Ra-In menarik lengan
Krystal setelah ia menemukan sosok Kyuhyun yang sedang berdiri di samping mobil
audi-nya.
Krystal menatap tak percaya lelaki di depannya dengan terus
mengedarkan pandangannya dari mulai sosok Kyuhyun hingga mobil yang terparkir
di sampingnya. Biasanya mobil ini hanya mengantarnya hingga di depan gerbang
sekolah, tapi sekarang, sekarang mobil ini berada di dalam areal lapangan
parkir sekolahnya.
ā Aisshhā¦kenapa lama sekali? Aku sudah menunggumu dari
setengah jam yang lalu.ā Keluh Kyuhyun sambil menekuk wajahnya. Dia
pikir dia terlihat bagus dengan ekspresi seperti itu umpat Krystal
dalam hati.
ā Siapa suruh datang begitu cepat?ā jawab Krystal yang
terkesan tak peduli dengan keluhan Kyuhyun sebelumnya.
āIsshh..sudahlah! kajja..masuk!ā Kyuhyunpun mengalah dengan
tak memperpanjang argumentasinya. Ia lebih memilih untuk masuk ke dalam
mobilnya. ā Baiklah..Ra-ya, aku duluan!ā pamit Krystal pada temannya sebelum
akhirnya mengikuti Kyuhyun yang sudah masuk ke dalam mobil terlebih dulu.
ā¦ā¦ā¦
Krystal POV
~ ~ Seoul Grand Park, Gwacheon ~ ~
Aku menatap bingung sosok di depanku yang tengah menawarkan
tangannya. Karena bingung harus berbuat apa, lantas aku langsung menerima
uluran tangannya. Akupun keluar dari mobilnya, tak lupa ia menutup pintu
mobilnya kembali. Setelah itu, ia menoleh sebentara ke arahku. ā Hari ini kita
akan mengunjungi sanak saudaramu.ā Ia terkekeh girang.
ā Yak! Memangnya keluargaku binatang? Mungkin disini tempat
keluargamu!ā balasku tak terima, memangnya siapa yang tidak kesal kalau
keluarganya dibilang binatang? Yahā¦meskipun dia tidak mengatakan kalau
keluargaku bingung, tapi setidaknya dengan mengatakan menemui sanak saudaraku
di kebun binatang, secara tidak langsung ia mengatakan kalau keluarga itu
binatang.
ā Kajja!!! Aku sudah tidak sabar melihat saudara-saudaramu
di sini.ā Bukannya merasa bersalah, makhluk ini malah semakin jadi. Ia malah
menarik lenganku dengan antusias, membuatku ikut terseret dan mau tak mau
membuatku mengekorinya.
Semakin berjalan ke dalam, semakin banyak tempat yang bisa
kulihat. Begitu banyak hal menarik yang bisa kulihat, ya apalagi kalau bukan
penghuni kebun binatang ini.
ā Hei..hei lihat itu! koala itu sangat manis bukan?ā Kyuhyun
berujar dengan sangat antusias, ia begitu bersemangat, matanya terlihat sangat
berbinar. Seperti orang yang baru pertama kali datang ke kebun binatang, atau
memang ia tak pernah melihat binatang sebelumnya?.
Kamipun berjalan mendekati area kandang koala, kira-kira
sekitar empat koala berada di dalamnya. Yahā¦benar kata Kyuhyun mereka sangat
manis, mereka terus memeluki pohon Eucalyptus. Setelah puas melihat hewan lucu
itu, Kyuhyun kembali menarik lenganku, yahā¦dia itu ibarat penunjuk jalan, jika
ia mengarahkan ke kanan maka aku akan ke kanan begitupun sebaliknya.
Aku memandangnya heran, ketika tiba-tiba saja ia berhenti
dan merogoh saku celananya. ā Wae geurae?ā tanyaku bingung, apa ada sesuatu
yang tertinggal?.
Ia tak menjawab dan terus mencari sesuatu dalam saku
celananya, tak lama ia tersenyum senang saat menemukan benda yang dari tadi ia
cari. Ia menggenggam sebuah benda tipis berukuran tak terlalu besar,
aishhā¦ternyata hanya sebuah ponsel.
ā Kajja.ā Ia kembali menyambar tanganku, namun kali ini ia
hanya menariknya kemudian melepaskan tanganku. Aku mengerti maksudnya yang
sedang memintaku untuk berdiri di tempat yang ia inginkan, tak lama ia
mengacungkan ponselnya kemudian mengarahkan ponselnya seperti ingin mengambil
fotoku.
Jaraknya dari keberadaanku kira-kira satu meter lebih. Aku
hanya menatapnya jengah sambil terus menghela nafas pasrah selagi ia sedang
serius dengan ponselnya.
ā Aku akan mengambil gambarmu! Jadi tersenyumlah!ā
perintahnya yang masih menatap serius layar ponselnya. Dengan sangat terpaksa
aku memperbaiki pose-ku, meski aku tak tahu apa aku bisa tersenyum seperti
biasa berfoto bersama Ra-In.
ā Kau masih ingat bagaimana caranya tersenyumkan?ā serunya
yang membuatku jengkel. ā Arraseo!!ā teriakku.
Akupun mulai mencoba untuk tersenyum kemudian bergaya
layaknya sedang bahagia. Setidaknya aku harus nampak bahagia di foto itu. dari
mulai membentuk v-sign, menggembungkan pipi, tersenyum lebar, kemudian apa lagi
ya? Entahlahā¦yang jelas aku sudah mencoba berbagai gaya.
Setelah selesai, aku menghampirinya yang tengah melihat ulang
gambar-gambarku. Tangannya terus bergerak seiring dengan foto-fotoku yang terus
berganti. Aigooā¦ternyata aku sangat cantik, terlihat seperti seorang photo
model.
ā Neomu yeppeoda..ā desis Kyuhyun.
Tanpa dipinta kepalaku langsung menoleh ke arahnya, memandangi
dirinya dari samping. Benarkan yang tadi ku dengar? Pendengaranku masih
berfungsi dengan baik bukan?.
Merasa diperhatikan, iapun menoleh ke arahku. Ia
mengerjapkan matanya seolah heran dengan diriku yang terus memandanginya.
ā Tadi kau bilangā¦cantik?ā agak sedikit ragu, tapi
pertanyaan semacam ini kupikir perlu untuk ditanyakan.
Ekpresinya langsung berubah drastis, ia membulatkan matanya
kemudian membuang pandangannya sambil mendengus. ā Maksudku ini!ā ia
menunjukkan gambar di ponselnya padaku.
ā Maksudku kalian berdua nampak cantik jika dipadukan
bersama.ā aku langsung memukul lengannya dengan sekuat tenaga yang kumiliki.
Bagaimana bisa dia menyetarakan tampangku dengan seekor monyet, yahā¦memang tadi
aku berfoto di depan kandang monyet. Dan salah satu dari foto itu terlihat
diriku yang bersebelahan dengan seekor monyet besar.
ā Yak!!! Nappeun!ā
ā Sudahlah terima saja, syukuri apa yang telah tuhan berikan
padamu.āujarnya dengan santai kemudian berjalan mendahuluiku, ia meninggalkan
aku tertinggal di belakangnya.
Meski sebenarnya malas, tapi aku harus tetap mengikuti
kemana manusia itu melangkah. Semenjak tadi, ia terus sibuk sendiri memotreti
pemandangan yang menurutnya menarik, sesekali ia memintaku untuk berpindah dan
berfoto. Cihhhā¦dia pikir setelah menyamakanku dengan monyet, aku akan
mengabulkan permintaannya? Jangan harap!.
ā Krystal-aa..ā aku mengerjap kaget saat ia mengambil fotoku
secara tiba-tiba. Lantas ia langsung terkekeh pelan kemudian kembali
membalikkan badannya ke depan.
ā Heuh?ā aku terkesiap kaget ketika ada yang menarik
lenganku secara tiba-tiba.
Aku menatap Kyuhyun yang tengah mengacuhkan ponselnya ke
arah kami berdua yang sedang berdekatan.
ā KImchiā¦ā serunya kemudian tersenyum.
ā¦ā¦ā¦ā¦
~ ~ Kyuhyunās car ~ ~
ā Mau kemana lagi?ā ia menoleh sesaat, kemudian kembali
menghadap ke jalan di depan. ia terlihat begitu berhati-hati seolah tak ingin
mengalami kecelakaan hanya karena menoleh terlalu lama.
ā Apa itu penting? Sekarang lebih baik kau diam dan nikmati saja perjalanannya, ok?ā
Aku mendengus kesal, cihhā¦apa susahnya sih untuk mengatakan
yang sebenarnya?. dia bertingkah seolah mau membawaku ke tempat yang belum
pernah ku datangi saja, tohā¦ini masih di Seoul. Tempat apa yang belum ku
kunjungi di kota ini?. Tunggu! Jangan-jangan ia mempunyai rencana buruk
padaku!. Apa ia ingin membawaku ke tempat yang jauh lalu meninggalkanku di
sana?. Aigooā¦bagaimana ini?.
Paboya!!! Jangan berpikir macam-macam, sekejam apapun
manusia di sebelahmu, ia tak mungkin melakukan hal seperti itu. tenang Krystalā¦
semua akan baik-baik saja. buang semua pikiran burukmu, ingat seburuk-buruknya
Kyuhyun, ia tetaplah manusia yang mempunyai hati dan juga perasaan.
Author POV
Tak lama setelah Kyuhyun keluar dari mobil, Krystalpun
melakukan hal serupa. Setelah memastikan pintu mobil yang ia tumpangi telah
tertutup dengan benar, Krystal berjalan menyusul Kyuhyun yang sudah memasuki
bangunan di depannya.
Matanya terus mengedar ke seluruh penjuru saat kiranya ia
sudah berada di dalam bangunan yang biasa disebut cafƩ itu. setelah bergerilya
cukup lama, Krystal tersenyum saat matanya menemuka dua orang yang ia kenal.
Salah satu diantara keduanya, melambai serta melempar senyuman ramah pada
dirinya. Sedangkan orang lainnya hanya memutar bola matanya seakan sudah jengah
melihat Krystal untuk sekian kalinya, tentu tanpa disebut semua orang tahu
siapa orang yang dimaksud itu.
ā Ahā¦Soo Jungieā¦ā Krystal tersenyum senang membiarkan kedua
matanya menyipit saat orang itu menyapanya dengan amat ramah.
ā Bogoshipeo!! Aishhā¦sudah ku bilang untuk sering datang
kesini, kenapa kau baru datang sekarang?ā protes orang itu sambil berpura-pura
kesal.
ā Mianhaeā¦aku lupa.ā Krystal terkekeh pelan ketika ekspresi
orang di hadapannya yang tak lain adalah Ryeowook mengerut.
ā Kau masih tertawa saat jelas-jelas kau salah?ā
ā Berhenti bertingkah menjijikkan! Yaā¦setidaknya jangan di
depanku.ā Ketus orang lainnya. Entah karena merasa diabaikan atau memang
benar-benar terganggu dengan dua orang di depannya, Kyuhyun mengomel dan terus
menggerutu.
Krystal hanya mendelik sebal sambil mencebikkan mulutnya,
seolah sedang menggumamkan sebuah kutukan untuk Kyuhyun. ā Aigooā¦bilang saja
kau cemburu.ā Goda Ryeowook sembari terkikik senang. Mendengar itu Kyuhyun
langsung membulatkan matanya, kemudian melirik Krystal lalu kembali menatap
Ryeowook dengan tatapan membunuh.
ā Aishhā¦kau ini! sudahlah! Aku ingin bertemu dengan Yesung
hyung!ā
Kyuhyunpun pergi meninggalkan Krystal dan Ryeowook,
tujuannya kini adalah seorang pria muda yang berada di ruangan bertulis SecRoom
di depan pintunya. Dengan begitu fasihnya, Kyuhyun langsung membuka pintu itu
dan masuk ke dalamnya.
ā¦ā¦ā¦ā¦.
Lain dengan Kyuhyun yang tengah terlibat perbincangan dengan
Yesung, Krystal dan Ryeowook tengah duduk bersama, membicarakan hal-hal ringan
sambil sesekali bergurau. Sejauh ini mereka berdua telihat sangat nyaman,
terlebih mereka berbincang ditemani dengan berbagai cake lezat di atas meja,
tak ketinggalan mocachino ice.
Krystal berhenti tertawa saat ia teringat sesuatu, gadis
muda itupun langsung memandang Ryeowook. ā Oppaā¦apa kau berteman baik dengan
Yesung oppa?ā
Mengerti arah pembicaraan Krystal, Ryeowook hanya tersenyum
sambil mengubah posisi duduknya. ā Tentu..ā
Krystal mengangguk pelan, kemudian ā Jadi kau tahu kalau
Yesung oppa itu mantan kekasih onnie-ku?ā tanya Krystal penasaran. Tanpa banyak
berpikir Ryeowook langsung mengangguki pertanyaan Krystal, membuat gadis di
depannya kian bersemangat untuk melontarkan pertanyaan selanjutnya.
ā Lalu kenapa mereka bisa berpisah?ā
Tak seperti sebelumnya, sekarang Ryeowook terdiam sejenak,
memilah kalimat mana yang tepat untuk ia gunakan, serta memutuskan cara memulai dari ceritanya.
ā Karena waktu. Yahā¦apapun bisa Yesung hyung berikan, tapi
tidak dengan waktu. Itulah mengapa mereka berpisah.ā Singkat, jelas, dan padat,
cukup membuat Krystal mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Krystal tercenung setelah mendengar penuturan dari Ryeowook,
ia tak menyangka bahwa kakaknya pernah mengalami kisah cinta seperti itu.
bukankah sangat tidak adil, jika berpisah dari orang yang kita cintai hanya
karena kurangnya waktu bertemu?. Tapi apapun yang pernah terjadi di masa lalu,
biarkan menjadi masa lalu, toh..sekarang kakaknya sudah menemukan pendamping
hidupnya.
ā Oh ya, bagaimana keadaan Jessica sekarang?ā tanya
Ryeowook.
ā Baik-baik saja. sekarang ia berada di Paris bersama
suaminya.ā Jawab Krystal. Tubuhnya mematung ketika matanya menangkap sesosok
yang berdiri di belakang Ryeowook.
Sosok itu bersama orang di sebelahnya, Kyuhyun, berjalan
menghampiri meja yang ditempati Krystal dan Ryeowook. Tanpa permisi, keduanya
duduk, jika Kyuhyun duduk di sebelah Krystal, sosok itu duduk di samping
Ryeowook.
ā Kalian belum makan?ā tanya Kyuhyun pada Krystal. Gadis itu
hanya menggeleng pelan, tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
ā Aigooā¦Wookie-ah kenapa kau tidak memberikannya makanan?
Cepat bawakan menu paling lezat yang ada disini.ā Seru sosok di sebelah
Ryeowook sambil menepuk bahu lelaki kecil itu.
ā Ahā¦tidak usah. Aku sudah makan banyak kue dari tadi.ā
Tolak Krystal sungkan, karena sebenarnya ia tak benar-benar menolak tawaran
itu.
ā Aishhhā¦tidak bisa seperti itu! Kau harus merasakan masakan
dari chef handal di cafƩ ini, aku jamin kau pasti tidak akan menyesal.
Otte?ā
Krystal hanya bisa meringis, ia benar-benar tidak tahu harus
bersikap seperti apa. ia merasa canggung karena sekarang ini ia berada di
tempat yang sama dengan mantan kekasih kakaknya, namun sikap ramah orang itu
sungguh membuatnya ingin melakukan hal yang sama. Orang itu, yesung, sungguh
berbeda dengan saat pertama kali bertemu. Kini ia jauh lebih ramah, tidak ada
lagi tatapan dingin serta perlakuan canggung.
ā¦ā¦ā¦..
Krystal POV
~ ~ Krystalās room ~
~
Aku termenung diam sambil memandangi langit-langit kamarku,
sejenak memoriku diajak berputar mengulang kejadian-kejadian yang tadi kualami.
Mulai dari pergi ke kebun binatang sampai berkunjung ke cafƩ milik Yesung dan
Ryeowook oppa.
Bicara tentang Yesung oppa, aku jadi teringat sesuatu. Tadi
ia sangat berbeda, ia begitu ramah bahkan ia juga sempat bergurau beberapa
kali. Dan yang paling mengejutkan adalahā¦ dia menanyakan keadaan Sica onnie.
Dari caranya bertanya, ia terlihat sudah bisa menerima keadaan yang ada. Ya
mungkin benar, setiap luka pasti akan sembuh, masalah kapan luka itu akan
sembuh, manusia itu sendirilah yang menentukannya. Yesung oppa boleh saja
merasa tersakiti, tapi hidup terus berjalan dan seiring pergantian waktu, rasa
sakit itu perlahan hilang berganti dengan perasaan yang lebih baik. bukankah
begitu? Ckkā¦ckkā¦ aigooā¦.ternyata aku ini bijak sekali! Kau memang daebak Jung
Soo Jung.
ā¦ā¦ā¦..
Author POV
At 07.50
Seorang gadis muda lengkap dengan seragam sekolah serta
perlengkapan sekolahnya menyusuri tiap-tiap anak tangga yang menghubungkan
lantai atas dengan lantai bawah rumahnya. Ia terlihat sangat terburu-buru, tapi
sesuatu yang aneh membuat gadis itu berhenti sejenak kemudian memperhatikan
keadaan di sekitarnya. Sepi, itulah yang ia dapatkan. Memang rumahnya tidak
bisa dibilang sebagai rumah padat penduduk, hanya saja, sekarang ini ia merasa
seperti sendiri di dalam rumahnya. Biasanya ia akan menjumpai sosok wanita
paruh baya yang telah mengabdi di rumahnya selama beberapa tahun belakangan
ini, ia juga akan melihat seorang pria menyebalkan yang tengah menyantap
sarapannya di meja makan.
Tapi apa yang ia lihat sekarang? Dua orang yang biasa ia
lihat, kini tak ada dalam jarak pandangnya.
ā Nonaā¦kau sudah bangun?ā Gadis itu menoleh pada orang yang
baru saja memanggilnya, ia menghela nafas lega saat sosok wanita paruh baya itu
kini berada di hadapannya.
Ia langsung duduk di salah kursi yang terdapat di ruang
makan, dengan cekatannya ia meraih selembar roti kemudian mengolesinya dengan
selai strawberry. Hampir saja gadis itu melahap roti digenggamannya, tapi ia
malah menoleh pada wanita paruh baya yang sedang meletakkan segelas susu di
atas meja.
ā Kyuhyunā¦apa dia belum bangun?ā tanya gadis itu ragu.
Bahakn untuk menanyakan pertanyaan sesingkat itu saja, ia harus menekan semua
gengsinya.
ā Sudah.ā Jawab wanita itu yang terdengar begitu tenang.
Wanita itu lantas bergegas kembali ke dapur, namun ia berbali lagi saat gadis
muda itu, Krystal memanggilnya.
ā Bibi Han, terus kenapa dia belum turun juga?ā
Wanita paruh baya yang biasa dipanggil bibi Han itu terdiam
sambil mengingat-ngingat sesuatu.
ā Annieā¦dia sudah berangkat dari tadi pagi tadi, ah lebih
tepatnya sejak subuh tadi.ā
Krystal tersentak kaget, matanya membulat. Entah kenapa
sarafnya melemah, membuat roti dalam genggamannya kini sudah jatuh ke atas
piring.
ā Ah Bibi sampai lupaā¦tadi tuan Kyuhyun bilang, jika ia
sudah memesankan taksi untuk nona.ā Krystal terdiam, ia hanya bisa menghela
nafasnya secara dramatis.
ā Kalau aku boleh tahu, ia pergi kemana?ā tanya Krystal
dengan sisa-sisa semangat yang masih tertinggal.
ā Hmmmā¦saya tidak tahu jelas. Ahhhā¦ā seperti teringat
sesuatu, bibi Han merogoh saku celemek yang tengah ia pakai. ā Mungkin ini bisa
menjelaskannya, tadi sebelum pergi tuan Kyuhyun menitipkan ini untuk nona.ā
Lanjut bibi Han sambil memberikan sebuah amplop berukuran sedang pada Krystal.
ā Lebih baik dibuka nanti saja, sekarang nona harus segera
berangkat kalau tidak nona akan terlambat.ā Peringat bibi Han saat Krystal
hendak membuka amplop itu.
Dengan patuh Krystalpun mengurungkan niatnya, kini ia
beranjak dari duduknya sambil menggantung tali tasnya pada kedua bahunya. ā
Nona ini! ini titipan dari tuan Kyuhyun yang lainnya.ā Krystal menerima sebuah
kotak makan yang diberikan bibi Han. Ia menatap kotak itu sejenak, kemudian
langsung bergegas.
ā¦ā¦ā¦..
Krystal POV
At Krystalās Classroom
Ku genggam erat-erat sepucuk dalam genggamanku, yahā¦sangat
erat. Bahkan aku merasa dengan cara seperti ini, mampu meringankan rasa sesak
dalam dadaku. Saat pertama membuka surat ini, aku juga sudah merasa begitu
berdebar tapi bukan karena senang, tapi karena takut. Dan saat membaca surat
ini hingga tuntas, benarlah semua rasa takutku.
Hei gadis kecil!!
Pasti kau heran karena tidak bisa menemukanku pagi ini. Aku melakukan hal ini
hanya untuk menyelematkan diriku sendiri, kau ingat? Dulu kau pernah bilang
akan membunuhku kalau sampai aku tidak mengantarmu ke sekolah. Dan see! Hari
ini aku tidak bisa mengantarmu..
Baiklahā¦aku bercanda.
Oh ya, kau ingat dulu kau pernah bertanya kapan aku akan pulang. Kalau begitu
aku akan menjawabnya. Sekarang aku harus pulang, semua pekerjaanku disini sudah
selesai, aku harus kembali ke Jepang untuk melanjutkan kuliahku. Kau tahu?
Sebenarnya aku itu belum lulusā¦kekekekekā¦..
Bagaimana? Yahā¦kurasa
aku memang tidak sopan dengan pergi tanpa pamit terlebih dulu, tapi percayalah
aku punya yang tidak bisa jelaskan. Sepertinya aku lupa, bukankah harusnya kau
senang karena tidak ada lagi orang menyebalkan yang selalu membuatmu kesal?.
Oh ya, gadis kecilā¦
Mungkin sepulang
sekolah nanti kedua kakakmu akan sampai di rumah, jadi kau tidak perlu
khawatir. Baikā¦itu saja yang ingin aku sampaikan. Maaf dan terimakasih.
PS. Belajarlah dengan
baik dan jangan pernah datang terlambat ke sekolah.^^
Manusia paling tampan
Cho Kyuhyun
Ku pejamkan kedua mataku, menahan rasa kecewa, yahā¦entah
kenapa aku merasa kecewa, aku merasa aku perlu menangis karena kepergiannya.
Aku tidak tahu kenapa yang jelas aku merasa ini tidak adil.
Kini kutenggelamkan kepalaku di atas meja, menutupi wajahku
yang basah karena airmata. Beberapa orang baru saja memasuki kelas, membuatku
mau tak mau harus menutupi keadaanku yang begitu menyedihkan. Cihhā¦aku menangis
untuk Kyuhyun? kenapa? Bukankah harusnya aku senang?.
ā¦ā¦ā¦
At 15.30
Krystalās House
Aku melangkah gontai, segera ku jatuhkan tubuhku ke atas
sofa di ruang tengah. Untuk beberapa saat aku memejamkan mataku, namun akhirnya
aku langsung membuka mataku saat ada suara-suara berisik terdengar.
ā Krystalā¦ā suara cempreng khas Sica onnie terdengar, tapi
bukan hanya suara yang kini bisa terjamah oleh panca inderaku, namun sosoknya
yang tengah berlari senang ke arahku. Tak ketinggalan seorang pria berbaju
santai di sampingnya, juga terlihat riang menghampiriku.
ā Bogoshipeoā¦.ā Desis Sica Onnie di tengah pelukannya. Aku
tak membalas pelukannya, atau lebih tepatnya tidak ingin membalas.
Ia melepaskan pelukannya, kemudian menatapku lekat. Aku
mengerti maksudnya, tapi biarkanlahā¦.biarkan aku begini untuk sementara.
ā Apa begini caramu menyambut kepulangan kakakmu?ā aku diam
sambil mendengus pelan, aku bingung. Bukankah harusnya senang karena mereka
telah kembali, tapi kenapa aku tidak merasa gembira sedikitpun?.
Akhirnya sebuah keputusan bijak terlintas di benakku, aku
langsung menyambar tasku kemudian beranjak dari dudukku, lalu berjalan menjauhi
kedua orang itu. ā Bukan begitu onnie, akuā¦aku hanya lelah.ā
Author POV
Bukan begitu onnie,
akuā¦aku hanya lelah.
Setelah ucapan adiknya tadi sore, Jessica tak melihat gadis
kecil itu berkeliaran di sekitar rumahnya. Gadis itu masih setia mengurung
dirinya di dalam kamar. Sebagai seorang kakak, Jessica mengenal baik adiknya.
Ia tahu benar bagaimana sikap Krystal saat ada masalah dan tidak. dan yang sekarang
ia lihat, adiknya tengah memiliki masalah. Masalah yang tidak ia ketahui.
Ia menoleh ke samping, ke arah suaminya yang duduk di
sebelahnya sambil menonton acara berita dengan begitu serius. ā Apa menurutmu
ada yang aneh pada Krystal?ā tanya Jessica serius. Tak lama, pria itu menoleh
kemudian menatap istrinya dengan tenang. ā Karena Kyuhyun.ā jawab Heechul
santai sambil tersenyum.
Mendengar jawaban suaminya, Jessica malah semakin bingung.
Langsung saja ia memutar tubuhnya, agar lebih dekat pada suaminya. Ia menatap
Heechul seolah meminta penjelasan lebih dari pria itu.
ā Memangnya ada masalah apa diantara mereka?ā tanya Jessica
cemas.
Lagi-lagi Heechul berbalik sambil tersenyum tenang, ia
bertingkah seolah-olah semuanya akan baik-baik saja. ā Kyuhyun pergi tanpa
memberitahunya, tapi tenang saja.ā Heechul mengelus kepala Jessica lembut,
meminta gadis itu untuk tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Tapi bukannya tenang,
Jessica malah semakin penasaran.
Mengerti dengan tatapan Jessica yang tengah mendesaknya,
Heechul mendesah pelan kemudian menghadap ke arah istrinya. ā Sepertinya
Krystal seperti itu karena kepergian Kyuhyun yang mendadak. Ia baru tahu tadi
pagi, saat Kyuhyun sudah pergi. Lebih baik kau temui dia, sepertinya dia butuh
kehadiranmu.ā
Jessica terdiam sejenak, mencerna semua kata-kata Heechul
yang baru saja ia dengar. Tak lama, iapun bangun dari duduknya, kemudian
melenggang pergi meninggalkan Heechul. melihat itu, Heechul hanya tersenyum,
lantas kembali menyaksikan program televisi di depannya.
ā¦ā¦ā¦.
~ ~ At Krystalās Room ~ ~
Setelah menutup pintunya kembali, Jessica langsung mendekati
Krystal yang tengah menatapnya bingung. Wanita itu tersenyum pada adiknya
kemudian mengelus kepala gadis itu dengan penuh kasih sayang. Mendapat perlakuan
seperti itu, Krystal yang masih terduduk di meja belajarnya menatap heran orang
yang berdiri di sebelahnya.
ā Semua akan baik-baik saja, percayalah.ā Ucap Jessica
sambil sedikit membungkuk untuk mencapai tubuh adiknya, ia mendekap tubuh
adiknya yang jauh lebih besar dari tubuhnya. ā Onnie-yaā¦ wae geurae?ā tanya
Krystal, ia merasa sedikit aneh dengan sikap kakaknya sekarang. apa terlalu
lama di Paris, membuat kakaknya sedikit lebih melankolis?.
Jessica melepas dekapannya, kemudian menatap mata Krystal
lekat-lekat. Ia meletakkan kedua tangannya pada kedua sisi bahu Krystal. ā
Onnieā¦ Sebenarnya ada apa?ā tanya Krystal yang mulai jengah dengan perangai
Jessica.
ā Dengarkan aku! Ini semua hanya sementara, kau tidak perlu
cemas. Karena Kyuhyun akan kembali, tenanglah.ā Ucap Jessica. Krystal tersentak
kaget, ia tak menyangka bahwa kalimat semacam itu akan ia dengar dari kakaknya.
Ia melepaskan kedua tangan Jessica pada bahunya, kemudian
beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ranjangnya. ā Siapa yang cemas?
Lagipula dia mau kembali atau tidak, itu bukan urusanku. Aku tidak peduli.ā
Tandas Krystal.
Jessica hanya menggedikkan bahunya, cihhā¦kau masih bisa bilang
seperti itu, sedangkan raut wajahmu sangat kacau dari tadi? Pikir
Jessica. Ia tahu bahkan sangat tahu kalau apa yang dikatakan Krystal tadi,
bukanlah yang sebenarnya ada di dalam hati gadis itu. dia hanya mengelak,
mengelak demi mempertahankan gengsinya.
ā Terserah apa katamu saja, tapi jika ada yang ingin kau
tanyakan tentang Kyuhyun, aku siap menjawabnya.ā Ujar Jessica sebelum keluar
dari kamar Krystal.
Suara debuman pintu terdengar pelan seiring dengan
tertutupnya pintu kamarnya, Krystal menatap kosong benda kokoh berwarna cokelat
itu sambil berharap bahwa pintu itu akan terbuka dan memperlihatkan seseorang
yang sangat ia rindukan, meski faktanya orang tersebut baru sehari
meninggalkannya.
ā¦ā¦ā¦ā¦..
Pagi telah menggantikan peranan malam dalam menyelimuti
belahan bumi bagian Korea, menandakan waktu istirahat telah usai dan kembali
pada rutinitas serta kesibukan sehari-hari. semua nampak sibuk menyiapkan diri,
tak ketinggalan Krystal yang tengah melahap rotinya. Selama di meja makan, ia
tak banyak bicara, ia malah terlihat tak ingin membuang waktu barang
sedikitpun. Setelah menghabiskan rotinya, Krystal kemudian mengoleskan tiga
roti selanjutnya, setelah selesai ia bergegas ke dapur untuk mengambil sesuatu.
Segera ia meletakkan roti-roti hasil karyanya ke dalam kotak
makan yang baru saja ia ambil dari dapur. Setelah selesai, ia langsung menutup
kotak itu kemudian memasukkannya ke dalam tas.
Dua orang yang dari tadi hanya diam mengamati tingkah
Krystal hanya bisa terheran sendiri, seingat mereka Krystal tak pernah membawa
bekal ke sekolah. Dan yang paling mengganggu pikiran mereka adalah kenyataan
bahwa Krystal bangun pagi tanpa ada yang membangunkan, gadis itu sudah duduk di
kursi meja makan saat mereka sampai di ruang makan.
ā Oppaā¦kajja! Aku tak mau terlambat!ā seru Krystal. Heechul
terkesiap, namun dengan cepat ia mengangguk kemudian bergegas. Sebelum sampai
di luar, Heechul berbalik memandang istrinya. ā Mungkin selama satu bulan ini
ada perubahannya yang tak kita ketahui, tenang saja.ā ucap Heechul sebelum
akhirnya benar-benar pergi.
Ya..benar kata Heechul. tenang saja. toh perubahan yang ada
pada diri Krystal bukan sebuah perubahan yang buruk, bahkan perubahan yang
sangat dinantikan oleh Jessica. Sebagai kakak, tentunya ia ingin adiknya
menjadi orang yang disiplin.
Perlahan perubahan kecil itu menjadi sebuah kewajaran yang biasa
disaksikan Jessica maupun Heechul, rasanya bukan hal aneh lagi jika melihat
krystal bangun pagi atau tidak melihat Krystal sibuk dengan urusan dapur.
Jessica tersenyum bangga pada adiknya, hampir saja adiknya
melihat airmatanya jatuh kalau ia tidak segera memeluk makhluk manis itu. ā
Chukkaeā¦ kau memang yang terbaik.ā Ucapa Jessica sambil mengeratkan pelukannya.
Sama dengan Jessica, kini Krystal tengah tersenyum lebar meresapi perasaan
bahagia dalam hatinya. Bagaimana tidak? ia baru saja lulus dengan hasil
terbaik.
ā Gomawo onnieā¦aigooā¦aku senang sekali!ā seru Krystal sambil
menghembuskan nafasnya kuat.
ā Charanda!!ā ucap Heechul sambil mengacungkan jempolnya
pada Krystal, tapi ia kemudian menurunkan tangannya saat makhluk kecil dalam
gendongannya tengah bergerak lincah tak karuan. Yahā¦itu dia Jaebum. Bayi kecil
berusia sepuluh bulan, anak Heechul dan Jessica. Tampan tapi sedikit cantik,
yahā¦mungkin penerus ayahnya.
ā Aigooā¦anak appa sangat aktif! Apa kau juga ingin memberi
selamat pada Krystal ahjumma?ā tanya Heechul pada anaknya. Ia bertanya seperti
anaknya akan menjawab saja, padahal anaknya bahkan baru bisa mengucapkan
kata-kata sederhana seperi pa-pa-pa.
ā Brummm..brtmmmā¦ā gumam bocah kecil itu hingga membuat
bibirnya sedikit basah karena air liur yang menyembur keluar. ā
Ap-pappapapaā¦pahh..āracau anak itu lagi sambil memegangi wajah appanya. Krystal
dan Jessica melepaskan pelukan mereka kemudian bergerak mendekati Heechul, ah
tidak! tapi mendekati makhluk dalam gendongan Heechul.
ā Hmmm...ā dehem seseorang membuyar ketiga dewasa yang
tengah memperhatikan seorang makhluk kecil di tengah-tengah mereka. ā Maaf aku
terlambatā¦chukkae!ā ucap orang itu lagi sambil memamerkan senyum indah, secara
berangsur sosok tinggi nan tampan itu berjalan mendekat.
ā Kyuā¦aigooā¦bagaimana bisa kau ada disini?ā riuh Heechul
mendekati sosok bernama Kyuhyun dengan semangat, bisa dikatakan ia setengah
berlari. Padahal harusnya ia lebih berhati-hati, mengingat ada jiwa lain dalam
gendongannya.
Kyuhyun tidak menjawab, dia hanya tersenyum simpul, kemudian
mengalihkan pandangannya tepat seorang gadis yang tengah menatapnya kesal. Dari
auranya, gadis itu tengah berancang-ancang untuk mencekik dirinya. ā Chukkae.ā
Ucap Kyuhyun sembari mengangsurkan sebuket bunga cantik pada gadis itu.
Bukannya segera mengambil, gadis itu malah menatap buket
bunga itu kemudian menatap Kyuhyun secara bergantian. ā Cihhā¦ā dengusnya sambil
mengalihkan titik fokusnya.
Melihat hal itu Jessica langsung menarik Heechul menjauh
dari kedua insan yang tengah bersitegang itu.
ā Kau marah?ā
ā Menurutmu?ā
Kyuhyun terdiam sejenak, ia tersenyum senang bahkan setelah
tahu kalau gadis di depannya sedang marah. Ia terus menarik kedua sudut
bibirnya hingga gadis itu meneruskan ucapannya, ā untuk apa aku marah? Aku
hanya kesal melihatmu lagi.ā
Kyuhyun mengulum senyumnya kemudian mempertegaskan
tatapannya pada gadis itu, ā Kalau begitu terimalah bunga ini. jarang-jarang
manusia tampan sepertiku mau meluangkan waktunya untuk memberi bunga.ā Ujar Kyuhyun
mengangsurkan bunganya kembali. Dengan tatapan jengah Krystalpun menerimanya,
ia malas mendengar ucapan orang di depannya.
Gadis cantik hampir saja tersenyum saat tangan kanannya
menyentuh kelopak salah satu bunga yang ada di dalam buket itu, tapi untungnya
ia segera sadar, dan langsung memasang wajah datarnya. Ia pun kembali menatap
Kyuhyun yang sekarang juga memandangnya dengan sangat serius, bahkan pria itu
sampai mengangkat sebelah alisnya.
ā Ini?ā Kyuhyun meraih tangan kanan Krystal, kemudian
memperhatikan sesuatu yang melingkar di jari gadis itu. ia menatap Krystal,
meminta penjelasan dari gadis itu.
Kyuhyun menatap tajam gadis di depannya, membuat gadis itu
seperti terhakimi. Tak ingin kegugupannya terlihat jelas, Krystal langsung menarik
tangannya. ā Mworago?ā sungut Krystal seolah tak ada yang salah pada dirinya.
ā Tentu kau tahu jelas apa yang sedang ku maksud.ā Kali ini
Kyuhyun tidak main-main, ia benar-benar serius, membuat Krystal mau tak mau
menegak liurnya sendiri. ia gugup bahkan takut, jika boleh dibilang seperti
itu.
ā Cincin ini?ā tanya Krystal sambil menunjukkan cincin yang
melingkar di jari manisnya. Awalnya ia ingin berteriak atau bahkan bertingkah
seolah tidak ada yang perlu dipermasalahkan, tapi perkaranya orang yang berada
tepat di depannya ini, tak mengizinkan dirinya untuk sekedar melakukan hal itu.
ā Akuā¦maksudku cincin iniā¦aku hanya menyukainya.ā Jawab
krystal tergagap, sekarang ini sama sekali tak berani menatap mata Kyuhyun.
ā Arrasseo!!! Ckkkā¦kalau aku tidak boleh memakainya, baiklah
akan ku kembalikan!ā tandas gadis itu sambil berusaha melepas benda kecil yang
terpasang di jari manisnya, namun belum sempat cincin itu terlepas, tangannya
sudah tak bisa bergerak lagi karena ada tangan lain yang sedang menahan
tangannya.
Krystal menatap Kyuhyun dengan heran, gugup dan terpana..ya
mungkin saja.
ā Bukan seperti itu maksudku. Tapi tidak seharusnya kau
menggunakan cincin itu, itu bukan untukmu.ā Tutur Kyuhyun mengiba, tapi
terdengar menyesakkan untuk Krystal.
ā Aku tahu, ini milik Seohyun kan?ā sengit Krystal sinis.
Kyuhyun mendesah pelan, kemudian menatap serius gadis di
depannya. ā Ini! ku harap kau bisa memberikannya pada gadis itu!ā Krystal
meletakkan benda kecil itu tepat di telapak tangan Kyuhyun. gadis itu kemudian
membalikkan tubuhnya, menjatuhkan buket bunga yang beberapa menit lalu sudah
menjadi miliknya. Tanpa pikir panjang gadis itu melangkah meninggalkan pria di
belakangnya mengerang frustasi.
ā Dengarkan aku!ā Kyuhyun yang berusaha mengejar Krystal,
kini berhasil meraih lengan gadis itu.
ā Ini memang bukan milikmu dan tidak akan pernah menjadi
milikmu.ā
ā Aku tahu! Bahkan kau sudah mengatakannya tadi!ā Krystal
berusaha melepaskan tangannya dari Kyuhyun, tapi percuma karena nyatanya Kyuhyun
malah semakin mengeratkan genggamannya.
ā Ckkā¦.bisakah kau dengarkan aku sampai tuntas?ā
ā Cincin ini terukir nama Seohyun di dalamnya, kau lihat?
Jadi jelas, aku tidak membiarkanmu untuk memakainya. Karenaā¦ā
ā Karena?ā
Kyuhyun merogoh saku jaketnya, kemudian mengeluarkan sesuatu
dari dalam sana. Perlahan Kyuhyun membuka kotak yang baru saja ia ambil dari
sakunya itu.
Krystal terperangah saat mengetahui bahwa ternyata isi kotak
itu adalah sebuah kalung berbandul cincin cantik. Tapi yang membuat Krystal
lebih terperangah adalah saat Kyuhyun memakai kalung itu di lehernya. Mendadak
jantungnya berdebar keras, jaraknya dengan Kyuhyun begitu dekat. Bahkan ia juga
bisa menghirup aroma tubuh pria di depannya, benar-benar membuatnya jantung
hampir lepas.
Kini Kyuhyun memandang gadis di depannya dengan lembut,
gadis itu tengah memainkan cincin pada kalung yang terpasang pada lehernya. ā
Karena itulah milikmu bukan ini.ā ujar Kyuhyun. Krystal berhenti memainkan
benda kecil itu, kini ia menatap Kyuhyun dengan bingung. Bingungā¦tapi bukan
karena ia bingung dengan maksud Kyuhyun, tapi ia bingung harus berbuat apa.
Namun sepertinya Krystal tidak perlu repot-repot untuk
berpikir, karena sekarang Kyuhyunlah yang bertindak. Secara tiba-tiba pria itu
merengkuh tubuh Krystal membiarkan tubuh gadis itu masuk ke dalam dekapannya.
ā Aku ingin kau memakai cincin yang mewakili semua
perasaanku padamu, jadi ku harap kau bisa menjaga cincin itu dengan baik.ā ucap
Kyuhyun masih memeluk Krystal. Ia menumpukan dagunya pada bahu Krystal, membuat
gadis itu sedikit bergidik ngeri karena hembusan nafas Kyuhyun mengenai
kulitnya.
ā Kyuā¦ā
ā Kau gadis pintar, tentu kau mengerti maksudku bukan?ā
ā Kyuā¦ā Kyuhyun terkekeh jahil saat namanya kembali terucap
dari mulut Krystal.
ā Arraseo!! Akan kupertegas kalau begitu, dengarkan
baik-baik. hmmā¦.Krystal, aku menyukaimu, anieā¦aku mencintaimu. Aishhh!!
Entahlah! Terserahmu saja mau menganggap bagaimana, yang jelas aku memiliki
perasaan aneh terhadapmu.ā Jelas Kyuhyun sedikit frustasi karena tak bisa
mengucapkan maksudnya dengan baik, padahal ia sudah berulang kali menghafalkan
kalimat itu sebelumnya.
ā Kyu..akuā¦ā dengan sedikit kesal Kyuhyun melepaskan
dekapannya pada Krystal, ia menatap gadis itu sambil berdecak sebal. Ia heran
kenapa gadis itu terus memanggil namanya.
ā Apa? kau tidak memiliki perasaan yang sama denganku?ā
ā Bukan seperti ituā¦tapiā¦ckkk!! Berbaliklah!ā
Kyuhyun langsung membulatkan matanya saat ia mendapati dua,
ah tidak tiga manusia yang berada pada radius dua meter dari keberadaannya.
Mereka tak lain adalah Heechul, Jessica, dan tentunya Jaebum.
ā Aigooā¦kau ini tidak romantis sekali! Bagaimana bisa kau
menyebut perasaanmu sebagai perasaan aneh? Itu cinta Kyu, harusnya kau
menyatakannya dengan lebih lembut.ā Protes Heechul dengan gaya dramatis. ā
Ckkā¦seperti kau romantis saja.ā Heechul berhenti saat istrinya mematahkan
argumennya.
ā¦ā¦ā¦ā¦.
Karena mengalami sedikit gangguan, Kyuhyunpun mengajak
Krystal ke sebuah tempat. Tempat yang indah dihias dengan berbagai
pohon-pohon besar, tempat itu sedikit
berbukit dan hampir keseluruhan berwarana hijau. Kini kedua orang itu tengah
terduduk di hamparan rumput hijau yang tumbuh di sepanjang tempat itu.
ā Kenapa tidak memberitahuku dulu sebelum pergi?ā Kyuhyun
menoleh, ia menundukkan kepalanya kemudian kembali menatap ke depan.
ā Sederhana saja, aku hanya tak ingin menikmati waktu
perpisahan. Aku benci itu.ā jawab Kyuhyun masih memandang pemandangan di
depannya.
ā Kau tahu? Hari-hari terakhir saat itu terasa berat
untukku, bukan hanya karena aku akan pergi, tapi karena aku berdebat dengan
batinku sendiri.ā tutur Kyuhyun membuat gadis di sampingnya menoleh, memberi
perhatiannya pada Kyuhyun.
ā Akal sehatku melarangku untuk memiliki perasaan seperti
itu, namun sekuat apapun aku menolak perasaanku, rasanya aku malah semakin
menyukaimu. Tapi aku bingung, bukankah harusnya aku tidak memiliki perasaan
seperti itu?.ā Kyuhyun menghela nafasnya seakan sedang melepas beban yang
selama ini ia pikul.
Krystal termenung diam masih dengan memandangi Kyuhyun, ia
tak pernah tahu kalau ternyata Kyuhyun merasakan hal seperti itu. tapi tetap
saja gadis itu merasa Kyuhyun terlalu bodoh.
ā Akuā¦ā baru saja lelaki itu ingin menuntaskan ucapannya,
tapi terhenti saat ia mendapati gadis di sebelahnya yang tengah menatapnya
serius. Kyuhyun menggaruk kulit kepalanya, kemudian berdehem pelan. Ia meraih
tangan Krystal kemudian menggenggamnya dengan lembut. Mendapat perlakuan
seperti itu, Krystal diam membeku, yang jelas dia senang walau sedikit gugup.
ā Aku mencintaimu.ā Ucap Kyuhyun diakhiri dengan senyum
indahnya. Kini pria itu sangat senang, pertama karena ia berhasil menyampaikan
perasaannya, dan kedua karena ia menyampaikannya dengan cara yang keren. Yahā¦.setidaknya
menurut Kyuhyun, apa yang baru saja ia lakukan sangatlah keren.
Tapi senyum bangga Kyuhyun perlahan meluntur saat ia melihat
Krystal yang malah terdiam, tapi kemudian ia tersenyum lega. Krystal balik
menatapnya sambil tersenyum senang, seolah menyiratkan jika gadis itu memiliki
perasaan yang sama dengannya.
Kyuhyunpun langsung mendekap erat gadis itu, ia tersenyum
senang, menikmati sesuatu yang tengah bereaksi jauh di dalam hatinya. Begitupun
dengan Krystal yang merasakan hal serupa dengan Kyuhyun. ā Nado saranghae.ā
^^ END ^^
WOOYYYā¦.MY PRINCE
KELARRRRRR!!!!!!!!!! *tabuh gendang arak keliling kampung*#bakar rumah
salsa#*injek farah*
AKHHHHā¦ā¦..*author
mulai sarap.
Okeā¦.okeā¦checkcheck
123, checkā¦.
Halo readers
sekalian, ada yang nungguin ff inikah? Terserah deh ada yang nungguin atau
enggak, yang jelas aku senengā¦ā¦ā¦ā¦.
Gila setelah ff ini
macet selama, #liat draft postingan# selama enam bulan*gila!!!!! Aku shock
ngeliatnya*
Aku seneng
banget!!!!!!! Kalian tau? Aku bangga banget!!!!!!!!!#aduh gila gua lebay
banget#
Padahal rencananya
aku mau nyelesaiin My true love is you dulu, eh tapi malah ff ini deh yang
dikerjain duluan. Walau awalnya aku perlu mikir dengan susah payah dulu biar
cerita yang aku tulis nyambung ama cerita sebelumnya, maklumā¦.ff ini udah lama
banget. Aku aja ampe lupa terakhir nulis ampe mana.
Terasa feelnya gak? Ya
gak?*acungin golok
Mungkin kalian gak
dapet feelnya terlebih bagian akhir-akhir*pasang tampang melas*, berhubung aku
anaknya *aku anaknya gimana yah?* ga tau deh. Yang jelas karena aku berbeda
dari anak yang lain, jadi aku gak kuat kalau bikin scene-scene yang terlalu
manis. kalau aku bikin yang gimana gitu, nanti aku jadi cengar-cengir sendiri,
di depan laptop, di kamar, sendiri lagi, terus nyengir apa gak kayak orang
gila?. Lagian aku gemeter sendiri jadinya, bikin yang kaya gitu aja udah
merinding, apa lagi yang lebih?. Tapi gak papalah, toh disini karakternya abang
kyu gak romantis, dia agak sedikit koplak, aneh dan gengsian#ngeles dikit#
Tapi pada puas gak
nih ama endingnya?#belagak!!!
Semoga pada puas yaā¦.*pasang
muka manis*#ditimpukin readers
Oh yaā¦kalau kalian
nemuin banyak Typo, maklum aja yahā¦ini aku gak edit lagi. Jadi pas baru selesai
bikin, langsung publish.
oh ya, bagi yang masih nunggui my true love is you ama love need effort, aku minta buat lebih sabar dalam menunggu. jujur aku gak pernah bermaksud untuk nunda-nunda, cuma yang kaya kalian udah tau, aku tuh nulis kalo lagi dapet feel-nya. dan untuk sekarang mungkin aku belum nemuin feel buat ff itu, apalagi love need effort. aku bingung mau nulis apa, nih kalo aku buka part sebelumnya, aku malah jadi males sendiri. Dan gak bisa aku pungkirin kalo itu malah ngancurin semua feel aku. *gilagila galiema curhat.
yah...tapi untuk ff mana yang bakal kelar duluan, aku gak bisa mastiin. karena feel kan gak bisa diprediksi, mungkin sekarang aku lgi ma lne, tapi bisa aja nanti lne duluan yg kelas. atau sebaliknya, ya kan?.
huftt...kayanya sampe disini aja deh, aku yakin kalian juga udah pegel bacain cuap-cuap aku.
See you.....
Cap Tiga Jari
GSB
Comments
Post a Comment