Paris In Love (1 of 2)







Jong-Eun Comeback!!!!!!!!
Sebelumnya perhatian,
ni bukan after story PBM! N gk da hubungannya sama sekali ma PBM.
Kali ini Jong-Eun dtg dengan cerita baru….
Happy Reading all!!!


Main Casts : Kim Jong Woon, Kim So Eun
Length : Twoshots
Genre : Romance
Author : Salsa




23:07
La Jeunesa Café, Paris, Prancis
Yesung POV



“Yesung!!!!!! Can you wake that girl?” Ucap Lucas sambil mengarahkan pandangannya ke arah seorang gadis yang sedang tertidur pulas di meja yang terletak persis dipojok café. Matanya memejam sempurna dengan tangan yang terulur di atas meja, sebelah tangannya kosong dan sebelahnya lagi memegang satu botol wine yang sudah hampir habis.
“me?” Tanyaku sambil menghentikan gerakan tanganku yang sedang mengelap sebuah meja didekat kasir.
“yes! I think She’s Asian girl, maybe she is Korean too!” Jawabnya enteng sambil mengedikan kepalanya
“Ah.. She drinking too much! I’m Sure She drunk! (ah.. dia minum terlalu banyak ! aku yakin dia mabuk)” Ucapku sambil memandang gadis itu kesal. Aku benci melihat seorang wanita meminum alkohol.


Akhirnya dengan sedikit perasaan tak rela, aku menghampiri gadis itu dan menyentuh bahunya.
“Eng… Miss…. Excuse me!” Ucapku berusaha sesopan mungkin, namun gadis itu sama sekali tak merespon.
“Our Café will be closed. Can you wake up, please! (Kafe kami akan segera tutup. Dapatkah anda bangun?)” Ucapku lagi, kali ini aku sedikit merunduk untuk mensejajarkan tubuhku dengan gadis itu. Dan untuk yang kedua kalinya, ia tak merespon. Kesal , aku memalingkan wajahku darinya dan mendesah, menyadari bahwa semuanya akan sia-sia. Aish… aku benci berurusan dengan seorang pemabuk. Aku bertolak pinggang sambil menatap gadis itu kesal.


Namun aku tak putus asa, kali ini aku menggoyang-goyangkan tubuhnya yang lemas sambil menunduk menatapnya.
“Wake up, please”
“Excuse me, Could you…” Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, tiba-tiba saja gadis itu mendongak lalu menarik kerah bajuku mendekat kearahnya, membuat wajah kami hanya berjarak beberapa centi saja, aku membulatkan mataku kaget dengan sikapnya. 
“ISSHI….. NAPPEUN NOM! (Sialan…… dasar laki-laki berengsek)” Bentaknya tepat didepan wajahku, membuatku melongo mendengar umpatan yang diucapkan fasih dengan bahasa korea. Belum lagi, bau alkohol yang sangat menyengat menerpa wajahku, membuatku benar-benar kehilangan konsentrasi beberapa saat.
“AKU KESINI UNTUK BERTEMU DENGANMU TAPI KENAPA KAU MALAH TEGA MEMPERLAKUKANKU SEPERTI ITU?” Lanjutnya lagi dengan nada tinggi
“A..ap..apa maksudmu?” Tanyaku bingung, namun tiba-tiba ia malah menghempaskan tubuhku lalu kembali terlelap di mejanya. Aku menatapnya tak habis fikir sambil membenarkan kemejaku yang mendadak kusut karena cengkramannya.


“What should we do?” Tiba-tiba saja Lucas menepuk bahuku, aku menoleh kearahnya lalu kembali menatap gadis yang sudah tak sadarkan diri itu
“I think she’s abnormal (kurasa dia tak waras)” Ucapku sambil memegang tengkukku yang mendadak terasa sakit.
“HAHA… She just drunk (dia hanya mabuk)” sahut Lucas
“So? What should we do? I wanna go home!” Lanjut namja itu sambil berlalu mengambil jaketnya, aku kembali mengarahkan tatapanku pada gadis menyusahkan itu.Satu-satunya pengunjung yang tersisa malam ini.
“I don’t know. Just Leave her alone (aku tak tau. Tinggalkan saja dia sendiri)!” Ucapku acuh namun masih menatap gadis itu


“Crazy man! Just take her with you! She’s Korean right? (pria gila. Bawa saja ia bersamamu! Dia orang korea kan?)” Aku menghela nafas mendengar sarannya.Baiklah, kurasa ia benar! Mau tak mau, Aku 
mendekat ke arah yeoja itu lalu meraih tangannya dan menyilangkan tangannya dileherku kemudian menggendongnya di punggungku.


Aku hendak keluar dari café, namun teriakan Lucas menghentikanku
“She hasn’t paid (dia belum bayar)”
“I pay (aku yang bayar)” Jawabku lalu kembali melanjutkan langkahku. Selama perjalanan, gadis dipunggungku ini tak henti-hentinya mengigau, ia melontarkan umpatan kepada seorang namja bernama LEE SEUNG GUN
“Aku menyayangimu Seung Gun-ah tapi kenapa kau begitu? Aku jadi membencimu sekarang” Gumamnya pelan sambil mengeratkan lingkaran tangannya di leherku lalu menenggelamkan kepalanya di bahuku. Aku tau ia bersikap seperti ini hanya karena pengaruh alkohol, tapi tetap saja aku merasa aneh. Baru kali ini aku diperlukan seperti ini oleh seorang gadis. Dan jujur aku bingung harus bagaimana.



……………………………



`````Yesung’s home`````



Aku menurunkan gadis itu tepat diranjang kamarku, lalu membantunya berbaring. Ia tak sepenuhnya tak sadarkan diri, ia sadar namun terlihat seperti orang gila. Ya.. kalian tau persis bagaimana sikap orang yang sedang mabuk kan? 

“Seung Gun oppa! Kau jahat!” Gumamnya berkali-kali, Kusampirkan selimut putih yang tadinya terlipat rapi di pinggir tempat tidurku padanya lalu kunaikkan sampai leher. Sejenak aku memperhatikannya, sudah lama aku tak melihat gadis korea. Hampir 3 tahun aku tak kembali ke Korea, tujuanku kesini adalah kuliah, aku mengambil jurusan sastra Prancis.


Kehidupanku di Paris benar-benar murni menggunakan uangku, aku hanya berpikir aku terlalu banyak menyusahkan orang tuaku dan aku tak mau menyusahkan mereka lagi. Jika ini adalah impianku maka aku akan meraihnya dengan usahaku, aku yakin hasil akhirnya akan terasa jauh lebih manis daripada jika kita meraihnya dengan bergantung pada orang lain.


Hal itulah yang membuatku mengesampingkan hal-hal lain dalam hidupku. Aku berangkat pukul 6 pagi dan pulang jam 12 malam setiap harinya, bahkan di hari minggu aku akan menghabiskan waktuku untuk menerjemah, Ne.. itu adalah pekerjaan sampinganku, aku juga seorang penerjemah buku, buku berbahasa inggris atau Korea kuterjemahkan ke dalam bahasa Perancis. Dan hasil dari semua itu, setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hariku walau terkadang aku juga harus meminjam uang pada Lucas untuk membeli beberapa macam keperluan.


“Oppa……. “ Gumamnya dengan mata tertutup, ne.. dia mengigau lagi, aku kembali menoleh kearahnya, dia terlalu banyak minum wine tadi dan sekarang wajah dan juga bibirnya benar-benar merah karena pengaruh minuman itu. Bau alkoholpun tak dapat terelakkan lagi, sedari tadi aku berdekatan dengannya dan sedari tadi pula aku menahan nafasku, aku membenci bau menyengat dari minuman itu dan sekarang bau alkohol itu sudah menyebar ke seluruh pelosok kamarku.


Aku berjalan pelan ke arah sofa yang terletak tak jauh dari tempat tidurku, seharusnya aku memang tidur di ruang tamu atau di ruangan lain, tapi aku terlalu lelah untuk sekedar berjalan keluar, menggendong gadis ini benar-benar membuat punggungku kram. Lagipula dia itu dalam keadaan mabuk, bagaimana jika tiba-tiba nanti dia tersadar dan membutuhkan pertolonganku?

Kurebahkan tubuhku di sofa dan hanya dalam waktu beberapa detik aku sudah terlelap dalam tidurku.



10:22
So Eun POV



“Hooaaamh” Aku bangkit dari tidurku sambil meregangkan otot-ototku yang terasa sangat pegal. Sejenak aku terdiam sambil mengerjap-ngerjapkan mataku, aku menoleh ke kanan dan  ke kiri dan baru sadar aku tak berada di kamarku sekarang. Ah.. ani! Bahkan aku tak berada di Korea sekarang. Tapi…….. Dimana aku? Maksudku kamar siapa ini? Seung Gun oppa? Aish… anigoya (tak mungkin)


Ah.. aku baru ingat! Kemarin dia pura-pura tak mengenalku, apa itu? Tak mengenal tunangannya sendiri?
Seung Gun oppa adalah tunanganku, ia pergi ke Paris untuk urusan pekerjaan, hampir 2 minggu ia tak menelfonku, tak membalas pesanku, pokoknya sama sekali tak berkomunikasi denganku. Aku takut ia sakit atau apa, jadinya dengan izin penuh dari orang tuaku, aku ke Paris untuk mencarinya. Hari pertama di Paris, Aku sudah kena sial, tas kecilku hilang, padahal didalamnya ada ponsel dan juga sebagian besar uangku. Namun aku belum putus asa, aku masih punya harapan, yaitu tunanganku Seung Gun oppa.


Setelah menjadi orang hilang di negeri orang selama kurang lebih 8 jam, akhirnya aku bertemu dengan Seung Gun oppa, tapi aku melihatnya sedang merangkul seorang yeoja. Sedikit kesal kala melihatnya, namun aku tak mau gegabah, akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri mereka. Tapi harapanku musnah begitu saja saat ia bilang “Who are you? I don’t know who are you! Just stay away from me!” Kata-kata yang masih sangat hangat dalam otakku. “Aku tunanganmu oppa!” jawabku dengan suara bergetar menahan rasa sesak. Kalian bisa bayangkan jauh-jauh ke Paris dan disambut dengan kata-kata seperti itu oleh tunanganmu sendiri? Aku masih sangat mengingat dengan jelas saat Seung Gun oppa meyakinkan yeoja disampingnya bahwa ia tak mengenalku lalu pergi begitu saja seolah tak perduli dengan perasaanku.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sebuah café dan minum wine, ini bukan kebiasaanku, bahkan aku baru pertama kali meminum alkohol. Tapi setauku alkohol itu bisa menenangkan pikiran tapi sepertinya aku salah, kali ini kepalaku malah terasa sangat amat berat.


Aku bangkit dari ranjang itu dan mulai berdiri, namun karena kepalaku yang masih terasa sangat pusing aku terhuyung dan hampir jatuh. Aku berpegangan pada sebuah meja kecil disamping tempat tidur hingga tak sengaja menekan secarik kertas yang berbentuk sebuah angsa kecil, aku mengambilnya lalu tersenyum kala mendapati bentuknya yang lucu. Mungkin tadinya bentuk angsa ini bagus tapi karena tertindih tanganku, angsanya jadi penyek.


Lama kuperhatikan, ternyata didalam kertas itu ada tulisannya, kubuka kertas itu dan ternyata didalamnya ada tulisan dalam Hangeul (aksara korea)


Semalam kau mabuk jadi aku membawamu kesini
Jangan khawatir! Aku tak melakukan apapun padamu!
Kopermu tak sempat kubawa kemarin, mungkin nanti malam aku baru bisa membawanya
Saat kau membaca surat ini aku sudah pergi bekerja
Aku baru pulang jam 12 malam
Tak usah menungguku
Jika kau ingin mandi atau berganti pakaian, pakai saja bajuku dulu
Ada dilemari tepat dihadapanmu
Jika kau lapar, aku sudah memasak untukmu, semuanya lengkap dimeja makan
Tak usah sungkan, anggap saja rumahku


Aku terkekeh pelan saat membaca kalimat terakhir surat itu. Anggap saja rumahku? Umumnya orang normal itu akan bilang `tak usah sungkan, anggap saja rumahmu sendiri` ini dia malah bilang `anggap saja rumahku` haha…. Anak yang jujur. Aku meletakkan kertas itu kembali di meja lalu menatap lurus ke depan, ah.. bahkan aku baru sadar aku berhadapan dengan sebuah lemari. Anak pintar!


Setelah mandi, aku memilih-milih baju dilemari itu dan aku baru sadar ternyata orang baik yang menolongku semalam adalah seorang namja. Omoona…… hanya ada 3 warna di lemarinya yaitu hitam, merah dan putih. Membosankan! Sekali-kali belilah baju warna pink atau biru.

Aku mengambil sebuah kaus berwarna merah, yah… setidaknya warna ini terlihat lebih hidup. Lalu aku beranjak dari kamar itu dan berjalan ke ruang makan.


……………………….



23:45
Yesung POV
Yesung’s House


Aku membuka pintu rumahku perlahan, tak ingin membuat seorang gadis yang kuyakini sedang terlelap dalam tidurnya terbangun.
 “Annyeong” Seorang yeoja segera berdiri dari sofa lantas membungkukkan tubuhnya kearahku. Eng… ternyata gadis ini belum tidur, ah ani… mungkin sengaja tak tidur untuk menungguku.
“Oh.. Annyeong!” Balasku sambil ikut membungkukkan badan. Sudah lama aku tak melakukan ritual membungkukkan badan seperti ini, biasanya orang-orang Perancis hanya akan saling tersenyum atau mengangkat sebelah tangannya saat bertemu atau bahkan tak ada interaksi seperti ini.
“Kim So Eun imnida. Komawo sudah membantuku dan mianhae telah merepotkanmu!” Ucapnya sambil tersenyum. Aku membalas senyumnya lalu mengulurkan tanganku untuk mengambil koper yang masih berada diluar lantas menyeretnya ke dalam.
“ige! Kopermu kan?” Tanyaku sambil menyeret koper itu mendekat padanya
“Ne! Neomu neomu kamsahamnida” Ucapnya.


“sudah lama aku tak melihat gadis korea”
“Aku bahkan tak percaya ditolong oleh seorang namja korea! Dunia itu sempit ya..” Balasnya


“eng…. Kan sudah kubilang tak usah menungguku!” Ucapku mengganti topik. Aku tak tega melihatnya, matanya memerah dan terlihat sayu, aku yakin ia menahan rasa kantuknya.
“ah.. aku tak enak denganmu!”
“Kau sudah makan?”
“sudah”
“Kalau begitu tidurlah!”


“kau tidur dimana?”
“disini!” Ucapku sambil menghempaskan tubuhku keatas sofa.
“huh? Biar aku saja yang tidur disini!” Ucapnya sambil duduk disampingku.
“kau tidur didalam!”
“ANIO!”


“DIDALAM”
“SHIREO”
“Oh.. kau mau tidur disini? Bersamaku?” Tanyaku sambil menyipitkan mataku lalu menarik tangannya mendekat kearahku, dan kelakuanku itu sukses membuatnya terkaget-kaget lalu segera berdiri.
“NEO (KAU)” Pekik gadis itu kesal sambil menatapku tajam, sedangkan aku sama sekali tak menggubrisnya, aku lebih memilih membaringkan badanku sambil meluruskan kakiku di sofa kemudian mencoba memejamkan mata.
“ddo wae? (kenapa lagi?)” Tanyaku dengan mata terpejam karena gadis itu tak kunjung beranjak dari posisinya.


“AISH!” Desisnya lalu berlalu masuk ke dalam kamar, hingga BUK… suara pintu ditutup menggema ditelingaku. Akhirnya gadis keras kepala itu mau juga mengikuti ucapanku.
“kwiyeopta (imutnya)” Gumamku sambil tersenyum.



…………………………..



09:03
Yesung’s Bedroom
So Eun POV



“Jam berapa ini?” Gumamku sambil menggosok-gosok mataku.
“hah? Jam 9? Pasti namja itu sudah pergi kerja!” keluhku saat melihat jam dinding yang menempel sempurna ditembok kamarnya.


Sama sekali tak ada yang berbeda hari ini. Setelah mandi, aku ke meja makan dan lagi-lagi, semuanya sudah tersedia disana. Aish…. Harusnya aku bisa bangun lebih pagi daripada namja itu dan harusnya aku yang menyiapkan makanan untuknya.


Dan malamnya, aku menunggunya (lagi). Jujur, mataku sudah terasa sangat berat tapi aku masih punya tekad yang kuat untuk tidak tidur dan bertemu dengan namja mata kucing itu. Sebenarnya banyak yang harus aku bicarakan padanya, tapi sepertinya namja itu sangat sibuk, hingga 75% waktunya ia gunakan untuk bekerja. Dia bahkan hanya tidur beberapa jam saja.


“Annyeong oppa!” Salamku tepat saat pintu rumahnya terbuka.
“Annyeong! Kau menungguku lagi?”  tanyanya sambil menutup pintu lalu mendekat dan duduk disampingku.
“ne.. Na halmari isseo (ya.. aku ingin bicara denganmu)” Ucapku
“museum ilisseo? (ada masalah apa?)” tanyanya serius
“anio! Tak ada masalah! Sebelumnya ireumi mwoya? (namamu siapa?)”

“Nama asliku Kim Jong Woon, tapi panggil saja aku Yesung!” Jawabnya
“Aku...” baru saja aku akan memperkenalkan namaku, ia menyelaknya
“Kim So Eun”
“kau tau dari mana?”
“Kemarin kau sudah bilang!”

“Kau mengingatnya? Kukira kau tak mendengarnya kemarin!” ia hanya tersenyum sambil membuka sepatunya. “Lalu? Apa yang ingin kau bicarakan padaku?”
“aku datang dari seoul! Tujuanku datang kesini adalah menemui tunanganku!”
“Kau sudah bertemu dengannya?” Tanyanya langsung
“Sudah!”

“lalu? Kenapa kau tak menginap dengannya saja?”
“ia tak mengenalku bahkan menyuruhku enyah dari hadapannya!”
“tunanganmu?  Tak mengenalimu?” tanyanya bingung.
“molla! Dia merangkul seorang yeoja dan sepertinya ia pura-pura tak mengenalku demi mempertahankan yeoja itu!” Aku menunduk, tak kuasa menyembunyikan rasa sesakku.
“eng.. Lee Seung Gun itu tunanganmu?” Tanyanya, membuatku menoleh secepat kilat kearahnya

“kau mengenalnya?”
“Anio! Saat kau mabuk, kau mengucapkan namanya berkali-kali”
“Oh..”  
“lalu? Kapan kau akan kembali ke Seoul?”
“aku tak tau. Ponsel dan uangku hilang saat baru tiba di Paris! Aku tak punya uang untuk membeli tiket pulang! Aku hanya punya beberapa euro saja disaku celanaku, mungkin hanya bisa untuk membeli sepotong baju!”

“ehmm… untuk saat ini aku tak punya cukup uang. Gajiku baru akan keluar minggu depan!” Responnya. Dengan segera aku mengibas-ngibaskan tanganku.
“Ah.. tak perlu! Aku pasti akan sangat merepotkan! Aku akan mengurusnya sendiri! Tapi, mungkin aku akan menumpang disini sampai waktu yang belum bisa kutentukan. Bolehkah itu?”
“Keureom” Serunya membuatku menoleh padanya
“komawo!” Ujarku senang
“ Mengenaimu? Apa yang kau lakukan disini? Dimana keluargamu?” lanjutku sementara Yesung oppa sibuk menggerak-gerakkan kepalanya yang pasti terasa sangat pegal setelah seharian bekerja.

“aku sudah 3 tahun disini, aku kuliah, keluargaku di Korea. Aku kerja dari pagi hingga siang di café, siangnya aku kuliah kemudian malamnya aku kembali ke Café dan baru pulang sekitar jam segini. Itu semua untuk mencukupi kebutuhanku!” jawabnya buru-buru, mungkin ingin semuanya cepat selesai dan bisa pergi tidur.
“kau berangkat jam berapa sih?” namun aku malah meneruskan. Aku tak mau pergi tidur, aku mau berbincang-bincang dengannya, mulutku sudah gatal, banyak yang ingin aku bicarakan dengannya. Aku ingin mengenalnya lebih dalam.
“jam 6! Sudah ya, aku benar-benar lelah! Lebih baik kau istirahat juga sekarang!” Aku menelan ludah sementara Yesung oppa menunggu responku.
“jebal! Aku lelah!” Ucapnya bersusah payah dengan mata yang mulai terlihat sayu.
“Ne.. tidurlah!” Aku menatapnya sebentar, lalu berdiri menatap pintu kamar.

“selamat tidur!” Seru Yesung oppa
“eng.. ne” aku hanya tersenyum seadanya, sementara Yesung oppa sudah merebahkan badannya.


………………………………..



08:20
Author POV



Ini hari ketiga dan So Eun masih saja terlambat bangun. Saat ia bangun, Yesung telah pergi dan sarapan pagi untuknya sudah tersedia di meja makan.
 “Omoona……… aku benar-benar tak ada gunanya disini! Bagaimana aku bisa telat bangun terus?” Seru So Eun kesal
“setidaknya aku harus bisa sedikit berguna disini!” lanjutnya sambil bersandar dikursi meja makan.
“Ah.. Aku tau!” Serunya sambil menjentikkan jari.


…………………….


So Eun POV



“Huuwwwaaaa………….. LELAHNYA!” Seruku sambil membanting badanku ke sofa di ruang tengah. Memang rumah ini tak besar, tapi debunya itu sangat banyak. Aigoo….. bagaimana bisa namja itu betah tinggal ditempat sekotor ini?


Aku menerawang kesetiap sudut rumah dan sepertinya tak ada satu bagianpun yang terlewatkan. Rumah ini menjadi lebih bersih dan setidaknya lebih layak untuk disebut rumah. Tapi tunggu, sepertinya aku melewatkan satu tempat. Kuarahkan pandanganku pada sebuah pintu kayu yang terletak di sudut ruangan. Aku mendekat dan meraih daun pintu itu, kemudian………….


“eomeo” Pekikku saat membuka ruangan yang lebih pantas disebut sarang laba-laba itu. Benar-benar kotor! Aku tertawa frustasi melihatnya “mungkinkah aku membersihkannya?” ucapku sambil memijit kepalaku yang mendadak pusing. Kurasa tempat ini adalah gudang, disini banyak meja dan kursi-kursi yang sudah rusak tak terpakai.


Dengan susah payah aku menyeret sebuah meja yang terletak disudut ruangan buruk rupa itu dan memindahkannya ke tengah. Membuat ruangan ini bisa terlihat lebih luas dan benar saja, jika barang-barang ini ditata dengan baik, ruangan ini bisa terlihat 2 kali lebih besar dari sebelumnya.


“Dia itu bodoh atau apa sih? Sebenarnya kalau dia mau, ruangan sebesar ini bisa dijadikan perpustakaan pribadi kan?” omelku sambil menyapu lantai yang sudah tertutup debu setebal 2 centi itu. Aku terus saja mengomel tak jelas, mengutuk kebodohan sang empunya rumah saat BUK… Sikutku mengenai sebuah benda keras yang tertutup oleh kain putih.


“ARRGGGHHHH….. Appo-ya!” Seruku kesakitan sambil berjingkrak-jingkrak menahan rasa sakit. Aku melirik benda yang sudah membuatku kesakitan itu kesal lantas mendekat dan mulai curiga apa isi dibalik kain putih itu. Aku membuka kain penutup itu dan kembali terkaget-kaget untuk kesekian kalinya. Sebuah PIANO? Kali ini aku berteriak girang mendapati sebuah piano, yah… setidaknya mungkin ini bisa mengusir rasa bosanku apabila Yesung oppa sedang bekerja. Aku segera mengambil posisi dikursi kecil tepat didepan piano itu, dan mulai menarikan tanganku di tuts-tuts piano itu.



23:40
Yesung POV



Baru saja aku membuka pintu rumahku, sebuah suara nyaring menggema ditelingaku. Piano? Sepertinya suara piano. Aku mengikuti arah suara itu dan sedikit terperanjat karena suara itu berasal dari gudang yang sama sekali tak pernah kubuka seumur hidupku, tak pernah sekalipun kubuka sejak aku menyewa rumah ini. Pintu gudang itu terbuka setengahnya, aku mengayunkan kakiku mendekat kesana dan ternyata yang kudapati adalah seorang yeoja manis yang sedang memainkan piano.


“eh? Sudah pulang?” ucapnya yang menyadari keberadaanku. Ia tersenyum manis sambil mengedikan kepalanya, menyuruhku masuk.
“Aku membersihkan ruangan ini” Ucapnya bangga saat aku sedang mengedarkan pandangan ke seluruh pelosok ruangan.
“Memangnya tadinya kotor?” Komentarku polos membuat ia mendengus kesal mendengarnya.
“Kau bisa main pianio?” Tanyanya mengganti topik
“ne.. aku bisa! Waeyo?” responku dengan nada acuh.

“sini! Ayo main bersamaku!” Pintanya sambil mengayunkan tangannya, menyuruhku mendekat.
“sudah malam! Semua orang sedang mencoba untuk tidur sekarang!”
“ayolah! Sebentar saja!” Pintanya
“jangan buat keributan disini!” sambutku lalu segera berlalu dari ruangan itu.



So Eun POV



Aku mengerucutkan bibirku kesal mendengar respon acuhnya. Tch… bisa tidak si dia sedikit lebih lembut padaku? Kim Jong Woon, namja yang sampai saat ini tak dapat kumengerti alur pikirannya. Bahkan aku tak tau apa dia benar-benar tak keberatan dengan kehadiranku dirumahnya. Aku jarang sekali berkomunikasi dengannya dan sekalinya bicarapun hanya basa-basi seperti ini, demi apapun aku ingin mengenalnya lebih dalam. Aku menatap punggungnya yang lama-lama menjauh seiring langkah kakinya yang membawanya keluar dari ruangan ini dan akhirnya menghilang dari balik pintu. Kenapa rasanya tak enak saat melihat itu semua? Aku tak suka melihat ia berjalan menjauh dariku seperti itu!


Aku kembali menatap tuts piano didepanku dan akhirnya menjatuhkan kepalaku disana, membuat suara nyaring yang tak terelakkan.


Hanya berselang beberapa menit, aku keluar dari ruangan itu dan hendak masuk ke dalam kamar. Namun langkahku terhenti dan malah berbalik ke sofa di ruang tengah. Yesung oppa sudah membaringkan badannya disana, dan persis disebelahnya sebuah jaket berwarna merah dengan aksen hitam disekitarnya tersampir asal.
“Oppa! Kau punya jam weker tidak?” Tanyaku sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. Namja itu membuka sedikit matanya lalu mengangguk.
“Jinjjayo? Dimana?”
“di laci kecil disamping tempat tidur!” Jawabnya pelan
“Ah.. kenapa tak bilang dari kemarin?”
“Ish! Kenapa jadi menyalahkanku?” Kesalnya. Aku menyeringai kearahnya lalu hendak masuk kedalam kamar, namun jaket merahnya menghentikan langkahku. Aku mengambil jaket itu lalu melihat sebuah robekan disana.


“Oppa! Jaketmu robek?”
“ne.. tadi pagi tersangkut di pagar café!” Ia mengangkat kepalanya lalu memperhatikanku.
“kau punya benang dan jarum tidak? Biar aku jahitkan!” Ucapku penuh perhatian
“anio aku tak punya! Sudah, jangan pikirkan jaketku! Sekarang kau tidurlah” Ucapnya sambil berdiri lalu mengambil jaket ditanganku.



…………………..



05:03
Yesung’S Bedroom
Yesung POV



Aku keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap sambil mengeringkan rambutku dengan handuk putih ditanganku. Aku berjalan mendekat ke arah ranjang, ne.. aku sedang berada dalam kamarku sekarang. Satu-satunya kamar mandi dirumah ini memang hanya ada disini.


Aku memandangi gadis itu sambil tersenyum, seperti biasa aku bangun lebih awal darinya. Dan ini seperti keuntungan tersendiri untukku, dengan begini setidaknya aku bisa puas memandang wajah cantiknya. Entahlah, ini sudah menjadi kebiasaanku sejak 3 hari yang lalu. Mungkin saat dia bangun, aku takkan mampu memandangnya lebih jauh, aku benar-benar tak berani menatap matanya yang seolah tajam menghipnotisku untuk tenggelam dalam pesonanya. Aku tak mau mencintai seorang gadis yang sudah terikat dalam sebuah hubungan, terlebih pertunangan. Walaupun seperti apapun namja yang ditunangkan dengannya, tetap saja mereka sudah bertunangan.


Aku sudah mencoba bersikap acuh padanya, dengan harapan ia tak terlalu perhatian denganku. Tapi sepertinya sulit untuk memberitau gadis ini, dia selalu tampak sempurna dimataku. Entah itu pertanda bahwa ia memberiku harapan atau akunya saja yang terlalu berlebihan dalam menyikapi segala bentuk perhatiannya padaku.



Tinininit Tinininit Tinininit


Tiba-tiba saja suara jam weker menyadarkanku dari lamunanku, dan saat aku sadar, betapa terkejutnya aku saat mendapati tanganku yang sedang mengulur sempurna hendak menyentuh wajahnya. Aku segera menarik kembali tanganku lalu menoleh kearah jam weker yang terletak di meja kecil tepat didepanku berdiri.
“Dia tuli?” Gumamku saat So Eun tak bergeming dari tidurnya. Omoona, apakah ia tak merasa terganggu dengan suara menyebalkan ini? Aku kembali menatap So Eun hingga tiba-tiba saja kening gadis itu berkerut lalu masih dengan mata terpejam ia mengulurkan tangannya untuk meraba meja disampingnya dan mencari keberadaan weker mengganggu itu. Setelah ia dapatkan…….. BRRUUUKKKK. Aku terperanjat kaget melihat kelakuannya, ia melempar weker itu kearahku dengan mata tertutup. Beruntung aku masih bisa mengelak, namun jam wekerku? Benda itu membentur tembok dan seketika suara mengganggu itu hilang. 


Aku membuka mulutku lebar-lebar, benar-benar tak habis fikir dengan kelakuan gadis ini. Apakah satu-satunya cara membuat jam weker berhenti adalah merusaknya? Aku menggertakkan gigiku kesal kearah gadis yang sudah kembali terlelap dalam tidurnya itu. Beberapa detik yang lalu aku terpesona dengan kecantikannya dan sekarang? Aish… menyebalkan!


Aku berlari kearah wekerku dan mengerjapkan mata beberapa kali. Aku mengelus layar jam weker digitalku, jam weker paling mahal yang pernah kubeli seumur hidup. Bahkan aku jarang menggunakan benda ini dan lebih memilih menyimpannya didalam laci kamarku. Eomeo! Aku baru sadar telah melakukan kesalahan besar kemarin malam, dengan memperbolehkan gadis ini menggunakan barangku itu artinya aku juga harus siap untuk kehilangan benda itu.



TBC

BONJOUR (abis pulang dari paris ceritanya)
Tdnya pengen dibikin one-shot
Tpnya takut malah kepanjangan n kalian jd bosen bacanya
So.. dibuat twoshots aja ya…
Ya ampun! Itu after storynya PBM keanya udahan aja ya..
Kl nantinya aku buat Jong-Eun lg mungkin cm dlm one-shot/ two-shots kea gini!
Buat bgian 2 alias endingnya, mungkin nanti setelah Way To Love part2 nya terpublish..
Ffku yg satu itu jd terabaikan karena ff ini
Bahkan belum ada 5 lembar *author tak bertanggung jawab(geleng-geleng kepala)
Ok! Cukup segini ja ngomongnya
Please leave comments n reaction for me! Babay

Comments

  1. hyaaa seru seru bgt thorrr
    ayo ayo lanjuutttttttt
    haha kasian jam wekernya dlempar, haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia itu jamnya sayang bgt! *stress*

      pasti dilanjut kok!!:))

      Delete
  2. wahhhhhh.......akhirnya ada lg ff-nya jong-eun....seneng....seneng....
    emangnya br pulang dr paris ya???? asyik....
    ceritanya bener2 ok dan asyik bacanya, pokoknya good job deh buat author....
    next di tunggu ya lanjutannya.......semangat terus ......fighty.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. baru pulang dr paris itu ceritanya doang:)) *mau ngajak aku ke Paris?? //ngarep.com//

      thx disemangatin!!

      Delete
  3. mian saya telat comment hhehehee cz lg sibuk kerjain tugas....###plak siapa nanya??###
    wah akhirnya ada ff yesso/jong-eun couple daebak..!!!! chingu,, ff love need effort tu juga aku tungguin udh lama kapan ya adminnya mw ngepost??
    buat chingu tetep berkarya krna karya ff mu kereeen aku suka bgt yg pentin main cast x kim so eun....!!!

    ReplyDelete
  4. duh kok gak keliatan fotoku yaw pas comment tu ###plak narsis## ok chingu aku udah comment diatas... djkyussoloverz ttp semangat chingu n cpt dilanjut ff x...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sip sip sip

      permntaan kmu bakal langsung ditrsn ke GSB. emang tuh author yg satu itu rada ajaib, aku jg gergetan sama dia. tp setau aku msh dlm tahap pengetikan. Ditunggu aja ya chingu:)

      Delete
  5. kerennnnnnnn hehehe
    Pokoknya yg ada hubungannya sm unnie so eun pasti kerennnn dec
    TOP buanget buat autorrrr

    Kalau bisa buat ff bumsso ea plizzzzz

    gomawo

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts