Paris In Love (1 of 2)
Jong-Eun Comeback!!!!!!!!
Sebelumnya perhatian,
ni bukan after story PBM! N gk
da hubungannya sama sekali ma PBM.
Kali ini Jong-Eun dtg dengan
cerita baruā¦.
Happy Reading all!!!
Main
Casts : Kim Jong Woon, Kim So Eun
Length
: Twoshots
Genre
: Romance
Author
: Salsa
23:07
La
Jeunesa CafƩ, Paris, Prancis
Yesung
POV
āYesung!!!!!! Can you wake that girl?ā Ucap
Lucas sambil mengarahkan pandangannya ke arah seorang gadis yang sedang
tertidur pulas di meja yang terletak persis dipojok cafƩ. Matanya memejam sempurna
dengan tangan yang terulur di atas meja, sebelah tangannya kosong dan
sebelahnya lagi memegang satu botol wine yang sudah hampir habis.
āme?ā Tanyaku sambil menghentikan gerakan
tanganku yang sedang mengelap sebuah meja didekat kasir.
āyes! I think Sheās Asian girl, maybe she
is Korean too!ā Jawabnya enteng sambil mengedikan kepalanya
āAh.. She drinking too much! Iām Sure She
drunk! (ah.. dia minum terlalu banyak ! aku yakin dia mabuk)ā Ucapku sambil
memandang gadis itu kesal. Aku benci melihat seorang wanita meminum alkohol.
Akhirnya dengan sedikit perasaan tak rela,
aku menghampiri gadis itu dan menyentuh bahunya.
āEngā¦ Missā¦. Excuse me!ā Ucapku berusaha
sesopan mungkin, namun gadis itu sama sekali tak merespon.
āOur
CafƩ will be closed. Can you wake up, please! (Kafe kami akan segera tutup.
Dapatkah anda bangun?)ā Ucapku lagi, kali ini aku sedikit merunduk untuk
mensejajarkan tubuhku dengan gadis itu. Dan untuk yang kedua kalinya, ia tak
merespon. Kesal , aku memalingkan wajahku darinya dan mendesah, menyadari bahwa
semuanya akan sia-sia. Aishā¦ aku benci berurusan dengan seorang pemabuk. Aku
bertolak pinggang sambil menatap gadis itu kesal.
Namun aku tak putus asa, kali ini aku
menggoyang-goyangkan tubuhnya yang lemas sambil menunduk menatapnya.
āWake up, pleaseā
āExcuse me, Could youā¦ā Belum sempat aku
menyelesaikan kalimatku, tiba-tiba saja gadis itu mendongak lalu menarik kerah
bajuku mendekat kearahnya, membuat wajah kami hanya berjarak beberapa centi
saja, aku membulatkan mataku kaget dengan sikapnya.
āISSHIā¦.. NAPPEUN NOM! (Sialanā¦ā¦ dasar
laki-laki berengsek)ā Bentaknya tepat didepan wajahku, membuatku melongo
mendengar umpatan yang diucapkan fasih dengan bahasa korea. Belum lagi, bau
alkohol yang sangat menyengat menerpa wajahku, membuatku benar-benar kehilangan
konsentrasi beberapa saat.
āAKU KESINI UNTUK BERTEMU DENGANMU TAPI
KENAPA KAU MALAH TEGA MEMPERLAKUKANKU SEPERTI ITU?ā Lanjutnya lagi dengan nada
tinggi
āA..ap..apa maksudmu?ā Tanyaku bingung,
namun tiba-tiba ia malah menghempaskan tubuhku lalu kembali terlelap di
mejanya. Aku menatapnya tak habis fikir sambil membenarkan kemejaku yang
mendadak kusut karena cengkramannya.
āWhat should we do?ā Tiba-tiba saja Lucas
menepuk bahuku, aku menoleh kearahnya lalu kembali menatap gadis yang sudah tak
sadarkan diri itu
āI think sheās abnormal (kurasa dia tak
waras)ā Ucapku sambil memegang tengkukku yang mendadak terasa sakit.
āHAHAā¦ She just drunk (dia hanya mabuk)ā
sahut Lucas
āSo? What should we do? I wanna go home!ā
Lanjut namja itu sambil berlalu mengambil jaketnya, aku kembali mengarahkan
tatapanku pada gadis menyusahkan itu.Satu-satunya pengunjung yang tersisa malam ini.
āI donāt know. Just Leave her alone (aku
tak tau. Tinggalkan saja dia sendiri)!ā Ucapku acuh namun masih menatap gadis
itu
āCrazy man! Just take her with you! Sheās Korean
right? (pria gila. Bawa saja ia bersamamu! Dia orang korea kan?)ā Aku menghela
nafas mendengar sarannya.Baiklah, kurasa ia benar! Mau tak mau, Aku
mendekat ke
arah yeoja itu lalu meraih tangannya dan menyilangkan tangannya dileherku
kemudian menggendongnya di punggungku.
Aku hendak keluar dari cafƩ, namun teriakan
Lucas menghentikanku
āShe hasnāt paid (dia belum bayar)ā
āI pay (aku yang bayar)ā Jawabku lalu
kembali melanjutkan langkahku. Selama perjalanan, gadis dipunggungku ini tak
henti-hentinya mengigau, ia melontarkan umpatan kepada seorang namja bernama LEE SEUNG GUN
āAku menyayangimu Seung Gun-ah tapi kenapa
kau begitu? Aku jadi membencimu sekarangā Gumamnya pelan sambil mengeratkan
lingkaran tangannya di leherku lalu menenggelamkan kepalanya di bahuku. Aku tau
ia bersikap seperti ini hanya karena pengaruh alkohol, tapi tetap saja aku
merasa aneh. Baru kali ini aku diperlukan seperti ini oleh seorang gadis. Dan
jujur aku bingung harus bagaimana.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
`````Yesungās home`````
Aku menurunkan gadis itu tepat diranjang
kamarku, lalu membantunya berbaring. Ia tak sepenuhnya tak sadarkan diri, ia
sadar namun terlihat seperti orang gila. Ya.. kalian tau persis bagaimana sikap
orang yang sedang mabuk kan?
āSeung Gun oppa! Kau jahat!ā Gumamnya berkali-kali,
Kusampirkan selimut putih yang tadinya terlipat rapi di pinggir tempat tidurku
padanya lalu kunaikkan sampai leher. Sejenak aku memperhatikannya, sudah lama
aku tak melihat gadis korea. Hampir 3 tahun aku tak kembali ke Korea, tujuanku
kesini adalah kuliah, aku mengambil jurusan sastra Prancis.
Kehidupanku di Paris benar-benar murni
menggunakan uangku, aku hanya berpikir aku terlalu banyak menyusahkan orang
tuaku dan aku tak mau menyusahkan mereka lagi. Jika ini adalah impianku maka
aku akan meraihnya dengan usahaku, aku yakin hasil akhirnya akan terasa jauh
lebih manis daripada jika kita meraihnya dengan bergantung pada orang lain.
Hal itulah yang membuatku mengesampingkan
hal-hal lain dalam hidupku. Aku berangkat pukul 6 pagi dan pulang jam 12 malam
setiap harinya, bahkan di hari minggu aku akan menghabiskan waktuku untuk menerjemah,
Ne.. itu adalah pekerjaan sampinganku, aku juga seorang penerjemah buku, buku
berbahasa inggris atau Korea kuterjemahkan ke dalam bahasa Perancis. Dan hasil
dari semua itu, setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hariku walau
terkadang aku juga harus meminjam uang pada Lucas untuk membeli beberapa macam
keperluan.
āOppaā¦ā¦. ā Gumamnya dengan mata tertutup,
ne.. dia mengigau lagi, aku kembali menoleh kearahnya, dia terlalu banyak minum
wine tadi dan sekarang wajah dan juga bibirnya benar-benar merah karena
pengaruh minuman itu. Bau alkoholpun tak dapat terelakkan lagi, sedari tadi aku
berdekatan dengannya dan sedari tadi pula aku menahan nafasku, aku membenci bau
menyengat dari minuman itu dan sekarang bau alkohol itu sudah menyebar ke
seluruh pelosok kamarku.
Aku berjalan pelan ke arah sofa yang
terletak tak jauh dari tempat tidurku, seharusnya aku memang tidur di ruang
tamu atau di ruangan lain, tapi aku terlalu lelah untuk sekedar berjalan
keluar, menggendong gadis ini benar-benar membuat punggungku kram. Lagipula dia
itu dalam keadaan mabuk, bagaimana jika tiba-tiba nanti dia tersadar dan
membutuhkan pertolonganku?
Kurebahkan tubuhku di sofa dan hanya dalam
waktu beberapa detik aku sudah terlelap dalam tidurku.
10:22
So
Eun POV
āHooaaamhā Aku bangkit dari tidurku
sambil meregangkan otot-ototku yang terasa sangat pegal. Sejenak aku terdiam
sambil mengerjap-ngerjapkan mataku, aku menoleh ke kanan dan ke kiri dan baru sadar aku tak berada di
kamarku sekarang. Ah.. ani! Bahkan aku tak berada di Korea sekarang. Tapiā¦ā¦..
Dimana aku? Maksudku kamar siapa ini? Seung Gun oppa? Aishā¦ anigoya (tak mungkin)
Ah.. aku baru ingat! Kemarin dia pura-pura
tak mengenalku, apa itu? Tak mengenal tunangannya sendiri?
Seung Gun oppa adalah tunanganku, ia pergi ke
Paris untuk urusan pekerjaan, hampir 2 minggu ia tak menelfonku, tak membalas
pesanku, pokoknya sama sekali tak berkomunikasi denganku. Aku takut ia sakit
atau apa, jadinya dengan izin penuh dari orang tuaku, aku ke Paris untuk
mencarinya. Hari pertama di Paris, Aku sudah kena sial, tas kecilku hilang,
padahal didalamnya ada ponsel dan juga sebagian besar uangku. Namun aku belum putus
asa, aku masih punya harapan, yaitu tunanganku Seung Gun oppa.
Setelah menjadi orang hilang di negeri
orang selama kurang lebih 8 jam, akhirnya aku bertemu dengan Seung Gun oppa, tapi
aku melihatnya sedang merangkul seorang yeoja. Sedikit kesal kala melihatnya,
namun aku tak mau gegabah, akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri mereka.
Tapi harapanku musnah begitu saja saat ia bilang āWho are you? I donāt know who
are you! Just stay away from me!ā Kata-kata yang masih sangat hangat
dalam otakku. āAku tunanganmu oppa!ā jawabku dengan suara bergetar menahan
rasa sesak. Kalian bisa bayangkan jauh-jauh ke Paris dan disambut dengan
kata-kata seperti itu oleh tunanganmu sendiri? Aku masih sangat mengingat
dengan jelas saat Seung Gun oppa meyakinkan yeoja disampingnya bahwa ia tak
mengenalku lalu pergi begitu saja seolah tak perduli dengan perasaanku.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke
sebuah cafƩ dan minum wine, ini bukan kebiasaanku, bahkan aku baru pertama kali
meminum alkohol. Tapi setauku alkohol itu bisa menenangkan pikiran tapi
sepertinya aku salah, kali ini kepalaku malah terasa sangat amat berat.
Aku bangkit dari ranjang itu dan mulai
berdiri, namun karena kepalaku yang masih terasa sangat pusing aku terhuyung
dan hampir jatuh. Aku berpegangan pada sebuah meja kecil disamping tempat tidur
hingga tak sengaja menekan secarik kertas yang berbentuk sebuah angsa kecil,
aku mengambilnya lalu tersenyum kala mendapati bentuknya yang lucu. Mungkin
tadinya bentuk angsa ini bagus tapi karena tertindih tanganku, angsanya jadi
penyek.
Lama kuperhatikan, ternyata didalam kertas
itu ada tulisannya, kubuka kertas itu dan ternyata didalamnya ada tulisan dalam
Hangeul (aksara korea)
Semalam kau mabuk jadi aku
membawamu kesini
Jangan khawatir! Aku tak
melakukan apapun padamu!
Kopermu tak sempat kubawa
kemarin, mungkin nanti malam aku baru bisa membawanya
Saat kau membaca surat ini aku
sudah pergi bekerja
Aku baru pulang jam 12 malam
Tak usah menungguku
Jika kau ingin mandi atau
berganti pakaian, pakai saja bajuku dulu
Ada dilemari tepat dihadapanmu
Jika kau lapar, aku sudah
memasak untukmu, semuanya lengkap dimeja makan
Tak usah sungkan, anggap saja
rumahku
Aku
terkekeh pelan saat membaca kalimat terakhir surat itu. Anggap saja rumahku?
Umumnya orang normal itu akan bilang `tak usah sungkan, anggap saja rumahmu sendiri`
ini dia malah bilang `anggap saja rumahku` hahaā¦. Anak yang jujur. Aku
meletakkan kertas itu kembali di meja lalu menatap lurus ke depan, ah.. bahkan
aku baru sadar aku berhadapan dengan sebuah lemari. Anak pintar!
Setelah
mandi, aku memilih-milih baju dilemari itu dan aku baru sadar ternyata orang
baik yang menolongku semalam adalah seorang namja. Omoonaā¦ā¦ hanya ada 3 warna
di lemarinya yaitu hitam, merah dan putih. Membosankan! Sekali-kali belilah baju
warna pink atau biru.
Aku mengambil sebuah kaus berwarna merah, yahā¦
setidaknya warna ini terlihat lebih hidup. Lalu aku beranjak dari kamar itu dan
berjalan ke ruang makan.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
23:45
Yesung POV
Yesungās House
Aku
membuka pintu rumahku perlahan, tak ingin membuat seorang gadis yang kuyakini
sedang terlelap dalam tidurnya terbangun.
āAnnyeongā
Seorang yeoja segera berdiri dari sofa lantas membungkukkan tubuhnya kearahku. Engā¦
ternyata gadis ini belum tidur, ah aniā¦ mungkin sengaja tak tidur untuk
menungguku.
āOh..
Annyeong!ā Balasku sambil ikut membungkukkan badan. Sudah lama aku tak
melakukan ritual membungkukkan badan seperti ini, biasanya orang-orang Perancis
hanya akan saling tersenyum atau mengangkat sebelah tangannya saat bertemu atau
bahkan tak ada interaksi seperti ini.
āKim
So Eun imnida. Komawo sudah membantuku dan mianhae telah merepotkanmu!ā Ucapnya
sambil tersenyum. Aku membalas senyumnya lalu mengulurkan tanganku untuk
mengambil koper yang masih berada diluar lantas menyeretnya ke dalam.
āige!
Kopermu kan?ā Tanyaku sambil menyeret koper itu mendekat padanya
āNe!
Neomu neomu kamsahamnidaā Ucapnya.
āsudah
lama aku tak melihat gadis koreaā
āAku
bahkan tak percaya ditolong oleh seorang namja korea! Dunia itu sempit ya..ā
Balasnya
āengā¦.
Kan sudah kubilang tak usah menungguku!ā Ucapku mengganti topik. Aku tak tega
melihatnya, matanya memerah dan terlihat sayu, aku yakin ia menahan rasa
kantuknya.
āah..
aku tak enak denganmu!ā
āKau
sudah makan?ā
āsudahā
āKalau
begitu tidurlah!ā
ākau
tidur dimana?ā
ādisini!ā
Ucapku sambil menghempaskan tubuhku keatas sofa.
āhuh?
Biar aku saja yang tidur disini!ā Ucapnya sambil duduk disampingku.
ākau
tidur didalam!ā
āANIO!ā
āDIDALAMā
āSHIREOā
āOh..
kau mau tidur disini? Bersamaku?ā Tanyaku sambil menyipitkan mataku lalu
menarik tangannya mendekat kearahku, dan kelakuanku itu sukses membuatnya
terkaget-kaget lalu segera berdiri.
āNEO
(KAU)ā Pekik gadis itu kesal sambil menatapku tajam, sedangkan aku sama sekali
tak menggubrisnya, aku lebih memilih membaringkan badanku sambil meluruskan
kakiku di sofa kemudian mencoba memejamkan mata.
āddo
wae? (kenapa lagi?)ā Tanyaku dengan mata terpejam karena gadis itu tak kunjung
beranjak dari posisinya.
āAISH!ā
Desisnya lalu berlalu masuk ke dalam kamar, hingga BUKā¦ suara pintu ditutup
menggema ditelingaku. Akhirnya gadis keras kepala itu mau juga mengikuti
ucapanku.
ākwiyeopta
(imutnya)ā Gumamku sambil tersenyum.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
09:03
Yesungās Bedroom
So Eun POV
āJam
berapa ini?ā Gumamku sambil menggosok-gosok mataku.
āhah?
Jam 9? Pasti namja itu sudah pergi kerja!ā keluhku saat melihat jam dinding
yang menempel sempurna ditembok kamarnya.
Sama
sekali tak ada yang berbeda hari ini. Setelah mandi, aku ke meja makan dan
lagi-lagi, semuanya sudah tersedia disana. Aishā¦. Harusnya aku bisa bangun
lebih pagi daripada namja itu dan harusnya aku yang menyiapkan makanan
untuknya.
Dan
malamnya, aku menunggunya (lagi). Jujur, mataku sudah terasa sangat berat tapi
aku masih punya tekad yang kuat untuk tidak tidur dan bertemu dengan namja mata
kucing itu. Sebenarnya banyak yang harus aku bicarakan padanya, tapi sepertinya
namja itu sangat sibuk, hingga 75% waktunya ia gunakan untuk bekerja. Dia bahkan
hanya tidur beberapa jam saja.
āAnnyeong
oppa!ā Salamku tepat saat pintu rumahnya terbuka.
āAnnyeong!
Kau menungguku lagi?ā tanyanya sambil
menutup pintu lalu mendekat dan duduk disampingku.
āne..
Na halmari isseo (ya.. aku ingin bicara denganmu)ā Ucapku
āmuseum
ilisseo? (ada masalah apa?)ā tanyanya serius
āanio!
Tak ada masalah! Sebelumnya ireumi mwoya? (namamu siapa?)ā
āNama asliku Kim Jong Woon, tapi panggil saja aku Yesung!ā Jawabnya
āAku...ā
baru saja aku akan memperkenalkan namaku, ia menyelaknya
āKim
So Eunā
ākau
tau dari mana?ā
āKemarin
kau sudah bilang!ā
āKau
mengingatnya? Kukira kau tak mendengarnya kemarin!ā ia hanya tersenyum sambil
membuka sepatunya. āLalu? Apa yang ingin kau bicarakan padaku?ā
āaku
datang dari seoul! Tujuanku datang kesini adalah menemui tunanganku!ā
āKau
sudah bertemu dengannya?ā Tanyanya langsung
āSudah!ā
ālalu?
Kenapa kau tak menginap dengannya saja?ā
āia
tak mengenalku bahkan menyuruhku enyah dari hadapannya!ā
ātunanganmu? Tak mengenalimu?ā tanyanya bingung.
āmolla!
Dia merangkul seorang yeoja dan sepertinya ia pura-pura tak mengenalku demi mempertahankan
yeoja itu!ā Aku menunduk, tak kuasa menyembunyikan rasa sesakku.
āeng..
Lee Seung Gun itu tunanganmu?ā Tanyanya, membuatku menoleh secepat kilat
kearahnya
ākau
mengenalnya?ā
āAnio!
Saat kau mabuk, kau mengucapkan namanya berkali-kaliā
āOh..ā
ālalu?
Kapan kau akan kembali ke Seoul?ā
āaku
tak tau. Ponsel dan uangku hilang saat baru tiba di Paris! Aku tak punya
uang untuk membeli tiket pulang! Aku hanya punya beberapa euro saja disaku
celanaku, mungkin hanya bisa untuk membeli sepotong baju!ā
āehmmā¦
untuk saat ini aku tak punya cukup uang. Gajiku baru akan keluar minggu depan!ā
Responnya. Dengan segera aku mengibas-ngibaskan tanganku.
āAh..
tak perlu! Aku pasti akan sangat merepotkan! Aku akan mengurusnya sendiri!
Tapi, mungkin aku akan menumpang disini sampai waktu yang belum bisa
kutentukan. Bolehkah itu?ā
āKeureomā
Serunya membuatku menoleh padanya
ākomawo!ā
Ujarku senang
ā
Mengenaimu? Apa yang kau lakukan disini? Dimana keluargamu?ā lanjutku sementara
Yesung oppa sibuk menggerak-gerakkan kepalanya yang pasti terasa sangat pegal
setelah seharian bekerja.
āaku
sudah 3 tahun disini, aku kuliah, keluargaku di Korea. Aku kerja dari pagi
hingga siang di cafƩ, siangnya aku kuliah kemudian malamnya aku kembali ke CafƩ
dan baru pulang sekitar jam segini. Itu semua untuk mencukupi kebutuhanku!ā
jawabnya buru-buru, mungkin ingin semuanya cepat selesai dan bisa pergi tidur.
ākau
berangkat jam berapa sih?ā namun aku malah meneruskan. Aku tak mau pergi tidur,
aku mau berbincang-bincang dengannya, mulutku sudah gatal, banyak yang ingin
aku bicarakan dengannya. Aku ingin mengenalnya lebih dalam.
ājam
6! Sudah ya, aku benar-benar lelah! Lebih baik kau istirahat juga sekarang!ā
Aku menelan ludah sementara Yesung oppa menunggu responku.
ājebal!
Aku lelah!ā Ucapnya bersusah payah dengan mata yang mulai terlihat sayu.
āNe..
tidurlah!ā Aku menatapnya sebentar, lalu berdiri menatap pintu kamar.
āselamat
tidur!ā Seru Yesung oppa
āeng..
neā aku hanya tersenyum seadanya, sementara Yesung oppa sudah merebahkan badannya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
08:20
Author POV
Ini
hari ketiga dan So Eun masih saja terlambat bangun. Saat ia bangun, Yesung
telah pergi dan sarapan pagi untuknya sudah tersedia di meja makan.
āOmoonaā¦ā¦ā¦
aku benar-benar tak ada gunanya disini! Bagaimana aku bisa telat bangun terus?ā
Seru So Eun kesal
āsetidaknya
aku harus bisa sedikit berguna disini!ā lanjutnya sambil bersandar dikursi meja
makan.
āAh..
Aku tau!ā Serunya sambil menjentikkan jari.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
So Eun POV
āHuuwwwaaaaā¦ā¦ā¦ā¦..
LELAHNYA!ā Seruku sambil membanting badanku ke sofa di ruang tengah. Memang
rumah ini tak besar, tapi debunya itu sangat banyak. Aigooā¦.. bagaimana bisa
namja itu betah tinggal ditempat sekotor ini?
Aku
menerawang kesetiap sudut rumah dan sepertinya tak ada satu bagianpun yang
terlewatkan. Rumah ini menjadi lebih bersih dan setidaknya lebih layak untuk
disebut rumah. Tapi tunggu, sepertinya aku melewatkan satu tempat. Kuarahkan
pandanganku pada sebuah pintu kayu yang terletak di sudut ruangan. Aku mendekat
dan meraih daun pintu itu, kemudianā¦ā¦ā¦ā¦.
āeomeoā
Pekikku saat membuka ruangan yang lebih pantas disebut sarang laba-laba itu.
Benar-benar kotor! Aku tertawa frustasi melihatnya āmungkinkah aku membersihkannya?ā
ucapku sambil memijit kepalaku yang mendadak pusing. Kurasa tempat ini adalah
gudang, disini banyak meja dan kursi-kursi yang sudah rusak tak terpakai.
Dengan
susah payah aku menyeret sebuah meja yang terletak disudut ruangan buruk rupa
itu dan memindahkannya ke tengah. Membuat ruangan ini bisa terlihat lebih luas
dan benar saja, jika barang-barang ini ditata dengan baik, ruangan ini bisa
terlihat 2 kali lebih besar dari sebelumnya.
āDia
itu bodoh atau apa sih? Sebenarnya kalau dia mau, ruangan sebesar ini bisa
dijadikan perpustakaan pribadi kan?ā omelku sambil menyapu lantai yang sudah
tertutup debu setebal 2 centi itu. Aku terus saja mengomel tak jelas, mengutuk
kebodohan sang empunya rumah saat BUKā¦ Sikutku mengenai sebuah benda keras yang
tertutup oleh kain putih.
āARRGGGHHHHā¦..
Appo-ya!ā Seruku kesakitan sambil berjingkrak-jingkrak menahan rasa sakit. Aku
melirik benda yang sudah membuatku kesakitan itu kesal lantas mendekat dan
mulai curiga apa isi dibalik kain putih itu. Aku membuka kain penutup itu dan
kembali terkaget-kaget untuk kesekian kalinya. Sebuah PIANO? Kali ini aku berteriak
girang mendapati sebuah piano, yahā¦ setidaknya mungkin ini bisa mengusir rasa
bosanku apabila Yesung oppa sedang bekerja. Aku segera mengambil posisi dikursi
kecil tepat didepan piano itu, dan mulai menarikan tanganku di tuts-tuts piano
itu.
23:40
Yesung POV
Baru
saja aku membuka pintu rumahku, sebuah suara nyaring menggema ditelingaku.
Piano? Sepertinya suara piano. Aku mengikuti arah suara itu dan sedikit
terperanjat karena suara itu berasal dari gudang yang sama sekali tak pernah
kubuka seumur hidupku, tak pernah sekalipun kubuka sejak aku menyewa rumah ini.
Pintu gudang itu terbuka setengahnya, aku mengayunkan kakiku mendekat kesana
dan ternyata yang kudapati adalah seorang yeoja manis yang sedang memainkan
piano.
āeh?
Sudah pulang?ā ucapnya yang menyadari keberadaanku. Ia tersenyum manis sambil
mengedikan kepalanya, menyuruhku masuk.
āAku
membersihkan ruangan iniā Ucapnya bangga saat aku sedang mengedarkan pandangan
ke seluruh pelosok ruangan.
āMemangnya
tadinya kotor?ā Komentarku polos membuat ia mendengus kesal mendengarnya.
āKau
bisa main pianio?ā Tanyanya mengganti topik
āne..
aku bisa! Waeyo?ā responku dengan nada acuh.
āsini!
Ayo main bersamaku!ā Pintanya sambil mengayunkan tangannya, menyuruhku
mendekat.
āsudah
malam! Semua orang sedang mencoba untuk tidur sekarang!ā
āayolah!
Sebentar saja!ā Pintanya
ājangan
buat keributan disini!ā sambutku lalu segera berlalu dari ruangan itu.
So Eun POV
Aku
mengerucutkan bibirku kesal mendengar respon acuhnya. Tchā¦ bisa tidak si dia
sedikit lebih lembut padaku? Kim Jong Woon, namja yang sampai saat ini tak
dapat kumengerti alur pikirannya. Bahkan aku tak tau apa dia benar-benar tak
keberatan dengan kehadiranku dirumahnya. Aku jarang sekali berkomunikasi
dengannya dan sekalinya bicarapun hanya basa-basi seperti ini, demi apapun aku
ingin mengenalnya lebih dalam. Aku menatap punggungnya yang lama-lama menjauh
seiring langkah kakinya yang membawanya keluar dari ruangan ini dan akhirnya
menghilang dari balik pintu. Kenapa rasanya tak enak saat melihat itu semua?
Aku tak suka melihat ia berjalan menjauh dariku seperti itu!
Aku
kembali menatap tuts piano didepanku dan akhirnya menjatuhkan kepalaku disana,
membuat suara nyaring yang tak terelakkan.
Hanya
berselang beberapa menit, aku keluar dari ruangan itu dan hendak masuk ke dalam
kamar. Namun langkahku terhenti dan malah berbalik ke sofa di ruang tengah.
Yesung oppa sudah membaringkan badannya disana, dan persis disebelahnya sebuah
jaket berwarna merah dengan aksen hitam disekitarnya tersampir asal.
āOppa!
Kau punya jam weker tidak?ā Tanyaku sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. Namja
itu membuka sedikit matanya lalu mengangguk.
āJinjjayo?
Dimana?ā
ādi
laci kecil disamping tempat tidur!ā Jawabnya pelan
āAh..
kenapa tak bilang dari kemarin?ā
āIsh!
Kenapa jadi menyalahkanku?ā Kesalnya. Aku menyeringai kearahnya lalu hendak masuk
kedalam kamar, namun jaket merahnya menghentikan langkahku. Aku mengambil jaket
itu lalu melihat sebuah robekan disana.
āOppa!
Jaketmu robek?ā
āne..
tadi pagi tersangkut di pagar cafĆ©!ā Ia mengangkat kepalanya lalu
memperhatikanku.
ākau
punya benang dan jarum tidak? Biar aku jahitkan!ā Ucapku penuh perhatian
āanio
aku tak punya! Sudah, jangan pikirkan jaketku! Sekarang kau tidurlahā Ucapnya
sambil berdiri lalu mengambil jaket ditanganku.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
05:03
YesungāS Bedroom
Yesung POV
Aku
keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap sambil mengeringkan rambutku
dengan handuk putih ditanganku. Aku berjalan mendekat ke arah ranjang, ne.. aku
sedang berada dalam kamarku sekarang. Satu-satunya kamar mandi dirumah ini
memang hanya ada disini.
Aku
memandangi gadis itu sambil tersenyum, seperti biasa aku bangun lebih awal
darinya. Dan ini seperti keuntungan tersendiri untukku, dengan begini
setidaknya aku bisa puas memandang wajah cantiknya. Entahlah, ini sudah menjadi
kebiasaanku sejak 3 hari yang lalu. Mungkin saat dia bangun, aku takkan mampu
memandangnya lebih jauh, aku benar-benar tak berani menatap matanya yang seolah
tajam menghipnotisku untuk tenggelam dalam pesonanya. Aku tak mau mencintai
seorang gadis yang sudah terikat dalam sebuah hubungan, terlebih pertunangan.
Walaupun seperti apapun namja yang ditunangkan dengannya, tetap saja mereka
sudah bertunangan.
Aku
sudah mencoba bersikap acuh padanya, dengan harapan ia tak terlalu perhatian
denganku. Tapi sepertinya sulit untuk memberitau gadis ini, dia selalu tampak
sempurna dimataku. Entah itu pertanda bahwa ia memberiku harapan atau akunya
saja yang terlalu berlebihan dalam menyikapi segala bentuk perhatiannya padaku.
Tinininit Tinininit Tinininit
Tiba-tiba
saja suara jam weker menyadarkanku dari lamunanku, dan saat aku sadar, betapa
terkejutnya aku saat mendapati tanganku yang sedang mengulur sempurna hendak
menyentuh wajahnya. Aku segera menarik kembali tanganku lalu menoleh kearah jam
weker yang terletak di meja kecil tepat didepanku berdiri.
āDia
tuli?ā Gumamku saat So Eun tak bergeming dari tidurnya. Omoona, apakah ia tak
merasa terganggu dengan suara menyebalkan ini? Aku kembali menatap So Eun
hingga tiba-tiba saja kening gadis itu berkerut lalu masih dengan mata terpejam
ia mengulurkan tangannya untuk meraba meja disampingnya dan mencari keberadaan
weker mengganggu itu. Setelah ia dapatkanā¦ā¦.. BRRUUUKKKK. Aku terperanjat kaget
melihat kelakuannya, ia melempar weker itu kearahku dengan mata tertutup.
Beruntung aku masih bisa mengelak, namun jam wekerku? Benda itu membentur
tembok dan seketika suara mengganggu itu hilang.
Aku membuka mulutku
lebar-lebar, benar-benar tak habis fikir dengan kelakuan gadis ini. Apakah
satu-satunya cara membuat jam weker berhenti adalah merusaknya? Aku
menggertakkan gigiku kesal kearah gadis yang sudah kembali terlelap dalam
tidurnya itu. Beberapa detik yang lalu aku terpesona dengan kecantikannya dan
sekarang? Aishā¦ menyebalkan!
Aku
berlari kearah wekerku dan mengerjapkan mata beberapa kali. Aku mengelus layar
jam weker digitalku, jam weker paling mahal yang pernah kubeli seumur hidup.
Bahkan aku jarang menggunakan benda ini dan lebih memilih menyimpannya didalam
laci kamarku. Eomeo! Aku baru sadar telah melakukan kesalahan besar kemarin
malam, dengan memperbolehkan gadis ini menggunakan barangku itu artinya aku
juga harus siap untuk kehilangan benda itu.
TBC
BONJOUR (abis pulang dari paris ceritanya)
Tdnya pengen
dibikin one-shot
Tpnya takut
malah kepanjangan n kalian jd bosen bacanya
So.. dibuat
twoshots aja yaā¦
Ya ampun! Itu
after storynya PBM keanya udahan aja ya..
Kl nantinya
aku buat Jong-Eun lg mungkin cm dlm one-shot/ two-shots kea gini!
Buat bgian 2
alias endingnya, mungkin nanti setelah Way To Love part2 nya terpublish..
Ffku yg satu
itu jd terabaikan karena ff ini
Bahkan belum
ada 5 lembar *author tak bertanggung jawab(geleng-geleng kepala)
Ok! Cukup
segini ja ngomongnya
Please leave
comments n reaction for me! Babay
hyaaa seru seru bgt thorrr
ReplyDeleteayo ayo lanjuutttttttt
haha kasian jam wekernya dlempar, haha
ia itu jamnya sayang bgt! *stress*
Deletepasti dilanjut kok!!:))
wahhhhhh.......akhirnya ada lg ff-nya jong-eun....seneng....seneng....
ReplyDeleteemangnya br pulang dr paris ya???? asyik....
ceritanya bener2 ok dan asyik bacanya, pokoknya good job deh buat author....
next di tunggu ya lanjutannya.......semangat terus ......fighty.....
baru pulang dr paris itu ceritanya doang:)) *mau ngajak aku ke Paris?? //ngarep.com//
Deletethx disemangatin!!
mian saya telat comment hhehehee cz lg sibuk kerjain tugas....###plak siapa nanya??###
ReplyDeletewah akhirnya ada ff yesso/jong-eun couple daebak..!!!! chingu,, ff love need effort tu juga aku tungguin udh lama kapan ya adminnya mw ngepost??
buat chingu tetep berkarya krna karya ff mu kereeen aku suka bgt yg pentin main cast x kim so eun....!!!
duh kok gak keliatan fotoku yaw pas comment tu ###plak narsis## ok chingu aku udah comment diatas... djkyussoloverz ttp semangat chingu n cpt dilanjut ff x...
ReplyDeletesip sip sip
Deletepermntaan kmu bakal langsung ditrsn ke GSB. emang tuh author yg satu itu rada ajaib, aku jg gergetan sama dia. tp setau aku msh dlm tahap pengetikan. Ditunggu aja ya chingu:)
kerennnnnnnn hehehe
ReplyDeletePokoknya yg ada hubungannya sm unnie so eun pasti kerennnn dec
TOP buanget buat autorrrr
Kalau bisa buat ff bumsso ea plizzzzz
gomawo
makasih dh komen chingu:)
Delete