My Prince 2A Of 2










“ Oppa?” aku terkesiap melihat seorang gadis cantik bersama namja di sampingnya tengah berdiri di samping Krystal. Perlahan rasa sakit yang dari tadi kucoba pendam, kini muncul seiring kehadirannya di
depan mataku. Bahkan bisa kulihat dengan jelas, kalau mereka berdua sedang bergandengan tangan tanpa memikirkan betapa sakitnya hatiku.





“ Kyuhyun-ah siapa mereka?” desis Krystal seperti berbisik. Dia menoleh ke arah Seohyun dan Yonghwa, lalu kembali menoleh padaku. “ Ah..kenalkan dia Seohyun dan yang di sampingnya itu Yonghwa..”

“ An..Annyeong..Soojung imnida” sapa Krystal pada dua orang di sampingnya. Merekapun menyambut sapaan itu dengan ramah. Sedangkan aku hanya bisa menahan rasa sakit ini. Mencoba untuk biasa saja.
“ DIa siapa-mu oppa?” Seohyun melirik ke arah Krystal. “ Dia…dia yeojachingu-ku, yah..” jawabku yang membuat pasangan itu saling menatap satu sama lain. Aku akui ini memang salah, tapi entahlah…

“ Keurae…kami harus pergi.” Akupun beranjak dari kursiku sambil meraih tangan Krystal. Aku tak mau terlalu lama di tempat ini. Berlama-lama disini hanya merusak mood baikku. “ Annyeong…” akupun menarik lengan Krystal tanpa adanya penolakan.





“ Kyu..bagaimana dengan makanannya?” desis Krystal yang membuatku ingat kalau kami sudah memesan makanan tadi. “ Tunggu aku diluar, aku akan mengurusnya.” Akupun menyuruhnya keluar. Sedangkan aku ingin mengurus makanan yang tadi.



Krystal POV




Setelah agak lama aku menunggunya, akhirnya ia keluar dengan membawa beberapa kantong plastik yang bisa ku tebak berisi makanan yang tadi kami pesan. Melihat wajahnya yang begitu kusut, aku memutuskan untuk tak banyak bicara dan memilih mengikuti apa yang ia katakan. Aku tak ingin membuatnya tambah kacau. Sampai di mobil saja, aku tetap diam walau sebenarnya banyak sekali yang ingin aku tanyakan padanya.





Pertama , siapa gadis bernama Seohyun itu sebenarnya. Yang kedua kenapa dia bilang aku ini yeojachingunya. Dan ketiga, kenapa dia meninggalkan restarurant begitu saja. Tapi itu hanya rencanaku saja. karena pada kenyataannya aku tak berani bertanya.



Author POV




Sesampainya di rumah, dua orang ini segera menikmati santap malam mereka. Tak banyak pembicaraan diantara mereka. Bisa dikatakan tidak ada sama sekali. Kyuhyun masih sibuk dengan pikirannya, begitupun Krystal. Ia masih memecahkan teka-teki yang ia buat sendiri.



Setelah menyelesaikan makannya, Kyuhyun menghampiri kulkas dan mengambil sesuatu di dalamnya. Ya sebotol soju. Minuman yang selama dua bulan terakhir menjadi teman baiknya. Sebelumnya ia memang suka minum, tapi itupun masih dalam batas wajar. Tapi  kini ia seperti orang gila kala berhadapan dengan minuman itu.




Kyuhyun kembali duduk di kursi meja makan. Ia menuangkan Soju ke dalam gelas kecil di hadapannya. Mendapati namja di hadapannya tengah melancarkan kegiatan rutinnya, Krystal hanya bisa mendesah pelan. Niat yang tadinnya tak ingin mencampuri masalah namja di hadapannya, kini berangsur pupus. Sebenarnya Krystal bukanlah orang yang suka mencampuri masalah orang lain, hanya saja kali ini berbeda. Kali ini ia merasakan sebuah dorongan hebat untuk menghentikan namja di depannya.





“ Yak! Apa yang kau lakukan?” geram Kyuhyun, saat tangannya yang hendak meraih gelas keempatnya ditahan oleh seorang gadis yang menurutnya sangat menyebalkan. Sontak kilatan dimata Kyuhyun menyala begitu saja. Tapi itu tak menyurutkan niat Krystal untuk menghentikan pria usia 23 tahun ini.




“ Kau tidak boleh terus seperti ini! Kau hanya merusak dirimu, Kyu!” omel Krystal sembari meletakkan gelas itu ke meja. Ia tahu ini sangat lancang dan melanggar hak privasi orang lain, tapi itu semua dia abaikan.





“ Apa yang kau ketahui, HAH? Cihh..bahkan kau hanya gadis kecil yang tak mengerti apa-apa! arraseo?” setengah sadar Kyuhyun mengatakan pemberontakannya. Krystal tetap tak bergeming, bahkan apa yang barusan ia dengar tadi tak benar-benar ia dengarkan. “ Terserah kau Cho Kyuhyun! Setidaknya aku lebih dewasa daripada kau yang sudah berusia 23 tahun.” cibir Krystal sambil berkacak pinggang. Sebisa mungkin ia tak tersulut emosi. Karena ia sadar bahwa orang di hadapannya, sedang berada dalam kendali emosi dan alkohol.




“ Tck…kau akan sepertiku kalau kau tahu namjachingumu selingkuh dengan yeoja lain dan lebih memilih yeoja itu daripada dirimu! Jadi jangan sok menasihatiku!” teriak Kyuhyun yang membuat pertanyaan yang berkelebat dalam benak Krystal terjawab satu persatu.




Entah ada dorongan apa, Krystal berjalan mendekat ke arah namja yang bahkan sudah tak kuat lagi menahan airmatanya. Kini namja itu tengah menundukkan kepalanya, ia tak mau orang lain melihat airmatanya yang deras membanjiri pipinya. Sentuhan hangat, Kyuhyun rasakan pada bahunya. Ia mengangkat kepalanya dan mendapati yeoja yang baru saja ia bentak sedang menyentuh bahunya. Yeoja itu tengah tersenyum padanya. Seolah dengan senyum itu, gadis dihadapannya berharap bisa mentransfer energy positif untuknya.



“ Aku memang tidak tahu bagaimana perasaanmu sekarang. Tapi yang aku tahu, kau itu masih punya hidup yang harus kau jalani dengan baik. Aku tahu adakalanya orang itu diterpa kesedihan dan aku tahu terkadang manusia perlu menangis. Tapi tidak seperti ini, tidak berlarut-larut seperti yang kau lakukan Kyu.” Dengan telitinya namja itu mendengarkan setiap kata yang dikatakan oleh yeoja di hadapannya.




“ Aku tidak bermaksud mengguruimu, hanya saja kau perlu mengetahui sesuatu Kyu. Hidupmu tidak akan berakhir hanya karena begitu banyak beban yang kau tanggung hari ini. Maka dari itu jalani hidupmu dengan baik, jangan menyia-nyiakannya dengan terus terpuruk seperti ini. Karena masalahmu tidak akan pernah selesai, kalau yang kau lakukan hanya seperti ini.” Lanjut Krystal yang bahkan ia sendiri tak menyangka bisa mengatakan hal sebijak itu. Entahlah..mungkin ada malaikat lewat barusan.




Berulang kali Kyuhyun menstabilkan pikirannya. Mencoba meresapi apa yang baru saja ia dengar. Rasanya memang berat, tapi yang dikatakan Krystal memang-lah benar. Ia tak seharusnya seperti ini. Ini bukan solusi terbaik untuk mengatasi masalahnya. Dia mengangkat wajahnya dan kembali menatap gadis bernama Krystal dengan lembut. Rasanya ingin sekali berterimakasih pada gadis itu.





“ Gomawo.” Ucapnya sambil memeluk tubuh Krystal. Pelukan ini tak berlangsung lama, hanya saja meninggalkan efek yang mendalam bagi Krystal. Sontak jantungnya berdetak begitu cepat, bahkan aliran darahnya berdesir sangat cepat. Sehingga menghasilkan perasaan yang mengasyikkan dan sulit untuk digambarkan.





Krystal masih memegangi dadanya. Seperti ada yang menabuh gendang dalam dadanya. Membuatnya terus mematung. Bahkan ia sampai tak menyadari kalau orang yang baru saja memeluknya sudah menghilang. Ini benar-benar gila! Bahkan detakannya lebih cepat! Tuhan jangan biarkan aku mati muda pikir Krystal yang hingga kini tak bergeming.



……………….




Krystal POV




Benar-benar sulit ditebak makhluk di sebelahku! Bahkan dia terus saja menjahiliku dan tak henti-hentinya meledekku. Berbeda sekali dengan kondisinya semalam. Cihh..aku jadi menyesal menaruh simpati padanya. Dia terus saja mengungkit Minho dan memojokkanku. Membiarkanku terus berdebat dengannya.




“ Semalam kau menangis dan sekarang kau menertawaiku! Dasar aneh!” cibirku pada orang di sebelahku. Dia menatapku dengan tatapan jahil, bahkan dia masih bisa bercanda saat ia seharusnya fokus pada jalanan. “ Yah..semuanya berubah setelah ada gadis kecil yang menasihatiku semalam.” Dia kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan di depan mobilnya.




“ Andai saja Minho cungkring itu mendengar kalimat yang gadis kecil itu katakan semalam, pasti dia akan langsung terpesona dengan gadis itu.” ujarnya. Aku langsung memiringkan dudukku. Aku menarik lengannya dengan antusias. “ Jinjja? Apakah aku begitu mempesona?” dia langsung melirikku sekilas, kemudian tersenyum samar dan kembali menghadapkan tubuhnya ke depan. Cihh..kukira dia ingin menjawab, ternyata tidak.






“ Turunlah! Sepertinya pangeranmu telah menunggu.” Aku mendelik ke luar jendela dan mendapati Minho yang tengah berdiri di depan gerbang sekolah. Apa dia menungguku? Untuk apa? Aigoo..kenapa aku jadi gugup begini?. “ Ya sudah aku duluan! Hati-hati di jalan Kyu!!”





Author POV



Setelah mobil Kyuhyun melaju pergi, Krystal segera membalikkan badannya dan mendapati sosok namja pujaannya sedang  berdiri tepat di hadapannya. Namja itu, maksudnya Minho memang belakangan ini begitu dekat dengan Krystal, hingga tak jarang orang beranggapan hubungan Minho dan Jinhye telah kandas. Meski kebenaran kabar itu belum bisa dipastikan, namun kalau dilihat sejauh ini, sepertinya memang benar.




“ Krys..siapa sebenarnya orang itu?” Tanya Minho pada Krystal.
“ Bukankah aku sudah bilang kalau dia teman oppa-ku?” tanya Krystal balik. Yah sebenarnya hal ini bukan pertama kalinya ditanyakan oleh Minho.
“ Krys!!” sontak orang yang merasa namanya dipanggil menoleh ke asal suara. Dengan berlari kecil, Ra-in menghampiri Krystal orang yang tadi ia panggil.  “ Ra-ya, ada apa?”.


“ Bisakah kita bicara sebentar..”





Krystal POV



“ MWO? Benarkah? Kau sedang tidak bercandakan Park Ra-In?” pekikku seusai mendengar ceritanya. Ia mengangguk pasti membenarkan pertanyaanku. Benarkah? Bernarkah Minho dan Jinhye putus?. Tapi aku merasa ini sangat aneh!. “ Sepertinya peluangmu untuk mendapatkannya semakin terbuka lebar.” Kulirik Ra-In yang tengah memandangku sambil menopang dagunya. Bahkan wajahnya sangat murung. Padahal harusnya dia senang, karena temannya mendapat kesempatan baik.




“ Oh ya..bagaimana kabar Kyuhyun oppa?” ia membuatku terkesiap dengan perubahan emosinya yang begitu mendadak. Aku menatapnya malas sambil terus menghela nafas. Kenapa dia sering sekali menanyakan Kyuhyun? Apa dia menyukai namja itu?. “ Sehat walau jiwanya kurang sehat.” Jawabku acuh tak acuh.  




…………….




“ Mau pulang bersama?” seseorang menghampiriku. Dengan senyum menawannya, ia masih menatapku. “ Apa tidak merepotkan?” dia menggeleng kepalanya cepat dan menarik lenganku menuju lapangan parkir tempat ia memarkirkan motornya.





Ia segera melajukan motornya, setelah memastikan aku sudah duduk dengan benar di belakangnya. Kalau seperti ini terus sepertinya aku akan benar-benar meleleh. Dengan desiran angin yang menerpa wajahku, ku nikmati momen ini tanpa ingin mempercepat waktu.





Kyuhyun POV

At 20.05 KST


Baru saja aku sampai, aku sudah disuguhi pemandangan tak biasa. Ini benar-benar sebuah keajaiban melihat gadis itu menata meja makan. Kerasukan setan apa dia sampai mau berhubungan dengan urusan dapur?. Lagipula bukankah ini sudah sangat malam untuk sekedar makan malam?. Ku hampiri dirinya yang masih sibuk menata beberapa piring di atas meja. Dia yang menyadari kehadiranku hanya tersenyum, lalu melanjutkan aktivitasnya kembali.



“ Kau sedang apa?” tanyaku padanya yang masih sibuk bolak balik dapur. Ia membawa semangkuk penuh sup dan meletakkannya di tengah-tengah meja. “ Apa kau buta? Aku sedang menyiapkan makan malam. Cepatlah ganti baju! Aku sudah lapar!” aku hanya mengerinyitkan dahiku. Tapi tak apalah, mungkin ia ingin memperlakukanku dengan baik.




………..




“ Kenapa lama sekali?” keluhnya saat aku baru saja sampai di meja makan. Sepertinya dia sudah tidak sabar menyantap makan malamnya. “ Apa kau memasak semua ini sendiri?” tanyaku padanya yang tengah mengambil beberapa lauk. “ Annio…aku tak ingin mati keracunan karena memakan masakanku sendiri.” jawabnya yang membuatku terkekeh pelan.




Gadis ini memang sangat jujur. Bahkan ia tak malu mengakui betapa hancur masakannya sendiri. Apa semua gadis seumurannya bertingkah seperti ini?. Hmm…Menarik! Yak! Apa yang kau pikirkan Cho Kyuhyun! Ishhh kenapa sekarang kau malah terus memandanginya? Jangan memandanginya terus kalau tak mau harga dirimu hancur di depannya, bodoh!.


“ Kyu.. apa menurutmu gadis sepertiku bisa memasak?” tanyanya tiba-tiba. Ku tatap wajahnya yang menyiratkan keseriusan. “ Eummm…bisa saja kalau kau belajar.” Jawabku di tengah-tengah mulutku yang hampir penuh dengan makanan.  Dia nampak berpikir setelah mendengar jawabanku. Sebenarnya ada apa dengannya? . “ Apa kau mau mengajariku?” aku hampir mati tersedak mendengar permintaannya barusan. Bagaimana bisa dia minta diajarkan masak pada orang yang bahkan memasak ramyeon saja tidak bisa.



“ Aku tidak bisa memasak, lebih baik kau minta nyonya Han saja.” dia mengangguk pelan. Fiuhh..aku tidak kebayang akan jadi apa masakannya nanti, kalau aku yang menjadi gurunya. Dia memajukan tubuhnya seakan ingin kembali bertanya.


Seperti apa yang sudah kuperkirakan, ia membuka mulutnya dan kembali bertanya. “ Terus..apa kau mau membantuku?”.


 “ Aku kan sudah bilang, aku tidak memasak Soo Jung-ah!!” dia berdecak kesal sambil melipat kedua tangannya di atas meja. “ Bukan seperti itu. Maksudku apa kau mau menjadi orang pertama yang mencicipi setiap hasil masakanku?”


“ Maksudmu jadi kelinci percobaanmu dan jadi orang pertama yang mati keracunan?” potongku yang membuatnya semakin kesal.



 “ Baiklah..lihat bagaimana nanti saja!” rajukku agar ia tak terus bertingkah seperti itu. Kekanakan! Ia sungguh kekanakan! Ia akan merengut kalau tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Lihat saja sekarang dirinya. Tangannya yang menopang dagu, serta bibirnya yang dikerucutkan menjadi tontonan wajib kalau aku tak menuruti keinginannya.





………




Kuhampiri kamar Krystal yang masih tertutup rapat. Yah..seperti inilah rutinitas pagiku semenjak tinggal di rumah ini. Membangunkan anak malas itu serta mengantarnya ke sekolah. Rasanya aku seperti menjadi orang tua di usia muda.



Kuputar knop pintu kamarnya dan mendorongnya perlahan. Ku langkahkan kakiku masuk ke kamarnya lebih jauh. Aneh! Kemana gadis itu?. Bahkan ranjangnya sudah sangat rapih. Ini baru setengah delapan pagi, tapi sosoknya sudah tidak ada di atas ranjang. Biasanya jam segini ia masih tertidur pulas di atas ranjangnya.



Aku mengitari ruangan ini, menjelajahi setiap sudutnya bermaksud untuk mencari sosok gadis itu. Akupun mendekat pada pintu kamar mandi. Bisa saja kan dia sedang mandi. “ Krys…Krys..apa kau di dalam?” ku ketuk pintu itu perlahan sambil mendekatkan telingaku pada pintu di depanku. Tak ada suara. Bahkan suara riakan air saja tidak terdengar. Apa ia sudah di bawah?.






Krystal POV



 Sepertinya jika hanya membuat roti isi saja aku bisa. Tinggal mengolesinya dengan selai yang aku inginkan dan semuanya akan jadi secepat jentikan jari. Seperti yang bisa dilihat, aku sedang menyiapkan sarapan. Hebatkan aku?. Bahkan aku menyuruh bibi Han untuk bersantai saja dan membiarkan aku yang mengerjakan semuanya.



Hari ini memang sangat berbeda dari sebelumnya. Hari ini aku bangun lebih awal dan yang lebih membanggakan lagi, aku bangun tanpa dibangunkan oleh Kyuhyun. Mulai dari hari ini aku ingin mengubah diriku. Aku tak ingin membuang waktu dengan tidur berlama-lama. Mulai dari sekarang aku akan bangun lebih pagi dan membuat sarapan sendiri. Tentunya aku lakukan semua itu untuk Minho. Kemarin, dia bilang akan lebih menyenangkan kalau bisa makan bersama denganku. Yah..jadi ku putuskan untuk membawakannya bekal. Briliankan ide ku?.




“ Kau sudah bangun rupanya?” aku segera membalikkan tubuhku saat mendengar suara berat yang belakangan ini sudah tak asing lagi untukku. Ku lirik sekilas Kyuhyun yang sudah duduk di kursi meja makan. Wajahnya sangat aneh, dia menatapku seperti keheranan. “ Apa kau sedang bermasalah?” ia menopang dagunya sambil mengangkat sebelah alisnya. Aku menghampirinya dengan membawa dua gelas susu di tanganku. Sudah kuduga!. Pasti dia sangat heran denganku.




“ Aku baik-baik saja. Bukankah harusnya kau senang karena tidak perlu membangunkanku?” tanyaku. Ia meraih salah satu gelas di tanganku dan meneguknya perlahan. Akupun bergabung dengannya di meja makan. Dengan fasih ku ambil selembar roti dan mengolesinya dengan selai cokelat. “ Igo!” aku menyerahkan roti hasil karyaku padanya. Dia nampak begitu ragu saat ingin mengambilnya, walau pada akhirnya ia tetap mengambilnya.




“ Bagaimana rasanya?” tanyaku padanya yang masih sibuk mengunyah roti yang tadi ku berikan. Dia melipat tangannya di atas meja sembari memasang wajah serius. Ia memajukan wajahnya tanpa melepas pandangannya dariku. Aku hanya bisa mematung, bahkan bisa dibilang aku gugup?. “ Appo…” rintihku sambil mengusap puncak kepalaku yang baru saja ia jitak.



“ Jadi ini yang kau maksud belajar masak? Kalau hanya seperti ini anak TK juga bisa melakukannya bodoh!”



“ Semua kan ada prosesnya. Lagipula aku kan harus belajar dari yang mudah dulu!” balasku tak terima dengan omongannya barusan. Lihatlah! Bahkan ia tak berterimakasih karena aku sudah bersedia menyiapkan roti untuknya. “ Kotak makan itu? Apa kau ingin sarapan di mobil?” ku ikuti arah matanya tertuju pada kotak makan warna biru di samping siku kananku.



“ Ini? Ini untuk Minho.” Jawabku sambil terus mengunyah roti yang sekarang dalam genggamanku. “ Sepertinya kau sedang kasmaran.” Gumamnya yang masih  bisa ku dengar. Bahkan itu terlalu keras untuk sebuah gumaman.




………………



“ Gadis kecil!” panggilnya saat aku baru saja keluar dari mobilnya. Aku membalikkan badanku. Dapat ku lihat sosoknya melalui celah kaca mobilnya. “ Hwaiting!” ia mengepalkan tangannya memberiku semangat. “ Hwaiting! Sampai jumpa di rumah!” balasku ikut mengepalkan tanganku.



Dia tersenyum sambil melambaikan tangannya. Perlahan kaca mobilnya yang tadi turun, kini naik dan menutup penuh jendela mobil miliknya. Akupun memandangi mobilnya yang kini sudah menggerakkan motor mesinnya. Sepertinya aku salah besar pernah membencinya. Yah..aku akui terkadang dia memang menyebalkan. Tapi dia juga menyenangkan, walau gengsinya sangatlah tinggi. Perlahan aku mulai nyaman dengan kehadirannya. Entahlah…




“ Ehemmm..bisa kering gigimu kalau terus tersenyum seperti itu, nona cantik!” aku menoleh pada orang di sebelahku yang entah sejak kapan ada di sana. Ku tatap wajahnya yang sedang tersenyum aneh. Rasanya ingin sekali ku tendang ia, kalau tak ingat statusnya sebagai sahabatku.


“ Sejak kapan kau ada disini?” tanyaku sambil memasuki gerbang sekolahku. Aku menoleh padanya yang tengah berjalan beriringan denganku. “ Sejak..gadis kecil! Hwaiting!” ia mempraktikkan sebagaimana yang Kyuhyun lakukan tadi. Aku masih menatapnya heran. Entah apa yang salah pada otak gadis ini.


Tersenyum sendiri bahkan sampai memegangi pipinya. Aigoo…sepertinya aku perlu memeriksa kondisi kejiwaannya. Dan sekarang apalagi?. Ia jalan mendahuluiku dan menahanku. Kini kami berhadapan. Ia mencengkram bahuku sambil menguncangnya dengan antusias. Apa dia ingin orang lain tahu tentang keadaan jiwanya yang bermasalah?. Tapi kenapa harus bawa-bawa aku?.



“ Aigoo..Krystal-ah!!! Aku iri padamu!” aku melepaskan tangannya yang mencengkram bahuku. “Kenapa kau bisa beruntung sekali, sampai bisa dititipkan pada namja setampan itu!!” kini ia kembali heboh yang membuat orang sedang melintas menatapnya dengan tatapan aneh. Bagaimana bisa aku bisa berteman dengan orang yang taraf ‘kewarasannya’ setara dengan kakak iparku?.




……………




“ Apa kau yang membuatnya sendiri?” akupun mengangguk pasti saat Minho bertanya padaku. “ Gomawo.”ucapnya sambil mengulas senyumnya. Aigoo..aigooo…lihatlah! senyumnya manis sekali!. Ia sangat tampan bahkan saat makan saja ia tetap terlihat tampan. “ Kau tidak makan?” dia menyondorkan kotak bekal itu padaku. Aku menggeleng cepat. Biar bagaimanapun, bekal itu kubuatkan khusus untuknya. Melihat reaksiku, ia kembali menyibukkan dirinya dengan roti-roti di dalam kotak makan itu.




Aku masih menatap dirinya yang masih mengunyah roti buatanku dengan lahap. Senang sekali bisa melihatnya dalam jarak sedekat ini. Bahkan terlalu menyenangkan untuk sekedar melihat orang yang sedang makan. “ Aku harap..kita bisa selalu seperti ini.” Aku tersentak dengan ucapannya barusan. Benarkah? Apa aku sedang tidak bermimpi?.


Kutatap matanya lekat. Aku terlalu kaget dengan ucapannya barusan. Mungkin ia merasa aneh dengan tingkahku. Lihatlah dia sampai mengerinyitkan dahinya. “ Aku harap juga begitu..” dengan sedikit terbata, ku tanggapi ucapannya barusan. Walau aku belum sepenuhnya mengerti  dengan apa yang tadi ia katakan.







…………..


Kyuhyun POV

19.30 KST 

At HeeSica House


Hari ini aku pulang lebih awal dari biasanya. Entah kenapa, aku jadi semangat sekali untuk pulang. Bahkan aku sampai mengerjakan semua pekerjaanku dengan secepat mungkin, tanpa ingin menundanya.



Sangat sepi. Bahkan aku tak mendengar apapun dalam rumah ini. Kemana gadis itu?. Apa di kamarnya?. Samar-samar ku dengar suara aktivitas dari dalam dapur. Akupun melangkahkan kakiku ke arah dapur. Berniat mencari tahu sedang ada kegiatan apa di sana. 


Kulihat seorang wanita paruh baya sedang mencuci piring. Kuhampiri wanita yang bahkan tidak menyadari keberadaanku. “ Nyoya Han, apa Krystal sudah pulang?” tanyaku sambil menepuk pelan bahunya. “ Eung…sepertinya belum tuan.” Jawabnya dengan suara khas wanita paruh baya. Aku menghela nafasku berat. Kemana gadis itu? sudah jam berapa sekarang?. Bukankah seharusnya ia sudah pulang sejak jam empat sore?. Ckk… kenapa aku jadi kesal.





Krystal POV


Aigoo..tak biasanya aku pulang sampai setelat ini. Bahkan ini sudah terlalu malam untuk Jessica onnie. Kalau saja Jessica onnie ada di rumah, pasti dia sedang mengomeliku sekarang. Oh ya, aku pulang terlambat karena tadi Minho mengajakku ke lotte world. Apa kalian tahu?. Ini sangat ajaib!. Bahkan aku tak pernah membayangkan ini sebelumnya.


Kalau kalian mau bilang aku gila, silahkan! Karena nyatanya aku memang sedang gila. Tergila-gila pada Choi Minho. Bahkan karena terlalu gila, aku sampai menari-nari saat memasuki rumahku. Yah..aku baru saja pulang dan memasuki rumahku.


“ Darimana saja kau? Kenapa baru pulang?” sebuah suara begitu dingin dan berat terdengar dari belakangku yang menghentikan ‘aktivitasku’. Aku membalikkan badanku dan mendapati Kyuhyun yang sedang berdiri di anak tangga kelima terakhir. Sungguh ini sangat menyeramkan. Aku tahu tampang pria ini sangat menyebalkan, tapi aku tidak pernah melihat rautnya yang sedingin ini.


“ Kau? Sudah pulang..” ujarku tak beraturan. Aku tak tahu lagi apa yang harus ku katakan selanjutnya. Orang mana yang tidak akan panas dingin kalau ditatap dengan tatapan membunuh seperti itu?. Dia berdecak pelan dan melanjutkan pijakannya. Dia berlalu melewatiku begitu saja dan berjalan ke arah dapur tanpa menghiraukan ku sedikitpun.



Entah ada angin apa, tiba-tiba saja kakiku berjalan mengekorinya. Bahkan aku bisa melihat dengan jelas aktivitasnya di dapur, yang sedang menuang air putih ke dalam sebuah gelas panjang di tangan kirinya. Dia mengangkat kepalanya dan agak terkejut melihatku yang sudah berada tak jauh dari posisinya sekarang.



Setelah meneguk habis air di dalam gelasnya, kini ia berjalan menghampiriku. Sumpah demi apapun, aku sangat tegang saat ia semakin mendekat padaku. Tapi dia melenggang begitu saja. cihh…ada apa dengan pria itu?.




Kyuhyun POV



Entah kenapa aku jadi merasa sangat kesal. Padahal kalau dipikir-pikir, kapanpun dia pulang, itu bukan urusanku. Ya kan?. Yah..mungkin aku terlalu bertanggung jawab. Jadi aku merasa berlebihan seperti ini. Entahlah…aku tak ingin pusing.




Setelah dari dapur, kini aku memilih pergi ke ruang tengah. Ku nyalahkan televisi yang tak jauh dari hadapanku. Mungkin kalian bisa mengatakan kalau aktivitas ini hanyalah bagian dari pelarianku saja. Karena memang sebenarnya ini bukan aktivitas yang benar-benar ku inginkan.



“ Kyu…” kudengar suara itu yang lebih terdengar suara rengekkan. Ku hela nafasku perlahan, kemudian menengadahkan kepalaku. Dapat kulihat dirinya yang sedang berdiri di sampingku. Gadis ini sedang memasang wajah kekanakannya. Menyebalkan! Bahkan aku ingin tersenyum melihat wajahnya.


“ Wae?” tanyaku sambil mengembalikan posisiku seperti sebelumnya. pura-pura menonton tv dan
mengacuhkan dirinya. Kukira itu memang cara terbaik, agar tidak bereaksi dengan mimik wajahnya. “ Apa kau sedang ada masalah? Tapi kenapa aku yang terkena imbasnya? Kau tahu? Kau hanya merusak mood baik-ku! Padahal aku baru saja merasa senang bisa pergi dengan Minho!” racaunya dengan rentetan kalimat yang sebenarnya tak ingin ku dengar.


Aku kembali menatap dirinya yang sedang memasang wajah kesal. Bahkan itu tak menyeramkan, walau terkesan sangat menyebalkan. Akupun beranjak dari dudukku dan kini mensejajari dirinya. Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu, tapi kuurungkan, karena aku sendiri bingung harus mengatakan apa. jadi kuputuskan untuk melewati dirinya begitu saja dan melesat ke dalam kamarku.



………………



Author POV




Ini sudah hari ketiga, Krystal dan Kyuhyun saling diam. Tak ada yang bicara. Meskipun bicara mereka hanya menanyakan Apa kau mau makan, gomawo,  dan selebihnya tak ada lagi. Berbeda dengan hubungannya dengan Kyuhyun yang semakin dingin, hubungannya dengan Minho kini, semakin menunjukkan kemajuan yang pesat. Bahkan hampir setiap hari Minho mengantar Krystal pulang ke rumah.




PRAANG

PRAANG


Beginilah kondisi dapur sekarang. Berantakan dan sangat kacau. Bahkan bisa dilihat dengan jelas banyaknya bahan makanan yang berceceran di atas lantai. Keadaan seperti ini bukan hal asing lagi, kalau dapur sudah diambil oleh seorang Jung Soo Jung. Meski kemampuan memasaknya belum menunjukkan sebuah kemajuan, akan tetapi ia tak pernah menyerah. Bahkan ia rela mencicipi masakannya sendiri, walau sebenarnya ia menginginkan penilaian dari orang lain. Yah..orang lain yang ia maksud adalah Kyuhyun.



Tapi menilik hubungannya dengan Kyuhyun yang semakin aneh, ia memilih untuk tak bersuara. Bahkan ia tak pernah protes karena belakangan ini Kyuhyun lebih memilih diam atau terkadang mengabaikan dirinya dan asyik dengan PSP hitamnya.


“ Urghhh..YAK!!” setelah mencicipi sedikit hasil masakannya, kini ia merasa mual sendiri. Rasanya aneh! Bahkan ini tidak layak untuk disebut makanan, untung saja aku tak meminta Kyuhyun yang mencicipinya. Pikir Krystal dalam hatinya.


Lelah. Itulah yang gadis usia 16 tahun itu rasakan. Bahkan setelah membuat kekacauan di dapur, ia tetap tak mendapatkan hasil yang memuaskan. Kini ia mulai merapihkan ‘hasil karyanya’ itu dengan penuh kesabaran. Ditaruhnya sebuah wajan yang kini lengket dan berkerak di wastafel tempat pencucian piring. Dengan agak sedikit gemetar, diraihnya sebuah spons untuk mencuci wajan tadi. Menggosoknya perlahan, dan menambah sedikit tekanan, agar noda kerak itu menghilang. 



“ Apa Nyonya Han sedang keluar?” suara berat yang selama tiga hari ini jarang ia dengar, tiba-tiba saja terdengar. Bahkan suara ini biasa saja, tapi menimbulkan sentakan yang luar biasa untuk Krystal. Perlahan ia membalikkan tubuhnya ke asal suara. Wajah dingin itu. yah…wajah orang itu masih dingin seperti tiga hari yang lalu.


“ Bibi Han sedang izin pulang untuk dua hari.” Jawab Krystal dengan pelan dan terkesan canggung. Seakan tak berani memandang lawan bicaranya, Krystal lebih memilih untuk menundukkan kepalanya.


“ Masakan apa ini? Aisshhh…rasanya sangat aneh.” Ujar Kyuhyun yang baru saja mencicipi ‘buah karya’ Krystal yang terjadi di sebuah piring diatas meja panjang dekat kitchen set. Mendengar hal itu, sontak sebagai seorang ‘pencipta’ masakan itu, Krystal hanya bisa tersenyum kecil bermaksud menutupi salah tingkahnya.


Tapi senyumnya perlahan menghilang, saat sosok dihadapannya yang tadi duduk manis di atas kursi, kini mulai berjalan menghampiri dirinya. Entah apa yang aneh dengan keadaan ini, hanya saja keadaan ini malah menyulitkan Krystal untuk bersikap. Mata pria itu masih menatap mata Krystal yang sanggup membuat sang pemilik mata sulit untuk berkedip. Sedangkan sang pria masih menatap lekat matanya. Tiba-tiba Krystal merasakan sebuah sentuhan hangat atau yang lebih tepatnya genggaman hangat pada tangan kanannya. “ Wa..wae?” desis Krystal yang sudah panas dingin.


“ Kau benar-benar ingin belajar masak, kan?”


Berharap tak salah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh orang di hadapannya, Krystal menautkan kedua alisnya. “ Yak! Kau dengar aku kan?” tanya Kyuhyun yang merasa diabaikan oleh Krystal. Ia mengguncang pelan tangan Krystal yang kini berada dalam genggamannya.


“ Kau sudah tidak marah lagi Kyu?”bukannya menjawab pertanyaan Kyuhyun, Krystal malah menanyakan hal diluar topik pembicaraan. dengan nada senang serta raut sumringah melengkapi aksen pertanyaan yang baru saja dilontarkan Krystal. Mendengar itu, Kyuhyun ikut tersenyum simpul. Seakan ingin memastikan kalau semuanya sudah baik-baik saja.
“ Lalu kenapa belakangan ini kau jadi sangat dingin padaku?” omel Krystal sambil mendorong pelan tubuh Kyuhyun. Rasanya agak kesal memang. Bahkan ia harus menerima perlakuan seperti itu, tanpa tahu apa kesalahannya. “ Annio..mungkin perasaanmu saja.” elak Kyuhyun meski sebenarnya ada beberapa hal yang melandasi perubahan sikapnya beberapa hari yang lalu.


Pernyataan yang baru saja Krystal dengar, tak lantas begitu saja ia percayai. Bahkan ia sama sekali tak percaya, tapi ia lebih memilih tak berkomentar apapun dan membiarkan semuanya berjalan dengan baik. “ Baiklah…sekarang cuci tanganmu dan cepat ganti baju! Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat.” Suruh Kyuhyun yang baru saja melepas genggamannya pada tangan Krystal. Sedangkan Krystal masih sibuk mencerna apa saja yang barusan ia dengar. “ Palli..” desis Kyuhyun sambil menggedikkan kepalanya, kemudian pergi meninggalkan dapur.




…………….



Setelah menempuh perjalanan yang agak lama, kini sampailah Krystal dan Kyuhyun di sebuah restaurant bergaya home style dan minimalis. Suasana modern dan tenang memenuhi atmosfer di dalam ruangan ini. Merasa asing dengan tempat ini, Krystal tak henti-hentinya menjelajahi sudut restaurant. Tapi tidak dengan Kyuhyun yang sudah hafal dengan seluk beluk restaurant ini. Ia hafal bukan karena ia pemilik restaurant ini, hanya saja ia mengenal siapa pemilik restaurant ini yang tak lain adalah dua temannya.


Seperti sudah memiliki tujuan tersendiri, kini Kyuhyun berjalan terus melewati meja-meja para pelanggan. Pasti aneh. Karena setiap orang yang datang ke restaurant pastinya akan langsung memesan makanan. Tapi Kyuhyun? Dia malah memilih untuk bergerak menuju ruangan bertulis ‘SecRoom’.


Tak lama setelah membuka pintu di depannya, kini terlihat dua orang dengan pakaian casual tapi tetap bergaya tengah berdiskusi ringan. Yah…mungkin sedang membicarakan harga sembako yang mulai naik. Sedangkan Kyuhyun yang tengah fasih bergerak mendekat pada kedua pria yang masih belum menyadari kehadirannya, Krystal masih sedikit canggung dan bingung, terlebih dia satu-satunya perempuan di ruangan ini.




“ Jadi kalian kekurangan chef? Bagaimana kalau aku saja yang menggantikannya.” Ujar Kyuhyun menanggapi topik pembicaraan yang kini tengah diperbincangan dua namja yang bahkan hampir mati kaku melihat kedatangan Kyuhyun.


“ Yak! Sejak kapan kau datang? Kenapa tak ketuk pintu dulu!” pekik seorang namja yang nampak lebih mungil dari orang sebelahnya yang terkesan ‘cool’. Bukannya merasa bersalah, Kyuhyun malah menyengir lebar entah apa tujuannya. “ Tumben sekali kau kesini..” komentar pria yang dari tadi melipat tangannya di dada agar terkesan cool itu.


“ Memangnya aku tidak boleh kesini? Bukankah kalian sendiri yang bilang, kalau aku boleh kapan saja kesini.” Protes Kyuhyun yang merasa keberadaanya tidak diharapkan. “ Bukan begitu! Tunggu siapa yeoja itu?” tanya namja yang masih berlagak cool itu setelah menangkap sosok Krystal yang masih mematung di depan daun pintu.

“ Oh dia? Dia adiknya Jessica, masak kau mantan pacarnya tidak tahu.” Jawab Kyuhyun yang kini menoleh ke arah yang sama. “ Neomu yeppeoda!” seru namja yang bertubuh lebih mungil itu yang kini menghampiri Krystal. “ Krystal imnida..” mengerti etika, Krystal segera membungkukkan badannya.


“ Ryeowook imnida, panggil saja Ryeowook oppa.” Balas namja mungil yang ternyata bernama Ryeowook. “ Dan yang itu Yesung hyung.” Lanjut Ryeowook sambil menunjuk namja yang masih duduk dengan melipat kedua tangannya. “ Annyeong..Krystal imnida.” Sapa Krystal saat bertatap muka dengan Yesung, yang bisa dibilang mantan pacar kakaknya, walau sebenarnya ia tidak tahu menahu. Yah..setidaknya itulah yang ia dengar dari mulut Kyuhyun tadi.


“ Kedatangan ku kesini ingin meminta bantuanmu hyung. Anak ini maksudku Krystal ingin belajar masak, jadi aku harap kau mau mengajarinya.” Terang Kyuhyun sambil merangkul Ryeowook. Mendengar penjelasan tadi, Ryeowook tidak merasa keberatan, malah sangat bersedia. “ Baiklah..kita bisa mulai dari sekarang.” Seru Ryeowook  dengan tersenyum ramah yang setidaknya membuat kecanggungannya dengan Krystal sedikit meluntur.


“ Dia lulusan Prancis, jadi bisa kupastikan kau tidak akan menyesal belajar dengannya.” Ucap Kyuhyun yang melihat raut bingung di wajah Krystal. “ Kajja..” ajak Ryeowook. Tak lama Ryeowook dan Krystal keluar dari ruangan itu dan pergi ke tempat dimana mereka bisa memulai pelajaran.


Sedangkan Kyuhyun dan namja yang bernama Yesung itu, masih berada dalam ruangan. Kyuhyun menoleh ke arah hyung-nya dan mendapati sosok yang dilihatnya sedang murung. Kyuhyun bergerak menghampiri namja yang dari tadi lebih banyak diam.


“ Apa kau belum bisa melupakannya hyung? Bahkan ini sudah hampir setengah tahun hyung..”ucap Kyuhyun yang kini duduk berhadapan dengan Yesung. “ annio hanya saja aku…”



Krystal POV


“ Sampai jumpa! Jangan lupa dengan apa yang kuajarkan tadi! Dan kalau kau butuh bantuan, datang saja ke sini kapanpun yang kau mau, arraseo?” teriak Ryeowook oppa sebelum aku masuk ke dalam mobil. Segera aku mengganggukkan kepalaku. Lagipula aku memang sangat senang bisa diajari orang seperti dirinya. Ramah dan sabar. “ Baiklah hyung, kami pulang dulu!” pamit Kyuhyun seraya masuk ke dalam mobilnya. Bisa kulihat Ryeowook oppa yang tengah melambaikan tangannya dengan riang, berbeda sekali dengan orang sebelahnya. Yang sedari aku datang hingga aku pulang masih saja melipat tangannya. Apa dia tidak punya gaya lain? Atau jangan-jangan memang tangannya tidak bisa digerakkan secara normal, makanya dia terus bergaya seperti itu?. Entahlah..sepertinya dia memang bukan orang yang ramah.




………..



Hari ini aku sangat senang, pertama karena Kyuhyun sudah bersikap normal lagi padaku dan yang kedua aku bisa belajar masak dengan benar serta dipandu dengan orang yang tepat. Ah…mengingat restaurant tadi, aku jadi ingat siapa namanya? Ah..kalau tidak salah Yesung oppa. Bukankah tadi Kyuhyun bilang kalau namja itu mantan namjachingunya eonnie?. Ya..benar!.



“ Kyu..” panggilku pada orang yang kini sedang bertarung dengan game di psp-nya.

“ Eungh..”
Cihh…berada di satu ruangan yang sama dengannya, tidak menjamin aku tidak merasa kesepian. Karena nyatanya dari tadi aku bergelut dengan duniaku dan dia bergelut dengan dunianya.

“  Apa benar kalau Yesung oppa itu mantan pacar Jessica onnie?” tanyaku sedikit memiringkan kepalaku. Sejauh yang bisa kulihat, Kyuhyun masih sibuk dengan benda kecil itu. “ Ne..” jawabnya tanpa memalingkan sedikitpun wajahnya dari layar psp-nya. Sebenarnya aku kesal, tapi rasa keingintahuanku lebih besar, jadi untuk sementara aku bisa mentolerir itu semua.


“ Bagaimana bisa? Kelihatannya Yesung oppa lebih waras daripada Heechul oppa, bagaimana bisa onnie-ku malah berpaling dengan manusia berkepribadian 4D itu.”racauku tak habis pikir. Tiba-tiba Kyuhyun meletakkan PSP-nya di atas meja dan mulai mengangkat kepalanya.


“ Kalau itu aku tidak tahu. Tapi kurasa kau salah paham, karena nyatanya orang yang kau anggap waras itu memiliki kepribadian yang tak jauh beda dengan yang dimiliki kakak iparmu itu. jadi..” jawab Kyuhyun sambil menggerakkan kepalanya.

“ Jadi?” tanyaku.
“ Jadi intinya, onnie-mu itu menyukai namja berkepribadian abnormal.”


………….




Author POV
 2 days later….


~ ~ At Jongmun High School ~ ~



Bukannya segera pulang ke rumah masing-masing, para siswa SMA Jongmun malah sibuk menyaksikan apa yang sedang terjadi di lapangan utama sekolah mereka. Seolah ingin menjadi orang pertama yang tahu akan kepastian  tentang dua orang yang tengah menjadi pusat perhatian mereka. Dan dua orang itu adalah Minho dan Krystal. Memang rencananya hari ini Minho ingin menyatakan perasaannya pada

“ Kau tahu? Aku tidak bisa memendam ini terlalu lama, Krystal Jung..aku menyukaimu, apa kau mau jadi yeojachingu-ku?” papar Minho sambil memiringkan kepalanya. Sontak pernyataan Minho barusan, membuat semua orang jadi heboh sendiri. Sedangkan Krystal, ia sungguh gemetar. Bukan karena takut, melainkan karena gugup.

“ Krys..kau mau kan?” eja Minho dengan penekanan. Perlahan Krystal mengangkat kepalanya dan menatap wajah Minho. “ Ne..” jawab Krystal yang tak ayal diiringi dengan semburat bahagia di wajahnya, ia  bahagia, bahkan sangat.


“ Baiklah…kalau begitu kita putus.” Ujar Minho yang sontak membuat Krystal kaget bukan main. Bagaimana tidak? Beberapa detik yang lalu ia diminta menjadi yeojachingu lelaki di depannya dan sedetik kemudian laki-laki itu mengatakan putus. “ Nde..?” desis Krystal berharap apa yang ia dengar hanyalah sebuah gurauan. “ Kita putus! Apa itu kurang jelas?” tegas Minho sembari mendekat ke arah Krystal. Seperti tak merasa bersalah, Minho malah tersenyum kecut sambil memandang rendah Krystal.


“ Kau pikir aku benar-benar tertarik pada gadis tomboy sepertimu? Sepertinya kau sudah salah paham, tapi baguslah, karena dengan begitu aku bisa mendapatkan hadiahku sekarang.” ujar Minho yang membuat nafas Krystal semakin tercekat. Ia benar-benar tak percaya kalau pria di depannya tega melakukan semua ini padanya. Tapi sekuat apapun rasa tidak percayanya, toh rasa sakit dan hancur perlahan menjalar ke hatinya.


“ Yah…semua ini, maksudku kau! Jadi bahan taruhanku. Dan see! Berkatmu aku memenangkan permainan ini.” Jawab Minho dengan enteng, bahkan tak ada sedikitpun rasa menyesal dalam dirinya. Bagai dihujam ribuan jarum, rasa sakit di hatinya lebih sakit dari semua itu. Bahkan tak terasa cairan hangat mengalir begitu saja tanpa dipinta. Mengalir begitu deras yang mewakili rasa sakitnya.


“ Bagaimana nona Jung? Kau senang kan? Bukankah ini yang kau inginkan? Menjadi yeojachingu seorang Choi Minho.” Sindir Jinhye yang kini berada di samping Krystal. Bahkan ia sama sekali tak peduli seberapa sakit orang di sampingnya, yang ia tahu ia sangat puas. Kini ia berjalan menghampiri Minho dan kemudian bergelayut manja di lengan namjachingu-nya itu.


“ Tapi itu tak akan pernah terjadi! Karena Minho hanyalah milikku, arraseo?” teriak Jinhye sembari memberi penekanan pada kalimatnya. “ Sudahlah chagi, lebih baik kita pulang sekarang. Lagipula urusanku sudah selesai.” Ucap Minho sambil menarik lengan Jinhye dan pergi meninggalkan keramaian yang sebenarnya ia buat sendiri.



Rasa dongkol menyelimuti semua orang yang menyaksikan kejadian barusan. Bagi mereka, ini sangat keterlaluan. Tak terkecuali Ra-In yang notabene-nya sahabat dekat Krystal. Dengan cepat ia menorobos keramaian dan menghampiri Krystal yang kini terduduk lemas di atas hamparan aspal lapangan.


“ Sudahlah Krys…” ucap Ra-In sembari memeluk tubuh Krystal yang tengah bergetar. “ Aku..aku..aku sangat bodoh Ra-ya.” Racau Krystal diselingi tangisnya yang menyiratkan kepedihan. “ Harusnya sejak awal aku menyadarinya.” Lanjut Krystal yang malah menarik Ra-In untuk ikut menangis. “ Jangan menangis Krys..jebal.”


Ra-In merenggangkan pelukannya. Kini tangannya beralih untuk menghapus airmata di pipi sahabatnya. “ Kau tidak boleh menangisi pria itu.” ujar Ra-In sambil menggeleng berusaha untuk membuat Krystal berhenti menangis. “ Tapi ini sangat..” kini tangis Krystal semakin menjadi dan tak kuasa melanjutkan kalimatnya.


Melihat hal itu segera Ra-In kembali memeluk sahabatnya. Ia mengelus pelan punggung Krystal, berharap ini semua berguna untuk menenangkan sahabatnya.




Krystal POV


“ Benar kau tak mau ikut?” tanya Ra-In dari celah jendela mobil oppa-nya. Bahkan ini sudah ketiga kalinya ia bertanya hal yang sama padaku. “ Ne..kau duluan saja.” jawabku dan sebisa mungkin untuk tersenyum meski nyatanya sangat sulit. “ Tapi..”


“ Aku baik-baik saja.” potongku yang sudah tahu arah pembicaraannya. Aku tahu dia mengkhawatirkanku, terlebih setelah apa yang baru saja menimpaku. Tapi aku benar-benar ingin sendiri kali ini. “ Baiklah aku duluan.” Pamitnya seraya melambaikan tangannya. Perlahan mobilnya bergerak dan pergi sampai aku tak bisa melihatnya lagi.



Aku bersandar pada tembok besar di samping gerbang sekolahku. Ku pejamkan mataku, berusaha mengubur ingatan yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu. Ku buka mataku lagi dan menengadahkan kepalaku melihat gelapnya langit. Bahkan gelapnya langit begitu menyedihkan. 




TBC 



TBC? hehehe iya...
Sengaja jadi part 2 aku potong jadi dua, part 2a part 2b
dan intinya aku gagal bikin twoshoot




SALSAAAAAAA....
Bang Encung nongol.......
waktu itu kan salsa request, biar Yesung di my true love dibikin cool
Nah....karena aku belum bisa bikin my true love, jadi aku selipin aja si abang disini. 
abang? kesannya gak enak. (kayak abang tukang bakso, tukang gorengan atau abang tukang foto copy) 



Part 2b-nya nyusul, alright!
apalagi yah?
Wah gak kerasa ss4 bentar lagi...
sumpah demi apapun aku jadi dag dig dug jeger



padahal aku kagak nonton..( aneh )
cuma aku takut elf ina terlalu agresif, yg bkin citra indo gak bagus.
pesan buat siapapun yg nonton ss4, 
titip Kyuppa ma Wookie oppa
jangan anarkis
jangan terlalu agresif+histeris 
kalian gak mau kan super show kali ini jadi yg pertama dan yg terakhir kalinya?



baiklah itu aja...
kalo kepanjangan nanti ada yg protes
dadahh..byebye...





Thanks




GSB

Comments

Popular Posts