Way To Love #5 (like a dream)
Tangan yang membekap mulutku itu kini dilepas perlahan. Hal pertama yang aku rasakan saat ini adalah nyaman. Rasa nyaman itu menyembul keluar dan benar-benar tak bisa kubendung, terlebih saat seseorang dibelakangku itu memutar tubuhku kebelakang, membuatku bisa melihat wajahnya. Dan lihatlah! Tebakanku benar, Channie oppa.
“Kau? Bagaimana…..
bisa……..”
“Aku memanjat.
Keren kan?”
“bodoh! Kau bisa
lewat pintu depan kalau mau”
“Kurasa ini lebih
keren”
“apanya yang keren?
Kau bisa jatuh!”
“eh? Apa? Apa aku tak
salah dengar? Kau mengkhawatirkanku?”
“kenapa heboh
sekali? Kalau aku mengkhawatirkanmu memangnya kenapa? Apa begitu mengejutkan?
Hei……. Lee Chan Hee,,,,, mau apa kau kesini? Semalam ini? Naik ke balkon kamar
seorang gadis? Benar-benar tak punya otak”
“YAK! Tak punya
otak?”
“ya itulah
faktanya!”
“YOON YOO H……Hmmph”
dengan segera aku membekap mulutnya, dasar bodoh. Mengapa berteriak? Dia mau
semua orang tau kehadirannya disini?
“namja bodoh”
desisku sambil melepaskan bekapan tanganku. “cepat katakan! Mengapa kau
kesini?” Tiba-tiba namja itu tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari
kantongnya. Handphone.
“apa? Mau pamer
punya handphone baru?” ketusku
“Tck… kenapa kau selalu
berpikiran buruk padaku? Handphone ini kubelikan untukmu!”
“jinjja yo?”
“ne.. didalamnya
sudah ada nomorku! Ige…. Ambilah!” Ujarnya sembari menyodorkan benda elektronik
itu padaku. Aku masih tak percaya dan hanya memandang benda itu dengan ekspresi
takjub.
“mengapa?” tanyaku
“mengapa apa?
Mengapa aku sangat baik?”
“anio! Mengapa kau
memasukkan nomormu didalamnya?”
“memangnya kenapa?
Harusnya kau berterima kasih! Banyak gadis-gadis diluar sana yang menginginkan
nomor ponselku! Kau itu yeoja beruntung, bisa mendapatkan nomorku dengan mudah”
“apa kau memasukkan
nomor ponsel C.A.P oppa juga?”
“tidak” jawabnya
singkat dengan ekspresi kesal.
“jangan ketus
begitu! Aku hanya bertanya”
“ya.. baiklah! Aku
pulang” ujarnya malas sambil berbalik, dengan cepat aku menahannya. Aku meraih
lengannya, membuat ia mau tak mau kembali berbalik menghadapku, “ada apa?”
“Channie oppa,
bagaimanapun terimakasih! Aku akan menjaganya dengan baik”
…………………………………….
YOON YOO HYUN…………….
ADA YANG
MENELFON!!!!!!
CEPAT ANGKAT!!!!
Jantungku nyaris
melompat saat dengan tiba-tiba ponsel yang baru 15 menit yang lalu menjadi hak
milikku itu berbunyi. Itu apa huh? Nada dering ponselku? Apa-apaan itu? Masa ia
aku harus mendengarkan teriakan namja gila itu tiap mendapat telfon?
Dengan sedikit
kesal aku meraihnya dan tersentak melihat layar ponsel itu.
“handsome guy?”
gumamku tak percaya. Ia menamai dirinya dengan ‘handsome guy’? cish……. Kugeser
tombol answer di layar touch screen ponsel itu. “yeoboseo”
“hei… apa kabar?”
“kau baru bertemu
denganku 15 menit yang lalu! Menurutmu kabarku bagaimana?” Jawabku ketus
“Ya Tuhan aku hanya
bertanya!”
“Itu terdengar
seperti bualan tidak berguna di telingaku”
“YAK! Terserah kau
sajalah!”
“ada apa menelfon?”
“hanya memastikan
saja! Aku takut kau tak bisa menggunakannya”
“jinjja! Hanya itu?
Kalau begitu kau sudah tau jawabannya kan? Sudah ya.. aku tutup telfonnya”
“Andwaeeeeeee”
“apa lagi? Palli!
Aku ngantuk”
“besok”
“besok apa?”
“kita jalan-jalan
ya..”
“jalan-jalan??”
ulangku
“ne.. dan aku tak
butuh jawaban apapun darimu. Besok siang kujemput”
“ya.. terserah kau
sajalah! Oh.. ia aku mau protes! Handphone ini! Kenapa wallpaper dan
screensavernya fotomu? Kau tak tau mataku itu jadi sakit melihatnya? Lalu nada
deringnya, kenapa nada deringnya harus teriakanmu? Itu sangat memekakkan telinga
tau! Lalu, Handsome guy? Kenapa nama kontakmu ‘handsome guy?’ tak pantas tau!”
Ujarku, tak tahan untuk mengajukan protes.
“HAHAHAHAH…….
Jangan diganti”
“apanya?”
“nama kontakku”
“pasti kuganti”
“kalau kau berani
menggantinya, aku akan mencekikmu”
“silahkan saja!
Sudah ya,.. kututup telfonnya!”
“em.. selamat tidur,
chagi!”
“apa?”
“anio. Tunggu
kejutan lainnya dari ponsel itu!”
“maksudmu?”
“buka saja galeri
fotonya atau tunggu saja besok pagi saat alarm ponselmu berbunyi”
“YAAA……”
“Selamat menikmati
fotoku, Chagiya….”
“tck”
“makanya,
sekali-kali cobalah memandangku. Jangan hanya C.A.P hyung saja! Sudah, selamat
tidur, chagiya”
“BERHENTI
MEMANGGILKU CHAGIYA ATAU AKU AKAN………” tut… tut….. tut…..
“YA… YA… CHANNIE
OPPA…………” Jinjja! Belum sempat aku mengancamnya dengan rentetan kalimat
pembunuhan, namja itu sudah menutup telfonnya duluan. Aku menatap layar ponsel
itu dengan gemas. Ya Tuhan…… apa? Gemas? Tatapan sadis lebih tepatnya. Aku
memberanikan diri membuka galeri dan 858 foto ada disana, dan semuanya……… foto
namja itu. Lee Chan Hee. Chunji Teen Top. Yak! Narsis sekali namja ini!
HAAAH…….. dan Oh ya.. alarm! Tadi dia menyebut alarm kan? Lebih baik aku matikan
secepatnya daripada besok pagi, telingaku menjadi tak berfungsi karena suara
alarm yang mungkin saja jauh lebih memekakkan telinga daripada nada deringku.
Ya.. bisa kutebak. Mungkin nada alarmnya adalah suara teriakan namja itu lagi,
kali ini berupa
YOON YOO HYUN…………….
SUDAH
PAGIIIIIIIII!!!!!!
CEPAT
BANGUN!!!!!!!!!!!!
…………………………………………
A month later……………
Satu bulan berlalu.
Ya… tak kusangka, sebulan sudah aku mengenal seorang namja bernama Lee Chan Hee.
Namja menyebalkan tapi selalu bisa membuatku nyaman. Nyaman. Perasaan wajib
yang kudapatkan tiap berada disekitarnya. Nyaris tak ada hari tanpanya.
Setidaknya kalau ia sedang sibuk sekalipun ia pasti akan tetap menyempatkan
waktu untuk menelfonku, isi pembicaraan kami, ya… tak ada yang penting. Yang
terpenting bukan isi obrolannya tapi suaranya. Kalian tau? Rasanya tenang
sekali saat mendengar suaranya. Seperti dunia ada dalam genggamanmu. Ya..
mungkin terdengar tak logis, berlebihan atau apalah. Tapi itulah yang
kurasakan.
Sekarang, seperti
malam-malam sebelumnya. Kami sedang berbincang lewat telfon. Dan aku merasa
sesuatu yang aneh. Seperti hal buruk akan segera menimpaku. Dan aku benar-benar
tak menyukai perasaan ini.
“Besok, kau datang
kan?”
“hmm?”
“Teen Top’s mini
concert. Datang kan?”
“keureom! Sebagai
angel yang baik, aku pasti datang!”
“mungkin segalanya
akan berubah mulai besok. Ini sulit tapi aku harus melakukannya”
“apa yang kau
bicarakan, oppa?”
“eobseo! Tidurlah!
Ini sudah larut! Sampai jumpa besok!”
“Kau aneh malam
ini”
“aneh?” ulangnya
“ne.. kau tak
berteriak sama sekali dan menurutku itu aneh! Semoga tak terjadi sesuatu yang
buruk”
“takkan kubiarkan
sesuatu yang buruk terjadi, Hyun~a! Selamat malam! Mimpi yang indah”
“kau manis sekali
malam ini”
“jinjja yo? Mungkin
hanya perasaanmu saja” ujarnya lembut
“ne…. Jangan
seperti itu! Kau malah membuatku takut! Sebenarnya apa yang akan kau lakukan
besok! Bukan sesuatu yang buruk kan?”
“entahlah…… semoga
saja bukan! Yang jelas, ini akan merubah hidupku dan hidupmu juga. Mungkin.”
“terdengar
menyeramkan. Walaupun aku tak tau apa yang akan kau lakukan tapi menurutku
lebih baik jangan dilakukan kalau kau ragu”
“Arasseo. Aku akan
membuang keraguanku. Semoga ini bukan pilihan yang buruk”
“Kau terlalu
serius!”
“Ini memang sesuatu
yang serius”
“ah.. molla!
Selamat malam. Kututup telfonnya”
“emm”
Sebenarnya apa yang
akan dia lakukan besok? Kenapa perasaanku tak enak begini? Lalu tadi katanya,
akan merubah hidupku juga? Sebenarnya ada apa? Kau benar-benar membuatku takut.
20:34 KST
Teen Top’s Mini
Concert
Perasaanku
benar-benar tak enak malam ini, tapi aku tetap berusaha bersikap tenang. Aku
memasuki gedung tempat penyelanggaraan konser dengan perlahan. Aku terlihat
sangat sederhana, hanya kaus plus cardigan dan jeans. So Simple! Aku juga tak
menata rambutku dengan berlebihan. Hanya mengikatnya dengan ikatan longgar,
membiarkan beberapa helai rambut di bagian belakang tersisa untuk menutupi
leherku. Yang kubawa, yah… biasa… Lightstick dan atribut oppa kesayanganku,
C.A.P. Tak lupa tas kecil berisi camera digital, handphone, dompet dan
handycame.
Aku sedikit sial
malam ini. Taksi yang kutumpangi berhenti ditengah jalan, entahlah……. Kerusakan
mesin. Akhirnya aku harus berjalan karena tak ada lagi taksi yang terlihat
disepanjang jalan. Ya… Dan disinilah aku. Seorang angel yang harus rela duduk
di kursi yang lumayan jauh dari panggung. Ah… baiklah! Setidaknya ada layar
besar yang bisa membuatku melihat idolaku lebih jelas.
Aku menduduki salah
satu kursi di bagian belakang. Suara riuh para angel menggema di seluruh gedung
mini konser ini. Ya Tuhan, ini baru mini konser. Bagaimana jika mereka
benar-benar mengadakan konser? Pastinya akan ada lebih banyak angel lagi yang
datang dan teriakannyapun akan jauh lebih kencang. Tapi tak apa, aku suka.
Padahal member Teen Top juga belum terlihat di atas panggung tapi teriakannya
sudah sekencang ini, bagaimana jika mereka sudah ada di panggung? Aku takut
sound systemnya malah tenggelam oleh suara angel disini.
“CHANGJO
OPPA……………………. SARANGHAE”
“AAAA….. NIEL OPPA!
MARRY ME!!!!!!”
“MY LOVELY BOY………
RICKY OPPA!!!”
Itulah
teriakan-teriakan yang berhasil masuk ke dalam telingaku. Tanpa sadar membentuk
senyuman kecil di sudut bibir. Menyenangkan rasanya berada di antara
orang-orang yang mempunyai kegemaran yang sama denganmu. Sebenarnya, aku memang
baru benar-benar mengenal setiap membernya beberapa minggu yang lalu. Itu juga
karena Channie oppa. Bisa dibilang dia motivatorku. Dan sekarang, aku
benar-benar sudah bisa membedakan setiap membernya. Dan kuakui sangat
mengasyikkan saat kau membuka youtube dan menemukan video Teen Top lalu saat
kau mengetahui nama membernya kau akan berteriak menyerukan namanya. Like an
idiot. Tapi menyenangkan karena kau bisa tertawa keras kegirangan saat kau
mengetahui namanya. Seperti mempunyai kebanggaan sendiri.
Aku masih sibuk
berkutat dengan handycame ku saat tiba-tiba seorang remaja perempuan berteriak
keras ‘CHUNJI OPPAA…………………. JEONGMAL SARANGHAE!’ aku menoleh kearahnya dan
memberikan tatapan sinis. Rasanya menyebalkan. Tunggu dulu……… ada apa denganku?
Biasku itu kan C.A.P oppa, tapi kenapa aku malah kesal begini saat ada yang
mengatakan ‘saranghae’ pada Channie oppa. Rasanya seperti ingin berteriak,
‘Chunji itu milikku. Akulah gadis yang sudah pernah ke kamarnya. Jalan-jalan
bersamanya bahkan dipanggil chagiya olehnya. Oh.. dan masih banyak lagi. Aku
dibelikan handphone olehnya. Hampir ditabrak olehnya. Diantar pulang olehnya.
Aku Yoon Yoo Hyun, sudah melakukan hal-hal yang bahkan belum tentu ada di
imajinasi kalian.” Eomoe! Yoon Yoo Hyun! Kau itu kenapa sebenarnya? Aku
benar-benar merasa ingin meledak. Kenapa fans anak itu semakin banyak saja! Aku
merasa………………… cemburu?
Akhirnya waktu yang
ditunggu-tunggupun tiba, lampu mulai redup, pertanda konser akan dimulai.
Lautan Light Lavender terlihat sangat jelas dan memukau. Pertunjukkan dibuka
oleh n-sonic, mereka menyanyikan lagu Nsync’ s ‘bye bye bye’. Mereka tampil
sangat memukau. Setelah itu, satu persatu member Teen Top melangkah memasuki
panggung, ya.. tentu saja teriakan para angel menjadi semakin histeris. Lagu
pertama yang mereka bawakan adalah ‘no more perfume on you’. Aku berdiri dan
mengarahkan handycameku kedepan, merekam penampilan mereka.
Lalu dilanjutkan
dengan Clap, Tell Me Why dan Supa Luv. Ah.. bagaimana ya.. aku tak dapat
merangkai kata dengan benar, yang pasti lagu selanjutnya adalah lagu Beautiful
girl, lagu kesukaanku. Aku selalu merasa senang setiap mendengar lagu ini. Liriknya
benar-benar manis. Ditengah-tengah acara, mc mengajak para members Teen Top
untuk berbincang.
Channie oppa tak
banyak bicara disana, ia hanya bicara jika diminta. Ia juga terlihat berbeda
jika di atas panggung, ia terlihat manis. Namja itu tak henti-hentinya
memberikan senyuman kepada fansnya. Mengapa ia terlihat penuh karisma seperti
itu saat di atas panggung? Kenapa jika bersamaku ia tak berhenti berteriak?
Dasar menyebalkan!
Setelah puas
berbincang, mereka kembali membawakan beberapa lagunya. Kali ini Crazy
benar-benar berhasil membuat nyaris seluruh angel bernyanyi bersama. Ya..
Kurasa ini memang puncaknya, mereka semua sudah terlihat kelelahan tapi tetap
semangat menghibur para fansnya. Dulu aku hanya memfokuskan mataku pada satu namja,
C.A.P oppa. Tapi sekarang…………………………..
Lagu Crazy selesai
dinyanyikan, mereka semua membungkuk. Kalau tidak salah, harusnya sekarang
mereka menyanyikan lagu ‘angel’ tapi………….. sepertinya tidak. Mereka malah
meninggalkan panggung, tapi tunggu…….. seseorang kembali ke stage. Channie
oppa? Dia membawa sebuah gitar dan duduk di kursi putar yang baru saja seorang
crew letakkan ditengah panggung.
Matanya terlihat
menerawang, seperti mencari keberadaan seseorang. Ia menghembuskan nafas keras
tepat di standing mic didepannya. “Kuharap kau disini” Ucapnya sebelum mulai
memetik senar gitarnya. Dengan cepat, aku mengeluarkan handycamku dan merekam
penampilannya. Entah kenapa dia terlihat begitu bersinar dari sini.
Girl
kkumcheoreom dagaon neol (gadisku, kamu
datang padaku seperti mimpi)
Ireohke kkok jaba nohji anheul geoya (aku menggenggammu seperti ini dan tak pernah melepasmu)
You are so beautiful to me girl (bagiku kamu sangat cantik)
Cheot nune banhaettdeon nae isanghyeongil geol (kamu adalah gadis idealku dan saya jatuh cinta denganmu pada pandangan pertama)
Ireohke kkok jaba nohji anheul geoya (aku menggenggammu seperti ini dan tak pernah melepasmu)
You are so beautiful to me girl (bagiku kamu sangat cantik)
Cheot nune banhaettdeon nae isanghyeongil geol (kamu adalah gadis idealku dan saya jatuh cinta denganmu pada pandangan pertama)
Cham
dahaengiya ireon neol mannaseo (saya sangat bahagia bertemu
seseorang sepertimu)
Nae gaseumi ireohke ddwijanha (jantungku berdebar seperti ini)
Yeah (yeah)
Nae gaseumi ireohke ddwijanha (jantungku berdebar seperti ini)
Yeah (yeah)
Nuga bwado sarangseureoun (siapapun yang melihatmu akan bilang kamu penuh cinta)
Nuga bwado neomuna yeppeun (siapapun yang melihatmu akan bilang kamu cantik)
Hanahana neomu wanbyeokhan (satu persatu akan sempurna)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)
Nunbushige
yeppeun eolguleun (wajah cantikmu membutakan mataku)
Haessalcheoreom hwanhan useumeun (senyum cerahmu sama seperti matahari)
Bamhaneure balkeun byeol gata (seperti bintang bersinar di langit malam)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)
Haessalcheoreom hwanhan useumeun (senyum cerahmu sama seperti matahari)
Bamhaneure balkeun byeol gata (seperti bintang bersinar di langit malam)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)
Dream kkumeul anigettjyo (mimpi, ini bukan mimpi, kan?)
I sesang modeun geol da gajin geot gata (saya merasa seperti saya pemilik dunia ini)
Cham shigani ireohke meomchwobeoryeosseumyeon (jika waktu berhenti sekarang)
Eolmana joheunkka (saya ingin tau akan seindah apa)
Shigani
jina modudeul byeonhanda haedo (bahkan jika waktu terlewati
atau bahkan jika segalanya berubah)
Nan yaksokhae ne gyeote isseumge (saya berjanji, saya akan berada disisimu)
Yeah (yeah)
Nan yaksokhae ne gyeote isseumge (saya berjanji, saya akan berada disisimu)
Yeah (yeah)
Aku nyaris tak bisa merasakan nafasku sendiri. Hanya dengan gitar saja, mengapa namja itu bisa semempesona ini? Aku masih terdiam. Jelas masih tak dapat merangkai kata dengan baik. Penampilan paling sempurna yang pernah kulihat. Air mata. Baru kali ini aku menangis saat seseorang sedang bernyanyi. Seisi gedung pertunjukkan ini terdiam. Hening. Kurasa mereka semua seolah terhipnotis hingga tak mampu berkata-kata. Ini semua benar-benar magis. Semuanya benar-benar……. Aish! Jinjja! Aku tak tau harus berkata apa. Tak ada satupun kata yang mampu mendeskripsikannya. Bahkan kata sempurna pun terasa tak sebanding dengan pertunjukkannya.
Ditengah-tengah
pertunjukkan balon-balon berwarna light lavender berjatuhan dari atas. Eomeo!
Indahnya! Aku selalu menyukainya!
Nunbushige
yeppeun eolguleun (wajah cantikmu membutakan mataku)
Haessalcheoreom hwanhan useumeun (senyum cerahmu sama seperti matahari)
Bamhaneure balkeun byeol gata (seperti bintang bersinar di langit malam)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)
Haessalcheoreom hwanhan useumeun (senyum cerahmu sama seperti matahari)
Bamhaneure balkeun byeol gata (seperti bintang bersinar di langit malam)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)
Tepat saat namja
itu menyelesaikan lagunya, suara riuh penonton kembali terdengar. Tersadar
bahwa semuanya baru saja selesai. Melodi dan suara magis itu berhenti
menghipnotis kami semua. Aku mematikan handycamku dan kembali memasukkannya ke
tas saat Channie oppa meraih mic didepannya dan maju beberapa langkah. Tanganku
masih berkutat dengan tas selempang kecilku sedangkan mataku menatap namja itu
heran. Sebenarnya dia mau apa?
“Hyun~a” DEG. Aku
mengangkat kepalaku cepat. Dia memanggilku? Aku melihat ke arah stage dan
menemukan wajah kebingungan namja itu. Ia tak mengetahui keberadaanku.
“kau disini kan?
Kau mendengarku kan?” aku menaikkan sebelah alisku. Ada apa dengannya?
“Aku akan
mengatakan sesuatu padamu. Mungkin sulit untuk dipercaya, tapi aku
bersungguh-sungguh”
“Hyun~a…. ini gila.
Aku tau ini gila. Tapi…………….. aku mencintaimu”
MWO? MENCINTAIKU? Demi Tuhan kakiku lemas, dia menyatakan cintanya
padaku disaat seperti ini? Disaksikan orang sebanyak ini?
“kau dimana? Tolong
jawab aku! Naiklah ke stage sekarang! Aku ingin semuanya jelas mulai malam
ini.” Aku tak tau harus apa. Benar-benar tak tau. Ada yang bisa membantuku?
“kumohon. Aku
berusaha keras untuk ini. Naiklah ke stage” aku benar-benar tak siap dengan
perlakuan seperti ini. Aku merasa sangat kesulitan bahkan hanya untuk bernafas,
entahlah mungkin sebentar lagi aku akan mati. Dan atas alasan itu, aku rasa tak
ada lagi yang bisa kulakukan selain pergi.
Dengan kaki yang
bergetar, aku melangkah keluar dari gedung mini concert itu. Ya Tuhan, apa yang
namja itu lakukan barusan? Apa dia sedang main-main? Hyun~a…. Hyun~a itu aku
kan? Dia benar-benar memanggilku kan? Tapi kenapa dia bilang dia mencintaiku?
Omoona….. tolong katakan ini hanya mimpi! Aku ingin terbangun saat ini juga.
Aku memasuki
rumahku dengan langkah gontai.
“Ya Tuhan! Yoo
Hyun? Kau kenapa? Kenapa pucat sekali?” eommaku langsung bangkit dari duduknya
saat aku datang. Aku tak sanggup membalas, aku masih tak percaya dengan apa
yang baru saja terjadi padaku. Aku hanya menggeleng singkat lalu segera berlalu
ke kamarku.
Kurebahkan tubuhku
di ranjang. Menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. ‘lalu, apa
jawabanku sekarang?’ gumamku dalam hati. Merasa masih belum yakin dengan apa
yang sebenarnya aku inginkan. Aku menghembuskan nafas gusar, aku tak mungkin
mencintainya kan? Tapi kenapa sulit sekali berkata ‘tidak’? bahkan kata itu tak
untuk diumumkan pada siapa-siapa. Kata itu hanya untuk menjawab kegundahanku
sendiri.
Aku kembali
menghembuskan nafas dengan kasar, kali ini sembari mengganti posisiku menjadi
terduduk di pinggir ranjang. Sebuah poster seorang namja tertangkap di mataku,
C.A.P oppa. Aku mengidolakannya. Cuma itu kan? Tak ada rasa lain kan? Hanya
rasa antara sekedar fans dan idola kan? Lalu bagaimana dengan Channie oppa? Aku
merasa nyaman dengannya….. Tapi kita belum kenal terlalu lama. Mana mungkin aku
bisa jatuh cinta secepat itu?
Arggghhhh.. molla!
Aku tak tau jawaban dari semuanya. Mungkin jika pertanyaanku sejak tadi
dikumpulkan dan dijadikan materi ujian, aku akan menjadi anak pertama yang
tidak lulus. Aigoo….. kenapa aku bodoh sekali? Bahkan untuk mengerti perasaanku
sendiri saja aku tak bisa?
TBC
Jrenggg *metik gitar* I’m back *lambai-lambai*
Sebelumnya aku mau tepuk tangan buat aku sendiri *sedeng* ini
masih awal bulan dan aku udah publish? Coba bayangkan betapa rajinnya aku!!
*tepok tangan* Part ini g sepanjang biasanya, cz aku bingung mau nulis apa
lagi, jadinya seadanya.
Thanks bagi siapapun yg udah mau repot-repot baca ff abal karangan
bocah 15 tahun yg g danta ini…. *terharu* Yah…. Sebenernya agak g yakin juga
si, apa beneran ada yg baca? Atau jangan2 ternyata statistik WTL viewersnya
bertambah bukan karena dibaca tapi karena salah nge-klik, g sengaja buka, readers
nyasar dan blablabla…
okeh semua…..
MAKKKKKAAAAAAAAAAASIHHH
Comments
Post a Comment