Way To Love #5 (like a dream)





Tangan yang membekap mulutku itu kini dilepas perlahan. Hal pertama yang aku rasakan saat ini adalah nyaman. Rasa nyaman itu menyembul keluar dan benar-benar tak bisa kubendung, terlebih saat seseorang dibelakangku itu memutar tubuhku kebelakang, membuatku bisa melihat wajahnya. Dan lihatlah! Tebakanku benar, Channie oppa.



“Kau? Bagaimana….. bisa……..”
“Aku memanjat. Keren kan?”
“bodoh! Kau bisa lewat pintu depan kalau mau”
“Kurasa ini lebih keren”
“apanya yang keren? Kau bisa jatuh!”
“eh? Apa? Apa aku tak salah dengar? Kau mengkhawatirkanku?”
“kenapa heboh sekali? Kalau aku mengkhawatirkanmu memangnya kenapa? Apa begitu mengejutkan? Hei……. Lee Chan Hee,,,,, mau apa kau kesini? Semalam ini? Naik ke balkon kamar seorang gadis? Benar-benar tak punya otak”



“YAK! Tak punya otak?”
“ya itulah faktanya!”
“YOON YOO H……Hmmph” dengan segera aku membekap mulutnya, dasar bodoh. Mengapa berteriak? Dia mau semua orang tau kehadirannya disini?



“namja bodoh” desisku sambil melepaskan bekapan tanganku. “cepat katakan! Mengapa kau kesini?” Tiba-tiba namja itu tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Handphone.



“apa? Mau pamer punya handphone baru?” ketusku
“Tck… kenapa kau selalu berpikiran buruk padaku? Handphone ini kubelikan untukmu!”
“jinjja yo?”
“ne.. didalamnya sudah ada nomorku! Ige…. Ambilah!” Ujarnya sembari menyodorkan benda elektronik itu padaku. Aku masih tak percaya dan hanya memandang benda itu dengan ekspresi takjub.



“mengapa?” tanyaku
“mengapa apa? Mengapa aku sangat baik?”
“anio! Mengapa kau memasukkan nomormu didalamnya?”
“memangnya kenapa? Harusnya kau berterima kasih! Banyak gadis-gadis diluar sana yang menginginkan nomor ponselku! Kau itu yeoja beruntung, bisa mendapatkan nomorku dengan mudah”



“apa kau memasukkan nomor ponsel C.A.P oppa juga?”
“tidak” jawabnya singkat dengan ekspresi kesal.
“jangan ketus begitu! Aku hanya bertanya”
“ya.. baiklah! Aku pulang” ujarnya malas sambil berbalik, dengan cepat aku menahannya. Aku meraih lengannya, membuat ia mau tak mau kembali berbalik menghadapku, “ada apa?”



“Channie oppa, bagaimanapun terimakasih! Aku akan menjaganya dengan baik”




…………………………………….




YOON YOO HYUN…………….
ADA YANG MENELFON!!!!!!
CEPAT ANGKAT!!!!



Jantungku nyaris melompat saat dengan tiba-tiba ponsel yang baru 15 menit yang lalu menjadi hak milikku itu berbunyi. Itu apa huh? Nada dering ponselku? Apa-apaan itu? Masa ia aku harus mendengarkan teriakan namja gila itu tiap mendapat telfon?



Dengan sedikit kesal aku meraihnya dan tersentak melihat layar ponsel itu.



“handsome guy?” gumamku tak percaya. Ia menamai dirinya dengan ‘handsome guy’? cish……. Kugeser tombol answer di layar touch screen ponsel itu. “yeoboseo”



“hei… apa kabar?”
“kau baru bertemu denganku 15 menit yang lalu! Menurutmu kabarku bagaimana?” Jawabku ketus
“Ya Tuhan aku hanya bertanya!”
“Itu terdengar seperti bualan tidak berguna di telingaku”
“YAK! Terserah kau sajalah!”
“ada apa menelfon?”
“hanya memastikan saja! Aku takut kau tak bisa menggunakannya”
“jinjja! Hanya itu? Kalau begitu kau sudah tau jawabannya kan? Sudah ya.. aku tutup telfonnya”
“Andwaeeeeeee”
“apa lagi? Palli! Aku ngantuk”
“besok”
“besok apa?”
“kita jalan-jalan ya..”
“jalan-jalan??” ulangku
“ne.. dan aku tak butuh jawaban apapun darimu. Besok siang kujemput”
“ya.. terserah kau sajalah! Oh.. ia aku mau protes! Handphone ini! Kenapa wallpaper dan screensavernya fotomu? Kau tak tau mataku itu jadi sakit melihatnya? Lalu nada deringnya, kenapa nada deringnya harus teriakanmu? Itu sangat memekakkan telinga tau! Lalu, Handsome guy? Kenapa nama kontakmu ‘handsome guy?’ tak pantas tau!” Ujarku, tak tahan untuk mengajukan protes.



“HAHAHAHAH……. Jangan diganti”
“apanya?”
“nama kontakku”
“pasti kuganti”
“kalau kau berani menggantinya, aku akan mencekikmu”
“silahkan saja! Sudah ya,.. kututup telfonnya!”
“em.. selamat tidur, chagi!”
“apa?”
“anio. Tunggu kejutan lainnya dari ponsel itu!”
“maksudmu?”
“buka saja galeri fotonya atau tunggu saja besok pagi saat alarm ponselmu berbunyi”
“YAAA……”
“Selamat menikmati fotoku, Chagiya….”
“tck”
“makanya, sekali-kali cobalah memandangku. Jangan hanya C.A.P hyung saja! Sudah, selamat tidur, chagiya”



“BERHENTI MEMANGGILKU CHAGIYA ATAU AKU AKAN………” tut… tut….. tut…..
“YA… YA… CHANNIE OPPA…………” Jinjja! Belum sempat aku mengancamnya dengan rentetan kalimat pembunuhan, namja itu sudah menutup telfonnya duluan. Aku menatap layar ponsel itu dengan gemas. Ya Tuhan…… apa? Gemas? Tatapan sadis lebih tepatnya. Aku memberanikan diri membuka galeri dan 858 foto ada disana, dan semuanya……… foto namja itu. Lee Chan Hee. Chunji Teen Top. Yak! Narsis sekali namja ini! HAAAH…….. dan Oh ya.. alarm! Tadi dia menyebut alarm kan? Lebih baik aku matikan secepatnya daripada besok pagi, telingaku menjadi tak berfungsi karena suara alarm yang mungkin saja jauh lebih memekakkan telinga daripada nada deringku. Ya.. bisa kutebak. Mungkin nada alarmnya adalah suara teriakan namja itu lagi, kali ini berupa



YOON YOO HYUN…………….
SUDAH PAGIIIIIIIII!!!!!!
CEPAT BANGUN!!!!!!!!!!!!




…………………………………………



A month later……………



Satu bulan berlalu. Ya… tak kusangka, sebulan sudah aku mengenal seorang namja bernama Lee Chan Hee. Namja menyebalkan tapi selalu bisa membuatku nyaman. Nyaman. Perasaan wajib yang kudapatkan tiap berada disekitarnya. Nyaris tak ada hari tanpanya. Setidaknya kalau ia sedang sibuk sekalipun ia pasti akan tetap menyempatkan waktu untuk menelfonku, isi pembicaraan kami, ya… tak ada yang penting. Yang terpenting bukan isi obrolannya tapi suaranya. Kalian tau? Rasanya tenang sekali saat mendengar suaranya. Seperti dunia ada dalam genggamanmu. Ya.. mungkin terdengar tak logis, berlebihan atau apalah. Tapi itulah yang kurasakan.



Sekarang, seperti malam-malam sebelumnya. Kami sedang berbincang lewat telfon. Dan aku merasa sesuatu yang aneh. Seperti hal buruk akan segera menimpaku. Dan aku benar-benar tak menyukai perasaan ini.



“Besok, kau datang kan?”
“hmm?”
“Teen Top’s mini concert. Datang kan?”
“keureom! Sebagai angel yang baik, aku pasti datang!”
“mungkin segalanya akan berubah mulai besok. Ini sulit tapi aku harus melakukannya”
“apa yang kau bicarakan, oppa?”
“eobseo! Tidurlah! Ini sudah larut! Sampai jumpa besok!”
“Kau aneh malam ini”
“aneh?” ulangnya
“ne.. kau tak berteriak sama sekali dan menurutku itu aneh! Semoga tak terjadi sesuatu yang buruk”
“takkan kubiarkan sesuatu yang buruk terjadi, Hyun~a! Selamat malam! Mimpi yang indah”
“kau manis sekali malam ini”
“jinjja yo? Mungkin hanya perasaanmu saja” ujarnya lembut
“ne…. Jangan seperti itu! Kau malah membuatku takut! Sebenarnya apa yang akan kau lakukan besok! Bukan sesuatu yang buruk kan?”



“entahlah…… semoga saja bukan! Yang jelas, ini akan merubah hidupku dan hidupmu juga. Mungkin.”
“terdengar menyeramkan. Walaupun aku tak tau apa yang akan kau lakukan tapi menurutku lebih baik jangan dilakukan kalau kau ragu”



“Arasseo. Aku akan membuang keraguanku. Semoga ini bukan pilihan yang buruk”
“Kau terlalu serius!”
“Ini memang sesuatu yang serius”
“ah.. molla! Selamat malam. Kututup telfonnya”
“emm”



Sebenarnya apa yang akan dia lakukan besok? Kenapa perasaanku tak enak begini? Lalu tadi katanya, akan merubah hidupku juga? Sebenarnya ada apa? Kau benar-benar membuatku takut.



20:34 KST
Teen Top’s Mini Concert



Perasaanku benar-benar tak enak malam ini, tapi aku tetap berusaha bersikap tenang. Aku memasuki gedung tempat penyelanggaraan konser dengan perlahan. Aku terlihat sangat sederhana, hanya kaus plus cardigan dan jeans. So Simple! Aku juga tak menata rambutku dengan berlebihan. Hanya mengikatnya dengan ikatan longgar, membiarkan beberapa helai rambut di bagian belakang tersisa untuk menutupi leherku. Yang kubawa, yah… biasa… Lightstick dan atribut oppa kesayanganku, C.A.P. Tak lupa tas kecil berisi camera digital, handphone, dompet dan handycame.




Aku sedikit sial malam ini. Taksi yang kutumpangi berhenti ditengah jalan, entahlah……. Kerusakan mesin. Akhirnya aku harus berjalan karena tak ada lagi taksi yang terlihat disepanjang jalan. Ya… Dan disinilah aku. Seorang angel yang harus rela duduk di kursi yang lumayan jauh dari panggung. Ah… baiklah! Setidaknya ada layar besar yang bisa membuatku melihat idolaku lebih jelas.



Aku menduduki salah satu kursi di bagian belakang. Suara riuh para angel menggema di seluruh gedung mini konser ini. Ya Tuhan, ini baru mini konser. Bagaimana jika mereka benar-benar mengadakan konser? Pastinya akan ada lebih banyak angel lagi yang datang dan teriakannyapun akan jauh lebih kencang. Tapi tak apa, aku suka. Padahal member Teen Top juga belum terlihat di atas panggung tapi teriakannya sudah sekencang ini, bagaimana jika mereka sudah ada di panggung? Aku takut sound systemnya malah tenggelam oleh suara angel disini.



“CHANGJO OPPA……………………. SARANGHAE”
“AAAA….. NIEL OPPA! MARRY ME!!!!!!”
“MY LOVELY BOY……… RICKY OPPA!!!”



Itulah teriakan-teriakan yang berhasil masuk ke dalam telingaku. Tanpa sadar membentuk senyuman kecil di sudut bibir. Menyenangkan rasanya berada di antara orang-orang yang mempunyai kegemaran yang sama denganmu. Sebenarnya, aku memang baru benar-benar mengenal setiap membernya beberapa minggu yang lalu. Itu juga karena Channie oppa. Bisa dibilang dia motivatorku. Dan sekarang, aku benar-benar sudah bisa membedakan setiap membernya. Dan kuakui sangat mengasyikkan saat kau membuka youtube dan menemukan video Teen Top lalu saat kau mengetahui nama membernya kau akan berteriak menyerukan namanya. Like an idiot. Tapi menyenangkan karena kau bisa tertawa keras kegirangan saat kau mengetahui namanya. Seperti mempunyai kebanggaan sendiri.



Aku masih sibuk berkutat dengan handycame ku saat tiba-tiba seorang remaja perempuan berteriak keras ‘CHUNJI OPPAA…………………. JEONGMAL SARANGHAE!’ aku menoleh kearahnya dan memberikan tatapan sinis. Rasanya menyebalkan. Tunggu dulu……… ada apa denganku? Biasku itu kan C.A.P oppa, tapi kenapa aku malah kesal begini saat ada yang mengatakan ‘saranghae’ pada Channie oppa. Rasanya seperti ingin berteriak, ‘Chunji itu milikku. Akulah gadis yang sudah pernah ke kamarnya. Jalan-jalan bersamanya bahkan dipanggil chagiya olehnya. Oh.. dan masih banyak lagi. Aku dibelikan handphone olehnya. Hampir ditabrak olehnya. Diantar pulang olehnya. Aku Yoon Yoo Hyun, sudah melakukan hal-hal yang bahkan belum tentu ada di imajinasi kalian.” Eomoe! Yoon Yoo Hyun! Kau itu kenapa sebenarnya? Aku benar-benar merasa ingin meledak. Kenapa fans anak itu semakin banyak saja! Aku merasa………………… cemburu?



Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggupun tiba, lampu mulai redup, pertanda konser akan dimulai. Lautan Light Lavender terlihat sangat jelas dan memukau. Pertunjukkan dibuka oleh n-sonic, mereka menyanyikan lagu Nsync’ s ‘bye bye bye’. Mereka tampil sangat memukau. Setelah itu, satu persatu member Teen Top melangkah memasuki panggung, ya.. tentu saja teriakan para angel menjadi semakin histeris. Lagu pertama yang mereka bawakan adalah ‘no more perfume on you’. Aku berdiri dan mengarahkan handycameku kedepan, merekam penampilan mereka.



Lalu dilanjutkan dengan Clap, Tell Me Why dan Supa Luv. Ah.. bagaimana ya.. aku tak dapat merangkai kata dengan benar, yang pasti lagu selanjutnya adalah lagu Beautiful girl, lagu kesukaanku. Aku selalu merasa senang setiap mendengar lagu ini. Liriknya benar-benar manis. Ditengah-tengah acara, mc mengajak para members Teen Top untuk berbincang.




Channie oppa tak banyak bicara disana, ia hanya bicara jika diminta. Ia juga terlihat berbeda jika di atas panggung, ia terlihat manis. Namja itu tak henti-hentinya memberikan senyuman kepada fansnya. Mengapa ia terlihat penuh karisma seperti itu saat di atas panggung? Kenapa jika bersamaku ia tak berhenti berteriak? Dasar menyebalkan!



Setelah puas berbincang, mereka kembali membawakan beberapa lagunya. Kali ini Crazy benar-benar berhasil membuat nyaris seluruh angel bernyanyi bersama. Ya.. Kurasa ini memang puncaknya, mereka semua sudah terlihat kelelahan tapi tetap semangat menghibur para fansnya. Dulu aku hanya memfokuskan mataku pada satu namja, C.A.P oppa. Tapi sekarang…………………………..



Lagu Crazy selesai dinyanyikan, mereka semua membungkuk. Kalau tidak salah, harusnya sekarang mereka menyanyikan lagu ‘angel’ tapi………….. sepertinya tidak. Mereka malah meninggalkan panggung, tapi tunggu…….. seseorang kembali ke stage. Channie oppa? Dia membawa sebuah gitar dan duduk di kursi putar yang baru saja seorang crew letakkan ditengah panggung.



Matanya terlihat menerawang, seperti mencari keberadaan seseorang. Ia menghembuskan nafas keras tepat di standing mic didepannya. “Kuharap kau disini” Ucapnya sebelum mulai memetik senar gitarnya. Dengan cepat, aku mengeluarkan handycamku dan merekam penampilannya. Entah kenapa dia terlihat begitu bersinar dari sini.



Girl kkumcheoreom dagaon neol (gadisku, kamu datang padaku seperti mimpi)
Ireohke kkok jaba nohji anheul geoya (aku menggenggammu seperti ini dan tak pernah melepasmu)
You are so beautiful to me girl (bagiku kamu sangat cantik)
Cheot nune banhaettdeon nae isanghyeongil geol (kamu adalah gadis idealku dan saya jatuh cinta denganmu pada pandangan pertama)


Cham dahaengiya ireon neol mannaseo (saya sangat bahagia bertemu seseorang sepertimu)
Nae gaseumi ireohke ddwijanha
(jantungku berdebar seperti ini)
Yeah
(yeah)


Nuga bwado sarangseureoun
(siapapun yang melihatmu akan bilang kamu penuh cinta)
Nuga bwado neomuna yeppeun
(siapapun yang melihatmu akan bilang kamu cantik)
Hanahana neomu wanbyeokhan (satu persatu akan sempurna)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)


Nunbushige yeppeun eolguleun (wajah cantikmu membutakan mataku)
Haessalcheoreom hwanhan useumeun
(senyum cerahmu sama seperti matahari)
Bamhaneure balkeun byeol gata (seperti bintang bersinar di langit malam)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)


Dream kkumeul anigettjyo
(mimpi, ini bukan mimpi, kan?)
I sesang modeun geol da gajin geot gata (saya merasa seperti saya pemilik dunia ini)
Cham shigani ireohke meomchwobeoryeosseumyeon (jika waktu berhenti sekarang)
Eolmana joheunkka (saya ingin tau akan seindah apa)




Shigani jina modudeul byeonhanda haedo (bahkan jika waktu terlewati atau bahkan jika segalanya berubah)
Nan yaksokhae ne gyeote isseumge
(saya berjanji, saya akan berada disisimu)
Yeah (yeah)




Aku nyaris tak bisa merasakan nafasku sendiri. Hanya dengan gitar saja, mengapa namja itu bisa semempesona ini? Aku masih terdiam. Jelas masih tak dapat merangkai kata dengan baik. Penampilan paling sempurna yang pernah kulihat. Air mata. Baru kali ini aku menangis saat seseorang sedang bernyanyi. Seisi gedung pertunjukkan ini terdiam. Hening. Kurasa mereka semua seolah terhipnotis hingga tak mampu berkata-kata. Ini semua benar-benar magis. Semuanya benar-benar……. Aish! Jinjja! Aku tak tau harus berkata apa. Tak ada satupun kata yang mampu mendeskripsikannya. Bahkan kata sempurna pun terasa tak sebanding dengan pertunjukkannya.



Ditengah-tengah pertunjukkan balon-balon berwarna light lavender berjatuhan dari atas. Eomeo! Indahnya! Aku selalu menyukainya!




Nunbushige yeppeun eolguleun (wajah cantikmu membutakan mataku)
Haessalcheoreom hwanhan useumeun
(senyum cerahmu sama seperti matahari)
Bamhaneure balkeun byeol gata (seperti bintang bersinar di langit malam)
There's an angel in my heart (ada malaikat dihatiku)



Tepat saat namja itu menyelesaikan lagunya, suara riuh penonton kembali terdengar. Tersadar bahwa semuanya baru saja selesai. Melodi dan suara magis itu berhenti menghipnotis kami semua. Aku mematikan handycamku dan kembali memasukkannya ke tas saat Channie oppa meraih mic didepannya dan maju beberapa langkah. Tanganku masih berkutat dengan tas selempang kecilku sedangkan mataku menatap namja itu heran. Sebenarnya dia mau apa?


“Hyun~a” DEG. Aku mengangkat kepalaku cepat. Dia memanggilku? Aku melihat ke arah stage dan menemukan wajah kebingungan namja itu. Ia tak mengetahui keberadaanku.


“kau disini kan? Kau mendengarku kan?” aku menaikkan sebelah alisku. Ada apa dengannya?
“Aku akan mengatakan sesuatu padamu. Mungkin sulit untuk dipercaya, tapi aku bersungguh-sungguh”


“Hyun~a…. ini gila. Aku tau ini gila. Tapi…………….. aku mencintaimu”  MWO? MENCINTAIKU? Demi Tuhan kakiku lemas, dia menyatakan cintanya padaku disaat seperti ini? Disaksikan orang sebanyak ini?


“kau dimana? Tolong jawab aku! Naiklah ke stage sekarang! Aku ingin semuanya jelas mulai malam ini.” Aku tak tau harus apa. Benar-benar tak tau. Ada yang bisa membantuku?


“kumohon. Aku berusaha keras untuk ini. Naiklah ke stage” aku benar-benar tak siap dengan perlakuan seperti ini. Aku merasa sangat kesulitan bahkan hanya untuk bernafas, entahlah mungkin sebentar lagi aku akan mati. Dan atas alasan itu, aku rasa tak ada lagi yang bisa kulakukan selain pergi. 



Dengan kaki yang bergetar, aku melangkah keluar dari gedung mini concert itu. Ya Tuhan, apa yang namja itu lakukan barusan? Apa dia sedang main-main? Hyun~a…. Hyun~a itu aku kan? Dia benar-benar memanggilku kan? Tapi kenapa dia bilang dia mencintaiku? Omoona….. tolong katakan ini hanya mimpi! Aku ingin terbangun saat ini juga.


Aku memasuki rumahku dengan langkah gontai.


“Ya Tuhan! Yoo Hyun? Kau kenapa? Kenapa pucat sekali?” eommaku langsung bangkit dari duduknya saat aku datang. Aku tak sanggup membalas, aku masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi padaku. Aku hanya menggeleng singkat lalu segera berlalu ke kamarku.


Kurebahkan tubuhku di ranjang. Menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. ‘lalu, apa jawabanku sekarang?’ gumamku dalam hati. Merasa masih belum yakin dengan apa yang sebenarnya aku inginkan. Aku menghembuskan nafas gusar, aku tak mungkin mencintainya kan? Tapi kenapa sulit sekali berkata ‘tidak’? bahkan kata itu tak untuk diumumkan pada siapa-siapa. Kata itu hanya untuk menjawab kegundahanku sendiri.



Aku kembali menghembuskan nafas dengan kasar, kali ini sembari mengganti posisiku menjadi terduduk di pinggir ranjang. Sebuah poster seorang namja tertangkap di mataku, C.A.P oppa. Aku mengidolakannya. Cuma itu kan? Tak ada rasa lain kan? Hanya rasa antara sekedar fans dan idola kan? Lalu bagaimana dengan Channie oppa? Aku merasa nyaman dengannya….. Tapi kita belum kenal terlalu lama. Mana mungkin aku bisa jatuh cinta secepat itu?



Arggghhhh.. molla! Aku tak tau jawaban dari semuanya. Mungkin jika pertanyaanku sejak tadi dikumpulkan dan dijadikan materi ujian, aku akan menjadi anak pertama yang tidak lulus. Aigoo….. kenapa aku bodoh sekali? Bahkan untuk mengerti perasaanku sendiri saja aku tak bisa?



TBC


Jrenggg *metik gitar* I’m back *lambai-lambai*


Sebelumnya aku mau tepuk tangan buat aku sendiri *sedeng* ini masih awal bulan dan aku udah publish? Coba bayangkan betapa rajinnya aku!! *tepok tangan* Part ini g sepanjang biasanya, cz aku bingung mau nulis apa lagi, jadinya seadanya.


Thanks bagi siapapun yg udah mau repot-repot baca ff abal karangan bocah 15 tahun yg g danta ini…. *terharu* Yah…. Sebenernya agak g yakin juga si, apa beneran ada yg baca? Atau jangan2 ternyata statistik WTL viewersnya bertambah bukan karena dibaca tapi karena salah nge-klik, g sengaja buka, readers nyasar dan blablabla…

okeh semua….. MAKKKKKAAAAAAAAAAASIHHH

Comments

Popular Posts