Your New Face - part 6 (Never Change! Keep The Enemy)




cast : Lee Donghae, Im Yoon Ah, Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk





Aku mencoba bangkit dari posisi tidur ku. Menahan semua rasa sakit yang ku rasakan disekujur tubuh ku, akibat gerakan yang ku timbulkan.

“ya.. ya.. ya.. kau mau kemana?”
“aku harus menemuinya.” ujar ku, dan mencoba melangkahkan kaki ku meninggalkan kamar tempat aku menginap.
“ya Im Yoon Ah! kau masih sakit.”
“arra, tapi…..”
“ya! dengarkan aku. jika kau tetap melakukannya, itu akan sia-sia. pesawatnya telah berangkat sejam yang lalu.” potong Eunhyuk, yang langsung membuat ku menatapnya.
“mwo? sejam yang lalu? lalu, kenapa kau tak membangunkan ku?” bentak ku kesal.
“membangunkan mu? kau gila? kau masih sakit. mana mungkin aku membangunkan seorang yang sakit, hanya karena masalah kecil seperti ini. lebih baik, kau kembali ke tempat tidur mu. aku akan memesankan sarapan dulu untuk mu.”



Author POV

Yoona hanya bisa menuruti ucapan sahabatnya itu. Sementara sahabatnya yang tak lain adalah Eunhyuk, ia mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Yoona.

“aish…. ada apa dengan namja itu? kenapa ia pergi sesuka hatinya?” gumam Yoona. Ia masih tak habis fikir dengan apa yang telah dilakukan namja itu. Seorang namja yang merupakan musuh seumur hidupnya. Namja yang walaupun bertingkah yang selalu membuat Yoona kesal, tetapi ia merupakan namja yang selalu mengingat janjinya, dan juga namja yang sangat mengetahui bagaimana seorang Im Yoon Ah.


***** ^,^ *****

Matahari masih setia menyinarkan sinarnya untuk menyinari manusia di bumi. Tetapi tidak dengan senyum serta fikiran Yoona. Semenjak ia tersadar dan mengetahui bahwa namja yang merupakan musuhnya itu sudah kembali ke Seoul, raut wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat dari biasanya. Hingga kini pun, ia belum juga keluar dari kamarnya. Ia lebih memilih menghabiskan hari terakhirnya di pulau yang indah ini dengan berdiam diri di kamarnya. Walaupun Eunhyuk telah mengajaknya dengan berbagai cara, tetapi ia masih tetap kekeuh dengan keinginannya.

“aish… ada apa dengan yeoja itu? kenapa ia aneh sekali. apa jangan-jangan……….”


***** ^,^ *****

“Hyukkie-ah.. ppalli….” teriak Yoona saat pesawat yang membawanya kembali ke Seoul telah mendarat dengan sempurna di bandara.
“aish… Yoong, changkkaman. aku harus mengambil beberapa barang kita.” teriak Eunhyuk dari kejauhan.
Mendengar sahabatnya tengah berurusan dengan barang-barang yang notabane nya bukan hanya barang sahabatnya tetapi juga terdapat barang-barangnya, Yoona tetap saja tak menggubrisnya. Sekarang ia malah terfokuskan dengan beberapa tombol di ponselnya.



Yoona POV

Ehm… haruskah aku? Kenapa tidak ia saja? Tapi…. kalau bukan aku siapa lagi, dia kan tidak mengetahui hal ini. Argghhhhh…. kenapa aku sepusing ini?

“kajja..” ucap Eunhyuk yang tiba-tiba sudah berada disamping ku.
“mwo? kenapa kau sudah berada disini? bukannya tadi kau berada di belakang?”
“aish… kau memang-memang sudah gila. tentu saja aku sudah berada di sini, sedari tadi kau hanya berdiri di sini dengan ponsel yang entah sedang kau apa kan. kajja.. aku sudah lelah.” ucap Eunhyuk yang mulai melangkahkan kakinya meninggalkan ku di belakang.
“ya Eunhyuk-ah… changkkaman..” teriak ku diiringi dengan langkahan kaki menyeimbangi jarak kami.



Author POV

Yoona baru saja melangkahkan kakinya memasuki sebuah rumah yang tak lain merupakan rumah orang tuanya. Ia berjalan dengan gontainya, mengingat waktu yang diperlukan untuk tiba kembali di rumah kesayangnnya ini lebih dari empat jam. Mulai dari perjalan dari hotel menuju bandara, bandara menuju bandara, dan terakhir merupakan perjalanan finalnya yaitu bandara menuju rumahnya.

Dengan langkah yang ia paksakan, ia mulai menaiki anak tangga menuju kamarnya yang terletak dilantai dua. Menurutnya, anak tangga ini sangat menyiksanya. Biasanya  ia bisa mencapai kamarnya dalam waktu hitungan detik, dan sekarang sampai disetengah anak tangga pun ia belum sampai.

“Yoong….” panggil seseorang yang membuat raut wajah Yoona bertambah muram.
“kau sudah pulang? kenapa cepat sekali berliburnya? dan kenapa kau tak memberitahu eomma kalau kau kembali hari ini?”

Yah…. orang itu merupakan eomma nya. Orang yang selama ini selalu dihindarinya ketika ia benar-benar merasa lelah. Kalian tahu mengapa? Ya.. itu disebabkan karena sifat eomma nya yang menurut Yoona sangat aneh. Ia menganggap eomma nya tak dapat menempatkan diri dengan baik. Tetapi sifat itu hanya ia tunjukan pada Yoona, ane semata wayangnya.

“kau kenapa diam? apakah kau tidak senang dengan liburan mu?” tanya nyonya Im lagi.

“aku bukan tidak senang dengan liburannya eomma. tetapi aku tidak senang bertemu eomma sekarang. apakah eomma tak melihat bahwa ane nya ini sedang lelah. aish… eomma..” batin Yoona yang diikuti dengan senyumnya yang aneh.

“ehm… annio eomma. aku senang kok, tetapi aku lelah. bolehkah aku pergi ke kamar?” ucap Yoona dengan sedikit menekankan ucapannya ketika menyebutkan kata kamar dan lelah.
“ehm… baiklah. kau pergilah istirahat dulu.” ucap nyonya Im dan kembali beranjak menuju kamarnya.

“mwoya? ada apa dengan eomma.. tumben sekali ia berbuat seperti itu.” batin Yoona lagi.


Yoona berjalan pelan menuju ranjangnya, sebelum akhirnya ia menghempaskan tubuhnya keatas ranjang. Ia sedikit menggerakan tubuhnya mencari posisi yang tepat untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tak perlu waktu lama, hingga kini mata sayu Yoona sudah mulai menutup ,mengikuti alunan lagu R&B yang sebelumnya ia hidupkan.

Satu jam…..

Dua jam…..

Tiga jam….

Yoona bermain-main dialam mimpinya. Hingga ia tersadar ketika sebuah bunyi nyaring mengusik tidurnya.

“hoam…. suara apa itu? mengganggu saja.” ucap Yoona yang masih mengusap kedua matanya.
Ia mulai memfokuskan pandangannya mencari sumber suara itu, hingga ia menyadari bahwa sumber suara itu berasal dari sebuah jam yang ia hidupkan alarm nya.
“aish.. ternyata alarm.” ucap Yoona dengan menggaruk kepalanya.
Ia masih belum bisa menyelaraskan kerja otaknya, hingga ia belum menyadari maksud alarm yang ia pasang sendiri.

“hoam…. pukul berapa ini?”
“BUYA? 16:30?” pekiknya ketika ia menyadari bahwa jamnya telah menunjukan pukul 16:30 KST.
Dengan tergesa-gesa ia bangkit menuju tempat dimana ia meletakan handuk. Namun, ia malah memukul keningnya karena ia menyadari bahwa handuknya tidak ada ditempat itu.
“mwo? dimana handuk kkkuuuuuuu?”



Yoona POV

Dengan langkah yang sangat amat cepat ku turuni anak tangga tanpa menggubris eomma yang memanggil ku. Dapat ku pastikan bahwa kini eomma tengah mengomel karena panggilannya yang tak ku gubris. Aish…. tapi aku tak memperdulikannya. Biarkan saja ia mengomel tiada henti, toh aku tak mendengarkan omelannya. Dan yang penting sekarang, aku dapat sampai ke tempat itu secepatnya.


***** ^,^ *****

Ku kendarai mobil ku menembus jalanan ramai kota Seoul. Lampu-lampu kota yang sudah menyala menunjukan bahwa kini hari telah malam. Huh….. bagaimana bisa aku telat? Alarm itu memang tidak berguna. Kenapa ia berdering begitu lama? Aaaa….. kalau begini aku semakin sulit. Apa yang harus aku katakana nanti?



Author POV

Seorang yeoja baru saja memarkirkan mobilnya tepat didepan sebuah rumah nan mewah. Ia menuruni mobilnya denga raut wajah yang aneh. Berkali-kali ia menghembuskan nafas panjangnya, sebelum ia melangkahkan kakinya memasuki rumah itu. Tangannya terlihat bergetar ketika ia akan menekan tombol bel yang tertempel didinding.

Satu menit…

Dua menit…

Ia masih saja menunggu dengan nafas yang tak teratur. Ia terus saja menghembuskan nafasnya tanpa menyadari bahwa kini muncul seorang yeoja yang mengenakan sebuah seragam membukakan pintu.

“ada yang bisa saya bantu?” ujar yeoja itu membuat Yoona terkejut.
“nde? ne, aku ingin bertemu dengan…..”
Baru saja yeoja bernama Yoona itu ingin menyelesaikan perkataannya, sebuah suara lain berhasil membuat Yoona bungkam seketika. Ia tak mengerti bagaimana orang itu mengetahui tujuannya.
“Donghae… kau ingin bertemu dengannya kan?”
“ah… ne.” ucap Yoona gugup. Ia semakin merasakan bahwa kini raganya semakin kaku dan tak dapat bekerja secara normal.
“kalau begitu kau bisa langsung menemuinya dilanati dua. Donghae sedang berada disana.”
“ne.. gamsahamnida ahjumma.” ucap Yoona sembari merundukan badannya.
“kalau begitu kami pamit dulu. annyeong Yoong…” pamit seorang laki-laki paruh baya yang tak lain adalah tuan Lee, appa Lee Donghae.

“nona… mari ku antar…” ucap yeoja berpakaian seragam itu setelah sepasang suami istri itu sudah pergi dengan mengendarai mobil mereka.
“ne.. gamsahamnida…”


“nona silahkan..”
“oh gamsahamnida…” ucap Yoona berterima kasih kepada yeoja yang mengantarnya.
“ne, kalau begitu saya permisi dulu.” ujar sang yeoja sembari merunduk sebelum ia berjalan pergi meninggalkan Yoona.

Yoona mulai berjalan menelusuri seluruh bagian rumah mencari keberadaan namja itu. Ia sedikit bingung, ketika ia tak menemukan Donghae di tempat yang dulu menjadi tempat favourite nya.

“dimana namja itu? apakah ia berada di kamarnya? lalu…. haruskah aku menemuinya di kamarnya?” gumam Yoona yang tetap melangkahkan kakinya mencari sosok namja yang merupakan musuh bebuyutannya.


Yoona masih terus mengitari lantai dua mencari keberadaan Donghae. Setiap ruangan yang ia fikir bahwa Donghae berada disana pun telah ia cari. Tetapi ia belum juga menemukan dimana keberadaan Donghae. Raut frustasi pun mulai terlihat diwajahnya. Bagaimana tidak? Ia sudah mengelilingi seluruh lantai dua ini, tetapi ia belum juga menemukan sosok Donghae.

“huh…. dimana namja itu? kenapa ia sulit sekali ditemukan? apakah ia tidak berada di rumah? tetapi, tadi Lee ahjumma bilang bahwa ia ada di rumah. lalu dimana ia sekaraaannnggg?” gerutu Yoona frustasi.
“apakah ia berada disana? hanya ruangan itu yang belum ku cari. tapi… apakah itu baik? aishh… biarkan saja, toh tujuan ku menemuinya bukan tujuan yang aneh.” batin Yoona.


 ***** ^,^ *****

Kaki jenjang Yoona mulai berhenti tepat didepan sebuah pintu berwarna putih dengan sedikit ornamen-ornamen yang menghiasi. Dengan ragu, ia mengangkat tangannya megetuk pintu itu. Satu ketukan, tetapi ia tak mendapatkan jawaban apa pun dari dalam. Yoona kembali mengetuk pintu ruangan itu, tetapi ia masih tak mendapatkan jawaban apa pun.

“apakah ia juga tak ada disini?” batin Yoona.

Baru saja Yoona akan melangkahkan kakinya pergi, ia pun kembali mengurungkan niatnya ketika ia mendengar seseorang membukakan pintunya.

“nu…” ucap orang yang membuka pintu itu terkejut, ketika mendapati sosok Yoona lah yang sedari tadi mengetuk pintu kamarnya.
“Yoong?”
“oh.. annyeong…” sapa Yoona sembari merundukan badannya.
“neo…. bagaimana….”
“oh.. aku sudah kembali…”
“nuguyo Hae oppa?” tanya seseorang dari dalam kamar Donghae. Sontak membuat Yoona langsung mengalihkan pandangannya melihat kedalam kamar.
“o.. h… se.. se… perti… nya… aku… mengganggu kalian. kalau begitu lebih baik aku pamit saja. annyeong…” pamit Yoona.
“Yoo.. Yoong… changkkaman..” teriak Donghae saat Yoona pergi begitu saja.


Yoona mulai mengendarai mobilnya meninggalkan rumah Donghae. Ia benar-benar tak habis fikir dengan Donghae. Bagaimana bisa ia melakukan hal itu? Baru saja ia ingin berterima kasih kepada namja itu, tetapi ia malah melihat hal menjijikan itu.

“aish…. dasar devil! kelakuan mu pun masih tetap seperti itu, bahkan semakin menjadi-jadi! dan, bagaimana bisa kau melaukan hal menjijikan seperti itu? membawa yeoja kedalam kamar mu. hanya berdua. kau dan yeoja itu. arghhh… aku benar-benar tak habis fikir. sebenarnya apa yang ada difikiran mu? kau ingin tidur dengannya? atau kau hanya ingin bermain-main dengannya? yaks… sungguh menjijikan. aku benar-benar tak dapat membayangkannya. dan yeoja itu,kenapa ia mau kau ajak ke kamar mu? apakah ia yeojachingu mu? atau ia seorang…… arghhh… aku benar-benar tak dapat memikirkannya!!!!”


***** ^,^ *****

Yoona menggerakan tangan kanannya membuka pintu kamar. Ia memasuki area favourite nya itu dengan wajah yang membingungkan semua orang. Eomma nya pun yang melihatnya, hanya dapat menggelengkan kepala tanpa berkata apa pun ketika menyaksikan ane semata wayang nya yang mudah sekali berubah mood nya.

Tanpa basa-basi Yoona langsung mengunci pintu kamarnya dan menghempaskan tubuh nya keatas ranjang. Ia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan yang tak dapat dideskripsipan. Fikirannya pun terus melayang-layang mengingat akan kejadian yang baru saja ia saksikan.


      gudeureob go ttaeron jin hage
      tumyeong hago saljjak hwan hage
      saranghae yo My J, naye My J
      My J saranghae yo nawa


Suara nyaring ponselnya, membuat Yoona harus kembali bangkit dari posisi tidurnya. Ia berjalan menuju meja riasnya, dan mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang yang ia letakan diatas meja.

“Eunhyuk?” gumamnya saat ia melihat siapa orang yang membuat ponselnya berdering.


“apakah kau sudah sampai rumah Yoong?”

From : Hyukkie


“mwo? sampai rumah? apakah ia tahu kalau tadi aku pergi ke rumah devil itu? aish… pasti ini ulah devil itu. apa saja yang ia katakana pada Eunhyuk?” gerutu Yoona saat ia membaca pesan singkat yang ia terima dari Eunhyuk.


“ne. waeyo?”

To : Hyukkie


“annio, aku hanya bertanya saja. oh iya, tadi kenapa kau datang?”

From : Hyukkie


“bo? jadi Eunhyuk tahu. awas saja kalau devil itu berani mengatakan hal-hal buruk kepadanya. akan ku habisi dia ketika bertemu!”


“annie. aku hanya ingin bertemu dengan mu saja.”

To : Hyukkie


“bertemu dengan ku? jinjja? tetapi kata Donghae, tadi kau menemuinya di kamarnya.”

From : Hyukkie


“jeongmal? devil itu benar-benar membuat ku kesal. bagaimana bisa ia berkata jujur seperti itu? tidak bisakan dia menutup mulutnya. arghhh….. lihat saja kau Lee Donghae! aku akan membalasnya!!”


“aish… sudah lupakan. aku lelah. aku ingin tidur. sampai bertemu besok.”

To : Hyukkie


***** ^,^ *****

Matahri sudah bersinar tinggi. Jalanan Seoul pun mulai dipadati dengan kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Hari ini merupkan hari pertama setelah libur musim panas bagi para masiswa maupun para pelajar Korea. Mereka dengan sigapnya mengarungi jalanan ibu kota yang padat demi mencapai tempat tujuan mereka.


~ Seoul Art University ~

Seorang yeoja baru saja menelusuri koridor kampus dengan ponsel yang sedari tadi di genggamnya. Ia terus saja memainkan beberapa tombol di ponselnya tanpa memperdulikan sekitarnya. Hingga ia kembali terfokuskan ketika suara riuh mahasiswa lainnya ketika mendapati bahwa dosen mereka tengah berjalan memasuki kelas.

“mwoya? ah.. jinjja…” kesal Yoona yang langsung berlari menuju kelasnya yang berada dilantai dua.


***** ^,^ *****

“mi…. mian… hae… Kahi saem.” ucap Yoona dengan nafas yang masih terengah-engah.
“kemana saja kau?”
“mi… mian saem. tadi saya pergi ke toilet terlebih dahulu.” elak Yoona yang masih tetap memburu nafasnya.
“yasudah. hari ini ku maafkan, dan ingat kau jangan mengulanginya lagi. sekarang kau boleh duduk.”
“ne.. gamsahamnida…” ucapnya sembari merunduk.


“tumben kau telat?” tegur Sooyoung saat Yoona baru saja mendudukan tubuhnya di kursi.
“aish… sudahlah lupakan, tak usah dibahas.”
“mungkin semalam dia tak bisa tidur karena memikirkan seseorang..” celetuk Eunhyuk tiba-tiba.
“jinjjae Yoong? nugu? apakah aku mengenalnya? dia seorang namja atau yeoja?”
“ya! bisakah kalian diam! kalian mengganggu ku. dan satu hal lagi, aku tidak sedang memikirkan siapa pun!” kesal Yoona yang tanpa sadar membuat seisi kelas termasuk Kahi menatap kearahya.
“ada apa Im Yoon Ah?”
“nde? ah.. annie saem. mianhae.”
“sekali lagi kau membuit keributan di kelas, aku akan mengeluarkan mu dari kelas ku. arraseo?”
“arra saem. jeongmal mianhae….”
“aish… ini semua karena kalian..” gerutu Yoona dengan suara sekecil mungkin agar hanya Sooyoung dan Eunhyuk saja yang dapat mendengarnya.
ㅋㅋㅋㅋ…..” tawa Sooyoung dan Eunhyuk.


~ S.A Cafetaria ~

Dua orang yeoja dan seorang namja baru saja memasuki area cafeteria. Mereka pun langsung berjalan menuju tempat pemesanan makanan.
“kau mau pesan apa Yoong?” tanya seorang yeoja yang masih asik melihat kearah daftar menu.
“ehm… strawberry juice saja.”
“hanya itu? kau tidak makan?” tanya sang yeoja, dan hanya mendapatkan gelengan kepala dari Yoona.


***** ^,^ *****

“kau kenapa? apakah kau sakit?” tanya sang namja disela-sela makannya.
“annie.”
“lalu? kenapa kau tidak makan? tumben sekali, biasanya kau selalu bersemangat ketika bersangkutan dengan makanan?” kini giliran yeoja yang tak lain adalah Sooyoung yang bertanya.
“aku hanya malas.”
“malas?”
“aish.. sudahlah Hyukkie-ah tak usah dibahas. lebih baik aku pulang duluan saja.”
“ya.. ya… Yoong. jangan marah dong..”
“annio. aku tak marah. aku hanya ingin pulang lebih dulu saja. annyeong…” pamit Yoona tanpa membiarkan kedua sahabatnya itu mengucapkan sepatah kata pun dari mulut mereka.


Yoona berjalan malas menuju area parkir kampusnya. Tanpa ada niatan untuk melihat kemana pun, Yoona hanya menatap lurus kearah jalan yang ia lalui. Sampai tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendapati gerombolan mahasiswi-mahasiswi yang tengah berkumpul tepat didekat mobilnya.  Ia sedikit bingung, mengapa mahasiswi-mahasiswi tersebut berkumpul. Apakah mereka menyukai mobil Yoona? Tapi kenapa mereka baru menyadarinya, padahal setiap hari mobil itulah yang dikendarai Yoona. Dengan rasa penasaran yang tinggi, ia mulai melangkahkan kakinya mendekati kerumunan mahasiswi-mahasiswi tersebut. Dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati sosok orang yang menjadi biang dari kerumunan tersebut.

“mwoya?”
“sedang apa dia ada disini?” batin Yoona.



Yoona POV

Aku menarik nafas ku dalam-dalam sebelum aku berjalan mendekati orang itu. Sebenarnya aku tak menghampirinya, tetapi aku berjalan menuju mobil ku karena kini ia sedang berdiri tepat didepan mobil ku. Aish.. orang ini benar-benar menyebalkan. Selalu saja mengusik kehidupan ku.

“mau apa kau di sini?” ketus ku.
“annie.” jawabnya dingin tanpa memandang ku.
Aish… orang ini malah asik dengan tabletnya. Bagaimana bisa ada manusia seperti ini di dunia ini?
“kalu begitu bisakah kau minggir. aku ingin keluar.” perintah ku mencoba untuk mengalahkan kedinginannya.
“annie.”
“mwo? neo…..”

Aku menahan kata-kata ku, ketika suara-suara riuh yang ku dengar. Suara riuh dari seluruh mahasiwi yang sepertinya terpseona dengan pesona orang ini.


“ahh dia begitu tampan..”

“siapa dia? apakah dia mahasiswa di kampus kita?”

“apakah ia single?”

“apa hubungan dia dengan Yoona? apakah mereka sepasang kekasih? ah… Yoona membuat ku iri.”


BUYA? Apakah aku tak salah dengar? Sepasang kekasih? Dengan devil ini? Aish… jinjja. Apakah mereka buta? Bagaiman bisa aku berhubungan dengan orang menyebalkan seperti dia? Arghhhh……

“ya! minggir kau! aku ingin keluar.” perintah ku, dan langsung memasuki mobil ku.

Apakah mereka sudah gila? Tampan? Single? Aish… namja itu benar-benar membawa dampak buruk terhadap yeoja-yeoja itu. Argghhh…. kenapa namja itu masih terus berdiri disana?


   tin.. tin… tin… tin… tin….


Huuaaaa…. Apakah ia tak mendengar suara klakson ku?

“ya! cepat kau minggir! aku ingin keluar!” teriak ku yang mulai merasa geram dengan kkeberadaannya serta tingkah evil nya.


   tin… tin… tin… tin… tin….


Jinjjayo! Kenapa ia belum juga minggir? Aish…. Devilllll!!!!!!



To Be Continued :}


annyeong uri readers.... long time no see *jinjja?* Your New Face is back!! are you happy with this part? ah... author hope readers didn't feel bored. ehmmmm i think it's enough, so.....감사합니다 ^^

Comments

  1. bgus thor,
    cma krg pnjang,,,
    di tnggu part slnjutnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. gomawo..
      ye ditunggu aja ya, aku akan usahain part selanjutnya biar panjang *bow down*

      Delete
  2. bagus cuman kurang panjang
    cepet lanjutin ya thor^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. gomawoyo Nadia Resti:)
      ye, semoga aku cepet bisa aku publish *bow down*

      Delete
  3. bagus thor^^ next part jangan lama lama yaa thor terus ffya lbh panjang :D hehe
    aku tunggu^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. gomawo Annisa Riztya.
      author usahain supaya cepet dipublish:)

      Delete
  4. eonni, kurang panjang FF nya..
    jgn lama2 loh part 7 nya aku menantikan FF ini ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kurang panjang ya? ne, aku usahain supaya cepet dan panjangan yah.
      part 7 nya semoga bisa tetap dinanti yah.
      oh iya, jangan panggil akku eonni dong, aku masih mudah hehe. panggil aju aku chingu. *authro senyum-senyum gak jelas*.
      ehm... semoga aku bisa cepet-cepet publish ya *author bow down*

      Delete
  5. sampa udah 4 kali balikan baca FF.nya~~ lanjutannya mana chinguuu?? T.T

    ReplyDelete
    Replies
    1. mianhae. lanjutannya masih aku buat.
      mian ya buat chingu nunggu lama. tapi aku usahain untuk bisa cepet publish.
      jeongmal mianhae *author bow down*

      Delete

Post a Comment

Popular Posts