Your New Face - part 6 (Never Change! Keep The Enemy)
cast : Lee Donghae, Im Yoon Ah, Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
Aku mencoba bangkit dari posisi tidur ku.
Menahan semua rasa sakit yang ku rasakan disekujur tubuh ku, akibat gerakan
yang ku timbulkan.
“ya.. ya.. ya.. kau mau kemana?”
“aku harus menemuinya.” ujar ku, dan mencoba
melangkahkan kaki ku meninggalkan kamar tempat aku menginap.
“ya Im Yoon Ah! kau masih sakit.”
“arra, tapi…..”
“ya! dengarkan aku. jika kau tetap
melakukannya, itu akan sia-sia. pesawatnya telah berangkat sejam yang lalu.” potong
Eunhyuk, yang langsung membuat ku menatapnya.
“mwo? sejam yang lalu? lalu, kenapa kau tak
membangunkan ku?” bentak ku kesal.
“membangunkan mu? kau gila? kau masih sakit. mana
mungkin aku membangunkan seorang yang sakit, hanya karena masalah kecil seperti
ini. lebih baik, kau kembali ke tempat tidur mu. aku akan memesankan sarapan
dulu untuk mu.”
Author POV
Yoona hanya bisa menuruti ucapan sahabatnya
itu. Sementara sahabatnya yang tak lain adalah Eunhyuk, ia mulai melangkahkan
kakinya meninggalkan kamar Yoona.
“aish…. ada apa dengan namja itu? kenapa ia
pergi sesuka hatinya?” gumam Yoona. Ia masih tak habis fikir dengan apa yang
telah dilakukan namja itu. Seorang namja yang merupakan musuh seumur hidupnya.
Namja yang walaupun bertingkah yang selalu membuat Yoona kesal, tetapi ia
merupakan namja yang selalu mengingat janjinya, dan juga namja yang sangat
mengetahui bagaimana seorang Im Yoon Ah.
***** ^,^ *****
Matahari masih setia menyinarkan sinarnya untuk
menyinari manusia di bumi. Tetapi tidak dengan senyum serta fikiran Yoona.
Semenjak ia tersadar dan mengetahui bahwa namja yang merupakan musuhnya itu
sudah kembali ke Seoul, raut wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat
dari biasanya. Hingga kini pun, ia belum juga keluar dari kamarnya. Ia lebih
memilih menghabiskan hari terakhirnya di pulau yang indah ini dengan berdiam
diri di kamarnya. Walaupun Eunhyuk telah mengajaknya dengan berbagai cara,
tetapi ia masih tetap kekeuh dengan keinginannya.
“aish… ada apa dengan yeoja itu? kenapa ia
aneh sekali. apa jangan-jangan……….”
***** ^,^ *****
“Hyukkie-ah.. ppalli….” teriak Yoona saat
pesawat yang membawanya kembali ke Seoul telah mendarat dengan sempurna di
bandara.
“aish… Yoong, changkkaman. aku harus mengambil
beberapa barang kita.” teriak Eunhyuk dari kejauhan.
Mendengar sahabatnya tengah berurusan dengan
barang-barang yang notabane nya bukan hanya barang sahabatnya tetapi juga
terdapat barang-barangnya, Yoona tetap saja tak menggubrisnya. Sekarang ia
malah terfokuskan dengan beberapa tombol di ponselnya.
Yoona POV
Ehm… haruskah aku? Kenapa tidak ia saja? Tapi….
kalau bukan aku siapa lagi, dia kan tidak mengetahui hal ini. Argghhhhh…. kenapa
aku sepusing ini?
“kajja..” ucap Eunhyuk yang tiba-tiba sudah
berada disamping ku.
“mwo? kenapa kau sudah berada disini? bukannya
tadi kau berada di belakang?”
“aish… kau memang-memang sudah gila. tentu
saja aku sudah berada di sini, sedari tadi kau hanya berdiri di sini dengan
ponsel yang entah sedang kau apa kan. kajja.. aku sudah lelah.” ucap Eunhyuk
yang mulai melangkahkan kakinya meninggalkan ku di belakang.
“ya Eunhyuk-ah… changkkaman..” teriak ku
diiringi dengan langkahan kaki menyeimbangi jarak kami.
Author POV
Yoona baru saja melangkahkan kakinya memasuki
sebuah rumah yang tak lain merupakan rumah orang tuanya. Ia berjalan dengan
gontainya, mengingat waktu yang diperlukan untuk tiba kembali di rumah
kesayangnnya ini lebih dari empat jam. Mulai dari perjalan dari hotel menuju
bandara, bandara menuju bandara, dan terakhir merupakan perjalanan finalnya yaitu
bandara menuju rumahnya.
Dengan langkah yang ia paksakan, ia mulai
menaiki anak tangga menuju kamarnya yang terletak dilantai dua. Menurutnya,
anak tangga ini sangat menyiksanya. Biasanya
ia bisa mencapai kamarnya dalam waktu hitungan detik, dan sekarang
sampai disetengah anak tangga pun ia belum sampai.
“Yoong….” panggil seseorang yang membuat raut
wajah Yoona bertambah muram.
“kau sudah pulang? kenapa cepat sekali
berliburnya? dan kenapa kau tak memberitahu eomma kalau kau kembali hari ini?”
Yah…. orang itu merupakan eomma nya. Orang
yang selama ini selalu dihindarinya ketika ia benar-benar merasa lelah. Kalian
tahu mengapa? Ya.. itu disebabkan karena sifat eomma nya yang menurut Yoona
sangat aneh. Ia menganggap eomma nya tak dapat menempatkan diri dengan baik.
Tetapi sifat itu hanya ia tunjukan pada Yoona, ane semata wayangnya.
“kau kenapa diam? apakah kau tidak senang
dengan liburan mu?” tanya nyonya Im lagi.
“aku bukan tidak senang dengan liburannya
eomma. tetapi aku tidak senang bertemu eomma sekarang. apakah eomma tak melihat
bahwa ane nya ini sedang lelah. aish… eomma..” batin Yoona yang diikuti dengan
senyumnya yang aneh.
“ehm… annio eomma. aku senang kok, tetapi aku
lelah. bolehkah aku pergi ke kamar?” ucap Yoona dengan sedikit menekankan
ucapannya ketika menyebutkan kata kamar dan lelah.
“ehm… baiklah. kau pergilah istirahat dulu.”
ucap nyonya Im dan kembali beranjak menuju kamarnya.
“mwoya? ada apa dengan eomma.. tumben sekali
ia berbuat seperti itu.” batin Yoona lagi.
Yoona berjalan pelan menuju ranjangnya,
sebelum akhirnya ia menghempaskan tubuhnya keatas ranjang. Ia sedikit
menggerakan tubuhnya mencari posisi yang tepat untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Tak perlu waktu lama, hingga kini mata sayu Yoona sudah mulai menutup
,mengikuti alunan lagu R&B yang sebelumnya ia hidupkan.
Satu jam…..
Dua jam…..
Tiga jam….
Yoona bermain-main dialam mimpinya. Hingga ia
tersadar ketika sebuah bunyi nyaring mengusik tidurnya.
“hoam…. suara apa itu? mengganggu saja.” ucap
Yoona yang masih mengusap kedua matanya.
Ia mulai memfokuskan pandangannya mencari
sumber suara itu, hingga ia menyadari bahwa sumber suara itu berasal dari
sebuah jam yang ia hidupkan alarm nya.
“aish.. ternyata alarm.” ucap Yoona dengan
menggaruk kepalanya.
Ia masih belum bisa menyelaraskan kerja
otaknya, hingga ia belum menyadari maksud alarm yang ia pasang sendiri.
“hoam…. pukul berapa ini?”
“BUYA? 16:30?” pekiknya ketika ia menyadari
bahwa jamnya telah menunjukan pukul 16:30 KST.
Dengan tergesa-gesa ia bangkit menuju tempat
dimana ia meletakan handuk. Namun, ia malah memukul keningnya karena ia
menyadari bahwa handuknya tidak ada ditempat itu.
“mwo? dimana handuk kkkuuuuuuu?”
Yoona POV
Dengan langkah yang sangat amat cepat ku
turuni anak tangga tanpa menggubris eomma yang memanggil ku. Dapat ku pastikan
bahwa kini eomma tengah mengomel karena panggilannya yang tak ku gubris. Aish….
tapi aku tak memperdulikannya. Biarkan saja ia mengomel tiada henti, toh aku
tak mendengarkan omelannya. Dan yang penting sekarang, aku dapat sampai ke
tempat itu secepatnya.
***** ^,^ *****
Ku kendarai mobil ku menembus jalanan ramai
kota Seoul. Lampu-lampu kota yang sudah menyala menunjukan bahwa kini hari
telah malam. Huh….. bagaimana bisa aku telat? Alarm itu memang tidak berguna.
Kenapa ia berdering begitu lama? Aaaa….. kalau begini aku semakin sulit. Apa
yang harus aku katakana nanti?
Author POV
Seorang yeoja baru saja memarkirkan mobilnya
tepat didepan sebuah rumah nan mewah. Ia menuruni mobilnya denga raut wajah
yang aneh. Berkali-kali ia menghembuskan nafas panjangnya, sebelum ia
melangkahkan kakinya memasuki rumah itu. Tangannya terlihat bergetar ketika ia
akan menekan tombol bel yang tertempel didinding.
Satu menit…
Dua menit…
Ia masih saja menunggu dengan nafas yang tak
teratur. Ia terus saja menghembuskan nafasnya tanpa menyadari bahwa kini muncul
seorang yeoja yang mengenakan sebuah seragam membukakan pintu.
“ada yang bisa saya bantu?” ujar yeoja itu
membuat Yoona terkejut.
“nde? ne, aku ingin bertemu dengan…..”
Baru saja yeoja bernama Yoona itu ingin
menyelesaikan perkataannya, sebuah suara lain berhasil membuat Yoona bungkam
seketika. Ia tak mengerti bagaimana orang itu mengetahui tujuannya.
“Donghae… kau ingin bertemu dengannya kan?”
“ah… ne.” ucap Yoona gugup. Ia semakin
merasakan bahwa kini raganya semakin kaku dan tak dapat bekerja secara normal.
“kalau begitu kau bisa langsung menemuinya
dilanati dua. Donghae sedang berada disana.”
“ne.. gamsahamnida ahjumma.” ucap Yoona
sembari merundukan badannya.
“kalau begitu kami pamit dulu. annyeong
Yoong…” pamit seorang laki-laki paruh baya yang tak lain adalah tuan Lee, appa
Lee Donghae.
“nona… mari ku antar…” ucap yeoja berpakaian
seragam itu setelah sepasang suami istri itu sudah pergi dengan mengendarai
mobil mereka.
“ne.. gamsahamnida…”
“nona silahkan..”
“oh gamsahamnida…” ucap Yoona berterima kasih
kepada yeoja yang mengantarnya.
“ne, kalau begitu saya permisi dulu.” ujar
sang yeoja sembari merunduk sebelum ia berjalan pergi meninggalkan Yoona.
Yoona mulai berjalan menelusuri seluruh bagian
rumah mencari keberadaan namja itu. Ia sedikit bingung, ketika ia tak menemukan
Donghae di tempat yang dulu menjadi tempat favourite nya.
“dimana namja itu? apakah ia berada di
kamarnya? lalu…. haruskah aku menemuinya di kamarnya?” gumam Yoona yang tetap
melangkahkan kakinya mencari sosok namja yang merupakan musuh bebuyutannya.
Yoona masih terus mengitari lantai dua mencari
keberadaan Donghae. Setiap ruangan yang ia fikir bahwa Donghae berada disana
pun telah ia cari. Tetapi ia belum juga menemukan dimana keberadaan Donghae.
Raut frustasi pun mulai terlihat diwajahnya. Bagaimana tidak? Ia sudah
mengelilingi seluruh lantai dua ini, tetapi ia belum juga menemukan sosok
Donghae.
“huh…. dimana namja itu? kenapa ia sulit
sekali ditemukan? apakah ia tidak berada di rumah? tetapi, tadi Lee ahjumma
bilang bahwa ia ada di rumah. lalu dimana ia sekaraaannnggg?” gerutu Yoona
frustasi.
“apakah ia berada disana? hanya ruangan itu
yang belum ku cari. tapi… apakah itu baik? aishh… biarkan saja, toh tujuan ku menemuinya
bukan tujuan yang aneh.” batin Yoona.
***** ^,^ *****
Kaki jenjang Yoona mulai berhenti tepat
didepan sebuah pintu berwarna putih dengan sedikit ornamen-ornamen yang
menghiasi. Dengan ragu, ia mengangkat tangannya megetuk pintu itu. Satu ketukan,
tetapi ia tak mendapatkan jawaban apa pun dari dalam. Yoona kembali mengetuk
pintu ruangan itu, tetapi ia masih tak mendapatkan jawaban apa pun.
“apakah ia juga tak ada disini?” batin Yoona.
Baru saja Yoona akan melangkahkan kakinya
pergi, ia pun kembali mengurungkan niatnya ketika ia mendengar seseorang
membukakan pintunya.
“nu…” ucap orang yang membuka pintu itu
terkejut, ketika mendapati sosok Yoona lah yang sedari tadi mengetuk pintu
kamarnya.
“Yoong?”
“oh.. annyeong…” sapa Yoona sembari merundukan
badannya.
“neo…. bagaimana….”
“oh.. aku sudah kembali…”
“nuguyo Hae oppa?” tanya seseorang dari dalam
kamar Donghae. Sontak membuat Yoona langsung mengalihkan pandangannya melihat
kedalam kamar.
“o.. h… se.. se… perti… nya… aku… mengganggu
kalian. kalau begitu lebih baik aku pamit saja. annyeong…” pamit Yoona.
“Yoo.. Yoong… changkkaman..” teriak Donghae
saat Yoona pergi begitu saja.
Yoona mulai mengendarai mobilnya meninggalkan
rumah Donghae. Ia benar-benar tak habis fikir dengan Donghae. Bagaimana bisa ia
melakukan hal itu? Baru saja ia ingin berterima kasih kepada namja itu, tetapi
ia malah melihat hal menjijikan itu.
“aish…. dasar devil! kelakuan mu pun masih
tetap seperti itu, bahkan semakin menjadi-jadi! dan, bagaimana bisa kau
melaukan hal menjijikan seperti itu? membawa yeoja kedalam kamar mu. hanya
berdua. kau dan yeoja itu. arghhh… aku benar-benar tak habis fikir. sebenarnya
apa yang ada difikiran mu? kau ingin tidur dengannya? atau kau hanya ingin
bermain-main dengannya? yaks… sungguh menjijikan. aku benar-benar tak dapat
membayangkannya. dan yeoja itu,kenapa ia mau kau ajak ke kamar mu? apakah ia yeojachingu
mu? atau ia seorang…… arghhh… aku benar-benar tak dapat memikirkannya!!!!”
***** ^,^ *****
Yoona menggerakan tangan kanannya membuka
pintu kamar. Ia memasuki area favourite nya itu dengan wajah yang membingungkan
semua orang. Eomma nya pun yang melihatnya, hanya dapat menggelengkan kepala tanpa
berkata apa pun ketika menyaksikan ane semata wayang nya yang mudah sekali berubah
mood nya.
Tanpa basa-basi Yoona langsung mengunci pintu
kamarnya dan menghempaskan tubuh nya keatas ranjang. Ia menatap langit-langit
kamarnya dengan tatapan yang tak dapat dideskripsipan. Fikirannya pun terus
melayang-layang mengingat akan kejadian yang baru saja ia saksikan.
gudeureob go ttaeron jin hage
tumyeong hago saljjak hwan hage
saranghae yo My J, naye My J
My J saranghae yo nawa
Suara nyaring ponselnya, membuat Yoona harus
kembali bangkit dari posisi tidurnya. Ia berjalan menuju meja riasnya, dan
mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang yang ia letakan diatas meja.
“Eunhyuk?” gumamnya saat ia melihat siapa
orang yang membuat ponselnya berdering.
“apakah kau sudah sampai rumah
Yoong?”
From :
Hyukkie
“mwo? sampai rumah? apakah ia tahu kalau tadi
aku pergi ke rumah devil itu? aish… pasti ini ulah devil itu. apa saja yang ia katakana
pada Eunhyuk?” gerutu Yoona saat ia membaca pesan singkat yang ia terima dari
Eunhyuk.
“ne. waeyo?”
To :
Hyukkie
“annio, aku hanya bertanya saja. oh
iya, tadi kenapa kau datang?”
From :
Hyukkie
“bo? jadi Eunhyuk tahu. awas saja kalau devil
itu berani mengatakan hal-hal buruk kepadanya. akan ku habisi dia ketika
bertemu!”
“annie. aku hanya ingin bertemu
dengan mu saja.”
To :
Hyukkie
“bertemu dengan ku? jinjja? tetapi
kata Donghae, tadi kau menemuinya di kamarnya.”
From :
Hyukkie
“jeongmal? devil itu benar-benar membuat ku
kesal. bagaimana bisa ia berkata jujur seperti itu? tidak bisakan dia menutup
mulutnya. arghhh….. lihat saja kau Lee Donghae! aku akan membalasnya!!”
“aish… sudah lupakan. aku lelah. aku
ingin tidur. sampai bertemu besok.”
To :
Hyukkie
***** ^,^ *****
Matahri sudah bersinar tinggi. Jalanan Seoul
pun mulai dipadati dengan kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Hari ini
merupkan hari pertama setelah libur musim panas bagi para masiswa maupun para
pelajar Korea. Mereka dengan sigapnya mengarungi jalanan ibu kota yang padat
demi mencapai tempat tujuan mereka.
~ Seoul Art University ~
Seorang yeoja baru saja menelusuri koridor
kampus dengan ponsel yang sedari tadi di genggamnya. Ia terus saja memainkan
beberapa tombol di ponselnya tanpa memperdulikan sekitarnya. Hingga ia kembali
terfokuskan ketika suara riuh mahasiswa lainnya ketika mendapati bahwa dosen
mereka tengah berjalan memasuki kelas.
“mwoya? ah.. jinjja…” kesal Yoona yang
langsung berlari menuju kelasnya yang berada dilantai dua.
***** ^,^ *****
“mi…. mian… hae… Kahi saem.” ucap Yoona dengan
nafas yang masih terengah-engah.
“kemana saja kau?”
“mi… mian saem. tadi saya pergi ke toilet
terlebih dahulu.” elak Yoona yang masih tetap memburu nafasnya.
“yasudah. hari ini ku maafkan, dan ingat kau
jangan mengulanginya lagi. sekarang kau boleh duduk.”
“ne.. gamsahamnida…” ucapnya sembari merunduk.
“tumben kau telat?” tegur Sooyoung saat Yoona
baru saja mendudukan tubuhnya di kursi.
“aish… sudahlah lupakan, tak usah dibahas.”
“mungkin semalam dia tak bisa tidur karena
memikirkan seseorang..” celetuk Eunhyuk tiba-tiba.
“jinjjae Yoong? nugu? apakah aku mengenalnya?
dia seorang namja atau yeoja?”
“ya! bisakah kalian diam! kalian mengganggu
ku. dan satu hal lagi, aku tidak sedang memikirkan siapa pun!” kesal Yoona yang
tanpa sadar membuat seisi kelas termasuk Kahi menatap kearahya.
“ada apa Im Yoon Ah?”
“nde? ah.. annie saem. mianhae.”
“sekali lagi kau membuit keributan di kelas,
aku akan mengeluarkan mu dari kelas ku. arraseo?”
“arra saem. jeongmal mianhae….”
“aish… ini semua karena kalian..” gerutu Yoona
dengan suara sekecil mungkin agar hanya Sooyoung dan Eunhyuk saja yang dapat
mendengarnya.
“ㅋㅋㅋㅋ…..” tawa Sooyoung dan
Eunhyuk.
~ S.A Cafetaria ~
Dua orang yeoja dan seorang namja baru saja
memasuki area cafeteria. Mereka pun langsung berjalan menuju tempat pemesanan
makanan.
“kau mau pesan apa Yoong?” tanya seorang yeoja
yang masih asik melihat kearah daftar menu.
“ehm… strawberry juice saja.”
“hanya itu? kau tidak makan?” tanya sang
yeoja, dan hanya mendapatkan gelengan kepala dari Yoona.
***** ^,^ *****
“kau kenapa? apakah kau sakit?” tanya sang
namja disela-sela makannya.
“annie.”
“lalu? kenapa kau tidak makan? tumben sekali,
biasanya kau selalu bersemangat ketika bersangkutan dengan makanan?” kini giliran
yeoja yang tak lain adalah Sooyoung yang bertanya.
“aku hanya malas.”
“malas?”
“aish.. sudahlah Hyukkie-ah tak usah dibahas. lebih
baik aku pulang duluan saja.”
“ya.. ya… Yoong. jangan marah dong..”
“annio. aku tak marah. aku hanya ingin pulang
lebih dulu saja. annyeong…” pamit Yoona tanpa membiarkan kedua sahabatnya itu
mengucapkan sepatah kata pun dari mulut mereka.
Yoona berjalan malas menuju area parkir
kampusnya. Tanpa ada niatan untuk melihat kemana pun, Yoona hanya menatap lurus
kearah jalan yang ia lalui. Sampai tiba-tiba langkahnya terhenti ketika
mendapati gerombolan mahasiswi-mahasiswi yang tengah berkumpul tepat didekat
mobilnya. Ia sedikit bingung, mengapa
mahasiswi-mahasiswi tersebut berkumpul. Apakah mereka menyukai mobil Yoona?
Tapi kenapa mereka baru menyadarinya, padahal setiap hari mobil itulah yang
dikendarai Yoona. Dengan rasa penasaran yang tinggi, ia mulai melangkahkan
kakinya mendekati kerumunan mahasiswi-mahasiswi tersebut. Dan betapa
terkejutnya ia ketika mendapati sosok orang yang menjadi biang dari kerumunan
tersebut.
“mwoya?”
“sedang apa dia ada disini?” batin Yoona.
Yoona POV
Aku menarik nafas ku dalam-dalam sebelum aku
berjalan mendekati orang itu. Sebenarnya aku tak menghampirinya, tetapi aku
berjalan menuju mobil ku karena kini ia sedang berdiri tepat didepan mobil ku.
Aish.. orang ini benar-benar menyebalkan. Selalu saja mengusik kehidupan ku.
“mau apa kau di sini?” ketus ku.
“annie.” jawabnya dingin tanpa memandang ku.
Aish… orang ini malah asik dengan tabletnya.
Bagaimana bisa ada manusia seperti ini di dunia ini?
“kalu begitu bisakah kau minggir. aku ingin
keluar.” perintah ku mencoba untuk mengalahkan kedinginannya.
“annie.”
“mwo? neo…..”
Aku menahan kata-kata ku, ketika suara-suara
riuh yang ku dengar. Suara riuh dari seluruh mahasiwi yang sepertinya terpseona
dengan pesona orang ini.
“ahh dia
begitu tampan..”
“siapa
dia? apakah dia mahasiswa di kampus kita?”
“apakah ia
single?”
“apa
hubungan dia dengan Yoona? apakah mereka sepasang kekasih? ah… Yoona membuat ku
iri.”
BUYA? Apakah aku tak salah dengar? Sepasang
kekasih? Dengan devil ini? Aish… jinjja. Apakah mereka buta? Bagaiman bisa aku
berhubungan dengan orang menyebalkan seperti dia? Arghhhh……
“ya! minggir kau! aku ingin keluar.” perintah
ku, dan langsung memasuki mobil ku.
Apakah mereka sudah gila? Tampan? Single?
Aish… namja itu benar-benar membawa dampak buruk terhadap yeoja-yeoja itu.
Argghhh…. kenapa namja itu masih terus berdiri disana?
tin.. tin… tin… tin… tin….
Huuaaaa…. Apakah ia tak mendengar suara
klakson ku?
“ya! cepat kau minggir! aku ingin keluar!”
teriak ku yang mulai merasa geram dengan kkeberadaannya serta tingkah evil nya.
tin… tin… tin… tin… tin….
Jinjjayo! Kenapa ia belum juga minggir? Aish….
Devilllll!!!!!!
To Be Continued :}
annyeong uri readers.... long time no see *jinjja?* Your New Face is back!! are you happy with this part? ah... author hope readers didn't feel bored. ehmmmm i think it's enough, so.....감사합니다 ^^
bgus thor,
ReplyDeletecma krg pnjang,,,
di tnggu part slnjutnya
gomawo..
Deleteye ditunggu aja ya, aku akan usahain part selanjutnya biar panjang *bow down*
bagus cuman kurang panjang
ReplyDeletecepet lanjutin ya thor^^
gomawoyo Nadia Resti:)
Deleteye, semoga aku cepet bisa aku publish *bow down*
bagus thor^^ next part jangan lama lama yaa thor terus ffya lbh panjang :D hehe
ReplyDeleteaku tunggu^^
gomawo Annisa Riztya.
Deleteauthor usahain supaya cepet dipublish:)
eonni, kurang panjang FF nya..
ReplyDeletejgn lama2 loh part 7 nya aku menantikan FF ini ^^
kurang panjang ya? ne, aku usahain supaya cepet dan panjangan yah.
Deletepart 7 nya semoga bisa tetap dinanti yah.
oh iya, jangan panggil akku eonni dong, aku masih mudah hehe. panggil aju aku chingu. *authro senyum-senyum gak jelas*.
ehm... semoga aku bisa cepet-cepet publish ya *author bow down*
sampa udah 4 kali balikan baca FF.nya~~ lanjutannya mana chinguuu?? T.T
ReplyDeletemianhae. lanjutannya masih aku buat.
Deletemian ya buat chingu nunggu lama. tapi aku usahain untuk bisa cepet publish.
jeongmal mianhae *author bow down*