Underground
Mobil sport berwarna
hitam itu melaju cepat membelah jalan raya utama. Langit yang gelap tidak
menghalangi pengendara kendaraan super cepat itu untuk berhenti dari
aktivitasnya mengemudikan kendaraannya. Sang pengendara begitu fokus pada
jalanan di depannya untuk memastikan bahwa ia bisa melewati lampu lalu lintas
sebelum berwarna merah. Sementara penumpang di belakang sibuk mengotak-atik
perangkat komputernya yang menunjukkan tanda merah yang berkedap-kedip.
āJungkook, ayo lebih cepat lagi! Kita sudah tidak ada
waktu.ā Perintah sang pemilik komputer yang masih tetap fokus pada
peralatannya.
Pria di balik kemudi itu mengangguk. Kakinya lantas
menginjak pedal gas semakin dalam hingga membuat mobil yang ia kendarai melaju
semakin kencang. Sangat kencang sampai akhirnya ia berhasil membawa mobil yang
ia kendarai dan 1 mobil di belakang melewati lampu lalu lintas tepat sebelum
warna lampu tersebut berubah merah.
Pria itu bersorak senang sebelum kembali fokus pada jalan di
depannya.
2 mobil sport berwarna
hitam dan abu-abu itu terus melaju menembus gelapnya malam yang semakin larut. Semakin
malam maka semakin cepat mobil itu melaju. Pengendara kedua mobil dan
orang-orang yang berada di dalamnya seperti
tidak memedulikan waktu. Mereka tidak peduli bahwa saat itu seharusnya mereka
pergi beristirahat setelah melakukan banyak aktivitas di pagi hari.
Emosi yang tersulut bercampur hasrat yang begitu membaralah
penyebab kenapa mereka akhirnya berada di tengah jalan yang sudah sepi dengan
ditemani masing-masing dari mereka dan berbagai peralatan yang tak lazim.
Keiinginan yang timbul karena tindak kecurangan yang dilakukan oleh lawan
mereka hingga menyebabkan kerugian yang besar untuk salah seorang dari mereka.
Awalnya mereka tidak terlalu memedulikan sosok lawan yang kini telah berubah
menjadi target utama. Namun perbuatan yang baru saja sang target lakukan
membuat 2 orang dari penghuni 2 mobil itu marah. Ia merasa dicurangi dan
diremehkan.
Tindak kecurangan dan meremehkan orang lain tidak dapat
diampuni, begitulah yang mereka pikirkan. Karena itu, mereka memutuskan untuk
melancarkan aksi mereka malam itu juga. Aksi yang selalu menimbulkan rasa
sangat puas setiap kali mereka telah selesai melakukannya.
āKita sudah sampai.ā Jungkook berucap. Pria itu menghentikan
mobilnya di depan rumah besar berpagar hitam dengan kondisi seluruh lampu mobil
telah mati.
Penghuni mobil itu mengangguk. Kemudian mengambil segala
perlengkapan mereka dan meninggalkan mobil. Begitu pun dengan penghuni mobil sport abu-abu yang mengikuti di
belakang. 3 orang pria dengan masker dan topi hitam keluar menghampiri Jungkook
dan 3 temannya yang lain.
āYoongi hyung, kau
yang memimpin kali ini!ā
Pria berkulit putih pucat dengan masker yang menutupi
setengah wajahnya itu mengangguk. Ia kemudian melangkahkan kakinya lebih dulu
dan diikuti pria lainnya yang seluruhnya memakai masker dan topi.
Yoongi dengan sangat hati-hati membuka pintu pagar yang
tergembok. Sementara salah satu temannya mencoba untuk merusak cctv yang terpasang di sisi kiri pagar.
Mereka bekerja dengan begitu cepat seperti sudah sangat paham dengan apa yang
dilakukan. Yoongi berhasil membuka pagar tanpa perlu merusak gembok bodoh yang
hanya membuang waktunya saja. Sementara temannya yang sibuk dengan cctv juga telah berhasil membuat alat
tersebut berhenti beroperasi tanpa perlu menghancurkannya.
Ketujuh pria bermasker itu kemudian melangkah dengan cepat
menuju pintu utama. Setiap langkah kaki dilakukan dengan penuh hati-hati untuk
menghindari kejadian bodoh sebelum tujuan utama mereka terealisasikan.
āJimin, buka pintu ini!ā Perintah Yoongi yang ikut sibuk
memerhatikan sekeliling. Takut-takut ada yang melintas dan menyadari keberadaan
mereka.
Pria dengan jaket coklat tua itu bergerak ke depan pintu
dengan sebuah alat yang selalui ia gunakan untuk menjalankan aksinya. Perlahan
ia menggunakan alat tersebut sampai suara antar besi terdengar dari dalam. Ia
lantas kembali berdiri tegak dan dengan hati-hati mendorong pintu putih itu.
āAyo cepat, kita tidak memiliki banyak waktu!ā Ucap pria
yang sebelumnya sibuk memainkan komputernya dengan tidak sabaran.
āTenanglah Kim Taehyung! Kita hanya perlu menemukan keparat
itu dan menghabisinya.ā Seru pria berlesung pipi yang menghuni mobil sport abu-abu sedikit membentak.
Mereka memasuki rumah besar itu. Melangkahkan kaki
masing-masing dengan penuh kehati-hatian. Menyusuri setiap ruangan yang ada
untuk menemukan target mereka.
āSIAPA KALIAN?!ā
Sontak ketujuh pria itu menoleh begitu suara berat dari
sosok yang mereka cari menggema. Yoongi yang sebelumnya berada pada salah satu
kamar di lantai bawah segera keluar menghampiri sumber suara. Matanya langsung
memicing tajam dan dengan santainya membuka masker dan topi yang menutupi
wajahnya.
āSelamat malam Kim Hanbin. Maaf telah mengganggu waktu
istirahat muā Ujarnya dengan salah satu sudut bibir yang tertarik ke atas.
Hanbin terkejut saat tahu siapa dalang yang menerobos masuk
ke dalam rumahnya. Ia tidak percaya bahwa Yoongi kini tengah berdiri di
hadapannya dengan raut wajah yang tidak pernah pria itu tunjukkan. Biasanya
Yoongi hanya memasang wajah dingin dengan tatapannya yang tajam. Bahkan ketika
ia mencoba untuk menyulut emosi pria berkulit pucat itu, Yoongi sama sekali
tidak tersulut dan malah berlalu meninggalkannya.
Namun malam itu, Yoongi datang dengan diri yang baru.
Wajahnya terlihat lebih tampan karena cahaya bulan yang tidak sengaja menerangi
wajahnya melalui celah jendela yang tidak tertutup tirai. Selain itu matanya
terlihat menyorot semakin tajam dengan senyum yang baru pertama kali
dilihatnya.
āApa yang kalian inginkan?!ā Hanbin kembali bertanya. Ia
berusaha mengembalikan intonasi suaranya untuk menutupi rasa gugup yang entah
kenapa menyergapnya. Padahal sebelumnya dialah yang selalu mencari masalah
dengan Yoongi dan Namjoon āsahabat seprofesi Yoongiā.
Senyum Yoongi kian berubah menjadi seriangain. Ia tertawa
singkat sebelum menjawab pertanyaan pria yang masih berdiri di anak tangga
rumahnya.
āMengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami!ā
Jawab Yoongi dengan santai tetapi terdengar penuh dengan kebencian.
Yoongi perlahan melangkahkan kakinya mendekati anak tangga pertama.
Masih dengan menatap sang pemilik rumah yang mulai terlihat gugup saat mata
mereka bertemu.
āApa maksud mu?!ā
āJangan pura-pura bodoh Kim Hanbin!ā
āAku tidak berpura-pura Kim Namjoon!ā Balas Hanbin sengit.
Namjoon mencibir. Ia yang sebelumnya berada beberapa langkah
di belakang Yoongi, mulai melangkahkan kakinya hingga berhenti pada anak tangga
yang sama dengan Hanbin. Tubuhnya berdiri dengan tegap 2 langkah di samping
pria itu.
āKau yang membakar studio kami dan menyebarkan berita bahwa
kami melakukan tindak plagiarisme dan pelecehan seksual pada salah satu staf
yang nyatanya kau menyuruh wanita itu untuk berpura-pura! Berhenti memasang
topeng busuk mu itu. Aku muak!ā
Hanbin tersentak begitu mendengar penuturan Namjoon. Pria
itu bahkan tidak sadar melangkah mundur untuk menghindari tatapan
mengintimidasi yang Namjoon arahkan kepadanya.
āSi-Siapa..ā
āKaki tangan mu, Chanwoo. Tapi tenang saja, sebelum kau
menghabisi pria kecil itu kami telah lebih dulu melakukannya untuk mu. Karena tugas
mu bukanlah menghabisi Chanwoo yang telah berkata jujur, tetapi untuk
mengembalikan apa yang telah kau rebut, KIM HANBIN!ā
Setelah Yoongi menyelesaikan kalimatnya, ia dan
teman-temannya mengarahkan senjata api yang mereka bawa kepada Hanbin. Senjata
yang sudah ditarik pelatuknya dan siap untuk digunakan.
āTe-Tenang.. ki-kita bisa bicarakan semua-ā
āSudah terlambat Kim Hanbin. Seharusnya kau lakukan itu
sebelum memutuskan untuk melakukan ide bodoh mu itu!ā Potong Yoongi.
āHoseok persiapkan semuanya.ā Perintahnya kemudian.
Hoseok menyimpan kembali senjatanya dan mengeluarkan sebuah
map berisikan beberapa kertas kemudian diletakan di atas meja. Sementara
Namjoon, pria itu segera mengunci pergerakan Hanbin dan memaksanya untuk turun
menuju sofa dimana telah tergeletak kertas dan bolpoin di atas meja. Tubuhnya
yang lebih besar memudahkan Namjoon untuk mendorong kasar Hanbin hingga
terhempas ke atas sofa.
āTanda tangani semuanya!ā Perintah Yoongi.
Hanbin mengambil kertas tersebut dan membaca sekilas apa
yang tertulis di sana.
āTidak, aku tidak akan menandatanganinya!ā
Yoongi tergelak sinis mendengar jawaban Hanbin. āIni
perintah bukan negosiasi Kim Hanbin!ā
Hanbin masih tetap diam. Ia masih tetap enggan untuk
menandatangani kertas-kertas yang menyatakan bahwa ialah dalang pelaku
pembakaran dan penyebaran berita tidak benar, serta surat kuasa pengalihan
seluruh harta yang dimiliki Hanbin menjadi milik Yoongi dan Namjoon sebagai
bentuk ganti rugi atas perbuatannya.
Yoongi berdecak. āJin hyung,
ku rasa ini giliran mu.ā
Pria tinggi dengan bahu lebar itu tersenyum. Tangannya
merogoh saku celana dan mengeluarkan sebuah pisau lipat.
āSetelah ini aku harap kau bisa membedakan yang namanya
negosiasi dan perintah, Kim Hanbin!ā
Setelah mengatakan hal itu, Jin menggerakkan tangannya yang
memegang pisau hingga ke atas permukaan leher Hanbin. Ia menekan sedikit ujung
pisau itu di sana dan menariknya hingga membentuk garis lurus yang mengeluarkan
cairan kental berwarna merah.
Hanbin mengaduh merasakan rasa sakit yang menyerang
lehernya.
āSekarang tanda tangan sebelum Jin hyung melakukan lebih dari pada sayatan manis itu pada mu.ā
Hoseok mendorong sedikit map tersebut ke hadapan Hanbin.
āCEPAT!ā Bentaknya.
Dengan darah yang terus mengalir dari lehernya, Hanbin
meraih bolpoin yang telah disiapkan. Tangannya mulai bergerak membubuhkan tanda
tangan pada setiap kertas dengan kolom tanda tangan. Setelah selesai, ia
mendorong map tersebut.
Namjoon lantas mengambilnya. Ia melihat seluruh kertas untuk
memastikan bahwa Hanbin telah melakukan tugasnya dengan benar. Setelah yakin,
ia menatap Yoongi dan mengangguk.
āBagus.ā Yoongi menoleh ke sisi kanannya dan kembali
berkata, āJimin, Jungkook, giliran mu.ā
Kedua pria itu mengangguk. Kemudian dengan cepat menarik
Hanbin hingga ia berdiri dari duduknya. Keduanya lantas memukuli Hanbin secara
bergantian. Hanbin tidak dapat melakukan apa pun. Ia ingin melawan, tetapi
tangannya dikunci oleh Jungkook saat Jimin memukulinya dan akan berganti ketika
giliran Jungkook datang.
Melihat sang target sudah tidak berdaya, Jimin akhirnya
melepaskan kunciannya. Ia membiarkan tubuh lemah Hanbin jatuh merosot dan
tergeletak di lantai dengan wajah penuh lebam dan darah di sekujur tubuhnya. Di
lain sisi, Jungkook mengeluarkan senjatanya dari balik saku belakang. Pria itu
mengarahkannya tepat kearah punggung Hanbin.
āYoongi hyung,
bolehkah aku yang melakukannya?ā Pertanyaan tersebut membuat Jungkook menaikkan
salah satu alisnya dan menoleh pada pemilik suara.
Yoongi mengangguk. āTentu. Kau boleh melakukannya, Kim Taehyung.ā
Senyum kotaknya muncul begitu ia mendengar jawaban Yoongi.
Taehyung lantas bergerak ke sisi Jungkook, mengeluarkan senjatanya, dan
mengarahkannya pada Hanbin.
āTenang, kau tidak akan mati Kim Hanbin. Kami hanya akan
membuat mu terluka karena jika kau mati maka itu terlalu mudah untuk mu. Kau
harus merasakan terlebih dulu akibat dari perbuatan mu!ā Ucap Yoongi saat
melihat raut memohon Hanbin dari wajahnya yang penuh luka.
Setelah kalimat panjang Yoongi, tanpa menunggu aba-aba atau
perintah, Taehyung langsung menembakkan pelurunya kepada Hanbin. Seketika
cairan kental berwarna merah mengalir di lantai melalui perutnya. Jimin
menendang tubuh Hanbin pelan untuk memastikan bahwa pria itu sudah kehilangan
kesadarannya. Setelah yakin ia menganggukkan kepalanya kepada Yoongi sebagai
isyarat bahwa pekerjaannya sudah terselesaikan dengan baik.
āAyo kita pergi, sebentar lagi polisi akan datang. Aku juga
sudah membuat keadaan menjadi seperti tindak pencurian.ā Jin berucap. Ia
kemudian melangkahkan kakinya pergi terlebih dulu dan akhirnya diikuti oleh
keenam temannya.
* *
* *
Setelah meninggalkan kediaman Hanbin, Yoongi dan
teman-temannya segera pergi menuju tempat rahasia mereka. Bukan sebuah tempat
sempit dan pengap yang menggunakan sedikit pencahayaan dan berada di ujung
jalan gelap. Tempat rahasia mereka lebih dari sekedar tempat usang karena
dibangun di atas tanah di daerah elit yang tentunya jauh dari bayangan tempat
rahasia yang kerap muncul di film-film gangster. Tempat rahasia mereka
terbilang mewah dengan dilengkapi seperangkat video game, komputer merek ternama, sofa mewah, serta terdapat
dapur, kamar mandi, dan 2 buah kamar yang diisi dengan kasur king size.
Yoongi yang menjadi pemimpin untuk aksi tengah malam itu
masih memejamkan matanya di atas sofa. Sementara Jin, pria itu telah menghilang
di dapur untuk menyiapkan sarapan bagi dirinya dan teman-temannya. Sisanya
mereka masih berada di alam mimpi yang tersebar di 2 kamar yang ada.
Setelah berkutat cukup lama dengan bahan dan alat memasak,
Jin akhirnya selesai dan segera meninggalkan dapur untuk membangunkan
teman-temannya. Sasaran pertamanya adalah Yoongi yang masih terpejam dengan
tangan kirinya yang menutupi mata. Namun sebelumnya ia sengaja menghidupkan
televisi dan mencari saluran berita untuk memastikan pekerjaannya.
āYoongi bangun!ā
Pria berkulit pucat itu menggeliat dan mengerang. Namun
matanya tetap terpejam dan enggan untuk beranjak dari tidurnya.
āCepat bangun dan lihat berita yang ada!ā Jin kembali
memerintahkan.
Yoongi yang merasa terusik akhirnya menyerah. Matanya
mengerjap pelan untuk menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk ke retina. Setelah
merasa terbiasa, ia baru membenarkan posisi duduknya dengan bersandar di sofa.
āJadi beritanya sudah tersebar?ā
Jin mengangguk. āTidak ada yang sulit bagi ku, Min Yoongi.ā
Ucapnya berbangga diri.
āSarapan mu ada di meja, aku akan membangunkan yang lain.ā
Yoongi mengangguk dan mengambil piring makannya sambil
tersenyum senang dengan apa yang tengah diberitakan oleh pembaca berita. Tidak
lama, Jin kembali dan diikuti oleh teman-temannya yang masih terlihat lelah
akibat kegiatan malam mereka.
āNamjoon, setelah ini kita harus pergi menemui pengacara
untuk menyelesaikan semuanya. Aku juga akan meminta sekertaris mempersiapkan
konferensi pers untuk menanggapi masalah ini.ā
Namjoon mengangguk sembari mengunyah roti isi yang telah Jin
buat.
āJadi apa yang Jin hyung
lakukan untuk misi kali ini?ā Jungkook yang baru bergabung dan tidak sempat
melihat berita akhirnya bertanya setelah menempatkan tubuhnya di atas sofa.
Jin baru saja kembali dari dapur dengan segelas kopi dan
kemudian mendengar namanya disebut, dengan bangganya berdiri tepat di depan
para temannya yang secara tidak langsung menghalangi televisi yang tengah
mereka tonton.
āMengacak ruang kerjanya, meninggalkan bekas goresan di
pintu berangkas, mengacak kamarnya terutama lemari pakaian, membuka seluruh
laci, memecahkan beberapa guci, vas, dan alat makan, menghamburkan
berkas-berkas di atas meja, mengambil beberapa barang berharga miliknya dan
kemudian menyumbangkannya di depan sebuah panti asuhan.ā
Jungkook menepukkan tangannya. āKau hebat hyung!ā
Jin membungkuk mendengar pujian pria muda itu. Ia lantas
kembali menempati sisi sofa yang kosong.
āLalu apa yang akan kalian lakukan setelah ini?ā Yoongi yang
baru saja menyelesaikan sarapan kembali membuka suaranya.
āPulang untuk beristirahat sejenak karena siang nanti aku
harus berlatih dengan anggota orkestra lainnya.ā Jawab Taehyung masih dengan
roti yang belum tertelan seluruhnya.
Jungkook menegak air di dalam botol mineral miliknya sebelum
menjawab, āAku dan Jin hyung akan ke
cafe dan resto untuk melakukan monitoring bulanan.ā
āAku terlalu lelah, jadi sepertinya aku akan pulang dan
beristirahat. Lagi pula hari ini aku tidak ada jadwal mengajar.ā Jawab Hoseok.
āJimin..ā Panggil Jin saat melihat Jimin yang hanya diam
dengan dahi yang sedikit mengerut.
Jimin yang merasa terpanggil kemudian menatap Jin dan
teman-temannya bergantian.
āAku akan ke kantor karena ada beberapa pekerjaan yang harus
diselesaikan, setelahnya Ayah meminta ku untuk pergi makan siang bersama.ā
āMakan siang bersama?ā Ulang Taehyung mencoba memastikan
bahwa ia tidak salah mendengar dan Jimin tidak salah berucap.
Jimin mengangguk.
āAneh..ā Balas Taehyung singkat dan kembali memakan
sarapannya.
āTumben sekali Paman Park mengajak makan siang bersama.ā
Timpal Jungkook.
Jimin hanya mengendikkan bahunya. Ia sendiri juga merasa
aneh dan bingung. Kenapa sang Ayah mengajaknya makan siang bersama. Padahal
Ayahnya itu adalah pemimpin perusahaan yang sibuk dan selalu menghabiskan waktu
makan siang bersama klien atau koleganya.
āBaiklah kalau begitu, setelah ini kita akan kembali ke
aktivitas masing-masing. Selamat beraktivitas dan jangan lupa untuk memberikan
kabar jika ada misi baru.ā Ujar Namjoon mengisyaratkan bahwa pertemuan mereka
pagi itu akan segera berakhir.
Walaupun misi balas dendam terhadap Kim Hanbin telah
berakhir, bukan berarti mereka tidak akan bertemu kembali. Mereka āJin, Yoongi,
Hoseok, Namjoon, Jimin, Taehyung, Jungkookā tetap akan bertemu sebagai orang
berbeda yang memiliki kehidupan sangat layak. Mereka akan tetap datang ke
tempat rahasia untuk bermain atau berbincang, baik tanpa misi atau ada misi
baru yang akan mereka jalankan. Mereka juga akan menghabiskan waktu bersama di
luar baik untuk makan, menyesap secangkir kopi, atau hanya berbincang santai di
kantor.
Mereka akan tetap beraktivitas dan bertemu layaknya orang-orang
biasa karena itu adalah mereka. Mereka adalah 7 orang pria yang memiliki 2
hidup berbeda. Mereka dilahirkan dari keluarga yang cukup berada. Mereka
memiliki pekerjaan yang diakui. Dan itu adalah hidup mereka yang terlihat.
Sementara kehidupan lain yang mereka miliki adalah, kehidupan malam untuk
menyelesaikan misi yang sejujurnya tidak pernah mereka harapkan. Kehidupan yang
tidak terlihat dan dipenuhi dengan bahaya.
* * * *
Park Jimin
Anak tunggal keluarga Park yang akan mewarisi perusahaan
keluarganya. Usianya adalah 24 tahun. Memiliki wajah tampan, tubuh atletis,
tatapan mata tajam, dan terkadang matanya akan membentuk eye smile saat tersenyum. Banyak wanita yang menyukainya termaksud
para karyawan perempuan di kantornya. Namun tidak ada satu wanita pun yang
bertahan lebih dari 3 hari bersama dengannya. Karena Jimin adalah pria dengan
sejuta pesona yang hanya ingin bersama dengan wanita tanpa ada ikatan apa pun.
Kim Taehyung
Taehyung adalah anak sulung dari 2 bersaudara dengan background keluarga musisi. Sejak kecil
Taehyung sudah dikenalkan dengan dunia musik oleh orang tuanya. Taehyung kecil
sangat menyukai alat musik tiup saksofon. Di usianya yang telah menginjak 24
tahun, Taehyung akhirnya bisa menjadi bagian dari tim inti orkestra nasional
sebagai saxophonist. Sejak bersekolah
musik hingga tergabung dengan tim inti nasional, Taehyung selalu menjadi pusat
perhatian kaum hawa. Wajahnya yang tampan dengan senyum kotak membuat Taehyung
menjadi primadona di antara teman-teman wanitanya.
Jeon Jungkook ā Kim Seok
Jin
Jungkook adalah anak bungsu dari keluarga Jeon. Ia memiliki
seorang kakak laki-laki yang telah memiliki keluarga. Sejak sekolah tingkat
akhir, Jungkook memberanikan dirinya untuk mengambil pekerjaan paruh waktu. Ia
melakukan itu bukan karena ekonomi keluarganya yang buruk, tetapi karena ia
ingin mencoba suatu hal yang baru. Pekerjaan pertama yang ia lakukan adalah
menjadi barista di salah satu kedai kopi dekat sekolahnya. Semenjak saat itu ia
mulai jatuh cinta dengan dunia kopi dan di usianya yang terbilang muda yaitu 22
tahun, Jungkook memutuskan untuk membangun kerajaan bisnisnya sendiri yaitu
sebuah cafe.
Sementara Jin, pria berusia 27 tahun itu sejak kecil kerap
menemani sang Ibu memasak dan mencoba makanan yang baru saja jadi. Kebiasaannya
itu menimbulkan rasa suka pada makanan dan tentunya hobi untuk membuat makanan
sesuai dengan imajinasinya.
Karena kondisi tersebut, Jungkook dan Jin akhirnya
memutuskan untuk mendirikan sebuah cafe dan resto bersama. Dimana Jungkook
secara keseluruhan mengelola cafe yang diperuntukan untuk pecinta kopi
sementara Jin mengatur resto yang ada. Walau pengelolaan dilakukan secara
terpisah, cafe dan resto tersebut merupakan kesatuan dan tetap berada di bawah
kendali keduanya yang secara tidak langsung menjadikan Jungkook dan Jin sebagai
boss dari tempat tersebut.
Jung Hoseok
Pria berusia 25 tahun itu adalah anak bungsu dari keluarga
Jung. Hoseok memiliki seorang kakak perempuan yang kini melanjutkan bisinis keluarganya
di bidang fashion. Hoseok sendiri
tidak terlalu ikut andil dalam bisnis keluarganya karena ia memiliki mimpi
tersendiri. Sejak kecil Hoseok sangat menyukai dunia tari dan bercita-cita
untuk menjadi seorang guru tari. Cita-cita Hoseok kecil kini terwujud karena
pria Jung itu akhirnya menjadi salah satu guru tari terkenal yang memiliki
sekolah tari sendiri.
Min Yoongi ā Kim Namjoon
Yoongi memiliki ketertarikan pada dunia musik. Sejak usia 5
tahun ia telah bisa memainkan piano dengan baik. Semakin bertambah usianya,
Yoongi semakin menunjukkan ketertarikannya pada musik khususnya dunia produser.
Saat menginjak 17 tahun, sudah banyak lagu-lagu yang ia ciptakan bahkan terus
bertambah hingga usianya sekarang ini yaitu 26 tahun. Yoongi mendapat dukungan
penuh dari keluarganya sekali pun ia merupakan pewaris tunggal dari bisnis
keluarga.
Sama dengan Yoongi, Namjoon juga menjadi anak tunggal di
keluarganya. Ia dilahirkan dari orang tua yang memiliki pekerjaan yang sangat
layak. Sejak kecil Namjoon sudah dibiasakan hidup mandiri oleh kedua orang
tuanya. Karena itu Namjoon tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan memiliki jiwa
kepemimpinan yang baik. Saat ini usianya telah menginjak 25 tahun dan ia telah
berhasil memenuhi rekening tabungannya dengan uang-uang yang ia hasilkan berkat
ke-geniusĀĀ-annya dalam menciptakan
lagu.
Memiliki kemampuan yang sama membuat Yoongi dan Namjoon
kemudian bersama mendirikan studio dan menjadi partner kerja. Keduanya kini menjadi produser sekaligus pemilik NY
Studio. Sudah banyak kerjasama yang mereka lakukan dengan berbagai artis dan
hasilnya selalu melebihi ekspektasi. Hingga akhirnya keduanya menjadi produser
yang namanya sangat diperhitungkan di dunia musik.
ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
Comments
Post a Comment