My True Love Is You Part 2



Flashback

" Kembalikan hatiku dan datanglah padaku" jawabnya yang membuatku semakin bingung. Aku masih heran dengan apa yang dia katakan, belum sempat aku berkata, tiba-tiba menarik tubuhku, sehingga sekarang posisi kami begitu dekat. Ku lihat matanya, sambil menyelami apa yang dia maksud. " Saranghae, Yuri-ah"lanjutnya sambil mecium bibirku lembut, tak ada perlawanan dariku karena memang ini yang aku inginkan. Dia pun menatapku sambil tersenyum, aku hanya dapat berkata " Nado saranghae siwon-ah", diapun memelukku. Lalu..GYUURRRRR....

"Siwon!Siwon kemana kau? kenapa kau menghilang ditelan hujan, Siwon!" teriakku, dan saat aku sadar ternyata itu hanya mimpi. Ihhh.. apa sih aku ini, Kwon Yuri sadarlah! Siwon itu milik Tiffany, batinku. "Bagaimana? apa yang kau lakukan bersama namja pujaanmu itu di mimpi,hah? jangan-jangan..."ledek oppa, "YA!!Oppa! jangan berpikir macam-macam, awas kau kalau berpikir macam-macam, akan ku kubur hidup-hidup kau!" ancamku, "coba sajalah kalau kau berani!"tantangnya, "Sudahlah oppa, aku mau mandi! jangan ganggu aku lagi!" ucapku kesal. "Aku hanya bercanda kenapa kau marah seperti itu"gerutu oppa.  aku pun masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi semalam aku terus mencoba mengingat.


flashback 

" Apa kau bisa menemaniku ke toko buku, kebetulan aku ingin membeli novel, kata Kyu kau sangat gemar membaca novel" katanya sambil menatapku dalam. " ah,eh,eh,,,, oke deh! aku mau!" jawabku dengan penuh semangat. " Ya sudah! aku tunggu di parkiran ya!" serunya sambil keluar dari kelas. Aku pun langsung menuju ke parkiran, di sana aku melihat Tiffany yang sedang berbicara dengan Siwon. " Yuri-ah! mian, bagaimana kalau ke toko bukunya lain kali saja? bagaimana apa kau tidak marah?"tanya Siwon, "A-aniyo, gak apa-apa kok"jawabku kecewa. "Kalau begitu kami pulang duluan ya Yuri, dah!!"pamit Tiffany sambil tersenyum padaku. akhirnya aku pulang sendiri, karena aku begitu lelah akupun langsung terlelap.

end flashback 



Di sekolah rasanya membosankan, ketiga temanku sedang asyik dengan dunianya masing-masing sedangkan aku? aku hanya duduk terdiam sambil membolak-balik buku yang sebenarnya tidak aku baca. "Chagiya, apa kau ingat besok itu anniversary kita?"tanya Siwon pada Tiffany, "Tentu! masa hal penting seperti itu aku lupa,,oh ya chagi bagaimana kalau besok kita dinner aja!" ajak Tiffany, "Ide bagus tuh, memang yeojachingu-ku ini paling hebat" puji Siwon. Arghhh.. mendengar kicauan mereka, membuatku mual dan kenapa sih mereka pamer kemesraan di depan umum, apa mereka tak punya malu? gerutuku dalam hati.  

"Yuri, kenapa kau cemberut seperti itu? Apa kau kira, cemberut membuatmu lebih cantik? ahh..sepertinya wanita sudah salah paham selama ini, mereka pikir dengan cemberut bisa meningkatkan pesona mereka, padahal sama sekali tidak"oceh Kyuhyun yang tiba-tiba duduk di sampingku. "Kyu,kau ini cerewet sekali sih! apa yang aku lakukan itu bukan urusanmu"jawabku malas, sejujurnya aku sedang malas untuk bertengkar dengannya. 

Dua minggu berlalu, ternyata Siwon dan Tiffany memenangkan lomba debat bahasa inggris, jujur aku sangat senang tapi, kenapa harus Tiffany? kenapa bukan aku yang mendampingi Siwon? keluhku dalam hati. Jam pelajaran matematika pun dimulai, seperti biasa aku sangat bosan dan malas karena memang aku tidak begitu suka pelajaran matematika. "Seo,, ajarkan aku dong, ini kenapa bisa hasilnya segini?" pintaku pada seohyun. 

"Yuri,,mian! aku dan Sooyoung tidak bisa pulang bersamamu" minta maaf padaku, "Waeyo?"tanyaku kecewa, "Aku dan Yoona dapat tugas tambahan dari Donghae saesongnim, maka dari itu kami pulangnya naik motor agar cepat sampai ke rumah Yoona"jelas Sooyoung, "Ya sudah ya Yuri, kami duluan"pamit Yoona. Yah sekarang tinggal aku sendiri, karena sebelumnya Seohyun sudah dijemput oleh appanya.  

Aku memasuki sebuah bus yang tidak terlalu ramai, jujur aku sangat takut karena dari tadi ada dua orang ahjussi menatapku bergantian sambil melemparkan senyum yang aneh. Kulihat di dalam bus itu hanya ada aku, supir, dua ahjussi dan seorang siswa SMA juga tapi sedang terlalap dibalut dengan jaket hitamnya. Karena mencurigai gerak-gerik mereka yang aneh, aku memutuskan untuk turun dari bus itu tapi tanpa kuduga, dua ahjussi itu mengikuti. Aku makin ketakutan karena jalan yang aku lewati begitu sepi, bagaimana ini? mereka terus menatapku dengan peringai yang aneh. aku berlari sambil berteriak minta tolong tapi ternyata langkahku tidak lebih cepat daripada, ahjussi itu. 

Dia mendorong ku ke tembok dan dia mendekatkan wajahnya ke wajahku aku hanya bisa berteriak, meronta-ronta dan memejamkan karena ahjussi itu berwajah sangat menakutkan. BUUKKK! tiba-tiba ada yang memukul ahjussi itu dari belakang " HEI..KAU ANAK INGUSAN! jangan ikut campur atau kau akan menyesalinya nanti!" ancam ahjussi yang satunya, yang daritadi mengawasi keadaan di tempat kami berada. "Terus kalau aku tidak mau bagaimana, hah? apa kau akan memukulku seperti ini!" tantang namja itu,sambil melemparkan bogem mentahnya ke ahjussi yang kerjaan hanya mengawasi keadaan. Tapi saat aku perhatikan, aku seperti mengenal namja itu, saat kudengar suaranya yang sudah tak asing lagi bagiku, akupun sadar kalau namja itu Kyuhyun. akhirnya terjadi perkelahian hebat diantara mereka bertiga, dengan mudahnya Kyu berhasil mengalahkan dua ahjussi itu. "Apa kau terluka? ayo aku bantu berdiri"tanyanya sambil membantuku berdiri. Dia pun menyuruhku memakai jaketnya, "ini, pakailah! setidaknya ini bisa membuatmu lebih hangat".


"Yuri rumahmu dimana?tidak mungkinkan kalau kau pulang sendiri dalam keadaan seperti ini" tanyanya sambil memandangku serius "Jalan anggrek no.71" jawabku pelan. "arasseo!" angguknya pelan. "Kenapa kau pulang sendiri? kemana tiga sahabatmu itu?" tanya Kyu, "oh.. mereka sudah pulang duluan, oh ya kyu! apa namja di bus itu kau? tanyaku penasaran. "iya."jawab kyu singkat. "Bukankah di bus, kau sedang tidur, kenapa kau bisa ada di sini?"tanyaku lagi, "Hmmm, sudahlah tidak usah dipikirkan"jawabnya menggantung."Nah.. sudah sampai! ini kan rumahmu? lanjutnya sambil mengalihkan pembicaraan, "ah iya" jawabku, 
"Ya sudah lebih baik kau masuk lalu istirahat, ARA?"nasihat kyuhyun, " Kalau begitu aku pulang dulu ya!" lanjutnya pamit. 

"CIEEEEE,,EHEEMM, siapa itu? namjachingu-mu? ah .. tapi seingatku itu bukan CHOI SIWON"seru oppa menggodaku kala aku masuk ke dalam rumah, " Ya memang dia itu bukan Siwon dia itu Kyuhyun, CHO KYUHYUN"jelasku kesal, "Kyuhyun? siapa lagi dia?kau ini masih kecil, jangan bergonta-ganti pacarlah!", "Sudahlah oppa jangan ikut camput urusan orang lain, lebih baik kau urusi saja tuh yeojachingu-mu yang namanya jessica!" jawabku sambil berlalu ke kamar.  

Keesokan harinya 

"Mwo? Benarkah?" Teriak ketiga temanku terkejut setelah mendengar apa yang kualami kemarin.  
"Coba aku tidak dijemput, pasti aku akan pulang bersamamu dan kejadian kemarin tidak akan terjadi" ucap Seohyun sambil menatapku sedih. " YA..SEOHYUN! meskipun kau bersama Yuri kemarin, aku tidak yakin peristiwa itu tidak akan terjadi!" celetuk Yoona, "Yoona,, apa maksudmu?" tanya Seo tidak terima. "Aishh kalian ini! sempat-sempatnya bertengkar" dengus Sooyoung kesal. "Gwenchana,,lagipula aku sudah baik-baik saja" jawabku tersenyum.  

Perasaanku begitu senang saat menyadari bahwa aku mempunyai teman-teman yang begitu menyayangiku. "Yul!" panggil seseorang sambil menghampiriku. " Hei Tiff, ada apa?"jawabku tersenyum padanya. " Kata Siwon kau gemar membaca novel" jawabnya, "Ehhmm.. iya emangnya kenapa? tanyaku heran. "Yul, maukan kamu ikut kami ke Toko buku nanti sore?" pintanya sambil menunjukkan eyesmile-nya. Kalau aku ikut bukankah hanya akan membuatku sakit hati? Tapi kalu tidak ikut aku merasa tidak enak dengannya, batinku. " Tapi apa aku boleh ajak teman-temanku?" tanyaku dengan penuh harapan. " Tentu saja boleh! bukankah lebih ramai akan lebih seru?" jawabnya bersemangat. " Ya sudah Yul, kalau begitu aku mau ke kantin dulu" lanjutnya sambil berlalu menuju kantin. 

"YA!!! kenapa kau menyetujuinya? apa kau lupa kitakan mau mengerjakan tugas kelompok di rumahnya Seo hari ini?" protes Sooyoung, "Oh iya! aku lupa.. Lalu bagaimana aku sudah terlanjur menyetujuinya?" jawabku bingung. "Ya sudah lebih baik kau ikut saja, lagipula tugas ini dapat kami selesaikan bertiga" saran Seo. "Ide bagus tuh! lagipula waktu itu kan kau tidak jadi ke Toko buku" sahut Yoona. " Kenapa kalian berdua mendukungnya?"sahut Sooyoung kesal, "AISSHH..Youngie!! apa kau tak bisa memahami posisinya?" tanya Seohyun kesal, "Bukan begitu,, waktu itu Yuri tidak bisa berkumpul dengan kita karena ada janji dengan Siwon aku bisa memahaminya, tapi kenapa sekarang terulang lagi?? rengek Sooyoung, " Sepertinya kami yang lebih sering memahamimu, apalagi saat kau membatalkan janji bersama kami hanya karena Eunhyuk si siluman monyet itu, hahaha!" ledek Yoona 

BLETAKK!! "Awww!" ringis Yoona sambil mengelus kepalanya yang dijitak Sooyoung. "Sakit tau!" keluh Yoona, "Siapa suruh kau menghina Hyukie?" jawab Sooyoun puas. "Aih,, kau menjitak sahabatmu demi si monyet itu? sungguh tidakku percaya kau lebih mencitainya daripada aku." jawab Yoona dengan ekspresi lebaynya. "Kau ini menjijikkan!"dengus Sooyoung. " Sudah kalau begitu, aku akan membatalkan janji itu" hentakku yang membuat mereka diam, "Yul,, aku tidak bermaksud seperti itu" rengek Sooyoung, "Tidak apa-apa" jawabbku datar. 


Aku menunggu di parkiran sekolah, ya keputusan akhirnya adalah aku tetap pergi ke Toko buku atas izin ketiga sahabatku yang baik hati. 

Author POV 

Drt Drt Drt, tanda pesan masuk 

Yuri, kau dimana?

from: Tiffany 


Aku di lapangan parkir, memangnya kau dimana? balas yuri  

Tak lama setelah itu, ada pesan masuk lagi.   

Aku ada di Cafe depan Sekolah, sebaiknya kau cepat kesini!  

from: Tiffany   

Yuripun langsung berlari menuju Cafe tersebut. " Mian,, membuat kalian lama menunggu." sapa Yuri sambil membungkuk 90 derajat, "Tak apa, ya sudah kalau begitu ayo kita berangkat!" ajak Kyuhyun, "Kyu? Kenapa kau di sini? Apa kau ikut juga?" tanya Yuri, "Wae? Kau tidak suka kalau aku ikut hah??"jawab Kyuhyun kesal. Mereka berempatpun langsung menaiki bus yang saa itu lumayan penuh, karena naik yang paling akhir yuripun tidak mendapatkan temapt duduk. Diapun melirik kearah Siwon dengan harapan namja itu mau memberikan tempat duduknya, tapi sayangnya namja yang yang amat Ia harapkan sedang sibuk bercanda dengan yeojachingunya. Yuripun berdiri di tengah sesaknya penumpang, terdorong-dorong berdesak-desak, itulah yang dialami Yuri sekarang.  

Sekarang yuri berdiri di tengah banyak namja, ada yang merangkulnya, menyemggolnya, atau pura-pura terjatuh agar bisa dekat dengan Yuri. Dia merasa begitu risih ingin sekali rasanya Yuri menghabisi namja-namja ini, tapi mau bagaimana lagi? kondisinya tidak memungkinkan. Sampai akhirnya ada yang menarik tangan Yuri dan membebaskannya dari namja gila tadi, "Ayo." ajaknya dingin.







akhirnya part 2 kelar juga,, semoga pada seneng yah!! 
hmmm.. sorry nih kalau agak ngaco 

hehehe


Yours 

GSB

Comments

Popular Posts