The Hidden Love Part 2 ( Mystery of Mr. X )




Anyeoong readers...kini kami balik lagi dengan kelanjutan The Hidden Love yang kemaren. Sebelumnya kami mau minta maaf nih, karena nge-post ff-nya kelamaan. Soalnya inspirasi lagi seret ditambah gak ada reader yang ngasih kritik atau saran, yah tapi gak apa-apa sekarang ff-ni udah publish, so semoga kelanjutannya tidak mengecewakan. Happy reading.......



Cast:
  • Krystal Jung
  • Choi Minho
  • Lee Taemin
  • Luna Park
  • Amber Liu
  • Sulli Choi
  • Victoria Song



Author POV


"ISHHH..kenapa sih mereka selalu obral kemesraan?" gerutu Minho sambil menatap tajam ke Arah Krystal dan Taemin.  

Bel sekolah pun berbunyi tanda dimulainya kegiatan belajar. 


Mata pelajaran kimia kini sedang dimulai, bu Mae ri sedang menerangkan mengenai ikatan atom, di tengah-tengah penjelasan ada guru lain yang memanggil bu Mae ri keluar. Setelah keluar bu Mae ri kembali memasuki kelas, bu Mae ri pun mengungumumkan sesuatu.




"Anak-anak tolong perhatiannya sebentar, berhubungan dengan kejuaraan olimpiade sains yang akan diadakan bulan depan maka akan ada jam tambahan untuk 2 siswa yang terpilih untuk mewakili sekolah kita." kata bu Mae ri. "MWOO.."gumam para murid yang takut jikalau mereka yang terpilih sebagai perwakilan sekolah.
" Tenang semuanya, Minho, Krystal selamat kalian terpilih sebagai perwakilan sekolah kita." ucap bu Mae ri.

" MWOOO!!!!" seru Minho dan Krystal bersamaan.

" Kenapa? apa kalian tidak bersedia?" tanya bu Mae ri.
" Aniyoo, bukan begitu bu, tapi kenapa harus bersama namja aneh itu!" jawab Krystal sambil menunjuk ke arah Minho.
" Aku? namja aneh? apa maksudmu? apa kau tak sadar kau itu lebih aneh dariku?" ucap Minho kesal.
" Kau memang namja aneh, karena kau selalu punya dunia sendiri, pengganggu, penyendiri dan memang kau adalah namja teraneh yang pernah kutemui."jawab Krystal, "YAAAA!!!! nona jung apa kau tak merasa bahwa kau lebih aneh dari Minho-ku, Haahh??" teriak Luna kesal dengan apa yang Krystal katakan tad


Krystal POV

" YAAAA!!!! nona jung apa kau tak merasa bahwa kau lebih aneh dari Minho-ku, haahh??" teriak Luna kesal padaku. Oh gadis yang tadi itu bernama Luna Park biasa dipanggil Luna, dia memang selalu membela minho, yah,, satu kelas pun tau kalau dia sangat menyukai Minho.


" HEI!!! apa-apaan sih kalian ini? kenapa kalian makin berisik?" teriak bu Mae ri kesal.
" Pokoknya ibu gak mau tau, suka gak suka, mau gak mau, kalian berdua telah didaftarkan, jadi ibu mohon kalian bisa bekerja sama dengan baik, jangan sampai mempermalukan sekolah, arasseo?" tambah bu Mae ri.
"NE." jawabku dan Minho serempak. Sepulang sekolah aku dan Minho langsung memulai latihan untuk persiapan lomba kami.
Bu Mae ri belum juga datang, kini di kelas hanya ada aku dan namja aneh itu.


"Ah, senang sekali rasanya bisa menjadi perwakilan sekolah di perlombaan nanti." celetuk Minho memecah keheningan. Aku tak menghiraukannya.
" Hei! kenapa kau diam saja?hmm.... apa kau senang bisa mengikuti lomba ini?" lanjutnya yang membuatku makin kesal.
" YA!!aku diam atau tidak itu bukan urusanmu, dan lebih baik kau diam, aku sangat terganggu dengan suaramu itu!!" jawabku ketus tanpa menatap wajahnya sedikitpun.


" AISHH..apa kau masih.."perkataan Minho terpotong dengan kedatangan bu Mae ri.
" Selamat sore!, bagaimana apa kalian telah siap untuk latihan?" sapa bu Mae ri. Langsung ku jawab cepat karena aku sudah muak berada di satu tempat yang samanya dengannya " tentu bu! lagipula lebih cepat akan lebih baik!".
" Tampaknya kau sangat bersemangat, tapi baguslah kalau begitu, baik kita mulai saja latihan kita hari ini." jawab bu Mae ri sambil memulai pelajaran.

.........

Sesampainya dirumah.... ia mendapat kabar mengejutkan.
"Soo jung..... Donghae...." ucap eomma.
"Ada apa dengan Donghae oppa?" ucapku panik.
" Dia mengalami kecelakaan" ucap appa menundukkan kepalanya. 
"Mwo? tak mungkin!!! sekarang dia dimana? rumah sakit mana? aku harus menjenguknya sekarang juga" ucapku tak percaya, dan rasanya aku ingin cepat menemuinya untuk mengetahui keadaannya sekarang.
" Soo jung, sekarang ia sudah tak ada" ucap eomma sambil memelukku. Tak ada yang bisa  kulakukan, aku terus menerus menangis di pelukan eommaku.
...........

Keesokkan harinya di Sekolah, aku begitu lesu dan kehilangan semangat hidup rasanya, aku masih tak bisa terima akan kematian sepupuku, orang yang paling dekat denganku. Sekarang aku sangat membutuhkan semangat dari teman-temanku, tapi Taemin orang yang bisa menentramkan hatiku hanya dengan senyumannya sajapun tak bisa membuatku bersemangat. Bahkan sekarang ia terkesan tak peduli padaku, ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan bersenda gurau bersama Suzy. Suzy adalah teman sekelasku juga dan yang aku tahu, dia juga menyimpan perasaan pada Taemin. Pasti dia senang melihatku seperti ini.

.........


Seperti biasa sepulang sekolah aku dan Minho latihan untuk olimpiade. Minho terlihat begitu cemas dengan keadaanku.
" Krystal, kau tak apa?" tanyanya sambil menatapku. Aku tak menjawabnya bahkan sedikitpun aku tak menatapnya.
" Aku turut berduka atas meniggalnya sepupumu itu. Hei, dari tadi kuperhatikan kau tidak makan apapun dan wajahmu sangat pucat, apa kau lapar?kau mau rotiku?" ucapnya sambil meyodorkan roti coklatnya padaku.


Aku menoleh padanya "YAA.. jangan sok perhatian ya!!.. aku tak suka!" jawabku kasar. Ia hanya menatapku dengan sabar, lalu pergi tanpa mengambil rotinya lagi. Akhirnya latihan hari ini selesai juga, selama latihan berlangsung aku tidak konsentrasi sama sekali, maklum donghae oppa memang sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri, hubungan kami teramat dekat, sehingga sulit bagiku melepas kepergiannya. Sesampainya di Rumah, aku langsung bergegas ke kamar, lalu ku hempaskan tubuhku keatas kasur. Rasa sedih dan sepi begitu terasa, yah.. maklumlah, sekarang hanya ada aku di Rumah. Saat aku masih kacau dengan perasaanku, handphoneku berdering tanda ada pesan yang masuk, saat ku buka,

"Apa kau sudah lebih baik sekarang?" ( unknown name)

"Siapa ini?" (krystal)

Beberapa kali aku mengirimi orang tak dikenal itu sms yang sama, tapi sekalipun ia tak membalasnya. Memang beberapa hari belakangan ini, selalu ada yang mengirimiku sms yang tidak aku kenal nomornya. Seribu tanyapun menggerayangi pikiranku. Penasaran? pasti, tapi tiba-tiba aku teringat Taemin yang kala itu meminta nomorku. " apakah dia?"batinku penasaran.

Keesokan harinya di sekolah.

Taemin menyapaku dengan senyumnya yang menawan " Hei,,Krys!! bagaimana keaadaanmu hari ini?"
" Ah, aku baik, memangnya kenapa?" tanyaku heran sambil membelalakkan mataku.
" Ah.. aniyo! hanya saja kau terlihat sangat murung kemarin" ucapnya. Taemin menanyakan keadaanku? sama seperti pengirim sms misterius itu, apa jangan-jangan orang misterius itu dia? pikirku sambil membuka kontak misterius yang sudah kuberi nama Mr X.


............



Sudah 30 menit pelajaran dimulai, tapi aku benar-benar tak bisa berkonsentrasi sekarang, aku masih memikirkan pengirim rahasia itu, apakah benar ia Taemin?

............

" Hei Krys... bagaimana Mr. X itu masih sering mengirimimu pesan?" tanya Amber penasaran.
" Ne... setiap malam dan aku rasa dia adalah orang yang dekat denganku" jawabku yang membuat mereka semua heran dan semakin penasaran.
" Dekat denganmu? kenapa kau bisa berfikir seperti itu?"
" Habis dia selalu mengirimiku pesan saat aku memang benar-benar menginginkannya, seperti saat orang tuaku sakit 3 hari yang lalu, dia mengirimiku pesan untuk menyemangatiku" ucapku sambil tersenyum mengingatnya, aigoo benar-benar indah mengingatnya.


" Jeongmalyo? tapi kenapa dia tetap merahasiakan identitasnya ya?" selidik Sulli yang masih begitu penasaran.
" Aku juga tidak tahu, tapi dia bilang dia pasti memberitahuku. Tapi tidak sekarang tentunya." jelasku yang disambut dengan anggukan kepalanya pelan.


"Tapi kenapa kau tak mencoba untuk menelponnya, yah siapa tahu dengan begitu kau bisa mendengar suaranya dan dari situ kau bisa tahu siapa dia itu" benar juga kata Victoria, kenapa tak pernah ku pikirkan sebelumnya.
" Aigoo... kenapa aku tak pernah memikirkannya?"kenapa aku bodoh sekali, kenapa aku tak pernah mencoba untuk menelponnya.


" Lalu darimana kau tau ia seorang namja?" kini Amber kembali bertanya.
" Yah..dia sendiri yang bilang begitu padaku, kalau dia itu namja dan satu kelas denganku" ku jawab sesuai isi sms-nya.
" Mwo? 1 kelas" kompak sekali tiga sahabatku ini, ekspresi mereka juga sam-sama kaget dengan ucapanku.
Mereka saling melempar pandangan, tanda sedang menerka-nerka siapa orang itu.
" Jangan-jangan.." ucap Victoria yang terpotong oleh jawaban Amber dan Sulli berbarengan.
" Lee Taemin!!!" sontak yang punya namapun menengok, aishh..memalukan sekali!!.


" Wae?" dia mengangkat alisnya seperti bertanya 'ada apa kalian memanggilku?', Sulli dan Amberpun jadi kikuk karena tak tahu harus bagaimana.
" Eh...eh.. tidak ada apa-apa! kami hanya.." Amber terlihat ragu dan mencari-cari alasan.
" Kami hanya sedang mengabsen nama-nama namja di kelas ini, ya kan Amber?"wajah Amber terlihat lebih santai saat Sulli sudah menemukan alasan yang tepat.


" Ne.. oh ya sampai mana tadi kita ya?"  Amber kini berakting seperti benar-benar sedang mengabsen.
" Tadi kita sudah sampai Lee Taemin.."jawab Sulli meyakinkan.
" Amber, lebih baik kita keluar dari tadi aku belum lihat Key," ajak Sulli sambil menatap Amber dengan tatapan yang mengisyaratkan sesuatu.
" Benar juga, ayo kita keluar! Krys..kami keluar dulu yah.." Amber dan Sullipun keluar dari kelas.


...........


Author POV


Semua mata pelajaran sudah selesai untuk hari ini, senyum terkembang di wajah setiap murid kecuali Krystal. Bagaimana tidak? waktu pulang adalah hal yang dibenci semenjak dia mengikuti latihan untuk persiapan untuk olimpiade sains, apalagi itu semua membuat intensitas pertemuannya dengan orang yang sebenarnya tidak ingin ia temui makin sering.


" Krys..kami pulang duluan yah.." pamit ketiga teman Krystal dan meninggalkan Krystal yang masih duduk membereskan buku-buku pelajarannya.
Meski dalam satu ruangan Minho dan Krystal hanya sibuk dengan dunianya masing-masing, tak ada yang menegur atau sekedar basa-basi untuk memecah keheningan diantara mereka. Bahkan Minho yang biasanya menanyakan hal-hal yang tidak penting, sejak pagi terlihat lebih pendiam.


Krystal POV

Bosan? sudah pasti, aku memang sangat bosan apalagi bu Mae ri belum datang juga sampai sekarang dan kalian tahu? suasana disini sangat tidak nyaman, apalagi namja aneh itu mendadak menjadi pendiam. Sebenarnya ingin sekali aku mengajaknya bicara, itu juga karena aku sudah bosan setengah mati, tapi mengingat aku tidak pernah nyambung bicara dengannya, jadiku urungkan saja niatku itu. Aku teringat sesuatu " Kenapa aku tidak meng-smsnya, pasti sangat seru kalau bisa bercengkrama dengannya" gumamku sambil tersenyum dan mengeluarkan handphoneku.
Kuketik sms pertama dengan


Hai.. apa kabar??

to: Mr X

Tak lama setelah itu handphone bergetar, tanda pesan masuk.
Hai.. aku baik-baik saja. Lalu bagaimana denganmu? ngomong-ngong apa kau sedang pelatihan untuk olimpiade nanti?

from: Mr X


Tanpa banyak buang waktu segera ku balas sms-nya.

Aku juga baik..
Tapi bagaimana kau bisa mengetahuinya.

to: Mr X



 Drrtdrrtdrrt.. langsung kubuka sms darinya.

Aku kan sudah bilang kalau aku satu kelas denganmu, jadi aku pasti tahu tentang hal itu.
Oh ya.. apakah bu Mae ri tidak marah, kau memainkan handphone di sela-sela pelajaran?


from: Mr X



Hmmm..bu Mae ri belum datang, maka dari itu aku mengirimu sms.
Lagipula aku sangat bosan disini.

to: Mr X



Kenapa kau bosan, bukankah Minho juga ikut?

from: Mr X




Ya memang ada dia juga disini, tapi aku malas bicara dengannya. Aku seringkali kesulitan untuk bisa nyambung saat kami berdua sedang bicara.

To: Mr X


Oh..begitu.

from: Mr X


Sudah dulu yah... bu Mae ri datang.

to: Mr X


Ne..
Latihanlah yang serius.. hwaiting!!

from : Mr X


Sms terakhirnya membuat rasa penat, jenuh, dan bosan menghilang dan yang tersisa malah semangat yang bergejolak.

" Maaf.. saya terlambat, tadi ada keperluan mendadak" ucapnya saat memasuki kelas.
" Apa kalian sudah siap? kelihatannya kalian berdua terlihat begitu lesu?" diapun menghampiriku yang sedang duduk manis di bangkuku dari tadi.

" Minho-ssi.. kenapa kau? biasanya kau begitu semangat tapi kenapa awan mendung di luar begitu menggambarkan ekspresimu sekarang" tak ayal kata-katanya membuatku terkekeh pelan, aku pun


…………….


Akhirnya pelatihan selesai juga, kini hari mulai senja, aku masih berdiri dihalte depan sekolahku, yup! Masih setia Menunggu bus. Tiba-tiba bu Mae Ri datang, ia dibonceng oleh suaminya.
“Aigoo… Krystal! Kau masih menunggu bus?”
“ne..” ucapku. Tiba-tiba Minho datang dengan membawa beberapa lembar kertas
“ Bu Mae Ri, Ige! tadi tertinggal di meja!” ucap Minho sambil menyerahkan Kertas-kertas itu pada Bu Mae Ri.

“ Oh! Gamsahamnida Minho-ya!”ucap Bu Mae Ri sambil melihat kertas-kertas itu, tiba-tiba bu Mae Ri melihat ke arahku.
“ Minho-ya…. Antarkan Krystal pulang! Kasihan sudah hampir malam” Bu Maeri tersenyum kearahku
“ MWO? Kenapa harus aku?” ucap Minho
“ Jebal! Apa kau tak kasihan dengan Krystal?”  Ucap bu Mae Ri merajuk
“ Ah ne.. Krystal! Palli!” ucapnya datar sambil berlalu menuju motornya.
“ Kalau begitu kami duluan ya, bu! Anyeong!” pamitku sambil membungkukkan badanku.


Krystal POV

Setelah sekian lama berlatih, akhirnya hari yang kutunggu-tunggu datang juga, hari dimana perlombaan itu dimulai. Semua orang disini terlihat begitu excited, tak terkecuali diriku.


………


Hatiku begitu tak karuan sekarang, rasanya begitu deg-degan menanti hasil pengumuman lomba. Di tengah kegundahan hatiku, terdengar suara heboh yang melengking khas bu Mae Ri “ Chukaeee….”. Dia berteriak-teriak heboh sambil berlari ke arah kami, semua orang menatap guruku itu dengan tatapan heran. “ Chukaeee…” kini dia mulai mendekat dan dapat kulihat dia membawa selembar kertas di tangannya.


“ Chukaeee… kalian menang!!!” dia membuka lebar kertas itu, sehingga dapatku lihat jelas namaku dan nama Minho terpampang di urutan pertama di perlombaan ini.
Kini hatiku begitu senang, rasanya perjuanganku selama ini telah terbayar dengan hasil yang sangat memuaskan. Rasa senang di hatiku begitu memuncak, akupun ikut bersorak-sorai bersama guruku.

“  Yeee…bu kita menang!!!! Ah.. senang sekali rasanya” tak sadar aku begitu hanyut dalam perasaan senang, sehingga aku berloncat-locatan bersama bu Mae Ri dengan riangnya. Dengan perasaan yang teramat senang, aku berlari ke arah Minho dan memeluknya.
“ Minho…kita menang!” ucapku dengan antusias sambil memeluk pinggangnya erat.


Minho POV

Semua orang disini merasa tegang,mereka begitu penasaran dengan hasil perlombaan tadi tak terkecuali Krystal. Sedari tadi, kulihat dia mondar-mandir sambil memegangi tangannya, tampak sekali ketegangan yang tergurat di wajahnya. Di tengah-tengah penantianku dengan sejuta rasa penasaran, tiba-tiba terdengar suara heboh yang melengking khasmilik  bu Mae Ri “ Chukaeee….”.
Dia berteriak-teriak heboh sambil berlari ke arah kami, semua orang menatap guruku itu dengan tatapan heran. “ Chukaeee…” kini dia mulai mendekat dan dapat kulihat dia membawa selembar kertas di tangannya.


“ Chukaeee… kalian menang!!!” dia membuka lebar kertas itu, sehingga dapatku lihat jelas namaku dan nama Minho terpampang di urutan pertama di perlombaan ini.
Hatiku begitu senang, rasanya perjuanganku selama ini telah terbayar dengan hasil yang sangat memuaskan.


Sepertinya rasa senang di hatinya begitu meluap, terlihat dari ekspresinya yang bersorak-sorai bersama bu Mae ri “ Isshh.. sekarang kelihatankan siapa sebenarnya yang aneh?” gumamku dalam hati, setelah melihatnya yang begitu heboh.
“  Yeee…bu kita menang!!!! Ah.. senang sekali rasanya” sorak Krystal sambil berloncat senang bersama bu Mae Ri.


Kini dia membalikkan badannya dan berlari ke arahku “ Minho…kita menang!” ucapnya dengan antusias sambil memeluk pinggangku erat. Betapa kagetnya aku saat dia memelukku, tak ada yang bisa kuperbuat kecuali membelalakkan mataku, tanpa membalas pelukannya.


“ Eheem.. kenapa tidak seperti ini saja dari dulu!” sontak Krystal melepaskan pelukannya dan membuatnya cukup kaget.
“ Ah…ibu” hanya kata itu yang terucap dari mulutnya.
“ Aisshh.. baru seperti ini saja sudah salah tingkah,  sudahlah lanjutkan saja ‘aktivitas’ kalian!” dari nadanya bicara, dia seperti sedang menggodaku dan krystal.

……………………

Krystal POV


Sekarang aku sedang mengikuti pelajaran Bk dikelas, aku tak pernah merasa bosan mengikuti pelajaran ini
“kudengar kemarin ada 2 teman kalian yang memenangkan olimpiade, benarkah itu?” Tanya Pak Jung soo, guru bk kami sambil tersenyum kearahku dan Minho
“Krystal, Minho! Bisa kalian maju kedepan?” pinta Pak Jung Soo. Aku dan Minho maju kedepan, kami ditanya tentang cara belajar kami, tentang perlombaan kami, pelajaran yang paling kami suka dan motto hidup kami, tapi ada satu pertanyaan aneh darinya


“oh.. jadi begitu! Baiklah, aku yakin kalian sudah ingin kembali kekursi kalian, tapi sebelumnya ada satu 
 pertanyaan terakhir untuk kalian!” ucap pak Jung Soo, aku dan Minho hanya mengangguk mendengarnya
 “adakah seseorang yang membuat kalian jadi semangat belajar? Ah mungkin lebih tepatnya siapa orang yang membuatmu jadi bersemangat dikelas ini?”
“AH.. tentu saja ada! Tapi aku tak mau menyebut siapa namanya” ucapku sambil tersenyum
“ Baiklah! Ciri-cirinya saja!”jawabnya memahami.


“ Badannya tinggi, wajahnya tampan, dan senyumnya begitu indah” belum selesai aku menjelaskan semuanya.
“ Aisshh..apakah namja itu aku?” dengan pedenya Jung Soo seosangnim mengira namja itu dirinya.
“ Ani…. Sudahlah itu saja ciri-cirinya.” Ujarku menyudahi ciri-cirinya.
“ Oh…terus bagaimana denganmu Minho-ssi?”
“ Dia? Mana mungkin namja aneh seperti dia mempunyainya” tak sadar gumamanku dapat didengar oleh seisi kelas. Kulihat Minho menatapku dengan tatapan marah padaku.


“ YAK!! Apa maksudmu? Apa kau pikir Minho-ku itu tidak normal? HAHHH?”
“ YA…Luna-ssi!! Minhonya saja tidak marah, kenapa jadi kau yang marah?”
“ Habisnya kau menghinanya seperti itu, seakan-akan dia itu tidak normal! Asal kau tahu ya, nona Jung! Sebenarnya Minho itu ingin menyebut namaku tadi, tapi dia itu tidak seperti kau yang tak tahu malu!!”
“ Siapa yang ingin menyebut namamu” dengan nada suara yang dingin,  Minho membuat seorang Luna Park menjadi bahan tertawa satu kelas. Rasakan luna-ssi!


“ Ya..ya..ya.. sepertinya aku mencium aroma cinta segitiga diantara kalian” ujar Jung Soo seosangnim dengan nada bicara menggoda kami.
“ Ya..seosangnim!" dapat terlihat jelas Minho begitu kesal dengan ledekan Jung Soo seosangnim.
“ Haaah? Kau tidak perlu mengelak…” nada bicaranya semakin terdengar menggoda apalagi dengan ekspresi wajahnya yang begitu meledek, “aissh.. menyebalkan sekali sih guru ini” gerutuku dalam hati.


“ Kau pikir aku sudah tidak waras menyukai dua yeoja sinting ini!” jawab Minho dengan nada yang begitu menyebalkan, “ apa dia pikir aku menyukainya? Jangankan menyukainya, di suruh bertemu dengannya saja sebenarnya aku enggan” gerutuku dalam hati.


……………………..


Hatiku masih kesal atas kejadian yang diperbuat Jung Soo seosangnim, apalagi kalau mengingat ucapan Minho tadi, apa maksudnya yeoja sinting? Apa aku terlihat sinting? Arghh…kesal sekali. Aku pun memainkan handphoneku tanpa ada tujuan yang jelas, tiba-tiba terlintas ide cemerlang di benakku.
Dengan segera ku tulis sms-ku dan mengirimnya.

Hai…sedang apa kau?

To: Mr X


Biasanya dia sangat cepat membalas sms-ku, tapi sekarang sudah hampir 20 menit berlalu dan tak ada balasan darinya. Sebenarnya kemana dia? Kenapa tak membalas sms-ku? Sekarang aku begitu penasaran dan tak sabar menunggu balasan darinya.

" Kau sudahcoba untuk menelfonnya?" tiba-tiba terngiang pertanyaan Victoria kala itu, “ Aishh..jinja! kenapa aku tak menelfonnya saja? Bukankah dia teman sekelasku? Mungkin dengan menelponnya aku bisa      mengetahui dirinya” tanpa banyak pikir aku langsung menekan tombol hijau untuk menelponnya.
“ Isshhh.. nyambung kok, tapi kenapa tak diangkat.” Aku matikan panggilanku dan menelponnya kembali. 


Ring Ding Dong Ring Ding Dong..
Digiding digiding ding ding


Terdengar suara handphone bordering, handphone berdering saat aku mencoba menelpon si Mr X itu. Akupun mematikan panggilanku, dan deringan handphone tadi juga berhenti. Dengan penasaran aku kembali menelponnya dan handphone itu kembali berdering, akupun berjalan mencari asal suara itu dan ku temukan ada sebuah handphone yang tengah bordering tergeletak di atas meja.

Apakah itu handphonenya? Aku makin penasaran dan mendekati handphone itu, ku matikan panggilanku dan kembali ku hubungi lagi.

Ring Ding Dong Ring Ding Dong..
Digiding digiding ding ding

Betapa kagetnya aku, setelah tahu bahwa handphone itu adalah handphone yang sering digunakan orang itu untuk meng-smsku. Terlihat neomo yeppeo yeoja naa itulah yang kulihat di layar handphone kala menerima panggilan dariku.

“ Krys.. sedang apa kau?” tiba-tiba terdengar suara yang sontak membuatku kaget, akupun menengok ke asal suara dan ku dapatkan sosok suzy yang tengah berdiri melihatku sinis.
“ Annie.. "aku sangat gugup dan tak tau harus menjawab apa
“ Terus untuk apa kau memegangi handphone itu? Bukankah handphone itu milik…”


TBC

Akhirnya part 2 kelar juga setelah kolaborasi besar antara dua author yang cukup lama dan memusingkan. Yah.  Meskipun part 2-nya terkesan gaje dan monotone, jadi aklumi aja yah…
Mau tahu kelanjutannya?
“enggak!!!!” kata salah satu reader di pojokkan.
“ Ya udah kalo nggak mau, pulang sana!!” author satu emosi digampar author dua.

Note: hmmm…. Author bikin nih ff dengan perjuangan yang begitu berat, sampe-sampe naik gunung turun gunung, biar dapetin wangsit. So don’t be silent readers yah…karena author bener-bener butuh comment kalian.
Jangan lupa juga yah, untuk baca ff kita yang lain, yang gak kalah seru dan gaje dari ff ini, so berselancar dan baca terus yah..ff di GIGSent fanfiction…..


Comments

Popular Posts