[One-Shot] Secret Love




 Cast : Kim Hyoyeon, Lee Hyuk Jae, Victoria Song, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Lee Donghae, Cho Kyuhyun, Lee sungmin, Shin Dong Hee.



Author POV

Kim Hyo Yeon, biasa dipanggil Hyoyeon. Dia duduk dibangku kelas 2 sma. Dia adalah yeoja yang cantik, pintar, dan populer. Meski baru duduk di kelas 2 sma, dia telah berulang kali berganti namjachingu, tapi sayangnya itu hanya menyakiti hatinya.
Mereka tak pernah benar-benar menyayanginya, maka dari itu Hyoyeon seringkali patah hati.Dan sekarang dia sedang menjalin hubungan dengan Jung Yunho, namja yang Ia kenal lewat dunia maya.


Hyoyeon POV


Malam ini aku sangat lesu dan tak bersemangat, rasanya sudah begitu banyak air mata yang membasahi pipiku. Hatiku hancur berkeping-keping kala melihat mention Yunho oppa untuk yeoja lain yang terkesan manja dan romantis. Akupun menelponnya untuk mendapat kepastian darinya




"Yeoboseyo.." sapaku pada orang di sebrang sana.
" Wae? kenapa menelponku malam-malam begini?" jawabnya dengan nada yang tak kusuka.
" Oppa.. apa maksud mentionmu itu?" tanyaku langsung pada inti permasalahan sambil terisak.
" Mention yang mana? apa yang sedang kau bicarakan hah??" jawabnya dengan nada yang sama.
" yang..."   yang itu sayang, apa sih yang enggak buat kamu."    maksudku mention yang itu oppa?" jelasku dengan menangis
" Kenapa? kau tak suka?" jawabnya kasar
" Tapi aku yeojachingu-mu oppa" jawabku memelas
" Kau memang yeojachingu-ku tapi kau bukan anae-ku (istri)! jadi jangan terlalu berlebihan seperti itu!!" bentaknya yang membuatku menjauhkan handphone dari telinga-ku,
" Mwo? kau bilang itu berlebihan? kau yang berlebihan oppa!" teriakku tak kalah emosi dengannya.
" Aishh.. sudahlah! lelah berdebat denganmu!" jawabnya sambil mematikan telepon. Tak lama setelah itu, dia mengirimiku sms.


"   Kim Hyoyeon, kukira cukup sudah hubungan kita,aku lelah dengan sikapmu yang begitu kekanakan. Semoga kau bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik dariku."




From:  Beloved Oppa. 



Tangisku makin menjadi-jadi, ku sapu meja belajar yang penuh dengan buku menggunakan tanganku. Kini keadaanku sama hancurnya dengan kamarku, aku sangat sedih dan lelah aku pun menjatuhkan tubuhku ke atas ranjang.


Eunhyuk POV

Aku merebahkan tubuh ku ke atas ranjang. Hari ini aku sangat lelah, tapi entah kenapa tiba-tiba aku teringat oleh Hyoyeon teman smp ku. Walaupun dulu dia musuh besar ku, tapi entah kenapa, belakangan ini aku sering memikirkannya.

Aku keluarkan handphone dari saku celana dan ku check nomor nya di contact ku.Ternyata aku tidak memiliki nomornya. Akhirnya aku memutuskan unutk menghubungi Yoona teman dekat Hyoyeon.

"   Yoong, masih ingat aku?"   kirim ku.
"   Mana mungkin aku lupa dengan siluman monyet seperti mu."   balas Yoona.
"   YAA!! kau ini."   balas ku kesal.
"   Eh tumben sms. memangnya ada apa?"   tanya nya.
"   Apa kau punya nomor Hyoyeon?"   tanya ku langsung.
"   Pastilah. kenapa? apa kau ingin menerornya?"   tuduh nya tanpa alasan.
"   Mau tau saja urusan orang lain. Sudah cepat berikan saja." paksa ku.
"Baik."

Setelah lama ber-sms-an, akhirnya Yoona memberikan nomor Hyoyeon pada ku. Dengan cepat aku pun mengetik sms. Tangan ku begitu sulit untuk menekan tombol 'send'. Rasanya ragu, apakah dia akan membalas sms ku bahkan aku tidak bisa membayangkan apa yang ia pikirrkan kepada ku nanti. Setelah lama berfikir akhirnya aku menekan tombol 'send'.

Hyoyeon POV

Aku masih membenamkan kepalaku ke lutut. Aku masih sulit bernafas memikirkan namja brengsek itu. Tiba-tiba handphone ku bergetar. Aku berharap itu dari Yunho oppa. Tetapi ternyata sms itu berasal dari nomor yang tidak aku kenal.

"   Apa benar ini nomornya Hyoyeon?"   tanya orang itu.
"   Iya. ini siapa?"   tanya ku bingung.
"   Ini Eunhyuk. Lee Hyuk Jae. apakah kau lupa?"
"   Oh."   balas ku singkat.
"hanya oh.."
"   Lalu apa mau mu?"   tanya ku kesal.
"   baiklah tidak usah kita lanjutkan pembicaraan itu. Oh ya, bagaimana kabar mu? sudah lama kita tidak bertemu."
"    hemm.. baik."
"bagaimana sekolah mu? apakah kau masih aktif menjadi dancer?"
"   ne.. lalu kau?"
"   yaa.. bisa dibilang aku adalah senior dance disekolahku.. hahha" jawabnya bangga.
"   aisssshh kau ini. tidak pernah berubah selalu saja membanggakan dirimu." balas ku kesal.
"   kau tidak tidur?""   
"   aku tidur atau tidak itu bukan urusanmu."
"ne..ne.. aku mengerti. Ngomong-ngomong apakah kau sudah punya pacar?"


Aku terkejut dengan apa yang ia tanyakan pada ku. Kenapa dia harus menanyakan hal seperti itu sekarang. Awalnya aku enggan untuk membalas sms nya. Tetapi ia terus saja mengirimiku sms yang sama.

"   Sudahlah tak usah dibahas lagi. Aku lelah aku ingin tidur." balas ku ketus.
"   baiklah. good night, have a nice dream.."

Eunhyuk POV

Baiklah, mungkin ia benar-benar lelah sekarang. Aku kembali merebahkan tubuhku dengan perasaan senang, akhirnya aku sukses juga mengiriminya pesan, meskipun tidak mendapatkan respon yang baik darinya. Entah kenapa sampai sekarang aku juga tak mengerti, kenapa aku selalu memikirkan yeoja menyebalkan itu.

Hyoyeon POV

Pagi ini rasanya aku benar-benar tak semangat untuk belajar. Bagaimana tidak? Tadi malam Yunho memutuskanku. Yah... mungkin ini memang yang terbaik untukku. Sudah waktu istirahat, seperti biasa ketiga temanku itu mengambil posisi duduk mengelilingiku, mereka tampak sangat kebingungan dengan tingkahku sekarang.


" Hyo... apa kau baik-baik saja?" tanya Tiffany sambil menatapku serius. Ia meletakkan tangannya dibahuku.
" Yunho" jawabku pelan
" Ada apa dengannya? Dia mengajakmu jalan atau dia melamarmu, hah? dia mengajakmu menikah?" tebak Yuri tanpa dosa. Sontak ketiganya berdiri dan memberikanku selamat " CHUKAE!!!".
Kalimat itu membuat hatiku semakin sakit, rasanya begitu sesak apalagi mereka bersorak-sorai di depanku, apa mereka tidak melihat kesedihan terukir jelas di wajahku.


" Apa-apaan kalian ini! sahabat sedih kalian malah senang!" omelku yang membuat ketiganya terdiam, mereka menatap satu sama lain sambil mencerna kalimatku. Yoona merangkulku, dia seperti sedang membaca kesedihan di wajahku ini, sedangkan dua sahabatku yang lain malah sibuk dengan perut mereka masing-masing.

" YAAA!! kalian berdua ini tak punya hati apa? apa kalian masih sempat membicarakan hal konyol itu? DIAMLAHH!!" gertak Yoona yang membuat telingaku pengang. Tiffany dan Yuripun tertunduk diam, yah..maklumlah Yoona memang yang paling galak diantara kami.
" Sebenarnya ada apa?" tanya Tiffany mulai memecah keheningan diantara kami
" Ada apa dengan Yunho? Dia kecelakaan?" tanya Yuri kembali menduga-menduga yang disambut tatapan tajam dari Yoona " ISHHH..diam kau!"


" Ne.." jawab Yuri dengan anggukkan pelan dan melanjutkan pertanyaannya yang dipotong oleh Yoona, " Memang kau..", " Isshh..diam!"suruh Yoona dengan menatap Yuri tajam.
" Sudahlah.. apa kalian tidak mau mendengar ceritanya Hyo?" ucap Tiffany menengahi mereka.
" Ya sudah Hyo, ayo ceritakan pada kami" seru Yuri hati-hati.


" Sebenarnya semalam Yunho,.........."aku menghentikan ucapanku, masih tak bisa mengucapkan kenyataan pahit itu. Semuanya diam menantikan kata-kata terakhirku...
" Kami... putus" lanjutku pelan
" MWOOOOO?" teriak ketiganya serempak dan sukses membuat seisi kelas menatap heran kearah kami.
" Apa? dia memutuskanmu?" tanya Yoona memelankan suaranya.
" Baguslah! aku sudah menduganya" ucap Tiffany.


" Bagus?" ucapku bingung
" Ya.. memang lebih baik seperti itu. Dia itu sama saja seperti mantan-mantanmu yang lain. Mereka itu tidak serius hanya ingin bermain-main saja" ucap Tiffany menerangkan
Aku masih terdiam mencoba untuk mengerti ucapannya. Tapi kurasa semua yang ia katakan memang benar.


" YAK.. Tiffany! Apakah ini waktu yang tepat untuk bicara seperti itu? kau tidak lihat dia sedang sedih?" ucap Yuri kesal.
" Sudahlah Yul... apa yang dikatakannya memang benar" ucapku sambil menepuk bahunya. Yuri hanya mendengus kesal mungkin ia merasa apa yang ia lakukan selalu salah. Maaf Yuri... bukan itu maksudku, hanya saja aku merasa apa yang Tiffany katakan memang benar. Mengapa aku bodoh sekali menangisi namja yang sebenarnya tidak mencintaiku?


" Ah.. sudah! tak perlu membicarakan itu! hei Hyoyeon! semalam Eunhyuk menelfonmu?" tanya Yoona menampakkan senyum aneh diwajahnya.
"aniyo! hanya sms saja" ucapku
"MWO? EUNHYUK? teman smp kita itu? bukankah hubungan kalian tidak baik? bagaimana bisa?" tanya Tiffany tak percaya. Aku hanya menggelengkan kepalaku.



" Ya.. mungkin Eunhyuk rindu padamu" Yuri mulai menggodaku
" Ish... aniyo! dia malah membanggakan dirinya. Dia bilang dia SENIOR DANCER di sekolahnya. Apa-apaan itu? benar-benar tidak berubah!!! ya.. tapi aku akui dia sedikit menghiburku semalam" ucapku. Dan gara-gara ucapanku itu, mereka malah meledekku habis-habisan. ish... aku menyesal menceritakannya.

..........

Eunhyuk POV

Sudah 2 minggu sejak aku pertama kali mengirimnya sms dan sampai malam inipun kami masih saling sms-an. Dan rencananya besok aku akan mengejutkannya, aku akan datang menjemputnya disekolah. Aku tak bisa membayangkan bagaimana wajah aegyonya saat melihatku. Ia pasti kaget sekali. Membayangkannya saja membuatku tersenyum. Kenapa yeoja itu bisa membuatku gila seperti ini?


Hyoyeon POV
 
Sudah waktunya pulang sekarang, tapi aku masih berada disekolah bersama ketiga sahabatku. Kami masih sibuk berbincang-bincang dikelas yang isinya tinggal kita berempat ini.
" Hey... bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan siluman monyet itu?" Yoona menggodaku
" Hh? siapa? Eunhyuk?" ucapku pura-pura tak tau
" Siapa lagi? dia sudah menyatakan cintanya padamu?" tanya Tiffany memasang senyuman aneh. Kenapa mereka suka sekali menggodaku?
" Apa-apaan kau ini? kami hanya berteman" ucapku membela diri.


" Ya.. mungkin sekarang masih berteman, tapi liat saja tak lama lagi akan....." Yuri menggantungkan ucapannya dengan senyuman aneh dan disambut tawa ketiganya. Ish... aku benar-benar faham dengan apa yang mereka fikirkan
" Ayo jujur!!! Kau menyukainya kan?" Yoona memandangku aneh
" HEI.... dengar! Aku tidak pernah menyukainya!!!!!!! Apa kalian fikir seleraku serendah itu? sudah hentikan" ucapku kesal dan saat itu juga aku merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan kami dari ambang pintu. Aku segera menoleh kearah pintu dan ternyata tak ada siapapun disana. Ah mungkin hanya perasaanku saja.

Eunhyuk POV


Sudah hampir 1 jam aku menunggu didepan sekolahnya. Kenapa dia belum keluar juga? Apa ia sudah pulang? Ah.. lebih baik kulihat kekelasnya dulu, sebenarnya hari ini aku ingin memberinya kejutan dengan mengejutkannya, dan aku juga ingin menyatakan perasaanku padanya. Langkah demi langkah ku temouh untuk sampai ke kelasnya, semakin dekat jarak kelasnya semakin berdebar-debar pula hatiku ini.


.............


Aku mendekati pintu kelasnya yang terbuka dan ketika aku mau masuk, aku mendengar suara Hyoyeon dan teman-temannya. Dan ternyata mereka sedang membicarakanku. Tepatnya mereka sedang menggoda Hyoyeon. Kasihan sekali yeoja itu.


"   Hey... bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan siluman monyet itu?"   Ish... Yoona! selalu saja memanggilku seperti itu. "   Siapa lagi? Eunhyuk?apakah dia sudah menyatakan cintanya padamu?" untuk saat ini belum Tiffany, tapi aku janji pasti akan melakukannya.  "   Ayo jujur!!! Kau menyukainya kan?"   aku terdiam mendengar pertanyaan Yoona, aku yakin dia pasti akan jujur pada sahabatnya. Ayolah Hyoyeon katakan yang sebenarnya, aku ingin mendengarnya.


Senyumku mulai mengembang menunggu jawabannya tapi "   HEI.... dengar! Aku tidak pernah menyukainya!!!!!!! Apa kalian fikir seleraku serendah itu? sudah hentikan!"   jawabannya membuatku sesak, apa dia berkata jujur? aku segera beranjak dari tempatku berdiri dan segera melajukan motorku keluar dari sekolah itu tentunya dengan perasaan yang kacau. Hatiku hancur, bahkan kupercepat langkahku agar airmataku tak lantas jatuh dan terlihat orang lain.

..................

Semenjak itu aku tidak pernah berhubungan lagi dengannya baik lewat sms ataupun menelfon langsung. Meskipun sebenarnya aku ingin sekali menghubunginya, tapi mau bagaimana lagi? aku melakukan ini juga untuk kebaikan kami berdua. Jadi ku tahan egoku demi melupakannya, meskipun begitu berat rasanya.

Hyoyeon POV

Hari-hari berlalu begitu cepat, tanpa terasa 2 minggu lebih dua hari sudah kulalui tanpa kabar darinya. Seribu tanya menyergapku, ada apa dengannya?, kenapa dia tak menghubungiku?,apa dia baik-baik saja?. Aku begitu heran dengan perasaanku ini, kenapa aku harus gelisah karenanya? bukankah sebelumnya aku sangat terganggu dengan kehadirannya? ARGGHHH...
Huftt...aku menghela nafasku dalam-dalam, ku tenangkan diriku dan ku dapat sebuah jawaban dari kegalauan hatiku ini. Apa lebih baik aku menelfonnya saja? cukup lama aku mundar mandir didepan tempat tidurku sambil membuka tutup handphone flip orangeku. Baiklah kutelfon saja.


"   Yeoboseo"  suara namja itu terdengar
"   hey... Eunhyuk! kemana saja kau? 2 minggu tak memberi kabar" ucapku antusias
"   ah.. sudahlah! jangan basa-basi seperti itu. Kau mau apa?" tanyanya sangat menyebalkan
"   aku yang seharusnya bertanya. Ada apa denganmu? kenapa kau jadi seperti ini padaku! Apa kau baik-baik saja?"   tanyaku penuh perhatian.
"   baik! Aku sangat baik!" ucapnya datar
"   lalu, kau sedang apa sekarang?" tanyaku mencoba mencari-cari bahan obrolan.
"   sedang sms-an dengan yeojachinguku." ucapnya yang sukses membuatku membulatkan mataku
"   kau? punya yeojachingu? sejak kapan? mengapa kau tak memberitahuku?" tanyaku dengan begitu penasaran
"   haruskah? apa itu penting untukmu?" tanyanya ketus
"   oh.. yasudah! Lanjutkan saja kegiatan MENYENANGKANMU itu!" sambil menekankan nada bicaraku. Aku segera mengakhiri pembicaraan kami. Ish... kalau tahu dia akan seperti itu, lebih baik aku tidak menelfonnya tadi.
..............


" Bagaimana dengan Eunhyuk? Sudah ada kabarnya?" tanya Tiffany menggodaku
" Ia.. apakah sudah ada kejelasan hubungan diantara kalian?" lanjut Yoona
" Ish... Jangan sebut-sebut nama itu lagi" ucapku kesal
" Mengapa? kau malu ya?" tanya Yuri menyenggolku
" Haah... untuk apa aku malu? kalian dengar baik-baik! Mulai dari sekarang jangan sebut namanya lagi. Kalau tidak......" ucapku sambil menggebrak meja didepanku


" Memang namanya siapa?" tanya Yuri polos
" Siapa lagi? Eunhyuk lah!" ucapku kencang
"  Nah.. itu kau sebut, kenapa kami tidak boleh??" Tiffany menunjukku puas.Aku merasa sangat jengkel dengan mereka, kenapa sih mereka begitu menyebalkan, batinku.
Dengan mood yang sangat jelek aku meneruskan latihan dance. Oh ya, memang 2 minggu belakangan ini, kami sedang rutin menjalani latihan dance, untuk mengikuti Dance competition antar sekolah.


" Oke..Ayo kita mulai lagi!, One, two, three, four, one, two, three...... Ish, Tiffany! Kaku sekali badanmu! Gerakkan yang benar!"
" Huft...oke, kita ulang dari awal! Tiffany, gerakkan badanmu yang benar! kalau kau banyak salah akan ku ganti kau dengan yang lain!"
" One, two, three, four, and, one, two... Huhh..Fany-ah!!! Kau ini niat latihan atau tidak sih? kenapa salah terus? coba perhatikan Yuri baik-baik! harusnya gerakanmu sama dengannya, ara?" aku semakin naik darah karenanya, sudah tahu perlombaan tinggal sebentar lagi, tapi dia malah latihan seperti itu.


Kucoba untuk menenangkan diriku, ku tarik nafasku dalam-dalam dan dengan perasaan yang sedikit lega ku pandu mereka untuk kembali latihan. Latihanpun berjalan lancar, meski dengan atmosfer yang kurang nyaman. Seusai latihan aku langsung pulang lebih awal dari ketiga sahabatku, karena sejujurnya aku merasa tidak enak pada mereka terutama Tiffany.  Aku merasa sedikit menyesal dengan sikapku yang kasar tadi, dan aku yakin mereka sangat kesal denganku. Tapi kulakukan ini semua, untuk kebaikan mereka semua, karena aku ingin mereka semua latihan dengan baik.


...............


Author POV


Seperti biasa saat Hyoyeon sudah sampai di kelas, hanya ada Yuri yang sedang serius membaca bukunya. Tak sepatah katapun keluar dari mulut mereka masing-masing, suasana hening dan terasa sedikit canggung diantara mereka. Bahkan saat Yoona datang, suasana tidak berubah jauh lebih baik, yang ada malah semakin tegang. Suasana makin aneh dengan kedatangan Tiffany, itu terus berlangsung sampai Yoona memulai pembicaraan diantara mereka, " Yul..apa kau sudah ngerjain PR ekonomi belum?"


" Sudah.." jawab Yuri yang masih terpaku dengan bukunya.
" Sini..aku mau lihat" lanjut Yoona.
" Kalau kau mau melihat, ambil saja di rumahku!" jawab Yuri semakin ngawur.
" Yaa.. kau ini" kesal Yoona
" Wae? lagian kenapa menanyakan PR ekonomi hari ini? hari ini tuh gak ada pelajaran ekonomi tahu!!" dengan kesalnya Yuri menempeleng chingu-nya yang galak, jutek, dan judes itu.



" Ckkk.. masih pagi, sudah bertengkar, " ucap Tiffany kesal.
" Ah sudahlah! sebenarnya tadi aku hanya basa-basi saja. Suasananya sangat tidak nyaman tadi" keluh Yoona sambil membenarkan posisi duduknya.
"  Hmmm..mianhae Tiffany, kemarin aku kasar sekali padamu" Hyoyeon yang daritadi hanya diam mulai
 berbicara.


"Tidak usah minta maaf Hyo. Aku memang sedikit tidak bisa konsentrasi kemarin. Soal...." ucap Tiffany menggantung, seperti tak yakin dengan apa yang ia katakan
" Soal Eunhyuk..... dia sudah punya seorang yeojachingu. Jadi aku harap kalian tidak membicarakan dia lagi." ucap Hyoyeon menundukkan wajahnya.
" MWO? ada apa dengannya? mengapa menyebalkan sekali. Apa dia tak tahu kalau kau menyukainya?, dasar namja pabo!" tanya Yuri berapi-api
" Aigoo... aku menyukainya? mana mungkin?" ucap Hyoyeon yakin
" Tak usah bohong pada kami!" Yoona menatap Hyoyeon tajam.

Hyoyeon POV

Aku sudah tahu arah pembicaraan mereka. Jadi lebih baik aku tak usah menjawabnya. Sepulang sekolah kami rutin berlatih untuk dance competition antar sekolah yang tinggal seminggu lagi. Semoga kami bisa memberikan yang terbaik untuk sekolah kami.

a week later....

Sekarang aku dan ketiga sahabatku sudah siap di tempat perlombaan. Ketika kami sedang mengobrol di back stage, ada pemandangan aneh yang kulihat . Nampak seorang namja yang sepertinya sudah tak asing lagi bagiku, apa dia salah satu peserta lomba ini? tapi siapa dia?. Dengan penuh tanya ku langkahkan kakiku menghampirinya, belum jauh aku melangkah tiba-tiba ada seorang yeoja cantik menghampirinya


" Chagiya!!!!!" teriak seorang yeoja cantik sambil melambaikan tangannya pada namja itu. chagiya? berarti yeoja itu pacarnya! Aku memiringkan kepalaku mencoba melihat wajahnya dari jarak yang tidak terlalu jauh namun sangat menyulitkan karena banyaknya orang yang berlalu lalang diantara kami, apalagi wajah namja itu dihias dengan body painting yang membuatku makin sulit untuk mengenalinya.

Author POV

" Hyo..ayo cepat! sekarang sudah peserta nomor urut 15.." seru seseorang sambil menarik lengan Hyoyeon, meninggalkan tempat itu.
" Hei.. sedang apa kau disana? kulihat kau seperti sedang mencari sesuatu" tegur Yuri yang sedari tadi merasa aneh dengan sikap temannya itu.
" Oh..aniyo..!! aku hanya.." jawab Hyoyeon yang diselak oleh Yoona.
" Hanya apa?"
" Hei..kalian cepat kesini!" teriak Leeteuk sunbaenim.
" Ne.." diikuti dengan percepetan langkah mereka berempat.


Eunhyuk POV

Tak terasa perlombaan sudah di depan mata, selama 1 bulan lebih telah ku persiapkan untuk hari ini, dan ku harap aku bisa menampilkan yang terbaik. Rasa percaya diri yang tadi kurasakan sirna begitu saja, saat ku lihat penampilan peserta lainnya. Mereka nampak begitu sempurna dengan kostum yang mereka kenakan. Ku edarkan pandanganku keseluruh ruang back stage ini, ku coba untuk menemukan sesosok yeoja yang selama ini ku rindukan. Tapi tetap saja tidak kutemukan sosoknya, apa dia tidak mengikuti perlombaan ini? tapi, bukankah dia salah satu dancer terbaik di sekolahnya? batinku bertanya-tanya.


" Chagiya..!" tiba-tiba terdengar suara seseorang yang tak asing lagi untukku. Ku palingkan wajahku kearahnya, kulihat wajahnya yang cantik serta senyumnya yang tersungging manis.
" Kenapa aku masih memikirkanmu Hyo, yang jelas-jelas tidak menyukaiku?, malah aku menyia-nyiakan Victoria yang selama ini mencintaiku apa adanya, kenapa aku begitu bodoh?, Vic..maafkan aku karena belum bisa benar-benar mencintaimu, berikan aku kesempatan untuk bisa mencintaimu sepenuhnya, aku janji" batinku saat melihat binar wajah Victoria.


" Kenapa melihatku seperti itu? apa ada yang aneh denganku?" tanyanya heran dengan sikapku.
" Ah..annie!" elakku, akupun langsung berdiri dan menariknya ke dalam pelukanku.
" Tetaplah seperti ini! Song qian ku peringatkan kau! mulai dari sekarang panggil aku oppa, jangan pernah lihat namja lain selain aku, dan satu lagi..." ucapku terpotong oleh pertanyaanya.
" Satu lagi apa?" tanyanya yang masih berada dalam pelukanku.
" Satu lagi..hmmm.. hanya aku yang boleh kau cintai, arra?" ucapku sambil melepaskanku pelukanku dan menatapnya lekat.
" Ne, Lee Hyuk jae!" jawabnya sambil mengacak-ngacak rambutku.


" YAAA... panggil aku oppa!"omelku sambil memanyunkan bibirku.
" Oppa? tidak mau, aku tidak mau memanggilmu oppa!lagipula kita itu seumuran, Lee hyuk jae!" ledeknya yang membuatku makin cemberut.
" Ne, ne.. Eunhyuk Oppa, jangan cemberut seperti itu aku kan hanya bercanda." lanjutnya meledekku, meski aku tak tahu apa yang aku rasakan saat ini, yang terpenting aku sudah berusaha memperbaiki semuanya.


" YA...apa yang sedang kalian lakukan! ayo cepat siap-siap sebentar lagi kita tampil!" seru Donghae yang sukses merusak moment romantisku.
" ISSSHHH.. kau ini!! tidak bisa lihat orang senang apa!" kesalku.
" Sudahlah..yeobo ayo kita duluan,," ucap Donghae sambil membawa Victoria.
" YAA... Lee donghae!! dia itu yeojachingu-ku!!" teriakku sambil mengejarnya.
" Dia terlalu cantik untuk jadi yeojachingu-mu, dia lebih pantas dengan ku" ledeknya sambil memeletkan lidahnya.


Author POV

Setelah peserta nomor urut 16 selesai menampilkan koreografinya dengan sangat apik, kini saatnya giliran peserta nomor urut 17 untuk tampil.
" Baik.. kita panggilkan peserta nomor urut 17, yang selama empat tahun berturut-turut menjadi juara di kompetisi ini, apakah tahun ini mereka bisa memenangkan kompetisi ini lagi?, langsung saja ini dia peserta nomor urut 17 dari Seoul high school!" panggil MC mempersilahkan Eunhyuk dan kawan-kawan memasuki  Stage.
Belum nampak seorang pun dari kelompok Eunhyuk, tapi suara-suara riuh penonton sudah memenuhi ruangan.


" Bagaimana kalian sudah siap?" tanya Shindong kepada teman-temannya sebelum memasuki stage.
" Ne..kami siap!" jawab Donghae, Eunhyuk, Kyuhyun, Sungmin, dan Victoria serentak.
" Seoul High School!! yess yes yes!" Seru Shindong memimpin yel-yel.
Penampilan mereka diawali dengan solo dance dari Victoria, decak kagum dan tepuk tangan penonton begitu kencang terdengar saat Victoria menari dengan gemulainya. Sorak-sorai penonton makin kencang saat Eunhyuk,Donghae, Kyuhyun, Shindong, dan Sungmin tiba-tiba muncul dari belakang Victoria.


Hyoyeon POV

"Aigoo... berlebihan sekali sambutannya. Memang sehebat apa sih mereka?" gerutuku saat mendengar decak kagum dan tepuk tangan penonton yang begitu kencang.
" Ish... ketinggalan jaman sekali kau! Mereka itu dance group terbaik di seluruh Seoul dan sudah 4 kali berturut-turut memenangi perlombaan ini" jawab Tiffany
" Oh begitu.... darimana kau tahu? padahal kan ini tahun pertama kita ikut lomba ini?" tanya Yuri dengan tatapan lurus kearah panggung melihat tarian gemulai dari seorang yeoja cantik.


" Aku hanya tahu dari temanku! Tapi katanya mereka itu sudah diakui kehebatannya di Seoul! Tapi jangan kecil hati ya.. Kita itu jauh lebih hebat dari mereka" ucap Tiffany kembali membangkitkan semangatku yang sebenarnya sudah kendor ini. Bagaimana tidak? ini lomba dance pertamaku dan sudah mendapat saingan seberat ini? jinjja!.
"MWO? Apa mataku tak salah? apa benar itu dia?" teriak Yuri sambil menunjuk namja yang baru saja naik keatas panggung


" Dia? dia siapa?" tanyaku sambil mengangkat kepalaku mencoba melihat kearah namja yang ia tunjuk
" Itu dia... si MONYET GUNUNG" teriak Yoona dan Yuri tak percaya.
" Huh? Eunhyuk?" ucapku tak percaya. Tapi mengapa harus tak percaya? Eunhyuk itu memang dari Seoul High School dan dia juga senior dancer disekolahnya.
" Jadi dia saingan berat kita..huft..tidak kusangka!" nampaknya Tiffany mulai kehilangan semangatnya.

" Aigo,,,mesra sekali dia dengan yeoja itu!" decak Yoona tanpa mengalihkan pandangannya, meskipun nada bicaranya biasa saja, tapi aku merasa panas.
" Hei...Yoong! lihatlah! bukankah itu pangeran ikan dari mokpo-mu!"kini giliran Yuri terkejut dengan orang disamping Eunhyuk, yaph... siapa lagi kalau bukan Donghae.


" Aishhh.. dia juga sama saja! tak bisa melihat yeoja bening sedikit" yang sontak mendapatkan tatapan tajam dari yoona.
" Tapi lihat itu! bukankah itu Kyu, maksudku Cho Kyuhyun!"tanya Yoona sambil menunjuk seorang namja berbaju warna hijau, yang sedang menari dengan begitu energik di stage.
"Aigoo..kenapa dia makin tampan saja sekarang?" gumam Yuri yang masih dapat terdengar olehku. Aissshhh.. berlebihan sekali sih anak ini. 


Author POV

Decak kagum para penonton menyeruak memenuhi seluruh ruangan ini setelah Seoul High School sukses menampilkan performance mereka secara maksimal dan tertata begitu apik dari awal hingga akhir. Kenyataan ini membuat semangat Hyoyeon dan kawan-kawan makin mengendor, saat Grup Eunhyuk kembali ke backstage, terjadilah pertemuan yang begitu dingin antara kedua kubu yang memiliki kekesalan dan sakit hati di hati masing-masing. Sampai akhirnya,


" Yoong..kau juga ikut kompetisi ini?" tanya seseorang yang memecah kegemingan diantara mereka semua, tak ada jawaban dari Yoona. Dia hanya menatap sinis orang yang bicara padanya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Lee Donghae, orang yang ia sukai semasa smp.
" Yak..jawab!!apa kau tak dengar" Yuri yang begitu gemas dengan ekspresi sahabatnya yang begitu sinis pada namja yang sebenarnya sudah cukup lama tak ia temui, akhirnya angkat bicara sambil menatap yoona seolah-olah memerintah Yoona untuk menjawab pertanyaan tadi.
Bukan dijawab dengan manis, Yoona hanya menjawab dan melenggang pergi dengan membawa rasa cemburunya, " Tentu aku ikut, kalau aku tidak ikut untuk apa aku disini".


" Issshh.. anak itu! sudah tahu rindu tapi saat bertemu malah disia-siakan!" decak Yuri kesal dengan sikap Yoona yang begitu gengsi.
" Yah..itulah kalau sedang terbakar api cemburu!" ujar Tiffany yang membuat Yuri mengalihkan pandangannya ke Donghae, sekarang dua yeoja ini sedang menatap Donghae sambil sesekali membisikkan sesuatu. Sedangkan yang ditatap seakan paham dengan dua yeoja di hadapannya, " Maksudmu yeoja yang di sampingnya?" ujar Yuri sambil menunjuk ke arah Victoria. " Ya... sepertinya yeoja itu yang membuat Yoona kesal?" jawab Tiffany. " Annie...dia bukan kesal tapi cemburu" kata yuri meralat, sekarang mereka bertatapan seakan yakin kalau sahabatnya tersulut api cemburu.


" Mian..maksud kalian dia?" ujar Donghae disela-sela pembicaraan Yuri dan Fany.
" Hahahahha...jinja? jadi Yoon cemburu? dan dia cemburu karena kau Vic!!..." sekarang donghae tertawa puas, mengetahui kenyataan itu.
" Tuh kan Hyuk,, Victoria memang lebih pantas denganku!" tak henti-henti Donghae berkicau yang membuat Eunhyuk naik darah.


" Yak...apa maksudmu? dia ini yeojachingu-ku, berani-beraninya kau bicara seperti itu!"perkataan Eunhyuk tadi, sontak membuat Yuri dan Fany mengalihkan pandangannya ke arah seorang yeoja di belakang mereka. Dapat terlihat airmata sudah berlinang di pelupuk mata gadis itu, suasanapun hening bahkan lebih hening daripada sebelumnya. Kini tak lagi dia bisa membendung segala luapan emosinya, dengan segera yeoja itu berlari meninggal tempat itu sambil mengusap air matanya yang telah jatuh, tanpa terasa.


Yuri POV

" Yak...apa maksudmu? dia ini yeojachingu-ku, berani-beraninya kau bicara seperti itu!"perkataan Eunhyuk tadi, sontak membuatku dan Fany mengalihkan pandangannya ke arah seorang Hyoyeon. Dapat terlihat airmata sudah berlinang dipelupuk matanya, suasanapun hening bahkan lebih hening daripada sebelumnya. Kini tak lagi dia bisa membendung segala luapan emosinya, dengan segera diapun itu berlari meninggal tempat itu sambil mengusap air matanya yang telah jatuh.

Akupun menatap Fany sekilas dengan maksud bertanya apa yang harus kita lakukan sekarang?, Fany hanya menggidikkan bahunya. Dapat kurasakan hancurnya hati Hyoyeon sekarang, tiba-tiba Yoona datang dengan wajah yang begitu panik, memang dapat dilihat dari kejauhan dia terlihat tergesa-gesa.


" Yul...Hyoyeon mana?" aku dan Fany-pun heran.
" Bukankah tadi dia sudah menyusulmu?" kini Fany berbalik tanya.
" Anni.. dari tadi aku sendirian" jawaban Yoona sontak membuat aku dan Fany semakin khawatir, apalagi Hyoyeon pergi dengan sakit hati yang berkecamuk, hatinya hancur berkeping-keping.
" Hei.. ayo cepat tampil, ini sudah giliran kalian!" seru seseorang yang ternyata adalah Jung Soo Seosangnim.


" Tapi....tap.."ucap Tiffany yang kini mulai gugup.
" Hyoyeon menghilang!" seru Yoona yang membuat seosangnim ikut panik.
" Ottokhae??" sambil mondar-mandir tak hentinya-hentinya seosangnim mengucapkan kalimat yang sama.
" Bagaimana kalau kalian tampil tanpa dia, biar aku yang mencarinya!" usul Eunhyuk.
" Tapi.." Yoona masih bingung dan panik.
" Sudahlah Yoong.. Menurutku itu bukan ide yang buruk!" ujar Lee Donghae
" Ada benarnya juga kata mereka, lebih baik kalian tampil dulu, setelah itu baru kalian mencarinya" Jung Soo seosangnimpun setuju dan akhirnya kami bertiga tetap tampil Hyoyeon.



Hyoyeon POV

Aku memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, rasanya sudah tak kuat untukku menahan segala luapan emosi kekesalan, sedih, dan sakit yang kurasakan. Aku berlalu dan benar-benar pergi dari tempat itu, akupun pergi tanpa tujuan, aku hanya mengikuti kemana kakiku melangkah. Air mataku terus mengalir, hatiku begitu hancur, perasaanku begitu tak karuan. Sampai akhirnya aku sampai di sebuah taman di tengah kota, semuanya begitu indah di sini kecuali perasaanku. Bukannya merasa lebih baik, aku malah merasa semakin hancur apalagi melihat sepasang namja dan yeoja bersenda gurau, meluapkan kasih sayang mereka masing-masing, sedangkan aku? aku hanya terdiam sendiri disini dengan segala perasaan yang pahit.


Kunyalahkan handphone-ku yang sedari berada di dalam tas, saat kubuka " 27 panggilan tidak terjawab?" aku sangat kaget melihat banyaknya misscall. " Yoona, Yuri, Fany, Seosangnim, dan Cihh..untuk apa dia menelponku!" aku begitu kesal saat membaca nama terakhir yang menelponku, yaph dia Eunhyuk. Tak hanya panggilan tak terjawab, beberapa sms-pun menumpuk di handphoneku.

Kubuka salah satu sms-nya yang dikirim oleh Yoona.

"Hyo, kau dimana? kami sudah selesai tampil."

"OMO!!! kenapa aku bisa lupa!! aishh..jinja!" dengan segera aku berlari terburu-buru menuju tempat kompetisi itu.


Eunhyuk POV

Sudah hampir 1 jam kami mencarinya, tapi hasilnya? kami belum berhasil menemukannya," sebenarnya kemana dia?, apa dia baik-baik saja?" hanya itu yang ada di benakku dari tadi, entah mengapa perasaan yang selama ini kucoba hapus, kini malah makin terasa.

" Hyuk..bagaimana ini?" tanya Donghae yang juga sudah lelah mencarinya.
" Ne...kemana lagi kita harus mencarinya?" tambah Sungmin.
" Bagaimana kalau kita mencarinya di tempat, dimana sering dia kunjungi" usul Kyuhyun memang cemerlang tapi aku tak tahu tempat yang sering dia kunjungi.
" Tapi aku tidak tahu tempat apa yang sering dikunjunginya" akupun menjawab seadanya, mereka sekarang nampak makin bingung apalagi belum ada kabar apa-apa tentangnya.

"Yeobseyo.." dengan segera ku angkat panggilan dari Yoona.
" Hyuk..bagaimana, apa kalian sudah menemukannya?" terdengar suara cemas Yoona di ujung telepon sana.
" Mian yoong, kami belum bisa menemukannya" jawabku dengan nada yang amat menyesal.
" Sekarang kami sudah selesai tampil jadi kami juga akan membantu kalian mencari" ujar Yoona, sambil memutus panggilan telepon.


" Apa katanya?" tanya Donghae penasaran.
" Dia bilang dia akan ikut mencari" jawabku dengan nada datar.
" Semangatlah Hyuk, pasti kita bisa menemukannya!" hibur Shindong Diikuti dengan usapan memberiku semangat.
" Ya sudah,,,ayo kita cari lagi!" sekarang kondisi sudah mulai semangat lagi, apalagi mereka tetap setia membantuku.

Kami sudah berjalan kesana-kemari, kami sangat lelah tapi keempat sahabatku ini tetap gigih berusaha. Melihatnya aku semangat yang tadinya kendur, sekarang kembali bergejolak.

" Bagaimana kalau kita berpencar saja!" usulku pada mereka.
" Hmmm.. sepertinya itu ide bagus, ya sudah aku bersama Kyuhyun, dan Shindong, jadi kau bersama Donghae, Otte?" Sungminpun membagi kami menjadi dua tim.
" Otte.. ya sudah kami ke cari kesana dulu yah.." dengan segera aku dan Donghae kembali mencari.


Aku mulai lelah dan haus, akhirnya kami duduk di dekat halte bus sembari melepas dahaga.
Kulihat Donghae begitu gelisah dari tadi dia mondar-mandir sambil menelpon Kyuhyun.
" Isshh..kok tidak diangkat" gerutu Donghae.
" Sudahlah Hae duduklah dulu!" seruku yang sudah pegal melihat tingkahnya.
Bukannya duduk, dia malah diam dengan posisi berdiri.
"Hyuk..lihat! Bukankah itu Hyoyeon!" seru Donghae menunjuk seorang yeoja di zebra cross.



Hyoyeon POV


Aku berlari dengan tergesa-gesa menuju ke tempat kompetisi itu, meski sangat lelah kupaksakan raga ini untuk sampai disana. Aku menunggu lampu merah, akupun menyeberang saat lampunya berwarna merah. Begitu banyak orang yang ingin menyeberang, mereka berusaha untuk lebih dulu, sampai akhirnya membuat kami jadi desak-desakkan. Handphone-ku terjatuh dan terinjak-injak, akupun memungut handphoneku, " Mana gantungannya?" aku sadar gantungannya lepas karena badan handphone bagian belakang sudah hancur terinjak-injak.



Eunhyuk POV

"Hyuk..lihat! Bukankah itu Hyoyeon!" seru Donghae menunjuk seorang yeoja di zebra cross, dan ternyata benar itu adalah sosok yang dari tadi kami cari.
" OMO!! sudah lampu kuning!" Donghae kini begitu panik, akupun berlari menghampirinya.
" Hyo..minggir!! Minggir!!" dengan secepat mungkin aku berlari.


TIIN TIIN TIIIN
Kulihat sebuah truk melaju cepat dari belakang, " Hyo awas!!!!"

NGIIIKK JEDDDARRRR..


Aku menatap tak percaya, tubuhku melemas seketika aku melihat sendiri kejadian ini.
" Hyo...Ireona!!!palli!!" aku terisak sambil memeluknya di pangkuanku.
Tiba-tiba ambulance-pun datang dan membawa kami ke rumah sakit. Dia hanya bergumam terus, " Eunhyuk...Eunhyuk,,". Aku sangat sedih mendengarnya, apalagi aku mendengarnya saat keadaanya sangat mengenaskan.



" Cepat tolong dia!" teriakku saat kami sampai di rumah sakit, dengan segera petugas rumah sakit membawanya ke UGD.
" Sabar Hyuk.." Donghae memelukku, yang sudah menangis tak karuan.
" Ottokhae? Ottokhae? aku sangat mencintainya Hae!!" aku terus menangis dan makin lama makin keras.
" Tenanglah..." dia terus menenangkanku. Kulihat sosoknya yang terbaring tak berdaya di ruang UGD dari balik kaca pintu ruangan itu.

" Bagaimana keadaannya?" dapat kukenali suara Kyuhyun, dan juga kulihat semuanya sudah datang.
" Bagaimana? bagaimana keadannya ?" tangis Yuri pecah, Kyuhyunpun memeluknya. Fany, Yuri, Yoona, Shindong, Kyuhyun, Donghae, dan Sungmin semuanya menangis.
CKLK.. suara pintu terbuka, seorang dokter keluar dari ruangan UGD.
" Siapa yang bernama Eunhyuk?" tanya dokter.
" Aku.. " jawabku.
" Ayo ikut ke dalam" akupun masuk mengikuti dokter itu.


Kurasakan ruangan ini sangat dingin yang membuat hatiku makin takut tak karuan.
" Eunhyuk.. Eunhyuk.." desis Hyoyeon yang masih terbaring lemah.
" Hyo.. aku disini..jangan takut aku disini.." jawabku sambil memegang tangannya, aku mengusap kepalanya pelan yang penuh darah.
" Hyuk..jangan tinggalkan aku.." tetesan air matanya jatuh ke tanganku yang sedang mengelus pipinya, hatiku makin hancur melihatnya seperti ini.


" Tenang..aku tidak akan meninggalkanmu Hyo.." sudah tak kuat rasanya aku menahan airmataku, tanpa terasa air mataku mengalir deras. Padahal aku sudah berusaha untuk tidak menangis di hadapannya, tapi apa daya hatiku begitu miris.
" Jangan menangis.. Hyuk kau tahu?" ujarnya dengan ekspresi yang semakin lemah.
" Apa..?" dengan pelan ku jawab.
" Ak..ak..aku.." dia mulai terbata-bata, matanyapun mulai tak pasti.


" Hyo..bertahanlah.." aku masih memegang tangannya, dan kini kupeluk tubuhnya erat.
" Hyuk..aku..." hanya itu yang ku dengar.
" Hyo..Hyo...HYOOO....." tangisku pecah saat kulepaskan pelukanku, ternyata dia sudah tidur, tidur untuk selamanya.
" Hyo... ireona palli!!" akupun memeluknya sambil berteriak-teriak histeris, tapi apa daya dia sudah tak ada, dia sudah pergi ke tempat yang penuh kedamaian.

................

Pemakamannya telah usai, tapi aku masih bersimpuh di depan nisannya.
" Ini!" seseorang menyodorkanku sebuahku buku diary berwarna pink, kutengokkan wajahku ke arahnya, dapat kulihat tiga sahabat Hyo, berdiri tepat dihadapanku.
" Apa ini?" tanyaku heran saat memegang benda itu.
" Baca dan simpanlah ini dengan baik!" seu Yoona.
" Ne.. mungkin dari situ kau bisa tahu semuanya" tambah Yuri menggantung. Sebenarnya apa ini? dan apa yang bisa ku tahu dari sini?.

.......

Dear diary,,
Hari ini aku putus dengan Yunho, tapi entah mengapa hari ini juga Eunhyuk mengirimiku sms.
Tanpa ku sadar itu cukup menghiburku.

Dear diary,,
Kini aku semakin sering berkomunikasi dengan Eunhyuk, dan itu semua sudah jadi rutinitasku sekarang.

Dear diary,,
Aku sangat senang bisa bertemu dengannya tadi, dia juga memberikanku sebuah gantungan dengan bentuk kuncing yang sangat lucu.

Dear diary
Entah kenapa, aku sangat menyesal berkata bahwa aku tidak menyukainya kepada teman-temanku. Tapi bukankah itu benar? aishh..apa ada yang bermasalah dengan otakku?

Dear diary
Kenapa dua minggu ini dia tidak menghubungiku? apa dia sakit? tapi kenapa tak mengabariku?
Yak...Kim Hyoyeon!! memang kau ini siapanya?


Dear diary
Setelah lama menghilang ternyata dia sudah mempunyai yeojachingu, huft.. rasanya tak rela, sedih, sakit, dan hancur. Bahkan ini lebih sakit daripada saat aku putus dengan Yunho, apa aku mencintainya?


Dear diary
Jalani hari tanpa gangguan darinya, hidupku terasa ada sepi dan baru ku sadar bahwa aku mencintainya...
Bukan,,,bukan mencitainya, yang ada adalah aku saaaanggaattttt mencitainya.... meski ku tahu dia tak mencitaiku.






Akupun menangis membaca setiap halamannya, rasanya sakit, kenapa aku begitu bodoh? sampai-sampai aku kehilangan yeoja yang amat kucintai. Hanya ada satu harapan, aku hanya ingin ia hidup damai dan tenang disana.





........END........

Jengjeng.... huft.. akhirnya kelar juga nih ff, gimana seru gak??
Aduh mian yah...endingnya ga happy ending kayak ff lain yang ada di blog ini, tapi tetep sukakan? suka ya? please...* dasar author maksa!!!!
Eh..yang dipojokkan!!! jangan nangis gitu dong... author tahu nih cerita emang sedih, tapi bosen juga kali kalau dibuat happy ending terus ya kan??
Ya udah harapan author, kalian para readers bisa menikmati ff ini, dan lebih bagus lagi kalau kalian comment... Udah sampe sini aja deh, author pegel ngetiknya...

Comments

Popular Posts