[One-Shoot] Too Late




main cast : Lee Taemin, Park Sun Young, Choi Jin Ri

minor cast : Choi Minho, Krystal Jung, Gongchan Shik



Taemin POV

Aku masih merapihkan rambut ku.
"kau memang namja yang tampan Taemin-ssi.." kata ku bangga.
"bo? sudah pukul 6?" kaget ku saat aku melihat jam tangan yang akan aku kenakan.
Aku segera berlari menuju mobil ku dan mulai mengendarainya. Sekitar 45 menit aku mengendarai mobil ku, dan akhirnya aku sampai disebuah rumah yang tak lain adalah rumah keluarga Choi. Segera aku keluar mobil dan menekan bel rumahnya. Tak berapa lama, pintu rumah pun terbuka dan terlihat seorang yeoja cantik.
"annyeong chagiya." sapa ku pada yeoja itu.

"annyeong oppa." balasnya.
"kau sangat cantik sekali hari ini." puji ku.
"ah oppa, kau bisa saja." katanya dengan pipi yang memerah.
"ayo kita berangkat. oh ya, dimana appa dan eomma mu? aku harus meminta izin kepada mereka untuk mengajak mu pergi." tanya ku.
"oh appa dan eomma sedang pergi makan malam bersama client appa. lagi pula aku telah meminta, dan mereka mengizinkan ku pergi bersama oppa." jelasnya.
"kalau begitu ayo kita berangkat, nanti kita terlambat." kata ku.
Kami segera menuju ke mobil. Aku pun mulai mengendarai mobil ku.

"oppa, apakah tidak apa? ini kan acara reuni sma mu." tanya nya.
"tak apa, lagi pula Minho-ssi juga mengajak Krystal-ssi." jelas ku.
Setelah hampir satu jam, akhirnya kami sampai di sebuah club tempat acara reuni sma ku.
"nah sudah sampai, ayo kita turun." kata ku sembari melepaskan selfbelt ku.
Aku pun menggandeng tangannya. Kami pun segera masuk kedalam club.
"aishhhh tempat ini benar-benar sangat ramai. sampai-sampai aku tak dapat menemukan dimana Minho-ssi." gerutu ku.
"sabar oppa, namanya juga reuni." katanya menenangkan ku.
"ah kau ini. oh ya, itu Minho-ssi dan juga Krystal-ssi. ayo kita kesana." kata ku sembari menunjuk sebuah tempat yang berada dipinggir club.

"minho-ssi." panggil ku.
"oh taemin-ssi." jawabnya.
"annyeong." sapa Sulli pada Minho, Krystal dan juga kepada yeoja itu.
Yah yeoja yang dulu sempat mengisi hati ku. Cinta pertama ku.
"kenalkan ini Sulli-ssi, ia teman satu kampus kami juga." kata Minho mengenalkan Sulli pada yeoja itu.
"annyeong, senang bertemu dengan mu Sulli-ssi. Park Sun Young imnida." katanya memperkenalkan dirinya pada Sulli.
"oh ya, kau bisa memanggilnya dengan panggilan Luna. karena dulu kemi sering memanggilnya seperti itu." tambah Minho lagi.
"oppa..." panggilnya.
"ah ne..." jawab ku gugup.
"wah, sudah lama ya kita tidak bertemu. bagaimana kabar mu?" tanya nya.
"ah baik. bagaimana dengan mu?" tanya ku.
"baik. oh ya oppa, apakah sulli-ssi adalah......" ia pun menghentikan kata-katanya.
"oh ya, Sulli-ssi adalah teman satu kampus kami, sekaligus yeojachingu nya Taemin." kata Minho mencoba mencairkan suasana.
"oh, chukae Taemin oppa, Sulli-ssi. memang terlambat sih, tetapi tak apa kan?" tuturnya.
"ah annie Luna-ssi. gamsahamnida." kata Sulli sembari merunduk.
"sepertinya acara sudah akan dimulai, aku pergi dulu yah."katanya sembari pergi meninggalkan kami.

Selama acara reuni itu, aku selalu menghindar darinya. Entah kenapa, padahal aku telah memiliki Sulli, tetapi aku tak bisa melupakannya. Kami menjalin hubungan secara baik-baik dan berpisah pun secara baik-baik juga.

   Flashback


"oppa, mianhae. aku tak bermaksud membuat mu menjadi seperti ini. tetapi ini permintaan orang tua ku, kalau aku mempunyai pilihan, aku juga tidak mau seperti ini." katanya dengan air mata yang terus saja mengalir dari matanya yang indah itu.
"tidak apa, aku dapat mengertinya. ini juga demi kebaikan mu. aku mengerti maksud orang tua mu, dan kau tidak perlu meminta maaf kepada ku. kau tidak salah." kata ku sembari menghapus air matanya.
"gomawo oppa." balasnya.

   Flashback end

"oppa...." panggil Sulli membuat ku tersadar dari lamunan ku.
"ne., wae?" kata ku sembari terus memperhatikan jalan.
"oppa baik-baik saja? sejak acara reuni tadi oppa tampak aneh, apakah oppa sakit?" tanya nya.
"ah annei, sepertinya aku hanya kelelahan saja." kelak ku.
"kalau begitu, oppa tidak perlu mengantar ku pulang. aku bisa pulang dengan taksi." katanya.
"ah annie. aku tidak izinkan kau pulang sendiri. aku yang mengajak mu, jadi aku harus bertanggung jawab." kata ku sembari memegang sebelah tangannya.
"Sulli-ssi... gomawo.." kata ku beberapa saat setelah aku melepaskan pegangan tangannya.
"gomawo apa oppa?" tanya nya bingung.
"gomawo karena kau mau mengerti ku." jawab ku.

"mianhae, jeongmal mianhae Sulli-ssi. aku tahu ini salah, tetapi perasaan itu kembali secara tiba-tiba. aku tidak dapat mengendalikannya." batin ku.

"nah sudah sampai." kata ku sembari menghentikan mobil ku didepan rumahnya.
"gomawo oppa." katanya sembari menatap ku.
"cheonmaneyo." jawab ku.
Tiba-tiba.....

   chu~

"sampai besok oppa." katanya sembai menutup pintu mobil ku.
Aku pun kembali menjalankan mobil ku.

Luna POV

Segera aku baringkan tubuh ku ke ranjang. Acara reuni itu membuat ku merasa sangat lelah. Tetapi aku juga merasa sangat senang, karena aku dapat berkumpul lagi dengan teman-teman ku setelah pesta kelulusan dua tahun yang lalu.
"sepertinya tadi aku mendapatkan buku angkatan. dimana yah aku taruh buku itu." kata ku sembari mencarinya.

Tak berapa lama kemudian, aku telah duduk dengan bantal diatas pangkuan ku dan mulai membuka buku angkatan itu. Saat sedang asik, tiba-tiba aku melihat foto namja itu. Namja yang membuat ku hingga detik ini sulit untuk melupakannya.

   Flashback

"aku janji, aku akan menunggu mu. sampai kau kembali." katanya yang membuat ku menghentikan tangisan ku.
"annie oppa. oppa jangan melakukan hal itu. aku tidak mau oppa semakin menderita." kata ku sembari memandangnya dan mencoba untuk meyakinkannya.
"kau salah. aku tidak menderita sama sekali." katanya dengan nada meyakinkan ku.
"annie oppa. new york sangat jauh dari seoul. dan aku berada disana selama dua tahun." tutur ku.
"memang jauh, tetapi itu tidak lama. aku hanya perlu menunggu mu selama dua tahun dan kau akan kembali lagi." jelasnya.
"annie oppa. aku khawatir, selama kita berpisah dan salah satu dari kita telah menemukan sosok pengganti, aku tak mamu membuat orang itu kecewa. percayalah pada ku oppa, walaupun sekarang kita berpisah tetapi kita masih saling menyayangi, tuhan pasti akan mempersatukan kita kembali." tutur ku sembari memegang tangannya.
"baiklah aku percaya pada mu." katanya sembari menarik ku kedalam dekapannya.

   Flashback end

"untunglah oppa tidak jadi melakukan hal itu." kata ku sembari menutup buku itu dan kembali membaringkan tubuh ku.
Aku pun mulai terlarut dengan ingatan akan masa lalu ku itu.

Author POV

Matahari telah bersinar. Dan kini ia telah menyinari seisi kamar Taemin.
"hoaammmmmm........ apakah ini sudah pagi? perasaan aku baru saja tidur, dan sekarang matahari sudah menyinari ruangan ini." kata Taemin sembari mengacak-acak rambutnya.
"mwo? terang sekali! pukul berapa ini?" tanyanya sembari melihat kelayar handphone.
"BUYA?? sudah pukul 7!! aku sudah terlambat. bagaimana ini?" katanya sembari berlari menuju kamar mandi.
Tak perlu waktu lama untuk Taemin berada dikamar mandi. Karena sekarang ia tengah memasang selfbelt, dan bersiap untuk mengendarai mobilnya.

   Are you ready or not, you ready or not
   Andwel geogata tto guge ibsurel daneunda
   Are you readdy or not, you ready or not
   Michil geogata oneuldo nae maereul mak neunda

"aishhhh... siapa coba? apakah dia tahu kalau aku sedang terburu-buru." gerutu Taemin saat ia mendengar handphonenya berdering nyaring senyaring nyaringnya.

"yeoboseyo." katanya mengawali percakapan.
"YA TAEMIN-SSI!!!! DIMANA KAU? SEBENTAR LAGI KELAS AKAN DIMULAI." teriak orang itu kepadanya.
"YA!! kenapa kau berteriak kepada ku? aku tidak tuli, aku masih dapat mendengar dengan baik!" kata Taemin kesal.
"cepatlah, sebentar lagi kelas akan dimulai. oh ya, ada sesuatu yang akan membuat mu terkejut ketika melihatnya." katanya dengan suara yang agak dikecilkan.
"melihat apa?" tanya Taemin.
"sudah nanti saja. susah kalau ditelephone. lebih baik kau cepatlah." perintahnya pada Taemin.
"aishhhhh nneeeeeeee. kau lebih bawel dari seorang harmoni-harmoni yang akan melahirkan ya." ledek Taemin.
"mwo?" katanya kesal.
Taemin pun segera mengakhiri telephonenya.

Setelah ia memarkirkan mobilnya, ia pun segera berlari  menuju kelasnya. Sesampainya didepan kelas, ia pun tersenyum lega karena belum ada dosen yang masuk untuk mengajar dikelasnya.
"huhhhhhh.... untunglah...."
"ya! Taemin-ssi." panggil Minho sembari memuku pundaknya.
"ya! kenapa kau selalu mengagetkan ku?" teriak Taemin.
"sutttttttttt..... diamlah janngan berteriak. coba kau lihat, siapa yang sedang bercengkraman dengan Sulli-ssi dan juga Krystal-ssi." kata Minho sembari menunjuk kearah meja Sulli.
"MWO? Luna-ssi?" kaget Taemin.
"ne, dia adalah mahasiswi pindahan dari new york. dan sekarang ia akan menjadi teman satu kelas kita. lalu apa yang akan kau lakukan?" tanya Minho dengan nada mengintrogasi.
"apa? memangnya kenapa?" tanya Taemin.
"aisssshhhhhhh... kau lupa apa pura-pura lupa? kau ingat saat kau berpisah dengan Luna-ssi. kau berjanji akan menunggunya, tetapi ia menolaknya, dan sekarang ia telah ada dihadapan mu. apakah kau tidak merasakan apapun?" tanya Minho.
"annie." jawab Taemin.
"sudahlah.. kau tidak usah berbohong kepada ku. aku tahu semuanya, saat melihat kau bertemu kembali dengan Luna-ssi setelah hari perpisahan kalian diacara reuni kemarin. kau masih menyayanginyakan?" tanya Minho lagi.
"annie." jawab Taemin.
"sudahlah kau tidak usah berbohong lagi? mengaku sajalah." desak Minho.
"ne.. aku mengaku. aku merasakannya. perasaan itu kembali muncul tanpa aku sadari saat aku bertemu kembali dengannya diacara reuni kemarin." kata Taemin.


Kelas pun selesai, tampak Sulli, Luna, dan Krystal masih asik berbincang-bincang.
"Sulli-ssi, ayo kita pulang." ajak Taemin.
"ah mianhae oppa. aku tidak bisa." katanya sembari merapihkan buku-bukunya.
"waeyo?" tanya Taemin.
"Sulli-ssi..." terdengar suara seorang namja yang memanggil Sulli, dan itu membuat semua orang yang berada disana langsung mengalihkan pandangannya kearah suara itu berasal.
"ah Gongchan-ssi tunggu sebentar. mianhae oppa, aku ada urusan dengan Gongchan-ssi. annyeong." kata Sulli sembari berjalan menghampiri Gongchan.

Taemin POV

Sudah hampir dua minggu ini Sulli tampak berubah. Ia selalu menolak ketika aku ajak pergi. Ketika aku telephone tidak pernah ia angkat. Dan belakangan ini juga, ia semakin dekat dengan Gongchan, malah ia telah memanggil Gongchan dengan sebutan oppa.
"sudah pukul berapa ini? aku kan ada janji dengan Luna-ssi." kata ku sembari mengambil kunci mobil yang berada diatas meja.
"aishhh... bagaimana aku bisa lupa. hari ini kan Luna-ssi mengajak ku untuk berkunjung kerumahnya." kata ku sembari terus memperhatikan jalan.
Belakangan ini aku semakin dekat dengannya. Aku selalu bercerita kepadanya mengenai hubungan ku dengan Sulli. Dan aku semakin merasakan perasaan itu, perasaan yang dulu sempat hilang dan sekarang telah kembali.

Setelah aku memarkirkan mobil ku dipekarangan rumahnya, segera aku menekan bel rumah itu. Tak berapa lama pintu pun terbuka, tampak seorang yeoja yang mengenakan pakian yang santai tetapi tetap telihat cantik, sangat cantik.
"apa-apaan kau ini? apa yang kau pikirkan." gumam ku dalam hati.
"oh oppa, silahkan masuk." katanya mempersilahkan ku untuk memasuki rumahnya.
Sudah dua tahun tidak berkunjung, kurasa tidak ada yang berubah disini. Design dan tata letaknya semuanya masih sama.
"oppa silahkan duduk, aku akan membuatkan minum dulu." katanya sembari berjalan menuju dapur.
"ne." jawab ku.
Dulu ketika kami masih berhubungan, aku sering sekali berkunjung kesini. Aku ingat dulu, aku sering sekali menghabiskan waktu bersamanya dibalkon belakang sembari meminum segelas coklat panas yang ia buat.
"oppa, silahkan diminum." katanya membuat ku tersadar dari lamunan ku.
"gomawo Luna-ssi." kata ku sembari meneguk secangkir teh yang telah ia siapkan.
"oh ya oppa, bagaimana hubungan mu dengan Sulli-ssi?" tanyanya.
Aku hanya terdiam mendengar pertanyaannya itu.
"ah mianhae oppa, aku tak bermaksud membuat mu menjadi tersinggung." katanya dengan muka yang merasa bersalah.
"ehmmmm... entahlah. masih sama seperti biasanya, dia selalu menghindar dari ku..."

   Are you ready or not, you ready or not
   Andwel geogata tto guge ibsurel daneunda
   Are you readdy or not, you ready or not
   Michil geogata oneuldo nae mareul mak neunda

"mianhae, aku angkat telephone ku dulu." kata ku sembari berjalan menjauh dari Luna.

"yeoboseyo." sapanya pada ku.
"yeoboseyo." jawab ku.
"oppa, bisakah kita bertemu sekarang?" tanya nya.
"ah ne., dimana?" tanya ku.
"di taman belakang sekolah." jawabnya.
"ne. aku akan segera kesana." kata ku sembari menutup telephone darinya.

Aku segera kembali masuk menemui Luna.
"dari siapa oppa?" tanya nya pada ku.
"ehmmmmmmm...."
"pasti dari Sulli-ssi. sudah oppa pergi saja, temui dia." katanya memotong ucapan ku.
"tetapi bagaimana dengan...."
"masih ada waktu lain, oppa lekaslah pergi, jangan buat dia terlalu lama menunggu oppa." perintahnya pada ku.
"mianhae Luna-ssi. aku janji aku akan mengganti hari ini." kata ku.
"sudahlah oppa tak usah dipikirkan." katanya sembari memegang pundak ku.
"kalau begitu aku pergi dulu. annyeong." pamit ku.

Luna POV

"sebenarnya aku tak mau oppa. aku tak rela." batin ku saat Taemin oppa sudah menghilang dari pandangan ku.
"aku masih sangat menyayangi mu. dan aku tak mau kau menjadi milik orang lain...."
"tetapi sepertinya semua sudah terlambat oppa. kau sudah menjadi miliknya. aku berharap oppa bahagia dengannya." kata ku sembari menghapus air mata yang telah membasahi pipi ku.

Sulli POV

Aku masih menunggu kedatangannya. Kedatangan seorang namja yang aku sayangi. Aku terus memandang kelayar handphone ku, tampak sebuah foto kami berdua yang aku jadikan wallpaper handphone ku.

   Flashback

"oppa, ayo kita berfoto bersama." ajak ku.
"untuk apa?" tanya nya sembari terus memakan es krimnya.
"sebagai tanda first anniversary kita oppa. ayolah oppa, mau yah..... ku mohon.." rengek ku padanya.
"hem.. baiklah." jawabnya.

"oppa, apakah kita akan seperti ini terus?" tanya ku padanya saat kami telah selesai berfoto.
"tentu. lagi pula kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya nya.
"annie. hanya saja aku khawatir oppa." tutur ku.
"kau tidak perlu khawatir chagiya. kita akan terus bersama." katanya sembari memeluk ku.

   Flashback end

"Sulli-ssi.." teriakan itu, tidak salah lagi dia adalah...
"kau sudah lama?" tanyanya pada ku.
"annie oppa, aku baru saja sampai." kata ku dengan pandangan yang terus saja melihat kearah pancuran air.
"ada apa?" tanya nya saat ia duduk disamping ku.
"aku rasa ini tidak bisa dilanjutkan lagi oppa." kata ku dengan suara yang bergetar.
"apa maksud mu?" tanya nya bingung.
"kita harus mengakhiri ini semua. aku sudah menyayangi namja lain." kata ku.
"siapa namja itu? apakah Gongchan-ssi?" tanya nya.
"ne, dia adalah Gongchan oppa. mianhae oppa, aku sudah tidak bisa melanjutkannya bersama mu. aku berharap agar kau bisa menemukan pengganti ku yang lebih bisa menerima mu. hanya itu yang aku ingin katakan pada mu oppa, aku pamit. annyeong." kata ku sembari berjalan menjauh dari Taemin oppa.

"aku tahu isi hati mu oppa, saat kau mengatakannya pada Minho-ssi waktu itu didepan kelas." kata ku.
"aku harap kau bahagia dengannya oppa. aku tak mau menjadi orang ketiga antara kau dan Luna-ssi. sebenarnya aku dan Gongchan oppa tidak ada hubungan apa-apa. aku hanya memintanya untuk berpura-pura menjadi namjachingu ku agar kau percaya dan yakin kalau aku sudah tidak mencintai mu lagi." batin ku.
"tetapi aku masih sangat menyayangi mu oppa. saranghaeyo.." kata ku sembari menghapus air mata yang terus saja mengalir membasahi pipi ku.

Taemin POV

Apa ini? Apa yang terjadi? Apakah aku sedang bermimpi? Baru saja Sulli mengakhiri hubungan kami.

Aku berjalan gontai menuju kamar ku. Aku masih tidak dapat mempercayai apa yang baru saja terjadi tadi.
"Taemin-ssi gwencana?" tanya Minho yang baru saja sampai di rumah ku.
Ketika aku masih berada ditaman belakang sekolah, aku segera menghubungi Minho memintanya untuk datang kerumah ku.
"sudah berakhir." kata ku dengan tatapan kosong.
"apa maksudnya?" tanya nya bingung.
"aku dan Sulli-ssi sudah berakhir. dia lebih memilih Gongchan-ssi." tutur ku.
"sabar oppa, aku turut prihatin akan hal ini." kata Krystal yang datang bersama Minho.
"sudahlah Taemin-ssi kau jangan terus terpuruk seperti ini. mungkin ada hal baik dibalik ini semua." kata Minho sembari memukul pundak ku.

Sudah satu bulan setelah kejadian menyedihkan yang terjadi di taman belakang sekolah. Memang benar yang dikatakan Minho, ada hal baik dibalik ini semua. Aku semakin dekat dengan Luna dan tetap menjadi teman dengan Sulli dan Gongchan.
"Taemin-ssi. kenapa kau masih ada disini?" tanya Minho pada ku.
"memangnya kenapa?" tanya ku bingung.
"bukannya kau ada janji dengan Luna-ssi. kau kan akan menyatakan perasaan mu padanya." jelas Minho.
"oh iya, kenapa aku bisa lupa. kalau begitu aku pergi dulu Minho-ssi." kata ku sembari masuk kedalam mobil.

Hari ini aku akan mengatakan semuanya pada Luna. Semua perasaan ku padanya yang telah aku pendam.
"oh ya, aku lupa membeli bunga. sepertinya masih sempat untuk ku membeli bunga terlebih dahulu." kata ku saat melihat jam tangan ku.

Luna POV

Aku terus saja melihat jam tangan ku. Sudah hampir setengah jam aku menunggu kedatangannya, tetapi ia tak kunjung juga datang.
"kenapa ini? kenapa perasaan ku menjadi tidak tenang." kata ku sembari memegangi dada ku yang terasa sesak.
"lebih baik aku hubungi dia." kata ku sembari menekan nomor telephone nya.
Setelah beberapa saat aku menunggu, akhirnya terdengar suara seseorang yang mengangkat telephone ku.

"yeoboseyo." kata ku.
"yeoboseyo." jawab nya.
"Taemin oppa dimana kau?" tanya ku padanya.
"ah mianhae Luna-ssi, ini aku Minho-ssi." jawabnya dengan suara yang berat dan juga bergetar.
"mianhae Minho-ssi. oh ya dimana Taemin oppa?" tanya ku.
"Taemin-ssi.... Taemin-ssi...." katanya terbata-bata.
"ia dimana Taemin oppa? apakah ia baik-baik saja?" kata ku dengan suara yang memberat dengan air mata yang tertahan.
"Taemin-ssi... ia mengalamai kecelakaan. dan ia telah tiada.." katanya dengan suara tertahan.
"mwo? apa maksud mu Minho-ssi? kau jangan bercanda. tak mungkin Taemin oppa meninggal." kata ku dengan air mata yang sudah mulai membasahi pipi ku.

Pemakaman.
"Luna-ssi." panggil Minho.
"oh kau Minho-ssi." kata ku sembari terus menatap makam Taemin oppa.
"kau harus sabar ya., ini bukan akhir hidup mu." kata Krystal sembari memeluk ku.
"gomawo Krystal-ssi Minho-ssi." kata ku dengan air mata yang terus saja mengalir.
"bagaimana ini bisa terjadi Minho-ssi?" tanya ku padanya, saat aku fikir aku harus tahu mengenai hal ini.
"ehmmm..."
"sudahlah katakan saja. aku ingin tahu semuanya." paksa ku padanya.
"ehmmmm... begini, polisi bilang bahwa, mobil yang Taemin-ssi kendarai ditabrak sebuah truk dari arah berlawanan dengan kecepatan yang tinggi. dan kecelakaan itu membuat Taemin-ssi mengalami pendarahan pada otaknya, dan ia meninggal di lokasi kejadian." kata Minho dengan terbata-bata yang membuat air mata ku kembali menetes.
"bagaimana ini? kenapa oppa pergi meninggalkan ku?" kata ku dengan terduduk didepan makamnya.
"kau harus kuat Luna-ssi. kau pasti bisa melewati ini semua." kata Sulli sembari membantu ku berdiri dan memelukku.
"tapi aku tak bisa hidup tanpa Taemin oppa..." kata ku.
"kau pasti bisa, hidup mu tidak akan berakhir sampai disini saja. hidup mu masih panjanng." kata Gongchan memberi semangat kepada ku.
"oh ya ada yang lupa." kata Minho sembari mengambil sesuatu daru saku jasnya.
"ini.." katanya sembari memberikan sebuah kotak kepada ku.
"apa ini?" tanya ku.
"kau buka saja." perintahnya.
Aku pun membuka kotak itu.
"bo? sebuah kalung?" taya ku bingung.
"kalung itu Taemin-ssi siapkan untuk mu. rencananya ia akan berikan itu pada mu saat ia mengungkapkan perasaanya pada mu. dia sangat menyayangi mu, dan ia sempat mengatakan bahwa kau harus tetap melanjutkan hidupmu walaupun ia sudah tidak ada disisi mu tetapi ia selalu ada dihati mu." jelas Minho.
Aku kembali menangis. Aku tak dapat menahan perasaan ku ini.

"oppa gomawo. aku berjanji akan terus bersama mu." kata ku sembari memandang kalung yang ia telah siapkan untuk ku.



The End~ 
...감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts