Jong-Eun Story (First love? Last love?)
baru publish sekarang?
mian ya semua! Aku udah berusaha sekeras mungkin buat after story yang satu ini
selamat baca!
After Story of Please Be Mine
Author : Salsa
So Eun POV
Kini Jong Woon oppa sudah berada tepat didepan rumahku, ia memang akan mengantarku ke kampus pagi ini.
āKau terlihat semakin cantikā pujinya.
āDan kau semakin jelekā
āYAAKKKā Pekiknya tak terima
āhahahaā¦ aku hanya bercanda oppa! Kajja!ā Ucapku sambil
menarik tangannya.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit, kami sudah sampai
dikampus kebanggaanku, Seoul National University
āGomawo oppa!ā Ucapku sambil tersenyum kearahnya lalu hendak membuka pintu
mobilnya namun gerakan tanganku terhenti. Terhenti karena seorang namja yang
menahan tanganku. Kalian sudah tau jelas siapa itu bukan?
āChakkaman! Nanti kau pulang jam berapa? Mau kujemput?ā
Tawarnya
āanio oppa! Aku tau kau sedang banyak tugas dikantormu!ā
āAhā¦ itu mudah! Aku bisa menyuruh Eunhyuk menyelesaikannya!ā
Ucapnya enteng
āYAKā¦ Mana boleh huh? Sudahlahā¦ tak usah menjemputku disini!
Lagipula sehabis dari sini aku akan langsung ke Leebooks! Kalau mau jemput saja
disana!ā
āAh.. baiklah! Sampai jumpa chagi! Saranghaeyo!ā Ucapnya
sambil mengacak rambutku gemas
āAisshhhā¦. Jangan diacak-acak!ā Ucapku sambil membenarkan
rambutku kembali, lalu akupun keluar dari mobil itu.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Aku berjalan malas melewati lorong-lorong gedung kampusku.
Membosankan sekali! Yaā¦ aku tak punya banyak teman disini, satu-satunya teman
terdekat yang kupunya adalah Ji Ah dan
hari ini dia tak ada mata kuliah. Jadilah aku sendiri disini, benar-benar
seperti anak hilang. Bukan berarti aku
tak punya teman selain Ji Ah, aku punya! Namun Ji Ah lah yang paling dekat
denganku
āPermisi!ā Terdengar suara namja dari belakangku, akupun
menoleh kearah namja itu
āSo Eun?ā Teriaknya
āKim So Eunā Lanjutnya masih berteriak
āK.. Ka.. Kau Seungā¦..ā
āNeā¦ aku Yoo Seung Ho! Yoo seung Ho! Kau masih
mengingatku kan?ā Ia mulai
berjingkrak-jingkrak senang sambil memelukku erat, sangat erat sampai dadaku
sesak.
āSeungā¦.. Hoā¦. Leā¦ pas.. kan!ā Ucapku yang sedang sesak
karena pelukannya
āMianhae! So Eunie! Aku merindukanmu! Omoonaā¦ā¦. Kau benar-benar
tidak berubah! Kau masih seperti dulu, adik kecilku yang manis!!ā Ucap Seung Ho
sambil mencubiti pipiku
āKau benar-benar Seung Ho?ā Tanyaku sambil mengerutkan
keningku. Masih tak percaya.
āAigooooā¦ā¦ Tentu saja! Otokaci? Aku terlihat semakin tampan
kan?ā Ucapnya sambil menaikan sebelah alisnya
āNarsismu itu tidak hilang ya..!ā
āHeiā¦ā¦ aku ingin bertanya! Dimana kelas Mrs. Na Ra?ā Mataku membelalak mendengar
pertanyaannya, Mrsā¦ Na Ra?
ākau masuk jurusan sastra?ā Tanyaku Tak percaya
āNe.. Waeyo? Kau juga?ā Tanyanya antusias yang kujawab
dengan anggukan cepat berkali-kali yang tak kalah antusias juga.
āOmoonaā¦ā¦. Kita benar-benar jodoh!ā Ucapnya yang terlihat
sangat senang
āJodoh? ISHā¦ā
āEh.. tak boleh begitu cantik! Ingat ya.. kau pernah
menyatakan cintamu padaku!ā Bisiknya sambil merangkulku, akupun segera melepas
rangkulannya
āYAK! Jangan pernah mengatakan itu lagi! Itu sudah berlalu!ā
kesalku
āNe.. araseo! Ngomong-ngomong jam berapa kelas kita akan
dimulai?ā
āJam 9 pagi!ā ucapku sambil melirik jam tanganku
ākalau begitu masih ada waktu 24 menit! Kajja! kita
kekantin!āUcapnya sambil menarik tanganku, membuatku terseret-seret
mengikuti langkah besarnya. Ishā¦ dia tak berubah! Masih saja seperti ini!
At canteenā¦ā¦.
Kami berdua duduk berhadapan disalah satu meja yang terletak
di pojok ruangan yang lebih mirip seperti kafe ini. Dia terus bercerita panjang
lebar tentang kehidupannya di Den Haag, kota yang selama 5 tahun ini
ditinggalinya. Sedangkan aku hanya diam terpaku mendengarkan penjelasannya,
bukan terpaku karena terpesona dengan ceritanya melainkan kesal padanya. Apa
dia tak tau kalau aku menangisi kepergiannya yang sangat mendadak selama
seminggu penuh? Apa dia tak tau betapa sakitnya aku saat ditinggal seperti itu?
Dan sekarang dia kembali dengan wajah tanpa dosanya?
āSo Eun? Kenapa diam saja? Kau tak tertarik dengan
ceritaku?ā Tanyanya sambil memiringkan kepalanya.
āPabo!ā
Hanya itu yang keluar dari mulutku, bisa saja aku
berteriak-teriak marah dihadapannya, memakinya dengan kata-kata kasar atau
malah memeluknya karena rasa rinduku yang membludak namun aku masih memiliki
akal sehat, aku tak mungkin melakukan itu padanya. Aku menahan semua amarahku
padanya.
āPABO? Apa maksudmu?ā Tanyanya heran
āMengapa kau meninggalkanku begitu saja? Tak memberitauku
akan pergi dan tak memberitauku akan kembali!
Apa yang ada dalam fikiranmu? Sebenarnya kau menganggapku apa?ā
Tak terasa air mataku mengalir membasahi pipiku, baiklah!
Aku kalah! Aku terlalu kesal karena mendengar pertanyaan darinya! APA MAKSUDMU?
Harusnya aku yang bertanya seperti itu
padanya! Apa maksudmu meninggalkanku seperti itu? Apa ia ingin membuatku gila
karena memikirkannya?
āMianhae So Eun! Jangan menangis! Semua yang kulakukan saat
itu sudah kufikirkan matang-matang! Aku hanya tak mau membuatmu terluka karena
kepergianku!ā
Jelasnya. Melihatku menangis, iapun mengulurkan tangannya
hendak menghapus air mataku namun tentu saja tak kubiarkan jari-jarinya
menyentuh wajahku, Aku menepisnya sebelum jari-jarinya itu menyentuhku.
āTak mau membuatku terluka? Kau fikir dengan cara menghilang
tiba-tiba bisa membuatku tak terluka? Itu semua malah semakin membuatku
terluka! Setidaknya jika kau memberitauku, aku tak perlu mencemaskanmu sejauh
itu! Bahkan kukira kau sudah mati!ā
āMWO? MATI?ā
ākau benar-benar seperti ditelan bumi saat itu! Setiap orang
yang kutanya tentangmu tak ada yang tau!ā
āJeongmalyo? Sampai sebegitunya kah kau mencemaskanku?ā
Tanyanya memasang ekspresi terkejutnya. āJeongmal mianhaeyo! Aku benar-benar
tak berfikir sejauh itu! Kau tau kan, sejak kecil kau tak pernah jauh dariku?
Dari situlah aku mulai berfikir, jika aku memberitaumu kalau aku akan pergi,
aku takut kau takkan terima dan malah menahanku atau yang lebih buruk kau malah
merengek memintaku untuk mengajakmu! Kau itu kan yeoja paling manja seantero
korea!ā Ishā¦. Disaat seperti ini, namja pabo ini masih bisa mengejekku? Aishā¦
keterlaluan!
Melihatku yang masih tak bergeming, namja itu kembali
bersuara
ājebal So Eunie! Mianhae! Aku janji mulai sekarang, aku
takkan pernah meninggalkanmu! Aku akan selalu berada disisimu!ā Lanjutnya
āBukan itu yang kumau! Aku hanya mau kau tetap menjadi
sahabatku! Sampai kapanpun!ā
āBukankah artinya sama saja?ā
āAnio! Berbeda! Sudah ada namja lain yang akan selalu berada
disisiku!ā
āA.. Ap..Apa maksudmu?ā
āMasa kau tak mengerti maksudku?ā Ujarku melihatnya
terbata-bata seperti itu. Apakah sebegitu mengejutkannya? āAku sudah punya
namjachinguā Lanjutku yang kali ini malah tersenyum sumringah. Benar-benar
gila!
āMWO? Namjachingu?ā
āWaeyo? Kau kira aku akan terus mengejar cinta orang yang
tak menginginkanku?ā Ucapku sambil meliriknya tajam,
āKukira kau akan menjadi milikku!ā
āAiissshhhh! SHIREO! Kau mau aku ceritakan tentangnya?
Namanya Jong Woon! Kim Jong Woon! Dia ituā¦ā¦ā¦.ā
āNanti kita jalan-jalan yaā¦ā Selaknya. Ihā¦ dasar
menyebalkan! Padahal aku sedang sangat antusias ingin menceritakan tentang
Yesung oppa.
āAku tak bisa! Aku harus bekerja!ā
āBekerja? Kau sudah bekerja?ā
āehmā¦ begitulah!ā
āAigooā¦.. kau itu mandiri sekali! Hei! Apa kabar halmeoni?ā
āBaik! Sangat baik!ā
āApa dia masih di Mokpo?ā
āNeā
āBulan depan aku akan berlibur ke Mokpo!ā
āMianhae Seung Ho-yaā¦ 3 bulan lalu, aku dan Jong Woon oppa
baru saja ke Mokpo! Jadi kurasa aku tak bisa ikut denganmu!ā Sesalku. Aku
melihat ekspresi wajahnya berubah seketika setiap aku menyebut nama Jong Woon,
apa dia cemburu? Tapi untuk apa? Dia sendiri yang bilang kalau ia hanya
menganggapku sebagai adiknya! Ahā¦ Jangan berpikir macam-macam Kim So Eun! Sadarlah, kau
sudah mempunyai namjachingu terbaik sepanjang masa, Kim Jong Woon.
āSepertinya hubungan kalian sudah sangat dekat!ā Ucapnya
dengan ekspresi datar
āBegitulah! Dia benar-benar sangat perhatian denganku!ā
Senyumku
āJika dibandingkan denganku, siapa yang lebih perhatian?ā
Tatapannya mulai terarah tepat kemataku.
āAishā¦ apa maksudmu? Tentu saja tak bisa dibandingkan
seperti itu! Kau sahabatku dan ia namjachiā¦ā
āAra.. araā¦ kajja! Kita kekelas!ā Selaknya sambil menarik
tanganku
āTapi jusmuā¦ā
āAku tak haus!ā Ucapnya cepat
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Kuliah hari ini sudah selesai dan sekarang aku harus segera
ke Leebooks,
āSeung Ho-yaā¦ aku duluan yaā¦ Aku harus ke toko bukuā
āToko buku?ā
āNe.. namanya Leebooks store! Aku pramuniaga disana!ā
āWooaaaā¦. Pasti menyenangkan!ā
āTerkadang melelahkanā
āKau dijemput namjachingumu?ā
āAnio! Dia pasti sedang sibuk!ā
āCihā¦ Namjachingu model apa itu? Jika dia tulus mencintaimu
harusnya ia lebih mementingkan yeojachingunya daripada hal lain!ā
āTadinya ia mau menjemputku tapi aku menolaknya!ā
āTerserahlah! Sekarang, ayo kuantar!ā
āTak usah! Nanti merepotkanmu!ā
āhalahā¦ā¦ā¦. Itu sudah menjadi tugasku! Bukankah dari dulu
kerjamu hanya membuatku repot?ā Candanya sambil menjepit ujung hidungku dengan 2 jarinya
āYAK! YOO SEUNG HO!ā
āKajja! Aku bawa motor!ā Ucapnya sambil menarikku
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Mau tak mau aku menerima tumpangannya
Arrived to Leebooksā storeā¦ā¦ā¦
āKyaaaaaaā¦ā¦ā¦.. So Eun! Syukurlah kau sudah datang!ā Teriak
Ji Ah senang tepat saat aku dan Seung Ho membuka pintu masuk Leebooks. Saking senangnya sampai sepertinya ia tak menyadari keberadaan Seung Ho yang sedang mengekor dibelakangku. Ia sudah
menggunakan pakaian bebasnya sambil membawa mantel, memang cuacanya sedang
sangat buruk sekarang, angin berhembus dengan kencangnya sejak pagi tadi.
āWaeyo?ā tanyaku heran
āAku harus pergi sekarang! Eunhyuk oppa ulang tahun dan aku
lupa membeli kado untuknya!ā Ucapnya panik sambil memakai high heelsnya dengan
terburu-buru
āNanti kalau manager Han tau bagaimana?āUcapku agak keras
karena ia sudah berlari meninggalkanku
āTenang saja! Ia tak ada! Aku akan kembali 5 menit sebelum
Leebooks tutupā teriak Ji Ah padaku. Akupun hanya mampu menghela nafas panjang,
ok! Hanya aku dan Seung Ho disini! Berdua saja! Sampai sore nanti menunggu Jong
Woon oppa menjemputku! Aku mengganti bajuku dengan seragam Leebooksku, Kemeja
putih + rok hitam selutut dengan rambut yang digulung dibelakang.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Tak ada satupun orang yang memasuki Leebooks dari tadi dan
ini sudah waktunya kami makan siang, apa karena cuaca yang sangat buruk ini?
Yang benar saja? Toko buku ini sepi sekali! Hanya ada suara tawa kami berdua
yang sibuk mengenang masa lalu.
āGelang yang indah!ā Pujinya sambil menatap lekat gelang
berwarna biru muda dipergelangan tangan kiriku
āNe.. sangat indah! Ini dari Jong Woon oppa! Ia
membelikannya sebulan yang laluā Balasku senang sambil menekuk siku kiriku,
memperlihatkan kilauan yang terbentuk dari sana.
āTapi kurasa itu tak cocok ditanganmu! Lebih baik dilepas
saja!ā Serunya sambil membuang muka, Aishā¦. JINJJA! Maunya apa sih? Tadi dipuji
sekarang dibilang tak cocok! Kenapa si dia? Setiap kusebut nama Jong Woon oppa
moodnya selalu hilang.
āAku lapar! Aku beli roti dulu ya..ā seruku sedikit kesal.
āMau kuantar?ā
āantar? Tak perlu! Toko kuenya ada diseberang jalan!ā Ucapku
sambil menunjuk bangunan tepat diseberang toko buku ini.
āBelikan juga buatku ya..! Kau masih ingat kan roti
kesukaanku?ā
āRoti kejuā Seru kami kompak yang membuat senyuman
tersungging dibibir kami berdua.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Author POV
Yoo Seung Ho, namja berumur 22 tahun ini adalah teman masa
kecil So Eun, Ia selalu menjaga dan melindungi So Eun. Mereka sangat amat
dekat. Sampai akhirnya saat kelas 1 SMA,
So Eun menyatakan cintanya pada Seung Ho. Tapi Seung Ho menolaknya dengan dalih
ia hanya menganggap So Eun sebagai adik perempuannya. Walaupun begitu, hubungan
mereka tak sedikitpun terkoyak, mereka tetap dekat satu sama lain.
Tak perduli apa yang pernah So Eun katakan dan tak perduli
akan cibiran teman-temannya, mereka benar-benar seperti pasangan kekasih,
kemana-mana selalu berdua dan perhatian yang diberikan satu sama lain sangatlah
besar. Selulusnya dari High School, tiba-tiba Seung Ho menghilang. Benar-benar
hilang seperti ditelan bumi, tak ada satupun orang yang tahu kemana Seung Ho
dan keluarganya pergi. Dan itu membuat So Eun sangat terpuruk, ia seperti kehilangan
setengah dari raganya.
Untungnya kesibukan mencari beasiswa bisa membuatnya sedikit
melupakan rasa rindunya. Selama 2 tahun So Eun sibuk mencari beasiswa, sampai
akhirnya ia mendapatkannya di Seoul, ibu kota negaranya, awalnya So Eun menolak
karena ia tak ingin jauh dari halmeoninya tapi Halmeoni memaksanya hingga So
Eun memutuskan untuk mengambil beasiswa itu dan berangkat ke Seoul, ia tak
punya siapa-siapa di Seoul hanya punya seorang bibi, tapi bibinya tak terlalu
memperdulikannya karena masalah keluarga yang cukup rumit semasa kecil.
So Eun pun tinggal disebuah panti asuhan, ia tak keberatan
sama sekali bahkan merasa sangat senang karena ia sangat menyayangi anak-anak. Satu
tahun berlalu, sang bibi memberikan rumah yang ditinggalinya pada So Eun lalu
pergi ke Jepang, Negara asal suaminya. Walaupun sudah mempunyai rumah sendiri,
So Eun tak pernah absen datang ke panti sepulang kuliahnya. So Eun mendapat
pekerjaan di Leebooks setelah ia berkenalan dengan Ji Ah dikampusnya, satu
universitas tapi berbeda jurusan.
Kembali ke Seung Ho, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Den
Haag saat Seung Ho baru memasuki High Schoolnya karena urusan pekerjaan,
Awalnya Seung Ho menolak untuk ikut karena satu alasan, KIM SO EUN. Namun
karena mendapat desakan dari seluruh keluarganya, Seung Ho akhirnya menyetujui
itu semua dengan satu syarat yaitu tak memberi tau siapapun tentang kepergian
mereka, 3 tahun mereka menyimpan semuanya dengan baik, hingga saat Seung Ho
lulus High School mereka segera berangkat.
Awalnya, Seung Ho akan tinggal di Den Haag selamanya namun
semua berganti seiring kedewasaan Seung Ho, Seung Ho memutuskan kembali ke
korea dan meneruskan kuliahnya disana, tepatnya di Seoul, Tidak ada sedikitpun
bayangan yang terlintas dibenak Seung Ho bahwa ia akan bertemu dengan So Eun
disini karena setaunya So Eun berada di Mokpo bersama halmeoninya. Dan
rencananya bulan depan ia akan berkunjung ke Mokpo, untuk mengejutkan So Eun
namun tuhan berkata lain.
Sebuah kebetulan yang luar biasa karena bisa mempertemukan
dua makhluk ini, entah apa bisa dibilang kebetulan ataukah Takdir.
So Eun POV
Kurasakan hembusan angin semakin lama semakin kencang
menusuk tulangku, benar-benar dingin. Aku menenteng sebuah bungkusan berisi
beberapa buah roti. Dengan sedikit berlari aku memasuki Leebooks, kulihat namja
itu masih membenamkan kepalanya dimeja bulat ditengah toko buku ini. Aku
melangkah mendekatinya, membuatnya sedikit kaget karena suara langkah kakiku
dan segera membenarkan posisinya, duduk dengan tegak sambil memandangku dengan
senyum manisnya.
āIge! Makanlah!ā Ujarku sambil duduk dihadapannya. Ia
mengambil roti dalam bungkusan itu lalu memakannya, tiba-tiba saja JDDEEERRRR
(Halahā¦ apaan nih? Anggap ja suara petir). Bunyi petir menggelegar, membuat
kami refleks menghadap kearah jendela.
āSo Eun! Gwenchanayo?ā Seung Ho terlihat mulai khawatir saat
melihat rintik-rintik air mengalir dijendela, menampakkan hujan sudah mulai
menyapa.
āGwenchanaā ucapku sambil tersenyum.
āKau yakin? Dimana penghangat ruangannya?ā Ujarnya sambil
berdiri
āSedang rusak!ā sesalku sambil memandangnya. Namja itu tak
henti-hentinya menoleh kearah jendela, memastikan hujan tak akan lebih deras
lagi. Kalian ingat kan tentang daya tahan tubuhku? Aku sangat lemah terhadap
hujan, aku bisa pusing dan menggigil hebat walau hanya terkena gerimis saja.
Gila! Ne.. benar-benar gila! Aku juga tak suka dengan penyakit ini, aku jadi
tak bisa bermain-main dibawah hujan. Menyebalkan.
3 Jam berlalu, Seung Ho mencoba menghiburku dari tadi, ia
mengajakku bermain untuk mencoba membuatku merasa lebih baik. Ya.. pasti ia
sudah tau jelas akan apa yang kurasakan sekarang, aku mulai merasa pusing
karena hujan tak kunjung reda bahkan lebih deras dari sebelumnya, belum lagi
kilat dan petir yang tidak ada habisnya, membuat rasa pusingku makin bertambah.
Aku mulai memeluk tubuhku sendiri sembari menggosok kedua
tanganku perlahan. Melihatku seperti itu, Seung Ho segera menyalakan semua
lampu, membuat tempat ini sedikit lebih hangat.
āSo Eun-ah! Kau pasti sangat pusing! Disini pasti ada dapur,
pantry atau apa namanya itu kan? Kurasa aku bisa membuatkan teh hangat
untukmu!ā
āTak ada kata tak perlu! Palli! Mana dapurnya?ā Lanjutnya
setelah melihatku akan membuka mulutku, seperti ia bisa membaca pikiranku, aku
memang ingin menolak tawarannya. Akupun mengarahkan telunjukku ke pintu dipojok
ruangan.
āDiam disini! Aratsoyo?ā Ucapnya sebelum berlalu dari
hadapanku. Aku sudah seperti ini sejak aku masih kecil, dan ia selalu ada
disaat itu. Hujan juga pernah datang saat kami sedang mendaki bukit, membuatnya sangat panik, kami berteduh
disebuah gubuk kecil yang reyot waktu itu dan ia membakar apapun yang bisa
dibakar saat itu hingga bisa memberiku kehangatan.
Rasa dingin yang tak tertahankan kembali menyerang,
membuatku mengeratkan pelukanku pada tubuhku sendiri. Aku memakai mantel tebal
yang sangat panjang, membuat kedua tanganku tenggelam didalamnya. Kutarik ulur
lengan kiri mantelku, membuat lengan kiriku terlihat jelas dan aku baru
menyadari sesuatu.
āAigooā¦.. gelangnya?ā
Lirihku, aku segera berhambur dari
dudukku, mencari gelang itu dibawah meja dan berkeliling panik ditoko buku ini
akhirnya aku menyerah karena aku tak kunjung menemukannya, kudekati jendela dan
kuamati jalan raya didepanku, namun betapa tercekatnya aku ketika melihat benda
berkilauan itu berada persis ditengah jalan, jalanan yang cukup sepi tapi
sangat berbahaya, karena sekalinya ada kendaraan, kendaraan itu akan melaju
dengan sangat kencang. Tak fikir panjang, aku segera berhambur keluar, tak
memperdulikan hujan atau bahaya yang menunggu didepanku, aku berlari ke tengah
jalan, aku membungkukkan badanku dan meraih gelangku. Dan betapa bahagianya aku
kala mendapati gelang itu tak rusak sedikitpun, saking bahagianya aku sampai
lupa dengan hujan deras yang harusnya sudah membuatku pingsan, terlebih dimana tempatku sekarang berada hingga akhirnya sebuah klakson mobil menyadarkanku
āSO EUNNNNNNNNNā Pekik Seung Ho dari depan Leebooks
āARRGGGHHHHā
Teriakku saat mendapati sebuah mobil sedan sedang
melaju dengan kecepatan tinggi kearahku. Bodoh! Ini bukan seperti
didrama-drama, jangan pikir aku adalah orang bodoh yang hanya bisa berteriak,
tapi sumpah demi tuhan kakiku lemas, kakiku lemas mengetahui bahwa ajalku
berada didepan mataku, untuk digerakkan saja kakiku tak bisa apalagi berlari?
TIINNNā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Suaranya terdengar semakin nyaring ditelingaku, seperti
sebuah terompet maut yang akan segera merenggut nyawaku.
Author POV
PRAANNGGG
Cangkir ditangan Seung Ho terjatuh begitu saja
Ia segera berhambur keluar setelah menyadari yeoja itu tepat
berada ditengah jalan
āSO EUNNNNNNNNNNNā Pekiknya ketika melihat sebuah mobil
sedan berwarna silver melaju dengan kecepatan tinggi ke arah yeoja itu. Dengan
sigap, ia berlari dan menarik So Eun kedalam pelukannya, lalu membawa yeoja itu
tepat sebelum mobil itu menghempaskan tubuh mereka.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
So Eun POV
āKubilang diam disini! Kenapa kau keluar?ā Bentak Seung Ho.
Aku tak menjawab, kueratkan genggamanku pada gelang itu. Kami sudah berada di
Leebooks kembali sekarang, ia menyelamatkan nyawaku.
āKarena ini?ā Dia menarik kepalan tanganku. Aku masih tak
bergeming
āKARENA GELANG SIALAN INI?ā teriaknya geram karena aku tak
kunjung menjawab
āKARENA GELANG INI DARI NAMJA BODOH ITU?ā
PLAAKK
Aku menampar pipinya karena kesal, aku baik-baik saja jika
ia memarahiku, memakiku atau membentakku tapi tidak dengan namjachinguku.
āKau boleh membentakku sepuasmu tapi kau tak boleh
mengatakan satu hal burukpun pada namjachinguku! Karena kau tau , aku akan
merasa sangat terluka jika kau mengatakan itu!ā Ucapku lantang namun itu hanya
sementara karena selanjutnya aku menangis, aku lemah! Aku yeoja lemah! Aku
kembali memeluk erat tubuhku yang sudah basah kuyup dan mantel yang bertugas
membuatku hangat juga menjadi tak bisa diandalkan karena dalam keadaan basah.
Tubuhku terasa semakin dingin, membuatku menggigil, kepalaku
pusing dan semua yang kulihat menjadi semakin buyar, aku berjalan gontai menuju
kursi namun tiba-tiba Seung Ho menarikku, menarikku sekali lagi kedalam
pelukannya.
Author POV
Seung Ho menatap So Eun yang sedang menggigil kedinginan.
Tak ingin yeoja itu semakin tersiksa atau pingsan tiba-tiba, Seung Ho
menariknya kedalam pelukannya, mencoba menyalurkan kehangatan pada tubuh yeoja
itu. So Eun tak bergeming, ia memeluk tubuhnya sendiri didalam pelukan Seung
Ho, ia benar-benar merasa sangat kedinginan dan wajahnya sudah mulai pucat.
Seung Ho membenamkan wajahnya dirambut yeoja itu, ia menghirup nafas
dalam-dalam disana, merasakan keharuman yang ia rindukan.
Tiba-tiba saja, tangannya ditarik oleh seseorang hingga
pelukannya terhadap yeoja itu terlepas dan sesaat kemudian BUUKKK.
So Eun POV
Saat Seung Ho masih memelukku, membuatku merasa sedikit
lebih hangat tiba-tiba saja pelukannya terlepas dariku dan BUUKKK, seorang
namja melayangkan sebuah tinjuan keras kearah Seung Ho,
āJONG WOON!!!!!ā Jeritku saat Jong Woon meninju wajah Seung
Ho dengan membabi buta, berkali-kali ia menghantam wajah Seung Ho dengan
kepalan tangannya
āBERHENTILAH! Jebal oppa! Jebal!ā ucapku diiringi tangisan,
kali ini Seung Ho mulai membalas
āOPPA!ā Teriakku, Omoonaā¦.. apa mereka tak mengerti? Tubuhku
ini sedang sangat ringkih karena hujan, dan kepalaku juga sedang sangat pusing
sekarang. Kenapa mereka tak membunuhku sekalian saja?
āBERHENTI!ā Teriakku sekencang-kencangnya, membuat mereka
berhenti seketika dan serentak menoleh kearahku dan tepat saat itu pintu
Leebooks kembali terbuka
āAda apa ini?ā Tanya Ji Ah didepan pintu dengan bingung,
bagaimana tidak? sebuah cangkir teh pecah berserakan dilantai lengkap dengan
minuman yang tercecer disekitarnya, lantai becek terkena percikan air dari
tubuh kami yang basah dan yang terpenting adalah tepat didepannya ada 2 namja
yang terlihat jelas habis berkelahi.
āJong Woon? Jadi namja ini yang merebut cintamu dariku?
Kurasa ia sangat tak pantas menjadi namjachingumu So Eun!ā
Seolah tak
memperdulikan Ji Ah yang sedang kebingungan, Seung Ho melayangkan kalimat
mautnya, yang sukses membuat Jong Woon semakin naik darah dan kembali
melayangkan tinjuan tepat kekepala Seung Ho, Namja itu terhempas kelantai dan
terkulai lemah, darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Aku tak mampu
melakukan apapun, tubuhku terasa kaku, aku masih merasa sangat kedinginan dan
kurasakan kepalaku semakin bertambah pusing. Omoonaā¦ā¦. Apa mereka lupa dengan
yang kurasakan sekarang? Aku benar-benar tersiksa.
Tak ada yang kulakukan selain menangis, Jong Woon menarikku
dan membawaku masuk ke mobilnya, sedikit berontak tapi tentu saja aku kalah.
Seung Ho masih terkulai lemas dilantai sedangkan Ji Ah masih mencoba mencerna
apa yang ia lihat sekarang karena sedari tadi tak ada satupun perkataannya yang
kami hiraukan! Aigooā¦ mianhaeyo Ji Ah-ya! Lidahku terasa sangat kelu saat ini
`````In Jong Woonās Car`````
āKenapa kau bersikap seperti itu pada Seung Ho?ā Bentakku
āAh.. Seung Ho! Dari tadi aku sibuk mengingat nama namja
brengsek itu!ā Ujar Jong Woon dengan nada jengkel
āDiam kau! Bahkan kau tak mengenalinya!ā Seruku sambil
menatapnya tajam
āhuh? Cinta pertama datang kembaliā Ujarnya sambil tertawa
frustasi. Ah.. mengapa ia bisa tau bahwa namja yang kumaksud sebagai cinta
pertamaku adalah Seung Ho? Padahal kan aku tak pernah memberitau namanya.
āYAK! Itu hanya masa laluku! Aku sudah tak mencintainya!ā
āJeongmal?ā Cibirnya
āKau tak mempercayaiku?ā Tanyaku miris dan seketika saat itu
juga Jong Woon membanting stirnya kekanan dan berhenti seenaknya.
āYAK! Apa yang kau lakukan?ā Bentakku tapi ia tak
menggubrisnya, ia lebih memilih menjawab pertanyaan pertamaku.
ākeurae! Aku mempercayaimu! Mungkin kau benar! Kau sudah tak
mencintainya lagi tapi namja sialan itu?ā Ucapnya penuh emosi, ia menggeser
posisi duduknya menghadapku dan menatapku tajam
āNamanya Seung Ho! Yoo Seung Ho!ā Tekanku
āAku tak perduli! Aku tau ia pasti mempunyai perasaan lain
padamu! Terlihat jelas dari caranya menatapmu, memelukmu dan mencium puncak
kepalamu! Omoonaā¦ sahabat? Teman lama?ā Cibirnya sambil tersenyum aneh,
senyuman frustasi.
ākau tak mengerti Jongā¦ā¦ā
āNE.. AKU TAK MENGERTI! AKU TAK PERNAH MENGERTI!ā
selaknya
dengan nada suara tinggi saat aku hendak menjelaskan, aku diam! Aku tak mau
beradu argumen sejauh ini! Tak kubiarkan satupun air mataku menetes, kugenggam
erat gelang yang masih berada dalam kepalan tanganku, erat dan semakin erat.
Aku yakin ia akan menelan semua perkataannya kembali jika ia benar-benar
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Apa ia tak sadar bahwa yeoja
disampingnya sedang berperang dengan tubuh ringkihnya sendiri? Aku kedinginan!
Sangat kedinginan! Apa ia tak paham?
āmengapa kau diam? Kau tak mau menjelaskan semuanya padaku?ā
āKujelaskan seribu kalipun, kau takkan pernah mempercayaiku!
Kau egois!ā Ucapku lirih
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
A day laterā¦ā¦
Yesung POV
Ya.. kuakui aku salah! Aku terlalu berlebihan kemarin!
Bahkan aku membentaknya! Membentak Kim So Eun dengan sekeras itu! Aku
benar-benar dikuasai oleh rasa cemburu, bagaimana bisa aku tak cemburu jika aku
melihat dengan mata kepalaku sendiri, seorang namja sedang memeluk dan mencium
puncak kepala yeojaku dengan begitu lembutnya.
Malam ini aku datang kerumah So Eun! Tujuanku datang kesini
adalah minta maaf! Aku datang dengan membawa seikat bunga mawar merah
kesukaannya, aku ingin minta maaf! Aku tak bisa terlalu lama bertahan dalam
keadaan seperti ini. Tadi pagi aku tak menjemputnya, bukan! Bukan karena aku
kesal karena masalah kemarin! Tapi karena ada meeting penting pagi ini!
Aku sampai didepan rumahnya, kutarik nafas panjang sebelum
akhirnya kuketuk pintu didepanku! Pintu itu terbuka! Langsung saja kusapa
dengan lembut!
āselamat malam chaā¦ā Perkataanku terputus ketika melihat
orang didepanku, Bukan! Bukan Kim So Eun! Tapi namja itu! Yooā¦ Yooā¦ ah,.. aku
lupa siapa namanya! Aku tercengang melihatnya! Apa yang namja ini lakukan
dirumah yeojaku?
āYAK! Apa yang kau lakukan di rumah yeojachinguku?ā Sinisku
āAH.. Kim Jong Woon! Namja yang merebut hati yeojaku!ā
Yeojaku? Cihā¦ kurang ajar sekali namja ini!
Bicara seperti itu didepanku?
āJawab pertanyaanku! Apa yang kau lakukan disini?ā Geramku
āMerawat yeojaku tentunya!ā Jawabnya enteng
āapa maksudmu?ā
ājadi kau tak tau kalau yeojachingumu itu sedang sakit?
Pacar macam apa kau! Kau tau tadi pagi dia pingsan dikampus? Ah.. pasti kau tak
tau!ā Ujarnya disertai senyuman menghina. Aishā¦ jika tak ada hukum di dunia
ini, sudah kubakar namja sialan ini.
āMWO? So Eun pingsan?ā Kagetku
āBiarkan aku masuk! Aku ingin melihat keadannya!ā Seruku
saat ia menahan tubuhku, tak membiarkanku untuk masuk.
āLepaskan dia!ā Ucap namja itu pelan sambil menahan tubuhku
dengan telapak tangannya, aku diam dan mulai menatapnya bingung
āLepaskan dia jika kau memang mencintainya!ā Lanjutnya lagi
āaku takkan melepaskannya!ā tegasku
ākau tau siapa aku?ā
āaku tau jelas siapa kau!ā
āBagus kalau begitu! Jadi kau tau kalau aku adalah cinta
pertamanya kan? Kau tau ia pernah menyatakan cintanya padaku kan?ā
āDiamlah! Sebenarnya apa yang kau inginkan?ā geramku
ācinta pertama itu tak bisa dilupakan begitu saja! Dan aku sangat
yakin, dia masih mencintaikuā
ādia hanya mencintaikuā
ākau ingin melihatnya bahagia?ā
āsebenarnya apa yang kau ingin katakan?ā
ākau tak pantas menjadi namjachingunya! Kau tak tau apapun
tentang So Eun! Bagaimana kau bisa menjaganya?ā
āMungkin untuk saat ini, aku bukan seorang namja sempurna
untuk So Eun tapi aku akan berusahaā
ātak ada gunanya! Dia mencintaiku! Dan itu mutlakā
āitu dulu sekarang ia mencintaikuā
āapa bedanya huh? Cinta pertama itu sulit dilupakan, bahkan
kurasa takkan mungkin dilupakan! Aku jauh lebih mengenalnya! Dia pasti akan
bahagia bila denganku!ā
āNuguya Seung Ho-ya?ā Teriak seorang yeoja dari dalam,
yeoja! Ya.. yeojaku Kim So Eun
āBukan siapa-siapa! Orang tak penting!ā jawab namja
didepanku dengan sedikit berteriak sambil menatap remeh kearahku. Tak lama
seorang yeoja timbul dari balik bahu namja itu.
āOppaā Aku
menatapnya, bayangan tak menyenangkan mulai berkelebatan di otakku. Bayangan
buruk apabila namja itu benar, apabila So Eun masih mencintainya.
So Eun POV
Pagi ini ia tak datang! Yesung oppa tak menjemputku,
entahlah! Mungkin ia masih marah! Mungkin ia masih kesal padaku! Akhirnya aku
berangkat sendiri kekampus, jujur aku tidak sedang dalam kondisi baik hari ini,
sepertinya aku demam! Alhasil.. benar saja! Aku pingsan! Aku pingsan saat
dosenku sedang mengajar!
Dan saat aku membuka mataku, yang kulihat adalah Seung Ho,
ia sedang tersenyum kearahku sambil mengusap lembut kepalaku dan baru kusadari
bahwa aku berada dirumahku, tepatnya dikamarku. Ia bilang, ia mendapatkan alamatku
dari teman kampusku. Ia sudah menemaniku berjam-jam disini, dan aku sudah
beberapa kali menyuruhnya untuk pulang! Tapi ia tak sedikitpun menggubris
perkataanku, ia bilang baru akan pulang jika aku sudah benar-benar sembuh.
Sudah hampir pukul 8 malam, namun ia belum juga pulang. Kami
sedang berada diruang makan sekarang, memakan makanan buatannya. Tak lama,
suara ketukan pintu terdengar! Aku hendak membukanya namun Seung Ho menahanku,
menyuruhku kembali duduk lalu ia berlalu membukanya.
āNuguya Seung Ho-ya?ā tanyaku agak keras karena sejak tadi
Seung Ho tak juga kembali, membuatku penasaran akan siapa yang datang
āBukan siapa-siapa! Orang tak penting!ā Jawabnya sama
kerasnya denganku,
āBukan siapa-siapa?ā Gumamku, akupun berjalan kearah pintu
dan
āOppa?ā Kagetku ketika melihat namja didepan Seung Ho, ia
sedang menatapku dengan tatapan yang tak
kumengerti, entah itu tatapan kecewa, kesal, atau sebuah perasaan lain yang tak
kumengerti.
āAku hanya ingin memberikan ini! Maafkan aku telah membentakmu
kemarinā
Ucapnya sambil memberikan serangkaian bunga mawar merah yang sangat
cantik padaku, lalu pergi begitu saja. Tanpa memberikanku kesempatan untuk menjelaskan situasi ini, yah.. aku yakin ia
kecewa padaku. Bagaimana mungkin aku mengizinkan seorang namja berada dirumahku
semalam ini, terlebih kami hanya berdua saja? Ini bukan mauku! Aku tak mungkin
mengusir sahabat sekaligus namja yang membantuku saat aku pingsan tadi kan?
āSeung Ho-ya! Terimakasih telah menolongku! Kurasa ini sudah
waktunya kau pulang! Aku lelah! Aku ingin istirahat!ā Ucapku sesopan mungkin
"Kau yakin tak apa kutinggal sendiri?"
"Ne.. aku sudah biasa seperti ini!"
āBaiklah jika itu membuatmu lebih nyamanā
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
A day later
Yesung POV
Seperti biasa, pagi ini aku datang menjemputnya, mencoba
menghilangkan rasa cemburu sekaligus kesal yang sudah meluap-luap. Aku mencoba
berfikir jernih, mencoba menganggap mereka tak lebih dari sekedar sahabat.
Namun ini sulit, lebih sulit dari yang kubayangkan mengingat sebuah kenyataan
pahit bahwa So Eun pernah menaruh hati padanya. Bahwa namja itu adalah cinta
pertama So Eun.
Kuhentikan laju mobilku beberapa meter sebelum rumah So Eun,
kenapa? Karena aku melihat sebuah kendaraan terparkir rapi didepan rumah gadis
itu, sebuah motor berwarna hitam.
āMotor siapa itu?ā gumamku
āSudah kuduga!ā Lanjutku saat melihat seorang namja keluar
dari rumah itu dan So Eun mengekor dibelakangnya, kalau tidak salah namanya
adalah Seung Ho, Ya.. kurasa aku benar! Namanya adalah Seung Ho
Pandanganku lurus kearah mereka berdua, melihat betapa
senangnya yeojaku saat bercanda dengannya, melihat mereka tertawa lepas seperti
itu, aku yakin jika kalian melihatnya kalian akan berpikir bahwa mereka adalah
pasangan yang sempurna. Pasangan yang saling mengerti satu sama lain. Aku akui
aku belum mengenal So Eun sejauh itu, banyak hal yang belum aku ketahui tentang
So Eun, mungkin namja itu benar, namjachingu macam apa aku?
Kuperiksa ponselku, tak ada pesan, tak ada panggilan. Bahkan
dia tak mengabariku sama sekali. Aishā¦ sudahlah! Aku hanya membuang waktuku
saja disini!
A week laterā¦..
`````Leebooks Store`````
Sebuah pertengkaran hebat antara aku dan So Eun kembali
terjadi, sampai akhirnya
āSudahlah Kim So Eun! Sekarang lebih baik kau pilih saja,
aku atau namja sialan itu! Kau pikir hatiku tak lelah melihat kalian berdua
seperti itu? Pasangan kekasih yang sempurna, huh?ā Cibirku sambil menatap tajam
kearah Seung Ho, yahā¦ aku tak kuat lagi! Setiap pagi aku datang kerumahnya dan
setiap pagi itu jugalah aku melihat mereka berangkat bersama, setiap sore aku
menjemputnya di Leebooks dan setiap sore itu juga aku melihat namja itu disana,
menemani So Eun seharian bekerja. Ishā¦ dia pikir siapa dia?
ākenapa diam saja? Sulit melupakan cinta pertama? Kalau
begitu pilihlah dia! Aku tak apa-apa! Aku senang melihat kau senang! Dia lebih
memahamimu kan?ā Lanjutku. Kali ini aku menatap So Eun, ia menggeleng-gelengkan
kepalanya mendengar ucapanku, ya.. aku yakin pasti dia tak percaya mendengar
ucapanku. Sebuah sindiran tajam yang keluar begitu saja dari bibirku, Omoonaā¦..
apa yang baru saja kukatakan? Tidakkah
terdengar sangat menyakitkan untuknya?
āYA! Jong Woon-ah! KAU! Kenapa kau berkata seperti itu
padaku?ā ucap So Eun lirih
āKalau itu yang kau mau, lebih baik aku ikuti saja ucapanmu!
Aku lebih memilih sahabatku daripada namja yang tak pernah mempercayaiku!ā
Lanjutnya dengan nada tinggi lalu menarik lengan Seung Ho yang sedang tersenyum
penuh kemenangan kearahku dan berlalu dari hadapanku, sekarang diruangan ini
hanya ada aku dan Ji Ah yang sedang menatapku kesal. Dari tatapan matanya kalian
bahkan bisa melihat sebuah kilatan cahaya, benar-benar menyeramkan!
Ji Ah menghampiriku dan langsung menoyor kepalaku
āYAK! JONG WOON PABO!ā Jeritnya
āapa maksudmu berkata seperti itu pada So Eun? Kalau sudah
begini urusannya pasti aku dan Eunhyuk oppa yang paling pusing!ā Lanjut Ji Ah
āARGHHā¦ kalau mau bicara itu dipikir dulu baik-baik!
Sekarang! Lihat hasil perbuatanmu itu! Kalau aku jadi So Eun, aku juga akan
memilih Seung Ho daripada kau!ā Aku hanya mampu menarik nafas berat sedari
tadi, tak memperdulikan nenek sihir yang sedang mengomeliku habis-habisan. Sungguh!
Demi tuhan rasanya sakit sekali berada dalam situasi seperti ini, rasanya
seperti jantungku ditusuk-tusuk besi tajam. Aku tak bisa mengontrol ucapanku!
āOk! Lihat beberapa hari lagi! Kau akan merengek padaku dan
Eunhyuk oppa meminta bantuan untuk mendapatkan So Eun kembali? Jangan harap aku
membantumu!ā Lanjutnya
āYA! Kau dengar aku tidak? ā
āaku dengar! Aku janji takkan meminta bantuanmu!ā ucapku
āKau sadar dengan apa yang kau ucapkan?ā tanyanya histeris.
Aigoooā¦ gadis ini!
āNe.. aku dalam keadaan sadar 100%! Seung Ho jauh lebih
mengenal So Eun daripadaku! Dia bisa menjaga So Eun lebih baik dariku! So Eun
juga selalu merasa nyaman berada didekatnya! Tidakkah Mereka terlihat begitu
sempurna?ā Ucapku
āTerserah kau saja! Jadi mulai sekarang, kau harus bersiap
menjadi mayat hidup! Kau tanpa So Eun itu ibarat raga tanpa nyawa! Tak ada
gunanya!ā
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
A week later
So Eun POV
Seminggu penuh tanpa sedikitpun komunikasi dengan Yesung
oppa. Aku tak mengiriminya satupun pesan, aku tak menghubunginya sekalipun,
begitupun dia! Statusku dengannya pun sudah tak jelas, tak ada kata putus tapi
tak dapat dikatakan baik-baik saja! Sekalinya bertemu yang kami lakukan
hanyalah bertengkar. Kenapa aku tak memilihnya seminggu yang lalu? Karena aku
ingin dia belajar apa itu kepercayaan. Dia tak pernah mempercayai ucapanku!
Jadi untuk apa aku jelaskan? Hanya membuat lelah saja!
Dan disaat seperti ini, Seung Ho pantang mundur menghiburku,
benar-benar sahabat sejati! Walaupun sebenarnya apapun yang ia lakukan itu tak
berguna sama sekali untukku! Tak ada yang bisa mengembalikan semangatku selain
Jong Woonku! Namjachinguku! Cintaku! Aku hanya butuh senyum tulusnya saja,
sudah lama sekali dia tak menampakkan senyumnya padaku, senyum yang terakhir
kulihat darinya hanyalah sebuah senyuman frustasi.
Aigooā¦ aku ingin sekali mengambil ponselku, menelfonnya dan
mengatakan aku merindukannya. Tapiā¦ ah.. entahlah! Aku merasa menjadi orang
terbodoh didunia apabila aku melakukan itu. Kalian pikir saja! Aku yang
memintanya menjauhiku dan sekarang aku yang kalah? Aku yang menelfon dan
mengatakan aku merindukannya? Ah.. kurasa itu takkan terjadi! Mungkin aku
memang tak cocok dengannya! Kami sama-sama egois dan kami sama-sama kekanakan!
Gengsiku juga terlalu tinggi. Ishā¦ hubungan kami baru seumur jagung dan
benarkah ini? Benarkah ini adalah akhir dari kisahku? Kalian tau apa masalah
kami? YA.. Kepercayaan! Kami belum belajar banyak tentang kepercayaan.
`````Kim So Eunās
House`````
Kupandangi serangkaian bunga didepanku, bunga mawar merah yang
awalnya sangat indah, awalnya? Tentu saja! Sekarang bunga itu sudah layu!
Kalian ingat mawar yang diberikan Jong Woon oppa 2 minggu yang lalu? Yahā¦ bunga
itulah yang sedang kupandangi sekarang! Mungkin sudah tak bisa dikatakan bunga
lagi sekarang! Jika kalian melihat bentuknya, aigooā¦. Sangat miris!
āSo Eun!ā Suara namja memasuki telingaku, namja? Kalian tau
siapa yang kuharapkan? Kuharap Jong Woon oppa! Demi apapun aku sangat
merindukannya
āJong w..ā Perkataanku
terhenti ketika yang kudapati bukan Jong Woon
āAh.. Seung Ho-ya! Kau sudah datang!ā Ucapku lesu lalu
kembali memfokuskan pandanganku pada bunga menyedihkan itu lagi
ākau ke Leebooks kan hari ini? Kajja!ā Aku tak bergeming,
rasanya aku lebih suka disini! Akhir-akhir ini, aku jadi sangat membenci
Leebooks, ya.. karena tempat itu adalah saksi bisu pertengkaranku dan Yesung
oppa yang akhirnya berujung pada keadaan membingungkan ini. Kalian tau
bagaimana rasanya? Coba rasakan apabila kalian membenci seseorang tapi disisi
lain kalian sangat merindukannya!
āTak ada gunanya kau pandangi benda itu! Namja itu tak
mencintaimu, kalau ia mencintaimu ia takkan menyiksamu seperti ini! Aigooā¦
benar-benar namja yang kekanakan!ā Ujar Seung Ho namun sama saja , tak kugubris
sama sekali. Mata dan tanganku lebih memilih fokus pada bunga tak berbentuk
itu, sampai akhirnya kami berangkat juga ke Leebooks! Aku juga punya tanggung
jawab! Aku tak mau terus-menerus seperti ini!
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
`````Leebooks store`````
Tanpa terasa air mataku kembali terjatuh, `Omoonaā¦ā¦. Betapa cengengnya aku! Baru 1
minggu Kim So Eun! Baru 1 minggu! Sadarlah!` batinku. Bukannya malah
berhenti, tangisanku malah semakin menjadi-jadi. Aku sedang berada dipojok
ruangan sekarang, seperti biasa aku duduk dibangku kecil sambil menjaga bagian
novel. Isakanku mungkin terlalu kencang, sampai Ji Ah yang berada dimeja
kasirpun mendengarnya, ia menghampiriku dan duduk disampingku. Ia memandangku
dengan tatapan iba sambil mengusap punggungku lembut
āApa yang harus aku lakukan Ji Ah-ya? Aku tak bisa seperti
ini! Aku mencintainya! Aku terlalu mencintainya!ā Nafasku tertahan karena
isakanku sendiri.
āIni hanya ujian untuk kalian berdua! Aku yakin kalian
berdua itu jodoh dan akan tetap bersama! Ini hanya sebuah tahap untuk
memperkuat cinta kalian!ā Ucap Ji Ah mencoba menghiburku
āNe.. kuharap begitu! Kuharap aku dan Yesung Oppa bisa
selalu bersama!ā Ucapku sambil tersenyum menatap Ji Ah, walau pipiku sudah
basah karena air mataku sendiri namun aku berusaha untuk tetap tersenyum.
āBagaimanaā¦ kalau aku menghalanginya!ā
Aku dan Ji Ah menoleh kebelakang. Dan yang kami dapati
adalah Seung Ho yang sedang menatap tajam kearahku
āMenghalangi apa?ā Tanya Ji Ah bingung, begitupun aku
āMenghalangi kisah cinta yang kalian bicarakan itu! Aku akan
melakukan apapun untuk menghalangi itu! Menghalangi kalian untuk selalu
bersama!ā Demi tuhan ia benar-benar membuatku kaget setengah mati! Apa yang ia
bicarakan? Ia benar-benar menyulut emosiku
āHYYAAAā¦ā¦ā¦.. YOO SEUNG HO! Apa yang kau katakan huh?ā Ji Ah
berteriak kencang didepan Seung Ho, terlihat jelas ia sangat amat marah dengan
kelakuan namja itu
āAku mencintainya! Apakah itu salah?ā DEG! Apa maksud namja ini?
Ia mencintaiku?
ākau hanya bercanda kan?ā Lirihku
āAnio! Aku bersungguh-sungguh! Aku mencintaimu So Eun-ah!
Aku tak mampu menahannya lagi! Aku mencintaimu!ā Tegasnya.
āA.. ap..apa maksudmu?ā
āAku sudah lama memendam perasaan ini! Bahkan sebelum kau menyatakan
cintamu padaku!ā
āKau bohong! Kau hanya menganggapku sebagai adikmu kan? Ia
kan? Kumohon katakan ia Seung Ho-ya!ā pintaku
āSehari sebelum kau menyatakan cintamu padaku, appaku
mengatakan bahwa setelah aku lulus dari high school, kami akan pindah! Pindah
ke Den Haag dan takkan kembali lagi ke Korea dan karena alasan itulah aku tak
menerima cintamu! Untuk apa aku menerimanya jika pada akhirnya kita takkan
bersama? Bukankah itu akan sangat
menyiksa kita berdua?ā
āKatakan bahwa kau bohong!ā Ucapku disela-sela tangisku.
āAku tak bohong! Kau tau mengapa aku tak memberitau siapapun
tentang kepergianku? Itu semua karena aku ingin kau membenciku! Aku ingin
disaat kepergianku, kau tak menangis karena itu! Tadinya aku berfikir, aku akan
menjauhimu agar saat aku pergi nantinya, kau takkan merasa kehilangan, namun
ternyata aku tak bisa, aku tak bisa menjauh darimu!ā
āLalu mengapa kau tak jujur saja padaku saat itu? Memintaku
menunggumu mungkin?ā
āAku tak mau membuatmu menunggu sesuatu yang tak pasti! Sekarang
aku kembali So Eun, jujur niatku kembali ke Korea hanyalah untuk melanjutkan
kuliahku di Negara asalku, namun ternyata sesuatu yang sangat mengagumkan
terjadi, aku bertemu denganmu! Aku bertemu denganmu So Eunie, dan itu sudah
sangat membuktikan bahwa kau adalah takdirku! Takkan mungkin sebuah kebetulan
menjadi seindah ini!ā
āKau bodoh!ā Geramku, sungguh aku tak mengerti apa yang ada
dipikiran namja ini sampai-sampai ia rela berkorban sejauh itu.
āNe.. aku bodoh! Aku sangat bodoh! Tapi kumohon So Eun, katakan
kumohon katakan kau mencintaikuā
āAku tak bisa! Aku mencintaimu itu memang benar, tapi itu
dulu Seung Ho-ya! Lama-kelamaan cinta itu makin menipis dan sekarang cinta itu
tak tersisa lagi untukmu! Aku sangat mencintai Yesung oppa dan tak ada namja lain
yang bisa menggantikan posisinya dihatiku!ā
ātak usah terburu-buru! Aku akan membantumu! Membantumu
untuk kembali mencintaiku!ā
āaku tak mau! Mianhaeyo aku tak bisa! Aku tak ingin berhenti
mencintainya!ā
āKumohon berikan aku kesempatan! Cintaku jauh lebih besar
daripadanya!ā
āOmoonaā¦. Kenapa bisa seperti ini?ā Lirihku
āSo Eun!ā Ucapnya lembut sambil mengelus rambutku
āBukan! Bukan seperti ini yang kuinginkan!ā Ucapku sambil
berdiri dan berlalu dari sana, bila aku tinggal sedikit lebih lama saja disini,
kuyakin aku bisa masuk rumah sakit jiwa. Bagaimana bisa ini terjadi? Kenyataan
macam apa ini? Ini adalah hal paling bodoh yang dilakukan oleh seorang namja.
Mungkin jika saat itu ia menceritakan yang sebenarnya padaku, ceritanya akan
lain. Bisa kupastikan aku akan menunggunya berapapun lamanya, namun sekarang!
Bahkan sedikitpun tak tersisa lagi rasa cintaku untuknya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
2 Weeks laterā¦ā¦
Seung Ho POV
Aku tak kuat lagi! Aku
tak mampu lagi menahan perasaan sakitku kala melihatnya menangisi namja
lain! Sungguh demi tuhan, aku ingin berteriak padanya! Menyuruhnya melihat
namja disampingnya ini, namja yang tulus mencintainya! Namja yang hanya
memikirkannya! Aku bodoh! Aku baru menyesal sekarang, keputusan yang kuambil
salah! Aku salah tak memberitau kenyataan sebenarnya waktu itu! Omonaaā¦ā¦.
Tapi ada yang lebih menyakitkan, kalian tau betapa sakitnya
melihat orang yang paling kalian cintai diatas bumi hidup tanpa semangat,
selalu memandang siapapun dan apapun dengan tatapan kosong, seolah tak ada lagi
yang penting didunia ini, seolah hidupnya telah berakhir, senyumnya hilang
tanpa bekas. Seumur hidup aku tak pernah melihatnya sehancur ini, setersiksa
ini. Benar-benar ajaib! Bahkan dia bersikap seperti itu pada namja yang baru
beberapa bulan saja ia kenal. Aku tak
pernah melihat seseorang mencintai sampai sebesar itu, sampai kadang aku
takut, aku takut bila sedetik saja ia tak melihatku, maka ia akan melupakanku.
Aku ingin menjadi bagian hidupnya, ingin rasanya aku memilikinya.
Tapiā¦ā¦ā¦ APAKAH INI YANG KUINGINKAN? Apakah aku setega itu
hingga membiarkan So Eun menderita seperti ini? Setelah kejadian 2 minggu lalu,
aku terus-menerus menghiburnya, berada disekitarnya, mencoba menarik
perhatiannya. Kuberikan apapun untuk membuatnya senang, kukira dengan cara seperti
ini aku bisa menarik kembali perhatiannya, kukira setelah ini dia bisa kembali
memandangku, dia bisa belajar untuk mencintaiku kembali, namun ternyata tidak,
tidak karena untuk sekarang hanya ada 1 namja yang menjadi fokusnya, yang
menjadi oksigen untuknya, yang menjadi mimpi indahnya, Kim Jong Woon. Entah
bagaimana So Eun bisa mencintai namja itu sampai sedalam ini.
Akhirnya akupun memutuskan sesuatu yang entah akan kusesali
atau tidak. Satu hal untuk saat ini, aku tak bisa membuatnya menderita, aku
terlalu mencintainya, maka dari itu aku akan melakukan apapun untuk membuatnya
bahagia, apapun. Aku tau ini semua kesalahanku, aku sudah menyia-nyiakannya
dulu dan sekarang kala ia sudah memiliki seorang namja dihatinya, aku kembali,
kembali lalu mengacaukan hubungan indah mereka. Aku benci pada diriku sendiri
dan aku janji akan mengembalikan semuanya seperti semula.
Pagi ini juga, aku berbesar hati, berbesar hati untuk datang
ke COXON DIGITAL COMPANY, ia adalah seorang direktur pemasaran diperusahaan itu.
Aku mendapat alamat perusahaannya dari Ji Ah.
Sesampainya disana, aku harus menunggu beberapa lama karena
ternyata direktur itu sedang meeting, dan akhirnya Setelah menunggu kurang
lebih 3 jam, aku berhasil menemuinya.
`````In Jong Woonās office`````
āAda perlu apa?ā Tanyanya dingin. Ia berdiri menghadap
jendela dan menatap lurus keluar.
āAku ingin bicara denganmu!ā
āTentang apa?ā Ucapnya sambil memasukkan kedua tangannya
kesaku celananya, masih dengan posisi sebelumnya, ia sama sekali tak tertarik untuk
membalikkan badannya kearahku
āSo Eunā Ucapku sambil menundukkan kepalaku
āA.. Ada apa d.. dengannya?ā Nafasnya sedikit tertahan dan
suaranya terdengar mulai parau sekarang.
āDia tersiksa! Dia memā¦ membutuhkanmu! Dia hanya
mencintaimu!ā
āDia memilihmu!ā tanggapnya cepat, ia membalikkan badannya
dan mendekatiku sambil menatapku tajam
āsudahlah! Ini tak ada gunanya! Lebih baik kau keluar dari
ruanganku sekarang!ā Suaranya terdengar semakin berat sekarang, dan aku
mengerti, aku mengerti apa yang ia rasakan saat ini, karena aku juga
merasakannya. Rasa ingin berkorban demi seorang yeoja. Dan sebuah kenyataan
besar bahwaā¦ā¦ā¦. kami mencintai yeoja yang sama.
āDemi tuhan! Dia hanya mencintaimu! Kau tau betapa
tersiksanya ia sekarang? Apa ini yang kau inginkan? Ne.. aku cinta pertamanya
tapi kau cinta terakhirnya! Kata orang cinta pertama itu sulit dilupakan tapi
tidak dengan So Eun, bahkan ia sama sekali tak memiliki sisa cinta untukkuā
ātapiā¦ā¦.ā
āIa tak pernah menjelaskan hubunganku dengannya karena ia ingin
kau belajar satu hal! Ia sudah mendapatkan segalanya darimu, kecuali satu!ā
āApa itu?ā
āKepercayaanmu!ā
āaish. Apa yang kau bicarakan huh?ā
āDia ingin kau mempercayainya! Hei Jong Woon-ssi, kau tak
perlu khawatir akan kehilangannya, ia hanya mencintaimu dan aku bisa jamin, ia
takkan berpaling darimu!ā
āentahlah!ā
āHei.. kau lupa ya..? Aku ini temannya bahkan sejak kecil,
aku terlalu mengenalnya hingga aku tau apa yang ada dalam pikirannya! Dan aku
yakin kau sudah memenuhi otaknya itu!ā Aku mulai mencoba mencairkan suasana
yang terasa terlalu tegang ini dan ternyata ucapanku barusan mampu membuatnya
tersenyum.
āTapi.. aku tak begitu yakin ia mau menerimaku lagiā
āApa maksudmu huh? Ayolah! Kudengar kau adalah namja yang
pantang menyerah!" ucapku sambil menyenggol lengannya.
"tapi aku tak tau bagaimana caranya!"
"besok pagi datanglah kerumahnya! antarkan ia kekampusnya! Minta maaflah padanya!"
"Mana bisa seperti itu? Yang ada aku malah akan ia maki habis-habisan!"
"Aigoo... kuberitau ya.. So Eun itu bukan tipe yeoja seperti itu! Jika ia sudah sangat merindukan seseorang, ia bisa saja mengesampingkan hal-hal lain seperti itu! Bahkan aku yakin, melihat kedatanganmu saja ia sudah bisa melupakan segala kesalahanmu!"
"Jeongmal? Omoona..... sepertinya aku tak tau apa-apa tentang yeojaku sendiri! Itulah yang membuatku mudah melepaskannya! Karena kurasa kau jauh lebih memahaminya dariku!"
"Aku ini sudah mengenalnya dari kecil dan kau, bahkan belum genap setahun kau mengenalnya, ia sudah jatuh hati padamu! dan kurasa itu sangat ajaib!"
"Ajaib? Berlebihan sekali!"
"Hei.. So Eun itu tak mudah jatuh cinta! Dan beruntunglah kau karena bisa membuatnya jatuh cinta dengan secepat itu!"
"So Eun! Aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama!" Ucapnya sambil tersenyum
"Jongmal? Kedengarannya menarik!Ya.. ayo ceritakan padaku bagaimana kau bisa berpacaran dengannya!"
2 jam berlalu, ia menceritakan semuanya padaku, walau kuakui sedikit sesak rasanya untuk mendengar semua itu tapi aku tetap berusaha sekuat mungkin! Berusaha memposisikan diriku sebagai seorang sahabat! Tak lebih!
.....................
a day later.........
`````So Eun's house`````
So Eun POV
Aku berjalan lesu keluar rumah, masih mengharapkan hal yang sama setiap harinya, berharap aku bisa melihat wajahnya, kurasa aku sudah terlalu jauh menyiksa diriku sendiri! Aku terlalu mencintai Yesung oppa sampai-sampai aku tak dapat berhenti memikirkannya. Tapi ia? Apa namja itu memikirkanku? Apa ia merasakan hal yang sama denganku. Demi apapun aku ingin menjerit! Merutuk diriku sendiri jutaan kali!
Kubuka pintu rumahku dan betapa tercekatnya aku ketika melihat mobilnya, mobil Yesung oppa berada tepat didepan rumahku. Omoona... apa aku sedang bermimpi? Atau jangan-jangan aku sudah gila?
Tanpa pikir panjang, aku segera berlari kearah mobil itu, tangisanku pecah saat itu juga, karena kurasa impianku sebentar lagi akan menjadi kenyataan,impianku untuk bertemu dengannya! Semakin dekat semakin kencang saja tangisanku karena kusadari bahwa aku benar, aku yakin itu mobilnya! Kutundukkan kepalaku untuk melihat seseorang yang kuharapkan didalamnya! Namun.........
"Dimana dia?" Lirihku disela-sela tangisku,
"Mencari seseorang?" Suara seorang namja terdengar jelas dibelakangku, dengan sigap kubalikkan badanku dan aku menemukannya! Ia berada tepat dihadapanku sekarang
"Oppa?" nafasku tercekat, aku tersenyum walau pipiku sudah basah akan air mata. Ia tersenyum tulus padaku.
"Apa yang kau tunggu?' tanyanya sambil mengulurkan tangannya kearahku, membuatku berhambur kepelukannya. Ia memelukku erat dan semakin erat, begitupun aku. Seakan tak mau lagi terlepas satu sama lain.
"Mianhae So Eun! Mianhae!" Ucapnya masih memelukku
"aku yang salah oppa! Jangan minta maaf padaku! Mian telah membuatmu cemburu!" Ucapku sambil melepas pelukanku. Ia menatapku lembut sambil menggerakkan jari-jarinya diwajahku, menghapus air mataku
"aku percaya padamu So Eun! Aku percaya padamu!" Ucapnya berkali-kali untuk meyakinkanku
"aku juga percaya padamu!" Balasku, tiba-tiba saja namja itu menangkupkan kedua pipiku sambil mendekatkan wajahnya kewajahku, membuat jantungku berdegup sangat cepat. Omoona..... apa yang akan ia lakukan? Apa ia tak ingat janjinya? Tapi seolah membiarkan aku tak melakukan apapun, saat bibirnya hampir saja menyentuh bibirku, ia segera memiringkan sedikit wajahnya sehingga ia hanya mencium sudut bibirku. Waw... kontrol yang sempurna! Ia mencium sudut bibirku cepat, lalu kembali menatapku
"Ingat ya! Itu tak masuk hitungan!" Bisiknya
"ISH,.... Bukannya sama saja? Dasar kau!" Balasku
"Halah... Aku yakin kau menginginkannya!" Ucapnya sambil menyeringai
"ANIO! Siapa bilang?" Ucapku gugup
"Oh ya? Buktinya saat aku mendekatkan wajahku kewajahmu, kau tak menolak bahkan kau malah menutup kedua matamu!" Godanya
"KYYAAA..... KIM JONG WOON!" Jeritku sambil meninju bahunya sekuat tenagaku. Aigoo..... dasar namja menyebalkan!
"Ingat ya! Itu tak masuk hitungan!" Bisiknya
"ISH,.... Bukannya sama saja? Dasar kau!" Balasku
"Halah... Aku yakin kau menginginkannya!" Ucapnya sambil menyeringai
"ANIO! Siapa bilang?" Ucapku gugup
"Oh ya? Buktinya saat aku mendekatkan wajahku kewajahmu, kau tak menolak bahkan kau malah menutup kedua matamu!" Godanya
"KYYAAA..... KIM JONG WOON!" Jeritku sambil meninju bahunya sekuat tenagaku. Aigoo..... dasar namja menyebalkan!
...........................
Setelah itu, ia mengantarku kekampus, tapi ada yang aneh hari ini, Seung Ho tak datang! Aigoo... kemana anak ini? Mengapa menghilang tiba-tiba seperti ini, Aku sudah menghubunginya tapi tak diangkat, mengiriminya sms tapi tak dibalas. Ish.... apa yang terjadi dengan anak ini? Untungnya hari ini, Ji Ah ada mata kuliah, jadi aku tak begitu kesepian, namun tetap saja... tetap saja aku khawatir!
Selesai dengan segala macam urusan kampus, aku dan Ji Ah berlalu ke Leebooks, memulai kembali rutinitas kami sebagai seorang pramuniaga, hari ini berlalu begitu cepat! Tepat pukul 3 sore, Jong Woon sudah berada di toko buku ini, menungguku kurang lebih 1 jam karena toko buku ini baru akan tutup pukul 4 sore. Omoona..... aku merindukan rutinitas seperti ini! Dan kalian tau apa? Entah setan dari mana tapi hari ini Eunhyuk juga ikut bersama Jong Woon, ya.... tentu saja untuk menjemput yeojachingunya Lee Ji Ah.
Setelah itu, ia mengantarku kekampus, tapi ada yang aneh hari ini, Seung Ho tak datang! Aigoo... kemana anak ini? Mengapa menghilang tiba-tiba seperti ini, Aku sudah menghubunginya tapi tak diangkat, mengiriminya sms tapi tak dibalas. Ish.... apa yang terjadi dengan anak ini? Untungnya hari ini, Ji Ah ada mata kuliah, jadi aku tak begitu kesepian, namun tetap saja... tetap saja aku khawatir!
Selesai dengan segala macam urusan kampus, aku dan Ji Ah berlalu ke Leebooks, memulai kembali rutinitas kami sebagai seorang pramuniaga, hari ini berlalu begitu cepat! Tepat pukul 3 sore, Jong Woon sudah berada di toko buku ini, menungguku kurang lebih 1 jam karena toko buku ini baru akan tutup pukul 4 sore. Omoona..... aku merindukan rutinitas seperti ini! Dan kalian tau apa? Entah setan dari mana tapi hari ini Eunhyuk juga ikut bersama Jong Woon, ya.... tentu saja untuk menjemput yeojachingunya Lee Ji Ah.
`````In Jong Woon's car`````
Drrttt....
1 pesan diterima. Omoona.... Seung Ho? Ish... kemana saja anak ini? Mengapa baru mengirimiku pesan sekarang. Dengan cepat kubuka pesan itu.
From = Seung Ho
So Eun.... bisakah kau datang ke Japanese restorant malam ini? mungkin jam 7 malam!
Ajaklah Jong Woon bersamamu! Kuharap kau datang
Setelah membaca pesan itu, aku segera menatap Jong Woon oppa yang sedang fokus menyetir disampingku.
"Oppa... kau ada acara tidak malam ini?" Tanyaku sambil memiringkan kepalaku
"anio! Memangnya ada apa?"
"Seung Ho.." Aku menghentikan kalimatku, takut-takut emosinya kembali tersulut mendengar namanya
"Kenapa dengan Seung Ho?" Tanyanya lembut.
"Kau tak marah bila aku menyebut namanya?" Bingungku
"Untuk apa aku marah? Karena ia cinta pertamamu?"
"mungkin" Jawabku sambil mengangkat bahuku
"So Eun sepertinya kau harus menyadari 1 hal! Dia memang cinta pertamamu namun bisa kupastikan akulah cinta terakhirmu! Apa artinya cinta pertama? Dan sepertinya kau melupakan 1 hal penting"
"Apa itu?"
"Kau juga bukan cinta pertamaku" Ucapnya, ah.. ia juga ya... bahkan aku tak pernah memikirkan fakta ini.
"benar juga ya.... Tapi aku cinta terakhirmu!" Ucapku
"Lalu ada apa dengan Seung Ho?" Tanyanya sambil tetap fokus pada jalanan didepannya
"Ia minta aku menemuinya malam ini di japanese restorant dan ia juga memintaku untuk mengajakmu!"
"Keurae!" Ucapnya sambil menganggukan kepalanya
........................
`````Japanese Restorant`````
Begitu sampai direstoran itu, aku segera mengedarkan pandanganku mencari sosok Yoo Seung Ho. Ah.. ternyata tidak begitu sulit untuk menemukannya, Aku dan Yesung oppa segera berjalan mendekatinya
"YA.. SEUNG HO-YA! Kenapa kau tak menjawab telfonku, tak membalas pesanku! Ish... kau itu menyebalkan!" Bentakku saat aku dan Yesung oppa baru saja duduk.
"ish... baru datang! Bukannya menyapa malah membentakku seperti itu!" Protes Seung Ho
"Ada apa menyuruh kami malam-malam kesini? Dan kenapa kau tak masuk kuliah hari ini?" Tanyaku menginterogasi
"aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal pada kalian!"
"selamat tinggal?" Tanya Yesung oppa
"Ah.. aku ingat! Kau akan pergi ke Mokpo kan?"
"Anio! Aku akan kembali ke Den Haag!"
"MWO? Lalu kuliahmu?" Tanya Yesung Oppa
"biarkan saja!" ucapnya tak acuh
"jinjja!" kesalku
"Sampai kapan?" Lanjutku
"entahlah! Aku akan menetap disana! Mungkin aku takkan kembali!" Ucapnya
"MWO? tak kembali? Apa ini ada hubungannya denganku?" Tanyaku
"Jujur saja ia... Ini sangat berhubungan denganmu!" ucap namja didepanku itu frontal, aigoo..... namja normal itu biasanya akan bilang `ani.. ini tak ada hubungannya denganmu` walaupun jika sebenarnya ada, yah... setidaknya basa-basi sedikit untuk membuat lawan bicaranya tenang, tapi ya... tak apalah! Aku lebih suka seperti ini! Aku lebih suka ia jujur padaku
"Mungkin kau akan berfikir aku ini kurang ajar atau apa, tapi aku ingin berkata jujur saja mulai sekarang, aku tak mau menyesal nantinya"
"Jadi sebenarnya untuk apa kau pergi Seung Ho-ya? Melupakan So Eun?" Tanya Yesung oppa bingung
"Ani... aku takkan melupakannya! aku akan membiarkan So Eun tetap ada dalam pikiranku! Menjadi bagian dari kisahku! Aku bukan namja idiot yang akan bilang bahwa aku mampu melupakan yeoja ini" Ucapnya sambil mengarahkan jari telunjuknya kearahku
"Yeoja ini telah merecoki hati dan pikiranku! Jadi mana mungkin aku bisa melupakannya? Aku ke Den Haag, entahlah! Aku juga tak tau untuk apa, tapi yang pasti kedua orang tuaku akan sangat senang bila aku disana! Yah,,, mungkin itu jawabanku, menyenangkan hati orang tuaku dan mungkin mencari yeoja yang lebih cantik darimu!"
"YA... Coba saja! cari saja sana yeoja yang lebih cantik dariku! Kujamin kau takkan menemukannya!" Cibirku
"aku mendukungmu Seung Ho-ya! Aku yakin kau bisa menemukan jutaan yeoja yang lebih cantik dari yeoja cerewet ini!" Ucap Yesung oppa sambil mengangkat jempolnya.
"Ah.. gomawo dukungannya yesung hyung"
"aigoo.... bukannya membelaku!" sungutku
"Hmm... Yesung Hyung! secerewet apapun yeoja ini aku tetap menyayanginya dan kuharap kau bisa menjaganya lebih baik dariku! Tolong jangan biarkan dia menangis lagi!"
"Aigoo manisnya! Kau tak ingin aku menangis karena kau tak ingin aku menderita kan?" Tanyaku tersipu
"ANI.. Aku hanya takut seoul menjadi banjir!" Candanya yang membuat aku menjadi bahan tertawaan dua namja ini, ish... kenapa mereka itu sangat kompak dalam hal seperti ini?
Seung Ho POV
Malam yang menyenangkan, aku membuat pesta perpisahan kecil-kecilan bersama sepasang kekasih itu, dan kurasa ini adalah hal terbaik yang pernah kulakukan, kalian tau kenapa tadi pagi aku tak menjawab telfon dan pesan dari So Eun? Karena pikiran bodoh itu tadi pagi kembali menyerangku, aku sempat berpikir bahwa aku akan pergi diam-diam tanpa memberitau yeoja itu, tapi untungnya hati kecilku berkata lain, aku tak mau mengulang kesalahanku berulang-ulang, besok pagi aku berangkat, berangkat ke Den Haag.
.......................
`````airplane`````
Aku sudah berada dalam pesawatku sekarang, pesawat yang akan membawaku kembali ke negara yang sudah 5 tahun ini aku tinggali, aku tak menyesal kembali ke Korea, setidaknya sekarang ia tau apa yang kurasakan padanya, walaupun cintaku bertepuk sebelah tangan, tapi aku tetap bahagia. Bahagia karena yeojaku berada ditangan yang tepat.
"Permisi! Boleh aku duduk disampingmu?" Seorang yeoja berada tepat disampingku, ia tersenyum sambil memiringkan sedikit kepalanya. Kesan pertama melihatnya adalah cantik. Omoona... apa ini rasanya? apa ini yang dirasakan Yesung hyung saat pertama kali melihat So Eun?
Ok! It's my turn! It's my love story!
END
makasih buat yang udah nungguin
maaf kalo mengecewakan
aku ga janji bisa bikin after story buat couple ini lagi
abisnya aku pengen buat ff lain juga
jujur aku belom bosen dan masih excited banget sama jong eun
tapi ya.. berhubung aku ini masih labil
bisa aja sekarang excited tau-tau besok malah ga mood sama jong eun
jadi intinya.... aku ga janji bisa bikin jong eun lagi
so.. makasih banget bagi yang udah mau baca karya2 aku
sekali lagi Mian, sumpah aku dag dig dug jeger ini
aku takut mengecewakan kalian, para readers hehe
hei... aku boleh curhat ga?
masa aku udah capek-capek ngetik buat oh my teacher part 4
kurang lebih 10 halaman lah..
eh... keapus! Keapus semuanya!
sumpah ini lagi nyesek banget!
ya udah segitu doang kok curhatnya!
Ok! dadah semua
sekian dulu dr aku
please leave a comment + reaction for me
sumpaaaaah chingu seruuuuuuuuuu bgggggggtttt....
ReplyDeleteaku mohon please bikin lagi jong-eun couple...
aku suka kisah cintanya...
sangat lucu...fresh dan asyik bacanya....
pengennya jadi kenyataan kisah cinta mereka...
lok bisa sampai mereka menikah dan seterusnya..
sumpah pokoknya aku selalu menunggu kelanjutan ff ini,, aku sangat suka ...
aku mohon sekali lagi, bikin jong-eun couple lagi.. cz kisah cinta mereka gk membosankan...!!!
jadi kenyataan? Hehe.. *I hope so*
DeleteJong-Eun lagi? Untuk skrg aku lom bs janji ya.. mereka nikah jg kayanya aku g bs tepatin, absnya aku g bs bikin ff bertemakan married life.....
jujur aku jg g punya ide sama sekali tentang kisah Jong-Eun selanjutnya! Tp janji kl dpt ide pasti langsung bikin kok!
akhirnya, setelah menunggu keluar jg nih ffnya..........
ReplyDeleteceritanya bener2 buagus banget jujur nih dari lubuk hati(ih..lebay deh reader...hahaha)
kisah cinta jong-eun benar2 membekas bangat nih waktu baca ampe bisa q bayangi...serasa nonton dramanya gt.....pokoknya gak mengecewakan deh ffnya.... top banget.....
q sk ama pasangan ini jd q mohon author mau buat cerita tentang couple ini lg....ya.....
author jgn sedih dgn masalahnya, q yakin author pasti bisa menyelesaikannya.....
untuk itu q hrp author semangat terusssssss.....................fighty.....fighty.....
nonton drama? waw.. thx..:)) *author melayang*
Deleteini udh 2 after story loh... Masih kurang kah?
aku g mau ksh harapan yg g pasti! Kalaupun misalnya aku bikin pun pasti g dlm waktu deket ini! Tp tetep kok aku usahain wat Jong Eun, semoga bs dpt ide ya..
Thx semangatnya:))
lok gak bisa jong-eun... kyusso juga boleh chingu... kyu hyun dan so eun eonni wkwkkwkk
ReplyDeleteatau haesso donghae dan so eun eonni pokok nya smngt dan aku tggu ff yang main cast x so eun eonni.... yg penting gak sm kim bum cz dah banyak bumsso hehehehehheee lok kim so eun di bikinin couple sama member super junior baru seru chingu..
aku do'ain smoga dapat inspirasi... hwaaaatiiiiiing bwt author yyeyeyeyyeyeyyeyeyyeey.....***plak apa'an sih??*****
thx didoain! *girang*
DeleteKl ff so eun, tenang aja masih ada Love Need Effort kok! Disana tuh komplit member suju ada semua! Tinggal ngerequest aja sama authornya *GSB* :)))
sekali-kali buat ff kyuhyun ma soeun donk author!!
ReplyDeleteseru bnget nie ceritanya!!
Gomawo! masknnya aku terima, Tp mianhae aku blm bs janji:(
Deleteaaaaahhh seru author. iya bikin cerita baru lagi aja so eun sama yesung.
ReplyDeleteaigoooooo sampe deg degan baca ff nya kekekeke :D
makasih!:))
Deleteplease author bikin lanjutan nya lagi. penasaran soalnya
ReplyDeletemaunya mereka diapain lagi? aku bingung!!!
DeleteYg pasti ak g mau nikahin mereka dulu! Cz.. ak g bs bkin married life..
Trus gimana nih?? Ada yg bs ksh solusi?
Kyaaaa.... Aku suka Jong_eun couple <3
ReplyDeleteCeritanya bagus2 ,lucu n menggemaskan
Bikinin lgi ya FF kim soeun sm kim jong woon (y)
FF jong _eun couple mu Keren badai thor (y)
Di tunggu yaw
Fighting ;*
Lucu? menggemaskan?? eomoo>o< makasihhhhh banyaaakkk. Iya.. Jong Eun pasti bakal ada lagi ko... Tapi mungkin masih agak lama..... ditunggu aja ya..^^
Delete