Jong-Eun Story (First love? Last love?)


 


Omoona........ lama banget!
baru publish sekarang?
mian ya semua! Aku udah berusaha sekeras mungkin buat after story  yang satu ini
selamat baca! 


After Story of Please Be Mine
Author : Salsa



So Eun POV


Kini Jong Woon oppa sudah berada tepat didepan rumahku, ia memang akan mengantarku ke kampus pagi ini.



“Kau terlihat semakin cantik” pujinya.
“Dan kau semakin jelek”
“YAAKKK” Pekiknya tak terima
“hahaha… aku hanya bercanda oppa! Kajja!” Ucapku sambil menarik tangannya.


Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit, kami sudah sampai dikampus kebanggaanku, Seoul National University


“Gomawo oppa!” Ucapku sambil tersenyum kearahnya lalu hendak membuka pintu mobilnya namun gerakan tanganku terhenti. Terhenti karena seorang namja yang menahan tanganku. Kalian sudah tau jelas siapa itu bukan?

“Chakkaman! Nanti kau pulang jam berapa? Mau kujemput?” Tawarnya
“anio oppa! Aku tau kau sedang banyak tugas dikantormu!”
“Ah… itu mudah! Aku bisa menyuruh Eunhyuk menyelesaikannya!” Ucapnya enteng
“YAK… Mana boleh huh? Sudahlah… tak usah menjemputku disini! Lagipula sehabis dari sini aku akan langsung ke Leebooks! Kalau mau jemput saja disana!”
“Ah.. baiklah! Sampai jumpa chagi! Saranghaeyo!” Ucapnya sambil mengacak rambutku gemas

“Aisshhh…. Jangan diacak-acak!” Ucapku sambil membenarkan rambutku kembali, lalu akupun keluar dari mobil itu.


……………………..



Aku berjalan malas melewati lorong-lorong gedung kampusku. Membosankan sekali! Ya… aku tak punya banyak teman disini, satu-satunya teman terdekat  yang kupunya adalah Ji Ah dan hari ini dia tak ada mata kuliah. Jadilah aku sendiri disini, benar-benar seperti anak hilang. Bukan berarti  aku tak punya teman selain Ji Ah, aku punya! Namun Ji Ah lah yang paling dekat denganku


“Permisi!” Terdengar suara namja dari belakangku, akupun menoleh kearah namja itu
“So Eun?” Teriaknya
“Kim So Eun” Lanjutnya masih berteriak
“K.. Ka.. Kau Seung…..”
“Ne… aku Yoo Seung Ho! Yoo seung Ho! Kau masih mengingatku  kan?” Ia mulai berjingkrak-jingkrak senang sambil memelukku erat, sangat erat sampai dadaku sesak.


“Seung….. Ho…. Le… pas.. kan!” Ucapku yang sedang sesak karena pelukannya
“Mianhae! So Eunie! Aku merindukanmu! Omoona……. Kau benar-benar tidak berubah! Kau masih seperti dulu, adik kecilku yang manis!!” Ucap Seung Ho sambil mencubiti pipiku
“Kau benar-benar Seung Ho?” Tanyaku sambil mengerutkan keningku. Masih tak percaya.
“Aigoooo…… Tentu saja! Otokaci? Aku terlihat semakin tampan kan?” Ucapnya sambil menaikan sebelah alisnya
“Narsismu itu tidak hilang ya..!”


“Hei…… aku ingin bertanya! Dimana kelas  Mrs. Na Ra?” Mataku membelalak mendengar pertanyaannya, Mrs… Na Ra?
“kau masuk jurusan sastra?” Tanyaku Tak percaya
“Ne.. Waeyo? Kau juga?” Tanyanya antusias yang kujawab dengan anggukan cepat berkali-kali yang tak kalah antusias juga.
“Omoona……. Kita benar-benar jodoh!” Ucapnya yang terlihat sangat senang
“Jodoh? ISH…”


“Eh.. tak boleh begitu cantik! Ingat ya.. kau pernah menyatakan cintamu padaku!” Bisiknya sambil merangkulku, akupun segera melepas rangkulannya
“YAK! Jangan pernah mengatakan itu lagi! Itu sudah berlalu!” kesalku
“Ne.. araseo! Ngomong-ngomong jam berapa kelas kita akan dimulai?”
“Jam 9 pagi!” ucapku sambil melirik jam tanganku
“kalau begitu masih ada waktu 24 menit! Kajja! kita kekantin!”Ucapnya sambil menarik tanganku, membuatku terseret-seret mengikuti langkah besarnya. Ish… dia tak berubah! Masih saja seperti ini!


At canteen…….



Kami berdua duduk berhadapan disalah satu meja yang terletak di pojok ruangan yang lebih mirip seperti kafe ini. Dia terus bercerita panjang lebar tentang kehidupannya di Den Haag, kota yang selama 5 tahun ini ditinggalinya. Sedangkan aku hanya diam terpaku mendengarkan penjelasannya, bukan terpaku karena terpesona dengan ceritanya melainkan kesal padanya. Apa dia tak tau kalau aku menangisi kepergiannya yang sangat mendadak selama seminggu penuh? Apa dia tak tau betapa sakitnya aku saat ditinggal seperti itu? Dan sekarang dia kembali dengan wajah tanpa dosanya?



“So Eun? Kenapa diam saja? Kau tak tertarik dengan ceritaku?” Tanyanya sambil memiringkan kepalanya.
“Pabo!”
Hanya itu yang keluar dari mulutku, bisa saja aku berteriak-teriak marah dihadapannya, memakinya dengan kata-kata kasar atau malah memeluknya karena rasa rinduku yang membludak namun aku masih memiliki akal sehat, aku tak mungkin melakukan itu padanya. Aku menahan semua amarahku padanya.

“PABO? Apa maksudmu?” Tanyanya heran
“Mengapa kau meninggalkanku begitu saja? Tak memberitauku akan pergi dan tak memberitauku akan kembali!  Apa yang ada dalam fikiranmu? Sebenarnya kau menganggapku apa?”
Tak terasa air mataku mengalir membasahi pipiku, baiklah! Aku kalah! Aku terlalu kesal karena mendengar pertanyaan darinya! APA MAKSUDMU? Harusnya aku  yang bertanya seperti itu padanya! Apa maksudmu meninggalkanku seperti itu? Apa ia ingin membuatku gila karena memikirkannya?

“Mianhae So Eun! Jangan menangis! Semua yang kulakukan saat itu sudah kufikirkan matang-matang! Aku hanya tak mau membuatmu terluka karena kepergianku!”
Jelasnya. Melihatku menangis, iapun mengulurkan tangannya hendak menghapus air mataku namun tentu saja tak kubiarkan jari-jarinya menyentuh wajahku, Aku menepisnya sebelum jari-jarinya itu menyentuhku.

“Tak mau membuatku terluka? Kau fikir dengan cara menghilang tiba-tiba bisa membuatku tak terluka? Itu semua malah semakin membuatku terluka! Setidaknya jika kau memberitauku, aku tak perlu mencemaskanmu sejauh itu! Bahkan kukira kau sudah mati!”
“MWO? MATI?”
“kau benar-benar seperti ditelan bumi saat itu! Setiap orang yang kutanya tentangmu tak ada yang tau!”
“Jeongmalyo? Sampai sebegitunya kah kau mencemaskanku?” Tanyanya memasang ekspresi terkejutnya. “Jeongmal mianhaeyo! Aku benar-benar tak berfikir sejauh itu! Kau tau kan, sejak kecil kau tak pernah jauh dariku? Dari situlah aku mulai berfikir, jika aku memberitaumu kalau aku akan pergi, aku takut kau takkan terima dan malah menahanku atau yang lebih buruk kau malah merengek memintaku untuk mengajakmu! Kau itu kan yeoja paling manja seantero korea!” Ish…. Disaat seperti ini, namja pabo ini masih bisa mengejekku? Aish… keterlaluan!

Melihatku yang masih tak bergeming, namja itu kembali bersuara


“jebal So Eunie! Mianhae! Aku janji mulai sekarang, aku takkan pernah meninggalkanmu! Aku akan selalu berada disisimu!” Lanjutnya
“Bukan itu yang kumau! Aku hanya mau kau tetap menjadi sahabatku! Sampai kapanpun!”
“Bukankah artinya sama saja?”
“Anio! Berbeda! Sudah ada namja lain yang akan selalu berada disisiku!”
“A.. Ap..Apa maksudmu?”


“Masa kau tak mengerti maksudku?” Ujarku melihatnya terbata-bata seperti itu. Apakah sebegitu mengejutkannya? “Aku sudah punya namjachingu” Lanjutku yang kali ini malah tersenyum sumringah. Benar-benar gila!
“MWO? Namjachingu?”
“Waeyo? Kau kira aku akan terus mengejar cinta orang yang tak menginginkanku?” Ucapku sambil meliriknya tajam,
“Kukira kau akan menjadi milikku!”
“Aiissshhhh! SHIREO! Kau mau aku ceritakan tentangnya? Namanya Jong Woon! Kim Jong Woon! Dia itu……….”


“Nanti kita jalan-jalan ya…” Selaknya. Ih… dasar menyebalkan! Padahal aku sedang sangat antusias ingin menceritakan tentang Yesung oppa.
“Aku tak bisa! Aku harus bekerja!”
“Bekerja? Kau sudah bekerja?”
“ehm… begitulah!”
“Aigoo….. kau itu mandiri sekali! Hei! Apa kabar halmeoni?”

“Baik! Sangat baik!”
“Apa dia masih di Mokpo?”
“Ne”
“Bulan depan aku akan berlibur ke Mokpo!”
“Mianhae Seung Ho-ya… 3 bulan lalu, aku dan Jong Woon oppa baru saja ke Mokpo! Jadi kurasa aku tak bisa ikut denganmu!” Sesalku. Aku melihat ekspresi wajahnya berubah seketika setiap aku menyebut nama Jong Woon, apa dia cemburu? Tapi untuk apa? Dia sendiri yang bilang kalau ia hanya menganggapku sebagai adiknya! Ah… Jangan berpikir macam-macam Kim So Eun! Sadarlah, kau sudah mempunyai namjachingu terbaik sepanjang masa, Kim Jong Woon.


“Sepertinya hubungan kalian sudah sangat dekat!” Ucapnya dengan ekspresi datar
“Begitulah! Dia benar-benar sangat perhatian denganku!” Senyumku
“Jika dibandingkan denganku, siapa yang lebih perhatian?” Tatapannya mulai terarah tepat kemataku.
“Aish… apa maksudmu? Tentu saja tak bisa dibandingkan seperti itu! Kau sahabatku dan ia namjachi…”
“Ara.. ara… kajja! Kita kekelas!” Selaknya sambil menarik tanganku


“Tapi jusmu…”
“Aku tak haus!” Ucapnya cepat



………………………………….



Kuliah hari ini sudah selesai dan sekarang aku harus segera ke Leebooks,


“Seung Ho-ya… aku duluan ya… Aku  harus ke toko buku”
“Toko buku?”
“Ne.. namanya Leebooks store! Aku pramuniaga disana!”
“Wooaaa…. Pasti menyenangkan!”
“Terkadang melelahkan”



“Kau dijemput namjachingumu?”
“Anio! Dia pasti sedang sibuk!”
“Cih… Namjachingu model apa itu? Jika dia tulus mencintaimu harusnya ia lebih mementingkan yeojachingunya daripada hal lain!”
“Tadinya ia mau menjemputku tapi aku menolaknya!”
“Terserahlah! Sekarang, ayo kuantar!”


“Tak usah! Nanti merepotkanmu!”
“halah………. Itu sudah menjadi tugasku! Bukankah dari dulu kerjamu hanya membuatku repot?” Candanya sambil menjepit ujung hidungku dengan 2 jarinya
“YAK! YOO SEUNG HO!”
“Kajja! Aku bawa motor!” Ucapnya sambil menarikku







…………………………….



Mau tak mau aku menerima tumpangannya




Arrived to Leebooks’ store………





“Kyaaaaaa……….. So Eun! Syukurlah kau sudah datang!” Teriak Ji Ah senang tepat saat aku dan Seung Ho membuka pintu masuk Leebooks. Saking senangnya sampai sepertinya ia tak menyadari keberadaan Seung Ho yang sedang mengekor dibelakangku. Ia sudah menggunakan pakaian bebasnya sambil membawa mantel, memang cuacanya sedang sangat buruk sekarang, angin berhembus dengan kencangnya sejak pagi tadi.

“Waeyo?” tanyaku heran
“Aku harus pergi sekarang! Eunhyuk oppa ulang tahun dan aku lupa membeli kado untuknya!” Ucapnya panik sambil memakai high heelsnya dengan terburu-buru
“Nanti kalau manager Han tau bagaimana?”Ucapku agak keras karena ia sudah berlari meninggalkanku
“Tenang saja! Ia tak ada! Aku akan kembali 5 menit sebelum Leebooks tutup” teriak Ji Ah padaku. Akupun hanya mampu menghela nafas panjang, ok! Hanya aku dan Seung Ho disini! Berdua saja! Sampai sore nanti menunggu Jong Woon oppa menjemputku! Aku mengganti bajuku dengan seragam Leebooksku, Kemeja putih + rok hitam selutut dengan rambut yang digulung dibelakang.



……………………..



Tak ada satupun orang yang memasuki Leebooks dari tadi dan ini sudah waktunya kami makan siang, apa karena cuaca yang sangat buruk ini? Yang benar saja? Toko buku ini sepi sekali! Hanya ada suara tawa kami berdua yang sibuk mengenang masa lalu.


“Gelang yang indah!” Pujinya sambil menatap lekat gelang berwarna biru muda dipergelangan tangan kiriku
“Ne.. sangat indah! Ini dari Jong Woon oppa! Ia membelikannya sebulan yang lalu” Balasku senang sambil menekuk siku kiriku, memperlihatkan kilauan yang terbentuk dari sana.
“Tapi kurasa itu tak cocok ditanganmu! Lebih baik dilepas saja!” Serunya sambil membuang muka, Aish…. JINJJA! Maunya apa sih? Tadi dipuji sekarang dibilang tak cocok! Kenapa si dia? Setiap kusebut nama Jong Woon oppa moodnya selalu hilang.
“Aku lapar! Aku beli roti dulu ya..” seruku sedikit kesal.
“Mau kuantar?”


“antar? Tak perlu! Toko kuenya ada diseberang jalan!” Ucapku sambil menunjuk bangunan tepat diseberang toko buku ini.
“Belikan juga buatku ya..! Kau masih ingat kan roti kesukaanku?”
“Roti keju” Seru kami kompak yang membuat senyuman tersungging dibibir kami berdua.



……………………………



Author POV



Yoo Seung Ho, namja berumur 22 tahun ini adalah teman masa kecil So Eun, Ia selalu menjaga dan melindungi So Eun. Mereka sangat amat dekat.  Sampai akhirnya saat kelas 1 SMA, So Eun menyatakan cintanya pada Seung Ho. Tapi Seung Ho menolaknya dengan dalih ia hanya menganggap So Eun sebagai adik perempuannya. Walaupun begitu, hubungan mereka tak sedikitpun terkoyak, mereka tetap dekat satu sama lain.


Tak perduli apa yang pernah So Eun katakan dan tak perduli akan cibiran teman-temannya, mereka benar-benar seperti pasangan kekasih, kemana-mana selalu berdua dan perhatian yang diberikan satu sama lain sangatlah besar. Selulusnya dari High School, tiba-tiba Seung Ho menghilang. Benar-benar hilang seperti ditelan bumi, tak ada satupun orang yang tahu kemana Seung Ho dan keluarganya pergi. Dan itu membuat So Eun sangat terpuruk, ia seperti kehilangan setengah dari raganya.



Untungnya kesibukan mencari beasiswa bisa membuatnya sedikit melupakan rasa rindunya. Selama 2 tahun So Eun sibuk mencari beasiswa, sampai akhirnya ia mendapatkannya di Seoul, ibu kota negaranya, awalnya So Eun menolak karena ia tak ingin jauh dari halmeoninya tapi Halmeoni memaksanya hingga So Eun memutuskan untuk mengambil beasiswa itu dan berangkat ke Seoul, ia tak punya siapa-siapa di Seoul hanya punya seorang bibi, tapi bibinya tak terlalu memperdulikannya karena masalah keluarga yang cukup rumit semasa kecil.



So Eun pun tinggal disebuah panti asuhan, ia tak keberatan sama sekali bahkan merasa sangat senang karena ia sangat menyayangi anak-anak. Satu tahun berlalu, sang bibi memberikan rumah yang ditinggalinya pada So Eun lalu pergi ke Jepang, Negara asal suaminya. Walaupun sudah mempunyai rumah sendiri, So Eun tak pernah absen datang ke panti sepulang kuliahnya. So Eun mendapat pekerjaan di Leebooks setelah ia berkenalan dengan Ji Ah dikampusnya, satu universitas tapi berbeda jurusan.



Kembali ke Seung Ho, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Den Haag saat Seung Ho baru memasuki High Schoolnya karena urusan pekerjaan, Awalnya Seung Ho menolak untuk ikut karena satu alasan, KIM SO EUN. Namun karena mendapat desakan dari seluruh keluarganya, Seung Ho akhirnya menyetujui itu semua dengan satu syarat yaitu tak memberi tau siapapun tentang kepergian mereka, 3 tahun mereka menyimpan semuanya dengan baik, hingga saat Seung Ho lulus High School mereka segera berangkat.

Awalnya, Seung Ho akan tinggal di Den Haag selamanya namun semua berganti seiring kedewasaan Seung Ho, Seung Ho memutuskan kembali ke korea dan meneruskan kuliahnya disana, tepatnya di Seoul, Tidak ada sedikitpun bayangan yang terlintas dibenak Seung Ho bahwa ia akan bertemu dengan So Eun disini karena setaunya So Eun berada di Mokpo bersama halmeoninya. Dan rencananya bulan depan ia akan berkunjung ke Mokpo, untuk mengejutkan So Eun namun tuhan berkata lain.


Sebuah kebetulan yang luar biasa karena bisa mempertemukan dua makhluk ini, entah apa bisa dibilang kebetulan ataukah Takdir.



So Eun POV



Kurasakan hembusan angin semakin lama semakin kencang menusuk tulangku, benar-benar dingin. Aku menenteng sebuah bungkusan berisi beberapa buah roti. Dengan sedikit berlari aku memasuki Leebooks, kulihat namja itu masih membenamkan kepalanya dimeja bulat ditengah toko buku ini. Aku melangkah mendekatinya, membuatnya sedikit kaget karena suara langkah kakiku dan segera membenarkan posisinya, duduk dengan tegak sambil memandangku dengan senyum manisnya.



“Ige! Makanlah!” Ujarku sambil duduk dihadapannya. Ia mengambil roti dalam bungkusan itu lalu memakannya, tiba-tiba saja JDDEEERRRR (Halah… apaan nih? Anggap ja suara petir). Bunyi petir menggelegar, membuat kami refleks menghadap kearah jendela.
“So Eun! Gwenchanayo?” Seung Ho terlihat mulai khawatir saat melihat rintik-rintik air mengalir dijendela, menampakkan hujan sudah mulai menyapa.
“Gwenchana” ucapku sambil tersenyum.
“Kau yakin? Dimana penghangat ruangannya?” Ujarnya sambil berdiri
“Sedang rusak!” sesalku sambil memandangnya. Namja itu tak henti-hentinya menoleh kearah jendela, memastikan hujan tak akan lebih deras lagi. Kalian ingat kan tentang daya tahan tubuhku? Aku sangat lemah terhadap hujan, aku bisa pusing dan menggigil hebat walau hanya terkena gerimis saja. Gila! Ne.. benar-benar gila! Aku juga tak suka dengan penyakit ini, aku jadi tak bisa bermain-main dibawah hujan. Menyebalkan.



3 Jam berlalu, Seung Ho mencoba menghiburku dari tadi, ia mengajakku bermain untuk mencoba membuatku merasa lebih baik. Ya.. pasti ia sudah tau jelas akan apa yang kurasakan sekarang, aku mulai merasa pusing karena hujan tak kunjung reda bahkan lebih deras dari sebelumnya, belum lagi kilat dan petir yang tidak ada habisnya, membuat rasa pusingku makin bertambah.


Aku mulai memeluk tubuhku sendiri sembari menggosok kedua tanganku perlahan. Melihatku seperti itu, Seung Ho segera menyalakan semua lampu, membuat tempat ini sedikit lebih hangat.


“So Eun-ah! Kau pasti sangat pusing! Disini pasti ada dapur, pantry atau apa namanya itu kan? Kurasa aku bisa membuatkan teh hangat untukmu!”
“Tak ada kata tak perlu! Palli! Mana dapurnya?” Lanjutnya setelah melihatku akan membuka mulutku, seperti ia bisa membaca pikiranku, aku memang ingin menolak tawarannya. Akupun mengarahkan telunjukku ke pintu dipojok ruangan.
“Diam disini! Aratsoyo?” Ucapnya sebelum berlalu dari hadapanku. Aku sudah seperti ini sejak aku masih kecil, dan ia selalu ada disaat itu. Hujan juga pernah datang saat kami sedang mendaki bukit,  membuatnya sangat panik, kami berteduh disebuah gubuk kecil yang reyot waktu itu dan ia membakar apapun yang bisa dibakar saat itu hingga bisa memberiku kehangatan.



Rasa dingin yang tak tertahankan kembali menyerang, membuatku mengeratkan pelukanku pada tubuhku sendiri. Aku memakai mantel tebal yang sangat panjang, membuat kedua tanganku tenggelam didalamnya. Kutarik ulur lengan kiri mantelku, membuat lengan kiriku terlihat jelas dan aku baru menyadari sesuatu.

“Aigoo….. gelangnya?” 
Lirihku, aku segera berhambur dari dudukku, mencari gelang itu dibawah meja dan berkeliling panik ditoko buku ini akhirnya aku menyerah karena aku tak kunjung menemukannya, kudekati jendela dan kuamati jalan raya didepanku, namun betapa tercekatnya aku ketika melihat benda berkilauan itu berada persis ditengah jalan, jalanan yang cukup sepi tapi sangat berbahaya, karena sekalinya ada kendaraan, kendaraan itu akan melaju dengan sangat kencang. Tak fikir panjang, aku segera berhambur keluar, tak memperdulikan hujan atau bahaya yang menunggu didepanku, aku berlari ke tengah jalan, aku membungkukkan badanku dan meraih gelangku. Dan betapa bahagianya aku kala mendapati gelang itu tak rusak sedikitpun, saking bahagianya aku sampai lupa dengan hujan deras yang harusnya sudah membuatku pingsan, terlebih dimana tempatku sekarang berada hingga akhirnya sebuah klakson mobil menyadarkanku



“SO EUNNNNNNNNN” Pekik Seung Ho dari depan Leebooks
“ARRGGGHHHH” 
Teriakku saat mendapati sebuah mobil sedan sedang melaju dengan kecepatan tinggi kearahku. Bodoh! Ini bukan seperti didrama-drama, jangan pikir aku adalah orang bodoh yang hanya bisa berteriak, tapi sumpah demi tuhan kakiku lemas, kakiku lemas mengetahui bahwa ajalku berada didepan mataku, untuk digerakkan saja kakiku tak bisa apalagi berlari?


TIINNN………………..


Suaranya terdengar semakin nyaring ditelingaku, seperti sebuah terompet maut yang akan segera merenggut nyawaku.



Author POV


PRAANNGGG


Cangkir ditangan Seung Ho terjatuh begitu saja


Ia segera berhambur keluar setelah menyadari yeoja itu tepat berada ditengah jalan


“SO EUNNNNNNNNNNN” Pekiknya ketika melihat sebuah mobil sedan berwarna silver melaju dengan kecepatan tinggi ke arah yeoja itu. Dengan sigap, ia berlari dan menarik So Eun kedalam pelukannya, lalu membawa yeoja itu tepat sebelum mobil itu menghempaskan tubuh mereka.



………………..




So Eun POV




“Kubilang diam disini! Kenapa kau keluar?” Bentak Seung Ho. Aku tak menjawab, kueratkan genggamanku pada gelang itu. Kami sudah berada di Leebooks kembali sekarang, ia menyelamatkan nyawaku.
“Karena ini?” Dia menarik kepalan tanganku. Aku masih tak bergeming
“KARENA GELANG SIALAN INI?” teriaknya geram karena aku tak kunjung menjawab
“KARENA GELANG INI DARI NAMJA BODOH ITU?”


PLAAKK


Aku menampar pipinya karena kesal, aku baik-baik saja jika ia memarahiku, memakiku atau membentakku tapi tidak dengan namjachinguku.


“Kau boleh membentakku sepuasmu tapi kau tak boleh mengatakan satu hal burukpun pada namjachinguku! Karena kau tau , aku akan merasa sangat terluka jika kau mengatakan itu!” Ucapku lantang namun itu hanya sementara karena selanjutnya aku menangis, aku lemah! Aku yeoja lemah! Aku kembali memeluk erat tubuhku yang sudah basah kuyup dan mantel yang bertugas membuatku hangat juga menjadi tak bisa diandalkan karena dalam keadaan basah.


Tubuhku terasa semakin dingin, membuatku menggigil, kepalaku pusing dan semua yang kulihat menjadi semakin buyar, aku berjalan gontai menuju kursi namun tiba-tiba Seung Ho menarikku, menarikku sekali lagi kedalam pelukannya.



Author POV



Seung Ho menatap So Eun yang sedang menggigil kedinginan. Tak ingin yeoja itu semakin tersiksa atau pingsan tiba-tiba, Seung Ho menariknya kedalam pelukannya, mencoba menyalurkan kehangatan pada tubuh yeoja itu. So Eun tak bergeming, ia memeluk tubuhnya sendiri didalam pelukan Seung Ho, ia benar-benar merasa sangat kedinginan dan wajahnya sudah mulai pucat. Seung Ho membenamkan wajahnya dirambut yeoja itu, ia menghirup nafas dalam-dalam disana, merasakan keharuman yang ia rindukan.



Tiba-tiba saja, tangannya ditarik oleh seseorang hingga pelukannya terhadap yeoja itu terlepas dan sesaat kemudian BUUKKK.



So  Eun POV



Saat Seung Ho masih memelukku, membuatku merasa sedikit lebih hangat tiba-tiba saja pelukannya terlepas dariku dan BUUKKK, seorang namja melayangkan sebuah tinjuan keras kearah Seung Ho,


“JONG WOON!!!!!” Jeritku saat Jong Woon meninju wajah Seung Ho dengan membabi buta, berkali-kali ia menghantam wajah Seung Ho dengan kepalan tangannya
“BERHENTILAH! Jebal oppa! Jebal!” ucapku diiringi tangisan, kali ini Seung Ho mulai membalas
“OPPA!” Teriakku, Omoona….. apa mereka tak mengerti? Tubuhku ini sedang sangat ringkih karena hujan, dan kepalaku juga sedang sangat pusing sekarang. Kenapa mereka tak membunuhku sekalian saja?
“BERHENTI!” Teriakku sekencang-kencangnya, membuat mereka berhenti seketika dan serentak menoleh kearahku dan tepat saat itu pintu Leebooks kembali terbuka


“Ada apa ini?” Tanya Ji Ah didepan pintu dengan bingung, bagaimana tidak? sebuah cangkir teh pecah berserakan dilantai lengkap dengan minuman yang tercecer disekitarnya, lantai becek terkena percikan air dari tubuh kami yang basah dan yang terpenting adalah tepat didepannya ada 2 namja yang terlihat jelas habis berkelahi.


“Jong Woon? Jadi namja ini yang merebut cintamu dariku? Kurasa ia sangat tak pantas menjadi namjachingumu So Eun!” 
Seolah tak memperdulikan Ji Ah yang sedang kebingungan, Seung Ho melayangkan kalimat mautnya, yang sukses membuat Jong Woon semakin naik darah dan kembali melayangkan tinjuan tepat kekepala Seung Ho, Namja itu terhempas kelantai dan terkulai lemah, darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Aku tak mampu melakukan apapun, tubuhku terasa kaku, aku masih merasa sangat kedinginan dan kurasakan kepalaku semakin bertambah pusing. Omoona……. Apa mereka lupa dengan yang kurasakan sekarang? Aku benar-benar tersiksa.



Tak ada yang kulakukan selain menangis, Jong Woon menarikku dan membawaku masuk ke mobilnya, sedikit berontak tapi tentu saja aku kalah. Seung Ho masih terkulai lemas dilantai sedangkan Ji Ah masih mencoba mencerna apa yang ia lihat sekarang karena sedari tadi tak ada satupun perkataannya yang kami hiraukan! Aigoo… mianhaeyo Ji Ah-ya! Lidahku terasa sangat kelu saat ini



`````In Jong Woon’s Car`````




“Kenapa kau bersikap seperti itu pada Seung Ho?” Bentakku
“Ah.. Seung Ho! Dari tadi aku sibuk mengingat nama namja brengsek itu!” Ujar Jong Woon dengan nada jengkel
“Diam kau! Bahkan kau tak mengenalinya!” Seruku sambil menatapnya tajam
“huh? Cinta pertama datang kembali” Ujarnya sambil tertawa frustasi. Ah.. mengapa ia bisa tau bahwa namja yang kumaksud sebagai cinta pertamaku adalah Seung Ho? Padahal kan aku tak pernah memberitau namanya.
“YAK! Itu hanya masa laluku! Aku sudah tak mencintainya!”

“Jeongmal?” Cibirnya
“Kau tak mempercayaiku?” Tanyaku miris dan seketika saat itu juga Jong Woon membanting stirnya kekanan dan berhenti seenaknya.


“YAK! Apa yang kau lakukan?” Bentakku tapi ia tak menggubrisnya, ia lebih memilih menjawab pertanyaan pertamaku.
“keurae! Aku mempercayaimu! Mungkin kau benar! Kau sudah tak mencintainya lagi tapi namja sialan itu?” Ucapnya penuh emosi, ia menggeser posisi duduknya menghadapku dan menatapku tajam
“Namanya Seung Ho! Yoo Seung Ho!” Tekanku
“Aku tak perduli! Aku tau ia pasti mempunyai perasaan lain padamu! Terlihat jelas dari caranya menatapmu, memelukmu dan mencium puncak kepalamu! Omoona… sahabat? Teman lama?” Cibirnya sambil tersenyum aneh, senyuman frustasi.
“kau tak mengerti Jong……”


“NE.. AKU TAK MENGERTI! AKU TAK PERNAH MENGERTI!” 
selaknya dengan nada suara tinggi saat aku hendak menjelaskan, aku diam! Aku tak mau beradu argumen sejauh ini! Tak kubiarkan satupun air mataku menetes, kugenggam erat gelang yang masih berada dalam kepalan tanganku, erat dan semakin erat. Aku yakin ia akan menelan semua perkataannya kembali jika ia benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Apa ia tak sadar bahwa yeoja disampingnya sedang berperang dengan tubuh ringkihnya sendiri? Aku kedinginan! Sangat kedinginan! Apa ia tak paham?


“mengapa kau diam? Kau tak mau menjelaskan semuanya padaku?”
“Kujelaskan seribu kalipun, kau takkan pernah mempercayaiku! Kau egois!”  Ucapku lirih



………………………………..



A day later……



Yesung POV



Ya.. kuakui aku salah! Aku terlalu berlebihan kemarin! Bahkan aku membentaknya! Membentak Kim So Eun dengan sekeras itu! Aku benar-benar dikuasai oleh rasa cemburu, bagaimana bisa aku tak cemburu jika aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, seorang namja sedang memeluk dan mencium puncak kepala yeojaku dengan begitu lembutnya.


Malam ini aku datang kerumah So Eun! Tujuanku datang kesini adalah minta maaf! Aku datang dengan membawa seikat bunga mawar merah kesukaannya, aku ingin minta maaf! Aku tak bisa terlalu lama bertahan dalam keadaan seperti ini. Tadi pagi aku tak menjemputnya, bukan! Bukan karena aku kesal karena masalah kemarin! Tapi karena ada meeting penting pagi ini!


Aku sampai didepan rumahnya, kutarik nafas panjang sebelum akhirnya kuketuk pintu didepanku! Pintu itu terbuka! Langsung saja kusapa dengan lembut!


“selamat malam cha…” Perkataanku terputus ketika melihat orang didepanku, Bukan! Bukan Kim So Eun! Tapi namja itu! Yoo… Yoo… ah,.. aku lupa siapa namanya! Aku tercengang melihatnya! Apa yang namja ini lakukan dirumah yeojaku?


“YAK! Apa yang kau lakukan di rumah yeojachinguku?” Sinisku
“AH.. Kim Jong Woon! Namja yang merebut hati yeojaku!” Yeojaku? Cih… kurang ajar sekali namja ini!  Bicara seperti itu didepanku?
“Jawab pertanyaanku! Apa yang kau lakukan disini?” Geramku
“Merawat yeojaku tentunya!” Jawabnya enteng
“apa maksudmu?”

“jadi kau tak tau kalau yeojachingumu itu sedang sakit? Pacar macam apa kau! Kau tau tadi pagi dia pingsan dikampus? Ah.. pasti kau tak tau!” Ujarnya disertai senyuman menghina. Aish… jika tak ada hukum di dunia ini, sudah kubakar namja sialan ini.
“MWO? So Eun pingsan?” Kagetku
“Biarkan aku masuk! Aku ingin melihat keadannya!” Seruku saat ia menahan tubuhku, tak membiarkanku untuk masuk.
“Lepaskan dia!” Ucap namja itu pelan sambil menahan tubuhku dengan telapak tangannya, aku diam dan mulai menatapnya bingung
“Lepaskan dia jika kau memang mencintainya!” Lanjutnya lagi

“aku takkan melepaskannya!” tegasku
“kau tau siapa aku?”
“aku tau jelas siapa kau!”
“Bagus kalau begitu! Jadi kau tau kalau aku adalah cinta pertamanya kan? Kau tau ia pernah menyatakan cintanya padaku kan?”
“Diamlah! Sebenarnya apa yang kau inginkan?” geramku

“cinta pertama itu tak bisa dilupakan begitu saja! Dan aku sangat yakin, dia masih mencintaiku”
“dia hanya mencintaiku”
“kau ingin melihatnya bahagia?”
“sebenarnya apa yang kau ingin katakan?”
“kau tak pantas menjadi namjachingunya! Kau tak tau apapun tentang So Eun! Bagaimana kau bisa menjaganya?”

“Mungkin untuk saat ini, aku bukan seorang namja sempurna untuk So Eun tapi aku akan berusaha”
“tak ada gunanya! Dia mencintaiku! Dan itu mutlak”
“itu dulu sekarang ia mencintaiku”
“apa bedanya huh? Cinta pertama itu sulit dilupakan, bahkan kurasa takkan mungkin dilupakan! Aku jauh lebih mengenalnya! Dia pasti akan bahagia bila denganku!”

“Nuguya Seung Ho-ya?” Teriak seorang yeoja dari dalam, yeoja! Ya.. yeojaku Kim So Eun

“Bukan siapa-siapa! Orang tak penting!” jawab namja didepanku dengan sedikit berteriak sambil menatap remeh kearahku. Tak lama seorang yeoja timbul dari balik bahu namja itu.
“Oppa”  Aku menatapnya, bayangan tak menyenangkan mulai berkelebatan di otakku. Bayangan buruk apabila namja itu benar, apabila So Eun masih mencintainya.



So Eun POV



Pagi ini ia tak datang! Yesung oppa tak menjemputku, entahlah! Mungkin ia masih marah! Mungkin ia masih kesal padaku! Akhirnya aku berangkat sendiri kekampus, jujur aku tidak sedang dalam kondisi baik hari ini, sepertinya aku demam! Alhasil.. benar saja! Aku pingsan! Aku pingsan saat dosenku sedang mengajar!


Dan saat aku membuka mataku, yang kulihat adalah Seung Ho, ia sedang tersenyum kearahku sambil mengusap lembut kepalaku dan baru kusadari bahwa aku berada dirumahku, tepatnya dikamarku. Ia bilang, ia mendapatkan alamatku dari teman kampusku. Ia sudah menemaniku berjam-jam disini, dan aku sudah beberapa kali menyuruhnya untuk pulang! Tapi ia tak sedikitpun menggubris perkataanku, ia bilang baru akan pulang jika aku sudah benar-benar sembuh.


Sudah hampir pukul 8 malam, namun ia belum juga pulang. Kami sedang berada diruang makan sekarang, memakan makanan buatannya. Tak lama, suara ketukan pintu terdengar! Aku hendak membukanya namun Seung Ho menahanku, menyuruhku kembali duduk lalu ia berlalu membukanya.


“Nuguya Seung Ho-ya?” tanyaku agak keras karena sejak tadi Seung Ho tak juga kembali, membuatku penasaran akan siapa yang datang
“Bukan siapa-siapa! Orang tak penting!” Jawabnya sama kerasnya denganku,
“Bukan siapa-siapa?” Gumamku, akupun berjalan kearah pintu dan


“Oppa?” Kagetku ketika melihat namja didepan Seung Ho, ia sedang menatapku dengan tatapan yang  tak kumengerti, entah itu tatapan kecewa, kesal, atau sebuah perasaan lain yang tak kumengerti.

“Aku hanya ingin memberikan ini! Maafkan aku telah membentakmu kemarin” 
Ucapnya sambil memberikan serangkaian bunga mawar merah yang sangat cantik padaku, lalu pergi begitu saja. Tanpa memberikanku kesempatan untuk  menjelaskan situasi ini, yah.. aku yakin ia kecewa padaku. Bagaimana mungkin aku mengizinkan seorang namja berada dirumahku semalam ini, terlebih kami hanya berdua saja? Ini bukan mauku! Aku tak mungkin mengusir sahabat sekaligus namja yang membantuku saat aku pingsan tadi kan?

“Seung Ho-ya! Terimakasih telah menolongku! Kurasa ini sudah waktunya kau pulang! Aku lelah! Aku ingin istirahat!” Ucapku sesopan mungkin
"Kau yakin tak apa kutinggal sendiri?"
"Ne.. aku sudah biasa seperti ini!"
“Baiklah jika itu membuatmu lebih nyaman”



…………………….



A day later



Yesung POV



Seperti biasa, pagi ini aku datang menjemputnya, mencoba menghilangkan rasa cemburu sekaligus kesal yang sudah meluap-luap. Aku mencoba berfikir jernih, mencoba menganggap mereka tak lebih dari sekedar sahabat. Namun ini sulit, lebih sulit dari yang kubayangkan mengingat sebuah kenyataan pahit bahwa So Eun pernah menaruh hati padanya. Bahwa namja itu adalah cinta pertama So Eun.


Kuhentikan laju mobilku beberapa meter sebelum rumah So Eun, kenapa? Karena aku melihat sebuah kendaraan terparkir rapi didepan rumah gadis itu, sebuah motor berwarna hitam.


“Motor siapa itu?” gumamku
“Sudah kuduga!” Lanjutku saat melihat seorang namja keluar dari rumah itu dan So Eun mengekor dibelakangnya, kalau tidak salah namanya adalah Seung Ho, Ya.. kurasa aku benar! Namanya adalah Seung Ho


Pandanganku lurus kearah mereka berdua, melihat betapa senangnya yeojaku saat bercanda dengannya, melihat mereka tertawa lepas seperti itu, aku yakin jika kalian melihatnya kalian akan berpikir bahwa mereka adalah pasangan yang sempurna. Pasangan yang saling mengerti satu sama lain. Aku akui aku belum mengenal So Eun sejauh itu, banyak hal yang belum aku ketahui tentang So Eun, mungkin namja itu benar, namjachingu macam apa aku?


Kuperiksa ponselku, tak ada pesan, tak ada panggilan. Bahkan dia tak mengabariku sama sekali. Aish… sudahlah! Aku hanya membuang waktuku saja disini!



A week later…..



`````Leebooks Store`````



Sebuah pertengkaran hebat antara aku dan So Eun kembali terjadi, sampai akhirnya


“Sudahlah Kim So Eun! Sekarang lebih baik kau pilih saja, aku atau namja sialan itu! Kau pikir hatiku tak lelah melihat kalian berdua seperti itu? Pasangan kekasih yang sempurna, huh?” Cibirku sambil menatap tajam kearah Seung Ho, yah… aku tak kuat lagi! Setiap pagi aku datang kerumahnya dan setiap pagi itu jugalah aku melihat mereka berangkat bersama, setiap sore aku menjemputnya di Leebooks dan setiap sore itu juga aku melihat namja itu disana, menemani So Eun seharian bekerja. Ish… dia pikir siapa dia? 


“kenapa diam saja? Sulit melupakan cinta pertama? Kalau begitu pilihlah dia! Aku tak apa-apa! Aku senang melihat kau senang! Dia lebih memahamimu kan?” Lanjutku. Kali ini aku menatap So Eun, ia menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ucapanku, ya.. aku yakin pasti dia tak percaya mendengar ucapanku. Sebuah sindiran tajam yang keluar begitu saja dari bibirku, Omoona….. apa yang baru saja kukatakan?  Tidakkah terdengar sangat menyakitkan untuknya?


“YA! Jong Woon-ah! KAU! Kenapa kau berkata seperti itu padaku?” ucap So Eun lirih
“Kalau itu yang kau mau, lebih baik aku ikuti saja ucapanmu! Aku lebih memilih sahabatku daripada namja yang tak pernah mempercayaiku!” Lanjutnya dengan nada tinggi lalu menarik lengan Seung Ho yang sedang tersenyum penuh kemenangan kearahku dan berlalu dari hadapanku, sekarang diruangan ini hanya ada aku dan Ji Ah yang sedang menatapku kesal. Dari tatapan matanya kalian bahkan bisa melihat sebuah kilatan cahaya, benar-benar menyeramkan!


Ji Ah menghampiriku dan langsung menoyor kepalaku


“YAK! JONG WOON PABO!” Jeritnya
“apa maksudmu berkata seperti itu pada So Eun? Kalau sudah begini urusannya pasti aku dan Eunhyuk oppa yang paling pusing!” Lanjut Ji Ah
“ARGHH… kalau mau bicara itu dipikir dulu baik-baik! Sekarang! Lihat hasil perbuatanmu itu! Kalau aku jadi So Eun, aku juga akan memilih Seung Ho daripada kau!” Aku hanya mampu menarik nafas berat sedari tadi, tak memperdulikan nenek sihir yang sedang mengomeliku habis-habisan. Sungguh! Demi tuhan rasanya sakit sekali berada dalam situasi seperti ini, rasanya seperti jantungku ditusuk-tusuk besi tajam. Aku tak bisa mengontrol ucapanku!


“Ok! Lihat beberapa hari lagi! Kau akan merengek padaku dan Eunhyuk oppa meminta bantuan untuk mendapatkan So Eun kembali? Jangan harap aku membantumu!” Lanjutnya
“YA! Kau dengar aku tidak? ”
“aku dengar! Aku janji takkan meminta bantuanmu!” ucapku
“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan?” tanyanya histeris. Aigooo… gadis ini!
“Ne.. aku dalam keadaan sadar 100%! Seung Ho jauh lebih mengenal So Eun daripadaku! Dia bisa menjaga So Eun lebih baik dariku! So Eun juga selalu merasa nyaman berada didekatnya! Tidakkah Mereka terlihat begitu sempurna?” Ucapku


“Terserah kau saja! Jadi mulai sekarang, kau harus bersiap menjadi mayat hidup! Kau tanpa So Eun itu ibarat raga tanpa nyawa! Tak ada gunanya!”



……………….



A week later



So Eun POV



Seminggu penuh tanpa sedikitpun komunikasi dengan Yesung oppa. Aku tak mengiriminya satupun pesan, aku tak menghubunginya sekalipun, begitupun dia! Statusku dengannya pun sudah tak jelas, tak ada kata putus tapi tak dapat dikatakan baik-baik saja! Sekalinya bertemu yang kami lakukan hanyalah bertengkar. Kenapa aku tak memilihnya seminggu yang lalu? Karena aku ingin dia belajar apa itu kepercayaan. Dia tak pernah mempercayai ucapanku! Jadi untuk apa aku jelaskan? Hanya membuat lelah saja!


Dan disaat seperti ini, Seung Ho pantang mundur menghiburku, benar-benar sahabat sejati! Walaupun sebenarnya apapun yang ia lakukan itu tak berguna sama sekali untukku! Tak ada yang bisa mengembalikan semangatku selain Jong Woonku! Namjachinguku! Cintaku! Aku hanya butuh senyum tulusnya saja, sudah lama sekali dia tak menampakkan senyumnya padaku, senyum yang terakhir kulihat darinya hanyalah sebuah senyuman frustasi.


Aigoo… aku ingin sekali mengambil ponselku, menelfonnya dan mengatakan aku merindukannya. Tapi… ah.. entahlah! Aku merasa menjadi orang terbodoh didunia apabila aku melakukan itu. Kalian pikir saja! Aku yang memintanya menjauhiku dan sekarang aku yang kalah? Aku yang menelfon dan mengatakan aku merindukannya? Ah.. kurasa itu takkan terjadi! Mungkin aku memang tak cocok dengannya! Kami sama-sama egois dan kami sama-sama kekanakan! Gengsiku juga terlalu tinggi. Ish… hubungan kami baru seumur jagung dan benarkah ini? Benarkah ini adalah akhir dari kisahku? Kalian tau apa masalah kami? YA.. Kepercayaan! Kami belum belajar banyak tentang kepercayaan.




`````Kim So Eun’s House`````



Kupandangi serangkaian bunga didepanku, bunga mawar merah yang awalnya sangat indah, awalnya? Tentu saja! Sekarang bunga itu sudah layu! Kalian ingat mawar yang diberikan Jong Woon oppa 2 minggu yang lalu? Yah… bunga itulah yang sedang kupandangi sekarang! Mungkin sudah tak bisa dikatakan bunga lagi sekarang! Jika kalian melihat bentuknya, aigoo…. Sangat miris!


“So Eun!” Suara namja memasuki telingaku, namja? Kalian tau siapa yang kuharapkan? Kuharap Jong Woon oppa! Demi apapun aku sangat merindukannya
“Jong w..”  Perkataanku terhenti ketika yang kudapati bukan Jong Woon
“Ah.. Seung Ho-ya! Kau sudah datang!” Ucapku lesu lalu kembali memfokuskan pandanganku pada bunga menyedihkan itu lagi
“kau ke Leebooks kan hari ini? Kajja!” Aku tak bergeming, rasanya aku lebih suka disini! Akhir-akhir ini, aku jadi sangat membenci Leebooks, ya.. karena tempat itu adalah saksi bisu pertengkaranku dan Yesung oppa yang akhirnya berujung pada keadaan membingungkan ini. Kalian tau bagaimana rasanya? Coba rasakan apabila kalian membenci seseorang tapi disisi lain kalian sangat merindukannya!
“Tak ada gunanya kau pandangi benda itu! Namja itu tak mencintaimu, kalau ia mencintaimu ia takkan menyiksamu seperti ini! Aigoo… benar-benar namja yang kekanakan!” Ujar Seung Ho namun sama saja , tak kugubris sama sekali. Mata dan tanganku lebih memilih fokus pada bunga tak berbentuk itu, sampai akhirnya kami berangkat juga ke Leebooks! Aku juga punya tanggung jawab! Aku tak mau terus-menerus seperti ini!



…………………..



`````Leebooks store`````



Tanpa terasa air mataku kembali terjatuh, `Omoona……. Betapa cengengnya aku! Baru 1 minggu Kim So Eun! Baru 1 minggu! Sadarlah!` batinku. Bukannya malah berhenti, tangisanku malah semakin menjadi-jadi. Aku sedang berada dipojok ruangan sekarang, seperti biasa aku duduk dibangku kecil sambil menjaga bagian novel. Isakanku mungkin terlalu kencang, sampai Ji Ah yang berada dimeja kasirpun mendengarnya, ia menghampiriku dan duduk disampingku. Ia memandangku dengan tatapan iba sambil mengusap punggungku lembut

“Apa yang harus aku lakukan Ji Ah-ya? Aku tak bisa seperti ini! Aku mencintainya! Aku terlalu mencintainya!” Nafasku tertahan karena isakanku sendiri.
“Ini hanya ujian untuk kalian berdua! Aku yakin kalian berdua itu jodoh dan akan tetap bersama! Ini hanya sebuah tahap untuk memperkuat cinta kalian!” Ucap Ji Ah mencoba menghiburku
“Ne.. kuharap begitu! Kuharap aku dan Yesung Oppa bisa selalu bersama!” Ucapku sambil tersenyum menatap Ji Ah, walau pipiku sudah basah karena air mataku sendiri namun aku berusaha untuk tetap tersenyum.


“Bagaimana… kalau aku menghalanginya!”
Aku dan Ji Ah menoleh kebelakang. Dan yang kami dapati adalah Seung Ho yang sedang menatap tajam kearahku


“Menghalangi apa?” Tanya Ji Ah bingung, begitupun aku
“Menghalangi kisah cinta yang kalian bicarakan itu! Aku akan melakukan apapun untuk menghalangi itu! Menghalangi kalian untuk selalu bersama!” Demi tuhan ia benar-benar membuatku kaget setengah mati! Apa yang ia bicarakan? Ia benar-benar menyulut emosiku


“HYYAAA……….. YOO SEUNG HO! Apa yang kau katakan huh?” Ji Ah berteriak kencang didepan Seung Ho, terlihat jelas ia sangat amat marah dengan kelakuan namja itu
“Aku mencintainya! Apakah itu salah?” DEG! Apa maksud namja ini? Ia mencintaiku?
“kau hanya bercanda kan?” Lirihku
“Anio! Aku bersungguh-sungguh! Aku mencintaimu So Eun-ah! Aku tak mampu menahannya lagi! Aku mencintaimu!” Tegasnya.
“A.. ap..apa maksudmu?”


“Aku sudah lama memendam perasaan ini! Bahkan sebelum kau menyatakan cintamu padaku!”
“Kau bohong! Kau hanya menganggapku sebagai adikmu kan? Ia kan? Kumohon katakan ia Seung Ho-ya!” pintaku
“Sehari sebelum kau menyatakan cintamu padaku, appaku mengatakan bahwa setelah aku lulus dari high school, kami akan pindah! Pindah ke Den Haag dan takkan kembali lagi ke Korea dan karena alasan itulah aku tak menerima cintamu! Untuk apa aku menerimanya jika pada akhirnya kita takkan bersama?  Bukankah itu akan sangat menyiksa kita berdua?”
“Katakan bahwa kau bohong!” Ucapku disela-sela tangisku.
“Aku tak bohong! Kau tau mengapa aku tak memberitau siapapun tentang kepergianku? Itu semua karena aku ingin kau membenciku! Aku ingin disaat kepergianku, kau tak menangis karena itu! Tadinya aku berfikir, aku akan menjauhimu agar saat aku pergi nantinya, kau takkan merasa kehilangan, namun ternyata aku tak bisa, aku tak bisa menjauh darimu!”


“Lalu mengapa kau tak jujur saja padaku saat itu? Memintaku menunggumu mungkin?”
“Aku tak mau membuatmu menunggu sesuatu yang tak pasti! Sekarang aku kembali So Eun, jujur niatku kembali ke Korea hanyalah untuk melanjutkan kuliahku di Negara asalku, namun ternyata sesuatu yang sangat mengagumkan terjadi, aku bertemu denganmu! Aku bertemu denganmu So Eunie, dan itu sudah sangat membuktikan bahwa kau adalah takdirku! Takkan mungkin sebuah kebetulan menjadi seindah ini!”


“Kau bodoh!” Geramku, sungguh aku tak mengerti apa yang ada dipikiran namja ini sampai-sampai ia rela berkorban sejauh itu.
“Ne.. aku bodoh! Aku sangat bodoh! Tapi kumohon So Eun, katakan kumohon katakan kau mencintaiku”
“Aku tak bisa! Aku mencintaimu itu memang benar, tapi itu dulu Seung Ho-ya! Lama-kelamaan cinta itu makin menipis dan sekarang cinta itu tak tersisa lagi untukmu! Aku sangat mencintai Yesung oppa dan tak ada namja lain yang bisa menggantikan posisinya dihatiku!”
“tak usah terburu-buru! Aku akan membantumu! Membantumu untuk kembali mencintaiku!”
“aku tak mau! Mianhaeyo aku tak bisa! Aku tak ingin berhenti mencintainya!”


“Kumohon berikan aku kesempatan! Cintaku jauh lebih besar daripadanya!”
“Omoona…. Kenapa bisa seperti ini?” Lirihku
“So Eun!” Ucapnya lembut sambil mengelus rambutku
“Bukan! Bukan seperti ini yang kuinginkan!” Ucapku sambil berdiri dan berlalu dari sana, bila aku tinggal sedikit lebih lama saja disini, kuyakin aku bisa masuk rumah sakit jiwa. Bagaimana bisa ini terjadi? Kenyataan macam apa ini? Ini adalah hal paling bodoh yang dilakukan oleh seorang namja. Mungkin jika saat itu ia menceritakan yang sebenarnya padaku, ceritanya akan lain. Bisa kupastikan aku akan menunggunya berapapun lamanya, namun sekarang! Bahkan sedikitpun tak tersisa lagi rasa cintaku untuknya.



……………………



2 Weeks later……



Seung Ho POV



Aku tak kuat lagi! Aku  tak mampu lagi menahan perasaan sakitku kala melihatnya menangisi namja lain! Sungguh demi tuhan, aku ingin berteriak padanya! Menyuruhnya melihat namja disampingnya ini, namja yang tulus mencintainya! Namja yang hanya memikirkannya! Aku bodoh! Aku baru menyesal sekarang, keputusan yang kuambil salah! Aku salah tak memberitau kenyataan sebenarnya waktu itu! Omonaa…….


Tapi ada yang lebih menyakitkan, kalian tau betapa sakitnya melihat orang yang paling kalian cintai diatas bumi hidup tanpa semangat, selalu memandang siapapun dan apapun dengan tatapan kosong, seolah tak ada lagi yang penting didunia ini, seolah hidupnya telah berakhir, senyumnya hilang tanpa bekas. Seumur hidup aku tak pernah melihatnya sehancur ini, setersiksa ini. Benar-benar ajaib! Bahkan dia bersikap seperti itu pada namja yang baru beberapa bulan saja ia kenal. Aku tak  pernah melihat seseorang mencintai sampai sebesar itu, sampai kadang aku takut, aku takut bila sedetik saja ia tak melihatku, maka ia akan melupakanku. Aku ingin menjadi bagian hidupnya, ingin rasanya aku memilikinya.



Tapi……… APAKAH INI YANG KUINGINKAN? Apakah aku setega itu hingga membiarkan So Eun menderita seperti ini? Setelah kejadian 2 minggu lalu, aku terus-menerus menghiburnya, berada disekitarnya, mencoba menarik perhatiannya. Kuberikan apapun untuk membuatnya senang, kukira dengan cara seperti ini aku bisa menarik kembali perhatiannya, kukira setelah ini dia bisa kembali memandangku, dia bisa belajar untuk mencintaiku kembali, namun ternyata tidak, tidak karena untuk sekarang hanya ada 1 namja yang menjadi fokusnya, yang menjadi oksigen untuknya, yang menjadi mimpi indahnya, Kim Jong Woon. Entah bagaimana So Eun bisa mencintai namja itu sampai sedalam ini.


Akhirnya akupun memutuskan sesuatu yang entah akan kusesali atau tidak. Satu hal untuk saat ini, aku tak bisa membuatnya menderita, aku terlalu mencintainya, maka dari itu aku akan melakukan apapun untuk membuatnya bahagia, apapun. Aku tau ini semua kesalahanku, aku sudah menyia-nyiakannya dulu dan sekarang kala ia sudah memiliki seorang namja dihatinya, aku kembali, kembali lalu mengacaukan hubungan indah mereka. Aku benci pada diriku sendiri dan aku janji akan mengembalikan semuanya seperti semula.


Pagi ini juga, aku berbesar hati, berbesar hati untuk datang ke COXON DIGITAL COMPANY, ia adalah seorang direktur pemasaran diperusahaan itu. Aku mendapat alamat perusahaannya dari Ji Ah.
Sesampainya disana, aku harus menunggu beberapa lama karena ternyata direktur itu sedang meeting, dan akhirnya Setelah menunggu kurang lebih 3 jam, aku berhasil menemuinya.



`````In Jong Woon’s office`````



“Ada perlu apa?” Tanyanya dingin. Ia berdiri menghadap jendela dan menatap lurus keluar.
“Aku ingin bicara denganmu!”
“Tentang apa?” Ucapnya sambil memasukkan kedua tangannya kesaku celananya, masih dengan posisi sebelumnya, ia sama sekali tak tertarik untuk membalikkan badannya kearahku
“So Eun” Ucapku sambil menundukkan kepalaku
“A.. Ada apa d.. dengannya?” Nafasnya sedikit tertahan dan suaranya terdengar mulai parau sekarang.


“Dia tersiksa! Dia mem… membutuhkanmu! Dia hanya mencintaimu!”
“Dia memilihmu!” tanggapnya cepat, ia membalikkan badannya dan mendekatiku sambil menatapku tajam
“sudahlah! Ini tak ada gunanya! Lebih baik kau keluar dari ruanganku sekarang!” Suaranya terdengar semakin berat sekarang, dan aku mengerti, aku mengerti apa yang ia rasakan saat ini, karena aku juga merasakannya. Rasa ingin berkorban demi seorang yeoja. Dan sebuah kenyataan besar bahwa………. kami mencintai yeoja yang sama.


“Demi tuhan! Dia hanya mencintaimu! Kau tau betapa tersiksanya ia sekarang? Apa ini yang kau inginkan? Ne.. aku cinta pertamanya tapi kau cinta terakhirnya! Kata orang cinta pertama itu sulit dilupakan tapi tidak dengan So Eun, bahkan ia sama sekali tak memiliki sisa cinta untukku”
“tapi…….”
“Ia tak pernah menjelaskan hubunganku dengannya karena ia ingin kau belajar satu hal! Ia sudah mendapatkan segalanya darimu, kecuali satu!”
“Apa itu?”
 “Kepercayaanmu!”

“aish. Apa yang kau bicarakan huh?”
“Dia ingin kau mempercayainya! Hei Jong Woon-ssi, kau tak perlu khawatir akan kehilangannya, ia hanya mencintaimu dan aku bisa jamin, ia takkan berpaling darimu!”
“entahlah!”
“Hei.. kau lupa ya..? Aku ini temannya bahkan sejak kecil, aku terlalu mengenalnya hingga aku tau apa yang ada dalam pikirannya! Dan aku yakin kau sudah memenuhi otaknya itu!” Aku mulai mencoba mencairkan suasana yang terasa terlalu tegang ini dan ternyata ucapanku barusan mampu membuatnya tersenyum.
“Tapi.. aku tak begitu yakin ia mau menerimaku lagi”

“Apa maksudmu huh? Ayolah! Kudengar kau adalah namja yang pantang menyerah!" ucapku sambil menyenggol lengannya.
"tapi aku tak tau bagaimana caranya!"
"besok pagi datanglah kerumahnya! antarkan ia kekampusnya! Minta maaflah padanya!"
"Mana bisa seperti itu? Yang ada aku malah akan ia maki habis-habisan!"
"Aigoo... kuberitau ya.. So Eun itu bukan tipe yeoja seperti itu! Jika ia sudah sangat merindukan seseorang, ia bisa saja mengesampingkan hal-hal lain seperti itu! Bahkan aku yakin, melihat kedatanganmu saja ia sudah bisa melupakan segala kesalahanmu!"

"Jeongmal? Omoona..... sepertinya aku tak tau apa-apa tentang yeojaku sendiri! Itulah yang membuatku mudah melepaskannya! Karena kurasa kau jauh lebih memahaminya dariku!"
"Aku ini sudah mengenalnya dari kecil dan kau, bahkan belum genap setahun kau mengenalnya, ia sudah jatuh hati padamu! dan kurasa itu sangat ajaib!"
"Ajaib? Berlebihan sekali!"
"Hei.. So Eun itu tak mudah jatuh cinta! Dan beruntunglah kau karena bisa membuatnya jatuh cinta dengan secepat itu!"
"So Eun! Aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama!" Ucapnya sambil tersenyum

"Jongmal? Kedengarannya menarik!Ya.. ayo ceritakan padaku bagaimana kau bisa berpacaran dengannya!"

2 jam berlalu, ia menceritakan semuanya padaku, walau kuakui sedikit sesak rasanya untuk mendengar semua itu tapi aku tetap berusaha sekuat mungkin! Berusaha memposisikan diriku sebagai seorang sahabat! Tak lebih!



.....................


a day later.........

`````So Eun's house`````



So Eun POV


Aku berjalan lesu keluar rumah, masih mengharapkan hal yang sama setiap harinya, berharap aku bisa melihat wajahnya, kurasa aku sudah terlalu jauh menyiksa diriku sendiri! Aku terlalu mencintai Yesung oppa sampai-sampai aku tak dapat berhenti memikirkannya. Tapi ia? Apa namja itu memikirkanku? Apa ia merasakan hal yang sama denganku. Demi apapun aku ingin menjerit! Merutuk diriku sendiri jutaan kali!

Kubuka pintu rumahku dan betapa tercekatnya aku ketika melihat mobilnya, mobil Yesung oppa berada tepat didepan rumahku. Omoona... apa aku sedang bermimpi? Atau jangan-jangan aku sudah gila?


Tanpa pikir panjang, aku segera berlari kearah mobil itu, tangisanku pecah saat itu juga, karena kurasa impianku sebentar lagi akan menjadi kenyataan,impianku untuk bertemu dengannya! Semakin dekat semakin kencang saja tangisanku karena kusadari bahwa aku benar, aku yakin itu mobilnya! Kutundukkan kepalaku untuk melihat seseorang yang kuharapkan didalamnya! Namun.........

"Dimana dia?" Lirihku disela-sela tangisku, 
"Mencari seseorang?" Suara seorang namja terdengar jelas dibelakangku, dengan sigap kubalikkan badanku dan aku menemukannya! Ia berada tepat dihadapanku sekarang
"Oppa?" nafasku tercekat, aku tersenyum walau pipiku sudah basah akan air mata. Ia tersenyum tulus padaku.
"Apa yang kau tunggu?' tanyanya sambil mengulurkan tangannya kearahku, membuatku berhambur kepelukannya. Ia memelukku erat dan semakin erat, begitupun aku. Seakan tak mau lagi terlepas satu sama lain.
"Mianhae So Eun! Mianhae!" Ucapnya masih memelukku

"aku yang salah oppa! Jangan minta maaf padaku! Mian telah membuatmu cemburu!" Ucapku sambil melepas pelukanku. Ia menatapku lembut sambil menggerakkan jari-jarinya diwajahku, menghapus air mataku
"aku percaya padamu So Eun! Aku percaya padamu!" Ucapnya berkali-kali untuk meyakinkanku
"aku juga percaya padamu!" Balasku, tiba-tiba saja namja itu menangkupkan kedua pipiku sambil mendekatkan wajahnya kewajahku, membuat jantungku berdegup sangat cepat. Omoona..... apa yang akan ia lakukan? Apa ia tak ingat janjinya? Tapi seolah membiarkan aku tak melakukan apapun, saat bibirnya hampir saja menyentuh bibirku, ia segera memiringkan sedikit wajahnya sehingga ia hanya mencium sudut bibirku. Waw... kontrol yang sempurna! Ia mencium sudut bibirku cepat, lalu kembali menatapku
"Ingat ya! Itu tak masuk hitungan!" Bisiknya
"ISH,.... Bukannya sama saja? Dasar kau!" Balasku
"Halah... Aku yakin kau menginginkannya!" Ucapnya sambil menyeringai
"ANIO! Siapa bilang?" Ucapku gugup
"Oh ya? Buktinya saat aku mendekatkan wajahku kewajahmu, kau tak menolak bahkan kau malah menutup kedua matamu!" Godanya
"KYYAAA..... KIM JONG WOON!" Jeritku sambil meninju bahunya sekuat tenagaku. Aigoo..... dasar namja menyebalkan!





...........................




Setelah itu, ia mengantarku kekampus, tapi ada yang aneh hari ini, Seung Ho tak datang! Aigoo... kemana anak ini? Mengapa menghilang tiba-tiba seperti ini, Aku sudah menghubunginya tapi tak diangkat, mengiriminya sms tapi tak dibalas. Ish.... apa yang terjadi dengan anak ini? Untungnya hari ini, Ji Ah ada mata kuliah, jadi aku tak begitu kesepian, namun tetap saja... tetap saja aku khawatir!

Selesai dengan segala macam urusan kampus, aku dan Ji Ah berlalu ke Leebooks, memulai kembali rutinitas kami sebagai seorang pramuniaga, hari ini berlalu begitu cepat! Tepat pukul 3 sore, Jong Woon sudah berada di toko buku ini, menungguku kurang lebih 1 jam karena toko buku ini baru akan tutup pukul 4 sore. Omoona..... aku merindukan rutinitas seperti ini! Dan kalian tau apa? Entah setan dari mana tapi hari ini Eunhyuk juga ikut bersama Jong Woon, ya.... tentu saja untuk menjemput yeojachingunya Lee Ji Ah.







`````In Jong Woon's car`````


Drrttt....

1 pesan  diterima. Omoona.... Seung Ho? Ish... kemana saja anak ini? Mengapa baru mengirimiku pesan sekarang. Dengan cepat kubuka pesan itu.

From = Seung Ho

So Eun.... bisakah kau datang ke Japanese restorant malam ini? mungkin jam 7 malam!
Ajaklah Jong Woon bersamamu! Kuharap kau datang



Setelah membaca pesan itu, aku segera menatap Jong Woon oppa yang sedang fokus menyetir disampingku.


"Oppa... kau ada acara tidak malam ini?" Tanyaku sambil memiringkan kepalaku 
"anio! Memangnya ada apa?"
"Seung Ho.." Aku menghentikan kalimatku, takut-takut emosinya kembali tersulut mendengar namanya
"Kenapa dengan Seung Ho?" Tanyanya lembut.
"Kau tak marah bila aku menyebut namanya?" Bingungku
"Untuk apa aku marah? Karena ia cinta pertamamu?"
"mungkin" Jawabku sambil mengangkat bahuku
"So Eun sepertinya kau harus menyadari 1 hal! Dia memang cinta pertamamu namun bisa kupastikan akulah cinta terakhirmu! Apa artinya cinta pertama? Dan sepertinya kau melupakan 1 hal penting"
"Apa itu?"
"Kau juga bukan cinta pertamaku" Ucapnya, ah.. ia juga ya... bahkan aku tak pernah memikirkan fakta ini.
"benar juga ya.... Tapi aku cinta terakhirmu!" Ucapku


"Lalu ada apa dengan Seung Ho?" Tanyanya sambil tetap fokus pada jalanan didepannya
"Ia minta aku menemuinya malam ini di japanese restorant dan ia juga memintaku untuk mengajakmu!"
"Keurae!" Ucapnya sambil menganggukan kepalanya

........................



`````Japanese Restorant`````


Begitu sampai direstoran itu, aku segera mengedarkan pandanganku mencari sosok Yoo Seung Ho. Ah.. ternyata tidak begitu sulit untuk menemukannya, Aku dan Yesung oppa segera berjalan mendekatinya

"YA.. SEUNG HO-YA! Kenapa kau tak menjawab telfonku, tak membalas pesanku! Ish... kau itu menyebalkan!" Bentakku saat aku dan Yesung oppa baru saja duduk. 
"ish... baru datang! Bukannya menyapa malah membentakku seperti itu!" Protes Seung Ho
"Ada apa menyuruh kami malam-malam kesini? Dan kenapa kau tak masuk kuliah hari ini?" Tanyaku menginterogasi
"aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal pada kalian!"
"selamat tinggal?" Tanya Yesung oppa
"Ah.. aku ingat! Kau akan pergi ke Mokpo kan?"
"Anio! Aku akan kembali ke Den Haag!"
"MWO? Lalu kuliahmu?" Tanya Yesung Oppa
"biarkan saja!" ucapnya tak acuh
"jinjja!" kesalku
"Sampai kapan?" Lanjutku
"entahlah! Aku akan menetap disana! Mungkin aku takkan kembali!" Ucapnya
"MWO? tak kembali? Apa ini ada hubungannya denganku?" Tanyaku
"Jujur saja ia... Ini sangat berhubungan denganmu!" ucap namja didepanku itu frontal, aigoo..... namja normal itu biasanya akan bilang `ani.. ini tak ada hubungannya denganmu` walaupun jika sebenarnya ada, yah... setidaknya basa-basi sedikit untuk membuat lawan bicaranya tenang, tapi ya... tak apalah! Aku lebih suka seperti ini! Aku lebih suka ia jujur padaku
"Mungkin kau akan berfikir aku ini kurang ajar atau apa, tapi aku ingin berkata jujur saja mulai sekarang, aku tak mau menyesal nantinya"
"Jadi sebenarnya untuk apa kau pergi Seung Ho-ya? Melupakan So Eun?" Tanya Yesung oppa bingung
"Ani... aku takkan melupakannya! aku akan membiarkan So Eun tetap ada dalam pikiranku! Menjadi bagian dari kisahku! Aku bukan namja idiot yang akan bilang bahwa aku mampu melupakan yeoja ini" Ucapnya sambil mengarahkan jari telunjuknya kearahku
"Yeoja ini telah merecoki hati dan pikiranku! Jadi mana mungkin aku bisa melupakannya? Aku ke Den Haag, entahlah! Aku juga tak tau untuk apa, tapi yang pasti kedua orang tuaku akan sangat senang bila aku disana! Yah,,, mungkin itu jawabanku, menyenangkan hati orang tuaku dan mungkin mencari yeoja yang lebih cantik darimu!"
"YA... Coba saja! cari saja sana yeoja yang lebih cantik dariku! Kujamin kau takkan menemukannya!" Cibirku
"aku mendukungmu Seung Ho-ya! Aku yakin kau bisa menemukan jutaan yeoja yang lebih cantik dari yeoja cerewet ini!" Ucap Yesung oppa sambil mengangkat jempolnya.
"Ah.. gomawo dukungannya yesung hyung"
"aigoo.... bukannya membelaku!" sungutku

"Hmm... Yesung Hyung! secerewet apapun yeoja ini aku tetap menyayanginya dan kuharap kau bisa menjaganya lebih baik dariku! Tolong jangan biarkan dia menangis lagi!"
"Aigoo manisnya! Kau tak ingin aku menangis karena kau tak ingin aku menderita kan?" Tanyaku tersipu
"ANI.. Aku hanya takut seoul menjadi banjir!" Candanya yang membuat aku menjadi bahan tertawaan dua namja ini, ish... kenapa mereka itu sangat kompak dalam hal seperti ini? 


Seung Ho POV

Malam yang menyenangkan, aku membuat pesta perpisahan kecil-kecilan bersama sepasang kekasih itu, dan kurasa ini adalah hal terbaik yang pernah kulakukan, kalian tau kenapa tadi pagi aku tak menjawab telfon dan pesan dari So Eun? Karena pikiran bodoh itu tadi pagi kembali menyerangku, aku sempat berpikir bahwa aku akan pergi diam-diam tanpa memberitau yeoja itu, tapi untungnya hati kecilku berkata lain, aku tak mau mengulang kesalahanku berulang-ulang, besok pagi aku berangkat, berangkat ke Den Haag.



.......................





`````airplane`````


Aku sudah berada dalam pesawatku sekarang, pesawat yang akan membawaku kembali ke negara yang sudah 5 tahun ini aku tinggali, aku tak menyesal kembali ke Korea, setidaknya sekarang ia tau apa yang kurasakan padanya, walaupun cintaku bertepuk sebelah tangan, tapi aku tetap bahagia. Bahagia karena yeojaku berada ditangan yang tepat.

"Permisi! Boleh aku duduk disampingmu?" Seorang yeoja berada tepat disampingku, ia tersenyum sambil memiringkan sedikit kepalanya. Kesan pertama melihatnya adalah cantik. Omoona... apa ini rasanya? apa ini yang dirasakan Yesung hyung saat pertama kali melihat So Eun?

Ok! It's my turn! It's my love story!


END


makasih buat yang udah nungguin
maaf kalo mengecewakan
aku ga janji bisa bikin after story buat couple ini lagi
abisnya aku pengen buat ff lain juga
jujur aku belom bosen dan masih excited banget sama jong eun
tapi ya.. berhubung aku ini masih labil
bisa aja sekarang excited tau-tau besok malah ga mood sama jong eun
jadi intinya.... aku ga janji bisa bikin jong eun lagi
so.. makasih banget bagi yang udah mau baca karya2 aku
sekali lagi Mian, sumpah aku dag dig dug jeger ini
aku takut mengecewakan kalian, para readers hehe
hei... aku boleh curhat ga?
masa aku udah capek-capek ngetik buat oh my teacher part 4
kurang lebih 10 halaman lah..
eh... keapus! Keapus semuanya!
sumpah ini lagi nyesek banget!
ya udah segitu doang kok curhatnya!
Ok! dadah semua
 sekian dulu dr aku 
please leave a comment + reaction for me


Comments

  1. sumpaaaaah chingu seruuuuuuuuuu bgggggggtttt....
    aku mohon please bikin lagi jong-eun couple...
    aku suka kisah cintanya...
    sangat lucu...fresh dan asyik bacanya....
    pengennya jadi kenyataan kisah cinta mereka...
    lok bisa sampai mereka menikah dan seterusnya..
    sumpah pokoknya aku selalu menunggu kelanjutan ff ini,, aku sangat suka ...
    aku mohon sekali lagi, bikin jong-eun couple lagi.. cz kisah cinta mereka gk membosankan...!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. jadi kenyataan? Hehe.. *I hope so*

      Jong-Eun lagi? Untuk skrg aku lom bs janji ya.. mereka nikah jg kayanya aku g bs tepatin, absnya aku g bs bikin ff bertemakan married life.....

      jujur aku jg g punya ide sama sekali tentang kisah Jong-Eun selanjutnya! Tp janji kl dpt ide pasti langsung bikin kok!

      Delete
  2. akhirnya, setelah menunggu keluar jg nih ffnya..........
    ceritanya bener2 buagus banget jujur nih dari lubuk hati(ih..lebay deh reader...hahaha)
    kisah cinta jong-eun benar2 membekas bangat nih waktu baca ampe bisa q bayangi...serasa nonton dramanya gt.....pokoknya gak mengecewakan deh ffnya.... top banget.....
    q sk ama pasangan ini jd q mohon author mau buat cerita tentang couple ini lg....ya.....
    author jgn sedih dgn masalahnya, q yakin author pasti bisa menyelesaikannya.....
    untuk itu q hrp author semangat terusssssss.....................fighty.....fighty.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. nonton drama? waw.. thx..:)) *author melayang*

      ini udh 2 after story loh... Masih kurang kah?
      aku g mau ksh harapan yg g pasti! Kalaupun misalnya aku bikin pun pasti g dlm waktu deket ini! Tp tetep kok aku usahain wat Jong Eun, semoga bs dpt ide ya..

      Thx semangatnya:))

      Delete
  3. lok gak bisa jong-eun... kyusso juga boleh chingu... kyu hyun dan so eun eonni wkwkkwkk
    atau haesso donghae dan so eun eonni pokok nya smngt dan aku tggu ff yang main cast x so eun eonni.... yg penting gak sm kim bum cz dah banyak bumsso hehehehehheee lok kim so eun di bikinin couple sama member super junior baru seru chingu..
    aku do'ain smoga dapat inspirasi... hwaaaatiiiiiing bwt author yyeyeyeyyeyeyyeyeyyeey.....***plak apa'an sih??*****

    ReplyDelete
    Replies
    1. thx didoain! *girang*
      Kl ff so eun, tenang aja masih ada Love Need Effort kok! Disana tuh komplit member suju ada semua! Tinggal ngerequest aja sama authornya *GSB* :)))

      Delete
  4. sekali-kali buat ff kyuhyun ma soeun donk author!!


    seru bnget nie ceritanya!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gomawo! masknnya aku terima, Tp mianhae aku blm bs janji:(

      Delete
  5. aaaaahhh seru author. iya bikin cerita baru lagi aja so eun sama yesung.
    aigoooooo sampe deg degan baca ff nya kekekeke :D

    ReplyDelete
  6. please author bikin lanjutan nya lagi. penasaran soalnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. maunya mereka diapain lagi? aku bingung!!!
      Yg pasti ak g mau nikahin mereka dulu! Cz.. ak g bs bkin married life..

      Trus gimana nih?? Ada yg bs ksh solusi?

      Delete
  7. Kyaaaa.... Aku suka Jong_eun couple <3
    Ceritanya bagus2 ,lucu n menggemaskan
    Bikinin lgi ya FF kim soeun sm kim jong woon (y)
    FF jong _eun couple mu Keren badai thor (y)

    Di tunggu yaw
    Fighting ;*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lucu? menggemaskan?? eomoo>o< makasihhhhh banyaaakkk. Iya.. Jong Eun pasti bakal ada lagi ko... Tapi mungkin masih agak lama..... ditunggu aja ya..^^

      Delete

Post a Comment

Popular Posts