Without You I'm Nothing - the last chapter




Yoona POV

Hari sabtu  yang sangat cerah. Aku tengah bersiap-siap untuk pergi. Hari ini rencananya aku ingin menemui Hae oppa, aku ingin mengucapkan terimakasih kepadanya karena dia sudah menolong ku.
ā€œehmmm... apakah dia ada di cafe nya ya?ā€ kata ku sembari memasukan handphone dan beberapa barang lainnya kedalam tas ku.
Aku kembali termenung. Aku merasa ada sesuatu yang terlupakan. Tetapi aku tak dapat mengingatnya.
ā€œapa yah? sepertinya ada yang kurang.ā€ batin ku sembari meletakkan kepalaku diatas tangan layaknya orang jenius yang sedang berfikir. Memang aku sedang berfikir, tetapi kata-kata jenius itu yang membuat ku tertawa sendiri.
Cukup lama aku berusaha untuk mengingatnya. Selama itu juga, aku terus berjalan mondar-mandir tanpa henti.
ā€œaishh.... sebenarnya apa? aku tidak dapat mengingatnya.ā€ kesal ku.
ā€œkalau seperti ini, aku bisa terlambat menemui Hae oppa.ā€ sambung ku dan kemudian melanjutkan aktifitas ku  berjalan mondar-mandir.
Aku menghentikan langkah ku..
ā€œHae oppa...? ah ne Hae oppa....ā€ kata ku sembari beranjak menuju laci meja belajar ku.
ā€œnah... ini yang aku cari. Kau membuat ku seperti orang gila, hanya untuk mengingat mu... ķ•˜ķ•˜ķ•˜.ā€ Tawa ku saat aku berhasil menemukan barang yang sempat membuat ku kalang kabut itu.
Aku terus memperhatikan barang yang sekarang sudah ada di genggaman tangan ku itu.
"kau memang sangat mirip oppa..." gumam ku dan kemudian memasukkan barang itu kedalm tas ku.
ā€œaishhh sudah pukul berapa ini? aku terlambat...ā€ pekik ku saat menyadari bahwa sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10.00 a.m.
Aku segera berhambur keluar.
ā€œYoong kau mau kemana?ā€ tanya Jjong oppa yang melihat ku  berlari dengan terburu-buru.
ā€œaku ingin pergi sebentar oppa.ā€ jawab ku dengan keras. Aku tak memperdulikan apakah Jjong oppa mendengarnya atau tidak, yang aku pikirkan sekarang adalah aku sudah terlambat.

Aku segera menghentikkan taxi yang kebetulan sedang melintas didepan ku. Entah mungkin Dewi Fortuna sedang ada disamping ku, sampai-sampai ada taxi yang melintas dikomplek rumah ku ini. Karena dapat aku pastikan bahwa komplek ini seperti komplek terpencil, jarang sekali taxi yang lewat paling hanya mobil pribadi seseorang yang rumahnya berada dikomplek ini sama seperti ku. Memang komplek rumah ku tidak terlalu jauh dari jalan raya, hanya saja memang jarang sekali taxi yang melintas didaerah ini, aku pun tak tahu kenapa ini bisa terjadi.
Lupakan masalah taxi itu. Sekarang aku sedang berada di taxi yang akan mengantar ku menemui Hae oppa. Aku kembali mencari barang itu, barang yang akan aku berikan kepada Hae oppa sebagai ucapan terimakasih. Memang kalau difikir-fikir, barang ini tidak sesuai dengan apa yang telah Hae oppa lakukan kepada ku. Tetapi mau bagaimana lagi, hanya ini yang dapat aku berikan. Bukan berarti aku tak punya uang, tetapi karena bagi ku barang yang diberikan secara tulus lebih berharga daripada barang mahal sekalipun, dan karena Hae oppa anak orang kaya juga pasti semua yang ia inginkan sudah terpenuhi, jadi buat apa aku membelikannya lagi.
Tak terasa kini taxi yang aku tumpangi sudah sampai didepan cafe.
ā€œgamsahamnida ahjussi.ā€ kata ku sembari membayar ongkos taxi itu.
ā€œcheonmaneyo.ā€ balasnya dan kemudian melajukan taxinya meninggalkan cafe.

Aku pun berjalan masuk kedalam cafe. Ku edarkan mata ku untuk mencari sosoknya. Tak berapa lama, aku berhasil menemukan sosoknya. Seorang namja yang duduk membelakangi ku, dengan mengenakan t-shirt berwarna putih serta celana jeans dan sepatu yang senada. Itu membuatnya terlihat sangat cool. Aku segera berjalan menghampirinya.
ā€œmianhae oppa aku terlambat.ā€ kata ku sembari mengambil posisi duduk didepannya.
ā€œapakah oppa sudah lama?ā€ sambung ku lagi.
ā€œannie, aku baru saja sampai. Oh ya, kau ingin pesan apa?ā€
ā€œehm... vanilla late.ā€ Jawab ku sembari meletakkan tas yang ku bawa keatas kursi yang berada disamping ku.
ā€œkalau begitu oppa pesankan dulu...ā€ katanya sembari memesan kepada pelayan.
Suasana menjadi hening untuk beberapa saat. Baik aku maupun Hae oppa hanya terhanyut dalam kesunyian yang merajai diantara kami. Sampai saat seorang pelayan yang datang mengantarkan pesanan ku.
ā€œini..ā€ katanya sembari meletakkannya didepan ku.
ā€œgamsahamnida..ā€ kata ku pada pelayan itu.
ā€œcheonmaneyo nona.ā€
ā€œoh iya, kau sangat serasi dengan sajangnim kami ķ•˜ķ•˜ķ•˜...ā€ tambahnya lagi sebelum ia pergi.
ā€œya.... kau.ā€ bentak Hae oppa pada anak buahnya itu.
Aku hanya diam. Aku tak dapat mengungkapkan perasaan ku kini. Rasanya detak jantung ku berdetak sepuluh kali lipat lebih cepat dari biasanya.
ā€œmianhae, dia memang seperti itu.ā€ kata Donghae oppa membuat detak jantung ku sembari berdegup kencang.
ā€œne oppa, tak apa.ā€ jawab ku tanpa memandang kearahnya.
Walaupun Hae oppa adalah pemilik cafe ini, tetapi ia menganggap bawahannya sebagai teman, jadi tak asing lagi bila mereka dapat berkata seperti tadi kepada sajangnim mereka.
ā€œoh iya, aku sampai lupa. Ini oppa untuk mu..ā€ kata ku sembari memberikann sebuah barang yang aku siapkan untuknya.
ā€œapa ini?ā€
ā€œgantungan...ā€ jawab ku santai.
ā€œoppa tahu ini gantungan, tetapi kenapa kau memberikannya?ā€
ā€œehmm... itu sebagai ungkapan terimakasih ku karena oppa sudah menolong ku selama ini.ā€ kata ku dengan menatapnya.
ā€œapakah oppa menyukainya?ā€ tanya ku dengan perasaan harap-harap cemas.
ā€œtentu, ini sangat bagus. Gomawo Yoong.ā€ Katanya sembari memasang gantungan itu di ponselnya.
ā€œoppa, kenapa kau tidak bertanya kenapa aku memberikan gantungan berbentuk ikan?ā€
ā€œmemangnya kenapa?ā€ tanya nya bingung.
ā€œitu karena nama mu oppa. Lee Donghae 態態態態.ā€ ledek ku.
ā€œaisshhh... kau ini.ā€ gerutunya.

Kami pun kembali terdiam untuk beberapa saat.
ā€œoh iya, bagaimana ceritanya?ā€ tanya Hae oppa membuat suasana hening disekitar kami menghilang sekejap.
ā€œcerita apa?ā€ tanya ku bingung.
ā€œitu, mengenai appa dan eomma mu.ā€
ā€œoh itu, oppa ingatkan rencana ku untuk mempertemukan mereka.ā€
Donghae oppa hanya menganggukkan kepalanya merespon perkataan ku.
ā€œaku menghubungi Jjong oppa dan memintanya bertemu disebuah restaurant. Dan ia menyetujuinya. lalu aku mengajak eomma dan juga Key, awalnya mereka sempat bertanya-tanya kenapa aku mengajak mereka tetapi akhirnya mereka mau untuk pergi bersama ku. ketika sampai di restaurant, tentu saja Jjong oppa, eomma, dan juga Key terkejut karena tiba-tiba saja mereka dipertemukan ditempat itu. Jjong oppa bertanya kepada ku, tetapi aku hanya diam. lalu tiba-tiba appa datang, dan membuat keadaan semakin tak terkendali. awalnya Jjong oppa ingin pergi dari tempat itu, tetapi aku menahannya dan eomma pun ikut menahannya. Lalu eomma memberikan appa kesempatan untuk menjelaskannya.ā€
ā€œlalu bagaimana reaksi mereka setelah mereka tahu yang sebenarnya?ā€ tanya Hae oppa antusias akan cerita ku.
ā€œawalnya hanya ada keheningan saat appa berpamitan. tak berapa lama setelah appa beranjak dari  kursinya, tiba-tiba saja eomma memanggilnya dan membuat langkah appa terhenti. seketika itu juga eomma berlari dan memeluk appa. sepertinya eomma masih sangat menyayangi appa, melihat itu aku ikut berlari menghampiri appa dan eomma. tetapi tidak dengan Key dan juga Jjong oppa, mereka masih saja duduk diam layaknya patung, ku kira mereka tak bisa memaafkan appa tetapi tiba-tiba saja Key berlari memeluk appa sembari menangis, sedangkan Jjong oppa hanya mengangkat sedikit kepalanya lalu ia meminta maaf kepada appa atas perbuatannya terhadap appa sebelumnya.ā€
ā€œlalu?ā€
ā€œya... semua kembali seperti semula lagi. appa masih berhubungan dengan Sora ahjumma tetapi hanya sebagai seorang bawahan dan atasan. Jjong oppa sudah kembali kerumah. hubungan appa dan eomma sudah kembali romantis seperti sedia kala. dan ini semua berkat mu oppa, kalau saja saat itu aku tidak bertemu dengan mu dan kau tidak menasihati ku pasti ini tidak akan terjadi dan mungkin hal buruk yang akan terjadi, eomma dan appa malah akan bercerai.ā€
ā€œsudahlah lupakan saja. itu hanya kebetulan saja. sepertinya cuaca sangat cerah hari ini, bagaimana kalau kita pergi berkeliling.ā€ ajak Hae oppa.
ā€œkemana oppa?ā€
ā€œkemana saja. sebagai perayaan keluarga mu. apakah kau mau?ā€ tanya nya memastikan.
ā€œtentu. kajja oppa.ā€ kata ku tak kalah antusias dengannya.


Taeyeon POV

Kegiatan ku tak ada yang berubah, tetap sama seperti sedia kala. Aku tetap melakukan tugas ku sebagai seorang istri dan seorang ibu dengan tiga orang anak. Pagi ini adalah hari pertama sekolah bagi ketiga anak ku setelah masa yang sangat memberatkan mereka. rencananya aku akan memasakan sarapan yang istimewa untuk mereka. aku melihat kearah jam yang terpasang didinding kamar.
ā€œpukul 05.00.ā€ kata ku dan kemudian aku beranjak menuju dapur.
Selama hampir setengah jam aku berkutat di dapur. Mulai dari memasak untuk makan meraka hingga membuatkan meraka minum. Tak terasa aku telah menghabiskan waktu hampir satu jam untuk membuat sarapan ini. Dan sepertinya Jung Soo oppa dan ketiga ani ku sudah siap untuk mulai beraktivitas, segera aku meletakkan semua yang telah aku buat di meja makan.
ā€œeomma masak apa?ā€ tanya Key yang baru saja turun dari lantai dua.
ā€œini, eomma buatkan sarapan istimewa untuk kalian.ā€ jawab ku sembari menuangkan jus segar yang baru aku buat kedalam gelas.
ā€œannyeong...ā€
ā€œayo kalian juga duduk. eomma sudah buatkan sarapan.ā€ kata ku sembari tetap menuangkan jus.
ā€œeomma dimana appa? kenapa dia tidak turun? aku sudah lapar eomma..ā€ kesal Key.
ā€œtunggu sebentar eomma panggilkan dulu.ā€ kata ku sembari berjalan menuju kamar ku dan juga Jung Soo oppa.
ā€œoppa, apakah kau masih lama? sepertinya anak-anak sudah sangat lapar.ā€ kata ku sembari masuk dan menutup pintunnya.
ā€œne, sebentar lagi.ā€ katanya sembari mengenakan dasi.
Dengan segera aku bantu dia mengenakan dasinya.
ā€œgomawo Taeng.ā€ katanya saat aku telah selesai mengenakan dasinya.
ā€œitu sudah menjadi tugas ku oppa, kau tidak usah berterima kasih kepada ku.ā€
ā€œmianhae.. aku telah melanggar janji kita terdahulu.ā€ katanya sembari menggenggam tanngan ku.
ā€œne oppa. aku juga minta maaf, karena aku sempat tidak memberikan mu kesempatan untuk menjelaskan semuanya.ā€ kata ku tertunduk.
ā€œyasudah lupakan masa lalu. kita bina lagi keluarga ini bersama seperti dulu.ā€ kata Jung Soo oppa sembari memeluk ku.
ā€œne oppa..ā€
Jung Soo oppa melepaskan pelukannya.
ā€œTaeng bagaimana kalau kita mengadakan pesta kecil-kecilan. kita  undang teman-temannya Jjong, Yoona, Key, dan juga Heechul dan Jessica dan beberapa partner kerja ku?ā€
ā€œehmm... sepertinya itu ide yang bagus oppa. hari ini kan hari pertama mereka sekolah setelah masa yang sulit itu, dan besokkan juga weekend.ā€
ā€œyasudah nanti kita kasih tahu mereka saja.ā€
ā€œkalau begitu, ayo kita  keluar oppa. sepertinya mereka sudah menunggu kita dimeja makan.ā€

Ruang makan.
ā€œeomma.. appa kenapa kalian lama sekali. aku sudah lapar.ā€ protes Key saat kami baru saja keluar dari kamar.
ā€œne mianhae Key-ah. yasudah ayo kita makan.ā€ kata ku sembari duduk.
ā€œoh iya, besok appa dan eomma ingin mengadakan pesta kecil-kecilan dirumah.ā€
ā€œbenarkah itu?ā€ tanya Key antusias.
ā€œne. dan kalian juga bisa mengundang teman dekat kalian, oh iya appa juga mengundang Heechul dan juga Jessica.ā€ tambah Jung Soo oppa.
ā€œmwo? Heechul ahjussi dan Sica ahjumma?ā€ kata Yoona terlihat terkejut.
Jung Soo oppa hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Yoona tadi.
ā€œyasudah kalian lanjutkan makannya, nanti kalian bisa terlambat.ā€ perintah ku kepada ketiga ani itu.


Author POV

Jonghyun tengah memarkirkan mobilnya, bersamaan dengan itu Donghae dan Eunhyuk baru juga sampai.
ā€œannyeong..ā€ sapa Eunhyuk saat ketiga kakak beradik itu baru saja turun dari mobil.
ā€œannyeong sunbea..ā€ jawab Key.
Yoona terlihat salah tingkah saat ia melihat Donghae yang baru keluar dari mobilnya.
ā€œannyeong..ā€ sapa Donghae.
ā€œannyeong..ā€ jawab Key dan Yoona serempak.
ā€œHyukkie oppa...ā€ teriak seseorang yang membuat kelima orang itu langsung mencari sumber suara.
Yoona sangat terkejut ketika ia mengetahui bahwa suara itu berasal dari temannya Hyoyeon.
ā€œmwo? Hyoyeon?ā€ batinnya.
ā€œah annyeong...ā€ sapa Hyoyeon diikuti oleh Yuri.
ā€œya Hyoyeon-ah apa yang baru kau katakan tadi? kau memanggil Enhyuk sunbea dengan sebutan Hyukkie oppa?ā€ tanya Yoona bingung.
Hyoyeon menjadi salah tingkah. ia hanya menunduk malu tanpa mengeluarkan sepatah kata apa pun, padahal Yoona dan juga Yuri sahabatnya terlihat sangat bingung dengan panggilan yang ia lontarkan.
ā€œehm.. begini..ā€ kata Hyo gugup.
dengan segera Eunhyuk berjalan menghampiri Hyoyeon dan merangkul pundaknya.
ā€œbo?ā€
ā€œEunhyuk-ah?ā€ kata Donghae dan Jonghyun terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.
Sahabat mereka merangkul mesra seorang dongsaeng.
ā€œtenanglah.. kalian jangan berfikir yang tidak-tidak.ā€ kata Eunhyuk yang mengetahui maksud tatapan kedua temannya itu.
ā€œaku bisa jelaskan.ā€ tambahnya lagi.
ā€œcepat jelaskan semuanya Hyo.ā€ perintah Yuri.
ā€œbegini, sebenarnya aku dan Eunhyuk oppa sudah resmi menjadi sepasang kekasih sejak seminggu yang lalu.ā€ kata Hyo tertunduk malu.
ā€œBUYA?ā€ kaget Yoona dan Yuri berbarengan.
ā€œmianhae aku tidak bermaksud merahasiakan ini dari kalian. ketika aku ingin mengatakannya, pada saat itu kau terlihat lesu Yoong jadi kuputuskan nanti saja memberitahu kalian.ā€ jelas Hyo lagi.
ā€œlalu bagaimana dengan mu Hyukkie-ah? kenapa kau tidak memberitahu kami? apakah kau berencana untuk merahasiakannya?ā€
ā€œne. apa jangan-jangan kau tidak memberitahu kami karena kau tidak ingin mentraktir kami?ā€
Tanya Donghae bertubi-tubi dan dilanjutkan dengan sangkaan Jonghyun.
ā€œannio. aku tidak memberitahu kalian karena bagi ku tidak tepat saja waktunya.ā€
ā€œlagi pula sekarangkan kalian sudah tahu, jadi jangan tuduh aku yang tidak-tidak lagi.ā€ tambah Eunhyuk.
ā€œaishh... baiklah. tetapi kau harus tetap mentraktir kami.ā€ kata Donghae dan dianggukan oleh Jonghyun.
ā€œmwo?ā€ kaget Eunhyuk yang mendengar tuntutan dari kedua sahabatnya itu. Sedangkan Yoona, Yuri, Hyoyeon, dan juga Key hanya tertawa menyaksikan tingkah ketiga sunbea mereka.

Kelas 11.
Yoona, Yuri, dan Hyoyeon masih asik berbincang sejak tadi. Entah apa saja yang mereka sudah bicarakan. Mulai dari bagaimana Hyoyeon bisa berpacaran dengan Eunhyuk, masalah keluarga Yoona, dan juga tentang kedekatan Yoona dan Donghae.
ā€œaku dan Hyukkie oppa kan satu kelas dance, jadi kami sering bertemu dan berlatih bersama. dan karena itu kami jadi dekat dan sekarang kami berpacaran.ā€ jelas Hyo panjang lebar.
ā€œoh iya Yoong, ku dengar kau sedang dekat dengan Hae sunbae?ā€ kata Hyo mengalihkan pembicaraan, agar kedua sahabatnya itu tidak lagi bertanya mengenai bagaimana ia bisa berpacaran dengan Eunhyuk.
ā€œah annie.ā€ sangkal Yoona cepat.
ā€œya. kau jangan berbohong Yoong. kau tidak dapat membohongi ku. kau tahu kan, aku itu dapat melihat perasaan seseorang hanya dari melihat matanya ķ•˜ķ•˜ķ•˜.ā€ bangga Hyo.

Yoona yang sudah diujung tanduk pun hanya dapat memalingkan pandangannya saja. Ia tak berani menatap kedua sahabatnya itu. Dia tidak tahu harus mengatakan apa atas tuduhan itu. Disisi lain memang benar, dia sedang dekat dengan Donghae tetapi itu tidak lebih dari seorang dongsaeng dan seorang oppa sama seperti dirinya dengan Jonghyun. Tetapi disisi lain ia tahu arti dari pertanyaan Hyoyeon tadi.
ā€œkau kenapa Yoong? kenapa kau jadi salah tingkah? jangan-jangan.....ā€
ā€œya. annie.. annie...ā€ potong Yoona cepat sebelum Yuri menyelesaikan kata-katanya.
ā€œha... kau jangan bohong Yoong... aku dapat melihatnya kok. kau menyukai Hae sunbea kan..ā€ ledek Hyo lagi.
Yuri pun mulai menjaili Yoona dengan menyenggol lengan Yoona. Yoona yang sudah sangat terdesak pun tak dapat mengelak lagi. Walaupun ia bilang tidak pasti kedua sahabatnya itu akan tetap memojokkannya.
ā€œne.. ne.. aku memang menyukai Hae oppa..ā€ belom sempat Yoona menyelesaikan perkataannya, dengan cepat Hyoyeon memotongnya.
ā€œoppa? jadi kau sudah memanggil Hae sunbea dengan panggilan oppa? Yoong...ā€
ā€œaishhh... sepertinya aku salah berbicara..ā€ gerutu Yoona dalam hati.
ā€œYoong...ā€
ā€œaishh.. sudahlah.ā€ kata Yoonna kesal dengan kelakuan sahabatnya itu.
ā€œķ•˜ķ•˜ķ•˜ mianhae.. mianhae... ayo lanjutkan lagi cerita mu...ā€ bujuk Yuri.
ā€œmelanjutkan apa?ā€ tanya Yoona bingung. Ia tidak tahu apa yang harus ia ceritakan.
ā€œya mengenai kau dengan Donghae sunbea.ā€ jelas Yuri.
ā€œsudah kubilangkan, aku tidak ada hubungan special dengannya. aku dekat dengannya karena ia membantu ku untuk menyelesaikan masalah ku.ā€
ā€œahh... yang benar?ā€ pojok Hyo.
ā€œterserah kalian sajalah..ā€ kata Yoona yang sudah sangat enggan untuk melanjutkan ceritanya.

ā€œoh iya hampir saja lupa. appa dan eomma ku mengadakan pesat kecil-kecilan dirumah, dan mereka membolehkan ku untuk mengundang kalian. apakah kalian mau ikut?ā€ tanya Yoona sekaligus untuk mengalihkan topik pembicaraan yang sebelumnya tertuju pada dirinya.
ā€œbenarkah? wah.. tentu aku akan datang.ā€ kata Yuri semangat.
ā€œlalu kau Hyo?ā€ tanya Yoona pada Hyoyeon yanng sejak tadi hanya diam tak menjawab pertanyaannya.
ā€œehm... sebenarnya aku ingin ikut. tapi....ā€
ā€œEunhyuk sunbea?ā€ tebak Yoona cepat.
Hyoyeon hannya diam dan menganggukkan kepalanya.
ā€œtenang saja. Jjong oppa pasti mengundangnya. karena tak mungkin ia tak mengundang temannya sedangkan aku dan Key mengundang sahabat kami.ā€ jelas Yoona.
ā€œkalau begitu aku akan ikut..ā€ kata Hyoyeon senang.
ā€œtunggu, kalau Jjong sunbea mengajak sahabatnya pasti ia akan mengajak Eunhyuk sunbea dan juga Donghae sunbea kan?ā€
ā€œne.ā€ jawabb Yoona.
ā€œlalu jika Jjong sunbea mengajak Eunhyuk dan Donghae sunbea. lalu aku dengan siapa?ā€ tambah Yuri yang terlihat semakin frustasi.
ā€œmaksudmu?ā€ tanya Yoona semakin bingung dengan arah perkataan Yuri.
ā€œyah... maksud ku kalau ada Donghae dan Eunhyuk sunbea, pasti kau Hyo kau akan bersamanya sedangkan kau Yoong, kau pasti akan bersama Donghae sunbea. lalu bagaimana dengan ku...ā€ kata Yuri  yanng terlihat sangat-sangat frustasi.
ā€œć…‹ć…‹ć…‹ć…‹.ā€ tawa Yoona dan Hyoyeon serempak.

Kelas 12
Eunhyuk, Jonghyun, dan Donghae tengah asik melakukan kegiatan mereka masing-masing. Eunhyuk masih terus melihati wallpaper handphone nya, yang terpasang fotonya dengan yeojachingu nya Hyoyeon. Jonghyun masih asik dengan novel nya, sedangkan Donghae masih asik memperhatikan gantungan yang tergantung diponselnya. Eunhyuk dan Jonghyun merasa aneh dengan tingkah Donghae, jarang sekali atau bahkan bisa di bilang Donghae tidak pernah mengenakan gantungan di ponselnya. Tetapi lain dengan kali ini, ia menggunakan gantunngan dengan bentuk ikan. Karena rasa penasarannya yang begitu besar, akhirnya Eunhyuk menghentikan kegiatannya yang bisa dikategorikan kegiatan yang tidak ada gunanya sama dengan kegiatan Donghae.
ā€œDonghae-ah..ā€ panggil Eunhyuk. Tetapi tidak ada respon dari sang pemilik nama. Eunhyuk menatap kearah Jonghyun, Jonghyun yang mengetahui maksud tatapan itu dengan cepat menghentikan kegiatannnya.
ā€œDonghae-ah..ā€ kini Jonghyun mencoba memanggil Donghae tetapi tetap masih tidak ada respon dari sang pemilik nama.
ā€œYA LEE DONGHAE!!!!ā€ teriak Jonghyun dan Eunhyuk serempak.
ā€œya! kenapa kalian berteriak.ā€ kesal Donghae yang diteriaki oleh kedua sahabatnya itu.
ā€œlagi kau, sudah ku panggil berkali-kali tetapi kau hanya diam saja.ā€ kata Eunhyuk.
ā€œah memangnya iya?ā€ tanay Donghae tak percaya.
Sedangkan Jonghyun dan Eunhyuk hanya memalingkan pandangannya.
ā€œmianhae.. mianhae.. tadi aku tidak mendengar.ā€ kata Donghae polos setelah melihat reaksi dari kedua sahabatnya itu.
ā€œya kalian jangan marah. memangnya ada apa?ā€ sambungnya lagi.
ā€œhari ini kau aneh sekali Hae-ah.  kau tidak fokus dan anehnya lagi kau memakai gantungan diponsel mu.ā€ jelas Jonghyun.
ā€œmemangnya gantungan itu dari siapa? soalnya sejak tadi kau terus saja memperhatikan gantunngan itu. apakah itu dari yeojachingu mu?ā€ tanya Eunhyuk.
ā€œah annie...ā€
ā€œlalu dari siapa?ā€ tanya Eunhyuk dengan nada seperti orang yang mengintrogasi.
ā€œah... ini dari....ā€
ā€œdari siapa?ā€ tanya Jonghyun dan Eunhyuk penasaran.
ā€œdari..... dari Yoona..ā€ jawab Donghae pelan.
ā€œmwo? Yoona? Park Yoon Ah dongsaeng ku?ā€ tanya Jonghyun tak percaya. Sementara Donghae hanya diam sembari menganggukkan kepalanya.
ā€œuntuk apa dia memberikan ini? apa kau dan Yoona....ā€
ā€œannie.. annie.. dia memberikan ini sebagai ucapan terima kasih.ā€ potong Donghae cepat sebelum Jonghyun semakin jauh menerka-nerka.
ā€œbenarakah itu?ā€ tanya Eunhyuk meledek Donghae.
ā€œaishh... kau ini.ā€ jawab Donghae kesal.
ā€œsudahlah mengaku saja kau Lee Donghae. kau menyukainya kan?ā€ tuduh Eunhyuk. Donghae hanya diam, dia tidak merespon sama sekali tuduhan Eunhyuk.
ā€œtuh lihat Jjong-ah, dia menyukai dongsaeng mu...ā€ kata Eunhyuk mencoba memanas-manasi Jonghyun.
ā€œya Lee Hyuk Jae.. kau jangan membuat gosip.ā€ pekik Donghae kesal.
ā€œya. kau janngan berbohong lagi. aku punya buktinya. aku pernah mendengar kalau kau menyukainya sejak dia duduk di kelas sepuluh. dan ketika Jjong mengenalkannya kepada kita, mimik wajah mu berubah drastis sangat drastis. awalnya ku kira kau hanya mengaguminya tetapi semakin lama kau terlihat seperti sangat menyukainya. sampai-sampai kau mau mengantar Yoona menemui appa nya pada malam itu..ā€ jelas Eunhyuk panjang lebar.
ā€œmwo? menemui appa ku?ā€ kaget Jonghyun.
 ā€œne. waktu itu aku sedang pergi bersama Hyoyeon dan ketika melewati cafe mu Hae-ah, aku melihat kau dan juga Yoona menaiki mobil mu. akhirnya aku dan Hyo mengikuti kalian dan kami tahu kalau kalian pergi ke kantor Park ahjussi.ā€ tambahnya lagi.
ā€œbenarkah itu Hae-ah?ā€ tanya Jonghyun.
ā€œne. aku yang mengantarnya karena....ā€
ā€œgomawo Donghae-ah. aku tak tahu harus berkata apa kepada mu, karena kau Yoona berhasil mempersatukan kami lagi. dan karena kau pula Yoona tidak terjerumus karena kau selalu ada didekatnya ketika ia sangat terpuruk.ā€ kata Jonghyun.
ā€œkau tidak marah Jjong-ah?ā€ tanya Donghae yang masih terlihat bingung dengan kata-kata Jonghyun tadi.
ā€œannie. buat apa aku marah. aku  malah senang kalau kau benar-benar menyukai Yoona dongsaeng ku itu. oh iya, besok akan ada pesta kecil-kecilan dirumah ku. apakah kalian mau ikut?ā€
ā€œkalau yeojachingu ku ikut aku pasti akan ikut.ā€ jawab Eunhyuk.
ā€œHyoyeon? tenang saja, dia pasti ikut. dan kau Hae-ah kau harus ikut tidak boleh tidak.ā€ kata Jonghyun pasti.


Taeyeon POV

Seperti biasa, aku tengah menghabiskan waktu ku di dapur. Aku berencana untuk membuatkan makan malam yang istimewa untuk Jung Soo oppa dan ketiga ani kami. Rencananya aku akan memasakkan makanan kesukaan mereka, mulai dari bulgogi, ramhyun, hingga yang terpenting adalah kimchi. Dan aku hampir ssaja menyelesaikan semuanya ini.

   ting.. tong..

Terdengar suara bel rumah ku berbunyi. Aku segera menghentikan kegiatan ku dan beralih menuju pintu depan.
ā€œkalian sudah pulang? bagaimana di sekolah?ā€ tanya ku.
ā€œbaik eomma.ā€ jawab Key sembari meletakkan sepatunya.
ā€œyasudah kalian lekaslah ganti baju. sebentar lagi appa pulang lalu kita makan malam bersama. eomma sudah siapkan makanan istimewa untuk kalian.ā€
ā€œne eomma.ā€ jawab mereka.

Hari semakin larut. Kini kami tengah makan malam bersama. Menyantap makanan yang sengaja aku buat untuk mereka. Sudah lama aku tidak merasakan kebahagiaan seperti ini sejak kejadian itu. Kejadian yang hampir membuat ku seperti ingin mati. Kejadian dimana aku harus berpura-pura dalam keadaan baik-baik saja padahal nyatanya aku tidak baik sangat-sangat tidak baik. Kejadian dimana ketiga ani ku harus mengalama shock yang mendalam karena mereka tahu appa nya berselingkuh. Kejadian dimana aku hanya bisa bertahan karena mereka, ketiga ani ku. Ani yang membuat ku berfikir kalau ini bukanlah akhir dari segalanya. Aku tak boleh kalah dari ego ku maupun ego Jung Soo oppa. Kejadian yang memberikan ku sebuah pelajaran yang besar dan sangat berarti bahwa sebenarnya keluarga sangatlah penting. Keluarga tidak akan pernah tergantikan oleh apa pun. Kehilangan satu saja anggota keluarga membuat keluarga itu menjadi pincang. Dan karena merekalah aku ada disisni, dan dapat merasakan kebahagian yang tak dapat diukur ini.
Tak disangka, ternyata air mata ku mengalir begitu saja membasahi kedua mata ku. Dengan segera aku menyekahnya, aku tak ingin mereka mengira aku menangis karena aku sedih. Tetapi aku tak dapat menghentikannya, air bening ini terus saja mengalir setiap kali aku menghapusnya.
ā€œeomma kenapa menangis?ā€ tanya Yoona yang sepertinya melihat ku meneteskan air mata.
ā€œannie. eomma tidak menangis.ā€
ā€œlalu kenapa air bening itu mengalir terus dari kedua mata mu Taeng?ā€ kini Jung Soo oppa yang bertanya. Terlihat raut khawatir pada matanya. Aku dapat mengartikan bahwa raut khawatir itu addalah raut  ketakutan Jung Soo oppa akan perasaan ku.
ā€œannie. eomma baik-baik saja. air bening ini sebagai tangisan bahagia. tidak lebih dan juga tidak kurang.ā€ jelas ku sembari memegang tanga Jung Soo oppa.
ā€œbenarkah itu?ā€ tanya Jung Soo oppa sedikit ragu.
ā€œne. aku bahagia sekarang. tak ada orang yanng lebih bahagia disdunia ini selain diri ku.ā€ kata ku sembari tersenyum.
ā€œaku juga. aku sangat bahagia sekarang. kita kembali berkumpul seperti ini.ā€ kata Yoona sembari memeluk ku.
ā€œnado eomma..ā€ seru Key dan segera beranjak memeluk ku.
ā€œapakah kalian tidak sayang appa? kenapa hanya eomma yang kalian peluk.ā€ kata Jung Soo oppa dengan nada manja nya.
ā€œkami juga sayang appa kok.ā€ tambah Yoona lagi dan sekarang ia beranjak memeluknya.

ā€œJjong-ah.,ā€ panggil ku pada ani sulung ku itu.
ā€œne.ā€
ā€œapakah kau tidak senang? sejak tadi kau hanya diam?ā€ tanya ku khawatir dengan sikapnya. Apakah dia masih marah dengan Jung Soo oppa. Itulah yang aku takutkan sekarang. Jika itu terjadi, apa yang harus aku lakuakan.
ā€œannie eomma. aku sangat senang bahkan bahagia. hanya saja....ā€
ā€œhanya saja apa?ā€ kini Jung Soo oppa yang terlihat sangat takut mendengar jawaban Jjong.
ā€œehm... aku....ā€
ā€œkatakan saja. jangan kau pendam.ā€ kata ku sembari mencoba menenangkan perasaan ku yang aku sendiri tak dapat memahaminya.
ā€œehm... aku.... aku sangat bahagia karena akhirnya masalah ini dapat terselesaikan. hanya saja aku merasa bersalah pada appa, sangat merasa bersalah. mianhae appa... jengmal mianhae.. aku tak bermaksud berlaku kasar pada mu waktu itu. aku hanya....ā€
ā€œannie Jjong-ah. ini bukan salah mu. appa mengerti perasaan mu pada saat itu, kau sangat marah pada appa. seharusnya appa yang memita maaf kepada mu dan kepada semuanya. karena ulah appa keluarga kita hampir saja berantakkan. mianhae.. jeongmal mianhae..ā€ kata Jung Soo oppa. Terdengar sekali nada penyesalan pada saat ia mengucapkan kalimat itu.
Tiba-tiba Jung Soo oppa beranjak dari tempatnya dan memeluk Jjong. Jonghyun pun berdiri dan membalas pelukan appa nya.Jjong terlihat meneteskan air mata. Baru pertama kali aku melihatnya menangis selain ketika ia masih bayi. Dia tidak pernah menangis sebelumnya. Ia selalu menutupi kesedihannya, walau ku tahu sebenarnya dia sedang bersedih atau senang.
 ā€œgamsahamnida tuhan, karena kau telah memberikan ku keluarga yang sedemikian sempurna seperti ini.ā€ batin ku.

Keesokan harinya.
Aku dan Jung Soo oppa tengah bersiap-siap untuk pergi membeli kebutuhan untuk acara nanti malam. Sengaja aku tidak mengajak ketiga ani ku, karena ini masih pagi dan aku hanya ingin pergi berdua saja dengannya. Memang terdengar seperti kekanak-kanakan. Hanya saja itulah yang aku rasakan sekarang.
ā€œTaeng.. apakah kau sudah siap?ā€
ā€œne oppa tunggu sebentar.ā€ kata ku sembari berjalan keluar kamar.
ā€œeomma., appa kalian mau kemana?ā€ tanya Key saat melihat aku dan Jung Soo oppa sudah berpakaian rapih dan hendak pergi.
ā€œappa dan eomma ingin berbelanja untuk acara nanti malam.ā€ jelas Jung Soo oppa.
ā€œaku ingin ikut eomma appa. boleh kan?ā€ pinta nya.
ā€œannie.. annnie.. kau dirumah saja Key-ah. biar appa dan eomma saja yang pergi.ā€ larang Jung Soo oppa.
ā€œwaeyo appa? aku kan ingin pergi dengan kalian. sudah lama kan aku tidak pergi hanya bertiga dengan eomma dan appa..ā€
ā€œannie Key-ah.. kau di rumah saja. nanti kau lelah.ā€ kata ku asal.
ā€œlelah.  aku kan seorang namja eomma, mana bisa lelah hanya karena aku ikut kalian berbelanja. ayolah izinkan aku iikut...ā€ rengek Key lagi.
ā€œsudahlah Key kau dirumah saja bersama kami.ā€ kata Jjong yang baru saja keluar dari kamarnya.
ā€œne Key. apakah kau tidak tahu, kenapa dari tadi appa melarang mu ikut? itu karena appa hanya ingin pergi berdua dengan eomma saja. jadi biarkan mereka pergi berdua saja. iyakan appa?ā€ kata Yoona dengan nada sedikit meledek kami.
ā€œah... annie. tidak seperti itu kok Yoong..ā€ elak Jung Soo oppa. Sedangkan aku hanya tertawa pelan melihat tingkah Jung Soo oppa yang seperti seorang remaja sedang jatuh cinta.
ā€œah appa.. tidak usah bohong... yasudah appa dan eomma cepatlah pergi sebelum kami berubah pikiran dan ikut pergi bersama kalian..ā€ tambah Yoona lagi sembari tersenyum senang karena ia  berhasil membuat appa nya menjadi terlihat seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta lagi.

Malam pun tiba. Aku tengah menyiapkan hidangan yang akan dihidangkan di pesta malam ini. Setelah ku rasa cukup, aku pun pergi ke kamar ku untuk bersiap-siap sebelum seluruh tamu datang. Tak berapa lama aku massuk ke dalam kamar, terdengar suara bell rumah berbunyi. Segera aku keluar dan membuka pintu rumah.
ā€œselamat datang..ā€ sambut ku pada mereka.
ā€œannyeong ahjumma.ā€ kini mereka balas memberikan salam pada ku.
ā€œoh kalian, silahkan masuk. ahjumma panggilkan Jjong dan juga Yoona dulu yah..ā€ kata ku mempersilahkan keempat teman ani ku masuk.
ā€œne ahjumma. gamsahamnida.ā€ kata salah satu meraka yang tidak lain addalah Donghae teman dekat Jjong dan sekaligus seseorang yang membantu Yoona untuk menyelamatkan keluarga ini dari kehancuran. Aku merasa sangat berhutang pudi padanya.
Aku pun beranjak pergi meninggalkan mereka untuk memanggil Jjong dan juga Yoona.

ā€œJjong... Yoong...ā€ panggil ku.
ā€œne eomma. wae?ā€ sahut Jjong beberapa saat setelah aku memanggilnya.
ā€œitu Donghae dan juga Eunhyuk sudah datang. oh iya, tolong katakan pada Yoona juga kalau Hyoyeon dan juga Yuri juga sudah tiba. eomma ingin menyiapkan makanan dulu..ā€ kata  ku sembari beranjak pergi.
Aku pun turun kelantai satu menghampiri keempat teman ani ku itu. Aku berbincang-bincang bersama mereka. Menanyakan bagaimana Jjong dan juga Yoona ketika mereka di sekolah.
ā€œoh iya Donghae-ah, ahujumma sangat berterima kasih kepada mu. karena kau telah membantu Yoona.ā€
ā€œah tak apa ahjumma. lagi pula hanya itu yanng dapat aku lakuakan untuk membantunya. dan lagi pula Jjong juga teman ku.ā€ jawab nya sopan.
ā€œoh iya, ahjumma juga ucapkan terima kasih kepada kalian, karena kalian selalu ada untuk Jjong dan juga Yoona.ā€ucap ku kepada Hyoyeon, Yuri, dan juga Eunhyuk.
ā€œne ahjuma. cheonmaneyo. lagi pula Yoona kan teman kita, sudah wajar kira selalu ada disampingnya.ā€ jawab Yuri.
 Tak lama setelah itu, Jjong, Yoona, dan juga Key turun dari lantai dua dan menghampiri kami yang sedang asik berbincang-bincang diruang tengah.
ā€œkalian sudah datang?ā€ kata Jjong sembari mengambil posisi duduk disamping ku.
ā€œahjumma tinnggal dulu yah, sepertinya Jessica dan Heechul sudha tiba.ā€ kata ku sembari beranjak meninggalkan mereka.


Yoona POV

ā€œKey-ah, kau tidak mengundang teman mu?ā€ tanya ku yang bingung, karena aku tidak melihat satu orang teman Key pun disini.
ā€œannie eonni. aku mengundang teman dekat ku, walau hanya seorang.ā€
ā€œsiapa?ā€ tanya Jjong oppa.
ā€œMinho.ā€
ā€œmwo? Minho?ā€ kaget Yuri yang membuat aku, Jjong oppa, Hae oppa, Eunhyuk sunbea, Hyoyeon, dan juga Key yang merupakan teman Minho langsung menatapnya aneh.
ā€œah mianhae...ā€ katanya sembari tertunduk. Karena merasa aneh, aku dan Hyoyeon pun menariknya menjauh dari tempat itu.

ā€œkau kenapa?ā€ tanya ku saat kami berada diluar rumah.
ā€œannie.ā€
ā€œjangan bohong? apakah kau.....ā€
ā€œannio. aku tidak menyukai Minho.ā€ potong Yuri cepat.
ā€œć…‹ć…‹ć…‹ć…‹.ā€ tawa ku dan Hyo berbarengan.
ā€œkenapa kalian tertawa?ā€ tanya nya bingung.
ā€œlagi kau yanng mengelak kau juga yang memberitahu 態態態態.ā€ tawa Hyo lagi dan kali ini semakin menjadi-jadi.
ā€œmaksud kalian apa?ā€
ā€œtadi Hyo tidak mengatakan apa-apa, tetapi kau malah memotongnya dan mengatakan kalau  kau  tidak menyukai Minho. padahal nyatanya aku dan Hyo tidak tahu.ā€ jeals ku lagi.
ā€œaishhh.... aku terjebak.ā€ gerutunya tetapi masih dapat aku dengar.
ā€œtenang saja Yul, kami akan membantu mu untuk dekat dengannya.ā€ kata Hyo sembari merangkul pundak Yuri.
ā€œayo kita kembali masuk.ā€ ajak ku pada kudeua sahabat ku itu.

ā€œkemana saja kalian?ā€ tanya Eunhyuk sunbea saat kami kembali.
ā€œannie jagi. hanya yeoja yang boleh tahu..ā€ kata Hyo dengan manja.
ā€œaisshhh... baiklah. hanya yeoja yang boleh tahu.ā€ kesal Eunhyuk sunbea.
ā€œKey-ah, apakah Minho tidak jadi datang?ā€ tanya ku.
ā€œaku tak tahu eonni.ā€ jawabnya. Tak berapa lama setelah itu Minho pun datang.
ā€œannyeong...ā€
ā€œannyeong..ā€ jawab kami serempak.
ā€œmian aku terlambat.ā€
ā€œtidak apa-apa.  oh iya Minho-ah silanhkan duduk disini.ā€ kata ku sembari menyerahkan tempat ku kepada Minho.
ā€œne eonni. gamsahamnida.ā€ katanya sembari duduk ditempat ku yang tidak lain berada disamping Yuri. Terlihat wajahnya berubah merah.
ā€œehem..... jangan salah tingkah yah..ā€ ledek Hyo yang duduk disamping Yuri. Sedangkan yang menjadi korban ledekan hanya menundukkan kepalanya saja.
ā€œYoong....ā€ panggil Hae oppa yang membuat ku langsung mengalihka pandangan ku.
ā€œne. wae?ā€
ā€œbisakah kau ikut aku sebentar?ā€
Aku hanya menganggukkan kepala ku dan beranjak mengikuti Hae oppa yang telah berjalan lebih dulu didepan ku. Saat aku hendak pergi, terdengar suara Hyo dan Yuri yang meledeki ku.
ā€œehemm.... jangan lupa dengan kami yah Yoong...ā€ ledek Hyo.
ā€œne. kau harus mentraktir kami.ā€ sambung Yuri lagi.
Mendengar ledekan kedua sahabat ku itu, aku langsung mempercepat langkah ku mengikuti Hae oppa.

Ternyata Hae oppa mengajak ku ke taman belakang rumah. Ia duduk di ayunan yang sengaja appa pasang untuk ku. Aku pun ikut duduk disampingnya. Kami hanya diam, keheningan berhasil menguasai tempat ini. Tak ada satu pun yang berbicara diantara kami. Saling menatap pun tidak. Sebenarnya aku bingung untuk apa Hae oppa mengajak ku ke taman. Aku pun memberanikan diri untuk mengawali pembicaraan sekaligus menghancurkan keheningan yang sudah meraja lela ini.
ā€œada apa Hae oppa?ā€
ā€œmian kalau ini membuat mu bertanya-tanya.ā€
Sekarang Hae oppa malah duduk dengan menghadap ku. Aku menjadi gugup. Detak jantung ku berdetak dengan sangat cepat. Dan aku tak dapat mengendalikannya. Detakkan ini semakin cepat ketika Hae oppa menggenggam tangan ku. Perasaan ku semakin tak karuan.
ā€œYoong, sebenarnya.....ā€
ā€œsebenarnya apa Hae oppa?ā€
ā€œsebenarnya....ā€ ia menghentikan kalimatnya lagi.
ā€œApakah ia ingin menyatakan perasaannya kepada ku?ā€ batin ku. Aku semakin gugup. Jika itu benar, apa yang harus aku katakan padanya. Aku sangat suka padaya tetapi aku tak berani mengungkapkannya.
ā€œsebenarnya oppa sudah memiliki perasaan ini sangat lama, sejak kau menjadi murid baru di sekolah. itu sekitar satu tahun yang lalu. sejak saat itu oppa terus saja mememdamnya. oppa tak berani mengungkapkannya. ketika bersama dengan mu, kata-kata yang telah oppa rangkai hilang begitu saja. oppa tak bisa mengatur perasaan oppa sendiri.ā€ tuturnya.
Detak jantung ku semakin tidak beraturan ketika mendengar tuturannya.
ā€œYoong.....ā€
ā€œne oppa.ā€
ā€œsaranghaeyo Yoong... apakah kau mau menjadi yeojachingu ku?ā€ tanya nya membuat aku tersentak seketika. Aku tak dapat berfikir sekarang bernafas pun terasa sangat susah. Aku sangat menyukai mu Hae oppa, tetapi sulit bagi ku untuk mengeluarkan kata-kata itu.
ā€œYoong...ā€ panggilnya lagi.
ā€œah... ne....ā€
ā€œkau kenapa? apakah kau tidak menyukai ku?ā€
ā€œah annie oppa.ā€
ā€œlalu kenapa kau diam?ā€
ā€œehmmm... nado oppa.ā€ jawab ku pelan.
ā€œmwo? kau mengatakan apa? aku tak dapat mendengarnya.ā€
ā€œehm.. nado oppa.ā€ kata ku dengan mengeraskan sedikit suara ku.
ā€œmwo? apa?ā€
ā€œaisshhh... kau tidak dengar apa pura-pura tidak dengar.ā€ kesal ku.
ā€œmianhae. oppa memang tidak mendengarnya. kau berbicara sangat pelan. mau kah kau mengulanginya..ā€
ā€œhem baiklah... nado oppa. nado saranghae...ā€
ā€œbenarkah itu?ā€ tanya nya tak percaya.
Aku pun hanya mengangguk pelan.
"gomawo Yoong.." kata Hae oppa sembari memeluk ku.
"oppa, lepaskan. malu nanti jika ada yang melihat kita." kata ku mencoba melepaskan pelukannya. Tapi apa daya, kekuatan ku dengan kekuatannya sangatlah berbeda.
"annie. biarkan saja mereka melihatnya. kenapa harus malu, kau  kan memang yeojachingu ku." katanya tanpa melepaskan pelukannya, malah ia semakin mengeratkan pelukannya.


Author POV

Ketika Yoona dan Donghae sedang berpelukan, tanpa mereka sadari semua mata tamu sedang tertuju pada mereka. Jung Soo dan Taeyeon yang tersenyum bahagia melihat ani yeoja satu-satunya telah menemukan pasangan yang sesuai. Jonghyun yang sangat senang dengan kedekatan dongsaeng dan temannya. Key yang tersenyum jail karena ia berfikir bahwa ia dapat meledek noona nya itu. Hyoyeon yang tengah bergandengan mesra dengan Eunhyuk pun tak kalah senang. Yuri yang sekarang sudah bisa lebih akrab dengan Minho pun tak kalah senang, tetapi ia tetap terlihat jealous ketika melihat moment itu. Dan juga bawahan Jung Soo yaitu Heechul dan Jessica yangikut merasakan kebahagian keluarga itu.

"ya Donghae-ah.." panggil Eunhyuk yang membuat kedua insan yang tengah dimabuk cinta itu pun tersadar dan segera melepaskan pelukan mereka.
"oppa, bagaimana ini?" tanya Yoona pelan.
"bagaimana apanya?"
"kita ketahuan.."
"bbiarkan saja. toh kita memang sekarang sudah resmi menjadi sepasang kekasih kan.." kata Donghae sembari menggenggam tangan Yoona dan menariknya menghampiri orang-orang yang sedari tadi sudah menonton adegan mesra mereka.
"Yoong... chukae..." kata Hyo dan Yuri sembari memeluk Yoona.
"chukae Hae-ah.." kata Eunhyuk.
"chukae. ingat Hae-ah dia dongsaeng ku, kau harus menjaganya, kau jangan menyakitinya. kalau kau sampai berani membuat dia menangis, kau akan tanggung sendiri akibatnya." kata Jonghyun sedikit meledek Donghae.
"chukae Yoona noona Hae hyung..." kata Key dan Minho serempak.
"Yoong..." panggil Taeyen sembari menyekah air matanya.
Ia terlihat senang melihat ani nya sudah menemukan pasangan yang pas.
"chukae Yoong, eomma dan appa sangat senang." kata Taeyeon sembari memeluk ani nya itu.
"gomawo eomma.. gomawo appa..."

"Yoona chukae..." kini giliran pasangan HeeSica yang memberikan ucapan celamat kepada Yoona.
"ne. gomawo Sica ahjumma Heechul ahjussi..." kata Donghae dan Yoona berbarengan.
"oh iya, kalau tidak salah inggu depan kalian akan melangsungkan pernikahan kan?" kata Yoona.
"ne." jawab Sica yang terlihat sedikit tersipu malu.
"wah chukae... ahjumma ahjussi... semoga kalian menjadi keluarga yang bahagia yah..." kata Yoona sembari beranjak memeluk Jessica.

"kini semua sudah kembali seperti semula. tak ada lagi kesedihan dan air mata, hanya ada tawa, canda, dan kegembiraan. aku berharap ini tidak akan pernah pudar sampai kapan pun. gamsahamnida tuhan atas apa yang telah kau berikan kepada ku. keluarga yang sangat aku cintai dan tidak akan pernah aku sia-siakan lagi..." batin Jung Soo.



 The End ^^

gomawo untuk reader yang udah setia baca FF ini.. see you in the other fanfiction...ź°ģ‚¬ķ•©ė‹ˆė‹¤ ^^

Comments

Popular Posts