Oh.. My Teacher part 5 (saranghae)
Hyoyeon
POV
Sudah 3 hari aku tak masuk sekolah. Jika kalian tanya mengapa, itu
karena aku ke luar kota, aku pergi ke Busan untuk mengikuti dance competition!
Dan hasilnya seperti biasa medali emas berada dalam genggamanku. Aku tak
menghubungi siapapun termasuk kelima sahabatku, Karena ponselku ada pada
Eunhyuk! Kalian ingat kejadian 3 hari lalu? Ya.. 3 hari yang lalu! Jadi
intinya, setelah kejadian menjijikan itu, aku belum sekalipun melangkahkan
kakiku kembali ke sekolah! Dan aku juga belum bertemu dengan sonsengnim
menyebalkan itu!
Aku melirik jam dinding berwarna hitam klasik yang terpasang tak
jauh dari tempatku berada. Sudah pukul 8
malam! Aku kembali memfokuskan mataku pada tv didepanku, aku sedang berada diruang keluarga sekarang. Aishā¦.
Membosankan sekali! Biasanya jam segini, aku sedang menonton dvd bersama kelima
sahabatku, dan biasanya kebiasaan itu rutin kulakukan tiap malam, walaupun
terkadang ada salah satu diantara mereka yang tidak ikut, yahā¦ karena rata-rata
mereka itu sudah punya namjachingu.
Dan dalam suasana seperti ini, aku jadi kembali merindukan appaku,
otakku seolah memutar ulang kenangan-kenangan indah keluargaku, dulu diruangan
ini aku sering sekali bercanda bersama eomma dan appaku, saling berdebat
mengenai hal yang tidak penting, menceritakan kejadian-kejadian yang paginya
kualami disekolah atau belajar dance dengan appaku. Aku sangat merindukannya. Ah..
tapi aku tak yakin, bila aku bertemu dengannya lagi, apa aku bisa memaafkannya?
Ting Tongā¦..
Suara bel rumah yang nyaringnya bukan main sukses membuatku terlonjak kaget, menghilangkan semua lamunan indah mengenai masa lalu keluargaku. Kulirik pintu depan
rumahku kesal lalu mulai bangkit dari posisi dudukku yang sebenarnya terlalu
nyaman untuk ditinggalkan
āaigooā¦. Siapa si? Mengganggu saja!ā Keluhku sambil berjalan malas
kearah pintu, kubuka pintu itu perlahan danā¦ā¦ā¦ā¦. BRRAAAKKKK Dengan
cepat kututup kembali saat melihat namja menjijikan itu berdiri didepan pintu
rumahku. Kubalikkan badanku dan kusenderkan punggungku dipintu itu, kurasakan kebencian
yang amat sangat datang menyelimutiku, masih sangat jelas diingatanku apa yang namja itu lakukan 3 hari
yang lalu.
āHyoyeon! Mianhae!ā Ucapnya lembut dari balik pintu
āAPA MAUMU?ā Bentakku masih dengan posisi membelakangi pintu
āJebal! Bukalah pintunya! Ada yang ingin kubicarakan padamu Hyo!"
āSHIREO!ā
"Aku minta maaf Hyo, aku benar-benar tak sadar melakukannya! Aku terpengaruh oleh teman-temanku!ā
"Aku tak perduli!"
"Aku minta maaf Hyo, aku benar-benar tak sadar melakukannya! Aku terpengaruh oleh teman-temanku!ā
"Aku tak perduli!"
āJebal Hyo! Memangnya kau tak merindukanku?ā Ucapnya. Ish..
percaya diri sekali namja ini!
āYAK! PERGI KAU!ā
āHyo! Aku ingin mengembalikan tasmu! Aku juga ingin minta maaf
padamu!ā Aishā¦ kenapa harus dengan alasan seperti itu? Jujur aku juga sangat
merindukan ponselku, maka dengan alasan sepele itu, kubuka pintunya. Perlahan kubuka
pintu itu dan kutampakkan wajah kesalku padanya.
āBerikan tasku!ā Ucapku sambil mengulurkan tanganku kearahnya,
mencoba mengambil kembali tas beserta segala isi didalamnya, namun ia malah
menyembunyikan tasku kebelakang tubuhnya, menjauhkan tasku dari jangkauanku
āTak secepat itu Hyo! Pertama kau harus memaafkanku!ā Ucapnya
sambil tersenyum
āAku sudah memaafkanmuā Seruku cepat sambil kembali mengulurkan
tanganku
āJeongmalyo? Tapi kenapa nada bicaramu padaku itu kasar sekali?ā
Tanyanya menyebalkan
āAku memaafkanmu Lee Hyuk Jae-ssi!ā Ucapku penuh penekanan. Tapi sumpah demi tuhan aku sudah memaafkannya, yah... aku tau pergaulannya itu terlalu luas dan aku yakin sebuah ciuman antara sepasang kekasih bagi mereka adalah hal biasa. Mungkin untuk masalah ini, aku bisa sedikit memaklumi.
āAh.. Baiklahā¦. Yang kedua kau harus bilang bahwa kau
mencintaiku!ā Aku terkesiap mendengar ucapannya.
āHEHā¦ Untuk apa aku mengatakannya? Memangnya siapa kau?ā
āaku Namjachingumu! Apa kau lupa? Tak pernah ada kata putus
diantara kita!ā Ucapnya dengan tenang. Aishā¦. Dia benar! Kupikir sekarang aku
sudah terbebas darinya. Bahkan aku mulai menyadari apa yang dikatakan Donghae
benar! Aku tak punya perasaan apapun pada Eunhyuk oppa! Dan mungkin aku memang
menerimanya menjadi namjachinguku hanya karena sebuah alasan tak masuk akal
bahwa ~aku sedang ingin pacaran~.
ābisakah kau memberiku alasan untuk mengatakannya! Bahkan aku tak
yakin aku benar-benar mencintaimu!ā
Ucapku ragu
āaku yakin 100% kau mencintaiku, Aku akan memberikan sedikit ilmu
padamu! Jadi lebih baik kau dengar baik-baik kalau perlu catat semua yang
kubicarakan!ā
āAigooā¦. Sebutkan saja! Apa tanda-tanda orang jatuh cinta!ā
Kesalku
Ia mengerutkan keningnya sebentar lalu mulai berbicara āJika orang
yang kau cintai ada didekatmu, debaran jantungmu menjadi tak menentu, bahkan
terkadang lebih cepat dari biasanya!ā
āPernahkah kau merasakannya?ā Tanyanya dan kujawab dengan anggukan
kecil.
āKalau orang yang kau cintai jauh darimu, kau akan gelisah!ā Lanjutnya
ādan yang pasti kau akan selalu merindukan senyuman dari namja
yang kau cintai itu!ā Ucap Namja itu sambil tersenyum memandangku
āLalu apa lagi?ā tanyaku tak puas.
āHmmā¦ Tentu saja banyak! Cinta itu aneh! Bisa datang pada siapa
saja! Mungkin terkadang sulit untuk disadari! Yahā¦ begini saja! Biasanya kau
akan merasa nyaman bila berada didekat orang yang kau cintai dan kau akan
berusaha dengan berbagai macam cara agar kau bisa mendapatkan perhatiannya, dengan
kata lain kau ingin selalu berada didekatnya agar kau menjadi satu-satunya
fokusnya!ā Semua penuturan panjangnya sukses membuatku terdiam, membuatku
merenungkan semua perkataannya dan kuakui aku benar-benar pernah merasakan
semua itu.
āOttokhaeyo? Apa kau merasakan semuanya?ā Tanyanya membuyarkan
lamunanku, aku menatapnnya lekat lalu tersenyum.
āNe.. aku merasakannya!ā Ucapku pelan sambil tersenyum simpul,
kuarahkan pandanganku kearah lain, mencoba menghilangkan semua bayangan yang
berkelebat dipikiranku āKenapa aku sebodoh ini? Kenapa aku baru menyadarinya?ā lanjutku
tak percaya dan kali ini aku malah mengatakan kalimat itu dengan begitu
antusiasnya. Senyum kecil yang terlukis dibibirku kini malah berubah menjadi
senyuman puas, puas karena kali ini aku sadar, perasaan yang kupunya sekarang
ini pada namja itu adalahā¦ā¦ cinta! Aku jatuh cinta padanya!
āKalau begitu sebelum terlambat, kau harus mengungkapkannya!
Jangan sampai kau menyesal seumur hidup karena belum sempat mengatakannya!ā
Nasehatnya yang diiringi anggukan antusias dariku.
āKalau begitu apa yang kau tunggu?ā Tanyanya sambil mengulurkan
tangannya
āAku mencintainya! Aku mencintai namja itu!ā Ucapku berkali-kali
sambil menatap namja didepanku.
āIni gila tapi ini nyata!ā lanjutku yang semakin membuat namja
didepanku bingung
āHeiā¦ apa yang kau bicarakan? Apanya yang gila? Kajja! Peluklah
aku! Benarkah kau baru menyadari cintamu padaku itu sekarang? Kemana saja kau?ā
Ia mendekat kearahku dan hendak memelukku namun aku menahannya.
āOppa!ā Ucapku lirih sambil menahan tubuhnya lembut dengan sebelah
tanganku.
āaku merasakan semua yang kau katakan tadi! Dan itu artinya aku
sedang jatuh cinta pada seseorang sekarang!ā Ucapku lalu mulai menarik nafas
panjang, mengumpulkan kekuatan untuk melanjutkan kalimatku āTapi bukan kau
orangnya!ā Lanjutku, sejenak ia terdiam, entah apa yang ia pikirkan sekarang
dan tak lama kemudian ia mulai membuka mulutnya kembali
āLalu siapa?ā Tanyanya frustasi. Suasana kembali hening, Kutatap
lekat-lekat namja itu, menyadari satu hal yang sangat tabu bagiku, bahwa aku
tak pernah sedikitpun mencintainya. Lalu apa yang selama ini kulakukan?
Berpacaran dengannya tanpa cinta? Bahkan aku baru menyadarinya!
āOppa! Gomawo! Kau membuatku mengerti sekarang!ā
āHyoyeon!ā
Ucapnya sedikit tertahan, aku tau pasti ia sudah menemukan kejanggalan disini, dari bahasa tubuhnya dapat kulihat ia mulai khawatir, kugenggam kedua tangannya lalu kutautkan jari-jari kami.
Ucapnya sedikit tertahan, aku tau pasti ia sudah menemukan kejanggalan disini, dari bahasa tubuhnya dapat kulihat ia mulai khawatir, kugenggam kedua tangannya lalu kutautkan jari-jari kami.
āOppa mianhae! Mianhae tapi akuā¦ā¦ Tapi aku tak mencintaimu!ā
āAndwae!ā Ucapnya sambil menguatkan genggaman tangan kami
āOppa mianhae! Tapi kumohon mengertilah! Kita harus mengakhiri
hubungan ini!ā
āAku tak bisa Hyo!ā
āOppaā¦ā¦.ā Aku tak melanjutkan kalimatku, kubiarkan keheningan
mengusai kami untuk kesekian kalinya.
āArasseo!ā
Aku tersenyum mendengar kata itu tiba-tiba keluar dari mulutnya, walau terlihat jelas dari ekspresinya bahwa ia sangat tertekan sekarang. Kami berdua sama-sama terdiam, mencoba berteriak dalam kebisuan. Aku melihatnya yang mulai terlihat putus asa, baru kali ini aku melihatnya seperti itu, dan itu semua karenaku. Merasa bersalah sekaligus tanda terima kasih atas kebesaran hatinya, Aku sedikit berjinjit lalu mencium pipinya, Membuat matanya membulat seketika karena perlakuan tak biasaku, entah apa yang ia pikirkan sekarang, namun aku hanya menganggap ciuman di pipi itu sebagai tanda perpisahan. Perlahan kuambil tas selempangku yang sebelumnya ia jatuhkan kearah kiriku dan dengan langkah pelan, aku kembali memasuki rumahku
Aku tersenyum mendengar kata itu tiba-tiba keluar dari mulutnya, walau terlihat jelas dari ekspresinya bahwa ia sangat tertekan sekarang. Kami berdua sama-sama terdiam, mencoba berteriak dalam kebisuan. Aku melihatnya yang mulai terlihat putus asa, baru kali ini aku melihatnya seperti itu, dan itu semua karenaku. Merasa bersalah sekaligus tanda terima kasih atas kebesaran hatinya, Aku sedikit berjinjit lalu mencium pipinya, Membuat matanya membulat seketika karena perlakuan tak biasaku, entah apa yang ia pikirkan sekarang, namun aku hanya menganggap ciuman di pipi itu sebagai tanda perpisahan. Perlahan kuambil tas selempangku yang sebelumnya ia jatuhkan kearah kiriku dan dengan langkah pelan, aku kembali memasuki rumahku
āHyo!ā
Suara itu kembali terdengar ditelingaku, membuatku mengurungkan niatku untuk masuk. Kuhentikan derap langkahku tanpa berbalik padanya
Suara itu kembali terdengar ditelingaku, membuatku mengurungkan niatku untuk masuk. Kuhentikan derap langkahku tanpa berbalik padanya
āSiapapun orangnya, kuharap kau bisa bahagia dengannya!ā Ucapnya
entah dengan ekspresi apa, aku berbalik menghadapnya, tersenyum lalu mengangguk.
Tak kusangka ia sedewasa ini!
āKita masih bisa berteman kan?ā Tanyanya
āKeurae!ā Ucapku sambil tersenyum
Baiklah! Aku janji! Besok aku akan berbicara padanya, pada Lee
Donghae, guru seniku bahwa aku mencintainya, tak perduli apa reaksi maupun
jawabannya besok! Yang penting, ia mengetahui apa perasaanku padanya! Terserah
dengan segala bentuk hinaan ataupun makian yang akan kudapatkan darinya besok!
Tapi yaā¦ kurasa inilah cinta yang sebenarnya!
A day
laterā¦ā¦ā¦..
Kumasuki kelasku dengan langkah riang ditambah senyuman yang tak
hilang sejak dari rumah tadi. Aigooā¦. Aku benar-benar gila! Aku tau aku sudah
sering melakukan hal gila tapi kurasa inilah yang paling gila! Kalian tau apa
yang akan kulakukan hari ini? Aku akan menyatakan cintaku pada namja gila itu
dalam pelajaran! Didepan kelas! Disaksikan oleh 20 siswi yang bisa saja akan
membunuhku tiba-tiba karena menembak sonsengnim kebanggaan mereka, atau mungkin
siswi satu sekolah akan membakarku hidup-hidup ditengah lapangan! Aishā¦ aku tak
perduli! Aku bahkan tak perduli jika pada akhirnya namja itu akan menertawaiku
atas perbuatan terbodoh yang akan kulakukan nanti! Yang kupikirkan sekarang
adalah, aku harus menyatakan cintaku padanya! Bagaimanapun caranya dan secepat
mungkin!
Apa yang kalian pikirkan sekarang? Sebagai seorang yeoja aku
terlalu agresif? Yahā¦ mungkin begitu! Dan mungkin juga karena ini pertama kalinya aku merasakan hal seaneh
ini! Bahkan sedikitpun tak ada saat bersama Eunhyuk.
Kuletakkan tasku dimeja masih dengan senyum mengembang, namun
ada yang janggal disini, kuperhatikan seluruh siswi disini, mereka semua
bertindak sangat aneh sekarang, seperti tak punya semangat hidup. Omoonaā¦.
Padahal baru 3 hari saja aku tak masuk, tapi sepertinya aku sudah ketinggalan
banyak informasi.
āHei ada apa?ā Tanyaku pada kelima sahabatku. Kuperhatikan mereka
semua satu-persatu, namun bukannya menjawab, mereka malah saling melempar pandang
hingga akhirnya Yoona mengambil sebuah gulungan kertas dikolong mejanya, ia
hendak memberikannya padaku namun
āGood Morning!ā Suara yeoja terdengar jelas dari arah pintu,
membuat Yoona mengurungkan niatnya untuk memberikan kertas itu padaku. Semua
siswi termasuk aku langsung menoleh kearah sumber suara. Seorang yeoja cantik,
bertubuh tinggi, berkulit putih, berambut pirang dan bermata biru sudah berada
tepat didepan kelas kami.
āSiapa dia?ā Tanyaku pada So Eun, sedangkan yang ditanya hanya
menggeleng
āGood morning all, My name is Andrea, I come from Sweden and I am
your new art teacher!ā
āMWO?ā pekikku sambil berdiri, membuat seisi kelas termasuk guru
baru kami itu menoleh kearahku.
āDimana Donghae?ā Tanyaku sambil mengarahkan pandanganku pada
seluruh siswi disini, mencari seseorang yang mungkin bisa memberitauku
āDimana dia?ā Kini kesabaranku mulai habis karena tak ada satupun
yang memberitauku, suaraku memekik kencang memenuhi seluruh isi kelas, hingga
akhirnya Yoona berdiri seraya memberikan sebuah gulungan kertas padaku
āIni dari Donghae oppa!ā Lirihnya sambil memberikan kertas itu
padaku, sedikit bingung kubuka lembaran kertas itu
Kim Hyoyeon,
Mungkin setelah membaca surat ini kau
akan berpikir bahwa aku ini pengecut
Tapi harus kau tau Hyo! Aku sudah mencoba
untuk mengatakannya!
Namun mungkin itu terlalu sulit untukku
Hyo! Mungkin ini gila tapi SARANGHAE KIM
HYOYEON!
SARANGHAE JEONGMAL SARANGHAE
Aku sudah memikirkan ekspresi wajahmu
sekarang
Mungkin kau sedang tertawa-tawa
menghinaku karena surat bodohku ini
Tapi aku tak mau menyimpannya sendiri
Aku hanya ingin kau tau isi hatiku yang
sebenarnya padamu
Tapi aku tak tau harus apa lagi!
Bahkan kau sangat membenciku kan?
Sekarang aku bukan guru senimu lagi
Apa kebencian itu masih ada?
Aku tak memintamu untuk menjawabnya,
Apapun jawabanmu aku selalu terima
Hyoā¦ entah kau sadar atau tidak tapi
beberapa minggu belakangan ini aku mencoba untuk menjauhimu, apa kau
menyadarinya?
Kau tau kenapa aku menjauhimu?
Itu semua kulakukan karena aku takut!
Aku takut jika aku selalu berada
didekatmu, perasaanku padamu akan semakin dalam!
Aku tak mau itu terjadi! Aku tak mau
karena jika itu terjadi, akan semakin sulit bagiku untuk melepasmu. Aku tau kau
mencintai Eunhyuk, walau sampai sekarang aku tak benar-benar yakin pada
perasaanmu itu, tapi kau bebas memilih siapapun yang menurutmu bisa membuatmu
bahagia.
Aku juga tak ingin mencintaimu lebih dari
apa yang kurasakan sekarang karena aku harus pergi, Aku harus kembali pada
kehidupanku yang sebenarnya.
Selamat tinggal Hyo
Maaf jika sudah menyusahkanmu selama ini
Lee
Donghae
Kututup mulutku untuk menahan isakanku yang semakin kencang,
āKatakan ini bohong! Kalian sedang mengerjaiku kan?ā ucapku
disela-sela tangisku sambil mengangkat tinggi surat ditanganku
āAni Hyo! Donghae oppa sudah berhenti mengajar! Kemarin adalah
hari terakhirnya mengajar!ā Ucap So Eun sambil berdiri lalu diikuti oleh Fany,
Sica dan So Min, mereka semua berdiri untuk menenangkanku, aku memang belum
pernah bilang pada mereka bahwa aku menyukai Donghae, namun sepertinya mereka
sudah mengetahuinya dengan jelas dari bahasa tubuhku
āKENAPA TAK ADA YANG MEMBERITAUKU?ā Jeritku.
āMianhae! Kami terlambat memberitaumu Hyo!ā Ucap Fany cepat.
Kupandang sekali lagi kertas itu lalu aku berlari keluar, berlari
sekuat tenagaku sambil menghapus air mataku kasar. Tak perduli pada setiap mata
yang sedang mengarah padaku.Tak perduli pada guru baru itu yang terlihat sangat
syok dengan kelakuanku. Bayangkan saja, hari pertama mengajar disambut dengan
hal bodoh seperti ini?
āKau menganggapku apa?ā
āguruā
āhanya itu?ā
āApa yang kau mau?ā
āBagaimana caranya agar kau bisa menganggapku
sebagai_____?ā
āSebagai apa?ā
āTemanmu mungkin?ā
āKurasa tak mungkinā
Lariku semakin terasa berat saat semua ingatan itu terulang dengan sempurna diotakku, seolah ada yang membisikkannya tepat disamping telingaku. Namun aku tetap berusaha melangkahkan kakiku untuk berlari.
āwaeyo? Karena kau membenciku?ā
āAku tak pernah membencimuā
āKarena aku adalah seorang guru seni?ā
āMungkinā
āJadi jika aku tak menjadi guru senimu lagi,
kau mau menjadi temanku?ā
āYou gotta be kidding!ā
āAku serius! Bukannya itu yang kau inginkan?
Tujuan battle dance inipun juga karena kau ingin membuatku mengundurkan diri
kan?ā
kupukul-pukul dadaku dengan harapan bisa menghilangkan sesak yang terasa sangat amat menyiksa disana, namun ternyata itu semua tak berpengaruh banyak bagiku. Aku tetap merasakan sesak yang sangat menyakitkan didadaku, seiring dengan memori otakku yang mengulang semua percakapan itu tanpa henti bahkan malah semakin jelas terdengar.
Author POV
`````Headmasterās
Room`````
Seperti biasanya, Nyonya Kim sedang duduk nyaman diruang
pribadinya, sesekali keningnya mengkerut karena menemukan beberapa kejanggalan
pada berkas ditangannya.
BUUKKK
Tiba-tiba saja, pintu ruangan itu terbuka dengan kencangnya,
membuat wanita setengah baya itu terkejut dan menoleh kearah pintu, dan yang
membuatnya semakin terkejut adalah kala ia mendapati sang putri tunggal, Kim
Hyoyeon. Yahā¦ memang sudah kesekian kalinya gadis itu bersikap seperti ini,
namun kali ini berbeda, ia datang dengan keadaan yang sangat mengkhawatirkan
matanya sudah sembap diiringi pipinya yang basah karena tangisannya
āEommaā¦ā¦.ā Tangisnya
āAigoo Hyoyeon! Gwenchana?ā Nyonya Kim terlihat sangat khawatir
dengan keadaan sang putri sekarang, membuat Ia segera bangkit dari posisinya
ādimana Donghae?ā Lirih Hyo tanpa menghentikan tangisnya, ia
menutup pintu ruangan itu lalu berjalan kearah eommanya
āIa sudah tak mengajar disini lagi Hyo!ā Ucap sang Eomma
āBagaimana bisa Eomma? Ia mengundurkan diri? Atau eomma
memecatnya?ā Hyoyeon tak henti-hentinya mengeluarkan semua pemikiran yang
berkecamuk diotaknya
āAnio! Sebelum mengajar disini, eomma dan Donghae sudah membuat
kesepakatan!ā
āKesepakatan apa?ā
ādia hanya akan bekerja disini selama sebulan saja! Sebagai pengganti sementara sebelum
Mrs. Andrea dari Swedia datang!ā Perkataan sang eomma sontak berhasil membuat
Hyo memutar kembali ingatannya, ingatan saat mereka terkunci di gudang bersama.
āaku takut tak dihargai sebagai seorang
guru! Yahā¦ kau tau kan anak jaman sekarang?ā
āanak jaman sekarang? Memangnya kau anak jaman kapan?ā
āTapi aku serius! Kumohon jangan beritahu mereka! Setidaknya dalam sebulan ini! Setelah itu kau boleh menghinaku sepuasmu!ā
āTenanglah! Seorang Kim Hyoyeon takkan menggunakan cara serendah itu untuk menghancurkan musuhnya! Ia takkan menggunakan kekurangan musuhnya sebagai senjata! Aku akan membuatmu mengundurkan diri dari sekolahku dengan caraku!ā
āanak jaman sekarang? Memangnya kau anak jaman kapan?ā
āTapi aku serius! Kumohon jangan beritahu mereka! Setidaknya dalam sebulan ini! Setelah itu kau boleh menghinaku sepuasmu!ā
āTenanglah! Seorang Kim Hyoyeon takkan menggunakan cara serendah itu untuk menghancurkan musuhnya! Ia takkan menggunakan kekurangan musuhnya sebagai senjata! Aku akan membuatmu mengundurkan diri dari sekolahku dengan caraku!ā
ākenapa eomma tak memberitauku sebelumnya? Aku mau Lee Donghae!
Aku mau dia!ā ucap Hyo sambil terisak
āsebenarnya ada apa Hyo? Eomma tak mengerti!ā Nyonya Kim semakin
bingung mendengar perkataan sang putri.
āAku mencintainya eomma! Aku mencintainya! Aku mencintainya!ā
Nafasnya tersengal kala mengucapkan kalimat itu, nadanya miris namun penuh
penekanan, membuktikan bahwa ia amat bersungguh-sungguh dengan apa yang ia
katakan. Dan itu sukses membuat Nyonya Kim tertegun, karena baru kali ini ia
melihat kesungguhan di mata sang putri.
Hyoyeon hendak meninggalkan ruangan itu namun seolah mengingat
sesuatu, ia kembali ke meja sang eomma dan mengambil kunci mobil milik
eommanya.
āHyo! Kau mau kemana?ā Tanya Nyonya Kim saat melihat sang putri
mengambil kunci mobil miliknya dengan terburu-buru
āMenemui orang yang seharusnya aku temui!ā Jawab Hyo tegas
diiringi dengan debuman pintu ruangan yang menutup.
Nyonya Kim kembali dalam duduknya, masih dengan pandangan
menerawang, seolah tak percaya bahwa yang baru saja masuk kedalam ruangannya
tadi adalah putrinya. Ia sangat mengerti bahwa Hyo adalah seorang yeoja yang
cukup keras kepala, apapun yang ia inginkan harus dipenuhi, namun ia tak
menyangka akan sejauh ini, dan sulit rasanya untuk dibayangkan bagaimana
nantinya. Tapi seolah mengizinkan, yeoja setengah baya itu tak sedikitpun menahan
Hyo.
Hyoyeon
POV
āHyo!ā Baru saja aku keluar dari ruangan eommaku, kelima sahabatku
sudah mengerubungiku. Namun seolah tak perduli, aku malah melanjutkan langkahku
menuju tempat parkir,
ākau mau kemana?ā Tanya Sica
āaku ingin menemui Donghae!ā jawabku
āMWO? Dimana kau bisa menemuinya?ā Tanya Fany
ākau mau naik apa?ā Lanjut So Min sambil berusaha menyamakan
langkahnya denganku. Kuangkat tinggi kunci mobil eommaku sambil terus berjalan.
Aku terus berjalan, tanpa mendengarkan semua pertanyaan yang datang silih
berganti dari kelima yeoja bawel yang mengikutiku dari belakang, hingga
sesampainya ditempat parkir, aku berbalik kearah mereka dan
āYoona!ā Ucapku sambil melemparkan kunci mobil eommaku kearahnya,
dan dengan sigap yeoja itu menangkapnya.
āBuktikan kalau kau memang bisa menyetir!ā Lanjutku yang sukses
membuat mereka semua kaget bukan main. Bahkan Yoona sendiripun terlihat sangat
syok sambil menatap kunci ditangannya.
āMWO? Hyo kau gila!ā Kaget So Eun
āAh.. lebih baik aku tak ikut! Aku takut ketinggalan pelajaran!ā
Ucap Sica sambil perlahan berjalan mundur. Terlihat jelas raut cemas
diwajahnya.
āomoonaā¦ aku belum mau mati!ā Tiffany tak ketinggalan melontarkan
ketakutannya, sedangkan So Min menunjukkan ekspresi berlebihannya tanpa bicara,
ia meletakkan telapak tangan kanannya dikeningnya, menunjukkan bahwa ia sedang
sangat frustasi
āHyo! Mianhae aku tak mau ikut!ā Ucap So Eun dan tentu saja
diangguki oleh Tiffany, Jessica dan So Min.
āANDWAEEEEEEEEEEEEEEEE!ā Jerit Yoona
āAku bisa menyetir dengan baik! Cepat masuk kemobil!ā Lanjut Yoona
sambil mendorong mereka semua satu persatu masuk ke mobil
`````In
Mrs. Kimās car`````
Akhirnya, dengan cukup banyak pemaksaan dari sang pemegang kemudi
alias Yoona, keempat yeoja itu sudah berada dalam mobil ini. Yahā¦ aku juga tau
aku gila! Memilih Im Yoon Ah mengemudikan mobil sama saja dengan bunuh diri.
Namun apa daya? Tak ada lagi yang pernah menyetir selain Yoona. Sekali lagi
kutekankan āPERNAHā itu bukan berarti bisa kan? Bahkan aku tak tau bagaimana
keadaan mobil yang dikendarai oleh Yoona saat itu.
āYoona! Kau benar-benar bisa menyetir kan?ā Tanya Jessica
takut-takut, sedangkan yang ditanya malah kebingungan sendiri melihat semua
benda yang ada didepannya.
āYoona! Palli!ā Seruku karena sedari tadi, mobil ini tak kunjung
melaju, jarangkan melaju, mesin mobilnyapun belum menyala.
āPertamaā¦ā¦.ā Ucap Yoona
āPertama apa?ā Tanya So Min
āEhmmmā¦ā¦ ah! Aku tau! Memakai sabuk pengaman!ā Ucapnya sambil
tersenyum memakai seatbeltnya. Dan diikuti oleh kami semua, termasuk aku, Ok!
Kepalaku ini sedang kalut memikirkan Donghae namun tentu saja aku tak mau mati
dengan cara seperti ini! Jadi aku masih memikirkan keselamatanku.
āLalu?ā Tanya Tiffany sambil mencondongkan kepalanya kearah Yoona
āYAK! Fany! Pakai seatbeltmu!ā Seru Yoona sambil mendorong kepala
yeoja manis itu.
āLaluā¦ā¦ Hmmā¦. Apa ya?ā Yoona menoleh kearahku sambil tersenyum,
seolah meminta bantuan.
āHIDUPKAN MESINNYA!ā Kesalku
āAh.. benar!ā Ucap Yoona senang sambil menjentikkan jarinya lalu
menghidupkan mesin mobil ini dengan cara memutar kuncinya. Dan seketika mesin
mobilnya menyala, dan seperti mendapat interupsi, kami berenam menelan ludah
secara bersamaan, seperti ada perasaan bahwa ajal kami sudah semakin dekat!
āLalu Supaya kita tidak kepanasan, kita hidupkan AC nya!ā Ucap
Yoona sambil tersenyum senang, karena sepertinya ia sangat mahir dalam
menyalakan AC. Yahā¦ mungkin hanya itu saja kemampuannya!
āCepatlah! Kapan mobil ini akan melaju?ā Tanyaku sambil menatapnya
kesal
āSabarlah Hyo! Sekarang turunkan rem tangan!ā Ucapnya sambil
mencoba fokus
āInjak kopling habis, pindahkan gigi ke gigi 1!ā Lanjutnya sambil
melakukan semua yang ia bicarakan.
āOk! Sekarang waktunya!ā Ucapnya lalu mulai berdoa dan setelah
itu, Kyaaā¦ā¦. Mobil ini melaju! Omoonaā¦. Ia menginjak gasnya! Mobil ini melaju!
Kami semua memandangnya takjub! Kukira mobil ini takkan melaju.
āSyukurlah! Yoona! Kau hebat!ā Puji Jessica, yang diiringi oleh
kami semua yang ikut-ikut melontarkan pujian. Padahal percaya atau tidak, mobil
ini belum melewati pagar sekolah ##GUBRAK##
āKita mau kemana?ā Tanya So Min dari jok belakang
āNe.. kemana Hyo?ā Seru Fany. Seketika aku terdiam, yahā¦ aku
memang belum tau akan kemana, aku memiringkan badanku dan menatap mereka semua
āmenurutmu Donghae ada dimana?ā Tanyaku tanpa dosa pada mereka,
dan sukses membuat mereka melongo sambil menatap heran kearahku
āJadi kau belum tau tempat tujuanmu?ā
āKau dengan paniknya memasuki mobil namun kau belum tau kau akan
kemana?ā
āAISHā¦ Yeoja PABO!ā
Sungut mereka silih berganti
āAigooā¦.. aku ini sedang panik! Sudahlah, cepat berpikir! Dimana
Donghae?ā Tanyaku. Mereka pun menunjukkan ekspresi berpikir mereka yang kurasa
terlalu berlebihan, tak lama kemudian So Eun menunjukkan ekspresi
kemenangannya, seolah mendapat ide cemerlang. Kami semua, kecuali Yoona
pastinya mengarahkan pandangan kami kearahnya, berharap sebuah ide segar
terucap dari bibirnya
āBagaimana kalau kita pergi ketempat dimana Donghae berada?ā
Ucapnya sambil tersenyum puas, Aigoooā¦. Jawaban macam apa itu? Ish! Kim So Eun!
Jinjja!
āYAK! Memang itu yang
sedang kami pikirkan! Dasar yeoja aneh! Kau benar-benar sudah tertular virus
anehnya si Big Head itu!ā Seru Fany dengan kesalnya
āNe.. makanya jangan dekat-dekat dengannya!ā Sambung Sica
ābagaimana bisa? Aku iniā¦.ā Belum sempat So Eun membalas ucapan
kedua yeoja itu, tiba-tiba suara misterius terdengar
āTwansea University!ā Ucap So Min pelan dan lirih, namun bisa
terdengar jelas oleh kita semua. Omoonaā¦. Apa aku tidak salah? Yang baru saja
bicara itu Jung So Min kan? Yeoja yang terkadang tak punya otak itu kan? Yeoja
manja itu kan? Aishā¦. Bagaimana bisa ia jadi sepintar ini!
āKYAAAAAAAAAā¦ā¦ā¦. KEURAE! TWANSEA!ā Pekikku senang dan tepat saat
itu Ciiiiiiiittttttttttttttā¦ā¦. Kami
semua terdorong kedepan akibat ulah supir jadi-jadian kami, Im Yoon Ah. Rem
mendadak yang ia lakukan sukses membuat jantung kami berlima hampir keluar
āYoonaā¦. Ada apa?ā Tanya
Tiffany dengan syoknya
āKucing!ā Ucap Yoona dengan ekspresi datar tanpa dosa, dan sesaat
kemudian ia kembali melajukan mobil ini. Dasar yeoja gila!
Ah.. aku lupa ceritakan bagaimana cara ia menyetir kan? Kalian
pernah kena macet dijalan? Yahā¦. Seperti itulah ia, padahal jalanan ini sedang
sepi namun seolah seperti jalanan ibu kota yang sedang padat merayap, ia menginjak
gas dan rem secara bergantian dalam durasi 5 detik sekali, jadi dalam 5 detik
sekali, tubuh kami akan terhempas kedepan. Ah.. aku harus berterima kasih pada
siapapun orangnya yang sudah menciptakan seatbelt, jika tidak mungkin wajahku
ini sudah menempel dikaca depan mobil karena tak ada pengamanan.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Di Twansea, kami tak mendapat informasi apapun. Bahkan kata salah
satu dosen disini, Namja bernama Lee Donghae sudah dinyatakan lulus beberapa
hari yang lalu. Dan sungguh, rasanya aku semakin takut. Takut jika aku tak
dapat bertemu dengannya lagi.
Kami melanjutkan pencarian kami ke kedai pizza dimana Donghae
bekerja dan hasilnya nihil, Donghae sudah berhenti bekerja beberapa hari yang
lalu. Aishā¦ Jinjja! Kemana anak ini? Demi apapun, ia membuatku semakin bingung.
Selanjutnya, kami datang ke rumahnya, rumah yang 3 hari lalu
sempat aku masuki, namun sebelumnya aku sempat menelfon Eunhyuk dulu untuk
menanyakan alamat, karena aku tak ingat jalan menuju rumahnya. Yahā¦ aku memang
tak tau jalan! Mungkin satu-satunya jalan yang kuhapal adalah jalan dari rumah
ke sekolah!
`````Donghaeās
House`````
āLee Donghae! Aku ingin bicara padamu! Kumohon keluarlah!ā
Teriakku dari luar pagar rumahnya
āDonghae oppa!ā Teriak Tiffany
āOppa! Pujaan hatimu ingin bicara!ā Seru So Eun
āAishā¦. Hyo! Sepertinya tak ada tanda-tanda kehidupan disini!ā
Keluh Jessica setelah sebelumnya celingak celinguk ala maling, aku diam tak
merespon ucapannya, karena sebenarnya kurasa juga begitu. Kurasa Donghae tak
sedang ada dirumah. Ahā¦ sebenarnya ia kemana? Kenapa menghilang tanpa bekas
begini?
āDonghae oppa!ā
āOppa buka pintunya!ā
Teriak Yoona, Tiffany, So Eun dan So Min sambil memegangi pagar
itu dan sesekali menggoyang-goyangnya sehingga menimbukan suara nyaring.
āHentikan!ā Ucapku lirih sambil membalikkan badanku, kusandarkan
punggungku pada pagar itu sambil menatap kosong kearah depan.
āWae Hyo?ā Tanya So Min
āTak ada gunanya! Aku sudah terlambat! Aku terlambat menyadari
perasaanku!ā Ucapku setelah sebelumnya menghembuskan nafas berat.
āMencari Lee Donghae?ā Tanya seorang namja yang entah sejak kapan
sudah berdiri tak jauh dari kami. Sepertinya ia sudah lama berdiri disana. Kami
berenam menoleh kearahnya
āne.. kau mengenalnya?ā Tanya Yoona antusias
ādia pergi!ā Ucapnya begitu saja
āPergi? Kemana?ā Tanyaku panik sambil mendekat beberapa langkah kearah
namja itu. Sekilas ia melirik jam tangannya, lalu menatapku dengan tatapan
prihatin yang sangat kubenci
āApa artinya tatapan menyebalkan itu?ā Tanyaku tanpa basa-basi
āKau terlambat! 45 menit lagi pesawat menuju Jepang lepas landas,
jika kau masih bisa menemuinya, kupastikan kau adalah yeoja paling beruntung
diseluruh dunia!ā
āapa maksudmu? Jepang? Pesawat? Ada acara apa pengantar pizza sepertinya pergi ke
Jepang? Pertukaran karyawan?ā Celetuk So Min.
āKau belum tau apa-apa tentang namja itu! Lebih baik kau cepat
pergi ke Incheon Airport sekarang!ā
āKau sedang mempermainkan kami huh?ā Seru Tiffany
āAh.. terserah kalian saja! Kalian itu tidak sadar ya? Dengan
berdebat denganku disini, kalian sudah membuang waktu kalian hampir 10 menit!
Harapan kalian untuk bertemu dengannya itu tipis!ā Ucapnya serius.
āBaiklah! Kita ke Incheon airport sekarang!ā Ucapku sambil menatap kelima
sahabatku.
āYahā¦ pergilah!ā Ucapnya dengan nada mengusir, Aishā¦.. namja gila!
Menyebalkan!
Author POV
Semua yeoja itupun segera berlari menuju mobil, terkecuali
Jessica.
āHeh! Awas kalau kau berani berbohong pada kami!ā Ancam Sica
sambil menarik kerah baju namja itu.
ānamaku KIM-SANG-HWAN! Kau bisa pastikan ucapanku! Aku temannya
Donghae!ā Ucap namja itu sambil menatap lurus kearah yeoja yang sedang menarik
kerah bajunya itu.
āKajja Sica-ya!ā Seru Hyo dari kejauhan, membuat Jessica perlahan
melepaskan cengkramannya pada kerah baju Sang Hwan lalu berlalu meninggalkan
namja itu. Entah mengapa, sebuah perasaan tak enak merasukinya. Seolah ia
keberatan untuk meninggalkan namja itu, seolah yeoja itu lebih ingin mengenal
namja bernama Kim Sang Hwan itu.
āJUNG SOO YEON!ā Teriak Sang Hwan membuat Jessica menghentikkan
langkahnya tanpa berbalik. Ia sudah tau darimana namja itu mengetahui namanya, dari
mana lagi? Sudah dipastikan namja itu membaca nama yang tertulis jelas di
nametag yang terdapat diseragam sekolahnya.
āBISAKAH KITA BERTEMU LAGI?ā Lanjut Sang Hwan dan seketika membuat
Jessica tertegun, entah apa kata yang tepat untuk mengekspresikan perasaan Sica
saat ini, gadis itu menarik nafas panjang lalu...........
āMUNGKIN!ā Teriak Sica sambil tersenyum lalu melanjutkan
langkahnya, sedangkan Sang Hwan yang sedari tadi hanya melihat punggung gadis
manis itupun ikut tersenyum mendengar satu kata yang keluar dari bibir yeoja
itu. Ia menendang udara sambil tersenyum memandang Sica yang sesekali menoleh
kearahnya sambil berlari mengikuti teman-temannya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Hyoyeon
POV
āYoona! Kumohon untuk kali ini tambah kecepatannya!ā Pintaku sambil menatap penuh harap pada Yoona, gadis itu terlihat sedikit tidak yakin namun akhirnya ia menginjak gasnya lebih dalam, walau jujur aku juga takut tapi ya.. mau bagaimana lagi? Aku tak mau terlambat!
Yahā¦ sebenarnya sama saja! Ia tetap saja tak bisa mengendara dengan baik, namun melihat mobil ini melaju dijalanan saja aku sudah sangat bersyukur. Setidaknya aku harus menghargai supir dadakan kami, walau sumpah demi apapun aku benar-benar mual sekarang. Ia senang sekali mengerem mendadak, membuat kami semua terpental kedepan.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
`````Incheonās Airport`````
āDITUNDA?ā Pekik kami berenam dibagian informasi, membuat wanita
yang menjaga bagian informasi itu sedikit memundurkan wajahnya dengan senyum
yang dipaksakan. Mungkin ia bingung dengan sikap aneh kami!
āNe.. agasshi! Mungkin pesawat menuju Jepang baru akan lepas
landas sekitar 1 jam lagi!ā Jelasnya.
āAh.. gamsahamnida!ā Seru So Min, diikuti dengan bungkukkan badan
kami semua
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
āLalu bagaimana Hyo?ā Tanya So Eun sambil menatapku
āKalian lebih baik makan dulu! Carilah foodcourt didekat sini!ā
ākau tidak ikut?ā Tanya Tiffany
āAnio! Aku ingin disini dulu! Nanti aku akan menyusul kalian!ā
Ucapku
āApa tidak apa-apa kami tinggal sendiri?ā Tanya Yoona khawatir
āTak apa-apa! Sudahlah, kalian pergi saja!ā Ucapku dengan senyum mengambang, akhirnya setelah mendapat sedikit paksaan dariku, mereka mau juga meninggalkanku. Kulangkahkan kakiku menuju deretan kursi diruang tunggu yang cukup sepi ini, menyebalkan rasanya saat aku mengetahui dengan jelas bahwa pesawat yang ditumpanginya belum lepas landas namun aku tak dapat menemukannya. Lee Donghae, kau dimana?
Aku terdiam dalam dudukku, aku lelah! Aku sudah lelah mencarinya! Kutundukkan kepalaku dalam-dalam menahan semua sesak yang kurasakan. Aku ingin bertemu dengannya! Sekali saja! Aku ingin mengatakan padanya bahwa cintanya tak bertepuk sebelah tangan, aku ingin mengatakan bahwa aku mencintainya.
Karena tak kuat lagi, aku akhirnya menangis, aku menangis dalam diam, menangis tanpa suara dan menangis tanpa isakan.
Author POV
Hyoyeon terlalu larut dalam tangisnya, tangisan tanpa suara yang terasa sangat amat menyakitkan untuk gadis itu, sampai-sampai ia tak menyadari segala bentuk tatapan keheranan dari semua orang yang berlalu lalang didepannya, ia menundukkan kepalanya dalam-dalam berharap tak ada satupun yang dapat melihat tangisnya. Ia terlalu larut dalam tangisnya, hingga ia tak menyadari seseorang baru saja duduk disampingnya.
Hyoyeon POV
Aku masih menundukkan kepalaku, menahan semua isakan yang bisa saja keluar tiba-tiba dari bibirku hingga Selembar kertas tisu terlihat oleh pandanganku, menutup pandanganku dari objek sebelumnya yang terlihat sangat hampa, seseorang dari sebelah kananku memberikan tisu itu untukku, aku mengambilnya perlahan laluā¦
āGomawo!ā Ucapku pelan tanpa mengangkat kepalaku, tak berniat sama
sekali untuk melihat siapa orang baik itu.
āCheonmaneyo!ā Balasnya yang membuatku terkena serangan jantung
tiba-tiba, dengan cepat kuangkat kepalaku danā¦ā¦ā¦ā¦.
āDONGHAE!ā Pekikku tak percaya sambil dengan cepat memeluknya
erat. Ia diam, tak mendorong atau membalas pelukanku.
āKau mau kemana?ā Tanyaku masih memeluknya
āJepang!ā Jawabnya pelan
āuntuk apa? Kapan kau akan kembali?ā Tanyaku
āKenapa kau tak memberitauku akan pergi?ā Ia tak merespon ucapanku
untuk kedua kalinya, membuatku sedikit bingung lalu melepas pelukanku āWae?
Kenapa kau tak menjawabku?ā
āLebih baik kita bicarakan ditempat lain! Masih ada waktu setengah
jam!ā Ucapnya sambil melirik jam tangannya, lalu ia melingkarkan tangannya
dipergelangan tanganku, ia membawaku keluar dari gedung bandara ini.
Aku menurut, tak ada satupun kalimat penolakan dariku. Ia membawaku entah kemana, hingga aku baru menyadari bahwa kami sudah berada disebuah tempat yang sangat menakjubkan. Ia membawaku kesebuah padang rumput tepat disebelah gedung bandara Incheon.
āKajja!ā Ia kembali mengenggamku dan mengajakku menerobos
rumput-rumput ilalang setinggi pinggangku itu. Kami masuk lebih dalam, dan aku
baru tau kalau semakin dalam kami masuk maka semakin pendek juga ilalang itu,
hinggaā¦ā¦..
āsampai!ā Ucapnya sambil mengulurkan tangannya, menunjukkan sebuah
tempat yang luar biasa menakjubkan. Sebuah sungai kecil dengan aliran air yang
tenang terpampang jelas didepanku, bunga-bunga indah tumbuh dengan suburnya
disekeliling sungai itu. Donghae mengajakku duduk dipinggir sungai itu sambil
sesekali memainkan air sungai didepan kami, air yang sangat amat jernih dan
menyejukkan. Kami sama-sama diam, membuat pemandangan didepan kami terlihat
semakin indah karena suara aliran sungai yang terdengar sangat menenangkan.
Tapi aku menyadari, ini tak bisa lebih lama lagi, aku harus mengatakannya
sebelum terlambat.
āSaranghae!ā Ucapku yang mungkin lebih terdengar sebagai gumaman
āEh?ā kagetnya sambil menoleh kearahku
āSaranghae sonsengnim!ā ucapku yang kini dengan pengucapan yang
lebih jelas, membuat ia benar-benar berbinar mendengarnya. Namun tak seperti
yang kuharapkan, ia hanya tersenyum mendengarnya, tak ada lagi. Ia tersenyum lalu
kembali mengarahkan matanya pada pemandangan maha indah yang berada didepan
kami.
āAku sudah putus dengan Eunhyuk!ā Ucapku memberi isyarat pada
namja bodoh ini. Namun ia hanya mengangguk-anggukan kepalanya mendengar
pemaparanku. YAK! PABO! Begini, kami saling cinta lalu menurut kalian apa lagi
yang harus kami lakukan? Yapā¦. Harusnya
ia menembakku sekarang!
āLee Donghae! Cintamu tak bertepuk sebelah tangan! Kau tunggu apa
lagi?ā Seruku kesal, tapi untuk kesekian kalinya, ia tak melakukan apa yang
kuharapkan, ia tetap tak bergeming,aku menatapnya tajam laluā¦ā¦..
āYAK! Lee Donghae! Kau itu bodoh atau apa sih? Kau sudah tau bahwa aku mencintaimu dan kau juga sebaliknya? Lalu apa lagi? Kenapa begitu sulit untukmu untuk mengatakan `Hyoā¦ maukah kau menjadi pacarku?` Kau itu benar-benar namja atau bukan sih?ā bentakku penuh emosi, membuatnya tertawa kegelian dengan tingkah kekanakanku
āHAHAHAAā¦. Kim Hyoyeon! Apa artinya sebuah status huh?ā
āSetidaknya itu membuatku lebih nyaman, mengetahui fakta bahwa kau
adalah namjachinguku, milikku!ā
āaku tak mau seperti itu! Aku tak bisa menjalani hubungan jarak
jauh!ā
āMemangnya berapa lama kau di Jepang?ā
āMolla!ā
āApa sangat lama?ā
āMungkinā
āUntuk apa?ā
āMenggantikan appaku mengurus perusahaan!ā
āMWO? Kau bercanda?ā Kagetku
āAnio! Keluargaku adalah pemilik sebuah perusahaan periklanan di
Jepang dan aku adalah pewaris tunggal perusahaan ituā
ājeongmal? Aishā¦ aku serius Donghae-yaā¦ā¦ kau bercanda kan?ā
āAnio, Kim Hyoyeon! Aku tidak sedang bercanda!ā
āLaluā¦ā¦ā¦. Ah.. Jadi kau membohongiku selama ini?ā
āAku tak pernah berbohong padamu, kau saja yang tak pernah
menanyakan itu semua padaku!ā Ah.. dia benar! Aku memang tak pernah bertanya
apapun tentang kehidupannya.
āKalau kehidupanmu sesempurna itu, kenapa kau ke Korea?ā
āBisnis bukan bidangku, aku tak suka dengan dunia itu, aku suka
seni, namun mungkin terkadang harapan kita tak sesuai dengan kenyataan yang
kita hadapi, karena sejak lahir aku sudah diberi tanggung jawab sebesar itu,
aku Lee Donghae, adalah seorang anak yang akan mewarisi sebuah perusahaan besar
milik appanya. Sejak kecil aku sudah dicekoki dengan semua hal yang berurusan
dengan bisnis namun sekalipun aku tak tertarikā Ia menarik nafas panjang, lalu
kembali melanjutkan ceritanya.
āSampai akhirnya aku tiba dalam titikk jenuhku, 3 tahun lalu,
tepatnya saat umurku masih 19 tahun, aku meminta satu permintaan yang cukup
membuat konflik besar dikeluargaku, aku memutuskan untuk pergi kesini, ke
Korea, Negara asalku dan keluargaku untuk melakukan hal yang kumau, karena
sejak kecil aku tak pernah mendapatkan apapun yang benar-benar aku mau, aku tak
lebih dari sekedar robot yang mengikuti semua perintah dari sang pemegang
kendaliā
ādan hal yang kau mau adalah?ā Tanyaku
āaku ingin hidup mandiri disini, tanpa bantuan siapapun, aku ingin
kuliah dijurusan yang kusuka, jurusan seni. Awalnya mereka semua tak setuju,
namun aku mengancam, aku bilang aku takkan mau menggantikan appaku untuk
menjadi CEO diperusahaannya dan karena alasan itulah, mereka mengizinkanku
karena sebuah alasan bahwa aku adalah pewaris tunggal. Namun mereka juga memberikanku sebuah
syarat, aku hanya boleh meninggalkan Jepang selama 3 tahun dan kini waktuku
habis. Tepat setelah aku menyelesaikan pendidikanku.ā Ucapannya seolah
menginterupsiku untuk memutar kembali ingatanku, ingatan 4 hari yang lalu, saat
aku menemukan sebuah kalender dengan salah satu tanggal yang diberi lingkaran
dan tanggal itu tepat jatuh pada hari ini. `Back
to my old life` sekarang aku mengerti apa maksud dari kalimat itu.
āAku menggunakan uang tabunganku untuk kuliah, pekerjaan sebagai seorang pengantar pizza sudah mampu mencukupi kebutuhanku selama 3 tahun ini dan beberapa hari yang lalu aku berhenti bekerja. Aku akan sangat merindukan rutinitas menyenangkanku disini!ā
āmencukupi? Kalau begitu untuk apa kau menerima tawaran untuk
menjadi guru seni disekolahku?ā Tanyaku
āSebulan yang lalu salah satu teman baikku mengalami kecelakaan
parah yang membuatnya harus dioperasi dan itu membutuhkan biaya yang tidak
sedikit, dan akhirnya aku mengambil pekerjaan sebagai guru pengganti dikelasmu!
Aku sudah sangat sering mendengar tentang betapa menyeramkannya kelasmu itu,
sebuah kelas yang diisi oleh 20 siswi yang tak segan-segan mengerjai guru
seninya sendiri hingga guru itu mengundurkan diri!ā
āOmoona? Nyatakah ini semua?ā gumamku sambil memijit kepalaku.
āKeurae! Tapi ternyata aku salah menilaimu Hyo!ā
āapa yang salah?ā
āKau mengatakan bahwa kau mencintaiku saat kau kira aku hanya
sekedar namja yang bekerja sebagai guru seni sekaligus pengantar pizza, bukan
seorang Lee Donghae, pewaris tunggal sebuah perusahaan periklanan terkenal di
Jepang!ā Ucapnya sambil membanggakan dirinya sendiri
āAishā¦. Sombongnya!ā Candaku
āhahaā¦ tapi itu bagus Hyo! Itu artinya kau tulus, bukan hanya
sekedar materiā
āAigoo.ā¦ā¦. Jadi selama ini aku salah menilaimu, kukira kau hanya
sebatas seorang mahasiswa tak punya otak yang berani mengajar dikelasku dan
bekerja part time disebuah kedai pizza, Omoonaā¦.. Lee Donghae, actingmu selama
ini benar-benar menakjubkan! Bahkan aku sama sekali tak mencurigaimuā
āaku tak berakting!ā Protesnya diselingi dengan tawa kecil dariku.
āHmmā¦ā¦.. Donghae-ya! Haruskah kau pergi?ā
āneā
ākalau begitu sebelum kau pergi, aku ingin kau menjadikanku sebagai
yeojachingumu, lalu aku akan meneruskan kuliahku di Jepang dan kita bisa
bersama disana!ā
āapa? Kau menyuruhku memacari gadis dibawah umur sepertimu?ā
āYAK! Aku sudah 17 tahun dan itu bukan dibawah umur!ā
āaigoo Hyo! Tetap saja! Aku tak mau memacari gadis manja
sepertimu, gadis yang bahkan membuat secangkir teh saja tak bisa! Lagipula aku
ke Jepang itu untuk bekerja bukan berlibur!ā
āLalu? Untuk apa kau mengungkapkan perasaanmu padaku jika akhirnya seperti ini? Jika akhirnya kita tak menjalin hubungan apapun!ā
āHyo! Dengarkan aku! Kita berdua masih sama-sama belum memiliki
banyak pengalaman, jika kita menjalin hubungan disaat seperti ini, aku yakin
bukan cinta yang ada melainkan ego! Aku tak mau itu terjadi! Aku akan kembali
untukmu jika aku sudah benar-benar sukses dengan pekerjaanku! Ya.. perusahaan
itu memang milik orang tuaku tapi belum tentu aku bisa membuat perusahaan itu
maju! Aku ke Jepang untuk bekerja dan aku ingin fokus pada itu!ā
ātapi..ā sergahku, namun dengan cepat ia menyelakku.
āDan kau! Tak ada waktu bagimu untuk memikirkan masalah ini!
Sebentar lagi kau ujian akhir kan? Kau mau ke Prancis kan? Kau mau mengambil
sekolah dance terkenal disana kan? Kalau begitu raihlah apa yang kau mau,
jangan berubah pikiran cuma karenaku! Dan kembalilah untukku jika kau sudah
lebih dewasa! Sudah mampu menyikapi segala sesuatu dengan kepala dingin bukan
dengan emosi! Aku menyayangimu Hyo! Aku tak mau munafik, Aku juga ingin selalu
berada disekitarmu tapi bukankah sebuah pengorbanan akan menghasilkan sesuatu
yang indah?ā Semua ucapannya sukses membuat air mata yang sudah menggenang
dipelupuk mataku tumpah ruah, menyadari bahwa kalimat panjangnya itu menandakan
sebuah perpisahan yang kuharap akan berbuah manis. Perpisahan yang dalam
beberapa menit lagi akan kuhadapi, perpisahan antara aku dan namja didepanku.
āmenurutmu a..ap..apa kita b..bi..bisa bertemu l..la..lagi?ā Ucapku sambil terisak, melihat itu Donghae sedikit menggeser posisi duduknya lalu memelukku
āAku yakin kita bisa bertemu lagi Hyo! Percayalah bahwa Kau adalah
takdirku!ā Ucapnya sambil memelukku.
āHyoā
āHmmā
ākumohon lupakan
kebencianmu pada appamu, bagaimanapun ia adalah appamu dan seharusnya seorang
anak tak membenci appanya!ā
āentahlah! Tapi akan kucobaā
āTetaplah menjadi Hyoyeonku yang kuat! Aratsoyo?ā
āNe..ā
ākuharap jika suatu saat nanti kita bertemu lagi, kau sedang
memakai gaun putih dan sedang berjalan kearahku, bersama-sama didepan altar,
mengucapkan janji suci!ā Aku hanya tersenyum kecil sambil menganggukan
kepalaku, ia menyentuh puncak kepalaku lalu seakan tersadar dengan waktu, ia
kembali melirik jam tangannya.
āSudah waktunya! 10 menit lagi pesawatku lepas landas!ā
āharuskah secepat ini?ā
ojik nan neoui Boy Friend e e e
neomanui Boy Friend e e e
naega neol jikyeojulge neol hangsang
akkyeojulge ojik neol wihan naega dwae julge
neomanui Boy Friend e e e
naega neol jikyeojulge neol hangsang
akkyeojulge ojik neol wihan naega dwae julge
Ponselku berdering dan dengan segera kuambil ponsel disaku rok
kuāYoonaā Gumamku sambil menatap nanar kearah layar ponsel androidku.
āangkatlah!ā ucap Donghae, perlahan aku tekan tombol answer dan mendekatkan speaker ponselku pada telingaku.
āYeoboseoā
āā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā
āaku dipadang rumput tepat disamping gedung bandaraā
āā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..ā
āNe.. aku bersama Donghae!ā Tiba-tiba saja sebuah pekikan terdengar
dari lima suara berbeda, membuatku menjauhkan ponselku beberapa centi dari
kupingku.
āā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..ā
ātak usah! Aku akan kembali ke bandara!ā Dengan cepat Donghae
merebut ponselku
āYoona-ya! Kemarilah! Palli, kami menunggumu! Padang rumput persis
disamping bandara, aratsoyo?ā Ujarnya
āā¦ā¦ā¦ā¦.ā
āKeurae! Cepatlah! Aku tunggu!ā Ucapnya lalu mematikan sambungan
telefonnya.
āApa maksudmu? Kenapa kita tak ke bandara saja? Aku kan bisa sekalian mengantarmu!ā
ākau harus kembali ke sekolah Hyo!ā ucapnya sambil mengembalikan
ponselku
āMWORAGO? Shireo!ā
āHyo! Jangan manja! Kajja!ā Ucapnya sambil membantuku berdiri,
dengan berat hati akhirnya kamipun meninggalkan tempat menakjubkan itu. Kami
kembali berjalan ditengah-tengah ilalang sampai akhirnya kami berhasil keluar.
āBukankah itu mobil eommamu?ā Tanya Donghae sambil menunjuk sebuah mobil yang sedang melaju dengan sangat amat lambat kearah kami.
āne..ā
āSiapa yang menyetir?ā
āYoonaā
āMWO?ā Seketika tawanya meledak-ledak mendengar nama itu keluar
dari mulutku, hingga akhirnya mobil itu berhenti tepat didepan kami. Kelimanya
segera turun dan mendekat kearah kami berdua.
āKau benar-benar bisa menyetir?ā tanya Donghae pada Yoona
āah.. kau meragukannya oppa? Coba kau tanyakan pada mereka semua!
Aku bisa menyetir dengan baik, Ia kan?ā Ucap Yoona sambil menatap penuh harap
pada kami, namun tak ada satupun dari kami yang mau menjawab bahkan kami
pura-pura tak mendengar ucapannya. Mianhae Yoona, kami semua tak ingin
berbohong.
āBaiklah! Aku pergi dulu! Aku pasti akan merindukan kalian semua! Jaga diri baik-baik!ā
āmemangnya kau benar-benar akan pergi, oppa?ā Tanya So Min
āNeā
āUntuk apa? ā Tanya So Eun
āBerapa lama?ā sambung Tiffany
āuntuk bekerja, cerita selengkapnya tanya gadis ini, sekarang aku
benar-benar harus pergi!ā Jawabnya sambil menarik tanganku, membuatku maju satu
langkah lebih dekat pada lima gadis yang sedang menatap heran kearahku itu.
āKembalilah ke sekolah! Siswi macam apa kalian itu?ā Candanya
sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
āNe sonsengnimā Jawab kelima sahabatku kompak, sedangkan aku, aku
lebih memilih memandangi wajah namja disampingku sepuas yang aku bisa sebelum
aku tak dapat melihatnya lagi, entah untuk berapa lama.
āSampai jumpa!ā Ucapnya lalu berjalan menjauh dari kami. Tak ada
satupun dari kami berenam yang bergeming, kami menatapnya yang semakin lama
semakin jauh, hinggaā¦ā¦.
āOmoonaā Seru Jessica sambil terkesiap, ia segera berlari menyusul Donghae
āDonghae oppa! Chakkaman!ā pekik Jessica sambil berlari
āJessica, ada apa?ā Teriak So Min, namun tak digubris oleh
Jessica. Kenapa anak itu?
Author POV
āOppaā¦ a..akuā¦ā Ujar Jessica dengan nafas tersengal
āOmoonaā¦ā¦ Sica-ya! Atur nafasmu! Memangnya ada perlu apa?ā Tanya
Donghae
āKimā¦ Sangā¦ H..Hwanā Ucap Jessica masih mencoba mengatur nafasnya
āah.. sang hwan? Kau mengenalnya?ā
āDia temanmu?ā
āne.. waeyo?ā
āBoleh aku minta nomor ponselnya?ā
āMWO? Untuk apa?ā
āah.. sudah cepat berikan!ā
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Hyoyeon POV
A day laterā¦ā¦ā¦.
`````at
class`````
Art lesson
Karena ulahku yang berteriak dan menangis tiba-tiba kemarin, Mrs. Andrea pun tak melanjutkan pelajarannya. Dan sekarang, guru asal Swedia itu kembali melanjutkan perkenalan yang kemarin sempat tertunda.
āOk! I Think itās enough! Is There any questions for me?ā Tanyanya
sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Dan saat itulah, saat
dimana beberapa anak dikelas ini memandangku, seolah berkata āsudah waktunya`
aku berdiri. Terdengar suara hembusan nafas lega setelah aku berdiri, yahā¦ aku
tau anak-anak dikelasku ini sudah menantikan saat-saat ini, dan aku yakin
mereka semua ingin aku mengucapkan dialog mematikanku itu, aku tau mereka semua
ingin melihat ekspresi syok guru cantik didepan kami setelah aku mengucapkan
kalimat itu.
āHmmā¦ Mrs. Andrea!ā
āYesā
ā I hope you enjoy to teach in our class!ā Ucapku tersenyum ramah
sambil membungkukkan badanku.
āMWO?ā
āKAU GILA!ā
āAPA YANG KAU LAKUKAN?ā
Teriakan-teriakan tak percaya terdengar jelas ditelingaku, namun
tak sedikitpun kugubris.
āsure! It would be fun to teach here! And I hope you can teach me Koreanā Ucap Mrs. Andrea dengan antusiasnya.
āOh.. of course! We all will help you with pleasure, wouldnāt we?ā
Tanyaku pada seluruh siswi dikelasku, yang sebagian besar dari mereka sudah
terlihat sangat kesal dengan obrolan kami. Karena aku tau dengan jelas, bukan
ini yang mereka inginkan.
āAishā¦ Kim Hyoyeon!ā
āOmoonaā¦ā¦ ada apa dengan anak itu?ā
āYAK! SHIREO!ā
Sahut anak-anak dikelas ini dengan kesalnya, seperti harapan mereka
untuk membasmi guru baru didepan kami sudah pupus karenaku. Ya.. aku tau, dulu
aku yang memprofokasi mereka untuk membenci guru seni, bahkan aku membuat komitmen
dengan anak satu kelas untuk membasmi guru seni. Dengan satu alasan sepele
bahwa pelajaran ini tak penting. Namun pada akhirnya, aku juga yang harus
menyadarkan mereka bahwa apa yang kita lakukan selama ini adalah sebuah
kesalahan besar. Tak seharusnya aku melakukan ini.
Aku kembali duduk, dan saat itu juga kelima sahabatku menoleh kearahku.
āKau tidak sedang sakit kan?ā Tanya So Eun sambil meletakkan
punggung tangannya dikeningku.
āItu guru seni Hyo!ā Seru Yoona sambil menunjuk Mrs. Andrea dengan
matanya
āaku tau! Aku hanya ingin membuat ia lebih nyaman mengajar
disini!ā
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Lee Donghae benar-benar berpengaruh banyak dalam hidupku. Ia benar-benar merubah cara berpikirku, membuatnya menjadi lebih nyata. Ia menjadi motivasi terbesar untukku, aku benar-benar ingin berubah menjadi Hyoyeon yang lebih baik. Bukan Hyoyeon yang manja, pendendam, keras kepala ataupun egois. Kalian tau? Aku sudah memiliki teman baru sekarang, aku berteman dengan Chae Ra sonsengnim, ia berbicara banyak padaku. Ia bilang, Donghae sering bercerita tentangku. Omoonaā¦ benarkah itu? Kuharap ya..
Menurut kalian, apa ceritaku telah usai? Apa ini adalah akhir ceritaku? Ini bukan akhir yang buruk tapi ini juga tak begitu menyenangkan! Kuharap aku benar-benar bisa bertemu dengannya lagi! Ia benar, setiap pengorbanan pasti akan membuahkan hasil. Aku akan berusaha menjadi Hyoyeon yang lebih baik, agar suatu saat nanti aku bisa sedikit lebih pantas untuk disandingkan dengannya. Dengan Lee Donghae.
Menjalani hari-hari tanpanya ternyata lebih sulit dari yang kubayangkan, tapi aku tetap berusaha kuat, aku takkan merubah keputusanku hanya deminya. Aku hanya harus yakin bahwa ia adalah takdirku, dan aku yakin semua akan baik-baik saja. Aku harus yakin kami bisa bertemu suatu saat nanti, saat kami sudah sama-sama dewasa dan siap untuk menjalin sebuah hubungan.
TBC
Hoi hoi semua
Sebenernya ini dah bs dibilang end kan?
Jd
kl aku males nulis part akhirnya g masalah kan?
Ah..
suka-suka aku dah@)
mian ya.. maksa bgt alurnya!
mian ya.. maksa bgt alurnya!
g nyambung ceritanya
kata-katanya g enak, bikin pusing n bertele-tele
aku masih belajar!
tp aku mau bahas sesuatu
Itu
Yoona bs nyetir gk sih? *emosi* Kl g bs
belajar dong sama ahlinya! *tunjuk author*
Awas
*usir Yoona, pegang stir, injek gas DWWAAARRRR #monas rubuh#*
Okeh!
Tinggalin monasā¦ Beralih ke Jessica yg dah punya gebetan
Cieā¦..
yg dah punya gebetan *nunjuk-nunjuk Sang Hwan*
Tinggal
So Min ya? Sama siapa nih?
Bagi
yang berminat kirim aja data diri kamu langsung ke Gedung resmi GIGSent
Yg
bertempat di PADANG MAHSYAR *nah lo?ā
Kl
g da yg minat, nanti aku jadiin perawan tua ajahā¦. *kejam*
Mian! Aku kebanyakan ngomong, tp kan ini ff aku jd suka-suka aku dong *org gila*
Tp
blm puas nih *ya elah*
Blm
puas abis blm ngata-ngatain GSB
TP
berhubung aku itu lemah lembut, g jd deh!
eh.. tunggu! I wanna say thx to GSB!
Dy lumayan banyak ngebantu loh wat dptin ide2 *tepok tangan*
alhamdulillah ada gunanya jg tuh anak!
ah.. baiklah! Saya kira sudah cukup!
BYE SEMUA! Doakan smg project ultah siwon bs terlaksana yaā¦
Tapi..............blm! Saya masih belum puas! Buat Kim Dhira aku mau your new face dipost segera
n GSB Kpn love need effort nya?
sbnernya mash blm puas sih, tp y dahlah///
eh.. tunggu! I wanna say thx to GSB!
Dy lumayan banyak ngebantu loh wat dptin ide2 *tepok tangan*
alhamdulillah ada gunanya jg tuh anak!
ah.. baiklah! Saya kira sudah cukup!
BYE SEMUA! Doakan smg project ultah siwon bs terlaksana yaā¦
Tapi..............blm! Saya masih belum puas! Buat Kim Dhira aku mau your new face dipost segera
n GSB Kpn love need effort nya?
sbnernya mash blm puas sih, tp y dahlah///
Dadahā¦
Please
leave a comment and reaction for me,,,,,,ā¦ā¦
Comments
Post a Comment