Way To Love #1 (Really? You're an Artist?)





Casts    = Lee Chan Hee (Chunji Teen Top)
                 Yoon Yoo Hyun
Genre  =  Romance
Length =  Series
Author =  Salsa  



20:00 KST
Author POV




Seorang gadis sedang berjalan gontai dipinggir jalan, menyeret tas tentengnya sambil menunduk frustasi. Sebuah kenyataan pahit baru saja ia terima, namjachingunya memutuskan hubungan mereka. Rambut coklatnya yang tadinya tergerai sempurnapun sekarang sudah berantakan dan tak beraturan akibat ulah tangannya sendiri yang terus mengacak-acak rambut karena putus asa. Hubungan yang baru dibina selama 15 hari itu kandas begitu saja. Gadis yang seharusnya terlihat begitu sempurna dengan balutan dress berwarna pastel itu justru terlihat sangat menyedihkan sekarang.


Sebuah hubungan yang sudah diprediksi akan cepat kandas itu kini benar-benar kandas. Maklum, Yoo Hyun –sapaan untuk gadis ini—memacari seorang namja yang sudah terkenal dengan sifat playboy, namun tetap saja terlihat terlalu menawan. Tak ada tangisan, hanya sebuah rasa sesak saja yang hadir menyelimutinya saat ini, semua kepedihannya ditambah oleh suasana malam yang dingin dan sukses membuat gadis itu semakin terpukul.


Sesekali ia menatap layar ponselnya berharap mantan namjachingunya itu menelfon dan membatalkan semua ucapannya tadi. Namun sayang, itu takkan pernah terjadi. Ia mulai berhenti lalu menghadap ke seberang jalan. Tanpa menengok kanan kiri lagi, Yoo Hyun berjalan pelan menyebrangi jalan raya di depannya dan TIINNN….


Sebuah audy silver dengan kecepatan tinggi mengklakson ke arahnya, Yoo Hyun tersentak dan tanpa sengaja ponsel ditangannya terpental lalu meluncur bebas ke aspal. CIITTT…. Audy itu menghentikan mobilnya tepat beberapa centi didepan Yoo Hyun


Yoo Hyun diam tak bergeming. Ia menunduk karena kepalanya terasa semakin berat dan juga pusing. Klakson mobil yang sedari tadi dibunyikan dari audy yang hampir menabrakknya pun tak mampu membuatnya bergerak. Akhirnya, si pengendara pun turun dari audynya lantas mendekat kearah Yoo Hyun lalu memaki gadis itu tanpa henti.


“Kau tuli huh?” pekik seorang namja didepan gadis itu, namun yang diteriaki masih tak bergeming, ia lebih memilih menunduk dan menahan rasa pusingnya.


“kau hampir saja mati dan sekarang kau tak mau beranjak dari sini, kau menghalangi jalan!” Pria itu masih saja membentaknya.


“aku hitung sampai tiga! Jika kau masih tak mau beranjak dari sini maka aku akan menyeretmu paksa! Satu….. Dua…….”



Chunji POV



“aku hitung sampai tiga! Jika kau masih tak mau beranjak dari sini maka aku akan menyeretmu paksa!” Geramku namun gadis itu masih bergeming.


“Satu… Dua….” Buukkk! Tiba-tiba saja ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh tepat ke arahku, dia pingsan. Omo…. Kenapa gadis ini? Masa karena aku bentak saja dia pingsan?


 “YAK! Jangan pingsan disini!” Ucapku, tetap berusaha menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Dia sudah benar-benar kehilangan kesadaran sekarang, dia pingsan. Tunggu! Dia pingsan? Ditengah jalan? Dengan aku disampingnya? HAH…. BAGUS! SEKARANG AKU DALAM MASALAH! Pasti semua orang akan mengira gadis ini pingsan karenaku.


“Hei! Bangun! Kau pikir ini rumahmu! Ini jalan raya!” Ucapku panik sambil menepuk-nepuk pipi gadis itu pelan. Namun gadis itu tetap tak bereaksi.


Tak lama kemudian, persis seperti dugaanku, suara klakson mobil menggema. Ternyata sudah ada antrean panjang dibelakang audy yang kukendarai, mereka semua membunyikan klakson tanpa henti sembari mengumbar celaan kearahku. Akhirnya, dengan sangat amat terpaksa aku mengangkat tubuh gadis itu masuk ke jok belakang mobilku. Aku membaringkannya disana lantas lekas melajukan mobilku kembali. Membuat kemacetan dadakan itu terurai seketika. Sebenarnya bisa saja aku meninggalkan gadis itu ditengah-tengah jalan atau setidaknya aku pinggirkan ke tepi dulu, tapi untungnya aku masih punya hati. Aku memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.



………………….



“KYYAAA….” Pekikku saat melihat sosok menyeramkan dari kaca spion tengah. Seorang yeoja dengan rambut berantakan tiba-tiba bangkit dari tidurnya. Persis seperti film-film horor yang pernah kutonton.



Yoo Hyun POV



Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, namun yang terlihat hanya gelap, mungkin karena kesadaranku yang belum terkumpul benar. Aku bangkit dari posisi berbaringku lalu menengok ke kanan kiri masih dengan mata setengah terbuka, mencari suatu benda yang disebut sisir. Aku melihat sebuah sisir tergeletak asal di jok depan penumpang. Tanpa basa-basi aku mengambilnya dan menyisir rambutku hingga kurasa rapi. Itulah kebiasaanku saat bangun tidur, bukan ponsel atau jam yang pertama kucari, melainkan sisir.


Kusandarkan kepalaku dikaca samping mobil masih dengan posisi setengah berbaring, pelan-pelan mencoba mengumpulkan kesadaran. Mungkin menurut kalian aku adalah yeoja aneh, tapi tidak! Aku bukan aneh, mungkin hanya sedikit lambat dalam mencerna sesuatu. Hingga……..


“Sudah bangun?” suara seorang namja terdengar jelas dari kursi kemudi. Aku mengangguk singkat lantas kembali memejam, tapi itu tak berlangsung lama, karena hanya berselang beberapa detik setelahnya aku terbelalak, kini kesadaranku sudah benar-benar kembali. Aku bangkit dari sandaranku sambil menatap ke sekeliling.


“Dimana aku?” Pekikku, refleks melemparkan sisir yang sedari tadi kugenggam
“Cih… Telat kagetnya!” Ucap namja pemegang kemudi sambil mengusap kepalanya yang sepertinya terkena lemparan sisirku.


“Dimana aku?” Pekikku sekali lagi
“Di mobil! Bodoh!”
“Aku tau ini di mobil! Tapi maksudku kenapa aku bisa disini?”
“Tanyakan saja pada dirimu sendiri!”
“Bagaimana bisa huh?” Kesalku namun tiba-tiba sebuah pikiran masuk akal melintas di otakku, membuatku segera menatap namja itu ngeri “atau jangan-jangan kau penculik! Kau mau menculikku, kan?”


“menculik? Heh… jangan gila ya!”
“lalu, kalau kau bukan penculik, sekarang kita mau kemana?”
“Rumah sakit!”
“memangnya siapa yang sakit?” Tanyaku
“siapa lagi? tentu saja kau!” sinisnya
“Aku? sakit apa?”
“sakit jiwa!” celetuk namja itu asal
“YAK! Serius! Aku sakit apa?”
“mana aku tau nona…. Eng…nona… ah..… siapa namamu?” ia menengok spion tengahnya untuk melihat wajahku yang pasti takkan terlihat jelas karena cahaya yang minim.


“Yoon Yoo Hyun” jawabku
“OK! Aku ulangi! Mana aku tau nona Yoon Yoo Hyun? Tadi kau pingsan, jadi mungkin kau sakit!”
“aku tak sakit! Cepat antarkan aku pulang!”
“cih… memangnya aku supirmu? Jika kau memintaku untuk mengantarmu ke rumah sakit aku akan mengantarnya!”


“Shireo! Sudah kukatakan aku tak sakit!”
“Tapi tadi kau pingsan!”
“itu hanya karena fikiranku yang sedang kacau”
“kacau?” ulangnya, sukses membuatku seketika terdiam, memori mengenai kejadian beberapa waktu yang lalu kembali terulang.



“Yoo Hyun, kita putus”
“MWO? waeyo?”
“kau tak perlu tau!”
“Tapi itu hakku!”
“aku sudah punya yeojachingu lagi! Aku bosan denganmu!”
“Kau memutus hubungan kita secara sepihak hanya karena bosan?”
“ne.. waeyo? Mau menangis? Tak terima?”



Chunji POV


“Kacau?” Tanyaku. Sejenak ia terdiam, entah apa yang merasuk kedalam pikirannya sekarang ini.
“Kacau kenapa?” tanyaku lagi
“BISAKAH KAU DIAM!” Bentaknya
“aku takkan diam sebelum kau menjawab pertanyaanku!”
“aku putus dari namjachinguku! Kau puas?” Sinisnya membuatku membeku. Yak! Bodoh! Seharusnya aku tak menanyakan hal itu! Sekarang ia terdiam, membuat aura kecanggungan jelas terasa.


“baiklah! Aku antar kau pulang! Dimana rumahmu?”
“56 Yeouigo-Dong” Jawabnya pelan dan kubalas dengan anggukan kecil. Aku masih sibuk menyetir sembari sesekali melirik spion tengah, memastikan keadaan gadis dibelakangku baik-baik saja, hingga……..


Hyangsuppurijima
ireoda yeochinhante deulkindan mallya
Banjjagi bareujima
ireoda ose mudeum andoendan mallya


Sebuah deringan terdengar jelas dari kolong jok. Yup…. Ponselku! Tadi benda itu memang sempat terjatuh saat aku hampir menabrak gadis dibelakangku ini, tepat saat eomma sedang menelfon.


Kuulurkan sebelah tanganku ke bawah –lebih tepatnya kekolong jok mobilku—dan mulai meraba-raba disana, mencari sebuah benda yang masih mendering memecah keheningan. Sedangkan sebelah tanganku lagi masih kupertahankan memegang kemudi. Hingga…… I got it. Dengan susah payah, aku mengambil benda elektronik berbentuk persegi panjang itu lalu bergumam membaca nama kontak yang tertera “Eomma”



“Yeoboseo”
“……………..”
“HAH? Sekarang?”
“……………”
“Ne.. aku pulang! Sekarang juga!”



Eomma sudah memutuskan sambungan telefonnya namun aku masih menempelkan layar androidku di telinga. Perlahan aku menoleh ke arah gadis dibelakang yang sepertinya sudah mendengar percakapanku secara sepihak.


“aku akan mengantarmu pulang secepatnya tapi sepertinya kita harus mampir dulu” Ucapku dengan cengiran lebar.


“Terserah!” Jawabnya sambil membuang muka ke arah jendela. Aku hanya mengangguk-angguk lalu kembali terfokus pada jalanan di depan. Keheningan kembali menyelimuti kami dan sumpah demi apapun aku sangat membencinya, akhirnya untuk memecah keheningan, aku mencoba untuk bersiul.


“Haha…. Indahnya!” Cibirnya dengan nada meledek yang teramat jelas. Akhirnya aku kembali diam dan membiarkan keheningan kembali menguasai kami, aku meliriknya berkali-kali lewat kaca spion dan ekspresinya selalu sama, dia memandang muram ke arah jendela. Aku mengulurkan tanganku untuk menyalahkan tape, dan seketika suara indahku, eng… maksudku groupku terdengar menyanyikan salah satu lagu andalan kami Supa Luv. Ne.. aku Chunji! Chunji Teen Top, power of Voice, setidaknya begitulah fans menyebutku.


Tiba-tiba saja gadis itu memekik kegirangan lalu menginjak jok mobilku dan berpindah tempat ke jok depan, duduk dibangku sebelahku. Jujur, aku ingin memarahinya karena menginjak jok mobilku begitu saja dengan high heelsnya, namun untuk kali ini aku tak bisa marah, karena aku sempat membuatnya muram tadi. Yah… aku menganggapnya sebagai hukuman untukku.


Gadis itu tersenyum penuh minat sambil dengan lincah menggerakkan tubuhnya mengikuti gerakan Rocking dance ala Supa luv begitu pula denganku. Kami menari sambil bernyanyi bersama layaknya orang gila.



I got that Supa Lu-u-u-u-uv
That Supa Lu-u-u-u-uv
She want my Supa Lu-u-u-u-uv
My Supa Lu-u-u-u-uv



Suara kami berbaur menjadi satu membuat sebuah kolaborasi seru, Kolaborasi dari seorang penyanyi amatir bernama Yoon Yoo Hyun dan penyanyi terkenal Chunji Teen Top. Kami tertawa-tawa bersama hingga……


“C.A.P Oppa!” Pekiknya antusias saat bagian Rap C.A.P Hyung terdengar.


eojjaetgeona nega haneun seontaek
Miri miri ddajyeobogo gyeoljeonghae
Gyeolguk neon naege michyeobeoril georan
Sasilmaneun nuga bwado bunmyeonghae
Like a Hurricane da sseureoga
Ne geokjeongeul ja deureobwa nan dalla ddak jalla
Nae sarangui saemeun jeoldae an malla


Dengan fasihnya gadis disampingku menyanyikan semua detail bagian Rap itu, membuatku terkaget-kaget disampingnya. Bagian rap itu menurutku cukup sulit namun gadis ini bisa melafaskannya dengan sangat amat baik.


“kau juga suka Teen Top?” Tanyanya sambil menatap penuh minat kearahku, membuatku mengernyit.
“haha…. Kau itu pandai sekali bercanda!” Balasku sambil tertawa ringan, sekarang gantian dialah yang mengernyit, tapi setelah itu ia tak berbicara apapun lagi, ia kembali tenggelam dalam lagu Teen Top berikutnya,  lagu yang sempat menuai konflik diantara para netizen karena liriknya yang dianggap tak cocok dengan judulnya, Clap.


“Hmm…. Oh ia.. ireumi mwoeyo?” Tanya gadis itu sembari menoleh padaku.
“MWO?” pekikku kaget! Tentu saja aku kaget! Sedari tadi gadis ini menyanyikan laguku, lagu groupku dan sekarang ia menanyakan namaku?


“Nama yang aneh!” responnya sambil mengangguk heran.
“YAK!”
“YAK? Namamu itu sebenarnya siapa sih? MWO atau YAK?” Tanyanya sambil mengangkat sebelah alisnya.


“Kau pasti bercanda”
“dalam hal apa?” ia balas bertanya dengan ekspresi bingung.
“Serius kau tak mengenalku?”
“memangnya kau terkenal?”
“HAHH??” seruku syok. Memangnya aku terkenal? Halloooooooooooooo….. aku sudah debut dari bulan Juli tahun 2010, Kurang terkenal apa aku?


“Ayolah! Kau pasti mengenalku!” Lanjutku belum menyerah
“MWOYAK?” ucapnya
“ISH!”
“Ara.. ara… kau ingin bermain tebak-tebakkan denganku ya?” Tanyanya sambil memicingkan mata, aku meliriknya dengan pasrah, tak berniat sedikitpun untuk meladeni ucapannya untuk kali ini.


“Ehmm….. namamu…………… Minwoo? ” Ceplosnya asal.
“Huh?”
“lalu siapa namamu? Dari tadi hanya MWO? YAK! ISH! HUH! HAHH?” ia berucap kesal sambil mencoba meniru-niru gaya bicaraku dengan memajukan bibirnya.


“Kau suka teen top kan?” tanyaku mencoba bersabar
“keureom”
“Apa saja yang kau tau?”
“Leadernya adalah C.A.P Oppa! Nama aslinya itu adalah Bang Min Soo, Dia lahir tanggal 4 November 1992! Umurnya sekarang 19 tahun, tinggi badannya 178 cm dan berat badannya 61 kg. Hobinya adalah mendesain, menggambar dan berlatih. C.A.P Oppa suka menulis bagian rapnya sendiri . Dia adalah rapper yang berkarisma, gadis ideal untuk C.A.P oppa adalah Jihyun 4 minute. C.A.P Oppa memilih C.A.P sebagai namanya karena ia suka memakai topi” Ungkapnya tanpa henti, membuatku kehialngan kata. Aku menatapnya tak percaya dengan mulut setengah terbuka. Gadis ini benar-benar ajaib, ia bahkan hafal semuanya, maksudku semuanya disini adalah benar-benar semuanya tentang C.A.P Hyung.


“ok! Kau tau banyak tentang C.A.P Hyung tapi apa kau tahu berapa jumlah member Teen Top?” Tanyaku
“eng… molla!”
“MOLLA?”
“kenapa berteriak sih? Apa salahnya jika aku tak tahu?”
“coba sebutkan member lain selain C.A.P Hyung!”
“eh? Mana aku tau? Hei… kau tau tidak, aku punya 145 foto C.A.P oppa diponselku, sebentar aku ambil dulu!” Ucapnya mengalihkan topik pembicaraan, ia sedikit memiringkan badan dan mengulurkan sebelah tangannya untuk mengambil tas selempang miliknya di jok belakang. Ia mengambil tas itu lalu meletakkannya dipangkuannya lantas mengaduk isi didalamnya.


“Aigoo…. Ponselku mana?” Gumamnya sambil terus mengaduk-aduk isi tasnya. Tiba-tiba ia menghentikan gerakan tangannya di tas itu lalu perlahan menoleh kearahku dengan tampang yang sangat menyeramkan.


“NEOOOOO” Pekiknya sambil menjulurkan telunjuk padaku.
“ponselku jatuh ke aspal karenamu!” Serunya sambil memicing, masih dengan telunjuk yang mengulur.
“Pasti sekarang sudah terlindas mobil” Ucapnya sedih sambil menurunkan telunjuknya dan menyandarkan kepala dengan lemah.


“huft…. Padahal aku belum mengcopy semua foto C.A.P Oppa ke komputer!” Ucapnya lagi dengan nada bicara yang semakin sedih.


“ponselmu rusak dan yang kau fikirkan adalah fotonya?” tanyaku tak habis pikir
“tak ada yang penting lagi selain itu di ponselku! Hanya sms tak berguna” Ucapnya. Ah.. masa bodo lah… sekarang aku masih benar-benar penasaran, dia benar-benar tak mengenalku atau hanya berpura-pura. Aku mengulurkan tanganku untuk menyalakan lampu tengah, masih berharap ia tak mengenaliku hanya karena cahaya yang minim.


“Bagaimana? Kau mengenalku sekarang?” Tanyaku sambil tersenyum menghadapnya
“sudahlah! Kau itu maunya apa sih? Perhatikan saja jalanmu! Aku tak mau mati konyol disini!” Respon yang mencengangkan! Akhirnya aku mematikan lampu itu dan kembali menatap jalan didepan. Aigoo…. Aku benar-benar sangat terpukul sekarang! Bagaimana bisa ia tak mengenaliku? Apa kurangnya aku dibanding C.A.P Hyung?


“Aku Lee Chan Hee! Chunji Teen Top! The power of Voice! Sekarang kau mengenaliku?” Tak kuat lagi, akhirnya aku memperkenalkan diriku sendiri padanya. MEMALUKAN!


“MWO? Kau member Teen Top?” Tanyanya
“NE.. Kemana saja kau?”
“tapi aku tak pernah melihatmu!” Serunya sambil mengeluarkan sebuah handycam dari tasnya, ia memainkan sebuah video yang ternyata adalah video live performance Teen Top. Waw… sebuah kebanggan tersendiri bagiku.


“Tapi kau tak ada disini” Serunya sambil menatap lurus ke layar handycamnya, membuatku menoleh cepat kearahnya.

“tidak mungkin! Aku tak pernah absen saat Teen Top perform!” Protesku sambil menarik tangannya, membuat handycam yang ia pegang sedikit bergeser kearahku. Aku melihatnya beberapa detik, hingga baru kusadari satu hal. Satu video itu isinya hanya C.A.P hyung saja, aku mendelik kearahnya lantas memberi komentar “kenapa kau hanya menyorotnya saja? Teen Top itu ada 6 member!”


“ah.. mian! Mungkin aku terlalu terobsesi dengan C.A.P oppa!”
“mungkin? Kau itu memang terlalu terobsesi dengannya sampai-sampai tak menyadari kehadiran member lainnya! Teen Top tak akan jadi Teen Top jika salah satu diantara membernya tak ada dan kau! Kau bahkan hanya mengenal C.A.P hyung saja!” Omelku sambil menatap datar ke jalan raya.


“ne.. Mian!” Ucapnya sambil menatap lurus ke arah layar, sepertinya ia sedang membuka live performance Teen Top yang lain. Aku sedikit melirik ke arah layar handycamnya dan…………


“PAUSE!” Seruku dan dengan cepat ia menekan tombol pause di handycamnya.
“ada apa?” Tanyanya.
“Itu tanganku!” Seruku senang sambil mengulurkan tangan ke layar handycamnya
“yang mana? Ini?” Tanyanya sambil menyentuh layar handycamnya.
“NE” Ujarku dengan senyum mengembang. Namun tiba-tiba aku tersadar sendiri, baru menyadari betapa bodohnya aku! Aku ini artis! Sudah melanglang buana di berbagai stasiun TV! Tapi mengapa aku sesenang ini saat melihat gambar tanganku ada di handycamnya? Bahkan harusnya aku merasa miris! Sungguh ironis, disamping potongan tanganku terdapat tubuh C.A.P hyung yang terexpose secara sempurna, benar-benar tak ada yang terpotong. Aigoo….. Lee Chan Hee! Sadarlah!


“ei… jadi aku memanggilmu apa?” Tanyanya sambil memasukkan handycamnya kembali ke dalam tasnya.


“Chan Hee oppa? Chunji oppa atau……..”
“Terserah kau saja!” Balasku cepat
“oh.. ok! Aku akan memanggilmu Channie oppa!” Serunya sambil tersenyum kearahku
“Channie?”
“Ne.. manis kan?”
“huh? Manis?” Tanyaku mulai frustasi dengan gadis ini. Channie? Nama macam apa itu?
“ne.. Channie oppa! Anggap saja itu panggilan kesayangan dariku!”
“ah.. sudahlah! Aku bosan bicara denganmu! Terserah kau mau memanggilku apa! Tak kau panggil sekalipun juga tak apa!”


“lalu kau memanggilku apa?”
“maunya apa?”
“kenapa kau malah bertanya balik sih?” kesalnya
“Yoo Hyun!” jawabku datar
“Anio! Itu sudah biasa!”
“cih… mengapa kau itu merepotkan sekali? Bahkan untuk memanggilmu saja butuh kesepakatan seperti ini?” sungutku geram. Gadis itu terdiam lalu menunduk. Sekarang apa? Aku menyakiti hatinya (lagi)?


“ah.. ne.. akan kupikirkan nama panggilan untukmu! Nanti jika sudah dapat akan kuberitaukan padamu!” Ujarku mengalah. Itulah kelemahanku, aku tak bisa melihat seorang gadis muram, terlebih karenaku. Seketika ia tersenyum lalu mengangguk berkali-kali.



……………………



`````Chunji’s House`````


Author POV


Chunji menggenggam tangan Yoo Hyun lalu memasuki rumahnya lewat pintu belakang. Mereka mengendap-endap menaiki tangga melewati sekumpulan orang yang sedang serius membicarakan sesuatu diruang tengah.


“Ini rumahmu kan? Lalu kenapa kita mengendap-endap?” Bisik Yoo Hyun
“shhttt” Chunji meletakkan telunjuknya dibibir lalu memasukkan gadis itu ke dalam kamarnya.
“Tunggu sebentar disini! Aku akan kembali secepat yang aku bisa lalu mengantarmu pulang!” Ucap Chunji cepat lalu menutup pintu kamarnya dari luar dan bergegas turun menemui sekumpulan orang yang sedang membicarakan sebuah kontrak di ruang tengah. Kontrak kerja yang cukup penting untuknya.


Sementara itu, Yoo Hyun yang belum sempat bertanya lebih jauh pun hanya menurut, ia masih menatap kesal ke arah pintu yang beberapa saat lalu tertutup dengan cepat. Ia sama sekali tak diberi kesempatan untuk bertanya satu pertanyaan pun pada Chunji.


Akhirnya ia berbalik dan seketika matanya melebar di detik pertama ia melihat isi kamar itu.



TBC


Ini ff pertamaku yg make ulzzang…..
Bikin ff ini juga dlm waktu yg sangat amat singkat
Sorenya ngetik besoknya publish
Ceritanya dah terngiang sejak lama tp baru bs ngerealisasiin sekarang
Bener-bener baru kepikiran part 1 nya doang!
Moga bisa cepet dapet inspirasi buat ngelanjutin
Kenapa make Teen Top? entah! Mungkin karena akhir-akhir ini lg seneng sama enam anak ini!
Awalnya ga sengaja buka fakta Teen Top
Eh.. malah keterusan………..

Mian kl pemilihan katanya masih ga enak atau ga nyambung atau apalah
Ini emang masih jauh dari bagus
Tp aku ga bakal tau ga enaknya dimana kl ga ada yg ngasih tau kan?
So kasih masukan buat aku, please!
I need ur comment n reaction, Chingu!

Comments

Popular Posts