We Got Married Part 1 ( Is It Right?? )
Cast:
- Lee Jooyeon
- Lee Hyukjae
Author POV
āShireo!! Eomma..tolong bujuk appa untuk membatalkan
perjodohan ini, jebal!!ā mohon seorang gadis muda berusia 25 tahun pada sang
ibu. Dia berusaha untuk bersikap semanis mungkin untuk membuat eomma-nya luluh,
tapi keputusan tetaplah keputusan. Meski di benak sang ibu terlintas keinginan
untuk membantu putrinya, tapi tetap saja keputusan suaminya tak bisa ia elakkan
begitu saja.
ā Sudahlah..Jooyeon-ah! Keputusan appa-mu telah bulat.
Lagipula kalau tidak seperti ini kau tidak akan menikah sampai kapanpun.ā Tolak
sang ibu seraya mengelus pelan punggung sang putri.
ā Yakā¦Eomma! Aku bukannya tak ingin menikah, aku akan
menikah kalau aku sudah siap.ā Ujar sang putri agak merengek.
ā Tapi sampai kapan kau siap? Sampai eomma dan appa-mu
menutup mata untuk selamanya?ā diam, itulah yang ia lakukan. Jujur ia juga tak
bisa menjawab pertanyaan eomma-nya
karena ia sendiri tak tahu kapan dirinya akan siap.
ā Pokoknya kau terima atau tidak, kau tetap akan menikah
dengan pilihan appa dan eomma. Lagipula appa dan eomma tidak menjodohkanmu
dengan sembarang pria dan eomma yakin kau akan menyukainya.ā Ucap eommanya
dengan yakin sebelum akhirnya meninggalkan kamar putrinya.
Jooyeon POV
Tanpa meminta pendapatku terlebih dulu, kedua orang tuaku
telah menjodohkanku dengan orang yang identitasnya saja belum ku ketahui. Meski
eomma bilang aku akan menyukainya, tapi tetap saja aku gusar. Bagaimana aku
bisa hidup bahagia kalau aku menikah dengan seseorang yang tidak kucintai?
Aigooā¦kepalaku jadi pusing. Oh ya..perkenalkan namaku Lee Jooyeon. Aku seorang
fashion designer yang terbilang cukup sukses. Tapi jangan pikir kisah cintaku
sesukses kiprah karirku. Aku bukannya tak pernah memiliki namjachingu, aku
pernah menjalani hubungan dengan seorang namja, tapi itupun tak berjalan lama.
Itu bukan karena aku tidak normal atau karena hal-hal
sensitive lain yang membuatku enggan berpacaran. Hanya saja aku memang jarang
memikirkan hal seperti itu. Untukku pekerjaan adalah prioritas utamaku
sekarang. Jujur aku bukanlah seorang gadis pemimpi yang memimpikan datangnya
seorang pangeran berkuda putih, jadi aku adalah seorang gadis yang memiliki
rasa sensitive di bawah rata-rata. Aku bukanlah tipe orang yang bertekuk lutut
dengan sebuah kata yang bernama cinta.
Dan seperti yang kubilang, aku tetap gadis normal yang
menyukai lawan jenis. Aku juga sudah bilangkan kalau aku pernah mempunyai
namjachingu?. Tapi jujur aku tak pernah merasakan yang namanya cinta. Aku tak
tahu bagaimana rasanya itu dan aku juga tak pernah mau mencari tahu. Aku hanya
membiarkan semuanya mengalir mengikuti scenario yang telah diberikan tuhan. Aku
yakin tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, jadi menurutku untuk apa
aku terlalu terburu-buru? Biarkan saja jodoh itu datang sendiri tanpa adanya
paksaan.
ā Eonnie..ayo turun ke bawah! Eomma menyuruh kita makan
malam!ā perintah Cheonsa dari balik pintu. Ah..rasanya malas sekali, pasti
makan malam kali ini kedua orang tuaku akan membahas masalah perjodohan lagi.
Kuseret kakiku yang terasa berat menuju ke ruang makan di
mana appa dan dongsaengku telah duduk manis di kursinya masing-masing,
sedangkan eomma masih sibuk keluar masuk dapur untuk membawa beberapa
makanan.
ā Eonnie..kau nampak lesu seperti sudah kehilangan semangat
hidup saja!ā tegur Cheonsa saat aku baru saja duduk di sampingnya.
ā Aku memang sudah kehilangan semangat hidupku!ā jawabku
sekenanya.
ā Aigoo..apa keputusan appa begitu buruk sampai
menghilangkan semangat hidupmu?āceletuk appa-ku sambil terkekeh pelan.
ā Sudahlah appa aku tidak ingin membahasnya!āucapku.
ā Sudahā¦sudah cepat kalian makan!ā lerai eommaku yang duduk
di hadapanku. Bunyi gesekan sendok dan garpu memenuhi ruangan ini, tak ada
suara selain suara garpu dan sendok.
ā Oh ya..appa sampai lupa! Besok kita akan bertemu dengan keluarga
calon suamimu Jooyeon, jadi besok kau harus menyiapkan dirimu.ā Ujar appa
memecah keheningan, tapi ini lebih dari memecah keheningan. Tapi juga menyulut
kehebohan. Secepat inikah? Kenapa appa suka sekali membuat keputusan tanpa
meminta pendapatku terlebih dulu sih?.
ā MWO? Apa tidak terlalu cepat? Aku belum siap appa!ā
protesku tak terima.
ā Lebih cepat lebih baik Jooyeon.ā Kata appa dengan enteng.
Apa dia bilang lebih cepat lebih baik?.
ā Ne..Jooyeon, ini kesempatan baik agar kalian bisa mengenal
satu sama lain.ā Timpal Eomma dengan nada yang sama entengnya dengan appa.
Aigoo..kenapa tak ada yang berpihak padaku?.
ā Tapi bukankah eomma bilang, kalau Jooyeon eonnie telah
mengenal namja itu? jadi untuk apa mereka perlu mengenal satu sama lain? Kenapa
tak langsung dinikahkan saja?ā celetuk Cheonsa yang langsung kuberi jitakan
sebagai imbalan karena bicara sembarangan seperti itu.
ā Appo..ā ringisnya sambil memegangi kepalanya yang baru
saja kujitak pelan. ā Rasakan!ā ejekku tanpa peduli sesakit apa kepalanya itu.
ā Sudah..sudah jangan bertengkar seperti itu!ā ucap eomma
menengahi kami.
ā Tapi tunggu! Tadi kau bilang apa? aku mengenal namja itu?
memang namja yang mana?ā tanyaku bertubi-tubi pada Cheonsa yang nampaknya masih
jengkel padaku.
ā Aku juga tidak tahu! Lebih kau tanyakan saja pada eomma!ā
teriaknya keras sampai membuat telingaku sakit.
ā Hei..kalian itu sudah besar, kenapa kalian sangat suka
bertengkar sih?ā keluh eomma yang terlihat frustasi. Tapi aku tak peduli, kini
rasa penasaranku mengalahkan segala rasionalku.
ā Eomma..memangnya siapa namja itu?ā tanyaku pada eomma yang
baru saja meneguk air di gelas dekat piringnya.
ā Dia temanmu, teman kecilmu!ā jawab Eomma santai seraya
menuangkan air ke gelas milik appa yang sudah kosong.
ā Ne..bahkan saat kau SMP kau sangat dekat dengannya!ātambah
appa yang makin membuat banyak tanya di benakku. Namja yang mana? Teman
kecilku? Tapi tunggu satu-satunya namja yang berteman denganku sejak kecil
adalahā¦Eunhyuk? Si monyet menyebalkan itu?. Aigooā¦apa orang tuaku menjodohkanku
dengan makhluk menyebalkan itu? Andwae!!!
ā Apa maksud kalian Eunhyuk?ā tanyaku hati-hati. Jujur aku
menginginkan kata ātidakā yang keluar dari mulut mereka, tapi kalau kulihat
dari wajah mereka, sepertinya jawabannya adalah āiyaā.
ā Neā¦kau benar! Bagaimana? Pilihan appa baguskan?āracau appa
seakan bangga dengan namja pilihannya itu.
ā Sepertinya kita tak butuh waktu lama untuk menyatukan
mereka.ā seru eomma sambil tersenyum pada appa.
ā Neā¦kau benar!ā jawab appa. Apa kata mereka? tak butuh
waktu lama? Akankah mereka mempercepat semuanya?.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Dengan malas ku tatap pantulan
diriku di cermin. Semuanya sudah siap dan aku juga telah selesai merias
wajahku. Tak perlu sesuatu yang berlebihan, aku hanya menggunakan gaun selutut
berwarna peach dengan aksen rombel pada bagian bawahnya. Untuk riasan aku hanya
merias wajahku dengan riasan sederhana. Serta tak lupa gelang rantai
kesayanganku melengkapi penampilanku kali ini. Baiklah sepertinya flat shoes
berwarna abu-abu ini sudah cukup
pantas sebagai alas kakiku.
Ku hembuskan nafasku berulang
kali, mencoba untuk menenangkan diriku. Rasa gelisah ini makin menguat, malah
semakin bertambah saat ku tahu kalau Eunhyuk lah namja yang akan dijodohkan
denganku. Aku selalu berpikir, bukankah ini keputusan yang salah yang pernah
appa buat?. Akankah aku bahagia setelah menikah dengan monyet itu?.
KREEEK
Kudengar suara pintu terbuka dan
benar saja, muncul sosok Cheonsa yang datang menghampiriku. Sepertinya dia juga
sudah siap dengan tampilannya, kulihat sosoknya yang amat ceria yang membuat
penampilannya semakin sempurna.
Dia menyenderkan dagunya diatas
bahuku, dia menggelayutiku dengan manja. Bisa ku lihat dia tersenyum padaku
melalui pantulan sosoknya di cermin.
ā Eonnie..kenapa kau terlihat
sedih? Ayolah Eonnieā¦kau harus tersenyum, jangan buat calon suamimu menyesal
telah menyetujui dijodohkan denganmu.āujarnya sambil terkekeh, aku hanya bisa
tersenyum simpul.
ā Eonnie..aku tak memintamu untuk
tak bersedih sama sekali, aku juga tak memintamu untuk kuat menjalani ini semua
karena semua ini bukanlah ujian. Tapi ini adalah proses, proses dimana kau bisa
mencintai orang lain, aku bicara seperti ini bukan karena aku tak tahu
bagaimana posisimu sekarang. Aku tahu malah aku sangat tahu, tapi itulah hidup
dan sekarang itulah yang harus kau jalani. Eonnie.. ku yakin semua akan
baik-baik saja asal kau tak terlalu membebani semua itu dalam pikiranmu.ā Ujar
Cheonsa panjang lebar. Aku sangat terharu mendengar jujur aku sangat senang
setidaknya dia memahami perasaanku. Segera ku peluk dongsaengku ini dengan
penuh minat.
ā Gomawo Cheonsa!āujarku yang
masih memeluk dirinya.
ā Cheonma eonnie! Sudahlah jangan
menangis nanti riasanmu luntur.ā
ā Kajja kita harus ke bawah, pasti
appa dan eomma sudah menunggu!ā serunya yang ku setujui. Akupun mengikuti
dirinya yang tengah menuntunku.
ā Yeoppeuda!! Kau canti sekali!ā
gumam Appa saat melihatku yang baru saja turun.
ā Yak appa! Apa hanya Eonnie saja
yang cantik!ā protes Cheonsa sambil merengut.
ā Annioā¦kau juga cantik Cheonsa!ā
ā Kajja kita berangkat, nanti kita
terlambat!ā ujar eomma memberi aba-aba.
~ ~ Private Room At Rouville Restorant ~ ~
Dengan mengikuti langkah appa yang
dari tadi memimpin, kini sampailah aku di ruang VVIP, tempat dimana orang tua
Eunhyuk menjamu keluargaku. Kini aku sudah lebih tenang setelah mendengar
ucapan Cheonsa tadi, yahā¦aku pikir memang benar, aku harus membiarkan semuanya
mengalir begitu saja.
ā Annyeong Sanghyun!ā sapa appa-ku
pada sepasang suami istri yang tengah duduk berdampingan. Akupun menunduk
memberi hormat pada mereka.
ā Annyeong sahabatku!! Aigooā¦ini
kah Jooyeon kecil itu? Dia semakin cantik saja!ā reaksi seorang laki-laki yang
mungkin seumuran appaku. Setelah memeluk appa-ku ia beralih melihatku dan
kemudian memujiku.
ā Kamsamnida ahjussi!ā ucapku
sambil membungkukkan badanku.
ā Jangan panggil aku ahjussi
panggil saja aku appa, lagipula sebentar lagi kau juga akan menjadi
anakku!āujar ahjussi sambil menepuk bahuku. Rasanya aku harus membiasakan
diriku menjadi anggota keluarga mereka. setelah itu eomma-ku menghampiri istri
dari Sanghyun ahjussi, mereka nampak begitu akrab, mereka berbincang sambil
sesekali tertawa bersama. pemandangan yang tak jauh berbeda juga kulihat pada
Appa dan Sanghyun ahjussi. Sedangkan aku hanya duduk termangu tanpa mengerti
pembicaraan eomma dan Cheonsa? Jangan tanyakan dia! Di saat seperti ini dia
malah tak ikut, kukira di berdandan begitu rapih karena ingin menemaniku, tapi
ternyata dia ingin pergi ke pesta ulang tahun temannya.
Waktu berjalan sepertinya begitu
lama dan aku mulai merasa bosan walau sebenarnya aku baru 30 menit berada di
sini. Tapi semenjak aku datang, aku belum melihat sosok Eunhyuk yang sampai
sekarang tak muncul juga. Tadi kata Sanghyun ahjussi Eunhyuk memang akan datang
terlambat karena ada rapat dadakan yang harus ia hadiri. Aku penasaran dengan
penampilannya sekarang, apa ia akan tampak seperti eksekutif muda yang keren?
Atau dia akan tampak seperti pemuda sibuk yang dewasa?. Aigooā¦Lee Jooyeon
kenapa kau malah memikirkan penampilannya?. Lebih baik aku ke toilet dulu untuk
melepas hasrat manusiawiku untuk buang air kecil.
Eunhyuk POV
Gara-gara meeting yang bejalan
alot tadi, kini aku harus berlari-lari untuk sampai di private room tempat
dimana aku akan bertemu dengan calon istriku. Pasti kalian berpikir aku adalah
anak yang sangat berbakti karena telah menuruti perjodohan ini. Kalau kalian
berpikir seperti itu, kunyatakan kalian salah besar! Sebelumnya aku sedah
menolak perjodohan ini sampai pernah aku kabur dari rumah, tapi apa yang
kudapat? Yang kudapat hanyalah pemotongan gaji, hal yang paling ku benci. Dari
situlah aku berpikir, untuk apa aku capek-capek menolak semua ini kalau pada
akhirnya aku tetap akan dijodohkan. Jadilah sekarang aku harus siap menerima
seperti apapun calon istriku nanti.
Setelah merasa tepat dengan
ruangannya, akupun membuka pintu ruangan ini dengan perasaan yang tak karuan.
Jujur aku penasaran dengan bentuk yeoja yang akan dijodohkan denganku itu.
Akupun memasuki ruangan mewah nan luas akupun beralih menelusuri lebih dalam.
Sayup-sayup terdengar suara guarauan yang tak asing lagi untukku. Siapa lagi
yang mempunyai suara berat yang amat menjengkelkan selain suara appa-ku.
ā Annyeongā¦mian membuat kalian
menunggu lama!ā sapaku sambil membungkukkan badanku memberi hormat pada dua
pasang suami istri. Pasti ini calon mertuaku, tapi mana yeoja itu? apa dia
grogi bertemu denganku?.
ā Oh ya Hyukie, ini Byunghee
ahjussi dan Ahra Ahjumma, kau ingatkan?ā ucap appa memperkenalkan sepasang
suami istri dihadapanku. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum meski sebenarnya
aku tak ingat siapa mereka.
ā Aigooā¦dia tumbuh jadi pria yang
sangat tampan.ā Decak kagum terlontar dari Ahra ahjumma. Dia mengelus pipiku
seakan mengelus anak kucing. Sepertinya dia amat kagum dengan ketampananku ini,
aigooā¦ aku jadi malu kalau seperti ini.
ā Jooyeon mana?ā tanya appa-ku
sambil celingak-celinguk yang diikuti yang lainnya. Jooyeon? Tungguā¦sepertinya
aku tak asing dengan nama itu.
ā Kau darimana saja?ā
ā Aku dari toilet eomma?ā kudengar
suara seorang yeoja muda. Karena begitu penasaran aku pun berjalan ke tempat
dimana kehebohan sedang terjadi. Dari jauh sesosok yeoja dengan gaun selutut
berdiri memunggungiku, dari tampilan belakangnya, sepertinya dia gadis cantik.
ā Hyukieā¦inilah calon istrimu!ā
seru appa saat menyadari kehadiranku. Sesosok yeoja itu memutar badannya dan
menoleh ke arahku perlahan. Kenapa jantungku jadi berdegup tak karuan begini?.
Apa aku begitu mengharapkan yeoja ini?. Issshhhā¦kau! Bagaimana kau bisa begitu
mengharapkan yeoja itu sedangkan kau sendiri belum melihat wajahnya. Tapi
tunggu! Aku ingat sesuatu, bukankah namanya Jooyeon? Apa jangan-jangan yang
dimaksud appa adalah Lee Jooyeon? Teman kecilku?.
DEGā¦.
Kini aku tak bisa berkutik, aku
tak bisa mengerjapkan mataku. Melihat dirinya membuat persendianku jadi tak
beres. Kenapaā¦kenapa jantungku berdebar seperti ini? Apa ini tidak terlalu
berlebihan? Dia..dia masih samaā¦masih cantik! Annio! Malah dia lebih cantik
sekarang. Balutan pakaian sederhana begitu indah melekat di tubuhnya menambah
deret panjang kecantikannya.
Ku rasakan ada yang menyikut
perutku, ku tolehkan pandanganku mencari sosok usil yang merusak momen indah
ini. Kulihat sudah ada appa yang bertengger disebelahku dengan memamerkan
senyum aneh dengan bahasa mata yang tak bisa ku mengerti.
ā Bagaimana? Cantik bukan?ā desis
appa yang terkesan menggodaku.
ā Yak appaā¦kau berlebihan!ā elakku
walau sebenarnya aku setuju dengan ucapan appa.
ā Kajjaā¦sapa dia!ā suruh appa
sambil menggerakkan kepalanya. Aigoo..kalau aku menghampirinya, apa yang harus
kulakukan? Apa aku harus menyapanya? Lalu apa setelah itu aku harus mengajaknya
bicara?.
Kakiku gemetar bahkan sangat kaku
untuk ku gerakkan. Dengan sekuat tenaga ku tepis segala rasa gugup ini dari
benakku. Dia yang dari tadi masih menatapku, kini bisa ku lihat dalam jarak
yang begitu dekat. Kenapa jarak seperti ini malah membuatnya nampak lebih
cantik?.
ā Hai..sudah lama tak bertemu!ā
sapaku sekenanya. Jujur aku sangat canggung, aku tak tahu apa yang harus
kuucapkan.
ā Neā¦ādia hanya merespon dengan
satu kata āneā. Ternyata tak hanya wajahnya saja yang masih sama, tapi sikapnya
padaku juga. Dia masih seperti ini, dia masih terlihat menakutkan, karena yang
aku tahu dia bukan tipikal gadis yang suka bermanja-manja atau suka ber-aegyo
ria.
Setelah terlibat percakapan
singkat yang amat sangat singkat, kini kami sama-sama terdiam. Dia hanya
memainkan ponselnya, sedangkan aku masih setia berdiri dihadapannya sambil
menggerakkan tubuhku atau tidak menolehkan kepalaku ke sana kemari. Sesekali aku
menggaruk tengkuk karena sudah tak tahu lagi apa yang harus kubicarakan.
ā Aigooā¦kalian nampak sangat
canggung! Santai saja, lagipula sebentar lagi kalian juga akan menjadi suami
istri!ā ledek Ahra ahjumma sambil menyenggol lengan putrinya.
ā Biasalah anak jaman sekarang!
Kebanyakan malu-malunya!ā sahut appa-ku sambil merangkulku.
Jooyeon POV
Kini masih sibuk dengan makanan di
piring masing-masing. Aku ataupun dia tak bicara apapun di meja makan. Hanya
orang tuaku dan orang tuanya saja yang dari berbincang dan tertawa. Baiklahā¦ku
akui aku tak keberatan menikah dengannya, entah kenapa kepercayaan itu datang
begitu saja saat melihatnya.
Flashback
ā Eunhyuk-ah, kenapa kau tak
membalas pesanku semalam?ā tanya seorang gadis dengan manja sambil menggelayuti
lengan Eunhyuk. Aku yang dibelakangnya dapat melihat adegan ini dengan sangat
jelas, betapa yeoja itu berusah mendapatkan perhatian dari Eunhyuk.
ā Yakā¦kau tak malu berlaku seperti
ini pada orang yang telah memiliki yeojachingu?āEunhyuk menepis tangan Mirae
gadis yang dari tadi bertingkah manis. Dia bilang apa? yeojachingu? Bukankah
dia baru saja putus dengan Hyora?.
ā Eunhyuk-ahā¦jangan bohong padaku!
Bukankah baru kemarin kau putus dengan Hyora?ārengek Mirae sambil merengut.
ā Neā¦memang benar! Tapi sekarang
aku sudah memiliki penggantinya.ā Angguknya setuju dengan perkataan Mirae.
ā Mwo? Nuguya?ā sontak Mirae kaget
dan membelalakkan matanya. Aigoo..sekagum itukah dia pada siluman monyet ini?.
ā Berbaliklah ke belakang dan kau
akan tahu siapa dia!ā perintah Eunhyuk, perlahan Mirae memutar badannya dan
kaget karena melihatku. Tungguā¦aku?.
ā Jooyeon..ā desis Mirae tak
percaya bahkan matanya tak berkedip.
ā Neā¦dia yeojachinguku!ā
Eunhyuk-pun membenarkan, dengan gerakan cepat ia langsung menarik lenganku.
Membawaku pergi meninggalkan Mirae yang masih mematung di tempatnya. Stelah
keluar dari gerbang sekolah, akupun menghempaskan tangannya dan menatapnya
tajam.
ā Apa maksudmu tadi?ā tanyaku
menuntut.
ā Dengarkan aku dulu Jooyeon-ah!
Untuk kali ini aku butuh bantuanmu, aku butuh kau menjadi yeojachingu-ku meski
hanya pura-pura.ājawabnya dengan nada memelas.
ā Akhā¦appo!ā ringisnya sambil
memegangi kepala bodohnya itu.
ā Shireo! Kau pikir aku mau!ā
tolakku dengan berteriak yang bisa ku pastikan semua orang disini menatap ke
arahku.
ā Sssttt! Jangan berteriak! Aku
mohon Lee Jooyeon, untuk kali ini saja!ā mohonnya dengan sangat memohon.
Aigoo..kenapa dia berlutut, kutengokkan kepalaku dan kudapati orang-oranf di
sekitarku sedang menjadikan kami sebagai objek tontonan mereka.
ā Tolonglahā¦Lee Jooyeon! Kau harus
menjadi yeojachingu-ku!ā mohonnya sekali lagi sambil menatapku dengan puppy
eyes.
ā Isshhā¦eunhyuk-ah jangan seperti
ini! Berdirilah!āujarkusambil menarik-narik tangannya.
ā Shireo sebelum kau mau jadi
yeojachingu-ku!ā aku pun melihat ke sekelilingku, aigooā¦kenapa banyak sekali
yang lihat?.
ā Neā¦tapi cepatlah berdiri!ā
jawabku terpaksa.
ā Jeongmal?ā
ā Eum..ā
Flashback End
Tiba-tiba pikiranku melayang pada
ingatan dirku saat kelas 3 smp dulu, momen terakhir ku bersama Eunhyuk sebelum
akhirnya dia pindah ke Jerman. Aigooā¦kenapa aku jadi memikirkan hal itu?
andwae..andwae!!
ā Sepertinya sudah tak ada masalah
lagi kawan, bagaimana kalau kita nikahkan saja mereka minggu depan?ā Ujar
Sanghyun ahjussi diiringi tawanya.
ā Ne..aku setuju, lagipula lebih
cepat lebih baik!ā jawab appa menyetujui usul Sanghyun ahjussi. Ada apa sih
dengan mereka? kenapa mereka begitu terburu-buru?.
ā Appa..tidakkah itu tak terlalu
cepat?ā sungut Eunhyuk yang baru saja tersedak mendengar usul appanya.
ā Apa 10 tahun itu kurang lama?ā
tanya eomma-ku yang kini angkat bicara. Mendengar dari pertanyaanya, sepertinya
eomma berada di pihak appa yang setuju dengan ide gila itu.
ā Ne..kalian sudah mengenal sangat
lama, apa kalian butuh waktu untuk mengenal lagi?ātambah Soobin ahjumma, eomma
Eunhyuk.
ā Tapi itu beda Eomma!ā jawab
Eunhyuk.
ā Ne..aku setuju! Waktu itu kami
masih kecil, jadi beda dengan sekarang!ā sanggahku, memberi bantuan padanya.
ā Aigoo..kalau seperti ini rasanya
tak sia-sia aku menyetujui usulmu itu, Sanghyun!ā ucap appa yang diiringi
senyum mereka semua, kecuali aku dan Eunhyuk tentunya.
ā Neā¦mereka sangat cocok! Buktinya
mereka sampai sekompak itu!ā tambah Sanghyun ahjussi.
ā Baiklah minggu depan kita akan
resmi menjadi besan!ā ujar appa sumringah.
ā Ne..aku juga sudah tak sabar
berbesan denganmu!ākini merekapun tertawa senang tanpa mengindahkan rasa
kesalku. Kenapa mereka senang sekali membuat keputusan sepihak sih?.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Kini hanya tinggal dua hari lagi
aku bisa merasakan masa lajangku. Dan dalam seminggu ini aku terus saja
melakukan rutinitas dadakanku. Yaitu pengantar makanan untuk Eunhyuk. Kini aku
sudah bersikap seperti biasa, seperti saat kami kecil. Tak ada yang berubah
darinya, ia masih flamboyant dan suka tebar pesona pada gadis yang ia temui. Tak
jarang aku suka kesal karena dia melakukan semua di depanku.
Seperti kemarin, kini aku kembali
datang ke ruangan tempat siluman monyet itu bersemayam. Setiap harinya eomma
selalu membuatkan kotak makan dan menyuruhku untuk memberikannya pada Eunhyuk
sebagai makan siang. Jujur aku sangat tergganggu setiap kali jam makan siang,
eomma menyuruhku untuk pulang dan mengambil kotak makan yang telah ia buat. Awalnya
aku tidak mau, aku lelah, harus bolak-balik dari butik pulang ke rumah lalu
pergi ke kantor Eunhyuk dan kemudian kembali lagi ke butik. Tapi daripada tuli
diusia muda, lebih baik aku menuruti permintaan eomma, yah hitung-hitung tanda
baktiku padanya.
Ku buka pintu ruangannya perlahan
agar tak menimbulkan bunyi sedikitpun. Karena gelagatku yang begitu
berhati-hati, dua sosok dalam ruangan ini tak menyadari kehadiran diantara
mereka berdua. Selalu saja pemandangan yang sama seperti biasa, yahā¦beginilah
pemandangan yang sering kulihat kala datang ke ruangan ini.
ā Sajangnim..apa mau ku buatkan
kopi?ā tanya Lyra, sekretaris pribadinya. Dengan gaya centil dan genit ia
berdiri disamping kursi Eunhyuk dengan tangan yang ia sandarkan pada sandaran
kursi yang sedang Eunhyuk duduki.
ā Lyra-ssi, bisakah kau tak
sedekat ini!āprotes Eunhyuk sambil menjauhkan tangan Lyra.
ā Hiksā¦hiksā¦hiks, kenapa sajangnim
seperti itu? Belakangan ini kau berubah, kau jadi tak seramah dulu.ā Ucap Lyra
lirih sambil sesekali suara tangisnya terdengar.
ā Aku risih kalau kau bertingkah
seperti ini Lyra-ssi! Bersikaplah sewajarnya, sebagaimana bawahan dengan
atasannya.ā Tegas Eunhyuk tanpa memalingkan pandangannya dari tumpukkan
pekerjaannya.
ā Kau jahat! Hiksā¦hiksā¦apa kau
seperti ini karena wanita itu? Wanita yang beberapa hari belakangan ini
mengantarkan makanan untukmu.ā Kini Lyra makin histeris, dia bertingkah seakan
menuntut kepastian. Apakah dia menyukai Eunhyuk, kalau iya, kenapa harus selalu
seperti ini.
Meski airmata mengalir begitu
deras dari pelupuk mata gadis di hadapannya, Eunhyuk tetap tak bereaksi ia
masih serius dengan pekerjaannya.
ā Siapa wanita itu sebenarnya
sajangnim?ā tanya Lyra tak histeris seperti tadi, hanya saja kini terdengar
lirih dan begitu lemah.
ā Dia calon istriku.ā Jawab Eunhyuk
dengan santai, ia menatap Lyra sekilas kemudian melanjutkan pekerjaannya. Melihat
situasi seperti ini, akupun mengurungkan niatku untuk memberikan makanan ini
untuknya. Akupun menutup pintu ruangannya dengan perlahan sama seperti aku
membukanya tadi, setelah aku keluar, ku lihat seorang pegawai yang ingin
membawa beberapa berkas ke ruangan Eunhyuk. Akupun menintipkan makanan ini
padanya dan tak lupa menitipkan pesan agar ia menyampaikan pada Eunhyuk kalau
aku tak sempat mengantarnya langsung karena aku sedang terburu-buru.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Author POV
ā Siapa wanita itu sebenarnya sajangnim?ā
ā Dia calon istriku.ā
Kejadian itu terus saja terbayang
dalam benak Jooyeon, bahkan itu terus terbayang sampai sekarang, dimana hanya
menghitung detik saja ia akan berganti status menjadi istri dari seorang Lee
Hyukjae. Kini pria itu tengah berdiri di hadapannya yang tampak gagah dengan
menggunakan tuxedo warna hitam. Appa Jooyeon-pun memberikan tangan putrinya
pada Eunhyuk, dengan sigap Eunhyuk menerima tangan Jooyeon dan menuntun gadis
pemilik tangan yang berada dalam genggamannya menuju altar.
Seorang pendeta telah berdiri
tegak di antara dua insan ini. Sebelum menyatukan dua anak manusia di
hadapannya ini, ia menyampaikan khutbah nikah terlebih dulu. Dan sampai
akhirnya tiba, saat untuk mengikat janji suci dua manusia ini di hadapan tuhan.
ā Lee Hyukjae, bersediakah engkau
menerima Lee Jooyeon sebagai istrimu dalam suka maupun duka, sakit ataupun
sehat, kaya ataupun miskin, serta melindungi, menyayaingi, dan mencitainya
hingga akhir hayatmu?ā tanya pendeta itu penuh dengan kesakralan.
ā Ne..aku bersedia.ā Jawab Eunhyuk
dengan mantap tanpa ada keraguan di hatinya.
Kini pendeta beralih menatap
Jooyeon yang tengah memengangi tangannya karena terlalu gugup.
ā Lee Jooyeon, bersediakah engkau
menerima Lee Hyukjae sebagai suamimu dalam suka maupun duka, sakit ataupun
sehat, kaya ataupun miskin, serta melindungi, menyayaingi, dan mencitainya
hingga akhir hayatmu?ā tanya pendeta itu dengan pertanyaan yang sama seperti
yang ia tanyakan pada Eunhyuk.
Jooyeon POV
ā Lee Jooyeon, bersediakah engkau
menerima Lee Hyukjae sebagai suamimu dalam suka maupun duka, sakit ataupun
sehat, kaya ataupun miskin, serta melindungi, menyayaingi, dan mencitainya
hingga akhir hayatmu?ā tanya pendeta padaku dengan pertanyaan yang sama seperti
yang ia tanyakan pada Eunhyuk.
Jujur aku bingung harus menjawab
apa, haruskah aku menjawab ābersediaā? Bukankah kalau aku menjawab, itu
tandanya aku bersedia menerima segala sesuatu yang akan ku terima setelah
menikah dengannya?. Apa aku akan bahagia kalau aku bersedia, akankah pernikahan
ini tak mendorongku ke dalam sebuah masalah?. Sementara aku masih sibuk dengan
pikiranku, tiba-tiba ku rasakan ada yang menyenggol lenganku. Ku lihat Eunhyuk
menggerakkan kepalanya seakan memberi isyarat agar aku menjawab pertanyaan
pendeta itu.
ā Ne..aku bersedia!ā jawabku
dengan nada yang cukup jelas.
ā Baiklah di hadapan tuhan ku
sahkan kalian sebagai suami istri sekarang! Dan sekarang kau boleh mencium
istrimu!ā ujar pendeta yang membuat semua undangan jadi riuh heboh sendiri,
sedangkan aku? Aku jadi merinding setelah mendengar kalimat itu. Apalagi
Eunhyuk yang semakin mendekat ke arahku meski sedari tadi jarak kmi sudah
dekat.
ā Kisseu!!! Eonnie..buktikan
keahlianmu itu!ā teriak Cheonsa yang rasanya ingin kutendang saat ini juga.
ā Hyung...tunggu apalagi, ayo
cepat kisseu!ā seru Dongho teman sekantor Eunhyuk. Kini semua yang ada di
ruangan ini jadi heboh sendiri, apa mereka tak tahu kalau aku begitu merinding.
Eunhyuk mengusap pipiku lembut
dengan lembut, sedangkan tangannya yang satu lagi menahan bahuku. Ia pun
menatap bola mataku dengan intens, akupun balas menatapnya dengan tatapan tajam
seolah ingin membunuhnya. Maksudku agar ia tak menciumku, ā Awas..sampai kau
berani menciumku, akan ku tendang kau sekarang juga!ā ucapku pelan saat
wajahnya semakin dekat dengan wajahku.
ā Coba saja kalau kau bisa!ā
jawabnya santai. Dia mencengkram bahuku makin keras serta memajukan wajahnya. Bisa
ku rasakan deru nafasnya yang menerpa wajahku, dekat semakin dekat, aku tak
kuat kalau terus dipandangi seperti ini. Tanpa aba-aba aku memejamkan mataku,
tak lama kurasakan sesuatu yang begitu hangat menyapu bibirku. Saat ku buka
mataku, ternyata Eunhyuk sedang menciumku.
Akankah hidupku berubah setelah ini? Apakah aku tak akan menyesali ini
semua? Dan yang terpenting adalah..apakah aku bisa mencintainya. Jawabku adalah
tak tahu, biarlah semua ini berjalan sebagai mestinya, tanpa mencoba untuk
mempercepat kuasa tuhan.
~ TBC ~
Annyeong!!!! Author gaje balik lagiā¦.
Gimana..gimana? berhubung ini ff-ku yang
pertama dengan latar pernikahan, jadi aku mohon maaf kalau ada yang gak
sesuai. Tadi pas lagi bengong tiba-tiba
dapet mood buat ngetik ff ini, jadi aku tulis dehā¦
Dan taraā¦.cepet dan singkat!! Akhirnya jadi
hanya dalam waktu kurang lebih 5 jam? Ini ff ajaibku kedua setelah love need
effortā¦ngomong-ngomong love need effort, bagi yg masih nunggu part 3-nya mohon
sabar. Aku belum dapet ilham plus mood utk ngrjainnya. Dan My true love is you
aku belum bisa lnjutin, alsnnya sama kya LNE.
Ya udah kalau kalian udah baca FF ini,
kalau bisa tinggalkan komen atau enggak kasih reaksi aja dehā¦.*sambil pasang
puppy eyes*.
Thanks
GSB
Annyeong~
ReplyDeleteaku reader baru disini..
betewe ff nya DEBAKKK ^^
annyeong...
Deletene, welcome in GIGS world hehe *author mulai gaje*
semoga Gyumie engggak bosen-bosen ya mampir di blog ini:)
wah... gomawo. udah baca sampe part terakhirnya kan? semoga enggak ngecewain yah..
*author bow sebelum ada asap yang membuat author menghilang*
hehe.... neomu gomawoyo:)
annyeong..mian baaru komen..
ReplyDeletejooyeon jd dingin n lebih galak y..tp untung eunhyuk ttp sabar..^^
annyeong...
Deleteya...jooyeonnya serem^^