Honestly....I Love You














 Cast:

  • ·         Kim Jong Woon
  • ·         Choi Soora
  • ·         Super Junior member







Suara tawanya begitu nyata terdengar olehku, wajah cantiknya begitu jelas terukir dalam benakku dan sikapnya yang selalu saja berulang kali hadir memenuhi pikiranku. Yah..itulah yang telah gadis usia 18 tahun itu lakukan pada diriku. Seakan dia mengisolasi diriku dari dunia luar, hingga aku seorang pria usia 28 tahun hanya bisa memikirkan dirinya, tanpa ada wanita yang lain.





Kali ini semua tentang dirinya bukan sekedar fatamorgana yang terekam jelas dalam benakku, kali ini semua itu nyata. Karena sosok gadis itu ada disini, di tempat yang sama denganku berada sekarang. Berulang kali suara tawanya menggelitik batinku, serta senyum yang mengembang di wajahnya seakan ikut menarik sudut bibirku untuk ikut tersenyum juga. Aigoo…
kenapa gadis kecil ini begitu berpengaruh untuk diriku?. Aku tahu benar apa yang sedang kurasakan, tapi aku jauh lebih tahu kalau jarak diantara kami tidak memungkinkanku untuk bisa mendapatkannya. Ditambah lagi ia adalah adik dari Siwon yang notabenenya adalah dongsaengku di super junior. Apa kata orang nanti, kalau kakak iparku justru lebih muda dariku?.





“ Jangan hanya dilihat Hyung, hampirilah dia!” ucap seseorang yang baru saja menyenggolku dengan lengannya. Kudapati wajah usilnya yang seakan sedang menantangku. Yah…dari sekian banyak dongsaengku, hanya Kyuhyun dan Ryeowook mengetahui perasaanku ini. Meski aku sendiri tak pernah mengakuinya secara gamblang, tapi tetap saja mereka sudah mengetahui semuanya. Apakah ini tidak memalukan?.



“ Ne Hyung! Apa kau hanya ingin memperhatikannya seperti ini tanpa dia tahu kalau kau itu menyukainya?” timpal Ryeowook yang diamini oleh anggukan Kyuhyun.  Aku tahu kalau aku hanya seperti ini, sampai kapanpun dia tidak akan mengetahui perasaanku, tapi tetap saja aku rasa berat untuk membuatnya tahu. Apalagi nampaknya dia menyukai Donghae dan itu membuat nyaliku semakin mengerut. 


“ Ishhh…apa kalian tidak punya kerjaan lain selain menggangguku!” kesalku hanya untuk  menutupi kegugupanku. Tapi ku rasa ini begitu klise, walau bagaimanapun dua orang di hadapanku ini begitu mengerti diriku.
“ Kalau kau mau kami bisa membantumu.” Tawar Ryeowook yang merapatkan dirinya padaku. Dia melihat wajahku dengan jarak pandang yang amat dekat. Dia memandangku seolah sedang memberi keyakinan.
“ Ne…semua akan berjalan seperti yang kau inginkan itupun kalau kau mau kami membantumu.” Tambah Kyuhyun sambil melipat kedua tangannya.




“ Sudahlah..kalian bicara seperti itu….”
Ucapanku terhenti begitu saja saat sesosok yang dari tadi berlalu lalang di pikiranku, kini malah menghampiriku dan yang yang perlu digaris bawahi adalah ini NYATA. “ Oppa..dari tadi kalian seperti memisahkan diri dengan yang lainnya, kajja kita makan, aku sudah membawakan makanan yang banyak untuk kalian.”



“ Keurau Kyuhyun-ah, kajja kita makan!”seru Ryeowook yang pergi melenggang bersama Kyuhyun. Sedangkan aku, aku masih sibuk dengan Ddangkoma, meski sebenarnya aku cuma mengalihkan perhatianku saja.
“ Apa kau tidak mau makan oppa?” tanyanya lagi yang kini ikut duduk di sampingku.
“ Nanti saja setelah selesai bermain dengan Ddangkoma.” Jawabku sekenanya. Yah..mungkin terkesan sangat dingin, tapi mau bagaimana lagi? Aku selalu bertingkah seperti ini kalau dia berada di dekatku.
“ Keurae..” kurasakan perlahan dia meninggalkanku sendiri.







……………………………..






“ Kau sangat jelek disitu oppa..hahahaha.” tawanya kembali membahana. Kulihat ia amat menikmati candaannya bersama yang lainnya. Sedangkan aku, aku hanya bisa terus memperhatikannya saja tanpa ikut andil di dalamnya. “ Hyung kau kenapa? Kuperhatikan dari tadi kau diam saja.” tanya Eunhyuk yang rupanya menyadari keadaanku. Bisa kupastikan semua orang sedang melihatku sekarang tanpa terkecuali dirinya, maksudku Soo ra, Choi Soo ra.



“ Ah..aniyo! aku hanya mengantuk saja.” elakku dengan alasan yang kubuat-buat. Mungkin mereka semua percaya saja dengan apa yang kukatakan tapi tidak dengan kedua dongsaengku yang sok tahu itu, siapa lagi kalau bukan Wookie dan Kyuhyun?.




“ Soo ra-ya sepertinya oppa tidak bisa mengantarmu pulang, karena sebentar lagi oppa harus menemui seseorang.” Ujar Siwon dengan nada amat menyesal.
Soora menatap oppa-nya dengan tatapan teduh yang menjadi ciri khasnya. “ Tidak usah khawatir oppa! Lagipula aku bisa pulang sendiri.” jawab Soo ra sambil tersenyum yang membuat Siwon agak lega.
“ Andwae! kau tidak boleh pulang sendiri!” sergah Kyuhyun yang tiba-tiba saja menyeruak dan membuat semua orang menatapnya aneh. Sedangkan yang sedang ditatap masih sibuk menyenggol Wookie dan entah kenapa mereka seperti sedang melempar suatu tugas.




“ Ne…bagaimana kalau Yesung hyung yang mengantarmu? Lagipula diantara kami hanya Yesung hyung yang jadwalnya benar-benar kosong hari ini, ya kan hyung?” lanjut Wookie yang benar-benar di luar dugaan. Aigoo..dongsaeng macam apa mereka berdua? Kenapa mereka meletakkanku di posisi seperti ini?.






“ Ne..betul itu Soo-ya! Kau mau kan Yesung?” timpal Leeteuk hyung yang makin memojokkan posisiku. Aku bukannya tidak ingin, aku malah sangat ingin, tapi yang jadi permasalahannya apa dia tidak keberatan? Lagipula tingkahku selalu tak terkendali kalau berada di dekatnya.
“ Tidak usah..lagipula aku bisa pulang sendiri.” ucap Soo ra angkat bicara dan seperti dugaanku dia pasti keberatan. Coba kalau Donghae yang mengantarnya pasti tanpa pikir panjang ia akan menjawab ‘iya’.
“ Sudah tak apa! lagipula sangat berbahaya kalau kau pulang sendiri.” sanggah Eunhyuk.






“ Ne..lagipula ini sudah sangat larut.” Kini akupun ambil bagian. Meski terdengar tidak ikhlas, tapi ini terjadi karena aku sedang menahan semburat bahagia yang mulai menjalar ke seluruh tubuhku.
“ Baiklah…hati-hati Soo-ya!” ucap Siwon sambil mengelus puncak kepala adiknya.


……………………………..




In Yesung’s Car



Sepanjang perjalanan hanya suara bising kendaraan saja yang kudengar selain itu tidak ada lagi. Sebenarnya aku ingin sekali terlibat dalam sebuah percakapan dengannya, tapi aku tidak yakin akan mendapat tanggapan yang baik. Tapi siapa yang tahu hasilnya kalau dicoba saja belum?. Baiklah apa salahnya mencoba?.


Akupun menoleh ke arahnya sekilas setelah itu kembali fokus dengan jalanan.“ Hmmm..Soora, bagaimana dengan kuliahmu? Bagaimana rasanya menjadi seorang mahasiswa?” tanyaku memecah keheningan. Otomatis ia menoleh ke arahku. “ Yah..pertamanya memang sangat berat, ditambah lagi akukan mahasiswa baru. Jadi diskriminasi sudah pasti kudapatkan, kalau kau, bagaimana kesan oppa saat pertama kali memasuki bangku perkuliahan?” tanpa diduga responnya sangat baik ditambah ia berbalik tanya.





“ Kurang lebih sepertimu, aku juga sering ketakutan sendiri kalau sedang di kampus, aku sangat takut kalau salah satu perilaku-ku ada yang tidak mengenakkan untuk senior.” Jawabku yang disambut kekehannya. Aigoo…kenapa gelora ini semakin menggila? Bisakah aku terus disini bersamanya? Apakah tuhan bisa menghentikan waktu, agar semua ini bisa berjalan lebih lama lagi?.







“ Ne..seperti itulah! Senior memang selalu seenaknya, mereka pikir apapun yang mereka lakukan selalu benar dan junior selalu salah.” Tambahnya sambil menggembungkan pipinya. Aigoo..bisakah gadis ini berhenti memikatku? Kenapa gadis usia 18 tahun ini mampu memporak-porandakan hatiku?.


Terhanyut dalam pokok pembicaraan kami, akupun teringat suatu kejadiaan dan sepertinya ini menarik kalau aku ceritakan padanya. “ Yah..dulu saja pernah ada seorang senior yang menjadikanku budaknya dan mau tak mau aku harus menurutinya, karena kalau tidak dia akan menyebarkan surat cinta yang pernah aku tulis untuk dosen perempuanku.” Tukasku yang membuatnya mengubah posisi duduknya. Kini dia memutar tubuhnya dan memfokuskan dirinya padaku.


“ Jinjja? Lalu?” tuntutnya.



“ Setiap hari aku harus mematuhi keinginannya, dari membelikannya makanan, memayunginya dari terik matahari, dan tak jarang dia memerintahkanku sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Satu hal yang sangat kuingat, dia pernah menyuruhku untuk memakai helm sepanjang mata pelajaran berlangsung dan alhasil aku mendapat banyak ejekan dan yang lebih parah, dosenku sampai melempariku penghapus papan tulis karena aku tak mau melepasnya, tapi untung saja aku memakai helm, kalau tidak, pasti kepalaku sudah tak berbentuk lagi sekarang.” Tuturku yang membuat tawanya pecah.





“ Ahahahahahahh..itu sangat keterlaluan oppa! Hahahaahahahah…tapi melihat kepopuleranmu sekarang, pasti seniormu itu sangat menyesal karena pernah memperlakukan seorang Yesung Super Junior dengan seburuk itu.” kekehnya dengan tak jarang tangannya memegangi pipinya.
“ Tapi ada yang lebih parah, setelah kejadian itu, semua orang di kampus memanggilku Jongwoon si kepala helm.” Ujarku yang membuat tawanya semakin membahana.
“ Hahahahahahah…oppa..itu sangat lucu!”. Hah…biarlah image-ku jatuh di hadapannya asal aku bisa selalu melihat tawanya itu, apapun akan ku lakukan untuknya.






Author POV





Suasana dorm kini tak jauh berbeda seperti hari-hari sebelumnya, selalu berisik layaknya taman hiburan. Ada yang sedang serius dengan video gamenya, ada yang sedang memperebutkan susu strawberry, bahkan ada yang sedang memperebutkan remote televisi. Terkecuali Yesung yang baru saja keluar dari kamarnya. Dengan dibalut kaus abu-abu dan tak lupa hoddie hitam kesayangannya, kini Yesung yang sedang menggenggam kunci mobilnya, sudah siap bergegas menemui seseorang.




“ Hyung kau mau kemana?” tanya Sungmin yang dari tadi sibuk memperebutkan remote televisi dengan Ryeowook.
“ Ah..aku ingin bertemu dengan Ae Jin, aku ingin membicarakan masalah single duet kami.” Jawab Yesung.
“ Ya sudah aku pergi dulu.” Pamit Yesung yang hanya mendapatkan anggukan dari Kyuhyun.






………………………………






Setelah selesai menemui Ae Jin, kini aku memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar daerah Myeondong. Rasanya sangat menyenangkan dan mungkin akan lebih menyenangkan kalau aku tidak pergi seorang diri. Ah..coba saja aku mengajak Ddangkoma dan Kkoming tadi, pasti sekarang aku tidak merasa kesepian. Hmmm..maafkan appa Ddangkoma, Kkoming, lain kali appa pasti akan membawa kalian kemanapun appa pergi.




Semuanya berjalan sangat lancar, maksudku penyamaranku tak dapat dikenali oleh siapapun. Lihat saja tak ada seorangpun yang meneriaki namaku atapun mengejar-ngejarku. Tapi itu semua karena penyamaranku yang hebat atau memang aku tidak terlalu popoler?. Ah..rasanya aku perlu lebih sering tapbil di acara TV.





“ Aigoo..suamiku tampan sekali!!” heboh seorang yeoja yang sedang memegang sebuah majalah. Dan yaph..majalah itu memuat berita tentang kami, maksudku Super Junior. Ucapannya tadi sungguh menarik perhatianku. Dengan penuh hati-hati ku dengarkan pembincangan dua yeoja muda di depanku ini.





“ Isshh..aku tahu Yesung oppa memang tampan, tapi apa kau ingin mempunyai suami yang umurnya 10 tahun lebih tua darimu?” protes temannya. Sungguh ini sangat menjengkelkan, aku tahu usiaku bukan usia anak remaja lagi, tapi bisakah gadis itu tak mengungkit masalah umur?.




“ Berapa-pun usianya sekarang itu tak masalah untukku.” balas gadis yang pertama itu. mendengar pembelaannya itu cukup membuatu merasa puas, tapi tetap saja ucapan temannya tadi tak bisa ku lupakan.





………………………………………





Kulirik banyak sekali sepatu di depan pintu dorm, aigoo…apa korban bencana gempa di Jepang bertransmigrasi ke dorm-ku?. Akupun melepas sepatuku dan menggantinya dengan sandal rumah.  



Saat aku memasuki ruang tengah, ku dapati Eunhyuk yang sedang bersantai ria seorang diri.“ Kau baru pulang hyung?”
“ Ada siapa saja? sepertinya sangat ramai?” tanyaku sambil menilik lebih dalam .
“ Ah…itu! Itu hanya beberapa staff agensi sedang berkunjung, sepertinya mereka ada urusan Teukie hyung.” Jawabnya santai tanpa berhenti melahap ice cream strawberry-nya.




“ Yesung kau baru pulang?” tanya Jihyuk hyung salah staff dari SM entertainment saat aku memasuki dorm lebih dalam lagi.
“ Ne..hyung. ada apa kalian kemari? Apa ada yang bisa kubantu?” tanyaku dengan sesopan mungkin.
“ Ah..annie..kami hanya ada sedikit urusan dengan Leeteuk.” Sahut Woobin hyung.
“ Ya sudah kami pulang dulu.” Pamit Jun ki hyung diikuti dengan bungkukan dari ketiganya, akupun ikut membungkuk tanpa menghilangkan sedikitpun rasa hormatku.





Ku langkahkan kakiku mendekat ke arah dapur, tempat dimana terjadinya huru-hara. Banyak sekali yang sibuk, bahkan Kyuhyun yang jarang sekali berurusan dengan dapur, kini nampak ikut terlarut dalam kesibukan ini.




“ Aduk seperti Kyuhyunie!” perintah Ryeowook sambil mencontohkan pada Kyuhyun dan kini ia beralih mengerjakan pekerjaan yang lain.
“ sedang apa kalian?” tanyaku yang menghentikan kesibukan mereka sejenak.
“ Ah…kami sedang membuat kue hyung.” Jawab Donghae yang sedang mengambil sebuah Loyang.
“ Kue? Untuk siapa? Kenapa tidak beli di luar saja?” tanyaku bertubi-tubi.






“ Issh…orang spesial harus mendapatkan kue yang spesial juga hyung!” jawab Sungmin yang sedang memasukkan telur ke dalam adonan yang sedang dikocok oleh Kyuhyun.
“ Nugu? Siwon? Bukankah ulang tahunnya masih lama?” tanyaku bertubi-tubi lagi.
“ Bukan Siwon tapi dongsaengnya.” Jelas Shindong.
“ Maksudmu Soora?” tanyaku memastikan. Aigoo..bagaimana bisa aku tidak tahu hari ulang tahun yeoja yang kusukai?.
“ Memang adiknya Siwon hyung siapa lagi selain Soora.” Sahut Kyuhyun yang masih sibuk dengan mangkuk adonan yang kini menjadi tanggung jawabnya.





“ Daripada kau terus bertanya dan hanya mengganggu kami lebih baik kau kemari dan bantu kami.” Perintah Donghae.
“ Ne..jangan seperti Eunhyuk.” Tambah Sungmin. Ah…apa boleh buat? Sepertinya aku memang harus melakukan ini, lagipula ini semua kan untuk Soora.






…………………………………….






At Yesung’s Room




“ Hyung…jangan lupa, besok adalah hari ulang tahun Soora.” Ujar Ryeowook yang sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Akupun menghamprinya dan duduk di pinggir ranjang sambil berpikir.“ Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanyaku dan memang hanya pertanyaan itu yang ada di benakku sekarang.



“ Lakukanlah sesuatu yang bisa membuatnya senang.” Jawab Ryeowook yang kini mensejajarkan tubuhnya dengan tubuhku.
“ Contohnya?”
“ Issh…Molla! Masak kau tidak tahu harus melakukan apa?” sungutnya kesal.
“ Tapi aku memang tidak tahu Wookie.” Keluhku sambil menyenderkan kepalaku di kepala ranjang.




“ Huffftt..bagaimana kalau memberinya kado, pasti dia suka.” Terangnya walau mulanya dia menghela nafasnya berulang kali.
“ Terus apa yang harus ku berikan padanya?” tanyaku yang membuatnya kembali mendengus kesal.
“ Sudahlah! Aku lelah bicara denganmu hyung! Kau itu sangat payah!” kesalnya sambil beringsut merebahkan tubuhnya kembali.







Author POV





Seperti yang sudah direncanakan, hari ini semua member sedang bersiap memberikan pesta kejutan untuk Soora. Semuanya sibuk menyambut kedatangan Soora dengan hangat. Semuanya hanyut dalam kegembiraan kali ini kecuali Yesung yang entah kemana orang itu. sejak tadi pagi ia memang sudah pergi, dan sepertinya ia melupakan satu hal, yaitu kenyataan kalau hari ini adalah hari ulang tahun Soora.




“ Saengil chukae Soora-ya!!!” seru semua member ketika Soora baru saja datang. Sontak membuat orang yang mendapat kejutan merasa sedih, senang dan terharu.“ Gomawo oppa!” ucap Soora dengan linangan airmata yang lolos begitu saja dari kantung matanya.




“ Kenapa kau menangis adikku sayang?” tanya Siwon yang menatap adiknya dengan penuh perhatian.“ Aku hanya terharu oppa. Walau aku tidak bisa merayakan ulang tahunku bersama eomma dan appa, tapi ternyata aku bisa merayakannya bersama kalian.”jawab Soora seraya mengelap airmatanya. Melihat kesedihan sang dongsaeng, Siwon langsung memeluk sang adik dan mengeus pelan punggung adiknya.





“ Keurae..sekarang tiup lilinnya!” seru Leeteuk sambil mendekatkan kue yang dibawanya ke arah Soora.
“ Make a wish first baby!” ujar Siwon yang membuat Soora memundurkan kepalanya lagi dan menutup matanya sebelum akhirnya ia benar-benar meniup lilin itu.
“ Baiklah sekarang waktunya kita cicipi kue ini.” Celetuk Eunhyuk yang sudah siap-siap menyodorkan sebuah pisau ke arah Soora.





PLETAAKKK





Sebuah jitakan hangat mendarat mulus di kepala Eunhyuk. Mendapatkan perlakuan seperti ini, Eunhyuk menatap tersangka yang telah memperlakukan kepalanya dengan semena-mena dengan geram. Sedangkan Donghae hanya menyunggingkan senyumnya walau dia sudah menyandang status tersangka.




“ Siapa bilang kau boleh memakan kue ini? Kau kan tidak membantu kami saat membuat kue ini.” Sungut Donghae sambil memainkan telunjuknya.
“ Ne…yang tidak membantu tidak akan mendapat jatah!” tambah Kyuhyun yang mendapatkan anggukan dari semua member yang semakin membuat Eunhyuk terpojok.
“Tenanglah oppa..potongan pertama akan ku berikan padamu!” ujar Soora yang membuat matahari di bibir Eunhyuk kembali bersinar.







“ Yesung hyung kenapa belum pulang juga?” bisik Kyuhyun pada Ryeowook. Mungkin diantara semua orang disini, hanya mereka yang nampak gelisah.“ Molla…tadi saat aku tanya dia hanya menjawab sedang ada urusan.” Jawab Ryeowook.“ Kenapa bisa dia melupakan momen berharga seperti ini.” Decak Kyuhyun resah.






“ Aku pulang!!” tak lama, orang yang sedang mereka bicarakan datang. Dengan sigap keduanya berlari menghampiri hyungnya itu.






Yesung POV




“ Aku pulang!” seruku saat baru saja datang. Kedengaran suara candaan dari ruang tengah dan ku dapatkan semua member tengah berkumpul. Dan yang menarik perhatianku adalah sosok yeoja yang berada di tengah-tengah mereka. yah..benar! dia adalah Choi Soora.
“ Hyung kenapa baru pulang?..” tanya Eunhyuk yang sepertinya belum tuntas karena keburu Donghae menyelak omongannya.
“ Ne…wae? Karena itu kau jadi tidak kebagian kue karena semuanya sudah dimakan oleh monyet ini!” ucap Donghae sambil menempel kepala orang di sebelahnya.





“ Gwenchana..lagipula aku sudah makan.”jawabku yang membuat Eunhyuk melebarkan senyumnya yang menurutku sangat aneh.“ Memangnya kau darimana saja?” tanya Leeteuk hyung.
“ Aku habis bertemu dengan Yoona.” Jawabku lancar karena memang itu yang seharian ku lakukan
“ Untuk apa? memangnya kau..” akupun memotong ucapan Shindong.
“ Nanti saja aku ceritakan, sekarang aku ingin mandi dulu.” Selakku sambil melangkahkan kakiku menuju ke kamarku.




“ Hyung..kau…” panggil Ryeowook dan di sampingnya ada Kyuhyun. Mereka berdua nampak terengah-engah, sebenarnya apa yang telah mereka lakukan?. Apa mereka baru saja menguras sungai han?.
“ Aku mau mandi dulu Wookie..” ucapku lalu meninggalkannya yang mematung bersama si magnae.






………………………………



Ah…rasanya segar sekali setelah membilas semua bagian tubuhku. Dengan pakaian lengkap akupun keluar dari kamar mandi dengan tangan masih sibuk mengeringkan rambutku. Betapa kagetnya aku saat dua makhluk yang ku kira habis menguras sungai han itu, kini berada di kamarku. Mereka sedang berbincang entah membincangkan apa.



Aku berjalan mendekat ke arah mereka yang belum menyadari kehadiranku. “ Ada apa kalian disini?” tanyaku yang membuat keduanya membalikkan badannya.


“ Harusnya kami yang bertanya ada apa denganmu hyung!” kesal Kyuhyun yang membuatku makin tak mengerti.“ Kenapa kau bisa lupa kalau hari ini Soora ulang tahun? tck..kau bodoh sekali hyung!” timpal Wookie yang sukses membuatku membulatkan mataku. Rasanya seperti mendengar ledakan petasan yang sangat mengagetkan. Aigoo…kenapa aku bisa lupa. Dengan segera ku lempar handuk kecil dalam genggamanku ke sembarang arah dan hendak meraih kenop pintu.






“ Mau apa kau hyung?” tanya Kyuhyun dengan wajah yang sangat menyebalkan.
“ Tentu saja ingin mengucapkan selamat pada Soora.” Jawabku seraya meraih knop pintu.
“ Percuma saja, dia sudah pulang beberapa menit yang lalu.” Ujar Kyuhyun dan melenggang pergi dari kamarku.“ Makanya jangan mandi terlalu lama!” ucap Wookie yang ikut mengekori Kyuhyun.






Aigoo..kenapa aku bisa sebodoh itu? dan sekarang apa yang harus kulakukan?. Aku tahu dia tak masalah karena aku tidak mengingat hari ulang tahunnya, tapi tetap saja aku merasa menyesal. Rasanya ingin sekali aku berteriak mengeluarkan sejuta kalimat cacian. Baiklah..Kim Jong Woon rasanya kesempatanmu untuk mendapatkannya semakin kecil.







……………………………………..






“ Annyeong..” sapa seseorang yang sudah tak asing lagi untukku. Benar saja dia memang sudah sangat akrab dan sering ku temui, meski jarang ku sapa. Dengan cekatan Wookie langsung berjalan mendekati orang itu.“ Annyeong Soora-ya.” Sahut Wookie yang membuatnya tersenyum dan selalu dengan senyum favoritku.



“ Sepertinya dorm sangat sepi oppa.” Ucapnya sambil menoleh ke arah Wookie. Dan aku, aku hanya bisa memperhatikannya diam-diam. Aku berlagak seperti menghiraukannya, aku menonton televisi dan tak melihatnya secara terang-terangan.





“ Yah begitulah..Teukie hyung, Shindong hyung, dan Eunhyuk hyung sedang shooting strong heart, Siwon Hyung dan Donghae hyung sedang melakukan pemotretan, dan uri magnae dia sedang disibukkan dengan drama musikalnya. Jadi tinggalah aku,Yesung hyung dan Sungmin hyung.” Jelas Wookie sambil menggiring gadis muda itu masuk.
“ Duduklah dulu Soo-ya, aku akan membuatkan minum dulu.” Suruh Wookie yang langsung dilaksanakan oleh gadis cantik ini.







Perlahan namun pasti ia duduk tak jauh dari tempatku duduk sekarang. Kami memang duduk di sofa yang sama, hanya saja aku duduk di pinggir kanan dan ia duduk di pinggir kiri. Berulang kali mataku mencuri-curi pandang untuk melihat sosoknya. Rasanya amat gugup bahkan untuk bernafas dengan normal saja begitu sulit. “ Hmm…Saengil chukae Soo-ya!”ujarku memecah keheningan diantara kami.“ Eh? Gomawo oppa” kagetnya tapi ia langsung menundukkan kepalanya sejenak dan mengangkatnya kembali.






“ Maaf aku terlambat mengucapkannya..” ucapku lagi dengan nada yang terkesan dingin karena efek menahan gugup yang sedang menderaku. Dia mengibaskan tangannya dengan segera. “ Gwenchana..lagipula aku tahu kau itu sangat sibuk untuk sekedar mengingat hari ulang tahunku.” Jawabnya merespon ucapanku. Nada bicaranya biasa saja, hanya saja apa yang terkandung dalam ucapannya sungguh menyindirku.




“ Maaf oppa..aku ingin ke toilet.”ucapnya lalu beranjak meninggalkanku. Rasanya sesak sekali mendapat perlakuan seperti ini. Apa aku terlalu bodoh karena berharap pada seorang gadis remaja yang usianya jauh di bawahku?.





“ Soora eodisseo?” tanya Wookie yang baru saja meletakkan minuman dan beberapa makanan di atas meja. Dia memandangku aneh dan menatapku dengan jarak yang amat dekat.“ Ada apa hyung? Kenapa kau nampak murung?” tanyanya khawatir. Aku memalingkan wajahku. “ Dia sedang ke toilet.” Jawabku menjawab pertanyaannya yang pertama. Dia mendecak kesal lalu merapatkan duduknya denganku.
“ Hyung sebenarnya ada apa?” tanyanya dengan suara mendesak.





“ Wookie…memangnya Yesung hyung kenapa?” suara lain kini terdengar dan sama khawatir dengan Ryeowook. Dengan paniknya ia berjalan menghampiriku, menatapku amat perhatian.“ Hyung gwenchanayo?” tanya Sungmin lagi sambil mengecek keningku.






“ Oppa..aku permisi pulang..”kini suara gadis yang dari tadi menghilang kini terdengar dan sontak membuatku menoleh ke arahnya. “ Kau? Sejak kapan kau…” tanya Sungmin yang buru-buru ku selak.
“ Andwae!! di luar sedang hujan, Siwon bisa marah kalau kau sampai sakit karena kehujanan.” Ucapku dengan intonasi yang cukup tinggi.





“ Benar Soo-ya! Lebih baik kau disini dulu sampai hujannya reda.” Saran Ryeowook.
“ Tidak usah oppa! Lagipula aku membawa payung.”
“ Aku pulang dulu, annyeong!” diapun membungkukkan badannya dan berlalu tanpa mengindahkan ucapanku sebelumnya. sosoknya kini sudah melenyap di balik pintu tanpa adanya usahaku untuk menahan kepergiannya.





“ Hujannya deras sekali! Percuma saja dia menggunakan payung!” gumam Sungmin yang sedang menilik pemandangan di luar jendela. Sontak akupun ikut melihat derasnya hujan diluar sana,  aigoo…ini sangat deras. Tanpa banyak pikir lagi segera ku berlari menuju pintu dan menutup pintu itu dengan debuman yang cukup keras.Aku tak peduli apa pintu itu akan rusak atau tidak yang terpenting untukku sekarang bagaimana aku bisa menahan gadis itu. dengan cepat ku kendalikan diriku untuk mengejar dirinya. Dengan sabar kutunggu pintu lift ini terbuka dan membiarkanku keluar dan mencari gadis itu.




TING





Dengan cepat aku berlari keluar dari lift, aku tahu ini sangat berlebihan karena aku sedang berlari-larian di lobby apartmen. Kemana perginya yeoja itu? apakah dia memiliki kekuatan menghilang? Kenapa cepat sekali menghilangnya?. Rasanya lututku begitu lemas, berulang kali ku edarkan pandanganku mencari sosok itu, tapi tetap saja tak ku temukan.







Langkahku mulai pelan untuk sejenak aku mengatur nafasku yang sedang memburu. Saat aku sedang sibuk mengatur nafasku, tiba-tiba saja mataku menemukan sosok itu, sosok yang dari tadi ku cari. Dengan cepat aku menghampiri dirinya yang hendak membuka payungnya.






“ Yak..kau mau kemana?” tanyaku seraya menarik tangannya yang membuat langkahnya terhenti.
“ Aku ingin pulang oppa!” jawabnya sambil berusaha melepaskan genggamanku.
“ Kau tidak lihat? Hujannya sangat deras, kau bisa sakit Soora.”ujarku agak kesal.
“ Lalu kenapa kalau aku sakit? Apa pedulimu?”sungutnya yang benar-benar diluar dugaan.






“ Kau takut kalau Siwon oppa akan memarahimu karena membiarkanku pergi dalam hujan? Apa kau merasa tidak enak karena membiarkan yeoja ingusan sepertiku pulang sendiri, hah?” lanjutnya dengan emosi dan membuatku membisu. Tidak mungkinkan kalau aku jawab ‘itu semua karena aku mencintaimu Soora’?.





“ Tck…sudahlah oppa! Berhenti untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan! Kau tidak perlu merasa tidak enak pada Siwon oppa! Aku merasa sangat bersalah karena membuatmu seperti itu!” racaunya dengan intonasi dan mimik yang sama.
“ Terimakasih atas apa yang telah kau lakukan untukku dan mulai dari sekarang kau tidak perlu melakukan itu lagi, annyeong!” kini ucapannya begitu menancap di hatiku. Rasanya seperti di hujam beribu paku payung yang kecil namun sangat menyiksa. Begitu tidak sukakah dia padaku, sampai dia ingin aku berhenti melakukan sesuatu untuknya?.






……………………………………..







Hari-hari berlalu begitu saja seperti biasanya kecuali hatiku. Kini semuanya terasa hambar, aku selalu memikirkan hal itu, hal yang pernah dia katakan padaku. Mengingat semua kata-katanya itu, akupun berusaha sekeras mungkin untuk menghindar dan tak menampakkan diriku di hadapannya. Bahkan saat dia berkunjung ke dorm, aku langsung masuk ke kamarku dan membiarkan dirinya menikmati waktunya tanpa terganggu dengan keberadaanku.






Dan karena semua itu, kini aku cenderung lebih banyak diam. Mungkin semua member merasa aneh dengan perubahan sikapku ini. Bahkan tak jarang mereka mengecek suhu tubuhku dan memastikan keadaanku baik-baik saja.  Kalau aku boleh saran yang seharusnya mereka cek itu bukan tubuhku, melainkan hatiku. Karena luka di hatiku sangat dalam, malah semakin dalam setiap harinya.







Sekarang aku hanya sendiri di dorm, meski sebenarnya ada Ddangkoma dan Kkoming yang menemaniku. Tapi tetap saja aku merasa kesepian. Ini semua karena Teukie hyung, dia meminta manager kim untuk mengosongkan jadwalku sampai aku benar-benar merasa baik. Padahal kalau ditelaah secara medis aku sangat sehat.






Kulirik Jam yang melekat pada dinding kamarku, jam tujuh malam,, tapi kenapa tak satupun member yang pulang?. Apa mereka lupa untuk pulang?. Aigoo…kalau seperti ini aku bisa mati kebosanan. Ku hela nafasku berat sebelum memutuskan untuk pergi keluar meski aku belum tahu pasti mau kemana. Ku kenakan hoddie kesayanganku dan tak lupa meraih kunci mobilku.




“ Ddangkoma…Kkoming…appa pergi dulu, mianhae appa tidak membawa kalian, untuk saat ini apa ingin menenangkan diri. Jadi appa harap kalian bisa mengerti, arra?” pesanku pada dua peliharaanku.





Setelah usai memakai sepatu akupun beranjak dan berniat untuk meraih gagang pintu yang letaknya tak jauh dariku. Tapi belum juga aku meraihnya, tiba-tiba ada suara ketukan yang diciptakan oleh orang di seberang pintu sana. Dengan segera ku tekan security code untuk membuka pintu ini. “ Annyeong…” kudengar nadanya perlahan memelan. Sungguh ini di luar dugaanku, orang yang beberapa waktu belakangan ini ku hindari, kini berada di depanku.





“ Siwon belum pulang dan tidak ada siapa-siap di dalam.” Ujarku yang menjawab tingkah lakunya yang sedang menilik ke dalam dorm.“ Baiklah kalau begitu, aku pulang annyeong!” pamitnya yang dengan segera ku tahan.





“ Aku ingin pulang, bisakah kau melepaskan tanganku?”tanyanya dengan geram. Aku tak menjawabnya melainkan menariknya pergi dari sini tanpa lupa menutup dan mengunci pintu.
“ Oppa!! Aku bilang lepaskan!” teriaknya sambil berusaha melepaskan tangannya.





“ Oppa tanganku sakit!!” rengeknya yang tak kuhiraukan. Kali ini aku tak akan membiarkan kesempatan ini, dan memanfaatkannya untuk membeberkan semua yang ku rasakan selama ini.








In Yesung’s Car





Sepanjang perjalanan ia terus saja melemparkan protesnya dan tak henti-hentinya mendumel. Tak jarang ia memintaku untuk menurunkannya di pinggir jalan. Tapi tentu saja semua itu tak ku hiraukan, karena sudah ku putuskan untuk tak melepaskannya lagi.






“ Turun..” suruhku dengan nada dingin. Dia hanya mendecak kesal sambil menggerutu tak jelas. Tapi walau begitu Ia tetap melakukan apa yang ku perintahkan.
“ yak!! Kau mau membawaku kemana?” teriaknya saat aku menarik tangannya. Kini kami berada di sebuah taman yang letaknya tak jauh dari dorm. Berhubung sudah malam, aku tidak memerlukan kaca mata atau masker untuk menutupi identitasku. Karena ku lihat semua orang disini sedang sibuk dengan urusan masing-masing.  








“ Lepaskan oppa! Kenapa kau senang sekali berbuat sesuka hatimu,HUH?”
“ Kau tidak perlu membawaku ke tempat seperti ini karena aku benar-benar tak memerlukannya!”ucapnya lagi.“ Apa ucapanku waktu itu tidak cukup jelas?” tanyanya dengan setengah berteriak. Ia menatapku dengan geram, berbeda denganku yang sedang menatapnya, seakan memuaskan hasratku untuk melihat dirinya.




“ Jelas…bahkan sangat jelas.” Jawabku datar meski efeknya sangatlah sakit.“ Lalu kenapa kau masih Hmmpphhh..” langsung saja kubekap bibirnya dengan bibirku. Dia nampak mengejang mungkin dia terlalu kaget. Bahkan aku juga kaget dengan sikapku barusan. Diapun mendorong tubuhku dan menatapku kesal.







“ Kau keterlaluan oppa! Kenapa…kenapa kau…hiks..” perlahan airmata itu mengalir dari mata cantiknya. Melihat apa yang terjadi padanya membuatku sadar kalau tindakanku telah menyakitinya. Akupun membawanya ke dalam dekapanku membiarkannya bersandar pada dada bidangku. Dia terus saja berontak bahkan memukuli dadaku.“ Kau jahat oppa!! Kau jahat….”



“ Setelah kau membuat hatiku hancur kini kau malah mengambil ciuman pertamaku.” Tangisnya semakin intens dan pukulannya semakin memelan.

“ Kenapa setelah aku berusaha melupakanmu, kau malah melakukan ini, melakukan hal yang sulit untuk ku lupakan?”

“ Aku selalu mencoba membuang dirimu dalam ingatanku saat ku tahu kau sangat dekat dengan Yoona onnie, apalagi saat teman-temanku membuka beberapa video kedekatan diantara kalian.”

“ Tapi..tapi yang ada aku malah menyiksa diriku sendiri”





Aigoo…apakah semua ini nyata? Apakah aku tidak bermimpi?. Benarkah apa yang dia katakan barusan? Dia..dia juga merasakan perasaan yang sama denganku.




Kurenggangkan pelukanku dan menatap manik matanya dengan intens. Mata indahnya masih berlinangan cairan bening. Ku hapus perlahan airmatanya dengan menggunakan kedua ibu jariku.





“ Benarkah yang kau katakan tadi?” tanyaku sambil memandangnya yang masih saja sesegukan.
“ Kau pikir?”.






Dengan segera ku tarik lagi ia ke dalam pelukanku. Ku peluk ia dengan erat seakan tak ingin kehilangan sosok yang berada dalam pelukanku ini. Tapi tak lama ia mendorong tubuhku, aku hanya menatapnya heran. “ Sudahlah oppa…kau tidak perlu menghiburku.” Ucapnya kesal.


“ Aku sedang tidak mencoba menghiburmu, karena yang aku lakukan adalah apa yang ku rasakan.” Jawabku berusaha untuk membuatnya yakin.“ Harus ku bilang berapa kali oppa? Kau tidak perlu merasa tidak enak padaku.”




“ Tapi aku serius Soora, aku memang mencintaimu Soora.” Ucapku yang membuatnya memandangku tak percaya. Ku tarik pinggangnya untuk lebih dekat denganku. Ku tundukkan kepalaku membiarkan dia melihat kesungguhan yang ada di dalam mataku. Dia seperti menerawang mataku, rasanya dia seperti sedang menjelajah ke seluruh ruang di mataku untuk mencari sesuatu.





“ Apa kau sudah percaya?” tanyaku saat ia masih menjangkau ruang terdalam dalam mataku.
“ Bagaimana bisa?” tanyanya balik.
“ Aku sendiri juga tidak tahu karena perasaan itu muncul begitu saja tanpa dipinta.” Jawabku tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan kenyataan yang ada.





“ Lalu kenapa kau tak pernah mengatakannya padaku?” tanyanya dengan penuh penasaran. Aku menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengatakan alasanku.“ Karena aku pikir kau itu menyukai Donghae dan aku juga memikirkan jarak diantara kita yang begitu jauh.” Setelah mendengar jawabanku itu dia langsung menghambur ke pelukanku tanpa memikirkan efek yang ia timbulkan karena tindakannya itu.“ Pabo…kau sangat pabo oppa!” ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.





“ Tapi… kenapa kau malah pergi dengan Yoona onnie saat hari ulang tahunku?” tanyanya lagi dan untuk kesekian kaliya melepaskan pelukannya.“ Kalau itu aku memang benar-benar lupa.”jawabku agak ragu. Dia terlihat kecewa dengan jawabanku barusan, lihatlah sekarang ia sedang berkacak pinggang samba mendengus kesal.





“ Aisshhh…jinjja!!” decaknya kesal.
“ Mianhae aku…”
“ Sudahlah oppa aku ingin pulang!”





Melihatnya yang ingin pergi, akupun langsung menarik lengannya.“ Maafkan aku Soora-ya! Aku janji akan selalu mengingat apapun yang berkaitan denganmu!”. “ Tidak perlu oppa, karena aku tahu memori itu terlalu kecil untuk menampung semuanya.” Ucapnya diiringi senyuman jahil. Aku mendegus kesal mendengar ucapannya barusan, tapi tetap saja aku tak bisa marah padanya.






“ Isshh kau..!” kesalku sambil mencubit pipinya yang menggembung karena tawanya.
“ Ah…mianhae…” rajuknya agar aku berhenti mencubit pipinya.“ Oppa kalau begitu apa kau bersedia menjadi namjachinguku?”tanyanya yang membuatku semakin gemas dengan tingkahnya. Bagaimana bisa dia menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu? tanpa ditanya akupun sangat bersedia.





“ Pabo!” umpatku sambil menyentil dahinya. “ Yak oppa! Jawab saja pertanyaanku!” kesalnya, aigoo kenapa gadis ini suka sekali teriak-teriak.“ Kalau aku tidak mau bagaimana? Apa kau akan marah?” ledekku sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya.





“ Annio!! Aku tidak akan marah!”sungutnya sambil mengalihkan pandangannya.  Dengan perlahan ku tangkupkan wajahnya dengan kedua tanganku. Dia nampak amat terkejut mendapat perlakuan seperti ini.Perlahan namun pasti ku dekatkan wajahku dengan wajahnya, melihat wajahku yang semakin mendekat, iapun memejamkan matanya. Dapat ku rasakan hembusan nafasnya yang begitu hangat menerpa wajahku dan semuanya jauh lebih hangat saat ku cium bibirnya pelan. Ku diamkan bibirku terus menempel di bibirnya, sebelum akhirnya melumat bibir kecilnya pelan. “ Saranghae…” ucapku di sela-sela kegiatan kami. “ Nado…” balasnya. Ku rasakan tubuhnya agak sedikit bergetar menandakan ia sedang gugup.






Kini dinginnya bagai tak terasa karena yang kurasakan sekarang hanyalah kehangatan yang ia berikan padaku. Dan kebahagian yang begitu membuncah. Setelah semua yang kutahan ini begitu lama, kini aku bisa melepaskannya begitu saja dan yang perlu digaris bawahi, akhirnya sangatlah manis walau aku belum tahu bagaimana ke depannya. Karena untuk sekarang biar aku dan dia menikmati semua ini. Merasakan indahnya cinta yang telah tertahan sejak lama.





END


Eng ing eng ing eng….
Fiuh…kelar juga nih FF..gimana suka? Feelnya?
Owh…aku gak mau nyindir masalah bagus enggaknya nih ff, karena aku sendiri udh tau jwbnnya.
Takut mati karena jantungan kalau reader jawab  masalah kualitas,




Ini ff pertamaku yang make Yesung, jadi mian kalo agak gaje
Ceritanya juga udh pasaran banget, tapi itu murni hasil kerja otakku sendiri ya..
Dan terimakasih buat readers yang udh mau baca ff ini
Apalagi ya?




FF ini aku persembahin buat siapapun yang suka Yesung
Semoga kalian suka ya..
Sekedar mengingatkan aja
Bagi siapapun yang nunggu My true love is you atau love need effort, mohon sabar ya..




Sumpah aku lagi g ada mood ngelanjutin dua ff itu.
Love need effort aja baru aku tulis 6 page,
Sedangkan my true love is you belum sama sekali.
Beneran deh..aku lagi mandek banget
Padahal aku udah bikin foto buat love need effort





Jadi aku minta maaf kalo dua ff itu belum bisa terbit sampai waktu yang tak bisa diperkirakan
Tapi kalau ada mood dan ide pasti buru-buru aku ketik kok…
Ya udah segitu aja deh….
Terus dukung gigsent dengan memberikan comment yah….






Thanks



GSB

Comments

Popular Posts