Honestly....I Love You
Cast:
- Ā· Kim Jong Woon
- Ā· Choi Soora
- Ā· Super Junior member
Suara tawanya begitu nyata terdengar olehku, wajah cantiknya
begitu jelas terukir dalam benakku dan sikapnya yang selalu saja berulang kali
hadir memenuhi pikiranku. Yah..itulah yang telah gadis usia 18 tahun itu
lakukan pada diriku. Seakan dia mengisolasi diriku dari dunia luar, hingga aku
seorang pria usia 28 tahun hanya bisa memikirkan dirinya, tanpa ada wanita yang
lain.
Kali ini semua tentang dirinya bukan sekedar fatamorgana
yang terekam jelas dalam benakku, kali ini semua itu nyata. Karena sosok gadis
itu ada disini, di tempat yang sama denganku berada sekarang. Berulang kali
suara tawanya menggelitik batinku, serta senyum yang mengembang di wajahnya
seakan ikut menarik sudut bibirku untuk ikut tersenyum juga. Aigooā¦
kenapa gadis
kecil ini begitu berpengaruh untuk diriku?. Aku tahu benar apa yang sedang
kurasakan, tapi aku jauh lebih tahu kalau jarak diantara kami tidak
memungkinkanku untuk bisa mendapatkannya. Ditambah lagi ia adalah adik dari
Siwon yang notabenenya adalah dongsaengku di super junior. Apa kata orang
nanti, kalau kakak iparku justru lebih muda dariku?.
ā Jangan hanya dilihat Hyung, hampirilah dia!ā ucap
seseorang yang baru saja menyenggolku dengan lengannya. Kudapati wajah usilnya
yang seakan sedang menantangku. Yahā¦dari sekian banyak dongsaengku, hanya
Kyuhyun dan Ryeowook mengetahui perasaanku ini. Meski aku sendiri tak pernah
mengakuinya secara gamblang, tapi tetap saja mereka sudah mengetahui semuanya.
Apakah ini tidak memalukan?.
ā Ne Hyung! Apa kau hanya ingin memperhatikannya seperti ini
tanpa dia tahu kalau kau itu menyukainya?ā timpal Ryeowook yang diamini oleh
anggukan Kyuhyun. Aku tahu kalau aku
hanya seperti ini, sampai kapanpun dia tidak akan mengetahui perasaanku, tapi
tetap saja aku rasa berat untuk membuatnya tahu. Apalagi nampaknya dia menyukai
Donghae dan itu membuat nyaliku semakin mengerut.
ā Ishhhā¦apa kalian tidak punya kerjaan lain selain
menggangguku!ā kesalku hanya untuk
menutupi kegugupanku. Tapi ku rasa ini begitu klise, walau bagaimanapun
dua orang di hadapanku ini begitu mengerti diriku.
ā Kalau kau mau kami bisa membantumu.ā Tawar Ryeowook yang
merapatkan dirinya padaku. Dia melihat wajahku dengan jarak pandang yang amat
dekat. Dia memandangku seolah sedang memberi keyakinan.
ā Neā¦semua akan berjalan seperti yang kau inginkan itupun
kalau kau mau kami membantumu.ā Tambah Kyuhyun sambil melipat kedua tangannya.
ā Sudahlah..kalian bicara seperti ituā¦.ā
Ucapanku terhenti begitu saja saat sesosok yang dari tadi
berlalu lalang di pikiranku, kini malah menghampiriku dan yang yang perlu
digaris bawahi adalah ini NYATA. ā Oppa..dari tadi kalian seperti memisahkan
diri dengan yang lainnya, kajja kita makan, aku sudah membawakan makanan yang
banyak untuk kalian.ā
ā Keurau Kyuhyun-ah, kajja kita makan!āseru Ryeowook yang
pergi melenggang bersama Kyuhyun. Sedangkan aku, aku masih sibuk dengan Ddangkoma,
meski sebenarnya aku cuma mengalihkan perhatianku saja.
ā Apa kau tidak mau makan oppa?ā tanyanya lagi yang kini
ikut duduk di sampingku.
ā Nanti saja setelah selesai bermain dengan Ddangkoma.ā
Jawabku sekenanya. Yah..mungkin terkesan sangat dingin, tapi mau bagaimana
lagi? Aku selalu bertingkah seperti ini kalau dia berada di dekatku.
ā Keurae..ā kurasakan perlahan dia meninggalkanku sendiri.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
ā Kau sangat jelek disitu oppa..hahahaha.ā tawanya kembali
membahana. Kulihat ia amat menikmati candaannya bersama yang lainnya. Sedangkan
aku, aku hanya bisa terus memperhatikannya saja tanpa ikut andil di dalamnya. ā
Hyung kau kenapa? Kuperhatikan dari tadi kau diam saja.ā tanya Eunhyuk yang
rupanya menyadari keadaanku. Bisa kupastikan semua orang sedang melihatku
sekarang tanpa terkecuali dirinya, maksudku Soo ra, Choi Soo ra.
ā Ah..aniyo! aku hanya mengantuk saja.ā elakku dengan alasan
yang kubuat-buat. Mungkin mereka semua percaya saja dengan apa yang kukatakan
tapi tidak dengan kedua dongsaengku yang sok tahu itu, siapa lagi kalau bukan
Wookie dan Kyuhyun?.
ā Soo ra-ya sepertinya oppa tidak bisa mengantarmu pulang,
karena sebentar lagi oppa harus menemui seseorang.ā Ujar Siwon dengan nada amat
menyesal.
Soora menatap oppa-nya dengan tatapan teduh yang menjadi
ciri khasnya. ā Tidak usah khawatir oppa! Lagipula aku bisa pulang sendiri.ā
jawab Soo ra sambil tersenyum yang membuat Siwon agak lega.
ā Andwae! kau tidak boleh pulang sendiri!ā sergah Kyuhyun
yang tiba-tiba saja menyeruak dan membuat semua orang menatapnya aneh.
Sedangkan yang sedang ditatap masih sibuk menyenggol Wookie dan entah kenapa
mereka seperti sedang melempar suatu tugas.
ā Neā¦bagaimana kalau Yesung hyung yang mengantarmu? Lagipula
diantara kami hanya Yesung hyung yang jadwalnya benar-benar kosong hari ini, ya
kan hyung?ā lanjut Wookie yang benar-benar di luar dugaan. Aigoo..dongsaeng
macam apa mereka berdua? Kenapa mereka meletakkanku di posisi seperti ini?.
ā Ne..betul itu Soo-ya! Kau mau kan Yesung?ā timpal Leeteuk
hyung yang makin memojokkan posisiku. Aku bukannya tidak ingin, aku malah
sangat ingin, tapi yang jadi permasalahannya apa dia tidak keberatan? Lagipula
tingkahku selalu tak terkendali kalau berada di dekatnya.
ā Tidak usah..lagipula aku bisa pulang sendiri.ā ucap Soo ra
angkat bicara dan seperti dugaanku dia pasti keberatan. Coba kalau Donghae yang
mengantarnya pasti tanpa pikir panjang ia akan menjawab āiyaā.
ā Sudah tak apa! lagipula sangat berbahaya kalau kau pulang
sendiri.ā sanggah Eunhyuk.
ā Ne..lagipula ini sudah sangat larut.ā Kini akupun ambil
bagian. Meski terdengar tidak ikhlas, tapi ini terjadi karena aku sedang
menahan semburat bahagia yang mulai menjalar ke seluruh tubuhku.
ā Baiklahā¦hati-hati Soo-ya!ā ucap Siwon sambil mengelus
puncak kepala adiknya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
In Yesungās Car
Sepanjang perjalanan hanya suara bising kendaraan saja yang
kudengar selain itu tidak ada lagi. Sebenarnya aku ingin sekali terlibat dalam
sebuah percakapan dengannya, tapi aku tidak yakin akan mendapat tanggapan yang
baik. Tapi siapa yang tahu hasilnya kalau dicoba saja belum?. Baiklah apa
salahnya mencoba?.
Akupun menoleh ke arahnya sekilas setelah itu kembali fokus
dengan jalanan.ā Hmmm..Soora, bagaimana dengan kuliahmu? Bagaimana rasanya
menjadi seorang mahasiswa?ā tanyaku memecah keheningan. Otomatis ia menoleh ke
arahku. ā Yah..pertamanya memang sangat berat, ditambah lagi akukan mahasiswa
baru. Jadi diskriminasi sudah pasti kudapatkan, kalau kau, bagaimana kesan oppa
saat pertama kali memasuki bangku perkuliahan?ā tanpa diduga responnya sangat
baik ditambah ia berbalik tanya.
ā Kurang lebih sepertimu, aku juga sering ketakutan sendiri
kalau sedang di kampus, aku sangat takut kalau salah satu perilaku-ku ada yang
tidak mengenakkan untuk senior.ā Jawabku yang disambut kekehannya. Aigooā¦kenapa
gelora ini semakin menggila? Bisakah aku terus disini bersamanya? Apakah tuhan
bisa menghentikan waktu, agar semua ini bisa berjalan lebih lama lagi?.
ā Ne..seperti itulah! Senior memang selalu seenaknya, mereka
pikir apapun yang mereka lakukan selalu benar dan junior selalu salah.ā
Tambahnya sambil menggembungkan pipinya. Aigoo..bisakah gadis ini berhenti
memikatku? Kenapa gadis usia 18 tahun ini mampu memporak-porandakan hatiku?.
Terhanyut dalam pokok pembicaraan kami, akupun teringat
suatu kejadiaan dan sepertinya ini menarik kalau aku ceritakan padanya. ā
Yah..dulu saja pernah ada seorang senior yang menjadikanku budaknya dan mau tak
mau aku harus menurutinya, karena kalau tidak dia akan menyebarkan surat cinta
yang pernah aku tulis untuk dosen perempuanku.ā Tukasku yang membuatnya mengubah
posisi duduknya. Kini dia memutar tubuhnya dan memfokuskan dirinya padaku.
ā Jinjja? Lalu?ā tuntutnya.
ā Setiap hari aku harus mematuhi keinginannya, dari
membelikannya makanan, memayunginya dari terik matahari, dan tak jarang dia
memerintahkanku sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Satu hal yang sangat
kuingat, dia pernah menyuruhku untuk memakai helm sepanjang mata pelajaran
berlangsung dan alhasil aku mendapat banyak ejekan dan yang lebih parah,
dosenku sampai melempariku penghapus papan tulis karena aku tak mau melepasnya,
tapi untung saja aku memakai helm, kalau tidak, pasti kepalaku sudah tak
berbentuk lagi sekarang.ā Tuturku yang membuat tawanya pecah.
ā Ahahahahahahh..itu sangat keterlaluan oppa!
Hahahaahahahahā¦tapi melihat kepopuleranmu sekarang, pasti seniormu itu sangat
menyesal karena pernah memperlakukan seorang Yesung Super Junior dengan seburuk
itu.ā kekehnya dengan tak jarang tangannya memegangi pipinya.
ā Tapi ada yang lebih parah, setelah kejadian itu, semua
orang di kampus memanggilku Jongwoon si kepala helm.ā Ujarku yang membuat
tawanya semakin membahana.
ā Hahahahahahahā¦oppa..itu sangat lucu!ā. Hahā¦biarlah
image-ku jatuh di hadapannya asal aku bisa selalu melihat tawanya itu, apapun
akan ku lakukan untuknya.
Author POV
Suasana dorm kini tak jauh berbeda seperti hari-hari sebelumnya,
selalu berisik layaknya taman hiburan. Ada yang sedang serius dengan video
gamenya, ada yang sedang memperebutkan susu strawberry, bahkan ada yang sedang
memperebutkan remote televisi. Terkecuali Yesung yang baru saja keluar dari
kamarnya. Dengan dibalut kaus abu-abu dan tak lupa hoddie hitam kesayangannya,
kini Yesung yang sedang menggenggam kunci mobilnya, sudah siap bergegas menemui
seseorang.
ā Hyung kau mau kemana?ā tanya Sungmin yang dari tadi sibuk
memperebutkan remote televisi dengan Ryeowook.
ā Ah..aku ingin bertemu dengan Ae Jin, aku ingin
membicarakan masalah single duet kami.ā Jawab Yesung.
ā Ya sudah aku pergi dulu.ā Pamit Yesung yang hanya
mendapatkan anggukan dari Kyuhyun.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Setelah selesai menemui Ae Jin, kini aku memutuskan untuk
berjalan-jalan di sekitar daerah Myeondong. Rasanya sangat menyenangkan dan
mungkin akan lebih menyenangkan kalau aku tidak pergi seorang diri. Ah..coba
saja aku mengajak Ddangkoma dan Kkoming tadi, pasti sekarang aku tidak merasa
kesepian. Hmmm..maafkan appa Ddangkoma, Kkoming, lain kali appa pasti akan
membawa kalian kemanapun appa pergi.
Semuanya berjalan sangat lancar, maksudku penyamaranku tak
dapat dikenali oleh siapapun. Lihat saja tak ada seorangpun yang meneriaki
namaku atapun mengejar-ngejarku. Tapi itu semua karena penyamaranku yang hebat
atau memang aku tidak terlalu popoler?. Ah..rasanya aku perlu lebih sering tapbil
di acara TV.
ā Aigoo..suamiku tampan sekali!!ā heboh seorang yeoja yang
sedang memegang sebuah majalah. Dan yaph..majalah itu memuat berita tentang
kami, maksudku Super Junior. Ucapannya tadi sungguh menarik perhatianku. Dengan
penuh hati-hati ku dengarkan pembincangan dua yeoja muda di depanku ini.
ā Isshh..aku tahu Yesung oppa memang tampan, tapi apa kau
ingin mempunyai suami yang umurnya 10 tahun lebih tua darimu?ā protes temannya.
Sungguh ini sangat menjengkelkan, aku tahu usiaku bukan usia anak remaja lagi,
tapi bisakah gadis itu tak mengungkit masalah umur?.
ā Berapa-pun usianya sekarang itu tak masalah untukku.ā
balas gadis yang pertama itu. mendengar pembelaannya itu cukup membuatu merasa puas,
tapi tetap saja ucapan temannya tadi tak bisa ku lupakan.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Kulirik banyak sekali sepatu di depan pintu dorm, aigooā¦apa
korban bencana gempa di Jepang bertransmigrasi ke dorm-ku?. Akupun melepas
sepatuku dan menggantinya dengan sandal rumah.
Saat aku memasuki ruang tengah, ku dapati Eunhyuk yang
sedang bersantai ria seorang diri.ā Kau baru pulang hyung?ā
ā Ada siapa saja? sepertinya sangat ramai?ā tanyaku sambil
menilik lebih dalam .
ā Ahā¦itu! Itu hanya beberapa staff agensi sedang berkunjung,
sepertinya mereka ada urusan Teukie hyung.ā Jawabnya santai tanpa berhenti
melahap ice cream strawberry-nya.
ā Yesung kau baru pulang?ā tanya Jihyuk hyung salah staff
dari SM entertainment saat aku memasuki dorm lebih dalam lagi.
ā Ne..hyung. ada apa kalian kemari? Apa ada yang bisa
kubantu?ā tanyaku dengan sesopan mungkin.
ā Ah..annie..kami hanya ada sedikit urusan dengan Leeteuk.ā
Sahut Woobin hyung.
ā Ya sudah kami pulang dulu.ā Pamit Jun ki hyung diikuti
dengan bungkukan dari ketiganya, akupun ikut membungkuk tanpa menghilangkan
sedikitpun rasa hormatku.
Ku langkahkan kakiku mendekat ke arah dapur, tempat dimana
terjadinya huru-hara. Banyak sekali yang sibuk, bahkan Kyuhyun yang jarang
sekali berurusan dengan dapur, kini nampak ikut terlarut dalam kesibukan ini.
ā Aduk seperti Kyuhyunie!ā perintah Ryeowook sambil
mencontohkan pada Kyuhyun dan kini ia beralih mengerjakan pekerjaan yang lain.
ā sedang apa kalian?ā tanyaku yang menghentikan kesibukan
mereka sejenak.
ā Ahā¦kami sedang membuat kue hyung.ā Jawab Donghae yang
sedang mengambil sebuah Loyang.
ā Kue? Untuk siapa? Kenapa tidak beli di luar saja?ā tanyaku
bertubi-tubi.
ā Isshā¦orang spesial harus mendapatkan kue yang spesial juga
hyung!ā jawab Sungmin yang sedang memasukkan telur ke dalam adonan yang sedang
dikocok oleh Kyuhyun.
ā Nugu? Siwon? Bukankah ulang tahunnya masih lama?ā tanyaku
bertubi-tubi lagi.
ā Bukan Siwon tapi dongsaengnya.ā Jelas Shindong.
ā Maksudmu Soora?ā tanyaku memastikan. Aigoo..bagaimana bisa
aku tidak tahu hari ulang tahun yeoja yang kusukai?.
ā Memang adiknya Siwon hyung siapa lagi selain Soora.ā Sahut
Kyuhyun yang masih sibuk dengan mangkuk adonan yang kini menjadi tanggung
jawabnya.
ā Daripada kau terus bertanya dan hanya mengganggu kami
lebih baik kau kemari dan bantu kami.ā Perintah Donghae.
ā Ne..jangan seperti Eunhyuk.ā Tambah Sungmin. Ahā¦apa boleh
buat? Sepertinya aku memang harus melakukan ini, lagipula ini semua kan untuk
Soora.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
At Yesungās Room
ā Hyungā¦jangan lupa, besok adalah hari ulang tahun Soora.ā
Ujar Ryeowook yang sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Akupun
menghamprinya dan duduk di pinggir ranjang sambil berpikir.ā Lalu apa yang harus
aku lakukan?ā tanyaku dan memang hanya pertanyaan itu yang ada di benakku
sekarang.
ā Lakukanlah sesuatu yang bisa membuatnya senang.ā Jawab
Ryeowook yang kini mensejajarkan tubuhnya dengan tubuhku.
ā Contohnya?ā
ā Isshā¦Molla! Masak kau tidak tahu harus melakukan apa?ā
sungutnya kesal.
ā Tapi aku memang tidak tahu Wookie.ā Keluhku sambil
menyenderkan kepalaku di kepala ranjang.
ā Huffftt..bagaimana kalau memberinya kado, pasti dia suka.ā
Terangnya walau mulanya dia menghela nafasnya berulang kali.
ā Terus apa yang harus ku berikan padanya?ā tanyaku yang
membuatnya kembali mendengus kesal.
ā Sudahlah! Aku lelah bicara denganmu hyung! Kau itu sangat
payah!ā kesalnya sambil beringsut merebahkan tubuhnya kembali.
Author POV
Seperti yang sudah direncanakan, hari ini semua member
sedang bersiap memberikan pesta kejutan untuk Soora. Semuanya sibuk menyambut
kedatangan Soora dengan hangat. Semuanya hanyut dalam kegembiraan kali ini
kecuali Yesung yang entah kemana orang itu. sejak tadi pagi ia memang sudah
pergi, dan sepertinya ia melupakan satu hal, yaitu kenyataan kalau hari ini
adalah hari ulang tahun Soora.
ā Saengil chukae Soora-ya!!!ā seru semua member ketika Soora
baru saja datang. Sontak membuat orang yang mendapat kejutan merasa sedih,
senang dan terharu.ā Gomawo oppa!ā ucap Soora dengan linangan airmata yang
lolos begitu saja dari kantung matanya.
ā Kenapa kau menangis adikku sayang?ā tanya Siwon yang menatap
adiknya dengan penuh perhatian.ā Aku hanya terharu oppa. Walau aku tidak bisa
merayakan ulang tahunku bersama eomma dan appa, tapi ternyata aku bisa
merayakannya bersama kalian.ājawab Soora seraya mengelap airmatanya. Melihat
kesedihan sang dongsaeng, Siwon langsung memeluk sang adik dan mengeus pelan
punggung adiknya.
ā Keurae..sekarang tiup lilinnya!ā seru Leeteuk sambil
mendekatkan kue yang dibawanya ke arah Soora.
ā Make a wish first baby!ā ujar Siwon yang membuat Soora
memundurkan kepalanya lagi dan menutup matanya sebelum akhirnya ia benar-benar
meniup lilin itu.
ā Baiklah sekarang waktunya kita cicipi kue ini.ā Celetuk
Eunhyuk yang sudah siap-siap menyodorkan sebuah pisau ke arah Soora.
PLETAAKKK
Sebuah jitakan hangat mendarat mulus di kepala Eunhyuk.
Mendapatkan perlakuan seperti ini, Eunhyuk menatap tersangka yang telah
memperlakukan kepalanya dengan semena-mena dengan geram. Sedangkan Donghae
hanya menyunggingkan senyumnya walau dia sudah menyandang status tersangka.
ā Siapa bilang kau boleh memakan kue ini? Kau kan tidak
membantu kami saat membuat kue ini.ā Sungut Donghae sambil memainkan
telunjuknya.
ā Neā¦yang tidak membantu tidak akan mendapat jatah!ā tambah
Kyuhyun yang mendapatkan anggukan dari semua member yang semakin membuat
Eunhyuk terpojok.
āTenanglah oppa..potongan pertama akan ku berikan padamu!ā
ujar Soora yang membuat matahari di bibir Eunhyuk kembali bersinar.
ā Yesung hyung kenapa belum pulang juga?ā bisik Kyuhyun pada
Ryeowook. Mungkin diantara semua orang disini, hanya mereka yang nampak gelisah.ā
Mollaā¦tadi saat aku tanya dia hanya menjawab sedang ada urusan.ā Jawab
Ryeowook.ā Kenapa bisa dia melupakan momen berharga seperti ini.ā Decak Kyuhyun
resah.
ā Aku pulang!!ā tak lama, orang yang sedang mereka bicarakan
datang. Dengan sigap keduanya berlari menghampiri hyungnya itu.
Yesung POV
ā Aku pulang!ā seruku saat baru saja datang. Kedengaran
suara candaan dari ruang tengah dan ku dapatkan semua member tengah berkumpul.
Dan yang menarik perhatianku adalah sosok yeoja yang berada di tengah-tengah
mereka. yah..benar! dia adalah Choi Soora.
ā Hyung kenapa baru pulang?..ā tanya Eunhyuk yang sepertinya
belum tuntas karena keburu Donghae menyelak omongannya.
ā Neā¦wae? Karena itu kau jadi tidak kebagian kue karena
semuanya sudah dimakan oleh monyet ini!ā ucap Donghae sambil menempel kepala
orang di sebelahnya.
ā Gwenchana..lagipula aku sudah makan.ājawabku yang membuat
Eunhyuk melebarkan senyumnya yang menurutku sangat aneh.ā Memangnya kau
darimana saja?ā tanya Leeteuk hyung.
ā Aku habis bertemu dengan Yoona.ā Jawabku lancar karena
memang itu yang seharian ku lakukan
ā Untuk apa? memangnya kau..ā akupun memotong ucapan
Shindong.
ā Nanti saja aku ceritakan, sekarang aku ingin mandi dulu.ā Selakku
sambil melangkahkan kakiku menuju ke kamarku.
ā Hyung..kauā¦ā panggil Ryeowook dan di sampingnya ada
Kyuhyun. Mereka berdua nampak terengah-engah, sebenarnya apa yang telah mereka
lakukan?. Apa mereka baru saja menguras sungai han?.
ā Aku mau mandi dulu Wookie..ā ucapku lalu meninggalkannya
yang mematung bersama si magnae.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Ahā¦rasanya segar sekali setelah membilas semua bagian
tubuhku. Dengan pakaian lengkap akupun keluar dari kamar mandi dengan tangan
masih sibuk mengeringkan rambutku. Betapa kagetnya aku saat dua makhluk yang ku
kira habis menguras sungai han itu, kini berada di kamarku. Mereka sedang
berbincang entah membincangkan apa.
Aku berjalan mendekat ke arah mereka yang belum menyadari
kehadiranku. ā Ada apa kalian disini?ā tanyaku yang membuat keduanya
membalikkan badannya.
ā Harusnya kami yang bertanya ada apa denganmu hyung!ā kesal
Kyuhyun yang membuatku makin tak mengerti.ā Kenapa kau bisa lupa kalau hari ini
Soora ulang tahun? tck..kau bodoh sekali hyung!ā timpal Wookie yang sukses
membuatku membulatkan mataku. Rasanya seperti mendengar ledakan petasan yang
sangat mengagetkan. Aigooā¦kenapa aku bisa lupa. Dengan segera ku lempar handuk
kecil dalam genggamanku ke sembarang arah dan hendak meraih kenop pintu.
ā Mau apa kau hyung?ā tanya Kyuhyun dengan wajah yang sangat
menyebalkan.
ā Tentu saja ingin mengucapkan selamat pada Soora.ā Jawabku
seraya meraih knop pintu.
ā Percuma saja, dia sudah pulang beberapa menit yang lalu.ā
Ujar Kyuhyun dan melenggang pergi dari kamarku.ā Makanya jangan mandi terlalu
lama!ā ucap Wookie yang ikut mengekori Kyuhyun.
Aigoo..kenapa aku bisa sebodoh itu? dan sekarang apa yang
harus kulakukan?. Aku tahu dia tak masalah karena aku tidak mengingat hari
ulang tahunnya, tapi tetap saja aku merasa menyesal. Rasanya ingin sekali aku
berteriak mengeluarkan sejuta kalimat cacian. Baiklah..Kim Jong Woon rasanya
kesempatanmu untuk mendapatkannya semakin kecil.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
ā Annyeong..ā sapa seseorang yang sudah tak asing lagi
untukku. Benar saja dia memang sudah sangat akrab dan sering ku temui, meski
jarang ku sapa. Dengan cekatan Wookie langsung berjalan mendekati orang itu.ā
Annyeong Soora-ya.ā Sahut Wookie yang membuatnya tersenyum dan selalu dengan
senyum favoritku.
ā Sepertinya dorm sangat sepi oppa.ā Ucapnya sambil menoleh
ke arah Wookie. Dan aku, aku hanya bisa memperhatikannya diam-diam. Aku
berlagak seperti menghiraukannya, aku menonton televisi dan tak melihatnya
secara terang-terangan.
ā Yah begitulah..Teukie hyung, Shindong hyung, dan Eunhyuk
hyung sedang shooting strong heart, Siwon Hyung dan Donghae hyung sedang
melakukan pemotretan, dan uri magnae dia sedang disibukkan dengan drama
musikalnya. Jadi tinggalah aku,Yesung hyung dan Sungmin hyung.ā Jelas Wookie
sambil menggiring gadis muda itu masuk.
ā Duduklah dulu Soo-ya, aku akan membuatkan minum dulu.ā
Suruh Wookie yang langsung dilaksanakan oleh gadis cantik ini.
Perlahan namun pasti ia duduk tak jauh dari tempatku duduk
sekarang. Kami memang duduk di sofa yang sama, hanya saja aku duduk di pinggir
kanan dan ia duduk di pinggir kiri. Berulang kali mataku mencuri-curi pandang
untuk melihat sosoknya. Rasanya amat gugup bahkan untuk bernafas dengan normal
saja begitu sulit. ā Hmmā¦Saengil chukae Soo-ya!āujarku memecah keheningan
diantara kami.ā Eh? Gomawo oppaā kagetnya tapi ia langsung menundukkan
kepalanya sejenak dan mengangkatnya kembali.
ā Maaf aku terlambat mengucapkannya..ā ucapku lagi dengan
nada yang terkesan dingin karena efek menahan gugup yang sedang menderaku. Dia
mengibaskan tangannya dengan segera. ā Gwenchana..lagipula aku tahu kau itu sangat
sibuk untuk sekedar mengingat hari ulang tahunku.ā Jawabnya merespon ucapanku.
Nada bicaranya biasa saja, hanya saja apa yang terkandung dalam ucapannya
sungguh menyindirku.
ā Maaf oppa..aku ingin ke toilet.āucapnya lalu beranjak
meninggalkanku. Rasanya sesak sekali mendapat perlakuan seperti ini. Apa aku
terlalu bodoh karena berharap pada seorang gadis remaja yang usianya jauh di
bawahku?.
ā Soora eodisseo?ā tanya Wookie yang baru saja meletakkan
minuman dan beberapa makanan di atas meja. Dia memandangku aneh dan menatapku
dengan jarak yang amat dekat.ā Ada apa hyung? Kenapa kau nampak murung?ā
tanyanya khawatir. Aku memalingkan wajahku. ā Dia sedang ke toilet.ā Jawabku
menjawab pertanyaannya yang pertama. Dia mendecak kesal lalu merapatkan
duduknya denganku.
ā Hyung sebenarnya ada apa?ā tanyanya dengan suara mendesak.
ā Wookieā¦memangnya Yesung hyung kenapa?ā suara lain kini
terdengar dan sama khawatir dengan Ryeowook. Dengan paniknya ia berjalan
menghampiriku, menatapku amat perhatian.ā Hyung gwenchanayo?ā tanya Sungmin
lagi sambil mengecek keningku.
ā Oppa..aku permisi pulang..ākini suara gadis yang dari tadi
menghilang kini terdengar dan sontak membuatku menoleh ke arahnya. ā Kau? Sejak
kapan kauā¦ā tanya Sungmin yang buru-buru ku selak.
ā Andwae!! di luar sedang hujan, Siwon bisa marah kalau kau
sampai sakit karena kehujanan.ā Ucapku dengan intonasi yang cukup tinggi.
ā Benar Soo-ya! Lebih baik kau disini dulu sampai hujannya
reda.ā Saran Ryeowook.
ā Tidak usah oppa! Lagipula aku membawa payung.ā
ā Aku pulang dulu, annyeong!ā diapun membungkukkan badannya dan
berlalu tanpa mengindahkan ucapanku sebelumnya. sosoknya kini sudah melenyap di
balik pintu tanpa adanya usahaku untuk menahan kepergiannya.
ā Hujannya deras sekali! Percuma saja dia menggunakan
payung!ā gumam Sungmin yang sedang menilik pemandangan di luar jendela. Sontak
akupun ikut melihat derasnya hujan diluar sana,
aigooā¦ini sangat deras. Tanpa banyak pikir lagi segera ku berlari menuju
pintu dan menutup pintu itu dengan debuman yang cukup keras.Aku tak peduli apa
pintu itu akan rusak atau tidak yang terpenting untukku sekarang bagaimana aku
bisa menahan gadis itu. dengan cepat ku kendalikan diriku untuk mengejar
dirinya. Dengan sabar kutunggu pintu lift ini terbuka dan membiarkanku keluar
dan mencari gadis itu.
TING
Dengan cepat aku berlari keluar dari lift, aku tahu ini
sangat berlebihan karena aku sedang berlari-larian di lobby apartmen. Kemana
perginya yeoja itu? apakah dia memiliki kekuatan menghilang? Kenapa cepat
sekali menghilangnya?. Rasanya lututku begitu lemas, berulang kali ku edarkan
pandanganku mencari sosok itu, tapi tetap saja tak ku temukan.
Langkahku mulai pelan untuk sejenak aku mengatur nafasku
yang sedang memburu. Saat aku sedang sibuk mengatur nafasku, tiba-tiba saja
mataku menemukan sosok itu, sosok yang dari tadi ku cari. Dengan cepat aku
menghampiri dirinya yang hendak membuka payungnya.
ā Yak..kau mau kemana?ā tanyaku seraya menarik tangannya
yang membuat langkahnya terhenti.
ā Aku ingin pulang oppa!ā jawabnya sambil berusaha
melepaskan genggamanku.
ā Kau tidak lihat? Hujannya sangat deras, kau bisa sakit
Soora.āujarku agak kesal.
ā Lalu kenapa kalau aku sakit? Apa pedulimu?āsungutnya yang
benar-benar diluar dugaan.
ā Kau takut kalau Siwon oppa akan memarahimu karena
membiarkanku pergi dalam hujan? Apa kau merasa tidak enak karena membiarkan
yeoja ingusan sepertiku pulang sendiri, hah?ā lanjutnya dengan emosi dan
membuatku membisu. Tidak mungkinkan kalau aku jawab āitu semua karena aku
mencintaimu Sooraā?.
ā Tckā¦sudahlah oppa! Berhenti untuk melakukan sesuatu yang
tidak ingin kau lakukan! Kau tidak perlu merasa tidak enak pada Siwon oppa! Aku
merasa sangat bersalah karena membuatmu seperti itu!ā racaunya dengan intonasi
dan mimik yang sama.
ā Terimakasih atas apa yang telah kau lakukan untukku dan
mulai dari sekarang kau tidak perlu melakukan itu lagi, annyeong!ā kini
ucapannya begitu menancap di hatiku. Rasanya seperti di hujam beribu paku
payung yang kecil namun sangat menyiksa. Begitu tidak sukakah dia padaku, sampai
dia ingin aku berhenti melakukan sesuatu untuknya?.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Hari-hari berlalu begitu saja seperti biasanya kecuali
hatiku. Kini semuanya terasa hambar, aku selalu memikirkan hal itu, hal yang
pernah dia katakan padaku. Mengingat semua kata-katanya itu, akupun berusaha
sekeras mungkin untuk menghindar dan tak menampakkan diriku di hadapannya.
Bahkan saat dia berkunjung ke dorm, aku langsung masuk ke kamarku dan
membiarkan dirinya menikmati waktunya tanpa terganggu dengan keberadaanku.
Dan karena semua itu, kini aku cenderung lebih banyak diam.
Mungkin semua member merasa aneh dengan perubahan sikapku ini. Bahkan tak
jarang mereka mengecek suhu tubuhku dan memastikan keadaanku baik-baik
saja. Kalau aku boleh saran yang
seharusnya mereka cek itu bukan tubuhku, melainkan hatiku. Karena luka di
hatiku sangat dalam, malah semakin dalam setiap harinya.
Sekarang aku hanya sendiri di dorm, meski sebenarnya ada
Ddangkoma dan Kkoming yang menemaniku. Tapi tetap saja aku merasa kesepian. Ini
semua karena Teukie hyung, dia meminta manager kim untuk mengosongkan jadwalku
sampai aku benar-benar merasa baik. Padahal kalau ditelaah secara medis aku
sangat sehat.
Kulirik Jam yang melekat pada dinding kamarku, jam tujuh
malam,, tapi kenapa tak satupun member yang pulang?. Apa mereka lupa untuk
pulang?. Aigooā¦kalau seperti ini aku bisa mati kebosanan. Ku hela nafasku berat
sebelum memutuskan untuk pergi keluar meski aku belum tahu pasti mau kemana. Ku
kenakan hoddie kesayanganku dan tak lupa meraih kunci mobilku.
ā Ddangkomaā¦Kkomingā¦appa pergi dulu, mianhae appa tidak
membawa kalian, untuk saat ini apa ingin menenangkan diri. Jadi appa harap
kalian bisa mengerti, arra?ā pesanku pada dua peliharaanku.
Setelah usai memakai sepatu akupun beranjak dan berniat
untuk meraih gagang pintu yang letaknya tak jauh dariku. Tapi belum juga aku
meraihnya, tiba-tiba ada suara ketukan yang diciptakan oleh orang di seberang
pintu sana. Dengan segera ku tekan security code untuk membuka pintu ini. ā
Annyeongā¦ā kudengar nadanya perlahan memelan. Sungguh ini di luar dugaanku,
orang yang beberapa waktu belakangan ini ku hindari, kini berada di depanku.
ā Siwon belum pulang dan tidak ada siapa-siap di dalam.ā
Ujarku yang menjawab tingkah lakunya yang sedang menilik ke dalam dorm.ā
Baiklah kalau begitu, aku pulang annyeong!ā pamitnya yang dengan segera ku
tahan.
ā Aku ingin pulang, bisakah kau melepaskan tanganku?ātanyanya
dengan geram. Aku tak menjawabnya melainkan menariknya pergi dari sini tanpa
lupa menutup dan mengunci pintu.
ā Oppa!! Aku bilang lepaskan!ā teriaknya sambil berusaha
melepaskan tangannya.
ā Oppa tanganku sakit!!ā rengeknya yang tak kuhiraukan. Kali
ini aku tak akan membiarkan kesempatan ini, dan memanfaatkannya untuk
membeberkan semua yang ku rasakan selama ini.
In Yesungās Car
Sepanjang perjalanan ia terus saja melemparkan protesnya dan
tak henti-hentinya mendumel. Tak jarang ia memintaku untuk menurunkannya di
pinggir jalan. Tapi tentu saja semua itu tak ku hiraukan, karena sudah ku
putuskan untuk tak melepaskannya lagi.
ā Turun..ā suruhku dengan nada dingin. Dia hanya mendecak
kesal sambil menggerutu tak jelas. Tapi walau begitu Ia tetap melakukan apa
yang ku perintahkan.
ā yak!! Kau mau membawaku kemana?ā teriaknya saat aku
menarik tangannya. Kini kami berada di sebuah taman yang letaknya tak jauh dari
dorm. Berhubung sudah malam, aku tidak memerlukan kaca mata atau masker untuk
menutupi identitasku. Karena ku lihat semua orang disini sedang sibuk dengan
urusan masing-masing.
ā Lepaskan oppa! Kenapa kau senang sekali berbuat sesuka hatimu,HUH?ā
ā Kau tidak perlu membawaku ke tempat seperti ini karena aku
benar-benar tak memerlukannya!āucapnya lagi.ā Apa ucapanku waktu itu tidak
cukup jelas?ā tanyanya dengan setengah berteriak. Ia menatapku dengan geram,
berbeda denganku yang sedang menatapnya, seakan memuaskan hasratku untuk
melihat dirinya.
ā Jelasā¦bahkan sangat jelas.ā Jawabku datar meski efeknya
sangatlah sakit.ā Lalu kenapa kau masih Hmmpphhh..ā langsung saja kubekap bibirnya
dengan bibirku. Dia nampak mengejang mungkin dia terlalu kaget. Bahkan aku juga
kaget dengan sikapku barusan. Diapun mendorong tubuhku dan menatapku kesal.
ā Kau keterlaluan oppa! Kenapaā¦kenapa kauā¦hiks..ā perlahan
airmata itu mengalir dari mata cantiknya. Melihat apa yang terjadi padanya
membuatku sadar kalau tindakanku telah menyakitinya. Akupun membawanya ke dalam
dekapanku membiarkannya bersandar pada dada bidangku. Dia terus saja berontak
bahkan memukuli dadaku.ā Kau jahat oppa!! Kau jahatā¦.ā
ā Setelah kau membuat hatiku hancur kini kau malah mengambil
ciuman pertamaku.ā Tangisnya semakin intens dan pukulannya semakin memelan.
ā Kenapa setelah aku berusaha melupakanmu, kau malah
melakukan ini, melakukan hal yang sulit untuk ku lupakan?ā
ā Aku selalu mencoba membuang dirimu dalam ingatanku saat ku
tahu kau sangat dekat dengan Yoona onnie, apalagi saat teman-temanku membuka
beberapa video kedekatan diantara kalian.ā
ā Tapi..tapi yang ada aku malah menyiksa diriku sendiriā
Aigooā¦apakah semua ini nyata? Apakah aku tidak bermimpi?.
Benarkah apa yang dia katakan barusan? Dia..dia juga merasakan perasaan yang
sama denganku.
Kurenggangkan pelukanku dan menatap manik matanya dengan
intens. Mata indahnya masih berlinangan cairan bening. Ku hapus perlahan
airmatanya dengan menggunakan kedua ibu jariku.
ā Benarkah yang kau katakan tadi?ā tanyaku sambil
memandangnya yang masih saja sesegukan.
ā Kau pikir?ā.
Dengan segera ku tarik lagi ia ke dalam pelukanku. Ku peluk
ia dengan erat seakan tak ingin kehilangan sosok yang berada dalam pelukanku
ini. Tapi tak lama ia mendorong tubuhku, aku hanya menatapnya heran. ā Sudahlah
oppaā¦kau tidak perlu menghiburku.ā Ucapnya kesal.
ā Aku sedang tidak mencoba menghiburmu, karena yang aku
lakukan adalah apa yang ku rasakan.ā Jawabku berusaha untuk membuatnya yakin.ā
Harus ku bilang berapa kali oppa? Kau tidak perlu merasa tidak enak padaku.ā
ā Tapi aku serius Soora, aku memang mencintaimu Soora.ā Ucapku
yang membuatnya memandangku tak percaya. Ku tarik pinggangnya untuk lebih dekat
denganku. Ku tundukkan kepalaku membiarkan dia melihat kesungguhan yang ada di
dalam mataku. Dia seperti menerawang mataku, rasanya dia seperti sedang
menjelajah ke seluruh ruang di mataku untuk mencari sesuatu.
ā Apa kau sudah percaya?ā tanyaku saat ia masih menjangkau
ruang terdalam dalam mataku.
ā Bagaimana bisa?ā tanyanya balik.
ā Aku sendiri juga tidak tahu karena perasaan itu muncul
begitu saja tanpa dipinta.ā Jawabku tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan
kenyataan yang ada.
ā Lalu kenapa kau tak pernah mengatakannya padaku?ā tanyanya
dengan penuh penasaran. Aku menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengatakan
alasanku.ā Karena aku pikir kau itu menyukai Donghae dan aku juga memikirkan
jarak diantara kita yang begitu jauh.ā Setelah mendengar jawabanku itu dia
langsung menghambur ke pelukanku tanpa memikirkan efek yang ia timbulkan karena
tindakannya itu.ā Paboā¦kau sangat pabo oppa!ā ucapnya sambil mengeratkan
pelukannya.
ā Tapiā¦ kenapa kau malah pergi dengan Yoona onnie saat hari
ulang tahunku?ā tanyanya lagi dan untuk kesekian kaliya melepaskan pelukannya.ā
Kalau itu aku memang benar-benar lupa.ājawabku agak ragu. Dia terlihat kecewa
dengan jawabanku barusan, lihatlah sekarang ia sedang berkacak pinggang samba
mendengus kesal.
ā Aisshhhā¦jinjja!!ā decaknya kesal.
ā Mianhae akuā¦ā
ā Sudahlah oppa aku ingin pulang!ā
Melihatnya yang ingin pergi, akupun langsung menarik
lengannya.ā Maafkan aku Soora-ya! Aku janji akan selalu mengingat apapun yang
berkaitan denganmu!ā. ā Tidak perlu oppa, karena aku tahu memori itu terlalu
kecil untuk menampung semuanya.ā Ucapnya diiringi senyuman jahil. Aku mendegus
kesal mendengar ucapannya barusan, tapi tetap saja aku tak bisa marah padanya.
ā Isshh kau..!ā kesalku sambil mencubit pipinya yang
menggembung karena tawanya.
ā Ahā¦mianhaeā¦ā rajuknya agar aku berhenti mencubit pipinya.ā
Oppa kalau begitu apa kau bersedia menjadi namjachinguku?ātanyanya yang
membuatku semakin gemas dengan tingkahnya. Bagaimana bisa dia menanyakan
pertanyaan bodoh seperti itu? tanpa ditanya akupun sangat bersedia.
ā Pabo!ā umpatku sambil menyentil dahinya. ā Yak oppa! Jawab
saja pertanyaanku!ā kesalnya, aigoo kenapa gadis ini suka sekali
teriak-teriak.ā Kalau aku tidak mau bagaimana? Apa kau akan marah?ā ledekku
sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya.
ā Annio!! Aku tidak akan marah!āsungutnya sambil mengalihkan
pandangannya. Dengan perlahan ku
tangkupkan wajahnya dengan kedua tanganku. Dia nampak amat terkejut mendapat
perlakuan seperti ini.Perlahan namun pasti ku dekatkan wajahku dengan wajahnya,
melihat wajahku yang semakin mendekat, iapun memejamkan matanya. Dapat ku
rasakan hembusan nafasnya yang begitu hangat menerpa wajahku dan semuanya jauh
lebih hangat saat ku cium bibirnya pelan. Ku diamkan bibirku terus menempel di
bibirnya, sebelum akhirnya melumat bibir kecilnya pelan. ā Saranghaeā¦ā ucapku
di sela-sela kegiatan kami. ā Nadoā¦ā balasnya. Ku rasakan tubuhnya agak sedikit
bergetar menandakan ia sedang gugup.
Kini dinginnya bagai tak terasa karena yang kurasakan
sekarang hanyalah kehangatan yang ia berikan padaku. Dan kebahagian yang begitu
membuncah. Setelah semua yang kutahan ini begitu lama, kini aku bisa
melepaskannya begitu saja dan yang perlu digaris bawahi, akhirnya sangatlah
manis walau aku belum tahu bagaimana ke depannya. Karena untuk sekarang biar
aku dan dia menikmati semua ini. Merasakan indahnya cinta yang telah tertahan
sejak lama.
END
Eng ing eng ing engā¦.
Fiuhā¦kelar juga nih FF..gimana suka? Feelnya?
Owhā¦aku gak mau nyindir masalah bagus enggaknya nih ff, karena aku
sendiri udh tau jwbnnya.
Takut mati karena jantungan kalau reader jawab masalah kualitas,
Ini ff pertamaku yang make Yesung, jadi mian kalo agak gaje
Ceritanya juga udh pasaran banget, tapi itu murni hasil kerja otakku
sendiri ya..
Dan terimakasih buat readers yang udh mau baca ff ini
Apalagi ya?
FF ini aku persembahin buat siapapun yang suka Yesung
Semoga kalian suka ya..
Sekedar mengingatkan aja
Bagi siapapun yang nunggu My true love is you atau love need effort,
mohon sabar ya..
Sumpah aku lagi g ada mood ngelanjutin dua ff itu.
Love need effort aja baru aku tulis 6 page,
Sedangkan my true love is you belum sama sekali.
Beneran deh..aku lagi mandek banget
Padahal aku udah bikin foto buat love need effort
Jadi aku minta maaf kalo dua ff itu belum bisa terbit sampai waktu yang
tak bisa diperkirakan
Tapi kalau ada mood dan ide pasti buru-buru aku ketik kokā¦
Ya udah segitu aja dehā¦.
Terus dukung gigsent dengan memberikan comment yahā¦.
Thanks
GSB
Comments
Post a Comment