I Choose You (5th story)
ādia menjemputmu?ā tanya Ryeowook membuat Yoora yang sedang berdiri didepan restoran dalam balutan minidress putihnya menoleh.
āanio! Dia bilang bertemu di restoran sajaā
ākalau begitu, ayo kuantarā
ātak usah! Aku tak mau merepotkanmuā
āmemangnya ke restoran mana?ā
āItaeka Restaurantā
āBerarti kita searah kan? Sudah cepat masukā Yoora pun terdiam, terlihat seperti
menimbang-nimbang tawaran namja itu, sampai akhirnya āBaiklah, Jika tidak
merepotkanā Ucap Yoora lalu berjalan mengitari mobil dan berhenti tepat dipintu
penumpang. Ia memasuki mobil itu lalu tersenyum manis pada namja disampingnya.
Yoora menatap Ryeowook selama beberapa saat, lalu kembali
melayangkan tatapannya kedepan, membuat suasana rancu yang benar-benar tak
menyenangkan. Setidaknya, sampai mobil itu mulai melaju.
āNgā¦ Yoora-yaā
āNe?ā
āterserah untuk kali ini kau mau percaya atau tidak! Tapi
aku lelah menjadi namja pasrah! Aku ingin egois untuk kali iniā Ryeowook
menoleh ke arah Yoora, lalu kembali fokus menatap jalan didepannya. Bingung,
Yoora kembali menatap Ryeowook ākemana arah pembicaraanmu?ā Ryeowook tak
bergeming, ia menatap jalan didepannya datar.
āaku menyukaimu dan aku menginginkanmuā Yoora mengernyit,
sangsi.
āaku tak mau menjadi tipe namja yang sok berbesar hati
dengan merelakan yeoja yang ia cintai dengan namja lain karena alasan kliseā¦ā¦. untuk membuat yeojanya bahagia. Aku tak
seperti ituā Ryeowook menghela nafas
ringan lalu menatap Yoora sebentar ākarena aku tau dan akan kupastikan, akulah
satu-satunya namja yang bisa membuatmu bahagiaā
Yoora melebarkan matanya mendengar ucapan itu. Bahagia?
Hanya dia? Percaya diri sekali. Yoora menatap pria disampingnya lekat-lekat,
setelah beberapa saat dia membuang tatapannya ke luar jendela, sama sekali tak
mau bersusah payah mengomentari ucapan frontal namja itu.
ākau tau apa yang kulakukan sekarang?ā Yoora bergerak
gelisah saat otaknya memproses dengan sangat baik kata demi kata yang
dilontarkan namja itu. āaku mengantar yeoja yang kucintai untuk makan malam
bersama namjachingunya. Bodoh. Aku benar-benar bodohā Yoora memilih diam,
berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis atau setidaknya berusaha untuk
tetap bernafas. Nafas yeoja itu mulai tak karuan sekarang, ia memandang lurus
kedepan dengan nafas tersengal. Seharusnya ia menutup telinganya tadi,
seharusnya ia tak membiarkan otaknya mencerna semua ucapan namja disampingnya
ini.
Tanpa bersuara, Ryeowook menghentikan mobilnya. Ia menghela
nafas sejenak lalu menoleh pada Yoora yang sudah bergetar hebat, pandangannya
tak terarah dan nafasnya tak beraturan. Ryeowook sedikit memiringkan tubuhnya
lalu merapatkan tubuhnya pada tubuh gadis itu, wajahnya kini tepat didepan
wajah Yoora dengan mata yang tepat menatap manik mata gadis itu, sedangkan
tangannya sudah bergerak disamping tubuh Yoora, meletakkan tangannya dipengait seatbelt
yang dikenakan gadis itu.
Yoora tak bisa bergerak sama sekali sekarang, tubuhnya
berada pada kuasa namja itu sepenuhnya. Dadanya naik turun seiring dengan deru
nafasnya yang menggila. Dan entah bagaimana, gadis itu benar-benar tak bisa
memerintah otaknya sendiri untuk membuat matanya beralih dari mata pria itu,
justru ia malah semakin jauh memandang mata pria itu dalam, mencari kejujuran.
āAku-akan-merebutmu-dari-namja āituā eja Ryeowook sambil
semakin mendekatkan wajahnya disetiap kata yang ia lontarkan dan diakhiri
dengan kecupan dibibir Yoora pelan. Setelah itu Ryeowook segera menekan alat
pengait seatbelt sampai benda itu terlepas dari tubuh Yoora lalu segera menjauh
dari Yoora dan kembali duduk dikursinya. Yoora masih diam pada posisinya, jelas
ia masih syok dan konsentrasinya benar-benar hilang.
āJika kau belum tau, kita sudah sampai nona Leeā Ucap
Ryeowook sambil menoleh pada Yoora yang akhirnya mulai bisa mengumpulkan
konsentrasinya yang sempat berceceran. Tak berkata apa-apa lagi, Yoora segera
turun dari mobil itu dan segera memasuki restoran. Berusaha melawan nalurinya
sendiri untuk mengucapkan terima kasih, tersenyum atau bahkan menoleh pada
namja yang sudah berbaik hati mengantarkannya itu.
Ryeowook meremas setir mobilnya, tak habis pikir dengan
dirinya sendiri. Ia bahkan tak dapat mengontrol ucapan bahkan gerakannya jika
berada didekat yeoja itu. Baru kali ini ia menginginkan seseorang sampai
sebegininya, maksudnya benar-benar menginginkannya, terlalu terobsesi untuk mendapatkannya.
Mungkin ini karena tempo hari ia mendengarkan ucapan hyungnya, dan sekarang ia
terkena virus sakit jiwa dari hyungnya itu. Bahkan ia tak tau
merebut-dalam-cara-apa yang ia maksud! Semua kalimat itu meluncur bebas dari
bibirnya tanpa perintah. Gila.
*****
āAwas! Biar aku yang potongā Heechul tidak menunggu jawaban
Soo Bin dan segera merebut pisau ditangan gadis itu. Soo Bin balas menatapnya
kosong lalu mulai menyandarkan tubuhnya ke konter dapur dan memilih menyaksikan
aksi suaminya memotong kentang.
āAww..ā Ringis namja itu tiba-tiba, refleks menjatuhkan
pisau ditangannya. Jarinya sedikit teriris sehingga mengeluarkan darah. Soo Bin
menghela nafas ringan lalu segera mengambil pisau itu kembali dan melanjutkan
pekerjaannya yang sempat tertunda.
āYAK! Jariku terluka! Kau tidak khawatir?ā
āAh.. jinjja-yo oppa? Omoonaā¦.ā Ucap Soo Bin dengan raut
wajah dan juga nada bicara prihatin yang dibuat-buat lalu sedetik kemudian
kembali tenggelam dengan kentang didepannya.
āAishā¦. Jinjjaā Seru Heechul sambil membasuh tangannya
dikeran pencuci piring.
ākau benar-benar istri yang perhatianā cibirnya
ālantas? Siapa yang menyuruhmu? Aku tak meminta bantuanmu
sama sekali kan? Lagipula kurasa kau anak pungut, tau! Mana mungkin kau dan adikmu
begitu bertolak belakang? Ia pandai sekali memasak dan kau? Mengiris kentangpun
tak becusā Komentar Soo Bin dengan nada yang kelewat datar.
āYAA!!!! Sekalipun ada yang anak pungut itu sudah pasti
bocah itu!ā
ābocah katamu? Kau menyebut namja 23 tahun dengan sebutan
bocah?ā
āAh.. lupakan! Sekarang urusan aku dan kau! Bisa tidak si
perhatian sedikit pada suamimu sendiri? Aku terluka begini dan kau diam saja?ā
ālalu maumu apa?ā Ada nada tidak suka dari suara gadis itu
saat menanyakannya.
āharusnya kau panik! Lari kearahku, lalu menghisap darahnyaā
ākau benar-benar ingin aku melakukan hal menjijikan itu?ā
āTidak juga! Tapi aku pernah melihat adegan itu di tvā
āmenggelikanā
āya.. menggelikan tapi setidaknya mereka menyebutnya
romantisā Heechul memutar bola matanya dan tanpa sadar mencondongkan tubuhnya
ke arah yeoja itu ākau pucat sekaliā
ālalu?ā
āmungkin kau sakit, atau jangan-janganā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ KAU HAMILā Seru
Heechul dengan tampang syok, membuat Yoora mendelik pada namja disampingnya. Ia
menatap namja itu seolah-olah ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga.
āah.. ya.. Tidak mungkin. Bahkan kita belum melakukannya
kan?ā
ābelum dan tidak akanā Respon Soo Bin dengan nada yang tidak
bisa diganggu gugat.
āKita lihat saja nantiā Soo Bin menatap Heechul tidak
percaya. Ucapannya benar-benar mustahil dan mengundang emosi pastinya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Heechul baru beranjak untuk mengambil baju yang tadi
dipilihnya saat suara nyaring terdengar jelas di telinganya. Dia segera berlari
keluar kamar dan terperanjat saat melihat istrinya sedang meringis diruang tengah.
Ia menghampiri Soo Bin yang terduduk diantara pecahan piring dan juga beberapa
makanan yang terjatuh. Gadis itu setengah duduk sambil berpegangan pada meja
disampingnya. Wajahnya terlihat sangat pucat dan tangannya tak berhenti memijat
keningnya sendiri.
āSoo Bin~aā Heechul menatap gadis didepannya itu, lalu
membantu ia berdiri. Soo Bin meringis begitu merasakan rasa perih disekujur
kakinya, dan benar saja, kakinya penuh darah karena tertusuk pecahan beling.
āYak! Sudah kubilang kan? Kau sakit! Kau itu keras kepala
sekali sih! Lihat wajahmu itu!ā Tepat disampingnya, Heechul tengah menatapnya
dengan ekspresi khawatir yang sangat kentara.
ākepalaku benar-benar ingin meledak sekarang, kau tau! Jadi
bisakah kau diam?ā Soo Bin memijit keningnya pelan, dengan tubuh lemah yang
berada dirangkulan namja itu.
āIsh! Jinjja!ā
ājangan sentuh akuā Soo Bin tersadar dimana tempatnya
menyandarkan tubuhnya sekarang, dan dengan tenaga yang tersisa berusaha menjauh
dari Heechul. Namun sayangnya, semua yang ia lakukan terlihat tak berarti. Heechul
menatap Soo Bin datar lalu segera menggendong yeoja itu. Soo Bin berusaha
memberontak namun sayangnya ia tak punya cukup tenaga dan akhirnya menyerah
juga.
Heechul menghentikan langkahnya di depan pintu kamar Soo
Bin, lalu menggunakan kakinya mendorong pintu itu sampai terbuka, sementara Soo
Bin? Ya.. tak ada pilihan lain selain mengaitkan tangannya pada leher namja
itu.
Heechul membaringkan tubuh Soo Bin diatas ranjang, lalu
segera mengambil sekotak tisu diatas meja dan segera menyeka darah dikaki gadis
itu. āawas jika kau melukai dirimu sendiri lagiā ancam Heechul, Soo Bin hanya
memutar bola matanya, malas menanggapi.
āTunggu sebentar! Aku ambil air es untuk mengkompresmu! Kau
seperti habis direbus tau, panas sekali. Mungkin jika aku meletakkan telur
dikepalamu, telurnya akan matang dalam waktu sekejap mata.ā
āhahaā Cibir Soo Bin sambil menatap namja yang sudah selesai
dengan luka dikakinya itu.
āTidak lucu ya?ā
ālucu. Lucu sekali. Bahkan aku hampir gila sekarangā
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Semalaman Heechul tak tidur, ia sibuk mengkompres Soo Bin.
Ia mencoba untuk tidur, tapi tak bisa. Ia malah lebih senang mengamati wajah
manis yeoja yang sudah 5 bulan hidup bersamanya itu, dengan status yang sangat
menyenangkan, istrinya.
03:23 KST
Soo Binās Bedroom
Heechul mengusap wajahnya, ia mulai merasakannya sekarang.
Rasa kantuk itu mulai menyerangnya, ia menggelengkan kepalanya dan segera
mengambil handuk kecil di kepala Soo Bin, ia memasukkannya kembali kedalam
baskom berisi air dingin lengkap dengan batu es disekitarnya, ia baru
memasukkan kembali es batu itu setengah jam yang lalu. Namja itu tak sempat
menghitung, berapa kali ia bulak-balik ke dapur untuk mengganti air
kompresannya, menjaga untuk tetap dingin. `bisa
tidak jika aku menggantikannya? Bisa tidak aku saja yang sakit` batin Heechul berkali-kali, entah mengapa
begitu tersiksa melihat yeojanya dengan wajah sepucat itu, badan sepanas itu,
belum lagi gadis itu terlihat mimpi buruk sejak tadi. Semuanya benar-benar
sempurna. Sempurna membuat Heechul tersiksa.
Setelah meletakkan kembali handuk kecil yang ia lipat
sedemikian rupa itu dikepala Soo Bin, Heechul membawa baskomnya keluar kamar
dan mulai membersihkan kekacauan diluar. Ya.. kalian tau sendiri, pecahan
beling, makanan yang tumpah ruah, dan semua tetek bengek disekitarnya.
Dengan langkah terseok-seok setelah membereskan semuanya, ia
segera membanting tubuhnya disofa. Ia benar-benar tak dapat membendung rasa
kantuknya lagi sekarang. Sama sekali tak bisa.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
07:34 KST
Soo Bin mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba
mendapatkan kembali fokusnya. Ia menggerakkan kepalanya pelan, membuat kain
yang semalaman melekat dikepalanya terjatuh ke sampingnya. Gadis itu
mengernyit, sesaat tak ingat bagaimana kain itu bisa sampai dikepalanya. Soo
Bin menyibak selimutnya lalu mendudukkan tubuhnya ditepi ranjang dengan susah
payah. Tentu saja sambil meringis karena goresan luka disekujur kakinya. Ia
menoleh ke meja disamping ranjangnya dan baru ingat apa yang terjadi semalam
saat melihat mangkuk bubur yang sudah kosong masih bertengger disana. Sesaat ia
tersenyum, pikirannya melayang jauh pada sesosok namja yang entah kenapa punya
kepribadian yang begitu menarik, begitu sulit untuk ditebak. Berkat dia,
sekarang Soo Bin merasa seribu kali lebih baik dari semalam. Aigooā¦. Memikirkan
betapa pusingnya ia semalam saja sudah membuat yeoja itu nyaris sesak nafas.
Danā¦.. aishā¦ bahkan dia sudah pusing lagi sekarang, dalam kepalanya, gambaran
ruang tengah yang dipenuhi pecahan beling dan makanan yang berserakan sudah
menghantui, membuatnya ingin mengurungkan niatnya untuk keluar dan lebih
memilih melanjutkan tidurnya. Tidak! Tidak bisa begitu! Itu konsekuensi
seseorang yang sudah menikah.
Soo Bin mengambil mangkuk itu lalu segera beranjak keluar
kamar. āYa Tuhanā gadis itu tercengang hebat saat melihat kenyataan didepannya.
Bersih. Benar-benar bersih. Jauh berbeda dengan gambaran diotaknya. Bagaimana
mungkin namja abnormal itu melakukannya? Dia membersihkannya? Sendirian? Uhā¦ā¦ Mengagumkan.
Masih dengan senyum mengembang diwajah manisnya, Soo Bin kini beralih ke dapur
untuk mencuci mangkuk buburnya. Masih sangat hangat diotaknya bagaimana namja
itu dengan sabarnya menyuapinya. Ternyata seorang Kim Heechul bisa bersikap
semanusiawi itu juga. Sulit dipercaya! Apalagi ucapan dia semalam, apa itu?
Bubur itu buatannya? Ayolah, hanya orang gila yang percaya. Mana mungkin
seorang namja tengil bisa membuat bubur seenak itu? Bahkan walau namja itu
sudah dilatih oleh chef handal selama sepuluh tahunpun, Soo Bin takkan percaya.
āTckā¦. Sudah kudugaā Soo Bin menggeleng-gelengkan kepalanya
sambil tersenyum miris, ia melihat box jasa antar makanan siap saji di tempat
sampah. Lebih tepatnya box bubur instan. Benar kan?
Soo Bin langsung meletakkan mangkuk yang sudah selesai ia
cuci di rak lalu menyandarkan tubuhnya ditembok dapur.
āgeunde, dimana suamiku?āSesaat ia terdiam, lalu didetik
berikutnya matanya langsung membulat āEh..apa aku bilang? Tchā¦. Anio! Kepalaku
rusak sepertinya!ā Buru-buru Soo Bin membasuh wajahnya, mencoba menghilangkan
pikiran tak masuk akal yang merajalela diotaknya. Baru saja sesuatu yang
mustahil keluar dari bibirnya. Apaā¦. Apa itu artinya gadis itu mulai menerima
Heechul? Menerima namja itu sebagai suaminya? Sepenuhnya? Tanpa paksaan?
Soo Bin menarik nafas gugup lalu segera beranjak dari
posisinya. Niatnya, ia ingin melanjutkan istirahatnya di kamar, tapi langkahnya
terhenti ketika melihat Heechul sedang tertidur di sofa. ākenapa dia tidur
diluar?ā gumam Soo Bin sambil mengerutkan keningnya. Soo Bin melangkahkan
kakinya menuju kamar namja itu dan mengambil selimut disana, lantas keluar dan
berjalan mendekati Heechul yang masih terlelap. Ia meletakkan selimut yang
terlipat rapi itu dipelukannya dan berhenti tepat disamping sofa, disamping
namja itu lebih tepatnya. Ia menundukkan wajahnya hingga sejajar dengan wajah Heechul
lalu menarik senyum simpul. āHeiā¦ Tuan Kim, namja abnormal, idiot, menyebalkan.
Terima kasih yaā¦ engā¦. Bagaimana aku harus memanggilmu? Kau mau dengar aku
memanggilmu oppa?ā Tanya Soo Bin dengan suara pelan lalu tersenyum seraya
menimbang-nimbang kalimat selanjutnya yang akan ia ucapkan āGomawo oppaā
lanjutnya lalu terkekeh pelan, geli sendiri dengan ucapannya barusan. Dia
yakin, jika Heechul mendengar kata itu keluar dari mulutnya, ia akan nekat terjun
dari lantai 12 apartemennya, ayolah! Memanggil namja gila ini dengan sebutan
oppa? Tidakkah itu menggelikan?
āTau tidak? Sepertinya kau sudah setengah berhasil. Bahkan
aku tak menyinggung perceraian lagi kan akhir-akhir iniā Soo Bin tersenyum
singkat, lalu membiarkan tangannya bergerak menyentuh rambut namja itu. Entah
apa alasannya dia bisa memikirkan hal ini, tapi yang dia tahu hanyalah dia
mempunyai rasa ketertarikan pada seorang Kim Heechul. Mungkin karena namja itu
adalah namja paling berbeda, menarik dan tak bisa ditebak. Soo Bin mencintai
pribadi seperti itu dan semakin lama ia berada didekatnya, maka tak menutup
kemungkinan ia benar-benar akan jatuh cinta padanya.
Soo Bin menarik nafas, berusaha meredakan detak jantungnya
yang diluar batas normal. Kini gadis itu menyentuhkan telapak tangannya diwajah
namja itu, sepelan mungkin, benar-benar tak mau jika namja itu bangun. Karena
jika dia bangun, maka Soo Bin akan kembali menjadi semula, bersikap sok acuh
padanya, mempertahankan gengsinya.
āGotchaā Soo Bin tersentak saat melihat mata namja yang
sedang ia sentuh tiba-tiba terbuka, Heechul segera menarik lengan Soo Bin yang
belum sempat bereaksi dan membuat gadis itu terjatuh tepat diatas tubuh Heechul
dengan selimut ditengah-tengah mereka.
Soo Bin mendongak dan mendapati wajah penuh kemenangan Heechul tepat
berada didepannya. āK..ka..kau mau m..ma..mati?ā
ākau sedang mengancamku?ā tanya Heechul dengan nada
sarkastis yang tak mau ia tutupi.
āheiā¦ kau kenapa huh? Gemetaran sekali?ā masih dengan nada
yang sama, kali ini Heechul mengambil anak rambut Soo Bin yang menjuntai
menutup sebagian wajahnya dan menyisipkannya dibalik telinga gadis itu. Soo Bin
tak bisa berbuat apa-apa, tubuhnya terlalu lemas untuk mencekik namja itu
bahkan untuk menggerakkan tubuhnya saja sepertinya ia tak mampu.
ālalu? Bagaimana nona Jung Soo Bin, Ohā¦ maksudku nona Kim
Soo Bin. Mulai menyukaiku?ā
*****
Yoora melangkah masuk ke dalam restoran itu dengan gontai.
Dia benar-benar lelah rasanya. Bukan secara fisik, tapi lebih kepada kondisi
mentalnya. Yoora menduduki satu kursi terdekat, dan menyandarkan punggungnya ke
sandaran kursi. Ini sudah saatnya. Sudah saatnya ia meninjau ulang perasaannya
sendiri, siapa yang benar-benar ia cintai? Dia merasa nyaman dengan Leeteuk
begitu pula dengan Ryeowook. Tapi kenapa rasa nyaman yang mereka timbulkan
berbeda? Dan sialnya, gadis itu tak tau cara membedakannya. Ini semua diluar
kendalinya. Semuanya. Sikap Ryeowook tadi, perasaannya, kontrol tubuhnya. Ia
tak bisa mengendalikan semuanya. Ia tak bisa.
āHeiā¦ Yoora-ya! Kenapa dipanggil diam saja?ā Yoora menoleh
kesamping dan mendapati namjachingunya sudah berada tepat disebelahnya. Namja
itu lekas menduduki kursi yang terletak tepat dihadapan Yoora dengan senyum
yang bermain disudut bibirnya.
āaku tidak terlambat kan?ā Yoora menggeleng. ākau pucat
sekali, ada apa?ā Leeteuk terlihat mulai khawatir, ia menyentuh pipi gadis
didepannya lembut. āgwaenchana oppa! Sudah pesan?ā sahut Yoora berusaha santai.
āTentu saja! Aku hafal dengan pesananmuā
āOppa, ngā¦ā
TBC
Kyyyyaaaaaaaaa/.///// Ya!!!!! Ini main castnya siapa? Kenapa banyakan
Heechulnya? Ah,ā¦ molla! Aku ga tau! Main cast di ff ini berubah-ubah tergantung
saya. Kalo misalnya tiba-tiba yg jd main castnya Leeteukpun itu suka-suka saya.
*evil laugh*
Oh.. ia mengenai SS4! Chukhae bagi yg dah dpt tiketnya! Semoga SS4ina
bisa berjalan lancar. Amin. Dan mohon bgt bg yg nonton lgsung disana, jangan
buat black ocean buat EXO. Aku elf n sebenernya aku biasa aja sama EXO, tp
rasanya engga bgt deh kl sampe ada yg buat black ocean gitu. Mau dikata apa
kita sm member2 suju? Jangan sampe oppadeul pd kecewa gara2 itu! Apalagi EXO
baru pertama kali ikut konser ss4, ya.. kasih kesempatan buat mereka lahā¦.
Jangan buat mereka ancur!
Okeyā¦ Thx all! Bye.. bye!
maaf baru baca FF ini,,,wah heechul perhatian sekali....
ReplyDeleteg apa2 chingu...... tau kl ff ini ada yg baca aja udh girang bgt!:))
Delete