I Choose You (7th story)







Heechul’s room. ChulBin’s Apartment
06:04 KST
Author POV



Soo Bin menggeliat, sesaat merasa nyaman. Terlalu nyaman sampai dia merasakan ada yang aneh. Setengah sadar dia membuka mata sambil mengerjap.



Dia merasa bingung saat melihat wajah Heechul di hadapannya, masih belum sadar saat mendapati bahwa tubuhnya berada dalam pelukan pria itu. Gadis itu memutar otaknya, berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi.


“Astaga!” teriaknya syok, refleks melepaskan diri dari pelukan Heechul yang menatapnya tenang, nyaris tanpa ekspresi, kecuali sedetik kemudian saat dia tersenyum melihat wajah syok gadis itu.


“Apa yang sudah kau lakukan?” jeritnya panik.
“Tidur. Tidak usah sepanik itu. Semalam kau yang ingin tidur disini kan? Kau bilang mau tidur di kamar dan di ranjang yang sama dengan suamimu kan? dan kalau tidak salah akulah suamimu”


Soo Bin baru akan membuka mulutnya untuk mendebat Heechul saat otaknya dengan cepat memutar ulang kejadian semalam. Saat ia menangis dalam dekapan pria itu dan meminta tidur bersamanya. Ya… ucapan pria itu, sepenuhnya benar.


Soo Bin mengulurkan tangannya untuk menyibak selimut yang menutup tubuh mereka.


“Mau kemana?”
“ke kamarku. Tidur ”
“kenapa tidak disini saja hmm?”
“cish….”


Gadis itu segera beranjak dari ranjang dan baru menyadari sesuatu. “aku masih memakai gaun ini?” Gumamnya pelan.


“aku sudah menyuruhmu mengganti pakaian semalam tapi kau tak mau. Jangan salahkan aku! Memangnya kau mau aku menggantikan bajumu?” Respon Heechul sambil menyandarkan kepalanya di sandaran tempat tidur dengan tenang. Matanya menatap lurus ke arah Soo Bin, menikmati penampilan yang belum pernah ia lihat sebelumnya, ekspresi bangun tidur yang menurutnya sangat menarik. Gadis itu menggumam tidak jelas kemudian berbalik, meninggalkan Heechul. Setidaknya namja itu masih bisa mendengar gerutuan tak jelas yang terdiri dari kata-kata ‘namja bodoh’ ‘berkhayal saja menggantikan bajuku’ dan ‘dia pasti sudah terkena gangguan jiwa’.


Heechul terkekeh pelan mendengarnya, hingga dengan tiba-tiba gadis itu berhenti tepat diambang pintu yang baru saja ia buka. Sebenarnya ia tinggal keluar saja, tapi…… “ng…..gomawo” Ucap gadis itu pelan, nyaris tak terdengar. Lalu sedetik kemudian menutup pintu kamar Heechul dengan cepat. Namja itu hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum dengan ekspresi meledek yang kentara. Apakah berterimakasih padanya adalah sebuah aib besar hingga harus dikatakan dengan cara seperti itu? Ya... Setidaknya Heechul mengerti. Soo Bin itu punya kadar kegengsian diluar batas normal. Dan nyaris tak mungkin baginya untuk membuat gadis itu mengatakan apa yang dirasakannya. Dan semalam? Harusnya peristiwa itu sudah masuk buku rekor dunia. SEORANG JUNG SOO BIN MINTA MAAF PADA KIM HEECHUL. Dan ia yakin, hal itu takkan terulang setidaknya untuk waktu yang sangat lama.


Dan ia yakin, saat ini gadis itu sedang merutuk dirinya sendiri diluar.



***



Yoora mendesah dan bangkit perlahan menuju salah satu meja restoran. Dia menekan tombol di handphonenya asal, mencoba menghibur dirinya sendiri. Dia tak mengerti, benar-benar tak mengerti. Seharusnya dia merasa lebih lega sekarang, tapi yang terjadi malah sebaliknya! Padahal hubungannya dengan Leeteuk juga sudah terselesaikan dengan sangat baik dan sebenarnya sekaranglah waktunya untuk mengatakan perasaan nyaman yang sebenarnya pada namja itu, Kim Ryeowook. Tapi nyatanya? Bahkan ia belum menemuinya sampai detik ini.


Akhirnya gadis itu bosan sendiri dan memutuskan untuk mencari udara segar di taman yang terletak berseberangan dengan restorannya.



…………………………



“apa aku yang harus menelfonnya duluan?” gumam Yoora sambil menatap lurus ke arah ayunan yang dipenuhi dengan anak-anak yang sedang asik bermain. Sesekali ia tersenyum pada anak-anak itu, mereka semua manis dan gadis itu memang menyukai anak-anak. Mungkin pergi ke taman adalah ide yang bagus, setidaknya disini ia bisa menjernihkan pikirannya. Aigoo….. Kim Ryeowook. Dua hari yang lalu, namja itu menciumnya, mengatakan akan merebutnya dari namjachingunya. Dan sekarang? Dia menghilang, dia tak menemui Yoora bahkan disaat sebenarnya gadis itu tak perlu direbut dari siapa-siapa.


Yoora menatap ponselnya lalu menggerakkan jari-jarinya mencari daftar kontak. Jarinya berhenti tepat disatu nama ‘Ryeowook’ “haahh…. Terserahlah” Ucap Yoora putus asa dan akhirnya menekan tombol panggilan. Gadis itu menghentakkan kakinya menunggu nada panggilan sementara otaknya berpikir kata apa yang harus ia ucapkan pertama kali.


Tiba-tiba matanya membulat dan dengan refleks berdiri. Ia mendengarnya, mendengar nada dering ponsel namja itu beberapa meter dibelakangnya. Dengan segera gadis itu menoleh “Ryeowook oppa” Gumamnya tak percaya. Seorang namja yang berjarak kurang lebih 7 meter dari tempat ia berdiri terlihat sedang panik dengan ponsel digenggamannya, mungkin sedang mencoba untuk menghentikan deringan ponsel itu. “Ryeowook oppa!” Panggil Yoora sambil mengangkat tangannya, membuat Ryeowook tersadar. Namja itu lantas menoleh pada Yoora yang sedang tersenyum lalu segera berlari meninggalkan gadis itu.


Yoora yang melihat respon Ryeowook dengan cepat menyusulnya berlari .“oppa! Chakkaman” teriak Yoora saat ia sudah kehilangan jejak. Ia berjalan tergesa-gesa sambil menoleh ke sekelilingnya dengan panik. “Ya Tuhan! Ada apa dengannya?” desis Yoora saat menoleh ke samping dan menemukan mobil Ryeowook baru saja keluar dari area taman. “Cish… sebenarnya aku salah apa sampai dia menjauhiku seperti itu? Bukannya seharusnya aku yang marah?”


“YAAA! KIM RYEOWOOK MATI KAU!!!!!” Teriaknya sambil menghentakkan kaki berkali-kali saking kesalnya. Tak sadar jika nyaris semua orang yang berada disekitar taman sedang mengarahkan tatapan heran padanya, bahkan anak-anak kecil yang sedang bermainpun langsung diam tak bergeming. Ketakutan. Yoora mengepalkan tangannya keras lalu meninju udara “MATI KAU! MATI KAU! MATI KAU!” Tiba-tiba gerakannya terhenti saat ia menyadari tatapan itu dengan sendirinya. “anio! Anio! Anio! Aku……… aku hanya bercanda saja tadi! Aku tak akan membunuh siapa-siapa! Sungguh” Ucap Yoora berusaha membela diri. “aku berjanji” Yoora tersenyum aneh sembari mengangkat tangannya membentuk huruf ‘v’. Bukannya mendapat sambutan baik, seorang anak kecil malah menangis tiba-tiba. Ya… Tuhan! Apa salah gadis itu!


Tak ingin tambah pusing, akhirnya Yoora segera kembali ke restoran. Yah…. Berkas-berkas mengenai laporan pemasukan restoran sudah menunggunya.



***



Soo Bin mengerjap dan merasakan keringat dingin mengalir di telapak tangannya. “kau tidak serius kan?” Tanya Soo Bin syok.


“aku serius. Aku ingin kedua orang tua kita mengetahui yang sebenarnya. Alasan sebenarnya kita menikah”


“kau ingin membuat mereka kena serangan jantung?”
“tch… bukan begitu! Sudahlah ayo ikut saja!”
“Chul~a kau gila”
“Chul~a? Tak ingat semalam kau memanggilku apa?”
“cish…. Tutup mulutmu!” Heechul tertawa tak percaya melihat ekspresi gadis itu. Bagaimana mungkin seseorang bisa berubah ekspresi secepat itu?


“pakai gaunnya!”
“heh… untuk apa memakai gaun? Kau pikir kita akan menghadiri acara……..”
“Pakai saja! Tak usah banyak protes. Aku menunggumu di basement”



……………………………….



`````In Heechul’s Car`````



“Bagaimana kalau eomma marah besar dan menyuruh kita bercerai?”
“kalau kau tidak mau bercerai denganku ya… kita menikah saja lagi. Mudah kan?”
“Tidak akan semudah itu”
“memangnya kau tak mau bercerai denganku? Bukankah itu impianmu sejak awal?” Tidak ada sahutan apapun dari Soo Bin, membuat Heechul menoleh ke arah gadis itu yang ternyata sedang balik menatapnya.


“ada apa?”
“aku….. aku tak mau bercerai” Heechul tersenyum dalam hati, tahu bahwa gadis itu serius dengan ucapannya. Tahu bahwa usahanya berbuah manis pada akhirnya dan tahu bahwa Soo Bin sudah menerima kehadirannya. Walau ia sendiri tak yakin apa……………. Soo Bin mencintainya.



“Sampai” Ujar Heechul sambil menghentikan mobil tepat didepan rumah orang tuanya. Heechul dan Soo Bin segera membuka pintu mobil masing-masing dan keluar secara bersamaan. “Kita akan disangka orang gila tau! Untuk apa memakai gaun dan jas serapih ini untuk memberitahukan berita buruk?” Bisik Soo Bin sambil menundukkan kepala melihat gaun putih selututnya.



“Hyung. Ada acara apa?” Heechul memutar bola matanya saat mendengar suara itu dibelakangnya.
“harusnya aku yang bertanya padamu. Habis darimana? Yooranya sudah dilamar belum?”
“cish…… aku ini...”
“ah,… terserah! Aku tak mau dengar! Urus masalahmu sendiri! Soo Bin~a kajja!” Heechul menarik lengan Soo Bin dan melenggang masuk meninggalkan Ryeowook.


…………………….


“MWORAGO??”
“Ne eomma, itu alasan pernikahan kami yang sebenarnya. Mianhae”
“kalian tega membohongi eomma sejauh ini?” Ryeowook tidak tahu sejak kapan ia melangkah dan akhirnya duduk disamping eommanya untuk menenangkan. Yang pasti saat ini, ia benar-benar kagum dengan sifat kakaknya. Ia kira sampai matipun hyungnya takkan bicara soal ini, tapi ternyata ia salah.


“Aku tak mau berbohong lebih jauh lagi eomma. Maafkan kami”
“ini hidup kalian. Kalian yang menjalani. Eomma takkan menyuruh kalian bercerai atau mempertahankan pernikahan. Eomma menyerahkan semua keputusannya pada kalian”


“Mianhae eomma!” Soo Bin merasakan tubuhnya bergetar, merasa sangat bersalah. Merasa ia adalah orang paling hina didunia ini. “eomma…… mianhae” Soo Bin berusaha berdiri ditengah kelimbungannya. Ia menggenggam tangan mertuanya yang terkepal lalu menundukkan kepalanya. Ia menangis keras dengan kepala yang bersimpuh dipangkuan sang mertua. “Aku janji akan memperbaiki semuanya. Aku janji. Kumohan maafkan aku. Jangan membenciku”


“eomma menyayangimu. Mana mungkin eomma akan membencimu! Jangan berpikir seperti itu! Walaupun nantinya kalian tak bersama lagi, eomma akan tetap menyayangimu”


“aku akan tetap bersamanya. Aku tak mau bercerai” Ujar Soo Bin mengakhiri tangisnya.



…………………………..



“eomma dan appaku akan membunuh kita. Lebih baik tak usah”


“ayolah….. tinggal selangkah lagi. Kita harus mengakhiri kebohongan kita” seru Heechul sambil melepaskan seatbelt-nya.


“demi tuhan. Aku tak siap. Mereka pasti akan menyuruh kita bercerai” gumam Soo Bin dengan tangan yang masih meremas gaunnya sendiri saking takutnya.Wajahnya sudah memerah disertai dengan lelehan air mata dipipinya.


Tiba-tiba Heechul menjulurkan tubuhnya dan menyapukan sebuah kecupan singkat di pipi gadis itu. Soo Bin membeku di tempat duduknya, terkejut dengan tindakan tiba-tiba Heechul. “Dengarkan aku!” Heechul menangkupkan kedua tangannya di pipi gadis itu, membuat ia mau tak mau menatapnya. “aku tetap akan mempertahankanmu disampingku, sekalipun orang tuamu nantinya menyuruh kita bercerai. Jadi tak ada yang harus ditakutkan. Hanya diam. Disampingku. Begitu saja! Algessoyo?” Soo Bin mengangguk pelan sambil tetap menatap namja didepannya. “Palli! Hapus air matamu” Ucapnya, kemudian melangkah turun dari mobil.


Soo Bin tersenyum dan dengan cepat mencekal lengan Heechul, menahan namja itu.


“jangan lepaskan aku” ujarnya dengan suara serak. Heechul terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya dengan yakin. “Aku takkan melepaskanmu”


……………………


Heechul melirik Soo Bin dari sudut matanya. Ia tak bicara dari tadi bahkan mengangkat kepalanya-pun tidak.


Soo Bin POV


“Pasti ada sesuatu yang harus dibicarakan sampai kalian datang kesini” Ujar appa dengan raut wajah serius, ekspresi yang selalu diperlihatkannya didepan kami.


“Ne.. mengenai alasan pernikahan kami. Selama ini kami memberitahu kalian bahwa kami menikah karena saling mencintai satu sama lain, teman lama yang memutuskan untuk menikah atas dasar cinta tapi…………….. kenyataannya bukan begitu” Suasana tegang bernar-benar terasa dengan jelas diruangan ini, mata kedua orang tuaku terfokus pada namja disampingku. Heechul. Entahlah, perasaan macam apa yang ia rasakan saat ini. Nada bicara dan juga ekspesinya memperlihatkan sebuah ketenangan namun aku bisa merasakan telapak tangannya basah karena keringat. Aku yakin bukan karena panas. Mungkin dia gugup, tapi tak mau memperlihatkannya. Aku menggenggamnya erat, aku juga mau ikut bicara tapi……….. aku tak mampu. Aku tak bisa. Ah….. Ya Tuhan! Aku ingin mati saat ini juga.



TBC



KYAAAAAAAAAAAAAAAAA………………………….. Sumpah tadinya mau di end-in dipart ini tapi…………… ternyata……………..  Apa mau dikata? Manusia Cuma bisa berkehendak. *acieee…. Mulai bener otaknya* Jadi… Intinya! Harapan dan cita2 saya untuk merampungkan IChooseYou dibulan ini juga. Kandas. *waw….*



Dari awal udah aku umumin kan? Selebarannya udah aku bagiin kan? Iklannya udah aku tayangin kan? *makin ngawur* kl IChooseYou itu g akan panjang2,  jd kl tiba-tiba part end-nya jadi panjang itu kan rada genap *ganjil maksudnya* jadi mendingan aku bagi dua. So… Intinya IChooseYou akan berakhir di part 8. Kedengerannya panjang ya.. padahal kl semua digabungin g nyampe kali 50 pages….. *ketauan rajinnya*



So.. TUNGGU I CHOOSE YOU (LAST STORY) ON MEI………… di layar kaca anda. Tanggalnya? Tau deh…. Yg pasti g akan lama-lama kok! Janji!
Thx all…..

Comments

Popular Posts