My Prince 1 of 2
Cast:
- Krystal Jung
- Cho Kyuhyun
- Jessica Jung
- Kim Heechul
- Choi Minho
Matahari telah menunjukkan eksistensinya, burung-burung kini
tengah berkicau bagai melodi di pagi hari. Kesibukan mulai mendera hampir
sebagian orang. Kecuali gadis cantik yang masih terbaring di sebuah ranjang
ukuran king size. Dirinya masih nyaman dengan alam bawah sadarnya sekarang.
Damai dan sangat menyenangkan, karena hanya saat tidurlah ia bisa memanjakan
dirinya. Tapi itu semua tak berjalan lama, karena ada gadis lain yang tak lain
adalah kakak dari gadis yang masih terhanyut dengan alam bawah sadarnya.
Gadis berambut coklat sebahu itu mendekati ranjang sang
adik. Hanya desahan kesal atau lebih tepatnya putus asa yang ia lemparkan saat
melihat adiknya masih terkapar di atas ranjang. Ini sudah ketiga kalinya ia
memasuki kamar ini, namun hingga kini adiknya belum juga bangun. Benar-benar
kelewatan pikir gadis itu.
ā Soojung-ah! Palli irreona!ā dengan sedikit mengguncang
tubuh mungil sang adik, kini gadis itu memulai konsernya. Lelah-lelah ia
menarik urat tenggorakannya agar sang adik bangun, ia hanya
mendapatkan sang adik memutar posisi tidurnya. Aigooā¦gadis ini!! Geram gadis itu sambil memutar otaknya. Matanya kini mengitari sudut ruangan ini untuk menemukan solusi lain.
mendapatkan sang adik memutar posisi tidurnya. Aigooā¦gadis ini!! Geram gadis itu sambil memutar otaknya. Matanya kini mengitari sudut ruangan ini untuk menemukan solusi lain.
ā Baiklah kalau ucapanku tak kau hiraukan! Sekarang lihat
seberapa lama kau bertahan dalam tidurmu itu adikku sayang..āseringaian plus
death glare terpatri jelas di wajah cantik gadis ini.
PUKKKK
PUKKKK
PUKKKK
ā Eonnie!!!! Yak!!ā setelah berkali-kali menghujani adiknya
dengan botol-botol plastik bekas body lotion, pelembab wajah, dan sun block,
kini sang adik menatapnya geram meski masih dengan penerawangan yang tak jelas.
Seakan tak merasa takut dengan tatapan tajam sang adik, gadis ini malah tertawa
merayakan keberhasilannya.
ā Lekas mandi dan bergegas! Kau tidak mau telat kan?ā tak
ingin terus meledek adiknya, gadis itu melenggang pergi dari kamar adiknya
tanpa menghiraukan kekesalan yang begitu membuncah dalam benak adiknya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Dengan seragam lengkap khas
seorang siswi SMA, kini gadis itu menyusuri satu persatu anak tangga. Mulutnya
tak henti-hentinya menggerutu. Tak habis pikir dirinya pada sang kakak yang ia
prediksi mulai gila. Atau mungkin pengaruh dari suaminya. Yaph..belum lama ini
kakaknya memang baru saja menikah dengan namja yang menurutnya jauh dari kata
normal atau bisa dibilang autis?.
ā Ada apa dengan wajah tuan
putri? Kenapa berantakan begitu?ā goda seorang namja yang lengkap dengan
setelan jas. Namja itu sudah duduk manis di meja makan sedang menunggu sarapan
pagi untuknya. Mendengar ledekan itu, Soojung atau yang biasa dipanggil Krystal
itu menatap kesal namja yang bahkan lebih menyerupai seorang yeoja.
ā Biasa oppaā¦kalau wajahnya sudah
seperti itu, berarti ada yang mengganggu tidurnya tadi.ā Sahut Jessica, istri
namja setengah yeoja itu. Atau lebih lengkapnya
kakak dari gadis bernama Krystal tadi.
ā Dan orang itu kau onnie!!ā
sungut Krystal yang kini ikut bergabung di meja makan. Mendapati sang adik
kesal, Jessica malah tersenyum senang dan sepertinya jiwa tak waras suaminya kini mulai merambah pada dirinya. ā
Jangan ditekuk seperti itu terus Krysā¦.apa kau mau Minho melihat wajah jelekmu
itu?ā ledek Heechul yang sukses membuat gadis 16 tahun itu tertunduk menutupi
salah tingkahnya.
Melihat ekspresi gadis remaja di depannya,
sepasang suami-istri gila ini hanya tertawa puas. ā Sudahlah oppaā¦jangan
membuatnya begitu! Bisa-bisa sekujur tubuhnya merah semua!ā gurau Jessica.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
ā Gomawo oppa!ā ucap
Krystal sembari melepaskan seat belt yang sedari tadi membelit tubuhnya. ā
Krysā¦ā panggil Heechul yang menghentikan langkah adik iparnya. ā Jangan lupa
sampaikan salamku pada Minho ya!ā lanjutnya dari celah jendela mobil yang
sengaja ia turunkan. ā Ihhh..oppa!ā decak Krystal yang langsung berlari
meninggalkan namja setengah yeoja itu puas menertawai tingkahnya.
Krystal POV
Apa dia gila menyuruhku membawa buku sebanyak ini? Aku tahu
aku memang sangat kuat, tapi apa harus sebanyak ini? Huftā¦lelah sangat lelah.
Oh..pasti kalian bingung siapa sebenarnya aku. Perkenalkan, namaku Jung Soo
Jung dan sering dipanggil Krystal. Aku bukannya tak mencintai nama koreaku
hanya saja aku sudah terbiasa dipanggil Krystal. Itupun karena aku lahir dan menetap di Amerika dan aku baru
beberapa tahun tinggal di sini.
Sebenarnya aku memiliki keluarga yang utuh, hanya saja pekerjaan
appa mengharuskannya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Jadi
tinggalah aku bersama Jessica onnie di rumah suaminya yang hingga kini masih
kupertanyakan kewarasannya.
Dan yang tadi menyuruhku membawa buku sebanyak ini adalah
Ra-In. Dia memang teman baikku, hanya saja ia lumayan āwarasā sama seperti
kakak iparku. Bayangkan saja. ia bertaruh untuk memakan kimchi yang jelas-jelas
makanan paling menyeramkan untuknya. Dan alhasil, ia kalah dan harus membawa
semua buku setebal novel Harry Potter karangan JK Rowling ke lantai tiga,
tepatnya ruang perpustakaan.
Karena aku tak tega melihatnya, akupun berinisiatif untuk
membantunya. Aku mungkin bukan orang sangat ramah, tapi aku juga bukan orang
yang membiarkan orang pincang naik ke lantai tiga ditambah dengan barang
bawaan sebanyak itu.
ā Gomawo Krystal-ah, kau memang yang terbaik!ā pujinya saat
aku kembali ke kelas. Benar-benar lelah! Mungkin kalau cuma dua atau tiga buku,
aku tidak akan selelah ini. Tapi yang harus kuangkut itu tiga puluh buku! Bisa
bayangkan betapa lelahnya aku sekarang, kan?. ā Diam kau!ā perintahku yang
membuatnya diam dengan cepat. Ya begitulah aku. Aku bukan gadis manis atau sok
manis. Aku akan mengatakan suka kalau aku suka begitupun sebaliknya.
ā Mianhaeā¦ā lirihnya sambil tertunduk. Huftt..beginilah
kendala berteman dengan orang yang memiliki sikap perasa, apapun yang aku
lakukan pasti akan dimasukkan ke hati. Padahal dia sendiri sudah tahu kalau
begitulah watakku.
ā Apa kau baik-baik saja? apa tadi kau muntah?ā tanyaku saat
mengingat alasan kenapa dia mendapat hukuman. Dia mengangkat kepalanya sambil
mengisi wajahnya dengan cengiran lebar, ā Hehehe..ne! kau kan tahu kalau kimchi
itu sangat menjijikkan.ā Ucapnya yang membuatku berdecak kesal.
ā Kalau sudah tahu begitu, kenapa kau masih melakukannya?ā
dia terkesiap mendengar teriakanku. ā Kau tahukan taruhan tadi itu disaksikan
oleh Seungyeol, jadi mana mungkin aku menolaknya.ā Jawabnya tanpa dosa. Jinjja!
Gadis ini benar-benar bodoh! Dia rela membuat dirinya menderita demi namja yang
bahkan tak memikirkan dirinya.
ā Dan hasilnya?ā sindirku yang membuatnya kembali menunduk.
Digenggamnya botol air mineral dengan sekuat tenaga. ā Mianhaeā¦ā desisnya yang
masih tak menatapku.
ā Jinhye..aku tunggu di Namsan Tower jam tuju malam.
Pastikan kalau kau datang tepat waktu atau tidak kau akan melihatku mati beku.ā
Seorang namja bertubuh jangkung memasuki kelasku. Dia adalah idola hampir semua
yeoja di sekolahku, kecuali Ra-in. Dan aku, aku adalah salah satu penggemarnya.
Bagaimana tidak? Tubuhnya tinggi tegap, wajahnya rupawan, senyumnya? Jangan
ditanya! Semua orang yang melihat senyumnya akan membeku seketika. Yaphā¦dia
adalah Minho, Choi Minho.
Dan seperti biasa dia akan keluar dari kelasku setelah
menyampaikan pesannya untuk Jinhye. Minho memang tak sekelas denganku. Jadi dia
harus segera kembali ke kelasnya, karena waktu istirahat akan segera berakhir.
Karena dia adalah idola tak ayal kalau dia sangat populer.
Dan hampir semua yeojachingu-nya juga berasal dari kalangan anak-anak populer
juga. Contohnya Jinhye.. dia adalah ketua cheers. Dengan tinggi yang semampai
dan wajah cantik, itu sudah sangat menunjang statusnya sebagai anak populer
sekaligus yeojachingu dari seorang Choi Minho.
ā Matamu bisa kelilipan sepatu kalau kau terus tak berkedip,
Krys!ā aku segera mengubah posisi dudukku saat mendengar racauan Ra-in. Apa aku
benar-benar tak berkedip? Aigoo memalukan sekali!. ā apa kau masih berharap
pada namja cungkring itu?ā apa katanya? Cungkring?. Aku menatapnya kesal,
bagaimana bisa dia bilang kalau Minho itu cungkring?. ā Benarkan? Memang dia
cungkring.ā Dia memperjelas ucapannya yang membuatku makin naik darah.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Segera ku kemasi barang-barangku dan memasukkannya ke dalam
tas. Ini waktunya pulang dan aku harus segera sampai di rumah, karena hari ini
sepasang suami istri yang kewarasannya masih dipertanyakan itu mengajakku makan
malam di luar. Kalau aku terlambat sebentar saja, pasti mereka akan
mengaung-ngaung dan bertingkah tak jelas. Ku dekap dua buah buku pelajaranku
yang sudah tak muat lagi kusimpan dalam tasku.
Ponselku tiba-tiba berdering. Sungguh mengganggu! Apa
penelpon itu tak bisa menunda dulu panggilannya?. Kupercepat langkahku sambil
merogoh saku kemejaku.
BRUUUKKK
Kepalaku menabrak sesuatu yang bisa kukatakan setengah keras
dan setengah lunak. Tak ketinggalan aroma maskulin yang begitu semerbak dalam
penciumanku. Ku dongakkan kepalaku dan mendapati wajah rupawan dengan senyum
menawan yang mampu membuatku membeku tepat di depanku.
ā Gwenchanayo?ā tanyanya sambil menepuk bahuku pelan. Akupun
menggelengkan kepalaku bermaksud untuk mengembalikan kesadaranku. Dia
mendekatkan wajahnya dan dapat ku lihat matanya yang masih menatapku.
Aigoooā¦apa yang ingin dia lakukan?. ā Apa dahimu sakit?ā. Aku menggeleng cepat.
ā Gwenchanaā¦mianhae..ā ucapku sambil membungkuk dan berlari dengan tak teratur.
Bisa meleleh aku kalau terus disana. Kekuatan apa yang ia
miliki sampai bisa membuatku seperti ini? Benar-benar ajaib!. Kupegangi dadaku
dan ku rasakan detakan yang begitu cepat. Berulang kali aku menghela nafasku
berusaha membuat jantungku kembali normal.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
ā Aku pulang!!ā
Ku edarkan pandanganku mencari salah satu dari pasangan aneh
itu. kemana mereka? Bukankah mereka yang bilang agar aku tak terlambat?.
Kudengar suara pintu terbuka. Dengan segera kualihkan
pandangan ke arah pintu. Ku dapatkan dua sosok manusia keluar dari balik sana.
Mereka berdua sedang menjinjing beberapa paper bag dalam genggaman
masing-masing.
ā Kau sudah pulang rupanya..ā desis Heechul oppa.
ā Baiklah..igo!āJessica onnie memberikanku beberapa paper
bag bawaannya padaku.
ā Mworago?ā
ā Pakailah setelah itu segera turun dan kita akan
berangkat.ā Jelasnya singkat.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Benarkah aku harus pergi dengan pakaian seperti ini? Apa
tidak terlalu feminine?. Pertanyaan itu saja yang terus bernaung dalam benakku.
Bagaimana tidak? Aku sangat resah, aku tidak biasa memakai gaun seperti ini.
Aku tahu gaun ini sangatlah cantik, tapi tidak cocok untukku. Ditambah lagi
dengan sepatu yang kugunakan sangatlah tinggi. Bahkan aku tidak terlalu pendek,
sampai harus menggunakan sepatu heels ini.
Sedangkan aku yang masih ragu dengan penampilanku sekarang, Heechul
oppa malah sedang sibuk meneriaki namaku. Terpaksa! Yahā¦sangat terpaksa. Akupun
keluar dari kamarku dan segera menemui dua orang dewasa yang entah ingin
membawaku kemana.
ā Aigooā¦putri darimana ini?ā heboh Heechul oppa saat
perlahan aku menghampirinya yang masih menetap di ruang tengah. Aku hanya bisa
memutar bola mataku, menahan kesal, malu yang bersatu padu.
ā Neomu yeoppeoda!ā aku menoleh pada asal suara yang
kurasakan berasal dari belakangku. Jessica onnie tengah memandangku dengan
kagum? Mungkinā¦
ā Kajja kita berangkat!ā seru Heechul oppa yang kini berlalu
lebih dulu. Akupun segera mengapit lengan onnie-ku seakan sedang membagi rasa
gugupku. ā Onnie..mau kemana kita sebenarnya?ā desisku. ā Tenang sajaā¦ā.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
~ ~ At Grand Louiz
Hotel ~ ~
Disinilah sekarang aku berada. Di tengah-tengah orang dewasa
berpakaian formal diimbangi dengan aksesoris mewah sebagai pelengkap. Beberapa
diantara mereka menyapa Heechul oppa dan Jessica onnie. Dan tak jarang mereka
terlibat pembicaraan yang tidak ku mengerti. Bosan sekali! Kalau tahu begini,
lebih baik aku sendirian di rumah.
Kulirik Jessica onnie yang masih terhanyut dalam pembicaraan
dengan beberapa orang lainnya. Sepertinya dia lupa kalau ada aku disini. ā
Onnie..aku ingin berkeliling dulu.ā Ucapku yang hanya ditanggapi dengan
anggukan. Aigoo..sesibuk itukah nyonya Kim Sooyeon sekarang?.
Menilik tempat ini
lebih jauh, rasanya tak begitu membosankan. Hanya atmosfernya saja yang
membosankan. Di tengah sana ada panggung kecil tempat para penyanyi sedang
menyanyikan beberapa tembang lagu, dan di pojok sana ada jejeran makanan yang
menggugah selera. Aigoo..dari tadi saja aku ke sini. Aku menatap beberapa
makanan yang tersaji dengan penuh minat.
Mashita!! Hampir semua jenis makanan telah aku cicipi.
Hingga rasa sesak dan penuh dalam perutku begitu mengganggu. Akupun
meninggalkan tempat itu dan beralih pada sebuah pintu yang mengarah ke sebuah
taman terbuka. Sepertinya di sana lebih menyenangkan pikirku. Akupun melangkah
dengan riang. Kurasakan tenggorokan terasa begitu serat, akupun teringat kalau
aku belum minum dari tadi.
Mataku menjelajah mencari tempat dimana aku bisa menemukan
benda cair yang bisa melegakan tenggorokanku. Akupun menemukan meja yang
dipenuhi jejeran gelas mungil berisikan air di dalamnya. Akupun menghampiri
meja itu dan meraih salah satu gelas di atas meja. Baunya sangat aneh, tapi
masa bodo-lah! Mana mungkin di pesta semegah ini menyajikan minuman beracun?.
Kutenggak minuman itu dengan cepat walau rasanya agak aneh. Apa yang mereka
sediakan ini air dari aliran sungai han?. Rasanya sangatlah aneh.
Akupun melanjutkan niatku untuk ke taman yang tadi kulihat.
Hawa sejuk dan atmosfer yang lebih segar ku dapati saat kakiku memijaki
rerumputan hijau yang terhampar di taman ini. Tapi aneh, kepalaku jadi pusing
malah sangat pusing. Ditambah dengan perutku yang terasa mual. Apa karena gaun
ini terbuka, aku jadi masuk angin?.
Kulangkahkan tubuhku gontai dan tak jarang aku terjatuh.
Berjalan rasanya seperti menyeret kaki, bukan melangkahkan kaki. Aku ingin
muntah. Sungguh aku sangat mual.
TUUKKK
ā Ouchhā¦āringisku saat ada suatu benda yang terjatuh di
kepalaku. Benda itu kecil tapi terasa sangat sakit ditambah kepalaku memang
sedang pusing. Saat aku sibuk memegangi kepalaku, tak sengaja mataku menemukan
sebuah benda kecil yang begitu berkilau di dekat sepatuku. Akupun meraih benda
indah itu yang tenyata cincin?. Aigoo..orang macam apa ini yang tega membuang
benda seindah ini?. Pasti harganya sangat mahal.
Dengan menyeret kakiku, aku terus berjalan entah kemana.
Tapi hal yang ingin kulakukan adalah mencari pemilik cincin ini. Yah..cincin
ini memang indah dan pasti setiap wanita yang melihatnya akan sangat terpesona,
begitupun denganku. Tapi aku harus menemukan pemiliknya.
ā Apa aku begitu buruk sampai kau meninggalkanku?ā kudengar
suara seseorang yang tepatnya suara namja. Suara itu sarat akan kesedihan,
kekesalan dan sejenisnya. Aku sangat pusing untuk mendeskripsikan semua itu.
ā Kenapa? Kenapa kau tega seperti itu padaku?ā kini suaranya
semakin jelas seiring perpindahan tubuhku yang mungkin semakin dekat dengan
asal suara itu. Dengan terus mengerjapkan mataku, berusaha untuk melihat dengan
jelas. Aku memicingkan mataku saat melihat seseorang yang tengah duduk di atas
palang hiasan taman. Langkah yang sempoyongan membawaku semakin dekat dengan
sosok itu. sosok dengan jas hitam setaā¦celana hitam juga.
Kini jarakku hanya satu meter darinya, perkiraanku saja.
Dengan tubuh yang terus tak menentu, aku berusaha untuk menopang tubuhku agar
tak terjatuh. Dan mungkin orang ini sedang heran melihatku. Aku melangkah
sedikit mendekat padanya.
ā Cincin ini, apa punyamu?ā tanyaku diselingi cegukan.
Aigoo..rasanya sulit sekali mengeluarkan kata-kata dalam mulutku. ā Kenapa kau
malah membawanya kembali? Cepat buang!ā ujar orang itu dengan tegas dan keras.
ā Andwae!!!!ā aku menggeleng cepat dan menggenggam cincin itu dengan erat.
ā Itu milikku jadi terserah mau aku apakan saja!ā sungutnya
kesal. Kepalaku begitu pusing sehingga aku tak bisa melawan orang ini dengan
keras juga. ā Tapi kau sudah membuangnya dan aku yang menemukannya, jadi cincin
ini milikku sekarang!ā teriakku tanpa terasa aku hampir saja jatuh kalau tak
ada tubuhnya di depanku. Tanganku bertumpu pada dada bidang orang ini.
ā Cihh..kau mabuk!ā racaunya kesal. Mabuk? Aku mabuk? Mana
mungkin gadis 16 tahun berani mabuk-mabukan?. Tapi apa yang dikatakan orang ini
sepertinya memang benar. Aku memang mabuk. Jangan-jangan minuman yang tadi
kuminum adalah..alkohol?.
Aku masih tak bergeming dari posisiku sebelumnya. kurasakan
kepalaku yang semakin pusing serta perutku yang semakin mual. Aigoo..rasanya
sudah tak kuat menahan isi perutku yang sepertinya akan keluar.
ā Uekkā¦.ādengan sekali tindakan, rasanya semua beban yang
dari tadi ku tahan perlahan menghilang walau perutku masih sangat mual. Ada
dorongan hebat yang mendorongku menjauh. ā NEO!!! Kau mengotori bajuku!ā protes
orang yang rupanya saja tak begitu jelas dalam penglihatanku.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Kurasakan sedikit pening di kepalaku saat aku baru saja
membuka mataku. Dimana ini? Tunggu!!, dari aromanya aku tahu tempat apa ini. Kamarku?
Yah..ini kamarku! Bahkan aku bisa menemukan boneka beruang kesayanganku. Ku
gelengkan kepalaku pelan mencoba untuk mengumpulkan kesadaranku. Mataku melirik
sesuatu yang menarik, sebuah benda kecil nan cantik yang melingkar di jari
manisku. Kupandangi cincin itu dengan kekaguman.
ā Kau sudah bangun?ā tanya seseorang yang baru saja membuka
pintu kamarku. Dengan segera ku masukkan tanganku ke dalam selimut. Orang itu,
maksudku Jessica onnie dibantu bibi Han, membawa beberapa makanan untukku.
Onnie mendekat ke arahku dan duduk di pinggir ranjangku. Ia
mengelus pelan dahiku yang masih tertutupi beberapa helai rambut. ā Apa masih
terasa pusing?ā tanyanya dengan posisi tangan yang belum berpindah. ā
Sedikit..ā
ā Minum ini dulu.ā Jessica onnie membantuku untuk duduk dan
meminum susu yang ia bawa. ā Oh ya..ini! makanlah bubur ini!ā. Dia masih
memandangiku dengan penuh perhatian. Beginilah..tinggal jauh dari orang tua
bukan berarti aku kehilangan kasih sayang. Malah dengan adanya Jessica onnie
ditambah Heechul oppa, lumayan cukup untuk memberikan kasih sayang, meski cara
mereka sedikit gila.
ā Ya sudah onnie tinggal dulu, janga lupa makan buburnya
arraseo?ā Jessica onnie sudah bangkit dari duduknya dan berjalan memunggungiku.
ā Onnieā¦ā panggilku yang membuatnya berbalik menghadapku. ā Eobseyo..ā akupun
mengurungkan niatku untuk bertanya. Untung dia tak marah karena aku sudah
menahannya tadi.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Author POV
Menghabiskan waktu istirahat bersama teman memang tak
terasa, begitulah yang Krystal rasakan. Waktu 30 menit rasanya tak cukup untuk
menghilangkan penat. Dengan amat terpaksa dua yeoja itu harus kembali ke kelas
mereka, karena mata pelajaran berikutnya telah menunggu mereka. ā Jinjja?ā
heboh Ra-In di tengah-tengah celotehan Krystal yang sedang menceritakan
pengalamannya saat di pesta dua hari yang lalu. ā Benar..ā sanggah Krystal yang
tengah berjalan mundur dengan maksud meyakinkan temannya tersebut.
Tapi lambat laun semuanya menjadi masalah saat tubuh Krystal
menabrak Minho tanpa disadarinya. Mata Ra-In segera mendelik ke arah Krystal
seakan memberi kode pada temannya. Krystal membalikkan badannya dan mendapati
dua sosok yang sudah tak asing lagi untuknya.
Krystal hanya tersenyum melihat Minho yang juga tersenyum
padanya tanpa menghiraukan betapa geramnya yeoja di samping Minho. Jinhye
sedang menatap Krystal dengan geram, apalagi ia mendapati Krystal sedang
memandang kekasihnya dengan intens. ā Minho-ya!ā rengek Jinhye pada
namjachingunya. ā Mianhae Krys..ā ucap Minho sebelum akhirnya ia berlalu dengan
sang yeojachingu.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Krystal POV
Aku memandang heran mobil sedan mewah berwarna hitam yang
terparkir di halaman rumahku. Apa Heechul oppa membeli mobil baru?. Bukankah
mobilnya masih sangat layak untuk ia gunakan. Tak ingin terlalu pusing dengan
kepemilikan mobil ini, kuputuskan untuk masuk ke dalam rumah dengan segera.
Kulirik sepatu yang rasanya sangat asing saat aku ingin
mengganti sepatuku dengan sandal rumah. Akupun memasuki ruang tengah dan ku
dapati tiga orang tengah berbincang di dalamnya. Aku sangat mengenal dua
diantara mereka, yaph mereka adalah Jessica onnie dan Heechul oppa. Sedangkan
lelaki yang hanya bisa kulihat kepala belakangnya itu, aku tak mengenalnya.
Jessica onnie melirik dan tersenyum saat melihat kehadiranku.
ā Itu dia adikku!ā ujar Jessica onnie sambil menunjuk ke
arahku. Sebenarnya ada apa? untuk apa onnie memperkenalkanku pada namja itu?.
Mereka bertigapun berdiri. Ternyata namja itu cukup tinggi, malah lebih tinggi
dari Heechul oppa. Aku tak bisa melihat wajahnya karena ia masih memunggungiku.
Diapun membalikkan tubuhnya.
Orang ini? Rasanya aku sudah tak asing lagi dengan orang
ini. Tapi siapa dan dimana aku bertemu dengannya?. Berbeda denganku yang masih berpikir,
ia maksudku namja itu membulatkan matanya sambil menunjukku dengan jari
telunjuknya. ā Neo?ā suara ini? Ahā¦pemilik cincin! Yahā¦dia pemilik cincin indah
itu!. mau apa dia kesini? Apa dia mau mengambil cincinnya kembali? Bukankah dia
sendiri yang membuangnya? Kenapa sekarang mau mengambilnya lagi? Cihā¦
ā Apa kau sudah mengenalnya, Kyu?ā tanya Heechul oppa
menghampiri namja itu. Dia menoleh ke arah Heechul oppa. ā Kau tahu kenapa aku
meninggalkan pesta waktu itu hyung? itu semua karena gadis itu!ā jawabnya yang
membuat Jessica onnie merangsek maju. Ia menatapku seakan menuntut penjelasan.
ā Memangnya apa yang ia lakukan padamu Kyu?ā tanya Jessica
onnie.
ā Dia mengotori bajuku dengan muntahnya.ā Jawab namja
berkulit putih tulang itu. cihh..kenapa dia masih mengungkitnya?. Apa dia
menyimpan dendam padaku?.
ā Aku tidak sengaja! Lagipula saat itu aku sedang mabuk.ā
Sergahku agar mereka tak terus memojokkanku. Kini orang yang dipanggil Kyu itu,
mendelik ke arahku. ā Cihhā¦bahkan kau belum cukup umur untuk mabuk-mabukkan
nona kecil!ā ejeknya yang membuatku kesal. Aku tahu apa yang dia ucapkan memang
benar, hanya saja aku kesal dengan raut wajahnya yang benar-benar menyulut
amarah.
ā Sudah..sudah! bagaimana bisa kalian terus bertengkar
sementara satu bulan ke depan kalian akan tinggal bersama.ālerai Heechul oppa.
Tapi tinggal bersama? Apa dia tidak salah bicara?. āUntuk apa? untuk apa aku
tinggal dengan orang menyebalkan seperti dia? Bukankah ada Jessica onnie dan
kau, oppa?ā tanyaku berharap kejelasan.
ā Karena satu bulan ke depan, aku dan onnie-mu akan ada di
Paris untuk urusan bisnis, Soojung-ah!ā jelas Heechul oppa. Ia menepuk bahuku
pelan. Aku hanya bisa menatapnya dengan memelas. Berharap apa yang kudengar
tidaklah benar.
ā Agar kalian tak canggung satu sama lain, makanya aku
mengundang kau kesini Kyu!ā oppa melirik orang yang dari tadi dipanggil Kyu
itu. Dia mendesah pelan, seperti sedang pasrah menerima cobaan. ā Soojung-ah,
perkenalkan namanya Cho Kyuhyun, kau bisa panggil dia Kyuhyun oppa.āucap Heechul
oppa. Apa? aku harus memanggilnya oppa? Lebih baik aku memanggilnya ahjussi
daripada oppa.
ā Dan sampai kapan dia akan tinggal disini?ā tanyaku. ā
Cihh..memang siapa yang ingin berlama-lama tinggal disini?ā cibir orang itu
dengan intonasi yang sangat menyebalkan. Harus ku akui dia memang tampan? Tapi
sikap menyebalkannya melunturkan segala keindahan dalam dirinya.
ā Baguslah kalau begitu!ā akupun melenggang meninggalkan
ruangan ini. Dengan langkah yang ku percepat, ku pijaki anak tangga demi anak tangga.
Bisa mendidih aku kalau terus berhadapan dengan orang itu.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
At Krystalās room
Dari tadi aku tidak bisa memejamkan mataku. Selalu saja
terbayang kehidupanku sebulan yang akan datang. Bagaimana hidupku nanti? Dia
maksudku Kyu itu. Haruskah aku tinggal dengannya. Walau aku tahu maksud Jessica
onnie itu baik, dia meminta Kyu itu untuk menjagaku. Tapi tetap saja. Apa tidak
ada orang lain? Bukankah di rumah ini ada bibi Han?.
Ku dengar suara pintu terbuka. Tapi tak ada niatan dariku
untuk melirik ke arah orang yang baru saja membuka pintu kamarku. Aku lebih
memilih menenggelamkan wajahku di balik guling yang sedang kupeluk erat. Ku
rasakan tekanan di ranjangku dan tak lama, sentuhan lembut yang hangat
menelusuri kepalaku.
ā Aku tahu kau belum tidur?ā mau tak mau aku membalikkan
posisiku menghadap orang yang kuyakini Jessica onnie. Dia tersenyum padaku. ā
Dia bukan orang jahat, jadi kau tidak perlu khawatir.ā Ucap Jessica onnie
sembari memberikan tatapan teduh padaku. Aku tahu apa yang ia maksud, tapi
tetap saja itu tak membuatku yakin.
Ku genggam tangan Jessica onnie. ā Tapi kenapa harus dia?
Dan aku tidak sepenuhnya sendiri. bukankah ada bibi Han disini.ā Aku sekuat
mungkin berusaha untuk mengubah keputusan Jessica onnie. ā Tapi kau butuh orang
yang bisa menjaga dan melindungimu, dan Kyuhyun bisa menjagamu dengan baik.ā
Jawabnya sambil mengelus puncak kepalaku.
Aku hanya bisa menghela nafas. Sepertinya bagaimanapun
suaraku mengenai hal ini, tetap tak bisa merubah keputusan kakakku itu. Aku
tahu tidak mungkin kakakku menitipkanku pada orang jahat. Aku juga tak bilang
kalau Kyuhyun itu jahat, hanya saja dia itu sangat menyebalkan. Bahkan wajahnya
yang menyebalkan itu masih lekat dalam pikiranku. ā Tidurlah..besok kau harus bangun
pagi untuk mengantar keberangkatanku. Kau ikutkan?ā. ā Ne..ā jawabku pasrah.
Dia hanya tersenyum lalu mengecup keningku sebelum akhirnya ia keluar dari
kamarku.
Rasanya aku tidak ingin tidur. Aku tidak ingin waktu
berjalan dan membawaku bersama orang menyebalkan itu. sial! Mataku benar-benar
tak bisa diajak kompromi. Rasanya sangat berat untuk membiarkannya terus
terjaga.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Author POV
At Incheon Airport
Kini empat orang yang pergi bersama harus saling berpisah
karena jadwal keberangkatan dua diantara mereka yang sudah sebentar lagi.
Krystal masih memeluk kakaknya seakan tak ingin kakaknya pergi. Begitupun
dengan Jessica, rasanya sangat berat meninggalkan adiknya sendiri, meski ia
tahu ada Kyuhyun yang bisa ia andalkan. Tak berbeda dengan kakak beradik
Jessica-Krystal, dua namja itu juga sedang berpeluk ria.
Meski mereka tak punya hubungan darah sedikitpun, tapi
mereka sangatlah akrab layaknya saudara kandung. Dan bagaimanapun Kyuhyunlah
yang memperkenalkan Heechul pada Jessica. ā Jaga adikku baik-baik. Dia memang
menyebalkan tapi aslinya dia sangatlah manis dan pintar.ā Pinta Heechul tanpa
melepaskan pelukannya. Sedangkan Kyuhyun hanya bisa mendesah pelan. Walau
bagaimanapun ia tidak mau menjamin sesuatu yang belum pasti.
ā Baiklah aku harus pergi sekarang!ā. Mereka semua
melepaskan pelukan masing-masing, meski ada rasa tak puas dalam hati. ā
Kyu..jaga adikku ya..ā Jessica memeluk Kyuhyun sebelum akhirnya mereka harus
segera pergi.
Krystal POV
Aku hanya bisa melihat kepergian kedua kakakku dengan lemas.
Baru ku sadari kehilangan mereka sangatlah menyedihkan, bahkan aku tak tahu apa
aku bisa tanpa mereka?. Perlahan punggung yang tadi masih bisa kulihat, kini
menghilang. Aku mendesah pelan, menyadari kalau kehidupan nerakaku sudah
dimulai dari sekarang.
Sebenarnya hari ini aku harus sekolah, tapi karena ada
keperluan yang sangat penting jadi aku memilih untuk tidak masuk. Lagipula mana
mungkin aku meninggalkan momen terakhirku bersama pasangan aneh itu.
ā Hei..gadis kecil! Tunggu aku!ā panggil orang itu. Aku tak
menghiraukan panggilannya dan memilih untuk mempercepat langkahku menuju
parkiran mobil. Bisa kudengar orang itu terus menggerutu tak jelas di
belakangku. ā Kyuhyun-ssi bisakah kau diam?ā bentakku sambil beralih padanya
sekilas. Dia seperti terkejut dan membulatkan matanya.
Setelah ia membuka kunci mobilnya, aku segera masuk ke dalam
mobil. Dengan kecepatan sedang ia melajukan mobilnya. Aku tak tahu kemana ia
akan membawaku, tapi walaupun begitu, tak sedikitpun ada niatan untuk bertanya
padanya.
Kupandangi pemandangan di luar jendela mobil. Hanya
kendaraan yang berlalu lalang atau paling tidak,beberapa orang tengah berjalan
di trotoar. Yahā¦itulah yang kulihat. Sejauh ini tak ada yang terlalu menarik dari
sini. Aku terus memandang ke luar jendela, setidaknya ini lebih menarik
daripada orang di sampingku.
ā Nona kecil! Cepat turun!ā suruhnya dengan dingin. Ia
melepaskan seat belt yang membelit di tubuhnya dan kemudian keluar dari
mobilnya. Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar. Rumah? Ini rumahku. Akupun
segera keluar dari mobilnya. Tanpa mempedulikan dirinya yang masih mengeluarkan
barang bawaannya dalam bagasi mobil, aku segera masuk ke dalam rumah.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Sepertinya menghabiskan waktu senggang dengan seharian di
rumah sangatlah membosankan, jadi kuputuskan untuk pergi keluar. Tanpa
mengganti pakaian yang tadi pagi kupakai, aku segera keluar dari kamarku dan
turun ke bawah.
Kurasakan sepi dalam rumahku. Kemana orang menyebalkan itu?
apa dia tidur? Masa bodo-lah yang penting aku bisa bersenang-senang sekarang.
Ku lewati ruang tengah dan dapat kudengar suara bising. Kulihat sesosok namja
tengah duduk sambil memainkan PSP-nya dengan sangat serius. Aigooā¦berapa
umurnya sekarang? Diumur setua itu dia masih bermain game? Sungguh memalukan!.
Tak ingin membuang waktu terlalu banyak, aku melewati orang itu tanpa
mengatakan sepatah katapun. Tohā¦dia sedang sangat serius dengan kegiatannya.
ā Mau kemana?ā aku segera menengok ke arahnya yang masih
sibuk memperhatikan layar PSP-nya. Apa dia yang tadi bicara?. ā Apa kau tak
punya mulut? Jawab! Kau mau kemana?ā dia mengangkat wajahnya dan meletakkan
PSP-nya di atas meja. ā Itu bukan urusanmu! Dan kusarankan kau! Agar tidak
mencampuri urusanku!ā ucapku yang langsung melenggang pergi tanpa menghiraukan
ocehannya.
Saat baru saja aku ingin keluar dari pekarangan rumahku.
Tiba-tiba ada yang menarik lenganku. Kulirik tangannya yang sedang menarik
lenganku. Iapun melepaskan tangannya. ā Ada apa?ā tanyaku mendesak. Sumpah demi
apapun dia sangat mengganggu rencanaku.
ā Aku akan mengantarmu.ā Ia kembali menarik lenganku dan
membawaku menuju mobilnya. ā Andwae!! aku bisa pergi sendiri!ā rontaku tanpa
mendapat gubrisan darinya. Ia membukakan pintu mobilnya dan mendorong ku masuk
ke dalamnya. Kini dia beralih pada pintu yang satu lagi, dan masuk dari pintu
itu.
ā Kau mau kemana?ā tanyanya disela-sela kegiatannya yang
masih memegang kemudi. ā Aku ingin turun.ā Jawabku sekenanya yang membuatnya
mendengus kesal. ā Baiklah! Turun saja kalau kau mau!ā ujarnya enteng.
Cihh..laki-laki macam apa dia?. Aku menoleh ke arahnya yang masih fokus pada
jalanan. Benar-benar geram aku dibuatnya. ā Turun! Katanya mau turun!ā dia
menoleh ke arahku sambil menggidikkan kepalanya. ā Aku ingin ke toko buku,
cepat antarkan aku ke sana! Bukankah Heechul oppa menitipkanku padamu, agar kau
menjagaku?ā ujarku dengan penuh penekanan.Kuakui dengan diantar olehnya, aku
bisa lebih cepat sampai di toko buku. Yahā¦lagipula yang aku katakan memang-lah
benar. Untuk apa dia ada disini, kalau bukan untuk menjagaku?.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Setelah dari toko buku, ia melajukan mobilnya ke
supermarket. Dia bilang padaku untuk membeli apapun yang ku perlukan. Tapi aku
tak membutuhkan apapun. Karena semua keperluanku masih tersedia di rumah.
Coklat!! Yah..coklat! lebih baik aku mengambil coklat sebanyak-banyaknya.
Aku harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kapan
lagi aku bisa membeli coklat sebanyak ini? Kalau ada Jessica onnie, pasti dia
akan mengomel karena aku banyak sekali makan cokelat. Tapi berhubung ada
kesempatan dan tak ada Jessica onnie, aku harus membeli cokelat
sebanyak-banyaknya. Toh cokelat sebanyak ini tak akan membuatmu jatuh miskin,
Cho Kyuhyun.
ā Kau mau memakan cokelat sebanyak ini?ā dia begitu terkejut
melihat banyaknya cokelat yang kumasukkan ke dalam keranjang belanja yang
sedang ia jinjing. ā Neā¦tapi tidak sekaligus!ā jawabku sambil mengangguk.
Tiba-tiba mataku tertarik pada dua botol soju yang sudah terletak di dalam
keranjang. ā Dan kau? Apa botol ini punyamu?ā tanyaku sambil menunjuk botol
itu. Ia hanya melirik keranjang yang sedang ia jinjing. Kemudian ia berlalu
tanpa mempedulikanku. Aku berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya. Namun
tetap saja aku tertinggal di belakangnya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Sesampainya di rumah aku segera menuju kamarku sambil
membawa kantong berisi cokelat dan bebera buku yang tadi ku beli. Setelah
melemparkan pertanyaan bodoh di supermarket tadi, aku jadi merasa tidak enak
padanya. Biar bagaimanapun itukan haknya untuk membeli apapun yang ia mau. Toh
dia membeli dengan uangnya sendiri.
Segera ku masukkan cokelat-cokelat itu ke dalam laci meja di
samping ranjangku. Akan ku jadikan cokelat-cokelat ini sebagai persediaan
cemilanku. Aku mendudukkan diriku dipinggir ranjang. Sesekali aku mangayunkan
kakiku. Aku masih teringat dengan soju tadi. Aku tahu minum soju bukan hal yang
aneh dalam kebudayaan negaraku. Entahlahā¦aku hanya penasaran saja.
Ku hempaskan tubuhku. Dan menatap langit-langit kamarku.
Sedang apa onnie disana?. Ah..aku lelah! Lebih baik aku tidur sekarang juga.
Biar bagaimanapun, aku masih harus masuk sekolah besok.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
Kyuhyun POV
Ini sudah jam delapan pagi, tapi anak itu belum turun juga.
Apa dia masih bersiap-siap?. Hahhā¦walau sebenarnya aku harus segera berangkat
ke kantor sekarang, tapi mulai dari pagi ini aku harus terbiasa datang
terlambat sepertinya. Heechul hyung dan Jessica telah memberikanku kepercayaan
untuk menjaga adiknya, jadi mau tak mau aku harus mengerjakan semuanya dengan
baik. Walau anak yang mereka titipkan itu menyebalkan.
ā Nyonya Han..ā panggilku pada asisten rumah tangga di rumah
ini. Sepertinya ia baru saja turun dari atas. ā Apa Krystal sudah bangun?ā tanyaku.
ā Ahā¦belum tuan, tapi sudah saya bangunkan tadi.ā Jawabnya agak gelagapan. ā
MWO??ā pekikku mendapat kenyataan menggegerkan itu. ahā¦sepertinya kebiasaanku
akan bertambah satu lagi, yaitu membangunkan anak menyebalkan itu.
Akupun beranjak dari kursiku dan berjalan mendekati anak
tangga. Kususuri anak tangga yang menghubungkan ku dengan kamar gadis itu. Ku
ketuk pintu kamarnya berulang kali. Tapi tak kunjung mendapat jawaban dari
orang di dalamnya. Sepertinya memang dia belum tidur. Mau tidak mau aku pun
masuk ke dalam kamarnya. Pemandangan menyebalkan kutemukan saat menelusuri
ruangan ini.
Dengan nyamannya, gadis ini masih meringkuk di balik selimut
tebalnya. Bukankah dia harus sekolah? Ku hampiri ranjang gadis itu. Betapa
kesalnya aku mendapati gadis yang membuatku telat datang ke kantor, masih
memejamkan matanya. ā Yakkā¦Palli ireona!!!ā aku mengguncangkan tubuhnya pelan.
Tapi apa? dia hanya menggeliat tanpa membuka matanya sedikitpun.
ā PALLI IREONA!!ā teriakku tepat di telinganya. Sepertinya
metodeku kali ini berhasil. Coba lihatlah sekarang gadis malas ini. Dia tengah
mengusap telinganya. Wajahnya amat kesal tapi aku menikmatinya, malah sangat
menikmatinya. ā Kau!! Kenapa kau berteriak di telingaku?ā pekiknya dengan mata
yang masih bengkak dan keadaannya yang sangat kacau.
ā Cepat bersiap! Aku tunggu kau di bawah!ā Dia menatapku
kesal bahkan tak jarang ia mendengus kesal. ā Cepat mandi! Apa kau ingin mandi
di atas ranjang!ā perintahku sambil menginstruksikannya masuk ke kamar mandi. ā
Kauā¦keluar dulu!ā.
ā Baiklahā¦aku tunggu kau sepuluh menit, lebih dari itu kau
berangkat sendiri!ā ancamku sebelum keluar dari kamarnya.
Krystal POV
Sepuluh menit? Apa dia gila?. Cihhā¦orang macam apa dia?.
Gara-gara dia, sekarang aku tak mandi. Aku hanya menggosok gigiku dan
mencuci wajahku. Setelah memastikan
kelengkapan seragamku, aku segera turun ke bawah untuk menemuinya.
ā Kajja!ā
ā Yak! Aku belum sarapan!ā protesku tanpa mendapat gubrisan
apapun darinya. Terpaksa akupun mengekorinya dari belakang. Aku tak tahu apa
pekerjaannya, tapi ditilik dari pakaiannya, sepertinya dia pekerja kantoran.
Dengan koper kecil dalam jinjingannya, ia menekan kunci otomatis dengan tangan
kanannya.
ā Makanlah! Kukira ini lebih dari cukup untukmu!ā ucapnya
sambil menyerahkan sebuah kotak makanan dan tempat minum yang ia ambil dari jok
belakang. Ku buka kotak itu yang berisi beberapa potong roti. Ku lirik ia yang
sedang menstarter mobilnya. Sepertinya dia tak seburuk yang aku kira.
Sepanjang perjalanan aku sibuk melahap santap pagiku, meski
sesekali aku harus menjawab pertanyaannya. Yahā¦aku memakluminya, biar
bagaimanapun dia kan tidak tahu dimana aku sekolah. ā Apa kau selalu sulit
untuk dibangunkan? Cih..mirip sekali kakaknya.ā Cibirnya sambil menoleh ke
arahku sekilas. ā Itu bukan urusanmu!ā aku melanjutkan kegiatanku. ā Tentu jadi
urusanku sekarang! Kau tahu aku jadi telat datang ke kantor karenamu!ā
ā Siapa suruh menungguku? Memangnya aku menyuruhmu?ā aku tak
ingin di salahkan, walau sebenarnya aku memang salah. ā Baiklah..mulai besok
aku tidak akan menunggumu dan kau! Kau berangkatlah sendiri!ā ejanya dengan
penuh penekanan. Omo!! Berangkat sendiri? bisa telat aku kalau berangkat
sendiri. ā Yak! Awas saja kalau kau berani melakukannya!ā aku menatapnya dengan
kilatan yang menyala dalam mataku. Sedangkan ia hanya tertawa. Apakah ini
lucu?.
ā Memangnya apa yang akan kau lakukan padaku kalau aku
benar-benar melakukannya?ā godanya sambil memajukan wajahnya sambil memasang
wajah menyebalkan. ā Aku akan membunuhmu!ā jawbku cepat. ā Baiklahā¦kita lihat
saja bagaimana caramu membunuhku.ā Guraunya sambil membenarkan posisinya.
ā Berhenti!ā mobilpun berhenti seperti apa yang
kuperintahkan. Aku segera melepas seat belt. ā Kau!! Ingatlah ini sekolahku dan
tempat inilah yang harus kau tuju setiap pagi mulai hari ini, arraseo?ā dikteku
tepat di depan wajahnya. Ia menatapku datar. Wajahnya sangat lugu kalau sedekat
ini. Melihat wajah lugunya ingin sekali aku memukul kepalanya. ā Lihat
bagaimana nanti sajaā ia mengangkat bahunya sambil mengubah posisi duduknya.
Akupun keluar dari mobilnya dan menutup pintunya dengan menghempasnya kasar.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
ā Apa dia tampan?ā Ra-In amat antusias menanyakan seluk
beluk namja menyebalkan bernama Kyuhyun itu. Lihatlah dia sampai mencengkram
lenganku sekarang. ā Nan molla.ā Dia berdecak kesal melihat aksiku tadi. ā
Isshh..apa kau buta sampai tak tahu bagaimana rupanya?ā omel Ra-In yang semakin
menjadi saat aku berjalan lebih cepat.
ā Krys..ā
ā Ahā¦Minho?ā aku terkesiap melihat orang yang baru saja
menyapaku. Omona!! Apa aku tidak salah lihat?. Ini benar Choi Minho, kan?. ā
Apa mau pulang bersama?ā ia memperkecil jarak diantara kami dan tersenyum
ramah. Aigoo..aku..sepertinya aku akan meleleh.
ā Krys..ā dia mengibas-ngibaskan tangannya tepat di depan
wajahku. ā Oh..ne!ā jawabku cepat. Tanpa aba-aba ia langsung menarik lenganku,
membawaku mengikutinya. ā Jung Soo jung! Apa kau lupa dengan janji kita?ā
teriak Ra-In yang tertinggal di belakang. Aku hanya memasang wajah memelas agar
ia bisa memaklumiku.
Author POV
Ini sudah sangat larut, tepatnya sudah pukul sebelas malam.
Tapi hingga kini Kyuhyun belum juga pulang. Krystal yang hanya seorang diri di
rumah terpaksa harus menunggu kepulangan namja itu. Bibi Han, asisten pribadi
di rumahnya, kini mengambil izin pulang untuk menemani suaminya yang tadi siang
kecelakaan.
Sudah habis empat majalah ia bolak-balik, tapi namja yang
menurutnya sangat menyebalkan itu belum juga pulang. Kini aktivitasnya beralih
pada televisi yang terletak tak jauh darinya. Bukannya terhanyut pada program
TV yang sedang ia saksikan, Krystal malah asik menggonta-ganti channel TV yang
menurutnya benar-benar tak menarik.
TOK TOK TOK
ā Annyeonghaseyo!!ā
TOK TOK TOK
ā Annyeong haseyo!!ā
Krystal segera berlari menuju pintu, setelah mendengar
ketukan serta suara orang di seberang sana yang ia yakini adalah Kyuhyun.
Dengan cekatan ia memutar kunci rumahnya dan membuka pintu. Betapa kagetnya ia
melihat kondisi pria di hadapannya ini. Sangat kacau, berantakan dan bau
alkohol.
ā Minggir!!ā Kyuhyun segera masuk ke dalam meski dengan
langkah yang tak terarah, meski begitu ia masih bisa mengendalikan dirinya.
Kini ia menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Tangannya memijit-mijit kepalanya
yang terasa pusing. Melihat itu Krystal segera pergi ke dapur untuk membuat
sesuatu.
Krystal POV
ā Igo!ā aku menyodorkan segelas teh hangat padanya. Dengan
tatapan ragu ia tetap menerima gelas itu dan meneguk air di dalamnya perlahan.
Melihat keadaannya yang kacau membuat rasa penasaranku muncul tanpa dipinta.
Akupun duduk di sampingnya, sambil memperhatikannya yang masih tertunduk lemas.
Sepertinya ada sejuta beban di atas punggungnya.
ā Apa kau ada masalah?ā dengan hati-hati ku gerakkan bibirku
untuk melontarkan pertanyaan padanya. Dia menoleh ke arahku dengan tatapan
sayu. ā Tidurlah!ā dia bangkit dari duduknya dan melesat menaiki tangga ke
kamarnya.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Seminggu telah kulewati bersama Kyuhyun. Perlahan semuanya
menjadi kebiasaan untukku. Dari mendengar teriakkannya yang memekakkan
telingaku, sarapan di mobil, berdebat di dalam mobil, dan terkadang pulang bersamanya.
Tapi ada satu hal lagi! Yaphā¦melihatnya mabuk ketika malam hari. Dia boleh saja
menjadi orang yang menyebalkan saat pagi hari, namun saat malam tiba, ia akan
bertransformasi menjadi seseorang yang kehilangan harapan hidup.
Aku bisa tahu itu, karena saat dia mabuk, aku selalu berada
tak jauh darinya. Dan itu membuatku dapat mendengarkan racauannya. Sepertinya
dia patah hati dan seingatku gadis itu bernama Seohyun. Yah..dia selalu
menyebut-nyebut nama gadis itu saat mabuk. Entah apa yang gadis itu perbuat
sampai membuat pria menyebalkan itu menjadi orang lemah kala malam.
Meski bisa kuakui aku sudah tak secanggung dulu, tapi aku
tak berani menanyakan hal seperti itu, meski nyatanya aku sangat ingin. Dan
tahukah kalian betapa pintarnya namja itu?. yahā¦dia memang sangat pintar, tak
jarang ia membantuku mengerjakan tugas-tugas sekolah. Namun pria ini juga
pintar dalam menyembunyikan apa yang sebenarnya ia rasakan.
Lihatlah sekarang ia sedang tertawa lepas bersama Ra-In,
padahal tadi malam kondisinya sangatlah kacau. Pasti kalian aneh dengan adanya
Ra-In, ya kan?. Yah..tadi saat aku dan Kyuhyun ingin pergi, tiba-tiba saja
Ra-In datang. Jadilah Kyuhyun mengikut sertakan Ra-In. kali ini kami sedang
berada di sebuah taman. Sebelumnya kami pergi ke toko buku untuk membeli
beberapa perlengkapan kerjanya.
ā Oppa..kalau boleh tahu dimana rumahmu sebenarnya?ā tanya
Ra-in. Oppa? Yah..itulah panggilan yang Ra-In berikan untuk Kyuhyun. Tak jarang
gadis cerewet itu menceramahiku untuk memanggil Kyuhyun dengan embel-embel
oppa. Tapi tetap saja rasanya kelu sekali memanggilnya begitu.
ā Di Jepang.ā Jawabnya enteng tapi mampu membuat Ra-In
menganga hebat. ā Aku tinggal disini untuk sementara waktu dan akan kembali ke
Jepang kalau pekerjaanku telah selesai.ā Lanjutnya sambil menerawang ke depan.
ā Kapan?ā tanyaku. ā Apa kau tuli? Aku kan sudah bilang aku akan pergi setelah
pekerjaanku selesai.ā Selalu saja menjawab dengan intonasi menyebalkan. Padahal
aku bertanya dengan baik-baik.
ā Sepertinya kau sangat menunggu kepergianku.ā Akupun
menoleh ke arahnya yang masih menerawang entah apa yang sedang ia terawang. ā
Bukan begitu maksudku.ā Bantahku kesal.
ā Kalian selalu saja bertengkar, aku meragukan status kalian
sekarang?ā aku beralih pada Ra-In yang tengah memandangku dengan tatapan jahil.
ā Maksudmu?ā.
ā Yaā¦bisa sajakan kalian ada hubungan yang lebihā¦ā sumpah
aku kesal. Rasanya ingin kujambak rambut Ra-In sekarang juga. Tapi mengingat
ini tempat umum aku mengurungkan niatku. ā Itu tidak mungkin! Aku kan tak
secungkring Minho..ākini dua orang ini tertawa puas. Cihhā¦mereka berdua sama
saja!.
Kyuhyun POV
Setelah mengantar Ra-In pulang ke rumahnya, kini aku melesat
ke sebuah restaurant jepang. Itupun atas permintaan gadis kecil ini. Benar kata
Heechul hyung, dia memang menyebalkan tapi dia juga manis. Meskipun tidak
semanis Ra-In yang mau memanggilku oppa. Bayangkan betapa keterlaluannya anak
ini. Biar bagaimanapun aku ini lebih tua tujuh tahun darinya. Tapi dengan
seenak jidatnya, ia memanggilku tanpa embel-embel oppa. Benar-benar mirip
kakaknya.
Dia seperti orang kesetanan. Dengan semangatnya ia melepas
seat belt yang sedari tadi melindungi tubuhnya. Tanpa menunggu aba-aba dariku
ia sudah melesat masuk ke dalam restaurant. Aigooā¦apa semua gadis usia 16 tahun
selalu seperti itu?.
Kuedarkan pandanganku mencari sosok yeoja yang menjadi
alasanku datang ke tempat ini. Ku langkahkan kakiku mendekat ke arah gadis yang
fasih menyebutkan pesanannya pada seorang pelayan wanita. Dia sangat
konsentrasi melihat semua yang ada di buku menu itu, sampai-sampai dia tak
menyadari kehadiranku yang duduk di hadapannya.
ā Tuan..apa yang ingin anda pesan?ā tanya pelayan itu
beralih padaku. Dan itu membuat gadis kecil ini menyadari keberadaanku. ā Sama
saja sepertinya.ā Jawabku. Setelah mengulang semua daftar makanan yang kami
pesan, kini pelayan itu pergi dari meja kami.
ā Nampaknya kau sangat antusias?ā dia hanya mengangkat
pandangannya sambil mengulum senyumnya. Apa dia gila?. ā Aku sangat menyukai
makanan jepang dan aku sudah jarang sekali memakannya, jadi sekarang aku sangat
senang.ā Dia amat riang. Yahā¦kuakui dia memang terkesan dingin, sama seperti
kakaknya. Tapi di sisi lain, ia juga cerewet. Pokoknya tak jauh beda dengan
Jessica.
ā Kenapa kau tak mengajak Minho kesini? Bukankah kalian akan
lebih dekat kalau kau mengajaknya makan bersama?ā mendadak wajahnya memerah
saat aku menyebut nama namja itu. satu minggu tinggal dengannya sudah cukup
bagiku untuk mengenalnya.
Aku yang setiap pagi mengantarnya ke sekolah, tak bisa
dipungkiri melihat semburat bahagia di wajahnya saat Minho menghampirinya yang
baru saja turun dari mobilku. Tentu itu bukti nyata yang ku ketahui. Dan bisa
kurasakan sifatnya agak berbeda kalau di depan Minho. Mungkin bukan urusanku,
mau dia bagaimana. Tapi itu tetap tak adil, dia bahkan memperlakukanku dengan
tidak baik selayaknya memperlakukan orang
yang lebih tua.
ā Kau! Dari mana kau tahu?ā wajahnya jelek sekali kalau
sedang marah. Mungkin lebih tepatnya salah tingkah. ā Aku itukan hebat, jadi
mana mungkin hal seperti itu saja tak tahu.ā Jawabku sambil melipat tanganku di
depan dada. Dia memicingkan matanya sambil mengerucutkan bibirnya. ā Apa Ra-In
yang memberitahumu?ā.
ā Oppa?ā
TBC
Jeng jeng!!!!!
Annyeong yeorebeunā¦ketemu lagi ama aku..
Gimana gimana? *heboh sendiri*
Maksudku gimana ff ini? Masih tertarikkah sama kelanjutannya?
Jawa iya aja, kalau enggak aku suruh salsa terjun dari lantai 15 gedung
DPR nih! * abaikan *
Pasti gak dapet feelnya? Couplenya aneh ya?
Tapi itulah yang terbesit dalam imajinasiku. KyuStal couple.
Walau aneh, tapi maklum aja namanya juga inspirasi.
Mungkin ceritanya agak gaje ( bukannya emang gaje? )
Yahā¦tapi tetep aku lanjutin meski gak ada satupun yang berminat baca.
Ehemā¦
Mau nyinggung masalah dua ff-ku yang ampe sekarang belum kelar.
Yah betul!! Love need effort ama My true love is you.
Mungkin kalian udh bosen bacain curhatan aku tentang dua ff itu.
Abis mau gimana lagi? Aku galauuuuuuuuuuā¦.*iklan kartu as*
Jadi bagi siapapun yg berminat sama dua ff itu.
Aku mhon sabar yaā¦*pasang tampang melas*
Aku juga gak mau nunda-nunda, tapi gimana? Sampe sekarang ga ada
inspirasi.
Mungkin ff itu terncam gak publish dalam waktu dua bulan ke depan, itu
masih mungkin ya!.
Untuk sementara waktu ini
Aku bakal lanjutin ff ini ama WGM-nya Joo-Hyuk couple dulu.
Arraseo?.
Ada satu lagi nih..
Terserah mau dijalanin atau enggak.
Tapi aku beserta author lain harap, kalian ninggalin jejak
Kalau bingung mau komen apa, yah seenggaknya tinggalin reaksilahā¦
Atau kalian bisa tweet di twitter kita @GIGSent.
Kalau mau lebih lengkap kalian bisa buka
Page author yang terpampang di atas postingan.
Sekian dari aku
Wassalam..
Thanks
GSB
hehe,,, iya nih ching.. couple.nya ga kepikiran gitu sama aku.. tapi bagus ko,, ditunggu lanjutannya yaaa :)
ReplyDeletehehe...
Deletecoupleny emg anh..
udh ada kok lnjutnny