My Prince 1 of 2






Cast: 
  • Krystal Jung
  • Cho Kyuhyun
  • Jessica Jung
  • Kim Heechul
  • Choi Minho








Matahari telah menunjukkan eksistensinya, burung-burung kini tengah berkicau bagai melodi di pagi hari. Kesibukan mulai mendera hampir sebagian orang. Kecuali gadis cantik yang masih terbaring di sebuah ranjang ukuran king size. Dirinya masih nyaman dengan alam bawah sadarnya sekarang. Damai dan sangat menyenangkan, karena hanya saat tidurlah ia bisa memanjakan dirinya. Tapi itu semua tak berjalan lama, karena ada gadis lain yang tak lain adalah kakak dari gadis yang masih terhanyut dengan alam bawah sadarnya.



Gadis berambut coklat sebahu itu mendekati ranjang sang adik. Hanya desahan kesal atau lebih tepatnya putus asa yang ia lemparkan saat melihat adiknya masih terkapar di atas ranjang. Ini sudah ketiga kalinya ia memasuki kamar ini, namun hingga kini adiknya belum juga bangun. Benar-benar kelewatan pikir gadis itu.



“ Soojung-ah! Palli irreona!” dengan sedikit mengguncang tubuh mungil sang adik, kini gadis itu memulai konsernya. Lelah-lelah ia menarik urat tenggorakannya agar sang adik bangun, ia hanya
mendapatkan sang adik memutar posisi tidurnya. Aigoo…gadis ini!! Geram gadis itu sambil memutar otaknya. Matanya kini mengitari sudut ruangan ini untuk menemukan solusi lain.



“ Baiklah kalau ucapanku tak kau hiraukan! Sekarang lihat seberapa lama kau bertahan dalam tidurmu itu adikku sayang..”seringaian plus death glare terpatri jelas di wajah cantik gadis ini.




PUKKKK


PUKKKK


PUKKKK




“ Eonnie!!!! Yak!!” setelah berkali-kali menghujani adiknya dengan botol-botol plastik bekas body lotion, pelembab wajah, dan sun block, kini sang adik menatapnya geram meski masih dengan penerawangan yang tak jelas. Seakan tak merasa takut dengan tatapan tajam sang adik, gadis ini malah tertawa merayakan keberhasilannya.


“ Lekas mandi dan bergegas! Kau tidak mau telat kan?” tak ingin terus meledek adiknya, gadis itu melenggang pergi dari kamar adiknya tanpa menghiraukan kekesalan yang begitu membuncah dalam benak adiknya.




…………………….


Dengan seragam lengkap khas seorang siswi SMA, kini gadis itu menyusuri satu persatu anak tangga. Mulutnya tak henti-hentinya menggerutu. Tak habis pikir dirinya pada sang kakak yang ia prediksi mulai gila. Atau mungkin pengaruh dari suaminya. Yaph..belum lama ini kakaknya memang baru saja menikah dengan namja yang menurutnya jauh dari kata normal atau bisa dibilang autis?.



“ Ada apa dengan wajah tuan putri? Kenapa berantakan begitu?” goda seorang namja yang lengkap dengan setelan jas. Namja itu sudah duduk manis di meja makan sedang menunggu sarapan pagi untuknya. Mendengar ledekan itu, Soojung atau yang biasa dipanggil Krystal itu menatap kesal namja yang bahkan lebih menyerupai seorang yeoja.



“ Biasa oppa…kalau wajahnya sudah seperti itu, berarti ada yang mengganggu tidurnya tadi.” Sahut Jessica, istri namja setengah yeoja itu. Atau lebih lengkapnya  kakak dari gadis bernama Krystal tadi.
“ Dan orang itu kau onnie!!” sungut Krystal yang kini ikut bergabung di meja makan. Mendapati sang adik kesal, Jessica malah tersenyum senang dan sepertinya jiwa tak waras  suaminya kini mulai merambah pada dirinya. “ Jangan ditekuk seperti itu terus Krys….apa kau mau Minho melihat wajah jelekmu itu?” ledek Heechul yang sukses membuat gadis 16 tahun itu tertunduk menutupi salah tingkahnya.



Melihat ekspresi gadis remaja di depannya, sepasang suami-istri gila ini hanya tertawa puas. “ Sudahlah oppa…jangan membuatnya begitu! Bisa-bisa sekujur tubuhnya merah semua!” gurau Jessica.





……………………….


“  Gomawo oppa!” ucap Krystal sembari melepaskan seat belt yang sedari tadi membelit tubuhnya. “ Krys…” panggil Heechul yang menghentikan langkah adik iparnya. “ Jangan lupa sampaikan salamku pada Minho ya!” lanjutnya dari celah jendela mobil yang sengaja ia turunkan. “ Ihhh..oppa!” decak Krystal yang langsung berlari meninggalkan namja setengah yeoja itu puas menertawai tingkahnya.





Krystal POV



Apa dia gila menyuruhku membawa buku sebanyak ini? Aku tahu aku memang sangat kuat, tapi apa harus sebanyak ini? Huft…lelah sangat lelah. Oh..pasti kalian bingung siapa sebenarnya aku. Perkenalkan, namaku Jung Soo Jung dan sering dipanggil Krystal. Aku bukannya tak mencintai nama koreaku hanya saja aku sudah terbiasa dipanggil Krystal. Itupun karena  aku lahir dan menetap di Amerika dan aku baru beberapa tahun tinggal di sini.



Sebenarnya aku memiliki keluarga yang utuh, hanya saja pekerjaan appa mengharuskannya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Jadi tinggalah aku bersama Jessica onnie di rumah suaminya yang hingga kini masih kupertanyakan kewarasannya.


Dan yang tadi menyuruhku membawa buku sebanyak ini adalah Ra-In. Dia memang teman baikku, hanya saja ia lumayan ‘waras’ sama seperti kakak iparku. Bayangkan saja. ia bertaruh untuk memakan kimchi yang jelas-jelas makanan paling menyeramkan untuknya. Dan alhasil, ia kalah dan harus membawa semua buku setebal novel Harry Potter karangan JK Rowling ke lantai tiga, tepatnya ruang perpustakaan.



Karena aku tak tega melihatnya, akupun berinisiatif untuk membantunya. Aku mungkin bukan orang sangat ramah, tapi aku juga bukan orang yang membiarkan orang pincang naik ke lantai tiga ditambah dengan barang bawaan  sebanyak itu.




“ Gomawo Krystal-ah, kau memang yang terbaik!” pujinya saat aku kembali ke kelas. Benar-benar lelah! Mungkin kalau cuma dua atau tiga buku, aku tidak akan selelah ini. Tapi yang harus kuangkut itu tiga puluh buku! Bisa bayangkan betapa lelahnya aku sekarang, kan?. “ Diam kau!” perintahku yang membuatnya diam dengan cepat. Ya begitulah aku. Aku bukan gadis manis atau sok manis. Aku akan mengatakan suka kalau aku suka begitupun sebaliknya.




“ Mianhae…” lirihnya sambil tertunduk. Huftt..beginilah kendala berteman dengan orang yang memiliki sikap perasa, apapun yang aku lakukan pasti akan dimasukkan ke hati. Padahal dia sendiri sudah tahu kalau begitulah watakku.



“ Apa kau baik-baik saja? apa tadi kau muntah?” tanyaku saat mengingat alasan kenapa dia mendapat hukuman. Dia mengangkat kepalanya sambil mengisi wajahnya dengan cengiran lebar, “ Hehehe..ne! kau kan tahu kalau kimchi itu sangat menjijikkan.” Ucapnya yang membuatku berdecak kesal.


“ Kalau sudah tahu begitu, kenapa kau masih melakukannya?” dia terkesiap mendengar teriakanku. “ Kau tahukan taruhan tadi itu disaksikan oleh Seungyeol, jadi mana mungkin aku menolaknya.” Jawabnya tanpa dosa. Jinjja! Gadis ini benar-benar bodoh! Dia rela membuat dirinya menderita demi namja yang bahkan tak memikirkan dirinya.



“ Dan hasilnya?” sindirku yang membuatnya kembali menunduk. Digenggamnya botol air mineral dengan sekuat tenaga. “ Mianhae…” desisnya yang masih tak menatapku.



“ Jinhye..aku tunggu di Namsan Tower jam tuju malam. Pastikan kalau kau datang tepat waktu atau tidak kau akan melihatku mati beku.” Seorang namja bertubuh jangkung memasuki kelasku. Dia adalah idola hampir semua yeoja di sekolahku, kecuali Ra-in. Dan aku, aku adalah salah satu penggemarnya. Bagaimana tidak? Tubuhnya tinggi tegap, wajahnya rupawan, senyumnya? Jangan ditanya! Semua orang yang melihat senyumnya akan membeku seketika. Yaph…dia adalah Minho, Choi Minho.



Dan seperti biasa dia akan keluar dari kelasku setelah menyampaikan pesannya untuk Jinhye. Minho memang tak sekelas denganku. Jadi dia harus segera kembali ke kelasnya, karena waktu istirahat akan segera berakhir.



Karena dia adalah idola tak ayal kalau dia sangat populer. Dan hampir semua yeojachingu-nya juga berasal dari kalangan anak-anak populer juga. Contohnya Jinhye.. dia adalah ketua cheers. Dengan tinggi yang semampai dan wajah cantik, itu sudah sangat menunjang statusnya sebagai anak populer sekaligus yeojachingu dari seorang Choi Minho.



“ Matamu bisa kelilipan sepatu kalau kau terus tak berkedip, Krys!” aku segera mengubah posisi dudukku saat mendengar racauan Ra-in. Apa aku benar-benar tak berkedip? Aigoo memalukan sekali!. “ apa kau masih berharap pada namja cungkring itu?” apa katanya? Cungkring?. Aku menatapnya kesal, bagaimana bisa dia bilang kalau Minho itu cungkring?. “ Benarkan? Memang dia cungkring.” Dia memperjelas ucapannya yang membuatku makin naik darah.






……………………………




Segera ku kemasi barang-barangku dan memasukkannya ke dalam tas. Ini waktunya pulang dan aku harus segera sampai di rumah, karena hari ini sepasang suami istri yang kewarasannya masih dipertanyakan itu mengajakku makan malam di luar. Kalau aku terlambat sebentar saja, pasti mereka akan mengaung-ngaung dan bertingkah tak jelas. Ku dekap dua buah buku pelajaranku yang sudah tak muat lagi kusimpan dalam tasku.



Ponselku tiba-tiba berdering. Sungguh mengganggu! Apa penelpon itu tak bisa menunda dulu panggilannya?. Kupercepat langkahku sambil merogoh saku kemejaku.



BRUUUKKK


Kepalaku menabrak sesuatu yang bisa kukatakan setengah keras dan setengah lunak. Tak ketinggalan aroma maskulin yang begitu semerbak dalam penciumanku. Ku dongakkan kepalaku dan mendapati wajah rupawan dengan senyum menawan yang mampu membuatku membeku tepat di depanku. 



“ Gwenchanayo?” tanyanya sambil menepuk bahuku pelan. Akupun menggelengkan kepalaku bermaksud untuk mengembalikan kesadaranku. Dia mendekatkan wajahnya dan dapat ku lihat matanya yang masih menatapku. Aigooo…apa yang ingin dia lakukan?. “ Apa dahimu sakit?”. Aku menggeleng cepat. “ Gwenchana…mianhae..” ucapku sambil membungkuk dan berlari dengan tak teratur.


Bisa meleleh aku kalau terus disana. Kekuatan apa yang ia miliki sampai bisa membuatku seperti ini? Benar-benar ajaib!. Kupegangi dadaku dan ku rasakan detakan yang begitu cepat. Berulang kali aku menghela nafasku berusaha membuat jantungku kembali normal.




…………………….




“ Aku pulang!!”


Ku edarkan pandanganku mencari salah satu dari pasangan aneh itu. kemana mereka? Bukankah mereka yang bilang agar aku tak terlambat?.



Kudengar suara pintu terbuka. Dengan segera kualihkan pandangan ke arah pintu. Ku dapatkan dua sosok manusia keluar dari balik sana. Mereka berdua sedang menjinjing beberapa paper bag dalam genggaman masing-masing.


“ Kau sudah pulang rupanya..” desis Heechul oppa.
“ Baiklah..igo!”Jessica onnie memberikanku beberapa paper bag bawaannya padaku.
“ Mworago?”
“ Pakailah setelah itu segera turun dan kita akan berangkat.” Jelasnya singkat.



…………………….



Benarkah aku harus pergi dengan pakaian seperti ini? Apa tidak terlalu feminine?. Pertanyaan itu saja yang terus bernaung dalam benakku. Bagaimana tidak? Aku sangat resah, aku tidak biasa memakai gaun seperti ini. Aku tahu gaun ini sangatlah cantik, tapi tidak cocok untukku. Ditambah lagi dengan sepatu yang kugunakan sangatlah tinggi. Bahkan aku tidak terlalu pendek, sampai harus menggunakan sepatu heels ini.



Sedangkan aku yang masih ragu dengan penampilanku sekarang, Heechul oppa malah sedang sibuk meneriaki namaku. Terpaksa! Yah…sangat terpaksa. Akupun keluar dari kamarku dan segera menemui dua orang dewasa yang entah ingin membawaku kemana.



“ Aigoo…putri darimana ini?” heboh Heechul oppa saat perlahan aku menghampirinya yang masih menetap di ruang tengah. Aku hanya bisa memutar bola mataku, menahan kesal, malu yang bersatu padu.
“ Neomu yeoppeoda!” aku menoleh pada asal suara yang kurasakan berasal dari belakangku. Jessica onnie tengah memandangku dengan kagum? Mungkin…

“ Kajja kita berangkat!” seru Heechul oppa yang kini berlalu lebih dulu. Akupun segera mengapit lengan onnie-ku seakan sedang membagi rasa gugupku. “ Onnie..mau kemana kita sebenarnya?” desisku. “ Tenang saja…”.




……………………




~ ~ At Grand Louiz Hotel ~ ~



Disinilah sekarang aku berada. Di tengah-tengah orang dewasa berpakaian formal diimbangi dengan aksesoris mewah sebagai pelengkap. Beberapa diantara mereka menyapa Heechul oppa dan Jessica onnie. Dan tak jarang mereka terlibat pembicaraan yang tidak ku mengerti. Bosan sekali! Kalau tahu begini, lebih baik aku sendirian di rumah.



Kulirik Jessica onnie yang masih terhanyut dalam pembicaraan dengan beberapa orang lainnya. Sepertinya dia lupa kalau ada aku disini. “ Onnie..aku ingin berkeliling dulu.” Ucapku yang hanya ditanggapi dengan anggukan. Aigoo..sesibuk itukah nyonya Kim Sooyeon sekarang?.


 Menilik tempat ini lebih jauh, rasanya tak begitu membosankan. Hanya atmosfernya saja yang membosankan. Di tengah sana ada panggung kecil tempat para penyanyi sedang menyanyikan beberapa tembang lagu, dan di pojok sana ada jejeran makanan yang menggugah selera. Aigoo..dari tadi saja aku ke sini. Aku menatap beberapa makanan yang tersaji dengan penuh minat.



Mashita!! Hampir semua jenis makanan telah aku cicipi. Hingga rasa sesak dan penuh dalam perutku begitu mengganggu. Akupun meninggalkan tempat itu dan beralih pada sebuah pintu yang mengarah ke sebuah taman terbuka. Sepertinya di sana lebih menyenangkan pikirku. Akupun melangkah dengan riang. Kurasakan tenggorokan terasa begitu serat, akupun teringat kalau aku belum minum dari tadi.


Mataku menjelajah mencari tempat dimana aku bisa menemukan benda cair yang bisa melegakan tenggorokanku. Akupun menemukan meja yang dipenuhi jejeran gelas mungil berisikan air di dalamnya. Akupun menghampiri meja itu dan meraih salah satu gelas di atas meja. Baunya sangat aneh, tapi masa bodo-lah! Mana mungkin di pesta semegah ini menyajikan minuman beracun?. Kutenggak minuman itu dengan cepat walau rasanya agak aneh. Apa yang mereka sediakan ini air dari aliran sungai han?. Rasanya sangatlah aneh.




Akupun melanjutkan niatku untuk ke taman yang tadi kulihat. Hawa sejuk dan atmosfer yang lebih segar ku dapati saat kakiku memijaki rerumputan hijau yang terhampar di taman ini. Tapi aneh, kepalaku jadi pusing malah sangat pusing. Ditambah dengan perutku yang terasa mual. Apa karena gaun ini terbuka, aku jadi masuk angin?.




Kulangkahkan tubuhku gontai dan tak jarang aku terjatuh. Berjalan rasanya seperti menyeret kaki, bukan melangkahkan kaki. Aku ingin muntah. Sungguh aku sangat mual.




TUUKKK


“ Ouchh…”ringisku saat ada suatu benda yang terjatuh di kepalaku. Benda itu kecil tapi terasa sangat sakit ditambah kepalaku memang sedang pusing. Saat aku sibuk memegangi kepalaku, tak sengaja mataku menemukan sebuah benda kecil yang begitu berkilau di dekat sepatuku. Akupun meraih benda indah itu yang tenyata cincin?. Aigoo..orang macam apa ini yang tega membuang benda seindah ini?. Pasti harganya sangat mahal.




Dengan menyeret kakiku, aku terus berjalan entah kemana. Tapi hal yang ingin kulakukan adalah mencari pemilik cincin ini. Yah..cincin ini memang indah dan pasti setiap wanita yang melihatnya akan sangat terpesona, begitupun denganku. Tapi aku harus menemukan pemiliknya.



“ Apa aku begitu buruk sampai kau meninggalkanku?” kudengar suara seseorang yang tepatnya suara namja. Suara itu sarat akan kesedihan, kekesalan dan sejenisnya. Aku sangat pusing untuk mendeskripsikan semua itu.


“ Kenapa? Kenapa kau tega seperti itu padaku?” kini suaranya semakin jelas seiring perpindahan tubuhku yang mungkin semakin dekat dengan asal suara itu. Dengan terus mengerjapkan mataku, berusaha untuk melihat dengan jelas. Aku memicingkan mataku saat melihat seseorang yang tengah duduk di atas palang hiasan taman. Langkah yang sempoyongan membawaku semakin dekat dengan sosok itu. sosok dengan jas hitam seta…celana hitam juga.



Kini jarakku hanya satu meter darinya, perkiraanku saja. Dengan tubuh yang terus tak menentu, aku berusaha untuk menopang tubuhku agar tak terjatuh. Dan mungkin orang ini sedang heran melihatku. Aku melangkah sedikit mendekat padanya.


“ Cincin ini, apa punyamu?” tanyaku diselingi cegukan. Aigoo..rasanya sulit sekali mengeluarkan kata-kata dalam mulutku. “ Kenapa kau malah membawanya kembali? Cepat buang!” ujar orang itu dengan tegas dan keras. “ Andwae!!!!” aku menggeleng cepat dan menggenggam cincin itu dengan erat.



“ Itu milikku jadi terserah mau aku apakan saja!” sungutnya kesal. Kepalaku begitu pusing sehingga aku tak bisa melawan orang ini dengan keras juga. “ Tapi kau sudah membuangnya dan aku yang menemukannya, jadi cincin ini milikku sekarang!” teriakku tanpa terasa aku hampir saja jatuh kalau tak ada tubuhnya di depanku. Tanganku bertumpu pada dada bidang orang ini.



“ Cihh..kau mabuk!” racaunya kesal. Mabuk? Aku mabuk? Mana mungkin gadis 16 tahun berani mabuk-mabukan?. Tapi apa yang dikatakan orang ini sepertinya memang benar. Aku memang mabuk. Jangan-jangan minuman yang tadi kuminum adalah..alkohol?.



Aku masih tak bergeming dari posisiku sebelumnya. kurasakan kepalaku yang semakin pusing serta perutku yang semakin mual. Aigoo..rasanya sudah tak kuat menahan isi perutku yang sepertinya akan keluar.


“ Uekk….”dengan sekali tindakan, rasanya semua beban yang dari tadi ku tahan perlahan menghilang walau perutku masih sangat mual. Ada dorongan hebat yang mendorongku menjauh. “ NEO!!! Kau mengotori bajuku!” protes orang yang rupanya saja tak begitu jelas dalam penglihatanku.







……………………



Kurasakan sedikit pening di kepalaku saat aku baru saja membuka mataku. Dimana ini? Tunggu!!, dari aromanya aku tahu tempat apa ini. Kamarku? Yah..ini kamarku! Bahkan aku bisa menemukan boneka beruang kesayanganku. Ku gelengkan kepalaku pelan mencoba untuk mengumpulkan kesadaranku. Mataku melirik sesuatu yang menarik, sebuah benda kecil nan cantik yang melingkar di jari manisku. Kupandangi cincin itu dengan kekaguman.



“ Kau sudah bangun?” tanya seseorang yang baru saja membuka pintu kamarku. Dengan segera ku masukkan tanganku ke dalam selimut. Orang itu, maksudku Jessica onnie dibantu bibi Han, membawa beberapa makanan untukku.


Onnie mendekat ke arahku dan duduk di pinggir ranjangku. Ia mengelus pelan dahiku yang masih tertutupi beberapa helai rambut. “ Apa masih terasa pusing?” tanyanya dengan posisi tangan yang belum berpindah. “ Sedikit..”


“ Minum ini dulu.” Jessica onnie membantuku untuk duduk dan meminum susu yang ia bawa. “ Oh ya..ini! makanlah bubur ini!”. Dia masih memandangiku dengan penuh perhatian. Beginilah..tinggal jauh dari orang tua bukan berarti aku kehilangan kasih sayang. Malah dengan adanya Jessica onnie ditambah Heechul oppa, lumayan cukup untuk memberikan kasih sayang, meski cara mereka sedikit gila.



“ Ya sudah onnie tinggal dulu, janga lupa makan buburnya arraseo?” Jessica onnie sudah bangkit dari duduknya dan berjalan memunggungiku. “ Onnie…” panggilku yang membuatnya berbalik menghadapku. “ Eobseyo..” akupun mengurungkan niatku untuk bertanya. Untung dia tak marah karena aku sudah menahannya tadi.







……………………




Author POV



Menghabiskan waktu istirahat bersama teman memang tak terasa, begitulah yang Krystal rasakan. Waktu 30 menit rasanya tak cukup untuk menghilangkan penat. Dengan amat terpaksa dua yeoja itu harus kembali ke kelas mereka, karena mata pelajaran berikutnya telah menunggu mereka. “ Jinjja?” heboh Ra-In di tengah-tengah celotehan Krystal yang sedang menceritakan pengalamannya saat di pesta dua hari yang lalu. “ Benar..” sanggah Krystal yang tengah berjalan mundur dengan maksud meyakinkan temannya tersebut.




Tapi lambat laun semuanya menjadi masalah saat tubuh Krystal menabrak Minho tanpa disadarinya. Mata Ra-In segera mendelik ke arah Krystal seakan memberi kode pada temannya. Krystal membalikkan badannya dan mendapati dua sosok yang sudah tak asing lagi untuknya.



Krystal hanya tersenyum melihat Minho yang juga tersenyum padanya tanpa menghiraukan betapa geramnya yeoja di samping Minho. Jinhye sedang menatap Krystal dengan geram, apalagi ia mendapati Krystal sedang memandang kekasihnya dengan intens. “ Minho-ya!” rengek Jinhye pada namjachingunya. “ Mianhae Krys..” ucap Minho sebelum akhirnya ia berlalu dengan sang yeojachingu.



…………………..


Krystal POV

Aku memandang heran mobil sedan mewah berwarna hitam yang terparkir di halaman rumahku. Apa Heechul oppa membeli mobil baru?. Bukankah mobilnya masih sangat layak untuk ia gunakan. Tak ingin terlalu pusing dengan kepemilikan mobil ini, kuputuskan untuk masuk ke dalam rumah dengan segera.



Kulirik sepatu yang rasanya sangat asing saat aku ingin mengganti sepatuku dengan sandal rumah. Akupun memasuki ruang tengah dan ku dapati tiga orang tengah berbincang di dalamnya. Aku sangat mengenal dua diantara mereka, yaph mereka adalah Jessica onnie dan Heechul oppa. Sedangkan lelaki yang hanya bisa kulihat kepala belakangnya itu, aku tak mengenalnya. Jessica onnie melirik dan tersenyum saat melihat kehadiranku.


“ Itu dia adikku!” ujar Jessica onnie sambil menunjuk ke arahku. Sebenarnya ada apa? untuk apa onnie memperkenalkanku pada namja itu?. Mereka bertigapun berdiri. Ternyata namja itu cukup tinggi, malah lebih tinggi dari Heechul oppa. Aku tak bisa melihat wajahnya karena ia masih memunggungiku. Diapun membalikkan tubuhnya.



Orang ini? Rasanya aku sudah tak asing lagi dengan orang ini. Tapi siapa dan dimana aku bertemu dengannya?. Berbeda denganku yang masih berpikir, ia maksudku namja itu membulatkan matanya sambil menunjukku dengan jari telunjuknya. “ Neo?” suara ini? Ah…pemilik cincin! Yah…dia pemilik cincin indah itu!. mau apa dia kesini? Apa dia mau mengambil cincinnya kembali? Bukankah dia sendiri yang membuangnya? Kenapa sekarang mau mengambilnya lagi? Cih…



“ Apa kau sudah mengenalnya, Kyu?” tanya Heechul oppa menghampiri namja itu. Dia menoleh ke arah Heechul oppa. “ Kau tahu kenapa aku meninggalkan pesta waktu itu hyung? itu semua karena gadis itu!” jawabnya yang membuat Jessica onnie merangsek maju. Ia menatapku seakan menuntut penjelasan.


“ Memangnya apa yang ia lakukan padamu Kyu?” tanya Jessica onnie.
“ Dia mengotori bajuku dengan muntahnya.” Jawab namja berkulit putih tulang itu. cihh..kenapa dia masih mengungkitnya?. Apa dia menyimpan dendam padaku?.


“ Aku tidak sengaja! Lagipula saat itu aku sedang mabuk.” Sergahku agar mereka tak terus memojokkanku. Kini orang yang dipanggil Kyu itu, mendelik ke arahku. “ Cihh…bahkan kau belum cukup umur untuk mabuk-mabukkan nona kecil!” ejeknya yang membuatku kesal. Aku tahu apa yang dia ucapkan memang benar, hanya saja aku kesal dengan raut wajahnya yang benar-benar menyulut amarah.



“ Sudah..sudah! bagaimana bisa kalian terus bertengkar sementara satu bulan ke depan kalian akan tinggal bersama.”lerai Heechul oppa. Tapi tinggal bersama? Apa dia tidak salah bicara?. “Untuk apa? untuk apa aku tinggal dengan orang menyebalkan seperti dia? Bukankah ada Jessica onnie dan kau, oppa?” tanyaku berharap kejelasan.



“ Karena satu bulan ke depan, aku dan onnie-mu akan ada di Paris untuk urusan bisnis, Soojung-ah!” jelas Heechul oppa. Ia menepuk bahuku pelan. Aku hanya bisa menatapnya dengan memelas. Berharap apa yang kudengar tidaklah benar.



“ Agar kalian tak canggung satu sama lain, makanya aku mengundang kau kesini Kyu!” oppa melirik orang yang dari tadi dipanggil Kyu itu. Dia mendesah pelan, seperti sedang pasrah menerima cobaan. “ Soojung-ah, perkenalkan namanya Cho Kyuhyun, kau bisa panggil dia Kyuhyun oppa.”ucap Heechul oppa. Apa? aku harus memanggilnya oppa? Lebih baik aku memanggilnya ahjussi daripada oppa.


“ Dan sampai kapan dia akan tinggal disini?” tanyaku. “ Cihh..memang siapa yang ingin berlama-lama tinggal disini?” cibir orang itu dengan intonasi yang sangat menyebalkan. Harus ku akui dia memang tampan? Tapi sikap menyebalkannya melunturkan segala keindahan dalam dirinya.


“ Baguslah kalau begitu!” akupun melenggang meninggalkan ruangan ini. Dengan langkah yang ku percepat, ku pijaki anak tangga demi anak tangga. Bisa mendidih aku kalau terus berhadapan dengan orang itu.




……………………….




At Krystal’s room



Dari tadi aku tidak bisa memejamkan mataku. Selalu saja terbayang kehidupanku sebulan yang akan datang. Bagaimana hidupku nanti? Dia maksudku Kyu itu. Haruskah aku tinggal dengannya. Walau aku tahu maksud Jessica onnie itu baik, dia meminta Kyu itu untuk menjagaku. Tapi tetap saja. Apa tidak ada orang lain? Bukankah di rumah ini ada bibi Han?.


Ku dengar suara pintu terbuka. Tapi tak ada niatan dariku untuk melirik ke arah orang yang baru saja membuka pintu kamarku. Aku lebih memilih menenggelamkan wajahku di balik guling yang sedang kupeluk erat. Ku rasakan tekanan di ranjangku dan tak lama, sentuhan lembut yang hangat menelusuri kepalaku.


“ Aku tahu kau belum tidur?” mau tak mau aku membalikkan posisiku menghadap orang yang kuyakini Jessica onnie. Dia tersenyum padaku. “ Dia bukan orang jahat, jadi kau tidak perlu khawatir.” Ucap Jessica onnie sembari memberikan tatapan teduh padaku. Aku tahu apa yang ia maksud, tapi tetap saja itu tak membuatku yakin.




Ku genggam tangan Jessica onnie. “ Tapi kenapa harus dia? Dan aku tidak sepenuhnya sendiri. bukankah ada bibi Han disini.” Aku sekuat mungkin berusaha untuk mengubah keputusan Jessica onnie. “ Tapi kau butuh orang yang bisa menjaga dan melindungimu, dan Kyuhyun bisa menjagamu dengan baik.” Jawabnya sambil mengelus puncak kepalaku.



Aku hanya bisa menghela nafas. Sepertinya bagaimanapun suaraku mengenai hal ini, tetap tak bisa merubah keputusan kakakku itu. Aku tahu tidak mungkin kakakku menitipkanku pada orang jahat. Aku juga tak bilang kalau Kyuhyun itu jahat, hanya saja dia itu sangat menyebalkan. Bahkan wajahnya yang menyebalkan itu masih lekat dalam pikiranku. “ Tidurlah..besok kau harus bangun pagi untuk mengantar keberangkatanku. Kau ikutkan?”. “ Ne..” jawabku pasrah. Dia hanya tersenyum lalu mengecup keningku sebelum akhirnya ia keluar dari kamarku.



Rasanya aku tidak ingin tidur. Aku tidak ingin waktu berjalan dan membawaku bersama orang menyebalkan itu. sial! Mataku benar-benar tak bisa diajak kompromi. Rasanya sangat berat untuk membiarkannya terus terjaga.




…………….


Author POV

At Incheon Airport


Kini empat orang yang pergi bersama harus saling berpisah karena jadwal keberangkatan dua diantara mereka yang sudah sebentar lagi. Krystal masih memeluk kakaknya seakan tak ingin kakaknya pergi. Begitupun dengan Jessica, rasanya sangat berat meninggalkan adiknya sendiri, meski ia tahu ada Kyuhyun yang bisa ia andalkan. Tak berbeda dengan kakak beradik Jessica-Krystal, dua namja itu juga sedang berpeluk ria.




Meski mereka tak punya hubungan darah sedikitpun, tapi mereka sangatlah akrab layaknya saudara kandung. Dan bagaimanapun Kyuhyunlah yang memperkenalkan Heechul pada Jessica. “ Jaga adikku baik-baik. Dia memang menyebalkan tapi aslinya dia sangatlah manis dan pintar.” Pinta Heechul tanpa melepaskan pelukannya. Sedangkan Kyuhyun hanya bisa mendesah pelan. Walau bagaimanapun ia tidak mau menjamin sesuatu yang belum pasti.



“ Baiklah aku harus pergi sekarang!”. Mereka semua melepaskan pelukan masing-masing, meski ada rasa tak puas dalam hati. “ Kyu..jaga adikku ya..” Jessica memeluk Kyuhyun sebelum akhirnya mereka harus segera pergi.




Krystal POV


Aku hanya bisa melihat kepergian kedua kakakku dengan lemas. Baru ku sadari kehilangan mereka sangatlah menyedihkan, bahkan aku tak tahu apa aku bisa tanpa mereka?. Perlahan punggung yang tadi masih bisa kulihat, kini menghilang. Aku mendesah pelan, menyadari kalau kehidupan nerakaku sudah dimulai dari sekarang.



Sebenarnya hari ini aku harus sekolah, tapi karena ada keperluan yang sangat penting jadi aku memilih untuk tidak masuk. Lagipula mana mungkin aku meninggalkan momen terakhirku bersama pasangan aneh itu.


“ Hei..gadis kecil! Tunggu aku!” panggil orang itu. Aku tak menghiraukan panggilannya dan memilih untuk mempercepat langkahku menuju parkiran mobil. Bisa kudengar orang itu terus menggerutu tak jelas di belakangku. “ Kyuhyun-ssi bisakah kau diam?” bentakku sambil beralih padanya sekilas. Dia seperti terkejut dan membulatkan matanya.


Setelah ia membuka kunci mobilnya, aku segera masuk ke dalam mobil. Dengan kecepatan sedang ia melajukan mobilnya. Aku tak tahu kemana ia akan membawaku, tapi walaupun begitu, tak sedikitpun ada niatan untuk bertanya padanya.


Kupandangi pemandangan di luar jendela mobil. Hanya kendaraan yang berlalu lalang atau paling tidak,beberapa orang tengah berjalan di trotoar. Yah…itulah yang kulihat. Sejauh ini tak ada yang terlalu menarik dari sini. Aku terus memandang ke luar jendela, setidaknya ini lebih menarik daripada orang di sampingku.



“ Nona kecil! Cepat turun!” suruhnya dengan dingin. Ia melepaskan seat belt yang membelit di tubuhnya dan kemudian keluar dari mobilnya. Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar. Rumah? Ini rumahku. Akupun segera keluar dari mobilnya. Tanpa mempedulikan dirinya yang masih mengeluarkan barang bawaannya dalam bagasi mobil, aku segera masuk ke dalam rumah.




……………………..




Sepertinya menghabiskan waktu senggang dengan seharian di rumah sangatlah membosankan, jadi kuputuskan untuk pergi keluar. Tanpa mengganti pakaian yang tadi pagi kupakai, aku segera keluar dari kamarku dan turun ke bawah.



Kurasakan sepi dalam rumahku. Kemana orang menyebalkan itu? apa dia tidur? Masa bodo-lah yang penting aku bisa bersenang-senang sekarang. Ku lewati ruang tengah dan dapat kudengar suara bising. Kulihat sesosok namja tengah duduk sambil memainkan PSP-nya dengan sangat serius. Aigoo…berapa umurnya sekarang? Diumur setua itu dia masih bermain game? Sungguh memalukan!. Tak ingin membuang waktu terlalu banyak, aku melewati orang itu tanpa mengatakan sepatah katapun. Toh…dia sedang sangat serius dengan kegiatannya.




“ Mau kemana?” aku segera menengok ke arahnya yang masih sibuk memperhatikan layar PSP-nya. Apa dia yang tadi bicara?. “ Apa kau tak punya mulut? Jawab! Kau mau kemana?” dia mengangkat wajahnya dan meletakkan PSP-nya di atas meja. “ Itu bukan urusanmu! Dan kusarankan kau! Agar tidak mencampuri urusanku!” ucapku yang langsung melenggang pergi tanpa menghiraukan ocehannya.



Saat baru saja aku ingin keluar dari pekarangan rumahku. Tiba-tiba ada yang menarik lenganku. Kulirik tangannya yang sedang menarik lenganku. Iapun melepaskan tangannya. “ Ada apa?” tanyaku mendesak. Sumpah demi apapun dia sangat mengganggu rencanaku.



“ Aku akan mengantarmu.” Ia kembali menarik lenganku dan membawaku menuju mobilnya. “ Andwae!! aku bisa pergi sendiri!” rontaku tanpa mendapat gubrisan darinya. Ia membukakan pintu mobilnya dan mendorong ku masuk ke dalamnya. Kini dia beralih pada pintu yang satu lagi, dan masuk dari pintu itu.



“ Kau mau kemana?” tanyanya disela-sela kegiatannya yang masih memegang kemudi. “ Aku ingin turun.” Jawabku sekenanya yang membuatnya mendengus kesal. “ Baiklah! Turun saja kalau kau mau!” ujarnya enteng. Cihh..laki-laki macam apa dia?. Aku menoleh ke arahnya yang masih fokus pada jalanan. Benar-benar geram aku dibuatnya. “ Turun! Katanya mau turun!” dia menoleh ke arahku sambil menggidikkan kepalanya. “ Aku ingin ke toko buku, cepat antarkan aku ke sana! Bukankah Heechul oppa menitipkanku padamu, agar kau menjagaku?” ujarku dengan penuh penekanan.Kuakui dengan diantar olehnya, aku bisa lebih cepat sampai di toko buku. Yah…lagipula yang aku katakan memang-lah benar. Untuk apa dia ada disini, kalau bukan untuk menjagaku?.




…………………..




Setelah dari toko buku, ia melajukan mobilnya ke supermarket. Dia bilang padaku untuk membeli apapun yang ku perlukan. Tapi aku tak membutuhkan apapun. Karena semua keperluanku masih tersedia di rumah. Coklat!! Yah..coklat! lebih baik aku mengambil coklat sebanyak-banyaknya.




Aku harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kapan lagi aku bisa membeli coklat sebanyak ini? Kalau ada Jessica onnie, pasti dia akan mengomel karena aku banyak sekali makan cokelat. Tapi berhubung ada kesempatan dan tak ada Jessica onnie, aku harus membeli cokelat sebanyak-banyaknya. Toh cokelat sebanyak ini tak akan membuatmu jatuh miskin, Cho Kyuhyun.



“ Kau mau memakan cokelat sebanyak ini?” dia begitu terkejut melihat banyaknya cokelat yang kumasukkan ke dalam keranjang belanja yang sedang ia jinjing. “ Ne…tapi tidak sekaligus!” jawabku sambil mengangguk. Tiba-tiba mataku tertarik pada dua botol soju yang sudah terletak di dalam keranjang. “ Dan kau? Apa botol ini punyamu?” tanyaku sambil menunjuk botol itu. Ia hanya melirik keranjang yang sedang ia jinjing. Kemudian ia berlalu tanpa mempedulikanku. Aku berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya. Namun tetap saja aku tertinggal di belakangnya.




………………….



Sesampainya di rumah aku segera menuju kamarku sambil membawa kantong berisi cokelat dan bebera buku yang tadi ku beli. Setelah melemparkan pertanyaan bodoh di supermarket tadi, aku jadi merasa tidak enak padanya. Biar bagaimanapun itukan haknya untuk membeli apapun yang ia mau. Toh dia membeli dengan uangnya sendiri.




Segera ku masukkan cokelat-cokelat itu ke dalam laci meja di samping ranjangku. Akan ku jadikan cokelat-cokelat ini sebagai persediaan cemilanku. Aku mendudukkan diriku dipinggir ranjang. Sesekali aku mangayunkan kakiku. Aku masih teringat dengan soju tadi. Aku tahu minum soju bukan hal yang aneh dalam kebudayaan negaraku. Entahlah…aku hanya penasaran saja.



Ku hempaskan tubuhku. Dan menatap langit-langit kamarku. Sedang apa onnie disana?. Ah..aku lelah! Lebih baik aku tidur sekarang juga. Biar bagaimanapun, aku masih harus masuk sekolah besok.





………………




Kyuhyun POV


Ini sudah jam delapan pagi, tapi anak itu belum turun juga. Apa dia masih bersiap-siap?. Hahh…walau sebenarnya aku harus segera berangkat ke kantor sekarang, tapi mulai dari pagi ini aku harus terbiasa datang terlambat sepertinya. Heechul hyung dan Jessica telah memberikanku kepercayaan untuk menjaga adiknya, jadi mau tak mau aku harus mengerjakan semuanya dengan baik. Walau anak yang mereka titipkan itu menyebalkan.




“ Nyonya Han..” panggilku pada asisten rumah tangga di rumah ini. Sepertinya ia baru saja turun dari atas. “ Apa Krystal sudah bangun?” tanyaku. “ Ah…belum tuan, tapi sudah saya bangunkan tadi.” Jawabnya agak gelagapan. “ MWO??” pekikku mendapat kenyataan menggegerkan itu. ah…sepertinya kebiasaanku akan bertambah satu lagi, yaitu membangunkan anak menyebalkan itu.



Akupun beranjak dari kursiku dan berjalan mendekati anak tangga. Kususuri anak tangga yang menghubungkan ku dengan kamar gadis itu. Ku ketuk pintu kamarnya berulang kali. Tapi tak kunjung mendapat jawaban dari orang di dalamnya. Sepertinya memang dia belum tidur. Mau tidak mau aku pun masuk ke dalam kamarnya. Pemandangan menyebalkan kutemukan saat menelusuri ruangan ini.





Dengan nyamannya, gadis ini masih meringkuk di balik selimut tebalnya. Bukankah dia harus sekolah? Ku hampiri ranjang gadis itu. Betapa kesalnya aku mendapati gadis yang membuatku telat datang ke kantor, masih memejamkan matanya. “ Yakk…Palli ireona!!!” aku mengguncangkan tubuhnya pelan. Tapi apa? dia hanya menggeliat tanpa membuka matanya sedikitpun.




“ PALLI IREONA!!” teriakku tepat di telinganya. Sepertinya metodeku kali ini berhasil. Coba lihatlah sekarang gadis malas ini. Dia tengah mengusap telinganya. Wajahnya amat kesal tapi aku menikmatinya, malah sangat menikmatinya. “ Kau!! Kenapa kau berteriak di telingaku?” pekiknya dengan mata yang masih bengkak dan keadaannya yang sangat kacau.


“ Cepat bersiap! Aku tunggu kau di bawah!” Dia menatapku kesal bahkan tak jarang ia mendengus kesal. “ Cepat mandi! Apa kau ingin mandi di atas ranjang!” perintahku sambil menginstruksikannya masuk ke kamar mandi. “ Kau…keluar dulu!”.
“ Baiklah…aku tunggu kau sepuluh menit, lebih dari itu kau berangkat sendiri!” ancamku sebelum keluar dari kamarnya.




Krystal POV




Sepuluh menit? Apa dia gila?. Cihh…orang macam apa dia?. Gara-gara dia, sekarang aku tak mandi. Aku hanya menggosok gigiku dan mencuci  wajahku. Setelah memastikan kelengkapan seragamku, aku segera turun ke bawah untuk menemuinya.



“ Kajja!”
“ Yak! Aku belum sarapan!” protesku tanpa mendapat gubrisan apapun darinya. Terpaksa akupun mengekorinya dari belakang. Aku tak tahu apa pekerjaannya, tapi ditilik dari pakaiannya, sepertinya dia pekerja kantoran. Dengan koper kecil dalam jinjingannya, ia menekan kunci otomatis dengan tangan kanannya.




“ Makanlah! Kukira ini lebih dari cukup untukmu!” ucapnya sambil menyerahkan sebuah kotak makanan dan tempat minum yang ia ambil dari jok belakang. Ku buka kotak itu yang berisi beberapa potong roti. Ku lirik ia yang sedang menstarter mobilnya. Sepertinya dia tak seburuk yang aku kira.




Sepanjang perjalanan aku sibuk melahap santap pagiku, meski sesekali aku harus menjawab pertanyaannya. Yah…aku memakluminya, biar bagaimanapun dia kan tidak tahu dimana aku sekolah. “ Apa kau selalu sulit untuk dibangunkan? Cih..mirip sekali kakaknya.” Cibirnya sambil menoleh ke arahku sekilas. “ Itu bukan urusanmu!” aku melanjutkan kegiatanku. “ Tentu jadi urusanku sekarang! Kau tahu aku jadi telat datang ke kantor karenamu!”



“ Siapa suruh menungguku? Memangnya aku menyuruhmu?” aku tak ingin di salahkan, walau sebenarnya aku memang salah. “ Baiklah..mulai besok aku tidak akan menunggumu dan kau! Kau berangkatlah sendiri!” ejanya dengan penuh penekanan. Omo!! Berangkat sendiri? bisa telat aku kalau berangkat sendiri. “ Yak! Awas saja kalau kau berani melakukannya!” aku menatapnya dengan kilatan yang menyala dalam mataku. Sedangkan ia hanya tertawa. Apakah ini lucu?.


“ Memangnya apa yang akan kau lakukan padaku kalau aku benar-benar melakukannya?” godanya sambil memajukan wajahnya sambil memasang wajah menyebalkan. “ Aku akan membunuhmu!” jawbku cepat. “ Baiklah…kita lihat saja bagaimana caramu membunuhku.” Guraunya sambil membenarkan posisinya.




“ Berhenti!” mobilpun berhenti seperti apa yang kuperintahkan. Aku segera melepas seat belt. “ Kau!! Ingatlah ini sekolahku dan tempat inilah yang harus kau tuju setiap pagi mulai hari ini, arraseo?” dikteku tepat di depan wajahnya. Ia menatapku datar. Wajahnya sangat lugu kalau sedekat ini. Melihat wajah lugunya ingin sekali aku memukul kepalanya. “ Lihat bagaimana nanti saja” ia mengangkat bahunya sambil mengubah posisi duduknya. Akupun keluar dari mobilnya dan menutup pintunya dengan menghempasnya kasar.






………………





“ Apa dia tampan?” Ra-In amat antusias menanyakan seluk beluk namja menyebalkan bernama Kyuhyun itu. Lihatlah dia sampai mencengkram lenganku sekarang. “ Nan molla.” Dia berdecak kesal melihat aksiku tadi. “ Isshh..apa kau buta sampai tak tahu bagaimana rupanya?” omel Ra-In yang semakin menjadi saat aku berjalan lebih cepat.


“ Krys..”
“ Ah…Minho?” aku terkesiap melihat orang yang baru saja menyapaku. Omona!! Apa aku tidak salah lihat?. Ini benar Choi Minho, kan?. “ Apa mau pulang bersama?” ia memperkecil jarak diantara kami dan tersenyum ramah. Aigoo..aku..sepertinya aku akan meleleh.
“ Krys..” dia mengibas-ngibaskan tangannya tepat di depan wajahku. “ Oh..ne!” jawabku cepat. Tanpa aba-aba ia langsung menarik lenganku, membawaku mengikutinya. “ Jung Soo jung! Apa kau lupa dengan janji kita?” teriak Ra-In yang tertinggal di belakang. Aku hanya memasang wajah memelas agar ia bisa memaklumiku.





Author POV



Ini sudah sangat larut, tepatnya sudah pukul sebelas malam. Tapi hingga kini Kyuhyun belum juga pulang. Krystal yang hanya seorang diri di rumah terpaksa harus menunggu kepulangan namja itu. Bibi Han, asisten pribadi di rumahnya, kini mengambil izin pulang untuk menemani suaminya yang tadi siang kecelakaan.



Sudah habis empat majalah ia bolak-balik, tapi namja yang menurutnya sangat menyebalkan itu belum juga pulang. Kini aktivitasnya beralih pada televisi yang terletak tak jauh darinya. Bukannya terhanyut pada program TV yang sedang ia saksikan, Krystal malah asik menggonta-ganti channel TV yang menurutnya benar-benar tak menarik.



TOK TOK TOK 


 “ Annyeonghaseyo!!”



TOK TOK TOK


“ Annyeong haseyo!!”


Krystal segera berlari menuju pintu, setelah mendengar ketukan serta suara orang di seberang sana yang ia yakini adalah Kyuhyun. Dengan cekatan ia memutar kunci rumahnya dan membuka pintu. Betapa kagetnya ia melihat kondisi pria di hadapannya ini. Sangat kacau, berantakan dan bau alkohol.


“ Minggir!!” Kyuhyun segera masuk ke dalam meski dengan langkah yang tak terarah, meski begitu ia masih bisa mengendalikan dirinya. Kini ia menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Tangannya memijit-mijit kepalanya yang terasa pusing. Melihat itu Krystal segera pergi ke dapur untuk membuat sesuatu.




Krystal POV




“ Igo!” aku menyodorkan segelas teh hangat padanya. Dengan tatapan ragu ia tetap menerima gelas itu dan meneguk air di dalamnya perlahan. Melihat keadaannya yang kacau membuat rasa penasaranku muncul tanpa dipinta. Akupun duduk di sampingnya, sambil memperhatikannya yang masih tertunduk lemas. Sepertinya ada sejuta beban di atas punggungnya.




“ Apa kau ada masalah?” dengan hati-hati ku gerakkan bibirku untuk melontarkan pertanyaan padanya. Dia menoleh ke arahku dengan tatapan sayu. “ Tidurlah!” dia bangkit dari duduknya dan melesat menaiki tangga ke kamarnya.





………………..




Seminggu telah kulewati bersama Kyuhyun. Perlahan semuanya menjadi kebiasaan untukku. Dari mendengar teriakkannya yang memekakkan telingaku, sarapan di mobil, berdebat di dalam mobil, dan terkadang pulang bersamanya. Tapi ada satu hal lagi! Yaph…melihatnya mabuk ketika malam hari. Dia boleh saja menjadi orang yang menyebalkan saat pagi hari, namun saat malam tiba, ia akan bertransformasi menjadi seseorang yang kehilangan harapan hidup.




Aku bisa tahu itu, karena saat dia mabuk, aku selalu berada tak jauh darinya. Dan itu membuatku dapat mendengarkan racauannya. Sepertinya dia patah hati dan seingatku gadis itu bernama Seohyun. Yah..dia selalu menyebut-nyebut nama gadis itu saat mabuk. Entah apa yang gadis itu perbuat sampai membuat pria menyebalkan itu menjadi orang lemah kala malam.




Meski bisa kuakui aku sudah tak secanggung dulu, tapi aku tak berani menanyakan hal seperti itu, meski nyatanya aku sangat ingin. Dan tahukah kalian betapa pintarnya namja itu?. yah…dia memang sangat pintar, tak jarang ia membantuku mengerjakan tugas-tugas sekolah. Namun pria ini juga pintar dalam menyembunyikan apa yang sebenarnya ia rasakan.




Lihatlah sekarang ia sedang tertawa lepas bersama Ra-In, padahal tadi malam kondisinya sangatlah kacau. Pasti kalian aneh dengan adanya Ra-In, ya kan?. Yah..tadi saat aku dan Kyuhyun ingin pergi, tiba-tiba saja Ra-In datang. Jadilah Kyuhyun mengikut sertakan Ra-In. kali ini kami sedang berada di sebuah taman. Sebelumnya kami pergi ke toko buku untuk membeli beberapa perlengkapan kerjanya.



“ Oppa..kalau boleh tahu dimana rumahmu sebenarnya?” tanya Ra-in. Oppa? Yah..itulah panggilan yang Ra-In berikan untuk Kyuhyun. Tak jarang gadis cerewet itu menceramahiku untuk memanggil Kyuhyun dengan embel-embel oppa. Tapi tetap saja rasanya kelu sekali memanggilnya begitu.




“ Di Jepang.” Jawabnya enteng tapi mampu membuat Ra-In menganga hebat. “ Aku tinggal disini untuk sementara waktu dan akan kembali ke Jepang kalau pekerjaanku telah selesai.” Lanjutnya sambil menerawang ke depan. “ Kapan?” tanyaku. “ Apa kau tuli? Aku kan sudah bilang aku akan pergi setelah pekerjaanku selesai.” Selalu saja menjawab dengan intonasi menyebalkan. Padahal aku bertanya dengan baik-baik.



“ Sepertinya kau sangat menunggu kepergianku.” Akupun menoleh ke arahnya yang masih menerawang entah apa yang sedang ia terawang. “ Bukan begitu maksudku.” Bantahku kesal.
“ Kalian selalu saja bertengkar, aku meragukan status kalian sekarang?” aku beralih pada Ra-In yang tengah memandangku dengan tatapan jahil. “ Maksudmu?”.



“ Ya…bisa sajakan kalian ada hubungan yang lebih…” sumpah aku kesal. Rasanya ingin kujambak rambut Ra-In sekarang juga. Tapi mengingat ini tempat umum aku mengurungkan niatku. “ Itu tidak mungkin! Aku kan tak secungkring Minho..”kini dua orang ini tertawa puas. Cihh…mereka berdua sama saja!.





Kyuhyun POV




Setelah mengantar Ra-In pulang ke rumahnya, kini aku melesat ke sebuah restaurant jepang. Itupun atas permintaan gadis kecil ini. Benar kata Heechul hyung, dia memang menyebalkan tapi dia juga manis. Meskipun tidak semanis Ra-In yang mau memanggilku oppa. Bayangkan betapa keterlaluannya anak ini. Biar bagaimanapun aku ini lebih tua tujuh tahun darinya. Tapi dengan seenak jidatnya, ia memanggilku tanpa embel-embel oppa. Benar-benar mirip kakaknya.





Dia seperti orang kesetanan. Dengan semangatnya ia melepas seat belt yang sedari tadi melindungi tubuhnya. Tanpa menunggu aba-aba dariku ia sudah melesat masuk ke dalam restaurant. Aigoo…apa semua gadis usia 16 tahun selalu seperti itu?.





Kuedarkan pandanganku mencari sosok yeoja yang menjadi alasanku datang ke tempat ini. Ku langkahkan kakiku mendekat ke arah gadis yang fasih menyebutkan pesanannya pada seorang pelayan wanita. Dia sangat konsentrasi melihat semua yang ada di buku menu itu, sampai-sampai dia tak menyadari kehadiranku yang duduk di hadapannya.




“ Tuan..apa yang ingin anda pesan?” tanya pelayan itu beralih padaku. Dan itu membuat gadis kecil ini menyadari keberadaanku. “ Sama saja sepertinya.” Jawabku. Setelah mengulang semua daftar makanan yang kami pesan, kini pelayan itu pergi dari meja kami.




“ Nampaknya kau sangat antusias?” dia hanya mengangkat pandangannya sambil mengulum senyumnya. Apa dia gila?. “ Aku sangat menyukai makanan jepang dan aku sudah jarang sekali memakannya, jadi sekarang aku sangat senang.” Dia amat riang. Yah…kuakui dia memang terkesan dingin, sama seperti kakaknya. Tapi di sisi lain, ia juga cerewet. Pokoknya tak jauh beda dengan Jessica.




“ Kenapa kau tak mengajak Minho kesini? Bukankah kalian akan lebih dekat kalau kau mengajaknya makan bersama?” mendadak wajahnya memerah saat aku menyebut nama namja itu. satu minggu tinggal dengannya sudah cukup bagiku untuk mengenalnya.





Aku yang setiap pagi mengantarnya ke sekolah, tak bisa dipungkiri melihat semburat bahagia di wajahnya saat Minho menghampirinya yang baru saja turun dari mobilku. Tentu itu bukti nyata yang ku ketahui. Dan bisa kurasakan sifatnya agak berbeda kalau di depan Minho. Mungkin bukan urusanku, mau dia bagaimana. Tapi itu tetap tak adil, dia bahkan memperlakukanku dengan tidak baik  selayaknya memperlakukan orang yang lebih tua.





“ Kau! Dari mana kau tahu?” wajahnya jelek sekali kalau sedang marah. Mungkin lebih tepatnya salah tingkah. “ Aku itukan hebat, jadi mana mungkin hal seperti itu saja tak tahu.” Jawabku sambil melipat tanganku di depan dada. Dia memicingkan matanya sambil mengerucutkan bibirnya. “ Apa Ra-In yang memberitahumu?”.



“ Oppa?”





TBC


Jeng jeng!!!!!
Annyeong yeorebeun…ketemu lagi ama aku..
Gimana gimana? *heboh sendiri*
Maksudku gimana ff ini? Masih tertarikkah sama kelanjutannya?
Jawa iya aja, kalau enggak aku suruh salsa terjun dari lantai 15 gedung DPR nih! * abaikan *



Pasti gak dapet feelnya? Couplenya aneh ya?
Tapi itulah yang terbesit dalam imajinasiku. KyuStal couple.
Walau aneh, tapi maklum aja namanya juga inspirasi.
Mungkin ceritanya agak gaje ( bukannya emang gaje? )
Yah…tapi tetep aku lanjutin meski gak ada satupun yang berminat baca.




Ehem…
Mau nyinggung masalah dua ff-ku yang ampe sekarang belum kelar.
Yah betul!! Love need effort ama My true love is you.
Mungkin kalian udh bosen bacain curhatan aku tentang dua ff itu.
Abis mau gimana lagi? Aku galauuuuuuuuuu….*iklan kartu as*


Jadi bagi siapapun yg berminat sama dua ff itu.
Aku mhon sabar ya…*pasang tampang melas*
Aku juga gak mau nunda-nunda, tapi gimana? Sampe sekarang ga ada inspirasi.
Mungkin ff itu terncam gak publish dalam waktu dua bulan ke depan, itu masih mungkin ya!.




Untuk sementara waktu ini
Aku bakal lanjutin ff ini ama WGM-nya Joo-Hyuk couple dulu.
Arraseo?.



Ada satu lagi nih..
Terserah mau dijalanin atau enggak.
Tapi aku beserta author lain harap, kalian ninggalin jejak
Kalau bingung mau komen apa, yah seenggaknya tinggalin reaksilah…




Atau kalian bisa tweet di twitter kita @GIGSent.
Kalau mau lebih lengkap kalian bisa buka
Page author yang terpampang di atas postingan.



Sekian dari aku
Wassalam..



Thanks



GSB

Comments

  1. hehe,,, iya nih ching.. couple.nya ga kepikiran gitu sama aku.. tapi bagus ko,, ditunggu lanjutannya yaaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe...
      coupleny emg anh..
      udh ada kok lnjutnny

      Delete

Post a Comment

Popular Posts