[Song Fic] 내꺼하자 "Naekkeo Haja" 2 of 2




cast : - Kim Myung Soo
         -  Kim So Eun
         -  Kim Sunggyu
   and the other cast are still the same.


Happy Reading Guys...:)





“So Eun-ah, ini aku Myungsoo. aku ingin bertemu dengan mu, ada yang ingin ku berikan kepada mu. bisakah kau datang ke jalan Toegyero. aku menunggu mu disana.”

   From : +62xxx



“mwo? apa yang ingin Myungsoo oppa berikan? kenapa ia tak berikan saja besok..” batin So Eun.




Ia beranjak bangkit dari ranjangnya, dan kemudian berjalan mengambil jaket hangatnya sebelum akhirnya ia pergi menemui Myungsoo. Walaupun ia sedikit bingung, kenapa Myungsoo mengajaknya bertemu ditengah malam seperti ini. Tetapi, ia tetap juga pergi menemuinya karena perihal kejutan yang akan diberikan Myungsoo padanya.


~ Toegyero street ~

Ia berjalan disepanjang jalan itu, mencari tempat yang Myungsoo beritahukan padanya. Ia terhenti pada sebuah bangunan tua yang memang itulah tempat yang diberitahu Myungsoo padanya. Ia terlihat bingung saat melihat bangunan itu.
“untuk apa Myungsoo oppa meminta ku untuk datang kesini?” batinnya.
Tetapi sebingung apa pun dia tehadap bangunan yang ada dihadapannya itu, tetapi dia tetap masukinya.

“bangunan apa ini? kenapa ada garis polisi?” tanya nya saat ia baru memasuki bangunan itu.
Bangunan usang yang tak pernah lagi ditempati. Bangunan yang berantakan dan dipenuhi oleh debu. Tetapi setakut-takutnya So Eun saat memasuki bangunan itu, tetapi ia tetap saja memasukinya dan semakin dalam mengikuti tanda panah merah yang sudah terpasang didinding-dinding bangunan. Hingga tanda panah terakhir yang menunjuk sebuah ruangan. Ia  membuka pintu ruangan itu dan mulai memasukinya. Tampak sekali raut wajah takut serta bingung pada wajahnya.
“apa ini? kenapa banyak sekali rak-rak yang berisikan botol-botol?”
Ia kembali mengedarkan matanya. Terlihat  sebuah mobil yanng sudah rusak yang penuh dengan goresan dan dinding-dinding yang ditempeli banyak  kertas. Serta garis polisi yanng hampir membentang disetiap bagian ruangan itu.



   “kau akan mati hari ini Kim So Eun.....”



So Eun kembali berjalan menyusuri ruangan itu. Langkahnya terhenti tepat didepan sebuah pakaian pengantin pria. Ia lihat pakaian itu dengan seksama, dan tiba-tiba saja mulutnya terbuka terkejut ketika ia tahu kalau pakaian itu adalah pakaian yang waktu itu ia dan Myungsoo pesan untuk hari pernikahan mereka. Ia hendak meraih pakaian itu, tetapi  tiba-tiba saja matanya beralih melihat kearah sebuah plasma kecil yang terpasang tak jauh dari tempat ia berdiri. Ia mencoba mendekati plasma itu. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat plasma itu. Kim Myung Soo, seseorang yang sangat ia sayangi dan cintai dan yang sebentar lagi akan menjadi namphyon nya itu tengah bersama yeoja lain. Dan yang lebih membuatnya bergetar hebat adalah, ketika ia melihat Myungsoo mencium yeoja itu, yeoja yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.



   dor.......... dor.......... dor.......... dor.......... dor..........



Terdengar suara tembakan berkali-kali, dan itu mengarah ke So Eun. Tetapi peluru itu untungnya tak mengenainya, melainkan mengenai beberapa barang yang berada diatas rak yang berada disekitarnya. So Eun masih sangat terkejut dengan apa yang baru ia lihat, sampai-sampai ia tak mampu menggerakan kakinya untuk pergi meninggalkan tempat itu dan menyelamatkan dirinya dari serangan peluru-peluru itu. Ia terjatuh kelantai dengan air mata yanng terus mengalir tanpa berhenti. Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Awalnya ia mengacuhkannya, tetapi ponsel itu terus berdering. Ia keluarkan ponselnya dari saku jaket. Tertera sebuah nomor yang tak lain adalah nomor yang memintanya untuk datang kesini mengatas namakan Myungsoo. Iya mengangkat sambungan telephone itu dengan air mata yang terus mengalir deras melewati pipinya.


“bagaimana? kau sudah melihatnya kan?” tanya orang itu tanpa basa-basi saat So Eun mengangkat sambungan telephonenya.
“k.. kau...” ucapnya tebata-bata.
“ne. Kim So Eun sahabat ku. nan PARK SHIN HYE..” jawabnya dengan penekanan pada kalimat terakhir yang ia ucapkan.
“wae? kenapa kau melakukan hal ini pada ku? kenapa kau tega kepada ku?” tanya nya dengan isakan yang masih terdengar.
“kau ingin tahu? jeongmal? baiklah, aku akan memberitahu mu. sebenarnya... aku dan Kim Myung Soo, calon namphyon mu itu telah berhubungan sebelum kau menjadi yeojachingu nya. jadi, sebenarnya yang tega itu aku atau kau? hah?”
So Eun diam. Lagi-lagi ia merasakan hal yang sama seperti saat ia melihat video tadi. Seperti tubuhnya digores menggunakan pisau yang tajam, dan lalu dilumuri oleh garam. Itulah yang ia rasakan sekarang.
“la.. la.. lal.. lu... kenapa....” belum sempat So Eun mengucapkannya, kini Shin Hye sudah memotongnya.
“kenapa Myungsoo oppa  menerima mu dan ingin menikahi mu? itukan yanng ingin kau tanya kan? itu semua terjadi karena dia mengasihani mu,karena  kau yeoja yang tak bisa apa-apa, selalu terpaku pada orang-orang disekitar mu. dan mengenai pernikahan, eomma dan appa mulah yang memintanya. padahal nyatanya, Myungsoo oppa tak menyayangi mu, ia hanya menyayangi ku.” ungkapnya tanpa memikirkan perasaan So Eun.
So Eun hanya diam. Dan hanya isakan tangisnya yang dapat terdengar oleh Shin Hye.
“ku rasa sudah tak ada lagi yang perlu kita bicarakan. oh iya sebelum ku tutup sambungan telephone ini, aku ingin mengucapkan..... SELAMAT TINGGAL SAHABAT KU KIM SO EUN. SAMPAI BERTEMU DI NERAKA NANTI....”
“apa maksud mu? Shin Hye-ah...” pekik So Eun.
Tetapi belum sempat So Eun mengatakannya, sambungan telephone mereka sudah terputus.

So Eun kembali terpuruk, tetapi ini melebihi yang tadi. Tubuhnya semakin bergetar, dan air matanya terus mengalir tanpa berhenti. Dan kini fisiknya tak lagi bisa selaras dengan otaknya. Ia terus saja terduduk diatas lantai, hingga suara tembakan kembali terdengar.


Sunggyu POV


   dor.......... dor.......... dor..........



Aku kembali mendengar suara tembakan. Aku pun mempercepat langkah ku menuju arah suara itu berasal. Hingga langkah ku terhenti pada sebuah ruangan yang pintunya tertutup. Ku buka pintu itu dan berjalan masuk. Ku edarkan mata ku mencari sosok yeoja yang sedari tadi ku ikuti. Hingga dari kejauhan ku lihat sebuah pakaian pengantin pria telah robek, dan dapat ku tebak itu terjadi karena sebuah peluru yang mengenainya. Aku kembali mengedarkan mata ku. Dan mata ku terhenti tepat ketika sebuah plasma tengah memutar sebuah video yang mungkin sangat membuat dia terpukul. Dan tak jauh dari sana ku lihat sosok yeoja yang terduduk dilantai dengan muka menghadap kebawah dan tangan yang juga berada diatas lantai. Ku hampiri yeoja itu dengan rasa khawatir yang bekecamuk.


“ya Kim So Eun...” panggil ku sembari menyentuh pundaknya.
Ia mengangkat kepalanya dan berbalik menghadap ku. Ku lihat kini wajahnya dipenuhi dengan air mata yang terus saja mengalir. Aku tak tega melihatnya. Ku rangkul dia kedalam dekapan ku. Ku biarkan dia tenggelam dengan tangisannya disana.
“kenapa kau ada disini?” tanya nya.
“itu karena... ehm...”
“kau benar. aku tak tahu apa-apa. dia tak sebaik yang ku kira.” ujarnya dan masih terisak.



   dor.........



Suara itu kembali terdengar, membuat ku kembali mengedarkan mata ku mencari sosok yang menarik pelatuk itu hingga membuat peluru yang berada didalamnya terlonjak keluar.
“ya. kenapa kau tidak pergi? kau tidak aman berada disini?” pekik ku padanya.
“aku merasa sangat bodoh. sampai-sampai aku tak tahu kalau yeoja yanng dicintainya adalah sahabat ku sendiri.” ujarnya untuk kesekian kali.
“sudah. aku tak mau mendengar apa pun dari mu. lebih baik kita keluar sekarang. aku tak mau kita mati konyol disini.” kata ku sembari memapahnya keluar.



   dor..........



Suara itu kembali terdengar saat kami hendak beranjak dari tempat ini. Ku tengokan kepala ku, dan benar saja sebuah peluru tepat mengenai plasma yang sedari tadi memutarkan video mesra yang membuat yeoja yang kupapah ini menjadi seperti sekarang ini.




Aku membuka pintu mobil ku dan mendudukannya di jok depan. Ku pasangkan seatbelt ditubuhnya, dan kemudian berjalan masuk kedalam mobil. Ku hidupkan mesin mobil ku dan mulai mengendarainya pergi meninggalkan bangunan setan ini.

Selama beberapa saat kami hanya terdiam satu dengan yang lainnya. Aku hanya diam dan terus memperhatikan jalan didepan ku, sesekali ku lirik dia yang sepertinya sedang menahan tangisnya. Ku layangkan tangan ku menuju wajahnya. Tetapi  belum sempat tangan ku terangkat dari kemudi mobil, aku sudah kembali mengurungkan niat ku ini.
“gomawoyo Sunggyu-ah...” ucapnya membuat ku terkejut.
“m.. mwo?”
“gomawo karena kau telah menolong ku. dan.....” ucapnya terpotong.
“dan?”
“dan..... mianhae karena waktu itu aku membentak mu dan mengatakan hal yang tidak-tidak kepada mu. dan.....” ia kembali memotong ucapannya, membuat ku penasaran.
“dan..... kau memang benar Sunggyu-ah. aku adalah seorang yeoja yang tak tahu apa-apa . dan yeoja yang dengan mudahnya dibohongi oleh orang-orang yang ku sayang..” ujarnya dengan isakan disela-selanya.
“sudahlah, itu sudah berlalu. kau tak usah mengungkitnya lagi.”
Dan suasana kembali menjadi hening sampai kami sampai di rumahnya.Ku parkirkan mobil ku tepat didepan pintu rumahnya.  Aku turun dari mobil terlebih dahulu dan kemudian membukakannya pintu mobil, serta kembali memapahnya.


“sekali lagi gomawo Sunggyu-ah...” ucapnya sembari melepaskan tangannya dari tangan ku.
“apakah kau tak mau ku antar sampai dalam?”
“annie. aku baik-baik saja.” jawabnya dengan senyuman kesedihan.
“jeongmal?”
“hem....” jawabnya dengan mengangguk pelan, membuat ku tak bisa memaksanya lagi.
“kalau begitu aku pamit dulu. kau istirahatlah.” ujar ku.
Dia hanya mengangguk dan kemudian memasuki rumahnya.  Aku melangkah menuju mobil, dan ku kemudikan mobil ku menjauh dari rumahnya. Rasanya berat untuk meninggalkannya dalam keadaan seperti ini. Tapi apa daya, aku tak bisa terus-terusan bersama dengannya.


~ badroom ~

Ku buka mata ku perlahan. Samar-samar ku dengar kalau ada seseorang yang mengetuk pintu kamar ku hingga mengharuskan ku membuka mata. Tetapi walaupun suara itu semakin lama semakin sering terdengar, itu tak membuat ku untuk benar-benar membuka mata dan beranjak untuk menghentikannya. Aku semakin ingin terlelap diatas ranjang. Aku pun kembali menarik selimut yang sejak semalam tak menutupi tubuh ku, hingga kini seluruh tubuh ku telah terselimuti oleh kain tebal itu dan kembali memendamkan seluruh fikiran serta raga ku kedalam alam bawah sadar.


Selama beberapa menit, suara itu tak lagi terdengar ditelinga ku. Aku pun dapat dengan tenang untuk kembali tertidur. Tetapi, ketika alam bawah sadar ku sudah mulai menguasai, suara itu kembali terdengar dan semakin keras saja. Dan tak hanya suara ketukan saja yang terdengar, suara beberapa orang yang memanggil nama ku pun samar-samar terdengar ditelinga ku. Aku pun sepertinya mengenali suara-suara itu. Suara itu seperti suara Dongwoo, Hoya, dan Woohyun sahabat ku.



   tok.. tok.. tok.. tok.. tok..



“Kim Sunggyu.....”
“ya prince Sunggyu. cepat bangun dan buka pintu nya!!!”
“Sunggyu.. Kim Sunggyu.. Sunggyu.. Kim Sunggyu... cepat bangun!!! kalau kau tidak bangun juga, kami akan terus  berada disini memanggil mu dan terus mengetuk pintu kamar mu ini hinggga kau terbangun dan membukakan kami pintu!!!”
 
Aku terlonjak dari ranjang ku saat aku sadar kalau suara itu adalah benar-benar suara mereka. Dengan cepat aku bangun dan membuka pintu kamar ku sebelum kebisingan ini berlanjut dan sebelum mereka membunuh ku  karena sedari tadi aku tak membukakan pintu untuk mereka. Dan benar saja, saat wajah dan tubuh ku telah tampak dihadapan mereka. Meraka sudah memasang tampang seperti seorang hunter yang telah siap membunuh target mereka.
“ya. kenapa kau lama sekali? kami telah menunggu mu seda.....” Woohyun menghentikan ucapannya sembari melayangkan tangannya kehadapan muka ku.
“kau habis berkelahi?” sambungnya yang sepertinya menyadari ada luka diwajah ku.
“andwae!!” elak ku.
Dengan cepat ku balikan tubuh ku dan berjalan menuju ranjang. Aku kembali menarik selimut, tetapi kali ini bukan untuk kembali tidur tetapi untuk mengelabuhi mereka agar mereka tak melihat luka ku ini.
“ya Sunggyu-ah... cepat jawab. apakah kemarin kau berkelahi?” paksa Woohyun sembari menarik selimut ku, dan sepertinya tidak hanya Woohyun saja yang meanarik selimut ini, tetapi Dongwoo dan juga Hoya.
Dan setelah beberapa detik aku mempertahankan selimut ini agar terus menutupi tubuh ku terutama wajah ku, akhirnya aku harus merelakan mereka melihat luka diwajah ku.
“ya pwa! lukanya tak hanya diwajah tetapi dilengan juga ada.” seru Hoya.
“aish... kalian ini berisik sekali sih.” geram ku.
“ya. memang apa yang terjadi? cepat ceritakan! kalau tidak, aku akan mengatakan kepada eomma dan appa mu, kalau kau gemar sekali berkelahi.” paksa Dongwoo.
“argghhh... baiklah. aku akan ceritakan.” jawab ku.

Dan aku mulai menceritakan semua yang telah terjadi. Mulai dari pertama kali aku mengetahui tentang hal ini, hingga kejadian yang terjadi semalam, kejadian yang menjadi puncak dari semua yang telah aku ketahui.

“JINJA???” pekik mereka serempak.
“hem...” jawab ku sembari beranjak menuju kamar mandi.
“lalu?” tanya Hoya saat aku akan menutup pintu kamar mandi.
“lalu apa?”
“lalu bagaimana keadaan So Eun?”
“ehm... entahlah. sepertinya dia benar-benar terpukul dengan kejadian kemarin.”
“lalu?” kini Dongwoo yang bertanya, dan membuat ku semakin kesal.
“lalu.. lalu.. apakah kalian tak punya kata-kata lain selain lalu? hah?” pekik ku dan langsung membanting pintu kamar mandi.


~ Norae University ~


Aku dan ketiga teman ku melangkahkan kaki kami bersama. Sesekali disela langkah itu, kami selipkan tawa karena lelucon yang dibuat oleh YaDong couple, ya.. Hoya dan Dongwoo. Julukan itu pun telah tersebar sampai satu universitas. Aku menghentikan langkah ku. Darah ku tiba-tiba terasa mengalir dengan sangat cepat dan hawa panas tiba-tiba ikut hinggap ditubuh ku, saat aku melihat sosok orang yang tak pantas menjadi manusia tengah tertawa dengan teman-temannya dan tak nampak gurat khawatir sedikit pun terpampang di wajahnya. Aku berjalan menghampirinya dan dengan segera ku layangkan pukulan ku ke wajahnya, hingga membuat seluruh pasang mata yang ada disana langsung beralih menatap ku. Tetapi aku tak memperdulikan itu, karena rasa amarah ku sudah berhasil menutupi rasa malu ku hingga aku tak memperdulikan seluruh pasang mata itu.

Kini namja itu terjatuh dilantai kampus. Dan tak segan-segan aku kembali melayangkan tinju ku tepat diwajahnya hingga beberapa kali tanpa berhenti. Tak ada yanng menghentikan ku. Ketiga teman ku, dua temannya serta mahasiswa-mahasiswa yang lain hanya terdiam terkejut melihat apa yang aku lakukan. Dan pukulan ku pun aku hentikan ketika terdengar pekikan seorang yeoja.
“Kim Sunggyu hentikan!!” pekiknya dari kejauhan, membuat ku menatapnya dan langsung berdiri.
Terlihat kedua temannya membantunya berdiri.
“apa yang kau lakukan pada Myungsoo? kau tahukan dia itu calon namphyon So Eun teman kelas mu. kenapa kau malah memukulnya? kau...”
“calon namphyon? huh? kenapa kau? apakah sekarang kau sedang berakting, Shin Hye-ah?” potong ku saat ia akan melanjutkan kalimatnya.
“berakting? apa maksud mu?”
“kau jangan berpura-pura. bukankah kemarin kau sendiri yang bilang, kalau kau sudah menjalin hubungan dengan Myungsoo dibelakang So Eun. dan kenapa sekarang kau mengungkit dan mengatakan kalau namja brengsek ini adalah calon namphyon So Eun? ha?” ungkap ku tanpa memperdulikan perasaannya sekarang ini.
Dia terlihat sangat terkejut dengan apa yanng baru saja keluar dari mulut ku, begitu juga dengan namja yang tengah dipapah oleh kedua temannya. Dan begitu pula dengan seluruh pasang mata yang sedari tadi menyaksikan keributan yang ku buat.
“m.. mwo? a.. ap.. apa... y..ang... kau... ka..ta..kan? kau jangan bercanda? aku tak mungkin melakukannya.” gugupnya.
“ha... kau tak usah berbohong lagi. aku sudah tahu semuanya. aku melihat dengan mata kepala ku sendiri ketika kalian tengah jalan berdua dengan sangat mesra.”


   flashback

Aku baru saja selesai dari kelas tambahan. Dan sepertinya aku telah menghabiskan banyak waktu di perpustakaan kampus, sampai-sampai aku tak menyadari kalau sinar matahari telah berganti menjadi sinar bulan. Aku berjalan menuju mobil ku yang tengah terparkir di parkiran kampus. Ku kendarai mobil ku meninggalkan kampus menuju salah satu restaurant yang biasa aku datangi.


Tak lama, aku telah sampai didepan restaurant itu. Baru saja aku memarkirkan mobil ku dan hendak mematikan mesin mobil, sesuatu berhasil membuat ku mengurungkan niat ku untuk mengisi perut yang sedari tadi sudah berdrum band ria. Dengan sangat penasaran, aku kembali mengendarai mobil ku mengikuti mobil yang baru saja keluar dari area restaurant. Cukup lama aku mengikuti mobil itu, hingga akhirnya mobil yang ku ikuti berhenti. Namja yang ku lihat itu pun turun dari mobil dengan membawa buket bunga mawar yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya. Aku pun memutuskan untuk tetap mengikutinya. Dan mata ku langsung saja terbuka lebar ketika mendapati namja itu tengah berjalan menghampiri seorang yeoja yang tengah duduk disebuah bangku dan menghadap ke Han river, seorang yeoja yang bukan pasangan namja itu. Yeoja yang merupakan sahabat dari pasangan namja itu.
“Shin Hye... Park Shin Hye???” pekik ku dari balik sebuah tembok yang menutupi ku sedari tadi.

Aku kembali mengamati mereka, tetapi kali ini aku sedikit melangkah maju agar jarak kami tak terlalu jauh. Mata ku kembali terbelalak saat mendapati namja yang tak lain adalah Myungsoo itu mendekatkan wajahnya ke wajah Shin Hye, dan langsung saja bibir mereka menyatu. Cukup lama mereka melakukan hal menjijikan itu, dan itu membuat ku semakin geram.
“apa-apaan mereka? kenapa bisa-bisanya mereka melakukan hal menjijikan seperti ini? tak akan ku biarkan hal ini terus berlanjut, dan membuat yeoja yang aku sayangi menjadi terluka.” ujar ku dan kemudian beranjak meninggalkan tempat ini.

   flashback end


“bagaimana? apakah kalian akan memungkirinya? kalau pun iya, itu juga bukan masalah ku.” jawab ku santai.
“oh iya, aku ingatkan pada mu Kim Myung Soo. tolong kau ajarkan yeojachingu mu ini yang mana perbuatan yang baik dan yang mana perbuatan yang buruk.”
“apa maksud mu?” tanya nya bingung.
“hah... kau tahu, apa yang dilakukan yeoja ini kemarin pada So Eun? ha?” tanya ku sembari menunjuk tepat didepan wajah Shin Hye.
Sementara namja itu hanya diam tak menjawab.
“dia telah mencoba untuk membunuh So Eun disebuah bangunan kosong yang tak berpenghuni. untung So Eun melarang ku untuk melaporkan kejahatan mu ke polisi. kalau tidak kau akan habis Shin Hye-ah, KAU AKAN DITANGKAP DAN DIMASUKAN KEDALAM PENJARA.” balas ku dengan menekankan kalimat terakhir yang aku ucapkan.
“benarkah itu? ya Park Shin Hye, cepat jawab. apakah benar kalau kau mencoba untuk membunuh So Eun?” tanya namja itu, membuat ku semakin muak untuk menyaksikan drama ini.
“ehm... em...”
“YA CEPAT JAWAB!!!” bentak Myungsoo, yang tak ku sangka-sangka ia dapat melakukan hal itu.
“ne...” jawab yeoja itu lemah.
“NEO!!!”
“ya! kau tak usah menyalahkannya. kau juga...” belum sempat aku menyelesaikan ucapan ku, namja itu telah pergi.
“aishh... apa-apaan dia.” gerutu ku.


Author POV

Myungsoo berjalan pergi meninggalkan kerumunan mahasiswa Norae University itu. Ia berjalan dengan setengah berlari menuju mobilnya. Ia tampak sekali tergesa-gesa. Dengan cepat ia memasuki mobilnya dan mengendarinya meninggalkan Norae.


Tak memikirkan dimana ia sekarang berada, Myungsoo semakin menambah kecepatan mobilnya. Sekitar tiga puluh menit, ia beradu maut dijalan. Hingga akhirnya ia sampai disebuah rumah besar yang terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga. Ia memarkirkan mobilnya, dan segera keluar. Terlihat sekali raut wajah khawatir pada wajahnya. Berkali-kali ia menekan bel rumah itu tanpa berhenti. Dan ketika ia akan kembali menekan bel itu, pintu rumah terbuka. Terlihat seorang yeoja berambut panjang dengan mata nya yang sipit, dan semakin terlihat sipit karena terdapat bengkakan dimatanya. Yeoja itu mengenakan pakaian berwarna putih, yang semakin membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Myungsoo menatap lekat yeoja yang berada dihadapannya. Entah tatapan apa yang ia tunjukan, apakah tatapan sedih, iba, atau merendahkan. Sementara yeoja itu hanya menatap Myungsoo tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka saling terdiam satu sama lain. Tak ada yang mau membuka mulut, hanya untuk sekedar memberi salam.

“mianhae..” kata itulah yang pertama kali terlontar oleh Myungsoo.
Tak ada reaksi apa pun dari yeoja itu sesaat setelah Myungsoo mengatakan kata itu.
“jeongmal mianhae. aku tak...”
Yeoja itu tersenyum, membuat Myungsoo menghentikan kata-katanya.
“gomawo oppa. dan lebih baik kau pulang saja, aku ingin sendiri.” ujar yeoja itu sembari menutup pintu rumahnya.
Belum sempat pintu itu tertutup, Myungsoo mengangkat tangannya dan menahan pintu itu.
“changkaman.”
“ada apa lagi oppa? apakah oppa akan berakting lagi? apakah oppa akan terus berbohong kepada ku? apakah oppa akan terus merahasiakn semua ini dari ku? jawab aku oppa? jawab?” pekik yeoja itu yang disertai dengan aliran air bening yang mengalir dari matanya.
“So Eun-ah.. mianhae.. jinja mianhae...”
“huh... ku fikir air mata ku sudah habis karena terus menangis sejak kemarin, ternyata aku salah. tak apa oppa, ini bukan salah mu. ini salah ku. aku terlalu naif untuk menyadari ini semua..” ujar So Eun dengan memaksakan senyumnya.

So Eun terus saja menghapus air bening itu dengan punggung tangannya. Tetapi apa daya, air bening itu terus saja mengalir tak berhenti. Bahkan senyuman yang ia paksakan pun, tak dapat ia pertahankan. Ia kembali terisak, bahkan semakin terisak. Myungsoo yang tak tega melihat yeojachingu nya itu, berjalan mendekat dan menarik tubuh So Eun kedalam dekapannya. So Eun semakin terisak ketika Myungsoo memeluknya. Ia semakin merasakan sakit yang teramat dalam karena perbuatan Myungsoo kepadanya.

Kim Myungsoo, namja yang telah menjadi namjachingu nya bahkan dalam hitung hari ia akan menjadi nyonya Kim. Tetapi impian itu pupus begitu saja, ketika ia mengetahui semua yang sebenarnya terjadi. Hal yang sebenarnya terjadi, sejak awal ia menjalin hubungan dengan Myungsoo. Hal yang tak pernah terfikirkan olehnya, bahkan melintas sejenak pun tidak. Hal yang membuatnya seperti terjatuh sangat dalam, hingga ia tak mampu lagi berdiri untuk bangkit. Hal yang membuatnya menjadi tak karuan.Hal yang membuatnya berubah, dari seekor angsa cantik menjadi seekor angsa buruk rupa. Hal yang membuatnya terlihat seperti orang bodoh, bahkan sangat bodoh.

“gomawo oppa.” kata So Eun setelah ia berjalan mundur melepaskan pelukan Myungsoo.
“lebih baik oppa pulang saja. aku baik-baik saja. oppa jangan mengkhawatirkan ku.”
“tapi...”
“oh iya oppa..... ini.. aku kembalikan cincin ini pada mu. lebih baik oppa berikan cincin ini kepad Shin Hye, yeoja yang oppa sayangi.” kata So Eun sembari memberikan cincin yang terpasang dijari manisnya. Cincin yang selama ini mengikatnya dengan Myungsoo.
“So Eun-ah, apa ini?” tanya Myungsoo yang terlihat bingung. Bagaimana bisa So Eun melepaskan cincin pertunangan mereka.
“kita akhiri saja oppa. aku tak mau membuat Shin Hye terluka, dan aku juga tak mau menyusahkan oppa lagi.....”
“hem... gomawoyo.. jinja gomawo, karena oppa telah mau menjadi namja yang selalu memperdulikan ku sampai saat ini.” tambah So Eun.
Kini, So Eun berjalan masuk. Ia kembali menutup pintu rumahnya dan membiarkan Myungsoo yang terus menatapnya. Sedangkan Myungsoo hanya bisa terdiam, dan memandangi kepergian So Eun dari balik pintu.


- seven days later -

All those tear drenched memories-

I hope they will all die within my embrace

Even if I hear you softly swallowing your tears

with your broken heart, I will hide it

You are overflowing, as you’ve always been to me

As your scars increase, my love for you increases

Please come to me, cus I love your smile

cus I want to make you comfortable

At least for me to you



Ia menekan bel rumah itu dengan nafas yang masih terengah-engah. Entah setan apa yang merasukinya, ketika ia mendengar bahwa sudah hampir seminggu So Eun tak keluar dari rumahnya, bahkan keluar dari kamarnya saja untuk makan ia tak mau. Wajahnya semkin terlihat panik, karena sedari tadi tak ada respon apa pun dari dalam. Ia kembali menekan bel rumah itu. Hingga ia mendengar ada suara seseorang yang menyaut dari dalam rumah.
“nuguya?” tanya seorang wanita paruh baya saat ia membuka pintu.
“jo neun Kim Sunggyu. saya teman kampus So Eun.”
“oh, teman nona So Eun. kalau begitu silahkan masuk.”
“ne. gamsahamnida.”


Hampir dua puluh menit setelah ia memasuki rumah itu, tetapi So Eun yeoja yanng ia cari tak kunjung datang.
“kemana yeoja itu? kenapa tak kunjung datang.” gerutunya.
Tak lama berselang, seorang wanita yang tadi mempersilahkannya masuk baru saja turun dari lantai dua.
“em... mianhae. nona So Eun tak mau keluar dari kamarnya.”
“jinja? kalau begitu biarkan aku yang menemuinya.”
“tapi...” ragu wanita itu.
“tak apa. nanti aku yanng mengatakannya.” kata Sunggyu sembari berjalan menaiki tangga rumah itu.


~ So Eun’s room ~


Ia berjalan mendekati pintu kamar So Eun. Ia mencoba menenangkan dirinya, sebelum akhirnya ia mengetuk pintu kamar itu. Sayangnya, tak ada jawaban dari sang pemilik kamar. Dengan ragu-ragu, ia memutar knop pintu itu dan berjalan masuk. Ia perhatika seisi ruangan itu. Ruangan yang didominasi oleh warna merah muda, dengan wallpaper teddy bear yang terpasang didindingnya. Ia kembali mengamati ruangan itu, ruangan yang dipenuhi dengan boneka dan seluruh barangnya tertata dengan rapih. Tiba-tiba matanya terhenti pada ranjang yang ada dikamar itu. Bukan ranjang yang menarik perhatiannya, tetapi sesosok yeoja yang tengah terduduk dengan memeluk kedua lututnya, disamping ranjang itu. Ia segera berjalan mendekati yeoja itu. Betapa terkejutnya ketika ia mengetahui bahwa yeoja itu adalah So Eun.

Dengan langkah pelan, ia menghampiri yeoja itu. Ia duduk tepat disampingnya, tetapi yeoja itu tak menyadari kedatangannya. Yeoja itu terus saja meletakan kepalanya, diantara kedua kakinya yang ia peluk.
“So Eun-ah...” panggil Sunggyu pelan.
Yeoja itu mengangkat kepalanya heran. Ia bingung bagaimana bisa dan sejak kapan Sunggyu berada disampingnya.
 “kau?”
“ehm... mian, karena aku masuk tanpa izin. tapi karena kau tak menjawab ketukan ku tadi, jadi aku masuk saja.”
“hem... lalu, kenapa kau bisa ada disini?” tanya So Eun bingung.
“ehm... aku... aku...”
“waeyo?”
“ehm... aku... kesini... karena aku...” Sunggyu kembali menghentikan ucapannya.
“hah? karena kau apa?”
“ehm... karena aku... aku..... mengkhawatirkan mu.” ucap Sunggyu pelan tetapi masih dapat didengar oleh So Eun.
So Eun hanya tersenyum mendengar jawaban Sunggyu. Dan senyum itu adalah senyum pertamanya setelah kejadian seminggu yang lalu. Kejadian yang membuatnya selalu murung, dan tak pernah tersenyum lagi.
“kau tersenyum.” kata Sunggyu terkejut.
“ah.. ehm...”
Belum sempat So Eun mengakhiri kalimatnya, Sunggyu telah lebih dulu menghamburkan pelukannya kepada So Eun.
“kau lebih baik tersenyum So Eun-ah. namja itu tak pantas ditangisi oleh mu.” kata Sunggyu dari balik tubuh So Eun.
So Eun masih bingung. Tetapi tak ada pemberontakan yang ia tunjukan atas pelukan Sunnggyu itu. Ia malah terlihat semakin nyaman dengan keadaan seperti itu. Tak terlalu lama Sunggyu mempertahankannya, karena kini wajahnya sudah semakin terlihat memerah.

Sunggyu melepaskan pelukannya. Kini ia beralih menatap mata So Eun. Ia menatap dengan sangat lekat, membuat So Eun menjadi salah tingkah. Mengetahui hal itu, Sunggyu menghentikan tatapannya. Ia berbalik menatap lurus kearah jendela kamar.
“So Eun-ah...” panggil Sunggyu.
“nde?”
Sunggyu mengambil nafas dalam-dalam, lalu ia hembuskan lagi.
“hem... sa.. sa..”
“hah? sa?”
“huh....” Sunggyu kembali menghembuskna nafasnya.
Terlihat sekali raut ragu terpampang diwajahnya.
“hem... sa.. sa.. ra..ng..........saranghaeyo So Eun-ah..” ungkap Sunggyu, membuat So Eun membulatkan matanya.
So Eun terlihat sangat terkejut dengan pengakuan Sunggyu. Tetapi bukan raut kesal yang ia tunjukan, melainkan senyum lebar yang mengembang dari bibir nya.
“Sunggyu-ah...”
“ah.. annio. kau tak usah menjawabnya sekarang. aku mengatakannya, karena aku tak bisa menutupi perasaan ku lagi.” potong Sunggyu cepat.
So Eun hanya tersenyum melihat Sunggyu. Ia letakan kepalanya diatas bahu Sunggyu, membuat Sunggyu mematung untuk beberapa saat karena keterkejutannya.
“bisakah kau menunggunya?” tanya So Eun.
“nde?”
“ne, menunggu ku. bisakah kau melakukan itu?” tanya So Eunlagi membuat Sunggyu terdiam dan menatap kearahnya lekat.
“ne. aku akan menunggu mu sampai kau benar-benar bisa bersama ku.” jawab Sunggyu.



I will love you

I will worry about you

I will take responsibility for you till the end

I worry if you'll fight again

I worry if you'll be hurt again

In your painful helplessness

This silent battle is to much for you

With my shield of worries in front of you

Like a moon I revolve around you

Take your extinguished love and look at me

I will cover your deeply wounded scars

I will make you smile, I will make you mine




The End ^^,


yihii... now at 22.00 in Jakarta. so in Seoul now at 00.00
by the way, because in Seoul now at 00.00, so now instead of Friday again but Saturday.
so now is Saturday, April 28th 2012.
and today is... Sunggyu oppa's birthday....
so...




annyeong ;) the last part of 내꺼하자 "Naekko Haja" returned.. by the way, i want to give an explanation about my greeting card for L oppa's and Sunggyu oppa's birthday. in part one, i wrote 20th for L oppa's age, and now i wrote 23rd for Sunggyu oppa's age. i think all of you know about the systematic age in Korea, they add one year for their age. but for this fanfiction i used their international age. so... don't be confused. and well.. i hope readers still enjoy with this last part...감사합니다 ^^

Comments

  1. waaaah seruuuuu banget..kasian sso psti sdih bgt krn dihianati myungsoo and shin hye huuuhft
    tapi rasa x kok masih gantung yaw
    cz sso blum mengatakan nado saranghaeyo ke sunggyu
    aku brharap akan ada part lanjutannya biar jd lbh jlas... cz couple ini unyu-unyu heehhee ok fightiiiiiing chingu di tunggu ff kim so eun lainna and jgn lama2 yaw cz takut jamuran#plak apaan ceh??

    ReplyDelete
    Replies
    1. mian yah kalo ngegantung.
      semoga bisa bkin sequelnya seperti yag diinginkan.
      gomawo untuk waktunya, udah mau nungguin kelanjutannya.
      *author bow down* jinjja gamsahamnida:)

      Delete
  2. Aaaaaahhhh...
    Setelah skian lama,akhirnya muncul jg...
    Rindu banget saya sma ff cast cewnya soeun :/

    saya suka critanya dan endingnya,tp knp ada yg ganjil ya??? #SOMETHING gitu :/

    di tunggu karya selanjutnya author -dengan memakai cast cew Kim So Eun- krna diluar dri yeoja itu,saya nggal bisa bca ffnya -,-
    kapan ff 'Love need effort??' di lanjut??

    ReplyDelete
    Replies
    1. yihii masih ada yang ungguin.
      gomawo ya:)
      ada yang janggal? apa?
      cast so eun? ditunggu yah. author-author GIGS akan berusaha memenuhi apa yang diinginkan readers:)
      love need effort yah? udah liatkan. baru aja di publish sama author GSB, semoga gak mengecewakan yah.
      gasahamnida *author sambil bow*

      Delete
  3. akhirnya....akhirnya....dan akhirnya...keluar jg lanjutannya..
    cerita yg mengharukan, tp untuk endingnya rasanya blm puas gt....
    q hrp ada sequal ff ini...hehehehehe....
    btw ceritanya seru dan dpt feel-nya wkt bc nih ff....
    next di tunggu karyanya yg lain dan tentunya dgn cast-nya kim so eun....hohohohohoho..
    semangat terusssss.......fightinggggg.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. ne akhirnya bisa publish juga.
      ehm.. belum puas yah. mian ya, semoga permintaan sequelnya bisa aku penuhi dan juga bisa memuaskan geil-ssi.
      gomawo untuk dukungannya.
      tetep pantengin GIGSent fanfiction yah.
      "author kembali bow down*:)

      Delete
  4. shin hye jahat jg y...padahal udah d anggap sahabat...tp untung so eun cpt2 putus sama myungsoo..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya shin hye jahat.. tapi dia jahatnya cuma disini doang kok. Dikehidupan realitanya dia enggak kayak disini. Jadi jangan marah beneran sama shin hye ya hehehe...

      Delete

Post a Comment

Popular Posts