Love Need Effort Part 5 - Teaser
ā Brengsek! Sudah kubilang jangan campuri urusanku
dengannya!ā geram lelaki berbadan kekar itu seraya memukul seorang lelaki lain,
hingga lelaki itu jatuh tersungkur ke atas hamparan pasir putih nan lembut.
Lelaki yang baru saja mendapat serangan itu, menyeka sudut bibirnya yang sudah
berlumuran dengan darahnya sendiri.
Dari posisinya yang masih dalam keadaan terduduk, ia menatap
nanar orang di hadapannya. Namun orang di depannya malah berbalik memandangnya
sengit, membuat dirinya merasa direndahkan. Akhirnya iapun bangkit dari
posisinya dengan agak tertatih. ā Mari kita akhiri semua secara jantan.ā Ujar
lelaki itu dengan nada sarkatis seolah menantang pria kekar di depannya.
*****
ā Kau masih marah padaku?ā tanya seorang pria secara
hati-hati pada gadis di depannya. Gadis itu sama sekali tak ingin memandangnya,
bahkan terkesan tidak sudi untuk melihat pria itu lagi. Daripada memandang
wajah namja yang baru berbicara tadi, gadis itu lebih memilih untuk memandangi
suasana kota Seoul dari jendela kantor management-nya.
ā So Eun-aaā¦jangan bohongi dirimu sendiri, aku tahu kau
masih sangat mengharapkannya. Jadi aku mohon kau bisa memberinya sedikit
kesempatan.ā Tutur namja itu sembari melangkah menghampiri gadis yang hingga
kini masih betah memunggunginya. ā Apa sangat sulit untuk memberikannya
kesempatan?ā pria itu memutar tubuh gadis di depannya, hingga kini keduanya
saling berhadapan.
Gadis itu tersenyum sinis sembari mendecak kesal dengan apa
yang baru saja ia dengar. ā Kau pikir semudah itu?ā sahut gadis itu dingin. ā
Setidaknya beri dia sedikit kesempatan, dan jika semuanya tetap tidak bisa
berubah, barulah kau boleh pergi.ā Sanggah namja itu sambil menatap serius
gadis di depannya yang tengah menatapnya dengan nanar.
ā Ciihhā¦sebegitu mudahkah ini untukmu? Kau mungkin bisa
berbicara seperti itu, tapi kenyataannya semua sangat berat!ā
*****
Suasana lokasi shooting begitu riuh. Banyak sekali orang
yang berlalu lalang membawa peralatan berat untuk kebutuhan shooting,
sebagiannya juga ada yang sedang menata benda-benda itu dengan teliti. Seorang
pekerja yang tengah membenarkan posisi lampu sorot, mendadak harus meninggalkan
pekerjaannya sejenak karena baru saja sutrada memanggil dirinya.
Beberapa lampu sorot yang kabelnya tak tersusun secara
rapih, sekarang seperti benang kusut yang tercampur dengan kabel mesin
generator. Karena kesemrawutan kabel itu, seorang pekerja yang sebenarnya hendak
meraih kabel mesin generator, malah salah mengambil dengan meraih kabel lampu
sorot. Ia yang tak tahu kalau kabel yang ia ambil adalah kabel yang salah, ia
terus menarik kabel tersebut dengan maksud ingin menghubungkannya dengan sumber
listrik. Ia terus menarik kabel itu, meski ia merasa kabel itu tersangkut.
Beberapa lampu sorot itu mulai terhuyung dan akan segera
menimpa seorang gadis yang masih mondar-mandir menghafalkan scriptnya. Gadis
itu tak tahu apa yang tengah terjadi, terlebih orang di sekitar juga masih
larut dengan pekerjaan masing-masing.
ā AWAS!!ā teriak seseorang dari belakang sembari mendorong
tubuh gadis itu. ia berlari hingga ia dapat menjangkau tubuh mungil itu dan
mendorongnya. Kini keduanya saling terdiam dengan posisi sama-sama terbaring.
Orang itu mendekap tubuh gadis itu erat, seakan tak ingin gadis itu terluka
sedikitpun.
*****
ā Akkhā¦ā jerit seorang lelaki yang sedang terbaring di
ranjangnya karena lebam-lebam yang ada di hampir sekuju tubuhnya hingga ia
merasa begitu nyeri untuk sekedar berbicara.
ā Tadi saat di telepon, kau bilang kau sudah baik-baik
saja.ā gadis yang tadi menyentuh pelipis lelaki lemah itu, kini terkekeh
melihat ekspresi kekanakan dari lelaki di depannya. Merengut sambil meringis
kesakitan, begitulah ekspresi lelaki tersebut.
ā Yahā¦dia itu suka sok kuat! Padahal dari tadi ia terus
mengomel pada kami agar lebih cepat dalam melayaninya.āsahut suara lain yang
sontak membuat lelaki yang berada di atas ranjang itu mendelik kesal, seakan
ingin membunuh orang yang baru saja berkicau tadi. Di ruangan yang bisa dibilang
kamar pribadi lelaki itu, telah hinggap lebih dari lima orang.
ā Benarā¦tapi saat kau menelponnya tadi, dia berusaha tak
meringis sedikitpun. Padahal setiap kali ia bicara ia akan meringis. Lihat saja
luka di pinggir bibirnya.ā Amarah lelaki itu kian menggejolak saat ada sosok
lain yang menambahi omongan orang sebelumnya. tapi lagi-lagi ia hanya bisa
mendumel sendiri karena dengan keadaannya sekarang, ia tak mungkin memberi
perlawanan pada dua orang tadi.
ā Makanya kalau ingin melawan seseorang, lihat dulu
kemampuanmu hyung! Sudah tahu tidak bisa bela diri, masih saja memaksakan diri.
Kau pikir itu keren? Cihhā¦tidak sama sekali! Itu malah kelihatan sangat bodoh!ā
timpal orang yang lainnya dengan nada mengejek. Wajahnya bahkan terkesan sangat
merendahkan lelaki yang terbaring di ranjang ruangan itu.
ā Yak! Kalian bilang apa tadi? HAH? SEKARANG KELUAR DARI
KAMARKU! DASAR DONGSAENG KURANG AJAR! AKKHHHā¦.ā
*****
ā Untuk apa kau datang kesini?ā tanya namja itu sembari
menatap tajam namja di depannya. ā Kenapa? Apa ada larangan?ā tanya namja di
depannya balik seakan menyulut api perkelahian.
ā Kau ingin menemui So Eun, huh?ā
ā Kenapa? Apa karena kau namjachingunya maka aku tidak boleh
menemuinya? Cihhā¦aku bahkan tahu kalau hubungan kalian hanya strategi dari
management, kalian kan?ā
ā Kauā¦ā
ā Apa? kurasa kau tak ada hak untuk marah. Ya kan? Hmmā¦atau
kau memang menyukainya?ā
*****
ā Yeoseyeoā¦ā
ā Ne..yeobseyeo..nuguseo?ā
ā Hmm..ini aku Sohee..ā
ā Oppa..apa kau baik-baik saja? aku dengar dari Sunye onnie,
kau sedang sakit.ā
ā Ah..annie, aku hanya tidak enak badan.ā
ā Syukurlah kalau begitu..ā
*****
ā Apa kau menyukainya hyung?ā namja itu langsung menoleh ke
arah orang di sebelahnya, membuat orang di sebelahnya ikut menoleh.
ā Hmmā¦aku..ā
ā Aku apa?ā
ā Sepertinya tidak, karena aku masih menyukai Sohee.ā
Beberapa pria itu saling terdiam seusai mendengar jawaban
dari karibnya. Mereka menatap satu sama lain, seakan melemparkan pertanyaan
tanpa bersuara sedikitpun. Hingga akhirnya salah satu diantara mereka merangkul
lelaki itu. ā Kau harus bisa bedakan mana yang terasa asin mana yang terasa
manis, bukannya mencampurkan keduanya, hingga kau tak tahu mana yang tepat.ā
*****
Gadis itu merutuk sebal karena baru saja berpapasan dengan
lelaki itu. selama saling berhadapan, keduanya bersikap seperti tidak mengenal
satu sama lain. keduanya melenggang ke jalan masing-masing tanpa ada yang
menyapa, jangankan sapaan, sekedar tersenyum saja tidak.
ā Beginikah yang kau inginkan?ā desis namja itu kala
posisinya dengan gadis itu sejajar. Tapi bagai bukan sebuah percakapan,
keduanya tetap berjalan dan berlagak seakan tidak terjadi apa-apa. namunā¦tidak
dalam hati. Karena ucapan singkat namja itu terus terngiang sepanjang langkah
gadis itu, hingga menimbulkan efek sesak dalam dadanya yang mampu memporak
porandakan perasaannya. Rahang gadis itu mengeras membuat gigi-giginya
gemertak, saat ia merasakan sakit di hatinya.
Benar..memang ini yang ia inginkan. Ia ingin pria itu pergi
dan menganggap bahwa mereka tidak saling mengenal. Tapiā¦tapi semakin ia
menegaskan bahwa memang itulah keinginannya, semakin sesak juga dadanya. Efek
ini tak cukup menjalari dadanya, namun sukses bereaksi pada seluruh system
sarafnya. Bahkan mampu membuat suhu di matanya meningkat, sampai-sampai tetes
demi tetes cairan hangat menggenang di pelupuk matanya dan mengalir membasahi
pipi mulusnya.
*****
ā Yaā¦semua masalahku selesai dan itu semua berkatmu.ā Gadis
itu tersenyum pada namja di sebelahnya, membuat namja itu ikut tersenyum. ā
Tidakā¦itu semua karena dirimu sendiri. Jika saja kau tidak menerima ajakan
pertemanan dariku, pasti namjachingumu itu masih mengganggumu.ā Balas namja itu
sembari terkekeh, karena bagaimanapun secara tidak langsung ia sedang
membanggakan dirinya sendiri.
ā Cihhā¦aku tarik lagi ucapanku tadi!ā umpat gadis itu
sembali mendelik sinis ke arah namja tengil itu. ā Oppaā¦kau ada disini?ā kedua
orang itu langsung menoleh ke asal suara secara spontan. Mata keduanya
terbelalak saat menemukan sang empunya suara yang baru saja menyapa. Terlebih
namja berkulit putih susu yang masih tak dapat bergeming, ia hanya bisa
memperhatikan gadis mungil itu dengan persaan gamam.
ā Kauā¦kenapa wajahmu lebam?ātanya gadis yang baru datang
tadi sambil memperhatikan wajah itu secara seksama. Tentu suasana seperti itu
membuat namja itu begitu risih.
ā Sohee-aa, kau sedang apa disini?ā tak ingin gadis mungil
itu terus membahas kondisinya, iapun melontarkan pertanyaan yang tentunya
bertujuan untuk mengalihkan topil pembicaraan.
ā Tentu sedang menemani Sunye onnie, dan akuā¦aku sekalian
ingin melihat keadaanmu.ā Gadis itu tertunduk malu selepas menyelesaikan
kalimatnya.
*****
ā Kenapa, Hah? Kenapa kau bersikap seolah tak terjadi
apa-apa? kenapaā¦.ā Suara gadis itu yang awalnya tinggi perlahan merendah dan
terdengar lirih, membuat nafas gadis itu terengah.
ā Lalu aku harus seperti apa? aku harus mengatakan
perasaanku yang sebenarnya padamu? Dan dengan begitu kau bisa menerimaku?ā
balas namja itu tak kalah emosi.
ā Tidakkan? Lagipula aku tidak ingin egois So Eun-aa. Bisa
bertemu denganmu, mendengarkan segala keluh kesahmu, menjadi tempat di saat kau
butuh teman, itu sudah cukup untukku. Aku bukan orang serakah yang berambisi
memiliki sesuatu yang jelas-jelas bukan untukku.ā Namja itu memegang kedua sisi
bahu milik gadis di depannya, hingga membuat mereka berdua bisa merasakan
ketulusan yang terkandung dalam hati masing-masing. Namja itu pun membawa gadis
di depannya masuk ke dalam dekapannya.
ā Tapi bagaimana denganmu apaā¦ā
ā Aku tidak apa-apa, melihatmu bahagia itu sudah lebih dari
cukup untukku.ā
*****
ā Datang ke alamat yang sudah ku sms-kan padamu.ā
ā Memangnya ada hyung?ā
ā Sudah datang saja.ā
Orang itu segera memutuskan sambungannya tanpa membiarkan
lawan bicaranya menegaskan opninya. Kini ia menggenggam ponselnya erat-erat dan
kembali menghadapkan layar ponselnya pada indera penglihatannya. Tangannya
mulai bergerak membuka layanan aplikasi ākontakā pada ponselnya. Akhirnya ia
berhenti pada sebuah nama dan segera meneka tombol āpanggilā.
Setelah lama menunggu ditemani nada tunggu, kini orang yang
ia tuju sudah menjawab panggilannya. ā Aku sudah melakukannya, bagaimana
denganmu?ā
*****
ā Ada apa?ā
Lelaki yang sedari tadi mengarahkan pandangannya ke bawah
berangsur mengangkat kepalanya dan mendapati sosok cantik yang begitu dingin
telah berdiri di hadapannya. Senyum pria itu mengembang tatkala mengetahui
bahwa gadis itu masih menerima ajakannya.
ā Aku hanya butuh teman. Duduklah..ā tutur pria itu seraya
menepuk lapak kosong pada bangku panjang tempat dimana ia sedang duduk. ā
Tskā¦cepat katakan apa maumu! Jangan membuang waktuku secara percuma.ā Seru
gadis itu tanpa mengindahkan ucapan lelaki kurus yang tengah duduk di bangku
panjang di tengah-tengah taman kota.
ā Bisakah kau duduk sejenak? Apa aku tak boleh menemui
temanku sendiri? apa kau keberatan?ā
ā Teman? Siapa yang kau maksud dengan teman, huh? Aku? Maaf
aku bukan temanmu Heechul-ssi!ā ucap sang gadis bertubi-tubi hingga mampu
menyulut amarah lelaki itu.
ā KAUā¦ā
Geram lelaki itu tertahan. mendadak tubuhnya gemetar, mulutnya
membisu begitu saja saat akan melanjutkan ucapannya. Sementara ia masih tak
mampu mengeluarkan semua ucapannya, lelaki itu hanya bisa mengepalkan tangannya
erat-erat guna menahan gejolak dalam hatinya.
ā Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku pergi.ā
Pamit gadis itu begitu pelan hingga terkesan begitu enggan untuk mengatakan hal
itu.
Sekarang tubuh mungil itu mengambil langkah memutar dan
perlahan melangkah menjauh dari tempat namja itu berpijak. Langkahnya terasa
gamang walau kalau dilihat, gadis itu begitu berprinsip dan tegas. Tapi ada
rasa keberatan untuk pergi begitu saja, namun akal sehatnya tetap mendorong
seluruh inderanya untuk terus beranjak.
ā Akuā¦.aku menyukaimu, apa kau tak bisa tetap tinggal disini
karena alasan itu?ā
Langkah gadis itu terhenti begitu saja seiring dengan kerja
jantungnya yang mendadak begitu memburu. Ungkapan tadi, ungkapan yang baru saja
lolos dari namja di belakangnya sukses membuatnya tak bisa mengatur nafasnya
sendiri dengan baik. bahkan saking dahsyatnya ungkapan itu, kini kakinya
melemas dan mungkin bisa saja ia jatuh terduduk sekarang juga.
*****
ā Yeoseyeoā¦ā
ā Chaerin-aa, neo eoddiga?ā
ā Aku Mi Young..ā
ā Ahā¦bisa tolong berikan teleponnya pada Chaerin?ā
ā Dia..sedang di toilet sekarang.ā
ā Baiklahā¦tolong beritahu dia untuk menemuiku di jembatan
Banpo sekarang juga.ā
ā Hmm..mian tapi tidak bisa. Kami sekarang berada di bandara
dan tiga puluh menit lagi akan segera berangkat.ā
~ ~ **** ~ ~
Hayooooā¦pada ngarep lebih yah?? Maapp deh..kalo aku malah php-in
kalian. Sumpah deh ga ada maksud buat kayak gitu. Cuma, tiba-tiba inspirasi
datang begitu aja dan terus ngalir, kan sayang ya, kalau aku sia-siain gitu
aja?. Nahā¦jadi aku tulis dehā¦mungkin ada sebagian dari kalian yang heran kenapa
gak sekalian buat full ff aja, yakan?
Gini lho, kalo aku bikin full ff, pasti aku harus banting otak dulu
biar semua potongan kejadian di atas bisa tersusun dengan apik. Dan jujur aku
lagi males, kan belibet banget, harus bermain dengan kata-kata yang ngejelimet
serta sukses buat aku mumet. Nahā¦tapi karena aku takut inspirasi-inspirasi itu
ilang gitu aja, makanya aku tulis. Seenggaknya kalo udah nulis giniannya, kan
aku jadi gak terlalu berat buat nulis full versionnya *sok amat gayanya*.
Tohā¦aku jadi bebas mau nerusin kapan aja, karna aku udah punya benang merahnya.
Dan dengan keluarnya teaser ini, kalian jadi bisa nebak-nebak jalan gimana
kelanjutannya. Karena meskipun ini Cuma teaser, aku tuh masukin part-part
penting yang bisa dibilang jantung dari alur cerita buat part 5 nanti.
Selanjutnya aku ucapin makasih buat yang udah komen di part 4 kemaren,
maaf gak aku bales. Internet di rumahku gak bisa, bahkan kemaren untuk bales
komennya geill aku harus minta tolong author salsa. Jadi pertamanya aku baca
komennya geill dari hp terus aku mikirin balesannya dan selanjutnya aku ngirim
balesan itu lewat sms ke hp-nya salsa. Dan sap! Akhirnya aku bisa bales
komennya geill, tapi untuk komen yang lainnya aku gak bisa bales. Karena aku
gak mau ngerepotin salsa terus.
Jadi pas teaser ini kelar, aku langsung berinisiatif untuk bales komen
kalian secara langsung.
Oke dehā¦segini dulu dari aku. Makasih yang udah mau baca. Jangan lupa
untuk ikutin perkembangan GIGSent terus yahā¦.
Thanks
GSB
sebenarnya sy pusing baca ff kyk gini chingu...
ReplyDeletemian sebelumnya cz muter2 gitu aduuh jd penasaran lg dengan klanjutannya nih, padahal ngarep lebih hehhee
bagus kok, tp rada bingung hehehee
pokoknya tetep semangat n cepat dilanjut ya
aku slalu nunggu klanjutannya loh :)
maaf chingu kalo malah bikin bingung..
Deleteheheheh..
sebelumnya maaf baru bales
makasih komennya
Akhir'a di lanjut jga, walaupun msih teaser yg keluar :)
ReplyDeleteSpeti'a bner akan ada cinta segitiga antara heechul-sohee-dan cl...
Gmna hubungan antara kibum dan sso eonni ya????
Di tunggu kelanjutan'a chingu :)
selamat menunggu chingu...
Deletemaaf baru teaser doang..
thanks udah komen
wah....padahal dah ngarep klu ini tuh full ff, eh...ternyata trasernya....
ReplyDeleteuntuk full ff-nya msh di tunggu nih kelanjutannya....kapan ya???...
q hrp sih secepatnya....and di tunggu deh karyanya yg lain yg castnya kim so eun...
ok, di tunggu deh part5-nya yg full story....
semangat terus dlm berkarya....
hehehe...makasih chingu udh komen...
Deletehmm..kapannya juga aku belum tau..
jujur aku baru dapet inspirasi secara random, jadi untuk full ffnya belum
yah jadi mohon tunggu aja