[Drabble/Birthday Project] Strawberry Again!!! - Sequel of Troubles from Strawberry
Mata ku sedikit mengerjap saat hidung
mancung ku ini mencium sebuah bau yang sangat ku kenali. Hemm…. bau nya begitu ku sukai.
Ceklek…….
Mendengar pintu kamar yang tertutup, tanpa
ku sadari aku mulai membuka kelopak mata ku hingga aku benar-benar dapat
melihat seisi rungan ini. Yah…. Walau penglihatan ku sedikit kabur. Aku kembali mencium bau itu lagi. Huh…. bau ini sangat menyegarkan ku dari
rasa letih akibat shooting yang tengah ku jalani.
“siapa yang membuatnya sepagi ini?” gumam
ku sembari bangkit meninggalkan ranjang kesayangan ku ini.
Ku usap mata ku perlahan sembari melangkah
keluar kamar. Baru saja tangan kanan ku menutup pintu, bau itu kembali tercium
bahkan semakin kuat saja bau nya. Aish…. siapa coba yang membuatnya sepagi ini? Ia berhasil
membuat ku untuk tak dapat bersantai dihari yang bahagia ini. Tsk….
Ku langkahkan kaki ku mengikuti bau yang ku
cium ini. Dan
langkah ku terhenti tepat di belakang sofa, tempat yang biasanya selalu menjadi tempat berkumpul para member.
Aku sedikit memicingkan mata saat melihat sosok namja yang tengah duduk membelakangi
ku dengan segelas…. entahlah segelas apa, yang pasti air yang ada di gelas itu berwarna merah muda. Dengan
penasaran dan juga karena bau itu yang mengarah padanya, aku mulai berjalan
menghampiri namja itu. Dan…….
“mwo? ternyata kau Hyukkie-ah….” aku ikut mendudukan
tubuh ku di sofa setelah aku mengetahui bahwa namja itu adalah si monyet
Eunhyuk.
“eo.. kau sudah bangun ternyata. apakah kau terbangun
karena aku menutup pintu terlalu keras?” ia bertanya dengan memasang wajah
innocent nya yang ingin sekali ku lempari dengan pisau-pisau yang berada di dapur.
“tsk.. tentu saja. apakah kau tidak tahu hari
ini itu hari….”
“senin, iya kan? aish…. kalau itu aku juga tahu, setidaknya aku masih mengingat nama-nama
hari.”
Buya? Senin? Apakah ia lupa? Aish… teman macam apa yang
lupa hari penting seperti ini!!?
“ck… lupakanlah. oh iya itu apa?” aku
menunjuk gelas berisikan air berwarna merah yang sedari tadi ia genggam.
“strawberry milk shake…”
“nde? jinjja? boleh kah aku memintanya Hyukkie-ah…” aku sedikit melakukan aegyo dihadapannya, berharap
dengan ini ia mau membagi ku sedikit walau ku tahu itu tak mudah terjadi karena
aku dan dia sama-sama seorang maniak strawberry.
“andwae! kau bikin saja sendiri Hae-ah.”
“aish…. pelit sekali kau.
lihat saja, kalau nanti kau memintanya aku tak akan membagi mu sedikit pun.” kesal
ku dan langsung bangkit meninggalkan Eunhyuk si siluman monyet itu yang
sepertinya tak menggubris ancaman ku. Sebaliknya, aku
malah mendengar ia dengan mulutnya yang terus membicarakan ku. Arghhh… dasar
siluman monyet. Lama-lama aku akan mengutuk mu agar menjadi seekor monyet.
---------- (^,^) ----------
Suara-suara aneh
tiba-tiba terdengar saat aku hendak menuju ke dapur. Suara yang lebih mirip
dengan hantaman benda-benda yang mudah sekali pecah.
“Kangin hyung? ada angin apa ia masuk ke dapur?” gumam ku
saat ku dapati tubuh besar Kangin hyung yang merupakan biang dari suara
hantaman benda-benda itu.
Aku berjalan mendekatinya,
melihat apa yang sedang ia lakukan hingga membuat keributan diseluruh penjuru
dorm . Namun sepertinya, tanpa perlu ku
lihat aku sudah tahu apa yang tengah ia lakukan. Ya... pasti ini ada
hubungannya dengan strawberry. Dari kejauhan saja aku dapat mencium aromanya.
Aish.... aku semakin menginginkannya. Em... tunggu, tadi aku bilang apa?
Strawberry? OMONA! Bagaimana ini?
“hyunng??!!!!!”
Aku segera berlari
menghampirinya. Menggeser sedikit tubuhnya agar tak menutupi ku.
“YA!! apa yang kau
lakukan?”
Tanpa aba-aba, aku segera
berlari meraih pintu lemari es dan membukanya. Dan.... tebakan ku benar adanya.
Kangin hyung... dia.... arghhh... kenapa ia selalu menghabiskan semua buah
tanpa menyisakannya.
“hyung! apa yang kau
lakukan?”
“mwo? harusnya aku yang
bertanya seperti itu pada mu! apa yang
kau lakukan? kenapa kau tiba-tiba datang dan mengganggu ku?!”
“kau menghabiskan
strawberry nya hyung.”
“BO? kau gila ha? hanya
karena strawberry kau mendorong ku?”
“kau yang gila hyung! kau
menghabiskan strawberry-strawberry itu tanpa menyisakannya untuk kami.”
Aku semakin emosi, suara
ku semakin meninggi. Mungkin kini seluruh orang yang ada di dorm ini mendengar
pekikan ku dan juga Kangin hyung.
“mwo? apa maksud mu? aku
menghabiskan strawberry-strawberry ini karena semuanya sudah mengambil bagian
merema. Ryeowook, Eunhyuk, bahkan Heechul hyung saja sudah memakannya dengan
heebum.”
Mwo? Jadi, hanya aku yang
tak mendapatkannya?! ARGGHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!
Author POV
Donghae berjalan cepat
meninggalkan Kangin dengan emosi yang masih meluap-luap. Ia berjalan pergi
menuju kamarnya. Tapi sepertinya ia harus kembali mengurungkan niatnya karena
sesosok namja yang tiba-tiba muncul dihadapnnya.
“ya Wookie-ah, bisakah
kau minggir? kau semakin membuat ku kesal.”
“mwo? memangnya apa yang
aku perbuat? “ wajahnya begitu polos bahkan sangat polos hingga membuat Donghae
semakin bertambah emosi.
“itu!! lihat apa yang ada
digelas mu. pasti itu strawberry kan. sudahlah, kau semakin membuat ku ingin
meledak!!” sinis Donghae dan langsung pergi meninggalkan namja bernama Ryeowook
itu tanpa memberinya kesempatan untuk membuka mulut.
---------- (^,^) ----------
Donghae membanting
tubuhnya keatas ranjang. Menatap ke langit-langit kamarnya dengan mata yang menggambarkan
kekesalan yang sangat besar.
“ada apa dengan seluruh
penghuni dorm? kenapa mereka memperlakukan ku seperti ini di hari yang seperti
ini? apakah mereka lupa?”
Donghae meraih ponselnya
yang tergeletak diatas meja kecil yang berada tak jauh dari ranjang yang tengah
ia tempati. Jari-jarinya mulai ia mainkan menekan layar ponsel tersebut.
“apakah harus aku yang
memulainya?” gumamnya saat ia berhasil menemukan sebuah nomor yang bertuliskan
nama seorang yeoja disana.
“asih... baik baik baik.
kalau begitu aku saja yang menghubunginya.”
Jemarinya dengan cepat
menekan tombol berwarna hijau yang tertera di layar ponselnya. Ia sedikit
menunggu orang yang ia hubungi mengangkat sambungan telephone nya. Tapi tak
lama kemudian, suara seorang yeoja terdengar dari seberang sambungannya.
“oppa.. ada apa?”
“eo? em.. kau ada dimana?”
“di dorm? waeyo Hae oppa?”
“em... sebelumnya, kau tak ingin mengucapkan
sesuatu pada ku?”
“nde? apa? sepertinya tak ada, memangnya ada opa
oppa?”
Donghae menghembuskan
nafasnya pelan. Ia tak menyangka bahwa yeoja yang ia sayangi saja tak menyadari
maksud ucapannya.
“ah annie, lupakan saja. oh iya, eoddiseo?”
“di dorm.kenapa oppa bertanya hal yang sama dua
kali?”
“ah.. annie annie annie. aku hanya....”
“yasudah tak apa oppa, ngomong-ngomong kenapa oppa
menghubungi ku?
“em... bisakah kita bertemu. aku telah merindukan
mu Yoong....”
“hem... mian oppa, sepertinya hari ini aku tak
bisa. aku ada kegiatan dengan member yang lain. oppa tak marah kan?”
Donghae diam sejenak.
Raut wajahnya terlihat kecewa ketika mendengar penolakan yang dilontarkan dari
yeoja yang ia panggil Yoong itu.
“oppa.. apakah kau masih disana?”
“nde? ne.. kalau begitu oppa akan mengakhirinya. kau
jangan lupa makan, arraseo?”
“ye, annyeong oppa.....”
Tut.... tut.... tut......
Donghae kembali
merebahkan tubuhnya keatas ranjang. Untuk beberapa saat ia memejamkan kedua
matanya. Mencari ketenangan dalam jiwanya, yang kini tengah tak stabil. Ia
menghembuskan nafasnya panjang. Membuka matanya perlahan, kembali menatap langit-langit
kamarnya dengan tatapan yang penuh tanya.
“ada apa dengan mereka
semua? kenapa mereka melupakannya?”
---------- (^,^) ----------
Mentari semakin terik
saja menyinari bumi. Cahayanya pun berhasil membuat orang-orang enggan untuk
pergi dari rumah mereka tanpa menggunakan payung, atau pun topi.
“hyung, kau ingin
melaksanakan kewajiban militer mu dengan menggunakan pakaian itu?” seru seorang
namja yang baru saja keluar dari kamarnya setelah nyaris lima jam ia mengunci
diri disana.
“bo? ya Donghae pabo! apakah
kau lupa hari ini aku mendapat libur.”
“ha? libur? oohhhh... ku
kira hyung akan bertugas dengan pakaian semodis itu..”
“tsk... aku tak sebodoh
itu. aku dapat menyesuaikan pakaian yang akan ku pakai.” kesal namja yang Donghae
panggil dengan panggilan hyung itu.
“hehehe... mian. memangnya
Heechul hyung mau kemana?”
“aku mau pergi dengan
Yoona, wae?”
Donghae nampak terkejut.
Ia terus menatap namja bernama Heechul itu hingga membuat objek yang terus ia
tatap merasa geram dengan kelakuannya.
“ya! kenapa kau menatap
ku seperti itu?!”
“apakah maksud hyung
Yoona, Im Yoon Ah?”
“aish... kenapa kau banyak
sekali bertanya Hae-ah. tentu saja dia. memangnya siapa lagi yeoja bernama
Yoona yang dekat dengan ku?! sudahlah, aku harus pergi sekarang. jaga dorm
baik-baik. kalau kau ingin pergi juga, jangan lupa untuk mengunci semua
jendela.” Heechul segera pergi meninggalkan Donghae yang masih berdiri tanpa
memberikan reaksi apa pun setelah penuturan yang dilakukannya.
Donghae POV
Aku terdiam. Rasanya
tubuh ku mengaku seketika ketika mendengar sebuah kalimat yang baru saja
terlontar dari mulut Heechul hyung. Dia... argghhhh.... apa ini? Wae? Kenapa
hal ini terjadi pada ku? Dan ada apa denga mu Yoong? Kenapa kau menolak ku dan
memilih pergi dengan Heechul hyung?
Author POV
Waktu terus berjalan. Tak
terasa kini sinar mentari sudah ingin berganti menjadi sinar rembulan yang akan
berbalut dengan gemerlap cahaya bintang. Semirik angin yang berhembus pun
semakin menambah kesejukan sore itu.
Seorang namja yang hanya
menghabiskan waktu nya didalam dorm, hingga kini masih setia berada di sofa
dorm nya dengan televisi yang terus menyala. Matanya terus menatap layar
televisi tersebut, namun tatapan yang ia tunjukan tak seperti seorang yang
tengah menikmati acara yang tengah disiarkan. Tatapannya menggambarkan sebuah
raga yang tak dihuni oleh jiwa si pemilik raga.
Ddrrrtttttt.........
ddddddrrrrrrrtttttttt.....................
Sebuah getaran ponsel
berhasil membuat namja itu kembali tersadar dengan kehidupan yang sebenarnya
yang tengah ia jalani. Ia menggerakan tangannya meraih benda tersebut. Ia
perhatikan sebuah nama yang tertera dilayar ponselnya. ‘si monyet Eunhyuk’ itu lah yang tertulis disana.
“ya! eoddiseo?!” pekik namja itu tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.
“ya! bisakah kau tak berteriak pada ku? aku tidak
tuli!”
“ah ya.. mian.”
“aish.. sudahlah. Donghae-ah, jemput aku di SM
building.”
“mwo? kau memerintah ku? aish... dasar monyet. kau
pergi saja tak berpamitan, sekarang kau menyuruh ku untuk menjemput mu, eo?”
“aish... untuk apa aku berpamitan. aku kan pergi
untuk shooting.”
“shooting?” suaranya terdengar lebih pelan. Yah... dia adalah Donghae. Seorang namja
yang sejak tadi tengah diselimuti oleh sebuah kekesalan.
“ye. aku, Yesung hyung, Shindong hyung, Sungmin
hyung, Ryeowook, dan Kyuhyun ikut serta di SHINHWA broadcast untuk dua episode
mendatang.”
“nde?”
“sudahlah. yang penting sekarang kau harus
menjemput ku di SM building titik.”
“ti....”
Tut....
tut.... tut.......
<: :=":" building="building" nbsp="nbsp" sm="sm">
Seorang namja baru saja
melangkahkan kakinya masuk ke sebuah bangunan bertingkat yang bertuliskan SM
TOWN didepannya. Ia sedikit mengitarkan pandangannya mencari seseorang yang
menyuruhnya untuk datang ke tempat itu.
“arghhh... kenapa
aku mau menuruti perintah monyet itu?!”
gerutu nya dengan kaki yang tetap ia langkahkan menghampiri sebuah lift.
The other side
“oppa... bagaimana ini?”
“ye oppa. bagaimana?”
“tenanglah chagi, semua
akan berjalan dengan lancar.” ucap seorang namja, mencoba untuk menenangkan
kekasihnya itu dan juga sang pemilik rencana.
Oh tai wan mei,
ni yan li wo chu xian
Oh bu rang shei, ti wo zai ni shen bian (woo wo u o)
Ni de mi yan ni de ce lian
Ni de jing jian ni de fu mei
Ni de yi qqie cong tou dao wei
Wo yi lun xian
“ha.. pwa!” seringainya
sembari menunjukan ponselnya.
The other side end
“ya! kenapa lama sekali?”
maki namja itu. Kini ia merasa sangat kesal. Hari special nya nyaris berakhir,
dan hingga kini tak ada yang mengingat tentang hari special itu. Ditambah lagi,
orang yang ia bilang monyet itu semakin membuat mood nya tak karuan.
“mian hehe.....”
“bo? kau masih dapat
tertawa seperti itu? dasar monyet gila. yasudah ayo kita pulang!” ketus namja
itu sembari melangkahkan kakinya lebih dulu. Namun baru dua langkah, namja itu
kembali menghentikan langkahnya karena seseorang yang tiba-tiba saja kembali
menghentikan langkahnya dan juga semakin membuat emosinya membara.
“Donghae-ah...
changkkaman.”
“WAEYO???!!!!” makinya
sembari kembali menghampiri namja itu.
“em... temani aku ke
practice room....”
“BUYA?? NEO!!!!”
“aish... kajja
kajja.....” namja itu menarik lengan Donghae tanpa menggubris Donghae yanng
terus memakinya sepanjang perjalanan mereka menuju practice room.
---------- (^,^) ----------
“ya Eunhyuk-ah! untuk apa
kau menarik ku kesini? dan kenapa lampunya mati? cepat hidupkan!!!”
“aish... bisakah kau diam
untuk beberapa saat. kau tahu gendang telinga ku hampir pecah karena terus
mendengar ocehan mu sejak tadi!” kesal
namja bernama Eunhyuk itu.
“ya! ini juga salah mu!
kenapa kau menarik ku tanpa meminta persetujuan dari..........” belum sempat ia
mengakhiri makiannya, sebuah suara gaduh berhasil mengalihkan fikirannya dan juga
pandangannya dari namja bernama Eunhyuk itu.
“saengil chukha
hamnida saengil chukha hamnida saranghaneun Lee Donghae... saengil chukha hamnida.”
Matanya membulat. Ia sangat tak menyangka dengan
apa yang sedang ia lihat. Semua membernya, kekasihnya, bahkan member dari group
yeoja yang ia cintai pun ada disana. Menyanyikan sebua lagu yang sejak tadi
pagi ia ingin dengar. Membawa sebuah strawberry cake berbelut dengan waffer
strawberry. Suatu hal yang membuatnya merasa bahwa hari special nya kali ini
sangatlah buruk, ya... strawberry. Salah satu buah yang nyaris membuatnya
mengutuk Eunhyuk menjadi seekor monyet, membuat ia nyaris berkelahi dengan
Kangin, dan juga membuatnya memaki
Ryeowook yang tak memiliki salah apa pun.
“kalian.....”
“saengil chukhae oppa....”
“Yoong... kau......”
“ye, mian oppa. sebenarnya hari ini aku tak
memiliki jadwal apa pun. dan mengenai Heechul oppa, aku yang memintanya untuk
melakuakn hal itu. mian oppa... jinjja mianhae...” ucap yeoja itu tertunduk. Ia
merasa sangat bersalah telah mempermainkan namja yang sangat ia sayangi dihari
kelahiran namja itu.
“ya Hae-ah, ia telah susah payah merencanakan
ini semua. kalau bukan karena dia mungkin tak akan ada perayaan seperti ini...”
celetuk namja yang kini telah merubah warna rambutnya kembali menjadi hitam,
karena kewajibannya di dunia kemiliteran untuk dua tahun mendatang akan dimulai
akhir oktober ini.
“ne oppa, Yoona telah susah payah membuat pesta
kejutan ini.”
“ye, dan dia juga berusaha mengumpulkan kami
semua.”
Celetuk dua orang yeoja yang memiliki tinggi
tubuh lebih rendah dari member group lainnya.
“lihatlah Hae-ah.. kami semua ada disini.
Leeteuk hyung, Heechul hyung, Yesung hyung, Kangin hyung, Shindong hyung, Sungmin
hyung, Zhoumi hyung, Siwon, Ryeowook, Kyuhyun, dan aku, namja yang kau ingin
kutuk tadi pagi.”
“aku juga hadir hyung....” ujar seorang namja
lain yang memunculkan tubuhnya dari balik pintu, membuat pemilik hari sepcial
itu semakin tak percaya dengan apa yang tengah terjadi.
“Kibummie.....”
“ne, saengil chukhae hyung. mian aku terlambat,
tapi semoga kau tak melewatkan banyak kesenangan...” senyumnya, senyum khas nya
yang selalu membuat hyung-hyunng nya merindukan kehadirannya. Terutama Donghae,
ya.. iya sangat merindukan dongsaeng nya itu.
“member kami juga lengkap. lihat, Taeyeon
eonnie, Yuri eonnie, Sica eonni, Fany eonni, Sunny eonnie, Hyoyeon eonnie, aku,
dan juga Seohyunnie.. kami semua hadir, dan itu semua karena Yoona. ia telah
berusaha susah payah untuk mengosongkan jadwal kami.”
Donghae terdiam. Ia masih tak dapat mempercayai
apa yang ada dihadapannya kini. Bahkan penuturan yang ia dengar pun tak mampu
membuatnya mengeluarakan sepatah kata pun untuk mengucapkan terima kasih kepada
Yoona. Yeoja yang dengan rela menghabiskan waktu liburnya hanya untuk membuat
kejutan untuk nya.
“ Donghae hyung.. kenapa kau diam? lihatlah
Yoona, ia terlihat sedih.” tegur Kibum sembari meletakan tangannya diatas
pundak namja yang ia panggil hyung itu.
“Donghae-ah ppalli....” seru Zhoumi yang sejak
tadi hanya diam memeperhatikan semua kejadian yang tengah terjadi.
“oppa... mianhae, aku tak tahu kalau kau akan
semarah ini. mian oppa....” Yoona akhirnya membuka mulutnya, mengucapkan sebuah
kalimat permintaan maaf yang sebenarnya tak layak ia ucapkan.
Yoona terus merundukkan kepalanya, sesaat ia
hanya diam menanti reaksi apa yang akan ia dengar dari namja dihadapannya itu.
Tetapi itu semua hanyalah harapan semu nya. Namja itu sama sekali tak bereaksi
apa pun atas permintaan maafnya.
“mian oppa... sepertinya aku terlalu berlebihan
hingga membuat mu sulit memaafkan ku. huh... lebih baik aku pergi oppa...
saengil chukhaeyo....” ucap Yoona dengan suara yang berat dengan butiran air
bening yang telah membasahi kedua pipinya. Ia pun melangkah pergi meninggalkan
Donghae yang masih diam terpaku dengan reaksi yang sama sekali tak diinginkan
olehnya.
“Yoong.....”
“Yoona-ah.....”
Seru semua orang yang sejak tadi menyaksikan apa
yang tengah terjadi. Mereka tak dapat melakukan apa pun. Mengejarnya hanya akan
sia-sia. Mereka tahu apa yang kini diharapkan Yoona. Donghae... hanya namja itu
lah yang diharapkan oleh Yoona.
“Donghae oppa... kenapa kau diam?” pekik Tiffany yang berdiri disamping Siwon.
“Donghae-ah.... cepat kejar Yoona! kalau kau tak mengejarnya aku
akan menghabisi mu!” perintah Kangin dengan penuh kesal.
“hai ikan bodoh!!! cepat kejar Yoona! kalau
tidak, aku akan mengutuk mu menjadi ikan yang buruk rupa!!!” pekik Eunhyuk
seperti ingin membalaskan dendamnya atas kutukan yang hampir ia terima.
“LEE DONGHAE!!!!!!!!!!!!!!!!!!” pekik semua
orang yang ada di ruangan itu.
Yoona POV
Aku tak mengerti kenapa aku harus menangis. Ini
salah ku. Aku yang membuat Donghae oppa menjadi kesal dan marah. Aku terlalu
berlebihan. Tetapi kenapa aku harus menangis? Tidak bisakah air mata ini
berhenti mengalir?
Aku yeoja bodoh, terlalu bodoh hingga tak dapat
menerima resiko yang akan terjadi atas apa yang aku perbuat. Mian oppa...
jeongmal mianhae.......
“Yoong.......”
Nde? Apakah itu...... annie annie annie. Tak
mungkin Donghae oppa mengejar ku. Ia kan sedang kesal pada ku. Aish... Yoona,
ada apa dengan diri mu? Tidak bisakah kau menerima kenyataan yang ada dihadapan
mu sekarang, eo?
“changkkaman.”
Eo? Apakah.... annie annie. Pasti ini hanya
perasaan mu Yoong, tak mungkin tangan ini tangan nya. Sadarlah.. tak ada
Donghae oppa. Itu hanya.....
“Yoona-ah.....”
“mwo? o.. oppa?” aku tersentak. Aku tak
menyangka bahwa hal yang ku anggap halusinasi ku ternyata sebuah kenyataan.
Donghae oppa, ia ada dihadapan ku kini.
“kenapa kau pergi?”
“em... itu.......”
Belum sempat aku menjawabnya, Donghae oppa telah
lebih dulu mendekatkan wajahnya. Sebuah ciuman singkat nan hangat yang membuat
ku semakin menyadari siapakah Donghae oppa itu. Ya... dia adalah seorang namja
yang hingga kapan pun akan selalu ada di hati ku.
“gomawo Yoong, oppa tak akan melupakan hari ini
untuk selamanya.”
“nde, oppa tak marah pada ku?”
“annie, kenapa oppa harus marah pada mu. oppa
malah merasa senang. gomawo....”
“jinjja?”
“hem....” ia menganggukan kepalanya, dan membuat
ku semakin mengerti akan sosoknya.
“oh iya, saengil chukhaeyo oppa.
saranghae......” aku melingkarkan kedua tangan ku pada pinggangnya.
Mengeratkannya hingga kini aku dapat mendengar detak jantungnya dengan sangat
jelas.
“nado saranghaeyo.....”
“ehem... bisakah kalian mengehentikannya?”
“ne, tidak bisakah kita memulai acaranya Hae-ah...”
Aku melepaskan pelukan ku, dan membalikan tubuh
ku kearah sumber suara. Mwo? Mereka.... member-member ku dan member Super
Junior.
“ya! tak bisakah kalian memberikan kami waktu,
ha?” ketus Donghae oppa.
“kami sudah memberikannya. lekaslah.. lebih baik
kita mulai memakan cake nya. aku sudah menginginkannya sejak tadi.”
“sana kau makan saja. aku ingin bersama dengan
Yoona!”
“baiklah kalau begitu, aku akan menghabiskannya.
kajja...”
“oppa...!” rajuk ku kesal ketika mendengar
ucapannya. Dia... apakah dia tak tahu sesusah apa aku mendapatkan cake nya.
“wae? kenapa kau marah pada ku?”
“aish... oppa. apakah oppa tak tahu sesulit apa
aku mendapatkan cake itu. dan sekarang oppa malah memberikannya pada Eunhyuk
oppa.”
“memangnya kenapa, kau masih dapat membelikannya
lagi untuk ku kalau cake itu habis...”
“membeliakn mu lagi? tsk.. aku tak mau. apakah
kau tahu cake apa itu, ha?” tanya ku dan hanya mendapatkan gelengan ringan dari
Donghae oppa. Dan itu semakin membuat ku merasa kesal padanya.
“aish.... itu strawberry cake. cake itu berbalut
dengan strawberry, seluruhnya strawberry. apakah oppa rela memberikannya begitu
saja pada Eunhyuk oppa?”
“BO? STRAWBERRY? JINJJA?”
Aku hanya menganggukan kepala ku. Entah
kata-kata apa lagi yang harus aku katakan pada nya kini.
“aish... kenapa kau tak bilang dari tadi? YA
MONYET SIALAN!!! KEMBALIKAN CAKE KU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” ucapnya dan
kembali berlari mengejar Eunhyuk oppa.
ㅋㅋㅋㅋ....
inilah diri mu oppa. Selalu tak terkendali ketika berhubungan dengan strawberry.
Tetapi hal itu lah yang membuat ku semakin mencintai mu. Saranghanda Lee
Donghae dan Saengil Chukhaeyo..........
The End ^^,
Saengil chukha hamnida...
saengil chukha hamnida.... saranghaneun Donghae oppa..... saengil chukha
hamnida.... *turn on the firework*
woooohooooo... now is Donghae oppa's birthday *open coke*.
saengil chukhae oppa:) hope you have long life, always happy, and healthy. and always make us (ELF and Fishy) proud of you :)
annyeongggg... i'm back with birthday project fanfic again. what do readers think about this fanfic? i hope readers don't be crazy after read this fanfic. i think only that, hope readers still enjoy.....감사합니다 ^^
keren ffnya.....dtunggu ff yoonhae selanjutnya......
ReplyDelete*tya nengsih
gomawo Tya-ssi.
Deletekalau yoonhae, aku janji bikin karena aku seorang pyro. heheh.....
ditunggu aja ya..