There Is No Chance To Back











Cast :       Song Hye Ah
                Wu Yi Fan
                 Kim Joon Myeon

Note : You can imagine the OC as yourself




Memang siapa yang menginginkan semuanya begini? Bukankah kau yang menginginkan hal itu? Ya kan? Kau tidak pernah lupa kan, bagaimana caramu dulu membentakku untuk pergi dari
kehidupanmu?. Atau mungkin kau tidak ingat sudah berapa kali kau tunjukkan perbuatan kejimu di depan mataku? Meniduri banyak wanita di rumah, ah tidak! Bahkan di ranjang dimana harusnya menjadi tempat peraduan kita berdua, bukan malah dengan wanita-wanita jalang yang setiap harinya berganti.




Telingaku ingin tuli ketika suara-suara menjijikkan itu terdengar, rasanya aku ingin meminta pada tuhan agar tidak bisa mendengar lagi. Dan kau tahu betapa banyak airmata yang ku habiskan hanya untuk menangisi pria seperti dirimu?. Bahkan mataku selalu bengkak, aku kehilangan kebahagiaanku, walau menikah denganmu adalah kebahagiaan terbesar yang pernah terjadi dalam hidupku. Tapi semua hanya kebahagiaan semu, karena setelahnya pernikahan kita hanya berisi dengan penderitaan. Mungkin kau memang tidak menderita, tapi aku, akulah pihak yang menderita.


 Aku tak pernah mengerti dan tak ingin mengerti kenapa kau berubah. Atau mungkin memang begitukah sifat aslimu Wu Yi Fan?. Mungkin aku terlalu naif selama ini, bahkan aku sampai melawan kedua orang tuaku hanya untuk bersamamu. Tapi apa? kau tak pernah memberiku kebahagiaan. Semua yang indah yang pernah kau janjikan tak pernah terjadi, seolah hanya seperti cek kosong tak berharga, tak ada nilainya.


Hingga ketukan palu itu terdengar, menandakan akhir dari segalanya. Akhir dari pernikahan kita. Saat itu Minggu di pertengahan april, akhirnya keputusan pengadilan dibacakan. Kita bercerai. Tak ku sesali keputusan itu, karena tetap bersamamu sama saja dengan membiarkan diri ini mati perlahan-lahan. Kini semua terasa tak berbekas untukku. Semua seolah menghilang, terbang bersama dengan angin selatan yang bergerak meniup helaian rambutku.


Satu tahun sudah cukup untuk melupakan semuanya, untuk menghapus semua ingatan yang lebih pantas disebut mimpi buruk. Dan hari ini tepat di sebuah persimpangan jalan, kita kembali bertemu. Bertemu untuk pertama kalinya setelah perpisahan itu.


Tak ada yang berubah darimu. Caramu berpakaian hingga bagaimana kau menatapku. Semua masih sama. Tapi tidak begitu dengan hatiku. Sudah tak ada lagi getaran yang terasa kala melihat wajahmu, sudah tak berasa hangat lagi saat tanganmu menggenggam lenganku dengan penuh paksaan. Matamu yang tajam masih menyorotku, seolah akulah yang bersalah.



“ Kembalilah padaku.”



Dengan mudahnya kalimat itu terucap dari bibirmu. Bahkan jika kesungguhanmu begitu kuat, itu tak akan merubah apapun. Merubah kenyataan bahwa aku tidak bisa kembali lagi. Karena semua alasan untuk bersamamu sudah enyah bersama dengan kebahagiaan baru yang menyentuh hatiku yang ringkih. Apa itu salah? Apa aku salah jika menggantungkan hidupku pada kebahagiaan baru yang dengan baiknya mau menerimaku apa adanya?.



“ Tidak Kris.”


Jawabanku tak pelak membuatmu emosi. Aku lupa, kau memang selalu seperti ini. Kau memang tidak bisa menerima penolakan. Karena kau selalu mendapatkan apa yang kau mau, tapi tidak dengan diriku. Mungkin ini menjadi tamparan keras untuk orang sepertimu. Bisa kulihat amarahmu yang semakin menggila, bisa kurasakan dari tanganmu yang mencengkram lenganku lebih keras lagi.


“ Hye Ah…”


Suara lembut itu mengalun indah, hingga aku lupa dengan siapa aku sedang berhadapan. Semua terasa tak menakutkan ketika sosok itu datang, datang dengan menawarkan jiwa dan raganya dengan tulus hati. Dan dialah jawabanku atas penolakan padamu Kris. Dialah…yang membuatku yakin bahwa kebahagiaanku tak bisa terhenti hanya karena tidak bersama denganmu. Dialah…alasan kenapa aku begitu berani melepas cengkramanmu, dan meninggalkan segala bayang-bayang semu yang hanya kau tawarkan di awang-awang.


“ Syukurlah kau cepat kembali, oh ya kenalkan ini Kris dan Kris ini Joon Myeon.”


Tak berat untuk mengenalkanmu padanya, karena senyumnya menguatkan segala tindakanku. Membuatku merasa sangat baik. Membuat merasa berharga, walau ku tahu banyak sekali kecerobohan yang membuatku tak sepadan dengan Joon Myeon. Tapi belaiannya saat aku terpuruk, pengertiannya disaat aku terjatuh membuatku yakin jika kebahagiaan juga perlu untuk diperjuangkan.



“ Joon Myeon. Senang bisa bertemu denganmu.”


Aku kembali menatapmu, menatapmu Kris. Bisakah kau sepertinya? Bisakah kau tersenyum seperti dirinya? Tidak! kau hanya makhluk egois yang ingin dimengerti tanpa mau mengerti orang lain.



“ Maaf..kami harus segera kembali. Hye Ah, kajja.”



Lagi-lagi aku membalasnya dengan tersenyum. Dengan senang hati aku menerima uluran tangannya yang menggenggamku dengan penuh kasih sayang. Tanpa pikir panjang aku berjalan mengikutinya tanpa terganggu dengan kehadiranmu yang dulu sangat berarti bagiku.



“ Aku duluan, senang bisa bertemu kembali.”


Kau hanya menatapku dengan tajam tanpa berniat membalas ucapanku. Bahkan kau tak mengindahkanku sepertinya, kau sudah terlarut dalam kekesalanmu dan mungkin dengan penyesalanmu.



Tapi apapun itu, semua sudah berlalu. Aku tidak menyesalinya. Lagipula aku tidak bisa memaksakan keadaan. Jika mungkin waktu bisa diputar, aku akan mencari tahu apa yang membuatmu seperti itu. Tapi sayangnya waktu tidak akan pernah bisa diputar balik. Dan yang bisa kulakukan adalah melanjutkan hidupku bersama dengan waktu yang terus berjalan.



Denganmu atau tanpamu, aku tetap harus melanjutkan hidupku. Hidupku terlalu berharga hanya untuk menangisimu dan bersamanya, aku kembali mendapatkan kehidupanku. Aku bisa merasakan bagaimana rasanya bahagia. Cinta…aku memang mencintaimu, namun aku tidak bisa mempertahankannya. Walau ada pepatah yang mengatakan bahwa cinta butuh perjuangan. Tapi sayangnya aku bukan petarung hebat untuk mempertahankan cinta itu, aku tidak menutup mata, bahwa aku tidak sanggup. Semua ujian yang kurasakan sudah terlalu menyiksa batinku.


Tapi cinta itu sudah pergi menghilang tanpa bekas dan berganti dengan perasaan baru yang hanya ku serahkan padanya. Kebahagiaan baruku, cahaya yang menerangiku di saat aku terperosok di jurang paling temaram. Kebahagiaan yang bersedia menunjukkan dunia dengan cara yang baik, yang mau membimbingku untuk melepas mimpi buruk itu. Dan kebahagiaan itu adalah kebahagiaan yang ia berikan tanpa paksaan. Karena kebahagiaan bukan sesuatu yang bisa dipaksakan.






END


Eciecieeciee….publishh!!!

Eitsss…sebelumnya, I wanna say Happy New Year All!!!!, oh ya dan gak lupa selamat untuk mimin oppa.*gak telatkan ngucapin nya?*#pasang muka gak berdosa#
Wahh…akhirnya balik lagi dengan ficlet gaje sepanjang masa. *eh tunggu deh, bukannya tulisan gak pernah ada yg bener ya?*.
Ini pertama kalinya lho, aku bikin ff yg latar belakangnya perceraian, terus ini juga first time bikin ff yg karakter tokohnya bejat. Kekekekkk..*kasih V-sign ke Kris*. Jadi tadi malem, di malem yang sangat malem. Apa dah?. Jadi aku lagi nyari-nyari ff, eh terus ketemu ff yg karakternya Kris ama siapa lagi gitu.*maklum aku gak baca ff-nya*. Nah…pas aku liat cover fotonya, ada muka Kris yang ngeselinnya naudzubillah dan tiba-tiba aja aku langsung dpet ide buat nulis sesuatu. Dan akhirnya, aku langsung ngetik dan gak butuh waktu lama, akhirnya ff ini kelar.


Pengerjaan ff ini bisa dibilang paling singkat dari ff lainnya, mungkin kurang lebih sejam aku nyelesaian ff ini. gila! Keren kan? Ya…tapi tetep aja ya… unsur-unsur kegajean masih anyir di dalam ff ini. maklum aku masih butuh banyak latihan lagi.

Pas aku baca ulang lagi aja, rasanya jadi ragu mau dipublish atau enggak. Sumpah…ini tuh abstrak banget. Yah…Cuma kalian tahulah kebiasaan aku yang gak bisa nahan ff lama-lama? Gatel banget nih tangan buat disuruh diem. Jadi akhirnya, dengan segala kecacatan yang sangat jelas, aku nekat publish ff ini. terserah deh mau gimana tanggapannya, ya…seenggaknya kalian bisa nemuin sisi menarik dari ff ini. walau aku sendiri juga gak tau sisi menariknya dimana.

Oke deh readers semua… semoga kalian gak amnesia ya abis baca ff gaje bin abstrak ini. semoga kalian tetap sehat. Aku harap kalian mau kasih saran nih, jadi untuk ff selanjutnya aku bisa ada kemajuan gitu..ya sudahlah…aku udah capek bacot mulu. Nanti disangka bawel lagi.

Bye…………


Cheers

GSB

Comments

Popular Posts