Your New Face - part 9 (What Kind of Feeling is This?)








Kenapa ini? Kenapa perasaan ini kembali ku rasakan? Dan aku kembali merasakannya pada hal yang sama. Arrghhhh.... kenapa jantung ku berdetak dengan sangat cepat? Seperti ingin meloncat keluar dari tubuh ku. Aku tak dapat menghentikannya. Haruskah aku ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan jantung ku ini??? Dan.... sepertinya memang itulah solusi yang paling tepat. Aku sudah tak dapat mengontrolnya dengan benar. Ia berdetak melebihi detakan orang yang dalam keadaan normal.


“Yoona.”


Aish... kenapa semakin lama aku malah merasa sesak? Sulit sekali untuk menghirup oksigen disini. Padahal nyatanya oksigen tak memiliki batasan jumlah. Tetapi, aku merasa oksigen disekitar ku telah mulai menipis.


“Yoona..”


Loh? Loh? Kenapa sekarang tubuh ku tersa terguncang? Apakah tengah terjadi gempa? Aish... apa-apaan ini? Kenapa kejadian buruk terjadi dalam satu waktu? Ah... Tuhan, tidak bisakah kau mengehentikan gempa mu ini untuk sementara waktu? Aku belum dapat menormalkan detakan jantung ku, dan juga aku belum bisa bernafas dengan baik.


“Im Yoon Ah.”


Hhaaaa.......... kenapa sekarang gempanya semakin terasa kencang saja? Kepala ku mulai terasa pusing. Hentikan.... tolong hentikan. Aku sudah tak sanggup. Dan sekarang mata ku mulai terasa pedih. Aahhhh.... tak bisakah tubuh ku kembali normal? Aku ingin menyelamatkan diri sebelum bangunan di tempat ini menindih ku. Aaaaaa aku tak ingin mati sekarang. Siapa pun, tolong selamatkan akuuuuuu....


“IM YOON AAAHHHHH!!”


“aaaa.....” rintih ku seketika saat sebuah benda asing mendarat dengan sempurnanya diatas kepala ku. Segera ku raih benda yang telah terpantul hingga jatuh dibawah meja. Kotak tisu? Yak! Apa-apaan ini? Siapa yang.....

“Im Yoon Ah..............”

Aku segera mengangkat kepala ku dan beralih menatap sosok yeoja yang tadi memanggil ku. Sooyoung? Apakah ia yang memukul ku? Aish... kenapa aku malah bertanya? Ya sudah pasti dialah pelakunya. Dimeja ini hanya ada aku dan juga dia. Mana mungkin aku memukul kepala ku sendiri.

“yak! kenapa kau memukul ku?!”

“mwoya? kenapa sekarang kau yang membentak ku? aku hanya menolong mu. habis sedari tadi kau terus saja menatap sosok Donghae dengan yeoja itu, tanpa ada niatan sedikit pun untuk menghampiri mereka.”

Donghae??? Ah... aku ingat. Tadi aku melihatnya, tetapi dimana ia sekarang? Kenapa cepat sekali menghilang?

“diaman dia?”

“ckckck... kau baru mencarinya setelah ia pergi. hais... Yoona. dimana otak mu?”

Pergi? Yak! Kenapa..... tunggu tunggu. Kenapa aku harus marah? Ia kan bukan siapa-siapa ku. Teman bukan, orang tua  bukan, kekasih apa lagi. Lalu kenapa aku harus marah? Dan..... kenapa tadi aku mearsakan tubuh ku bekerja dengan tidak normal? Aish... Yoona. Ada apa dengan mu? Cepatlah sadar!!

“yak! kau melamun lagi?”

“aish.... tidak bisakah kau berbicara dengan suara yang pelan? telinga ku sakit mendengar jeritan mu!”

“ya! ini bukan saatnya membahas jeritan ku. yang terpenting sekarang adalah siapa yeoja itu? apakah kau mengenalnya?”

Nde? Yeoja? Yeoja....... yeoja itu sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana? Apakah didalam mimpi? Di kampus? Atau di.......... Ya! Aku ingat. Yeoja itu. Yeoja yang sama yang berada di kamar devil itu saat aku baru kembali dari Jaeju Island.

“Im Yoon Ah. yak! Im Yoon Aaahhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!”

“ah. YAK! sudah ku katakan jangan menjerit! kau membuat ku  malu!!” Maki ku. Aish yeoja ini kenapa suka sekali bertingkah aneh? Pwa! Berpuluh-puluh pasang mata itu, mereka seperti ingin membunuh kami yang membuat keributan di tempat ini.


***** ^,^ *****


Tsk! Sooyoung!! Choi Sooyoungg!!! Kau membuat ku gila. Bisakah kau berhenti. Arghh... aku malu. Mau ditaruh dimana wajah ku ini? Aish.. yeoja ini.

“ya! ttuk! kau membuat ku malu!!”

“makanya ceritakan pada ku. sejak di cafe tadi kau hanya diam. dan sekarang aku sudah lelah karena mengikuti mu.”

Ya! Sejak awal aku tak memintanya untuk mengikuti ku. Dia saja yang terlalu percaya diri kalau aku akan bercerita padanya. Dan bercerita, bercerita apa? Sudah ku katakan dari awal kalau  aku tak ada bahan untuk diceritakan.

“kenapa kau keras kepala sekali. aku sudah katakan kalau tak ada yang harus ku ceritakan pada mu. dan mengenai yeoja itu aku juga........” Aku menghentikan kalimat ku. Rasanya jantung ku kembali berpacu dengan cepat bahkan lebih cepat dari sebelumnya. Apakah aku sedang bermimpi? Ya Tuhan.. kenapa mimpi ku selalu buruk belakangan ini? Apakah karena aku sudah tak taat lagi pada Mu? Tetapi, aku selalu beribadah kepada Mu.


“Yoong, kenapa kau bisa ada disini?”

“Yoona,”


Mwo? Kenapa aku merasa ada yang mengguncang ku?

“Yoona...”

“ah....” Mwo? Apakah barusan aku melamun? Apakah ia menyadarinya? Aish.. Yoona. Kenapa kau seceroboh ini? Apa yang ia fikirkan nanti. Bisa-bisa ia semakin besar kepala. Argghhhh......

“kenapa kau ada disini? oh iya perkenalkan, ini.......”

“em, mian kami harus pergi, iyakan Sooyoung?” Ku senggol lengannya. Ia nampak terlihat terkejut, tetapi yeoja ini tetap mengiyakan pembohongan yang tengah ku buat.

“eh ne. kalau begitu sampai bertemu lagi. annyeonghigasaeyo....”


***** ^,^ *****


Bagaimana bisa aku bertemu dengannya? Arrgghhh kenapa hari ku sial sekali? Dan lagi Sooyoung, yeoja itu terus saja mengutuk ku karena aku menghindar dari mereka. Aish... apakah ia tak pernah merasakan berada di pihak ku. Dan apakah ia fikir mudah bagi ku untuk bersama orang itu? Ha?

Kepala ku pusing. Tubuh ku juga sudah tak bisa ku ajak bekerja sama. Lebih baik aku beristirahat, mengumpulkan banyak tenaga menghadapi besok yang dapat ku pastikan akan jauh lebih berat dan menguras tenaga ku dibandingkan hari ini.



Author POV

Matanya mengerjap pelan. Suara ketukan keras itu pun membuat sang pemilik kamar harus dengan rela mengembalikan jiwanya kedalam raganya. Dengan suara erangan yang kencang, pemilik kamar itu bangkit dari tidurnya dan berjalan menghampiri pintu dengan mata yang masih tertutup.

“changkkaman....” Ucapnya dengan helaan khas saat bangun tidur.

Rambut panjangnya ia biarkan terurai yang membuatnya semakin terlihat kusut. Pakaian yang apa adanya pun semakin membuatnya terlihat sangat tak terurus.

“eomma.. wae? aku kan masuk siang hari ini, kenapa eomma membangunkan ku sepagi ini?”

“pagi? Yoong ini sudah pukul delapan. tak baik seorang yeoja tidur hingga siang. apa kata suami mu nanti kalau kau sudah menikah...” Tutur wanita paruh baya itu dengan penuh perhatiannya. Yeoja yang ia panggil Yoong pun hanya dapat mengerjap tak percaya. Wanita itu adalah eomma nya, eomma yang selama ini selalu mengganggunya. Eomma yang tak pernah membiarkan kehiduupannya tenang walau hanya beberapa menit saja. Tetapi kali ini berbeda, wanita itu telah kembali kepada hakikatnya yaitu menjadi seorang eomma, dan itulah yang ada difikirannya kini. Ia merasa senang akhirnya eomma nya telah kembali berperilaku layaknya eomma-eomma diluar sana, tetapi disisi lain ia merasa bingung bahkan takut kalau-kalau eomma nya berubah hanya karena menginginkan sesuatu yang pada akhirnya akan menyiksanya juga.

Yeoja itu hanya diam. Ia telah memutuskan untuk tak melawan apa yang diucapakan oleh wanita itu. Ia  berfikir mungkin ini adalah cara terbaik agar wanita itu tak kembali ke kelakuan semulanya.

“yasudah, lebih baik kau cepat cuci muka. ada seseorang yanng mencari mu.”

“nde? seseorang eomma? nugu?” Ia terlihat mengkerutkan keningnya. Tapi sedetik kemudian wajahnya kembali menjadi sedia kala.


“pasti itu Sooyoung. yeoja itu masih tetap keras kepala saja. sampai-sampai ia rela datang ke rumah ku sepagi ini. ckckck.. dasar yeoja aneh.”


“kalau begitu aku cuci muka dulu eomma...”


***** ^,^ *****


Derap langkahnya begitu kencang hingga dapat terdengar hingga keseluk terkecil rumah itu. Kaki jenjangnya ia langkahkan menuruni anak tangga hingga mencapai lantai pertama rumah tersebut. Tanpa rasa curiga ia terus melangkah menghampiri ruang keluarga dimana tamu yang dimaksud tersebut telah menunggunya.

“Soo.....” Ucapannya terhenti. Matanya membulat seketika. Desiran darahnya pun semakin cepat. Ia membelalakkan matanya, menatap tak percaya atas apa yang kini ada dihadapannya.

“kau kenapa? apakah ada yang salah?”

Yoona hanya diam tak menjawabnya, bahkan ia sama sekali tak menggerakan tubuhnya. Ia hanya diam mematung menatap sosok yang kini tengah berjalan menghampirinya. Ia merasa bahwa kakinya tak dapat bekerja lagi. Otaknya telah memerintahkannya untuk melangkah pergi, tetapi kaki jenjangnya tak juga merespon apa yang telah diperintahkan.

“wae? kenapa kau menatap ku seperti itu?”

Tubuh mereka semakin mendekat, hingga tak tersisa sama sekali jarak diantara mereka. Yoona dapat merasakan deru nafasnya yang hangat, yang membuat Yoona semakin tak dapat mengerjakan sistem otaknya secara benar.

“en.. neo. kenapa kau.....” Belum sempat kalimatnya terselesaikan, Yoona kembali tercekak saat sosok itu telah melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Yoona. Begitu erat hingga membuatnya harus menghirup kembali apa yang telah dihembuskan oleh sosok itu.

Wajahnya yang begitu dekat, membuat Yoona dapat melihat jelas lekuk  wajah sosok itu. Ia menelan kembali air ludahnya saat sosok dihadapnnya itu semakin membuat jarak tatapan mereka semakin mendekat.

“apakah kau gugup?”

“an.. an.. annie. aku tak.......”

“kau terbata berarti kau gugup. mengakulah, sebenarnya kau menyukai ku kan.”

“yak! jangan terlalu percaya diri kau!” Yoona mendorong tubuh sosok itu agar menjauh darinya. Ia hembuskan nafasnya pelan, sepelan mungkin seperti hembusan angin.

“jinjja?”

“aish sudahlah. lalu apa mau mu datang sepagi ini?”

Yoona mendudukkan tubuhnya di sofa tunggal. Wajahnya yang sedikit memerah membuatnya harus memunggungi sosok namja yang masih setia memandanginya itu.

“bukankah kau adalah yeoja ku, bukankah aku melakukan hal yang wajar?”

“MWOYA? yeoja mu? apakah kau gila? apakah kau sudah tak waras? sejak kapan kita menjalin hubungan yang lebih? ha?” Dengan intonasi yang tinggi ia memaki sosok namja yanng masih dengan senyum memandangnya.

“sejak kemarin, saat aku menyelamatkan mu dari namja bernama Cho Kyuhyun itu.” Jawabnya begitu tenang. Namja itu menghampiri Yoona dan mendudukkan tubuhnya di sebuah sofa yang berada disamping Yoona.

“nde?mwo? YAK! aku tak mau. mana bisa aku menjadi kekasih mu hanya karena kau membantu ku.”

Yoona semakin tak dapat mengontrol emosinya. Ia terus saja menatap namja disampingnya dengan tatapan yang mengerikan. Tetapi semakin ia menunjukkan ketidak sukaannya namja itu malah semakin tersenyum senang.

“aish... sudahlah. aku tak ingin membahasnya lagi. lebih baik kau pulang saja, aku ingin bersiap-siap.” Yoona bangkit dari duduknya dan berjalan pergi. Namun langkahnya terhenti saat sosok namja yang masih dengan tenangnya itu mengucapkan satu kalimat yang membuat Yoona harus menahan amarahnya lagi.

“aku akan mengantar mu walaupun kau menolaknya.”


***** ^,^ *****


Pelajaran yang membosankan ditambah lagi dengan kumpulan dosen yang killer, semakin membuat hari-hari Yoona layaknya sebuah neraka. Ia tak menyangka bahwa waktu pun telah bekerja sama membuat oposisi untuk membuat dirinya tersiksa pada hari ini. Sama dengan dedaunan yang berguguran saat musim gugur, Yoona, yeoja itu langsung saja mengugurkan semua penat diotaknya saat bell tanda kelas telah berakhir berdering nyaring. Ia merebahkan kepalanya diatas meja dan memejamkan kedua matanya. Ia tak menyangka bahwa apa yang ia lakukan menarik dua pasang mata yang melihatnya penuh curiga.

“kau kenapa? apakah kau sakit?” Tanya sosok namja yang baru saja memutar kursinya menghadap Yoona.

Yoona hanya diam. Ia seperti terlihat enggan untuk menjawab pertanyaan itu, karena ia yakin jika ia menceritakan semuanya pada dua manusia itu pasti ia tak akan menemukan solusi, yang ia dapatkan hanya sebuah tawa besar yang akan terus menemani hari-harinya kedepan.

“em aku tahu. pasti  kau patah hati kan karena melihat Donghae dengan yeoja itu kan..” Tutur yeoja yang duduk tepat disamping Yoona  yang langsung membuat mata Yoona terbelalak.

“mwo? yeoja?”

“ne Hyukkie-ah. kemarin saat aku dan Yoona berada di cafe, kami melihatnya. ia tengah bersama dengan seorang yeoja dengan kulit berwarna putih susu dengan rambut panjang berwarna coklat terang. mereka terlihat sangat mesra.” Tutur yeoja itu lagi yang semakin membuat Yoona merasakan panas disekujur tubuhnya.

“yeoja berkulit putih susu dan rambut panjang berwarna coklat terang? em....... ah aku tahu.” Eunhyuk, namja itu tanpa aba-aba memukul meja dimana Yoona tengah menidurkan kepalanya diatasnya, dan tanpa ada yang mengaba-abakannya pula, Yoona langsung saja mengangkat kepalanya dan menatap kesal pada Eunhyuk.

“nugu?”

“Tiffany Hwang. dia merupakan teman Donghae saat mereka berada di New York.”

“mwo? jadi nama yeoja itu Tiffany. lalu?” Tanya antusias yeoja yang berada disamping Yoona itu. Berbeda dengan yeoja tersebut, Yoona nampak sama sekali tak terlalu memperdulikan sosok yeoja bernama Tiffany itu.

Kedua manusia itu terus saja membicarakan hal yang sama sekali tak menarik perhatian Yoona. Yoona nampak lebih nyaman membenamkan wajahnya diatas meja. Menutup kedua telinganya dengan headset yang entah sejak kapan telah terpasang menghiasi kedua telinganya.

Sosok Tiffany terus saja menjadi topik yang tak pernah terganti saat itu. Keluarganya, pendidikannya, masa mudanya, bahkan hingga mantan kekasihnya pun menjadi pembicaraan utama bagi kedua teman Yoona itu. Mereka terus membicarakan hal mengenai Tiffany, dan hal itu membuat Yoona merasa geram. Ia sudah berusaha agar tak terpancing oleh pembicaraan itu. Tetapi semakin lama suara mereka dapat mengalahkan alunan music yang tengah didengar olehnya.

“ya! bisakah kalian berhenti membicarakan yeoja itu. sudah ku katakan kan, kalau aku tak memiliki hubungan apa pun dengan devil itu!”

Yoona berjalan pergi, meninggalkan dua orang manusia yang masih menatap kepergiannya dengan beribu tanya. Namun belum sempat Yoona menghilang pergi dari kelasnya, seorang namja telah berhasil menghentikan langkahnya sekaligus membuat Yoona jatuh terhempas ke lantai. Sontak namja tersebut segera meraih tangan Yoona dan membantunya untuk kembali berdiri. Awalnya Yoona ingin sekali memaki sosok yang telah menyebabkannya terjatuh hingga membuat bagian tubuh belakangnya terasa sakit, tetapi ia mengurungkan niatnya saat ia melihat sosok tersebut.

“Luhan-ah...” pPanggilan lain terdengar saat Yoona masih memperhatikan sosok itu. Ia pun dengan cepat mengalihkan pandangannya serta sedikit merapihkan dirinya akibat terjatuh tadi.

“Yoona-ah kau baik-baik saja?” Eunhyuk, namja itu memutar-mutar tubuh Yoona, memperhatikannya dengan seksama, memastikan bahwa teman masa kecilnya itu tak terluka.

“annie. aku baik-baik saja.”

“oh mian Yoona-ssi. aku tak bermaksud membuat mu terjatuh...” Luhan, namja itu terlihat menyesal atas apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan juga Yoona.

“tak apa. toh aku baik-bai saja.”

“oh iya, perkenalkan dia Luhan, Xi Luhan. dia teman ku sejak kecil, sama seperti kalian. dan Luhan-ah, ini Yoona dan Eunhyuk. mereka sahabat ku.”

“annyeonghaeseyo Luhan imnida. bangapsemnida..”

“ne..”


***** ^,^ *****



“ternyata kau mahasiswa pindahan itu ya..”

“ne Eunhyuk-ah. aku memilih pindah kesini karena ku dengar universitas ini termaksud kedalam universitas berprestasi di Asia. “

“Luhan juga sempat tinggal di LA, kalau tak salah ketika berumur dua belas tahun. dan dia sama sekali tak berpamitan pada ku, ckckck....”

“ ya! Sooyoung-ah! aku bukannya tak ingin berpamitan pada mu. tetapi waktu itu kau tengah berlibur bersama dengan keluarga mu. tak mungkinkan kalau aku menyusul mu hanya untuk berpamitan semata. dan lagi pula keberangkatan juga tak direncanakan.”

“aish... ckckck. aku hanya bercanda. ternyata kau sama sekali tak berubah, masih sesensitif dulu. hahaha tapi itulah diri mu.”



Yoona POV

Segar... seketika seluruh rasa penat ku hilang begitu saja. Pasti ini juga karena eomma. Huh... tumben sekali ia tak ada di rumah. Biasanya ia selalu mengganggu ku ketika aku baru sampai. Tapi.. tapi.... ini lebih baik. Dari pada  bertemu dengannya sekarang ini, yang ada nanti hanya aku yang harus menahan emosi ku.


     Bomi oneun sori teu-llimyeon (Ggoti pin gil ttara keo-reoyo)
     Bi naerineun yeoreumi omyeon (Muji-gae-man bomyeo keo-reoyo)
     Ka-eul jina kyeou-ri wahdo
     Sone jeonhaejineun ongiro  (Ttaseuhameuro)
     Hamkke keo-reo-gayo
     How great is your love


Tsk... mengganggu saja! Tak tahu apa kalau aku ingin beristirahat.


“hi.. apakah kau sudah tidur? apakah aku mengganggu?”
                  
To : Yoona


Cih.. siapa ini? Kenapa ia tak mencantumkan namanya? Memangnya aku seorang peramal, bisa menebak sendiri namanya? Lebih baik tak usah aku ladeni saja. Pasti dia hanya orang iseng.


     Bomi oneun sori teu-llimyeon (Ggoti pin gil ttara keo-reoyo)
     Bi naerineun yeoreumi omyeon (Muji-gae-man bomyeo keo-reoyo)
     Ka-eul jina kyeou-ri wahdo
     Sone jeonhaejineun ongiro  (Ttaseuhameuro)
     Hamkke keo-reo-gayo
     How great is your love


Ya Tuhan..... siapa lagi??!!!!  Baru saja aku ingin beristirahat, tapi arrggghhhh........


“apakah aku mengganggu mu?”
                  
To : Yoona


Mwoya? Dia lagi?! Apakah orang ini gila? Kenapa ia senang sekali mengganggu orang?!!


“kau siapa? aku tak mengenal mu!”
                      
From : Yoona


Semoga saja setelah ini ia tak lagi menghubungi ku. Jika ia masih tetap menghubungi ku, entah manusia seperti apa dirinya. Berkali-kali mengirimi pesan singkat yang tak pernah ku balas, dan sekali pun aku membalasnya, jawaban ku sama sekali tak mengenakkan.


     Bomi oneun sori teu-llimyeon (Ggoti pin gil ttara keo-reoyo)
     Bi naerineun yeoreumi omyeon (Muji-gae-man bomyeo keo-reoyo)
     Ka-eul jina kyeou-ri wahdo
     Sone jeonhaejineun ongiro  (Ttaseuhameuro)
     Hamkke keo-reo-gayo
     How great is your love


Argghhhh... kenapa dia lagi?! Tsk.. siapa orang ini? Apakah ia seorang mata-mata? Apakah ia orang gila? Argghh... kenapa hidup ku  harus selalu bersinggungan dengan orang-orang seperti ini. Donghae, Eunhyuk, Sooyoung, dan eomma... mereka semua selalu mengusik ku. Tak pernah mengenal waku. Kapan pun dan dimana pun. Dan sekarang, bertambah lagi orang seperti mereka. Aaaaaaa.... kalau seperti ini terus, aku bisa kehilangan akal sehat ku!!!


“jinja mianhae. aku tak bermaksud mengganggu mu. aku Luhan, Xi Luhan. apakah kau masih mengingat ku? mian Yoona-ssi, aku telah membuat mu kesal.”
                  
To : Yoona


Mwo? Luhan? Dari mana ia mengetahui nomor ku? apakah dari Sooyoung? Aish... tentu saja. Siapa lagi yang mengenal ku dan merupakan temannya. Dasar kau Choi Sooyoung.


“annie.. mianhae. aku tak bermaksud. hanya saja aku merasa kesal karena kau tak mencantumkan nama mu. ku kira kau orang iseng yang suka mengganggu orang lain dimalam hari.”
                      
From : Yoona


“annie aku bukan orang seperti itu. mian telah membuat mu merasa tak nyaman.”
                  
To : Yoona


“annio. oh iya, ada apa? kenapa kau menghubungi ku?”
                      
From : Yoona


“em... aku hanya ingin mengenal mu lebih jauh. sepertinya kau yeoja yang baik, aku ingin bisa lebih dekat dengan mu. berteman bahkan mungkin lebih..”
                  
To : Yoona


Ha? Yeoja baik? Baru kali ini ada yang mengatakan kalau aku seorang yeoja yang baik. Dan yang mengatakannya pun seorang namja. Aish... mimpi apa aku kemarin, hingga aku bertemu dengan namja sebaik, sesopan, bahkan setampan dia. Luhan... Xi Luhan. Sepertinya aku mulai terbiasa memanggil namanya.


***** ^,^ *****



     Bomi oneun sori teu-llimyeon (Ggoti pin gil ttara keo-reoyo)
     Bi naerineun yeoreumi omyeon (Muji-gae-man bomyeo keo-reoyo)
     Ka-eul jina kyeou-ri wahdo
     Sone jeonhaejineun ongiro  (Ttaseuhameuro)
     Hamkke keo-reo-gayo
     How great is your love


Hoam....... siapa yang mengganggu ku sepagi ini? Kenapa dihari libur pun aku harus bangun pagi? Apakah tak ada yang bisa mengerti hidup ku? Setidaknya biarkan aku tidur lebih lama jika sedang libur.


“paggiii deer princess. apakah kau sudah bangun? em.. oh iya, bolehkah aku memanggil mu seperti itu? Deer Princess?”
                  
To : Yoona


Nde? Mwo? Dia? Hahaha.. kenapa aku malah merasa senang? Dan Deer Princess? Kenapa aku menyukai nama itu? Aish... Yoona! Apa yang ada difikiran mu sekarang? Cepat hapus fikiran konyol itu!


“pagi juga. aku baru saja bangun. em... bagaimana yah.. Deer Princess? terserah kau saja. asalkan hanya kau yang memanggil ku seperti itu. jangan sampai teman masa kecil mu itu tahu. kalau sampai ia tahu, habislah aku oleh mulut pedasnya.”
                      
From : Yoona


“hahahha.. tenang saja. ku pastikan bahwa tak ada yang tahu selain kau dan aku.”
                  
To : Yoona


“baik. aku pegang janji mu itu Lulu Deer.”
                      
From : Yoona


“mwo? Lulu Deer? nama apa itu?”
                  
To : Yoona


“itu nama khusus untuk mu. dan hanya aku yang akan memanggil mu seperti itu. sama halnya dengan Deer Princess..”
                      
From : Yoona


“arra. tetapi kenapa Lulu? itu terdengar aneh.”
                  
To : Yoona


“ckck... Lulu, karena nama mu Luhan. tak mungkin kan kalau Xixi, itu lebih terdengar aneh dibandingkan Lulu..”
                      
From : Yoona


“hahaha... baiklah terserah kau saja My Deer Princess...”
                  
To : Yoona


My Deer Princess? Hahaha... baiklah My Lulu Deer.


     Bomi oneun sori teu-llimyeon (Ggoti pin gil ttara keo-reoyo)
     Bi naerineun yeoreumi omyeon (Muji-gae-man bomyeo keo-reoyo)
     Ka-eul jina kyeou-ri wahdo
     Sone jeonhaejineun ongiro  (Ttaseuhameuro)
     Hamkke keo-reo-gayo
     How great is your love


Mwo? Dia lagi? Ckckck... dasar kau My Lulu Deer.


“oh iya aku sampai lupa. em... apakah hari ini kau ada waktu?”
                  
To : Yoona


Nde? Waktu? Tunggu, apakah ia ingin......... aish hentikan Yoona! Hentikan! Hilangkan fikiran aneh mu itu. Mana mungkin ia ingin.... aish... sudahlah. Jangan terus memikirkan hal itu.


“ne, waeyo?”
                      
From : Yoona


“aku ingin bertemu dengan mu. bisakah kita bertemu hari ini?”
                  
To : Yoona


M-mwo? Be.. bertemu? Apakah ia ingin mengajak ku berkencan? Aish.... Im Yoon ah!! Kenapa kau masih memikirkan hal itu? Mungkin saja ia hanya ingin bertemu dengan mu. Bukankah itu wajar. Dia adalah teman kecil Choi Sooyoung, yeoja yang merupakan sahabat mu. Jadi cepat hilangkan fikiran aneh mu itu Im Yoon Ah!


“em... boleh. eoddi?”
                      
From : Yoona


“bagaimana kalau di cheese factory. ku dengar kau sangat menyukai keju..”
                  
To : Yoona


Bagaimana? Bagaimana ia bisa tahu kalau aku menyukai keju? Apakah ia memiliki perasa...... aish.... Yoona hentikan! Hentikan! Hentikan! Mungkin saja ia mengetahui hal itu dari Sooyoung. Sudahlah, jangan memikirkan hal-hal aneh seperti itu.


“ye, aku sangat menyukai keju. kalau begitu, cheese factory pukul sebelas. eottae?”
                      
From : Yoona


“baiklah. sampai bertemu nanti My Deer Princess......”
                  
To : Yoona



Author POV

Suara bell kerap kali terdengar setiap ada seseorang yang membuka pintu tersebut. Dan untuk kesekian kalinya bell itu kembali berbunyi, tetapi hal tersebut tak membuat  kedua orang anak manusia yang tengah bercengkrama itu terusik karena suara bell terbut. Sepertinya mereka menganggap bahwa di dunia ini hanya ada mereka, dan dunia ini hanya punya mereka.

Tawa seorang yeoja pecah begitu saja saat sebuah perkataan terlontar dari bibir lawan bicarannya. Tawanya begitu kencang hingga nyaris membuat mereka menjadi pusat perhatian bagi para pengunjung yang lain. Walaupun begitu, kedua anak manusia itu sama sekali tak memperdulikannya. Mereka terlihat asyik dengan dunia mereka kini, hingga mereka tak menyadari bahwa kini ada tiga pasang mata yang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan.


“bukankah itu Yoona?”

“ne. lalu siapa namja yanng tengah bersamanya?”

“itu.... itu seperti........ ah Luhan. Xi Luhan.”

“nde? Luhan? apakah kalian mengenalnya?”

“Luhan, dia adalah teman masa kecil ku. tetapi, kenapa mereka berdua bisa berada disini? dan sejak kapan mereka menjadi sangat akrab seperti itu? bukankah kau dan Yoona baru mengenal Luhan kemarin?”

“nan mollayo.. sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada mereka berdua.”


“Xi Luhan? sepertinya akan ada sedikit permainan kecil yang akan aku dan dia mainkan.” Batin salah seorang dari ketiga orang tersebut.




To Be Continued^^, 





annnyeong readers, Your New Face is back, back back back....
how about the continuation of this part? whether readers are satisfied? hopefully yes..

oh yeah, i want to say 'Happy New Year 2013' to all readers. i hope in this new year, we can be better than last year :)
and by the way, beside the new year, now is Lee Sungmin oppa's birthday *turn on the firework, and open coke*

saengil chukkae hamnida Sungmin oppa. all the best for oppa, and still be the most aegyo oppa for us ;)

okay enough untill here, see you another time......감사합니다 ^^

Comments

  1. daebak ffnya .......wah ada xi luhan tambah seru ni......thor buat yoonhae bersatu ya......#maksa ma authornya....ff heartless kapan dpostnya .....?

    tya nengsih

    ReplyDelete
    Replies
    1. gomawo chingu:)
      em.. kalau bersatu apa enggak, itu masih rahasia hehe..
      heartless nya masih di typing, tiba-tiba aja aku kehilangan kata-kata untuk ngelanjutinnya. tapi aku usahain untuk bisa cepet di publish. di tunggu aja ya....

      *bow down*

      Delete
  2. Lanjut author...
    Aduh ktmbhn luhan oppa lg humm
    yoona unnie harus cpt pacaran sama hae oppa yaaa
    ditggu next part

    ReplyDelete
  3. hmmm,,, apa kalimat terakhir itu yg ngucapin donghae yah, kl bener berarti babak baru persaingan buat ngerebutin hati yoona di mulai, dan mudah2an donghae yg menang hahaha #jiwa pyro kumat#
    Ff heartlessnya di lanjutin ya thor ff YNF part 10nya jg, jgn lama2 gomawo :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe iya akan ada babak baru lagi. semoga donghae oppa bisa menang ya.. *loh?*
      tenang aja, ff heartless nya tetep aku lanjutin kok. udah ada di list untuk di post. di tunnggu aja ya chingu:)

      gomawo comment nya *bow*

      Delete

Post a Comment

Popular Posts