Wind For Mind
Lagi-lagi erangan frustasi kembali keluar dari mulutku,
darah ini berasa mendidih, urat-urat di seluruh tubuh seakan menegang hingga
terasa begitu mengikat. Seburuk itukah diriku? Tak adakah satu hal yang
benar-benar dapat ku lakukan?. mengapa semua yang kulakukan hanya berakhir
dengan kekecewaan serta kegagalan?.
Jelaskanā¦seseorang tolong jelaskan! Apa aku benar-benar
tidak berguna? Apa aku dilahirkan hanya untuk menambah jumlah orang idiot di
dunia?.
Mataku terpejam seraya dengan hembusan nafas yang terkesan
pelan namun sangat berat untuk dikeluarkan. Kepala ini makin panas saja, entah
kenapa serasa ada banyak hal yang berlarian dalam pikiranku. memikirkan ini dan
itu tanpa ada satupun yang mendapat jawab.
Kenapa terus gagal? Apa yang kurang? Sepertinya semua usaha
telah ku lakukan, semua perhatian telah kucurahkan, tapiā¦.kenapa yang
kudapatkan hanya ini? kenapa tak lebih dari orang-orang yang bahkan tak
melakukan sebanyak apa yang kulakukan?.
Baikā¦jika memang aku tak pernah digariskan sebagai pihak
yang menang, lebih baik akhiri semua. Aku mundur, aku akan menyerah dan tak
akan mencoba lagi. Aku akan melepas angan itu, sepertinya bersantai-santai
tanpa memikirkan hal yang malah membuatku frustasi lebih bagus daripada harus
depresi dan tertekan.
Yaā¦aku akan melangkah ke belakang, aku mundur. Namunā¦.langkahku
terhenti saat melihat seorang gadis yang sedang berjalan berlawanan arah
denganku. Ia menatap lurus ke depan, tatapannya begitu kosong dan bodohnya ia
hampir terjatuh karena tak memperhatikan jalan. Tapi sejurus kemudian aku
sadar, gadis itu buta, itulah kenapa langkahnya begitu kacau.
Aku menghampirinya dan berdiri di sampingnya. Aku menatapnya
dengan iba, hatiku berkedut melihat kondisinya. Gadis buta yang menyusuri jalan
seorang diri, tanpa peduli dirinya hampir jatuh karena bertubrukan dengan orang
lain. Tapi dengan tegar ia melanjutkan langkahnya.
Mataku tiba-tiba tertarik dengan sesuatu yang berada dalam
genggamannya, sebuah amplop. ā Permisiā¦apa anda butuh bantuan?ā tanyaku.
Ia memalingkan pandangannya, menolehkan kepalanya kesana
kemari. Ku genggam tangannya, memastikan padanya jika aku ada di depannya. ā Ahā¦aku
ingin mengirimkan surat. Tapi dari tadi aku tak menemukan kantor posnya.ā Jawabnya
dengan pandangan lurus ke depan.
ā Baiklah ikut aku.ā ku tuntun ia hingga akhirnya kami
sampai di sebuah kantor pos. ia tersenyum senang saat kami menuju jalan pulang.
Aku tak tahu apa yang ada di pikirannya, tapi kelihatannya ia begitu senang
setelah mengirim suratnya.
ā Kau tahu, aku senang sekali.ā Aku menoleh padanya.
ā Aku senang akhirnya bisa sampai di kantor pos. mungkin
orang akan berpikir aku gila. Gadis buta pergi ke kantor pos seorang diri. Sebenarnya
bisa saja aku meminta bantuan saudaraku untuk mengirimkannya, tapi aku bertekad
untuk melakukannya sendiri.ā
Bisa kurasakan dahiku berkerut bersamaan dengan ucapannya
tak kunjung ku mengerti. Dia sudah tahu jika dia bisa meminta bantuan
saudaranya, setidaknya dia tak perlu lelah menyusuri jalan yang bahkan tak
dapat dilihatnya.
ā Kenapa? Bukankah kau tak perlu repot-repot membuang
waktumu jika kau meminta bantuan saudaramu?ā dia terkekeh pelan.
ā Membuang waktu yang banyak karena menyusuri jalan yang
bahkan tak bisa ku bayangkan. Sebelumnya aku berpikir begitu. Aku terlahir
buta, aku tak bisa melihat, aku harus meraba-raba sesuatu saat berjalanā¦..ā
ā Rasanya ingin mati saja, untuk apa aku diciptakan jika tak
bisa menikmati indahnya lukisan tuhan? Berulang kali aku memutuskan untuk
berhenti melakukan upaya untuk kelihatan lebih baik karena ujungnya aku tak
bisa lebih baik. tapiā¦.ā
Aku menatapnya dengan intens, benar-benar penasaran dengan
kelanjutan ucapannya. Ia mendesah pelan sampai akhirnya seulas senyum
mengembang di wajahnya.
ā ā¦aku sadar, semua bukan masalah dimana kelemahan kita,
semua bukan tentang berapa banyak hal yang dapat kita capai. Tapiā¦ini masalah
proses dan jalan. Aku sering jatuh bahkan tersesat, sampai aku merasa benci
dengan diriku yang benar-benar tak berguna.ā
ā Kalau begitu kenapa tidak menyerah dan mundur? Bukankah sia-sia
saja? cobalah untuk berpikir realistis! Untuk apa membuang waktu untuk hal yang
tidak mungkin.ā Tanggapku yang merasa tersudut.
ā Batu yang keraspun bisa hancur karena terlalu sering
disirami air. Sesuatu yang terlihat begitu berat dan tidak mungkinpun begitu,
bisa digapai jika terus berusaha.ā Aku mendecak pelan. ā Bagaimana kalau usaha
sebanyak apapun tak menghasilkan apa-apa?ā
ā Kalau begitu ubah strategi. Kegagalan ada bukan
semata-mata untuk menjatuhkan seseorang, tapi untuk mengevaluasi. Dimana letak
kesalahan yang mesti diperbaiki. Jika kau jatuh, berpikirlah bagaimana caranya
agar tidak terjatuh lagi.ā Balasnya tenang, beda denganku yang masih tak bisa
menerima pendapatnya.
ā Jatuh dan bangkit bahkan terus kulakukan, tapi apa yang
kudapat? Hanya kegagalan yang sama.ā Desahku hampir depresi.
ā Kadang kita terlalu egois, kita menatap kegagalan sebagai momentum
jatuhnya harga diri, hingga untuk menilik kekurangan sendiri tak bisa. Hanya bisa
mengomel dan menghardik pada keadaan. Pertanyaanku apa kau pernah mencoba untuk
bangkit setelah memikirkan dimana letak kesalahanmu?ā
Aku terdiam, berpikir sejenak. Tak lama beberapa paparan
memenuhi otakku. Mulai dari alasan kenapa eomma selalu mengomeliku sampai
alasan kenapa aku tak mendapat nilai baik dalam beberapa pelajaran. Aku sadar,
sampai aku merasa malu. karena alasan yang kudapatkan adalah aku terlalu
sombong untuk mengakui kekuranganku dan enggan memperbaikinya. Jadiā¦
ā Saat kau bisa melepas keangkuhanmu, saat kau bisa menerima
kegagalan berarti kau juga siap untuk menerima kemenangan, dan pantas untuk
jadi pemenang.ā
Terkadang manusia terlalu sombong untuk mengakui kesalahannya, hingga
apa yang didapatnya tak lebih dari apa yang ia dapat di hari kemarin.
~0~0~0~
GSBāS BACK *desah ala minho shinee
Hihihiā¦akhirnya bisa publishā¦.semoga menarik, inilah buah pikiranku.
singkat, padat danā¦..dan apa ya?
Okelahā¦.pasti yg abis baca pada nyesel karena udh baca ff ini, hmmā¦tapi
aku berterimakasih karena seenggaknya kalian masih nyempetin wktu untuk baca ff
gaje iniā¦
Oh ya sekedar pemberitahuan, ff ini itu ff pertamaku yg gak bergenre
romance. Keren kan? Akhirnya bisa jugaā¦walau hasilnya belum seperti apa yg
diharapkan. Tapi cukup puaslah namanya juga karya sendiri.*nyenengin diri sendiri*.
Hmmmā¦well itu aja dehā¦.sampe ketemu di ff-ku yg lainā¦
Smile without
smiling,
GSB
Comments
Post a Comment