Get Crazy #3 (jinxed)
Asap mengepul saat aku menghembuskan napas. Ahā¦.. Chuwoā¦.
Jeongmal. Aku memeluk diriku sendiri sambil menggerutu menghadap pintu darurat
yang belum kunjung terbuka. Ishā¦. Namja itu ganti baju dimana sih? Inggris?
Jepang? Dasar! Atau jangan-jangan dia cuma mau membohongiku! Jangan-jangan saat
ini dia sedang berada di ruang tunggu yang hangat bersama member lainnya. Sedang
menertawakanku. Dia sepertinya memang sengaja ingin membuatku mati beku di
luar. Cihā¦ harusnya aku tidak percaya begitu saja saat dengan baiknya namja itu
langsung berdiri tepat setelah aku membunuh harga diriku. Seharusnyaā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
KRREEEK
Semua prasangka buruk itu langsung lenyap saat pintu darurat
dihadapanku terbuka. Seorang namja keluar sambil melempar pony-nya kesamping.
Dan itu sukses membuatku menahan napas. ANIOā¦.. aku menahan napas bukan karena
terpesona oleh namja itu. Aku menahan napas karena TAKUT. Ayolahā¦.. aku belum
sempat membuka internet dan membaca profil L.Joe TEEN TOP, apa dia punya kemampuan
membaca pikiran? Kalau sampai punya, maka tamatlah riwayatku. Sudah berapa kali
aku berpikiran buruk tentangnya? Dia benar-benar bisa menebasku kalau tahu.
Seketika tanganku refleks bergerak memegangi leher. Setelah
aku memikirkan kata ātebasā leherku
terasa benar-benar seperti mau putus. āeiā¦ Park Hyo Jinā aku tersentak saat
menengadah dan mendapati namja itu tengah berdiri persis dihadapanku.
ākau kenapa?ā tanyanya dengan alis yang terangkat sebelah.
āa..anā¦aniā aku langsung menggeleng sambil menurunkan tangan pelan-pelan.
ākita naik apa?ā buru-buru aku mengganti topik. Upaya kecil
untuk membuat namja itu berhenti menatapku seolah aku adalah orang paling aneh
sedunia.
āaku pinjam motor staffā
Berhasil. Ia tak lagi menatapku. Bahkan tanpa banyak bicara ia
berjalan menuju parkiran, membuatku langsung cepat-cepat mengekor
dibelakangnya. Segudang prasangka buruk kembali hadir saat itu. Dengan langkah
pelan, aku menatap punggungnya sambil mengernyit. Pria ini! Apakah benar ia bisa menyetir? Dari wajahnya ia terlihat
seperti orang yang selalu mengalami kegagalan dalam tes mengemudi. Benar-benar
meragukan. Bagaimana jika kita mengalami kecelakaan dan aku maā¦ā¦ā¦..
Bertepatan dengan semua pikiran yang tengah melayang bebas itu,
entah atas alasan apa ia berbalik menghadapku. Membuat tubuhku sedikit terhuyung
ke belakang karena terkejut. Aishā¦.. mencurigakan. Dia benar-benar bisa membaca
pikiran. āw..wa..wae? Motornya hilang atau kenapa?ā celetukku asal. Jelas
berusaha menutupi kegugupan. Namun pria itu mengabaikan ucapanku, ia justru malah
berjalan mendekat. Membuatku mengambil langkah mundur.
Ia menatapku. Intens. Tckā¦.. kenapa menatapku begitu? aku
jadi merasa seperti punya salah kalau begini. Sepertinya dugaanku dari tadi itu
benar. L.Joe Teen Top BISA MEMBACA PIKIRAN. Ishā¦. Aku kan cuma berpendapat.
Itu-pun dalam hati. Kenapa namja ini sensi sekali?
āw..wae? kenapa menatapku begitu?ā L.Joe tersenyum geli
melihatku yang nampak gugup. āpakai iniā lagi-lagi aku tersentak saat dengan
tiba-tiba namja itu mengulurkan kedua tangannya ke sisi tubuhku dan
menyampirkan sesuatu. Aku melirik benda itu. Jaket. Jaket biru dongker. Jaket
yang sejak pagi kupakai kini terpakai lagi.
Aku menengadah bermaksud berterimakasih, namun ia justru
mengacaukan sistem kerja otakku dengan seulas senyum. Ya.. dia cuma tersenyum
dan Yaā¦ karena senyum itu aku sampai lupa caranya bicara. Terima kasih? TIDAK.
Aku tak mau mengucapkan terima kasih pada orang yang nyaris saja menandaskan
nyawaku hanya karena senyuman sederhana. Geundeā¦ā¦. Dia habis terbentur? Kenapa
tiba-tiba tersenyum begitu? ahā¦ Dwasseo (lupakan). Ini namanya peringatan. Aku
harus lebih waspada dengan senyumnya. Berbahaya.
Dia berbalik lagi ke depan, dan entah kenapa aku langsung
mendesah dengan spontan. Seolah tak rela harus melihat punggungnya lagi. Ya
Tuhanā¦ā¦.. Park Hyo Jin! Bersihkan otakmu! Bersihkan! Bersihkan! Bersihkan! Aku
menarik napas dalam-dalam sembari memegangi jaket yang tersemat dibahuku.
Menatap lurus ke depan dan mulai melangkah lagi dengan lesu.
āheiā¦. tadi aku melihat Sistar Hyorin. Hari ini ada Sistar
juga ya?ā
āSistar19ā L.joe menjawab pertanyaan basa-basiku dengan nada
datar. Membuatku langsung mendengus. Ishā¦.
Aku kan cuma mau mencairkan suasana.
ākenapa dingin sekali sih? Tak bisa lebih antusias sedikit?ā
āKau curang! Kau mengenal Sistar tapi tak mengenal Teen Top!
Bahkan kami debut di tahun yang sama!ā pria itu berbalik dan menatapku tak
senang. Aku terdiam, tak tahu harus bilang apa. Hanya menatapnya sambil
tersenyum paksa. ākau juga mengenal B.A.P, NUāEST. aishā¦.. Jinjjaā
Aku menggigit bibirku saat mendengar nada kecewa dari
suaranya. ātadi sebenarnya saat sedang mencari ruang tunggumu, aku tak sengaja
melihat ruang tunggu mereka juga. Sejujurnya yang aku tahu cuma SHINee, dan
hanya tahu sedikit tentang B.A.P, kalau NUāEST kurasa aku pernah mendengarnyaā
aku berusaha menjelaskan dengan jujur, dan pria itu terlihat mendengarkannya
baik-baik. āJessicaā tanpa sadar aku memekik begitu teringat sesuatu, āMaksudku teman kuliahku,
namanya Jessica adalah fans B.A.P, dia sangat menyukai Zelo. Gara-gara temanku
itu aku jadi sedikit banyak mendengar lagu-lagu mereka. Aku suka warrior,
power, laluā¦ā¦ā¦ā¦.ā Saat aku menoleh, L.Joe sudah bersiap dimotornya. ānaiklah
sebelum aku berubah pikiranā
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..
Hyo Jinās apartment
20:27 KST
L.Joe POV
Kami sampai. Pukul setengah Sembilan malam di flat Hyo Jin.
Gadis itu langsung melepas jaketnya dan menyodorkan padaku. āgomawoā ia berucap
kilat saat aku menerimanya. Lantas berjalan menuju flat miliknya tanpa
memperdulikanku yang baru saja turun dari motor. Aku mendengus pelan. Dia sama
sekali tak mau bicara lebih panjang lagi, huh? Tak ingin basa-basi lebih banyak
sedikit, huh? tawarkan sesuatu, kek. Dasar tak sopan.
Tiba-tiba saja dia berbalik, sukses membuatku tersentak.
ākau boleh pulangā ia bicara sambil menatapku heran, seolah mengatakan āapa yang kau lakukan disini?ā Sial.
Perlukah kuingatkan siapa yang sudah mengantarnya ke apartemen tercinta ini?
āne.. aku juga mau pulang kokā aku setengah berteriak karena
kesal. Ia menatapku serba salah, lalu mulai membuka mulutnya lagi. āaku
bukannya tidak mau mengajakmu masuk, hanya sajaā¦ā¦ā¦ā Hyo Jin menarik napas
sambil menyerongkan badan menunjuk flatnya. ākau mau masuk ke gubuk reyot ini?
lagipula aku harus segera ganti baju dan segera ke Klub. Aku sudah terlalu
sering terlambat, gajiku hampir tiap bulan dipotong dan aku juga sudah mendapat
segudang surat ancaman pemecatan karena sikapku yang katanya tidak sopanā Hyo
Jin meniup poninya setelah selesai bicara. Ia terlihat sangat lelah dengan
rutinitasnya. Jarangkan dia, aku yang cuma mendengar saja sudah merasa
kelelahan.
Aku yang tak tahu harus bicara apa, tak sengaja melihat benda
persegi panjang tipis di teras flatnya. āitu apa?ā Hyo Jin mengikuti arah
telunjukku, lantas segera mengambil benda tersebut. āheiā¦. aku dapat suratā
serunya riang.
Aku mengurungkan niatku untuk pergi dan berjalan mendekati
Hyo Jin yang tengah sibuk dengan suratnya. āah.. ternyata hanya tagihan
listrik. Tiga bulan belum bayar. Sudah pasti mereka akan memutus aliran listrik
flatku. Ya.. tidak buruk. Setidaknya saat ini masih menyalaā Hyo Jin tersenyum
paksa sambil mengangkat kedua tangannya yang masing-masing memegang lembar
surat dan juga amplop, seolah ingin mengatakan ātenang saja. Aku tidak apa-apa. Ini bukan masalah besar, kokā
Karena bingung mau merespon apa akhirnya aku mengganti topik
āKau! Kuantar ke Klub yaā Hyo Jin langsung mengibaskan tangan sambil bilang
āAnā¦..ā ya.. dia cuma bilang āanā lalu tiba-tiba saja tubuhnya membeku seperti
papan. Tangan ia kibaskan itu berhenti bersamaan dengan ucapan yang ia tahan.
Matanya terlihat menerawang selama beberapa saat, sebelum akhirnya ābaiklahā
jawab Hyo Jin dengan nada rendah.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Aku menunggu di luar selama Hyo Jin bersiap-siap. Hanya
sebentar. Sangat amat sebentar bahkan. Untuk ukuran seorang gadis, ia termasuk
tipe yang luar bisa simpel. Ayolahā¦ā¦ dia cuma membutuhkan tiga menit empat
puluh dua detik untuk mengganti pakaian dan lain sebagainya. Sangat berbeda
dengan perempuan kebanyakan yang membutuhkan waktu puluhan kali lipat. Tak usah
jauh-jauh! Tengok saja Chunji, walaupun ia itu seorang namja, ia membutuhkan
waktu minimal 30 menit di kamar mandi. Jika kurang dari itu, maka bisa
dipastikan ia tak akan keluar. Coba bayangkan apa saja yang dia laā¦ā¦ā¦ā¦. Eh,
ani! Untuk apa membayangkan hal seperti itu?
Aku berdiri saat Hyo Jin selesai mengunci pintu flatnya.
ākajjaā ajakku. Hyo Jin mengangguk, lalu memandangi lampu terasnya dengan
tatapan miris. Aku menggigit bibir, turut prihatin dengan musibah yang
menimpanya. Belum bayar listrik tiga bulan? Ah..aku benar-benar kehilangan
kata.
ālistriknya benar-benar akan diputus?ā tanyaku pelan.
ābegitulahā jawab Hyo Jin pasrah.
ākapan?ā BAAMMMā¦. Seketika flat Hyo Jin menjadi gelap.
āsudah tahu kan jawabannya?ā Hyo Jin mendesah lesu kemudian berlalu
meninggalkan flat malangnya. Sebelum berbalik mengikuti gadis itu, aku
menyempatkan diri untuk memandangi lampu flatnya yang baru saja padam. ājawaban
yang sangat jelasā gumamku sambil menggeleng.
āKAU NIAT MENGANTARKU TIDAK HEH?ā
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦
21āNight Club
21:15 KST
Author POV
L.Joe langsung mengedarkan pandangan begitu masuk. Ia
berjalan tak nyaman menelusuri tempat berisik itu. Klub malam tempat Hyo Jin
bekerja. Ia sebenarnya sudah disuruh pulang seusai mengantar Hyo Jin kesana.
Tapi, bukan L.Joe namanya kalau tidak keras kepala. Ia penasaran dengan
pekerjaan Hyo Jin, dan tanpa pikir panjang ikut masuk tanpa sepengetahuan gadis
itu. Dan disinilah dia sekarang. Duduk menyendiri di bagian sudut. Ia sudah
berulang kali mengangkat tangannya āmenolak-
gadis-gadis yang hendak menghampiri.
Sejak 5 menit terakhir, matanya tertuju pada seseorang.
Siapa lagi? Tentu saja Hyo Jin. L.Joe nyaris putus asa karena tak kunjung
menemukan gadis itu saat masuk. Tapi untung saja ditengah keputusasaannya itu,
ia akhirnya berhasil menemukan gadis berkemeja putih dengan rok hitam yang ia
cari-cari sedang berjalan membawa nampan penuh makanan.
Ia lalu mencari tempat ternyaman untuk mengawasi Hyo Jin
hingga berakhir disini. 5 menit berlalu lagi dan jarum pendek jam tangannya
sudah hampir menyentuh angka sepuluh. L.Joe berdiri, sudah bersiap untuk
pulang. Perasaannya sudah sedikit lebih tenang saat mengetahui pekerjaan Hyo
Jin tak semengerikan yang ia kira. Sejak tadi gadis itu hanya bolak-balik
membawakan pesanan atau membersihkan meja.
Namja itu melangkahkan kakinya dengan mata yang masih
sempat-sempatnya tertuju pada Hyo Jin. Hinggaā¦ā¦ā¦ āHYYAAAā¦.. APA YANG KAU
LAKUKAN?ā mata L.Joe memicing begitu melihat ada yang tidak beres di kejauhan.
Ia mendengar suara teriakan perempuan. āsuara
jelek tadiā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.. ah.. HYO JINā Setelah yakin kalau yang tadi berteriak
adalah gadis itu, L.Joe kembali memutar langkah dan berlari mendekat ke sumber
suara. āada apa?ā L.Joe bertanya pada namja setengah mabuk yang tengah asik
menonton.
āBiasa. Gadis itu sok jual mahal. Masa dicium saja tidak
mauā L.Joe benar-benar merasa gerah saat pria itu bicara seolah āmenciumā
adalah hal yang sangat wajar. Terlebih yang ia bicarakan adalah Hyo Jin.
āSIALANā tanpa berpikir, tangannya melayang meninju namja tadi tepat di muka. Lantas
mendesak orang-orang yang tengah berkerubung di sekitar Hyo Jin untuk
memberinya jalan.
L.Joe terdiam sebentar saat melihat Hyo Jin yang berlinang
air mata tengah membentak-bentak seorang pria. āKALAU KUBILANG TIDAK MAU YA
TIDAK MAU! KENAPA MEMAKSAKU!ā Hyo Jin berteriak sampai urat lehernya terlihat
mau putus, masih belum sadar kalau disampingnya sekarang sudah ada seorang namja
yang entah kenapa ikut-ikut merasa sangat kesal.
āHEH! AHJUSSI SIAL! KAU TAK PUNYA KACA DI RUMAH? KAU SUDAH
SANGAT TUA, KENAPA MASIH BANYAK TINGKAH, HUH? APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?ā
Hyo Jin terkejut begitu mendengar pria disampingnya berteriak dengan sangat
kencang. Tapi ia lebih terkejut saat menoleh dan mendapati L.Joe-lah pria
disampingnya itu.
āYAAā¦ KAU SIAPA? UNTUK APA IKUT CAMPUR?ā Bentak namja itu
sambil mendorong L.Joe. L.Joe yang tak suka diperlakukan seperti itu tak
tinggal diam. Ia balik mendorong namja berwajah ahjussi itu dengan kedua
tangannya. Tapi pria itu justru tak terhuyung sama sekali. L.Joe mencoba mendorong
sekali lagi tapi hasilnya sama saja. Namja didepan L.Joe yang sudah bosan
mendapat āseranganā bertubi-tubi itu tanpa basa-basi menyiramkan sisa arak di
gelasnya tepat ke muka L.Joe.
L.Joe terkejut. Amarahnya sudah benar-benar berkuasa
sekarang. Tanpa berpikir dua kali, ia mengangkat kaki lalu menendang perut
namja itu hingga terhempas menubruk meja. Setelah itu L.Joe langsung
mencengkram pergelangan tangan Hyo Jin dan menyeretnya ke dalam toilet pria.
āKau gila! Aku kan sudah menyuruhmu pulang, kenapa masih
disini! Dan kenapa kau menendang namja taā¦ā¦ā¦ YAYAYA, INI TOILET PRIA, BODOHā
Hyo Jin yang sedang mengomel saat diseret-seret L.Joe langsung berteriak begitu
sampai di toilet. Lelaki yang ada di dalam toilet terkejut saat melihat Hyo
Jin. Namun, ia lebih terkejut saat melihat L.Joe yang wajahnya terlihat seperti
siap membunuh orang. Wajah basahnya merah padam karena sangat marah. Benar-benar
menyeramkan. L.Joe tak memedulikan tatapan orang-orang. Ia yang masih menyeret Hyo
Jin berjalan ke arah keran air di depan kaca.
āKau puas sudah membuatku dalam masalah. Kenapa kau bodoh
sekali? Cukup berteriak saja! jangan sampai melakukan kekerasan fisik. Aku
yakin namja tadi sudah patah tulang gara-gara kau! Aku benar-benar bisa dipecat
jika begini caranyaā Hyo Jin terus mengomel saat L.Joe tengah membasuh mukanya
dengan air. Namja itu menahan napas saat mendengar omelan Hyo Jin, jelas
mencoba mengendalikan emosinya yang tak karuan. Rasanya ia sudah siap meledak.
Sekarang pria itu benar-benar sudah tak dapat menahan diri
karena Hyo Jin yang masih belum berhenti mengomel. L.Joe mengelap wajahnya
dalam satu gerakan asal, lalu berjalan mendekati Hyo Jin. Gadis itu sangat
terkejut. Ia melangkahkan kakinya ke belakang.
āKau pikir aku senang menendang namja tadi? Kau pikir aku
tipe namja yang senang melakukan kekerasan heh?ā L.Joe mengeraskan rahangnya
sambil maju selangkah mendekati Hyo Jin. Hyo Jin yang tegang, berdiri menempel
ke dinding. Ia merasa kesulitan bernapas karena wajah āberbahayaā L.Joe semakin
mendekat kearahnya. Wajah namja itu masih setengah basah, dari ujung rambutnya
air menetes secara berkala tiap dua detik. Leher dan bagian atas baju yang ia
pakai juga agak basah. Mungkin ini bukan saat yang tepat untuk
menyadari betapa tampannya namja ini jika dilihat dari jarak dekat. Tapi aku
benar-benar tak dapat menahan otakku untuk memikirkannya. Aishā¦.. sejak
mengenal Jessica, imun-ku terhadap namja tampan semakin lemah! Dan sekarang
kurasa aku benar-benar sudah tak memiliki kekebalan apapun untuk menahannya.
āo..okeā¦. jangan mendekat lagi! Cukup sampai disitu. Aku
akan menendangmu jika mendekat lagiā Hyo Jin buru-buru memberikan peringatan
kepada L.Joe.
ākau harusnya berterimakasih karena aku sudah membantumu.
Kau tau? Aku bahkan mengawasimu dari tadi. Aku hanya ingin melindungimu. Tapi
kenapa balasannya malah seperti ini? kenapa kau malah mengomeliku terus? Kau
senang sekali membuatku marah ya..ā L.Joe meninju dinding di samping kepala Hyo
Jin.
āEhem!ā
L.Joe dan Hyo Jin langsung menolehkan kepalanya saat
mendengar suara batuk yang mengejutkan. Seorang lelaki paruh baya sedang
mengirimkan tatapan yang membuat tidak nyaman. Ini adalah toilet pria.
āmemang di dalam sudah tidak ada tempat untuk pacaran lagi,
ya?ā lelaki paruh baya itu memandangi L.Joe dan Hyo Jin dengan tatapan ādasar anak mudaā, lalu masuk ke cubicle
toilet.
L.Joe dan Hyo Jin
langsung keluar dari toilet dengan terburu-buru. Dan tepat saat itu, seorang
wanita menghadang mereka. Ia terlihat seperti sepuluh tahun di atas L.Joe, tapi
sayangnya wajah wanita itu nampak rusak karena terlalu sering memakai make up.
Ia mengenakani mini dress pas badan berwarna merah seduktif dengan tatanan
rambut wavy bervolume dan make up yang sangat tebal. Ia benar-benar terlihat
seperti badut di mata L.Joe.
āPark Hyo Jin! Ikut akuā wanita itu memperhatikan L.Joe
dengan tatapan menilai, lalu mengalihkan perhatiannya pada Hyo Jin lagi sambil
menggerak-gerakkan telunjuknya.
Hyo Jin yang pasrah tak lagi bisa berkata-kata. Ia
menghembuskan napas pelan lalu berjalan mengikuti wanita itu. L.Joe buru-buru
menahan Hyo Jin. ādia bersamaku. Kau mau membawanya kemana? Bicara disini sajaā
sahut L.Joe membuat wanita itu berbalik. Ia menyeringai sembari menatap L.Joe.
ādia bekerja padaku. Ini masalah pribadi antara majikan dan pelayannyaā wanita
itu bicara dengan nada yang sangat menyebalkan.
ābicara disini saja!ā L.Joe kekeh pada keinginannya.
āHyo Jin~aā¦ā¦. bilang pada pacarmu untuk tidak bersikap
buruk! Atau aku benar-benar akan marahā Hyo Jin menoleh dan memandangi L.Joe
dengan jengah. ābisakah kau tutup mulutmu? Kau sudah terlalu jauh mencampuri
urusanku. Urus saja kepentinganmu sendiriā Hyo Jin berkata dengan dingin,
lantas menghempakan tangan namja itu dari lengannya. Ia lalu berjalan lagi.
āchangkaman!ā Hyo Jin mendesah begitu mendengar suara L.Joe.
ākau sepertinya benar-benar cemas ya.. ā wanita bermake up
tebal itu memandangi L.Joe dengan tatapan iba yang dibuat-buat, lalu tertawa
tanpa alasan dan berjalan mendekatinya. ābaiklahā¦.. aku akan bicara disini. Hyo
Jin~aaaā¦.. kita bicara disini saja. Pacarmu sangat mengkhawatirkanmu
sepertinyaā
ācepat bicaraā sahut L.Joe muak.
āPacarmu yang nakal ini kupecat!ā
āne?ā Hyo Jin yang walaupun sudah yakin akan mendengar
kalimat itu tetap saja merasa terkejut. Ia langsung memegangi lengan
āmajikannyaā itu dengan mata yang berkaca-kaca. ākumohon jangan pecat akuā¦ā¦.
aku masih sangat membutuhkan pekerā¦ā¦ā¦ā¦ā¦..ā
āah.. kebetulan sekali! Hyo Jin juga ingin mengundurkan diri
hari iniā
ābenarkah? Bagus kalau begituā tangan Hyo Jin langsung
melemas sampai-sampai terlepas dari lengan wanita tadi. Ia hanya bisa membuka
mulut tanpa berkata-kata. Ia benar-benar terkejut. Kenapa L.Joe bicara seenak
jidatnya begitu?
āya sudahā¦.. jadi masalahnya sudah selesai. Kau boleh pulang
sekarang. Ohā¦.. dan gajimu sudah kubayar semua kan? dua bulan lalu kau mengemis
padaku untuk memberikan semua gajimu hingga bulan ini. Kau ingat?ā Hyo Jin
masih syok sehingga ia tak mampu menjawab sama sekali. ādan seharusnya aku
memotong gajimu karena sikap yang tidak menyenangkan sepanjang bulan Februari
kemarin. Tapi karena kebaikan hatiku, aku tak akan meminta apapun darimu.
Sampai jumpa lagi, Park Hyo Jin~ssiā¦.. senang pernah bekerja sama denganmuā
wanita itu mengakhiri ucapannya dengan senyum menjijikan yang ditujukan pada
L.Joe, dan senyuman itu benar-benar membuat L.Joe merinding.
āaku tak percaya kau bekerja pada perempuan gila seperti
ituā
āaku tak percaya pria yang baru kutemui kemarin bisa membawa
petaka sebesar ini padakuā balas Hyo Jin dengan napas memburu. Wajahnya sudah
basah karena menangis. Ia memang sangat membenci pekerjaannya, tapi di sisi
lain ia juga sangat membutuhkannya.
ākubilang aku akan mencarikan pekerjaanā teriak L.Joe kesal
ābodoh! Mencari pekerjaan tak semudah ituā
āHyyyaaaaā¦.. aku bisa mencarikan pekerjaan yang lebih baik
dari ini. Memangnya kenapa kau senang sekali bekerja di tempat seperti ini? apa
gajinya sangat besar? Memangnya berapa mereka membayarmu?ā
PLAAKKK
L.Joe terdiam, Hyo Jin memandanginya dengan tatapan tak
habis pikir. āaku sudah mengotori tanganku dengan menampar banyak sekali namja
bulan kemarinā Hyo Jin tersenyum separuh sambil menggelengkan kepalanya seperti
orang gila, āChukahaeyo! Kau menjadi namja pertama yang kutampar bulan ini!ā
setelah mengucapkan selamat, gadis itu langsung pergi. Meninggalkan L.Joe yang
masih bergeming. Memegangi pipinya yang terasa panas seperti terbakar. Tamparan Hyo Jin ternyata semengerikan ini.
āHyo Jin~aaā¦ā¦ā¦ā¦. CHANGKAMMAN!ā setelah tersadar, namja itu
berlari menyusul Hyo Jin. Ia meraih lengan Hyo Jin dengan cepat. Hyo Jin
berbalik, dan saat itulah L.Joe merasa benar-benar bersalah. Ternyata Hyo Jin
menangis lagi. Tadi tangisnya sempat berhenti, tapi ternyata sekarang ia
menangis lagi.
āKau kenapa sih? Sudah kubilang aku akan mencarikan
pekerjaan untukmuā
āsebenarnya maumu apa? aku benar-benar tak mengerti dengan
jalan pikiranmu. Kita baru bertemu kemarin, lalu sekarang kau sudah membuatku
dipecat. Ajaibā
āYAAā¦. PARK HYO JIN! Jangan marah padaku! Cepat atau lambat
kau memang pasti akan dipecat kokā
āAPA KATAMU?ā
āa..an..aniā L.Joe langsung menarik kata-katanya kembali
saat Hyo Jin mengeluarkan ekspresi horor. Sukses membuat namja itu merasa
terancam.
ātchā¦.. geumanhe! Sekarang kau urus hidupmu sendiri!
Enyahlah dari hadapanku untuk selamanya! Dasar pembawa sialā
āmworago? Pembawa sial?ā
ālalu julukan apa yang pantas untuk pria sepertimu selain
pembawa sial huh?ā
āah.. yaā¦ okeā¦. kau bebas memanggilku apa sekarang. Mungkin
aku memang agak salah disini. Tapi aku jamin kau akan berterimakasih padaku
atas apa yang sudah kulakukanā
āterserahā tandas Hyo Jin yang langsung pergi.
ākau mau pulang kan? kuantar ya..ā L.Joe berusaha menyamakan
langkahnya dengan Hyo Jin yang berjalan dengan sangat terburu-buru.
āheiā¦. kenapa kau tak jadi supir pribadiku saja?ā desis Hyo
Jin sinis. Ia menghentikan langkahnya dan memandangi L.Joe dengan tatapan yang
sangat amat frustasi. ājadi mau kuantar pulang atau tidak?ā tawar L.Joe sekali
lagi.
āTidakā jawab Hyo Jin yakin. ālebih baik kau pulang dan
jangan pernah tampakkan wajahmu yang menjengkelkan itu di depankuā
ākalau begitu buang tv-mu jauh-jauh. Aku akan sering
menampakkan wajahku yang katanya menjengkelkan ini didepan tvā L.Joe bicara
dengan nada yang tak kalah sinis. Lantas benar-benar berlalu dari hadapan Hyo
Jin. Tak dipungkiri ia benar-benar kesal. Tadi ia disiram arak, dibentak-bentak
lalu ditampar. Kemudian sekarang ia juga disuruh enyah dengan julukan yang baru
kali ini ia dapat selama 20 tahun hidup. Gadis itu bilang wajahnya
menjengkelkan. Ia sudah sering mendengar orang memberikan julukan untuk
wajahnya. Tapiā¦ā¦..baru dia yang bilang
wajahku menjengkelkan. Diaā¦. Gadis yang bahkan baru bertemu denganku kemarin,
tepat tengah malam.
ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Teen Topās dorm
23:58 KST
L.Joe baru saja berhasil memasukkan kombinasi angka di pintu
dormnya. Dengan lesu namja itu membuka pintu dan berjalan masuk tanpa tenaga.
Dormnya sudah sangat gelap. Sama sekali
tak terlihat tanda-tanda kehidupan. Padahal ini belum tengah malam. L.Joe
melirik jam tangannya, satuā¦.. duaā¦ sekarang baru tengah malam.
Namja itu berjalan gontai menuju kamarnya, tangannya sudah
mengulur. Nyaris saja menyentuh kenop
pintu saat āhyaaaaaā
āsshhhtttā
TAK
āawā
L.Joe mengusap keningnya sambil meringis. Chunji. Namja yang
memegang bahunya dari belakang dengan misterius, lalu namja yang memukul
dahinya tanpa prikemanusiaan adalah dia. Lee Chunji.
āwaeee????? Kenapa memukul dahiku heh???ā
āsiapa suruh berteriak? Kau tak tahu ini sudah malam?ā
āaku tak akan berteriak jika kau tak mengejutkankuā
āhei lihat! sekarang
kau berteriak lagi!ā Chunji menunjuk L.Joe dengan ekspresi ākena kau!ā, sementara L.Joe hanya
menatapnya tak perduli.
āsudah bicaranya? Aku mau tidurā
āaishā¦.. enak saja! kau tahu? gara-gara kau meminjam motor
milik staf hyung, ia jadi tidak bisa pulang. Manager Ahn lalu memberinya uang
dan menyuruh namja itu pulang naik taksi. Kasihan sekali diaā Chunji menggeleng
prihatin mengingat kejadian itu, L.Joe yang tak dapat menangkap ucapan Chunji
yang sangat cepat ikut menggeleng dengan bingung.
āahā¦. Tapi ada yang lebih kasihan!ā Chunji menaikkan suara
sembari menunjuk dirinya sendiri.
ākau?ā tanya L.Joe ragu.
āne.. aku dan member lain. Kau tau? Selama di vehicle
Manager Ahn marah-marah dengan sangat kencang. Ia menanyakan kau kemana. Aishā¦.
Memangnya kau kemana sih? Kau kan cuma harus mengantar pacarmuā¦ā¦ memang dimana
rumah gadis itu? Jeju?ā Chunji bicara dengan sangat cepat sampai-sampai membuat
lawan bicaranya pusing. L.Joe mendesah, ālalu kalian bilang apa?ā
āNiel bilang kau menemui appamu, tapi walaupun begitu
Manager Ahn tetap marah-marah. Katanya kau harus izin dulu padanya sebelum
pergi. Jangan seenaknya. Eomoonaā¦ā¦ padahal semua omelan itu untukmu, tapi
kenapa malah kami yang harus dengar?ā
āckā¦ tumben sekali kau belum tidurā
āmemangnya kenapa kalau aku belum tidur?ā
ā Demi Tuhan aku lebih senang disambut C.A.P hyung daripada
kau. Walaupun dia menyebalkan tapi setidaknya dia tidak cerewetā dan tepat
setelah itu, L.Joe langsung mengambil langkah cepat dan masuk ke kamarnya.
Meninggalkan Chunji yang siap meledak.
āYAAAā¦ā¦ LEE BYUNG HUNā
TBC
Anyyeong^^ Happy 1004 (cheonsa/angels) dayā¦.
Udahā¦ aku ga tau mau ngomong apa.. makasih buat yg udah bacaā¦ mian ff
ini g danta bangetT__T L.Joe-nya kepo abisā¦ā¦ apa-apa mau ikut campur,
hedehhhh-__-
sebelum mengakhiri, aku mau ngasih info kl 'mungkin' GIGSent bakalan rada sepi minggu ini, abisnya tiga authornya lg sibuk UTS. Tapi ga tau juga ya.. aku g tau apa yang ada di otak 'GSB + Kim Dhira' jangan2 mereka berencana publish 10 ff perhari selama minggu UTS ini.... ya doain ajalah.....
Sekiannā¦ā¦.. Thanks^_^
bukankah bagus joe akan memberi hyojin pekerjaan yang baru,. :O
ReplyDeletekasihan ya hidup hyojin,. O.o