Pig Doll Trouble (Birthday Project)
Main Cast = Choi
Siwon
Minor Cast = Im Yoon
Ah, Lee Hyuk Jae, Lee Sora
Length = Oneshot
Author = Salsa
Gadis itu memarahiku dengan mata yang sangat tajam. Tapi
bukannya merasa kesal aku malah tersenyum seperti orang idiot. “Harusnya kau
membelikanku boneka beruang! Aku kan bilang boneka beruang, bukan boneka babi” Yoona
meneruskan gerutuannya sembari menatap boneka yang ia pegang dengan jengkel.
Sebenarnya aku ingin sekali meralat ucapan barusan. Aku yakin kemarin ia
menunjuk boneka babi ini.
“mianhae….. tapi bukankah kau menunjuk boneka ini kemarin?”
“Mworago?” Yoona menampilkan ekspresi seolah ingin
menelanku, tapi anehnya dia tetap saja terlihat lucu. “aku menunjuk boneka
beruang, kok”
“jinjjayo?”
“ne.. kenapa malah boneka ini?” ia menatap bonekanya dengan
sedih. Aish….. aku membelikan boneka bukan untuk membuatnya sedih begini.
Jeongmal. Aku menyesal membeli boneka itu. Boneka mengerikan dengan harga
selangit. Ya.. harganya menguras tiga perempat isi dompetku.
“Siwon oppa…… Lihat
boneka itu! bukankah dia lucu?”
“yang warna pink
dengan hidung besar itu?”
“ne.. lucu kan?”
Siwon tersenyum paksa
saat melihat boneka yang dimaksud. Sebuah boneka babi jelek berukuran raksasa.
Warna pink-nya benar-benar norak dan hidungnya benar-benar mengganggu. Apa
selera Yoona serendah itu?
“ige… buatmu saja” dengan pipi yang menggembung sebelah,
yeoja itu menyodorkan boneka buruk rupa itu padaku. Membuatku langsung terhuyung
mundur secara refleks. “a..ap..apa? buatku?” aku menatap Yoona dan boneka itu
bergantian, lalu menelan ludah penuh rasa ngeri “Yoona….. jangan bercanda”
“aku tidak bercanda. Kau yang beli, kau yang harus tanggung
jawab”
“tapi aku beli untukmu”
“tapi aku berikan lagi padamu”
“…….…..” aku tak mampu membalas. Ini namanya kalah atau mengalah, eh? Akhirnya aku menyambar boneka
yang disodorkan Yoona. Sukses membuat gadis berparas bidadari itu tersenyum
semanis-manisnya. “gomawo oppa”
‘dia berterimakasih? Yang
benar saja!’ aku mengangkat boneka babi jelek itu sampai matanya sejajar
dengan mataku. Menatapnya dengan kening yang berkerut heran, bagaimana bisa ada orang yang mau membeli
boneka semahal dan semengerikan ini? ada. Dan kau-lah orangnya Choi Siwon. Suara lain
terdengar dikepalaku dan sialnya kalimat itu kelewat benar untuk kutepis.
…………………………………..
Siwon’s bedroom,
Choi’s family home
15:40 KST
Penjaga toko sialan! Apa dia tidak tahu sudah berapa kali
aku menahan malu? Pertama saat membeli boneka babi ini dan membawanya ke rumah
Yoona. Demi Tuhan rasanya aku ingin bunuh diri saja, semua mata tertuju padaku
dengan tatapan meledek yang mereka perlihatkan terang-terangan. Aish…. Apa
mereka tak tahu kalau aku juga punya perasaan? Berulang-ulang aku mengatakan ‘ini untuk yeojachinguku’ atau ‘boneka ini
bukan milikku’ kepada semua orang yang berpapasan disepanjang jalan. Belum lagi
yang kedua, saat Yoona menolaknya dan membuatku harus kembali ke toko itu untuk
menukarnya dengan boneka lain. Tapi tanpa hati nurani ahjumma penjaga toko
bilang ‘mianhamnida agasshi, barang yang
sudah dibeli tidak boleh dikembalikan’ aku benar-benar lemas saat mendengar
kalimat terkutuk itu dari mulut sang ahjumma. Nyaris saja boneka MAHAL itu
kulempar ke mukanya.
Aku marah-marah nyaris 15 menit disana, namun ahjumma itu
tetep kekeh pada pendiriannya. Hingga akhirnya aku kelelahan sendiri dan
memutuskan untuk pulang. Dan itulah yang ketiga, perjalanan pulang dengan
boneka babi raksasa yang sukses membuatku lagi-lagi jadi pusat perhatian. Semua
orang tertawa dan membicarakanku. Tapi kali ini karena sudah terlalu lelah dan
mungkin juga karena sudah cukup terbiasa, aku tak melakukan pembelaan diri. Aku
hanya melirik mereka tanpa tenaga sembari menyeret kaki menuju rumah.
Harusnya kemarin aku memastikan lagi pada Yoona. Bukannya
menjadi pria sok romantis yang membelikan barang yang diinginkan gadisnya
diam-diam. Ya.. sebenarnya semua ini berawal dari kencan kami kemarin. Tepatnya
di daerah Myeondong. Kami melewati toko boneka dan Yoona terlihat sangat
tertarik pada salah satunya. Kukira yang ia tunjuk itu boneka babi, dan tanpa
pikir panjang keesokan paginya aku kembali ke toko boneka itu dan membelinya.
Aku duduk berhadapan dengan boneka babi yang kuletakkan di
sofa tunggal kamarku. Menatapnya dengan sangat amat super depresi sekali. “hei…..
harus kuapakan kau?” aku jelas mulai gila. Ayolah, detik ini aku sedang……….
MENGAJAK BICARA SEBUAH BONEKA. Aku menghembuskan napas dengan keras, berharap
boneka itu bisa mendengarnya dan mulai sadar diri. “jika saja kau tidak mahal,
aku akan membuangmu dari kemarin tau! Cih,….. bagaimana bisa kau semahal ini
sih? 50.000 WON? Tidak masuk akal”
TOK TOK TOK
“pasti Hyuk Jae” aku melirik pintu sebentar, lalu kembali
menatap boneka mengerikan itu sambil mendesah. Sebenarnya aku hanya sedang
mencoba, mungkin jika terus dilihat begini, boneka itu bisa menghilang secara
ajaib dengan meninggalkan secarik uang 50.000 won di atas sofa. “MASUK SAJA”
teriakku.
“hei….. Choi Siwon. Aku tak bisa lama-lama, aku harus
mengantar noona ke airport sekarang” semprot Hyuk Jae langsung setelah membuka
pintu. Aku menoleh kearahnya, lantas segera berdiri saat melihat Sora noona dibelakang
pria itu. “anyyeonghaseyo noona”
“anyyeong”
“Choi Siwon! Cepat! Flashdisk-ku” Sungut Hyuk Jae. Aish…..
aku kan cuma mau mencoba ramah pada kakaknya. Menyebalkan sekali bocah ini.
“ige” aku melempar flashdisk yang baru saja kukeluarkan dari
laci mejaku kearah Hyuk Jae. Dan dengan cekatan pria itu menangkapnya.
“awas kalau flashdisk-ku jadi penuh virus” aku mendengus
mendengar ancaman mengerikannya. Eh…. Mwo? Mengerikan? Aniyo. Satu-satunya hal
mengerikan yang kutahu adalah boneka itu dan kurasa tak akan ada satupun yang
bisa mengalahkannya.
“kajja noona” tanpa permisi padaku sebagai pemilik kamar,
Hyuk Jae berbalik dan menarik lengan noona-nya.
“noona tunggu!” seruku tiba-tiba. Membuat keduanya langsung
berbalik. “ne?” Sora noona menatapku bingung.
“noona……. Mau beli bonekaku tidak?”
“MWORAGO? Kau menyuruh noona-ku membeli boneka babi jelek
itu?!”
“diam kau, monyet gunung!”
“YAA!!! NOONAA, Kau dengar tidak dia memanggilku apa?” adu
pria berisik itu pada noona-nya yang tampak tak perduli. Sora noona justru
menatapku dengan tatapan bersalah. “mianhae….. tapi aku tak begitu suka boneka”
“jebal! Belilah! Kau boleh menentukan harganya sendiri deh,
tapi kumohon belilah” aku mengemis-ngemis didepan mereka berdua. Dan aksiku itu
sukses membuat keduanya terkejut.
“kau benar-benar sedang butuh uang ya?” Hyuk Jae menatapku
iba.
“ne” anggukku. Seketika dua orang didepanku saling berbisik,
jelas sedang mendebatkan sesuatu. Dengan sabar aku menunggu keputusan mereka,
hingga akhirnya………….
“berapa harganya?”
“50.000 won”
“50.000 WON? KAU GILA! DASAR! TIDAK TAHU DIRI” aku langsung
menghindar saat Hyuk Jae yang syok mendengar harganya, dengan bringas berniat
menendangku. Untung saja Sora noona langsung menahan namja itu.
“aish…… eunhyuk! Apa-apaan sih!?” ringis wanita itu sembari
memegangi adiknya yang memalukan.
“eung…… aku cuma ada 20.000 won? Eotte?”
“DEAL” Tanpa pikir panjang aku memekik setuju. Ya..
setidaknya aku bisa menukarkan boneka terkutuk itu dengan sejumlah uang. Walau
aku harus mengalami kerugian hingga 60% tapi ya.. tak apalah. Belum tentu
setelah ini aku bisa menemukan orang yang mau membeli boneka itu.
………………………………………………
Langit luar terlihat jauh lebih cerah sekarang, tepatnya
saat boneka musibah itu tak lagi membuat kamarku nampak menyedihkan. Sofa
tunggal yang tadinya sesak karena diduduki boneka babi sialan itu kini sudah
bisa bernafas lega. Ia dalam keadaan kosong. Aku tersenyum sembari mengedarkan
pandanganku ke sekeliling kamar. Kamar yang indah. Sungguh.
Aku mengangkat lembaran uang 20.000 Won yang kugenggam
sampai sejajar dengan mataku. Tersenyum selega-leganya kala menatap lembaran itu.
Kukira aku akan tinggal bersama boneka jelek itu sampai mati. Kukira tak akan
ada yang mau beli. Kukira aku ha………….
Wu zhuang de xin zang
wei ni break down
Aku langsung menyambar ponselku yang berdering, lantas
tersenyum girang saat mendapati nama yeojachinguku yang cantik ‘Im Yoon~Ah’
terpampang dilayarnya.
………………………………………………………………………..
Yoona’s bedroom, Im’s
family house
Author POV
“hai…. Chagiya”
suara lembut seorang pria terdengar dari speaker ponsel Yoona.
“OPPAA!!!! BONEKA BABINYA MASIH DENGANMU KAN?” gadis itu
menjerit, sukses membuat lawan bicaranya menjauhkan ponsel sebentar.
“memangnya kenapa?” sahut Siwon setelah kembali menempelkan
layar ponsel ke telinganya.
“KAU TAU? TERNYATA BONEKA BABI ITU SANGAT LANGKA”
“geurae.. pasti pembuatnya juga enggan untuk memperbanyak”
sambung Siwon enteng.
“AISH….. dengarkan aku dulu!”
“ne.. bicaralah chagi…. Aku akan dengarkan dengan baik”
“Ada seorang kolektor boneka asal Thailand yang memasang
iklan di internet, ia bilang ia bersedia mengeluarkan 5.000.000 WON asalkan ia
bisa mendapatkan boneka itu. OPPAAAA…….. KITA BISA JADI JUTAWAAAN….. KITA AKAN
KAYA RAYAAAA”
BRAAKK
“oppaa…….? Opppaaa….? Siwon oppa kau
mendengarku?............................oppa kau jatuh ya?” Yoona yang tengah
meloncat-loncat girang dikasurnya terkejut saat mendengar suara debuman keras
diujung telfon. Terdengar seperti suara jatuhnya sebuah lemari atau benda keras
serupa. Namun………..
bukan itu sebenarnya yang jatuh. Saat ini, jauh dikamar
lawan bicara Yoona barusan, seorang pria tergeletak tak sadarkan diri dilantai
kamarnya. Pingsan.
END
Eomoee……. SAENGIL CHUKAHAE NAE HORSE PRINCE…. *salaman*
Aku g tau nih mau ngomong apa…… abisnya aku udah nelfon Siwon barusan. Kalian
tahuuu???? Siwon ampe sujud syukur, nangis-nangis terharu and loncat-loncat
bahagia waktu ngangkat telfon aku . Kita ngomong berjam-jam pake bahasa kalbu
*saking akrabnya*
Siwon oppa n Super Junior oppadeul yang lain FIGHTING buat SS5-nya.
Nanti kl ke Indonesia jangan lupa mampir ke rumah aku ^.^ Oh..Iya,… enyuk-kan
juga baru ultah tuh! Saengil Chukahae juga ya… itu aku masukkin namanya di
atas…. Cie… cie… cie… *enyuk/tutupmuka//*
SEKIAN AND TERIMAKASIH *gandeng encung*
Comments
Post a Comment