Cause You're Not Alone
Cast : Lee Hara
Zhang Yixing
ā Kau pantas mendapatkannya pengkhianat!ā
ā Jangan menunjukkan wajah menderitamu itu gadis busuk!ā
Untuk kesekian kalinya aku hanya bisa diam tanpa memberi
perlawanan kepada mereka semua. Seperti biasanya aku memang hanya bisa menerima
dengan pasrah apapun yang mereka lakukan padaku. Memperlakukanku seperti kaum
marjinal, menghukumku atas sesuatu yang tak pernah ku lakukan. oke..ini memang
sangat konyol dan memuakkan. Itulah kenapa aku benci masa SMA-ku. Benar-benar
tidak berkeprimanusiaan, tapi apa yang bisa ku lakukan pada gadis-gadis pembual
itu?. melawan mereka dan pulangnya aku babak belur? Oh tidakā¦aku tidak ingin
kelihatan lebih idiot dari gadis-gadis itu dengan melawan mereka.
Sampai sekarang aku masih tak mengerti kenapa mereka begitu
membenciku. Bagian mananya yang salah? Apa membuat seorang pria pujaan di kelas
tertarik padaku merupakan kesalahanku? Kalau iya, coba katakan alasannya. Mungkin
keadaannya tak akan sekacau ini kalau saja aku tak pernah memberi pernyataan
apapun tentang pria itu. baiklah..biar ku perjelas. Ada seorang pria di
kelasku, dia murid pindahan dari Cina. Dia memiliki semua kriteria pria
populer. Tampan, pendiam, dan juga cukup pintar. Hampir semua teman wanita di
kelasku menyukainya, mereka sering sekali membicarakan pria itu dan mencari
berbagai informasi mengenainya. Itu tidak penting untukku, karena memangā¦oh
ayolahā¦apa aku harus memujanya sedangkan ia duduk di sebelahku?. Tidak, aku
tidak cukup bermuka tebal untuk menanggung rasa malu.
Awalnya semua baik-baik saja sampai akhirnya gerombolan Eun Ji mendatangiku, biasa mereka
memang sering melakukan hal itu untuk membual demi mendapatkan apa yang mereka
inginkan. ku kira obrolan mereka hanya akan berputar tentang pria itu,
menanyakan apa saja yang pria itu lakukan. huhā¦mereka pikir pekerjaanku
mengamati pria itu apa?. Tapi siapa sangka jika obrolan tak penting itu
menggiring nasibku jadi sekelam sekarang. mereka bertanya tentang perasaanku
pada pria itu, tanpa harus berpikir lama aku pun berkata tidak. Meski aku memiliki ketertarikan pada pria itu, aku tidak mengatakan yang sebenarnya pada mereka.
ā Dengarā¦aku menyukaimu. Jadi jangan pernah berpikir untuk meninggalkan meja
ini, kau harus tetap duduk di sampingku. Kau mengertikan Lee Hara? Aku hanya
ingin duduk denganmu.ā
Jika saja pria itu tidak menyatakan perasaannya padaku saat
itu mungkin sekarang aku tak akan mendapat perlakuan kasar seperti ini, aku tak
akan dihujat pengkhianat karena dianggap telah merebutnya dari gadis-gadis di
kelas. Oh tuhanā¦..ini benar-benar membuatku gila.
Hingga detik ini aku masih duduk di sebelahnya, di sebelah
pria yang telah mengirimku ke neraka. Setelah menyatakan perasaannya padaku,
sikapnya tak menunjukkan perubahan. Ia bersikap seperti biasa, seperti tidak
ada yang pernah terjadi. ckkā¦keterlaluan sekali pria ini!. apa aku perlu
memberitahunya seberapa menderitanya aku karena perlakuan gadis-gadis itu? apa
aku perlu mengingatkannya hal besar apa yang telah ia lakukan hingga hidupku di
SMA terasa seperti di neraka?.
Aku benar-benar sendiri. setelah kejadian itu mereka semua
benar-benar memandangku sebagai seorang penghianat, apalagi mulut besar Eun Ji
dan teman-temannya benar-benar bekerja dengan baik hingga semua orang
membenciku. Aku tidak punya teman, walau masih ada yang mau berteman denganku
itupun hanya segelintir orang yang membual di depanku dan mencibirku di
belakang. Menyebalkan sekali. Aku tidak perlu teman yang seperti itu.
Aku tidak peduli sebanyak apa orang yang berdiri di
belakangku, karena aku baik-baik saja tanpa mereka. lihatlah..aku masih sangat
baik hingga detik ini. meski harus menghabiskan waktu istirahat makan siang
seorang diri. Begitupun saat kembali ke kelas, aku sendiri dan harus rela jika
kedatanganku disambut dengan cibiran.
Bisik-bisik orang di belakang, benar-benar jelas dan cukup
membuatku naik darah. Aku juga manusia yang memiliki batas kesabaran, tidak
bisakah mereka menghargai perasaanku sedikit saja?.
Seperti biasa, hal pertama yang ku lakukan setelah kembali
dari kantin adalah mencari secarik kertas antah berantah yang tiap harinya
berada di dalam laci mejaku. Cukup membingungkan awalnya, tapi sekarang aku
sangat menunggu kedatangannya. Meski hanya secarik kertas sederhana berisi
kalimat penyemangat.
Lakukan seperti yang
kau lakukan biasanya. Tidak usah menanggapi tindakan bodoh mereka. Mereka hanya
terlalu iri melihatmu terlihat cantik dengan rambut seperti itu. Kau tahu yang
mereka bisa lakukan hanya mencibir orang karena mereka tak bisa lebih baik dari
orang itu.
P.S : kau tidak
sendiri.
Tak sadar tanganku menyentuh rambutku yang berkuncir kuda. Apa
aku secantik itu? Astaga aku tak percaya jika aku sangat mempesona.
*****
Aku mendecak untuk kesekian kalinya. Aku ingin meledak
sekarang juga. Mereka maksudku Eun Ji dan teman-temannya menyembunyikan sepatu
lariku. Dan sekarang aku sedang mencarinya, mencari di seluruh penjuru sekolah.
Di lorong sekolah, di sela-sela tempat sampah dan sekitar taman serta halaman. Aku
lelah sekali, sekolah ini tak sekecil yang ku bayangkan.
Braakk
Pandanganku beralih ke belakang. Betapa kagetnya aku saat
tahu kalau suara itu berasal dari sepatuku yang terjatuh di tanah, sepertinya
seseorang melemparnya tadi. Aku melirik ke berbagai arah, mencari orang yang
melempar sepatuku. Namun tidak seorangpun ku temukan, ku putuskan untuk
kembali. Sambil meraih sepatuku, aku kembali menoleh ke belakang. Aku yakin ada
orang lain selain diriku di sini.
Kejadian semacam ini sudah sering ku alami sebelumnya. Aku
masih ingat beberapa kejadian seperti saat aku kehilangan ponselku, tak lama
setelah itu aku dipanggil ke ruang guru karena seseorang telah menemukan
ponselku walau sampai sekarang aku tidak tahu siapa orang itu. seingatku saat
mengembalikan ponselku tidak ada satupun guru yang mau menjawab dengan benar,
mereka hanya mengatakan āyang penting ponselmu sudah ditemukan bukan?ā. Dan yang
paling tak bisa ku lupakan adalah saat Eun Ji mengotori pakaian olahragaku
tiba-tiba saja ada seorang adik kelas yang memberikanku baju olahraga pengganti.
Ku kira itu baju olahraganya, tapi ternyata tidak. Ia bilang baju itu diberikan
oleh seseorang yang menyuruhnya, tapi saat ku tanya siapa orang itu, dia malah
pergi.
Itu semua bagai misteri yang terus menghantuiku. Rasanya saat
aku menutup mataku orang itu berada di sekitarku, namun begitu aku membuka
mataku orang itu hilang seperti tidak pernah ada. Tapi aku sangat yakin ada
seseorang di balik semua ini. Dan mungkin dia adalah orang yang sama dengan orang yang mengirimkan surat di laciku.
****
Aku berlari kembali ke kelas, tadinya aku ingin ke kantin
tapi saat hampir sampai di sana aku baru tersadar aku meninggalkan uangku di
dalam tas. Berhubung waktu istirahat sangat singkat, aku memutuskan untuk cepat
ke kelas dan kembali ke kantin dengan segera.
Suasana kelas tak begitu ramai, hanya sebagian orang saja
yang masih berada dalam ruangan ini. sebagian besar dari mereka berhamburan ke
kantin atau paling tidak bermain bola di lapangan. Langkahku terhenti saat
posisiku semakin dekat pada meja tempat biasa aku duduk.
ā Apa yang sedang kau lakukan?ā tanyaku yang membuat
seseorang yang tengah memasukkan sesuatu ke dalam laciku langsung terkesiap. Dia
benar-benar terkejut dengan kehadiranku, sama sepertiku yang terkejut dengan
dirinya.
Sekejap berbagai misteri dan teka-teki di kepalaku berkumpul
dan saling mencari keterkaitan satu sama lain. Semua itu seperti saling
terhubung dan kemungkinannya semakin kuat setelah melihat dirinya.
ā Ini.ā dia memberikan kertas yang ada di dalam laciku, atau
mungkin dia memberikan kertas yang sebelumnya ia masukkan ke dalam laciku?.
Aku menatapnya dengan sedikit rikuh, kemudian aku mulai
membaca tulisan yang ada di dalam kertas itu.
Bisa temui aku di
gerbang sekolah setelah pulang nanti?
ā Karena kau sudah mengetahui identitasku, jadi bagaimana
kalau ku ubah sedikit pertanyaan itu?ā aku meliriknya yang masih menatapku
dengan yakin. Ia tidak terlihat ketakutan atau panik karena telah tertangkap
basah, justru sebaliknya ia terlihat sangat percaya diri.
ā Mau pulang bersamaku?ā bibirku bergetar, sekujur tubuhku
seperti dialiri sengatan arus listrik yang mengejutkan. Demi tuhan aku tak bisa
mengalihkan pandanganku darinya, astaga aku bisa gila! Ckkā¦inikah yang
dirasakan para gadis saat menatap matanya? Jadi inilah yang membuat gadis-gadis
di kelas sangat membenciku? Jadiā¦ini karena dia terlalu mempesona? kenapa
setelah duduk di sampingnya selama ini, aku baru menyadari kalau pria Cina ini
begitu menawan. Kenapa aku baru tahu kalau senyumnya mampu membuatku kehilangan
akal?
Jadiā¦inilah yang selama ini tak ku sadari? Pria yang duduk
di sebelahku sangatlah tampan, memiliki senyum yang menawan dan bodohnya aku
baru menyadarinya sekarang. Apa selama ini aku terlalu takut untuk mengamatinya
hingga tak tahu kalau pria bernama Zhang Yixing ini memiliki daya tarik yang
begitu kuat?.
ā Bagaimana?ā Dahinya berkerut. Mungkin aku terlalu lama
diam, mungkin.
Anehā¦setelah menghabiskan banyak waktu duduk di sebelahnya
selama ini, sekarang aku merasa gugup berdiri di hadapannya. Bahkan aku sudah
tak menatapnya lagi, ku alihkan arah pandanganku ke bawah.
ā Sepertinya tidak bisa. Maaf.ā Ucapku datar.
ā Begitu yaā¦.baiklah aku tidak akan memaksamu. Kau tidak ke
kantin?ā
ā Tadinya aku ingin ke sana tapi uangku tertinggal di dalam
tas.ā
Aku mencoba untuk mengenyahkan kegugupan ini, aneh sekali
rasanya. Tanganku sampai bergetar saat ingin mengambil tas. Sepertinya tubuhku
mulai mengeluarkan reaksi yang berlebihan. Tapi itu tak akan lebih menggelikan
jika saja ia tak menangkap lenganku. Baru kali ini aku merasakan tangannya, dan
aku merasaā¦astaga!! Apa yang kupikirkan?.
ā Kalau begitu, ayo pergi bersama! kebetulan aku juga ingin
ke sana.ā
Dia bangkit dari kursinya dan hendak menuntunku. ā Hmmā¦aku
bisa sendiri.ā aku mencoba untuk melepaskan tanganku dari cengkramannya. Tapi sepertinya
nihil. Dia malah menarikku tanpa mengindahkan penolakanku.
ā Kau pikir kau bisa menolakku kali ini?ā ucapnya.
Akhirnya mau tidak mau, aku keluar dari kelas bersama
dengannya. Tak bisa ditampik aku sangat risih dengan tatapan orang-orang begitu melihatku
bersama Yixing. Oh tuhanā¦kali ini bukan masalah aku berjalan di sampingnya,
tapi karena ia menggenggam lenganku dan terus begitu sepanjang koridor yang ku
lalui.
Aku hanya bisa menghela pelan saat ku lihat segerombolan
orang di depanku tengah terperangah bahkan mereka mulai mengintimidasiku lewat
mata mereka. Yahā¦mereka adalah Eun Ji dan teman-temannya. Aku tak bisa
membayangkan apa yang akan mereka lakukan padaku sekarang. saat tahu Yixing
menyukaiku saja, mereka memperlakukanku seperti sampah, apalagi sekarang?.
ā Abaikan saja.ā aku melirik pada orang di sebelahku. Sepertinya
dia memang senang mendorongku ke lubang neraka.
Okeā¦..ini memang bukan masalahnya karena apapun yang ia
lakukan tidak akan membawa dampak buruk untuknya, karena dampak buruk itu akan
menimpaku. Tapiā¦ayolah dia itu menyebalkan sekali. Dia menyuruhku untuk
mengabaikan setelah ku tahu kalau bencana yang lebih besar akan menghampiri
diriku.
ā Kau tidak pernah mengajakku bicara selain bertanya masalah
pelajaran.ā
Rasanya aku benar-benar ingin mencekik orang ini. Aku sedang
berusaha untuk menjaga sikapku di hadapan orang-orang tapi dengan santainya ia
malah mengajakku bicara.
ā Tentu kau tahu apa alasannya. Aku tidak cukup kuat menerima
perlakuan buruk penggemarmu.ā
ā Kalau begitu mulai dari sekarang kau tidak perlu takut. Kau
tidak usah menanyakan alasannya, karena kau tahu dengan jelas. Kau tidak
sendiri.ā
Biasa saja Haraā¦kau tidak perlu merasa terlalu bahagia
dengan ucapannya. Abaikan saja, anggap saja dia tak pernah mengatakan apapun.
Mungkin ini situasi paling menggelikan dalam hidupku,
terperangkap di satu meja bersama seorang pria yang jelas-jelas memiliki
perasaan padaku. Dari tadi aku bahkan tak menyentuh makananku karena mendadak
aku merasa tidak lapar lagi.
Walau dari tadi aku berniat untuk melahap semuanya, tapi
nyatanya aku hanya melahapnya sebagian. Duduk berhadap-hadapan dengannya,
membuat pertanyaan yang tersimpan dalam benakku mendesak untuk diselesaikan.
ā Hmmā¦apa..kau orang yang mengembalikan sepatuku?ā Tanyaku
ragu, aku tak begitu percaya diri untuk bicara dengannya. Mungkin hanya sedikit
gugup.
Dia tak memberi respon yang begitu berarti, dia tetap
melanjutkan makanannya. ā Menurutmu?ā gumamnya.
ā Jadiā¦sepatu, baju olahraga, ponselā¦itu semua kau?ā
ā Bisa dibilang begitu.ā
Pikiranku benar-benar kosong atau mungkin hanya terlalu penuh, hingga aku merasa segala yang ada di dalam otakku menghilang? Rasanya
seperti tak bisa menerima kenyataan kalau orang yang selama ini ku pikir tidak
peduli padaku, ternyata menolongku secara diam-diam.
ā Aku kan sudah bilang kau tidak sendiri. Jadi tidak perlu
khawatir apapun yang akan menimpamu nanti.ā
ā Yaā¦tapi kau membantuku secara misterius, jadi mana aku
tahu kalau ada orang yang membantuku.ā
Dia diam, berbeda dengan tadi, sekarang ia menghentikan
kegiatannya. Ia meninggalkan makanannya dan menatapku dengan intens. ā Apa kau
akan menerima bantuanku kalau kau tahu itu semua dariku?ā
ā Kau tidak bisa menjawabnya bukan?ā
ā Bukan begitu, aku hanyaā¦.ā
ā Kau hanya perlu menerima bantuanku, tidak perlu menutup
dirimu. Tidak usah pedulikan mereka, aku akan menjadi orang pertama yang akan
melawan mereka.ā
Aku tak bisa mengatakan sesuatu yang memangnya harus ku
katakan. Aku benar-benar tak bisa mengabaikan fakta bahwa aku sangat gugup saat
ini. memang siapa yang tak gugup jika berada di posisi yang sama denganku? Mereka
pasti akan merasakan hal yang sama denganku. Gugup dan tidak memiliki keberanian
untuk menatap matanya.
ā Kenapa begitu?ā
ā Karena aku ingin kau tahu kalau kau tidak sendiri, ada aku
yang menggenggam tanganmu.ā
END
Jajang!!!! Wuih wuih wuihā¦ā¦
Publish lagi publish lagiā¦.ckckā¦.aku memang lagi baik bgt ya bulan
ini???
Okeā¦terlepas dari kebaikan aku yang dewa bgt, aku mau minta pengertian
buat siapapun yg ngerasa keganggu karena pas buka gigsent malah ngedapetin
postingan ini. hhā¦ini emang gaje bgt *ya..walaupun semua ff-ku emang gaje*,
apalagi yahā¦akhirnya.
Ini tuh baru bgt ngetik krna sebelumnya aku ngedengerin lagu yg isinya āYou're everything I know
That makes me believe I'm not aloneā jdi itu tuh salah satu penggalan lirik dari lagu Michelle Branch yg judulnya everywhere. Ya udh krna lagunya ear catchy terus liriknya juga oke, aku akhirnya dapet ilham buat nulis ff ini. berantakan sih,,, tapi aku gak perlu jelasin ke kalian kan, kenapa aku tetep publish ff aneh ini?. walau ngarepnya bisa bikin song fic tapi ini gagal bgt krna ini gak persis sama kayak lagunya, tepatnya aku cuma terinspirasi dari beberapa penggalan liriknya aja.
That makes me believe I'm not aloneā jdi itu tuh salah satu penggalan lirik dari lagu Michelle Branch yg judulnya everywhere. Ya udh krna lagunya ear catchy terus liriknya juga oke, aku akhirnya dapet ilham buat nulis ff ini. berantakan sih,,, tapi aku gak perlu jelasin ke kalian kan, kenapa aku tetep publish ff aneh ini?. walau ngarepnya bisa bikin song fic tapi ini gagal bgt krna ini gak persis sama kayak lagunya, tepatnya aku cuma terinspirasi dari beberapa penggalan liriknya aja.
Tadi pas denger lagu itu aku langsung kepikiran Lay buat jadi karakter
cowoknya, pokoknya selama dengerin yang ada di bayangan aku tuh ya cowok
changsa itu. tapi pas udh setengah jalan, aku mikir āperasaan dari kmrn klo
bikin ff pasti castny anak exo, ganti aja deh castnya asal jgn ank exo. Nanti readers
pda bosen lagiā yahā¦karena aku anaknya gak bisa kaya gitu ya udah, aku tetep
pake karakternya Lay. Lagian kalo kalian gak bisa bayangin Lay, kalian bisa
bayangin bias kalian masing-masing. Mudah kan?.
Hmm..sepertinya udh dulu yaā¦.pegel bgt nongkrongin laptop mulu. Lagian aku
ada janji buat ngukur baju pernikahan ama CAP. Udh yaā¦nanti CAP ketiduran klo
nunggunya kelamaan..dadadahhhh..
Regards,
GSB
Comments
Post a Comment