Sibling Diary : Sweetie Jongjin
Cast : Kim Jong Woon
Kim Jongjin
Masih terlalu cepat untuk berkata aku sangat bosan berada di
tempat ini karena nyatanya aku baru tinggal selama tiga hari di camp ini.
Yaā¦tuhan, bukannya aku tak ingin menjalankan kewajiban ini, tapi jika disuruh
memilih, lebih baik aku tampil di Variety Show, walau akhirnya bagian tampilku
banyak yang dibuang.
Aku sedang istirahat makan siang, seharian tadi setelah
bangun pagi, kami semua pasukan digiring untuk berjalan pagi. Melakukan olah
raga ringan yang dilanjutkan dengan pelatihan. Melelahkan, terlebih kondisi
fisikku cukup bermasalah. Huhā¦kenyang juga, yahā¦walau berada di tempat yang
jauh dari hingar binger, tapi makanan yang disajikan di sini cukup beragam dan
memenuhi kriteria empat sehat lima sempurna. Ku kira selama berada di tempat ini
mereka hanya menyediakan nasi dan garam saja.
Setelah selesai makan siang aku memutuskan untuk
berjalan-jalan sebentar. Menikmati waktu luang untuk sekedar meregangkan otot
tubuh. Aku pun duduk di sebuah palang di pinggir lapangan tempat pelatihan. Rasanya
sudah lama sekali tidak pernah melakukan hal sesederhana ini, yahā¦walau hanya
duduk di tempat sendirian. Tapi nyatanya selama ini aku tidak punya banyak
waktu untuk sekedar berdiam diri.
Hembusan angin yang cukup bersahabat membuatku cukup betah berlama-lama
di tempat ini meski sinar matahari tak jengah menyengat kulit. Dalam
kekosongan, aku kembali teringat dengan hal-hal yang tak bisa ku saksikan untuk
sementara waktu. Sesaat aku merasa sangat kesepian, walau di sini aku sudah
bisa diterima dengan baik, tapi tetap saja aku merindukan mereka semua.
Keluargaku. Eommaā¦bagaimana kabarnya di sana? Apa dia masih bawel dengan
mengajak bicara pelanggan yang datang ke Mobit?. Lalu bagaimana dengan Appa?
Semoga dia tidak memaksakan tenaganya untuk bekerja, aku harap dia menyisihkan
waktunya untuk beristirahat. Hmmmā¦dan Jongjin? Apa anak itu menjaga eomma dan
appa dengan baik? apa mereka semua merindukanku?. Hhhā¦aku sekarang bisa
merasakan betapa sulitnya Leeteuk hyung, Heechul hyung dan Kangin. Pasti sangat
sulit jauh dari orang-orang yang kita cintai.
ā Permisi Jong Woon-ssi.ā Seseorang menepuk bahuku. Dengan
sigap aku langsung berdiri, menganggukkan kepalaku. Orang di hadapanku ini
merupakan staff pelatihan, sepertinya dia bertugas di bagian pengamanan.
ā Eo..ada apa?ā dia mengangsurkan sebuah amplop padaku. ā
Ini titipan dari adikmu. Baiklah..aku harus kembali ke tempatku.ā
ā Gamsahamnida.ā Aku kembali duduk di tempat sebelumnya.
kemudian mulai membuka amplop ini dengan tidak sabar. Jongjin mengirimiku
pesan? Ada apa ya? Apa dia mau memberitahuku tentang kesehatan Eomma ataupun
Appa?.
Hei Hyung! Bagaimana
kabarmu di sana? Apa kau baik-baik saja?
Pasti kau sangat
terkejut mendapat surat dariku atau jangan-jangan kau sedang menangis terharu
karena tahu adikmu yang tampan ini sangat manis. Heheheā¦biar ku tebak, pasti
ini surat pertama yang kau terima. Betapa hebatnya aku menjadi orang pertama
yang mengirimi Yesung Super Junior surat. Okeā¦aku akan serius. Aku tidak mau
kau hajar karena terus menggodamu, oh aku lupa kau kan tidak bisa menghajarku
sekarang.
Hyungā¦kali ini aku
benar-benar serius. Tahukah kau selepas kepergianmu aku merasa sangat sedih.
Anehnya aku bukan sedih karena kehilangan dirimu. Aku sedih lantaran aku tahu
kalau sebenarnya Eomma dan Appa jauh lebih menyayangi dirimu daripada aku.
setelah kau pergi ke tempat pelatihan, Eomma tak berhenti menangis. Ia selalu
memandangi fotomu sambil terus mengusap figuranya, padahal jelas sekali jika
figura tidak kotor. Appa juga, walau dia tidak terlihat seemosional eomma, tapi
aku sangat mengerti sesedih apa dia sekarang. Kau tahukan appa sangat pendiam?
Dan sekarang dia jauh lebih pendiam. Keuraeā¦mengingat itu semua membuatku
semakin sedih.
Oh ya Hyung, eomma
ingin menuliskan sesuatu untukmu.
Jong Woon anakku, apa
di sana kau baik-baik saja? apa kau makan dengan baik? apa tidurmu nyenyak?
Semoga semua berjalan dengan baik ya. Eomma sebenarnya juga tidak tahu harus
menuliskan apa, sebagai ibu banyak sekali yang ingin eomma tuliskan. Intinya
eomma hanya berharap kau tetap sehat di sana. Ingat kau tidak boleh terlalu
lelah! Perhatikan kesehatanmu! Jangan terlalu memforsir tenagamu!. Sudahlahā¦itu
saja, lain kali eomma akan mengirimu surat lagi. Eomma menyayangimu Jong
Woonie.
Kau lihat hyung?
Betapa tidak adilnya eomma padaku? Waktu aku wamil dulu, aku baru menerima
suratnya setelah seratus hari pelatihan. Sedangkan kau? astagaā¦ini sangat
keterlaluan. Aku harus melakukan aksi protes agar eomma dan appa lebih
memperhatikanku. Aku ini juga anaknya.
Huft..menyebalkan
sekali! Tadinya aku menulis surat ini untuk memberitahu tentang Mobit dan
Whystyle, kenapa aku jadi menceritakan kekesalanku?. Aigoo! Aku sampai lupa!
selama berada di sana kau tidak perlu khawatir dengan masa depan dua toko itu.
Aku selalu datang ke sana dan memantau segalanya dengan teliti. Kemarin aku
datang ke Whystyle bersama Leo. Seperti biasa, keadaan aman dan terkendali.
Hari ini rencananya aku tidak akan mendatanginya. Khusus hari ini aku ingin
pergi keluar. Bolehkan hyung? Lagipula ada eomma dan appa yang menjaga Mobit.
Sedangkan Whystyle sudah ku titipkan pada Leo.
Sebelum mengakhiri
surat ini, ada hal lain yang ingin ku sampaikan yaitu Melo, Kkoming serta
kura-kura. Mereka semua sehat dan baik-baik saja. kau tenang saja. biar begini
aku bisa diandalkan. Membersihkan kandang kura-kura, memandikan Melo dan
Kkoming serta mengajak mereka semua bermain telah ku lakukan dengan baik. untuk
hal itu kau tidak meragukan kemampuanku, aku itu orang jenius jadi jangan
khawatir anak-anakmu itu akan mati karena ditinggal dirimu.
Tanganku rasanya
ingin lepas, lihatlah betapa banyak huruf yang telah ku tulis. aigooā¦sepertinya
aku cocok menjadi jurnalis. Baiklah Hyung, nanti aku sambung lagi. Yah..entah
kapan aku akan mengirimu surat lagi, lihat bagaimana jadwalku nanti. Maklum aku
sangat sibuk. Ku harap kau jangan bersedih, biar bagaimanapun adikmu ini punya
segudang aktivitas yang mesti dikerjakan. Semoga secarik kertas ini bisa
mengobati kerinduanmu pada rumah, eomma dan appa, anak-anakmu dan tentunya
padaku. Percayalahā¦dua tahun memang lama jika kau terus menghitung hari demi
harinya, tapi dua tahun akan berlalu dengan cepat jika kau melaluinya dengan
senang hati. Ku harap kau selalu bahagia selama disana. Begitupun aku serta
eomma dan appa, kami akan menjalani hari dengan senyum hingga akhirnya dua
tahun kemudian kita benar-benar bersatu lagi. Aku menyayangimu hyung..
Jongjin
Adik tertampan dan termanis di dunia.
Roboh sudah pertahananku. Rasanya airmata benar-benar tak
bisa dibendung lagi. Semuanya rembes di akhir suratnya. Perasaanku tak karuan,
ku tundukkan kepalaku sambil mencoba untuk menstabilkan emosiku. Huftā¦kenapa
rasanya hatiku sangat hangat? Yang ku dapatkan surat yang berisi kalimat
menyebalkan dari adik paling narsis di dunia! Aku bukan habis menerima surat
cinta!. Tapiā¦ya tuhan kenapa rasanya begitu hangat? Jujur aku tak bisa mengelak
perasaanku sendiri jika sebenarnya aku sangat terharu dengan apa yang diberikan
Jongjin padaku. Dia memang menyebalkan tapi aku sangat menyayanginya. Ini
memang terlalu mendramatisir, tapi ini memang benar. Jantungku berdegup dengan
kencang saat membaca tulisannya Aku menyayangimu hyung.
*****
Aku baru saja kembali ke kamar. Ku pandangi lagi surat dari
Jongjin, seulas senyum langsung terukir begitu melihat kertas putih ini. oke
ini sangat berlebihan. Aku begitu senang hanya karena hal sederhana seperti
ini, padahal sebelumnya tak jarang aku sering sekali bertengkar dengannya.
Hahā¦memang benar kata orang, perpisahan adalah waktu yang yang sangat berharga
karena pada saat itu kita bisa mengerti betapa berharganya kehadiran seseorang
untuk diri kita. Ya..Jongjin memang sangat berharga untuku.
ā Jong Woon hyung, keluarlah! Ketua memanggilmu!ā Il Woo yang
baru saja masuk ke dalam kamar mendudukkan dirinya di ranjang miliknya. Dia
membuka sepatu serta kaos kakinya dengan asal, anak pasti sangat lelah.
Il woo adalah room mate-ku, dia adalah orang pertama yang ku
kenal di sini. Dia orang yang baik walau sangat bawel dan sedikit kekanakan.
Yahā¦tapi aku memakluminya. Umurnya baru duapuluh satu tahun, cukup muda untuk
disandingkan dengan umurku.
ā Cepatlah! Kau mau diomeli ketua?ā ia menatapku dengan
frustasi karena hingga kini aku belum beranjak.
ā Iya bawel! Sepertinya kau yang malah mengomeliku!ā
gumamku. Aku berjalan menghampiri pintu. Kalau tidak segera keluar, bocah labil
itu pasti akan terus mengoceh.
Ada apa ketua memanggilku? Seingatku aku tak membuat
kesalahan. Kalau dia punya masalah yang ingin dibicarakan tidak bisa apa
membicarakannya besok? Aku lelah sekali. Aigoo.
Langkahku menuju ruangan ketua terhenti begitu melihat sosok
yang berdiri beberapa langkah dari tempatku. Meski aku tak bisa melihat
wajahnya karena dia membelakangiku, tapi aku sangat hafal siapa orang tengah
berdiri di dekat tiang penyangga itu. Aku sangat mengenali perawakan tubuh itu,
diaā¦Jongjin.
ā Jongjin-aaā¦ā panggilku untuk memastikan. Antisipasi jika
ternyata orang itu bukan Jongjin.
Dia membalikkan tubuhnya, dan BINGO! Orang itu benar-benar
Jongjin. Dengan cengiran lebar di wajahnya ia mendekat ke arahku. Ini gila! Aku
tak tahu kalau efek suratnya mempengaruhi kerja jantungku hingga sehebat ini.
bayangkan saja! aku begitu gugup begitu dia semakin mendekat. Gila bukan? Aku
seperti seorang gadis yang kembali menemukan kekasihnya saja. rasanya gugup dan
begitu gemetar.
ā Kalau dilihat dari dekat kepalamu terlihat sangat besar
hyung, AKKHHHā¦..ā
Aku langsung mendekapnya dengan erat. Menghambur padanya
seakan sudah sepuluh tahun tidak bertemu. Ku pererat dekapan ini sambil menepuk
punggungnya pelan. rasanya benar-benar nyaman. Huhā¦adikku.
ā Aigoo hyungā¦aku hanya bercanda! Kau tidak perlu menyiksaku
seperti ini! aku tidak bisa bernafas!ā dia meronta, mungkin terlalu engap
dengan posisi ini.
ā Aku sangat merindukanmu Jongjin-aa!ā ucapku dengan senang.
ā Heuh? Sudah ku duga! Aku memang tipikal orang yang tidak
bisa dilupakan, aku tahu hyung pasti terus memikirkanku selama di sini.ā
Kali ini aku ingin melihat wajahnya. Ku lepaskan dekapanku.
Dia terlihat bingung dengan tingkahku, yahā¦jujur ini baru pertama kalinya aku
bertingkah aneh seperti ini.
Aku baru saja ingin mengatakan sesuatu padanya, tapi terurung
begitu ingat pesan Il Woo tadi. Bukannya aku keluar dari kamar untuk menemui
ketua? Aigooā¦kalau begini pria tua itu bisa mengomel.
ā Jongjin-aaā¦kita lanjutkan nanti lagi ya. Sekarang aku
harus menemui ketua dulu.ā
Dia tertawa sambil menatapku dengan geli. Ishh..bocah ini!
kenapa aku sangat merindukan bocah menyebalkan ini?.
ā Ckckckā¦.kau tidak perlu mendatangi ketua atau marinir atau
siapapun itu. yang tadi aku sengaja menyuruh teman sekamarmu itu untuk
berbohong.ā Masih dengan terkekeh ia menjelaskan. Membeberkan bahwa panggilan
ketua itu hanya rekayasanya saja. Aneh..aku tak merasa kesal. Biasanya kalau
tahu dia mempermainkanku, pasti aku akan memarahinya tapi kenapa kali ini aku
terharu sekali?.
ā Jadi kau menyusun ini semua untuk memberiku kejutan?ā aku
kembali mendekapnya, menyerbunya dengan lebih erat lagi. Ku yakin kali ini
hasratku untuk memeluknya jauh lebih tinggi.
ā Kau ingin membunuhku hyung? Aishhā¦baru tiga hari mengikuti
pelatihan kau sudah begini! Astaga! Lepaskan aku!ā
ā Aku sangat terharu Jongjin-aa! Aku menyayangimu!ā
ā Ya aku tahu! Tapi tidak harus memelukku seperti ini kan?
Kim Jong Woon! Lepaskan aku! kau ingin orang-orang menyangka kita pasangan
gay?ā
ā Aku hanya ingin memeluk adikku sendiri, peduli apa dengan
pandangan orang.ā
ā Astaga! Kakakku sudah gila!ā
Ia terus saja meronta, mendorongku agar menjauh dari
tubuhnya. Bocah ini terus berteriak-teriak seperti orang kesetanan. Aku juga
tidak tahu kenapa aku begitu betah memeluknya, biasanya aku tidak seperti ini.
bertemu dengannya biasanya menjadi waktu menyebalkan, karena pasti ada saja
tingkahnya yang membuatku naik darah. Tapi hari ini entah kenapa, sekalipun dia
terus meneriaki namaku tanpa embel-embel hyung, aku tidak marah sama sekali.
Entahlah aku juga heran. Mungkin ini efek dari tingkahnya yang begitu manis.
Mulai dari surat hingga kunjungan yang begitu mengejutkan. Jujur aku sangat
bahagia, sangat senang melihat adik kecilku begitu peduli padaku.
Khusus hari ini aku ingin pergi keluar. Bolehkan hyung? Lagipula ada
eomma dan appa yang menjaga Mobit.
Hatiku semakin bergetar begitu ingat penggalan suratnya.
Jadi inikah alasannya tidak datang ke Mobit? Dia ingin mengunjungiku? Astaga!
Manisnya adikku ini. Aku tak menyangka pria yang sering membuatku kesal ini
begitu mempedulikanku. Tak peduli di masa lalu dia selalu bertingkah tidak
sopan, tidak peduli jika kami sering bertengkar, aku sangat menyayanginya dan
dia pun begitu. Walau banyak waktu terbuang dengan ingatan yang kurang baik,
tapi ada celah dimana terselip sebuah momen manis seperti saat ini.
END
Wiwwhhhhhā¦.ckckckck..
Gaje banget sumpah. Ehemā¦*cek suara, maklum aku lagi bengek*
Hai haiā¦ apa kabar semua? Asikā¦balik lagi nihā¦.akhirnya setelah otak
ini gak bisa diajak kerja sama untuk nulis ff, ujungnya lahirlah ff gaje ini.
sumpah ff ini masuk ke dalam deretan ff ajaibku, ini tuh dibikin kurang lebih
sejam atau dua jam-an lah. Jadi ceritanya aku tuh lagi makan malem, terus sambil
dengerin lagu. Sengaja, buat mancing feel buat bikin ff, tapi tanpa diduga yang
ada malah feel buat ff ini. sumpah ya, yang aku setel tuh lagu cinta dengan
irama sedeng lah, jadi aneh bgt karena yg nongol malah ff konyol ini.
Jadiā¦inilah persembahan aku buat bang encung yang baru aja memulai
hidupnya di tempat pelatihan sana. Aku gak mau ngebahas hal itu terlalu detil,
gak mau mengorek duka Clouds. Intinya semoga yesung oppa sehat-sehat aja
disana. Mau klarifikasi sedikit masalah surat yg ditulis jongjin, sbnrnya
Jongjin emg bneran ngirim surat buat yesung. Kalo mau tau, kalian bisa cari di
internet.
Dan untuk suratnya yang di ff ini, aku ngutip dikit dari isi surat
aslinya. Kaya jongjin yg bilang kalau eommanya yesung lebih sedih pas yeye
wamil dari pada pas dia yg wamil. Selebihnya aku ngarang. Tadinya mau copas
surat aslinya, tapi males bgt nyarinya lagi. Ya udahlahā¦jadi aku ngandelin yg
aku inget aja, krna kebetulan emng part itu yg pling aku inget.
Heheheā¦kasian juga ya Jongjinā¦hmmā¦jadi inget kabhi khushi kabhi gham.
Ibunya kan lebih sayang ama kakaknya. Jadi ibaratnya Yesung itu Sharukh
Khan-nya, Jongjin itu Hrithik Roshan-nya. Oke ini makin gaje.. huftā¦hmmā¦apa
lagi ya? Kayanya cukup segitu aja deh, dari tadi aku udh batuk-batuk terus.
Aduhā¦ini tuh rasanya nyiksa bgt! Kaya orng penyakitan tau gak! Kesel tau!
Batuknya gak mau ngilang mana dari tadi Sehun nyuapin aku obat! Huh
kesel!*ngambek ama Sehun*# dipeluk Sehun#
Yesunglaahā¦aku emg kayaknya harus tutup cuap-cuap ini. segera tidur dan
minum obat yang udh disodorin Sehun. Okeā¦Sehun tercinta,,, aku bakal udahan
ini! bawel banget. Maaf ya aku harus pamit! Sehunnya ngambek nih!! #aduh kenapa
jadi sehun yg ngambek?#
Deep Bow
GSB, Kkoming, Melo
Comments
Post a Comment