Get Crazy #6 (I just did)
Seoul University
Author POV
āL.Joe?ā
Kontan kepala Hyo Jin terangkat. Rasa kantuknya lenyap tanpa
bekas. Entah kenapa, hanya karena nama āL.Joeā disebut, ada debaran yang tak
biasa di dadanya. Aniā¦ dia berdebar bukan karena gugup, tapi lebih karena āBAGAIMANA
BISA?ā
Jangan bilang dia ada
disini. Atau jangan bilang dia ikut-ikut kuliah disini. Mungkin ini
terdengar mengada-ada. Tapi setelah mengenalnya beberapa hari, Hyo Jin tahu
benar kalau seseorang seperti L.Joe sanggup membuat sesuatu yang terdengar
mengada-ada menjadi sesuatu yang benar-benar ada.
āsejak kapan aku punya murid dengan nama seluar biasa ini?ā
dosennya menggumam dengan cukup keras, sementara Hyo Jin masih terlalu sibuk
menyusuri setiap inci kelasnya untuk menemukan pria itu. Sambil menghela napas,
sang dosen meneliti tulisan tangan di kertas itu dan āeeeā¦ā¦ aku tahu tulisan
ini! Park Hyo Jinā Hyo Jin yang tengah menengadah ke kanan kiri langsung
meluruskan kepalanya ke depan. ākau sudah mendapat kertas ujianmu?ā Hyo Jin
menunduk melihat mejanya yang bersih lalu menggeleng.
ācoba kesini!ā gadis itu membutuhkan waktu sekitar sepuluh
detik untuk mencerna dua kata sederhana dari sang dosen sebelum akhirnya benar-benar
berdiri. Apa aku salah menulis nama? Saat ujian kemarin aku memang tak bisa
berkonsentrasi karena ia terus menghubungiku, tapiā¦. apa aku benar-benar
menulis namanya di kertas ujianku?
Selama berjalan ke depan, Hyo Jin merasa harus meletakkan
tangannya di pinggang karena nyaris seluruh manusia di kelas itu menatapnya
seolah sedang menonton peragaan busana. Tapi disisi lain, ia juga sudah
mempersiapkan hatinya untuk tidak terlalu malu jika saja kertas bertuliskan
āL.Joeā itu benar-benar miliknya.
Secarik kertas langsung disodorkan oleh dosennya begitu
mereka berhadap-hadapan. Tanpa buang waktu, Hyo Jin melihat isi kertas itu dan
seketika tubuhnya menjadi kaku. Kertas itu miliknya, dan nama āL.Joeā yang
tertera besar-besar dengan tinta merah di kolom nama itu juga adalah hasil
karyanya. Ia lalu menggeser arah pandangnya sedikit ke samping, ada huruf āFā
yang tidak kalah besar disana. Hyo Jin merasa seperti balon yang lepas sebelum
sempat diikat. Ia merasa dirinya sedang dihempas dari kapal pesiar yang tinggi
dan jatuh ke dasar samudra. Ini memang bukan pertama kalinya dia mendapat nilai
F, tapi entah kenapa inilah āsaat mendapat nilai Fā yang paling menyedihkan
dalam hidupnya. Nilai F dan nama L.Joe terlihat sangat serasi di kertas itu. Haruskah aku memberikan kertas ini pada
L.Joe dan bilang kalau ini hasil ujiannya saja?
ājangan memikirkan namja jika sedang ujian! Lihat hasilnyaā
sang dosen memukul kepala Hyo Jin dengan penggaris kayu yang lebih besar dari
lengan manusia. Hyo Jin mencoba menghindar namun ternyata dosennya jauh lebih
lihai. Gadis itu akhirnya kembali ke tempat duduk dengan perasaan malu. Dan
tepat saat ia melewati kursi Jessica, āL.Joe? jadi kau suka dia sekarang?ā
āsuka? Aku mendapat nilai F dan kepalaku dipukul penggaris
gara-gara dia? Mana mungkin aku suka?ā
Tunggu! Ada apa ini? Aku masih berani mengatakan
āmana mungkin aku suka?ā dengan intonasi yang sangat yakin disaat aku bahkan
menuliskan namanya di kertas ujianku tanpa sadar. Yaaā¦..Bisa jadi ini karena
dia yang saat itu memang sedang membuatku pusing, tapi bukan hal mustahil juga
jika sebenarnya ini terjadi karena aku yang mulai terus menerus memikirkannya
belakangan ini. ~~
***********
Hyo Jin POV
Sepertinya pergi ke dorm sekumpulan anak yang merasa akan
terus remaja itu akan menjadi rutinitas harianku mulai sekarang. Saat ini, aku
yang baru saja pulang kuliah langsung pergi ke dorm TEEN TOP. Neā¦.. TEEN TOPā¦ā¦
aku baru memikirkannya saat berada di kelas tadi, tapi pemikiran ini
benar-benar mengusikku sampai lagi-lagi tak bisa berkonsentrasi. Maksudkuā¦..
TEEN TOP, kenapa mereka harus menggunakan kata TEEN di nama group-nya? Mereka
pikir mereka akan terus menjadi TEEN sampai tua? Bagaimana jika semua
member-nya nanti sudah lebih dari 20 tahun dan mulai menjadi pria dewasa? Lalu
apa yang akan mereka lakukan? Bertahan dengan nama konyol itu atau ganti nama?
Jadi apa? ADULT TOP?
***********
TEEN TOPās Dorm
14:04 KST
Author POV
Hyo Jin duduk di ruang tengah dorm sambil mengecek ponsel
yang sejak tadi mendekam dalam tasnya. Dan benar sajaā¦.. Manager Ahn, Chunji
dan tak ketinggalan L.Joe sudah menghubunginya masing-masing sekali. Lalu ada
juga 1 pesan masuk. Ia cepat-cepat membuka pesan itu dan mendesah setelahnya.
From : L.Joe
Kami sedang siaran
radio Kim Shin Young, mungkin baru akan pulang jam setengah tiga. Manager Ahn
bilang kalau kau mau, kau boleh tidak ke dormā¦ā¦
Pesan itu sudah masuk sejak 2 jam yang lalu dan ia baru
melihatnya sekarang. ahā¦ dasar! Harusnya
aku dapat libur hari ini!
To : L.Joe
Kapan kau pulang? Aku
sudah di dorm
Bertepatan dengan pesan yang terkirim, pintu di belakang
gadis itu terbuka dan seketika suasana yang hening berubah menjadi sangat
berisik. Hyo Jin menoleh dan langsung berdiri. ākau disini?ā L.Joe menunjuknya
dengan ekspresi takjub.
ākukira kau akan mengambil liburmuā lanjutnya sambil
berjalan semakin dekat pada Hyo Jin. Gadis itu diam, lebih tepatnya enggan
menjawab. Heiā¦ jika aku membaca pesan ini
sedikit lebih cepat, aku juga pasti akan dengan senang hati mengambil liburku.
āsejak kapan kau disini?ā tanyanya lagi.
āaku baru sampaiā sahut gadis itu pelan. āapa TEEN TOP ada
acara lain hari ini?ā
āne.. nanti malam ada siaran radio lagiā¦.. wae?ā
āaku mau pulangā
āuh? pulang? Akuā¦ā¦ jangan tanyakan padakuā¦ā¦ ā
āHyo Jinā panggil seseorang, refleks membuat keduanya
menoleh. āNe.. managerā
āAndy memintaku ke perusahaan, bisakah kau temani mereka ke
acara radio Younha?ā Diam. Hyo Jin tak menjawab untuk beberapa detik sebelum
akhirnya mengangguk dengan sangat berat. Tak ada pilihan lain, inilah
pekerjaannya. āsekarang kau ikut aku! aku akan menjelaskan jadwal mereka untuk
seminggu kedepan padamuā
āah.. hyung! Kenapa kau selaluā¦ā¦ā¦..ā Hyo Jin dan Manager Ahn
kontan menoleh saat mendengar L.Joe merajuk, namun namja itu terlebih dahulu
sadar dan langsung menghentikan ucapannya. āselalu apa?ā
āaniā Manager Ahn menggeleng menatap L.Joe, lantas mengirimkan
isyarat pada Hyo Jin agar gadis itu mengikutinya. Hyo Jin mengangguk dengan
sangat patuh lalu mulai melangkah meninggalkan ruang tengah.
One hour laterā¦ā¦ā¦ā¦..
āehā¦ Park Hyo Jin! Kemariā gadis itu menghela napas, ia baru
saja terlepas dari Manager Ahn dan sekarang ada lagi orang yang memanggilnya.
Gadis itu berjalan setengah hati menuju ruang tengah, lebih tepatnya ke arah
sofa panjang yang tengah ditempati oleh seorang namja bertopi. Perlukah kusebut namanya? Huruf depannya
adalah L dan di belakangnya ada kata āJoeā. Okayā¦.. got it?
āapa?ā
āsekarang kau sebutkan jadwalku seminggu ke depanā
āhah? Apa? tckā¦. kenapa kauā¦ā¦ā¦.. ahhhā¦. Kau bisa baca
sendiri kan? ige kuberikan kertasnya!ā
āBA-CA! sebagai Manager kau
seharusnyaā¦ā¦ā¦ā¦.ā
āsebagai namja kau seharusnyaā¦ā¦ā¦ā¦..ā
āheh! Tidak usah menceramahiku!
Kau cuma harus membacakannya!ā ujar L.Joe sambil memberikan tatapan tidak ingin
didebat.
ātck,ā¦. Bagaimana bisa namja
sepertimu eksis didunia ini! ahā¦ gila! Bahkan aku bekerja denganmu!ā
āhyaaaa bawel! Cepat lakukan apa yang
harus kau lakukan!ā
ādasar diktatorā
āYAAA!!!ā
āARAā¦ā¦ ARAā¦.. aku bacakan! Sekarang kau tutup mulutmu dan
dengar baik-baik!ā L.Joe mengangguk puas saat Hyo Jin berteriak, lantas
meluruskan kakinya di sofa. Gadis yang tengah berdiri di belakang namja itu
membuka kertas yang ia pegang, lantas mengatur nafasnya yang penuh emosi. Ayolahā¦.. dia bisa baca sendiri kalau
benar-benar ingin tahu.
āYounha starry night radio show hari ini jam 10 malam, lalu
besok siaran untuk Shim Shim Ta Pa dan Kim Changryul old school radio show.
Kemudian untuk tanggal 7 Maret, ada siaran 2 Oāclock Cultwo radio show danā¦..ā
āahā¦ kau sudah mulai? Aku sedang pakai headsetā¦.. harusnya
kau bilang kalau mau bicara! Sekarang ulangi lagi dari awalā L.Joe melepas
headset dan menoleh ke arah Hyo Jin dengan ekspresi terganggu, seolah ini semua
adalah kesalahan gadis itu. Lantas kembali bersandar nyaman dan menekan ujung
topi yang ia pakai hingga menutupi sebagian wajahnya, menyembunyikan senyuman
puas yang mulai datang.
Sementara itu, Hyo Jin masih terenyuh di posisinya, ia hanya
mampu balik menatap L.Joe penuh kepasrahan. Pria
ini pasti sedang mempermainkankuā¦. Hyo Jin akhirnya cuma menghela napas
berat dan kembali melihat kertasnya. Entah kenapa ia tidak ingin
berteriak-teriak untuk hari ini. Moodnya sedang sangat tidak baik. Mungkinkah ini karena aku mendapat nilai F?
āhari ini jam 10 maā¦ā¦ā ucapan Hyo Jin terputus saat Manager
Ahn yang sudah siap meninggalkan dorm menyenggol lengannya. Tanpa sepengetahuan
L.Joe, pria itu mengambil alih kertas jadwal di tangan Hyo Jin, membuatnya menjadi
gulungan besar dan tanpa basa-basi memukul L.Joe dengan itu.
āYAA! PARK HYOā¦ā¦ā¦.. aish.. HYUNG~~ā
āsejak kapan seorang Lee Byunghun perduli jadwal huh?ā
Manager Ahn kembali memukulkan gulungan kertas ditangannya pada L.Joe yang
langsung menghindar. ākau tidak boleh memukulku hyung! Angel-ku akan marah jika
melihat namjanya kesakitanā
āishā¦. Dimana Angel-mu hah? Mana?ā pukulan namja itu justru
semakin menjadi-jadi. āyaaaā¦ā¦ hyung! Berhenti memukulku!ā
ākau kenapa senang sekali menggoda Hyo Jin?ā
āaku tidak menggodanya! Bukankah memberitahu jadwal adalah
tugas manager juga?ā sahut L.Joe tak mau kalah. Sementara Hyo Jin hanya diam
dan menjadi pendengar yang baik di belakang Manager Ahn. ākalau begitu kenapa
kau tidak memintaku saja, aku Managermu yang sebenarnya. Dan tugas Hyo Jin
hanya membantukuā
āahā¦. Ituā¦ā¦ akuā¦ā¦..ngā¦ā¦..tapi bagaimanapun juga Hyo Jin
adalah manager, dan itu artinya dia bertugas menguruskuā
āapa?ā pekik Hyo Jin.
āmaksudku mengurus TEEN TOPā ralat L.Joe tepat setelah
mendengar pekikan tak terima gadis itu.
āeiā¦. Kau benar-benar berbahaya! Hyo Jin, menjauhlah
darinya! Jika dia menyuruhmu yang aneh-aneh tak usah dikerjakan, ara?ā
āHYUNG! Kenapa kau mengajarkan manager Park hal-hal yang
tidak baikā
āaku justru sedang menyelamatkan Hyo Jin dari hal-hal yang
tidak baikā tandas pria itu, membuat L.Joe mendengus. āgeumanhae, aku harus
pergi sekarangā¦ā¦.. Hyo Jin~aā¦. kau bergabunglah dengan staff yang lain! Jangan
berkeliaran disini sendirianā
āne..ā angguk Hyo Jin, ia membungkuk dalam pada Manager Ahn
dan juga L.Joe, lantas berlalu dari ruang tengah. ātckā¦. Hyung! Kau~ cih..ā
racau L.Joe begitu melihat Hyo Jin pergi. ākau benar-benar pengganggu ya..ā
tambahnya.
ākenapa kau manja sekali pada gadis itu huh?ā sahut Manager
Ahn sambil terkekeh.
āmanja? Aniā¦.. aku hanyaā¦..ā
āaku tak perduli kau mau manja dengannya atau dengan yeoja
manapun yang kau mau, tapi kumohon jangan berkencan di dormā
āapa? hyung! Aku cuma menyuruhnya membacakan jadā¦..ā
ājelaskan pada tembok! Aku harus pergi sekarang! Anyyeongā
ācihā¦.. jinjja! HYUNGā¦.ā
***********
Sebuah vehicle melaju membelah jalanan kota Seoul yang masih
tetap ramai. Lebih dari sebagian orang yang berada di dalam kendaraan itu sudah
terlelap dalam tidurnya. Di kursi depan penumpang, tampak seorang gadis tengah
membulak-balik buku pelajarannya dengan serius. Sesekali gadis itu membenarkan
posisi duduknya, menggeleng menahan kantuk atau menoleh ke luar untuk
memastikan lokasi mereka sekarang. Suasana di dalam van detik ini memang sedang
sangat tenang, benar-benar suasana sempurna untuk tidur.
āahjussiā¦ā¦ di depan ada persimpangan jalan, tolong belok ke
kananā kepala gadis itu langsung terangkat begitu mendengar suara namja di
kursi belakang. Ia memperhatikan jalan di depannya dengan bingung, lalu menoleh
ke pria yang tadi bicara dan mengernyit. āsetahuku kita masih harus lurus,
L.Joe~ssiā ujar gadis itu dengan nada professional. L.Joe tak menjawab, bahkan
sama sekali tak merespon. Ia menyenderkan badannya kembali dan langsung menoleh
ke luar jendela. Seolah tak mendengar. Gadis itu meniup poninya melihat sikap
L.Joe, lantas kembali membalik badan ke depan dan membuka buku kembali dengan
kesal. Baiklah,ā¦ terserahā¦.. kau mau kita
tersesat? Silahkan!
āahjussiā¦ā¦.. tolong berhenti disiniā seketika mobil yang
mereka naiki berhenti. Gadis yang tengah membaca buku itu langsung mengalihkan
pandangnya dari buku menuju ke jalanan. Matanya terbelalak, secara refleks ia membalik
badan ke belakang. Ia tak bisa membuka mulutnya dan hanya menatap pria itu
penuh keterkejutan. āturunlahā¦ā¦ ā sahut L.Joe dengan dingin, ia bahkan tak
menatap gadis itu. ātapi akuā¦ā¦ maksudkuā¦.. aku harus mengantar kalian ke
radiā¦.ā
āpergi tidur! Jangan sampai terlambat bangun dan belajar
yang benar! Mengerti manager?ā namja itu akhirnya menolehkan kepalanya menatap
Hyo Jin. Suasana jusru malah semakin hening setelahnya, Hyo Jin tak kunjung
turun dan hanya menatap L.Joe dengan senyum tak percaya. Ia bahkan tak bisa
mengucapkan āterimakasihā saking terharunya. āPark Hyo Jin, kau mendengarku
kan?ā
āne.. neā¦ aku dengarā¦ ā¦L.Joe~aa gomawoā¦..gomawoā¦..
jeongmalā¦..gomawoyoā¦.ā namja itu hanya tersenyum dan mengangguk singkat. Hyo
Jin buru-buru memasukkan bukunya ke dalam tas lalu membuka pintu, āHyo
Jin~aaā¦.. ā
āneā
ājangan katakan pada manager Ahnā Hyo Jin mengangguk pasti. āaku
akan mengunci mulutkuā ucap Hyo Jin sambil meletakkan tangannya di dekat mulut
dengan gerakan mengunci.
***********
3 days laterā¦..
12:25 KST, March 8th
2013
Incheon airport
Hyo Jin POV
Sesak. Ya Tuhanā¦. Aku benar-benar bisa mati jika begini
caranya. Bandara internasional Incheon yang sangat luas terasa benar-benar
pengap detik ini. Dengan susah payah, akhirnya aku bisa berjalan menembus
kerumunan fans yang berdesakan menunggu idolanya di bandara Incheon. Setelah
cukup jauh menyeret koper di dalam bandara, aku akhirnya memutuskan untuk duduk
dan menelfon L.Joe. Baru saja aku menekan tombol panggil, ponselku langsung
ditarik paksa dari belakang. Dengan cepat kepalaku menoleh, hendak memaki
saatā¦ā¦ā¦
ākenapa lama sekali? pesawatnya akan berangkat kurang dari
sepuluh menit lagiā¦. Ayo cepat!ā pria yang mau kutelfon justru telah berdiri dibelakangku
dan menyambutku dengan dingin. ākau tahu kan aku harus menemui dosenku duluā¦..
jadinyaā¦ā¦ā
āshtttā¦ā¦ siapa yang menyuruhmu menjelaskan? Kajja! Kau mau
ketinggalan pesawat?ā aku mendengus pendek, lalu berdiri dan mengikutinya dari
belakang. ākau bisa jalan lebih cepat?ā desis pria itu sambil menoleh sedikit.
Aku berjalan tergopoh-gopoh di belakangnya. Menggeleng tanpa tenaga sebagai
jawaban. Namja itu mendesah, lalu berjalan menghampiriku dan merebut koper yang
kubawa. Sebelah tangannya ia ulurkan didepan wajahku, membuatku membatu ākau
selalu menyebutku pria kasar! Sekarang giliran aku menawarkannya baik-baik kau
malah diam sajaā aku yang tak mengerti dengan maksud ucapannya lagi-lagi hanya
diam dan menatapnya kebingungan. Lalu tiba-tiba saja, ātckā namja itu mendecak
dan langsung saja meraih lenganku, menggenggamnya kuat-kuat. Lantas kembali
melangkah, kali ini lebih cepat dari sebelumnya, membuatku terseret-seret
dibelakang.
āmana yang lain?ā
āsudah di dalam pesawatā
ādan kau? kau menungguku?ā
āwae? sebaiknya kau jangan terlalu cepat mengambil
keputusanā¦. Jangan terlalu percaya diri! Aku menunggumu hanya karena kalah main
dengan member lain. Tidak ada alasan lain. Ara?ā aku memutar mata mendengar
jawabannya. Siapa yang terlalu percaya diri? Aku kan cuma bertanya. Cihā¦
***********
In airplane
L.Joe baru melepas tanganku saat tiba di pintu
keberangkatan. Koperku sudah diurus oleh petugas dan sepertinya sudah aman di
bagasi pesawat. Dan sekarang, aku yang berjalan dibelakang L.Joe tengah
melangkah melewati kursi-kursi pesawat. Dan saat itulah aku baru menyadari
sesuatuā¦.
ākita satu pesawat dengan Super Junior?ā desisku sambil mencengkram
jumper L.Joe.
āneā¦ā seketika senyuman langsung mengembang di wajahku.
Dengan muka berbinar, aku melempar pandang ke kanan kiri, mencari member Super
Junior lain yang kukenal. Tadi aku sempat melihat Kyuhyun dan Sungmin di salah satu
kursi. Dan sekarang, aku bisa melihat mereka semua dengan jelas dan dari jarak
yang sangat dekat. OMOOOOā¦ā¦ Mimpi apa aku semalam?
āSHINeeā¦.? Kita juga satu pesawat dengan SHINee?ā aku
kembali mendesis antusias dan menggoyang-goyangkan bahu L.Joe dari belakang.
āsshhtttā¦.. iya-iyaā¦. disini ada Super Junior dan SHINeeā¦... berhenti menarikku!ā
ākenapa kau tidak memberitahuku dari kemarin-kemarin sih?ā
L.Joe menarik napas berat mendengar ocehanku yang menggebu-gebu. ākita duduk
dimana? Apa aku tidak bisa duduk disini saja? sepertinya masih ada yang kosongā
ākau duduk di belakangā ucap L.Joe dengan nada final. Aku
meniup poniku dengan kesal, dan di detik berikutnya aku tak sengaja melihat
Manager Ahn tengah duduk sendiri selisih tiga kursi dibelakang kursi yang ditempati
Super Junior Eunhyuk dan Donghae. Kugerakkan badanku dengan gesit dan duduk
disamping Manager Ahn yang terkejut. L.Joe yang masih berdiri langsung menoleh cepat
padaku, āmanager harus duduk dengan managerā sahutku sebelum namja itu sempat
berkomentar, lalu memalingkan wajah pada manager Ahn dan melambaikan tangan
sambil mengucapkan āhaiā tanpa suara. ābolehkah aku duduk dipinggir? Aku mau
duduk di samping kaca!ā dengan suara yang dibuat sangat memelas dan tatapan
mata kucing yang entah terlihat semenggelikan apa, akhirnya manager Ahn mau
bertukar posisi denganku.
Aku yang sudah duduk dengan nyaman langsung menoleh ke
belakang, lantas menghembuskan napas ringan saat melihat pria itu, maksudku
L.Joe, sudah duduk disamping Niel.
āManager Ahnā
āne?ā
āaku boleh tidur kan?ā
ātidur? Pesawatnya bahkan belum lepas landasā¦.. nanti saja
tidurnya! Lebih baik kau temani aku mengobrolā tchā¦.. mengobrol katanya? Kita
ini beda generasiā¦.. pembicaraan kita tak mungkin sejalan. Aku langsung
pura-pura tertarik dengan pemandangan di luar jendela, dan terus-menerus
melihat kesana dengan tampang senang yang dibuat-buat. Ya.. pesawatnya masih
menempel di aspalā¦ā¦.. mau tahu pemandangan macam apa yang tersaji didepanku?
Silahkan dipikir sendiri.
***********
Author POV
āsebenarnya kapan pesaā¦ā¦ā¦ KAU!ā Hyo Jin memekik tak percaya
saat menoleh dan mendapati orang di sebelahnya berganti wajah. Namja yang gadis
itu teriaki menoleh dengan sangat tenang ke arahnya.
āwae?ā
ābagaimana bisa? Tadiā¦. Bukannyaā¦ā¦ā¦ managerā¦ā¦..AH~ Dwasseo!
Manager Ahn eoddiseo?ā L.Joe menunjuk ke belakang dengan dagunya. Hyo Jin segera
menoleh ke belakang. Mereka bertukar
tempat.
āsejak kapan? Dan bagaimana bisa aku tidak sadar?ā
āBerisikā
āsebagai manager, aku memerintahkanmu untuk pindah! Kita
tidak boleh duduk bersamaā
ākenapa?ā
āwalaupun di kabin ini ada segudang orang terkenal yang
menarik banyak perhatian, tapi tetap saja kau juga tergolong artisā¦ dan
berdasar fakta itu, bisa saja disini ada orang yang mengambil foto kita dan memberitakan
yang tidak-tidakā
āseperti?ā L.Joe mengeluarkan ekspresi menggoda pada Hyo Jin
yang langsung terlihat tidak nyaman.
āeumā¦.. berkencan mungkin?ā jawab gadis itu sembari
mengangkat bahunya. L.Joe terkekeh pelan mendengar jawaban Hyo Jin, sementara
gadis itu sendiri langsung membuang muka ke arah jendela, menyesali setiap suku
kata yang barusan keluar dari mulutnya.
āKau pikir kau sudah cukup cantik untuk mempunyai skandal
denganku?ā
āapa kau bilang?ā
ājangan suka berkhayal, oke?ā
āheh! Kau pikir kau sangat tampan huh? Kau itu cuma terlihat
keren di waktu-waktu tertentu saja, selebihnya kau itu hanyalah orang aneh
tanpa karisma. Sedangkan aku, okeā¦ aku bukan artis, tapi kupastikan sekali
orang melihatku mereka pasti akan berpikir kalau aku......ā
āsintingā
āHYAAAAAAAAAAAAAAAā
Hyo Jin merasa sedang ditampar dengan sangat keras saat
menyadari suasana macam apa yang tengah memenuhi kabin pesawat yang mereka
tumpangi sekarang. Teriakannya membuat seluruh kegiatan orang-orang terhenti,
mereka semua menghentikan aktivitas masing-masing untuk sekedar memberikan
tatapan penasaran pada Hyo Jin. Gadis itu sadar. Sangat amat sadar, kalau suara
yang barusan keluar dari tenggorokannya sangat melengking dan mengganggu.
Ia bisa melihat Yesung, Sungmin dan banyak lagi orang-orang
juga telah membalik badan dan memperhatikan tingkah super abnormalnya. Hyo Jin
benar-benar ingin berubah menjadi debu, lalu terhisap keluar sekarang juga. Ia memang
sering sekali merasa malu karena pebuatannya sendiri, tapi ia rasa kejadian ini
akan menjadi kejadian paling tidak terlupakan dalam hidupnya. Pelan-pelan
tangan yang tengah terangkat tinggi itu ia turunkan. Ia melirik L.Joe, pria itu
merendahkan posisi duduknya dan tengah tersenyum geli di balik topi. Hyo Jin
mendengus sebal, lalu membenarkan posisi duduknya dengan sangat tidak nyaman. Hei, kalian semua!!ā¦ sampai kapan kalian
akan memperhatikanku? Aku memang ingin diperhatikan oleh banyak orang, tapiā¦.
TIDAK DI MOMEN SEPERTI INI!! HYAAAAA, EOMMMA. T_T selamatkan putri kecilmu ini!
Sementara itu, disisi lainā¦..āapa kubilang hyung? Kenapa kau
malah pindah kesini sih?ā Ucap Niel sambil menggeleng-gelengkan kepala.
āL.Joe yang minta! Kau tahu kan bocah kecil itu bisa jadi
bringas kalau permintaannya tidak diturutiā
***********
Suara pengumuman dari seorang pramugari terdengar nyaring
memenuhi kabin. āpesawatnya akan lepas landasā ujar L.Joe, sementara gadis
disebelahnya hanya mengangguk pelan. ābuka mulutmuā Hyo Jin yang tak mengerti
menolehkan kepalanya pada L.Joe. Pria itu tengah mengulurkan permen yang sudah
ia buka bungkusnya tepat didepan Hyo Jin, ābuka mulutmuā ulang L.Joe dengan
nada yang sangat sabar. Hyo Jin membuka mulutnya, dan kini permen itu sudah
berpindah tempat ke dalam sana.
ākau sudah pernah naik pesawat sebelumnya?ā Hyo Jin tak
menjawab, ia malah memperhatikan L.Joe yang tengah membuka bungkus permen yang
lain. ākalau pesawat sedang lepas landas atau mendarat, tekanan udaranya
menjadi lebih tinggi, jadinya telinga kita akan berdengung. Itu benar-benar
mengganggu, rasanya seperti tuli mendadakā L.Joe memasukkan permennya ke dalam
mulut, lalu menoleh lagi pada Hyo Jin yang juga tengah memperhatikannya.
ādengan mengunyah sesuatu, dengungannya tidak akan terlalu terasaā pria itu
tersenyum tipis usai memberi penjelasan, lalu kembali menoleh ke depan. Hyo Jin
yang masih memperhatikan L.Joe ikut tersenyum tanpa sadar, ia lantas membalik
wajahnya ke arah jendela dan tersenyum lagi. idiot memang, tapi aku mulai berpikir kalau pria ini manis juga.
Hyo Jin mengecap permen dimulutnya. Lebih
manis dari permen ini.
***********
23:36 WIB
Hotel
Hyo Jin menerima kunci kamar yang diberikan manager Ahn,
ākau sekamar dengan tiga staf wanita yang lainā gadis itu mengangguk, lalu
melirik beberapa staf TEEN TOP yang biasa mengurus bagian make up dan wardrobe.
Ia melemparkan kuncinya pada salah seorang dari mereka yang langsung sigap
menangkapnya, ākalian duluan saja! aku akan menyusul nantiā serunya. Gadis itu
lantas mengikuti Manager Ahn. ābesok rehearsal dimulai pukul 11 siang. Aku tak
mau kita kena macet dan yang paling penting aku benci keterlambatan! Jadi,
bangunkan mereka sepagi mungkin, ara?ā
āChangkaman! Maksudmu aku yang membangunkan mereka?ā seru
Hyo Jin syok. Manager Ahn menghela napas, menghentikan langkah, kemudian
berbalik menghadap Hyo Jin yang langsung terhuyung ke belakang. ātenang saja.
Membangunkan mereka tidak sesusah itu kok! Hanya sajaā¦ā¦ aish.. Bang Minsooā¦.. ā
Hyo Jin yang belum begitu akrab dengan nama asli para member menajamkan
ingatannya, mencoba mengais-ngais informasi samar yang tanpa sengaja ikut masuk
ke dalam otaknya. Hinggaā¦.. Ah~ Maksudnya
C.A.P kan?:)
āmungkin khusus untuk membangunkan namja itu, aku bolehkan
kau menaruh bom atom atau apalah disamping kepalanyaā ucap Manager Ahn dengan
nada jengah, sukses membuat gadis didepannya tertawa sambil mengangguk-angguk mengerti.
ākuncinya ada di Chunji! Kalau kau bisa membangunkan dia,
yang lain pasti akan bangun juga. Chunji akan membantumu membangunkan mereka
semua dengan sangat mudahā Manager Ahn menjelaskan dengan ekspresi yang sangat
serius. āah~ tapi apa aku tak boleh minta bantuan yang lain, maksudkuā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.ā
āChangjo selalu menyalakan alarm, kupastikan dia sudah
bangun saat kau datangā Walaupun masih
sangat tidak setuju dengan tugas yang diterimanya, Hyo Jin tetap memaksakan
diri untuk mengangguk.
***********
07:42 WIB
āhaiā sapa Hyo Jin cerah.
āYA! Darimana kau masuk?ā
āpintuā jawab gadis itu dengan cerdasnya. Hyo Jin lantas duduk
di samping pria yang baru ia sapa itu dan menyodorkan kunci padanya. ābangunkan
yang lain sanaā¦. kalian harus rehearsal siang ini!ā
āyang disuruh kau, kan?ā balas namja itu tak perduli. Ia
kembali menggerakkan pisau ditangannya dan mengupas apel.
āChangjo~aaā¦. Aku ini yeoja! Mana boleh masuk ke kamar pria
begitu saja?ā
ātchā¦.tapiā¦..ā
āChangjo~~ jebalā
āaahā¦. Neā¦ arasseo! Aku akan bangunkan mereka semuaā
ābagusā
ātapi nanti, kalau apelku sudah habis. Oke?ā
āani!ā
āaishā¦. Noonaā¦..ā
āaku potongkan untukmu! Sekarang kau bangunkan mereka duluā
ātchā¦..ā Changjo mendecak, tapi tidak mendebat gadis itu
sama sekali. Ia meletakkan apel dan pisaunya dengan berat, lalu berdiri. āigeā¦.
ini kunci untuk kamar Niel, Ricky dan yang ini C.A.P, Chunjiā
āiya..iyaā¦ aku tahu!ā
āyang cepat ya!ā
āhmmā Hyo Jin terkekeh mendengar respon cepat yang pria itu
berikan. Lantas mengambil alih pisau dan apel milik Changjo, ia mengupas
kulitnya sedikit, dipotong memanjang, lalu memakannya sendiri. Terus begitu
hingga ia mendengar suara pintu terbuka di belakangnya.
ākau? disini? Sejak kapan?ā Hyo Jin hanya menoleh dan
tersenyum sebagai jawaban. āpagiā sapanya sambil memotong apel dan
memasukkannya lagi ke dalam mulut. L.Joe berjalan mendekat dan duduk dikursi
yang tadi ditempati Changjo, kursi putar tinggi yang berhadapan langsung dengan
sebuah meja bar panjang.
āmana Changjo?ā
āmembangunkan yang lainā
āitu tugasmu kan?ā
āaku minta tolong baik-baik kokā L.Joe tersenyum miring,
jelas sedang meledek. Mana mungkin seorang gadis sepertinya meminta tolong
dengan baik-baik? āterserahā lanjut Hyo Jin kesal.
āManager! Aku lapar! Buatkan sarapanā
āheh jenius! aku manager, bukan pembantuā
ājadi kau tak mau membuatkanku sarapan?ā
āaniā
āthen you gonna be my breakfastā Hyo Jin terkekeh kecil,
lalu menyuapkan potongan apelnya pada L.Joe. ājangan, aku akan minta manager
Ahn untuk membawakan makanan. Tapi jika kau benar-benar seorang kanibal, harus
kuakui seleramu bagus jugaā kali ini gantian L.Joe yang tertawa, lantas
menerima suapan apel Hyo Jin dengan senang hati. Di detik selanjutnya pintu masuk
tiba-tiba terbuka. Hyo Jin dan L.Joe spontan menoleh. āsudah! Mereka semua
sudah kubangunkanā seru pria itu sambil menutup pintu kembali. Hyo Jin
mengangguk puas lalu meletakkan pisaunya di meja. ākalau begitu aku akan
kembali ke kamarkuā ucap gadis itu sambil berdiri.
āehā¦. Changkaman! Mana apelku?ā
āaaā¦.apel? ā
āne.. apel! Jangan pura-pura lupa ya..ā
āAigooā¦..ā lirih Hyo Jin.
āah! Noonaaaaaaaaaaaaaa! Kau janji mau memotongnya
untukku!!!ā
āaku lupa! Sungguhā
***********
Music Bank World Tour
backstage
21:34 WIB
Suasana sibuk menyelimuti backstage malam itu, nyaris semua
manusia yang lewat dihadapannya berjalan dengan sangat terburu-buru. Mata pria
yang sudah siap dengan setelan kemeja serba hitam itu tertuju lurus pada
seorang gadis, Park Hyo Jin. Ia dengan Manager Ahn tengah berjalan
kesana-kemari untuk memastikan penampilan kolaborasi spesial artisnya untuk kali
ini berjalan dengan benar. Ya.. tadi saat TEEN TOP tampil memang terjadi
kesalahan teknis yang membuat mereka harus mengulang penampilan. Walaupun para
member sudah bilang ākami tidak apa-apaā Manager mereka masih saja merasa
sangat kesal. Sebagai Manager, ia merasa harus bersikap professional untuk
melindungi hak artisnya, namja itu benar-benar tak bisa mentolerir kesalahan
sefatal itu terlebih di acara sebergengsi ini. Dan sekarang, Manager Ahn
dibantu Hyo Jin memutuskan untuk turun langsung guna memastikan seluruh
pekerjaan stafnya berada di jalur yang benar.
L.Joe masih memandang lurus pada Hyo Jin yang sedang menatap
sebuah monitor kecil. Sesekali gadis itu menggeleng dan melontarkan beberapa
kata pada namja bertopi yang bertugas di depan monitor. Hingga akhirnya yeoja
itu tersenyum puas dan mengangkat jempolnya pada si pria bertopi. Satu tugas
selesai, dan kini Hyo Jin sudah beranjak lagi untuk memeriksa audio. L.Joe
cepat-cepat berdiri sambil menarik dasi merah di lehernya hingga terlepas.
Lantas setengah berlari menghampiri Hyo Jin dan menarik lengannya.
āpasangkan dasikuā Hyo Jin menoleh sebentar dan menatap
benda merah panjang di tangan L.Joe, āitu bukan tugaskuā ucapnya sambil
menggeleng pendek, lantas kembali memalingkan kepala ke depan dan bersiap melangkah.
L.Joe dengan cepat kembali menahannya, memaksa tangan gadis itu menggenggam
dasi merah yang ia bawa lalu merendahkan kepalanya menghadap Hyo Jin. Gadis itu
tak berkutik untuk beberapa saat, terlalu terkejut dengan gerakan L.Joe yang begitu
tiba-tiba.
Hyo Jin akhirnya mendecak, mau tak mau mengalungkan dasi
pada L.Joe yang tengah menunduk di hadapannya. Pria itu lantas menaikkan
kepalanya kembali, memperhatikan Hyo Jin yang tengah serius membuat simpul dasi
di lehernya. ākau hanya membuang waktukuā Hyo Jin menghela napas dan menggeleng
tak habis pikir. ākau kekanakan. Harusnya kau meminta staf lain untuk melakukan
ini. aku punya pekerjaan lain. Aku harus memeriksa audio danā¦ā¦ā¦..ā
āSemua akan berjalan lancar, managerā sela L.Joe tenang.
ābisakah kau berhenti berjalan kesana kemari huh? Kau membuatku pusingā
tambahnya.
āaku harus memastikan semuanya berjalan dengan benar dulu,
baru aku bisa berhentiā L.Joe tersenyum tipis lalu mengangkat kepalanya dan
menatap Hyo Jin intens, āsemuanya sudah kau pastikan, dan semuanya sudah benar.
Jadi tak ada alasan untuk bergerak sok sibuk dan mengacuhkankuā
Hyo Jin mempererat simpul dasinya, lantas gerakan tangan
gadis itu terhenti. Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat, hinggaā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
āehemā¦.. haruskah kuingatkan kalau ini tempat umum?ā seru seorang namja, entah
sejak kapan sudah berdiri ditengah-tengah mereka berdua. Mendadak kedua orang
itu tersadar dan saling menjauh satu sama lain.
āapa maksudmu? Manager Park hanya sedang memakaikan dasi
padakuā bela L.Joe canggung.
ājinjjayo? Bukankah tadi make up noona sudah memakaikan
dasimu? Kau buka lagi ya? Aigooā¦. ā Namja itu, Ricky, terkekeh melihat wajah
L.Joe yang langsung berubah. Malu.
āRicky~aaā¦. Dasimu miring, sini aku rapikanā Ucap Hyo Jin
kikuk. āne.. Ricky~aa, itu miring! Manager Park tolong rapikan dasinyaā ujar
L.Joe dengan bahasa yang sangat formal. Ia mendorong Ricky kearah Hyo Jin dan
segera mungkin berlalu dari sana.
***********
March 12th
2013
TEEN TOPās dorm
Hyo Jin POV
Pria itu tengah duduk di ruang tengah, melepas kacamata yang
sejak tadi ia pakai selama fansign lalu menekan ujung matanya sembari meringis
kecil. Aku sedang berdiri di ambang pintu dapur sembari menggenggam segelas
air, āL.Joe~aa kemana yang lain?ā
ābeli makananā
ābenarkah? Tumben sekali kau tidak menyuruhku masakā
sindirku, lantas berbalik lagi menuju dapur sembari meneguk sisa air dalam
gelasku. Selama mencuci, aku menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang. Kenapa namja itu diam saja?
Aku mengeringkan tanganku dengan handuk kecil lalu secepat mungkin
mengayun langkah menghampirinya. Setelah kembali sampai di ambang pintu, kakiku
mendadak berhenti. Aku hanya diam disana dan memperhatikan pria yang masih
sibuk memijat-mijat ujung matanya itu āPark Hyo Jin! Kemariā aku tersadar, lalu
mengangguk bingung dan segera mendekat padanya. āwae?ā
ālihat mataku!ā
ānde?ā
āmerah tidak?ā
āohā
ākau kenapa sih?ā serunya sinis. Jelas tak mengerti dengan
sikapku yang tiba-tiba menjadi sangat kaku. Tapi salah siapa coba? Dia
tiba-tiba bilang, ālihat mataku!ā dengan gerakan seperti itu. Jadi bukan
salahku dong kalau aku malah memikirkan hal yang lain.
āiya merahā¦. Kau tidak biasa pakai kacamata ya?ā
āah~~ lalu aku harus apa? ini sakit!ā
āsebentar,ā¦.. aku ambilkan obatā
āani! Kata manager hyung aku tidak boleh pakai sembarang
obatā
āheh! Ini cuma obat oles. Kau mau besok pagi fans-fansmu
melihat mata idolanya bengkak? Lagipula aku tidak sebodoh itu kok! Aku tak
mungkin memberimu obat batuk hanya karena ujung matamu sedikit memarā L.Joe tak
menjawab, pria itu cuma mendengus pendek menyatakan ketidaksukaannya.
Tak lama kemudian, aku kembali dengan sebotol obat dan duduk
disampingnya. āawas tanganmu!ā seruku, membuat namja itu terpaksa menurunkan
tangannya yang sejak tadi berkutat disekitar mata. ājangan sampai kena mataā
āiya.. aku tahuā dengan hati-hati, telunjukku mulai bergerak
di ujung matanya yang merah. ākalau tahu sakit, kenapa kacamatanya tidak dibuka
dari tadi sih?ā
āaku baru sadar kalau mataku sakit saat sampai di dorm. Ini
fansign pertama sejak comeback, mungkin aku terlalu senang sampai tidak sadarā
āAW! PARK HYO JIN!ā
āmianā¦.mianā¦. aigooā¦ jangan manja!ā
ākau pikir tidak perih huh?ā
ā ini salahmu! Makanya jangan banyak bergerak, matamu yang
mengenai tanganku, bukan aku yang mengenai matamuā
āhaah? Yang benar saja? bagaimana bisa?ā
āshttt,ā¦ kalau kau bicara lagi, kucolok matamu dengan iniā
ancamku sambil menaikkan botol obat yang kupegang. ākejamā desisnya pelan,
lantas memejam. Aku kembali fokus pada kulit disekitar matanya yang memerah,
mengoleskan cairan gel berwarna bening itu dengan sangat hati-hati. Hingga
tiba-tiba saja matanya yang tertutup itu terbuka secara perlahan, mendadak
membuat seluruh sel tubuhku berhenti ditempat. Tanpa sadar, mataku justru balik
menatapnya dengan gugup. Ia tak bicara, tak tersenyum, tak memberikan ekspresi
apa-apa, hanya menatapku dengan cara āmenatapā paling sederhana di dunia. Tapi
itu sudah kelewat cukup untuk membuat jantungku berdegup dengan sangat cepat.
āyou know what?ā
āeuh?ā responku dengan ekspresi yang mungkin saja terlihat
sangat dungu. Sejenak kehilangan fokus dan membuat bola mataku bergerak-gerak
memandangi matanya yang memabukkan itu dari jarak yang amat dekat.
āright nowā¦ā¦. Youāreā¦..ā
āye.. wae?ā sahutku cepat, dengan nada yang jelas menyatakan
rasa penasaran.
āblushingā
seketika napasku tercekat, kontan menunduk sedalam-dalamnya
untuk menutupi pipiku yang katanya memerah. Sial. Kukira dia akan bilang aku
cantik, manis, baik, perhatian atau apalahā¦. Bukannya membuatku kehilangan muka
begini. Sekarang pria itu tengah tertawa geli sambil merendah-rendahkan
kepalanya untuk melihat wajahku. Aku terus menghindari tatapan matanya, namun pria
itu masih saja tertawa-tawa dengan sangat bahagia. Ia mengambil helaian
rambutku, lalu menyelipkannya di belakang telinga. āam I that handsome, hm?ā
aku menutup mata dalam-dalam danā¦ āCUKUPā Secepat mungkin aku menarik tanganku
dari wajahnya, kemudian berdiri. āChangkamanā namja itu menarik tanganku. āHyo
Jin~aaā
āddo wae? apa lagi sekarang huh?ā
āmata kiriku juga sakit sepertinyaā ujarnya sembari menunjuk
sebelah matanya yang nampak baik-baik saja.
ākalau begitu, ini! pakai semuanya! Aku punya banyak di
rumahā aku berseru sembari melempar botol obat di tanganku tepat ke badannya,
membuat pria itu kontan melepas tanganku dan mengaduh kesakitan.
***********
Bedroom, Teen Topās
dorm
10:24 KST
Author POV
Pintu kamar mandi terbuka, Changjo keluar dari sana dan
meringis melihat banyak sekali manusia di kamarnya. ākenapa dia tidur disini?ā
protes namja berstatus maknae itu sambil menunjuk sang leader yang tengah
berbaring nyaman di kasurnya. āChunji hyung! Kau juga, apa yang kau lakukan di
kamarku?ā
ājinjjaaā¦ā¦ Choi Jonghyun! Berhenti berteriak-teriak pada
hyungmu! Kau harusnya ikut Ricky ke sekolah, bukannya bertingkah tua dan
menguasai dormā
āeeeeā¦ā¦. Urus saja kuliahmu dulu, hyungā
āwae? kenapa kuliahku?ā
āAigoooā¦.. dimana anak itu?ā desis seorang namja dengan
volume yang sangat pelan, Chunji dan Changjo mendadak menghentikan adu mulut
mereka, lantas menoleh spontan pada namja itu, L.Joe. Pria itu tengah duduk di
ranjang dengan kepala yang bersandar di tembok, mata namja itu tertuju gelisah
pada layar ponsel miliknya. āHyo Jin noona lagi?ā Niel memutar kursinya
menghadap L.Joe, lalu tersenyum meledek sembari menggeleng-gelengkan kepala.
āhuh?ā L.Joe menoleh dan mendapati tiga pasang namja tengah
menatapnya dengan tatapan mata yang sama.
ājadi kapan Park Hyo Jin akan menjadi pacarmu?ā seru Chunji,
melemparkan senyum penuh arti pada L.Joe yang langsung terdiam di tempatnya.
āne.. sampai kapan
mau begini terus?ā tambah Changjo.
ātchā¦ apa yang kalian bicarakan?ā Pria itu mengubah posisi
duduknya dengan canggung.
ākau bahkan tak mau jujur pada membermu sendiri? Memangnya
kau pikir kau bisa menyembunyikannya dari kami, hyung?ā ucap Niel. L.Joe kali
ini tak bisa mengelak, ia menggaruk tengkuknya dan memandangi tiga orang itu
dengan tatapan ālalu aku harus
bagaimana?ā
āsebelum keduluan oleh seseorang, lebih baik kau bergerak
cepat hyung!ā ujar Changjo sambil membalik badannya menghadap cermin. Namja itu
tersenyum memperhatikan pantulan bayangan tangan kekarnya. āsiapa yang bisa
menolak pesona Choi Jonghyun?ā tambahnya sambil mengencangkan otot tangannya
dengan ekspresi bangga.
āapa? maksdumuā¦ā¦. Aishā¦Hyo Jin kan bukan tipe-muā L.Joe
menegakkan badannya. Hanya karena mendengar ucapan Changjo barusan, emosinya
tersulut dengan sangat cepat. Ini tak
bisa dibiarkan. Aku yang pertama melihatnya. Dia milikku. Apa aku harus membuat
territory line disekitar Hyo Jin? Apa aku harus memberikan stampel āMENJAUH!
INI MILIK L.Joeā pada gadis itu untuk menjelaskan ia milikku? haruskah?
āne.. Hyo Jin memang bukan tipeku, tapi kuakui ia memang
noona yang sangat cantik. Dan lagiā¦.. hanya pria bodoh yang tak mau dengannyaā
āsetujuā sambut Chunji semangat, lantas berhigh-five ria
sambil tertawa puas.
āei.. L.Joe memerah,
sebentar lagi dia akan meledakā Niel berdiri dengan panik dari kursinya
dan menghampiri Chunji Changjo yang sudah merapat ke dekat C.A.P yang masih
tidur. āHyo Jin naekko (Hyo Jin
milikku)ā seru ketiganya sengaja. Belum puas jika belum melihat L.Joe berteriak-teriak
marah atau melakukan tindakan kriminal lain.
āYAAA!! HENTIKANā
āManager Park naekko! Naekko! Naekkoā setelah mendengar
teriakkan L.Joe, mereka justru malah semakin semangat menyulut emosi pria itu.
āChunji hyung~~ kau sudah dieleminasi dalam kompetisi ini, kau sudah punya Yoo
Hyun noona, dan Niel hyungā¦ā¦kau dengan Ricky sajaā¦. dan kau L.Joe hyung, kau tenang saja, aku
janji akan menjaga Hyo Jin noona dengan baikā ucap Changjo dengan raut yang
sangat serius.
āANIā teriak L.Joe. Entah sejak kapan namja itu sudah
berdiri di kasurnya dan melempar guling pada pria itu.
ākenapa aku dengan Ricky?ā protes Niel sambil memukul
Changjo.
āohā¦ kau mau dengan C.A.P hyung?ā balas pria itu sambil menunjuk
Niel dengan tatapan meledek.
āyaaaā¦ā¦ aku namjaaaaā
āsshhhttā¦.. jangan bertengkar dulu! Kita belum berhasil
membuat L.Joe meledakā bisik Chunji, menginterupsi perdebatan lain yang nyaris
saja dimulai.
āL.Joe hyung, sebenarnya Hyo Jin noona bilang ia suka dengan
namja yang bisa bernyanyi dengan baik, dan kemampuan menyanyimu sangat amat
dibawah standar seorang penyanyiā Niel mulai mengeluarkan ucapan-ucapan tak
berdasar yang memang menjadi keahliannya.
āaku rapperā
āintinya kau tidak bisa bernyanyiā jelas Changjo dengan nada
yang tidak bisa diganggu gugat.
āaku bisaā jawab L.Joe tak yakin.
āmenyerahlahā¦. Hyo Jin punya mata, dan aku visualnyaā
āaku punya fans lebih banyakā
ākubilang aku visualnyaā
ābenarkah? Kurasa sekarang aku yang harusnya menjadi visualā
āYAAAAA!!!! AKU VISUALā
āaigooā¦.. kita sedang memperebutkan Hyo Jin! Tolong diingat!ā
Niel memperingati.
āokeā¦ kau boleh jadi visual, tapi Hyo Jin untukkuā sahut
Chunji. āani ani aniā¦.. bagaimanapun juga kau visualā balas L.Joe dengan
gerakan mempersilakan. āah~~ ini tak bisa dibiarkan, kita harus bertanding
sebagai priaā ujar Changjo tiba-tiba, kemudian langsung memilih-milih bantal
yang paling keras. āokeā sahut Niel, dengan cepat mengambil guling terdekat
yang mampu ia jangkau.
L.Joe dan Chunji mengikutiā¦. Hanaā¦ dulā¦. Setā¦.. perang
bantal seru terjadi selama kurang lebih 10 detik sebelum entah kenapa semua
orang malah dengan kompak mengganti objek lawannya menjadi C.A.P. āYAYAYAYA!!!ā
ākami sedang bermainā
āBERMAINLAH DILUARā
ākau saja yang tidur diluarā respon Chunji enteng. āah~
JINJJA!ā C.A.P menelungkup dan menutupi kepalanya dengan bantal. Lalu setelahnya
keempat orang itu kembali berperang dan berteriak-teriak dengan sangat keras.
ākalian mau petugas keamanan datang lagi? sudah berapa kali
kita ditegur? Belum puas juga?ā C.A.P yang sudah tidak tahan akhirnya bangkit
dari posisi berbaringnya.
ādan Hyo Jin? Kau mau menembaknya L.Joe~a?ā sambung pria
itu.
āhuh? Aku? hmmā¦. Mollaā
āaku hanya memberi ide, nanti malam akan ada pertunjukkan kembang
api di pusat kota, kurasa itu tempat yang tepat untuk melakukan apa yang harus
kau lakukanā
TBC
Garingā¦. Krikā¦. Gajeā¦..? biarin!
Berhubung aku buat part ini dalam kondisi mood yang sangat baik, jadi
kali ini aku g bakal ngomong panjang-panjang. Cuma mau ngasih info kalo part 7
akan menjadi part terakhir GET CRAZY T_T semoga ga mengecewakanā¦.. ga kerasa
udah enam part. Yupā¦. Enam part yang sangat datar tapi sangat menyenangkan
proses pembuatannya. Mulai dari blushing sendiri, senyum-senyum sendiri, gila
sendiri. Ga tau deh penggantinya get crazy nanti apaā¦. belom ada ideā¦ semoga
bisa cepet dapet ide deh! THXJ
aaahhhh mereka lucu sekaliii,. >.<
ReplyDeleteLjoe kau sungguh manja eoh,. :D wkwkwkwk