Get Crazy #6 (I just did)


Seoul University
Author POV



ā€œL.Joe?ā€



Kontan kepala Hyo Jin terangkat. Rasa kantuknya lenyap tanpa bekas. Entah kenapa, hanya karena nama ā€˜L.Joeā€™ disebut, ada debaran yang tak biasa di dadanya. Aniā€¦ dia berdebar bukan karena gugup, tapi lebih karena ā€˜BAGAIMANA BISA?ā€™


Jangan bilang dia ada disini. Atau jangan bilang dia ikut-ikut kuliah disini. Mungkin ini terdengar mengada-ada. Tapi setelah mengenalnya beberapa hari, Hyo Jin tahu benar kalau seseorang seperti L.Joe sanggup membuat sesuatu yang terdengar mengada-ada menjadi sesuatu yang benar-benar ada.


ā€œsejak kapan aku punya murid dengan nama seluar biasa ini?ā€ dosennya menggumam dengan cukup keras, sementara Hyo Jin masih terlalu sibuk menyusuri setiap inci kelasnya untuk menemukan pria itu. Sambil menghela napas, sang dosen meneliti tulisan tangan di kertas itu dan ā€œeeeā€¦ā€¦ aku tahu tulisan ini! Park Hyo Jinā€ Hyo Jin yang tengah menengadah ke kanan kiri langsung meluruskan kepalanya ke depan. ā€œkau sudah mendapat kertas ujianmu?ā€ Hyo Jin menunduk melihat mejanya yang bersih lalu menggeleng.


ā€œcoba kesini!ā€ gadis itu membutuhkan waktu sekitar sepuluh detik untuk mencerna dua kata sederhana dari sang dosen sebelum akhirnya benar-benar berdiri. Apa aku salah menulis nama? Saat ujian kemarin aku memang tak bisa berkonsentrasi karena ia terus menghubungiku, tapiā€¦. apa aku benar-benar menulis namanya di kertas ujianku?


Selama berjalan ke depan, Hyo Jin merasa harus meletakkan tangannya di pinggang karena nyaris seluruh manusia di kelas itu menatapnya seolah sedang menonton peragaan busana. Tapi disisi lain, ia juga sudah mempersiapkan hatinya untuk tidak terlalu malu jika saja kertas bertuliskan ā€˜L.Joeā€™ itu benar-benar miliknya.


Secarik kertas langsung disodorkan oleh dosennya begitu mereka berhadap-hadapan. Tanpa buang waktu, Hyo Jin melihat isi kertas itu dan seketika tubuhnya menjadi kaku. Kertas itu miliknya, dan nama ā€˜L.Joeā€™ yang tertera besar-besar dengan tinta merah di kolom nama itu juga adalah hasil karyanya. Ia lalu menggeser arah pandangnya sedikit ke samping, ada huruf ā€˜Fā€™ yang tidak kalah besar disana. Hyo Jin merasa seperti balon yang lepas sebelum sempat diikat. Ia merasa dirinya sedang dihempas dari kapal pesiar yang tinggi dan jatuh ke dasar samudra. Ini memang bukan pertama kalinya dia mendapat nilai F, tapi entah kenapa inilah ā€˜saat mendapat nilai Fā€™ yang paling menyedihkan dalam hidupnya. Nilai F dan nama L.Joe terlihat sangat serasi di kertas itu. Haruskah aku memberikan kertas ini pada L.Joe dan bilang kalau ini hasil ujiannya saja?


ā€œjangan memikirkan namja jika sedang ujian! Lihat hasilnyaā€ sang dosen memukul kepala Hyo Jin dengan penggaris kayu yang lebih besar dari lengan manusia. Hyo Jin mencoba menghindar namun ternyata dosennya jauh lebih lihai. Gadis itu akhirnya kembali ke tempat duduk dengan perasaan malu. Dan tepat saat ia melewati kursi Jessica, ā€œL.Joe? jadi kau suka dia sekarang?ā€


ā€œsuka? Aku mendapat nilai F dan kepalaku dipukul penggaris gara-gara dia? Mana mungkin aku suka?ā€


Tunggu!  Ada apa ini? Aku masih berani mengatakan ā€˜mana mungkin aku suka?ā€™ dengan intonasi yang sangat yakin disaat aku bahkan menuliskan namanya di kertas ujianku tanpa sadar. Yaaā€¦..Bisa jadi ini karena dia yang saat itu memang sedang membuatku pusing, tapi bukan hal mustahil juga jika sebenarnya ini terjadi karena aku yang mulai terus menerus memikirkannya belakangan ini. ~~



***********



Hyo Jin POV



Sepertinya pergi ke dorm sekumpulan anak yang merasa akan terus remaja itu akan menjadi rutinitas harianku mulai sekarang. Saat ini, aku yang baru saja pulang kuliah langsung pergi ke dorm TEEN TOP. Neā€¦.. TEEN TOPā€¦ā€¦ aku baru memikirkannya saat berada di kelas tadi, tapi pemikiran ini benar-benar mengusikku sampai lagi-lagi tak bisa berkonsentrasi. Maksudkuā€¦.. TEEN TOP, kenapa mereka harus menggunakan kata TEEN di nama group-nya? Mereka pikir mereka akan terus menjadi TEEN sampai tua? Bagaimana jika semua member-nya nanti sudah lebih dari 20 tahun dan mulai menjadi pria dewasa? Lalu apa yang akan mereka lakukan? Bertahan dengan nama konyol itu atau ganti nama? Jadi apa? ADULT TOP?



***********



TEEN TOPā€™s Dorm
14:04 KST
Author POV



Hyo Jin duduk di ruang tengah dorm sambil mengecek ponsel yang sejak tadi mendekam dalam tasnya. Dan benar sajaā€¦.. Manager Ahn, Chunji dan tak ketinggalan L.Joe sudah menghubunginya masing-masing sekali. Lalu ada juga 1 pesan masuk. Ia cepat-cepat membuka pesan itu dan mendesah setelahnya.



From : L.Joe



Kami sedang siaran radio Kim Shin Young, mungkin baru akan pulang jam setengah tiga. Manager Ahn bilang kalau kau mau, kau boleh tidak ke dormā€¦ā€¦



Pesan itu sudah masuk sejak 2 jam yang lalu dan ia baru melihatnya sekarang. ahā€¦ dasar! Harusnya aku dapat libur hari ini!



To : L.Joe



Kapan kau pulang? Aku sudah di dorm



Bertepatan dengan pesan yang terkirim, pintu di belakang gadis itu terbuka dan seketika suasana yang hening berubah menjadi sangat berisik. Hyo Jin menoleh dan langsung berdiri. ā€œkau disini?ā€ L.Joe menunjuknya dengan ekspresi takjub.


ā€œkukira kau akan mengambil liburmuā€ lanjutnya sambil berjalan semakin dekat pada Hyo Jin. Gadis itu diam, lebih tepatnya enggan menjawab. Heiā€¦ jika aku membaca pesan ini sedikit lebih cepat, aku juga pasti akan dengan senang hati mengambil liburku.


ā€œsejak kapan kau disini?ā€ tanyanya lagi.
ā€œaku baru sampaiā€ sahut gadis itu pelan. ā€œapa TEEN TOP ada acara lain hari ini?ā€
ā€œne.. nanti malam ada siaran radio lagiā€¦.. wae?ā€
ā€œaku mau pulangā€
ā€œuh? pulang? Akuā€¦ā€¦ jangan tanyakan padakuā€¦ā€¦ ā€œ
ā€œHyo Jinā€ panggil seseorang, refleks membuat keduanya menoleh. ā€œNe.. managerā€
ā€œAndy memintaku ke perusahaan, bisakah kau temani mereka ke acara radio Younha?ā€ Diam. Hyo Jin tak menjawab untuk beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk dengan sangat berat. Tak ada pilihan lain, inilah pekerjaannya. ā€œsekarang kau ikut aku! aku akan menjelaskan jadwal mereka untuk seminggu kedepan padamuā€


ā€œah.. hyung! Kenapa kau selaluā€¦ā€¦ā€¦..ā€ Hyo Jin dan Manager Ahn kontan menoleh saat mendengar L.Joe merajuk, namun namja itu terlebih dahulu sadar dan langsung menghentikan ucapannya. ā€œselalu apa?ā€


ā€œaniā€ Manager Ahn menggeleng menatap L.Joe, lantas mengirimkan isyarat pada Hyo Jin agar gadis itu mengikutinya. Hyo Jin mengangguk dengan sangat patuh lalu mulai melangkah meninggalkan ruang tengah.



One hour laterā€¦ā€¦ā€¦ā€¦..



ā€œehā€¦ Park Hyo Jin! Kemariā€ gadis itu menghela napas, ia baru saja terlepas dari Manager Ahn dan sekarang ada lagi orang yang memanggilnya. Gadis itu berjalan setengah hati menuju ruang tengah, lebih tepatnya ke arah sofa panjang yang tengah ditempati oleh seorang namja bertopi. Perlukah kusebut namanya? Huruf depannya adalah L dan di belakangnya ada kata ā€˜Joeā€™. Okayā€¦.. got it?


ā€œapa?ā€                                             
ā€œsekarang kau sebutkan jadwalku seminggu ke depanā€
ā€œhah? Apa? tckā€¦. kenapa kauā€¦ā€¦ā€¦.. ahhhā€¦. Kau bisa baca sendiri kan? ige kuberikan kertasnya!ā€
ā€œBA-CA! sebagai Manager kau seharusnyaā€¦ā€¦ā€¦ā€¦.ā€                           
ā€œsebagai namja kau seharusnyaā€¦ā€¦ā€¦ā€¦..ā€
ā€œheh! Tidak usah menceramahiku! Kau cuma harus membacakannya!ā€ ujar L.Joe sambil memberikan tatapan tidak ingin didebat.


ā€œtck,ā€¦. Bagaimana bisa namja sepertimu eksis didunia ini! ahā€¦ gila! Bahkan aku bekerja denganmu!ā€
ā€œhyaaaa bawel! Cepat lakukan apa yang harus kau lakukan!ā€
ā€œdasar diktatorā€
ā€œYAAA!!!ā€
ā€œARAā€¦ā€¦ ARAā€¦.. aku bacakan! Sekarang kau tutup mulutmu dan dengar baik-baik!ā€ L.Joe mengangguk puas saat Hyo Jin berteriak, lantas meluruskan kakinya di sofa. Gadis yang tengah berdiri di belakang namja itu membuka kertas yang ia pegang, lantas mengatur nafasnya yang penuh emosi. Ayolahā€¦.. dia bisa baca sendiri kalau benar-benar ingin tahu.


ā€œYounha starry night radio show hari ini jam 10 malam, lalu besok siaran untuk Shim Shim Ta Pa dan Kim Changryul old school radio show. Kemudian untuk tanggal 7 Maret, ada siaran 2 Oā€™clock Cultwo radio show danā€¦..ā€


ā€œahā€¦ kau sudah mulai? Aku sedang pakai headsetā€¦.. harusnya kau bilang kalau mau bicara! Sekarang ulangi lagi dari awalā€ L.Joe melepas headset dan menoleh ke arah Hyo Jin dengan ekspresi terganggu, seolah ini semua adalah kesalahan gadis itu. Lantas kembali bersandar nyaman dan menekan ujung topi yang ia pakai hingga menutupi sebagian wajahnya, menyembunyikan senyuman puas yang mulai datang.


Sementara itu, Hyo Jin masih terenyuh di posisinya, ia hanya mampu balik menatap L.Joe penuh kepasrahan. Pria ini pasti sedang mempermainkankuā€¦. Hyo Jin akhirnya cuma menghela napas berat dan kembali melihat kertasnya. Entah kenapa ia tidak ingin berteriak-teriak untuk hari ini. Moodnya sedang sangat tidak baik. Mungkinkah ini karena aku mendapat nilai F?


ā€œhari ini jam 10 maā€¦ā€¦ā€ ucapan Hyo Jin terputus saat Manager Ahn yang sudah siap meninggalkan dorm menyenggol lengannya. Tanpa sepengetahuan L.Joe, pria itu mengambil alih kertas jadwal di tangan Hyo Jin, membuatnya menjadi gulungan besar dan tanpa basa-basi memukul L.Joe dengan itu.


ā€œYAA! PARK HYOā€¦ā€¦ā€¦.. aish.. HYUNG~~ā€
ā€œsejak kapan seorang Lee Byunghun perduli jadwal huh?ā€ Manager Ahn kembali memukulkan gulungan kertas ditangannya pada L.Joe yang langsung menghindar. ā€œkau tidak boleh memukulku hyung! Angel-ku akan marah jika melihat namjanya kesakitanā€


ā€œishā€¦. Dimana Angel-mu hah? Mana?ā€ pukulan namja itu justru semakin menjadi-jadi. ā€œyaaaā€¦ā€¦ hyung! Berhenti memukulku!ā€


ā€œkau kenapa senang sekali menggoda Hyo Jin?ā€
ā€œaku tidak menggodanya! Bukankah memberitahu jadwal adalah tugas manager juga?ā€ sahut L.Joe tak mau kalah. Sementara Hyo Jin hanya diam dan menjadi pendengar yang baik di belakang Manager Ahn. ā€œkalau begitu kenapa kau tidak memintaku saja, aku Managermu yang sebenarnya. Dan tugas Hyo Jin hanya membantukuā€


ā€œahā€¦. Ituā€¦ā€¦ akuā€¦ā€¦..ngā€¦ā€¦..tapi bagaimanapun juga Hyo Jin adalah manager, dan itu artinya dia bertugas menguruskuā€


ā€œapa?ā€ pekik Hyo Jin.
ā€œmaksudku mengurus TEEN TOPā€ ralat L.Joe tepat setelah mendengar pekikan tak terima gadis itu.
ā€œeiā€¦. Kau benar-benar berbahaya! Hyo Jin, menjauhlah darinya! Jika dia menyuruhmu yang aneh-aneh tak usah dikerjakan, ara?ā€


ā€œHYUNG! Kenapa kau mengajarkan manager Park hal-hal yang tidak baikā€
ā€œaku justru sedang menyelamatkan Hyo Jin dari hal-hal yang tidak baikā€ tandas pria itu, membuat L.Joe mendengus. ā€œgeumanhae, aku harus pergi sekarangā€¦ā€¦.. Hyo Jin~aā€¦. kau bergabunglah dengan staff yang lain! Jangan berkeliaran disini sendirianā€


ā€œne..ā€ angguk Hyo Jin, ia membungkuk dalam pada Manager Ahn dan juga L.Joe, lantas berlalu dari ruang tengah. ā€œtckā€¦. Hyung! Kau~ cih..ā€ racau L.Joe begitu melihat Hyo Jin pergi. ā€œkau benar-benar pengganggu ya..ā€ tambahnya.


ā€œkenapa kau manja sekali pada gadis itu huh?ā€ sahut Manager Ahn sambil terkekeh.
ā€œmanja? Aniā€¦.. aku hanyaā€¦..ā€
ā€œaku tak perduli kau mau manja dengannya atau dengan yeoja manapun yang kau mau, tapi kumohon jangan berkencan di dormā€


ā€œapa? hyung! Aku cuma menyuruhnya membacakan jadā€¦..ā€
ā€œjelaskan pada tembok! Aku harus pergi sekarang! Anyyeongā€
ā€œcihā€¦.. jinjja! HYUNGā€¦.ā€



***********



Sebuah vehicle melaju membelah jalanan kota Seoul yang masih tetap ramai. Lebih dari sebagian orang yang berada di dalam kendaraan itu sudah terlelap dalam tidurnya. Di kursi depan penumpang, tampak seorang gadis tengah membulak-balik buku pelajarannya dengan serius. Sesekali gadis itu membenarkan posisi duduknya, menggeleng menahan kantuk atau menoleh ke luar untuk memastikan lokasi mereka sekarang. Suasana di dalam van detik ini memang sedang sangat tenang, benar-benar suasana sempurna untuk tidur.


ā€œahjussiā€¦ā€¦ di depan ada persimpangan jalan, tolong belok ke kananā€ kepala gadis itu langsung terangkat begitu mendengar suara namja di kursi belakang. Ia memperhatikan jalan di depannya dengan bingung, lalu menoleh ke pria yang tadi bicara dan mengernyit. ā€œsetahuku kita masih harus lurus, L.Joe~ssiā€ ujar gadis itu dengan nada professional. L.Joe tak menjawab, bahkan sama sekali tak merespon. Ia menyenderkan badannya kembali dan langsung menoleh ke luar jendela. Seolah tak mendengar. Gadis itu meniup poninya melihat sikap L.Joe, lantas kembali membalik badan ke depan dan membuka buku kembali dengan kesal. Baiklah,ā€¦ terserahā€¦.. kau mau kita tersesat? Silahkan!


ā€œahjussiā€¦ā€¦.. tolong berhenti disiniā€ seketika mobil yang mereka naiki berhenti. Gadis yang tengah membaca buku itu langsung mengalihkan pandangnya dari buku menuju ke jalanan. Matanya terbelalak, secara refleks ia membalik badan ke belakang. Ia tak bisa membuka mulutnya dan hanya menatap pria itu penuh keterkejutan. ā€œturunlahā€¦ā€¦ ā€œ sahut L.Joe dengan dingin, ia bahkan tak menatap gadis itu. ā€œtapi akuā€¦ā€¦ maksudkuā€¦.. aku harus mengantar kalian ke radiā€¦.ā€


ā€œpergi tidur! Jangan sampai terlambat bangun dan belajar yang benar! Mengerti manager?ā€ namja itu akhirnya menolehkan kepalanya menatap Hyo Jin. Suasana jusru malah semakin hening setelahnya, Hyo Jin tak kunjung turun dan hanya menatap L.Joe dengan senyum tak percaya. Ia bahkan tak bisa mengucapkan ā€˜terimakasihā€™ saking terharunya. ā€œPark Hyo Jin, kau mendengarku kan?ā€


ā€œne.. neā€¦ aku dengarā€¦ ā€¦L.Joe~aa gomawoā€¦..gomawoā€¦.. jeongmalā€¦..gomawoyoā€¦.ā€ namja itu hanya tersenyum dan mengangguk singkat. Hyo Jin buru-buru memasukkan bukunya ke dalam tas lalu membuka pintu, ā€œHyo Jin~aaā€¦.. ā€œ


ā€œneā€
ā€œjangan katakan pada manager Ahnā€ Hyo Jin mengangguk pasti. ā€œaku akan mengunci mulutkuā€ ucap Hyo Jin sambil meletakkan tangannya di dekat mulut dengan gerakan mengunci.



***********



3 days laterā€¦..



12:25 KST, March 8th 2013
Incheon airport
Hyo Jin POV



Sesak. Ya Tuhanā€¦. Aku benar-benar bisa mati jika begini caranya. Bandara internasional Incheon yang sangat luas terasa benar-benar pengap detik ini. Dengan susah payah, akhirnya aku bisa berjalan menembus kerumunan fans yang berdesakan menunggu idolanya di bandara Incheon. Setelah cukup jauh menyeret koper di dalam bandara, aku akhirnya memutuskan untuk duduk dan menelfon L.Joe. Baru saja aku menekan tombol panggil, ponselku langsung ditarik paksa dari belakang. Dengan cepat kepalaku menoleh, hendak memaki saatā€¦ā€¦ā€¦


ā€œkenapa lama sekali? pesawatnya akan berangkat kurang dari sepuluh menit lagiā€¦. Ayo cepat!ā€ pria yang mau kutelfon justru telah berdiri dibelakangku dan menyambutku dengan dingin. ā€œkau tahu kan aku harus menemui dosenku duluā€¦.. jadinyaā€¦ā€¦ā€


ā€œshtttā€¦ā€¦ siapa yang menyuruhmu menjelaskan? Kajja! Kau mau ketinggalan pesawat?ā€ aku mendengus pendek, lalu berdiri dan mengikutinya dari belakang. ā€œkau bisa jalan lebih cepat?ā€ desis pria itu sambil menoleh sedikit. Aku berjalan tergopoh-gopoh di belakangnya. Menggeleng tanpa tenaga sebagai jawaban. Namja itu mendesah, lalu berjalan menghampiriku dan merebut koper yang kubawa. Sebelah tangannya ia ulurkan didepan wajahku, membuatku membatu ā€œkau selalu menyebutku pria kasar! Sekarang giliran aku menawarkannya baik-baik kau malah diam sajaā€ aku yang tak mengerti dengan maksud ucapannya lagi-lagi hanya diam dan menatapnya kebingungan. Lalu tiba-tiba saja, ā€œtckā€ namja itu mendecak dan langsung saja meraih lenganku, menggenggamnya kuat-kuat. Lantas kembali melangkah, kali ini lebih cepat dari sebelumnya, membuatku terseret-seret dibelakang.


ā€œmana yang lain?ā€
ā€œsudah di dalam pesawatā€
ā€œdan kau? kau menungguku?ā€
ā€œwae? sebaiknya kau jangan terlalu cepat mengambil keputusanā€¦. Jangan terlalu percaya diri! Aku menunggumu hanya karena kalah main dengan member lain. Tidak ada alasan lain. Ara?ā€ aku memutar mata mendengar jawabannya. Siapa yang terlalu percaya diri? Aku kan cuma bertanya. Cihā€¦



***********



In airplane



L.Joe baru melepas tanganku saat tiba di pintu keberangkatan. Koperku sudah diurus oleh petugas dan sepertinya sudah aman di bagasi pesawat. Dan sekarang, aku yang berjalan dibelakang L.Joe tengah melangkah melewati kursi-kursi pesawat. Dan saat itulah aku baru menyadari sesuatuā€¦.


ā€œkita satu pesawat dengan Super Junior?ā€ desisku sambil mencengkram jumper L.Joe.
ā€œneā€¦ā€ seketika senyuman langsung mengembang di wajahku. Dengan muka berbinar, aku melempar pandang ke kanan kiri, mencari member Super Junior lain yang kukenal. Tadi aku sempat melihat Kyuhyun dan Sungmin di salah satu kursi. Dan sekarang, aku bisa melihat mereka semua dengan jelas dan dari jarak yang sangat dekat. OMOOOOā€¦ā€¦ Mimpi apa aku semalam?


ā€œSHINeeā€¦.? Kita juga satu pesawat dengan SHINee?ā€ aku kembali mendesis antusias dan menggoyang-goyangkan bahu L.Joe dari belakang. ā€œsshhtttā€¦.. iya-iyaā€¦. disini ada Super Junior dan SHINeeā€¦... berhenti menarikku!ā€


ā€œkenapa kau tidak memberitahuku dari kemarin-kemarin sih?ā€ L.Joe menarik napas berat mendengar ocehanku yang menggebu-gebu. ā€œkita duduk dimana? Apa aku tidak bisa duduk disini saja? sepertinya masih ada yang kosongā€


ā€œkau duduk di belakangā€ ucap L.Joe dengan nada final. Aku meniup poniku dengan kesal, dan di detik berikutnya aku tak sengaja melihat Manager Ahn tengah duduk sendiri selisih tiga kursi dibelakang kursi yang ditempati Super Junior Eunhyuk dan Donghae. Kugerakkan badanku dengan gesit dan duduk disamping Manager Ahn yang terkejut. L.Joe yang masih berdiri langsung menoleh cepat padaku, ā€œmanager harus duduk dengan managerā€ sahutku sebelum namja itu sempat berkomentar, lalu memalingkan wajah pada manager Ahn dan melambaikan tangan sambil mengucapkan ā€˜haiā€™ tanpa suara. ā€œbolehkah aku duduk dipinggir? Aku mau duduk di samping kaca!ā€ dengan suara yang dibuat sangat memelas dan tatapan mata kucing yang entah terlihat semenggelikan apa, akhirnya manager Ahn mau bertukar posisi denganku.


Aku yang sudah duduk dengan nyaman langsung menoleh ke belakang, lantas menghembuskan napas ringan saat melihat pria itu, maksudku L.Joe, sudah duduk disamping Niel. 


ā€œManager Ahnā€
ā€œne?ā€
ā€œaku boleh tidur kan?ā€
ā€œtidur? Pesawatnya bahkan belum lepas landasā€¦.. nanti saja tidurnya! Lebih baik kau temani aku mengobrolā€ tchā€¦.. mengobrol katanya? Kita ini beda generasiā€¦.. pembicaraan kita tak mungkin sejalan. Aku langsung pura-pura tertarik dengan pemandangan di luar jendela, dan terus-menerus melihat kesana dengan tampang senang yang dibuat-buat. Ya.. pesawatnya masih menempel di aspalā€¦ā€¦.. mau tahu pemandangan macam apa yang tersaji didepanku? Silahkan dipikir sendiri.



***********



Author POV



ā€œsebenarnya kapan pesaā€¦ā€¦ā€¦ KAU!ā€ Hyo Jin memekik tak percaya saat menoleh dan mendapati orang di sebelahnya berganti wajah. Namja yang gadis itu teriaki menoleh dengan sangat tenang ke arahnya.


ā€œwae?ā€
ā€œbagaimana bisa? Tadiā€¦. Bukannyaā€¦ā€¦ā€¦ managerā€¦ā€¦..AH~ Dwasseo! Manager Ahn eoddiseo?ā€ L.Joe menunjuk ke belakang dengan dagunya. Hyo Jin segera menoleh ke belakang. Mereka bertukar tempat.


ā€œsejak kapan? Dan bagaimana bisa aku tidak sadar?ā€
ā€œBerisikā€
ā€œsebagai manager, aku memerintahkanmu untuk pindah! Kita tidak boleh duduk bersamaā€
ā€œkenapa?ā€
ā€œwalaupun di kabin ini ada segudang orang terkenal yang menarik banyak perhatian, tapi tetap saja kau juga tergolong artisā€¦ dan berdasar fakta itu, bisa saja disini ada orang yang mengambil foto kita dan memberitakan yang tidak-tidakā€


ā€œseperti?ā€ L.Joe mengeluarkan ekspresi menggoda pada Hyo Jin yang langsung terlihat tidak nyaman.
ā€œeumā€¦.. berkencan mungkin?ā€ jawab gadis itu sembari mengangkat bahunya. L.Joe terkekeh pelan mendengar jawaban Hyo Jin, sementara gadis itu sendiri langsung membuang muka ke arah jendela, menyesali setiap suku kata yang barusan keluar dari mulutnya.


ā€œKau pikir kau sudah cukup cantik untuk mempunyai skandal denganku?ā€
ā€œapa kau bilang?ā€
ā€œjangan suka berkhayal, oke?ā€
ā€œheh! Kau pikir kau sangat tampan huh? Kau itu cuma terlihat keren di waktu-waktu tertentu saja, selebihnya kau itu hanyalah orang aneh tanpa karisma. Sedangkan aku, okeā€¦ aku bukan artis, tapi kupastikan sekali orang melihatku mereka pasti akan berpikir kalau aku......ā€


ā€œsintingā€


ā€œHYAAAAAAAAAAAAAAAā€


Hyo Jin merasa sedang ditampar dengan sangat keras saat menyadari suasana macam apa yang tengah memenuhi kabin pesawat yang mereka tumpangi sekarang. Teriakannya membuat seluruh kegiatan orang-orang terhenti, mereka semua menghentikan aktivitas masing-masing untuk sekedar memberikan tatapan penasaran pada Hyo Jin. Gadis itu sadar. Sangat amat sadar, kalau suara yang barusan keluar dari tenggorokannya sangat melengking dan mengganggu.


Ia bisa melihat Yesung, Sungmin dan banyak lagi orang-orang juga telah membalik badan dan memperhatikan tingkah super abnormalnya. Hyo Jin benar-benar ingin berubah menjadi debu, lalu terhisap keluar sekarang juga. Ia memang sering sekali merasa malu karena pebuatannya sendiri, tapi ia rasa kejadian ini akan menjadi kejadian paling tidak terlupakan dalam hidupnya. Pelan-pelan tangan yang tengah terangkat tinggi itu ia turunkan. Ia melirik L.Joe, pria itu merendahkan posisi duduknya dan tengah tersenyum geli di balik topi. Hyo Jin mendengus sebal, lalu membenarkan posisi duduknya dengan sangat tidak nyaman. Hei, kalian semua!!ā€¦ sampai kapan kalian akan memperhatikanku? Aku memang ingin diperhatikan oleh banyak orang, tapiā€¦. TIDAK DI MOMEN SEPERTI INI!! HYAAAAA, EOMMMA. T_T selamatkan putri kecilmu ini!


Sementara itu, disisi lainā€¦..ā€œapa kubilang hyung? Kenapa kau malah pindah kesini sih?ā€ Ucap Niel sambil menggeleng-gelengkan kepala.


ā€œL.Joe yang minta! Kau tahu kan bocah kecil itu bisa jadi bringas kalau permintaannya tidak diturutiā€



***********



Suara pengumuman dari seorang pramugari terdengar nyaring memenuhi kabin. ā€œpesawatnya akan lepas landasā€ ujar L.Joe, sementara gadis disebelahnya hanya mengangguk pelan. ā€œbuka mulutmuā€ Hyo Jin yang tak mengerti menolehkan kepalanya pada L.Joe. Pria itu tengah mengulurkan permen yang sudah ia buka bungkusnya tepat didepan Hyo Jin, ā€œbuka mulutmuā€ ulang L.Joe dengan nada yang sangat sabar. Hyo Jin membuka mulutnya, dan kini permen itu sudah berpindah tempat ke dalam sana.


ā€œkau sudah pernah naik pesawat sebelumnya?ā€ Hyo Jin tak menjawab, ia malah memperhatikan L.Joe yang tengah membuka bungkus permen yang lain. ā€œkalau pesawat sedang lepas landas atau mendarat, tekanan udaranya menjadi lebih tinggi, jadinya telinga kita akan berdengung. Itu benar-benar mengganggu, rasanya seperti tuli mendadakā€ L.Joe memasukkan permennya ke dalam mulut, lalu menoleh lagi pada Hyo Jin yang juga tengah memperhatikannya. ā€œdengan mengunyah sesuatu, dengungannya tidak akan terlalu terasaā€ pria itu tersenyum tipis usai memberi penjelasan, lalu kembali menoleh ke depan. Hyo Jin yang masih memperhatikan L.Joe ikut tersenyum tanpa sadar, ia lantas membalik wajahnya ke arah jendela dan tersenyum lagi. idiot memang, tapi aku mulai berpikir kalau pria ini manis juga. Hyo Jin mengecap permen dimulutnya. Lebih manis dari permen ini.



***********



23:36 WIB
Hotel



Hyo Jin menerima kunci kamar yang diberikan manager Ahn, ā€œkau sekamar dengan tiga staf wanita yang lainā€ gadis itu mengangguk, lalu melirik beberapa staf TEEN TOP yang biasa mengurus bagian make up dan wardrobe. Ia melemparkan kuncinya pada salah seorang dari mereka yang langsung sigap menangkapnya, ā€œkalian duluan saja! aku akan menyusul nantiā€ serunya. Gadis itu lantas mengikuti Manager Ahn. ā€œbesok rehearsal dimulai pukul 11 siang. Aku tak mau kita kena macet dan yang paling penting aku benci keterlambatan! Jadi, bangunkan mereka sepagi mungkin, ara?ā€


ā€œChangkaman! Maksudmu aku yang membangunkan mereka?ā€ seru Hyo Jin syok. Manager Ahn menghela napas, menghentikan langkah, kemudian berbalik menghadap Hyo Jin yang langsung terhuyung ke belakang. ā€œtenang saja. Membangunkan mereka tidak sesusah itu kok! Hanya sajaā€¦ā€¦ aish.. Bang Minsooā€¦.. ā€œ Hyo Jin yang belum begitu akrab dengan nama asli para member menajamkan ingatannya, mencoba mengais-ngais informasi samar yang tanpa sengaja ikut masuk ke dalam otaknya. Hinggaā€¦.. Ah~ Maksudnya C.A.P kan?:)


ā€œmungkin khusus untuk membangunkan namja itu, aku bolehkan kau menaruh bom atom atau apalah disamping kepalanyaā€ ucap Manager Ahn dengan nada jengah, sukses membuat gadis didepannya tertawa sambil mengangguk-angguk mengerti.


ā€œkuncinya ada di Chunji! Kalau kau bisa membangunkan dia, yang lain pasti akan bangun juga. Chunji akan membantumu membangunkan mereka semua dengan sangat mudahā€ Manager Ahn menjelaskan dengan ekspresi yang sangat serius. ā€œah~ tapi apa aku tak boleh minta bantuan yang lain, maksudkuā€¦ā€¦ā€¦ā€¦ā€¦.ā€


ā€œChangjo selalu menyalakan alarm, kupastikan dia sudah bangun  saat kau datangā€ Walaupun masih sangat tidak setuju dengan tugas yang diterimanya, Hyo Jin tetap memaksakan diri untuk mengangguk.



***********


07:42 WIB



ā€œhaiā€ sapa Hyo Jin cerah.
ā€œYA! Darimana kau masuk?ā€
ā€œpintuā€ jawab gadis itu dengan cerdasnya. Hyo Jin lantas duduk di samping pria yang baru ia sapa itu dan menyodorkan kunci padanya. ā€œbangunkan yang lain sanaā€¦. kalian harus rehearsal siang ini!ā€


ā€œyang disuruh kau, kan?ā€ balas namja itu tak perduli. Ia kembali menggerakkan pisau ditangannya dan mengupas apel.


ā€œChangjo~aaā€¦. Aku ini yeoja! Mana boleh masuk ke kamar pria begitu saja?ā€
ā€œtchā€¦.tapiā€¦..ā€
ā€œChangjo~~ jebalā€
ā€œaahā€¦. Neā€¦ arasseo! Aku akan bangunkan mereka semuaā€
ā€œbagusā€
ā€œtapi nanti, kalau apelku sudah habis. Oke?ā€
ā€œani!ā€
ā€œaishā€¦. Noonaā€¦..ā€
ā€œaku potongkan untukmu! Sekarang kau bangunkan mereka duluā€
ā€œtchā€¦..ā€ Changjo mendecak, tapi tidak mendebat gadis itu sama sekali. Ia meletakkan apel dan pisaunya dengan berat, lalu berdiri. ā€œigeā€¦. ini kunci untuk kamar Niel, Ricky dan yang ini C.A.P, Chunjiā€


ā€œiya..iyaā€¦ aku tahu!ā€
ā€œyang cepat ya!ā€
ā€œhmmā€ Hyo Jin terkekeh mendengar respon cepat yang pria itu berikan. Lantas mengambil alih pisau dan apel milik Changjo, ia mengupas kulitnya sedikit, dipotong memanjang, lalu memakannya sendiri. Terus begitu hingga ia mendengar suara pintu terbuka di belakangnya.


ā€œkau? disini? Sejak kapan?ā€ Hyo Jin hanya menoleh dan tersenyum sebagai jawaban. ā€œpagiā€ sapanya sambil memotong apel dan memasukkannya lagi ke dalam mulut. L.Joe berjalan mendekat dan duduk dikursi yang tadi ditempati Changjo, kursi putar tinggi yang berhadapan langsung dengan sebuah meja bar panjang.


ā€œmana Changjo?ā€
ā€œmembangunkan yang lainā€
ā€œitu tugasmu kan?ā€
ā€œaku minta tolong baik-baik kokā€ L.Joe tersenyum miring, jelas sedang meledek. Mana mungkin seorang gadis sepertinya meminta tolong dengan baik-baik? ā€œterserahā€ lanjut Hyo Jin kesal.


ā€œManager! Aku lapar! Buatkan sarapanā€
ā€œheh jenius! aku manager, bukan pembantuā€
ā€œjadi kau tak mau membuatkanku sarapan?ā€
ā€œaniā€
ā€œthen you gonna be my breakfastā€ Hyo Jin terkekeh kecil, lalu menyuapkan potongan apelnya pada L.Joe. ā€œjangan, aku akan minta manager Ahn untuk membawakan makanan. Tapi jika kau benar-benar seorang kanibal, harus kuakui seleramu bagus jugaā€ kali ini gantian L.Joe yang tertawa, lantas menerima suapan apel Hyo Jin dengan senang hati. Di detik selanjutnya pintu masuk tiba-tiba terbuka. Hyo Jin dan L.Joe spontan menoleh. ā€œsudah! Mereka semua sudah kubangunkanā€ seru pria itu sambil menutup pintu kembali. Hyo Jin mengangguk puas lalu meletakkan pisaunya di meja. ā€œkalau begitu aku akan kembali ke kamarkuā€ ucap gadis itu sambil berdiri.


ā€œehā€¦. Changkaman! Mana apelku?ā€
ā€œaaā€¦.apel? ā€
ā€œne.. apel! Jangan pura-pura lupa ya..ā€
ā€œAigooā€¦..ā€ lirih Hyo Jin.
ā€œah! Noonaaaaaaaaaaaaaa! Kau janji mau memotongnya untukku!!!ā€
ā€œaku lupa! Sungguhā€



***********



Music Bank World Tour backstage
21:34 WIB



Suasana sibuk menyelimuti backstage malam itu, nyaris semua manusia yang lewat dihadapannya berjalan dengan sangat terburu-buru. Mata pria yang sudah siap dengan setelan kemeja serba hitam itu tertuju lurus pada seorang gadis, Park Hyo Jin. Ia dengan Manager Ahn tengah berjalan kesana-kemari untuk memastikan penampilan kolaborasi spesial artisnya untuk kali ini berjalan dengan benar. Ya.. tadi saat TEEN TOP tampil memang terjadi kesalahan teknis yang membuat mereka harus mengulang penampilan. Walaupun para member sudah bilang ā€˜kami tidak apa-apaā€™ Manager mereka masih saja merasa sangat kesal. Sebagai Manager, ia merasa harus bersikap professional untuk melindungi hak artisnya, namja itu benar-benar tak bisa mentolerir kesalahan sefatal itu terlebih di acara sebergengsi ini. Dan sekarang, Manager Ahn dibantu Hyo Jin memutuskan untuk turun langsung guna memastikan seluruh pekerjaan stafnya berada di jalur yang benar.


L.Joe masih memandang lurus pada Hyo Jin yang sedang menatap sebuah monitor kecil. Sesekali gadis itu menggeleng dan melontarkan beberapa kata pada namja bertopi yang bertugas di depan monitor. Hingga akhirnya yeoja itu tersenyum puas dan mengangkat jempolnya pada si pria bertopi. Satu tugas selesai, dan kini Hyo Jin sudah beranjak lagi untuk memeriksa audio. L.Joe cepat-cepat berdiri sambil menarik dasi merah di lehernya hingga terlepas. Lantas setengah berlari menghampiri Hyo Jin dan menarik lengannya.


ā€œpasangkan dasikuā€ Hyo Jin menoleh sebentar dan menatap benda merah panjang di tangan L.Joe, ā€œitu bukan tugaskuā€ ucapnya sambil menggeleng pendek, lantas kembali memalingkan kepala ke depan dan bersiap melangkah. L.Joe dengan cepat kembali menahannya, memaksa tangan gadis itu menggenggam dasi merah yang ia bawa lalu merendahkan kepalanya menghadap Hyo Jin. Gadis itu tak berkutik untuk beberapa saat, terlalu terkejut dengan gerakan L.Joe yang begitu tiba-tiba.


Hyo Jin akhirnya mendecak, mau tak mau mengalungkan dasi pada L.Joe yang tengah menunduk di hadapannya. Pria itu lantas menaikkan kepalanya kembali, memperhatikan Hyo Jin yang tengah serius membuat simpul dasi di lehernya. ā€œkau hanya membuang waktukuā€ Hyo Jin menghela napas dan menggeleng tak habis pikir. ā€œkau kekanakan. Harusnya kau meminta staf lain untuk melakukan ini. aku punya pekerjaan lain. Aku harus memeriksa audio danā€¦ā€¦ā€¦..ā€


ā€œSemua akan berjalan lancar, managerā€ sela L.Joe tenang. ā€œbisakah kau berhenti berjalan kesana kemari huh? Kau membuatku pusingā€ tambahnya.


ā€œaku harus memastikan semuanya berjalan dengan benar dulu, baru aku bisa berhentiā€ L.Joe tersenyum tipis lalu mengangkat kepalanya dan menatap Hyo Jin intens, ā€œsemuanya sudah kau pastikan, dan semuanya sudah benar. Jadi tak ada alasan untuk bergerak sok sibuk dan mengacuhkankuā€


Hyo Jin mempererat simpul dasinya, lantas gerakan tangan gadis itu terhenti. Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat, hinggaā€¦ā€¦ā€¦ā€¦ā€¦. ā€œehemā€¦.. haruskah kuingatkan kalau ini tempat umum?ā€ seru seorang namja, entah sejak kapan sudah berdiri ditengah-tengah mereka berdua. Mendadak kedua orang itu tersadar dan saling menjauh satu sama lain.


ā€œapa maksudmu? Manager Park hanya sedang memakaikan dasi padakuā€ bela L.Joe canggung.
ā€œjinjjayo? Bukankah tadi make up noona sudah memakaikan dasimu? Kau buka lagi ya? Aigooā€¦. ā€ Namja itu, Ricky, terkekeh melihat wajah L.Joe yang langsung berubah. Malu.


ā€œRicky~aaā€¦. Dasimu miring, sini aku rapikanā€ Ucap Hyo Jin kikuk. ā€œne.. Ricky~aa, itu miring! Manager Park tolong rapikan dasinyaā€ ujar L.Joe dengan bahasa yang sangat formal. Ia mendorong Ricky kearah Hyo Jin dan segera mungkin berlalu dari sana.



***********



March 12th 2013
TEEN TOPā€™s dorm
Hyo Jin POV



Pria itu tengah duduk di ruang tengah, melepas kacamata yang sejak tadi ia pakai selama fansign lalu menekan ujung matanya sembari meringis kecil. Aku sedang berdiri di ambang pintu dapur sembari menggenggam segelas air, ā€œL.Joe~aa kemana yang lain?ā€


ā€œbeli makananā€
ā€œbenarkah? Tumben sekali kau tidak menyuruhku masakā€ sindirku, lantas berbalik lagi menuju dapur sembari meneguk sisa air dalam gelasku. Selama mencuci, aku menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang. Kenapa namja itu diam saja?


Aku mengeringkan tanganku dengan handuk kecil lalu secepat mungkin mengayun langkah menghampirinya. Setelah kembali sampai di ambang pintu, kakiku mendadak berhenti. Aku hanya diam disana dan memperhatikan pria yang masih sibuk memijat-mijat ujung matanya itu ā€œPark Hyo Jin! Kemariā€ aku tersadar, lalu mengangguk bingung dan segera mendekat padanya. ā€œwae?ā€


ā€œlihat mataku!ā€
ā€œnde?ā€
ā€œmerah tidak?ā€
ā€œohā€
ā€œkau kenapa sih?ā€ serunya sinis. Jelas tak mengerti dengan sikapku yang tiba-tiba menjadi sangat kaku. Tapi salah siapa coba? Dia tiba-tiba bilang, ā€˜lihat mataku!ā€™ dengan gerakan seperti itu. Jadi bukan salahku dong kalau aku malah memikirkan hal yang lain.


ā€œiya merahā€¦. Kau tidak biasa pakai kacamata ya?ā€
ā€œah~~ lalu aku harus apa? ini sakit!ā€
ā€œsebentar,ā€¦.. aku ambilkan obatā€
ā€œani! Kata manager hyung aku tidak boleh pakai sembarang obatā€
ā€œheh! Ini cuma obat oles. Kau mau besok pagi fans-fansmu melihat mata idolanya bengkak? Lagipula aku tidak sebodoh itu kok! Aku tak mungkin memberimu obat batuk hanya karena ujung matamu sedikit memarā€ L.Joe tak menjawab, pria itu cuma mendengus pendek menyatakan ketidaksukaannya.


Tak lama kemudian, aku kembali dengan sebotol obat dan duduk disampingnya. ā€œawas tanganmu!ā€ seruku, membuat namja itu terpaksa menurunkan tangannya yang sejak tadi berkutat disekitar mata. ā€œjangan sampai kena mataā€


ā€œiya.. aku tahuā€ dengan hati-hati, telunjukku mulai bergerak di ujung matanya yang merah. ā€œkalau tahu sakit, kenapa kacamatanya tidak dibuka dari tadi sih?ā€


ā€œaku baru sadar kalau mataku sakit saat sampai di dorm. Ini fansign pertama sejak comeback, mungkin aku terlalu senang sampai tidak sadarā€


ā€œAW! PARK HYO JIN!ā€
ā€œmianā€¦.mianā€¦. aigooā€¦ jangan manja!ā€
ā€œkau pikir tidak perih huh?ā€
ā€œ ini salahmu! Makanya jangan banyak bergerak, matamu yang mengenai tanganku, bukan aku yang mengenai matamuā€


ā€œhaah? Yang benar saja? bagaimana bisa?ā€
ā€œshttt,ā€¦ kalau kau bicara lagi, kucolok matamu dengan iniā€ ancamku sambil menaikkan botol obat yang kupegang. ā€œkejamā€ desisnya pelan, lantas memejam. Aku kembali fokus pada kulit disekitar matanya yang memerah, mengoleskan cairan gel berwarna bening itu dengan sangat hati-hati. Hingga tiba-tiba saja matanya yang tertutup itu terbuka secara perlahan, mendadak membuat seluruh sel tubuhku berhenti ditempat. Tanpa sadar, mataku justru balik menatapnya dengan gugup. Ia tak bicara, tak tersenyum, tak memberikan ekspresi apa-apa, hanya menatapku dengan cara ā€˜menatapā€™ paling sederhana di dunia. Tapi itu sudah kelewat cukup untuk membuat jantungku berdegup dengan sangat cepat.


ā€œyou know what?ā€
ā€œeuh?ā€ responku dengan ekspresi yang mungkin saja terlihat sangat dungu. Sejenak kehilangan fokus dan membuat bola mataku bergerak-gerak memandangi matanya yang memabukkan itu dari jarak yang amat dekat.


ā€œright nowā€¦ā€¦. Youā€™reā€¦..ā€
ā€œye.. wae?ā€ sahutku cepat, dengan nada yang jelas menyatakan rasa penasaran.


ā€œblushingā€  

seketika napasku tercekat, kontan menunduk sedalam-dalamnya untuk menutupi pipiku yang katanya memerah. Sial. Kukira dia akan bilang aku cantik, manis, baik, perhatian atau apalahā€¦. Bukannya membuatku kehilangan muka begini. Sekarang pria itu tengah tertawa geli sambil merendah-rendahkan kepalanya untuk melihat wajahku. Aku terus menghindari tatapan matanya, namun pria itu masih saja tertawa-tawa dengan sangat bahagia. Ia mengambil helaian rambutku, lalu menyelipkannya di belakang telinga. ā€œam I that handsome, hm?ā€ aku menutup mata dalam-dalam danā€¦ ā€œCUKUPā€ Secepat mungkin aku menarik tanganku dari wajahnya, kemudian berdiri. ā€œChangkamanā€ namja itu menarik tanganku. ā€œHyo Jin~aaā€


ā€œddo wae? apa lagi sekarang huh?ā€
ā€œmata kiriku juga sakit sepertinyaā€ ujarnya sembari menunjuk sebelah matanya yang nampak baik-baik saja.


ā€œkalau begitu, ini! pakai semuanya! Aku punya banyak di rumahā€ aku berseru sembari melempar botol obat di tanganku tepat ke badannya, membuat pria itu kontan melepas tanganku dan mengaduh kesakitan.



***********



Bedroom, Teen Topā€™s dorm
10:24 KST
Author POV



Pintu kamar mandi terbuka, Changjo keluar dari sana dan meringis melihat banyak sekali manusia di kamarnya. ā€œkenapa dia tidur disini?ā€ protes namja berstatus maknae itu sambil menunjuk sang leader yang tengah berbaring nyaman di kasurnya. ā€œChunji hyung! Kau juga, apa yang kau lakukan di kamarku?ā€


ā€œjinjjaaā€¦ā€¦ Choi Jonghyun! Berhenti berteriak-teriak pada hyungmu! Kau harusnya ikut Ricky ke sekolah, bukannya bertingkah tua dan menguasai dormā€


ā€œeeeeā€¦ā€¦. Urus saja kuliahmu dulu, hyungā€
ā€œwae? kenapa kuliahku?ā€


ā€œAigoooā€¦.. dimana anak itu?ā€ desis seorang namja dengan volume yang sangat pelan, Chunji dan Changjo mendadak menghentikan adu mulut mereka, lantas menoleh spontan pada namja itu, L.Joe. Pria itu tengah duduk di ranjang dengan kepala yang bersandar di tembok, mata namja itu tertuju gelisah pada layar ponsel miliknya. ā€œHyo Jin noona lagi?ā€ Niel memutar kursinya menghadap L.Joe, lalu tersenyum meledek sembari menggeleng-gelengkan kepala.


ā€œhuh?ā€ L.Joe menoleh dan mendapati tiga pasang namja tengah menatapnya dengan tatapan mata yang sama.


ā€œjadi kapan Park Hyo Jin akan menjadi pacarmu?ā€ seru Chunji, melemparkan senyum penuh arti pada L.Joe yang langsung terdiam di tempatnya.


ā€œne..  sampai kapan mau begini terus?ā€ tambah Changjo.
ā€œtchā€¦ apa yang kalian bicarakan?ā€ Pria itu mengubah posisi duduknya dengan canggung.
ā€œkau bahkan tak mau jujur pada membermu sendiri? Memangnya kau pikir kau bisa menyembunyikannya dari kami, hyung?ā€ ucap Niel. L.Joe kali ini tak bisa mengelak, ia menggaruk tengkuknya dan memandangi tiga orang itu dengan tatapan ā€˜lalu aku harus bagaimana?ā€™


ā€œsebelum keduluan oleh seseorang, lebih baik kau bergerak cepat hyung!ā€ ujar Changjo sambil membalik badannya menghadap cermin. Namja itu tersenyum memperhatikan pantulan bayangan tangan kekarnya. ā€œsiapa yang bisa menolak pesona Choi Jonghyun?ā€ tambahnya sambil mengencangkan otot tangannya dengan ekspresi bangga.


ā€œapa? maksdumuā€¦ā€¦. Aishā€¦Hyo Jin kan bukan tipe-muā€ L.Joe menegakkan badannya. Hanya karena mendengar ucapan Changjo barusan, emosinya tersulut dengan sangat cepat. Ini tak bisa dibiarkan. Aku yang pertama melihatnya. Dia milikku. Apa aku harus membuat territory line disekitar Hyo Jin? Apa aku harus memberikan stampel ā€˜MENJAUH! INI MILIK L.Joeā€™ pada gadis itu untuk menjelaskan ia milikku? haruskah?


ā€œne.. Hyo Jin memang bukan tipeku, tapi kuakui ia memang noona yang sangat cantik. Dan lagiā€¦.. hanya pria bodoh yang tak mau dengannyaā€


ā€œsetujuā€ sambut Chunji semangat, lantas berhigh-five ria sambil tertawa puas.
ā€œei.. L.Joe memerah,  sebentar lagi dia akan meledakā€ Niel berdiri dengan panik dari kursinya dan menghampiri Chunji Changjo yang sudah merapat ke dekat C.A.P yang masih tidur. ā€œHyo Jin naekko  (Hyo Jin milikku)ā€ seru ketiganya sengaja. Belum puas jika belum melihat L.Joe berteriak-teriak marah atau melakukan tindakan kriminal lain.


ā€œYAAA!! HENTIKANā€
ā€œManager Park naekko! Naekko! Naekkoā€ setelah mendengar teriakkan L.Joe, mereka justru malah semakin semangat menyulut emosi pria itu. ā€œChunji hyung~~ kau sudah dieleminasi dalam kompetisi ini, kau sudah punya Yoo Hyun noona, dan Niel hyungā€¦ā€¦kau dengan Ricky sajaā€¦.  dan kau L.Joe hyung, kau tenang saja, aku janji akan menjaga Hyo Jin noona dengan baikā€ ucap Changjo dengan raut yang sangat serius.


ā€œANIā€ teriak L.Joe. Entah sejak kapan namja itu sudah berdiri di kasurnya dan melempar guling pada pria itu.


ā€œkenapa aku dengan Ricky?ā€ protes Niel sambil memukul Changjo.
ā€œohā€¦ kau mau dengan C.A.P hyung?ā€ balas pria itu sambil menunjuk Niel dengan tatapan meledek.
ā€œyaaaā€¦ā€¦ aku namjaaaaā€
ā€œsshhhttā€¦.. jangan bertengkar dulu! Kita belum berhasil membuat L.Joe meledakā€ bisik Chunji, menginterupsi perdebatan lain yang nyaris saja dimulai.


ā€œL.Joe hyung, sebenarnya Hyo Jin noona bilang ia suka dengan namja yang bisa bernyanyi dengan baik, dan kemampuan menyanyimu sangat amat dibawah standar seorang penyanyiā€ Niel mulai mengeluarkan ucapan-ucapan tak berdasar yang memang menjadi keahliannya.


ā€œaku rapperā€
ā€œintinya kau tidak bisa bernyanyiā€ jelas Changjo dengan nada yang tidak bisa diganggu gugat.
ā€œaku bisaā€ jawab L.Joe tak yakin.
ā€œmenyerahlahā€¦. Hyo Jin punya mata, dan aku visualnyaā€
ā€œaku punya fans lebih banyakā€
ā€œkubilang aku visualnyaā€
ā€œbenarkah? Kurasa sekarang aku yang harusnya menjadi visualā€
ā€œYAAAAA!!!! AKU VISUALā€
ā€œaigooā€¦.. kita sedang memperebutkan Hyo Jin! Tolong diingat!ā€ Niel memperingati.
ā€œokeā€¦ kau boleh jadi visual, tapi Hyo Jin untukkuā€ sahut Chunji. ā€œani ani aniā€¦.. bagaimanapun juga kau visualā€ balas L.Joe dengan gerakan mempersilakan. ā€œah~~ ini tak bisa dibiarkan, kita harus bertanding sebagai priaā€ ujar Changjo tiba-tiba, kemudian langsung memilih-milih bantal yang paling keras. ā€œokeā€ sahut Niel, dengan cepat mengambil guling terdekat yang mampu ia jangkau.


L.Joe dan Chunji mengikutiā€¦. Hanaā€¦ dulā€¦. Setā€¦.. perang bantal seru terjadi selama kurang lebih 10 detik sebelum entah kenapa semua orang malah dengan kompak mengganti objek lawannya menjadi C.A.P. ā€œYAYAYAYA!!!ā€


ā€œkami sedang bermainā€
ā€œBERMAINLAH DILUARā€
ā€œkau saja yang tidur diluarā€ respon Chunji enteng. ā€œah~ JINJJA!ā€ C.A.P menelungkup dan menutupi kepalanya dengan bantal. Lalu setelahnya keempat orang itu kembali berperang dan berteriak-teriak dengan sangat keras.


ā€œkalian mau petugas keamanan datang lagi? sudah berapa kali kita ditegur? Belum puas juga?ā€ C.A.P yang sudah tidak tahan akhirnya bangkit dari posisi berbaringnya.


ā€œdan Hyo Jin? Kau mau menembaknya L.Joe~a?ā€ sambung pria itu.
ā€œhuh? Aku? hmmā€¦. Mollaā€
ā€œaku hanya memberi ide, nanti malam akan ada pertunjukkan kembang api di pusat kota, kurasa itu tempat yang tepat untuk melakukan apa yang harus kau lakukanā€

TBC



Garingā€¦. Krikā€¦. Gajeā€¦..? biarin!




Berhubung aku buat part ini dalam kondisi mood yang sangat baik, jadi kali ini aku g bakal ngomong panjang-panjang. Cuma mau ngasih info kalo part 7 akan menjadi part terakhir GET CRAZY T_T semoga ga mengecewakanā€¦.. ga kerasa udah enam part. Yupā€¦. Enam part yang sangat datar tapi sangat menyenangkan proses pembuatannya. Mulai dari blushing sendiri, senyum-senyum sendiri, gila sendiri. Ga tau deh penggantinya get crazy nanti apaā€¦. belom ada ideā€¦ semoga bisa cepet dapet ide deh! THXJ

Comments

  1. aaahhhh mereka lucu sekaliii,. >.<
    Ljoe kau sungguh manja eoh,. :D wkwkwkwk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts