[Ficlet] Between Pink and Blue
cast :
- Krystal Jung / Jung Soojung
- Cho Kyuhyun
Aku baru saja sampai disebuah tempat yang akan selalu menjadi
tempat kesukaanku. Tempat yang menyimpan seluruh kenanganku. Tempat yang
menjadi saksi atas kisah hidupku. Ya... bagaikan teman, tempat ini tahu betul
bagaimana aku. Mulai dari saat aku senang, kesal, bahkan sedih. Semua kulakukan
di tempat ini. Dan tempat ini juga bagaikan moodbooster
untukku. Entah kenapa, setiap kali aku datang, aku selalu merasa lebih baik
setelahnya.
Seorang pelayan baru saja datang dan meletakan pesanan yang tadi
kupesan. Kubiarkan uap dari dalam cangkir ini menguap sebelum pada akhirnya aku
mulai menikmatinya. Sementara uap itu menguap, mataku terus bergerak mencari
sesuatu yang setidaknya bisa mengisi kekosonganku sembari menunggu. Apakah itu
majalah, atau apapun yang bisa menemaniku sampai sosok itu datang.
Dan hingga beberapa saat, aku belum juga menemukan benda yang
kumaksud tadi. Hingga akhirnya aku menyerah dan memutuskan untuk memperhatikan
apapun yang berada di dekatku. Tepat saat kepalaku telah beputar, mataku secara
refleks membulat begitu melihat apa yang kini tengah aku lihat.
"yeppeo." Batinku.
Sebuah taman bunga dengan bunga-bunga yang baru saja mekar. Sangat
cantik hingga aku tak bisa tak memperhatikannya. Terlebih kini mataku menangkap
sesuatu yang sangat menjadi kesukaanku. Merah muda. Ya.... diantara ratusan
bunga disana, terselip beberapa puluh bunga berwarna merah muda yang ditata
hingga menyerupai bentuk hati.
Melihat itu mengingatkanku pada sosok namja yang entah kenapa
hingga saat ini belum juga sampai. Namja yang telah berstatuskan namjachingu-ku
selama lima tahun ini terkenal akan ketepatan waktunya. Tapi kenapa dihari yang
penting ini ia malah terlambat?? Menyebalkan.
Masih dengan memperhatikan bunga merah muda itu, ingatanku kembali
bergerak memutarkan seluruh rekaman kejadian yang aku alami bersama dengannya.
Kejadian menyebalkan yang selalu berhubungan dengan warna cantik itu. Oh
ayolah~ coba bayangkan. Selama menjalin hubungan dengannya, aku belum pernah
sekalipun mendapatkan hadiah yang sesuai dengan kemauanku, ah ralat maksudnya
kesukaanku.
Ia memang begitu perhatian padaku. Bahkan sangat perhatian hingga
ia tahu betul apa yang tengah aku suka dan aku inginkan. Dan setelah itu ia
memberikannya sebagai hadiah padaku. Tapi.... oh~ ia sama sekali tak pernah
membelikan yang sesuai dengan apa yang aku inginkan. Dan itu terus menerus
terjadi selama lima tahun aku berhubungan dengannya. Entah itu saat ulang
tahunku atau hari jadi kami.
Contohnya seperti yang terjadi dua bulan yang lalu. Saat aku
menginjak usia dua puluh empat tahun. Ia datang ke kamarku tepat pukul dua
belas malam dan memberikanku sebuah hadiah yang berisi sebuah boneka teddy bear serta sebuket mawar merah.
Romantiskah? Ya.. kuakui itu romantis. Dan ia memang tipikel laki-laki
romantis. Tapi apakah kalian tahu, boneka yang ia berikan padaku merupakan
boneka yang aku sukai sejak aku kecil dan boneka itu baru saja diluncurkan
dengan pilihan warna kesukaan kita. Lalu apa masalahnya?
Masalahnya adalah ia tak membelikan boneka itu dengan warna kesukaanku.
Merah muda. Kekanakankah? Ya aku akui aku memang kekanakan. Tetapi tak bolehkah
aku melakukannya. Oh ayolah~ apakah ia tak bisa sekali saja memberikan aku
sesuatu dengan warna yang kusuka?
Setiap kali ia memberikanku hadiah, tak pernah hadiah itu berwarna
merah muda. Bahkan pembungkusnya pun berwarna putih. Warna kesukaannya. Dan
yang lebih membuatku kesal adalah saat perayaan hari jadi hubungan kami tiga
tahun yang lalu serta saat aku berulang tahu yang kedua puluh tahun. Jujur aku
sangat senang saat itu karena ia memberikanku kejutan berupa pesta kecil yang
dihadiri oleh sahabat-sahabat kami, tapi tahukah kalian bagaimana pesta itu?
Pesta itu didominasi oleh warna biru muda, warna kesukaan kekasihnya terdahulu,
lebih tepatnya sebelum ia bersamaku!!
Awalnya aku tak memperdulikannya, karena kukira seluruh dekorasi
ia serahkan kepada cafƩ dimana acara itu diadakan. Tetapi nyatanya ia-lah yang
meminta kepada manager cafƩ untuk mendekornya dengan warna biru. Dan tak hanya
itu saja, ia juga memberikanku sebuah hadiah dan tentunya juga berwarna biru
muda dengan tanpa menyelipkan sedikit warna merah muda. Warna kesukaanku!
Apakah aku tak boleh kesal? Apakah aku tak boleh merasa bahwa ia
masih memiliki perasaan pada kekasihnya yang terdahulu? Apakah tak boleh?
Dan saat aku sudah benar-benar muak akan ketidak peduliannya,
bahkan ia hanya menanggapinya dengan sangat santai. Bahkan teramat santai.
Sungguh menyebalkan!!!
Dan hari ini entah apa yang akan ia berikan padaku? Yang pasti aku
sudah tak berharap bahwa hadiahnya akan berwarna merah muda. Sepertinya
mengharapkannya bagaikan mengharapkan tinggal satu rumah dengan Tom Cruise.
āKrystal-ah mian oppa terlambat.ā
Kuputar kepalaku menatap namja yang baru saja duduk dikursi di
depanku. Dia.. ya, namja yang kumaksud tadi. Namja yang entahlah menyebutnya
bagaimana? Sepertinya namja yang anti dengan warna merah muda! Ya.. sepertinya
itu.
āKyuhyun oppa!! sudah jam berapa ini? kenapa oppa baru sampai?ā
Rajukku pada namja bertubuh tinggi dihadapanku.
āmian chagi, tadi ada rapat mendadak yang harus kuhadari.ā
ācih rapat..ā Cibirku.
Aku kembali memutar kepalaku. Nampaknya bunga-bunga di luar sana
lebih baik dibandingkan wajahnya. Ya... setidaknya bunga-bunga itu tidak akan
membuatku kesal.
āapakah kau marah?ā
Aku mendelik begitu mendengar pertanyaannya. Oh ayolah.. adakah
yeoja yang tak marah jika harus menunggu terlalu lama?? Dan perlukah ia
mempertanyakannya???
āchagi.. mianhae. aku benar-benar tak bisa meninggalkan rapat itu.ā
āoh jadi menurut oppa, rapat lebih penting dibandingkan
yeojachingumu? Dibandingkan hari jadi kita, eo?!ā
āannie, bukan seperti itu. ta-ā
āah! sudahlah. nampaknya oppa memang tak mencintaiku. bahkan sejak
awal kita menjalani hubungan ini! jadi lebih baik ki-ā Aku menghentikan
ucapanku. Lidahku seperti kelu seketika. Bahkan aku sulit untuk menelan
salivaku sendiri saat melihat apa yang tengah dilakukannya.
āmaukah kau memaafkan oppa?ā
Ia bangkit dari kursinya. Membuka kotak bludru berwarna merah yang
dibawanya. Dan bersimpuh dihadapanku. Dan hal itu mampu membuatku semakin tak
terkontrol. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku pantas senang? Atau aku
harus tetap kesal padanya??
Soojungie.. maukah kau memaafkan oppa?ā Ia kembali mengulangi pertanyaannya. Namun kali ini dengan meraih tanganku dan menggenggamnya.
ākau tahu, selama beberapa bulan belakangan ini aku mencoba untuk
menyukai warna merah muda. warna kesukaanmu. ya~ kuakui awalnya sangat sulit
karena aku tak menyukai warna itu. tapi mengingat bagaimana pertengkaran kita
tiga tahun yang lalu, membuatku sadar bahwa tak sepantasnya aku bersikap egois.
dan saat ini, aku ingin mengatakan satu hal padamu..ā
āwhould you marry me?ā
Mataku membelalak. Dan sedetik kemudian cairan bening itu mengalir
membasahi pipiku. Oh Tuhan..
ākuakui saat ini mungkin aku belum bisa menyukai warna itu
sepenuhnya. tapi aku akan berusaha untuk menyukainya. karena aku tak mau kau
pergi meninggalkanku.ā
āo-op.... oppa... apakah kau tak bercanda?ā Aku menatap matanya
dalam. Mencoba mencari kebohongan namun aku tak menemukannya.
āannie! aku tak bercanda. aku serius Soojoungie! aku tak ingin kau
pergi meninggalkanku. dan sebenarnya, aku tak ada rapat hari ini. aku berbohong
padamu karena aku ingin membelikan ini sebagai hadiah hari jadi kita padamu,
sekaligus sebagai tanpa pengikat dirimu.. jadi, sekarang apa jawabanmu?ā
Aku menatap matanya. Cairan bening ini masih terus mengalir hingga
membuatku sulit untuk berkata-kata. Oh Tuhan, bantu aku.
Kutarik nafasku dalam-dalam. Sejenak memejamkan kedua mataku, sebelum berkata. āi-i i wo-uld..ā Jawabku terbata. Aku tak tahu apakah ia mendengar jawabanku dengan jelas atau tidak? Karena saat menjawabnya seperti ada sebuah batu besar yang tersangkut ditenggorokanku.
ājinjja? gomawo Soojung-ah.ā Ia memelukku. Mendekapku dengan
begitu hangat. Dan hal inilah yang selalu membuatku tak bisa berpisah
dengannya. Setiap kali masalah kecil itu muncul dan berubah menjadi besar, ia
selalu memndekapku, menenangkanku hingga setiap kali aku akan melontarkan kata
berpisah, aku selalu tak dapat mengatakannya.
Ia melepaskan pelukannya dan kembali menatap mataku. āaku
berjanji. aku tak akan melakukan hal-hal bodoh lagi yang akan membuat kita
berselisih paham.ā
Ia menyentuh pipiku. Menyekah aliran air yang mengalir disana. ādan
aku tak akan pernah membiarkan yeoja cantik dihadapanku ini sedih hanya karena
aku.ā Ia mengambil benda benbentuk ring dari dalam kotak merah itu.
Mengenakannya pada jari manisku dan memberikan ciuman singkat ditanganku.
Kurasakan sekujur tubuhku mulai memanas seiringan dengan
kalimat-kalimat yang ia ucapkan dan juga berbagai macam tindakan yang sama
sekali tak pernah kuduga akan ia lakukan. Dan mungkin kini wajahku telah
berubah menjadi memerah entah sejak kapan.
āsaranghae Soojungie..ā
ānado saranghae Kyuhyun oppa..ā Balasku.
Masih dengan bersimpuh, ia mendekatkan wajahnya pada wajahku. Dan
refleks, mataku langsung terpejam begitu hembusan nafasnya menyapu permukaan
kulitku. Singkat, ia menempelkan bibirnya pada bibirku. Hanya sekedar
menempelkan dan kemudia ia kembali menjauhkan wajahnya.
Ciuman yang singkat itu memang singkat, bahkan sangat singkat.
Tapi bagiku itu adalah hal terindah dan termanis yang pernah kurasakan jika
ditambah dengan apa yang baru saja ia lakukan...
F I N
大家儽 / dĆ jiÄ hĒo...
i come again to bring my newest masterpiece (?) honesty, i wanna make a sweet story. but *scratching neck* ya... in the end to be like this. aaaaaaa.... i don't know what should i do with this fic. actually i embarrased to publish this fic, but yeah you know what kind author i like.......
so.. with a heavy heart i published this fic. hope you amused with this fic.
and thanks a lot for you who has been taking the time to read this *bow*.....
ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
Comments
Post a Comment