Miss Bossy VS Mr. Cold (1 of ?)
Main Cast = Kim Jong Woon - Kim So Eun
Minor Cast = find by yourself
Genre = Romance
Length = Series
Author = Salsa
Special for my YESUNG's birthday
01:03 KST
Minor Cast = find by yourself
Genre = Romance
Length = Series
Author = Salsa
Special for my YESUNG's birthday
01:03 KST
So Eun POV
Aku melambaikan tangan seiring dengan laju mobil sedan silver
yang mulai bergerak menjauh. Lima orang gadis didalamnya dengan baik hati
mengantarku pulang setelah melakukan kegiatan wajib kami nyaris setiap malam.
Ya.. sebenarnya ākegiatanā ini tidak terlalu penting. Kami hanya berbincang di
kafe, jalan-jalan di mall, mengunjungi tempat-tempat yang menarik, atau
berdansa di klub malam. Huftā¦.. lagi-lagi lupa waktu. Ini sudah jam 1 pagi. Tapi
ya sudahlah, kurasa ini wajar. Aku masih muda, aku tak mau menyia-nyiakan masa
mudaku dengan mendekam di rumah.
Perlahan, aku membalik badan, lebih tepatnya menghadap
rumahku yang sudah nampak lengang. Untungnya aku sudah bekerjasama dengan
asisten rumah tanggaku, aku sudah menyuruhnya untuk tidak mengunci pagar setiap
aku keluar. Tentunya tanpa sepengetahuan appa.
Aku berjalan mendekati pagar, lalu mencoba mendorongnya ke
samping. Tunggu! Kenapa keras ya? Ah.. kurasa tenagaku habis saking lelahnya.
Kugosok telapak tanganku dengan fokus lalu kembali mendorong gerbang itu sekuat
tenaga. Tidak. Pagarnya masih tidak bergerak. Aku membuang napas jengah, lantas
terus, terus dan terus berusaha mendorongnya dengan seluruh energi yang
kupunya, sampai akhirnya otakku sampai pada suatu kesimpulan. Sepertinya bukan
aku yang terlalu lemah, dan bukan pula pagarnya yang terlalu keras. Tapiā¦. ada
benda kecil yang terbuat dari besi tengah menggantung dan berkaitan kuat
merantai pengait pagar. Dan benda itu
adalahā¦ā¦ GEMBOK. āSial! dikunci?ā Aku nyaris saja mengayunkan kaki dan menendang
gerbang, namun dengan cepat kutahan. Bodoh, jika aku menendangnya appa bisa
bangun dan aku bisa digantung.
āJinjja! Apa jadinya aku malam ini?ā aku meringis sambil
mengacak-acak rambut, aigoooā¦.bagaimana ini? Aku merogoh ponselku dengan kalut,
lalu mengurungkan niatku beberapa detik setelahnya. Tadi mau menelfon bibi,
tapi aku baru ingat kalau ponsel bibi rusak karena tak sengaja masuk mesin cuci
tiga hari yang lalu. Selain itu aku juga sempat berencana merusak gemboknya,
tapi kalau begitu pasti akan berisik dan membangunkan semua orang. Ahā¦ eotte???
ābagaimana kalauā¦ā¦ā¦ā¦ā¦. memanjat?ā gumamku brilian. Dengan
senyum yang mulai mengembang, aku melepas heels-ku dan melemparnya duluan
melewati pagar. Sedikit memejam takut saat suara ujung heels-nya berbenturan
dengan bebatuan halus didepan pintu garasi.
Aku mulai melakukan langkah kedua, menggulung lengan baju
dan juga ujung jeans-ku. Kemudian, berancang-ancang untuk memanjat. āaku bisa.
Aku pasti bisaā Aku menyemangati diri sendiri sambil berusaha menaikkan kakiku
satu-persatu ke celah pagar.
Semuanya berlangsung
baik hingga aku mendengar suara mobil berhenti tepat dibelakangku. Aku menoleh,
mengerutkan kening saat tak mengenali plat mobilnya. āsiapa kau?ā tanyaku
begitu seorang pria berkacamata hitam turun dari sana. āYAA!!! MAU APA KAU?ā
Teriaknya, namja itu membuka kacamata hitamnya dengan cepat lalu menghampiriku.
Ah.. bodoh! Kenapa berteriak-teriak pria asing? Appa bisa bangun.
āshhtttā¦ jangan berteriak!ā desisku, mendelik pada pria
menyebalkan itu.
āeh.. tunggu! Kau MALING ya..ā ia menunjukku tiba-tiba, sukses membuatku
syok. Apa? Apa katanya? Aku? maling? Di rumahku sendiri? Benar-benar orang
asing tak tau diri.
āAPA? MALING? ASAL KAU TAU YAā¦ INI RUMAHKUā bentakku geram.
āyaā¦ benar. Ini rumahmuā ledeknya sinis. Kemudian menarik
tanganku secara paksa. āturun. Cepat turun. Kau mau aku laporkan polisiā
ancamnya sambil menarik sebelah tanganku lebih kuat lagi. Kali ini sukses
membuatku kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Pria asing itu menahan tubuhku,
kemudian dengan cepat menarik kedua tanganku ke belakang dan menahannya disana.
āLEPASKAN! INI RUMAHKUā
ākau pikir aku bodoh huh?ā
āIYAAAAā¦. KAU BODOH. SANGAT BODOHā
āaku mengenal pemilik rumah ini dengan baikā
āgeotjimal (bohong). Kalau kau mengenal appa, seharusnya kau
mengenalku juga. Aku anaknyaā aku berusaha menjelaskan, sambil sebisa mungkin meronta
dari cekalannya. Aishā¦. Pria ini!
āYoboseoā aku memutar kepala, menghadapnya. Jangan bilang dia
menelfon appa?
āmianhae Jung Woo samcheon. Aku mengganggu tidurmuā ah.. ternyata dia benar-benar mengenal appa.
Tckā¦ tamatlah riwayatku.
āsudah. Sudah. Mobilnya sudah kupakai. Gamsahmnida Jung Woo samcheonā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.
Ya, aku sudah sampai di depan rumah samcheon. Pesawatku delay dan baru sampai
jam 12 malamā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.eum, Samcheon, aku menemukan seorang perempuan didepan
rumahmu. Ia nyaris memanjat pagar dan masuk rumah. Penampilannya modis tapi ia
tak memakai alas kaki. Haruskah aku menelfon polisi, samcheon?ā aku
menundukkan kepalaku dalam-dalam saat ia melihat kebawah, tepatnya kearah
kakiku yang tak berbalut apapun. Tckā¦ okeā¦okeā¦. Bicarakan aku sepuasmu. Hftttā¦.
Aku jadi penasaran, sebenarnya dia dan appa ada hubungan apa.
āah.. baik. Iyaā¦.
akan kutungguā selesai menelfon, ia kembali menatapku tanpa rasa bersalah.
ākau akan menyesal melakukan ini padakuā ujarku geram. ākau sedang
mengancamku?ā tanyanya tak perduli. Cihā¦... dasar. Dia benar-benar harus
diajari sopan santun.
Tidak lama, appa disertai bibi Jung keluar. Bibi Jung yang
keluar dari pintu belakang segera berlari menuju gerbang dan membuka gemboknya.
Aku memberikan tatapan mematikan pada bibi Jung, ckā¦. ini juga bisa dibilang
kesalahannya kan?
āJong woonā seru appa dengan senyum yang mengembang. Jong
Woon? Namaku So Eun, appa. Jangan bilang kalau nama pria asing yang masih memegangi
tanganku ini adalah Jong Woon. Cihā¦ kalau benar begitu, kenapa appa malah
menyapanya duluan? Heiā¦..Aku anakmu. Lupa?
āappaā Aku menghentak tanganku hingga terlepas dari
cekalannya dan segera berlari ke samping appa.
āah.. samcheon, apa kabar?ā sapa pria asing itu ramah.
Berbanding 180 derajat dari sikapnya padaku. Dasar penjilat.
āAigooā¦.Kim Jong Woon. Kukira kau tak akan datangā appa
balik menyapa dengan akrabnya. āYa Tuhan! Apa kabarmu? terakhir samcheon lihat
kau masih sangat kecil. Apa udara di Jepang lebih baik dari di sini?ā ucap appa
yang langsung merangkul pemuda tadi.
āappa mengenalnya?ā tanyaku sinis, sambil melipat tangan dan
menatap namja menyebalkan itu dengan sengit.
ākeoreom. Ini anaknya teman appa yang tinggal di Jepang.
Eotte? Tampan bukan?ā
ācihā¦. Tampan apanya?ā pria itu tersenyum, mencoba menarik
simpatiku huh? Apa dia lupa dengan perlakuan kasarnya tadi?
ājadi ini Kim So Eun, samcheon?ā tanya pria itu sembari
mengarahkan tatapannya padaku.
ābenar. Ini anakkuā sahut appa dengan nada bangga. Pria
bernama Jong Woon itu langsung menggigit bibir bawahnya. ākau dengar? Aku
anaknya!ā tambahku penuh penekanan.
āmianhae. Aku tak tahu kalau kau anaknyaā
āmakanya jangan asal! Kau benar-benarā¦ā¦ā¦.ā
āberhenti! Sebenarnya kalian membicarakan apa sih? Ei.. changkaman!
kenapa kau tadi ada diluar huh Kim So Eun? Jangan bilang kau baru pulang!ā aku
menampakkan senyum, -atau sebut saja
ringisan- didepan appa. Lantas, membalik tubuhku dan bersiap kabur kedalam.
āYaā¦.. Masuklah kedalamā
ājinjja?ā dengan spontan, aku membalik tubuhku kembali. Yang
benar saja! Biasanya aku akan mendapat omelan kurang lebih setengah jam dulu
jika pulang pagi, tapiā¦. kali ini, dengan entengnya appa membebaskanku. Aishā¦..
pasti ada maksud lain. āaku benar-benar boleh masuk?ā tanyaku lagi, dengan nada
ragu yang kentara.
āne.. masuk dan tidurlahā senyum langsung mengembang lebar
diwajahku, lantas dengan lega kembali berbalik dan mengayun langkah ringan ke dalam.
āmulai besok, ucapkan selamat tinggal pada kartu kreditmu, oke?ā
āMWORAGOO??ā
**********
10:02 KST
Living room, So Eunās
house
Aku yang masih berbalut piyama keluar dari kamar dengan langkah
malas. Berjalan tanpa tenaga ke meja makan, lalu segera duduk, mengambil
selapis roti dan mengolesnya dengan selai kacang. āseorang perempuan seharusnya
bisa sedikit lebih disiplinā terdengar suara seorang namja tak jauh dariku.
Sebisa mungkin kubuka kelopak mataku, lantas mencari si asal suara. Enak saja!
siapa yang berani bicara begitu padaku, heh?
Dan setelah mataku berhasil menangkap si pemilik suara, aku langsung
tersentak di kursiku. Rasa kantuk yang sulit sekali pergi, kini lenyap begitu
saja. Mataku membelalak, masih tak dapat mempercayai penglihatanku sendiri.
āKau??? kenapa masih disini? Kenapa tidak pulang? Kau tidur
di rumahku ya?ā pertanyaan bertubi-tubi dengan nada kelewat penasaran
berduyung-duyung keluar melewati tenggorokanku. Ia tak menjawab, bahkan tak
menoleh. Dengan santainya pria itu menarik kursi didepanku dan duduk diatasnya.
Duduk berhadapan denganku dan ikut-ikut mengambil selapis roti lengkap dengan
selainya.
āappa-mu belum cerita?ā keningku semakin berkerut. Cerita?
Cerita apa?
āaku,ā¦..ā¦. untuk waktu yang belum ditentukan, akan tinggal
disiniā
āAPA?ā tercekat, tersedak, terbatuk-batuk, dan akhirnya terbelalak
menatapnya.
āmaksudku,ā¦. Kenapa? ā¦ā¦..
kau?........Sebenarnya apa hubunganmu dengan appa? Kau siapa?ā sambungku penuh
penekanan. Dan bertepatan dengan itu, appa datang dan berdiri dibelakangnya. āAigooā¦..
So Eunie, dia akan membantu appa menjalankan perusahaanā¦ā¦. Kau tahu kan kalau
appa sedang ada proyek hotel baru di Jeju? Nahā¦ Jong Woon lah yang akan
memegangnyaā
ājangan bercandaā desisku sambil berdiri. āappa sudah
berjanji akan mempercayakan proyek Jeju padakuā tanganku sudah gemetaran
disamping badan. Menahan kesal, marah, sedihā¦. Semuanya. Kenapa appa lebih
memilih memberikan hal sepenting itu pada orang asing daripada anaknya sendiri?
ābagaimana mungkin appa memberikannya padamu? Walaupun kau
anak appa, tapi proyek sebesar ini tak bisa diberikan sembaranganā
āsembarangan? Appa meragukan kemampuanku?ā
āsangat. Nilai kuliah berantakan, setiap malam kelayapan,
masuk kelas pun jarang-jarangā¦.. apa yang bisa diharapkan?ā aku terhenyak
diposisiku. Melihat appa dengan tatapan kecewa. Sebenarnya mau membela diri,
tapiā¦. bagian mananya yang harus dikoreksi?
āah~~ tetap saja ini tidak adil! Aku bisa kok mengurus
perusahaanā¦.. appa benar-benar tidak adilā
ājadi apa maumu?ā
āaku mau proyek itu diberikan padaku!ā
ākau harus banyak belajar sebelum bisa diberikan proyek
sebesar ituā
āaku akan belajar bersamaan dengan berjalannya proyek. Jadi
pertama-tama aku harus turun langsungā
ābenarā¦ kalau begitu, kau jadi assistant Jong Woonā
āokeā¦.. aku akan jaā¦.. ASSISTANT SIAPA?ā
**********
Kalian tau rasanya terhina, terasingkan, tercampakkan, tak
punya harga diri dan segalanya. Oke, ini mungkin terdengar berlebihan, tapi
demi Tuhan, demi apapun, demi segala semesta, itulah yang kurasakan. Aku, Kim
So Eun, pewaris tunggal perusahaan perhotelan terbesar di Seoul sedang berjalan
dibelakang seorang pria asing di koridor perusahaan milik appaku sendiri.
Bukan. Bukan itu saja. Aku bukan cuma berjalan dibelakangnya, tapi aku juga
baru saja diangkat sebagai assistant-nya. Ah! Sial! Lihat saja, cepat atau
lambat aku akan merebut posisi yang seharusnya memang menjadi milikku itu dari
tangan si pria antah berantah ini.
Sepanjang koridor, aku menemui banyak sekali pegawai wanita
yang berhenti dan menatap namja itu dengan tatapan terkesima. Cihā¦. Aku yakin
namja ini sudah girang setengah mati sekarang. Aku mendengus sambil mempercepat
langkahku, melewatinya.
āheh! Jangan dahului atasanmuā serunya.
ājaga bicaramu, orang asing!ā Tanpa peduli, pria itu
menarikku hingga sekarang posisi kami berdampingan. āYaaa!!ā aku memekik tak
terima, namun ia malah memutar mata dan menghentikan langkah. Kini kami berdua
menjadi tontonan menarik seluruh penghuni koridor ruangan, āNamaku
Kim-Jong-Woon. Bisa berhenti memanggilku orang asing?ā ucapnya tajam. Untuk
sesaat yang terasa begitu lama, aku terdiam. Entah kenapa perasaanku terasa
lebih berat dari sebelumnya. Tatapan mata pria ini benar-benar tajam.
āsampai matipun kau akan tetap menjadi orang asing bagikuā
Akhirnya kalimat itu bisa keluar juga. Aku memberikan tatapan tersinis yang
kupunya, dan berlalu pergi.
**********
Jong Woon POV
Bekerja seharian penuh di ruangan ber-AC, duduk di kursi
kulit yang nyaman, dan segala fasilitas yang kudapat sama sekali tak menjamin
pekerjaanku akan berjalan dengan baik. Ya.. dari tadi aku hanya duduk diam
sambil memegangi selembar kertas, mataku fokus pada satu titik dan keningku
berkerut berlapis-lapis. Cihā¦ ini hari pertama aku menempati kantor baru, hari
pertama bekerja di perusahaan perhotelan terkenal milik tuan Kim, teman appa-ku
yang tinggal di Seoul. Tapi entah kenapa konsentrasiku buyar tanpa kendali.
Wae? bagaimana tidak? setiap 10 menit sekali ada saja pegawai kantor yang masuk
ke ruanganku dengan alasan yang tidak masuk akal.
āsajangnim, apa anda mau teh?ā
āaku hanya ingin memberitahukan kalau 28 menit lagi jam makan siangā
āsajangnim, apa semua dokumennya sudah ditandatangani? Biar saya bantu
mengecek semuanyaā
Ei, hei kalian semua. Bukankah seharusnya jika aku butuh
apa-apa aku tinggal minta tolong pada assistant pribadiku huh? Lalu apa gunanya
So Eun sejak tadi? Dan kenapa gadis itu tak melarang mereka masuk ke ruanganku
seenaknya? Jinjja! Sambil menggerutu menyumpahi gadis dengan marga yang sama
denganku itu, aku menoleh kearah sekat kaca yang membedakan ruanganku dan
ruangan So Eun yang berada di luar. Jadi, seharusnya setiap ada yang mau
menemuiku, dia akan melewati gadis itu dulu. Dan seharusnya assistant tak
berguna itu mengecek kepentingan keperluan mereka dulu sebelum
memperbolehkannya masuk ke ruanganku.
Aku mengernyit heran saat tak mendapati siapapun di mejanya,
lantas āHEH!ā Bruukā¦.. seketika aku menoleh ke depan, dan secara ajaib gadis
itu telah berada di hadapanku sambil menggebrak meja.
āaku mau keluar. Lihat akibatnya kalau kau berani bilang
appaā ujarnya dengan tangan yang ia buat seperti sedang memotong leher. Aku
tersenyum, mendengus lebih tepatnya. Berani sekali gadis ini.
ātak boleh. Jam makan siang sudah berlalu, seharusnya kau
memanfaatkan kesempatan itu nona Kimā
ācihā¦ aku bukan mau keluar sebentar. Aku mau keluar dan tak
kembali lagi ke kantor ini sampai pulangā
ākau mau pulang lebih awal? Dimana-mana assistant harusnya
tidak pulang sebelum boss-nya pulangā
āwhatever, aku pergi. Sekarangā So Eun membalik badannya
sambil menggerutu, lalu beranjak mendekati pintu keluar.
āsilahkan, dan kita tunggu hadiah apa yang akan diberikan
Jung Woo samcheon pada putri kesayangannyaā langkah gadis itu langsung
terhenti. Aku memainkan kursi putarku dan tersenyum menang.
āheh! Kau benar-benar tak pernah muda ya? Aku butuh
refreshing. Aku mau pergi bersama teman-temanku. Kau tahu tidak? hari ini
banyak film bagus yang diputar di bioskop. Aku tak mau melewatkannyaā
ābilang pada teman-temanmu kalau kau sedang bekerjaā
ātchā¦.ā Gadis itu mendecakkan lidahnya dengan keras. Lalu
bersedekap dan menatapku seolah ingin mengunyahku hidup-hidup. Aku mengendurkan
dasiku dengan tenang, sama sekali tak merasa terintimidasi dengan tatapannya.
Ayolah, ia mau menakuti anak sekolah dasar eh?
ābagaimana jika teman-temanku sudah disini?ā
āsuruh mereka menemuiku, aku yang akan jelaskanā So Eun
menyeringai seolah bilang ākau akan
menyesalā lantas menempelkan telepon genggamnya di telinga. ākalian
sudah dimana?................... oh, bagus! Sekarang kalian naik ke lantai 9
dan masuk ke ruangankuā
āruanganku?ā aku memiringkan kepala meniru caranya bicara.
Ruanganku? Cihā¦ ruanganmu di luar.
Aku menghembuskan napas pelan lalu kembali
fokus pada kertas yang kugenggam. Ah, proyek hotel Jeju baru saja dimulai, tapi
kenapa sudah serumit ini? Sepertinya memang tidak ada cara lain selain turun
langsung ke lapangan. Aku tak bisa diam saja saat proyek hotel yang kupegang
terlihat seperti tak punya masa depan. Oke, ini memang bukan kerugian besar.
Tapi untuk perusahaan perhotelan sekelas Coxon Luxury, kurasa pemasukan yang
didapat hotel cabang Jeju terlalu dibawah standar.
āheh! Jangan berputar-putar! Kau menghambut sirkulasi udara
di ruangankuā So Eun mendelik sinis lalu kembali berputar-putar di depan pintu.
Idiot. Dia hanya sedang menunggu temannya. Kenapa harus seresah itu?
Oh baiklah, selain menghambat sirkulasi udara, ternyata
gadis ini juga gemar membuat polusi suara. Ia memekik keras sambil menepukkan tangannya
begitu pintu ruanganku terbuka. 5 orang gadis masuk dan langsung berbicara
tanpa henti. Ya Tuhan..ā¦ sebenarnya apa yang sangat seru hingga tak bisa
dibicarakan lain waktu? mereka baru bertemu dan BOOM, ruanganku menjadi sangat
berisik.
Kertas dalam genggamanku kulempar ke meja, lantas berdiri
sambil menyelipkan tangan di saku celana dan menatap sekumpulan gadis itu
dengan tatapan muak. āoke, aku tahu kalian ingin jalan-jalan, pergi ke bioskop,
bersenang-senang dan apalahā¦.. tapi bisakah kalian melakukannya di akhir pekan?
Sekarang, salah satu teman kalian masih ada jam kerjaā seketika semua orang
berhenti bicara dan menoleh padaku. Perubahan air muka drastis terlihat dari
keenamnya, okeā¦.. minus So Eun yang langsung bersedekap dan mengerutkan
keningnya tidak senang.
āapa? pekerjaanku sudah selesai PABOā
āOh ya? Pekerjaan yang mana? Seingatku dari tadi pagi kau
hanya memainkan ponsel, mengecat kuku jari dan membaca majalah. Jadi pekerjaan
yang mana yang sudah selesai?ā
ātchā¦. Itu kan cumaā¦.. euhā BINGO. Dia kehilangan kata. Aku
menyedekapkan tangan dan mengarahkan mataku pada lima orang gadis lain disekelilingnya.
ātidak apa-apa kan, kalau kalian menunda agenda jalan-jalan
itu sampai akhir pekan?ā semuanya seperti menahan napas. Aku memiringkan
kepalaku, membuat gerakan āapa kalian mendengarku?ā dan seketikaā¦..
āGEURAEā
āGwaenchanaā¦.
Sebenarnya hari ini aku juga sedang tidak ingin jalan-jalan kokā
ābenar. Akhir pekan
adalah waktu terbaik untuk jalan-jalanā
Jawaban-jawaban mendukungku langsung terdengar. Sukses
membuat So Eun melotot kearah teman-temannya. āKalian semua apa-apaan sih?ā
āSo Eun~aaā¦.. kau harus bekerja, kan? fighting!!ā
āTapiā¦.ā
āpokoknya selesaikan dulu pekerjaanmu, baru kita jalan-jalan
lagiā
āah Jinjja! Shireooyoooā
Tanpa memperdulikan temannya yang tengah diliputi rasa
kesal, mereka semua mengarahkan fokus sepenuhnya padaku āgeunde, kau ini siapa
ya? Saudaranya So Eun?ā
āANIOā Pekik gadis disampingnya langsung. āani, aku
atasannyaā sahutku, entah kenapa ada rasa bangga saat mengucapkannya.
ājinjjayo? Sejak kapan So Eun punya atasan? Ah, dwasseo!
Perkenalkan, choneun Im Yoon Ah imnidaā Ucapnya sambil mengulurkan tangan, aku
baru saja hendak menyambut uluran tangan itu saat tiba-tiba saja ada empat
tangan lain yang ikut terulur di depanku, lengkap dengan seruan nama
masing-masing. Ohā¦ oke? kenapa mereka semua?
**********
So Eun POV
Selama berbicara di telfon, aku memicing ke arah ruangan
Jong Woon yang hanya dibatasi oleh kaca dua arah dari ruanganku. Dasar! lihat
apa yang terjadi sekarang! Teman-temanku yang tadi dengan sintingnya menyetujui
untuk jalan-jalan di akhir pekan kini malah sudah menapakkan kakinya di mall
dan siap masuk ke dalam gedung bioskop.
āSo Eun~aaā¦. Kita semua janji akan menonton film yang sama
dengan yang kita tonton sekarang sabtu besok denganmuā ujar Jessica, salah satu
dari lima sahabat baik yang barusan
datang ke kantorku.
āterserah! Kalian semua benar-benar jahat! Bukannya
membebaskan sahabat yang terperangkap, malah bersenang-senangā
āterperangkap? Kalau terperangkap bersama namja itu kurasa
bukan masalah. Kau mau tidak kugantikan? Ah~~ kenapa hidupmu menyenangkan
sekali So Eun~a???ā
āini namanya neraka! Dia bahkan tinggal serumah dengankuā
āAPA? Ya Tuhan! Aigooo~~~ how lucky you areā
āwhat lucky? PABO!ā aku mematikan sambungan telfon dan
langsung melempar benda elektronik itu keatas meja. Dasar! Moodku benar-benar
sedang tidak baik detik ini. Aku juga ingin ke bioskoooopp. Tidak. Tidak di
akhir pekan. Akhir bulan. Akhir tahun atau akhir dunia. Aku mau sekarang.
SEKARANG!!
**********
āAPA? Yang benar saja! hanya berdua dengannya?ā Appa
mengangguk tenang. Sekilas aku melihat Jong Woon tengah menggeleng-gelengkan
kepala seolah baru mendapat kabar kematian. Dia pikir aku senang? Oke, I LOVE
JEJU. Tapi aku tak mau kalau pergi kesana hanya bersama pria ini, apalagi ini
menyangkut pekerjaan. Pasti akan sangat membosankan.
āsamcheon, jika boleh, tolong biarkan aku pergi sendiri!ā
ujar namja itu tiba-tiba.
āne.. biarkan saja dia pergi sendri, appa!ā
ākau bilang mau belajar? Lagipula kau ini assistant-nya, kau
harus mengikuti Jong Woon dan membantu setiap pekerjaannyaā
āandai saja appamu tau kalau putri bodohnya sangat tidak
dapat diandalkanā pria itu berbisik di telingaku. Seketika membuat tanganku yang
sudah mengepal ini bergetar. Dasar! Dia pikir aku setidak berguna itu?
āoke, aku ikut! Dia masih sangat bodoh mengenai proyek ini.
Jika tanpaku, semuanya akan kacauā ujarku yakin. Langsung berubah pikiran
begitu mendengar perkataannya. ātidak perlu Kim So Eun. Bukannya kau harus
kuliah?ā namja itu tersenyum paksa dan bicara sok manis padaku di depan appa.
Aku balik tersenyum padanya, āah~ tidak apa-apa. Aku bisa minta izin pada
dosenku, kok. Tenang saja. Ini kan urusan pekerjaan. Aku harus professionalā appa
tersenyum mendengar ucapanku, sementara Jong Woon langsung mendesah sambil
mengacak rambutnya.
**********
Jong Woon POV
Apa wanita di dunia semuanya begini? Tidak. Untungnya tidak,
untungnya Tuhan cuma menciptakan satu Kim So Eun saja di dunia ini. Aishā¦..
Bagaimana bisa diaā¦. Cih,ā¦. Kalian tahu? kita cuma akan berada di Jeju selama
dua minggu dan dia membawa semua itu? maksudkuā¦.. lihatlah apa yang ada di
hadapannya sekarang! Tiga buah koper berukuran besar yang sudah penuh sesak oleh
barang-barangnya.
āsebenarnya kau bawa seluruh isi kamarmu atau bagaimana?ā
āberisik!ā
ābaiklah, kuperingatkan dari sekarang! aku tak akan
membantumu membawa satupun dari ituā
āsiapa yang minta bantuanmu? Begitu sampai di Jeju kita akan
dijemput oleh staff hotel dan dia akan membawakannya untukkuā
āterserahā Aku memutar mata dan berjalan ke mobil
mendahuluinya. Gadis itu masih diam, masih berdiri tegap di depan pintu, bibi
Jung datang dan hendak memasukkan koper-kopernya ke bagasi mobil, namun gadis
itu tiba-tiba saja menahannya. āaku bawa satu koper saja dehā gotcha! Ternyata
dia takut dengan peringatanku! Bagus. Lagipula kalau dia membawa barang
sebanyak itu, orang-orang pasti berpikir kalau dia mau pindah rumah.
āheh! Palliā gadis itu mendelik, lalu mempercepat langkahnya
menuju mobil. ākau lupa aku siapa? Sopanlah sedikit!ā ucap gadis itu sambil
menutup pintu mobil. Aku tersenyum, lalu melirik bibi Jung yang baru menutup
pintu bagasi dari kaca spion. ākita jalan sekarang, bi! Anyyeongā aku
mengangguk ramah pada bibi Jung yang langsung melambaikan tangannya.
āaishā¦. Akrabnya!ā So Eun berkata dengan malas, lalu
memejamkan mata dan menyenderkan badan. Sejurus dengan roda mobilku yang mulai
melaju.
**********
Perjalanan dari Seoul ke Jeju hanya membutuhkan waktu
sekitar 50 menit. Aku dengan gadis super duper berisik ini baru saja
menginjakkan kaki di bandara. ātckā¦. Kyaaaā¦ aku lelah! Aku mau tidur sekarang
juga! dimana sih staff hotel yang mau menjemput? sudah bosan hidup ya..ā
ādiam! Mungkin dia sedang dalam perjalanan. Sabarlah
sedikit!ā
ākau yang diam! Aku sedang bicara sendiri! Tidak denganmu,
ara?ā gadis itu membuang muka lalu kembali menggerutu. Aku menghela napas
panjang. Jung Woo samcheon adalah orang yang sangat baik, kenapa gadis ini bisa
sangat berbeda dengan ayahnya? Ternyata sikap terpuji Jung Woo samcheon tidak
menurun ke putri semata wayangnya. Sungguh disayangkan.
ājangan memikirkan hal-hal buruk tentangku. Instingku tajamā
āapa?ā
Author POV
Setengah jam berlalu, So Eun sibuk berputar-putar di depan
kursi tunggu sambil memaki-maki staff hotel yang belum kunjung datang.
Sedangkan Jong Woon masih duduk tenang sambil memainkan ponselnya. ākau tahu
alamat hotelmu kan? lebih baik kita kesana naik taksiā
āaku tidak tahu alamatnya. Ini pertama kalinya aku ke Jejuā
āJangan bercanda!ā Jong Woon berdiri, āorang korea belum
pernah ke Jeju?ā
ālalu kenapa? Aku lebih senang ke Hawai saat liburanā
āoh.. hebat!ā pria didepannya mencibir. ācoba telfon appamu!
Tanya dimana staff hotelnya sekarangā So Eun mengeluarkan ponselnya dan
beranjak menjauhi Jong Woon yang kembali duduk. Tak lama gadis itu datang,
ākata appa, mungkin staffnya sudah sampai, kita disuruh berkeliling dan mencari
pegawai hotel yang membawa papan bertuliskan nama salah satu dari kitaā
Jong Woon mengangguk, lalu berdiri dan menarik kopernya.
Mereka berjalan seperti orang hilang di sekitar bandara, hingga ākeobwa! Kau
lihat papan ituā
āyang mana?ā
āKim Jong Eun. Lihat tidak?ā
āsiapa Jong Eun?ā So Eun menghela napas kasar dan memukul
kepala namja disampingnya. āPABO! Itu pasti gabungan nama kita, Kim Jong Woon
dan Kim So Eunā Jong Woon terdiam, memegangi kepalanya yang kena pukul, laluā¦.
ākau yakin?ā ia memutar kepalanya ke samping, namun So Eun sudah menghilang. Ia
kembali menoleh ke depan dan mendecak keras begitu melihat gadis itu ternyata
sudah berlari sambil menarik kopernya menuju sang pria pemegang papan āKim Jong
Eunā. Jong Woon menghela napas pelan, lalu ikut beranjak menghampiri mereka.
**********
So Eun dan Jong Woon yang kelelahan, dengan kompak tertidur
selama perjalanan menuju hotel. Setengah jam berlalu, Jong Woon mulai
mengerjap, ābelum sampai juga? Kenapa lama sekali ya?ā
āyaā¦ kira-kira dua puluh menit lagi sampai lahā¦..ā ucap pria
di belakang kemudi dengan nada riang. Jong Woon mengangguk ringan lalu menoleh
ke luar jendela. Benarkah? Coxon hotel di
Jeju kenapa lokasinya sangat tidak strategis ya? Harusnya tidak sejauh ini dari
bandara.
āBagaimana keadaan Jepang?ā dia tau aku habis dari Jepang? Apa Jung Woo samcheon memberitahunya?
āah.. cuacanya bagus!ā
āberarti kalian bersenang-senang disana ya?ā
ākalian?ā Jong Woon mengerutkan kening.
āhahahaā dan seketika tawa besar terdengar dari mulut pria
dikursi kemudi itu. āgeunde, anda ini pegawai hotel Coxon di bidang apa ya?
driver?ā
āpegawai hotel apa? coā¦ apa?ā
āchangkaman! Ada yang tidak beres disiniā¦.. sebenarnya kau
siapa?ā Jong Woon membenarkan posisi duduknya dan menatap pria itu dengan
tatapan menyelidik.
āaku Jun Tae Hwang! Tour guide anda untuk travel pribadi
Rose Storyā
āAPA? TRAVEL?ā
ā Neā¦ anda Kim Jong Eun kan? kau menyewa travel kami untuk
seminggu ini, kau habis bulan madu di Jepang dan sekarang ingin menghabiskan
waktu di Jejuā¦.ā Namja itu terlihat belum paham dengan situasi mereka sekarang,
ia terus tersenyum menatap Jong Woon yang sudah membeku lewat spion.
āsepertinya kau salah orangā ujar Jong Woon lemah.
āah~ salah orang bagaimana.. hahahaā¦..ā
āaku Kim Jong Woon, bukan Kim Jong Eunā¦ā¦ dan aku tak menyewa
jasa travelā
**********
Jong Woon POV
āSetidaknya jangan turunkan kami disini. Aku sama sekali
belum pernah ke Jejuā
āmasa bodo. Ini salahmu sendiri, dasar ceroboh!ā mobil itu
melaju setelah sang pengemudi mengumpat.
āAhjussi! Koperku!ā BUKā¦. Seketika sebuah koper melayang di
depan wajahku. āKALAU KAU BUKAN KIM JONG EUN! KENAPA KAU MALAH MENGHAMPIRIKU?ā
ia kembali berteriak, bersamaan dengan mobilnya yang kembali melaju.
āsebenarnya ada apa?ā gadis disebelahku bicara sambil
mengucek matanya. Ya.. kejadian barusan memang terjadi dengan sangat cepat.
Saat kubilang aku bukan Kim Jong Eun, pria itu langsung menginjak rem dan meneriaki
kami untuk keluar. So Eun terbangun mendengar teriakan itu, dan tiba-tiba saja
ia ikut didorong keluar.
āterima kasih jenius,ā ujarku sambil menyeringai sinis.
āada apa sih? Kenapa pegawai hotel appa setidak sopan itu
pada kita?ā
āpegawai hotel apanya? Kita salah orang! Kau seharusnya
menggunakan otakmu lebih sering! Kenapa kau malah menghampirinya? Di papan yang
ia pegang, ia menuliskan kata ākim jong eunā bukan kim so eun. Kenapa sih kau
ini?ā aku nyaris memekik saking kesalnya, tapi buru-buru kutahan emosiku.
āsekarang bagaimana?ā tanyanya tanpa dosa. Aku menarik napas
dalam, menahan tanganku untuk tidak bergerak dan mencekik gadis ini, laluā¦ā¦..
āsekarang kita tersesat di Jejuā¦. Eotte? Senang?ā
TBC
Finally, after a yearā¦ā¦. Iām back with my yeobo YESUNGIEā¦.. Happy
birthday CHAGIIIIIII^^ keep healthy, keep your love for me *aw*, AND WE, ELF,
WILL ALWAYS SUPPORT AND WAITING FOR YOU!! Love you my forever
lovely hubby. #aish <33333333 nbsp="">
Yep, sebenernya aku bikin ff ini karena request-an di Love You In
Silence setahun yang laluā¦ mian kl g sesuai harapan.
Kayanya ini bakal pendekā¦. Paling 3 ato 4 part selesai, tapi kl aku ada
ide lagi trus aku tambah-tambahin g apa-apa kan ya? Kenapa dibikin part? Kenapa
g dibikin oneshot aja? Kenapa pendek banget? Jawabannya satu. Kalian liat kan
bahasa aku lagi ngaco banget? G tau kenapa, aku lagi kehilangan feel buat nulis
cerita APAPUN. Bingung mau gambarin apa yang diotak ke dalam bentuk tulisan itu
kaya apaā¦. Aku ngerasa kemampuan nulis aku lagi anjlok banget. Wae? molla molla
molla mooollaaa. Aku harus banyak latihan. T_T Fighting salsaā¦. fightingā¦.
And the lastā¦. I wanna thank all readers, especially for readers who
also commented on my Jong-Eun and all our fanficā¦. G cuma di ff aku doang, tapi
di ff semua author GIGS (Kim Dhira, GSB). Aku tau BANGET, kl komen di blogspot
itu agak lebih ribet daripada wordpress, soā¦ MAKASIH^^ keep comment! Ok..
Hahahhahaaaa.....akhirnya FF jong_eun couple nonggol lagi...thanks author (y)
ReplyDeleteNgakak dah bacanyaaaa...awal pertemuan ribut2 d ampe tersesat d jeju kwkkwkkwkwkkw geli bgt dah !! Sbenrnya bener jg yg sso bilang kim jong eun gabungan dr nama mereka kkkkkke ~thu2nya salah orng ghghgh....aaaaaaaa ga sabar thor kira2 apa yg akan mereka lakuin d jeju akibat tersesat ini hihi ....(Y)
Reader, suka bgt ff jong_eun couple d blogspot ini cz always make me crazy n happy :*
Slalu suka liat pertengkaran2 jong_eun (y)
Aaaaaaaaaa...cipppooook author salsa pakei sendal ghhgh *plakk*
Ni ff cetarrr badaiii mengetarkan dunia akhirat hhhhe ..mantabb (y)
Kumohon jgn lama2 ya thor next partnyaaa...*puppyEyes*
Btw : nama FB or Twitter author salsa apa ya??? Soalnya banyak temenku g bisa comments d blogspot ini...!!klo thu FB sm twitter author mereka akan kasih comment d sana :D OK chagiya :* hhe
Kasih thu,please :*
Ttp cmunguth (y) lanjuuuuutt~ ga pakei lamaaaaa :* :*
omo....MAKAAASIIIIHHHH *lempar sendal* komentar kamu panjang bgt ya allah! Jong-Eun pasti nongol terus dong!! ini salah satu official couple aku! cetar badai menggetarkan dunia akhirat? yaa ampun APA INI (O_o)
DeleteSorry, aku g maenan socmed. Twitter blog aja ya.. @GIGSent
Yang ga bisa komen ya gapapa, dibaca aja aku udah senang seneng ko! dan lanjutannya? ga pake lama? ah.... lamain aja deh .... lamain.... lamain.... tahun depan? eotte? kyahahaha......
Hua... Ayo2 next part nya dtunggu bgt chingu...
ReplyDeleteBgaimana y nasib yesso d jeju?? Penasaran2... :D
Gimana ya?? tunggu aja deh!! makasih komennya chingu^^
DeleteYaaap ..tangkep sendal --__--"
ReplyDeleteāāĆ ā¢"Ģ®ā¢āāĆ ā¢"Ģ®ā¢āāĆ ā¢"Ģ®ā¢āāĆ ā¢"Ģ®
Hhhhhhhh .... Saking suka nya gt ampe ampe nyampei k akhirat xixi *reader lebay* maklumin aja dah :*
Hbs udeh lama ini nunggu kehadiran ni couple (y) :*
Kyaaaaaaaaaaaa jagn thun depan yo yoooooo
Sodorin jong Woon sm soeun k salsa
Biar inspirasinya langsung numpuk g ketulungan hhhhe (y) :D
Ooo dpp ya bagi yg ga bs comments ...author baek banged dah (y)
*tiup lilin bareng ecung *
Klo udeh d lanjut, aku di colek2 ya ghghhg ;;)
Smoga author ga risih ya baca commenan reader ini :* *pasang Muka imoet*
Cmunguth ya author salsa (y) :D
iyalah baee *kibas rambut*
Deletemakasih disemangatin! hohoho! :))))
Ni ff kapan d lanjuuut?? Reader udh ga sbaran :* :*
ReplyDelete