Snap On The Plan - Prologue
Cast : Lee Donghae
Zhang Yixing
Im Yoon Ah
Han Eun Ri
Tidak ada yang tahu jika di tengah hari yang tenang dan
penuh kedamaian ini terjadi sebuah peristiwa besar yang berdampak burul
terhadap kelangsungan hidup banyak orang. Seorang ibu pedagang kue beras atau
seorang kakek tua yang sedang menikmati kegiatan memancingnya tidak tahu jika
dalam hitungan bulan atau mungkin hari, hidup mereka tidak akan semenyenangkan
detik ini. bagi kaum awam atau masyarakat biasa yang jauh dari hingar bingar isu
politik akan sulit mendapatkan faktar jika nasib mereka bergantung pada
beberapa orang yang sedang mencoba untuk menemukan berbagai informasi, fakta
serta juga melakukan pelacakan.
Han Eun Ri, putri presiden Korea Selatan āHan Jung Suh-
menghilang, lebih tepatnya diculik oleh oknum-oknum yang mengatas namakan diri
mereka sebagai gerakan revolusi. Mereka adalah sebuah kelompok yang berisi
pemuda-pemuda yang menginginkan kejatuhan Han Jung Suh sebagai presiden. Kelompok
ini menilai pemerintahan terlalu otoriter, isu-isu korupsi di dalam instansi
kenegaraan serta kegagalan pemerintah dalam menangani pembantaian kaum imigran
di Busan juga tak luput dari daftar kekecewaan mereka. dasarnya kelompok ini
hanya menginginkan sebuah pembaruan, perbaikan terhadap sistem pemerintahan
negara. Berbagai hal telah mereka lakukan untuk menggulingkan Han Jung Suh dari
kursi pemerintahan, mulai dari demo hingga mendatangi kantor parlemen yang
berada di pusat kota. Tapi nyatanya suara mereka hanya menjadi angin lalu yang
tidak pernah ditanggapi.
Kami bisa melakukan apapun demi sebuah perubahan.
Benar, apapun bisa mereka lakukan termasuk menyekap putri
semata wayang presiden. Mereka begitu terorganisir dan berpengalaman, tak
sedikitpun jejak atau tanda-tanda yang bisa ditemukan oleh sekelompok polisi
negara yang sedang berusaha melacak keberadaan kelompok itu. Menyekap Han Eun
Ri adalah pilihan paling tepat untuk menarik perhatian, tidak seperti saat
mereka berdemo di depan kantor presiden, beberapa menit setelah menculik putri
presiden, keadaan kantor pemerintahan begitu kacau dan semrawut. Semua orang
dikerahkan untuk mencari, semua pasukan keamanan negara ditugaskan untuk
mengamankan kantor serta kediaman presiden. Di balik semua kehebohan itu,
sekelompok pemuda tengah tersenyum menang. Rencana mereka berhasil dan tak lama
lagi apa yang mereka inginkan akan tercapai. Cita-cita mereka, serta keinginan
luhur mereka akan terwujud. Hanya tinggal menunggu waktu.
****
ā Demi tuhan aku akan mematahkan lehermu kalau pemutar
musik-ku rusak!ā decak frustasi lolos begitu benda kecil berwarna hitam
kesayangannya tidak bisa menyala. Ia menatap pria di depannya yang sedang memasang
wajah polos seperti malaikat yang tak berdosa. Pria itu kemudian tersenyum
sambil meringis, ia tahu maksud dari wajah seram orang di hadapannya. ia telah
merusak Mp3 player kesayangan sahabat karibnya. Entah bagaimana caranya, tapi
benda itu tak lagi bisa beroperasi setelah ia pinjam beberapa menit yang lalu. ohā¦jangan salahkan ia dan tangannya yang
ajaib itu.
Sekujur tubuhnya menegang saat sorot mata orang di depannya
menajam, spontan ia melangkah mundur. Orang di depannya bergerak semakin dekat
ke arahnya, gerak-geriknya begitu horror hingga memaksanya untuk mengakui jika
dirinya benar-benar takut jika tangan kecil yang hampir menyentuh lehernya itu
akan membuat batang tenggorokannya patah.
ā Ayolah Yoongā¦itu hanya pemutar musik, aku bisa membelikan
yang baru. Jebalā¦!ā ia benar-benar panik saat tangan kecil itu sudah benar-benar
berada di lehernya, mencengkram lehernya dengan hasrat yang benar-benar besar.
ā Mau berapa banyak barang lagi yang kau hancurkan Lee Donghae!!! aku tak tahu terbuat dari apa kedua tanganmu atau kekuatan terkutuk macam apa yang dimiliki tanganmu, tapi ku mohon berhentilah merusak barang-barang milikku!ā pria itu menyipit begitu suara cempreng itu terngiang.
Pria itu, Lee Donghae menegakkan tubuhnya. Berusaha berdiri
dengan kakinya yang melemas. ā Kalau kau ingin mengeluh, mengeluhlah pada
tuhan. Dia-lah yang memberikan kekuatan ajaib itu padaku.ā Donghae membenarkan
posisi tasnya kemudian berjalan melewati gadis yang tengah mendengus kesal.
ā Benar-benar menyebalkan!ā gadis itu menghentakkan kakinya.
Percuma ia berdiri terus di tempatnya, berharap pria bernama Lee Donghae itu
berbalik dan bersujud meminta maaf padanya. Oh tidakā¦pria idaman seluruh gadis
di kampus itu tidak akan pernah mengemis hanya untuk sebuah maaf. Pria itu
memiliki terlalu banyak kebanggaan untuk melakukannya.
Keduanya terus terdiam tanpa membincangkan hal-hal menarik
yang biasanya menyulut perdebatan, dua orang yang masih tercatat sebagai
mahasiswa dan mahasiswi Universitas Annyang itu terjun memasuki keramaian yang
memadati koridor bangunan.
Donghae berhenti sejenak untuk merogoh ponsel di dalam saku
celananya. Ji Hoon Calling. Tak lama sebuah suara menyapanya, ia
mengerinyitkan dahinya begitu lawan bicaranya terus menyebut hal-hal yang
membuat rasa ingin tahunya muncul. Pandangannya beralih pada gadis yang dari
tadi terus mengekorinya, gadis itu juga sedang menatapnya. Menatap penuh
kebingungan, sepertinya gadis itu tidak sabar untuk menanyakan hal apa saja
yang Donghae dan lawan bicaranya bincangkan.
ā Baiklah..kami akan ke sana.ā Dahi gadis itu semakin
berkerut saat Donghae menyudahi panggilannya. Kami? Maksudnya aku dan dia?.
ā Yaā¦aku dan kau. Bersiaplah Im Yoon Ah kita akan menemui
seseorang. ā gadis itu membeku. bagaimana bisa Donghae mengetahui pikirannya? Astaga!.
Kebingungannya tak bertahan lama karena setelahnya ia
langsung berlari kecil untuk menghampiri Donghae. Seperti yang pria itu
katakan, ia harus bersiap, bersiap untuk menemui seseorang.
****
Menunggu adalah hal paling menyebalkan untuk Im Yoon Ah,
gadis yang biasa dipanggil dengan nama Yoona itu paling benci membuang waktunya
dengan duduk manis tanpa ada hal yang bisa ia lakukan. Berulang kali ia melirik
jam tangannya, memastikan berapa banyak waktu yang telah ia korbankan untuk
menemui seseorang yang Donghae katakan.
Ia menghela nafasnya, tangannya terjatuh lemas setelah ia
kembali melirik jam tangannya. ā Apa kita tidak salah tempat? Kenapa orang itu
belum datang juga?ā Yoona mulai gelisah, dalam hidupnya hal yang paling sulit
ia lakukan adalah menunggu. Ia bukannya tidak memiliki kesabaran, tapi
berhubung seseorang yang akan ia temui adalah seseorang yang sangat penting
untuk hidupnya, ia tak bisa mengendalikan rasa antusiasnya.
Waktu seakan berjalan begitu lama, menghabiskan waktu
duapuluh menit dengan hanya duduk manis di dalam salah satu kafe di tengah kota
rupanya terasa seperti menantikan salju turun di musim panas. Yoona benar-benar
tidak tahan dengan ini semua. Ia berdiri dari kursinya, membuat pria yang
tengah memainkan ponsel itu menatapnya sekilas.
ā Duduklahā¦Kau harus bersabar nona.ā Donghae tak begitu
peduli dengan reaksi Yoona yang semakin geram karena ucapannya. Lebih tepatnya
ia memang tak peduli, ia kembali memainkan ponselnya. Membalas beberapa pesan
singkat yang ia terima.
Tak berapa lama setelah memutuskan untuk kembali duduk,
Yoona menyeruput vanilla lattenya dengan rakus. Begitu dua muda mudi itu tengah
tenggelam dalam kegiatan membosankannya, seorang pria muda terlihat memasuki
kafe dengan terburu-buru. Yahā¦anak muda itu tahu jika ia terlambat.
Ia tersenyum simpul begitu mendapati dua orang yang menjadi
alasannya berlari dari halte bis masih setia menunggu kedatangannya. ā
Maaf..apa kalian orang-orang yang Ji Hoonā¦..ā
ā Ehā¦ya! Kami yang membuat janji denganmu. Kenalkan aku Im
Yoon Ah dan ini Lee Donghae.ā belum sempat ia menuntaskan kalimatnya, Yoona
sudah menyelak dengan perkenalan diri yang singkat, padat dan benar-benar
jelas. Gadis itu menjabat tangan pemuda di depannya dengan semangat.
Di sisi lain Donghae hanya mencebikkan bibirnya. Dia
pikir aku tidak bisa memperkenalkan diriku sendiri apa?.
ā Zhang Yixing, tapi kalian bisa memanggilku Lay.ā Balas pemuda
itu. Donghae hanya mengangguk, tersenyum singkat kemudian menerima uluran
tangan pemuda di depannya.
Lay? Pria yang manis. Penampilan menarik dan memiliki wajah yangā¦eumm
tampan, walau masih lebih tampan aku. pikir Donghae begitu menilai
sosok di depannya.
~ TBC ~
Saya hadirā¦.GBS kembali!!! Fufuhhā¦setelah lama menghilang dari
peradaban, setelah lama mengendap di suatu tempat yang tidak terjamah
modernisasi akhirnya aku kembali. HAHAHAHAHA*tawaevil* okeā¦first of all aku mau
ngucapin SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI!!!*lagi-lagi telat ngucapin*
Well-well-wellā¦..mungkin agak mengejutkan yah dengan ff ini. W.O.W bgt
aku publish ff multichapter baruā¦ secara aku masih punya banyak utang. Ckckckā¦.jangan
kan kalian, aku juga terkejut. Padahal yang kaya udah aku bilang aku bru balik
ke peradaban hari ini, tapi nekat nulis ff. padahal dari tadi bengek gak jelas
kaya ayam sekarat, padahal tadinya mau tidur tapi tapi malah nulis beginiannnnā¦
Okeā¦ecamkan baik-baik yang saudara/I semua! aku gak jamin bakal
prioritasin ff ini, yahā¦berhubung aku anaknya labil tingkat paling atas jadi
susah buat mastiin apakah ff ini bakal dilanjut. Sumpahā¦aku juga ragu pas mau publishnya
cuma ngerasa rada gimana gitu klo gak publish*derita anak labil*.
Terlepas dari kegalauan dan ketidakjelasan nasib kelanjutan ff ini, aku
mau sedikit bahas tentang cast di ff ini. Donghae-Yoona-Layā¦tadinya aku mau
main cast cewenya OC aja, tpi pas lagi ngebayangin Donghae-Lay yang katanya
Long Lost brother*karena ada beberapa kemiripan diantara mereka* kayanya bakal
jadi pertempuran hebat klo maincastnya Yoona.
Seru kan? Bakal seru klo aku tetep ngelanjutin ff ini. kekekekā¦oke tapi
jangan khawatir tapi juga jangan ngarep bgt, berhubung ini lagi liburan aku
mungkin bakal berusaha untuk lanjutin. Okeā¦deh semuanya kayanya udah lama g
nulis bikin otakku gak sinkron dari tadi susah nemuin kata-kata yang sesuai.
*efek tenggelam di lautan tanpa dasar*. Baiklah sekali lagi aku mau minta maaf
sama semua reader, mungkin selama aku nulis, selama kalian baca ff yg aku tulis
ada banyak kekurangan, keburukan, kecacatan atau apapun yang gak berkenan. Sekali
lagi mohon maaf lahir batin yah semua!!!.
Sweet Smile
Mrs. Kim Myungsoo
kapan nie FF d lanjutin?? seru tauuu
ReplyDeletelanjut yachhhh