Promise





cast  :
  • Kim Taeyeon
  • Park Jung Soo




backsound : Girls' Generation - Lost in Love







Angin yang berhembus mampu membuat tubuhku sedikit bergetar. Bahkan semakin terasa dingin tatkala bayang-bayang itu kembali hadir dipikiranku. Bayangan yang selalu membuatku rapuh. Aku telah berjanji padanya, tetapi aku selalu melanggarnya. Sekuat tenaga aku mencoba untuk menahan butiran kristal ini. Tetapi sekuat apa pun aku mencobanya, butiran-butiran ini akan terus memaksa keluar dari mataku.


“Taeyeon eonni.. apakah kau masih lama di dalam?”


Suara panggilan itu membuatku langsung menyekah aliran air yang membasahi pipiku. Secepat kilat aku bersihkan wajahku dan kembali menormalkan raut wajahku. Aku tak mungkin menunjukkan wajah bodoh ini dihadapan mereka. Aku pemimpin mereka. Tak sepantasnya aku seperti ini. Ayo Kim Taeyeon, kau pasti bisa. Dua tahun tak terlalu buruk untuk kau menunggunya.



     Tok... tok... tok......



“eonni...”


“ne. aku akan segera keluar.”


Aku kembali menatap pantulan diriku di cermin. Memastikan bahwa wajahku sudah tak terlihat bodoh lagi. Helaan berat lolos begitu saja saat aku hendak membuka pintu kamar mandi.



**********



“Taeyeon, Jessica, dan Tiffany. kalian akan ada latihan khusus dengan Luna, Krystal, dan Sulli. sedangkan yang lain, kalian dapat berlatih seperti biasa. arraseo?”


“ne arra..”



Tubuhku terasa melemah setiap kali bayagan itu datang. Berulang kali kuyakinkan diriku bahwa ini demi kebaikannya, tetapi berulang kali itu juga aku gagal meyakinkan diriku. Setiap saat rasa yang menyiksa ini selalu menyergapku, setiap saat itu pula aku mencoba untuk menguatkan diriku dan menghilangkan rasa tersebut. Tetapi pada akhirnya, aku kalah. Aku kalah pada rasa itu. Aku memang lemah. Sangat lemah.



“eonni, ayo kita turun.”



Bahkan saat ini aku telah kalah oleh rasa itu. Rasanya aku ingin menangis. Menangis sejadi-jadinya. Tetapi apa dayaku? Aku tak berhak untuk menangis. Aku... aku.......



“Taeyeon-ah..”



Rasa ini benar-benar telah membuatku gila. Serta telah membuatku tak dapat hidup dengan normal. Apakah pada akhirnya kehidupanku akan menjadi seperti ini?



“Taeyeon-ah..”


“Yoong, bukankah tadi kau yang memanggilnya. apakah kau mengetahui sesuatu?


“mollayo. aku hanya memanggilnya saja. ketika ia keluar dari kamar mandi, raut wajahnya telah menjadi seperti itu.”


“em Fany eonni. sebenarnya, sejak semalam Taeyeon eonni kelihatan aneh.”


“nde? maksudmu apa Seohyunnie? ceritakan yang jelas pada kami.”


“ketika aku ingin ke kamar mandi, aku bertemu dengan Taeyeon eonni. wajahnya terlihat begitu sedih. tetapi ketika aku bertanya padanya, ia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.”


“apakah ini ada hubungannya dengan.......”


“mau sampai kapan kalian di dalam. ayo turun!”


“ne oppa.”


“Taeyeon-ah.”



Hatiku terasa begitu sakit. Rasa sakit ini telah membuat aku kehilangan kendali akan diriku sendiri. Tuhan.... aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin mengatakan semuanya pada dirinya.



“yak Kim Taeyeon!!”



Refleks aku menoleh saat ada sesuatu yang mencengkram lenganku dengan kerasnya. Mataku membulat manakala retinaku menangkap sosok orang yang mencengkramku. Jessica, apa yang ia lakukan?


“ya! sakit.” Rintihku sembari menepiskan tangannya dari lenganku. “kau kenapa? kenapa kau mencengkramku sekeras itu?” Sambungku lagi sembari mengusap-usap lenganku yang mungkin telah berubah warna menjadi kemerahan karena ulahnya.


“kau kenapa? seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. kau tak lihat dimana kita sekarang, eo? kita telah sampai. dan kau tahu, telah berapa lama kita terdiam di dalam hanya karena dirimu?” Tuturnya yang langsung membuatku memperhatikan sekitar. Benar. Kami telah berada di depan SM Building. Dan tunggu, sejak kapan kami telah berada disini? Dan.. kenapa mereka semua melihatku seperti itu?


“mianhae... kalau begitu ayo kita turun.”


Baru aku akan membuka pintu van, tetapi lagi-lagi Jessica menghentikannya. Apa mau yeoja ini? Tadi ia mencengkramku karena aku tak kunjung turun. Dan sekarang, saat aku akan turun, ia menghentikannya.


“waeyo? bukankah tadi kau menyuruhku untuk turun.”


“turun? kalau begitu aku ingin bertanya padamu. setelah kau turun, kau akan kemana?”


Kemana? Pertanyaan macam apa itu? Apakah ia lupa? Apakah ia sudah tak ingat untuk apa kami datang ke tempat ini?


“tentu saja ke practice room. bukankah dari awal itu jadwal kita.”


“lihat! hhhhhh~.... sebenarnya apa yang terjadi padamu?”


Aku menatapnya bingung. Lihat? Terjadi? Sebenarnya apa yang ia bicarakan? Kenapa ia malah bertanya padaku?


“apa yang kau bicarakan Sica-ah? aku tak mengerti.”


Ia menghembuskan nafasnya. Sekilas kulirik wajah member yang lain, tak jauh berbeda dengan Jessica. Wajah mereka terlihat bingung dan cemas. Memangnya apa yang terjadi? Apa yang tak kuketahui? Apa jangan-jangan... memang hanya aku yang tak mengetahuinya.


“kau tahu, sejak tadi kau hanya melamun. tatapanmu juga begitu kosong.”


“melamun?” Ulangku memastikan bahwa yang kudengar itu benar.


Jessica kembali menghembuskan nafasnya. Bahkan kini tak hanya Jessica saja, tetapi Tiffany dan Sunny pun juga ikut menghembuskan nafas mereka bersamaan.


“Taeng sebenarnya apa yang terjadi? apakah kau sakit?”


“sakit? aku tak sakit Sunny-ah.”


“lalu kau kenapa? kenapa belakangan ini kau sering sekali melamun, dan kau juga terlihat sedih?”


“eonni, apakah ini ada hubungannya dengan Jung Soo oppa?”


Tanpa sadar aku langsung menatap Yoona. Aku terdiam. Aku kehabisan kata-kata. Aku tak mungkin mengatakannya pada mereka, dan aku juga tak mungkin mengelak. Yoona benar. Semua ini karena ia. Karena Jung Soo oppa.


“annio. sudahlah ayo kita turun.” Tukasku. Aku kembali akan membuka pintu van, namun lagi-lagi Jessica menghentikannya.


“baik kalau kau tak mau menceritakannya. kami tak akan memaksamu.”



**********



“karena sudah lengkap, berarti kita  mulai saja latihan kali ini. em..... kita mulai dari Tiffany dan Taeyeon.”


Tiffany langsung menarikku berdiri saat nama kami disebut. Tak perlu menebak lagu apa yang akan kami nyanyikan saat ini, karena pasti lagu duet kami yang ada di album terbaru yang akan kami nyanyikan. Lagu yang cukup untuk membuat siapa pun yang mendengarnya akan merasa tersentuh bahkan mungkin sedikit mengalirkan butiran demi butiran kristal dari mata mereka.


“tapi tak seperti latihan baisanya. Luna dan Sulli akan membantu kalian dalam latihan kali ini. Taeyeon bersama Luna dan Tiffany, kau bersama dengan Sulli. anggap saja Luna dan Sulli sebagai pasangan kalian. arraseo?”


“ne arra saem.”


Kusunggingkan senyumku saat Luna telah berdiri dihadapanku. Awalnya aku merasa bingung dengan tema latihan kali ini, namun lambat laun aku mulai mengerti apa maksud Kim seosangnim melatih kami dengan cara seperti ini.


Tak lama alunan musik mulai terdengar. Aku pun mulai mempersiapkan diri karena pada lagu Lost in Love aku mendapat bagian pertama.



urin jigeum jeongmallo heeojin geolkka.. anim yaksokhandaero jamsi meoreojin geolkka.. naneun i jeongdomyeon chungbunhi doen geot gateunde.. wae amureon sosigi eomneun geolkka.....”



Aku menatap Luna. Mencoba memabayangkan dirinya sebagai orang yang aku cintai, sama seperti apa yang diperintahkan Kim seosangnim tadi. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba saja rasa sakit ini kembali menyergapku. Caranya tersenyum mengingatkanku pada Jung Soo oppa.



“neoreul saranghae, kkeutdo eomneun gidarimirado gwaenchanha.. niga nareul dasi chajeul ttaemyeon eonjena.. neoreul hyanghae useo jul su inneunde oh..... ajikdo badadeuril su eomneun geolkka.. niga kkeonaetdeon yaegin ibyeoreul dollyeo malhan geot.. naneun gojigotdaero bada deurigo sipeo.. neoneun jigeum mueol hago isseulkka.....”


“neoreul saranghae, kkeutdo eomneun gidarimirado gwaenchanha.. niga nareul dasi chajeul ttaemyeon eonjena.. neoreul hyanghae useo jul su inneunde oh.....”



“eonni, kau kenapa?” Luna memperhatikan wajahku, sepertinya ia menyadari perubahan raut wajahku. “annio gwaenchana..” Elakku dan kembali memfokuskan diri untuk bernyanyi.


“ije jogeumssik na seulpeojigo.. niga tteonan geol silgamhajiman.. niga doraomyeon jalhaejugetdan saenggakppun.....”


“wae ireoke miryeonhageman gulkka.. naege jueojyeotdeon sigandeureun..”
“sigandeureun...”
“uri sail jeongnihagi wihan siganil ppun.....”


“seulpeuji anha.. niga nareul chajeul georaneun geu mideumeun.....”


“naui sarangeul deo dandanhage mandeulgo.. naege saraganeun himeul juneun geol.....”



Alunan musik telah berhenti, tetapi aku? Aku tak dapat menghentikan rasa sakit ini. Aku sudah tak mampu untuk menahannya. Air mata ini terlalu banyak sehingga kelopak mataku tak mampu lagi membendungnya.


“Taeyeon eonni, kau kenapa? kenapa kau menangis? apakah ini karenaku? kalau iya, mianhae eonni.. aku tak bermaksud membuatmu menangis..” Kusekah air mataku sebelum kembali menatap Luna yang nampak begitu khawatir karena aku yang tiba-tiba saja menangis.


“annio Luna-ah. ini bukan-”


“sebenarnya apa yang terjadi Taeng? sejak kemarin kami lihat kau bersedih. apakah ini ada hubungannya dengan Jung Soo oppa, eo?”


“jujurlah pada kami. kami ini teman, sahabat, serta keluargamu.”


“nan gwaenchanha....”



**********



“sebenarnya apa yang terjadi dengan Taeyeon?”


“ne, tadi aku bertemu dengannya. tetapi wajahnya terlihat begitu sedih.”


“em, kami juga tak tahu pasti oppa. tapi sepertinya, semua ini ada hubungannya dengan Jung Soo oppa.”


“Jung Soo hyung? maksudmu apa Yoong?”


“entahlah, aku juga tak tahu pasti Donghae oppa. tetapi sepertinya sih memang begitu.”


“kalau begitu kebetulan.”


“kebetulan? maksud Jong Woon oppa apa?”


“kalian tak tahu? tunggu, tetapi kau mengetahuinya kan Yoona-ah?”


“mengetahui??... ah aku tahu.”


“nah, kalau begitu kajja.”


“kajja? yak hyung! sebenarnya apa yang kau bicarakan?”


“sudahlah, nanti kalian juga akan tahu. yang penting sekarang, kalian ajak Taeyeon masuk ke dalam. dan sisanya kalian serahkan saja padaku dan juga Yoona.”



**********



Baru saja aku akan menelan air yang kuminum, namun aku harus menyemburkannya karena pekikan Sooyoung dan Jessica yang mampu membuat siapa pun yang mendengarnya harus memeriksakan telinga mereka pada dokter.


“wae??!”


“ikut kami.”


Tanpa penjelasan atau apa pun, tanganku telah ditarik oleh kedua anak manusia ini. Pasrah? Ya.. mau bagaimana lagi. Percuma saja jika aku harus mengeluarkan tenagaku hanya untuk melepaskan diri dari mereka. Itu hanya akan sia-sia.


“kenapa kalian membawaku kesini?” Tanyaku. Aku benar-benar merasa bingung sekarang. Kalian tahu dimana aku sekarang ini? Di ruang meeting SM. Dan kalian tahu, siapa saja yang berada di ruangan ini? Tak hanya memberku saja, tetapi member Super Junior pun ada.


“tak apa. kami hanya ingin mengajakmu kesini. dari pada kau sendiri dan pada kahirnya nanti kau hanya menangis. ya.. lebih baik kau bergabung bersama kami.”


“cih bohong. pasti ada yang kalian rahasiakan dariku.” Cibirku saat melihat wajah mengesalkan mereka.


“kalau iya, memangnya kenapa? apakah kau keberatan?”


Aku langsung melirik tajam saat sebuah kalimat terlontar dari mulut Eunhyuk oppa. Jadi mereka telah merencanakan sesuatu di belakangku.


“tsk bukan begitu oppa. tetapi setiap sesuatu yang berhubungan dengan Super Junior dan  Girls’ Generation, pasti pada akhirnya akan tak mengenakkan.”


“jeongmal eonni? kau tak menyesal bila kami membatalkan rencana ini?”


Kuputar tubuhku saat suara Yoona yang terdengar tengah mengejekku menggema di dalam ruangan ini.


“maksudmu?”


“maksudku, apakah eonni tak menyesal jika aku mengembalikan dia sekarang?” Mataku langsung bergerak mengikuti arah tangan Yoona yang tengah menunjuk sesuatu. Tanpa ada yang mengaba-abakan, mataku langsung membulat sejadi-jadinya saat melihat sosok yang ditunjuknya.


Apakah ini mimpi? Atau ini hanya halusinasiku saja?


“Taeyeon-ah....”


Aku masih terus menatapnya yang kini tengah berjalan ke arahku dengan senyumnya yang selalu membuatku tenang. Siapa pun yang melihatku tertidur, aku mohon.. biarkanlah aku tertidur. Biarkan aku menikmatinya walaupun hanya di dalam mimpi.


Ia memelukku. Menenggelamkan wajahku pada dada bidangnya. Dan itu sanggup membuatku menyadari bahwa semua ini bukanlah mimpi. Ini nyata. Dia... Jung Soo oppa. Jung Soo oppa yang tengah memelukku. Tanpa kusadari, air mataku kembali mengalir membasahi pipiku dan juga pakaiannya. Kueratkan pelukanku padanya. Aku tak ingin melepaskannya. Aku ingin terus berada di dalam dekapannya.


“apakah kau menjadi seperti ini karena merindukanku?”


Aku hanya diam. Rasanya lidahku kelu hingga membuat aku tak dapat berbicara sepatah kata pun. Dan tanpa kusadari kepalaku mengangguk. Mengiyakan pertanyaannya yang hanya mampu kurutuki dalam hati. Kenapa kau mengangguk? Kau hanya akan menyusahkannya.


“mianhae.. jinjjae mianhae.”


“annio oppa. ini bukan salahmu. aku yang telah melanggar janjiku padamu.” Kulepaskan pelukanku dan beralih menatapnya. Benar. Aku yang telah melanggar janjiku sendiri.


“aku tak mau kau bersedih Taeng, tetapi aku yang membuatmu menjadi seperti ini.”


“annie oppa annie. ini bukan salahmu. aku menangis hanya karena merindukanmu. seharusnya aku yang meminta maaf kepadamu. aku telah melanggar janjiku. mian Jung Soo oppa...”


Ia kembali merengkuhku. Kembali membiarkanku membasahi pakaiannya. Kini aku sadar, dengan terus memendam perasaanku sendiri hanya akan membuatnya menjadi merasa bersalah.


“oppa, aku janji. aku tak akan membiarkan air mata ini kembali mengalir.” Ucapku yang masih berada di dalam pelukannya. Mungkin ini naif, tetapi aku akan berusaha untuk tak menangis selama ia menjalankan kewajibannya di militer.


“kau yakin?” Ia melepaskan pelukannya dan beralih menatap kedua mataku. Dengan seulas senyum kuanggukkan kepalaku yakin.


“ne. aku yakin. mungkin awalanya akan sulit, tetapi aku akan terus berusaha. dan aku akan dengan setia menunggu kembalinya dirimu.”


“yakso?” Ia mengulurkan jari kelingkingnya padaku. Melihat hal itu tanganku langsung bergerak membalasnya. Ku tautkan jari kelingkingku padanya , sebagai simbol akan janji yang telah kuucapkan padanya.


“yakso.”




F  I  N





hai.... hallo... annyeong... 
in this beautiful day, i brought a new story. i hope readers aren't dissapointed with the story.
because i just brought a standart story and also an absurd story for you.
but, i still hope that you feel entertained with this story.


oh iya, before i go out from here. i wanna say


HAPPY 2nd ANNIVERSARY
GIGSent FANFICTION........
*open coke* *turn on the fireworks* *blow the candle*


because today is our anniv, so we'll make a special day for all of you.
so wait and see ya...감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts