The Convoluted Love





[Birthday Project]






backsound : 

  • Fly To The Sky - Missing You
  • F(x) feat. D.O EXO - Goodbye Summer
  • Geeks & Soyu Sistar - Officially Missing You Too
  • Ost. To The Beautiful You (Sunny & Luna ) - It's Me
  • Ost. Fabulous Boys (Jiro Wang) - Half Of Me








“Donghae-ssi..” Laki-laki itu menoleh begitu namanya terpanggil dan pundaknya mendapat sentuhan dari sosok di belakangnya.



“ada apa?”



Sosok itu bergerak tak menentu. Menggaruk tengkuknya seakan ada sesuatu yang tengah merayap disana hingga membuat ia tak dapat menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan.



“ada apa? katakan saja.”



Sosok itu menundukan kepalanya. Tak berani menatap langsung laki-laki bernama Donghae itu. “mmm.. model yang bekerja sama dengan kita. em~ dia......” Sosok itu kembali diam. Tangannya kembali terangkat guna mengusap tengkuknya.



“em.. begini Donghae-ssi. mm~ model itu. ia....... ia terjebak macat.”



Donghae terdiam. Ia merasa aneh dengan staffnya itu. Oh bukankah sudah sewajarnya jika terjadi kemacatan disaat-saat seperti itu?



“lalu kenapa? bukankah kemacatan sering terjadi di daerah sini. dan terlebih sekarang akhir pekan.”



“em.. iya. tapi bagaimana de-”



“Yesung? tenang saja, aku yang akan bicara dengannya.”




~ O O O ~




Siang yang terik semakin terasa panas manakala sesosok gadis berparas cantik serta bertubuh tinggi hadir diantara kumpulan orang-orang dengan wajah lelah yang senantiasa menghiasi wajah mereka. Gadis itu menundukan badannya. Memberikan salam sekaligus meminta maaf atas keterlambatannya.




“Yoona-ssi, kau bisa ganti pakaianmu sekarang. ruang kostumnya berada disana.” ujar salah satu staff pada gadis bernama Yoona yang baru saja menapaki kakinya di tempat tersebut.



Mentari masih senantiasa menyinarkan sinarnya. Kesibukan juga masih terus menemani kemanapun kaki orang-orang di tempat itu melangkah. Dan bertepatan dengan kemunculan seorang gadis ditengah-tengah mereka, membuat suara riuh yanh tadi terus menggema kini berangsur menghilang dan berganti dengan keheningan yang hanya bermandikan lembutnya suara semilir angin.




Adegan demi adegan terekam dengan begitu apiknya pada sebuah gulungan hitam yang tersimpan di dalam sebuah benda yang bernama kamera. Benda dengan lensa di depannya yang mampu menangkap pergerakan seseorang walaupun berada di jarak yang agak jauh.



Dan orang-orang yang bertanggung jawab pada benda itu tiada hentinya menggerakan serta merekam setiap adegan yang diberi tahu oleh sosok laki-laki yang duduk di depan sebuah layar yang menampilkan adegan yang terekam oleh benda itu. Hingga suara laki-laki itu terdengar dan menghentikan seluruh kegiatan yang tengah terjadi.



“hari ini cukup. kita lanjutkan lagi besok.” ujar laki-laki itu. Ia meletakkan lembaran-lembaran kertas yang dipegangnya ke atas kursi yang ia duduki dan melangkah pergi meninggalkan tempat itu.




~ O O O ~




Mentari senja sudah tak tampak. Angin juga sudah berganti menjadi angin malam. Membuat hawa dingin semakin bertambah kadarnya.



Yoona baru saja merapihkan barang-barangnya dan hendak pergi menuju mobilnya guna kembali ke apartment untuk beristirahat. Namun langkahnya terhenti saat suara berat seseorang memanggil namanya. Lantas ia berbalik dan mendapati sosok Donghae disana.



“sunbea..”



“lama tak bertemu. bagaimana kabarmu?”



“baik. bagaimana dengan sunbea?”



“ya... seperti yang kau lihat. aku baik-baik saja.”




~ O O O ~




Hari terus berlalu. Menciptakan minggu yang lambat laun akan berubah menjadi bulan. Kini setelah kerja sama pembuatan music video salah satu soloist kenamaan Korea Yesung, yang digarap oleh sutradara muda Lee Donghae selesai, tapi hubungan yang terjalin antara Donghae dengan model mv tersebut yaitu Im Yoon Ah tak ikut berakhir. Malah semakin lama hubungan mereka semakin bertambah dekat dan akrab.



Begitu pun yang terjadi pada pekan ketiga setelah berakhirnya syuting. Kedua anak manusi itu lagi-lagi menghabiskan akhir pekan mereka bersama. Entah hanya sekedar makan siang atau bertemu di taman. Bertukar cerita masa lalu saat dimana mereka masih duduk dibangku dasar hingga saat mereka telah menjadi mahasiswa dan mahasiswi salah satu universitas seni di Seoul.



“iya sunb-”



“ckck kau masih memanggilku sunbea? bukankah kita sudah sepakat, eo?” Selak Donghae saat gadis dihadapannya manggilnya dengan panggilan formal seperti saat mereka sekolah dahulu. Oh ayolah~ bangku sekolah telah lama mereka tinggalkan. Lalu kenapa gadis di depannya masih memanggilnya dengan sebutan itu??



“mian.. aku belum terbiasa sun... ah maksudku oppa.”



Yoona menggaruk tengkuknya begitu kalimat itu terucap dari bibirnya. Telinganya terasa begitu asing saat mendengarnya. Namun dilain sisi, Donghae tengah mengulum senyum. Ini-lah yang ia harapkan sejak pertemuannya kembali dengan gadis itu tujuh tahun yang lalu. Tepatnya saat mereka sama-sama berada dibangku menengah akhir.




~ O O O ~




Berawal pada bergugurannya daun-daun, kini saat sudah tak ada daun lagi yang tersisa Donghae mencoba untuk menyampaikan apa yang hampir delapan tahun ini ia rasakan. Di bawah temaramnya sinar rembulan, dinginnya angin malam, serta bersaksikan ratusan bintang, Donghae meminta Yoona untuk menemuinya dilantai teratas tempat tinggal gadis itu.



Tak dipungkiri kalau kebingungan serta merta melandanya saat menerima pesan singkat yang memintanya untuk datang ke rooftop. Tapi mau bagaimana lagi. Ia tak bisa mengatakan tidak -karena sejujurnya ia juga tak mau mengatakan itu- walaupun hawa dingin menyergap dan menusuk sampai ketulangnya.



Yoona menekan gagang pintu berwarna dark white itu. Perlahan ia mendorongnya dan berjalan keluar. Alunan musik menyambutnya begitu pintu itu tertutup dengan ia yang telah berada di luar, tepatnya di area rooftop.



Yoona mengedarkan matanya mencari-cari keberadaan sosok yang memintanya bertemu. Rasa janggal menyerangnya manakala secarcik kertas terinjak olehnya saat ia melangkah menjauh dari pintu. Ia membuka kertas itu. Membaca apa yang tertulis disana.



‘Pertemuan yang tak direncanakan.’



Yoona mengerutkan alisnya. Ia tak mengerti maksud dari kalimat itu. Pertemuan? Tak direncanakan? Apa maksudnya??



Yoona kembali memutuskan untuk melangkah. Namun baru dua langkah, ia kembali menemukan secarcik kertas berwarna merah muda yang sama dengan sebelumnya.



‘Keterlambatan membuat aku menyesal.’



Alisnya semakin mengerut manakala membaca tulisan yang ia temukan pada kertas kedua. Ia kembali melangkahkan kakinya. Namun lagi-lagi secarcik kertas merah muda tergeletak di bawah. Ia mengambilnya dan membuka lipatan kertas itu.



‘Dipermainkan oleh waktu membuat aku sadar.’



‘Awalnya sulit, tapi kini aku telah benar-benar menyadarinya.’



Kertas keempat telah berada ditangannya. Namun Yoona belum juga dapat menyimpulkan maksud dari kertas-kertas itu. Ia bangkit, dan bersamaan dengan itu suara berat seseorang yang sangat ia kenali mengalun masuk ke dalam telinganya. Dengan diiringi merdunya petikan gitar. Sosok itu menyanyikan satu bait lagu yang bagaikan sebuah permintaan nyata untuk Yoona.



“can i call you my own, and can i call you my lover.. call you my one and only girl.. can i call you my everything, call you my baby.. you’re the only one who runs my world.....”



Petikan demi petikan terdengar mulai melambat. Namun tak bertahan lama, suara petikan pada gitar itu menghilang bersamaan dengan sosok Donghae yang telah berdiri tepat dihadapan Yoona.



“Donghae oppa.. apa maksud semua ini?” tanya Yoona dengan menunjukkan lembaran-lembaran merah muda ditangannya.



“semua itu adalah perasaan yang selama ini aku rasakan. aku menyukaimu Yoona.”



Donghae meraih tangan Yoona. Menggenggamnya erat, seerat perasaannya yang telah terikat pada gadis bermarga Im dihadapannya.



“aku tahu ini terlalu cepat. kita baru saja kembali bertemu, tetapi aku tak bisa untuk terus berdiam diri. cukup sekali saja aku melakukan kebodohan. dan sekarang aku tak mau melakukan kebodohan itu lagi.” terang Donghae. Matanya menatap teduh gadis itu. Meyakinkan gadis itu akan perasannya.



“aku tak memintamu untuk menjawabnya sekarang. aku akan me-”



“aku juga menyukaimu oppa.” sergah gadis itu cepat.




~ O O O ~




Pertemuan yang singkat berhasil membawa dua anak manusia berbeda pemikiran menjadi satu, dalam satu hubungan dimana cinta selalu menyelimuti keduanya. Tiada hari tanpa rasa cinta dan sayang yang menemani mereka.



Cinta selalu hadir dimana pun dan kemana pun mereka melangkah. Dan sayang... sayang selalu menyertai mereka kapan pun. Tak peduli hujan atau salju. Dingin atau pun panas. Kedua rasa itu telah membuat hari-hari mereka begitu menyenangkan.



Hari terus berganti. Menciptakan minggu yang juga akan berubah menjadi bulan. Bulan semakin bertambah hingga menjadi tahun. Dan hubungan yang hanya berawalkan pertemuan kembali seorang senior dan junior kini telah hampir menapaki tahun keempat, dimana keduanya telah saling mengenal melebihi disaat pertemuan pertama mereka setelah hampir tiga tahun terpisah.



Bertepatan dengan hari jadi mereka, Donghae mengajak Yoona untuk menikmati pulau surga berdua setelah selama dua bulan ini mereka terus saja disibukkan dengan segala bentuk aktivitas yang memenatkan. Terlebih hari jadi mereka tak berbeda jauh dengan perayaan tahun baru, jadi bukankah semakin menyenangkan??



Dan tanpa berpikir panjang, Yoona langsung menyetujui ajakan laki-laki itu. Setelah ia harus bersibaku dengan berbagai macam make up, kamera, serta lampu penerang selama beberapa waktu belakangan ini, ia benar-benar membutuhkan istirahat. Jadi tak aneh bila gadis itu menerimanya tanpa berpikir terlebih dulu.



Teriknya mentari menjadi penyambut kedatangan sepasang sejoli di tempat surga itu. Tanpa memperdulikan sepanas apa matahari yang tengah bersinar, kedua manusia itu terus melangkahkan kaki mereka keluar dari area bandara guna mencari kendaraan yang akan mengantar mereka menuju tempat penginapan. Tangan mereka tak pernah terlepas hingga kini mereka telah berada di dalam kendaraan roda empat yang akan mengantar mereka.



Mobil itu melaju. Membelah jalan utama bandara hingga berakhir pada jalan-jalan dengan pemandangan cantik di sekitarnya. Dan decak kagum tak henti-hentinya terucap oleh Yoona. Membuat Donghae juga tak dapat menghilangkan semburat kesenangan diwajahnya.



Sekian lama -yang terasa seperti beberapa menit bagi Yoona- mobil yang ditumpangi keduanya melaju. Menembus berbagai macam pemandangan dan berakhir pada bangunan tiga lantai dengan keminimalisannya yang akan menjadi tempat mereka menginap untuk beberapa hari ke depan.



Donghae turun terlebih dahulu, mengeluarkan barang-barang bawaan mereka dan tak lupa memberikan beberapa lembar uang pada sosok laki-laki tua yang telah mengantar mereka. Setelah mobil itu pergi, barulah mereka memasuki bangunan itu, dan lagi-lagi Donghae kembali meletakkan tangan mungil Yoona di dalam genggamannya dengan erat.




~ O O O ~




Angin yang berhembus pelan. Temaramnya sinar bulan. Serta langit yang penuh bintang menjadi saksi bagaimana kisah asmara Donghae dan Yoona yang telah terjalin hampir empat tahun itu. Seakan masalah tak pernah datang menghalangi cinta mereka, begitulah raut wajah keduanya saat itu. Hanya keharmonisan dan kebahagiaan yang terpancar dari keduanya.



Diiringi dengan hembusan angin, Donghae menuntun gadis itu menembus keramaian malam. Dan sama halnya dengan mereka, tempat itu juga dipenuhi oleh beberapa pasang kekasih yang juga tak mau ketinggalan menikmati pemandangan malam di pulau surga itu. Hingga menjadikan tempat tersebut sebagai tempat penuh kasih.




Sebuah kembang api menjadi puncak acara malam itu. Berbagai macam bentuk kembang api dipertunjukkan. Dari yang ukurannya kecil, sedang bahkan hingga besar. Semua itu sengaja dipertunjukan sebagai perayaan malam bagi para wisatawan diakhir tahun.



“oppa kita mau kemana?” tanya Yoona saat Donghae menarik tangannya keluar dari kerumunan padahal pertunjukan tersebut belum juga usai.



“rahasia. nanti kau akan tahu..” balas Donghae misterius.



Mereka terus berjalan menembus keramaian orang malam itu. Tak mengindahkan beberpa pedagang yang menawarkan barang dagangan mereka. Dan juga beberapa pasang mata yang menatap mereka bingung karena berjalan berlawanan arah dari tempat acara kembang api dilaksanakan.



Hingga langkah keduanya mulai melambat saat memasuki tempat yang sudah jelas-jelas tertera kata 'tutup' di pagarnya.



“oppa.. kenapa kita kemari? tempat ini kan-”



“ssstttt... jangan berisik. nanti penjaga-penjaga itu tahu kalau kita berada disini.” ujar Donghae setengah berbisik.



Dan setelah itu, tak ada lagi dari keduanya yang membuka mulut mereka. Hingga langkah mereka telah membawa keduanya berada di tengah-tengah kebun bunga lili.



“mwo? yeppota!!” cap Yoona begitu matanya menangkap ratusan bahkan ribuan bunga lili yang baru saja mekar.



Matanya terus bergerak. Melihat kesetiap inchi kebun itu. Walaupun hanya diterangi dengan cahaya rembulan, tetapi gadis itu mampu melihat seberapa cantiknya lili-lili itu saat mekar.



“oppa ini ca-” Ia tertidam. Mengatur paru-parunya yang tiba-tiba saja membuat ia seperti kehabisan oksigen untuk bernafas.



Cahaya rembulan yang tak terang itu membuat Yoona harus memicingkan matanya guna memastikan bahwa apa yang ia lihat saat itu benar-benar nyata. Donghae... Donghae tengah bersimpuh di depannya dengan sebuah kotak merah berisikan cincin yang ditujukan padanya.



“aku bukanlah seorang pria romantis. bukan pula seorang pria yang pandai berkata-kata. aku pria yang teramat kaku untuk melakukan hal semacam ini. namun malam ini, di bawah sinar rembulan dan juga ribuan lili, aku ingin..” Donghae menghentikan ucapannya sejenak. Menarik nafasnya dalam-dalan dan menghembuskannya perlahan.



“aku ingin memintamu untuk selalu menjadi pendampingku sampai ajal yang memisahkan. hidup bersama di bawah satu atap. dan saling melengkapi. apakah kau bersedia?” tanya Donghae. Namun gadis itu tetap diam.



Keterkejutan masih terlihat sekali dari wajah gadis itu hingga membuat otaknya belum mampu mencerna apa yang baru saja terjadi dan apa yang harus ia lakukan setelahnya. Namun satu tetes cairan bening yang jatuh dari matanya membuat otaknya baru mampu melakukan tugasnya kembali. Tak berapa lama setelah cairan bening itu jatuh, ia menganggukkan kepalanya. Bersamaan dengan isakan bahagia yang ia keluarkan.



“a.. a-ku bersedia. aku mau oppa.”




~ O O O ~




     ~ One Year Later ~


“atas nama Tuhan. aku mensahkan kalian sebagai sepasang suami dan istri, yang akan selalu bersama hingga ajal yang memisahkan. berbagai suka, berbagi duka, dalam kondisi apa pun.”


~~~~~


“aku tak menyangka kalau oppa dan eonni akan benar-benar menikah.” celetuk seorang gadis dari arah samping tempat dimana dua orang yang yang ia panggil oppa dan eonni itu berada.
“eo.. apa maksudmu Haera-ah?” tanya wanita dengan gaun putih menjuntai yang menambah kesan anggun padanya.



“ehem... jadi begini eonni.” Haera berjalan menuju wanita itu. Lalu tersenyum misterius pada laki-laki yang mengenakan tuxedo putih dengan sedikit aksen garis pada lipatan kerahnya.



“eonni dan oppa kan sebenarnya telah bersama sejak sekolah dasar bukan? ya.. karena oppaku ini tua, jadi ia lulus terlebih dahulu. tapi karena Tuhan baik... Ia kembali mempertemukan kalian di sekolah yang sama saat menengah pertama dan menengah akhir.. dan sebenarnya oppaku ini... em.... dia........” Haera menggantungkan ucapannya. Lantas melirik sekilah pada sosok laki-laki yang tengah menatapnya bingung. Sedangkan wanita berbalutkan gaun putih itu tengah menanti kelanjutannya.



“jadi.... sebenarnya Donghae oppa sudah.... me-nyu-ka-i eonni sejak.... pertemuan kalian kembali saat eonni menjadi siswi baru di Seoul High School sedangkan Donghae oppa tengah mempersiapkan ujian akhirnya.”



“yak! Lee Haera. sudah jangan dilanjutkan. Yoona-ah.. jangan dengarkan kata-kata anak kecil ini. dia hanya berbohong.” selak Donghae. Ia menarik tangan Haera, memisahkan gadis itu dari sisi wanita yang telah resmi menjadi istrinya.



“yak!! aku tidak berbohong. oppa memang sudah sejak lama menyukai Yoona eonni. tapi oppa saja yang tak berani mengungkapkan perasannya. sampai kalian bertemu kembali di universitas pun, oppa tak kunjung juga menyatakan perasaannya. pengecut bukan? ckck.. aku sampai malu memiliki oppa seperti Donghae oppa saat itu." lanjut Haera dengan mimik wajah menyesal yang sengaja ia buat.



“yak Lee Haera!!!” desis Donghae. Tangannya hendak meraih tangan gadis itu dan menariknya pergi dari sana. Namun terlambat karena Haera telah lebih dulu menghilang dan meninggalkan pasangan baru itu.



“oppa.. apakah yang dikatakn Haera itu benar?” tanya Yoona.



Donghae menggaruk tengkuknya. Ia merasa malu. Bahkan saat itu ia ingin sekali melemparkan Haera yang merupakan adik kandungnya sendiri ke dalam jurang karena ia-lah penyebab rasa malu itu.



Yoona yang melihat itu malah tersenyum. Menurutnya wajah Donghae saat itu terlihat lucu.



“kau tahu oppa. aku juga menyukaimu sejak kita kembali bertemu saat aku menjadi murid baru dan kau tengah mempersiapkan ujianmu.” aku Yoona.




 E  N  D








Happy Birthday To You.. Happy Birthday To You.. Happy Birthday Donghae oppa... Happy Birthday To You............ *shake the coke* *open the coke* *blow the candle*

Happy birthday our fishy prince...
Hope you’ll be better than before, and happiness always with you.



wwaaaahhh... this's my second birthday project for Donghae oppa (if not wrong). hope readers didn't bored with me. oke before i talk about this fic, firstly i wanna say
CONGRATULATION for my cousin who was married on September 15th, 2013. hope your new life will be happy and both of you always together untill whenever...

oke.. besides congratulation, i also wanna say thanks oh may be not only thanks but BIG THANKS for my cousin. because him, i could make this fic. because, this story comes from his love life with his wife.


so... once again. i wanna say congratulation and thank you very much for my cousin. without your story, may be now i can't publish a sweet story like this...



now back to this fic.... how's guys? is't sweet? romantic? or not? i hope my expectation according to what you would expect when you read this fic. and if this doesn't suit with yours, i just can say sorry..

and i think this has been a long and also i don't know what should i say again. so before i go, i wanna say thanks for you and see you guys.....감사합니다 ^^

Comments

  1. good ff......i like it.....
    i'll be waiting for your ff yh

    ReplyDelete
  2. oh,t'nyta donghae dah suka ma yoona dr dLu ya...!? daebak,dtnggu ff yh Laen'y

    ReplyDelete
  3. gomawo chingu :)
    ff yoonhae-nya ditunggu aja ya... *bow*
    ^^

    ReplyDelete
  4. happy ending ternyata Donghae udah nyimpen perasaannya ke Yoona bertahun2 lamanya, smp akhirnya mrk bs bersatu, so sweet :)

    Kisah ini diambil dr kisah nyata kehidupan cinta sepupu author yah, kl dah jodoh emg ga bakalan kemana mana, selamat yah smp akhirnya bs nikah ama pujaaan hati :)
    Next ff YH-nya di tunggu thor, gomawo ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe iya.. ceritanya terinspirasi dari kisah sepupu aku.
      iya bener! kalo udah jodoh mah gak akan kemana..
      untuk ff yoonhae yang lain, ditunggu aja.
      gomawo udah nyempetin untuk mampir dan baca ^^

      Delete
  5. Owgh donghae ny sdh duks yoona ny lma bngd yah!!
    Bwat ff yoonhae lgi yah!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hei makaish ya udah nyempetin mampir kesini:)
      untuk ff yoonhae-nya ditunggu aja ya
      *BOW*

      Delete

Post a Comment

Popular Posts