Confusing Dream chapter 1






cast :
  • Lee Haera  (OC)
  • Wu Yi Fan / Kris Wu  (EXO)







Gadis itu.... sepertinya aku mengenalnya. Tetapi siapa dia? Kenapa aku tak dapat mengingatnya? Wajahnya, senyumnya, tubuhnya.. semuanya membuat ku tak dapat melepaskan pandangan ku darinya. Siapa dia? Kenapa aku merasa begitu mengenalnya?


“hyung, kau mau kemana?”

Senyum itu.... ia tersenyum pada ku. Dan bibir itu..... kenapa rasanya aku menginginkannya? Tunggu... aku benar-benar menginginkannya.

“hyung........”



Author POV

Matanya terus menatap sosok yeoja yang kini tengah tersenyum padanya. Semakin dekat hingga kini ia telah berdiri tepat di depan yeoja itu. Ia masih terus menatapnya. Menatap matanya dalam, hingga membuat sang yeoja terlihat bingung akan sosoknya.

“nuguse......”

Ucapannya terhenti begitu saja saat bibir mungilnya menyatu dengan bibir sosok tersebut. Lembut dan tak bernafsu, itulah yang kini tengah terjadi. Tak ada penolakan disana. Yang ada hanya keterkejutan yang terlihat jelas dari mata yeoja itu. Matanya membulat seiringan dengan sebuah ciuman yang tiba-tiba saja terarah padanya. Saraf pusatnya masih belum mampu menelaah apa yang terjadi saat itu. Tubuhnya masih terpaku tak bergerak.

“hyung......” Suara panggilan tersebut berhasil menyadarkan yeoja itu atas apa yang tengah terjadi.

“yak! apa yang kau lakukan?!” Pekiknya disertai dengan tangannya yang bergerak mendorong tubuh namja itu.

Tak ada yang bergeming. Namja itu, yeoja itu, atau teman-teman mereka. Yang ada kini hanyalah keterkejutan yang terlihat jelas dari air wajah mereka semua.

“neo!!!” Makinya terhenti dan langsung bangkit meninggalkan tempat tersebut.

“Haera-ah......” Panggil salah seorang yeoja yang tadi tengah duduk berkumpul dengan yeoja bernama Haera itu. Keempat yeoja itu pun lantas pergi mengikuti Haera yang telah terlebih dulu pergi meninggalkan cafe tersebut.

“hyung, apa yang  kau lakukan?”

“Wu Yi Fan sadar!”

Namja bernama Wu Yi Fan itu tetap tak bergeming. Ia terus saja menatap kepergian yeoja bernama Haera itu dalam diam.


*********


Beribu pertanyaan terus saja menemani langkah ketiga namja itu. Hingga mereka sampai disebuah bangunan tempat tinggal mereka pun, pertanyaan-pertanyaan tersebut masih terus terdengar hingga membuat orang-orang yang sejak awal tengah berada di dalam langsung memandang kearah mereka.

“apa yang terjadi?” Tanya salah seorang namja yang tengah menikmati sebuah hiburan yang tengah ditayangkan.

“Yi Fan-ah... tunggu.” Ujar namja berambut pirang sembari mengikuti langkah Yi Fan yang berjalan menuju salah satu ruangan didalam bangunan tersebut.

“Sehun-ah... sebenarnya apa yang terjadi? kenapa Yi Fan hyung terlihat kesal begitu? bukankah tadi kalian pergi dalam keadaan baik-baik saja?”



Haera POV

Aku terus berjalan. Tak mengindahkan suara nyaring meraka yang terus terngiang-ngiang ditelingaku. Aku tak memperdulikan itu. Yang ku perdulikan sekarang adalah diriku sendiri. Bagaimana bisa semua ini terjadi? Bagaimana? Siapa namja itu? Apakah ia gila? Kenapa ia...... argghhhh ia membuat ku gila!! Ia membuatku kehilangan akal sehatku.

“Haera-ah.. changkkaman.” Tsk... Shin Minriiii bisakah kau menghentikan suaramu itu. Setidaknya jangan memanggil namaku dengan suaramu itu. Kau semakin membuat rasa kesalku kian bertambah.

“Lee Haera...” Aku tetap tak memperdulikannya. Aku tetap melangkah tanpa menoleh sedikit pun pada mereka. Mengingat kejadian tadi membuatku ingin sekali menghabisi siapa pun yang menggangguku, termaksud keempat yeoja yang masih terus mengikuti ku. Aish... mereka!! Kenapa tak berhenti saja? Aku ingin sendiri.

“Lee Haera changkkaman....” Dan panggilan yang baru ini, semakin ingin membuatku meledak. Hhuuhhh.... baiklah kalau itu mau kalian. Aku akan dengan senang hati menumpahkan seluruh rasa kesalku pada kalian.

“WAE?! KENAPA KALIAN TERUS MENGIKUTIKU? SUDAHLAH KALIAN PERGI SAJA. AKU INGIN SENDIRI!” Aku kembali memutar tubuhku dan berjalan lurus meninggalkan mereka yang sepertinya masih terkejut atas makianku. Bahkan mungkin tak hanya mereka saja yang terkejut, orang-orang disekitar kami yang kebetulan berada tak jauh dari  tempat kami berdiri pun pasti juga mengalami hal yang sama.


*********


Ku hempaskan tubuhku begitu saja keatas ranjang. Menatap langit-langit kamar yang berwana biru langit. Sedikit, rasa kesalku mulai luntur. Tetapi hanya sedikit. Tak sebanding dengan rasa kesal dan amarah yang telah bercampur menjadi satu hingga membentuk bola salju raksasa di dalam hatiku.

Argghhh.... siapa namja itu? Kenapa ia... kenapa ia.... aish, kenapa ia menciumku? Di tempat umum. Di depan keempat temanku. Apakah ia tak waras? Atau ia memang tak pernah memiliki akal sehat? Atau mungkin, ia merupakan namja hidung belang yang sering melakukan hal memalukan itu kepada yeoja-yeoja yang ia temui dimana saja? Arrgghhh... mengingatnya semakin membuatku ingin menenggelamkan dirinya kedalam laut yang paling dalam, atau sekalian saja ku lemparkan dia ke dalam lautan segitiga bermuda.



Author POV

“begitulah ceritanya...” Jelas seorang namja mengakhiri cerita panjangnya. Ia sedikit menghembuskan nafasnya yang berat. Menyenderkan tubuhnya, dan meneguk segelas air mineral yang terletak diatas meja. Entah punya siapa air itu, tetapi ia tetap menghabisinya.

“hoamm.. cukup menarik. lalu apakah yeoja itu cantik?”

“ya! Jong In-ah. kenapa kau malah menanyakan hal seperti itu?” Bentak seorang namja yang duduk tepat di samping namja yang baru saja menyelesaikan cerita panjangnya yang terdengar seperti dongeng pengiring tidur bagi namja yang dipanggil Jong In itu.

“mian Joon Myun hyung. aku hanya tak habis fikir dengan apa yang Yi Fan hyung lakukan.”

“aku tahu. tetapi tak sewajarnya kau bertanya seperti itu.”

“ne mianhae....”  Ujar Jong In dengan raut wajah menyesalnya.



The other side

Aku menghempaskan tubuhku. Memejamkan kedua mataku untuk beberapa saat. Rasanya tubuhku terasa begitu berat dan letih. Dan.. dan tubuhku semakin terasa berat karena aku merasa..... merasa.. merasa bersalah pada yeoja itu.

Huh... Wu Yi Fan. Apa yang telah kau lakukan? Kenapa kau melakukan hal buruk itu? Kau tak mengenalnya, tetapi  kau berani sekali melakukan hal buruk seperti itu padanya. Apa yang ia pikirkan nanti? Pasti ia akan mengira kalau kau adalah seornag mata keranjang. Aish.... Wu Yi Fan, kau bodoh sekali.


   Tok... tok... tok....


Ku lirikan mataku kearah pintu. Menanti siapa sosok yang akan muncul dari balik daun pintu berwarna putih itu. Ya... kalau tidak Luhan ya Sehun. Pasti salah satu diantara mereka. Karena tak mungkin orang lain selain mereka.

“Yi Fan-ah, bolehkah aku masuk?” Suara itu milik si rusa. Sudahlah, sepertinya aku harus mengizinkannya masuk. Kalau tidak, ia akan terus menggangguku dari luar sana.

“ya..” Jawabku tanpa ada niatan untuk mengubah posisi tubuhku.

“jika kau kesini ingin bertanya mengenai kejadian tadi. jawabanku hanya satu. aku tidak tahu. semua terjadi begitu saja. aku tak dapat mengontrol diriku.” Potongku cepat saat melihatnya masuk dengan mimik wajah yang penuh tanya.

“tidak, bukan itu yang ingin aku tanyakan.”

“lalu?”

“apakah kau mengenal yeoja itu?”

Aku menatap matanya. Mencari jawaban yang sangat ia ingin dengar.
“hhhh... sebenarnya.” Aku menggantungkan ucapanku. Aku bingung, aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku ketika si rusa yang satu ini mendengar jawabanku.

“sebenarnya apa?”

“sebenarnya, aku tak mengenal yeoja itu. aku ha.....”

“apa? ka-kau tak mengenalnya? lalu kenapa kau me.. me... tsk kau menciumnya tadi?!”

“yak! jangan memotong ucapanku. aku belum selesai...” Protesku tak terima karena ia yang tiba-tiba saja langsung memotongku sebelum aku menyelesaikannya.

“maaf. aku hanya terkejut. lalu?”

“em.. aku seperti mengenalnya. aku merasa bahwa aku sangat mengenalnya. dan... dan.... aish sudahlah. aku tak ingin membahasnya.”

Ku benamkan wajah ku keatas bantal. Membiarkan si rusa bodoh ini memikirkan sendiri semua yang ingin dia ketahui. Yang jelas aku tak memperdulikannya. Yang aku inginkan sekarang adalah, mengistirahatkan seluruh bagian tubuhku. Bagian dalam maupun bagain luar.

The other side end



Luhan menutup pintu kamar tersebut. Wajahnya terlihat begitu bingung. Bahkan beberapa pasang mata yang langsung melihat kearahnya pun menatapnya dengan beribu pertanyaan yang telah berterbangan di dalam benak mereka, dan dalam waktu beberapa detik pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlontar begitu saja seperti sebuah gunung berapi yang meletus dan memuntahkan seluruh isi perutnya.

“sebenarnya apa yang terjadi pada Yi Fan hyung?” Tanya sosok namja yang sebelumnya sempat memarahi Jong In atas pertanyaan bodoh yang ditanyakan olehnya.

“mollayo. ia tak mau menceritakan apa pun padaku.” Jawab Luhan sekedarnya.

“lalu apakah hyung tahu, siapa sosok yeoja yang.......” Ia sedikit memajukan tubuhnya ke depan. Dan dengan suara yang lebih pelan, ia kembali melanjutkan ucapannya. “yang dicium oleh Yi Fan hyung?”

Dan gelengan singkat menjadi jawaban singkat yang tak memuaskan yang harus mereka semua terima. Tak ada yang mereka ketahui kini, dan tak ada juga yang dapat mereka lakukan. Mereka tak mungkin memaksa Yi Fan untuk menceritakan semuanya pada mereka. Karena itu sama saja dengan meminta tembok china untuk menghancurkan dirinya sendiri. Dan mereka juga tak mungkin bertanya pada sosok yeoja yang menjadi korban tindakan penciuman oleh salah satu leader EXO, rookie group yang telah menerima banyak penghargaan di China maupun di Korea itu.

“sepertinya hanya waktu yang akan membuat semua kejadian ini menjadi jelas.”



>>>>>>>>>>  three days later  >>>>>


Dua buah mobil van baru saja menepi tepat didepan bangunan betingkat yang dipasang sebuah papan nama yanng bertuliskan SM TOWN disisi depannya. Seluruh penghuni van tersebut pun langsung berhambur memasuki bangunan bertingkat tersebut. Mereka terdiri dari dua belas namja tampan yang tergabung dalam sebuah group yang bernama EXO. Sebuah nama yang mengandung makna, salah satu planet yang merupakan tempat tinggal kedua  belas namja itu sebelum mereka tinggal di bumi.

Kedua belas anak manusia itu beriringan berjalan menuju salah satu ruangan yang biasa digunakan sebagai tempat berlatih untuk menyelaraskan gerakan mereka.

“annyeonghasaeyo...” Sapa mereka bersamaan saat mendapati salah satu senior mereka telah lebih dulu berada di tempat itu.

“annyeong...” Balas mereka tak kalah kompak dengan kedua belas hoobae mereka tersebut.

“apakah kalian akan berlatih untuk persiapan comeback?”

“ne Jonghyun hyung. kami harus terus berlatih agar  tak mengecewakan saat comeback nanti.” Jawab Sehun dengan sedikit tersenyum pada salah satu pemilik suara emas di group bernama SHINee itu.

“Yi Fan-ah, apakah kau sedang sakit? kau terlihat tak bersemangat dibandingkan yang lain.” Tegur salah satu member group SHINee itu.

“annie hyung. aku hanya kurang tidur saja. aku terus memikirkan bagaimana reaksi orang-orang terhadap comeback kami nanti.” Elak namja bernama Yi Fan itu. Walaupun sebenarnya ia tak sepenuhnya berbohong. Karena sebelum kejadian dimana ia melayangkan ciumannya pada salah seorang yeoja yang sama sekali tak ia kenal, ia juga tengah memikirkan hal tersebut. Memikirkan bagaimana reaksi orang-orang setelah group mereka melakukan comeback.

“jangan terlalu kau pikirkan. semua akan berjalan dengan baik, jika kau memperlakukan dirimu dengan baik juga.”

“ne Jin Ki hyung. gamsahamnida..” Ucap Yi Fan berterima kasih.

“dan kalian juga harus jaga kesehatan. jangan sampai terlalu memforsir tenaga kalian.” Sambung Lee Jin Ki leader SHINee itu, lagi.


*********


Dentuman musik -yang mampu membuat siapa pun yang mendengarnya menjadi bersemangat- itu masih mengalun mengiringi gerakan energik kedua belas namja itu. Mereka masih terus meliuk-liukan tubuh mereka di depan cermin besar yang memantulkan bayangan mereka sendiri. Memperhatikan setiap gerakan dari kaca tersebut membuat mereka tak menyadari sudah berapa banyak  kalori yang terbakar akibat gerakan yanng mereka lakukan. Detik demi detik tak mereka lewatkan untuk menari. Hingga alunan musik terdengar mulai melambat pun, mereka masih tetap menggerakan tubuh mereka.

“haaaa... lelahnya......” Ujar salah seorang dari mereka yang langsung terhempas ke bawah saat musik telah benar-benar berhenti.

Tak ada yang mereka lakukan selain mengistirahatkan tubuh mereka yang terus saja bergerak mengikuti beberapa lagu yang menjadi lagu andalan saat mereka debut. Suara buruan nafas sangat kental sekali terdengar di dalam ruangan tersebut. Namun, wajah lelah yang mereka tunjukan beberapa saat yang lalu tiba-tiba lenyap begitu saja bersamaan dengan perginya salah seorang dari mereka keluar ruangan tersebut. Tatapan bingung terlihat dari satu wajah ke wajah yang lain. Mereka saling menatap berharap salah satu diantara mereka mengetahui apa yang baru saja terjadi pada sosok tersebut.

“ada apa dengannya? ia mendadak aneh sejak kemarin.”

“aish.. kemana saja kau Min Seok-ah. seisi dorm sudah mengetahuinya.”

“seisi dorm hyung? aku saja tak tahu.”

“mwo? kau tak tahu Baekhyun-ah?” Keterkejutan terlihat sekali ketika ia baru menyadari bahwa dua orang anggota kelompoknya tidak ada di dorm pada saat kejadian waktu itu, hingga membuat kedua orang yang ia panggil Min Seok dan Baekhyun itu tidak mengetahui apa yang terjadi pada sosok yang baru saja pergi. Ia hanya dapat menghembuskan nafasnya panjang, sepanjang masalah yang tengah melibatkan dirinya dan juga anggota groupnya yang lain.

“sebenarnya apa yang terjadi?” Protes Min Seok karena hanya helaan nafas saja yang ia dapatkan.

“jaid begini hyung......”

“ya Tao-ah! Kecilkan suara mu. kau mau seluruh perusahaan ini tahu apa yang terjadi pada Yi Fan!” Hardik namja itu lagi saat sosok bernama Tao hendak menceritakan apa yang telah terjadi, dengan suaranya yang seperti menggunakan pengeras suara.

“tsk baiklah Luhan gege. jadi begini, kemarin Yi Fan gege..... kemarin ia....... dia.......”

“yak Huang Zitao! Bisakah kau tak mengulang-ulangnya. cepat katakan saja, apa yang telah terjadi pada Yi Fan.” Protes Min Seok untuk kesekian kalinya. Ia benar-benar merasa kesal. Sudah tak mengetahui apa yang telah terjadi, dan kini ketika ia akan mengetahuinya, sosok informan tersebut malah mengulang-ulang kata-katanya yang sama sekali tak membantunya, tetapi malah membuatnya semakin penasaran.

“aish.. jadi begini. kemarin Yi Fanris gege, Luhan gege, dan Sehunnie pergi membeli ice cream. dan ketika itu Yi Fan gege mencium seorang yeoja yang sama sekali tak ia kenal.”

“MWOYA? APAKAH YANG KAU KATAKAN ITU BENAR?”

“ya jangan berteriak! nanti seisi perusahan tahu!!” Ujar Luhan sembari membekap mulut Min Seok yang baru saja merespon penuturan Tao dengan suara yang sama kencangnya dengan suara Tao sebelumnya.


“lalu, bagaiman sekarang hyung?” Tanya Baekhyun yang sebelumnya hanya dapat membelalakan matanya tak percaya atas apa yang baru saja indera pendengarannya dengar.


“bagaimana apanya?”

“ya bagaimana Yi Fan hyung?”

“entahlah. ia tak menceritakan apa pun pada ku. ku kira si Kungfu panda ini tahu, makanya ketika ia menolak untuk mengatakan yang sebenarnya aku mengiyakannya. tsk, tapi sialnya. si Kungfi panda ini tak tahu menahu soal ini. dan jadilah sekarang....” Tutur Luhan dengan terus menekankan kalimat-kalimat yang terdapat kata Kungfu panda disana.

“kalau itu gege yang salah. gege tak menanyakannya pada ku terlebih dahulu.” Ujar Tao  yang tak terima dirinya disalahkan begitu saja.



Kris POV

Otakku masih terus saja memikirkan kejadian kemarin. Memikirkan siapa yeoja itu? Diaman ia tinggal? Apa ia mengenalku? Jika ia, apa yang ia pikirkan tentangku? Apakah ia menganggapku seperti laki-laki hidung belang? Atau ia menganggapku orang yang tak tahu etika. Aaaaarrrrggghhhh.... semua ini membuat kepalaku menjadi pusing.

“oppa gwaenchana?”

Seketika wajahku langsung terarah sejurus dengan arah suara itu. Aku sedikit tersentak saat menyadari bahwa kini diriku menjadi pusat perhatian yeoja yang kini masih terus menatapku bingung. Aish... pasti  ini karena aku yang terus saja memikirkan yeoja itu. Tsk... Wu Yi Fan, kau kembali melakukan hal bodoh.

“ya! kenapa sekarang oppa diam?” Pukulan pelannya kembali menyadarkanku dari semua pikiran-pikiran yang tengah bermain-main riang di otakku. Aku hanya dapat tersenyum kecut padanya.

“annie annie. aku baik-baik saja..”

“jinjja? tetapi sepertinya mata oppa mengatakan hal yang berbeda dengan apa yang mulut oppa katakan.”

“annie, aku baik-baik saja. oh iya, apakah kau baru ingin berlatih?”

“annie. aku dan member F(x) yang lain baru saja selesai. oppa sendiri?”

“nado..”


“Luna-ah....”


Ku rogoh kantong celanaku dan mulai menyibukkan diri dengan benda berbentuk persegi panjang ini. Mungkin lebih baikku habiskan waktu istirahat ini dengan mendengar musik. Setidaknya itu sedikit membuatku merasa lebih baik dibandingkan diam tanpa melakukan apa pun.


“oh Haera-ah....”


Tanpa sadar, aku langsung mengangkat kepala ku menatap kearah seseorang yang dipanggil Haera oleh Luna. Nama itu? Apakah...

“kau sudah selesai?”

“ne.”

“oh iya, Haera-ah kenalkan ini Yi Fan oppa. oppa ini teman ku Lee Haera...”

Aku segera berdiri. Apakah ini mimpi? Yeoja ini? Dia.... yeoja yang waktu itu.....

“neo????!!!!!!”



Author POV

Yi Fan, namja itu langsung saja berdiri ketika Luna memperkenalkan sosok yeoja yang merupakan temannnya. Matanya ikut membulat ketika mendapati siapa sosok yeoja yang diperkenalkan Luna.

“neo????!!!!!!” Pekik yeoja itu bersamaan dengan Yi Fan yang terlihat sangat terkejut.

“eo, kalian sudah saling kenal?” Tanya Luna bingung disela-sela keterkejutan kedua anak manusia yang berada didekatnya.

“aish... sudahlah. Luna-ah, ayo kita pergi.” Ujar Haera sembari menarik Luna pergi meninggalkan Yi Fan  yang masih menatap kepergian mereka dalam diam.


*********


Kegelisahan sangat terlihat sekali pada wajah tampannya. Dengan mata yang terpejam, ia terus saja menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Berulang kali hal itu terjadi hingga kini wajahnya telah mengeluarkan cairan yang diekskresikan oleh pori-pori kulitnya. Dalam gelap yang tak berkeujungan, ia terus memburu nafasnya.

“hyung.... Luhan hyung... Joon Myun hyung........” Suara teriakan seorang namja berhasil membuat seluruh penghuni dorm langsung berlari menghampirinya. Tatapan terkejut, bingung, serta takut terlihat sekali dari wajah orang-orang yang datang menghampirinya.

“waeyo? ada apa Chanyeol-ah?”

“lihat itu. Yi Fan hyung. ada apa dengannya? kenapa ia seperti itu?” Ucap namja bernama Chanyeol itu histeris. Untuk kali pertamanya ia melihat sang leader EXO-M dalam keadaan seperti itu. Berkeringat dalam keadaan tertidur. Wajahnya pun terlihat gelisah.

Sontak dua orang namja yang dipanngil Chanyeol langsung berlari menghampiri Yi Fan. Dengan rasa khawatir yang berkecamuk, mereka mencoba menyadarkan Yi Fan dari keadaan buruk yang tengah dilakoninya di dalam mimpi.

“hyung! ireona...”

“Yi Fan-ah....”

“hyungggggg.”

“Wu Yi Fan! Ireona!”

“Yi Fan hyungggg....”

Teriak mereka bergantian. Rasa khawatir  yang mereka rasakan semakin membuat akal sehat mereka tak dapat bekerja dengan baik manakala sosok Yi Fan yang tak kunjung terbangun dari tidurnya.

“apa yang harus kita lakukan? Yi Fan hyung tak kunjung bangung?” Tanya salah seorang yang kini tengah berdiri tepat didepan pintu kamar Yi Fan.

Tak ada satu jawaban pun yang terlontar dari mulut sekian namja yang berada disana. Hanya saling tatap saja yang kini tengah terjadi diantara mereka.

“tenanglah. biar masalah ini aku dan Luhan hyung yang menyelesaikannya. lebih baik kalian kembali saja.”

“tapi hyung..”

“benar yang Joon Myun katakan. lebih baik kalian kembali melakukan apa yang tengah kalian kerjakan, biarkan masalah Yi Fan kami yang menanganinya.” Sambung Luhan dengan begitu tenangnya.

Tak ada yang dapat mereka lakukan lagi di tempat itu. Mungkin akan lebih baik jika mereka membiarkann Luhan dan Joon Myun saja yang menenangkan Yi Fan. Karena mereka tahu jika mereka terus berdiri di depan pintu tanpa melakukan apa pun hanya akan membuat suasana semakin memburuk.

“baiklah kalau begitu.” Mereka pun langsung membubarkan diri mereka dari kerumunan di depan pintu kamar Yi Fan.

“bagaimana sekarang hyung?” Tanya Joon Myun saat tinggal mereka berdua saja yang berada di kamar tersebut.

“em... kau terus bangunkan dia. aku akan mengambil air dulu..” Perintah Luhan yang langsung dilaksanakan oleh Joon Myun.


Setelah sekian menit mereka lalui hanya untuk membangunkan sosok namja yang tengah bergulat hebat di dalam mimpinya. Akhirnya usaha mereka untuk membangunkan sosok tersebut tak sia-sia. Didetik-detik terakhir tenaga mereka, akhirnya sosok tersebut terbangun dengan wajah yang dipenuhi dengan keringatnya.

“Yi Fan hyung..”

“Yi Fan-ah gwaencana?”

Dengan mata yang membulat ia hirup oksigen yang berada disekitarnya. Terlihat seperti orang yang tak pernah bernafas dan akhirnya dapat bernafas, begitulah ekspresi wajahnya kini.

“apa yang terjadi?” Ucapnya setelah beberapa saat ia hanya diam sembari menyetabilkan kerja paru-parunya.

“seharusnya kami yang bertanya seperti itu? kau kenapa? apakah kau bermimpi buruk?”

“mimpi?” Gumamnya pelan dengan alis yanng bertaut.

“hyung, tadi kau seperti tengah bermimpi buruk. wajahmu gelisah, dan kau juga berkeringat.”

“gelisah? berkeringat?” Ia terdiam sesaat. Mencoba mengingat kembali apa yang baru saja di alaminya. “Oh... aku ingat. Luhan-ah, apakah kau mengingat yeoja yang berada di cafe ice cream tempo hari?”

“ne. waeyo?”

“yeoja itu. yeoja yang tadi ada dimimpiku. dan membuatku berkeringat serta gelisah seperti yang kalian katakan.” Tutur Yi Fan yang mendapatkan tatapan bingung dari dua orang namja yang duduk disampingnya.



Kris POV

Aku mengakhiri ceritaku. Sesaat otakku kembali berputar mengulang rekaman mimpi yang baru saja hadir di dalam tidurku. Sosok yeoja itu, yeoja berambut hitam panjang dengan kulit putih susunya. Yeoja yang untuk pertama kalinya hadir di dalam mimpiku setelah kejadian tak mengenakan yang ku perbuat padanya.

“hyung, coba kau ingat lagi sosok yeoja itu. tak mungkinkan jika kau tak mengenalnya tetapi kau memimpikannya.” Ucap Joon Myun sembari menyodorkan segelas air mineral kepadaku. Aku meraih gelas tersebut dan langsung menenggak habis isinya. Sepertinya karena terlalu lama bercerita kerongkonganku menjadi kering.


*********


Hawa dingin yang mengenai tubuhku membuatku dengan cepat melangkahkan kakiku memasuki sebuah bangunan bertingkat tempat dimana group-ku bernaung. Ku hembuskan nafasku sesaat setelah tubuhku telah berada di dalam bangunan yang ku maksud tadi. Merasa sedikit lebih baik  karena setidaknya aku tak merasa kedinginan seperti di luar.

Aku langsung bergerak menghampiri lift. Menekan salah satu tombol dan menunggu hingga pintu lift terbuka. Tak lama berselang, pintu itu terbuka dan menampakkan sesosok yeoja yang belakangan ini terus menghantuiku. Ya... sudah hampir tiga hari belakangan ini aku terus saja bermimpi akan sosok yeoja itu. Mimpi yang selalu berbeda tiap kali aku tertidur.

“tsk.. kenapa aku harus bertemu namja ini?!” Gerutunya pelan namun aku masih dapat mendengarnya samar. Sepertinya ia benar-benar marah kepadaku. Aish.... Wu Yi Fan kau bodoh sekali??!!! Mana ada seorang yeoja yang tak marah karena menerima perlakuan bodoh seperti yang kau lakukan padanya.



Author POV

Rasa canggung terus menggelayut dibenak Yi Fan. Laki-laki itu tak bisa mengalihkan matanya dari sosok gadis disampingnya. Namun gadis itu –Haera- malah merasakan sesuatu yang sangat berbanding terbalik dengan apa yang tengah dirasakan Yi Fan. Saat itu ingin sekali lift yang membawa mereka segera terbuka dan ia segera pergi menjauh dari laki-laki itu. Namun sayangnya keadaan tak berpihak padanya. Lift itu malah mengalami gangguan teknis hingga membuat ia harus terkurung dengan sosok laki-laki itu sampai petugas selesai memperbaikinya.

“kalau tahu akan jadi seperti ini, lebih baik aku naik lewat tangga darurat saja.” Gerutu Haera. Sebisa mungkin ia menggunakan volume yang teramat kecil, tapi lagi-lagi keadaan tak berpihak kepadanya. Lift yang kecil, hanya diisi oleh dirinya dan juga Yi Fan, dan terlebih lift itu sedang tak beroperasi, membuat suara sekecil apa pun masih dapat terdengar disana.

Yi Fan, laki-laki itu masih saja memperhatikan gadis itu walaupun itu sudah kali keduanya ia mendengar gadis itu menggerutu karena dirinya. Awalnya ia merasa tak enak hati, namun pikiran itu berubah seketika. Ia malah merasa Tuhan tengah berpihak kepadanya. Membuat ia terkurung di dalam lift hanya dengan gadis itu. Bukankah itu menguntungkannya?

“mm~ maaf atas kejadian tempo hari.” Ucap Yi Fan. Ia menggaruk tengkuknya, yang seperti terkena sengatan lebah.

Haera tak bergeming. Ia terus diam dan tak menatap Yi Fan walaupun hanya beberapa detik. Semudah itukah laki-laki itu meminta maaf atas perbuatan menjijikan yang ia lakukan tempo hari? Jika maaf bisa membuat ciuman pertamanya kembali, ia pasti akan dengan senang hati memberikan maafnya.

“bisakah kau menatapku?” Kembali Yi Fan membuka suaranya. Ia merasa sedikit kesal manakala gadis itu tak kunjung berbalik menatapnya.

“tsk. bisakah kau diam? ruangan ini akan semakin sesak jika kau terus berbicara!”





To Be Continue...






annyeong yeorobeun....
first week in November!!! i'm back with a new story and used Kris EXO as a main cast *again*. oke... before i talk about this fic, firstly i wanna say


Happy Birthday to Kris gege..
although Kris gege isn't my bias in EXO but, i hope gege always happy, healthy, and gege can catch gege's dream.


oke... back to this fic.
honestly, before an idea to publish this fic appeared. i had a plan to leave this fic and would never continue it again. but... i changed my mind. may be, if i publish it, i'll continue it. because i think, it's like a debt. so i must make it untill finish. although i don't promise to publish the next part in the quick time.

but.. i still hope that there are readers who wait the next part. and the last, thanks for your visiting and read this fic. see you in the other fic guys, and.....감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts