Coffee Shop - Do Kyungsoo's Story
~ O O O ~
I open my eyes to the morning
sunlight
I look at the time on my phone
I put on the clothes
I laid out last night
And I hurry out the door
Laki-laki itu menggeliat di atas ranjangnya. Sinar mentari
berhasil menyadarkannya dari tidur panjang yang melelahkan. Ya melelahkan.
Tidur dengan perasaan yang kacau serta genangan air yang sedikit membasahi
wajah. Bahkan ia terlelap sebelum sempat mengganti pakaian kerjanya dengan
pakaian tidur.
Kembali lagi kepada sosok laki-laki di atas ranjang itu.
Panggil saja laki-laji itu Kyungsoo. Laki-laki dengan matanya yang besar dan
juga tatapannya yang teduh.
Sosok itu bangkit dari ranjangnya, menyambar handuk mandinya
dan segera memasuki kamar mandi yang berada disatu ruangan dengan kamar
tidurnya. Tak membutuhkan waktu yang lama bagi Kyungsoo untuk membersihkan
dirinya serta merapihkan penampilannya. Karena baginya, waktu memiliki harga
yang lebih dibandingkan berlian sekali pun.
Kyungsoo keluar dari kamar mandi dengan mengenakan t-shirt
putih serta jeans yang menutupi kakinya sampai mata kaki. Ia berjalan menuju
cermin. Melihat pantulan dirinya disana dan merapihkan sedikit tatanan
rambutnya yang berantakan. Tak lama ia segera menyudahinya dan pergi
meninggalkan tempat tinggalnya.
By myself, I hum along to the
song
I like to listen to everyday By
myself,
I walk in between these familiar
buildings
Monday, Tuesday, Everyday I get
by and I am well
I meet up with a lot of friends
These days, a lot of things make
me laugh
Summer,Winter,Spring & Fall
Time goes so fast
But why I am at the same place
Waiting for you?
Kyungsoo mengeluarkan ipod
serta earphone-nya dari dalam saku
celana. Ia kenakan earphone-nya dan
mulai menyenandungkan satu lagu yang menjadi lagu kesukaannya. Dengan langkah
santai, ia menelusuri jalan yang diapit oleh bangunan-bangunan tinggi disebelah
kanan dan kiri. Bangunan-bangunan yang sangat dikenalinya.
Bangunan yang selalu ia jumpai tiap kali kakinya melangkah
menyusuri jalan itu guna menghabiskan waktunya dengan orang-orang terdekatnya.
Dan hari ini adalah akhir pekan. Waktu yang selalu ia gunakan untuk bertemu
dengan teman-temannya, menghabiskan waktunya hanya dengan memesan kopi atau
makanan ringan lainnya. Kegiatan yang seharusnya ia lakukan dengan sosok gadis
yang ia cintai. Gadis yang selalu memenuhi pikirannya. Setiap hari, tak pernah
sekalipun Kyungsoo tak memikirkan sosok gadis itu. Ingat se-ti-ap ha-ri!! Tak
peduli senin, selasa, atau hari yang lainnya. Tak peduli musim panas, dingin,
gugur, maupun salju. Setiap saat otaknya selalu memikirkan gadis itu.
Keramaian jalan tak membuat Kyungsoo berhenti bergumam
menyanyikan lagu yang masih terus mengalun ditelinganya. Lagu yang selalu
menghadirkan bayangan gadis itu dibenaknya. Bahkan sampai membuat ia bisa
merasakan aroma tubuh gadis itu. Ajaib bukan?
The coffee shop that we used to
go to
Our coffee shop
Iām blankly sitting here, where I
can smell your scent
I still canāt forget you
Our memories still remain
So without knowing, like a habit
I came here
Kyungsoo berjalan memasuki kedai kopi di tengah kota yang selalu
dikunjunginya. Ya selalu dikunjunginya dengan gadis itu. Gadis yang masih
dengan egoisnya menguasai pikiran serta benak Kyungsoo. Atau mungkin
Kyungsoo-lah yang terlalu bodoh hingga membiarkan gadis itu menguasai dirinya.
Your silky hair
Your white t-shirt and sneakers
Your coy walk
I see you in my dreams but it
doesnāt make my heart rush anymore gir
l Just like how the strong coffee
aroma disappears
You have faded as well, Iāve
become indifferent
I was perfectly fine as
I walked into this coffee shop
Iām used to it, the caramel scent
that came from your body, right?
Kyungsoo duduk disalah satu meja yang lagi-lagi selalu ia
tempati bersama sosok gadis tu. Bahkan ketika ia bersama dengan teman-temannya
sekalipun, tempat itulah yang akan menjadi pelabuhannya. Dan saat ia duduk,
tiba-tiba seorang pelayan datang, menanyakan apa yang ingin dipesannya. Dan
lagi-lagi laki-laki itu memesan sesuatu yang akan selalu mengingatkannya pada
sosok gadis itu. Secangkir kopi dengan karamel.
Pelayan itu pamit dan meninggalkan Kyungsoo yang terus
menatap ke depan dengan tatapannya yang agak sendu. Dan kembali, bayang-bayang
gadis itu muncul dipikirannya. Seorang gadis dengan rambutnya yang panjang dan
halus, yang selalu mengenakan t-shirt
berwarna putih dan tak lupa sneakers
andalannya saat ia hendak bertemu dengan Kyungsoo. Dan apakah kalian tahu, apa
yang dikenakan Kyungsoo?
Ya.. t-shirt yang
sama dengan gadis itu. T-shirt
berwarna putih. Kyungsoo menghela nafasnya. Memejamkan matanya, mencoba untuk
meredam bayang-bayang gadis itu. Namun usahanya tak membuahkan hasil apa pun.
Otaknya masih terus memutarkan kejadian-kejadian yang ia lewati bersama dengan
gadis itu. Bahkan kelakuan gadis itu masih menempel secara permanen diotaknya.
Seperti bagaimana cara gadis itu berjalan, atau hal-hal kecil lainnya.
ākau selalu menundukan kepalamu saat kita bertemu.ā Gumam
Kyungsoo dengan kembali membuka matanya.
Kyungsoo kembali menghembuskan nafasnya. Dan bersamaan
dengan itu, pelayan tadi kembali datang dengan membawa pesanan yang diinginkan
Kyungsoo. Pelayan itu meletakannya di atas meja dan segera pamit pergi.
āini tuan, selamat menikmati.ā Ucap pelayan itu.
Kyungsoo hanya menganggukan kepalanya. Dan kemudian
kepalanya sedikit tertunduk guna menghirup aroma kopi yang dipesannya.
āaroma karamel ini seperti aroma tubuhmu. dan aroma karamel ini
selalu mengingatkan ku pada diri mu. namun saat aroma ini menghilang, saat itu
pula bayanganmu mulai memudar.ā
Kyungsoo mengambil sendok kecil yang berada di dekat
cangkirnya. Menggunakannya untuk mengaduk kopinya, dan kemudian menyesapnya sedikit.
Ia kembali meletakan cangkirnya. Menyenderkan tubuhnya pada
senderan kursi. ākau tahu? aku selalu mengatakan bahwa aku sudah bisa melupakan
mu. tapi nyatanya.... aku sama sekali belum bisa melakukannya. ingatan tentang mu
selalu hadir dipikiran ku. bahkan ingatan tentang kita pun masih dengan setia
berada dimemori ku-" Kyungsoo menggantungkan ucapannya. Mengalihkan
tatapannya pada cangkir kopi di depannya. Dan tak lama kembali menghela
nafasnya pelan.
ādan itu terbukti dengan aku yang selalu datang ke tempat
ini. melakukan apa yang selalu kita lakukan bersama.ā
The coffee shop that we used to
go to
Our coffee shop
Iām blankly sitting here, where I
can smell your scent
I still canāt forget you
Our memories still remain
So without knowing, like a habit
I came here
F I N
hallohhaaa.....
finally i can meet you again!! oke.. before i talk baout this fic, i would like to inform you that may be GIGS will be hiatus because next week we (GIGS' authors) will face the final exams. but it still may be, ok?
because i don't know Salsa's and GSB's plan.especially GSB, because she has a different habit with me and Salsa.
oke.. now let's talk about this fic!
how's guys??? is it make you satisfied? ahh~ actually i had made this fic a few months ago, emmm~ when B.A.P released this song (i think). but i always defer to publish. so now, when i read this again i feel like... em like there is something wrong with this fic. so if you feel like what i feel, i can only say sorry.
mmm... i think it's enough. i hope you enjoy when read fic this fic and thic fic also can entertain you. see you.....ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
Comments
Post a Comment